Anda di halaman 1dari 17

BUSINESS PLAN

“ MENTAI RICE ”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pelatihan WEE


Diampu oleh Ibu Yenik & Ibu Istiqomah

SMK PLUIT RAYA


XI AKL 2

Oleh kelompok 10
- Ainur Fitriani
- Ananditha Ramadhani
- Khusnul Khotimah
- Siti Fadilah
- Zulaikha

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkatnya saya dapat menyelesaikan tugas business plan yang diberikan
oleh ibu Yenik & ibu Istikomah sebagai guru pengampu pelatihan WEE.
Business Plan merupakan salah satu faktor pengukur bagi mahasiswa
dalam memenuhi mata pelajaran Kewirausahaan, dimana dari rencana
bisnis yang dibuat bisa menjadi jembatan bagi seseorang untuk memulai
suatu usaha. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, baik dari teknik penulisan maupun materi mengingat
kemampuan yang kami miliki. oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Sebelumnya, saya mohon maaf jika terdapat
kata-kata yang kurang berkenan.Semoga dengan penyusunan makalah ini
memberikan manfaat bagi pembaca sehingga dapat menambah
pengetahuan dan pemahaman diri. Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Aamiin.

Jakarta, 22 Oktober 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 6
1.2. Visi dan Misi.........................................................................................................7
1.3. Tujuan dan Manfaat ............................................................................................ 8
1.4. Data Perusahaan................................................................................................... 8
1.5. Data Pemilik..........................................................................................................8
1.6. Konsep Usaha...................................................................................................... 8
BAB II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.1. Aspek Pasar.........................................................................................................10
2.1.1. Gambaran Umum Pasar dan Sasaran ............................................................. 10
2.1.2. Jenis Produk yang Dipasarkan ....................................................................... 10
2.1.3. Target Pasar ................................................................................................... 10
2.1.4. Pesaing ........................................................................................................... 10
2.1.5. Sasaran Pembeli ............................................................................................. 11
2.1.6. Diferensiasi .................................................................................................... 11
2.1.7. STP ................................................................................................................ 11
2.2. Aspek Pemasaran ............................................................................................. 12
2.2.1. Promosi.......................................................................................................... 12
2.2.2. Pengembangan Pasar ......................................................................................13
2.2.3. Pengembangan Produk ...................................................................................13
2.2.4. Langkah-langkah Promosi ............................................................................ 13
2.3. Analisis SWOT……………………………………………………..................13
2.4. Analisa 4P .........................................................................................................15
2.5. Distribusi............................................................................................................16

iii
BAB III ASPEK PRODUKSI
3.1. Deskripsi Produk........................................................................................... 17
3.2. Jenis Produk ..................................................................................................17
3.3. Kualitas Produk............................................................................................. 18
3.4. Komposisi Produk ........................................................................................ 18
3.5. Proses Pembuatan Produk ............................................................................ 18
3.6. Pengemasan Produk ..................................................................................... 19
BAB IV ASPEK KEUANGAN
4.1. Kebutuhan Modal Awal Untuk Memulai Usaha........................................... 20
4.2. Proyeksi Rugi/Laba....................................................................................... 24
4.3. Proyeksi BEP ................................................................................................ 25
BAB V ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
5.1. Resiko/Hambatan .......................................................................................... 26
5.2. Tindakan Alternatif....................................................................................... 26
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan ....................................................................................................28
6.2. Saran............................................................................................................... 28

Ringkasan Eksekutif

iv
Mentai rice merupakan sajian makanan khas Jepang yang belakangan
sedang sangat populer di Indonesia. Mentai atau mentaiko merupakan
makanan khas dari negeri Sakura yaitu Jepang. Nasi mentai bentuknya
mirip dengan schotel panggang. Biasanya nasi dicampur dengan aneka
topping pilihan seperti crabstick atau ayam.
Kemudian di atasnya diberi siraman saus mentai, lalu dipanggang atau
di-torch (bakar dengan suhu tinggi).Saus mentai biasanya dibuat dari
campuran telur ikan pollock di Jepang disebut mentaiko, yang kemudian
diasinkan dan mayones.
Saus mentai seringkali jadi campuran untuk aneka makanan seperti sushi
atau pasta. Salah satu yang paling digemari di Indonesia dan menjadi hits
adalah nasi mentai.

v
BAB I
PENDAHULUAN 1
1.Latar Belakang
Dengan dorongan pihak keluarga dalam memotivasi seorang anak untuk
berwirausaha, merupakan salah satu pendukung utama yang dikatakan sebagai modal
awal anak untuk membuka usaha. Terlebih, jika melihat keadaan perekonomian
Indonesia saat ini, dimana masih banyak kalangan yang tidak memiliki pekerjaan
dikarenakan lapangan pekerjaan yang masih kurang memadai. Jumlah lapangan
pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang setiap harinya kunjung
bertambah. Oleh sebab itu, saat ini sangat dibutuhkan bibit-bibit seorang
wirausahawan yang bisa menciptakan lapangan kerja untuk orang lain sehingga
penggangguran di Indonesia pun bisa lambat laun berkurang.

Peluang bisnis atau berwirausaha pada sektor makanan sangat terbuka lebar karena
semua manusia pasti membutuhkan makanan. Pengusaha harus pandai dan kreatif
dalam menciptakan suatu usaha dalam bidang makanan. Karena, pada era zaman
sekarang, semakin kreatif seseorang membuat suatu usaha akan semakin menarik
perhatian konsumen untuk mencoba kuliner tersebut.

vi
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian business plan?
2. Apakah penting membuat business plan sebelum berwirausaha?
3. Apasajakah manfaat dari business plan?
4. Bagaimanakah langkah-langkah menyusun business plan?
5. Apasajakah elemen dari business plan?

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya:
1. Mengetahui pengertian dari bisnis plan.
2. Mengetahui pentingnya bisnis plan.
3. Mengetahui manfaat business plan.
4. Mengetahui langkah-langkah menyusun bisnis plan.
5. Mengetahui elemen business plan.
6.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bisnis Plan


Menurut Hisrich and Peters, bisnis plan adalah dokumen tertulis yang
disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan
baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha.
Sedangkan menurut Richard L. Daft dalam bukunya Management
menyebutkan bahwa business plan adalah dokumen yang merincikan detail-detail
bisnis yang disiapkan oleh seorang wirausahawan sebelum membuka sebuah
bisnis baru, Daft (2007: 265).
Menurut Bygrave, 1994 : 441 (dalam Buchari Alma, 2006 : 198)
mendefinisikan Business Plansebagai dokumen yang disediakan oleh
enterpreuneryang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan
kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan.
Menurut Megginson (2000), Business plan adalah suatu rencana tertulis yang
memuat mini dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalan
susunan para pemilik dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan
bisnisnya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, Business Plan adalah
dokumen penting dan sangat berguna bagi sebuah bisnis, yang memperlihatkan
keadaan sekarang dan masa depan yang dikehendaki .
Jadi perencanaan bisnis ini atau business plan merupakan penelitian
mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun
kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu
dokumen perencanaan. Perencanaan bisnis/business plan merupakan penelitian
mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun
kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu
dokumen perencanaan. Perencanaan bisnis sangat erat hubungannya dengan
wirausaha, sebab perencanaan bisnis ini dibuat agar hasil penciptaan usaha yang
dibuat mendekati dengan kenyataannya.

2.2 Pentingnya Bisnis Plan


Sebenarnya tidak ada yang harus dalam pembuatan bisnis plan. masalahnya,
ketika di dalam pikiran kita terbersit keinginan untuk membuat usaha, pasti akan
terpikir juga usaha macam apa yang akan dibuat, sasaran pasarnya siapa, tempat
lokasi strategisnya bagaimana, dan sederet rencana panjang yang bermunculan di
dalam otak kita.
Dan ketika semua rencana, gagasan, dan ide tadi hanya berputar-putar di
dalam otak, maka kemungkinan akan terdistorsi ide lain, kehilangan fokus,
melewatkan hal yang seharusnya mendapat perhatian lebih, ujung-ujungnya
adalah kita bingung harus mulai dari mana, atau kalau sudah berjalan kita
kehilangan arah karena ternyata rencana tadi tidak bisa jalan.

2
Berbeda jika kita menuliskan semua rencana tadi dalam bentuk bisnis plan
yang baik. Kita akan mudah melihat ulang, orang lain yang kita sodori juga bisa
melihat sisi lebih dan kurangnya. Sehingga misalnya pun dia menolak bekerja
sama, kita bisa dengan mudah memperbaikinya, karena semua tercatat dengan
sistematis. Intinya, kita tidak harus memulai setiap kali dari awal lagi.
Ada beberapa alasan mengapa bisnis plan perlu dibuat, yaitu
1. Business Plan adalah blueprint usaha anda, yang akan anda dan
karyawan serta pihak-pihak yang bekerja sama dengan anda dalam
operasionalnya. Dia akan membantu anda tetap kreatif dan fokus pada
tujuan yang telah ditetapkan.
2. Business Plan merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil
dalam bisnis.
3. Business Plan adalah sarana komunikasi untuk menarik orang lain,
pemasok, konsumen, dan penyandang dana. Business plan akan
membuat mereka mengerti tujuan dan cara operasional bisnis anda.
4. Rencana bisnis anda ini akan mempermudah anda menjalankan usaha
dengan mengetahui langkah-langkah praktis menghadapi persaingan,
membuat promosi, sehingga lebih efektif.
5. Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah
mengikuti atau sesuai dengan rencana atau tidak.

2.3 Manfaat Business Plan


Manfaat – manfaat  yang dapat diambil dari penyusunan businees plan yang
baik.
1) Membantu dalam mencari modal dan pinjaman kepada lembaga keuangan
pemberi kredit.
Businees plan bisa menggambarkan kesiapan calon Entrepreneur
yang terjun langsung dalam dunia bisnis. Seberapa dalam calon
Entrepreneur mengetahui bisnis yang sedang dirancang. Hal itu terlihat
dari seberapa kompleks dan rinci business plan yang disusun.
Calon investor atau lembaga keuangan pemberi kredit akan melihat
kesiapan calon Entrepreneur dari business plan yang mereka susun.
Businees plana akan memperlihatkan apakah bisnis yang sedang
direncanakan tersebut realistis untuk dijalankan. Seberapa cepat investasi
yang ditanamkan akan mencapai break even point dan berapa lama pay
back period dari bisnis yang direncanakan. Pada business plan, juga akan
diketahui siapa saja yang terlibat langsung dari keberjalanan bisnis. Siapa
saja yang bermain dari segmen bisnis yang sama. Hal ini akan mengukur
seberapa besar resiko dari bisnis yang diusulkan. Seberapa panjang rantai
pasok dari bisnis.Hal ini juga mempengaruhi tingkat risiko bisnis.Bila

3
semua aspek tersebut memenuhi keinginan calon investor, bisa saja
investor tersebut tanpa ragu menanamkan modalnya ke dalam bisnis.
Aspek-aspek utama seperti pay-back period, break even point, dan
internal rate of return umumnya digunakan investor untuk mengetahui
seberapa layak bisnis yang diajukan padanya benar-benar layak dari segi
finansial.
Namun demikian, bukan berarti calon investor tersebut akan
memberikan investasinya bila parameter-parameter kelayakan finansial
terpenuhi. Investor akan mencocokkan rencana Entrepreneur dalam
memenuhi proyeksi finansial yang dirancang. Apakah rencana pemasaran
yang ada sudah menggambarkan proyeksi finansial.Bagaimana rencana
operasional dan sistem organisasi dari bisnis yang diusulkan.

2) Membantu dalam memutuskan apakah akan melanjutkan usaha atau


berhenti
Layaknya rambu-rambu lalu lintas, business plan juga bisa
digunakan untuk memutuskan apakah bisnis yang sedang dijalani on the
track atau sesuai dengan yang direncanakan. Misalnya, apakah parameter-
parameter keuangan yang ada telah tercapai.Bila belum tercapai, mengapa
hal itu bisa terjadi. Bagian proses bisnis mana yang salah dan perlu
diperbaiki.
Melalui business plan, akan diketahui proses pemasukan-
pengeluaran bisnis yang sedang dijalani. Adakah dari pos-pos pemasukan
dan pengeluaran tersebut yang aneh atau ada ketidakefisienan dari pos-
pos pemasukan dan pengeluaran tersebut. Bila terdapat pos pengeluaran
yang bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan, Entrepreneur akan dengan
mudah melakukan penyesuaian.
Misalnya pada kurun waktu tertentu, pemasukan atau
pengembalian dari investasi yang ditanamkan investor tidak tercapai.
Tentunya, Entrepreneur akan melakukan evaluasi seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Di lain pihak, Entrepreneur harus
mempertanggung jawabkan keberlangsungan usahanya kepada investor
yang terlibat. Business plan dapat dijadikan alat investor dalam
mengevaluasi bisnis tersebut.
Keputusan-keputusan investor tersebut didasari oleh parameter-
parameter yang dirancang dalam business plan.Investor akan memutuskan
apakah kerja sama dapat dilanjutkan atau tidak. Bila kerja sama akan
dilanjutkan, apa saja evaluasi yang harus segera diimplementasikan oleh
Entrepreneur. Bila bisnis tampak kurang menjanjikan, investor berhak
untuk memutuskan kerja sama.

4
Selain itu, Entrepreneur juga bisa memutuskan apakah
keberlangsungan bisnis dapat memuaskan beberapa tahun
mendatang.Entrepreneur tersebut bisa memutuskan apakah bisnis dapat
dilanjutkan.Entrepreneur juga bisa memutuskan apa saja yang perlu
diperbaiki demi mempertahankan bisnis.

3) Membantu dalam mengembangkan ide bisnis


Business plan merupakan salah satu sarana sistematis dalam
mempertajam ide bisnis. Dengan bantuan business plan, ide-ide bisnis
akan lebih terencana dan sistematis. Melalui pendekatan-pendekatan
standar business plan, akan diketahui siapa saja pasar atau konsumen
potensial, bagaimana proses pemasarannya, serta bagaimana proses
operasional dari bisnis yang sedang dijalani.
Pada perencanaan finansial, akan diketahui bagaimana pemasukan
dan pengeluaran yang paling optimal. Dengan bantuan komputer, akan
dapat disimulasikan posisi pos-pos keuangan yang dapat menghasilkan
profit yang tinggi bagi bisnis. Selain itu, tentu saja akan diketahui juga
pos-pos bisnis mana saja yang tidak memberikan keuntungan dan bahkan
bisa menjadi beban bisnis.
Misalnya, bisnis yang sedang disusun adalah terkait dengan
ekspor-impor.Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tentunya
menjadi faktor yang sangat penting. Melalui simulasi pada business plan 
akan diketahui apakah bisnis yang sedang direncanakan tersebut masih
layak untuk dipertahankan dan dikembangkan. Apakah harga yang
dikeluarkan ke pasar masih kompetitif dan memberikan keuntungan yang
maksimal bagi perusahaan.

4) Membantu dalam mengindetifikasi faktor-faktor penghambat kesuksesan


bisnis
Investasi pada sebuah bisnis seperti melakukan taruhan. Taruhan
akan investasi yang ditanamkan. Apakah uang yang ditanamkan akan
memberikan keuntungan maksimal atau menguap begitu saja. Melalui
business plan, akan diketahui secara jelas bagaimana proses bisnis yang
dirancang. Bagaimana pola pemasaran yang akan dilakukan, bagaimana
proses operasionalnya, serta bagaimana kelimpahan tanggung jawab
dalam organisasi bisnis.
Bagaimana sebuah bisnis berkembang dan sukses atau bagaimana
sebuah bisnis menemui kegagalan dapat dilihat dari business plan yang
disusun. Seberapa baik business plan tersebut akan memberikan
gambaran faktor-faktor penentu keberhasilan bisnis.Apakah faktor-faktor

5
tersebut telah didefiniskan. Lalau bagaimana menghadapi faktor-faktor
penghambat bisnis. Apakah sudah direncanakan bagaimana proses
penanggulangan faktor-faktor penghambat tersebut. Bila faktor
penghambat tersebut muncul, bagaimana respon perusahaan terhadap
penghambat tersebut.

5) Menyediakan tujuan yang jelas untuk lingkungan internal perusahaan


maupun eksternal perusahaan
Gerak langkah perusahaan harus didefiniskan dengan jelas.Apa
saja tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Bagaimana
langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.Hal ini tentu saja bermanfaat tidak saja untuk lingkungan internal
perusahaan/bisnis atau calon investor (lingkungan eksternal).Business
planmemberikan gambaran dan arah yang jelas terhadap pengelolaan
bisnis. Selain itu, bagi calon investor, business planakan memberikan
tujuan yang jelas serta tingkat kelayakan bisnis. Hal ini tentu saja sangat
penting untuk menarik minat investor dalam menanamkan dananya
seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

6) Menyediakan gambaran yang jelas tentang calon konsumen potensial,


pemasok, dan calon investor
Pada perencanaan pemasaran, dijelaskan bagaimana posisi produk
atau jasa relatif terhadap pesaing. Segmen pasar mana yang akan dibidik
oleh Entrepreneur. Hal ini sebenarnya berkaitan erat dengan
pendefinisian calon konsumen potensial.Seberapa dekat dan seberapa
kompleks konsumen yang hendak disasar. Bagaimana cara "merayu"
mereka agar mau membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Pada
perencanaan operasional akan didefinisikan siapa saja yang terlibat
langsung dalam kegiatan opersional bisnis. Siapa saja pemasok yang
akanmenjadi mitra strategis bisnis. Tentunya, keberadaan pemasok
menjadi sangat penting karena menentukan kelancaran bisnis perusahaan.

2.4 Langkah-Langkah Menyusun Bisnis Plan


1. Mengenal Bisnis Yang Akan Dijalankan
Langkah pertama perlu dilakukan untuk membuat rencana bisnis yaitu harus
mengetahui luar dalam dalam dari industri yang akan dimasuki. Artinya harus
banyak banyak melakukan penelitian. Ada du bentuk penelitian yang dapat
dilakukan yaitu membaca segala sesuatu tentang industri tersebut dan berbicara
dengan orang yang telah lebih dulu terjun ke industri tersebut.
2. Menentukan Visi

6
Langkah selanjutnya yaitu menentukan visi. Sebuah rencana bisnis berfungsi
untuk mengkristalkan visi bisnis dan membimbing untuk memenuhi visi tersebut.
Jika pembiayaan bisnis berasal dari investor, maka visi harus dirancang sebaik
mungkin untuk menarik investor. Namun saat pembiayaan berasal dari sendiri,
visi yang dimasukkan bebas memasukkan sesuai idealisme.
3. Menentukan Audiens
Jika audiens dari business plan merupakan investor, atau berencana merekrut
investor bermodalkan business plan, maka perlu membuat business plan yang
sesuai dengan mereka. Bahasa yang digunakan dalam rencana bisnis harus sesuai
dengan audiens: investor yang kurang modern mungkin akan terpengaruh oleh
jargon-jargon industri, sedangkan profesional justru akan mengharapkan tersebut.
4. Membuat Rencana Bisnis
Langkah selanjutnya adalah membuat kerangka rencana bisnis. Selanjutnya
kerangka rencana bisnis tersebut dikembangkan. Susun kerangka bisnis sesuai
dengan urutan.
a. Pernyataan Misi, deskripsi 1-3 paragraf singkat berisi tujuan bisnis atau
prinsip-prinsip yang dianut bisnis yang akan dijalankan. Bagian ini harus
menyatakan unique selling point (USP) bisnis yang membedakan antara
perusahaan yang dimiliki dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
b. Ringkasan Eksekutif, ringkasan 1-2 halaman bisnis yang akan dijalankan.
Para investor akan membaca halaman ini untuk memutuskan apakah mereka
ingin melihat sisa dari paket rencana bisnis.
c. Penawaran Produk atau Jasa, Bagian ini menjelaskan produk atau jasa yang
ditawarkan secara detail, serta harga yang akan diterapkan.
d. Target Pasar. Bagian ini berisi siapa target pasar primer dan sekunder
perusahaan, bersama dengan penelitian yang menunjukkan bagaimana target
pasar akan membeli apa yang ditawarkan.
e. Marketing Plan. Bagian ini mempresentasikan rencana pemasaran secara rinci
bagaimana perusahaan akan mencapai target pasar, meliputi iklan dan strategi
promosi lainnya.
f. Analisis Industri dan Kompetisi. Bagian ini berisi analisis yang lengkap dan
menyeluruh terhadap industri dan kompetisi yang mencakup semua
stakeholder dalam bisnis yang dijalankan.
g. Laporan Keuangan. Laporan keuangan dibuat menggunakan proyeksi yang
realistis yaitu didasarkan pada penelitian industri secara menyeluruh yang
dikombinasikan dengan strategi bagaimana perusahaan akan bersaing. Setiap
angka pada spreadsheet harus berarti sesuatu. Laporan laba rugi harus
seimbang dengan laporan arus kas perusahaan yang seimbang dengan neraca
perusahaan. Neraca perusahaan harus seimbang pada akhir setiap periode.
Cantumkan seberapa cepat perusahaan akan mencapai arus kas positif.

7
h. Resume of Company Principal. Pada bagian ini sertakan biografi dan latar
belakang profesional dari semua karyawan yang signifikan di dalam bisnis
yang dijalankan. Pada bagian ini harus ditekankan bagaimana karyawan siap
untuk mengambil tantangan menjalankan startup perusahaan.
i. Penawaran. Bagian iniberisi paket-paket investasi yang sedang ditawarkan,
dan tujuan apa menggunakan dana tersebut.
5. Membuat Business Plan Secara Profesional
Setelah mengumpulkan semua informasi penting, pastikan presentasikan rencana
secara profesional. Bussines plan harus diketik, margin selaras dan rapi. Gunakan
gambar grafis dan warna yang menarik. Jangan menulis tangan semua koreksi.
Kualitas makalah rencana bisnis yang dibuat harus mendekati buku atau majalah.

2.5 Elemen Business Plan


Rencana Bisnis (business plan) memiliki berbagai elemen penting.
Mengutip dari Business Incubator Centre-Universitas Gunadarma, elemen
yang dimaksud dan penjelasannya sebagai berikut:
1. Ringkasan Eksekutif
Merupakan pintu masuk ke rencana bisnis kita. Ringkasan sebaiknya
hanya outline dan lebih menekankan pada butir-butir utama saja.
2. Tujuan.
Tetapkan tujuan kita, misal pangsa pasar, penjualan, dan
keuntungan.Yakinkan bahwa tujuan tersebut kongkrit, dan terukur.Tujuan
harus menunjukkan tingkat penjualan atau keuntungan, persentase gross
margin, laju pertumbuhan, atau pangsa pasar yang ingin diraih.Hindari
penggunaan tujuan yang tidak jelas, misal “menjadi yang terbaik” atau
pertumbuhan yang cepat, Kita sebaiknya menetapkan paling sedikit tiga
tujuan.
3. Pernyataan Misi
Pernyataan misi mengekspresikan tujuan tertinggi dari perusahaan
kita, misalnya menyediakan layanan ke industri tertentu, menyebarkan
teknologi baru, atau meningkatkan pendidikan.Jika perusahaan kita
mempunyai misi, nyatakan secara sederhana dalam satu atau dua kalimat.
4. Perusahaan
Buat ringkasan perusahaan dengan menjelaskan secara jelas apa
yang dijual, melalui saluran distribusi apa, dan dijual ke siapa/mana.
5. Kepemilikan Perusahaan
Jelaskan bentuk kepemilikan perusahaan kita. Apakah partnership,
sole proprietorship, atau corporation? Publik atau perorangan?
6. Sejarah Perusahaan

8
Sebutkan kapan perusahaan didirirkan, oleh siapa, dan dengan
tujuan apa. Bagaimana perusahaan berkembang setelah itu? Dimana kita
merelokasi kantor, mengembangkan lini produk atau perubahan signifikan
lainnya? Ingatlah untuk memasukkan informasi mengenai penjualan,
barang/jasa, dan pasar yang dilayani serta bagaiman hal-hal tadi berubah
atau berkembang sepanjang waktu.Jika perusahaan kita baru, nyatakan
mengapa kita memutuskan memulai berbisnis.
7. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan
Jelaskan dengan ringkas kantor dan lokasi perusahaan, sifat dan
fungsinya, luas, status penyewaan, dan informasi mengenai fasilitas
lainnya.
8. Produk/Jasa
Paragraf ini merupakan ringkasan barang dan jasa yang
ditawarkan.Ringkasan kita harus point-point-nya saja.dan menjelaskan
barang dan jasa kita. Jelaskan bagaimana barang/jasa saling melengkapi
satu sama lain atau dijual bersamaan, jika ada.
9. Deskripsi Barang dan Jasa
Buat List barang dan jasa secara individual dan jelaskan bagaimana
barang/jasa tersebut bermanfaat untuk pelanggan.

10. Karakteristik dan Perbandingan Kompetitif Barang/Jasa


Jelaskan karakteristik bersaing utama dari barang/jasa kita.
Mengapa orang-orang membeli barang/jasa kita dibandingkan yang lain?
Apakah kita menawarkan yang lebih baik untuk karakteristik,
harga,kualitas, atau pelayanannya? Jelaskan sifat penjualan yang khas
yang memberikan daya saing.
11. Layanan Konsumen/Tindak Lanjut Layanan
Jelaskan bagaimana kita menawarkan pelayanan terhadap
barang/jasa yang kita jual.Jika perusahaan kita hanya menawarkan jasa,
rubahlah judul diatas dengan tindak lanjut layanannya dan jelaskan
bagaimana kita menyediakan dukungan terhadap pelanggan. Juga
masukkan jam operasi atau kebijakan garansi.
2.1

9
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai