Anda di halaman 1dari 34

READING ASSESMENT

EFLORESENSI
Pembimbing: dr. Nurhasanah, Sp.KK

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


Universitas TRISAKTI – RSUD Cilegon
Periode 30 April – 1 Juni 2018
KLASIFIKASI EFLORESENSI
SEMISOLID
- KISTA
SOLID 2D
- MAKULA
SOLID 3D
- SKUAMA
- PAPULA
- KRUSTA
- PLAK
- EROSI
- NODUL - KOMEDO
- EKSKORIASI
- TUMOR - TELENGIEKTASIS
- ULKUS
- URTIKARIA - MILIA
- FISURA
LIQUID - KANALIKULI
- LIKENIFIKASI
- VESIKEL
- SIKATRIKS
- BULLA
- SKELORIS
- PUSTULA
- ATROFI
- ABSES
LAIN-LAIN
- PURPURA
- PTEKIE
- EKIMOSIS
- NODULUS
- SINUS
EFLORESENSI PRIMER
MAKULA

Makula Eritem
• Makula berwarna merah Drugs eruptions

Suatu kelainan kulit berupa


Makula Hiperpigmentasi
perubahan warna kulit,
• Makula yang berwarna gelap dari sekitarnya Lentigo, HPI
berbatas tegas dengan ukuran
dan bentuk bervariasi tanpa
disertai perubahan konsistensi
dan permukaannya Makula Hipopigmentasi
• Makula yang berwarna terang dari sekitarnya Tinea Vesicolor

Makula Depigmentasi
• Makula akibat proses depigmentasi Vitiligo
MAKULA ERITEM

MAKULA
DEPIGMENTASI
PURPURA, PTEKIE, & EKIMOSIS
Purpura Ptekie
- Ekstravasasi eritrosit ke kulit dan mukosa - Pupura superfisial
- Manifestasi klinis  kemerahan yang tidak - Pin point red spot
hilang pada penekanan 2-10 mm
menghasilkan lesi ungu kemerahan - < 2 mm.
- Berukuran kecil, namun lebih besar dari
ptekie.
Contoh: Vaskulitis

Ekimosis
- Bruise like purpuric patches
- Warna akan berubah menjadi bruish red
hingga kuning kecoklatan atau kehijauan
- > 10 mm
PAPULA & PUSTULA
Papula
- Massa solid
- Penonjolan di atas permukaan kulit
- Berbatas tegas
- Ukuran diameter ≤ 0,5 cm
- Berisi sel radang, proliferasi sel
setempat, dan deposit metabolit

Pustula
- Massa berisi cairan eksudat purulent
atau pus
- Berbatas tegas
- Ukuran bervariasi
- Berisi leukosit dengan atau tanpa sel
debris
- Sampai lapisan epidermis
KISTA

- Rongga berdinding dan berkapsul


berupa true epithelium
- Berisi cairan atau material semi
solid
PLAK

- Berupa massa solid


- Meninggi diatas permukaan kulit
- Penonjolan datar
- Diameter > 0,5 cm
- Bentuk konfluens / gabungan dari
papul
- Sampai lapisan epidermis
VESIKEL

- Penonjolan lesi kulit


- Berbatas tegas
- Ukuran < 0,5 cm
- Berisi cairan, serum, cairan
ekstraseluler atau limfe

Contoh: Herpes simplex, herpes


zooster
BULA

- Efloresensi seperti
vesikel
- Ukuran > 0,5 cm
NODUL & NODULUS
Nodul
- Massa solid
- Penonjolan lesi kulit
- Berbatas tegas
- Palpable
- Ukuran > 0,5 cm
- Sampai lapisan dermis atau
subkutan

Nodulus
- Efloresensi seperti nodul
- Ukuran diameter < 0,5 cm
TUMOR

- Penonjolan dari kumpulan sel abnormal


yang berproliferasi terus-menerus tanpa
batas
- Massa dapat bersifat benign atau
malignan
SINUS

Kelainan kulit yang berupa


terowongan yang menghubungkan
antar cavitas di dalam jaringan kulit.
ABSES

- Akumulasi terlokalisasi material purulent


atau pus
- Di lapisan dermis atau subkutan
- Tidak terlihat di permukaan kulit
- Batas tidak tegas
- Terbentuk dari infiltrat sel radang
URTIKARIA

- Edema setempat
- Bersifat reversible
- Ukuran bervariasi
- Onset cepat dan hilang dalam hitungan
jam  Perpindahan plasma melalui
dinding kapiler
EFLORESENSI SEKUNDER
SKUAMA
• Berupa lepasnya stratum korneum
• Contoh: Psoriasis vulgaris

1. Skuama psoriasiform (Skuama tebal dan berlapis, seperti mika)


2. Skuama pitiriasiform (Skuama halus seperti tepung, seperti pitiriasis
versicolor)
3. Skuama kutikuler (Skuama sebagian terlepas dan sebagian menempel)
4. Skuama lamelar (Skuama berlapis-lapis seperti bawang)
5. Skuama membranasea (Skuama tipis dan besar)
6. Skuama iktiosiform (Skuama menyerupai sisik ikan)
7. Skuama keratotik
SKUAMA
KRUSTA

• Berupa cairan tubuh yang mengering pada permukaan kulit


1. Krusta serosa (Berwarna kuning muda yang berasal dari serum)
2. Krusta pustulosa (Berwarna kuningkehijauan yang berasal dari pus)
3. Krusta sanguilenta/hemoragik (Berwarna gelap kecoklatan atau kehitaman yang berasal dari darah)
4. Krusta medikamentosa (Bekas obat tabur / betadine)
EROSI

• Hilangnya jaringan kulit yang tidak melampaui stratum basalis


• Dapat keluar cairan serosa
EKSKORIASI

• Hilangnya jaringan kulit sampai stratum papilare dermis


• Disertai dengan darah dan serum
ULKUS

• Hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi


• Memiliki tepi, dinding, dasar, dan isi
SIKATRIKS / SCAR
• Jaringan yang tidak utuh (epitel kulit tipis/menghilang
• Relief kulit hilang/tidak normal
• Tidak terdapat adneksa kulit
• Permukaan kulit licin dan mengkilap

• Sikatrik dapat memiliki sifat atrofikans (cekung), eutrofikans (mendatar), atau hipertrofikans
(menonjol)
LIKENIFIKASI

• Berupa penebalan kulit disertai relief kulit yang semakin jelas


FISURA

• Hilangnya kontinuitas kulit akibat elastisitas kulit menghilang tanpa disertai hilangnya jaringan
kulit
• Membentuk garis lurus
• Terasa nyeri atau perih
KELOID

• Pembentukan sikatriks yang abnormal


• Tumbuh meluas jika terdapat injury cutaneous
• Melewati batas luka
• Mempunyai ukuran yang cenderung membesar
SKLEROSIS

• Terjadi pengerasan/indurasi pada kulit


ATROFI

• Pengurangan atau penipisan dari kulit


• Meliputi lapisan epidermis/dermis ataupun keduanya
EFLORESENSI SPESIFIK/KHUSUS
COMEDO

Suatu kelainan kulit berupa


massa keratin dan sebum
yang menyumbat muara
folikel kelenjar pilasebasea
yang berdilatasi.

Black head (terbuka) dan


White head (tertutup)
MILIA

Suatu kelainan kulit berupa massa kecil


berwarna putih dengan diameter 1-2 mm,
tidak mempunyai lubang keluar, disebabkan
adanya sumbatan saluran kelenjar sebasea
KANALIKULI

• Berupa jalur/terowongan
• Terbentuk di lapisan epidermis
TELANGIEKTASIS
• Dilatasi persisten kapiler di superfisial dermis
• Terlihat jelas
• Terang
• Garis merah non-pulsatile yang menetap
• Bersifat kronis

Anda mungkin juga menyukai