Anda di halaman 1dari 8

NAMA : KEN ENDANG SUKAWATI

NIM 040042001
KELAS : D3

TAFSIR MANAJMEN PERTEMUAN KE-6


NARASI PENGAHIAN TAFSIR AL-MISBAH QS. AL-BAQARAH AYAT 8-20

Ayat 8

‫س من ام َّنا ّ وبا ل ا وم هم بم من‬ ‫ومن ال َّنا‬


‫ؤ ي َن‬ ‫يق و ل ِلل َي وم ْلٰخر ا‬
‫با‬
Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,”
padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.
Berbicara tetang orang-orang munafik, ucapannya berbeda dengan isinnya, Waminannaasi,
dan ada sebagian manusia Aamannaa, kami sudah percaya wujud Allah, Wamaa hum bi
mu’minin, padahal mereka itu bukan lah orang-orang beriman inilah awal ayat ini berbicara
tengtang kelompok munafik.
Munafik itu terabil dari kata nafiqaq, itu sejenis tikus, tikus mempunyai trowongan ada 2
lubang kalu dia dikejar disini kelura dari sana, nafaq artinya trowongan, trowongan kan ada
dua lubang atau muka, maka orang yang bermuka dua dipersamakan dengan tikus ini tadi.
ayat disurat al baqarah bberbicara tentang orang munafik sebanyak 13 ayat sedangkan klo
pembicaraan tentang orang beriman hanya 5 ayat tentang orang kafir hanya 2 ayat kenapa
pembahasan tentang orang munafik ini lebih banyak, karena ini sulit dideteksi, tidak jelas
musuh dalam selimut.

Ayat 9

‫ۚ يخ ع ا َ س وم يشعر و َن‬ ‫يخد ع َ وا ذ ام ُن‬


‫ا‬
‫ه ا‬ ‫وما د ون اْل‬ ‫ ين وا‬%َ‫ون ل ل‬
‫نف‬
‫م‬
‫ل‬
ّ‫ا‬
Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri
sendiri tanpa mereka sadari.
Mereka menipu Allah dan orang-orang beriman, tetapi bisakah Allah ditipu, tentu tidak bisa.
Ulama-ulama berkata mereka menipu Allah dalam arti mereka melakukan kegiatan dengan
maksud menipu Allah tapi sebenarnya Allah tidak bisa ditipu. sebenarnya mereka menipu diri
mereka sendiri.

‫ س َم ُر ْو‬F‫ِا َ اّل اَ ْن ُف‬ ‫و َما َي ْخ َد‬


‫ه ا ي َن ش‬ ُ ‫ع ْو َن‬
َ
‫ُع‬
‫ْم و‬
Mereka itu tidak menipu kecuali diri mereka sendiri, mereka tidak sadar bahwa mereka
menipu diri mereka sendiri.
Ayat 10

ّ ‫ض‬
‫ُلال ضولَه ع َاِل ۚ ە بم ُن‬ ‫ وب هم‬%‫ي قُ ُل‬
‫ا وا َكا‬ ‫م ذا يم ب‬ ‫فزادهم مر‬ ‫مر‬
‫ا‬
‫يكذ ُب ون‬
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka
mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta.
kenapa mereka tidak sadar bahwa sebenarnya mereka menipu diri mereka sendiri?,
‫ ْوِب ِه ْم‬Fُ‫ل‬Fُ‫ق‬
‫ِفي‬
‫ض‬ ‫ َر م‬didalam hati mereka ada penyalit, hati itu wadah bisa berisi ilmu, kesabaran, bisa
juga
berisi kebohongan dengki, dalam diri mereka itu ada pengnyakit sehingga mereka tidak
menyadari. ‫ال‬Fُ‫ َزا َف ا َرض م ّل‬Fُ‫م َده‬,ُ Allah menambah penyakit, maksudnya Allah menambah
penyakit
mereka dalam arti Allah membiarkan mereka karena mereka tidak mau, ada sistem, kalau
orang sakit tidak mau berobat dia tidak sembuh maka penyakitnya akan bertambah dan tidak
sembuh, siapaun yang sakit tidak berobat maka penyakitnya akan semakin bertambah.
tida mau
mendengar nasehat,ْ ‫ه ع ب ە ِب َما وا‬ ُ َ‫ ول‬dan mereka akan mendapat siksa yang pedih karena
‫ كاُن‬kebohongan ۢ ‫ْم َذا اَِل ْي‬
mereka. ‫م‬
kita pernah atau kita seing mengatakan orang itu tidak punya perasan, perasaan hati itu lah
yang melahirkan iman, melahirkan akhlak. iman tempatnya dihati, karena hatinya sakit
mereka tidak beriman, mereka berbohong, nah jadi mereka tidak sadar bahwa ada penyakit di
dalam hatinya. penyakit itu ketidak seimbangan, kalo orang tidak sebimbang brarti dia sakit

Ayat 11

‫هم ْل ت سد ى ا َْلر ض قال َّن نحن م ص ح ن‬ ‫َ و ِاذا‬.


‫يل‬
‫لو‬ ‫ا وا ما‬ ‫ف وا‬
‫ا‬
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi!” Mereka
menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.”
kalau ada orang yang berkata pada mereka jangan melakukan kerusakan dibumi, mereka
mengatakan kami ini sematamata adalah pelaku kebajikan, merusak dibumi maksudnya
mereka itu melakukan kerusakan dibumi ini mereka melakukan kegiatan sehingga fungsi
bumi tidak berfungsi dengan baik, tetapi mereka tidak mengaku malah mengatakan bahwa
mereka telah melakukan perbaikan.

Ayat 12

‫لكن ْل يشعر‬%ٰ‫َّن ل ف ون و‬ َ ‫َا‬


‫ون‬ ‫سد‬ ‫ا‬ ‫هم‬ ‫اْل‬
‫ا هم م‬
Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.
mereka adalah perusak tapi mereka tidak sadar.
Ayat 13
ۤ
ۚ ‫اء‬ ‫هم ام ُن كماا ال َّنا قاُل ا اَ ُن كماا ن‬ ‫و ِاذا‬
‫سف ه‬ ‫ام ال‬ ‫ام ن وا س ؤمن‬ ‫وا‬ ‫يل‬
‫لك يعَل ْل م ون‬%ٰ‫َا َ ا السفه ۤاء و‬.
‫هم ن‬ ‫اْل َّنهم‬
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah
beriman!” Mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang
kurang akal itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang
akal, tetapi mereka tidak tahu.
jadi mereka menganggap orang yang bertaat kepada agama itu orang bodoh. firasat apabila
dikatakan kepada mereka jangan melakukan keusakan di bumi, dibumi apabila mereka
bertemu dengan arang yang beriman mereka mengatakan kami juga beriman, pimpinanan
orang-orang perusak saiton kalau mereka bertemu dengan setan mereka juga turut beriman
padanya.

Ayat 14

‫ل ش ط نه قاُل ا وا‬%ٰ‫ۚ و خَل ا‬ ‫ ذ ام ُن ا وا َّن‬%‫و ِاذا لَقُوا ا َل‬


ۚ ‫ِاذا وا ى ي ي م‬ ‫ين وا قالُ ا‬
‫ام‬
‫ ِا معكم َّنم نح َتهز ء ون‬.
‫ا ۚ ِا ن مس‬ ‫َّنا‬
Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah
beriman.” Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan (para pemimpin) mereka,
mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok.”
Maka dijaab oleh Allah:
Ayat 15

‫ي طغ نه يعم‬ ‫يس ئ و مد‬ ُ ّ ‫ا‬.


‫لل‬
‫و‬ ‫َيا م‬ ‫َتهز بهم َي هم‬
‫ن‬
‫ه‬
Allah akan memperolok-olokkan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam
kesesatan.
Nanti dihari kemudian mereka diperolok olok, bahkan didunia ini terbukti kedok mereka dan
mereka juga akan diperolok-olok

Ayat 16
‫ى‬
‫ت تجار وم ُن‬ ‫ ل باه ٰدى فم رب‬%ٰ‫ ذ ش روا ض‬%َّ‫ال‬
ٰۤ
‫ُتهم ا وا‬ ‫ح‬ ‫ال ة ل‬ َ‫اول ك ين ا ت‬
ُ
‫كا‬
‫مه د ين‬.
‫َت‬
Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka perdagangan mereka itu
tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk.
Ayat 17

ُ ٰ ‫ّل اس َت وقد نارا ۚ فل اَ ض ت ولَ ذه‬%َ‫هم كم ا‬%ُ‫م َثل‬


ّ
‫لال‬ ‫ما ۤاء ما ه ح ب‬ ‫ذى‬ ‫َث ل‬
‫ا‬
‫ ٰم ت ْل ي صر ون‬%ُ‫ب ُن ر و في ظل‬.
‫ب‬ ‫هم‬ ‫و هم َت رك‬
Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api, setelah menerangi
sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka
dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang meminta dibuatkan api unggun untuk
menerangi jalan mereka setelah api itu nyala mereka tidak mau memanfaatkan itu, maka
Allah mengambil cahaya itu dan Allah tinggalkan. Allah meninggalkan mereka dalam
beraneka ragam kegelapan.

Ayat 18

‫صم ۚ بكم عم فه ْل و ن‬.


ۚ
‫ي م ير ج‬
‫ع‬
Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali.

Ayat 19

‫ق يجعل ن ص عه‬ ‫ظُل ت ورعد‬ ‫ۚا و ك ص ب من سم‬


‫ا اب م‬ ‫و َب‬ ۤ
‫ور‬ ‫ا ل ا ء ي ه ٰم‬
‫ِّي‬
‫ص حذر و و ط با ل ر ين‬ ‫ ِف ي نه من‬.
‫اذا م ال َواعق ا ل ِت ُّلال ٰك مح ي‬
‫م‬
Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, petir dan
kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya, (menghindari) suara petir itu karena
takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir.
Perumamaan mereka seperti air hujan yang deras tercurah dari langit sebagain ulama
mengatakan ini kiasan dari al-Quran, al-Quran itu seperti air yang tercurah langsung
bersumber dari langit. waktu hujan biasanya ada kilat dan guntur itu bagaikan kricikan dan
kecaman- kecanman al-Quran untuk orang munafik, orang munafik tidak mau mendengar itu
semua mrereka memasang jari-jadi mereka ditelinga. ciri-ciri orang munafik tidak mau
mendengar nasehat, takut
Ayat 20

‫ۚ وذ‬ ‫ّ هم ۤ اء ل َهم ماا وا‬%َ‫يخط ف صا ۚ كل‬ ‫يكاد ا ل‬


‫ِا‬ ‫َاض يه مش‬ ‫َاب ر‬ ‫َبرق‬
‫ا‬
‫ا‬
ۚ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ص‬ %َ‫قام َوَل ش ۤاء ّ َلذ بسمعهم وا‬ ‫ظل َم عَل‬%َ‫ا‬
َ
‫ب ب هم ان ل‬ ‫ل ُال ه‬ ۚ ‫وا و‬ ‫يهم‬
‫ل‬
ّ‫ا‬

‫ع ل ى كل شي ير‬.
‫ء قد‬
Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari,
mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka.
Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Kalau Allah menghendaki pandangan mereka, pendengran mereka semua diambil dr mereka
tapi Allah tidak melakukan itu, siapa tau masih mempan nasehat untuk mereka.

Anda mungkin juga menyukai