Anda di halaman 1dari 5

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal

07 juni - 21 juni 2017, dengan tujuan untuk mengetahui hasil

Pemeriksaan Laju Endap Darah ( LED ) pada penderita Tuberkulosis

(TB) Paru sebelum dan sesudah menjalani Pengobatan selama dua

minggu di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat, maka diperoleh

hasil sebagai berikut.

Table 4.1 Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah ( LED ) Pada

Penderita Tuberkulosis ( TB ) Paru Sebelum dan sesudah menjalani

Pengobatan Selama dua minggu di Balai Besar Kesehatan Paru

Masyarakat

Hasil Pemeriksaan LED


Hasil Pemeriksaan LED
N setelah menjalani
Sampel Sebelum menjalani
O Pengobatan 2 Minggu
Pengobatan (mm/jam)
( mm/jam)
1. A 97 93
2. B 73 68
3. C 43 38
4. D 83 78
5. E 86 80
6. F 35 28
7. G 89 85
8. H 21 17
9. I 64 47 61
10. J 71 67
Sumber : Data Primer,2017
48

Tabel 4.2 Hasil Analisa uji t- dua sampel berpasangan

terhadap hasil pemeriksaan Laju Endap Darah ( LED ) Penderita TB

Paru Sebelum dan Sesudah Menjalani 2 minggu Pengobatan di Balai

Besar Kesehatan Paru Masyarakat.

Hasil LED N ẍ SD t hit t tabel


Sebelum 10 60,20 25,324
12,818 -1,734
Sesudah 10 61,55 25,575

Dari tabel 4.2 diatas menjelaskan bahwa hasil analisis data

dari 10 sampel menggunakan ( uji t ) dengan tingkat kemaknaan 95 %

(α=0.05 % ) diperoleh hasil t hit .> t table , maka Ho ditolak dan Ha

diterima maka terdapat perbedaan bermakna hasil pemeriksaan Laju

Endap Darah sebelum dan Sesudah menjalani pengobatan Selama 2

Minggu,

B. PEMBAHASAN

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui hasil

Pemeriksaan Laju Endap Darah ( LED ) pada penderita

Tuberkulosis ( TB ) paru sebelum dan sesudah menjalani

pengobatan selama dua minggu di Balai Besar Kesehatan Paru

Masyarakat. Pemeriksaan Laju Endap darah sering dilakukan

untuk penunjang diagnosis Tuberkulosis Paru dan mengavaluasi


49

hasil pengobatan atau proses penyembuhan selama dan setelah

pengobatan.

Laju Endap Darah ( LED ) merupakan uji untuk menentukan

kecepatan Erotrosit ( dalam darah yang telah diberi Antikoagulan )

jatuh kedasar sebuah tabung vertical dalam waktu tertentu

pengukuran jarak dari atas kolom eritrosit yang mengendap

sampai keatas batas cairan dalam periode tertentu menentukan

laju Endap Darah. (Price T, 2009)

Mycobacterium Tuberkulosis merupakan bakteri penyebab

penyakit Tuberkulosis pada Manusia. bakteri ini berpindah dari

tubuh manusia kemanusia lainnya melalui saluran pernapasan

,keluar melalui udara yang dihembuskan pada proses respirasi dan

terhisap masuk saat seseorang menarik nafas. Mycobacterium

Tuberkulosis merupakan pathogen intraseluler yang terutama

terletak dimakrofag kemudian sel B akan menstimulasi respon

antibody humoral.( Starke J,2014).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah darah

Vena dengan besaran sampel 10, terdiri dari 10 sampel pasien

sebelum menjalani Pengobatan dan 10 sampel pasien setelah

menjalani pengobatan dengan pasien yang sama.Tekhnik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive

sampling dimana sampel diambil setelah memenuhi kriteria inklusi

dan menandatangani lembar inform consent.


50

Salah satu metode pemeriksaan Laju endap darah adalah

metode Automatik tes ini didasarkan pada penurunan eritrosit

dalam sampel darah dengan Antikoagulan yang diletakkan dalam

kuvet dideteksi oleh sinar inframerah yang bekerja secara periodic

setiap 3 menit hasil pembacaan oleh mikroprosesor.

Dari Hasil analisis Data yang dilakukan dengan

menggunakan uji statistik yaitu uji t terhadap hasil pemeriksaan

Laju Endap Darah ( LED ) dan hasil yang diperoleh yaitu t hitung >

t table, Maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat

perbedaan bermakna hasil pemeriksaan Laju Endap Darah

sebelum dan Sesudah menjalani pengobatan Selama 2 Minggu.

Dari Hasil penelitian didapatkan adanya Perbedaan nilai Laju

endap darah Penderita Tuberkulosis ( TB ) paru sebelum dan

sesudah menjalani pengobatan.dimana sebelum pengobatan Nilai

Laju Endap Darah ( LED ) meningkat dan setelah menjalani

pengobatan dua minggu telah terjadi penurunan .namun belum

kembali normal.

sebelum menjalani pengobatan nilai Laju Endap Darahnya

meningkat peningkatan LED disebabkan oleh meningkatnya

agregasi dari sel-sel darah merah karena perubahan dalam protein

plasma yang berkaitan dengan reaksi fase akut atau kronis yang

disebabkan oleh mycobacterium.Kemudian, hasil yang didapatkan

setelah menjalani pengobatan terjadi penurunan karena adanya


51

respon terhadap pengobatan penderita serta kemungkinan sebagai

predeteksi tingkat penyembuhan penderita.(Depkes, RI 2002)

Dengan kepatuhan meminum obat anti tuberculosis ( OAT ), dan

adanya pengawas minum obat ( PMO ) yang berperan untuk

mengawasi memantau penderita Tuberkulosis dalam meminum

obatnya secara teratur dan tuntas sesuai dengan dosis dan jadwal

seperti yang telah ditetapkan ( Pedoman penanggulangan

Tuberkulosis Paru, 2008) .sehingga obat bekerja dengan baik dan

memutuskan rantai penularan dan mencegah resistensi kuman

terhadap OAT . dan tubuh merespon OAT sebagai antibiotic yang

dapat membunuh kuman mycobacterium yang menginfeksi paru-

paru.

selain kepatuhan meminum obat ada beberapa yang

menyebabkan terjadinya penuranan Laju Endap Darah ( LED )

yaitu Asupan Nutrisi, Perilaku Pemeliharaan Kesehatan dan

perilaku Kesehatan Lingkungan .hal ini sangat membantu

keberhasilan Pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai