Anda di halaman 1dari 12

JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE PADA KEPATUHAN


PENGUNGKAPAN TRANSAKSI BERELASI BERDASARKAN
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 7
TAHUN 2015.

Ardhana Reswari Hasna Pratista


Prodi Akuntansi, Universitas Negeri Yogyakarta
ardhanareswari1701@gmail.com

Abstrak : Pengaruh Corporate Governance Pada Kepatuhan Pengungkapan Transaksi Berelasi


Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Psak) No. 7 Tahun 2015. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate governance terdahap kepatuhan pengungkapan
transaksi pihak berelasi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah komite audit, kepemilikan
institusional, kepemilikan manajemen, dan komisaris independen. Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah kepatuhan pengungkapan transaksi pihak berelasi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari perusahaan
sektor utama selama tahun 2015 sampai 2016 yang didapat dari Bursa Efek Indonesia. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan sebanyak 21 perusahaan
memenuhi kriteria kelengkapan data akhirnya 42 laporan keuangan tahunan yang dipakai dalam
penelitian ini. Metode statistika yang digunakan adalah regresi panel. Dari analisis yang dilakukan
komite audit, kepemilikan manajemen, dan komisaris independen berpengaruh secara positif signifikan
terhadap pengungkapan transaksi pihak berelasi, sementara kepemilikan institusi tidak berpengaruh
secara positif terhadap pengungkapan transaksi pihak berelasi.

Kata kunci: corporate governance, pengungkapan, transaksi pihak berelasi

Abstract : The Influence Of Corporate Governance To Related Party Transaction Disclosure Based
On Statement Of Financial Accounting Standard (Psak) Number 7 Year Of 2015. The purpose of
this study is to examine the effect of corporate governance to the related parties transactions
disclosure. The independent variables in this study are audit committee, institutions ownership,
management ownership, and independent commissioner. The dependent variable in this
research is the related parties transaction disclosure. This type of research is quantitative
research using secondary data of annual financial statements from major sector companies
during 2015 to 2016 obtained from Indonesia Stock Exchange. The sampling technique that
used in this research is purposive sampling and that are 21 companies that meet the criteria
as the sample and finally 42 annual reports used in this analysis. The statistical method used
in this study is panel regression. The analysis showed that audit committee, ownership of
management, and independent commissioner have a significant influence to related party
transactions disclosure, but Institusional ownership has no influence to related party
transactions disclosure.

Keywords: corporate governance, disclosure, related party transaction

PENDAHULUAN terkonsentrasi. Perbedaan dari kedua


Terdapat 2 bentuk umum struktur struktur tersebut adalah pada proses
kepemilikan, yaitu struktur kepemilikan pengambilan keputusan. Pada struktur
tersebar dan struktur kepemilikan kepemilikan terkonsentrasi, pemegang

19
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

saham memilih dan melantik manajer yang dengan kepemilikan terkonsentrasi. Dalam
bekerja untuk kepentingan pemegang beberapa kondisi transaksi pihak berelasi
saham pengendali sedangkan pemegang dapat membuka peluang timbulnya tujuan
saham lain hanya memiliki sedikit oportunis yakni penyalahgunaan transaksi
kewenangan dalam pemilihan manajer. pihak berelasi yang akan merugikan
Perusahaan di Indonesia pada pemegang saham minoritas dan hanya
umumnya memiliki grup perusahaan yang menguntungkan pemegang saham
berhubungan karena kepemilikan saham pengendali.
ataupun karena keterkaitan kepentingan Menurut Heni Werdhi (2015)
baik antara perusahaan induk (parent transaksi pihak berelasi harus diungkapkan
company) dan anaknya ataupun antar dalam laporan keuangan, karena
cabang perusahaan (sister company) atau pengungkapan tersebut merupakan kunci
yang disebut pula sebagai pihak-pihak yang bagi pengguna laporan keuangan untuk
mempunyai hubungan istimewa dengan membuat keputusan dan memahami
perusahaan (related parties) (Indah Rini: dampak transaksi pada perusahaan,
2014). termasuk adanya transfer kekayaan. Hal
Sari (2014) mengungkapkan struktur tersebut sesuai dengan PSAK No. 7 Tahun
kepemilikan keluarga dan grup pada 2015, menyatakan bahwa tujuan dari
perusahaan di Indonesia memicu terjadinya pernyataan ini adalah untuk memastikan
transaksi pihak berelasi. Pemegang saham bahwa laporan keuangan entitas berisi
pengendali atau terkonsentrasi melakukan pengungkapan yang diperlukan untuk
transaksi pihak berelasi lebih tinggi dijadikan perhatian terhadap kemungkinan
dibanding perusahaan yang tidak memiliki bahwa keputusan perusahaan telah
pemegang saham pengendali atau tersebar. dipengaruhi oleh keberadaan pihak-pihak
Pada tahun 2008, perusahaan yang berelasi.
memiliki struktur kepemilikan Pengungkapan transaksi pihak
terkonsentrasi mempunyai rata-rata berelasi menurut Arshad (2009) adalah
penjualan pada pihak berelasi sebesar 55% untuk menyediakan informasi mengenai
dari nilai aset, nilai tersebut lebih tinggi praktik transaksi pihak berelasi dan
dibanding perusahaan yang tersebar, yaitu hubungan dengan investor luar dan
sebesar 10% dari nilai aset. Hasil tersebut stakeholder lainya dan sebagai bagian dari
konsisten untuk tahun 2009 dan 2010, gerakan corporate governance dan
bahwa rata-rata penjualan kepada pihak konvergensi dari International Financial
berelasi lebih tinggi pada perusahaan Reporting Standar (IFRS).

20
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

Menurut penelitian yang dilakukan yang dapat memberikan keuntungan bagi


oleh Prawinandi, dkk (2012) mekanisme perusahaan secara menyeluruh, dan juga
corporate governance juga mempengaruhi akan bermanfaat untuk mempermudah
tingkat kepatuhan pengungkapan wajib. memperoleh modal, cost of capital jadi
Corporate governance merupakan lebih rendah.
mekanisme pengendalian untuk mengatur Menurut Chintya (2014) krisis
dan mengelola perusahaan dengan maksud ekonomi dan moneter pada tahun 1997-
untuk meningkatkan kemakmuran dan 1999 yang ada di Indonesia berkembang
akuntabilitas perusahaan, yang tujuan menjadi krisis multidimensi yang
akhirnya untuk mewujudkan shareholders berkepanjangan, krisis tersebut antara lain
value. Corporate governance merupakan terjadi karena banyak perusahaan yang
suatu sistem yang mengatur dan belum menerapkan Good Corporate
mengendalikan perusahaan yang Governance secara konsisten, khususnya
diharapkan dapat memberikan dan belum diterapkannya etika bisnis.
meningkatkan nilai perusahaan kepada para Corporate covernane mendorong
pemegang saham. perusahaan melakukan operasinya secara
Selain itu Good Corporate etis karena dianggap dapat
Governance (GCG) merupakan komponen menyeimbangkan berbagai kepentingan
penting yang harus diperhatikan stakeholder. Adanya penerapaan Good
perusahaan. Amerika Serikat yang harus Corporate Governanve ini akan membawa
melakukan restrukturisasi corporate pengaruh terhadap kinerja perusahaan.
governance akibat market crash pada tahun Selain itu, kerugian yang ditimbulkan dari
1929. Kebutuhan corporate governance transaksi pihak berelasi yang
timbul berkaitan dengan agency theory disalahgunakan sangat tinggi, sehingga
dikarenakan perusahaan menginginkan pemantauan dan penertiban transaksi pihak
suatu proses pengawasan terhadap berelasi adalah menjadi prioritas utama
keputusan yang dilakukan manajemen agar reformasi corporate governance di
tidak terjadi penyimpangan. Implementasi Indonesia.
dari corporate governance diharapkan Komite audit adalah salah satu
bermanfaat untuk menambah dan unsur corporate governance. Menurut
memaksimalkan nilai perusahaan. Menurut Sutedi (2012:161) komite audit harus dapat
Saputra (2013), corporate governance memastikan bahwa perusahaan telah
diharapkan mampu mengusahakan melaksanakan dan mematuhi semua
keseimbangan antara berbagai kepentingan peraturan hukum, serta memastikan

21
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

perusahaan telah menjalankan usahanya akan bertindak layaknya pemegang saham


secara etis dan bermoral. Unsur Corporate dan akan melakukan praktik pengelolaan
governance lainnya adalah struktur perusahaan yang akan meningkatkan nilai
kepemilikan. Menurut Barako (2007) pemegang saham. Unsur corporate
struktur kepemilikan mempengaruhi governance lainnya yakni komisaris
pengungkapan yang dilakukan perusahaan. independen. Adanya komisaris independen
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi, dkk diharapkan mampu meningkatkan peran
(2012) juga menyatakan bahwa salah satu dewan komisaris sehingga tercipta good
faktor yang mempengaruhi tingkat corporate governance di dalam perusahaan.
kepatuhan adalah struktur kepemilikan Komisaris independen bertugas untuk
yang ada di sebuah perusahaan.pihak mengawasi direksi perusahaan tanpa ada
asing, maupun orang dalam perusahaan tekanan dari pihak manapun, sehingga
tersebut (manajemen). Pada penelitian ini pekerjaan yang dilakukannya murni tanpa
mekanisme struktur kepemilikan adalah ada campur tangan dengan pihak manapun
kepemilikan institusional dan kepemilikan (Dananjaya, 2014). Penelitian ini
manajemen. Kepemilikan institusional bermaksud untuk menguji bagaimana
adalah proporsi kepemilikan saham pada pengaruh Corporate Governance yang
akhir tahun yang dimiliki oleh lembaga, akan dijabarkan dalam 4 unsur yaitu komite
seperti asuransi, bank atau institusi lain audit, kepemilikan institusional,
(Beiner et al, 2003). Kepemilikan kepemilikan manajerial, dan komisaris
institusional, umumnya dapat bertindak independen berkaitan dengan kepatuhan
sebagai pihak yang memonitor perusahaan. pengungkapan transaksi pihak berelasi,
Mekanisme struktur kepemilikan maka penulis memilih judul “Pengaruh
selanjutnya adalah kepemilikan Corporate Governance pada Tingkat
manajemen, merupakan kepemilikan Kepatuhan Pengungkapan Transaksi
saham oleh manajemen perusahaan yang Berelasi Berdasarkan PSAK No 7 tentang
diukur dengan persentase jumlah saham Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”.
yang dimiliki oleh manajemen.
Kepemilikan oleh manajemen dipandang
METODE PENELITIAN
dapat menyelaraskan potensi perbedaan
Jenis Penelitian
kepentingan antara pemegang saham luar
Penelitian ini merupakan penelitian
dengan manajemen (Jensen and
kuantitatif.
Meckling, 1976). Dengan adanya
kepemilikan manajerial maka manajemen

22
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

Waktu dan Tempat Penelitian 5. Memiliki informasi tentang


Waktu penelitian dilaksanakan pada pengungkapan transaksi pihak berelasi.
bulan Desember 2017 sampai dengan Maret Sesuai dengan kriteria yang telah
2018. Tempat penelitian dilaksanakan di ditetapkan maka terdapat 42 sampel
Bursa Efek Indonesia. Populasi dan perusahaan dalam 2 tahun yaitu tahun 2015
Sampel Penelitian dan 2016.
Populasi yang digunakan dalam Teknik Pengumpulan Data
penelitian ini adalah perusahaan non Penelitian ini menggunakan data kuantitatif
keuangan pada sektor utama yang terdaftar yang berupa data sekunder. Data sekunder
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015- yang digunakan diperoleh dari laporan
2016. keuangan yang terdapat di Bursa Efek
Karakteristik sampel pada penelitian ini Indonesia melalui website resmi Bursa Efek
adalah Mahasiswa Akuntansi Universitas Indonesia (www.idx.co.id).
Negeri Yogyakarta yang sudah menempuh Teknik Analisis Data
mata kuliah Auditing 1 dan 2 dengan Dalam penelitian ini teknik yang
jumlah 118 Sampel. digunakan adalah regresi panel dengan
Karakteristik responden yang dapat variabel dependen Kepatuhan
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah: Pengungkapan Transaksi Pihak Berelasi
1. Perusahaan non keuangan yang listed di (Y) dan variabel independen Komite Audit
BEI selama tahun 2015-2016. (X1), Kepemilikan Institusional (X2),
2. Perusahaan termasuk dalam perusahaan Kepemilikan Manajemen (X3), Komisaris
sektor utama yakni perusahaan sektor Independen (X4). Model persamaan regresi
pertambangan dan sektor pertanian yang digunakan adalah dengan model
karena dinilai memiliki kemungkinan analisis regresi panel, Dalam teori
lebih tinggi terjadinya transaksi berelasi ekonometri, data panel merupakan
dengan tujuan oportunis. gabungan antara data cross-section (silang)
3. Perusahaan telah mempublikasikan dan data time-series (deret waktu). Data
laporan keuangan perusahaan yang telah cross-section dalam penelitian ini
di audit. merupakan data yang diperoleh dari 21
4. Merupakan perusahaan non BUMN, perusahaan yang terdaftar dalam BEI pada
karena terdapat perbedaan peraturan sektor utama. Sedangkan, data time-series
pengungkapan antara perusahaan dalam penelitian ini merupakan data yang
BUMN dan non BUMN. diambil dari tahun 2015-2016.

23
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

HASIL PENELITIAN DAN PEMBA- Uji Hipotesis 2


HASAN Hipotesis kedua penelitian ini
adalah Kepemilikan Institusional
Y Coef. Std. T P berpengaruh terhadap Kepatuhan
Err. Value Pengungkapan Transaksi Pihak Berelasi.
X1 0,208 0,069 3,00 0.003 Dari hasil pengujian, diperoleh nilai
X2 -0,118 0,132 -0,90 0.370 koefisien sebesar ˗0,118 dengan
X3 0,044 0,014 3,05 0.002 probabilitas sebesar 0.370 (p>0,050) yang
X4 0,390 0,127 3,07 0.002 berarti pengaruh variabel kepemilikan
cons -0,278 0,147 -1,89 0.059 institusional (X2) terhadap pengungkapan
Tabel 1. Hasil Uji t (Sumber: Data Diolah transaksi pihak berelasi berdasarkan PSAK
2018) No 7 tahun 2015 (Y) adalah negatif.
Uji Hipotesis 1 Namun, pengaruh yang diberikan tidaklah
Hipotesis pertama penelitian ini signifikan disebabkan probabilitas value
adalah Komite Audit berpengaruh terhadap lebih besar dari pada 0,050. Jadi, dapat
Kepatuhan Pengungkapan Transaksi Pihak disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang
Berelasi. Dari hasil pengujian, diperoleh menyatakan ada pengaruh kepemilikan
nilai koefisien sebesar 0,208 dengan institusional (X2) terhadap kepatuhan
probabilitas sebesar 0.003 (p<0,050) yang pengungkapan transaksi pihak berelasi
berarti ada pengaruh variabel komite audit berdasarkan PSAK No 7 tahun 2015 (Y)
(X1) terhadap pengungkapan transaksi ditolak.
pihak berelasi berdasarkan PSAK No 7 Uji Hipotesis 3
tahun 2015 (Y). Hal tersebut menunjukkan Hipotesis ketiga penelitian ini
bahwa semakin tinggi jumlah anggota adalah Kepemilikan Manajemen
komite audit, akan meningkatkan berpengaruh terhadap Kepatuhan
kepatuhan pengungkapan transaksi pihak Pengungkapan Transaksi Pihak Berelasi.
berelasi berdasarkan PSAK No 7 tahun Dari hasil pengujian, diperoleh nilai
2015. Jadi, dapat disimpulkan bahwa koefisien sebesar 0,044 dengan probabilitas
hipotesis pertama yang menyatakan ada sebesar 0.002 (p<0,050) yang berarti ada
pengaruh komite audit (X1) terhadap pengaruh variabel kepemilikan manajemen
kepatuhan pengungkapan transaksi pihak (X3) terhadap pengungkapan transaksi
berelasi berdasarkan PSAK No 7 tahun pihak berelasi berdasarkan PSAK No 7
2015 (Y) diterima. tahun 2015 (Y). Hal tersebut menunjukkan
bahwa semakin besar persentase

24
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

kepemilikan yang dimiliki oleh Uji Hipotesis 5


manajemen, akan meningkatkan Hipotesis kelima penelitian ini
pengungkapan transaksi pihak berelasi adalah komite audit, kepemilikan
berdasarkan PSAK No 7 tahun 2015. Jadi, institusional, kepemilikan manajemen, dan
dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga komisaris independen berpengaruh
yang menyatakan ada pengaruh terhadap Kepatuhan Pengungkapan
kepemilikan manajemen (X3) terhadap Transaksi Pihak Berelasi.
pengungkapan transaksi pihak berelasi F Hitung 65,020
berdasarkan PSAK No 7 tahun 2015 (Y) Probabilitas 0,000

diterima. Tabel 2. Hasil Uji F (Sumber: Data Diolah)


Uji Hipotesis 4
Hipotesis keempat penelitian ini Dari perhitungan yang tertera, karena
adalah Komisaris Independen berpengaruh probabilitas sebesar 0,000 adalah lebih
terhadap Kepatuhan Pengungkapan kecil daripada 0,050 maka variabel
Transaksi Pihak Berelasi. Dari hasil independen secara bersama-sama
pengujian, diperoleh nilai koefisien sebesar berpengaruh terhadap y. Jadi, dapat
0,390 dengan probabilitas sebesar 0.002 disimpulkan bahwa hipotesis kelima yang
(p<0,050) yang berarti ada pengaruh menyatakan ada pengaruh komite audit
variabel komisaris independen (X4) (X1), kepemilikan institusional (X2),
terhadap pengungkapan transaksi pihak kepemilikan manajemen (X3), dan
berelasi berdasarkan PSAK No 7 tahun komisaris independen (X4) terhadap
2015 (Y). Hal tersebut menunjukkan bahwa pengungkapan transaksi pihak berelasi
banyak jumlah anggota komisaris berdasarkan PSAK No 7 tahun 2015 (Y)
indepenen yang beada dalam perusahaan, diterima.
akan meningkatkan pengungkapan
R2 0,875
transaksi pihak berelasi berdasarkan PSAK
Adjusted R2 0,862
No 7 tahun 2015. Jadi, dapat disimpulkan
Tabel 3. Hasil Uji R2 (Sumber: Data
bahwa hipotesis keempat yang menyatakan
Diolah)
ada pengaruh komisaris independen (X4)
Dari data yang telah diolah
terhadap pengungkapan transaksi pihak
didapatkan nilai R2 0,875 dan Adjusted R2
berelasi berdasarkan PSAK No 7 tahun
adalah sebesar sebesar 0,865. Artinya
2015 (Y) diterima.
bahwa variabel Komite Audit, Kepemilikan
Institusional, Kepemilikan Manajemen,

25
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

dan Komisaris Indepeden secara bersama- berpengaruh secara positif terhadap


sama memiliki sumbangan pengaruh kepatuhan pengungkapan transaksi
terhadap Y sebesar 0,875 atau 87% dan sisa pihak berelasi berdasarkan
dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. pernyataan standar akuntansi
keuangan (PSAK) no. 7 tahun 2015
SIMPULAN DAN SARAN pada perusahaan industri sektor
Simpulan utama ditolak. Dari hasil pengujian,
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh diperoleh nilai koefisien sebesar
Corporate Governance terhadap ˗0,118 dengan probabilitas sebesar
Kepatuhan Pengungkapan Transaksi Pihak 0.370 (p>0,05) yang berarti tidak
Berelasi Berdasarkan Pernyataan Standar ada pengaruh variabel kepemilikan
Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 7 tahun terhadap pengungkapan transaksi
2015 pada perusahaan industri sektor utama pihak berelasi berdasarkan PSAK
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia No 7 tahun 2015.
periode 2015-2016, dengan menggunakan 3) Kepemilikan manajemen berpe-
teknik analisis regresi panel/PLS ngaruh secara positif terhadap
menyimpulkan bahwa: kepatuhan pengungkapan transaksi
1) Komite audit berpengaruh secara pihak berelasi berdasarkan
positif terhadap kepatuhan pernyataan standar akuntansi
pengungkapan transaksi pihak keuangan (PSAK) no. 7 tahun 2015
berelasi berdasarkan pernyataan pada perusahaan industri sektor
standar akuntansi keuangan utama. Dari hasil pengujian,
(PSAK) no. 7 tahun 2015 pada diperoleh nilai koefisien sebesar
perusahaan industri sektor utama. 0,044 dengan probabilitas sebesar
Dari hasil pengujian, diperoleh nilai 0.002 (p<0,05) yang berarti ada
koefisien sebesar 0,208 dengan pengaruh variabel kepemilikan
probabilitas sebesar 0.003 (p<0,05) manajemen terhadap pengungkapan
yang berarti ada pengaruh positif transaksi pihak berelasi berdasarkan
signifikan variabel komite audit PSAK No 7 tahun 2015.
terhadap pengungkapan transaksi 4) Komisaris independen berpengaruh
pihak berelasi berdasarkan PSAK terhadap kepatuhan pengungkapan
No 7 tahun 2015. transaksi pihak berelasi berdasarkan
2) Hipotesis kedua yang menyatakan pernyataan standar akuntansi
kepemilikan institusional keuangan (PSAK) no. 7 tahun 2015

26
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

pada perusahaan industri sektor agar hak dan kesetaraan pemegang


utama. Dari hasil pengujian, saham dapat diterima dengan adil
diperoleh nilai koefisien sebesar antara pemegang saham mayoritas
0,390 dengan probabilitas sebesar dan pemegang saham minoritas.
0.002 (p<0,05) yang berarti ada Saran bagi manajemen:
pengaruh variabel komisaris 1) Keberhasilan dalam perwujudan
independen terhadap pengungkapan prinsip corporate governance
transaksi pihak berelasi berdasarkan memerlukan kerjasama yang baik
PSAK No 7 tahun 2015. antar pihak manajemen dan
5) Komite audit, kepemilikan stakeholder. Oleh karena itu,
institusional, kepemilikan manajemen perlu melakukan
manajemen, dan komisaris kerjasama dan koordinasi yang
independen berpengaruh terhadap lebih baik guna memenuhi prinsip
pengungkapan transaksi pihak corporate governance.
berelasi berdasarkan PSAK No 7 Saran bagi investor:
tahun 2015 pada perusahaan 1) Investor harus lebih berhati-hati
industri sektor utama. Dari dalam memilih perusahaan yang
perhitungan yang tertera, karena terkonsentrasi kepemilikannya
probabilitas sebesar 0,0000 adalah karena dapat mendorong
lebih kecil daripada 0,05 maka penyalahgunaan transaksi pihak
variabel independen secara berelasi.
bersama-sama berpengaruh
DAFTAR PUSTAKA
terhadap dependen.
Alvionita, I. & Taqwa, S. (2015). Pengaruh
Struktur Kepemilikan dan
Saran
Mekanisme Corporate
Saran bagi pemerintah: Governance terhadap Tingkat
1) Pemerintah melalui OJK dapat terus Kepatuhan Mandatory
mendorong tingkat pengungkapan Disclosure. Seminar Nasional
Ekonomi Manajemen dan
RPT untuk lebih baik lagi karena Akuntansi (SNEMA) Fakultas
dapat mendukung transparansi Ekonomi Universitas Negeri
laporan keuangan. Padang.

2) Pemerintah melalui OJK dapat Azwari, Peny Dan Raden Fatah. 2016.
meningkatkan kualitas praktik Masalah Keagenan Pada Struktur
Kepemilikan Perusahaan
corporate governance perusahaan

27
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

Keluarga Di Indonesia. Jurnal Ghozali, Imam. 2006. Desain Penelitian


Publikasi: Universitas Islam Kuantitatif dan Kualitatif
Negeri Jakarta. Akuntansi, Bisnis dan Ilmu Sosial
Lainnya. Bandung: Pustaka Setia
Bukhori, Iqbal Dan Raharja. 2012.
Pengaruh Good Corporate Guing, Aaron Dan Aria Farahmita. 2011.
Governance Dan Ukuran Manajemen Laba Dan Tunneling
Perusahaan Terhadap Kinerja Melalui Transaksi Pihak Istimewa
Perusahaan. Jurnal Publikasi: Di Sekitar Penawaran Saham
Diponegoro Journal Of Perdana. Jurnal Publikasi:
Accounting Simposium Nasional Akuntansi
XIV.
Desianti Dan Udi Pramiudi. 2016. Analisis
Penerapan Psak 7 Dalam Gunawan, Barbara Dan Hendrawati. Peran
Pengungkapan Transaksi Pihak- Struktur Corporate Governance
Pihak Berelasi Terkait Entitas Dalam Tingkat Kepatuhan
Asosiasi Pada Perusahaan Go Pengungkapan Wajib Periode
Public. Naskah Publikasi: Setelah Konvergensi IFRS. 2015.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jurnal: Berkala Akuntansi Dan
Kesatuan Bogor. Keuangan Indonesia

FCGI. 2001. Peranan Dewan Komisaris Hafiz M, Adriani. 2014. Pengaruh Struktur
dan Komite Audit dalam Corporate Governance Terhadap
Pelaksanaan corporate Tingkat Kepatuhan
Pengungkapan Wajib
governance (Tata Kelola
Konvergensi Ifrs Pada Laporan
Perusahaan). JilidII. FCGI. Edisi Laba Rugi Komprehensif. Jurnal:
ke-2 Universitas Lambung Mangkurat

Ferdinal,Ferry. Pengaruh Kepemilikan Handayani, Indah Rini. 2014. Analisis


Keluarga Terhadap Pengaruh Pembelian Dan
Pengungkapan Sukarela Dengan Penjualan Kepada Pihak Yang
Efektifitas Dewan Komisars dan Berelasi Dan Tidak Berelasi
Komite Audit Sebagai Variabel Terhadap Laba Bersih Pada
Pemoderasi. 2012. Skripsi: Industri Otomotif Dan
Universitas Indonesia Komponennya. Jurnal Publikasi:
Jurnal Mix, Volume IV No. 1
Fitri, Dian. 2012. Analisis Pengaruh
Kepemilikan Keluarga Terhadap IAI. 2017. PSAK No 7 Tahun 2015 diakes
Tingkat Pengungkapan Sukarela melalui http://iaiglobal.or.id pada
Dengan Efektifitas Dewan 22 Desember 2017
Komisaris Sebagai Variabel
Moderasi. Naskah Publikasi: Jenjang, Fransiska Dan Sri Lestari. 2013.
Universitas Indonesia Pengaruh Transaksi Pihak-Pihak
Istimewa Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan. Naskah

28
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

Publikasi: Universitas Atma Jaya Naskah Publikasi: Universitas


Yogyakarta. Pamulang.

Komite Nasional Kebijakan Governance Silviana, Laurent. 2012. Pengaruh Struktur


(KNKG). 2006. Pedoman Umum Kepemilikan Dan Transaksi Pihak
Good Corporate Governance di Yang Berelasi Terhadap Daya
Indonesia. Jakarta Informasi Akuntansi Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di
Marliasiwi, Juniar Anes. 2012. Pengaruh BEI. Jurnal Publikasi: Berkala
Mekanisme Corporate Jurnal Mahasiswa Akuntansi.
Governance Terhadap Tingkat
Kepatuhan Mandatory Disclosure Sirait,Immanuel. 2013. Analisis Pengaruh
Konvergensi IFRS Di Indonesia Perusahaan Keluarga dan
Dan Malaysia. Naskah Publikasi Corporate Governance Terhadap
Skripsi: Universitas Risiko Idiosyncratic. Jurnal
Muhammadiyah Yogyakarta Publikasi: Universitas Indonesia.

Praktik Good Corporate Governance Supriyono, E., Mustaqim, A. B. &


Terkait Struktur Kepemilikan Suhardjono, D. (2014). Pengaruh
Perusahaan Di Indonesia diakses Corporate Governance Terhadap
melalui www.kompasiana.com Tingkat Kepatuhan Mandatory
pada 22 Desember 2017 Disclosure Konvergensi IFRS di
Indonesia. Simposiun Nasional
Raharjo, Eko. 2007. Teori Agensi Dan Akuntansi XVII Mataram,
Teori Stewarship Dalam Lombok.
Perspektif Akuntansi (Agency
Theory Vs Stewardship Theory In Tobing, Adil dan rekan. 2013. Pengaruh
The Accounting Perspective). Penerapan Good Corporate
Jurnal Publikasi: Pena Fokus Governance terhadap Tingkat
Ekonomi. Kesehatan dan Daya Saing di
Perbankan Indonesia. Jurnal
Sari, Ratna Candra & Sugiharto. 2014. Publikasi: Institut Pertanian
Tunneling dan Corporate Bogor.
Governance. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press. Transaksi Hubungan Istimewa Dan
Pengaruhnya Terhadap Tarif
Sekaran, Uma. (2006). Metode Penelitian Pajak Efektif Perusahaan diakses
untuk Bisnis Edisi Keempat. melalui www.researchgate.net
Jakarta: Salemba Empat. pada 22 Desember 2017.
Setyawan, Budi. 2015. Pengaruh Utama, Cynthia A. 2015. Penentu Besaran
Corporate Social Responsibility Transaksi Pihak Berelasi: Tata
Dan Good Corporate Governance Kelola, Tingkat Pengungkapan,
Terhadap Nilai Perusahaan. Dan Struktur Kepemilikan
(Unpublished Undergraduate

29
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

Thesis). Fakultas Ekonomi dan


Bisnis Universitas Indonesia.

Utami, Wulan Dan Djoko Suhardjanto.


2011. Investigasi Dalam
Konvergensi Ifrs Di Indonesia:
Tingkat Kepatuhan
Pengungkapan Wajib Dan
Kaitannya Dengan Mekanisme
Corporate Governance. Jurnal
Publikas: Universitas Sebelas
Maret

Werdhi, Heni. 2014. Pengaruh Corporate


Governance Dan Karakteristik
Perusahaan Terhadap Luas
Pengungkapan Transaksi Pihak
Berelasi Di Indonesia. 2015.
Jurnal Akuntansi Indonesia.

Widarto. 2013. Penelitian Expo Facto.


Universitas Negeri Yogyakarta.

Wulan, sari. 2013. Pengaruh Mekanisme


Corporate Governance Terhadap
Disclosure. Skripsi Publikasi:
Universitas Kristen Satya Wacana.

Suhardjanto, Dan Rena Rukmit. 2011.


Pengaruh Karakteristik
Pemerintah Daerah Terhadap
Kepatuhan Pengungkapan Wajib
Dalam Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (Studi Empiris
Pada Kabupaten/Kota Di
Indonesia). Jurnal: Universitas
Sebelas Maret.

30

Anda mungkin juga menyukai