Anda di halaman 1dari 59

SKRIPSI

ANALISIS SISA HASIL USAHA KOPERASI


SIMPAN PINJAM BERKAT CABANG ANTANG MAKASSAR
BEFORE AND MASA NEW NORMAL PANDEMI COVID-19

SALMAWATI

1610321172

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2020
SKRIPSI

ANALISIS SISA HASIL USAHA KOPERASI


SIMPAN PINJAM BERKAT CABANG ANTANG MAKASSAR
BEFORE AND MASA NEW NORMAL PANDEMI COVID-19

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana


pada Program Studi S1 Akuntansi

SALMAWATI
1610321172

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2020

ii
SKRIPSI

ANALISIS SISA HASIL USAHA KOPERASI


SIMPAN PINJAM BERKAT CABANG ANTANG MAKASSAR
BEFORE AND MASA NEW NORMAL PANDEMI COVID-19

Disusun dan diajukan oleh

SALMAWATI
1610321172

telah di periksa dan diuji

Makassar, 09 Oktober 2020

Pembimbing

Nurbayani, S.E., M.Si., CTA., ACPA


NIDN:0926098702

Ketua Program Studi S1 Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Ilmu-ilmu Sosial
Universitas Fajar

Yasmi, S.E., M.Si., AK., CA


NIDN:0925107801

iii
PERNYATAAN KASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SALMAWATI

Nim : 1610321172

Program Studi : S1 Akuntansi

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul


Analisis Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang Antang
Makassar, adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di
dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang
lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau di terbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan
terdapat unsure-unsur plagiasi, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut dan diproses sesuai dengan praturan perundang-undangan yang
berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, 26 September 2020

Yang membuat pernyataan

Materai 6000

SALMAWATI

iv
PRAKATA

Bismillahirrahmanirahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga peneliti diberikan kesehatan dan

kesempatan untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Analisis Sisa Hasil

Usaha Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang Antang Makassar Before

And Masa New Normal Pandemi Covid-19”

Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti diberi bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak baik secara materi dan moril. Oleh karena itu,

peneliti menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya

kepada kedua orang tua, Muh. Saleh & Fatmawati serta kedelapan saudara

saya, atas segala curahan kasih sayang serta dukungan dan doanya. Ucapan

terimakasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Nurbayani, S.E., M.Si., CTA.,

ACPA selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan tambahan

ilmu bagi penulis selama menyelesaikan penelitian ini serta pihak-pihak yang

telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan Skripsi ini:

1. Bapak Dr. Mulyadi Hamid, S.E., M.Si., Selaku Rektor Universitas Fajar.

2. Ibu Hj. Yusmanizar, S.Sos., M.IKom selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Fajar.

3. Ibu Yasmi, S.E., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Prodi S1 Akuntansi Universitas

Fajar.

4. Bapak Wawan Darmawan, S.E., M.Si., Ak, CA., ACPA selaku Pembimbing

Akademik Penulis yang selalu memberikan ilmu dan saran yang sangat

berguna.

v
5. Ibu Rahmawati Latif S.Sos selaku Kepala Cabang Koperasi Simpan Pinjam

Cabang Antang Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada saya

melakukan penelitian.

6. Seluruh Dosen dan Staff Universitas Fajar Makassar.

7. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih.

Makassar, September 2020

Peneliti

Salmawati

vi
ANALISIS SISA HASIL USAHA KOPERASI
SIMPAN PINJAM BERKAT CABANG ANTANG MAKASSAR
BEFORE AND MASA NEW NORMAL PANDEMI COVID-19

SALMAWATI
NURBAYANI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk Analisis Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan

Pinjam Berkat Cabang Antang Makassar Befor and Masa New Normal

Pandemi Covid-19. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan jenis penelitian ini

jika ditinjau dari tujuan dan sifatnya adalah studi deskriptif.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa; Berdasarkan metode analisis

vertikal, neraca Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang Antang Makassar

Periode 30 Juni 2019 - 30 Juni 2020 menunjukkan hasil yang kurang baik. Aset-

aset koperasi setiap tahunnya berfluktuasi, begitupun pada modal sendiri. Pada

utang jangka panjangnya mengalami penurunan, yang berarti bahwa koperasi

sudah mampu membayarkan utangnya dan sudah tidak lagi bergantung pada

utang jangka panjang dalam menutupi kerugiannya. Kemudian, pada laporan

sisa hasil usaha juga menunjukkan trend yang tidak baik. Dimana, setiap

tahunnya sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi mengalami penurunan.

Kata kunci; Sisa Hasil Usaha, Koperasi Simpan Pinjam, Before and New Normal,
Pandemi Covid-19

vii
ANALYSIS OF THE REST OF COOPERATIVE BUSINESS RESULTS
SAVE LOAN THANKS TO MAKASSAR
BRANCH BEFORE AND THE NEW PERIOD OF THE NORMAL PANDEMY
COVID-19

SALMAWATI
NURBAYANI

ABTSTRACT

Thisis study aims to analyze the remaining results of the Cooperative Savings

and Loans Thanks to the Antang Makassar Befor Branch and the Covid-19

Pandemic New Normal Period. This research is quantitative in nature and this

type of research when viewed from its purpose and nature is a descriptive study.

The results of this study indicate that; Based on the vertical analysis method, the

balance sheet of the Antang Makassar branch of the Savings and Loan

Cooperative for the period of 30 June 2019 - 30 June 2020 shows unfavorable

results. Cooperative assets fluctuate annually, as well as in their own capital. The

long-term debt has decreased, which means that the cooperative has been able

to pay off its debt and is no longer dependent on long-term debt to cover its

losses. Then, the report on the remaining results of operations also shows an

unfavorable trend. Where, every year the remaining income obtained by the

cooperative has decreased.

Keywords; Remaining Business Results, Savings and Loans Cooperatives,


Before and New Normal, Covid-19 Pandemic

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................................i

HALAMAN JUDUL................................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI..................................................................iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN................................................................iv

HALAMAN PRAKATA...........................................................................................v

ABSTRAK............................................................................................................ vii

ABSTRACT........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI.........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL...................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1. Latar Belakang...............................................................................................1

1.2. Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah Penelitian......................................5

1.3. Tujuan Penelitian ..........................................................................................5

1.4. Kegunaan Penelitian......................................................................................6

1.4.1 Kegunaan Teoritis.................................................................................6

1.4.2 Kegunaan Praktisi.................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................7

2.1. Koperasi.........................................................................................................7

2.1.1. Definisi Koperasi..................................................................................7

2.1.2. Jenis-Jenis Koperasi............................................................................9

2.1.3. Prinsip-Prinsip Koperasi.....................................................................10

2.1.4. Karakteristik Koperasi........................................................................14

2.1.5. Tujuan dan Manfaat Koperasi............................................................15

2.1.6. Permodalan Koperasi.........................................................................16

2.2. Laporan Keuangan Koperasi........................................................................18

ix
2.2. Karakteristik Laporan Kuangan Koperasi.....................................................19

2.2.2.Unsur-Unsur Laporan Keuangan.........................................................20

2.3. Sisa Hasil Usaha..........................................................................................20

2.4. Analisis Laporan Keuangan.........................................................................21

2.4.1. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan...............................22

2.4.2 Teknik Analisis Laporan Keuangan..................................................23

2.5 Pengertian Virus Corona (COVID-19) ..........................................................25

2.6 Tinjauan Empirik...........................................................................................33

2.7. Kerangka Pemikiran.....................................................................................34

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................35

3.1. Rancangan Penelitian..................................................................................35

3.2. Lokasi Penelitian..........................................................................................35

3.3. Sumber Data................................................................................................35

3.4. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................36

3.5. Teknik Analisis Data.....................................................................................37

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan.........................................................39

4.1. Gambaran Umum Perusahaan....................................................................39

4.1.1. Visi Misi Koperasi Simpan Pinjam Berkat...........................................40

4.1.2. Transaksi atau Kegiatan Pelayanan...................................................41

4.2. Hasil Penelitian............................................................................................43

4.3. Pembahasan................................................................................................45

4.3.1. Ketidaksesuaian Pengendalian Internal dengan Teori.......................49

BAB V PENUTUP...............................................................................................50

5.1. Kesimpulan..................................................................................................51

5.2. Saran........................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................54

x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tinjauan Empirik................................................................................29

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran................................................................. 30

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belakangan ini, masyarakat dunia dikejutkan dengan munculnya wabah virus

corona (COVID-19). Virus corona merupakan virus yang menyerang system

pernafasan manusia. Bedanya dengan virus lain ialah virus corona ini memiliki

virulensi atau kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal.

Menurut Diah, virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak paru-paru, atau

dikenal dengan sebutan Pneumonia, yaitu infeksi peradangan akut dijaringan

paru yang disebabkan oleh virus dan berbagai mikroorganisme lain, seperti

bakteri, parasite, jamur, dan lainnya. Pertukaran oksigen tidak bisa terjadi

sehingga orang mengalami kegagalan pernafasan. Itulah mengapa virus ini berat

karena bukan lagi hanya menyebabkan flu dan influensa tapi dia menyebabkan

Pneumonia.

Dikutip dari BBC.com, (03 maret 2020) Wabah virus ini berdampak terhadap

perekonomian dunia yang terjadi bisa lebih buruk dari sebelumnya menurut

organisasi kerjasama ekonomi dan pembangunan (OECD), pertumbuhan

ekonomi bisa turun menjadi yang terburuk sejak 2009. Dengan adanya virus

COVID-19 di Indonesia saat ini berdampak bagi seluruh masyarakat. Menurut

kompas, 28/03/2020 dampak virus COVID-19 terjadi diberbagai bidang seperti

sosial, ekonomi, pariwisata dan pendidikan.

Sejak timbulnya wabah virus corona (COVID-19) yang melanda dunia

termasuk indonesia di tahun 2020, ini menimbulkan berbagai masalah yang

harus dihadapi oleh masyarakat dalam upaya untuk keluar dari berbagai

1
2

kemelutan yang melanda, yang didalamnya terasa sekali penderitaan yang

bukan saja dialami oleh pemerintah indonesia saja melainkan dirasakan oleh

masyarakat dunia, para profesional, tenaga kerja baik di sektor formal maupun

informal, para pelaku usaha baik usaha di sektor barang ataupun di sektor jasa,

serta berbagai kalangan yang berkecimpung di bidang ekonomi, politik, hukum,

sosial kemasyarakatan, dan lain-lain. Hal ini timbul karena begitu banyaknya

serta begitu kompleksnya permasalahan yang ada sehingga proses

penyelesaiannya membutuhkan berbagai faktor yang pada akhirnya memerlukan

waktu yang panjang.

Pemerintah membuat himbauan untuk menjaga jarak (social distancing) dan

sekarang beberapa daerah sudah sudah menerapkan Pembatasan Sosial

Beskala besar (PSBB). Pandemik covid-19 di Indonesia sudah mengancam

seluruh sendi berkehidupan tak terkecuali Koperasi. Koperasi saat ini mejadi

bagian yang paling terdampak. Koperasi sangatlah terseok dalam melaksanakan

operasionalnya atau bahkan sedang kritis. Di tengah Koperasi Syariah harus

terus tetap melaksankan pelayanan prima terhadap anggota. Dampak yang

dirasakan begitu berat. Bila dampak ini di biarkan bukan tidak mungkin akan

menjadikan Koperasi Syariah mengalami kebangkrutan.

Faktor yang mempengaruhi terseoknya Koperasi berkaitan dengan regulasi

dan kondisi keuangan. Dari regulasi kita tahu bersama bapak presiden pada

Selasa (24/3) mengumumkan adanya keringanan kredit bagi masyarakat atas

pandemi Covid-19, hal ini berdampak pada macetnya pembayaran angsuran

yang ada di Koperasi bahkan adanya anggota yang dengan sengaja menunda

pembayaran padahal secara ekonomi baik. Bila kita pahami lebih lanjut

sebenarnya restrukturisasi kredit itu ditujukan bagi perbankan dan leasing, bukan
3

untuk Koperasi sesuai POJK No.11/POJK.03/2020. Fakta dilapangan bahwa

masyarkat hanya mengerti bahwa mereka diperbolehkan menunda angsuran

pada pandemi covid-19. Hal ini menjadi mimpi buruk Koperasi yang perputaran

uangnya mengandalkan setoran harian dari anggota. Regulasi lain yang

memperparah kondisi ekonomi Koperasi yaitu adanya surat yang melarang

beropersionalnya Koperasi. Bahkan pegawai Koperasi bagaikan ancaman serius

ditengah masyarakat sehingga dilarang keberadaanya. Portal-portal yang ada di

setiap perkampungan/perumahan membuat karyawan koperasi kesulitan untuk

menemui anggota koperasi. Sangat mengherankan dengan adanya larangan

operasional Koperasi padahal sesuai aturan dalam Pembatasan Sosial Berskla

Besar (PSBB) ada pengecualian kantor yang masih bisa beroperasional salah

satunya yaitu Lembaga yang dialamnya ada Koperasi.

Hal lain yang berdampak pada keuangan koperasi di tengah pandemic

Covid-19 ini yaitu adanya penarikan uang secara besar oleh anggota.

Melemahnya sektor ekonomi anggota yang kebanyakan adalah UMKM menjadi

penyebab penarikan uangnya yang diprediksi akan ada penarikan 70-80% dana

anggota yang ada. Bagi Koperasi yang memiliki persediaan finansial yang

memadai mungkin tidak akan menjadi masalah, tapi bisa di prediksi jika ada

pengambilan sebesar itu akan membuat koperasi kritis bahkan bangkrut.

Koperasi Simpan Pinjam Berkat merupakan salah satu koperasi di

Cabang Antang Makassar yang bergerak dalam pemberian pinjaman. Sama

halnya dengan koperasi lain, Koperasi Simpan Pinjam Berkat membantu

meningkatkan ekonomi rakyat dengan menyalurkan kredit kepada para

anggotanya yang membutuhkan modal untuk usahanya. Masalah yang dihadapi

dimasa pandemi covid-19 oleh Koperasi Simpan Pinjam Berkat yaitu anggota
4

menunaikan kewajibannya tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh

kedua pihak sehingga hal ini memicu terjadinya kredit yang bermasalah, yang

menyebabkan kegagalan kredit sehingga berpengaruh terhadap laba Koperasi

Simpan Pinjam Berkat.

Permasalahan-permasalahan yang dialami oleh koperasi di pandemi

covid-19 tidak sedikit perusahaan travel mengalami penurunan laba yang tidak

stabil, ini juga mempengaruhi laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam Berkat

hal ini mengakibatkan Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Berkat menjadi

rendah. Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan sisa dari pembiayaan-pembiayaan

yang dilakukan koperasi berasal dari hasil usaha yang diperoleh pada periode

tertentu. Dengan mengetahui perolehan SHU pada tahun tertentu maka

pengurus koperasi dapat mengetahui kinerja keuangan koperasinya. Kinerja

keuangan koperasi dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan

keputusan. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan Sisa Hasil

Usaha (SHU) dari suatu koperasi, bila disusun secara baik dan akurat, dapat

memberikan informasi mengenai SHU yang diperoleh koperasi selama kurun

waktu tertentu.

Berdasarkan fenomena diatas, diketahui sangat penting untuk mengetahui

Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Berkat di masa pandemi covid-19.

Maka demikian peneliti tertarik untuk meneliti dengan memilih judul “Analisis

Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang Antang Makassar

Before and Masa Era New Normal Pandemi Covid-19 ”.

1.1 Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah

Fokus penelitian yang dilakukan berkaitan erat dengan kondisi perekonomian

saat ini dimana dampak pandemi covid-19 sangat mempengaruhi kinerja


5

Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang Antang Makassar dan dalam hal ini juga

peneliti ingin melihat bagimana Sisa Hasil Usaha dengan melihat laporan

keuangannya di tahun 2019 dan 2020 sebagaimana dalam teori Sisa Hasil

Usaha terdapat beberap Analisis namun dalam penelitian ini hanya diwakili oleh

Analisis Common Size (Vertikal).

Berdasarkan latar belakang di atas maka, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Bagaimana Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang

Antang Makassar Before Pandemi Covid-19?

2. Bagaimana Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang

Antang Makassar Masa Era New Normal Pandemi Covid-19?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka tujuan yang ingin dicapai

pada penelitian ini adalah:

1. Untuk Mengetahui Bagaimana Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam

Berkat Cabang Antang Makassar Before Pandemi Covid-19?

2. Untuk Mengetahui Bagaimana Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam

Berkat Cabang Antang Makassar Masa Era New Normal Pandemi Covid-

19?

1.4 Kegunaan Penelitian

Ada beberapa kegunaan yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Kegunaan teoritis penelitian adalah sebagai berikut:


6

Menambah pengetahuan peneliti terhadap masalah yang diteliti serta

sebagai bahan bacaan atau literatur bagi yang tertarik pada bidang yang

sama.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat praktis sebagai

berikut:

a. Kegunaan penelitian bagi peneliti

Penelitian ini ditujukan kepada peneliti sebagai bahan penelitian dan

pengetahuan kepada peneliti tentang analisis sisa hasil usaha Koperasi

Simpan Pinjam Berkat, dan menambah wawasan ilmu pengetahuan

tentang kondisi di masa pandemi covid-19 yang masih terjadi hingga

saat ini.

b. Manfaat bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi Koperasi Simpan

Pinjam Berkat Cabang Antang Makassar mengenai kondisi keuangan

untuk mengetahui Sisa Hasil Usaha yang dimiliki perusahaan

berdasarkan analisis-analisis, sehingga dapat menjadikan bahan

pertimbangan dalam pembuatan kebijakan ataupun dalam pengambilan

keputusan di masa yang akan datang.……………………………………


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Koperasi

Merupakan organisasi ekonomi dari orang-orang yang terhimpun secara

sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial, dan, budaya

secara bersama-sama melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan dikendalikan

secara demokrasi. Dengan demikian koperasi memiliki jati diri untuk para

anggota serta dalam menjalankan kegiatannya berpedoman pada prinsip-prinsip

koperasi.

2.1.1 Definisi Koperasi

Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,

koperasi diartikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekelurgaan.

Selanjutnya dijelaskan oleh Soemarsono (2003:3), bahwa :

Koperasi adalah suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan

ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang

diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan setara

terhadap modal yang diperlukan, dan, bersedia menanggung resiko, serta

menerima imbalan yang sesuain dengan usaha yang mereka lakukan.

Sedangkan, Arman (2009:15), menjelaskan bahwa koperasi adalah badan usaha

yang beranggotankan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan 9 10

7
8

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Berdasarkan

uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa koperasi merupakan badan hukum yang

beranggotakan perseorangan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

bersama berlandaskan undang-undang, dan, sekaligus sebagai gerakan

ekonomi rakyat yang mendorong kemajuan ekonomi nasional.

2.1.2 Jenis-Jenis Koperasi

Jenis-jenis koperasi menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Tentang

Perkoperasian didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi

anggotanya. Berdasarkan kondisi dan kepentingan inilah muncul jenis-jenis

koperasi, sebagai berikut :

1. Koperasi berdasarkan Jenis Usahanya, terbagi menjadi :

a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP), adalah koperasi yang memiliki usaha

tunggal, yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman.

Anggota yang menabung akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi

peminjam dikenakan jasa.

b. Koperasi Serba Usaha (KSU), adalah koperasi yang bidang usahanya

bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan

untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit

produksi, dan, unit wartel.

c. Koperasi Konsumsi, adalah koperasi yang bidang usahanya

menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud

misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, dan, perabot rumah

tangga.
9

d. Koperasi Produksi, adalah koperasi yang bidang usahanya membuat

barang (memproduksi) dan menjual secara bersamasama. Anggota

koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi

para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.

2. Koperasi berdasarkan Keanggotaannya, yaitu :

a. Koperasi Unit Desa (KUD), adalah koperasi yang beranggotakan

masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi

pedesaan, terutama pertanian.

b. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), adalah koperasi yang

beranggotakan para pegawai negeri. Tujuan utaman KPRI yakni

meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri (anggota). KPRI

didirikan di lingkup departemen atau instansi.

c. Koperasi Sekolah, adalah koperasi yang memiliki anggota dari warga

sekolah, yaitu guru, karyawan, dan, siswa. Keberadaan koperasi sekolah

bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media

pendidikan bagi siswa.

3. Koperasi berdasarkan Fungsinya, yaitu :

a. Koperasi Konsumsi, adalah koperasi yang didirikan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari para anggotanya. Barang kebutuhan yang dijual di

koperasi ini harus lebih murah dibandingkan di tempat lain.

b. Koperasi Jasa, berfungsi untuk memberikan jasa keuangan dalam

bentuk pinjaman kepada para anggotanya. Bunga yang dipatok harus

lebih rendah dari tempat peminjaman lain.

c. Koperasi Produksi, berfungsi membantu penyediaan bahan baku,

penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang


10

tertentu serta membantu menjualn dan memasarkan hasil dari produksi

tersebut.

2.1.3 Prinsip-Prinsip Koperasi

Menurut Undang-undang No. 17 pasal 6 Tahun 2012, prinsip koperasi

adalah sebagai berikut :

1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka

2. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis

3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi

4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, serta

independen.

5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,

pengawas, pengurus, dan, karyawannya, serta memberikan informasi

kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan, kemanfaatan koperasi.

6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat

Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada

tingkat lokal, nasional, regional, dan internsional.

7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan

dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota.

2.1.4 Karakteristik Koperasi

Berdasarkan Peraturan Menteri KUKM No. 04/Per/M. KUKM/VII/2012

tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi, karakteristik koperasi adalah

1. Koperasi dibentuk oleh anggota atas dasar kepentingan ekonomi yang sama.
11

2. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai kemandirian,

kesetiakawanan, keadilan, persamaan dan demokrasi, tanggung jawab sosial,

serta kepedulian terhadap orang lain.

3. Koperasi didirikan, diatur, dikelola, diawasi, serta dimanfaatkan oleh

anggotanya.

4. Tugas pokok koperasi adalah melayani kebutuhan ekonomi anggotanya dalam

ragka memajukan kesejahteraan anggotanya.

5. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya,

maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk

mensejahterakan masyarakat sekitarnya.

2.1.5 Tujuan Koperasi dan Manfaat Koperasi

Menurut pasal 4 Undang-undang No. 17 Tahun 2012, tujuan koperasi

adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan

dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.

Menurut Suroso (2005:132), adapun manfaat koperasi dapat ditinjau dari 2 (dua)

bidang, yaitu bidang ekonomi dan bidang sosial.

a. Manfaat koperasi di bidang ekonomi, sebagai berikut :

1. Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Keuntungan yang diperoleh

koperasi dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasa dan

partisipasinya.

2. Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah daripada yang

ditawarkan di toko-toko dengan tujuan agar anggota koperasi yang kurang

mampu dapat membeli barang dan jasa tersebut.


12

3. Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Dalam melakukan

usahanya koperasi tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi melayani

keperluan anggotanya.

4. Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi.

Setiap anggota berhak untuk menjadi pengurus koperasi dan berhak untuk

mengetahui laporan keuangan koperasi.

5. Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara efektif dan

membiasakan untuk hidup hemat.

b. Manfaat koperasi dibidang sosial, sebagai berikut :

1. Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat yang damai dan tenteram.

2. Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang tidak dibangun diatas

hubungan-hubungan kebendaan, tetapi atas rasa kekeluargaan.

3. Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat bekerja sama dan

semangat kekeluargaan.

2.1.6 Permodalan Koperasi

Modal pinjaman dapat digunakan untuk pengembangan usaha koperasi

dengan memperhatikan kelayakan dan kelangsungan usahanya. Modal pinjaman

berasal dari:

1. Anggota

2. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya

3. Bank dan lembaga keuangan lainnya

4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya

5. Sumber lain yang sah


13

2.2 Laporan Keuangan Koperasi

Akuntansi merupakan suatu aktivitas jasa yang berfungsi menyediakan

informasi kuantitatif tentang kondisi keuangan dan hasil operasi suatu badan

usaha yang diharapkan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Informasi tersebut disusun dalam bentuk laporan-laporan yang menunjukkan

posisi keuangan dan hasil usaha suatu badan usaha dalam periode tertentu.

Menurut Gumanti (2011:103): Laporan keuangan adalah catatan

informasi keuangan perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat

digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan.

Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan merupakan

ringkasan harta, kewajiban, dan, kinerja operasi suatu perusahaan selama suatu

periode akuntansi tertentu. Laporan keuangan koperasi adalah catatan informasi

keuangan suatu koperasi yang menggambarkan posisi keuangan, sisa hasil

usaha, dan, arus kas koperasi secara keseluruhan selama satu periode tertentu

sebagai bentuk pertanggungjawaban pengurus atau pengelola keuangan yang

ditujukan kepada anggota yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja

keuangan koperasi tersebut.

2.2.1 Karakteristik Laporan Keuangan

Karakteristik laporan keuangan koperasi sangat dipengaruhi oleh struktur

organisasinya dan pengelolaan usaha serta prinsip-prinsip perkoperasian yang

diatur dalam Undang-undang tentang Perkoperasian No. 25 Tahun 1992.

Adapun karakteristik laporan keuangan koperasi yang dimaksud, sebagai berikut:

1. Pengurus bertanggungjawab dan wajib melaporkan kepada rapat

anggota segala sesuatu yang menyangkut tata kehidupan koperasi

secara periodik aspek keuangan yang merupakan salah satu dari

aspek dari aspek-aspek yang tercakup dalam tata kehidupan


14

koperasi. Selanjutnya laporan keuangan koperasi merupakan bagian

dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan

koperasi di dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).

2. Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari suatu sistem

operasi pelaporan keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi 19

pada hakekatnya lebih utama ditujukan kepada pihak-pihak diluar

pengurus koperasi (anggota dan pemeritah) dan tidak semata-mata

untuk pengendalian usaha.

3. Pemakaian utama dari laporan keuangan adalah para anggota

koperasi itu sendiri dan pemerintah dibidang perkoperasian. Pemakai

lainnya yang mempunyai kepentingan terhadap koperasi adalah calon

anggota, bank, kreditur, dan, kantor pajak.

4. Kepentingan utama pemakaian laporan keuangan koperasi pada

prinsipnya adalah melalui laporan keuangan tersebut yang

bersangkutan dapat melakukan kegiatan penilaian atau evaluasi

seperti:

a. Menilai pertanggungjawaban pengurus

b. Menilai prestasi kerja pengurus

c. Menilai manfaat yang diberikan koperasi kepada anggotanya

d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah

sumberdaya, karya, dan, jasa yang diberikan kepada koperasi.

5. Modal dalam koperasi sesuai dengan undang-undang, terdiri dan

dipupuk dari simpanan-simpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan,

dan, SHUnya, termasuk cadangan dan sumber-sumber lain yang sah.

Simpanan anggota koperasi terdiri dari simpanan wajib, simpanan

pokok, dan, simpanan sukarela yang memiliki karakteristik tersendiri.


15

6. Cadangan dalam koperasi yang dipupuk melalui penyisihan sisa hasil

usaha koperasi atau dengan cara lain sesuai dengan ketentuan dalam

anggaran dasar koperasi, serta dipergunakan untuk memupuk modal

dan atau menutup kerugian yang diderita oleh koperasi. Sehingga,

cadangan dalam koperasi bukan milik anggota koperasi dan tidak

boleh dibagikan kepada anggota kendatipun pada saat pembubaran

koperasi.

7. Isitilah permodalan dalam koperasi tidak hanya mencakup modal

yang disetor oleh anggota, akan tetapi meliputi seluruh sumber

pembelanjaan koperasi yang bersifat permanen atau sementara.

Pihakpihak yang mempunyai klaim terhadap sumberdaya koperasi

terdiri dari kreditur, anggota sebagai pemilik, dan, badan usaha

koperasi itu sendiri.

2.2.2 Unsur-Unsur Laporan Keuangan Koperasi

Menurut Sugiyarso (2011:15), unsur-unsur laporan keuangan koperasi

terdiri dari:

1. Neraca Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan,

ekuitas koperasi pada waktu tertentu. Elemen neraca biasanya

dikelompokkan menjadi sub-kelompok dan sub-klasifikasi untuk

menunjukkan tentang likuiditas dan kemampuan operasi serta

kemampuan koperasi dalam melunasi utang-utangnya.

2. Perhitungan Sisa Hasil Usaha Perhitungan sisa hasil usaha harus

memuat hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan

non anggota. Perhitungan sisa hasil usaha menyajikan informasi

mengenai pendapatan, beban-beban usaha, dan, beban-beban

perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan hasil usaha juga


16

menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU) yang

diperoleh dari hasil usaha dengan anggota dan laba-rugi kotor dengan

non-anggota. Isitlah perhitungan sisa hasil usaha digunakan mengingat

manfaat dari usaha koperasi tidak sematamata diukur dari Sisa Hasil

Usaha (SHU) atau laba, tetapi lebih ditentukan dari manfaatnya untuk

anggota. Sisa hasil usaha (SHU) tahun berjalan dibagi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku pda koperasi. Dalam hal dan jenis jumlah

pembagian sisa hasil usaha telah diatur secara jelas, maka bagian yang

tidak menjadi hak koperasi diakui sebagai kewajiban koperasi. Apabila

jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas, maka SHU

tersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha (SHU) belum dibagi dan harus

dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

3. Laporan Arus Kas Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai

perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas,

pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada periode tertentu.

4. Laporan Promosi Ekonomi Aggota Laporan promosi ekonomi anggota

adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh

anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut

mencakup 4 (empat) unsur, yaitu :

a. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa

bersama.

b. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.

c. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.

d. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha. Manfaat

tersebut mencakup manfaat yang diperoleh selama tahun berjalan dari

transaksi pelayanan yang dilakukan koperasi untuk anggota dan manfaat

yang diperoleh pada akhir tahun buku dari pembagian sisa hasil usaha
17

tahun berjalan. Laporan promosi ekonomi anggota ini disesuaikan

dengan jenis koperasi dan usaha yang dijalankannya. Sisa usaha tahun

berjalan harus dibagi sesuai dengan ketentuan anggaran dan anggaran

rumah tangga koperasi. Bagian sisa hasil usaha untuk anggota

merupakan manfaat ekonomi yang diterima anggota pada akhir tahun

buku.

5. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan

menyajikan pengungkapan (disclosures) yang memuat:

a. Perlakuan akuntansi antara lain mengenai:

dengan non-anggota.

 Kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian persediaan,

piutang, dan, sebagainya.

 Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan

nonanggota.

b. Pengungkapan informasi, antara lain:

 Kegiatan atau pelayanan utama koperasi baik yang tercantum

dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun

dalam praktek, atau yang telah dicapai oleh koperasi.

 Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan

pelatihan, perkoperasian, usaha, manajemen yang

diselenggarakan untuk anggota, penciptaan lapangan usaha baru

untuk anggota.

 Kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi koperasi dengan

anggota dan non-anggota.

 Pengklasifikasian piutang dan hutang yang timbul dari transaksi

koperasi dengan anggota dan non-anggota.


18

 Pembatasan dan penggunaan risiko atas aktiva tetap yang

diperoleh atas dasar hibah atau sumbangan.

 Aktiva yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik

koperasi.

 Aktiva yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan

saham dari perusahaan swasta.

 Pembagian sisa hasil usaha dan penggunaan cadangan.

 Hak dan tanggungan pemodal modal penyertaan.

 Penyelenggaraan rapat anggota, dan, keputusan-keputusan

penting yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan

penyajian laporan keuangan.

2.3 Sisa Hasil Usaha (SHU)

Koperasi yang telah berjalan dengan baik dimana mampu memupuk

modal dan mampu menutupi kerugian, maka koperasi dapat menghasilkan laba

atau disebut dengan Sisa Hasil Usaha (SHU). Sisa Hasil Usaha (SHU) penting

diketahui oleh anggota, karena SHU bagian anggota yang ditentukan secara

proporsional berdasarkan besarnya transaksi dan kontribusi anggota.

Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 yang dikutip dalam Sitio (2001:87)

tentang perkoperasian, Bab IX pasal 45, adalah sebagai berikut:

1. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu

tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan, kewajiban lain

termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

2. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota

sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing

anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan


19

pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi. sesuai dengan

keputusan rapat anggota.

3. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat

anggota.

Berdasarkan dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diterima oleh setiap anggota

akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi

anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Artinya, semakin

besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka

semakin besar Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diterima.

Menurut Sitio (2001:89), Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi yang

diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan ekonomi yang

dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:

1. SHU atas jasa modal

Pembagian ini mencerminkan anggota sebagai pemilik sekaligus

investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari

koperasi sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun

buku yang bersangkutan.

2. SHU atas jasa usaha

Jasa ini menjelaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga

sebagai pemakai atau pelanggan.

Menurut Lapenkop (2001:6), bahwa : SHU yang dibagikan kepada

anggota berasal dari transaksi dengan anggota. SHU yang berasal dari

transaksi bukan anggota boleh tidak dibagikan kepada anggota. Ini bisa

dijadikan modal utama untuk memperkuat struktur modal koperasi. Oleh

karena itu besarnya SHU sangat erat kaitannya dengan transaksi, karena
20

SHU dihitung secara proporsional berdasarkan jumlah transaksi dan

partisipasi modal.

Menurut Widyawanti (2003:155), mengatakan bahwa SHU yang di

peroleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dibagikan

dengan proporsi, sebagai berikut :

1. 25% untuk cadangan

2. 30% untuk anggota menurut perbandingan banyaknya pembeli

pada koperasi.

3. 20% untuk anggota

4. 5% untuk dana pendidikan

5. 10% untuk dana pengurus, pengawas, dan, penasehat

6. 5% untuk dana kesejahteraan karyawan

7. 5% untuk dana sosial.

Pada hakikatnya persentase pembagian SHU tidak sama pada setiap

koperasi, tetapi juga tidak jauh berbeda selisihnya. Pembagian SHU tersebut

sesuai dengan hasil kesepakatan para anggota yang dituangkan dalam

Anggaran Dasar Rumah Tangga koperasi yang bersangkutan.

2.4 Analisis Laporan Keuangan

Salah satu sumber informasi yang penting bagi para pengguna laporan

keuangan dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi adalah melalui laporan

keuangan. Laporan keuangan menyajikan banyak informasi mengenai kinerja

manajemen dan kesehatan perusahaan atau badan usaha. Namun tidak dapat

dipungkiri bahwa laporan keuangan masih memiliki banyak kekurangan dalam

menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh beberapa pihak. Oleh karena itu,

dibutuhkan analisis atas laporan keuangan yang digunakan untuk menganalisis

dan menafsirkan laporan tersebut sehingga dapat memberikan informasi yang


21

berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkembangan hasil

kinerja koperasi.

Menurut Jumingan (2011:42), menjelaskan bahwa analisis laporan keuangan

meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau tren untuk

mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan, kemajuan keuangan

perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan.

Menurut Harahap (2008:190) bahwa: Analisis laporan keuangan adalah

menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang bersifat

signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lainnya

baik antara data kuantitif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk

mengetahui kondisi keuanganl lebih dalam dan yang sangat penting dalam

proses menghasilkan keputusan yang tepat. Berdasarkan uraian diatas, dapat

disimpulkan bahwa, analisis laporan keuangan adalah suatu alat yang digunakan

oleh perusahaan atau badan usaha untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan

data perbandingan masing-masing pos yang terdapat dalam laporan keuangan.

2.4.1 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Kegiatan dalam analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara

menentukan dan mengukur antara pos-pos yang ada dalam satu laporan

keuangan. Kemudian, analisis laporan keuangan juga dapat dilakukan dengan

menganalisis laporan keuangan yang dimiliki dalam satu periode.

Menurut Kasmir (2010:68), tujuan dan manfaat analisis laporan

keuangan, adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu

periode tertentu,
22

baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah

dicapai untuk beberapa periode.

2. Untuk mengetahu kelemahan-kelemahan apa saja yang

menjadi kekurangan perusahaan.

3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang

perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi

keuangan saat ini.

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan,

apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap

berhasil atau gagal.

6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan

perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

2.4.2 Teknik Analisis Laporan Keuangan

Untuk melakukan analisis laporan keuangan diperlukan teknik analisis

yang tepat. Hal tersebut dilakukan agar laporan keuangan dapat memberikan

hasil yang maksimal. Selain itu, pengguna analisis dapat dengan mudah untuk

menginterpretasikannya.

Menurut Kasmir (2010:70), teknik-teknik analisis laporan keuangan yang

dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan Analisis ini dilakukan

dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode.

Analisis perbandingan ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan

yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa kerugian atau


23

penurunan dari masing-masing komponen analisis. Perubahan

tersebut akan menunjukkan masing-masing kemajuan atau kegagalan

dalam mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Analisis trend Analisis trend atau tendensi merupakan analisis laporan

keuangan yang biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase

tertentu. Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehingga akan

terlihat apakah perusahaan atau badan usaha mengalami perubahan

yaitu naik, turun, atau, tetap, serta seberapa besar perubahan

tersebut yang dihitung dalam persentase.

3. Analisis persentase per komponen (Common Size) Analisis

persentase per komponen merupakan analisis yang dilakukan untuk

membandingkan antara komponen yang ada dalam laporan

keuangan, baik yang ada di neraca, maupun laporan laba-rugi.

4. Analisis sumber dan penggunaan dana Analisis sumber dan

penggunaan dana merupakan analisis yang digunakan untuk

mengetahui sumber-sumber dana perusahaan atau badan usaha dan

penggunaan dana dalam suatu periode. Analisis ini juga untuk

mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-sebab berubahnya modal

kerja perusahaan atau badan usaha dalam suatu periode.

5. Analisis sumber dan penggunaan kas Analisis sumber dan

penggunaan kas merupakan analisis yang digunakan untuk

mengetahui sumber-sumber kas perusahan dan penggunaan kas

dalam suatu periode. Selain itu, juga untuk mengetahui sebab-sebab

berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu.

6. Analisis rasio Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk

mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan


24

keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan

laba rugi.

7. Analisis kredit Analisis kredit merupakan analisis yang digunakan

untuk menilai layak tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga

keuangan seperti bank. Terdapat beberapa cara analisis yang dapat

digunakan untuk menganalisis kredit

8. Analisis laba kotor Analisis laba kotor merupakan analisis yang

digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu

periode, dan, juga digunkan untuk mengetahui sebab-sebab

berubahnya laba kotor tersebut antara periode.

9. Analisis titik pulang pokok (Break Event Point) Analisis titik pulang

pokok disebut juga analisis Break Event Point. Tujuan analisis ini

adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk

dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan

analisis ini adalah untuk menentukan jumlah keuntungan pada

berbagai tingkat penjualan.

Oleh karena itu berdasarkan tujuan dari penganalisaan dalam penelitian ini,

maka dalam peneliti hanya akan menggunakan analisis Trend (Horizontal).

Dengan menggunakan analisis tersebut diatas, diharapkan agar koperasi dapat

lebih mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi disetiap pos-pos laporan

keuangan, sehingga memudahkan pengurus koperasi untuk mengambil langkah

yang tepat sehubungan dengan perubahan yang terjadi.

2.5 Pengertian Virus Corona (Covid-19)

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-

CoV2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi

virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan
25

pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe

acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal

dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke

manusia. Walaupun lebih bayak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa

menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa,

termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut COVID-19

(Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China

pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah

menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu

beberapa bulan. Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga

termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory

Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome

(MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu

coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS,

antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan Virus

Corona COVID-19 sebagai pandemi pada Rabu (11/03/2020). Ini disebabkan

karena terjadi setelah wabah mirip SARS itu menjangkiti semakin banyak orang

di mana pada Kamis pagi angkanya mencapai 126.063 kasus. Dengan total

korban tewas sebanyak 4.616 orang dan sembuh sebanyak 67.071 orang,

meburut Worldometers. WHO menekankan bahwa penggunaan istilah pandemi

tidak berarti ada anjuran yang berubah. Semua negara tetap diminta untuk

mendeteksi, mengetes, merawat, mengisolasi, melacak, dan mengawasi

pergerakan masyarakatnya. “Perubahan istilah tidak mengubah apapun secara

praktis mengingat beberapa pekan sebelumnya dunia telah diingatkan untuk

mempersiapkan diri menghadapi potensi pandemi,” kata Dr. Nathalie


26

MacDermott King’s Colege London. “Namun penggunaan istilah ini menyoroti

pentingnya negara-negara di seluruh dunia untuk bekerja secara kooperatif dan

terbuka satu sama lain dan bersatu sebagai front persatuan dalam upaya untuk

mengendalikan situasi ini.”

2.6 Tinjauan Empirik

Tabel 2.1 Tinjauan Empirik

Nama Judul Hasil Penelitian

Peneliti Penelitian
Nurul Analisis Sisa Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Fajriah Usaha Pada hasil dari pendapatan,biaya dan SHU

(2017) Koperasi Simpan setiap tahunnya pada koperasi simpa

Pinjam Syariah pinjam syariah BMT berikut:

BMT UGT Sidogiri Pendapatan: Pada tahun 2013 jumlah

Desa Punggur pendapatan KSPS BMT UGT Sidogiri

Kecil Desa Punggur Kecil sebesar Rp

46.412.000,00. Di tahun 2014 KSPS

BMT UGT Sidogiri Desa Punggur Kecil

naik menjadi Rp 135.163.200,00. Dan

di tahun 2015 juga mengamali

peningkatan sebesar Rp Rp

328.799.350,00 (2) Biaya: Pada tahun

2013 jumlah pendapatan Koperasi

Simpan Pinjam Syariah BMT UGT

Sidogiri Desa Punggur Kecil sebesar Rp

45.385.372,00. Di tahun 2014 KSPS

BMT UGT Sidogiri Desa Punggur Kecil

naik menjadi Rp 111.301.175,00. Dan


27

Nama Judul Hasil Penelitian

Peneliti Penelitian
di tahun 2015 sebesar Rp

288.783.350,00 ,(3) SHU: Pada tahun

2013 jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU)

Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT

UGT Sidogiri Desa Punggur Kecil

sebesar Rp 1.799.143,00
Rahmiati Analisis Sisa Hasil Hasil dari penelitian ini

(2016) Usaha (SHU) menunjukkan bahwa

Pada KP-RI pengelolaan pemberian kredit

“KESUMA” SMK manajemen BPR Jember Lestari

Negeri 1 Limbung telah mengelolah kegiatan

Kabupaten Gowa tersebut secara sehat. Hal ini

terlihat dari proses pemberian

kredit itu sendiri, setelah

diadakan ceklist terhadap setiap

unsur pengendalian intern.


Novi Analisis Faktor- Penelitian ini bertujuan untuk

Hasti Faktor Yang mengetahui ada tidaknya pengaruh

Anggraini Mempengaruhi jumlah anggota, modal sendiri dan

(2009) Sisa Hasil Usaha modal luar terhadap SHU. Berdasarkan

Koperasi Pegawai hasil analisis pada bab sebelumnya

Negeri Di Kota dapat disimpulkan sebagai berikut:

Surakarta Tahun Koefisien regresi variabel jumlah

2007 anggota bernilai positif dan signifikan

pada level 5% yaitu sebesar 172763, hal

ini menunjukkan bahwa jika jumlah


28

Nama Judul Hasil Penelitian

Peneliti Penelitian
anggota naik maka SHU akan naik

dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Jumlah anggota berpengaruh signifikan

terhadap SHU, hal ini ditunjukkan oleh

nilai signifikansi sebesar 0,0196 (p <

0,05), berarti hipotesis pertama yang

menyatakan “Diduga jumlah anggota

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap besarnya SHU koperasi”,

terbukti. Besarnya SHU yang mampu

dihimpun koperasi ditentukan oleh

besarnya jumlah anggota. Dengan

anggapan bahwa faktor yang lain tetap,

apabila jumlah anggota tinggi maka

besarnya SHU juga akan besar pula,

karena semakin banyak transaksi usaha

yang terjadi di koperasi.


Sumber : Google Schoolar, diolah 2020

2.7 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran akan mempermudah peneliti dalam menguraikan

secara sistematis pokok permaslahan dalam penelitian. Secara sederhana,

kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Koperasi Simpan Pinjam

Analisis Sisa
Hasil Usaha
29

KESIMPULAN

Sumber: Data Diolah, 2020

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data kuantitatif dan jenis

penelitian ini jika ditinjau dari tujuan dan sifatnya adalah studi deskriptif. Studii

deskriptif merupakan studi yang bertujuan untuk memberikan kepada peneliti

sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan

fenomena perhatian dari persfektif seseorang, organisasi atau lainnya (Sekaran,

2010:159). Menurut Sugiyono (2017:206), metode deskriptif merupakan metode

penelitian dengan menganalisis data dan mendeskripsikan data yang telah

terkumpul sesuai dengan fakta yang telah ada.

Pada penelitian ini dilakukan pendekatan deskriptif yaitu untuk mengetahuii

Sisa Hasil Usaha yang akan dianalisa, dijelaskan, dan digambarkan dari suatu

obyek dengan teori yang ada.

3.2 Lokasi Penelitian


30

Tempat pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan yaitu pada Koperasi

Simpan Pinjam Berkat Cabang Antang Makassar. Yang berlokasi di Jalan

Lauloro Raya Blok I No.24. Telp. (0411) 492-653.

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal

dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu lebih 1 bulan (September 2020).

Bulan September dilakukan penyebaran kuesioner dan pengelolaan kuesioner

yang meliputi penyajian dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan berlangsung

maupun proses bimbingan daring online

3.3 Sumber Data

Menurut sumbernya, data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya

tanpa diolah terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder adalah data yang telah di

kumpulkan oleh lembaga pengumpul data ataupun pihak lain diluar perusahaan

dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.

Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu:

1) Sumber data primer, dalam penelitian ini data yang diperoleh langsung

dari sumber data yang didapatkan melalui wawancara Ibu Rahmawati

selaku Kepala Cabang Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang

Antang Makassar, melalui observasi

2) Sumber data sekunder, dalam penelitian ini data sekunder diperoleh

melalui buku-buku, literature yang sesuai dengan judul penelitian, dan

data-data yang sudah ada Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang

Antang Makasar.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategi dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam
31

penelitian ini diperlukan data dan informasi yang lengkap dan mendukung

kebenaran materi uraian dan pembahasan. Adapun teknik pengumpulan data

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1) Wawancara

Wawancara dilaksanakan dengan melakukan Tanya jawab langsung

terhadap pihak-pihak yang terkait guna mendapatkan data dan keterangan

yang berlandaskan pada tujuan penelitian dengan menggunakan alat bantu

seperti recorder dan catatan wawancara. Wawancara dilakukan dengan

tatap muka terhadap responden sesuai kebutuhan peneliti.

2) Pengamatan Observasi

Yaitu metode pengumpulan data melalu pengamatan langsung atau

peninjauan secara cemat di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini,

peneliti dengan berpedoman kepada desain peneltiannya perlu mengunjungi

lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang

ada di lapangan.

3) Dokumentasi

Metode untuk pengumpulan data dengan cara mencatat dan menyimpan

data yang telah di berikan oleh pihak Koperasi Simpan Pinjam Berkat

Cabang Antang Makassar.

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, metode analisis data

yang akan digunakan adalah metode analisis deskriptif. Penggunaan metode

analisis deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan

terperinci mengenai suatu keadaan berdasarkan data/informasi yang telah

diperoleh, kemudian dikumpulkan, diklasifikasikan dan diiterpretasikan sehingga

didapat informasi yang diperlukan untuk menganalisa masalah yang ada. Untuk
32

mengolah data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian, penulis

menggunakan metode analisis sebagai berikut:

Analisis Common Size, yaitu analisis vertikal, metode ini dilakukan dengan

cara menguraikan proporsi angka dari masing-masing pos terhadap total asset

pada neraca, total penjualan pada pos perhitungan SHU. Sehingga hanya akan

diketahui keadaaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisis

vertikal disebut juga metode analisis yang statis karena kesimpulan yang

diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

KSP Berkat adalah suatu Badan Usaha (UU NO. 25 TAHUN 1992). Sebagai

badan usaha, KSP Berkat tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan dan

prinsip-prinsip ekonomi yang berlaku. KSP Berkat adalah salah satu koperasi

yang mengedepankan layanan yang terbaik untuk mensejahterakan anggotanya.

Salah satunya dengan memberikan pinjaman kepada para anggotanya dengan

bunga yang serendah-rendahnya.

Pada Rapat Anggota tanggal 25 Februari 1967, dibentuk Koperasi Simpan

Pinjam yang diberi nama “Berkat” yang letaknya di Perkampungan kumuh

Kampung Nipa, dalam Kota Bulukumba disebuah rumah panggung kecil

kepunyaan Almarhum Lambaru yang pekerjaannya waktu itu sebagai Mandor

Pasar Kampung Nipa. Koperasi tersebut dipelopori oleh Sdr. H. Arifuddin,

seorang Pegawai Negeri yang jabatannya waktu itu ialah Wakil Kepala Wilayah

Kecamatan Ujung Bulu dalam Kota Bulukumba, setelah melihat dan menyadari

bahwa citra Koperasi hampir hilang, sebagai akibat banyaknya Koperasi

Konsumsi yang waktu itu bubar karena mengharapkan jatah dari pemerintah

sudah ditiadakan. Peralihan dari pemerintah Orde Lama ke Pemerintah Orde

Baru, sebagaimana yang sudah-sudah maka seluruh Koperasi yang tadinya

mengharapkan bantuan/jatah tidak aktif dan lama kelamaan membubarkan diri.

Akibat kefakuman Koperasi masa itu, maka timbul rentenir bagaikan jamur

tumbuh dimusim hujan, banyak anggota masyarakat yang terlibat rentenir

utamanya dikalangan Pegawai Negeri, karena gaji Pegawai Negeri waktu itu

sangat rendah, maka sangat dibutuhkan Koperasi Simpan Pinjam Berkat untuk

33
34

mengantisipasi peranan rentenir.

KSP Berkat merupakan salah satu badan usaha yang memberikan layanan

jasa yang bertujuan untuk membantu anggotanya yang membutuhkan dana

dalam jangka waktu tertentu dengan syarat yang mudah dan bunga yang

rendah, Koperasi ini berkokus pada peningkatan kesejahteraan anggota dan

masyarakat, hal ini jelas terlihat pada pasal 3 undang-undang nomor 25 tahun

1992 tentang perkoperasian, menyebutkan bahwa koperasi bertujuan

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila

dan undang-undang Dasar 1945.

Dalam perjalanan dari tahun ke tahun Pengurus Koperasi Simpan Pinjam

Berkat selalu memperhatikan pemantapan usaha-usaha dan organisasi serta

administrasi, maka sampai kini telah berhasil dibentuk 28 Kantor Cabang yang

berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten dan 40 Kantor Cabang Pembantu yang

berkedudukan di tingkat wilayah Kecamatan dalam 26 Kabupaten / Kotamadya

se Provinsi Sulawesi Selatan dan Propinsi Sulawesi Barat.

Salah satu Kantor Cabang Koperasi Simpan Pinjam Berkat yaitu Cabang

Antang, yang berlokasi di JL. Lasuloro Raya Blok. I/24. Telp. (0411) 492653

Makassar. Kantor cabang ini telah beroperasi selama 32 tahun, semenjak tahun

1987 hingga sekarang.

4.1.1 Visi Misi Koperasi Simpan Pinjam Berkat

Dalam rangka mendorong Koperasi Simpan Pinjam Berkat tumbuh dan

berkembang sebagai lembaga keuangan yang professional, mandiri dan

melayani anggota. Berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, maka KSP Berkat visi,

misi dan tujuan yang jelas dan tertulis.

1) Visi Koperasi Simpan Pinjam Berkat


35

a) Sebagai lembaga keuangan dalam memberdayakan ekonomi

rakyat.

b) Menjadi mitra yang handal dalam pemenuhan usaha anggota.

2) Misi Koperasi Simpan Pinjam Berkat

a) Menyelenggarakan pelayanan yang prima untuk menunjanag

kelancaran usaha sehingga meningkatkan kesejahteraan

anggota.

b) Menjalankan kegiatan usaha jasa keuangan yang efektif dan

efisien.

c) Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak.

d) Meningkatkan kinerja koperasi secara professional aga mampu

berkembang serta menguntungkan koperasi maupun mitra kerja.

4.1.2 Transaksi atau Kegiatan Pelayanan

Berikut merupakan kegiatan umum Koperasi Simpan Pinjam Berkat

cabang Antang Makassar:

1. Simpan Pinjam

Simpan pinjam adalah simpanan yang dikumpulkan bersama dan di

pinjamkan kepada anggota yang memerlukan pinjaman dalam berbagai

usaha dimana anggota mengajukan permohonan tertulis kepada koperasi

dengan mencantumkan jumlah uang yang diperlukan, kemudian koperasi

mempertimbangkan dan memutuskan permohonan pinjaman sesuai

dengan kemampuan koperasi, pada saat itu dimana koperasi berhak

menentukan besarnya jumlah pinjaman, syarat-syarat pengembalian, dan

bentuk nilai. KSP Berkat memiliki simpanan pokok ,simpanan wajib dan

simpanan sukarela. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama

banyak atau sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota koperasi

pada saat menjadi anggota. simpanan wajib adalah jumlah simpanan


36

tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam

waktu dan kesempatan tertentu. Sedangkan simpanan sukarela adalah

tabungan anggota koperasi yang besarnya tergantung kemampuan

anggota. Untuk simpanan pokok dan wajib tidak dapat diambil kembali

selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Untuk

pengambilan pinjaman KSP Berkat memberikan suku bunga tetap

dengan bunga 1,65% dan suku bunga menurun 2,25%. Pengambilan

pinjaman yang diberikan berkisar mulai dari Rp. 5.000.000 hingga tidak

ada batasan sesuai dengan jaminan dan kesanggupan anggota untuk

membayar angsuran.

2. Mappideceng (Gadai barang)

Mappideceng adalah kegiatan anggota meminjam uang kepada koperasi

dalam batas waktu tertentu dengan menyerahkan barang sebagai

tanggungan, jika telah sampai pada waktunya tidak ditebus, maka barang

tersebut menjadi hak koperasi. Ketika anggota menebus barang yang

dijaminkan, maka anggota wajib membayar bunga yang telah ditentukan

yaitu 2%.

3. Tabungan Manasuka/ Berjangka

Tabungan berjangka adalah tabungan pada koperasi yang

penyetorannya dilakukan satu kali untuk jangka waktu tertentu sesuai

dengan perjanjian antara penyimpan dengan koperasi dan penyimpan

tidak boleh mengambil tabungan sebelum jangka waktu tersebut

berakhir. KSP Berkat memiliki 3 jangka waktu yang bisa dapat dipilih

oleh penyimpan, yaitu jangka waktu 1 tahun dengan bunga 1,1%, jangka

waktu 6 bulan dengan bunga 0,85% dan jangka waktu 3 bulan dengan

bunga 0,6%.

4. Sipatuwo
37

Sipatuwo adalah bentuk tabungan nasabah yang tidak memiliki jangka

waktu tertentu, penyimpan bisa mengambil kapan saja tabungan yang di

miliki di koperasi. KSP Berkat memberikan bunga sebesar 0,4%.

4.2 Hasil Penelitian

A. Analisis Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi

Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan sisa dari pembiayaan-

pembiayaan yang dilakukan koperasi berasal dari hasil usaha yang

diperoleh pada periode tertentu. Dengan mengetahui perolehan SHU pada

tahun tertentu maka pengurus koperasi dapat mengetahui kinerja keuangan

koperasinya. Kinerja keuangan koperasi dapat dijadikan sebagai salah satu

dasar dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang berupa

neraca dan laporan Sisa Hasil Usaha (SHU) dari suatu koperasi, bila

disusun secara baik dan akurat, dapat memberikan informasi mengenai

SHU yang diperoleh koperasi selama kurun waktu tertentu. Informasi data

laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang Antang

Makassar, disusun dalam bentuk neraca dan laporan Sisa Hasil Usaha

(SHU) setiap akhir tahun atau tiap akhir periode. Untuk tujuan analisis ini

akan ditujukan 2 macam laporan keuangan yang terdiri dari:

1. Laporan Neraca Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang Antang

Makassar per 30 Juni 2019 sampai dengan 30 Juni 2020.

2. Laporan perhitungan Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam

Berkat Cabang Antang Makassar per 30 Juni 2019 sampai

dengan 30 juni 2020.

B. Analisis Vertikal Neraca Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang

Antang Makassar

Analisis vertikal atau analisis persentase perkomponen adalah

analisis persentase dari masing-masing unsur aktiva terhadap total


38

aktiva, masing-masing unsur passiva terhadap total passiva dan masing-

masing unsur laporan Sisa Hasil Usaha (SHU) terhadap jumlah

pendapatan atau penjualannya. Hasil analisis vertikal selama tahun

2019-2020 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 2: Hasil Analisis Vertikal Neraca Koperasi Simpan Pinjam

Berkat Cabang Antang 30 Juni 2019 – 30 Juni 2020

Tahun (%)
KETERANGAN
2019 2020
Jumlah Aktiva Lancar 56,68 61,18
Jumlah Penyertaan 0,01 0,02
Jumlah Piutang Jangka Panjang 43,10 38,54
Jumlah Aktiva Tetap 0,21 0,27
Total Aktiva 100 100
Jumlah Utang Jangka Pendek 22,04 18,39
Jumlah Utang Jangka Panjang 46 42,94
Jumlah Modal Sendiri 25,59 31,51
SHU Tahun Berjalan 5,89 7,16
Total Passiva 100 100
Sumber:

Analisis vertikal Neraca pada Bulan Juni 2019 menunjukkan

persentase aktiva lancar sebesar 56,68% dan aktiva tetap sebesar

0,21% dari total aktiva. Hal ini disebabkkan karena adanya piutang uang

pada komponen aktiva lancar sebesar 17,52%, dan, inventaris sebesar

0,64% pada komponen aktiva tetap koperasi. Komponen passiva, yang

memiliki persentase lebih besar ada pada pos utang jangka panjang

sebesar 46,39% dari total aktiva. Hal ini disebabkan besarnya utang

jangka panjang yang dimiliki oleh koperasi pada Bank Kesejahteraan

sebesar 40,45% dari total utang jangka panjang. Adapun pos komponen

yang juga memiliki persentase terbesar yakni pada komponen modal

sendiri sebesar 25,69% dari total aktiva. Disebabkan karena besarnya


39

persentase simpanan wajib yang dimiliki oleh koperasi yakni sebesar

16,19% dari total ekuitas koperasi. Artinya, anggota-anggota koperasi

cukup berpartisipasi dalam peningkatan modal sendiri.

Pada bulan Juni 2020, adanya peningkatan persentase pada

aktiva lancar dan aktiva tetap dari tahun sebelumnya. Di bulan Juni

2020, aktiva lancar meningkat menjadi 61,18% dan aktiva tetap menjadi

0,27% dari total aktiva.Adanya peningkatan pada aktiva lancar,

disebabkan karena meningkatnya piutang uang yang dimiliki oleh

koperasi yakni sebesar 24,67%, persentase ini lebih besar dibanding

tahun sebelumnya. Pada komponen aktiva tetap, inventaris koperasi

meningkat menjadi 0,75%. Namun, terjadi penurunan pada piutang

jangka panjang yang dimiliki koperasi. Hal ini disebabkan, karena

menurunnya persentase piutang bank Kesejahteraan menjadi 38,54%

dari tahun sebelumnya, 49 dan, sudah tidak adanya lagi piutang yang

dimiliki bank Bukopin kepada koperasi.

Analisis vertikal pada komponen passiva Bulan Juni 2020,

menunjukkan adanya penurunan pada komponen utang jangka panjang

dan utang jangka pendek koperasi. Persentase utang jangka panjang

turun menjadi 18,39%, dan, utang jangka pendek menjadi 42,94% dari

tahun sebelumnya. Ini menunjukkan koperasi sudah mampu membayar

utang-utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek, dibuktikan

dengan sudah tidak adanya lagi utang pada Bank Bukopin, menurunnya

utang pada bank Kesejahteraan, dan, sudah tidak adanya hutang

deposito yang dimiliki oleh koperasi. Namun, kenaikan persentase

ditunjukkan pada komponen modal, dimana persentasenya naik menjadi

31,51% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena, tingginya

partisipasi yang dimiliki oleh anggota dalam penanaman modal koperasi.


40

Berdasarkan analisis vertikal pada neraca Koperasi Simpan Pinjam

Berkat Cabang Antang Makassar selama periode 2019-2020

menunjukkan kinerja yang kurang Signifikan, hal ini terjadi akibat masa

pandemi Covid-19. Hal ini dapat dilihat dari persentase aktiva tetap yang

dimiliki dari tahun 2019 ke tahun 2020, dan, pada komponen passiva

dapat dilihat pada persentase modal sendiri yang dimiliki oleh koperasi.

Berarti, partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi koperasi kurang

cukup aktif.

C. Analisis Vertikal Laporan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan

Pinjam Berkat Cabang Antang Makassar

Analisis vertikal pada laporan laba rugi akan menunjukkan

persentase dari masing-masing unsur laporan Sisa Hasil Usaha (SHU)

terhadap jumlah pendapatan atau penjualannya. Hasil analisis vertikal

laporan Sisa Hasil Usaha (SHU) selama 30 Juni 2019- 30 Juni 2020

dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 2: Hasil Analisis Vertikal Laporan Sisa Hasil Usaha (SHU)

Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang Antang Makassar 30 Juni 2019-

30 Juni 2020

Tahun (%)
KETERANGAN
2019 2020
Pendapatan 100 100
Harga Pokok Penjualan 55,49 36,34
Laba Kotor 44,51 63,66
Beban Operasional 32,53 40,84
Laba Usaha 11,98 22,82
Pendapatan Diluar Usaha 0 0,38
Total SHU 11,98 23,21
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang Antang Makassar

Analisis vertikal untuk laporan sisa hasil usaha di periode 30 Juni

2019 menunjukkan hasil pendapatan yang dipeoleh koperasi dari usaha


41

yang dilakukan. Laporan sisa hasil usaha menunjukkan persentase

harga pokok penjualan (HPP) sebesar 55,49%, Laba kotor sebesar

44,51%, Biaya operasional sebesar 32,53%, dan, laba usaha sebesar

11,98%. Ini berarti bahwa kegiatan penjualan barang yang dilakukan

oleh koperasi cukup tinggi, dan, memerlukan biaya yang cukup besar.

Hal ini dapat dilihat dengan besarnya persentase yang diperoleh dari

komponen harga pokok penjualan (HPP).

Pada 30 Juni 2020, persentase harga pokok penjualan

mengalami penurunan, menjadi 36,34%. Artinya, penjualan barang

mengalami penurunan. Persentase laba kotor meningkat, menjadi

63,66% dari tahun sebelumnya. Disebabkan karena, kredit simpan

pinjam yang semakin besar, yaitu menjadi 44,00%. Peningkatan

persentase juga terjadi pada komponen biaya operasi, menjadi 40,84%

dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena, besarnya beban

bunga yang harus dibayarkan oleh koperasi, dan, adanya beban

kerugian piutang yang harus ditanggung oleh koperasi. Adapun laba

usaha yang diperoleh 55 yakni sebesar 22,82%, turun dari tahun

sebelumnya. Pedapatan diluar usaha yang diperoleh koperasi yakni

sebesar 0,38%, juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Sehingga, total laba usaha yang diperoleh koperasi ditahun 2015 yakni

sebesar 23,21%.

4.3 Pembahasan Penelitian

Pencapaian Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam

Berkat berdasarkan teknik analisis vertikal menunjukkan hasil yang

kurang baik. Artinya, di periode 30 Juni 2020 sisa hasil usaha yang

diperoleh mengalami penurunan hal ini disebabkan karena dimasa


42

pandemi covid-19 pembayaran para anggota jadi macet, belum lagi

adanya aturan pemerintah yang melarang masyarakat beraktivitas diluar

rumah dan adanya aturan PSBB yang menghambat jalannya kegiatan

penagihan. Berdasarkan hasil analisis vertikal yang dilakukan pada

neraca, aktiva lancar yang dimiliki koperasi di juga 2020 mengalami

penurunan yang cukup besar. Sedangkan, pada aktiva tetap terjadi

fluktuasi disetiap periode. Begitu pula pada utang jangka pendek yang

dimiliki koperasi yang di setiap periodenya juga mengalami fluktuasi.

Artinya, koperasi dalam hal ini masih bergantung pada utang jangka

pendek untuk permodalan. Lain halnya, pada utang jangka panjang yang

mengalami penurunan di periode Juni 2020. Ini berarti koperasi telah

mampu melunasi utang jangka panjangnya dan, dalam hal permodalan

sudah tidak bergantung pada utang jangka panjang.Dari segi modal

sendiri yang dimiliki, terjadi penurunan di periode Juni 2020. Berarti

partisipasi anggota dalam pemupukan modal sendiri cukup besar.

Dengan begitu, adanya partisipasi anggota dalam pemupukan modal,

maka koperasi tidak perlu lagi melakukan pinjaman kepada pihak luar.

Karena dengan pemanfaatan modal sendiri secara baik dalam

menjalankan usaha koperasi, maka akan berdampak pada pencapaian

Sisa Hasil Usaha (SHU) yang akan diperoleh koperasi, sebab dalam

penggunaanya tidak terdapat beban bunga yang harus ditanggung

koperasi. Hasil analisis vertikal pada laporan perhitungan Sisa Hasil

Usaha (SHU) menunjukkan pencapaian SHU yang menurun di periode

30 juni 2020, persentase SHU yang diperoleh koperasi mengalami

penurunan. Penurunan tersebut karena adanya beban kerugian piutang

yang harus dibayarkan oleh koperasi. Kerugian piutang tersebut karena

adanya piutang tak tertagih yang karena anggota tidak mampu


43

memenuhi kewajibannya, sehingga harus ditanggung oleh koperasi.

Penurunan tersebut juga diakibatkan karena adanya penurunan pada

pendapatan diluar usaha yang diperoleh koperasi dari tahun

sebelumnya. Namun, hal tersebut tidak berdampak pada pencapaian

SHU yang meningkat dari tahun sebelumnya. Meningkatnya Sisa Hasil

Usaha (SHU) yang diperoleh koperasi dari tahun sebelumnya, karena

adanya peningkatan pada jumlah penerimaan yang diperoleh koperasi.

Dapat dilihat pada perolehan harga pokok penjualan yang meningkat

dari tahun sebelumnya. Dengan meningkatnya harga pokok penjualan

(HPP) yang diperoleh, berarti terjadi peningkatan pada penjualan yang

dilakukan oleh koperasi. Peningkatan sisa hasil usaha (SHU) juga

dipengaruhi dari tingginya kredit simpan pinjam yang diperoleh koperasi,

jika dibandingkan tahun sebelumnya.

BAB V

PENUTUP
44

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data pada bab sebelumnya, maka disimpulkan

bebera hal sebagai berikut:

Berdasarkan metode analisis vertikal, neraca Koperasi Simpan

Pinjam Berkat Cabang Antang Makassar Periode 30 Juni 2019 - 30 Juni

2020 menunjukkan hasil yang kurang baik. Aset-aset koperasi setiap

tahunnya berfluktuasi, begitupun pada modal sendiri. Pada utang jangka

panjangnya mengalami penurunan, yang berarti bahwa koperasi sudah

mampu membayarkan utangnya dan sudah tidak lagi bergantung pada

utang jangka panjang dalam menutupi kerugiannya. Kemudian, pada

laporan sisa hasil usaha juga menunjukkan trend yang tidak baik.

Dimana, setiap tahunnya sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi

mengalami penurunan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka diajukan saran yang

dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi Koperasi Simpan Pinjam Berkat

Cabang Antang dalam mengambil keputusan, yaitu:

1. Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang Antang Makassar

disarankan, agar ketika menggunakan utang sebagai salah satu

sumber penutupan kerugian. sebaiknya proporsi utang tersebut

didasarkan atas perhitungan yang tepat. Agar, pada akhirnya

penggunaan utang dapat ditekan, dan, memberikan keuntungan bagi

koperasi, bukan sebaliknya.

2. Koperasi perlu memaksimalkan usahanya dengan memberikan

pelayanan yang prima bagi anggota khususnya dan masyarakat pada


45

umumnya, karena keberhasilan koperasi berarti kesejahteraan bagi

anggotanya.

3. Koperasi juga dianjurkan untuk mengefisienkan alokasi penggunakan

modal yang dimiliki sehingga bisa menekan biaya operasional yang

ada. Selain peningkatan kinerja keuangan, aspek-aspek manajemen

juga perlu diperhatikan, misalnya jumlah anggota dan partisipasinya

dalam kegiatan koperasi.

DAFTAR PUSTAKA
46

Arman.2009. Pokok-Pokok Koperasi dan Manajemen Koperasi. Jakarta : Balai


Pustaka.

Amirah Ahmad. 2013. Tinjauan Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian


Internal Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mega Cabang Makassar.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Makassar.

Atriani, Maryana. 2017. Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Pemberian


Kredit Pada PT. Mandala Multifinance Tbk Kota Lhokseumawe. Jurnal.
Aceh: Jurusan Akuntansi, STIE Lhokseumawe.

Creswell, John W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan


Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

COSO. 2013. Internal Control – Integrated Framework: Executive Summary,


Durham, North Carolina.

Hery. 2013. Teori Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Kasmir. 2015. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi, Cetakan
keempatbelas, PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Kuncoro. 2003. Metodologi Penelitian: Untuk Bisnis dan Akuntansi. Jakarta:


Salemba Empat.

Kuncoro dan Suhardjono. 2011. Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi,


Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Michael Doni Brianto. 2013. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pada Proses
Pemberian Kredit Modal Kerja (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia
Cabang Temanggung. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.

Mulyadi. 2011. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta:


Salemba Empat.

Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga, Cetakan Keempat. Jakarta:


Salemba Empat.

Munawaroh. 2011. Peranan Pengendalian Internal dalam Menunjang Efektivitas


Sistem Pemberian Kredit Usaha Kecil (Studi Kasus di Koperasi Pegawai
BRI Cabang Kediri). Jurnal.

Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group

Papalangi. 2013. Penerapan SPI Dalam Menunjang Efektivitas Pemberian Kredit


UKM Pada PT. BRI (Persero) Tbk Manado. Jurnal. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Sam Ratulangi Manado.
47

Putra Adi Hanas Muhammad, Sri Mangesti Rahayu, Muhammad Saifi. 2016.
Analisis Pengendalian Intern Tehadap Sistem Pemberian Kredit Modal
Kerja Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat UMKM Jawa Timur Cabang
Pacitan. Jurnal. Malang: Jurusan Ilmu Administrasi, Universitas
Barawijaya Malang.

Purwatiasih Dwi Ayu, Anantawikrama Tungga Atmadja, Nyoman Trisna Herawati.


2014. Analisis Pengendalian Internal dalam Pemberian Kredit pada PT.
BPR Kanaya. Jurnal. Singaraja: Jurusan Akuntansi, Universitas
Pendididkan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Rivai. 2013. Islamic Financial Management: Teori, Konsep, dan Aplikasi


Panduan Praktis Untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi, dan
Mahasiswa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Romney & Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 13, alihbahasa:
Kikin Sakinah Nur Safira dan Novita Puspasari. Jakarta: Salemba Empat.

Siamat. 2007. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit


FEUI. Hal 112.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2012 tentang Koperasii


Simpan Pinjam.

Anda mungkin juga menyukai