SKRIPSI
Disusun Oleh:
The high interest in online shopping among today‟s society has caused an
increase of new e-commerces in Indonesia, one of them being Shopee. With their
flash sale program and their tagline, “Gratis Ongkir” or “Free Shipping”,
Shopee has become one of the most popular online shopping platforms in
Indonesia. The time limit in their flash sale promotions as well as their “Gratis
Ongkir” tagline‟s advertisements cause their consumers to think that the offer will
only occur once, therefore motivating their consumers to resort to impulsive
buying.
This research is intended to analyze how Shopee‟s flash sale program and
“Gratis Ongkir” tagline affect the decision to shop impulsively on Shopee users
students at University of Sumatera Utara. The influence of the flash sale and the
tagline on the decisions to shop impulsively will be partially and simultaneously
analyzed.
The form of research that was used in this research is a quantitative form
with an associative approach. The samples in this research were taken with a
purposive sampling technique and used 100 respondents as the samples. The
primary data used in this research were acquired by distributing a questionnaire
through Google Form whereas the secondary data were obtained through
literature studies. The methods of data analysis that were used are validity test,
reliability test, classic assumptions test, multiple linear regression analysis, as
well as hypothesis test.
The result of this research shows that the flash sale variable (X 1)
significantly influences the decisions of impulsive buying. Meanwhile, it is also
found that the tagline variable (X2) does not significantly influence the decisions
of impulsive buying. However, both flash sale and tagline variables
simultaneously affect the decisions of impulsive buying (Y). The test of coefficient
of determination shows that there is a quite close relationship between the flash
sale and tagline with the impulsive buying decisions with the value of R equals
0.565. Through the adjusted R square value, it is also known that the flash sale
variable and tagline variable contributes 30.6% on the decision of impulsive
buying variable while the remaining 69.4% are influenced by other variables not
mentioned in this research.
ii
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan Rasulullah
SAW yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Flash Sale Dan Tagline “Gratis
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
pada program studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Secara khusus rasa hormat dan terima kasih yang dalam penulis ucapkan
beserta adik penulis Cikal Fahreza Ardin, terima kasih atas segala kasih sayang,
doa, restu, didikan, arahan, semangat saat penulis mengalami kondisi terburuk dan
skripsi ini. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Penulis telah banyak menerima bantuan, bimbingan, saran, dan
motivasi dari berbagai pihak selama penulisan laporan ini. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis akan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
iii
Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Sumatera Utara.
4. Bapak Onan Marakali Siregar, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing yang
telah banyak memberikan waktu, tenaga, kritik , dan sarannya kepada penulis
5. Bapak Nana Dyki Dirbawanto, S.E, M.BA selaku dosen penguji yang telah
6. Ibu Siswati Saragih, S.Sos, MSP dan Bapak Ahmad Farid, SH selaku tenaga
perkuliahan.
7. Seluruh staf pengajar Ilmu Administrasi Bisnis yang selama ini telah
memberikan ilmu yang berharga sehingga penulis bisa sampai pada tahap ini.
Miswanto, Bang Panji, dan Kak Isma yang telah membantu penulis sejak awal
dan Melza Affiati yang menjadi sahabat baik penulis sejak awal perkuliahan.
iv
10. Kepada Arin, Azrha, Dara, Zahra, Denara, Dina, Novita, Ristara, Handini dan
Talenta, yang telah menjadi sahabat baik penulis sejak SMA hingga sekarang.
Terima kasih telah selalu menemani penulis disaat suka maupun duka,
membuat penulis tertawa dengan lawakan receh, dan selalu menjadi tempat
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 10
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 11
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................... 11
vi
vii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
Halaman
Tabel 1.1 Negara Dengan Pertumbuhan E-Commerce Tercepat 2018...... 2
Tabel 1.2 E-Commerce dengan Pengunjung Terbesar Kuartal III 2019 ... 4
Tabel 1.3 E-Commerce yang Paling Disukai Juli 2020 ............................. 5
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 42
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert .............................................................. 44
Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 53
Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ..................................... 53
Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan / Uang
Saku Per Bulan .......................................................................... 54
Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Berapa Kali Melakukan
Pembelian di Shopee .................................................................. 55
Tabel 4.5 Jawaban Responden Tentang Flash sale yang sering
dilakukan oleh Shopee membuat saya mengingat promosi
tersebut ...................................................................................... 56
Tabel 4.6 Jawaban Responden Tentang Shopee sering mengadakan
flash sale secara besar-besaran pada beberapa tanggal
tertentu setiap tahunnya (seperti 6.6, 9.9, dan 12.12) ................ 56
Tabel 4.7 Jawaban Responden Tentang Flash sale yang dilakukan
oleh Shopee membuat saya tertarik untuk melakukan
transaksi di Shopee .................................................................... 57
Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang Flash sale menarik banyak
pelanggan baru untuk berbelanja di Shopee .............................. 58
Tabel 4.9 Jawaban Responden Tentang Flash sale menarik banyak
pelanggan baru untuk berbelanja di Shopee .............................. 59
Tabel 4.10 Jawaban Responden Tentang Waktu untuk tiap sesi flash
sale Shopee dilakukan pada waktu tertentu saja ....................... 59
Tabel 4.11 Jawaban Responden Tentang Saya merasa program flash
sale membuat saya lebih sering berbelanja di Shopee
daripada di marketplace lainnya ................................................ 60
Tabel 4.12 Jawaban Responden Tentang Program flash sale Shopee
sesuai dengan keinginan saya sebagai konsumen ..................... 61
Tabel 4.13 Jawaban Responden Tentang Saya sering melihat tagline
„Gratis Ongkir‟ Shopee diberbagai media (cetak,
elektronik, internet) ................................................................... 62
Tabel 4.14 Jawaban Responden Tentang Tagline „Gratis Ongkir‟
mengingatkan saya pada Shopee ............................................... 62
Tabel 4.15 Jawaban Responden Tentang Shopee identik dengan
memberikan gratis ongkos kirim sesuai dengan yang
dijanjikan dalam tagline ............................................................ 63
Tabel 4.16 Jawaban Responden Tentang Voucher gratis ongkos
kirim yang diberikan oleh Shopee lebih banyak
dibandingkan marketplace yang lain ......................................... 64
ix
xi
Halaman
Gambar 1.1 Top e-Commerce Berdasarkan Rangking Playstore
Kuartal I 2017- Kuartal II 2019 ................................................. 3
Gambar 1.2 E-Commerce yang Paling Banyak Dikunjungi Oleh
Milenial...................................................................................... 5
Gambar 2.1 Elemen Bauran Promosi ............................................................ 16
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ..................................................................... 37
Gambar 4.1 Logo Shopee .............................................................................. 51
Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas .............................................. 83
Gambar 4.3 Grafik P – P Plot ........................................................................ 84
Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 86
Gambar 4.5 Produk Dengan Kenaikan Permintaan Tertinggi Saat
Pandemi ..................................................................................... 93
Gambar 4.6 Harga Flash Sale 7.7 Pesta Diskon Supermarket ...................... 94
Gambar 4.7 Tagline Shopee .......................................................................... 97
xii
Dalam dunia modern saat ini, hampir mustahil meraih penjualan kepada
sebanyak mungkin orang dengan cara menawarkan barang dari pintu ke pintu.
Biaya operasional yang terlalu besar dan pemasar yang tidak lagi bisa berkeliling
memasarkan barang dan jasa yang diproduksinya. Salah satu dampak yang paling
terlihat dari perkembangan internet ini adalah munculnya berbagai macam situs e-
adalah penjualan atau pembelian barang atau jasa, yang dilakukan melalui
jaringan komputer dengan metode yang secara spesifik dirancang untuk tujuan
menerima atau melakukan pesanan. Barang atau jasa dapat dipesan dengan
metode tersebut, tetapi pembayaran dan pengiriman utama barang atau jasa tidak
harus dilakukan secara online. Transaksi E-Commerce dapat terjadi antar usaha,
rumah tangga, individu, pemerintah, dan organisasi swasta atau publik lainnya.
Dengan adanya perubahan ini pembeli semakin mudah untuk mengakses barang
yang ingin dibelinya langsung dari rumah tanpa harus langsung ke toko sehingga
luas serta dapat menghemat biaya operasional seperti biaya sewa toko dan biaya
pada 2018 dan disusul oleh Maroko diperingkat kedua. Jumlah pengguna internet
di Indonesia yang lebih dari 100 juta pengguna menjadi salah satu kekuatan yang
Tabel 1.1
Negara Dengan Pertumbuhan E-Commerce Tercepat 2018
Gambar 1.1
Top e-Commerce Berdasarkan Rangking Playstore Kuartal I 2017-Kuartal II
2019
2019, Shopee juga memimpin pada kategori ranking AppStore. Hal ini berarti
Shopee menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh dan digunakan oleh para
pengguna smartphone.
dikalahkan oleh Tokopedia. Pengunjung situs Tokopedia pada kuartal III 2019
kedua dengan pengunjung sebanyak 56 juta pada kuartal III tahun 2019.
Walaupun terbilang baru, dari peringkat ini dapat dilihat bahwa Shopee menjadi
Tabel 1.2
E-Commerce dengan Pengunjung Terbesar Kuartal III 2019
lembaga riset IPSOS yang bertajuk e-Commerce Outlook 2018, Shopee berhasil
meraih peringkat pertama sebagai platform yang paling banyak dikunjungi dalam
satu bulan terakhir. Hasil riset mereka juga menunjukkan bahwa popularitas e-
commerce yang ada memiliki posisi berbeda di mata konsumen beda generasi.
daring milenial, Shopee menjadi platform yang paling banyak dikunjungi dalam
satu bulan terakhir ini (November 2018). Berdasarkan total sampel yang diambil,
(marketeers.com).
Gambar 1.2
E-Commerce yang Paling Banyak Dikunjungi Oleh Milenial
dan Lebaran 2020 memperoleh hasil bahwa Shopee menjadi e-commerce yang
mulai dari dibawah 19 tahun hingga diatas 35 tahun atau bisa dibilang lebih di
dominasi oleh konsumen milenial. Shopee menjadi pilihan utama bagi kelompok
usia muda karena fitur-fitur yang dihadirkan oleh Shopee lebih interaktif dan tema
Tabel 1.3
E-Commerce yang Paling Disukai Juli 2020
Kelompok Umur
E-Commerce
Dibawah 19 19-24 25-30 31-35 Diatas 35
Shopee 69% 72% 69% 63% 53%
Tokopedia 10% 10% 14% 15% 24%
Lazada 14% 13% 12% 11% 9%
Bukalapak 2% 4% 2% 7% 10%
Lain-Lain 5% 1% 3% 4% 4%
Sumber: www.indotelko.com (2020)
Kondisi Indonesia yang saat ini sedang menuju normal baru dari pandemi
Covid-19 tidak hanya mengubah cara masyarakat bekerja dan menjalankan hidup
sehari-hari, namun juga mengubah cara masyarakat berbelanja online. Dari hasil
seluruh Indonesia selama Ramadan dan Hari Raya Lebaran 2020 memilih Shopee
sebagai situs belanja online yang paling sering digunakan dalam berbelanja
adanya lonjakan permintaan khususnya pada mitra brand dan penjual kategori
Perlengkapan Rumah, Makanan dan Minuman, serta Kebutuhan Ibu dan Bayi.
Shopee adalah strategi pemasaran dan penjualan berupa program Flash sale.
sembako, makanan dan minuman, alat kebersihan diri, dan lain-lain maka Shopee
menggelar pesta diskon 7.7 Supermarket yang menawarkan diskon flash sale
sembako dan kebutuhan sehari-hari hingga 70%. Promosi ini sangat diminati
konsumen karena harga yang diberikan lebih murah dan konsumen yang tidak
kuantitas yang terbatas dalam waktu singkat. Flash Sale sering juga disebut
pelanggannya penawaran khusus atau diskon untuk produk tertentu dalam waktu
yang terbatas. Penawaran singkat ini sangat diminati oleh konsumen dikarenakan
harga barang yang mereka inginkan jauh lebih rendah pada saat program flashsale
yang akan muncul 10 menit sebelum flash sale berlangsung sehingga konsumen
media sosial, dan lainnya. Iklan merupakan salah satu strategi yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk menarik hati konsumen. Strategi periklanan ini
penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh
jasa. Faktor kunci utama periklanan adalah bahwa iklan harus menggugah
perhatian calon konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan oleh
peduli terhadap produk yang menawarkan manfaat bagi mereka yang akan
menjadi alasan bagi mereka untuk membeli produk atau jasa tersebut.
kesan dibenak konsumen. Menjadi unik dan mudah diingat adalah dua komponen
iklan yang baik dan berhasil. Dua komponen tersebut biasanya dapat ditemukan
disebuah tagline atau slogan yang mudah ditemui diberbagai media promosi baik
itu media cetak ataupun elektronik. Dalam kampanye iklan yang sering
Tagline yang sejak dulu digunakan oleh Shopee hingga sekarang adalah
bagi para pengguna yang berbelanja melalui shopee dengan beberapa syarat dan
ketentuan yang berlaku. Shopee memberikan penawaran gratis ongkos kirim ini
hanya untuk waktu satu bulan saja, namun penawaran ini sering diperpanjang oleh
berbelanja online karena adanya beban ongkos kirim yang harus mereka bayar
agar barang yang dibeli secara online tersebut bisa sampai ke rumah mereka.
jumlahnya bisa lebih besar dibandingkan harga dari barang yang mereka beli.
Oleh karena itu, tagline “Gratis Ongkir ke Seluruh Indonesia” milik Shopee
program flash sale lebih sering dari biasanya hingga bisa mencapai 5 kali dalam
satu hari dan menawarkan banyak cashback, voucher gratis ongkos kirim, dan
Shopee dalam sehari agar tidak tertinggal banyak penawaran produk seperti alat
yang lebih murah dari harga normal. Konsumen cenderung akan berbelanja
produk yang membuat mereka berpikir bahwa penawaran tersebut tidak akan
terjadi lagi dan hanya berlangsung pada saat itu juga, serta ditambah dengan
membeli produk dengan harga murah tersebut tanpa dibebani oleh biaya
konsumen.
kali membeli suatu produk tanpa direncanakan sebelumnya karena banyak faktor
merasakan kebutuhan untuk membeli produk tersebut. Program flash sale dan
produk menjadi membeli produk tersebut pada sesi flash sale setelah mengetahui
Ongkir” Shopee juga menjadi salah satu yang memengaruhi keputusan pembelian
tersebut karena konsumen merasa mengeluarkan lebih sedikit uang dengan tidak
memilih Shopee sebagai platform belanja online yang paling sering mereka
dilakukan oleh Snapcart saat pandemi Covid-19 ini, Shopee menjadi e-commerce
yang paling disukai oleh kelompok umur dibawah 19 tahun hingga 35 tahun. Hal
Melihat hal ini, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
dalam penelitian ini. Adapun judul dari penelitian ini adalah “Pengaruh Flash
masalah yang baik adalah yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau
lebih, dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya, atau alternatif yang tetapi secara
dalam latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang telah disusun dalam
Utara?
di Sumatera Utara?
3. Bagaimana pengaruh flash sale dan tagline “Gratis Ongkir” Shopee terhadap
Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
berikut:
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Penulis
dipelajari selama ini dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi penulis lain
Pasar atau market, menurut Kotler (Laksana, 2017:4) yaitu pasar adalah
sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi sebuah produk atau
atau Marketing, menurut Kotler (Laksana, 2017:4) adalah suatu proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu:
produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Menurut Kotler
13
untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran atau
dengan kata lain 4P, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan
yang merupakan faktor internal yang berada dalam jangkauan yang dapat
gabungan dari barang dan jasa yang diciptakan oleh perusahaan dan
mutu atau kualitas, ciri khas, gaya, bentuk, merek, pembungkus, pelayanan
dan jaminan.
sejumlah uang atau nilai yang diberikan oleh konsumen kepada produsen
dalam bauran harga seperti: daftar harga, potongan harga, syarat kredit dan
periode pembayaran.
agar produk tersebut dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen. Variabel
5. Orang (people), menurut Sunyoto dan Fathonah (Muliyana & Suyanto: 2019),
kebanyakan jasa. SDM secara bertahap menjadi bagian diferensiasi yang mana
Ini menyebabkan risiko yang menjadi persepsi konsumen. Oleh karena itu,
risiko tersebut adalah dengan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa.
seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran
informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu
berlangsung pada setiap unsur atau bagian dari marketing mix, namun sebagian
promosi yang diawasi dan direncanakan dengan hati-hati. Instrumen dasar yang
Gambar 2.1
Elemen Bauran Promosi
PROMOTIONAL
MIX
dua elemen dalam promotional mix, yaitu direct marketing dan interactive media.
Dua elemen yang terakhir ini telah digunakan secara luas oleh pengelola
Menurut Kotler dan Keller (2013:174) bauran promosi terdiri dari delapan
1. Iklan: Semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal dan promosi ide,
individualnya.
melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung
8. Penjualan personal: Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli
pengadaan pesanan.
pelanggannya penawaran khusus atau diskon untuk produk tertentu dalam waktu
pemasaran yang mengusulkan nilai tambah dari suatu produk (untuk mendapatkan
lebih dari sekedar yang ada dari nilai produk) dalam jangka waktu tertentu dalam
penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu promosi
konsumen ditujukan kepada pengguna atau pemakai akhir suatu barang atau jasa
undian berhadiah, kontes, dan sebagainya. Instrumen promosi semacam ini dapat
bantuan dana promosi, pengaturan atau penyesuaian harga jual produk (price
promosi lainnya karena dua alasan utama, yaitu: pertama, jika konsumen tidak
memiliki loyalitas pada suatu produk tertentu dan konsumen lebih peka kepada
memiliki posisi yang lebih kuat dibandingkan produsen sehingga mereka dapat
lebih menuntut produsen untuk memberikan lebih banyak promosi penjualan dan
premi, dan semacamnya untuk menarik respon pembeli yang lebih kuat dan lebih
cepat, termasuk efek jangka panjang seperti menjelaskan penawaran produk dan
mendorong penjualan yang menurun. Menurut Kotler dan Keller (2013: 190-
konsumen ke produk.
respon yang lebih kuat dan cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk
Namun, efek promosi penjualan biasanya jangka pendek, dan tidak efektif dalam
rencana sebelumnya) atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan
merupakan aktivitas pemasaran yang mengusulkan nilai tambah dari suatu produk
(untuk mendapatkan lebih dari sekadar yang ada dari nilai produk) dalam jangka
perantara seperti pengecer, atau kepada tenaga penjualan. Menurut Blattberg dan
Promosi penjualan berangkat dari premis bahwa setiap merek atau jasa
memiliki nilai dan harga tertentu, atau harga “regular”, atau beberapa nilai referen
tertentu. Promosi penjualan dipercaya mampu mengubah nilai harga yang telah
konsumen misalnya: kontes, bonus, diskon jangka pendek (flash sale), bonus pada
barang, rabat, kupon, uji coba gratis, demonstrasi dan sistem akumulasi nilai/poin.
2. Umumnya terdapat tiga sasaran yang dituju dalam promosi penjualan, yakni
ekstra bagi pasar sasaran untuk membeli atau mendorong satu merek di atas
muncul sebagai akibat langsung dari satu atau lebih penawaran yang diberikan
atau nilai nyata, mendorong penjualan segera, dan memiliki kontribusi tinggi
dihasilkan harus lebih besar dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluarkan
perusahaan adalah:
berkunjung.
3. Memberikan alasan bagi konsumen untuk tetap loyal terhadap merek dengan
pembelian ulang.
ditawarkan.
dilakukan.
3. Waktu promosi adalah nilai atau jumlah promosi penjualan yang dilakukan
oleh perusahaan.
2.5 Periklanan
komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang
dibayar oleh satu sponsor yang diketahui). Iklan merupakan salah satu bentuk
promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini
kemungkinan karena daya jangkaunya yang luas. Iklan juga menjadi instrumen
penyajian yang bukan dengan orang pribadi, dengan pembayaran oleh sponsor
satu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan barang
dapat dilakukan oleh pengusaha melalui surat kabar, radio, majalah, televisi,
poster. Dengan membaca atau melihat diharapkan para konsumen atau calon
konsumen akan tertarik untuk membeli. Oleh karena itu maka dalam memilih
media iklan harus diperhatikan pasar sasaran yang dituju (Sunyoto, 2015:161-
162).
periklanan. Tiga fungsi periklanan menurut Lee dan Johnson (2007:10-11), yaitu:
2.6 Tagline
Slogan atau themeline atau tagline yang tertuang dalam pesan iklan
positioning agar menjadi ringkas, dapat diulang, menarik perhatian dan mudah
verbal, tagline adalah sebuah pernyataan pendek yang terkait dengan nama sebuah
merek. Sebuah tagline biasanya terdiri antara tiga hingga lima kata. Sedangkan
atau sesuatu yang mampu mewakili produk. Tagline ini dapat memberikan
pasar. Perlu diketahui, bahwa tagline biasanya memang sengaja diciptakan oleh
kalimat untuk brand positioning yang menjadi ciri khas, pembeda, dan “bahasa
iklan” untuk menarik minat publik. Tagline merupakan bagian dari iklan yang
bertujuan agar iklan tersebut mudah diingat oleh konsumen. Tagline adalah
kalimat singkat sebagai penutup teks inti yang menyimpulkan secara singkat
perasaan positif kepada konsumen potensial mereka. Identitas merek yang kuat
dengan apa yang mereka rasakan saat menggunakan produk tersebut, tetapi
juga dapat digunakan untuk komunikasi perbedaan antara sebuah merek dengan
merek pesaing. Tagline membantu agar menarik para konsumen potensial dan
dalam beberapa hal tagline digunakan untuk memposisikan kembali suatu merek
(Dhaneswara: 2019).
memberikan cita rasa dan kesan mendalam lewat pesan yang dilekatkan pada
produk supaya lekat di benak pelanggan. Tagline inilah yang biasanya sangat
pembeda dari pesaing. Tagline ini bisa berubah sesuai dengan perubahan situasi
dan kondisi, maupun sebagai strategi agar konsumen tidak bosan. Pengenalan
penayangan iklan diberbagai media massa baik itu cetak maupun elektronik.
iklan tersebut.
produk-produk pesaing lainnya. Tagline yang dimiliki oleh produk iklan bisa
3. Message of value (Pesan atau Nilai). Sejauh mana efek pesan dari iklan yang
dikehendaki.
adalah tagline yang mampu meningkatkan brand awareness, sesuai dengan tujuan
brand yang diiklankan tersebut. Iklan merupakan bagian dari strategi pemasaran
membangun awareness konsumen. Jadi tagline yang efektif menurut Susanto dan
dan memuaskan kebutuhan serta keinginan target market. Bidang ilmu perilaku
tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan ini. Perilaku konsumen dapat disariartikan dari semua definisi
diatas sebagai suatu studi tentang proses pengambilan keputusan oleh konsumen
untuk kebanyakan produk hanyalah suatu kegiatan rutin dalam arti kebutuhan
akan cukup terpuaskan melalui pembelian ulang suatu produk yang sama. Namun
apabila terjadi perubahan harga, produk dan pelayanan yang diterima maka
aktual melakukan pembelian produk. Sejalan dengan hal diatas, Schiffman dan
adalah pemilihan dari suatu tindakan dari dua atau lebih alternatif.
mengevaluasi atribut dari suatu produk, merek, atau jasa dan melakukan proses
seleksi untuk memilih dari salah satu alternative pemecahan masalah kebutuhan.
keputusan pada konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh bermacam faktor seperti
1. Pengenalan Kebutuhan
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan
4. Keputusan Pembelian
membeli produk, dalam hal ini konsumen dihadapkan pada beberapa alternatif
pembeliannya.
5. Hasil
penting bagi perusahaan apakah produk dan pelayanan yang telah dijual dapat
dahulu. Keinginan untuk membeli sering kali muncul di toko atau mal. Banyak
50%, yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen. Konsumen akan
merupakan suatu pembelian yang terjadi ketika seseorang melihat suatu barang
dan tiba-tiba ingin membeli barang tersebut, dan kemudian memutuskan untuk
melakukan pembelian saat itu juga. Manning dan Recee (Amanah & Pelawi:
2015) mendefinisikan bahwa Impulsive Buying adalah salah satu yang mendorong
calon pelanggan untuk bertindak karena daya tarik atas sentimen atau gairah
tertentu. Selanjutnya menurut Mowen dan Minor (Amanah & Pelawi, 2015)
seperti ini menarik untuk dikaji secara mendalam karena ketika pelanggan berada
pembelian yang tidak terencana bukan merupakan priotitas utama, namun pada
kenyataannya konsumen kerap kali berada pada situasi ini dan melakukan proses
Tipe ini terjadi pada saat konsumen di toko, melihat produk dan kemudian
membuatnya mengingat sesuatu akan produk tersebut. Bisa jadi dia ingat
melakukan pembelian.
Hal ini terjadi ketika pembeli melihat produk tersebut sehingga ia seketika
karakteristik yang dapat dijadikan sebagai indikator dalam penelitian ini, yaitu
sebagai berikut:
memotivasi konsumen untuk membeli pada saat itu juga, seringkali karena
1. Vani Anindya Dhaneswara (2019) yang berasal dari jurusan Ilmu Komunikasi
Penelitian ini dilakukan pada 80 orang responden dan memiliki tujuan untuk
tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya
Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa tagline “Gratis Ongkir” Shopee
2. Siti Roykhanah (2018) berasal dari kota Surabaya dan mengambil jurusan
responden sebanyak 139 orang dan bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat
3. Shinta Srimenda Br. Ginting (2019) yang berasal dari jurusan Ilmu
Pada penelitian ini, yang menjadi sampel adalah konsumen yang pernah
dan hasil analisis yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini
Pancur Batu.
bertujuan untuk mengetahui penawaran flash sale yang dilakukan toko online
yang digunakan yaitu kuesioner dengan bantuan google form. Hasil penelitian
ini didapat kesimpulan bahwa pembelian impulsif terjadi saat penawaran flash
sales. Pembelian impulsif yang dilakukan saat flash sale dimotivasi baik oleh
5. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Respi Saputri, Asep M. R., dan Nor
belanja online pada pengguna Shopee di Kota Sukabumi melalui flash sale.
Shopee di Kota Sukabumi secara positif dan signifikan. Serta flash sale dapat
dimediasi oleh flash sale yang memiliki pengaruh positif dan signifikan.
dijadikan sebagai landasan dari teori penelitian. Variabel X1 dari penelitian ini
adalah Flash Sale (promosi penjualan), variabel X2 dari penelitian ini adalah
Tagline “Gratis Ongkir” Shopee, dan variabel Y dari penelitian ini yaitu
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
(X1)
Flash sale
(Promosi
Penjualan)
1. Frekuensi
promosi (Y)
2. Kualitas Promosi Pembelian Impulsif
3. Waktu Promosi (Impulsive buying)
4. Ketepatan atau 1. Spontanity (Spontanitas)
kesesuaian 2. Power, compulsion, dan
sasaran promosi intensity.
3. Excitement & Simulation
4. Disregard for
(X2)
Tagline “Gratis consequences
Ongkir”
1. Familiarity
(Keakraban)
2. Differentiation
(perbedaan)
3. Message of value
(Pesan atau
Nilai)
mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih dengan menggunakan data
berupa angka sebagai alat untuk menganalisis hubungan antar variabel yang ingin
diketahui. Hubungan antar variabel yang ingin diketahui dalam penelitian ini
adalah pengaruh flash sale dan tagline “Gratis Ongkir” Shopee terhadap
menyebarkan kuesioner penelitian ini melalui google form dan akan disebarkan
38
(mewakili) dari populasi karena kesimpulan yang ditarik akan diberlakukan untuk
populasi. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih
purposive sampling, yang berarti untuk menjadi sampel suatu anggota populasi
haruslah memenuhi syarat atau kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas
oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa jumlah populasi sangat banyak dan
sampel yang akan diambil ditentukan dengan menggunakan rumus Purba (Arianto
Keterangan :
n = Ukuran sampel
Sumatera Utara.
5. Ha3: Terdapat pengaruh Flash sale dan tagline “Gratis Ongkir” Shopee
6. H03: Tidak terdapat pengaruh Flash sale dan tagline “Gratis Ongkir” Shopee
Menurut Agrawal dan Sareen (Zakiyyah: 2018), penjualan singkat atau flash
penawaran khusus atau diskon untuk produk tertentu dalam waktu yang
terbatas.
2. Tagline (X2)
Secara verbal, tagline adalah sebuah pernyataan pendek yang terkait dengan
nama sebuah merek. Sebuah tagline biasanya terdiri antara tiga hingga lima
yang menjadi „simbol‟ atau sesuatu yang mampu mewakili produk. Tagline ini
pembelian secara spontan, tanpa pertimbangan dan cepat. Kondisi ini terjadi
priotitas utama, namun pada kenyataannya konsumen kerap kali berada pada
situasi ini dan melakukan proses impulse buying secara berulang (Pradana &
Suparna: 2016).
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang terhubung, yaitu variabel
bebas, Flash sale sebagai (X1), Tagline “Gratis ongkir” (X2), dan variabel terikat
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner melalui google form yang
Sumatera Utara.
melalui internet.
mengetahui skor atau nilai dari tiap pernyataan adalah skala likert. Skala likert
kelompok orang tentang suatu fenomena sosial. Skala likert bisa 3, 4, 5, 6, 7, skala
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. kemudian indikator tersebut dijasikan sebagai titik tolak untuk
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
angket yang telah dibuat sebelumnya oleh penulis dalam meneliti pengaruh flash
sale dan tagline “gratis ongkir” shopee terhadap keputusan pembelian impulsif
mengukur secara aktual apa yang seharusnya dikur dan tidak ada kesalahan dalam
instrumen tersebut bisa mengukur apa yang hendak diukur. Nilai rtabel pada ɑ =
0,05 dengan derajat bebas df = n-2 = 98 pada uji dua arah adalah sebesar 0,1966
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ √ ∑ ∑
Keterangan:
n = Jumlah Responden
2. Apabila probabilitas (sig) < 0,05 maka instrumen valid, jika sebaliknya tidak
valid.
pengukuran yang dilakukan bebas dari kesalahan atau tanpa bias dan pengukuran
Keterangan:
ɑ = Koefisien reliabilitas
k = Jumlah Item
pertanyaan/pernyataan. Jika nilai alpha > 0,60 disebut maka instrumen tersebut
memiliki reliabilitas yang baik dan terpercaya (reliable) dan sebaliknya jika nilai
alpha lebih kecil dari < 0,60 maka instrumen tersebut tidak terpercaya.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah pada suatu model regresi,
distribusi normal atau tidak normal dengan tujuan apakah jumlah sampel yang
yang diambil dari sejumlah sampel bisa dipertanggung jawabkan. Apabila suatu
variabel tidak berdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik akan mengalami
a. Apabila nilai Signifikansi (Sig.) < 0,05 berarti distribusi sampel tidak normal.
b. Apabila nilai Signifikansi (Sig.) > 0,05 berarti distribusi sampel adalah
normal.
2. Uji Multikolinearitas
terhadap variabel dependennya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
a. Jika nilai Tolerance lebih besar > 0,10 maka dapat disimpulkan data bebas
b. Jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala
multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Apabila asumsi
tidak terjadinya heteroskedastisitas ini tidak terpenuhi, maka akan berakibat pada
sebuah keraguan atau ketidakakuratan pada suatu hasil analisis regresi yang
dilakukan. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
dari regresi linear sederhana, dimana terdapat satu respon variabel (dependen)
dengan lebih dari satu predictor variabel. dengan kata lain, analisis regresi linear
dengan dua atau lebih variabel independen. Adapun untuk memperoleh hasil dari
Y = ɑ + ß1 X1 + ß2 X2 + ß3 X3 +……….. ß11X11 + ɛ
Dimana:
parsial atau pengaruh antar tiap variabel independen terhadap variabel dependen
digunakan sebesar 5% atau sebesar 0,05 (two tailed test) dengan derajat bebas df
= n-k = 97, maka dapat diperoleh nilai ttabel sebesar 1,984 (didapat dari T tabel).
1. Thitung < Ttabel maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat
2. Thitung > Ttabel maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat atau
didasarkan oleh:
1. Apabila Fhitung > Ftabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap
diterima.
sebaliknya H0 diterima.
nilai dari R2 adalah 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Semakin mendekati nol berarti model
tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya
semakin mendekati satu model semakin baik (Situmorang & Lufti, 2012:154).
dan lainnya, maka Shopee dapat dibilang sebagai pendatang baru dibidang
marketplace ini. Shopee didirikan oleh Chris Feng yang merupakan lulusan
harus dapat diakses dengan mudah dan menyenangkan. Shopee berasal dari
Singapura dan merupakan bagian dari Sea Company merupakan wadah yang
menyediakan pengalaman belanja online yang mudah, aman, dan fleksibel untuk
para pelanggan melalui sistem pembayaran dan dukungan sistem logistik yang
kuat. Sejak diperkenalkan pada tahun 2015, saat ini Shopee sudah memperluas
11, Jl. Letjen S. Parman Kav. 77 Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. Shopee
penjual dan pembeli secara langsung. Shopee menarik perhatian konsumen sejak
50
syarat dan ketentuan yang berlaku. Penawaran ini mendapatkan respon positif dari
gratis ongkos kirim dan subsidi biaya pengiriman yang diberikan oleh Shopee
tidak sebanyak dulu. Namun, hal ini tidak menyurutkan antusiasme masyarakat
Gambar 4.1
Logo Shopee
Shopee memiliki berbagai pilihan produk yang sangat lengkap, mulai dari
kesehatan dan kecantikan, dan lain sebagainya. Shopee juga memiliki fitur harga
produk yang dicarinya. Selain itu Shopee juga dilengkapi dengan sistem Garansi
Shopee, yaitu suatu perlindungan untuk pembeli dengan cara menahan dana
pembeli sampai ada konfirmasi dari pembeli bahwa barang sudah diterima dengan
baik atau pihak jasa kirim mengonfirmasikan bahwa pesanan sudah sampai ke
diteruskan ke rekening penjual. Hal ini membuat konsumen sangat percaya dan
a. Visi
b. Misi
kelamin, usia, penghasilan/ uang saku per bulan, dan berapa kali melakukan
berikut:
1. Jenis Kelamin
menjadi dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Hasil analisis data untuk jenis
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
kebutuhan yang lebih banyak dibandingkan laki-laki dan lebih mudah tergoda
pembelian impulsif.
2. Usia Responden
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan data pada tabel 4.2, dapat dilihat bahwa responden terbanyak
berasal dari usia 21 -24 tahun. Hal ini dapat disebabkan karena semakin
melengkapi kebutuhan tersebut mahasiswa dari usia 21 -24 tahun biasanya lebih
memilih berbelanja online karena lebih efesien dari segi waktu dan biaya daripada
berbelanja offline.
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan / Uang Saku Per Bulan
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa 43% atau sebanyak 43 orang
masih mahasiswa dan masih mengandalkan uang saku dari orang tua mereka.
4. Frekuensi Pembelian
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Berapa Kali Melakukan Pembelian di
Shopee
kali memenuhi syarat untuk mengisi kuesioner karena telah sering berbelanja di
yaitu frekuensi promosi, kualitas promosi, waktu promosi, dan ketepatan atau
1. Frekuensi Promosi
konsumen. Berikut ini merupakan tabel distribusi data untuk pernyataan mengenai
frekuensi promosi.
Tabel 4.5
Jawaban Responden Tentang Flash sale yang sering dilakukan oleh Shopee
membuat saya mengingat promosi tersebut
menjawab netral dan 1 orang menjawab tidak setuju pada pernyataan yang
diajukan oleh peneliti. Hal ini dapat terjadi dikarenakan frekuensi Shopee dalam
konsumen yang tidak mengingat program promosi flash sale. Sebuah program
promosi harus dilakukan lebih dari satu kali atau sesering mungkin untuk
Tabel 4.6
Jawaban Responden Tentang Shopee sering mengadakan flash sale secara
besar-besaran pada beberapa tanggal tertentu setiap tahunnya (seperti 6.6,
9.9, dan 12.12)
menyatakan setuju, dan 4 responden menyatakan netral. Dari hasil tersebut dapat
selakukan promosi (flash sale) pada tanggal-tanggal unik. Hal ini membuktikan
bahwa responden sudah terekspos oleh pesan iklan yang memasarkan program
promosi tersebut karena sudah sering mendengar dan melihat program promosi
tesebut.
2. Kualitas Promosi
oleh perusahaan. Berikut ini merupakan tabel distribusi data untuk pernyataan
Tabel 4.7
Jawaban Responden Tentang Flash sale yang dilakukan oleh Shopee
membuat saya tertarik untuk melakukan transaksi di Shopee
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 4.7, dapat dilihat bahwa
flash sale yang dilakukan oleh Shopee membuat mereka tertarik untuk mulai
program flash sale yang dilakukan oleh Shopee terbukti dapat menarik konsumen
Tabel 4.8
Jawaban Responden Tentang Flash sale menarik banyak pelanggan baru
untuk berbelanja di Shopee
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa sebanyak 54 orang responden dengan
persentase 54% menyatakan setuju atas pernyataan yang diberikan. Dari data
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa program flash sale yang dilakukan oleh
Shopee menarik lebih banyak orang untuk berbelanja melalui aplikasi mereka.
Murahnya harga barang yang ditawarkan pada sesi flash sale menjadi daya tarik
bagi konsumen baru yang berharap dapat membeli barang yang mereka inginkan
3. Waktu Promosi
suatu promosi dilakukan untuk menarik minat konsumen. Berikut ini merupakan
Tabel 4.9
Jawaban Responden Tentang Saya merasa Flash sale yang diadakan oleh
Shopee berlangsung diwaktu yang sangat tepat
flash sale berlangsung diwaktu yang tepat. Hal ini dibuktikan dengan adanya 43
responden yang menjawab netral dan 1 responden menjawab tidak setuju. Hal ini
bisa disebabkan karena jam pengadaan flash sale yang mungkin kurang sesuai
dengan keinginan konsumen. Diketahui pula bahwa flash sale dengan potongan
harga terbesar memang sering dilakukan saat tengah malam sehingga waktunya
Tabel 4.10
Jawaban Responden Tentang Waktu untuk tiap sesi flash sale Shopee
dilakukan pada waktu tertentu saja
Lanjutan Tabel 4.10 Jawaban Responden Tentang waktu untuk tiap sesi flash
sale Shopee dilakukan pada waktu tertentu saja
3 Netral 19 19%
4. Tidak Setuju 1 1%
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 100 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer (2020)
bahwa flash sale yang diadakan oleh Shopee berlangsung hanya pada waktu
tertentu saja. Shopee sendiri mengadakan flash sale beberapa kali dalam sehari
(pukul 12.00, 18.00, 21.00, dan 00.00 WIB) dan berlangsung dalam jangka waktu
tertentu saja.
untuk dapat menjangkau pasar sasaran/ target pasar yang mereka inginkan.
Berikut ini disajikan tabel distribusi data dari pernyataan ketepatan atau
Tabel 4.11
Jawaban Responden Tentang Saya merasa program flash sale membuat saya
lebih sering berbelanja di Shopee daripada di marketplace lainnya
responden sangat setuju dan sebanyak 37% responden setuju atas pernyataan yang
diberikan. Dilihat dari hal ini maka dapat disimpulkan bahwa program flash sale
yang dilakukan oleh Shopee berhasil membawa konsumen untuk lebih sering
Tabel 4.12
Jawaban Responden Tentang Program flash sale Shopee sesuai dengan
keinginan saya sebagai konsumen
merasa setuju bahwa program flash sale sesuai dengan kebutuhan mereka sebagai
konsumen. Hasil ini menunjukkan bahwa Shopee sudah berhasil memilih program
1. Familiarity (Keakraban)
cenderung untuk memilih produk yang sudah mereka kenal daripada produk yang
tidak mereka kenal sebelumnya. Berikut ini disajikan tabel distribusi dari
Tabel 4.13
Jawaban Responden Tentang Saya sering melihat tagline „Gratis Ongkir‟
Shopee diberbagai media (cetak, elektronik, internet)
sebanyak 56% dari total 100 responden yang mengisi kuesioner menyatakan
sangat setuju atas pernyataan yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden merasa akrab dengan tagline „Gratis Ongkir‟ dari Shopee.
media cetak dan media elektronik yang membuat mereka merasa akrab dengan
tagline tersebut.
Tabel 4.14
Jawaban Responden Tentang Tagline „Gratis Ongkir‟ mengingatkan saya
pada Shopee
merasa sangat setuju bahwa tagline gratis ongkir mengingatkan mereka kepada
Shopee. Hal ini membuktikan bahwa tagline gratis ongkir sudah menjadi ciri
khas Shopee sehingga saat mendengar tagline tersebut, responden secara otomatis
2. Differentiation (Perbedaan)
agar konsumen dapat mengingat tagline tersebut. Berikut ini disajikan tabel
Tabel 4.15
Jawaban Responden Tentang Shopee identik dengan memberikan gratis
ongkos kirim sesuai dengan yang dijanjikan dalam tagline
Pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa sebanyak 46 orang responden setuju
bahwa Shopee selalu memberikan voucher gratis biaya pengiriman seperti yang
tertera pada tagline mereka. Hal ini membuktikan bahwa Shopee menepati
konsumennya.
Tabel 4.16
Jawaban Responden Tentang Voucher gratis ongkos kirim yang diberikan
oleh Shopee lebih banyak dibandingkan marketplace yang lain
Berdasarkan data dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa jawaban terbanyak
melalui Indomaret dan Alfamart. Maka tidak heran, bila pada pernyataan
produk yang sedang ditawarkan. Berikut ini disajikan tabel distribusi mengenai
Tabel 4.17
Jawaban Responden Tentang Bintang iklan (Christiano Ronaldo dan
Blackpink) yang digunakan Shopee membuat saya yakin berbelanja di
Shopee
Pada tabel 4.17 dapat dilihat bahwa sebanyak 18 responden merasa sangat
setuju dan 28 responden merasa setuju dengan pernytaan bahwa bintang iklan
yang digunakan oleh Shopee membuat konsumen merasa lebih yakin untuk
Shopee.
Tabel 4.18
Jawaban Responden Tentang Promosi gratis ongkos kirim dan harga murah
membuat saya ingin belanja di Shopee
Lanjutan Tabel 4.18 Jawaban Responden Tentang Promosi gratis ongkos kirim
dan harga murah membuat saya ingin belanja di Shopee
No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)
3. Netral 13 13%
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 100 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer (2020)
Pada tabel 4.18 dapat dilihat bahwa sebanyak 53 orang responden (53%)
Sebagaimana yang diketahui selama ini, Shopee menjadi populer berkat tagline
pembelian karena dijanjikan bebas biaya pengiriman. Selain itu program flash
sale yang dilakukan oleh Shopee memang sangat dikenal karena memberikan
potongan harga yang cukup besar untuk beberapa produk tertentu sehingga dapat
1. Spontanity (Spontanitas)
secara tidak terduga dan memotivasi konsumen untuk membeli pada saat itu juga
Tabel 4.19
Jawaban Responden Tentang Saya akan langsung membeli produk yang
menarik bagi saya pada program flash sale
Lanjutan Tabel 4.19 Jawaban Responden Tentang Saya akan langsung membeli
produk yang menarik bagi saya pada program flash sale.
2. Setuju 38 38%
3. Netral 34 34%
4. Tidak Setuju 3 3%
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 100 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer (2020)
menjawab sangat setuju, 38 orang responden atau sebesar 38% dari total 100
responden menjawab netral, dan sisanya memilih tidak setuju. Berdasarkan hasil
berencana untuk membeli barang saat sesi flash sale namun memiliki dorongan
beberapa faktor seperti potongan harga saat sesi flash sale dan promosi gratis
ongkos kirim. Pembelian ini terjadi secara tidak terduga dan memotivasi mereka
Tabel 4.20
Jawaban Responden Tentang Saya langsung melakukan pembelian karena
potongan harga yang ditawarkan dan dijanjikan ongkos kirim seperti yang
tertera pada tagline
potongan harga saat sesi flash sale dan tagline „Gratis Ongkir‟ membuat mereka
secara spontan melakukan pembelian saat sesi flash sale. Sebanyak 22 orang
menjawab netral dan sisanya menjawab tidak setuju. Responden yang memilih
jawaban tersebut mungkin memiliki faktor lain yang dapat mendorong mereka
melakukan pembelian namun tidak dibahas dalam penelitian ini, seperti desain
hal ini berarti konsumen memiliki motivasi untuk secepatnya membeli produk
penting. Berikut ini disajikan tabel distribusi dari pernyataan mengenai power,
Tabel 4.21
Jawaban Responden Tentang Shopee memiliki kemampuan untuk
memengaruhi saya agar melakukan pembelian
Pada tabel 4.21 dapat dilihat bahwa sebanyak 43 orang responden dengan
persentase sebanyak 43% merasa setuju dengan pernyataan yang diberikan oleh
aplikasi mereka sehingga banyak orang yang tertarik untuk mengunduh aplikasi
Tabel 4.22
Jawaban Responden Tentang Saya merasakan kebutuhan untuk membeli
barang yang belum saya miliki sebelumnya pada sesi flash sale karena harga
yang ditawarkan lebih murah
Pada tabel 4.22 diatas dapat dilihat jawaban terbanyak berada dikategori
setuju sebanyak 49% dan kategori sangat setuju dengan persentase 29%. Hal ini
untuk memiliki suatu barang sehingga secara spontan membeli produk tersebut
saat sesi flash sale. Harga barang yang ditawarkan saat sesi flash sale biasanya
dibawah harga normal sehingga kondisi tersebut semakin didorong oleh faktor ini.
Hasil yang dapat ditarik dari penjelasan tersebut yaitu sebanyak 78 orang
membeli barang yang belum mereka miliki saat sesi flash sale (berada di kategori
Tabel 4.23
Jawaban Responden Tentang Saya merasakan dorongan untuk mencoba
mendapatkan barang yang saya inginkan dengan harga murah pada sesi
flash sale
Pada tabel 4.23 diatas dapat dilihat bahwa jawaban terbanyak terdapat
pada kategori setuju dengan persentase sebanyak 55% dan kategori sangat setuju
sebanyak 29%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa setuju
bahwa mereka merasakan dorongan dalam diri mereka untuk mencoba memiliki
barang yang mereka inginkan saat sesi flash sale sehingga akan mendapatkan
Tabel 4.24
Jawaban Responden Tentang Saya merasa antusias untuk berbelanja di
Shopee pada sesi flash sale karena potongan harga yang diberikan dan
penawaran gratis ongkos kirim
Pada tabel 4.24 diatas dapat dilihat bahwa jawaban terbanyak berada di
kategori setuju dengan persentase sebanyak 52% dan kategori sangat setuju
responden merasa bahwa potongan harga saat sesi flash sale serta tawaran gratis
ongkos kirim seperti yang tertera pada tagline membuat mereka antusias untuk
berbelanja di Shopee
Tabel 4.25
Jawaban Responden Tentang Saya selalu memiliki dorongan keinginan kuat
untuk berbelanja pada sesi flash sale Shopee karena memiliki pengalaman
berbelanja yang baik pada aplikasi tersebut
Pada tabel 4.25 diatas dapat dilihat bahwa jawaban terbanyak berada di
kategori setuju dengan persentase sebanyak 50% dan kategori sangat setuju
dengan persentase 24%. Hal ini menunjukkan mayoritas responden merasa setuju
bahwa mereka memiliki keinginan kuat untuk berbelanja di Shopee saat sesi flash
sale karena memiliki pengalaman berbelanja yang baik pada aplikasi tersebut.
akan terjadi. Berikut ini disajikan tabel distribusi untuk pernyataan mengenai
Tabel 4.26
Jawaban Responden Tentang Saya membeli produk yang ditawarkan pada
sesi flash sale meskipun saya tidak terlalu membutuhkannya (misalnya:
membeli hanya untuk memuaskan rasa penasaran, harga sedang murah,
atau dijadikan stock saja)
membeli barang saat sesi flash sale karena tergiur oleh harga yang sedang murah
atau hanya untuk memuaskan rasa penasaran terhadap produk tersebut walaupun
Tabel 4.27
Jawaban Responden Tentang Saya akan langsung membeli produk yang
ditawarkan pada sesi flash sale meskipun barang tersebut kemungkinan
besar terlihat berbeda dari display yang ditampilkan
pernyataan yang diberikan. Pada saat membeli barang flash sale biasanya
konsumen sudah mengetahui salah satu resiko yang mungkin diterimanya, yaitu
mengabaikannya karena tergiur oleh harga murah yang ditawarkan dan hanya
Tabel 4.28
Jawaban Responden Tentang Saya lebih memilih membeli saat sesi flash sale
Shopee dan mengabaikan kemungkinan bahwa marketplace lain menjual
produk tersebut dengan harga yang lebih murah
Lanjutan Tabel 4.28 Jawaban Responden Tentang Saya lebih memilih membeli
saat sesi flash sale Shopee dan mengabaikan kemungkinan
bahwa marketplace lain menjual produk tersebut dengan
harga yang lebih murah
3. Netral 38 29%
4. Tidak Setuju 9 17%
5. Sangat Tidak Setuju 2 5%
Total 100 100%
Sumber: Hasil pengolahan data primer (2020)
untuk membeli saat sesi flash sale di Shopee dan mengabaikan kemungkinan
bahwa marketplace lain mungkin menjual produk tersebut dengan harga yang
lebih murah. Shopee mengadakan flash sale pada pukul tertentu saja dan dalam
waktu yang terbatas, oleh karena itu kebanyakan konsumen terburu-buru dalam
lainnya.
Uji validitas adalah salah satu uji instrumen yang digunakan untuk
mengetahui sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Pada penelitian ini, peneliti
setiap item pernyataan dalam penelitian ini dapat dilihat berdasarkan kolom r hitung
dan rtabel. Apabila nilai rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
Nilai rtabel pada ɑ = 0,05 dengan derajat bebas df = n-2 = 98 pada uji dua arah
Uji validitas kuesioner untuk variabel flash sale (X1) dalam penelitian ini
dlakukan kepada 100 orang responden dengan df sebanyak 98 responden dan rtabel
sebesar 0,196. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.29
Uji Validitas Flash sale (X1)
sale (X1) memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, yaitu 0.196. Berdasarkan
hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa 8 (delapan) butir pernyataan pada
variabel Flash sale (X1) tersebut dinyatakan valid dan sudah layak dijadikan
Uji validitas kuesioner untuk variabel Tagline (X2) dalam penelitian ini
responden. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.30
Uji Validitas Tagline (X2)
(X2) memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, yaitu 0,196. Berdasarkan hal
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa 6 (enam) butir pernyataan pada variabel
Tagline (X2) tersebut dinyatakan valid dan sudah layak dijadikan pengukuran
variabel penelitian.
dalam penelitian ini dlakukan kepada 100 orang responden dengan df sebanyak 98
responden dan rtabel sebesar 0,196. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.31
Uji Validitas Keputusan Pembelian Impulsif (Y)
Keputusan Pembelian Impulsif (Y) memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel,
Hasil uji reliabilitas untuk variabel Flash sale (X1), Tagline (X2), dan
program Software Statistic. Hasil uji reliabilitas tersebut akan disajikan pada tabel
dibawah ini:
suatu instrument dikatakan reliable (dapat diandalkan) jika memiliki alpha lebih
Tabel 4.32
Uji Reliabilitas Variabel Flash sale (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.736 8
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2020)
variabel Flash sale (X1) sebesar 0,736 yang berarti instrumen penelitian tersebut
dinyatakan reliable dan layak dijadikan variabel dalam pengukuran penelitian ini.
suatu instrumen dikatakan reliable (dapat diandalkan) jika memiliki alpha lebih
Tabel 4.33
Uji Reliabilitas Variabel Tagline (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.604 6
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2020)
variabel Tagline (X2) sebesar 0,604 yang berarti instrumen penelitian tersebut
dinyatakan reliable dan layak dijadikan variabel dalam pengukuran penelitian ini.
suatu instrument dikatakan reliable (dapat diandalkan) jika memiliki alpha lebih
Tabel 4.34
Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian Impulsif (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.847 10
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2020)
variabel Keputusan Pembelian Impulsif (Y) sebesar 0.847 yang berarti instrumen
1. Kolmogorov-Smirnov
nilai signifikan > 0,05 dan jika nilai signifikan < 0,05 maka data berditribusi tidak
normal. Apabila suatu variabel tidak berdistribusi secara normal, maka hasil uji
statistik akan mengalami penurunan. Berikut ini merupakan hasil uji normalitas
Tabel 4.35
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov – Smirnov
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.35 dapat dilihat bahwa
nilai asymp sig pada uji Kolmogorov – Smirnov sebesar 0,200. Nilai tersebut
memenuhi ketentuan untuk menyatakan kenormalan data, yaitu nilai asymp. sig
harus lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang
2. Grafik Histogram
Berdasarkan data pada tabel 4.35 dapat diketahui bahwa data terdistribusi
yaitu dengan melihat pada grafik histogram yang akan peneliti sajikan dibawah
ini:
Gambar 4.2
Grafik Histogram Uji Normalitas
pola seperti lonceng dan tidak terlalu condong ke kanan atau ke kiri. Dari hasil
3. Grafik P – P Plot
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Grafik tersebut
kanan atau ke kiri. Hasil uji grafik P – P Plot dalam penelitian ini dapat dilihat
Gambar 4.3
Grafik P – P Plot
interkolerasi (hubungan yang kuat) antar variabel independen. Model regresi yang
baik ditandai dengan tidak terjadi interkolerasi antar variabel independen (tidak
terjadi gejala multikolinearitas). Salah satu cara yang paling sering digunakan
menggunakan metode Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Suatu data
dikatakan bebas dari gejala multikolinearitas jika nilai Tolerance lebih besar dari
> 0,10 dan jika nilai VIF lebih kecil < 10,00. Dibawah ini merupakan hasil uji
Tabel 4.36
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standa T Sig. Collinearity
Coefficients rdized Statistics
Coeffi
cients
B Std. Beta Tolera VIF
Error nce
(Constant) 8.311 4.700 1.768 .080
FLASHS .857 .166 .543 5.159 .000 .632 1.582
ALE
TAGLINE .069 .206 .035 .334 .739 .632 1.582
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN IMPULSIF
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2020)
Berdasarkan tabel 4.36 diatas dapat dilihat bahwa nilai Tolerance untuk
variabel Flash sale dan Tagline sebesar 0,632 yang berarti lebih besar dari > 0,10
dan nilai VIF sebesar 1,582 yang berarti lebih kecil daripada < 10,00. Pada hasil
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas serta
model regresi dikatakan layak dan dapat digunakan untuk persamaan regresi.
regresi akan mengakibatkan sebuah keraguan pada suatu hasil analisis regresi
grafik scatterplot. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola tertentu
Gambar 4.4
Uji Heteroskedastisitas
secara menyeluruh dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Titik-titik data juga
menyebar diatas dan dibawah angka nol sehingga dapat dilihat bahwa data
tersebar secara acak. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi gejala
Hasil uji asumsi klasik yang telat dilakukan menunjukkan bahwa model
regresi dalam penelitian ini sudah layak digunakan karena telah terbebas dari
bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu Flash sale (X1) dan
Hasil uji analisis regresi linear berganda pada penelitian ini akan disajikan sebagai
berikut:
Tabel 4.37
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
1 (Constant) 8.311 4.700 1.768 .080
FLASHSALE .857 .166 .543 5.159 .000
TAGLINE .069 .206 .035 .334 .739
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN IMPULSIF
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2020)
Berdasarkan hasil uji regresi diatas, model analisis regresi linear berganda
1. Koefisien konstanta sebesar 8,311 yang berarti jika variabel independen Flash
sale (X1) dan Tagline (X2) nilai adalah nol, maka nilai Keputusan Pembelian
2. Koefisien regresi Flash sale (X1) sebesar 0,857 yang berarti setiap kenaikan
peningkatan sebesar 0,857. Nilai variabel Flash sale (X1) terhadap variabel
3. Koefisien regresi untuk variabel Tagline (X2) sebesar 0,069 yang berarti setiap
didasarkan pada anggapan dan teori saja. Untuk mengetahui kebenaran suatu
hipotesis maka perlu dilakukan beberapa pengujian terlebih dahulu. Penelitian ini
akan menggunakan pengujian pasial (uji T) dan pengujian simultan (uji F) untuk
Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel Flash sale (X1) dan
Tagline (X2) secara parsial terhadap variabel Pembelian Impulsif (Y) apakah
sebesar 5% atau sebesar 0,05 (two tailed test) dengan derajat bebas df = n-k = 97,
maka dapat diperoleh nilai ttabel sebesar 1,984. Hasil uji signifikansi parsial (uji T)
Tabel 4.38
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
1 (Constant) 8.311 4.700 1.768 .080
FLASHSA .857 .166 .543 5.159 .000
LE
TAGLINE .069 .206 .035 .334 .739
a. Dependent Variable: PEMBELIAN IMPULSIF
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2020)
1. Hasil pengujian program Software Statistic untuk variabel flash sale (X1)
5,159 dimana nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel yaitu sebesar 1,984
(5,159 > 1,984) dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,000
< 0,05) dan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,857. Hal ini
untuk variabel Tagline (X2) diperoleh nilai thitung sebesar 0,334 yang
berarti lebih kecil daripada nilai t tabel sebesar 1,984 (0,334 < 1,984)
dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,739 > 0,05) dan
Uji simultan (Uji F) dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas, yaitu
flash sale (X1) dan Tagline (X2) berpengaruh secara keseluruhan atau bersama-
1. Apabila Fhitung > Ftabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel
2. Apabila signifikansi (sig.) < 0.05 maka H0 ditolak atau signifikan. Sebaliknya
H0 diterima.
1. Derajat Pembilang = k – 1 = 3 – 1 = 2
Berdasarkan beberapa ketentuan diatas maka didapat nilai Ftabel sebesar 3,09.
Keterangan:
k = jumlah variabel
Hasil uji simultan (Uji F) yang dilakukan melalui Software Statistic akan
Tabel 4.39
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 1022.021 2 511.010 22.790 .000b
Residual 2174.969 97 22.422
Total 3196.990 99
a. Dependent Variable: PEMBELIAN IMPULSIF
b. Predictors: (Constant), TAGLINE, FLASHSALE
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2020)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.39 dapat dilihat bahwa
nilai Fhitung yang diperoleh sebesar 22,790, yang berarti nilai Fhitung lebih besar
dibandingkan nilai Ftabel, yaitu 22,790 > 3,09 atau berdasarkan nilai sig. yaitu
0,000 < 0,05. Hasil tersebut berarti bahwa variabel bebas yakni Flash sale (X1)
Uji koefisien determinasi dalam penelitian ini akan disajikan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.40
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
a
1 .565 .320 .306 4.73523
a. Predictors: (Constant), TAGLINE, FLASHSALE
b. Dependent Variable: PEMBELIAN IMPULSIF
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2020)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.40 diatas dapat dilihat
bahwa nilai R yaitu sebesar 0,565, dimana nilai koefisien ini menunjukkan
hubungan antara Flash sale dan Tagline terhadap Keputusan Pembelian Impulsif
yang cukup erat karena jika nilai R semakin mendekati satu maka semakin baik
pula model tersebut digunakan. Nilai Adjusted R Square atau nilai koefisien
determinasi diatas menunjukkan bahwa variabel Flash Sale dan Tagline dapat
sisanya sebesar 69,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti kualitas website,
motivasi konsumen, brand ambassador, dan variabel lain yang tidak dibahas
4.7 Pembahasan
seluruh pernyataan yang terdapat dalam variabel independen yaitu Flash sale (X1)
dan Tagline (X2) serta dalam variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian
Impulsif (Y) adalah valid dan reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian
ini. Menurut Agrawal dan Sareen (Zakiyyah: 2018), penjualan singkat atau flash
pelanggannya penawaran khusus atau diskon untuk produk tertentu dalam waktu
yang terbatas. Strategi penjualan semacam ini dapat menarik minat konsumen dan
Kotler dan Keller, yaitu frekuensi promosi, kualitas promosi, waktu promosi, dan
Diketahui dari artikel yang dirilis oleh Inspirasi Shopee pada tahun 2018,
adapun produk yang paling laris saat sesi flash sale, yaitu pelindung lutut dan siku
bayi, dompet, flat shoes, kabel data, jaket, syal, tas, lipstick, lampu tumblr, dan
kemeja (https://shopee.co.id/inspirasi-shopee/top-10-barang-terlaris-saat-flash-
terlaris berasal dari kategori ibu dan bayi, fashion, dan produk kecantikan.
Gambar 4.5
Produk Dengan Kenaikan Permintaan Tertinggi Saat Pandemi
Pada gambar 4.5 diatas dapat diketahui bahwa selama pandemi COVID-
kategori perlengkapan rumah, makanan dan minuman, serta kebutuhan ibu dan
bayi. Terjadinya perubahan trend belanja online ini sehubungan dengan adanya
menjadi online dan untuk mendukung kebijakan pemerintah di era normal baru,
harga sembako dan kebutuhan pokok lainnya dengan harga miring. Saat flash sale
sedang berlangsung, harga barang-barang tersebut dapat turun hingga 50% namun
hanya disediakan dalam jumlah dan waktu yang terbatas sehingga konsumen
merasa harus melakukan pembelian saat itu juga. Hal ini tentunya memicu
Gambar 4.6
Harga Flash Sale 7.7 Pesta Diskon Supermarket
Pada gambar 4.6 diatas dapat dilihat bahwa harga barang pada saat sesi
flash sale dapat jauh lebih murah daripada harga normal. Perbedaan harga yang
secara spontan karena produk dengan harga tersebut hanya disediakan dalam
jumlah dan waktu yang terbatas. Selain itu, sesuai dengan responden yang
500.000/bulan, maka harga produk saat flash sale tersebut akan sangat membantu
mereka untuk memperoleh barang yang mereka inginkan namun dengan hanya
mengeluarkan sedikit uang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa flash sale
Hal ini juga dapat dilihat dari hasil uji yang dilakukan dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dibandingkan nilai t tabel yaitu sebesar
5,159 > 1,984 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang menjelaskan
pembelian impulsif. Hasil ini menunjukkan bahwa Ha1 dapat diterima, yaitu
Sumatera Utara”.
Amalina Maryam Zakiyyah (2018) dalam jurnal yang berjudul, “Pengaruh Flash
seluruh pernyataan yang terdapat dalam variabel independen yaitu Flash sale (X1)
dan Tagline (X2) serta dalam variabel dependen yaitu Keputusan pembelian
impulsif (Y) adalah valid dan reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian
kalimat untuk brand positioning yang menjadi ciri khas, pembeda, dan “bahasa
iklan” untuk menarik minat publik. Pada penelitian ini peneliti menggunakan 3
melalui pesan iklan berupa tagline, yaitu “Gratis Ongkir Ke Seluruh Indonesia”
yang dipromosikan melalui berbagai media ATL (above the line) seperti baliho,
Shopee.
Gambar 4.7
Tagline Shopee
ini karena berhasil menarik banyak pelanggan baru untuk berbelanja di Shopee.
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel tagline berpengaruh secara
tidak signifikan terhadap keputusan pembelian impulsif. Hal ini dapat dilihat dari
hasil uji parsial (uji T) yang menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih kecil daripada
nilai ttabel yaitu sebesar 0,334 < 1,984 dan nilai signifikansi sebesar 0,739 > 0,05.
Hal ini berarti hipotesis H02 diterima, yaitu “Tidak terdapat pengaruh variabel
Hasil penelitian ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain
(perbedaan), dan message of value dalam penelitian ini tidak sepenuhnya dapat
dapat dipengaruhi oleh faktor lain selain tagline, misalnya kualitas website, brand
ambassador, dan faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Selain itu
hasil tersebut juga dapat dipengaruhi karena tagline ini hanyalah pesan iklan yang
Seperti yang tertera pada tabel 4.13 dan 4.14, dapat dilihat bahwa
“Gratis Ongkir” dan langsung mengingat Shopee jika melihat tagline “Gratis
Ongkir”, ini berarti Shopee sudah efektif dalam promosinya untuk meningkatkan
melihat tagline “Gratis Ongkir”. Dengan demikian, tagline ini hanyalah logo,
slogan, atau pesan iklan yang menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan
awareness pada masyarakat. Untuk dapat membuat tagline ini berpengaruh secara
oleh promosi penjualan seperti diskon yang berikan pada saat flash sale ataupun
dalam bentuk voucher gratis ongkir. Hal ini sejalan dengan hasil yang diperoleh
dari distribusi jawaban pada tabel 4.18 bahwa mayoritas responden tertarik untuk
variabel lainnya seperti potongan harga (harga yang murah saat sesi flash sale).
Hasil ini tidak sejalan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Siti
Ampel Surabaya”. Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang telah dilakukan,
maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
pada penelitian ini dimana tagline “Gratis Ongkir” Shopee tidak berpengaruh
Impulsif
impulsif sedangkan variabel tagline tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini
terjadi karena tagline hanya berperan sebagai pesan iklan, dimana untuk
beberapa syarat dan ketentuan lainnya yang telah ditetapkan oleh Shopee.
Sehingga jika tagline tidak disertai dengan promosi penjualan lainnya seperti
bonus, potongan harga, atau voucher gratis ongkos kirim, maka konsumen tidak
kurang memuaskan pada variabel tagline, namun jika variabel flash sale dan
pembelian impulsif. Hal ini berarti variabel tagline tidak dapat berdiri sendiri dan
Hasil yang menunjukkan bahwa variabel flash sale dan tagline secara
pada hasil uji simultan (uji F) dan uji koefisien determinasi (R 2). Pada hasil uji
simultan (uji F) didapat hasil bahwa flash sale dan tagline terhadap keputusan
pembelian impulsif menunjukkan hasil Fhitung > Ftabel (22,790 > 3,09) dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 (Sig. < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
pengguna aplikasi Shopee di Universitas Sumatera Utara. Sementara itu hasil uji
koefisien ini menunjukkan hubungan antara Flash sale dan Tagline terhadap
Keputusan Pembelian Impulsif yang cukup erat dan nilai Adjusted R Square
ini menunjukkan bahwa hipotesis dapat diterima, dimana Ha3 yaitu “Terdapat
pengaruh Flash sale dan tagline “Gratis Ongkir” Shopee terhadap keputusan
Universitas Sumatera Utara.” yang berarti jika variabel flash sale dan tagline
5.1 Kesimpulan
flash sale untuk memperoleh barang yang mereka inginkan dengan harga yang
lebih murah. Hasil dari uji parsial (uji t) menunjukkan nilai bahwa nilai thitung
lebih besar dari ttabel (5,159 >1,984) dan dengan nilai signifikansi sebesar
(0,000 < 0,05) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Ha1 diterima dan H01
ditolak.
di Universitas Sumatera Utara. Hal ini dapat terjadi karena indikator tagline
101
seperti potongan harga ataupun pemberian voucher gratis ongkos kirim. Hasil
dari uji parsial (uji t) menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih kecil dari ttabel
(0,334 < 1,984) dan nilai signifikansi sebesar 0,739 > 0,05 (lebih besar
daripada 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H02 diterima dan Ha2
ditolak.
potongan harga saat flash sale maka variabel tagline akan berpengaruh secara
uji simultan (uji F) yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel (22,790 >
3,09) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (Sig. < 0,05). Uji koefisien
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis Ha3 diterima dan H03 ditolak.
5.2 Saran
Ongkir‟ Shopee, namun hal ini tidak dapat mendorong konsumen untuk
potongan harga saat flash sale. Oleh karena itu, pihak Shopee Indonesia
diharapkan dapat memaksimalkan potensi dari program flash sale ini ataupun
pengadaan flash sale yang dinilai kurang sesuai dengan keinginan konsumen.
Diketahui bahwa Shopee mengadakan flash sale beberapa kali dalam sehari
dan waktunya pun dari pagi hingga tengah malam. Jam pengadaan flash sale
tidak begitu setuju. Hal ini dikarenakan potongan harga yang terbesar saat
flash sale biasanya memang diadakan saat tengah malam saat kebanyakan
Sumber Buku:
Kotler, P., & Keller, K. L. (2013). Edisi 13, Jilid 2. Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Erlangga.
Latan, H. (2014). Aplikasi Analisis Data Statistik untuk Ilmu Sosial Sains dengan
IBM SPSS. Bandung: Alfabeta
Rangkuti, F. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Siregar, O. M., Sos, S., & Si, M. (2020). Penerapan Bisnis Model Canvas Sentral
UMKM. Puspantara.
Sumber Skripsi:
Huda, Yumna. 2017. "Pengaruh Trust dan Perceived of Risk Terhadap Keputusan
Pembelian Online (Studi Pada Pengguna E-Commerce Shopee di Kota
Medan)". Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Universitas Sumatera Utara: Medan.
Do, Thi. 2018. "The Impact of Tagline on Brand Image: A Consumer Experiment
With A Handmade Locally Brand". Tesis. Tidak Diterbitkan. Hanken School
of Economics: Helsinki.
Sumber Jurnal:
Pradana, I. G., & Suparna, G. (2016). Pengaruh Store Environtment dan Impulse
Buying Tendency Terhadap Urge To Buy Impulsively dan Impulse Buying
Behaviour. E-Journal Manajemen Unud , Vol. 5 No. 7.
Saputri, R., Ramdan, A, M., & Norisanti N. (2020). Peran Flash Sale Dalam
Memediasi Hubungan Sales Promotion Terhadap Keputusan Belanja online.
Syntax Idea, Vol. 2 No. 6.
Sumber Internet:
Burhan, F. A. (2020, Juni 18). Transaksi Bahan Pokok Melonjak, Shopee Beri
Diskon New Normal 70%. Diakses Pada August 4, 2020, from
https://katadata.co.id/berita/2020/06/18/transaksi-bahan-pokok-melonjak-
shope-beri-diskon-new-normal-70
Jayani, D. H. (2019, September 3). Shopee Jadi E-Commerce Paling Top dari
Masa ke Masa. Diakses pada February 5, 2020, from
databoks.katadata.co.id:https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/
03/shopee-jadi-e-commerce-paling-top-dari-masa-ke-masa
Katalog Promosi. (2020, Juni 17). SHOPEE Promo Super Flash Sale Spesial
Fashion DISKON S/D 90%. Diakses pada September 10, 2020, from
https://katalogpromosi.com/shopee-promo-super-flash-sale-spesial-fashion-
diskon-s-d-90/
Laraspati, A. (2020, Mei 7). Belanja Online Saat Pandemi, Ini kategori Barang
Paling Laku di Shopee. Diakses pada September 10, 2020, from
https://inet.detik.com/cyberlife/d-5006021/belanja-online-saat-pandemi-ini-
kategori-barang-paling-laku-di-shopee
Meodia, A. (2020, Mei 7). Tren Belanja Shopee Selama Pandemi COVID-19 dan
Ramadhan. Diakses pada Agustus 4, 2020, from
https://www.antaranews.com/berita/1474785/tren-belanja-shopee-selama-
pandemi-covid-19-dan-ramadhan
Shopee Indonesia. (2020). Tentang Shopee - Karir. Diakses pada July 12, 2020,
from careers.shopee.co.id: https://careers.shopee.co.id/about/
W. (2018, Oktober 3). Top 10 Barang Terlaris Saat Flash Sale. Diakses pada
September 10, 2020, from https://shopee.co.id/inspirasi-shopee/top-10-
barang-terlaris-saat-flash-sale-kamu-pembelinya/
KUESIONER PENELITIAN
Perkenalkan nama saya Wulan Nabila Ardin, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu politik dengan program studi Ilmu Administrasi Bisnis di Universitas
Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melaksanakan penelitian dalam rangka
menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon
kesediaan saudara/i yang terhormat untuk membantu mengisi kuesioner yang
diberikan. Semua data yang diberikan dijamin kerahasiaannya dan hanya akan
digunakan dalam penelitian ini. Atas bantuan saudara/i saya ucapkan terima kasih.
Kriteria Responden:
1. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara
2. Berusia minimal 17 tahun.
3. Menggunakan Aplikasi Shopee
4. Pernah melakukan pembelian di Shopee minimal 2 kali.
Bagian I
1. Responden hanya dapat memilih satu pilihan saja dan berikan tanda checklist ()
Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki
b. Perempuan
Bagian II
Jawablah pertanyaan berikut dengan mengisi jawaban atau memberikan tanda
centang () pada kotak yang tersedia dibawah ini. Setiap responden diharapkan
hanya memilih 1 jawaban yang Anda anggap paling sesuai.
Petunjuk pengisian kuesioner ada 5 alternatif jawaban:
Flash Sale
X1. 1
X1. 2
X1. 3
X1. 4
X1. 5
X1. 6
X1. 7
X1. 8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tagline
X2. 1
X2. 2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Netral 18 18.0 18.0 20.0
Setuju 31 31.0 31.0 51.0
Sangat Setuju 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X2. 3
X2. 5
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 9 9.0 9.0 9.0
Tidak Setuju 12 12.0 12.0 21.0
Netral 33 33.0 33.0 54.0
Setuju 28 28.0 28.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X2. 6
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Tidak Setuju 17 17.0 17.0 22.0
Netral 29 29.0 29.0 51.0
Setuju 28 28.0 28.0 79.0
Sangat Setuju 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Y9
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Y10
X1 Flash Sale
Correlations
Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Total
an 1 an 2 an 3 an 4 an 5 an 6 an 7 an 8
** ** ** * ** * * **
Pernyata Pearson 1 .291 .348 .287 .240 .258 .204 .250 .592
an 1 Correlation
Sig. (2-tailed) .003 .000 .004 .016 .010 .042 .012 .000
Correlations
Pernyat Pernyat Pernyat Pernyat Pernyat Pernyat Pernyat Pernyat Pernyat Pernyat TO
aan 15 aan 16 aan 17 aan 18 aan 19 aan 20 aan 21 aan 22 aan 23 aan 24 TAL
** ** ** ** ** ** ** * *
Pernyat Pearson 1 .388 .422 .328 .279 .279 .366 .406 .240 .222 .589
**
aan 15 Correlation
Sig. (2- .000 .000 .001 .005 .005 .000 .000 .016 .027 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** *
Pernyat Pearson .388 1 .401 .425 .496 .457 .457 .371 .235 .154 .630
**
aan 16 Correlation
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .019 .126 .000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** *
Pernyat Pearson .422 .401 1 .419 .603 .638 .498 .298 .111 .199 .651
**
aan 17 Correlation
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .273 .048 .000
Flash Sale
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.736 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Deleted
Correlation
Pernyataan 1 28.4800 10.353 .432 .708
Pernyataan 2 28.0600 11.431 .317 .728
Pernyataan 3 28.4300 9.945 .535 .688
Pernyataan 4 28.4000 10.283 .568 .687
Pernyataan 5 28.9200 10.842 .301 .734
Pernyataan 6 28.6100 11.008 .286 .735
Pernyataan 7 28.8500 9.199 .489 .697
Pernyataan 8 28.8700 9.407 .539 .684
Tagline
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.604 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Deleted
Correlation
Pernyataan 9 20.2000 7.131 .266 .586
Pernyataan 10 20.4200 5.943 .444 .514
Pernyataan 11 20.5500 6.088 .461 .512
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.847 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Deleted
Correlation
Pernyataan 15 34.1600 27.408 .480 .838
Pernyataan 16 34.0200 27.515 .540 .834
Pernyataan 17 33.9800 26.747 .552 .832
Pernyataan 18 33.9500 27.078 .610 .829
Pernyataan 19 33.8900 27.614 .584 .831
Pernyataan 20 33.8900 26.947 .685 .824
Pernyataan 21 34.0600 26.562 .647 .825
Pernyataan 22 34.5800 23.741 .646 .824
Pernyataan 23 35.0800 25.448 .442 .850
Pernyataan 24 34.4800 26.959 .465 .840
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .565 .320 .306 4.73523
a. Predictors: (Constant), TAGLINE, FLASHSALE
b. Dependent Variable: PEMBELIAN IMPULSIF
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
b
1 Regression 1022.021 2 511.010 22.790 .000
Residual 2174.969 97 22.422
Total 3196.990 99
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.311 4.700 1.768 .080
NPar Tests
N 100
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. 4.68715095
Deviation
Most Extreme Differences Absolute .051
Positive .040
Negative -.051
Test Statistic .051
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Grafik P P-Plot