Anda di halaman 1dari 7

PAPER KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN TAHUNAN

KOMODITAS APEL (Malus domestica)

Disusun oleh:

Aldi Ilham Saputra 195040100111081

Kelas A

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020

Tanaman Apel (Malus domestica)


ISI

Review Jurnal

Budiman, E. W., Sudibyo, R. P., & Baroh, I. 2018. ANALISIS KELAYAKAN USAHA
BUDIDAYA APEL (STUDI KASUS DI DESA BUMI AJI KECAMATAN BUMI
AJI KOTA BATU. Journal Viabel Pertanian, 12(1): 1-8.

PENDAHULUAN
Buah apel merupakan salah satu jenis buah populer di Indonesia. Selain dikonsumsi
dalam bentuk buah segar yang sangat bermanfaat untuk kesehatan, kelezatan apel juga
bisa dinikmati dalam bentuk aneka olahan seperti sari buah, cider (fermentasi sari apel),
dodol, keripik, dan lain-lain yang banyak dijajakan di Kota Wisata Batu. Selain karena
rasanya yang manis, buah apel juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh sehingga
menjadikannya salah satu buah favorit dengan harga yang tinggi.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota yang dipilih
secara sengaja karena lokasi tersebut adalah salah satu tempat budidaya apel/sentra apel, serta
dekat dengan wisata petik buah apel yang ada di Kota Batu, mayoritas masyarakat disitu
adalah petani apel, maka mempermudah peneliti dalam pengambilan data dilapang.
Data penelitian ini diambil secara lansung pada responden dengan menggunakan
metode purposive sampling, yaitu cara pengambilan sampel secara sengaja. Data yang
dihasilkan dalam bentuk data primer dan sekunder. Data tersebut diolah dengan
menggunakan kriteria NPV, Net B/C, dan IRR.
Net Present Value (NPV), Net Present Value merupakan penilaian kelayakan usaha
melalui pendekatan nilai sekarang (pendekatan present value), menyatakan proyek investasi
dianggap menguntungkan dan oleh karenanya dapat diterima dalam arti dilaksanakan apabila
nilai investasi tersebut lebih besar dari pada besarnya modal yang ditanam.
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Net B/C merupakan perbandingan antara jumlah
NPV proyek yang positih atau tahun-tahun saat Benefit lebih besar dari pada Cost dengan
NPV proyek yang negative atau tahun-tahun saat Cost lebih besar dari pada Benefit.

HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut,
Berdasarkan data tersebut, dapat dilakukan perhitungan diketahui bahwa NPV yang di
peroleh lebih besar dari pada 0 (NPV > 0) maka usaha budidaya apel di Desa Bumiaji
Kecamatan Bumiaji Kota Batu layak untuk dijalankan. Selain itu, didapatkan juga bahwa
Dalam perhitungan Net B/C adalah sebesar 4,6088. Nilai Net B/C Ratio > 1 maka usaha
budidaya apel di Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu layak untuk dijalankan.
Didapatkan juga hasil IRR sebesar 34,43% yaitu bahwa pengembalian biaya usaha
budidaya apel di Desa Bumiaji selama setahun sebesar 34,34% yang menunjukkan bahwa
usaha tersebut layak untuk dijalankan.

SIMPULAN
Berdasarkan data dan nilai perhitungan nilai NPV dan Net B/C untuk setiap tingkatan
suku bunga, maka dapat diambil kesimpulan bahwa usaha budidaya apel yang dijalankan
termasuk kedalam kriteria layak untuk dijalankan. Hal tersebut terjadi dengan alasan NPV >
0, Nilai Net B/C Ratio sebesar 4,6088 (>1), dan IRR sebesar 34,43%.
Review Jurnal

Agustina, T. 2008. Analisis Daya Saing Apel Tropis di Kota Batu. J–SEP, 2(2): 23-31.

PENDAHULUAN

Perdagangan bebas menuntut produk pertanian/hortikultura Indonesia untuk dapat


meningkatkan daya saingnya agar mampu bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri
sehingga produk pertanian Indonesia dapat unggul di pasar domestik maupun di pasar
internasional. Dalam menciptakan daya saing produk-produk pertanian Indonesia tersebut
bisa diawali dengan mengembangkan produk-produk pertanian yang memiliki
keunggulan komparatif (comparative advantage).

Salah satu produk pertanian yang memiliki keunggulan komparatif tersebut


adalah apel yang berasal dari daerah Kota Batu - Jawa Timur yang merupakan satu-
satunya budidaya apel di daerah tropis di dunia. Tetapi ironisnya sekarang apel tropis dari
Kota Batu kalah bersaing dengan apel import dari kawasan sub tropis. Oleh karena itu perlu
danya kajian kembali mengenai sebab dari kalahnya apel tropis dari Kota Batu dalam
persaingan di pasar domestik dengan apel import.

METODE PENELITIAN

Lokasi pengambilan sampel dilakukan secara purposive dan yang dipilih dalam
penelitian ini adalah kecamatan Bumiaji yang ada di Kota Batu. Responden dalam penelitian
ini adalah petani dengan jumlah 30 orang. Metode analisis yang digunakan adalah metode
analisis komparatif dan metode analisis kompetitif.

Analisis keunggulan komparatif yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari nilai
Biaya Sumberdaya Domestik (BSD). Kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut,
a. Jika KBSD < 1 berarti aktivitas usahatani apel mempunyai keunggulan
komparatif.
b. Jika KBSD > 1 berarti aktivitas usahatani apel tidak memiliki keunggulan
komparatif.
c. Jika KBSD = 1 berarti aktivitas usahatani apel tersebut memberikan keuntungan
dari penggunaan sumberdaya nol atau suatu aktivitas tersebut berada pada titik
impas.

Sedangkan untuk menghitung keungulan kompetitif dilakukan dengan menggunakan


rumus PCR. Adapun kriteria dari PCR adlah sebagai berikut,
a. Jika nilai PCR < 1 berarti aktivitas usahatani apel mempunyai keunggulan
kompetitif.
b. Jika PCR > 1 berarti aktivitas usahatani apel tidak memiliki keunggulan
kompetitif.
c. Jika KBSD = 1 berarti aktivitas usahatani apel tersebut memberikankeuntungan
dari penggunaan sumberdaya nol atau suatu aktivitas tersebut berada pada titik
impas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, didapatkan nilai KBSD sebesar 0,55, yang
menunjukkan bahwa usaha budidaya apel tropis di Kota Batu memiliki keunggulan
komparatif. Selain itu, didapatkan pula nilai PCR yang sebesar 0,506. Nilai PCR tersebut
menunjukkan bahwa usaha budidaya apel tropis di Kota Batu memiliki keunggulan
kompetitif.
KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :


a. Baik secara ekonomi dan finansial, pendapatan komoditas apel di Kota Batu bernilai
positif. Hal ini berarti juga bahwa pengusahaan apel di Kota Batu secara ekonomi dan
finansial menguntungkan dan layak untuk diusahakan.
b. Analisis keunggulan komparatif menunjukkan nilai Koefisien Biaya Sumberdaya
Domestik (KBSD) lebih kecil dari satu, hal ini berarti komoditas apel yang dihasilkan
efektif dalam memanfaatkan sumberdaya domestik untuk menghemat satu satuan
devisa dan memiliki keunggulan komparatif dibandingkan komoditas apel yang
diimpor dari Luar negeri.
c. Dari analisis keunggulan kompetitif yang ditunjukkan dari nilai PCR sebesar 0,506 <
1, dengan demikian disimpulkan bahwa secara kompetitif apel batu layak diusahakan.
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, T. 2008. Analisis Daya Saing Apel Tropis di Kota Batu. J–SEP, 2(2): 23-31.

Budiman, E. W., Sudibyo, R. P., & Baroh, I. 2018. ANALISIS KELAYAKAN USAHA
BUDIDAYA APEL (STUDI KASUS DI DESA BUMI AJI KECAMATAN BUMI
AJI KOTA BATU. Journal Viabel Pertanian, 12(1): 1-8.

Anda mungkin juga menyukai