Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Jaringan Epidermis Tanaman Jagung
(Zea mays L.)”. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Muhaimin H. Lamahala,
Sumarni Lamen dan Uslan dari Universitas Muhammadiyah Kupang yang telah membantu
penulis untuk menjadikan jurnal penelitiannya sebagai acuan dalam pembuatan tugas makalah.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Penulis
menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa
diharapkan demi perbaikan karya penulis.
Shofiyatul Chamilah
B.
A. Latar Belakang
Pertumbuhan tanaman jagung yang baik sangat tergantung pada faktor genetik, lingkungan
tumbuh dan juga tindakan budidaya. Respon tanaman sebagai akibat faktor lingkungan terlihat
pada penampilan tanaman. Tanaman berusaha menanggapi kebutuhan khususnya selama siklus
hidupnya. Jika faktor lingkungan tidak mendukung, tanggapan ini dapat berupa morfologis,
fisiologis, dan anatomis karena tanaman yang memiliki genotip yang sama dalam lingkungan
yang berbeda, penampilan dapat berbeda pula (Murningsih dkk, 2015).
Mengingat kurangnya penelitian untuk melihat anatomi jaringan epidermis pada tanaman
jagung di Provinsi Nusa Tenggara Timur maka penelitian ini difokuskan pada pengamatan
anatomi jagung (Zea mays L.). Karakter anatomi yang akan diamati yaitu jaringan epidermis
pada daun jagung (Zea mays L.). Setiap jenis tumbuhan mempunyai struktur jaringan epidermis
yang berbeda. Perbedaan struktur jaringan epidermis yang dimaksud dapat berupa bentuk dan
susunan sel epidermis, letak epidermis terhadap sel tetangga, jumlah sel epidermis dan panjang
sel epidermis.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan sampel
berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang
memiliki karakteristik yang dikehendaki. Selain itu data yang ada di analisis karakteristik
struktur anatomi yang diamati yaitu jaringan epidermis pada daun tanaman jagung berupa
(bentuk, susunan, dan letak epidermis terhadap sel tetangga). Setiap data yang diperoleh
dianalisis berdasarkan jenisnya (Zai, 2016).
B. Rumusan Masalah
1. Apa cara yang digunakan untuk mengetahui hasil anatomi jaringan jagung (Zea mays L.)?
2. Bagaimana teknik/metode untuk memperoleh anatomi jaringan jagung (Zea mays L.)?
3. Apa saja jaringan jagung (Zea mays L.)?
A. Prosedur Penelitian
Untuk kebutuhan analisis anatomi jagung (Zea mays L.) dari hasil identifikasi akan diambil
tanaman jagung yang berumur 1 bulan, diambil 1 sampai 2 lembar helaian daun muda, batang
dan akar segarnya sebagai sampel untuk melihat jaringan epidermis.
C. Hasil Penelitian Anatomi Epidermis Daun Tanaman Jagung (Zea mays L.)
Pengamatan penampang membujur struktur daun dan batang tanaman jagung dan juga
penampang melintangtanaman jagung yang berasal dari Kelurahan Kayu Putih Kecamatan
Oebobo Kota Kupang telah dilakukan menunjukkan hasil yang jelas yaitu dapat dilihat klorofil,
stomata, sel tetangga, sel penutup, celah stomata, dan epidermis yang berbentuk persegi empat
yang ditunjukkan pada Gambar 1,2 dan 3.
Hasil pengamatan dengan sayatan melintang menunjukkan susunan yang jelas yaitu adanya
jaringan pembuluh angkut (xilem dan floem), kolenkim, parenkim empulur, dan epidermis,
sedangkan pada sayatan membujur hanya ditemukan adanya epidermis dan inti sel.
Pembahasan hasil
Berdasarkan hasil penelitian anatomi epidermis tanaman jagung yang telah didapatkan
dengan penampang membujur dengan pembesaran mikroskop 10 × 10 dapat dilihat adanya
epidermis yang berbentuk persegi dengan tepi bergerigi. Hal ini didukung oleh pernyataan
Nurhayati dkk (2016), bahwa jaringan epidermis memiliki bentuk sel-sel epidermis atas dan
bawah daun yang sama, yaitu berbentuk persegi sampai persegi panjang serta memiliki tepi yang
bergerigi. Selain itu daun jagung juga memiliki sel penutup, sel tetangga serta celah stomata.
Setiap sel penutup diiringi satu sel tetangga dengan sumbu sel penutup yang sejajar sumbu sel
tetangga serta celah stomata, sel penutup stomata terletak sejajar dengan sel epidermis
(Nurhayati dkk, 2016). Stomata pada daun jagung memiliki bentuk yang memanjang dengan
bagian ujung membesar, berdinding tipis, dan berbentuk kecil dibagian tengah yang
membuktikan bahwa pada daun jagung terdapat modifikasi epidermis berupa stomata yang
berbentuk halter (memanjang) (Saraswati, 2015).
Penampang melintang batang tanaman jagung dengan pembesaran mikroskop 2,5 × 10
terlihat susunan jaringan kolenkim pada batang tanaman jagung karena kolenkim berfungsi
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa jaringan epidermis
tanaman jagung secara anatomi tidak memiliki perbedaan yang jelas dengan anatomi tanaman
jagung pada umumnya. Hasil penelitian anatomi epidermis tanaman jagung yang telah
didapatkan dengan penampang membujur dengan pembesaran mikroskop 10 × 10 dapat dilihat
adanya epidermis yang berbentuk persegi dengan tepi bergerigi, penampang melintang batang
tanaman jagung dengan pembesaran mikroskop 2,5 × 10 terlihat susunan jaringan kolenkim pada
batang tanaman jagung.
https://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id
https://www.gramedia.com
https://mediaindonesia.com
https://sipora.polije.ac.id
10 | J a r i n g a n E p i d e r m i s T a n a m a n J a g u n g