Anda di halaman 1dari 13

13

Pertemuan 3

14

Ilmu Terjemahan dari science


bahasa Inggris

Istilah berasal dari Scientia


science bahasa Latin (Pengetahuan)

Mempelajari atau Berasal dari


mengetahui kata Kerja
“scire

1
15

Ilmu sebagai kumpulan


Pengetahuan sistematis

Ilmu sebagai
Metode ilmiah

Ilmu sebagai
Aktivitas Penelitian

Ilmu sebagai kumpulan 16

Pengetahuan sistematis

Adalah ilmu pengetahuan berdasarkan proses-


proses kognitif yang sistematis.
yaitu suatu proses atau langkah-langkah yang
dipergunakan yang bersifat logis sehingga
menbentuk sistem secara menyeluruh, utuh
dan terpadu yang mampu menjelaskan
berbagai rangkaian sebab akibat yang terkait
pada suatu objek/kajian tertentu.

2
Ilmu sebagai Aktivitas Penelitian

Kognitif Rasional
proses proses pemikiran
mengetahui dan yang berpegang
memperoleh pada kaidah
pengetahuan kaidah logika
Teleologis
- mencapai kebenaran
- memperoleh pemahaman
- memberikan penjelasan

Ilmu sebagai metode ilmiah 18

merupakan prosedur yang mencakup berbagai tindakan


pikiran, pola kerja, tata langkah dan cara tehnis untuk
memperoleh pengetahuan baru untuk mengembangkan
pengetahuan yang ada.

Penggolongan
Analisis
Perbandingan
Pola-pola
metode
Deskripsi
ilmiah
Pengukuran
survai

3
19
Perbedaan dan hubungan
Ilmu sosial dengan IPS

Sifat keilmuan

Tujuan

Landasan

Karakteristik

Ilmu Sosial (Social Science) 20

Ilmu sosial adl disiplin ilmu (disciplinar)


yang mengkaji tentang tingkah laku manusia
sebagai makhluk sosial (masyarakat) secara
ilmiah
Aspek tingkah laku manusia dalam
masyarakat, mencakup: aspek ekonomi,
sikap, mental, budaya, dan hubungan sosial
Ilmu sosial merupakan sumber dari Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).
Disiplin ilmu sosial antara lain: ekonomi,,
geografi, sejarah, ilmu politik, psikologi,
sosiologi, antropologi, Hukum dan filsafat.

4
Antro
21
polo-
gi
Hu-
kum

Ilmu Sosio
sosial logi

Psiko
logi

22

Tujuan ilmu sosial


1. Membantu Perkembangan wawasan
pemikiran dan kepribadian peserta didik agar
memperoleh wawasan pemikiran yang lebih
luas

5
IPS (Social Studies) 23

 IPS merupakan interdisipliner ilmu sosial


(integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial)
 suatu bidang pengkajian tentang gejala dan
masalah sosial
 IPS merupakan hasil kombinasi atau perpaduan
dari sejumlah mata pelajaran seperti geografi,
ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi dan
politik.

24

 IPS adl kajian tentang manusia dan dunia


sekelilingnya. Dimana yang menjadi kajiannya
adalah hubungan antar manusia,sedangkan yang
menjadi telaahnya adl kehidupan manusia
(Suradi:1992)
 IPS adalah kajian ilmu sosial yang dikemas yang
digunakan untuk pembelajaran di sekolah, di
SD, SMP dan SMA

6
25

Antropologi Sosiolagi

Politik IPS Sejarah

Geografi Ekonomi

Tujuan IPS 26

secara rasional, tujuan mempelajari IPS


adalah:
1. Supaya siswa dapat mensistematisasikan
bahan, informasi, dan kemampuan yang telah
dimiliki tentang manusia dan lingkungannya
menjadi lebih bermakna.
2. Supaya siswa dapat lebih peka dan tanggap
terhadap berbagai masalah sosial secara
rasional dan bertanggung jawab.
3. Supaya siswa dapat mempertinggi rasa
toleransi dan persaudaraan di lingkungan
sendiri dan antarmanusia.

7
27

Barth and Shermis (1980),mengemukakan


ada tiga tradisi dalam dalam IPS, yaitu:
1. Pewarisan budaya (citizenship transmision)
yang bersifat indokrinatif dalam
menyajikan bahan ajar. Maksudnya siswa
dapat bertindak sebagai warga yang
sesuai dengan nilai-nilai yang telah
disepakati dan dianggap baik.

28

2. Tradisi ilmu sosial (social science


tradition), artinya bahwa IPS dapat
diturunkan dari salah satu ilmu sosial.
Sifat-sifat kewarganegaraan dapat
diperoleh melalui pemahaman tentang segi
metodologis ilmu sosial.

3. Tradisi inkuiri reflektif yang didasarkan


pada pemikiran reflektif.

8
29
Karakteristik PIPS adalah:
- Memiliki tujuan pokok untuk
membentuk knowledge, skill, attitude
dan values.
- PIPS terdapat dalam dunia pendidikan
persekolahan, mulai dari pendidikan
kanak-kanak sampai pandidikan
menengah ditandai dengan
keterpaduan knowledge, skill, attitude
dan values.

30
- Jadi social studies ini bersifat monodisipliner
dan multidisipliner.
- Menitikberatkan pada upaya membantu
siswa mengkonstruk pengetahuannya.
Maksudnya siswa bukanlah penerima yang
pasif, melainkan adalah sebagai pembangun
pengetahuan dan sikap yang aktif melalui
cara pandang secara akademik terhadap
realita.

9
Landasan Filosofi dan Politis PIPS 31

A. Landasan Filosofi IPS


Landasan filosofis kependidikan adalah dasar
pandangan seseorang mengenai tujuan yang
seharusnya dicapai, materi apa yang
seharusnya diberikan dalam suatu upaya
mencapai tujuan, dan proses belajar apa yang
harus dikembangkan.
Landasan filosofi ada 4 yakni
1. Landasan Esensialisme
2. Landasan Perenialisme
3. Landasan Progresifisme
4. Landasan Rekonstruktifisme

1. Esensialisme 32

a. Pendidikan pada dasarnya adalah


pendidikan keilmuan
b. Sekolah harus mengajarkan disiplin ilmu
kepada siswa.
c. Intelektualisme adalah tujuan yang paling
mendasar dari setiap upaya pendidikan
(Tanner dan tanner, 1980).
d. Intelektualisme merupakan kemampuan
seseorang memecahkan berbagai persoalan
secara keilmuan.
e. Pendidikan IPS hendaknya mengajarkan
disiplin ilmu-ilmu sosial secara terpisah
sesuai dengan ciri keilmuan masing-masing.

10
2. Perenialisme 33

a. Pendidikan haruslah diarahkan kepada


pengembangan intelektual siswa.
b. Pendidikan haruslah diarahkan secara eksklusif
pada pengembangan intelektual yang
didasarkan pada studi liberal arts dan buku-
buku besar (Tanner and Tanner, 1980:120).
c. Kurikulum mencakup : grammer, retorika,
dialektika, aritmatika, geometri, astronomi, dan
musik, serta pengajaran karya-karya besar
pemikir dan filosof dalam Sejarah kemanusiaan
(Van Scotter, et.al,m 1985).

3. Progresivisme 34

a) Pendidikan :proses yang tumbuh dan berkembang


dengan merekonstruksi pengalaman secara terus
menerus sebagai suatu proses belajar.
b) Pendidikan : proses kehidupan yang berdinamika.
c) Pendidikan : menyiapkan anak untuk aktif dalam
pembelajaran yang mencerminkan struktur social
demokratis.
d) Kurikulum: bersumber dari kebutuhan siswa dan
masyarakat serta memanfaatkan aplikasi
intelegensi pada permasalahan manusia dalam
masyarakat.
e) Proses belajar partisipatif, kerja kooperatif,
learning by doing, dan proses inkuiri (O’neil, 2001;
Van Scotter,et al. 1985).

11
4. Rekonstruksionisme 35

a. Pendidikan: wahana untuk mengembangkan


kesejahteraan sosial.
b. Tujuan: Upaya penyelesaian masalah dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
c. Ilmu-ilmu sosial diajarkan agar bermanfaat untuk
dilaksanakan dalam upaya mensejahterakan
masyarakat.
d. Disiplin ilmu-ilmu sosial hanya dijadikan sumber
materi
e. Seleksi materi ilmu-ilmu sosial dapat dilakukan
lebih bebas dari pengaruh struktur keilmuan

B. Landasan Politis
36
Landasan politis berhubungan dengan dasar kebedaan
ilmu-ilmu sosial di Indonesia yang dihubungkan
dengan keputusan-keputusan formal dalam
pendidikan.
ada beberapa keputusan politik yang dapat
dijadikan landasan pendidikan ilmu-ilmu sosial di
Sekolah Dasar spt:
1.UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 37
(1) Kurikulum Pendidikan dasar dan menengah wajib
memuat: …. f. ilmu pengetahuan sosial …
2.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 dan 7
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi diantaranya ilmu pengetahuan sosial,

12
37

13

Anda mungkin juga menyukai