Anda di halaman 1dari 39

By.

Ns. Tuti Aryani, M. Kep, Sp. Kep. M. B


SISTEM KONDUKSI JANTUNG
60 - 100 X/MNT

40 - 60 X/MNT

20 - 40 X/MNT
ELEKTROKARDIOGRAFI
Penemu :
Willem Einthoven
seorang ahli fisiologi
Belanda yang lahir di Semarang,
pada tahun 1860
istilah
(ECG) Electrocardiogram : Grafik yang
menggambarkan aktifitas listrik pada jantung.

(EKG)Elektrokardiografi : Ilmu yang


mempelajari ECG
Manfaat EKG
• Mengindentifikasi Aritmia/Disritmia
• Mengidentifikasi penyakit jantung
koroner(angina, ustable angina, NSTEMI,
STEMI, Prinzmetal Angina)
• Mengidentifikasi perubahan otot pada
jantung
• Mengidentifikasi gangguan metabolik
( electrolit imbalance)
• Mengidentifikasi efek obat
Sandapan Rutin EKG = 12 Lead
1. 3 buah Sandapan Bipolar  ( I, II, III )
2. 9 buah Sandapan Unipolar
a. 3 buah Univolar Ekstremitas
(aVR, aVL, aVF )
b. 6 buah Unipolar Precordial :
(V1, V2, V3, V4,V5, V6 )
• Sandapan tambahan :
(V7,V8,V9 )& (V2R, V3R,V4R)
Posterior Dextra
Sandapan Bipolar
• Lead I : Selisih Potensial antara tangan kanan
(Right Arm) & tangan kiri (Left Arm), dimana LA
lebih bermuatan positif dari RA
• Lead II : Selisih Potensial antara tangan Kiri
(Left Arm) & Kaki Kiri (Left Leg), dimana LL lebih
bermuatan positif dari LA
Gel. Lead II lebih ideal karena searah dengan arah
Vektor Jantung
• Lead III : Selisih Potensial antara tangan kanan
(Right Arm) dengan Kaki Kiri (Left Leg), dimana LL
lebih positif dari RA
Sandapan Unipolar Ekstremitas
• Lead aVR : Augmented Vector Right
 Selisih Potensial antara Tangan Kiri dan Central Terminal
• Lead aVL : Augmented Vector Left
Selisih Potensial antara Tangan Kiri dan Central Terminal
• Lead aVF : Augmented Vector Foot
Selisih Potensial antara Tangan Kiri & Central Terminal
Segi Tiga Einthoven
Sandapan Unipolar Precordial
LOKASI ELEKTRODA
Ada 10 Buah Elektroda
RA = Right Arm = Tangan Kanan
LA = Left Arm = Tangan Kiri
RL = Right Leg = Kaki Kanan
LL = Left Leg = Kaki Kiri
V1 = ICS 4 Pinggir Sternalis Kanan
V2 = ICS 4 Pinggir Sternalis Kiri
V3 = Antara V2 dan V4
V4 = ICS 5 Mid Clavicula Kiri
V5 = Sejajar V4 Axilaris Anterior Kiri
V6 = Sejajar V4 Mid Axilaris Kiri
PERSIAPAN ALAT
• MESIN EKG
• ELEKTRODA
• KERTAS EKG
• ALKOHOL
• WATER BASED GEL
• PISAU CUKUR
Kertas EKG

Kertas EKG merupakan kertas grafik dengan jarak 1 mm (disebut kotak kecil),
garis yang lebih tebal berjarak 5 mm (disebut kotak sedang)
Garis horisontal menggambarkan waktu, kecepatan kertas 25 mm/detik
Maka 1 detik = 25 kotak kecil,
1 menit = 60 detik x 25 kotak kecil = 1500 kotak kecil = 300 kotak sedang
1 kotak kecil = 1/25 = 0,04 detik
5 kotak kecil = 1 kotak sedang = 0,04 x 5 = 0,2 detik
Garis vertikal menggambarkan voltase, dimana 1 mm = 0,1 mVolt
Gelombang EKG
Depolarisasi Ventrikel

Depolarirasi Atrium Repolarisasi Ventrikel


Gelombang EKG P,QRS,T
Irama (Regularity)
• Irama dikatakan sinus (sinus rytme)
apabila impuls atau sumber pace maker
berasal dari SA Nodes,
• Tandanya adalah setiap gelombang P di
ikuti kompleks QRS
• Sinus tachicardia : HR > 100 x/mnt
• Sinus bradicardia : HR < 60 x/mnt

Jika jarak antara QRS sama teratur / reguler


Frekwensi Jantung (Heart Rate)
Jika Irama Reguler
Cara Cepat
Cara kedua
Hitung berapa jumlah kotak kecil antara 2
puncak gelombang R

1500
frek 
jml kotak kecil R  R

300
frek 
jml kotak sedang R  R
GELOMBANG P

Gel. P  Atrium
Normal :
1. Lebar kurang dari 0,12 detik (3 kotak kecil)
2. Tinggi kurang dari 0,3 mVolt (3 kotak kecil)
3. P selalu positif di lead II
4. P selalu negatif di lead AVR
PR INTERVAL

Merupakan waktu yang dibutuhkan untuk


depolarisasi atrium dan jalannya impuls
melalui berkas his sampai pada permulaan
depolarisasi ventrikel
Awal gel P  awal gel. Q
Normal : 0,12 – 0,20 detik (3-5 kotak kecil)
Kompleks QRS
Gambaran proses depolarisasi ventrikel (ventrikel
berkontraksi)
• Durasi 0,06 – 0,12 detik (1,5 – 3 kotak kecil)
• Tinggi tergantung lead
• Gel Q merupakan defleksi negatif I dari gel QRS
• Lebar gel Q kurang dari 0,04 detik (1 kotak kecil)
• Dalamnya gel Q kurang dari 1/3 R
• Q yang tidak normal adalah Q patologis
• Gel R merupakan defleksi positif I sesudah Q dari gel QRS
• Gel S merupakan defleksi negatif sesudah gel R
ST Segmen

• Diukur dari akhir gel.


S sampai awal gelombang T
• Nilai klinis untuk mengukur adanya infark atau
iskhemik

ST Depresi ST Elevasi
Gelombang T
• Gelombang T merupakan gambaran proses
repolarisasi ventrikel
• Perhatikan apakah ada :
T Inverted (T terbalik) Hiperacut T (T Tall)
EKG PADA PENYAKIT
JANTUNG KORONER
ANATOMI ARTERI KORONARIA
Penyakit Jantung Koroner
(tidak seimbang suply & demand O2)

• Stable Angina (nyeri dada, hilang dengan istirahat < 15


menit), EKG ST depresi, T Inverted
• Unstable Angina (Keluhan sama intensitas > 15 menit, tidak
hilang dengan istirahat), berespon dengan vasodilator, EKG ST depresi, T
Inverted

• NSTEMI (sama dengan Unstabel angina, sudah terjadi injuri pada


otot jantung, ada kenaikan enzim jantung (CKMB, troponin)

• STEMI (ada ST elevasi, diberikan trombolitik—golden time 0-12 jam),


jika dalam 24 jam masih ada ST elevasi boleh diberikan trombolitik. Jika
tidak ada perubahan diberikan Tindakan PCI
Mengidentifikasi Lokasi
/Area (Ischemia,Injury, Infarction)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai