Anda di halaman 1dari 12

Sains

Empat Fakta Fenomena El Nino, Pemicu Kekeringan di Indonesia

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di
Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik bagian tengah hingga
mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Secara sederhana, dampak fenomena El Nino adalah memicu terjadinya kekeringan di wilayah
Indonesia.

Selengkapnya, berikut adalah 4 fakta fenomena El Nino, dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika (BMKG):

1. Pengamatan fenomena El Nino

Fenomena El Nino diamati dengan menganalisis data-data atmosfer dan kelautan yang terekam melalui
weather buoy, yaitu alat perekam data atmosfer dan lautan yang bekerja secara otomatis dan
ditempatkan di samudera.

Di Samudera Pasifik, setidaknya terpasang lebih dari 50 buoy yang dipasang oleh lembaga penelitian
atmosfer dan kelautan Amerika sejak tahun 1980-an.

Melalui alat ini, data suhu permukaan laut dapat tercatat sehingga kemunculan El Nino dapat dipantau.

2. Tidak terjadi secara tiba-tiba

Fenomena El Nino bukanlah peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba. Proses perubahan suhu permukaan
laut yang biasanya dingin menjadi hangat membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-
bulan.

3. Dampak El Nino

Pusat prakiraan iklim Amerika mencatat bahwa sejak tahun 1950 telah terjadi 22 kali fenomena El Nino
dan enam peristiwa di antanya berlangsung dengan intensitas kuat, yakni pada tahun 1957/1958,
1965/1966, 1972/1973, 1982/1983, 1987/1988, dan 1997/1998.

Sebagian besar peristiwa El Nino ini mulai terjadi pada akhir musim hujan atau awal hingga pertengahan
musim kemarau, yakni bulan Mei, Juni, dan Juli.

El Nino tahun 1982/1983 dan tahun 1997/1998 adalah dua fenomena El Nino terhebat yang pernah
terjadi dengan dampak yang dirasakan secara global.
Pengaruh dua fenomena El Nino tersebut melanda banyak negara. Misalnya, Amerika dan Eropa yang
mengalami peningkatan curah hujan sehingga memicu bencana banjir besar, sedangkan di India,
Australia, Indonesia, dan Afrika mengalami kemarau yang panjang.

4. El Nino dan musim kemarau di Indonesia

Publikasi-publikasi ilmiah menunjukkan bahwa dampak El Nino terhadap iklim di Indonesia terasa
semakin kuat jika terjadi di musim kemarau.

Sementara itu, jika El Nino terjadi ketika Indonesia mengalami musim hujan, dampaknya pun akan
berkurang.

Dampak El Nino juga berbeda-beda di setiap wilayah, bergantung pada iklim lokal. Oleh sebab itu,
penting untuk analisis perihal ini guna dijadikan acuan dalam menyusun kebijakan terkait menghadapi
fenomena El Nino.

Sumber: kompas.com

Kilas Pendidikan
Tiga Mahasiswa UB Buat Hand Sanitizer Tanpa Alkohol

Hand sanitizer adalah salah satu jenis antiseptik yang efektif dan efisien sebagai pengganti air dan sabun
untuk menghindar dari virus, terutama pada masa pandemi Covid-19.

Biasanya bentuk dari hand sanitizer adalah gel atau cair.

Tentunya, hand sanitizer yang ada di pasaran memiliki kandungan alkohol 60-80 persen.

Seperti etanol dan campuran dari senyawa triklosan yang memiliki sifat antibakteri, antivirus dan
antijamur, dengan cara kerja menghancurkan dan menggumpalkan sel dari agen.

Namun, penggunaan antiseptik secara berlebihan dan terlalu sering tidak baik.

Karena, dapat menyebabkan iritasi kulit dan juga mudah terbakar dari bahan utamanya, alkohol.

Atas dasar hal itu membuat tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menciptakan hand sanitizer non-
alkohol berbasis nanopartikel perak yang termodifikasi kitosan.

Ketiga mahasiswa UB itu tergabung dalam tim PKM RE. Ketua Tim itu bernama Baiq Emalia, sedangkan
anggotanya adalah Vita Valiana dan Siti Sainidah.

Pembuatan hand sanitizer dari tiga mahasiswa UB itu di bawah bimbingan Ika Oktavia Wulandari.

Baiq menjelaskan, nanopartikel perak ini bersifat antimikroba dan telah banyak diaplikasikan pada dunia
medis.

"Selain itu dalam beberapa riset sebelumnya telah dibuktikan sifat antivirusnya," kata dia melansir
laman UB, Kamis (19/8/2021).

Namun untuk mengantisipasi ketidakmerataan ukuran nanopartikel, digunakan tambahan kitosan


sebagai agen penstabil, karena bersifat antibakteri serta aman untuk kulit.

Metode pembuatan nanopartikel perak yang digunakan oleh tim ini adalah biosintesis, dengan
menggunakan bioreduktor berupa ekstrak kulit pisang kepok.

Pemilihan kulit pisang kepok, sebut dia, dilakukan karena limbah kulit pisang kepok yang sangat
melimpah.

Selain dapat meningkatkan nilai manfaat dari limbah, pemilihan bioreduktor juga dinilai lebih aman, jika
dibandingkan dengan penggunaan bioreduktor kimia.

Hasil yang telah diperoleh, sambung dia, menunjukkan gel hand sanitizier non-alkohol berbasis
nanopartikel perak ini memiliki nilai aktivitas antibakteri yang lebih tinggi, dibanding hand sanitizer
dengan kandungan alkohol 70 persen yang ada di pasar.
Selain itu, berdasarkan uji secara in silico, bahan aktif nanopartikel perak dalam hand sanitizier ini juga
bersifat antivirus.

Sumber: kompas.com
Pendidikan

Tahun 2025, Lima Prodi dan Pekerjaan Ini Bakal Paling Banyak Dicari

Memasuki era revolusi industri 4.0, dunia kerja dituntut terus beradaptasi. Tak hanya upgrade sarana
dan fasilitas berbasis teknologi digital, kemampuan dan keterampilan pekerjanya juga harus terus
berkembang.

Oleh karenanya, calon mahasiswa atau mahasiswa perlu tahu tantangan sekaligus peluang kerja saat ini
dan di masa mendatang.

Sebab, salah satu tujuan menempuh studi pada jenjang perguruan tinggi adalah untuk memiliki skill
yang mumpuni sebagai bekal berkarier di masa depan.

Selain menyesuaikan minat dan bakat, memilih program studi (prodi) pada perguruan tinggi atau
kampus yang sesuai untuk mendukung skill juga harus diperhatikan guna mendukung cita-cita di masa
depan.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (6/8/2021), Universitas Nusa Mandiri
(UNM) memaparkan proyeksi 5 prodi dengan prospek karier yang bakal paling banyak dicari pada 2025.

1. Sains Data

Bidang ilmu sains data merupakan ilmu terapan yang secara khusus mempelajari dan menganalisis data.
Di era digital sekarang, ilmu sains data memiliki peran yang sangat penting.

Sebab, melimpahnya data yang tersedia dapat menjadi sebuah informasi penting ketika diolah dengan
baik. Melalui ilmu sains data, data-data tersebut diolah sehingga menunjang keputusan penting pada
perusahaan.

Universitas Airlangga (Unair), Universitas Nusa Mandiri (UNM), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Binus
University merupakan deretan kampus popular yang layak dilirik untuk menempuh pendidikan prodi
Sains Data.

Prospek karir bidang sains data di era digital sangat terbuka luas. Melimpahnya data dapat dijadikan
informasi yang bermanfaat dalam menunjang keputusan penting di perusahaan.

Oleh karena itu, akan banyak dibutuhkan para ahli di bidang sains data atau data scientist untuk
mengolah data menjadi informasi penting.

2. Bisnis Digital
Perkembangan teknologi yang cukup pesat membuat masyarakat bergantung pada bidang digital. Maka
dari itu, prodi Bisnis Digital jadi salah satu yang akan mendukung perkembangan teknologi digital masa
kini.

Prodi Bisnis Digital memiliki basis pembelajaran bisnis dengan menggunakan teknologi digital. Lulusan
prodi ini sengaja disiapkan untuk menjawab segala tantangan masa depan dengan ilmu dan strategi
bisnis masa kini.

Selain itu, lulusan prodi Bisnis Digital juga disiapkan untuk membangun platform bisnis digital yang akan
menjadi tren di masa depan.

Prospek karir yang menjanjikan membuat jurusan bisnis digital layak diplilih. Kini, prodi Bisnis Digital
sudah tersedia di Universitas Padjadjaran (Unpad), UNM, Binus University, dan Universitas Negeri
Jakarta (UNJ).

3. Sistem Informasi

Prodi Sistem Informasi merupakan jurusan kuliah yang menggabungkan ilmu komputer, bisnis, dan
manajemen.

Sistem informasi menjadi bidang studi yang memiliki cakupan cukup luas. Begitu pentingnya peran yang
dimainkan bidang sistem informasi tentu akan meningkatkan daya saing bagi mereka yang memiliki
keahlian dalam bidang tersebut.

Berikut beberapa kampus yang layak menjadi pilihan generasi muda untuk studi prodi Sistem Informasi.
Kampus tersebut, yakni UNM, Universitas BSI, Universitas Gunadarma, Binus University, Telkom
University, Universitas Indonesia (UI), Unair, dan lainnya.

4. Informatika

Prodi Informatika sudah cukup dikenal dan mentereng dalam beberapa tahun belakangan. Disiplin ilmu
ini berfokus pada pengembangan sistem berbasis komputer dengan segala kemampuan pemrograman,
kecerdasan buatan, dan jaringan komputer.

Mahasiswa akan mempelajari serta menerapkan prinsip-prinsip ilmu komputer dan analisis matematis
dalam perancangan, pengujian, pengembangan dan evaluasi sistem operasi, perangkat lunak dan kinerja
komputer.

Tak hanya itu, mahasiswa prodi Informatika juga akan belajar tentang optimalisasi kinerja subsistem.
Oleh karenanya, prodi ini akan membekali mahasiswanya dengan kemampuan pemrograman yang kuat
untuk mengerjakan rekayasa subsistem.

Bidang studi informatika ini akan melakukan pembahasan terkait pengolahan data dengan
memanfaatkan teknologi komputer yang menggunakan prinsip dan proses logika.
Pecinta prodi Informatika tak perlu bingung. Prodi ini sudah tersedia di Institut Teknologi Bandung (ITB),
UNM, Binus University, Universitas Gunadarma, dan Telkom Universty.

5. Manajemen

Ilmu Manajemen juga tidak ada matinya. Disiplin ilmu ini selalu ada dan dibutuhkan di setiap
perusahaan, organisasi, dan dunia industri.

Manajemen merupakan program studi yang mempelajari bagaimana mengelola suatu perusahaan atau
organisasi.

Oleh karenanya, prodi Manajemen termasuk dalam bidang bisnis ekonomi, meski lebih fokus pada
kegiatan mengelola, merencanakan, dan mengatur semua proses dalam perusahaan untuk mencapai
tujuan.

Tak ayal, prodi Manajemen memiliki banyak peminat. Bahkan prodi satu ini dijuluki jurusan sejuta calon
mahasiswa.

Prospek karier yang terbilang cerah membuat calon mahasiswa harus menentukan kampus terbaik
untuk memantapkan hati.

Beberapa kampus di Indonesia yang menawarkan prodi Manajemen dan layak jadi pilihan calon
mahasiswa adalah UI, ITB, UNM, Universitas BSI, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan beberapa kampus
lainnya.

Sumber: kompas.com

Lifestyle

“Stop Menjadi Manusia Mainstream”, Ajak Kamu Kurangi Kebiasaan Mengeluh


Di dunia ini, adakah manusia yang limited edition? Tentu saja ada. Apakah salah, seseorang memilih
menjadi mainstream? ya tidak masalah. Hanya kamu akan menjadi manusia yang biasa-biasa saja.
Menjadi manusia rata-rata pada umumnya. Maksudnya?

Sebelum diperjelas, tentu manusia limited editon bukanlah sosok superhero seperti Batman, Superman,
Cat Woman, dan teman-temannya. Termasuk manusia mainstream, bukan manusia yang begitu-begitu
saja. Jadi, manusia mainstream adalah manusia biasa.

Salah satu ciri manusia biasa, indikatornya adalah suka mengeluh. Banyak manusia jika diuji Allah,
mereka mengeluh. Mengeluh dengan bermacam-macam masalah kehidupan: soal asmara, rezeki
mampet, keluarga berantakan, capai sekolah, cuaca tak bersahabat, dan lain-lain.

Saat Allah beri panas, manusia sering mengeluh mengapa terasa panas sekali. Giliran diberi hujan,
jawabnya mengapa hujan terus. Hujan enggak datang, manusia mempertanyakannya. Kebanyakan hujan
hingga akhirnya banjir, luapan-luapan keluhan pun semakin berderet layaknya gerbong kereta api.

Tanpa sadar ucapan itu keluar begitu saja dari bibir. Ditambah lagi, berkumpul dengan manusia
mainstream yang sejenis, semakin beradu argumen dan banyak mengeluhnya. Begini salah, begitu salah.
Sifat keluh kesah ini adalah lumrah, bahkan di Al-Qur'an saja sudah dikasih notice loh.

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh
kesah dan apabila mendapat kebaikan dia menjadi kikir.” (QS. Al-Ma’arij: 19-21)

Karena itu, berubahlah. Jadilah manusia yang biasa-biasa saja menjadi manusia limited edition. Seperti
apa itu? Mereka adalah kebalikan dari orang yang suka mengeluh, yang memang keberadaannya bisa
dihitung jari. Limit seat banget pokoknya.

Mereka adalah orang yang selalu memandang panas dan dingin dengan bijaksana. Dikasih hujan,
Alhamdulillah, ada doa di setiap rintikannya. Diberikan sedikit hujan, mudah berucap Alhamdulillah.

Sambil berdoa semoga setiap titik yang sedikit itu ada berkah. Dikasih hujan besar, hingga air meluap,
Alhamdulillah dulu, sambil muhasabah diri, kenapa bisa terjadi dan apa yang bisa dilakukan agar bumi
kembali tersenyum manis.

Sumber: kompas.com
Olahraga

"Messi Kapten Mutlak, Kata-katanya Buat Saya Menangis seperti Bayi..."

Penyerang Argentina yang kini membela Sevilla, Alejendro Gomez, menceritakan momen saat dia
menangis mendengar kata-kata Lionel Messi di ruang ganti pada final Copa America 2021.

Pemain yang akrab dipanggil Papu Gomez tersebut memang merupakan bagian dari skuad juara
Argentina di Copa America 2021 pada Juli lalu.

Bahkan, Papu Gomez juga mempunyai peran ketika golnya membawa Argentina menang 1-0 atas
Paraguay pada penyisihan Grup B.

Selain itu, pemain berusia 33 tahun tersebut pun turut menyumbang satu gol saat Argentina menang
telak 4-1 atas Bolivia.

Pada akhirnya, Argentina, yang dipimpin kapten Lionel Messi, pun menjuarai Copa America setelah
mengalahkan Brasil pada babak final.

Terkait itu, Papu Gomez pun menceritakan di balik layar atau ruang ganti Argentina jelang laga final.

Mantan pemain Atalanta itu mengakui, saat itu, kata-kata Messi, yang kini membela PSG, membuat
dirinya menangis di ruang ganti.

"Messi mulai berbicara sebelum final dan kenyataannya saya tidak ingat kata-kata persisnya karena saya
langsung menangis," kenangnya dalam wawancara dengan La Nacion, dikutip dari Marca, Kamis
(19/8/2021).

"Dia berbicara tentang usaha, tentang keluarga. Air mata jatuh di pipi saya seperti bayi," ucapnya.

Papu Gomez pun mengungkap kesannya tentang Lionel Messi, terlebih soal perbandingan dengan
legenda Argentina Diego Maradona.

"Messi adalah yang paling normal dan sederhana di antara kita semua. Saya dapat meyakinkan Anda
bahwa dia adalah pria dan rekan setim yang paling mirip dengan semua orang," katanya.

"Dia pemimpin (kapten) mutlak, kapten dalam segala hal, karena dia menunjukkannya, dia memimpin
dengan memberi contoh," ujarnya.

"Mereka selalu ingin membandingkannya dengan Diego Maradona. Mereka ingin dia berteriak dan
bertarung, Messi tidak seperti itu, tetapi jika dia harus melakukan itu 'di balik pintu tertutup', dia
melakukannya," tutur Papu.
"Apa yang terjadi adalah bahwa Messi tidak akan pernah mengungkapkannya dan dia tidak berbicara
demi itu. Ketika harus marah atau memberi tahu Anda sesuatu, dia akan memberi tahu Anda dan itu
tetap di dalam diri mereka," ujarnya.

Papu Gomez juga ikut angkat bicara soal kepindahan Messi ke PSG.

"Tentu saja, itu (kepindahan Messi) mengejutkan saya seperti semua orang. Itu adalah revolusi untuk
sepak bola, sesuatu yang bersejarah yang akan selalu dikenang," katanya.

“Dengan Messi, Anda tahu bahwa Anda akan selalu memiliki kartu kemenangan, jadi jika rekan satu tim
lainnya tidak bagus, dia bisa menyala dan menyebabkan 'kekacauan'," tuturnya.

Sumber: kompas.com

Health

Jangan Pipis Sambil Mandi di Pancuran, Dokter Jelaskan Alasannya

Jika mandi di bawah pancuran (shower), kamu mungkin pernah mengalami ingin buang air kecil, namun
merasa malas pergi ke toilet. Pada akhirnya, kamu buang air kecil di bawah pancuran.
Ternyata, cukup banyak orang melakukan kebiasaan ini. Sebuah survei yang dilakukan oleh Showers to
You, misalnya, menemukan ada sekitar 76 persen orang yang buang air kecil di bawah pancuran.

Namun, terapis dasar panggul Dr. Alicia Jeffrey-Thomas membeberkan alasan mengapa kita disarankan
untuk tidak melakukannya.

Wanita yang memiliki gelar doktor dalam terapi fisik itu menjelaskannya melalui sebuah video TikTok
yang diunggah melalui akun @scrambledjam. Hingga berita ini dinaikkan, akun tersebut sudah diikuti
lebih dari 468 ribu pengikut.

Menurutnya, ada dua alasan utama mengapa tidak disarankan buang air kecil di bawah pancuran mandi.

Pertama, ia mengutip eskperimen "Anjing Pavlov", di mana anjing dikondisikan untuk mengasosiasikan
berbagai rangsangan dengan mendapatkan makanan. Dengan demikian, di waktu berikutnya anjing akan
mengeluarkan air liur hanya dengan mendengar atau melihatnya saja.

Sementara manusia mengasosiasikan suara air mengalir dengan kebutuhan untuk buang air kecil.

Jika suatu saat kita menderita disfungsi dasar panggul, di mana pengendalian kandung kemih menjadi
masalah, kebiasaan itu dapat menyebabkan kebocoran kandung kemih yang dipicu oleh suara air
mengalir.

"Kandung kemih kita bergantung pada sinyal yang didapat, baik dari peregangan dinding kandung kemih
saat terisi maupun sinyal dari otak yang memberi tahu kapan harus berkontraksi untuk buang air kecil."

"Kita perlu menghindari untuk melatih kandung kemih mengasosiasikan sinyal tertentu dengan
keinginan buang air kecil," ujarnya kepada Buzzfeed.

Jika membiasakan diri buang air kecil saat mandi di bawah pancuran, seiring waktu kita akan terpicu
untuk buang air kecil dengan suara air mengalir lainnya, seperti saat membuka keran air untuk cuci
tangan atau mencuci piring.

"Bagi sebagian orang, hal ini mungkin hanya sedikit mengganggu. Tapi, bagi orang-orang dengan segala
jenis disfungsi dasar panggul, ini dapat berkontribusi pada inkontinensia mendesak (atau buang air kecil
ketika kita sekadar memiliki keinginan untuk menggunakan kamar kecil)," tambahnya.

Wanita dan pria punya kondisi berbeda

Alasan kedua lebih ditujukan untuk wanita.

Ia menjelaskan, wanita tidak dapat sepenuhnya mengendurkan otot panggul sambil berdiri, bahkan
dengan posisi kaki terangkat. Artinya, wanita tersebut perlu berupaya lebih melewati penghalang ini
untuk buang air kecil sambil berdiri. Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam jangka panjang.
"Dari perspektif dasar panggul, posisi untuk buang air kecil di bawah pancuran tidak kondusif untuk
relaksasi dasar panggul."

"Tubuh pria memiliki prostat untuk mendukung kandung kemih, yang membuat mereka akan baik-baik
saja jika berdiri untuk buang air kecil. Tapi wanita tidak memiliki tingkat dukungan yang sama untuk
kandung kemih mereka," jelasnya.

Agar bisa menahan untuk tidak buang air kecil di celana pada waktu yang tidak tepat (kontinensia),
dasar panggul pada umumnya harus tetap berkontraksi dalam posisi berdiri.

Jadi, buang air kecil dalam posisi berdiri membuat seseorang melewati mekanisme normal itu. yang
pada akhirnya bisa membawa masalah jangka panjang.

Jeffrey-Thomas mencontohkan kasus lain, ketika kita secara rutin buang air kecil untuk "berjaga-jaga".
Namun, kebiasaan itu pada dasarnya mendorong kandung kemih untuk mengosongkan diri pada tingkat
yang jauh lebih rendah dari yang dibutuhkan.

Kondisi itu mirip dengan buang air kecil di bawah pancuran, di mana otot-otot tidak rileks dan
mekanisme kontinensia harus didorong lagi dan dikacaukan.

Ini mungkin tampak seperti masalah sederhana, tapi bisa menumpuk seiring waktu.

Jeffrey-Thomas pun mengatakan dirinya banyak mengurus pasien dengan masalah inkontinensia.

"Jika mereka tahu bagaimana mencegah rasa malu dan frustrasi terkait dengan masalah ini, mereka
pasti ingin mengembalikan waktu agar tidak mengalaminya," kata dia.

Sumber: kompas.com

Anda mungkin juga menyukai