PTK Rias Wajah Sehari Hari DG Wirausaha
PTK Rias Wajah Sehari Hari DG Wirausaha
ABSTRAK
daya serap tenaga kerja di beberapa sektor Tata rias wajah merupakan salah satu
industri, membuat angka pengangguran ilmu yang mempelajari seni merias wajah
bertambah. Badan Pusat Statistik untuk menampilkan kecantikan diri sendiri
(BPS) melaporkan jumlah pengangguran di atau orang lain menggunakan kosmetika
Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 7,56 yang dapat menutupi atau menyamarkan
juta orang, bertambah 320 ribu orang kekurangan yang ada pada wajah, serta dapat
dibandingkan dengan periode yang sama menonjolkan kelebihan yang ada pada wajah
tahun lalu 7,24 juta jiwa.Fenomena ini sehingga tercapai kecantikan yang sempurna.
seharusnya dapat dijadikan bahan pemikiran, Selain itu Tata rias merupakan seni
bagaimana dapat menciptakan lapangan kerja menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk
baru yang dapat menampung karyawan, tidak mewujudkan wajah peranan (Gavinda. 2013).
lagi berpikir untuk mempersiapkan diri Rias wajah bukan merupakan hal
menjadi calon karyawan yang mencari yang baru dilakukan ataupun baru dikenal,
pekerjaan. sejak ribuan tahun tahun yang lalu rias wajah
Sesuai dengan tujuan SMK N 1 sudah dikenal dan diterapkan oleh kaum
Beringin tersebut maka siswa lulusan SMKN wanita khususnya. Setiap Negara dan bangsa
1 Beringin akan dapat mengembangkan mempunyai ciri-ciri dan tanda-tanda ataupun
kemampuan lulusannya untuk dapat berkarir standar tertentu akan arti cantik.
pada bidang-bidang keahliannya. SMKN 1 (Azzurasantika, 2013).
Beringin juga mampu menciptakan tenaga Rias wajah adalah seni kecantikan
siap pakai, bekerja secara mandiri dengan diri sendiri ataupun orang lain dengan
bakat dan ketrampilan yang telah didapatkan menggunakan kosmetik dengan cara
selama dibangku sekolah. Tidak menutup menutupi ataupun menyamarkan bagian-
kemungkinan lulusan sekolah menengah bagian wajah seperti hidung, mata, bibir, dan
kejuruan dapat menciptakan lapangan alis dengan warna bayangan yang gelap
pekerjaan baru (berwirausaha), menciptakan (shade) misalnya warna cokelat
sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi orang (Azzurasantika, 2013).
banyak. Tujuan merias wajah adalah untuk
mempercantik diri pada umumnya,
khususnya wajah, agar kelihatan segar dan
KAJIAN PUSTAKA cantik dan menambah rasa percaya diri.
Definisi Motivasi belajar menurut Untuk melakukan rias wajah pertama sekali
Ginting (2010) adalah “Sesuatu yang memerlukan koreksi bentuk wajah dan
menggerakkan atau mendorong siswa untuk bagian-bagian wajah seperti, mata, hidung,
belajar atau menguasai materi pelajaran yang bibir, dagu dan alis, untuk melakukan suatu
sedang diikutinya. ”Dimyati dan Mudjiono koreksi dipergunakan warna gelap atau
(2009) mengemukakan definisi motivasi terang (Azzurasantika, 2013).
belajar sebagai “kekuatan mental yang Menurut Yanto, minat wirausaha
mendorong terjadinya belajar atau dorongan adalah kemampuan untuk memberanikan diri
mental yang menggerakkan dan dalam memenuhi kebutuhan hidup serta
mengarahkan perilaku manusia (perilaku memecahkan permasalahan hidup,
belajar).”Jadi motivasi belajar merupakan memajukan usaha atau menciptakan usaha
motivasi (dorongan) internal dan eksternal baru dengan kekuatan yang ada pada diri
siswa untuk belajar guna memperoleh sendiri. Hal yang paling utama yaitu sifat
prestasi yang baik. keberanian untuk menciptakan usaha baru.
Hasil belajar adalah sebuah kalimat Menurut Santoso, minat wirausaha adalah
yang terdiri dari dua kata yakni “Hasil” dan gejala psikis untuk memusatkan perhatian
“Belajar”.Hasil berarti sesuatu yang diadakan dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu
(dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha.Belajar dengan perasaan senang karena membawa
adalah usaha memperoleh kepandaian atau manfaat bagi dirinya. Inti dari
ilmu. pendapattersebut adalah pemusatan perhatian
yang disertai rasa senang.
Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Rias Wajah Sehari-Hari dengan Minat Berwirausaha 40
Siswa Tata Kecantikan Kulit SMK Nnegeri 1 Beringin - Isma Maisarah Rangkuti dan
Siti Wahidah
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Vol. 19 No. 1 April 2017
Menurut Arikunto, (2006) tes adalah X dan XI Tata Kecantikan SMK Negeri 1
serangkaian pertanyaan atau latihan yang Beringin
digunakan untuk mengukur keterampilan 2. Pembahasan
pengetahuan, intelegensi, kemampuan dan Berdasarkan hasil analisis data penelitian
bakat yang dimiliki oleh individu atau tingkat kecenderungan motivasi belajar pada
kelompok. Bentuk tes yang digunakan adalah siswa kelas X dan XI Tata Kecantikan SMK
pilihan beganda dengan jumlah soal 40 soal Negeri 1 Beringin hanya berada pada tingkat
yang terdiri dari empat pilihan jawaban dari kecenderungan tinggi, cukup dan kurang.
keempat pilihan tersebut, hanya terdapat satu Tidak ada siswa yang memperoleh tingkat
jawaban yang benar dan pilihan lainnya kecenderungan yang rendah. Dimana rata-
merupakan jawaban pengecoh. rata motivasi belajar siswa sebesar 115,8 jauh
Instrumen penelitian untuk di atas rata-rata skor ideal sebesar 100.
mengumpulkan data tentang variabel Y Siswa yang memperoleh tingkat
diperoleh melalui angket yang disusun kecenderungan tinggi sebanyak 6,67 %.
sendiri dengan bentuk skala Likert yang Siswa yang memperoleh tingkat
dimodifikasi menjadi 4 pilihan. Setiap kecenderungan cukup sebanyak 88,33 %.
pernyataan yang disusun terdiri dari 4 pilihan Siswa yang memperoleh tingkat
jawaban, dimana setiap jawaban ditentukan kecenderungan rendah sebanyak 5. Secara
bobot skornya sebagai berikut: keseluruhan tingkat kecenderungan motivasi
1) Sangat setuju (SS) = 4, 2) Setuju (S) = 3, belajar siswa pada siswa kelas X dan XI
3) Kurang setuju (KS) = 2, 4) Tidak setuju Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin
(TS) = 1 cenderung cukup.
Uji coba instrumen diadakan untuk Berdasarkan hasil analisis data penelitian
mengetahui apakah instrument yang disusun tingkat kecenderungan hasil belajar pada
dari setiap ubahan penelitian sudah valid dan siswa kelas X dan XI Tata Kecantikan SMK
reliabel. Instrumen dikatakan valid apabila Negeri 1 Beringin hanya berada pada tingkat
mampu mengukur apa yang diinginkan, kecenderungan tinggi, cukup dan kurang.
sedangkan reliabel menunjukkan bahwa Tidak ada siswa yang memperoleh tingkat
suatu instrumen dapat dipercaya untuk kecenderungan yang rendah. Dimana rata-
digunakan sebagai alat pengumpul data rata hasil belajar siswa sebesar 25,45 jauh di
(Arikunto, 2008). Uji coba dilaksanakan di atas rata-rata skor ideal sebesar 20.
sekolah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dengan
alasan bahwa SMK Negeri 1 Beringin KESIMPULAN
memiliki kesamaan dengan SMK Negeri 1 Berdasarkan hasil penelitian dan
Lubuk Pakam. pembahasan dapat diambil kesimpulan
Teknik analisis data adalah kegiatan sebagai berikut : (1) Tingkat kecenderungan
mengelompokkan data berdasarkan variabel motivasi belajar siswa kelas X dan XI Tata
dan jenis responden, mendeskripsikan data, Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin
mencari tingkat kecenderungan variabel cenderung cukup yaitu sebanyak 88,33%. (2)
penelitian, menguji persyaratan analisis, Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa
menguji hipotesis. kelas X dan XI Tata Kecantikan SMK Negeri
1 Beringin cenderung cukup yaitu sebanyak
HASIL DAN PEMBAHASAN 75%. (2) Tingkat kecenderungan minat
1. Hasil Penelitian berwirausaha siswa kelas X dan XI Tata
Pada bagian ini akan di deskripsikan Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin
hasil penelitian secara menyeluruh dari data cenderung cukup yaitu sebanyak 65%. (3)
yang diperoleh yaitu data motivasi belajar Terdapat hubungan yang signifikan antara
siswa, hasil belajar siswa dan minat motivasi belajar dengan minat berwirausaha
berwirausaha siswa. Sampel peneitian pada siswa kelas X dan XI Tata Kecantikan
berjumlah 60 orang siswayang berasal kelas SMK Negeri 1 Beringin. Hal ini dibuktikan
dari nilai dan nilai
Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Rias Wajah Sehari-Hari dengan Minat Berwirausaha 42
Siswa Tata Kecantikan Kulit SMK Nnegeri 1 Beringin - Isma Maisarah Rangkuti dan
Siti Wahidah
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Vol. 19 No. 1 April 2017
Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Rias Wajah Sehari-Hari dengan Minat Berwirausaha 43
Siswa Tata Kecantikan Kulit SMK Nnegeri 1 Beringin - Isma Maisarah Rangkuti dan
Siti Wahidah