Makalah Hematopoiesis
Makalah Hematopoiesis
“ HEMATOPOIESIS ”
DISUSUN OLEH :
Nama praktikan : Nagawati
NIM : 153145453142
GAMBAR
Eritrosit Normal Dan Ukurannya
Fungsi Eritrosit
Fungsi utamanya adalah pengangkutan oksigen dan dengan tingkat
yang lebihr endah yaitu karbondioksida, ion hidrogen dalam darah. oksigen
yang didalamnya terdapat hemoglobin. Hemoglobin di dalamnya terdapat dua
bagian Globin suatu protein yang terbentuk dari rantai poplitida yang sangat
berlipat-lipat Gugusheme empat gugus protein yang mengandung besi.
Gambar sel darah merah
Eritropoiesis
Sel ini sedikit lebih besar daripada eritrosit matur, berada selama 1-2
hari dalam sumsum tulang dan juga beredar di darah tepi selama 1-2 hari
sebelum menjadi matur, terutama berada di limpa, saat RNA hilang
seluruhnya. Eritrosit matur berwarna merah muda seluruhnya, adlah cakram
bikonkaf tak berinti. Satu pronormoblas biasanya menghasilkan 16 eritrosit
matur. Sel darah merah berinti (normoblas) tampak dalam darah apabila
eritropoiesis terjadi diluar sumsum tulang (eritropoiesis ekstramedular) dan
juga terdapat pada beberapa penyakit sumsum tulang. Normoblas tidak
ditemukan dalam darah tepi manusia yang normal.
Membran Eritrosit
Membran eritrosit terdiri atas lipid dua lapis (lipid bilayer), protein
membran integral, dan suatu rangka membrane. Sekitar 50% membran adalah
protein, 40% lemak, dan 10 % karbohidrat. Karbohidrat hanya terdapat pada
permukaan luar sedangkan protein dapat diperifer atau integral, menembus
lipid dua lapis.
2) LEUKOSIT
Leukosit adalah sel lain yang terdapat di dalam darah. Fungsi umum
leukosit sangat berbeda dengan eritrosit. Leukosit berfungsi membawa
makanan dari tempat penyerapan ke seluruh tubuh, membawa bahan buangan
dalam arah sebaliknya dan mempertahankan tubuh dari benda asing yang
berbahaya.Jumlah leukosit di dalam darah tidak sebanyak eritrosit. Leukosit
berda dalam jumlah antara 0,1-0,2% dari jumlah eritrosit. Leukosit tidak
diperlukan setiap saat oleh tubuh. Sel ini hanya diperlukan di tempat-tempat
terjadinya masalah dengan benda asing. Untuk melindungi tubuh dari serangan
benda asing di tempat tertentu, leukosit akan berada di tempat sel yang
diserang benda asing. Apabila benda asing tersebut cukup banyak atau
penangannannya memerlukan jangka waktu tertentu, sebagian dari leukosit
dapat memperbanyak diri dengan mitosis di luar jaringan sumsum tulang.
Gambar
sel darah merah dan putih
Fungsi leukosit
Fungsinya adalah suatu mobile dalam sistem pertahanan imun tubuh Leukosit
terbagi atas dua, yaitu :
Gambar komponen sel darah putih
a) Granulosit adalah sel yang memiliki granula. Sel ini terdiri atas tiga jenis :
Neutrofil
Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap
infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga yang
memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri, aktivitas dan matinya
neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.
Eusinofil
Eosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasit, dengan
demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.
Basofil
Basofil terutama bertanggung jawab untuk memberikan
reaksi alergi dan antigen dengan jalan mengeluarkan histamin kimia yang
menyebabkan peradangan.
b) Agranulosit adalah sel yang tidak memiliki granula. Sel ini terdiri atas
dua jenis :
Monosit
Monosit membagi fungsi pembersih vakum (fagositosis) dari
neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan yaitu memberikan
potongan patogen kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan
dibunuh, atau dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.
Makrofag monosit dikenal juga sebagai makrofag setelah dia meninggalkan
aliran darah serta masuk ke dalam jaringan.
Limfosit
Limfosit lebih umum dalam sistem limfa.
Pembentukan Leukosit
Pembentukan sel darah putih dimulai dari diferensiasi dini dari sel
stem hemopoietik pluripoten menjadi berbagai tipe sel stem committed. Selain
sel-sel committed tersebut, untuk membentuk eritrosit dan membentuk
leukosit. Dalam pembentukan leukosit terdapat dua tipe yaitu mielositik dan
limfositik. Pembentukan leukosit tipe mielositik dimulai dengan sel muda yang
berupa mieloblas, sedangkan pembentukan leukosit tipe limfositik dimulai
dengan sel muda yang berupa limfoblas.
Leukosit yang dibentuk di dalam sumsum tulang, terutama granulosit,
disimpan dalam sumsum sampai sel-sel tersebut diperlukan dalam sirkulasi.
Kemudian, bila kebutuhannya meningkat, beberapa faktor seperti sitokin-
sitokin akan dilepaskan. Dalam keadaan normal,granulosit yang bersirkulasi
dalam seluruh darah kira-kira tiga kali jumlah yang disimpan dalam sumsum.
Jumlah ini sesuai dengan persediaan granulosit selama enam hari. Sedangkan
limfosit sebagian besar akan disimpan dalam berbagai area limfoid kecuali
pada sedikit limfosit yang secara temporer diangkut dalam darah.
3) TROMBOSIT
Trombosit disebut juga keping darah. Sebenarnya, trombosit tidak
dapat dipandang sebagai sel utuh karena ia berasal dari sel raksasa yang berada
di sumsum tulang yang dinamakan megakariosit. Dalam pematangannya,
magakariosit pecah menjadi 3000-4000 serpihan sel, yang disebut trombosit.
Trombosit mempunyai bentuk cembung dengan garis tengah 0,75-2,25 mm.
Trombosit tidak mempunyai inti. Akan tetapi kepingan sel ini masih dapat
melakukan sintesis protein, walaupun sangat terbatas, karena di dalam
sitoplasma masih terdapat sejumlah RNA. Selain itu, trombosit masih
mempunyai mitokondria, butir glikogen yang mungkin berfungsi sebagai
cadangan energi dan 2 jenis granula, yaitu granula-alpha dan granula yang
lebih padat.
Umur trombosit antara 8 sampai 14 hari setelah terpecah dari sel
asalnya dan masuk darah. Konsentrasi trombosit di dalam darah antara 105
sampai 5.106/mL darah.
Trombosit juga berfungsi sebagai pertahanan tubuh, tetapi fungsi
utamanya bukan terhadap benda asing. Trombosit berfungsi penting dalam
usaha tubuh untuk mempertahankan keutuhan jaringan bila terjadi luka.
Trombosit ikut serta dalam usaha menutup luka, sehingga tubuh tidak
mengalami kehilangan darah dan terlindung dari penyusupan benda asing.
Sebagian trombosit akan pecah dan mengeluarkan isinya, yang berfungsi untuk
memanggil trombosit dan sel-sel leukosit dari tempat lain. Sebagian dari isi
trombosit yang pecah tersebut juga aktif dalam mengkatalisis proses
pembekuan darah, sehingga luka tersebut selanjutnya disumbat oleh gumpalan
yang terbentuk.
Pembentukan Trombosit
Gambar
Trombosit Proses Pembekuan Darah
Fungsi tombosit
Fungsi utamanya adalah berperan dalam proses pembekuan darah.
Trombosit juga mempunyai peran dalam melawan infeksi virus dan bakteri
HEMOGLOBIN
juga mengandung 146 gugusan asam amino, tetapi 10 gugusan tersendiri berbeda
dari yang dalam rantai β.
Ada sejumlah kecil dari rantai 3 turunan hemoglobin A yang
berhubungan erat dengan hemoglobin A yang diglikolisasi. Salah satu dari ini,
hemoglobin A1c (HbA1c), mempunyai suatu glukosa yang dilekatkan ke valin
terminal dalam tiap rantai β dan mempunyai minat khusus karena jumlah
dalam darah meningkat didalam diabetes mellitus terkontrol buruk.
Hemoglobin mengikat O2 untuk membentuk oksihemoglobin, O2
atau in vivo, maka besi fero (Fe 2+) dalam molekul diubah ke ion feri (Fe 3+),
yang membentuk methemoglobin. Methemoglobin berwarna gelap dan bila ia
ada didalam jumlah besar didalam sirkulasi, maka ia akan menyebabkan
pewarnaan kulit berwarna kehitaman yang menyerupai sianosis. Normalnya
timbul sejumlah oksidasi hemoglobin ke methemoglobin, tetapi system enzim
didalam eritrosit, system NADH-methemoglobin reduktase, mengubah
methemoglobin kembali ke hemoglobin.
Gambar
hemoglobin dewasa normal
membawa oksigen.
Sintesis Hemoglobin
Kandungan hemoglobin normal rata-rata 16 g/dl pada pria dan 14 g/dl
pada wanita, yang semuanya terdapat dalam eritrosit. Didalam badan pria 70
kg ada sekitar 900 g hemoglobin serta 0,3 g hemoglobin dirusak dan 0,3 g
disintesis setiap jam. Bagian hem dari molekul hemoglobin disintesis dari
glisin dan suksinil-KoA.
Katabolisme Hemoglobin
Bila eritrosit tua dirusak di dalam system retikuloendotel, maka bagian
globin molekul hemoglobin dipecah dan hem diubah ke biliverdin. Pada
manusia, kebanyakan biliverdin diubah ke bilirubin dan diekskresikan ke
dalam empedu. Besi dari hem digunakan kembali untuk sintesis hemoglobin;
jika darah hilang dari badan dan defisiensi besi tidak dikoreksi, maka timbul
anemia defisiensi besi.
Gambar Hemoglobin
A.V. Hoffbrand, J.E. Pettit, P.A.H. Moss ; 2005 ; Kapita selekta hematologi ;
Dr. H. Mohamad Sadikin, DSc. ; 2001 ; Biokimia darah ; Jakarta ; Widya Medika