Anda di halaman 1dari 2

Bahan Bacaan Pembimbing Teologi Sistematika

STTII Yogyakarta

PRA-INKARNASI KRISTUS

▪ Pra-eksistensi Kristus berarti bahwa Ia telah ada sebelum dilahirkan, sebelum penciptaan
dunia, dan bahkan sebelum adanya waktu.
▪ Pentingnya pra-eksistensi Kristus:
a) Jika Yesus Kristus menjadi ada ketika Ia dilahirkan, maka tidak ada Tritunggal yang kekal.
b) Jika Yesus Kristus tidak pernah ada sebelumnya, maka Ia bukanlah Allah sebab terbukti
bahwa Ia tidak kekal.
c) Jika Yesus Kristus tidak pernah ada sebelumnya, maka Ia berbohong sebab Ia telah
mengaku demikian.
▪ Bukti Pra-eksistensi:
a) Asal-Nya dari sorgawi (Yoh. 3:13, 31)
b) Karya-Nya sebagai Pencipta (Yoh. 1:3; Kol.1:16; Ibr. 1:2)
c) Hubungan dengan Allah yang memiliki hakikat yang sama dengan Allah (Yoh.10:30;
Flp.2:6), memiliki kemuliaan yang sama dengan Bapa sebelum dunia ada (Yoh. 17:5).
d) Gelar-Nya, Ia memiliki Keallahan yang penuh (Mat. 16:14-15;Kol. 2:9)
e) Hubungan-Nya dengan Yohanes Pembaptis, di mana Yohanes Pembaptis mengakui
keberadaan Yesus sebelum Yohanes Pembaptis lahir (Yoh. 1:15,30).
▪ Kekekalan tidak hanya berarti bahwa Yesus Kristus sudah ada sebelum penciptaan dunia
tetapi bahwa Ia selalu ada selama-lamanya. Jika kekekalan tidak diakui, maka tidak ada
Trutunggal; Yesus Kristus bukan sepenuhnya Allah; Ia berbohong.
▪ Bukti langsung kekekalan Kristus
a) Yohanes 1:1
Kata “adalah” ditulis was dalam Bahasa Inggris atau hen dalam Bahasa Yunai, ditulis
dalam bentukk tense imperfek, yang menekankan keberadaan Allah yang terus
menerus pada waktu lampau. Sedangkan frase “pada mulanya” yang ditulis Yohanes
menunjuk kepada penciptaan dan mengindikasikan bahwa di waktu manapun di masa
lampau, Firman itu terus ada.
b) Yohanes 8:58
Frase “sebelum Abraham lahir, Aku ada”, menunjukkan bahwa Yesus Kristus telah ada
dan terus ada sebelum Abraham ada meskipun Abraham hidup 2000 tahun sebelum
Kristus dilahirkan di Betlehem.
c) Ibrani 1:8
Bagian ayat ini menegaskan tentang pribadi Yesus Kristus yang menunjuk kepada
kekekalan-Nya.
d) Kolose 1:17
Bagian ayat ini menekankan sekali lagi tentang kekekalan dan praeksistensi Kristus
melalui penggunaan tense waktu sekarang.
Bahan Bacaan Pembimbing Teologi Sistematika
STTII Yogyakarta

e) Mikha 5:2
Meskipun Yesus dilahirkan di Betlehem sesuai dengan nubuat ayat ini, namun waktu
itu bukanlah permulaan-Nya sebab Ia telah ada sejak dahulu kala.
f) Yesaya 9:6
Kristus disebut “Bapa Yang Kekal”. Hal ini tidak berarti bahwa Kristus adalah Bapa
karena Bapa dan Anak adalah dua pribadi yang berbeda dalam Trinitas. Hal ini lebih
memberi penegasan praeksistensi dan kekalan Yesus Kristus.
▪ Bukti tidak langsung kekekalan Kristus
a) Asalnya dari surgawi membuktikan eksistensi kekal-Nya. Yohanes 3:13 menekankan
bahwa Kristus “turun dari surga” yang menunjukkan bahwa Betlehem bukanlah
menjadi awal mula-Nya. Ayat ini mengindikasikan bahwa Yesus tinggal di surga
sebelum turun ke bumi. Oleh karena itu, Ia adalah kekal Ibdk. Yoh.6:38).
b) Karya prainkarnasi Kristus membuktikan eksistensi kekekalan-Nya. Seperti ditulis
dalam Yohanes 1:3 yang mengatakan bahwa Kristus menciptakan segala sesuatu. Hal
ini menunjukkan kekekalann-Nya.
c) Sebutan Kristus membuktikan kekekalan-Nya, di mana Yohanes menyetarakan Yesus
dengan Yahweh ketika mengutip dari Yes. 6:3, 5 dalam Yohanes 12:41 dan dalam
Matius 22:4, di mana Kristus disebut Adonai yang merupakan salah satu nama Allah
dalam Perjanjian Lama.
d) Theofani membuktikan eksistensi-Nya yang kekal (Kej.16:7-14; 21:17-18: 22:11-18;
Hak.2:1-4; 2Sam.24:16)

Anda mungkin juga menyukai