Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 03 Nomor 03 Tahun 2017

ISSN: 2337-6708
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN ORANG TUA MEMILIH
LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA DI SURABAYA

Karina Rakhmadia
Program Studi Pendidikan Tata Niaga
Fakultas Ekonomi
Universitas Neegeri Surabaya
Email : karinarakhmadia@gmail.com

Finisica Dwijayati Patrikha, S.Pd.,M.Pd


Program Studi Pendidikan Tata Niaga
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Adanya standar nilai kelulusan melalui ujian nasional yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan setiap tahunnya mengalami kenaikan standar tentunya dirasa berat bagi para siswa. Adanya
kondisi tersebut menjadi alasan berdirinya banyak Lembaga Bimbingan Belajar (LBB), salah satunya
adalah LBB Primagama Surabaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor sosial,
psikologis, demografi dan bauran pemasaran jasa yang mempengaruhi perilaku konsumen (orang tua)
dalam mengambil keputusan memilih LBB Primagama Surabaya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif bersifat confirmatoring. Teknik
pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, dengan sampel sebanyak 258 responden
dari populasi sebanyak 730 responden. Penelitian ini menggunakan analisis faktor dengan KMO.
Hasil penelitian ini adalah dua kelompok faktor yang mempengaruhi orang tua dalam pengambilan
keputusan memilih LBB Primagama Surabaya yaitu: faktor harga dan faktor citra lembaga. Faktor yang
mempunyai hubungan paling kuat yang mempengaruhi keputusan orang tua memilih LBB Primagama
yaitu faktor harga.

Kata Kunci: Analisis Faktor, Pengambilan Keputusan, Harga, Citra Lembaga

Abstract
The existence of national exam passing grade standards made by The Ministry of Education and Culture
in recent years which every year makes it hard for the students to pass the exam. With this condition
existing in the national education system has made many tutoring institution being established to help the
students study in order to pass the national exam, one of those is Primagama Tutoring Institution Surabaya.
The purpose of this study is to determine the relationship of social factors, psychological, demographic and
marketing service mix that influence consumer behavior (parents) in making the decision to choose
Primagama Tutoring Institution Surabaya.
The type of research used is a quantitative approach which is confirmatoring. The sampling technique
used in this research is stratified random sampling, with 258 respondents as samples from the population of
730 respondents.. This research uses factor analysis with KMO.
The results of this research are two groups of factors that influence parents in making the decision to
choose Primagama Tutoring Institution Surabaya viz.: price factor and institution’s image factor. The most
influential factor which affects parents in making the decision to choose Primagama is price factor.

Keywords: factor analysis, decision making, price, institution’s image.


Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 03 Nomor 03 Tahun 2017

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan


PENDAHULUAN kepada kepala cabang Primagama, Primagama
Latar Belakang merupakan lembaga bimbingan belajar terkemuka
Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) merupakan di Indonesia. Berdasarkan penelitian awal yang
lembaga non formal yang mendukung siswa dalam dilakukan oleh peneliti, Primagama adalah usaha
menempuh pendidikan formal, seperti Primagama jasa pendidikan luar sekolah (bimbingan belajar)
Surabaya yang selalu siap dengan perubahan yang yang bergerak di bidang bimbingan belajar dengan
dilakukan oleh pemerintah dibidang pendidikan memiliki pasar yang sangat luas dan saat ini
seperti: adanya standar nilai kelulusan lewat ujian memiliki 786 outlet/cabang di seluruh Indonesia
nasional yang dibuat oleh Kemendikbud beberapa yang berpusat di Kota Yogyakarta. Cabang
tahun belakangan ini dan setiap tahunnya Primagama untuk daerah Surabaya sendiri
mengalami kenaikan standar yang tentunya dirasa sebanyak 20 outlet. Primagama adalah lembaga
berat bagi para siswa. Adanya celah dalam sistem bimbingan belajar yang selalu memberikan
penyelenggaraan pendidikan nasional tersebut pelayanan yang prima agar para siwa dan siswi
menjadi alasan berdirinya banyak lembaga Primagama dapat mencapai hasil yang optimal.
bimbingan belajar. Perilaku konsumen merupakan perilaku yang
Dewasa ini, pendidikan di sekolah formal tidak ditunjukkan konsumen dalam pencarian sebelum
cukup untuk memenuhi kemampuan peserta didik melakukan pembelian, penggunaan,
agar menjadi cerdas dan mampu bersaing untuk pengevaluasian, dan penggantian produk atau jasa
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan
lagi (Riza Ismail,2014). Terutama siswa yang telah konsumen (Sciffman dan Kanuk, 2004). Proses
lulus SMA, mereka juga memerlukan belajar pengambilan keputusan konsumen untuk
tambahan diluar jam sekolah untuk menggunakan suatu jasa biasanya dipengaruhi oleh
mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk beberapa faktor. Terdapat beberapa faktor perilaku
perguruan tinggi. Karena itu, banyak bermunculan konsumen yang mempengaruhi proses
lembaga bimbingan belajar baru yang pengambilan keputusan yaitu faktor sosial, faktor
menimbulkan fenomena dalam dunia psikologis, dan faktor demografi dan faktor bauran
kependidikan. Orang tua salah satu penguat dalam pemasaran. Salah satu dari faktor tersebut dapat
pengambilan keputusan memilih lembaga memberikan pengaruh lebih besar dari faktor lain.
pendidikan untuk anaknya. Berbagai pertimbangan Dari sisi konsumen dapat dilihat dari waktu ke
orang tua akan dilakukan untuk masa depan waktu bahwa masyarakat Surabaya semakin sadar
anaknya (Nur Hadi, 2015). Orang tua akan akan pentingnya arti pendidikan. Menurut Assael
berperan, dikarenakan ingin anaknya mendapat (1987:11) “ada tiga faktor yang mempengaruhi
lembaga pendidikan non formal yang berkualitas pengambilan keputusan konsumen yaitu (1) faktor
dan mempunyai reputasi yang baik. Adanya individual konsumen yang meliputi pendidikan
persaingan antara lembaga bimbingan belajar satu dan penghasilan konsumen. (2) pengaruh
dengan yang lain menyebabkan lembaga bimbingan lingkungan. (3) faktor strategi pemasaran. Strategi
belajar tersebut harus inovatif. pemasaran merupakan variabel yang dapat
Jasa pendidikan bimbingan belajar saat ini dikontrol oleh pemasar dalam memberikan
sangat diminati oleh para konsumen, konsumen informasi dan mempengaruhi konsumen. Variabel
dalam hal ini adalah siswa yang mengikuti ini adalah harga, produk, dan promosi”.
bimbingan belajar yang dikarenakan adanya Kotler (2007:203) menjelaskan bahwa
penerapan standar nilai dan tingkat persaingan “konsumen memperoleh rangsangan dari luar yang
dalam peningkatan prestasi belajar. Persaingan terdiri atas bauran pemasaran (produk, harga,
lembaga bimbingan belajar di Surabaya saat ini tempat, promosi), ekonomi, teknologi, politik,
berkembang pesat, ditandai dengan munculnya budaya yang mempengaruhi kotak hitam pembeli
berbagai bimbingan-bimbingan belajar yang (kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis) dan
masing-masing memiliki kelebihan-kelebihan menghasilkan tanggapan dari pembeli untuk
tersendiri. melakukan keputusan pembelian”. Prasetijo dan

45
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Orang Tua Memilih Lembaga Bimbingan Belajar
Primagama di Surabaya

Ihalauw, (2005:9) menjelaskan bahwa perilaku selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen
konsumen adalah proses yang dilalui oleh dan pemberi jasa, meskipun pihak – pihak yang
seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan
mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau
produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa aktivitas, dan aktivitas - aktivitas tersebut tidak
memenuhi kebutuhannya. berwujud (Lupiyoadi, 2001).

Karakteristik Jasa
Rumusan Masalah
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:223)
Berdasarkan latar belakang masalah dalam
menerangkan empat karakteristik jasa sebagai
penelitian ini, maka rumusan masalah yang dapat
berikut:
diambil dari penelitian ini adalah :
1) Tidak berwujud (Intangibility)
1. Apakah faktor sosial, faktor psikologis,
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud.
faktor demografi, dan faktor bauran Tidak seperti halnya produk fisik, jasa tidak
pemasaran jasa memiliki hubungan dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar,
terhadap perilaku konsumen (orang tua) dicium sebelum jasa itu dibeli. Untuk
dalam mengambil keputusan untuk mengurangi ketidakpastian tersebut, maka
memilih bimbingan belajar pada lembaga para calon pembeli akan mencari tanda atau
bukti dari mutu.
bimbingan belajar (LBB) Primagama
2) Bervariasi (Variability)
Surabaya?
Jasa bersifat nonstandard dan sangat
2. Dari faktor-faktor tersebut, faktor manakah variable. Berbeda dengan kualitas produk
yang mempunyai hubungan paling kuat fisik yang sudah terstandar, kualitas
terhadap perilaku konsumen (orang tua) pelayanan jasa bergantung pada siapa
dalam mengambil keputusan untuk memiih penyedianya, kapan, dimana, dan
bimbingan belajar pada lembaga bimbingan bagaimana jasa itu diberikan. Oleh karena
itu sangat bervariasi dan berbeda satu
belajar (LBB) Primagama Surabaya?
dengan lainnya.
Tujuan Penelitian 3) Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)
Jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi
Mengacu dari rumusan masalah diatas maka
pada waktu yang bersamaan dengan
tujuan dari penelitian ini adalah: partisipasi konsumen di dalamnya.
1. Untuk menganalisis faktor mana saja yang 4) Tidak dapat disimpan (Pershability)
memiliki hubungan terhadap perilaku Jasa tidak mungkin disimpan dalam bentuk
konsumen (orang tua) dalam mengambil persediaan. Nilai jasa hanya ada pada saat
keputusan untuk pemilihan lembaga jasa tersebut diproduksi dan diteriman oleh
si penerimanya. Karakteristik seperti ini
bimbingan belajar (LBB) di Primagama
berbeda dengan barang berwujud yang
Surabaya.
dapat diproduksi terlebih dahulu, disimpan
2. Untuk menganalisis faktor manakah yang dan dipergunakan lain waktu.
mempunyai hubungan paling kuat
terhadap perilaku konsumen (orang tua) Bauran Pemasaran Jasa
dalam mengambil keputusan untuk Schiffman dan Kanuk (2007:8) menyatakan
pemilihan lembaga bimbingan belajar (LBB) “bauran pemasaran (product, price, place dan
Primagama Surabaya. promotion) merupakan variabel yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen”.
TINJAUAN PUSTAKA Marshall & Johnston (2010:13) mengemukakan
Jasa konsep bauran pemasaran tradisional (traditional
Menurut Kotler (2009:83) pengertian jasa marketing mix) terdiri dari: product, price, place,
adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat promotion. Dalam pemasaran jasa penggunaan 4P
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, kurang memadai, perlu bauran pemasaran yang
yang pada dasarnya bersifat tak berwujud dan tidak diperluas (expanded marketing mix for service) dengan
mengakibatkan kepemilikan apapun. Di dalam jasa penambahan unsur nontradisional marketing mix,
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 03 Nomor 03 Tahun 2017

yaitu people, physical evidence dan process, sehingga 1) Faktor Kelompok Acuan
menjadi tujuh unsur (7P). Menurut Solomon (1999) dalam Prasetijo
(2005:151) “Kelompok acuan adalah individu
Strategi Pemasaran Jasa
atau sekelompok orang yang dianggap
Menurut Lupiyoadi (2001:127) analisis
memiliki relevansi yang signifikan pada
terhadap jasa pendidikan dilakukan berdasarkan
seseorang dalam hal mengevaluasi,
tingkatan produk, yaitu :
memberikan aspirasi atau dalam berperilaku”.
1) Core Offer (Penawaran Inti), Pemasar harus
2) Faktor Keluarga
memahami program apa yang diinginkan
Menurut Setiadi (2010:95) mendefinisikan
dan bermanfaat dari sudut pandang
bahwa “Keluarga adalah kelompok yang
pelanggan.
terdiri dari dua atau lebih orang yang
2) Tangible Offer, digambarkan berdasar
berhubungan melalui darah, perkawinan atau
empat karakteristik yaitu; features, quality,
adopsi maupun tinggal bersama”.
dan branding
3) Faktor Motivasi
Menurut Ferrinadewi (2008:13) motivasi
Bimbingan Belajar
memiliki dua point penting yaitu bahwa
Bimbingan belajar menurut Oemar Hamalik
motivasi merupakan suatu proses dan proses
(2004: 195) adalah bimbingan yang ditujukan
ini dapat menjelaskan perbedaan dalam
kepada siswa untuk mendapat pendidikan yang
intensitas perilaku konsumen. Point kedua dari
sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
definisi tersebut yaitu motivasi merupakan
kemampuannya dan membantu siswa untuk
dorongan, dorongan bagi manusia untuk
menentukan cara-cara yang efektif dan efisien
mengambil tindakan tertetu dalam upaya
dalam mengatasi masalah belajar yang dialami oleh
memuaskan kebutuhannya.
siswa.
4) Faktor Persepsi
Perilaku Konsumen Menurut Setiadi (2010:87) “Persepsi adalah
Menurut Mowen dan Minor (2002:28), suatu proses yang timbul akibat adanya
mendefinisikan bahwa perilaku konsumen sensasi, dimana pengertian sensasi adalah
(consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai aktivitas merasakan atau penyebab keadaan
bidang studi yang menginvestigasi proses emosi yang menggembirakan”.
pertukaran melalui individu dan kelompok mana 5) Faktor Pekerjaan
yang mendapat perolehan, konsumsi, dan Menurut Suharma (2010:34) menjelaskan
mendisposisi barang, jasa, ide serta pengalaman. bahwa pekerjaan seseorang akan memberi
pengaruh kepada pilihan produk apa yang
Model Perilaku Konsumen
dibeli. Aktivitas dalam pekerjaan, lingkungan
Menurut Kotler dan Keller (2009:226)
pekerjaan, mobilitas dan karakteristik
mengatakan bahwa titik awal untuk memahami
lingkungan dapat menentukan perilaku
perilaku konsumen adalah model rangsangan
mereka dalam memilih jasa.
tanggapan. Pemasaran dan rangsangan lingkungan
6) Faktor Pendapatan
memasuki kesadaran konsumen. Suatu perangkat
Menurut Prasetijo (2005:56) menjelaskan
proses psikologis berkombinasi dengan
bahwa pola konsumsi secara sederhana
karakteristik konsumen tertentu untuk
didefinisikan sebagai bagaimana seseorang
menghasilkan proses keputusan dan keputusan
hidup (how one lives), termasuk bagaimana
pembelian.
seseorang menggunakan uangnya, bagaimana
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ia mengalokasikan waktunya dan sebagainya.
Konsumen 7) Faktor Gaya Hidup
Faktor – faktor yang digunakan untuk Menurut Kotler (2005:210) “gaya hidup adalah
mengukur konsumen (orang tua) dalam memilih pola hidup seseorang di dunia yang terungkap
jasa Lembaga Bimbingan Belajar Primagama pada aktivitas, minat, dan opininya”
Surabaya diantaranya:

47
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Orang Tua Memilih Lembaga Bimbingan Belajar
Primagama di Surabaya

8) Faktor Harga H2 : Faktor psikologis (motivasi, persepsi)


Menurut Fandy Tjiptono (2008:151) berhubungan terhadap perilaku konsumen
menyebutkan bahwa harga merupakan satu – (orang tua) dalam mengambil keputusan
satunya unsur bauran pemasaran yang untuk memilih bimbingan belajar pada LBB
memberikan pemasukan atau pendapatan bagi Primagama Surabaya
perusahaan. H3 : Faktor demografi (pekerjaan, pendapatan,
9) Faktor Promosi gaya hidup) berhubungan terhadap
Menurut Laksana (2008:133), “Promosi adalah perilaku konsumen (orang tua) dalam
suatu komunikasi dari penjual dan pembeli mengambil keputusan untuk memilih
yang berasal dari informasi yang tepat, bimbingan belajar pada LBB Primagama
bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah Surabaya
laku pembeli yang tadinya tidak mengenal H4 : Faktor bauran pemasaran (harga, promosi,
sehingga menjadi membeli dan tetap lokasi, dan citra lembaga) berhubungan
mengingat produk tersebut”. terhadap perilaku konsumen (orang tua)
10) Faktor Lokasi dalam mengambil keputusan untuk
Lupiyoadi (2006:148) menjelaskan bahwa memilih bimbingan belajar pada LBB
lokasi berarti berhubungan dimana perusahaan Primagama Surabaya
harus bermarkas dan melakukan operasi.
11) Faktor Citra Lembaga
Menurut Alma (2003:92) mendefinisikan
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan metode
bahwa “Citra merupakan impersi, perasaan
penelitian pendekatan kuantitatif yang bersifat
atau konsepsi yang ada pada publik mengenai
confirmatoring. Populasi yang sudah diketahui
lembaga”.
dalam penelitian ini yaitu berjumlah 730 orang tua
Keputusan Pembelian dari 3 LBB Primagama di Surabaya. Teknik sampel
Menurut Kotler (2009:184) “keputusan yang digunakan yaitu stratified random sampling. Jadi
pembelian konsumen adalah keputusan pembelian jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 258
konsumen akhir perorangan dan rumah tangga orang tua dari 730 responden/orang tua.
yang membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi Instrumen penelitian menggunakan angket
pribadi”. dengan skala likert 1-4 dengan alasan skala empat
mampu mengungkap lebih maksimal perbedaan
Tahap – Tahap Proses Keputusan Pembelian sikap responden juga tidak adanya peluang bagi
Menurut Kotler dan Keller (2009:184) bahwa responden untuk bersikap netral sehingga memaksa
periset pemasaran telah mengembangkan “model responden untuk menentukan sikap terhadap
tingkat” proses keputusan pembelian. Konsumen fenomena sosial yang dinyatakan dalam instrumen
melalui lima tahap: pengenalan masalah, pencarian (Widoyoko, 2013:106).
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis
dan perilaku pascapembelian. faktor yang secara matematis, sedikit sama dengan
analisis regresi majemuk, dalam hal bahwa setiap
variabel diekspresikan sebagai kombinasi linear
Hipotesis Penelitian faktor-faktor dasar (Maholtra, 2005:289).
Berdasar kajian teoritis dan empiris yang Langkah – langkah dalam pelaksanaan analisis
diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang faktor menurut Maholtra (2005:291) adalah sebagai
diajukan dalam penelitian kali ini adalah: berikut:
H1 : Faktor sosial (kelompok acuan, keluarga) 1) Memformulasikan Masalah
berhubungan terhadap perilaku konsumen 2) Membuat Matriks Korelasi
(orang tua) dalam mengambil keputusan 3) Menetapkan Metode Analisis Faktor
untuk memilih bimbingan belajar pada LBB 4) Menentukan Jumlah Faktor
Primagama Surabaya 5) Merotasi Faktor
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 03 Nomor 03 Tahun 2017

6) Menafsirkan Faktor Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dan nilai


7) Menghitung Skor-Skor Faktor signifikansi.
8) Menentukan Model yang Sesuai
KMO and Bartlett's Test 1

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling


HASIL DAN PEMBAHASAN .751
Adequacy.
Faktor-faktor yang digunakan untuk
mengetahui keputusan orang tua dalam memilih Bartlett's Test of Approx. Chi-
1.699E3
LBB Primagama Surabaya adalah terdiri dari: faktor Sphericity Square
sosial (kelompok acuan dan keluarga), faktor Df 45
psikologis (motivasi dan persepsi), faktor demografi
Sig. .000
(pendapatan dan gaya hidup), faktor bauran
pemasaran (harga, promosi, lokasi, citra lembaga).
Berdasar tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
Responden dapat diidentifikasi melalui
hasil uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Measure of
beberapa karakteristik yaitu pekerjaan orang tua
Sampling Adequancy yaitu sebesar 0,751 yang
dan tingkat pendapatan keluarga.
berarti ketepatan penggunaan analisis faktor dapat
Hasil Analisis Data dipertanggung jawabkan. Karena nilai Kaiser-Meyer-
Uji Asumsi Klasik Olkin (KMO)-nya sudah diatas 0,5 dan nilai
Berdasar uj normalitas dari penelitian ini yang signifikansi jauh dibawah 0,05 (0,000 < 0,005)
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dari nilai menunjukkan bahwa analisis tersebut tepat.
residual suatu model regresi. Dan diperoleh nilai 3. Menetapkan Metode Analisis Faktor
Asymp. Sig. dari Unstandardized Residual sebesar Metode analisis faktor yang digunakan
0,114 yang berarti lebih besar dari nilai sig 0,05. dalam penelitian ini, metode yang digunakan
Sehingga data tersebut berdistribusi normal. adalah metode Principal Component Analysis
Hasil uji linieritas dari persamaan regresi pada (PCA), metode ini dianjurkan apabila tujuan
penelitian ini yaitu dengan melihat signifikansi dari analisis faktor untuk memperkecil jumlah
dengan syarat harus < 0,05. Hasil uji linieritas nilai variabel asli (variabel awal), selanjutnya
signifikansi yang ditunjukkan adalah sebesar 0,000 variabel atau faktor disusun kembali menurut
< 0,05. Maka hal ini menunjukkan bahwa data korelasinya dan program SPSS 16.0 for
memiliki hubungan yang linier. Windows akan menentukan jumlah faktor yang
diperlukan untuk mewakili data
1. Memformulasikan Masalah 4. Menentukan Jumlah Faktor
Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan 10 Kemudian diproses kembali berdasarkan
sub variabel yaitu: kelompok acuan (X1), analisis faktor dengan menggunakan prinsip
keluarga (X2), motivasi (X3), persepsi (X4), ekstraksi analisis komponen Principal
pendapatan (X5), gaya hidup (X6), harga (X7), Component Analysis (PCA) maka dapat
promosi (X8), lokasi (X9), citra lembaga (X10) dihasilkan nilai Variance Explained sebagai
yang dikonfirmasi dari kajian teori analisis acuan untuk menentukan jumlah kelompok
faktor yang mempengaruhi keputusan faktor. Adapun hasil Variance Explained sebagai
pembelian konsumen menurut, Kotler dan berikut:
Keller.
2. Membuat matriks korelasi atas semua faktor
serta melakukan Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO)
Proses analisis dilakukan berdasarkan matriks
korelasi antar variabel. Agar analisis faktor
dapat dilakukan, maka variabel-variabel
tersebut harus berkorelasi satu sama lainnya.
Dapat dilihat dari dua hal yaitu dari hasil nilai

49
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Orang Tua Memilih Lembaga Bimbingan Belajar
Primagama di Surabaya

varimax melalui rotasi konvergen sehingga


Total Variance Explained
menghasilkan 3 faktor inti yang memudahkan
Extraction Sums of Rotation Sums of untuk menginterpretasikannya. Dalam tahap
Initial Eigenvalues Squared Loadings Squared Loadings rotasi ini ada 2 faktor yang tidak memenuhi
syarat yaitu faktor keluarga dan faktor
% of % of Cumul % of Cumul
motivasi, dimana faktor keluarga memiliki
Comp Varia Cumulat Varian ative Varian ative
nilai loading sebesar 0,161 sedangkan faktor
onent Total nce ive % Total ce % Total ce %
motivasi memiliki nilai loading sebesar 0,055
1 4.811 48.107 48.107 4.811 48.107 48.107 2.895 28.945 28.945 sehingga kedua faktor tersebut harus
direduksi, dan selanjutnya perlu dilakukan
2 1.465 14.645 62.752 1.465 14.645 62.752 2.584 25.840 54.785
reduksi/rotasi yang kedua kalinya. Dengan
3 1.124 11.243 73.996 1.124 11.243 73.996 1.921 19.211 73.996 hasil sebagai berikut:
4 .862 8.617 82.613
Rotated Component Matrix Setelah di Ekstraks
5 .525 5.253 87.866
Rotated Component Matrixa
6 .391 3.914 91.780
Component
7 .345 3.450 95.230
1 2
8 .227 2.265 97.496

9 .194 1.936 99.432


Harga .930 .202

10 .057 .568 100.000


Lokasi .854 .121

Extraction Method: Principal


Promosi .775 .408

Component Analysis. Persepsi .635 .560


Citra Lembaga .063 .819
Berdasar tabel diatas terlihat hasil analisis
Gaya Hidup .215 .816
faktor Total Variance Explained, maka dapat dilihat
bahwa faktor 1 sampai 10 yang terdapat dalam Kelompok Acuan .352 .743
penelitian ini hanya terdapat 3 faktor inti yang Pendapatan .390 .582
mewakili nilai eigenvalue> 1. Berdasarkan pada nilai
Extraction Method: Principal Component
eigenvalue diatas, dapat diartikan bahwa 10 faktor
yang termasuk dalam penelitian ini menggunkan Analysis.
metode Principal Component Analysis (PCA) dapat Rotation Method: Varimax with Kaiser
dikelompokkan menjadi 3 faktor inti yang mewakili Normalization.
total variabel yang diuji. a. Rotation converged in 8 iterations.

5. Melakukan Rotasi Matriks Faktor Berdasarkan tabel diatas adalah hasil dari
Hasil dari penentuan faktor atau variabel rotasi matriks yang kedua setelah reduksi
sering kali sulit untuk menentukan pola atau pada faktor keluarga dan faktor motivasi.
pengelompokan faktor-faktor yang dapat Maka dari hasil rotasi komponen faktor
dimaknai. Dengan menggunakan rotasi diatas menghasilkan 2 komponen faktor inti
matriks diharapkan dapat meringkas data yang signifikan untuk dikelompokkan.
yang sudah ada, sehingga dapat 6. Menafsirkan Faktor
diidentifikasikan faktor-faktor baru yang lebih Menurut Supranto (2004:133), menyatakan
mudah untuk diinterpretasikan dengan cara bahwa faktor tersebut kemudian bisa
memilih nilai factor loading yang nilainya lebih diinterpretasikan, dinyatakan dalam
besar atau sama dengan (≥) 0,5. Maka untuk variabel yang mempunyai high loading
menentukan faktor loading diperlukan padanya. Dalam penelitian ini faktor yang
menggunakan metode rotasi dengan rotasi memiliki nilai loading tertinggi biasanya
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 03 Nomor 03 Tahun 2017

dijadikan untuk mewakili variabel. belajar (LBB) Primagama Surabaya, selanjutnya


Pengelompokkan dan penamaan faktor faktor-faktor yang dipakai tersebut diperhitungkan
dapat dilihat pada tabel berikut: dalam SPSS 16.0 for Windows untuk dilakukan
analisis faktor. Setelah melakukan perhitungan dari
Variabel yang analisis faktor, terdapat dua faktor yang di reduksi
% of Cumulative
Faktor Masuk Dalam Loading
Variance % karena nilai anti image corelation rendah yaitu faktor
Faktor
I Harga (X7) 0,930 36,542% 36,542% keluarga (X2) dan faktor motivasi (X3). Berdasarkan
Lokasi (X9) 0,854
Promosi (X8) 0,775
pembahasan diatas diketahui bahwa ada 2 faktor
Persepsi (X4) 0,635 yang tidak berpengaruh terhadap keputusan orang
II Citra Lembaga 0,819 34,518% 71,060% tua memilih lembaga bimbingan belajar (LBB)
(X10)
Gaya Hidup 0,816 Primagama Surabaya yaitu faktor keluarga dan
(X6) faktor motivasi.
Kelompok 0,743
Acuan (X1)
1. Kelompok Faktor Harga
Pendapatan (X5) 0,582 Faktor-faktor yang menyusun variabel
Dari tabel diatas dapat dilihat ada 2 kelompok harga adalah harga (X7), lokasi (X9), promosi
faktor inti. Yaitu sebagai berikut: Faktor I terdiri (X8), persepsi (X4). Faktor ini memiliki
dari harga (X7), lokasi (X9), promosi (X8), persepsi hubungan yang kuat terhadap keputusan
(X4). Faktor II terdiri dari citra lembaga (X10), gaya orang tua memilih lembaga bimbingan belajar
hidup (X6), kelompok acuan (X1), pendapatan (X5). (LBB) Primagama Surabaya dengan nilai total
7. Menentukan Ketepatan Model varians sebesar 56,524%. Dalam kelompok ini
juga terdapat faktor yang mendukung harga
Untuk menguji ketepatan model analisis faktor
yaitu lokasi, promosi, persepsi. Pada kelompok
dengan metode PCA (Principal Component
ini bisa dikatakan merupakan hal-hal yang
Analysis) dapat dilakukan dengan melihat
mendukung jalannya jasa pendidikan
besarnya presentase korelasi residual diatas
bimbingan belajar pada LBB Primagama
5%, berikut adalah hasil presentase korelasi
Surabaya yang mempengaruhi orang tua
residual:
memilih lembaga tersebut. Berikut adalah
Presentase Korelasi Residual
penjelasan masing-masing faktor:
Faktor Total Variance % Cumulative %
a. Hubungan Faktor Harga Terhadap Keputusan
1 4,522 56,524 56,524
Orang Tua Memilih Lembaga Bimbingan
2 1,163 14,535 71,060
Belajar Primagama Surabaya
Faktor Harga memiliki nilai loading paling
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai
tinggi yaitu sebesar 0,930 artinya bahwa orang
variance lebih dari 5% sehingga model analisis
tua memilih jasa pendidikan bimbingan belajar
faktor menggunakan PCA sudah tepat. Sedangkan
bagi putra-putrinya pada lembaga bimbingan
tujuan dari penggunaan PCA yaitu untuk
belajar (LBB) Primagama Surabaya
mengetahui bahwa teknik ini mampu menjelaskan
dipengaruhi oleh harga. Harga menjadi salah
data sebesar 71,060 maka artinya data yang mampu
satu syarat yang paing dominan dalam
dijelaskan dengan teknik tersebut yaitu sebesar
pemasaran, karena harga ada pada semua
71,060% sedangkan sisanya sebesar 28,940% tidak
situasi pembeli.
mampu dijelaskan oleh teknik PCA (Principal
b. Hubungan Faktor Lokasi Terhadap Keputusan
Component Analysis). Dengan demikian dengan
Orang Tua Memilih Lembaga Bimbingan
nilai 71,060% dipandang sudah representatif karena
Belajar Primagama Surabaya
nilai lebih dari 50%.
Faktor lokasi memiliki nilai loading sebesar
0,854 artinya bahwa orang tua
Pembahasan
mempertimbangkan lokasi LBB sebagai salah
Pada penelitian ini variabel penelitian yang
satu alasan keputusan orang tua memilih LBB
dipakai ada 10 faktor yang berhubungan dengan
Primagama Surabaya, karena lokasi LBB
keputusan orang tua memilih lembaga bimbingan
Primagama di ketiga tempat di Surabaya

51
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Orang Tua Memilih Lembaga Bimbingan Belajar
Primagama di Surabaya

sudah strategis yaitu terletak didekat atau a. Hubungan Faktor Citra Lembaga Terhadap
dilingkungan perumahan dan juga sekolah, hal Keputusan Orang Tua Memilih Lembaga
ini membuat citra lembaga menjadi baik Bimbingan Belajar Primagama Surabaya
dikarenakan berdiri dilingkungan perumahan, Faktor citra lembaga dalam kelompok ini
serta letak sekolah peserta didik yang tidak memiliki nilai loading paling tinggi yaitu
terlalu jauh dari tempat LBB Primagama. sebesar 0,819, artinya orang tua dalam memilih
c. Hubungan Faktor Promosi Terhadap jasa pendidikan bimbingan belajar dapat
Keputusan Orang Tua Memilih Lembaga dipengaruhi oleh citra lembaga atau
Bimbingan Belajar Primagama Surabaya perusahaan baik citra prestasi peserta didik
Faktor promosi memiliki nilai loading maupun prestasi yang dimiliki oleh lembaga.
sebesar 0,775 artinya bahwa faktor promosi Orang tua menginginkan lembaga yang baik
yang dilakukan oleh pihak perusahaan atau dan berkualitas untuk anaknya, oleh karena itu
organisasi penyedia jasa pendidikan suatu lembaga dengan citra atau reputasi yang
bimbingan belajar Primagama Surabaya baik dapat menjadi pertimbangan orang tua
mempunyai hubungan terhadap perilaku dalam memutuskan pilihan.
konsumen dan mempengaruhi keputusan b. Hubungan Faktor Gaya Hidup Terhadap
orang tua memilih lembaga bimbingan belajar Keputusan Orang Tua Memilih Lembaga
(LBB) Primagama, karena orang tua juga Bimbingan Belajar Primagama Surabaya
berhak untuk memilih jasa pendidikan non Faktor gaya hidup memiliki nilai loading
formal yang berkualitas bagi anaknya. sebesar 0,816 artinya bahwa gaya hidup
d. Hubungan Faktor Persepsi Terhadap memiliki hubungan yang cukup besar
Keputusan Orang Tua Memilih Lembaga terhadap keputusan orang tua memilih LBB
Bimbingan Belajar Primagama Surabaya Primagama Surabaya. Gaya hidup adalah salah
Faktor persepsi memiliki nilai loading satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku
sebesar 0,635 artinya memiliki hubungan konsumen (orang tua) dalam pemilihan
terhadap keputusan orang tua dalam memilih keputusan pembelian. Secara perspektif
lembaga bimbingan belajar (LBB) Primagama ekonomi gaya hidup adalah bagaimana
Surabaya. Orang tua bertanggung jawab seseorang mengalokasikan pendapatannya dan
memenuhi kebutuhan akan pendidikan yang memilih produk atau jasa yang akan dibeli.
berkualitas bagi anaknya, orang tua akan c. Hubungan Faktor Kelompok Acuan Terhadap
mencari informasi dari berbagai sumber Keputusan Orang Tua Memilih Lembaga
sehingga terbentuk suatu anggapan atau Bimbingan Belajar Primagama Surabaya
persepsi akan lembaga bimbingan belajar Faktor kelompok acuan memiliki nilai
(LBB) Primagama itu berkualitas. loading sebesar 0,743 artinya bahwa kelompok
acuan dapat mempengaruhi keputusan orang
2. Kelompok Faktor Citra Lembaga tua dalam memilih jasa pendidikan yang tepat
Pada kelompok citra lembaga faktor-faktor untuk anaknya. Orang tua akan mencari
yang menyusun variabel citra lembaga yaitu informasi dari berbagai sumber seperti; teman
citra lembaga (X10), gaya hidup (X6), ditempatnya bekerja, tetangga atau kelompok
kelompok acuan (X1), pendapatan (X5). perkumpulan. Biasanya dari informasi orang
Variabel citra lembaga memiliki nilai loading disekitar tersebut akan dapat mempengaruhi
sebesar 0,819 dan nilai total variance sebesar orang tua memilih lembaga bimbingan belajar
14,535%. Dalam kelompok ini juga terdapat karena orang disekitar tersebut akan
faktor yang mendukung citra lembaga yaitu; memberikan informasi dan pengalaman
faktor gaya hidup, kelompok acuan, dan mengenai LBB yang pernah diikuti anaknya.
pendapatan. d. Hubungan Faktor Pendapatan Terhadap
Keputusan Orang Tua Memilih Lembaga
Bimbingan Belajar Primagama Surabaya
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 03 Nomor 03 Tahun 2017

Faktor pendapatan memiliki nilai loading harga, keputusan pembelian juga semakin
sebesar 0,582 artinya bahwa pendapatan tinggi.
keluarga atau orang tua memiliki hubungan
lemah terhadap keputusan orang tua memilih DAFTAR PUSTAKA
LBB Primagama Surabaya. Tetapi masih tetap
Alma, Buchari. 2003. Strategi Pemasaran Jasa
dapat mempengaruhi keputusan orang tua Pendidikan. (5th ed). Bandung: Alfabeta
memilih LBB Primagama Surabaya. Orang tua
biasanya akan menyesuaikan biaya yang akan Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian.
dikeluarkan untuk mengikutkan ankanya Yogyakarta: Bina Aksara.
bimbel dengan biaya pemasukan keluarga atau Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
pendapatan. Orang tua berkewajiban Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
menanggung biaya pendidikan anaknya, oleh
Assael, Henry. 1987. Customer Behaviour and
karena itu harus bisa mengalokasikan
Marketing Actin. Edisi Ketiga. Boston: Kent
pemasukan keluarga dan waktu sebagaimana
Publishing Company.
mestinya.
Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi
Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran.
PENUTUP Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Simpulan
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar.
Berdasar hasil pembahasan penelitian ini
Jakarta: Bumi Aksara.
disimpulkan bahwa :
1. Dari 10 faktor yang diteliti dalam penelitian Ismail, Riza. 2014. Analisis Faktor – Faktor yang
ini, ada 8 faktor yang memiliki hubungan dan Mempengaruhi Konsumen SMA dalam
berpengaruh terhadap keputusan orang tua Pengambilan Keputusan Mengikuti Bimbingan
memilih LBB Primagama Surabaya yaitu faktor Belajar pada Lembaga Primagama Kota
Palembang. Tugas Akhir Administrasi Bisnis
harga, faktor lokasi, faktor promosi, faktor
Politeknik Negeri Sriwijaya.
persepsi, faktor citra lembaga, faktor gaya
hidup, faktor kelompok acuan, dan faktor Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 2.
pendapatan. Sedangkan 2 lainnya yaitu faktor Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
keluarga dan faktor motivasi tidak memiliki
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2008.
hubungan dan tidak berpengaruh.
Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jakarta: PT
2. Dari 8 faktor tersebut, faktor harga dan faktor
Gelora Aksara Pratama.
citra lembaga memiliki hubungan yang paing
kuat dan berpengaruh terhadap keputusan Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009.
orang tua memilih LBB Primagama Surabaya. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT.
Saran Erlangga.
Berdasarkan pembahasan dari hasil analisis data Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009.
terdapat beberapa saran, diantaranya: Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta: PT.
1. Penelitian berikutnya diharapkan dapat Erlangga.
mengembangkan terkait faktor lain yang
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2012. Prinsip-
berpengaruh dalam keputusan pemilihan
Prinsip Pemasaran. Edisi 13 Jilid 1. Jakarta:
lembaga bimbingan belajar yang tidak diteliti
Erlangga.
dalam penelitian ini.
2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran (Edisi
variabel harga memiliki hubungan yang kuat. Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu
Oleh karena itu, LBB disarankan untuk selalu
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa.
memonitor harga yang ditetapkan agar harga Jakarta: PT. Salemba Empat.
tersebut tidak terlalu tinggi, sehingga semakin
tepat lembaga dalam menentukan penetapan

53
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Orang Tua Memilih Lembaga Bimbingan Belajar
Primagama di Surabaya

Lupiyoadi, A dan Hamdani. 2006. Manajemen


Pemasaran Jasa. (2th ed). Jakarta: Salemba
Empat

Maholtra, Naresh K. 2005. Metode Riset Untuk Bisnis


dan Ekonomi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia.

Marshall, Greg W dan Johnston, Mark W. 2010.


Essentials of Marketing Management. New
York: MC Graw Hill International Edition.

Mowen, John dan Minor, Michael. 2002. Perilaku


Konsumen. Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta: PT.
Erlangga.

Prasetijo, Ristiayanti dan Ihalauw, John J.O.I. 2005.


Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi Offset.

Schiffman, Leon G dan Leslie, Lazar Kanuk. 2004.


Perilaku Konsumen. Alih Bahasa Oleh Zoelkifli
Kasip. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT. Indeks
Gramedia.

Schiffman, Leon dan Kanuk, Leslie Lazar. 2007.


Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. Jakarta:
Indeks.

Setiadi, Nugroho. 2010. Perilaku Konsumen (4nd ed).


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Supranto, J. 2004. Analisis Multivariate (Arti dan


Interpretasi). Jakarta: Rineka Cipta.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran (3rd ed).


Yogyakarta: Andi Offset.

Widoyoko, Eko Putra. 2013. Teknik Penyusunan


Instrument Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai