Anda di halaman 1dari 5

Nama : Wulandari

NIM : 1913016106
Kelas : C S1 Farmasi 2019
Mata Kuliah : Sintesis Senyawa Bahan Farmasi
Dosen : Agung Rahmadani, M.Sc

1. IBUPROFEN
CO2Et
CO2Et
(EtO)2CO -
NaOEt CO2Et

Diethyl carbonate
47-1 47-2
ibuf enac

CH3I

CO2Et
CH3 +
H3O
CH3

CO2Et
CO2H

47-3
47-4

a. Ibuprofen berbahan dasar ibufenac atau starting materinya ibufenac gugus


CO2Et di reaksikan dengan dietil karbonat dengan katalis NaOEt.
b. C yang bersebelahan dengan gugus karbonil muda melepas asam sehingga
bermuatan negatif satu atom H diambil oleh NaOEt jadi Sisa CH-
c. Kemudian menyerang (Eto)2CO menjadi CO2Et
d. Kemudian CO2Et dihirolisi dan dipanaskan CO2Et menjadi CO2H satu
CO2H mengalami dekarboksilasi karena pemanasan sehinggaelepas CO 2
jadi sisa hidrogen.
2. RANITIDIN
HS
NH2
(CH3)2NH OH S
OH (H3C)2N (H3C)2N
NH2
O O
O HCOH
4-3 thioether
Formaldehid) 4-2
4-1
Furfuryl alcohol 2-aiminoethylthiol
SCH3

H3CS

NO2

Bisthiomethyl acetal of
nitroacetic acid
NHCH3
SCH3

(H3C)2N S
CH3NH2
N (H3C)2N S
O H N
O H
4-6 NO2
NO2
4-5
Ranitidine

a. Furfuryl alcohol, bereaksi dengan HCOH (formaldehid), sehingga pada


Furfuryl alcohol akan mebentuk alcohol (CH 2OH). Tujuan
ditambahkannya formaldehid agar membentuk CH2OH yang sama pada
bagian sebelah kiri.
b. Kemudian, diberikan senyawa (CH3)2NH (dimethylamine).
c. (CH3)2NH menyerang CH2OH (kiri), maka terbentuklah senyawa (4-2).
d. SH (sebagai nukleofilik) pada 2-Aminoethylthiol menyerang CH2 pada (4-
2).
e. Kemudian, OH pada (4-2) diganti dengan SCH2NH2. Aka terbentuklah
senyawa thioether (4-3).
f. Kemudian, ditambahkan senyawa Bisthiomethyl acetal of nitroacetic acid
(4-4). Dimana, NH2 pada (4-3) menyerang satu SCH3 (sebagai gugus
pergi) pada (4-4), sehingga terbentuklah (4-5).
g. Kemudian, senyawa (4-5) ditambahkan CH3NH2 (metilamina)
menggantikan SCH3 membentuk senyawa ranitidine.
3. TOLMENTIN
N(CH3)2 N+(CH3)3I- KCN CN
CH3I
N N N

CH3 CH3 CH3


5-1 5-2 5-3

H3C

COCl

5-4
H3C H3C

CO2H NaOH CN

N N

O O
CH3 CH3

5-6 5-5
Tolmentine

a. N pada senyawa (5-1) dilepas atau diputus, namun N bukan merupakan


gugus pergi sehingga dibuat suatu keadaan agar N mudah pergi yaitu
dengan cara menambahkan CH3I.
b. Kemudian, CH3I mengikat atom N yang mengakibatkan atom N
kekurangkan elektron, sehingga menjadi N+.
c. Kemudian selanjutnya, diberikan KCN bertujuan agar N nya pergi (CN
menyerang CH2 pada (5-2) (reaksi subtitusi), maka terbentuklah senyawa
(5-3).
d. Kemudian, sisi kiri pada senyawa (5-3) bereaksi dengan (5-4)
(mengalami reaksi subtitusi). Dimana, Cl (gugus pergi yang baik) pada
(5-4) pergi. Sehingga, terbentuklah senyawa (5-5).
e. Kemudian, senyawa (5-5) dihidrolisis dengan basa (NaOH). Dimana,
nitril dihidrolis dengan basa maka dengan mudah menjadi gugus
karboksilat. Sehingga, terbentuklah senyawa tolmentine.
4. OXAPROZIN

H
NH2 N CO2Et
+
CO2Et
ClOC O
O O
2
3
Succinic acid
1

POCL3
Benzoin
derivates

H
N CO2Et N CO2Et

OH O
Cl OH

5 4

N CO2R

Oxapozin
O

R=Et

R=H

Derivat benzoin bereaksi dengan asam suksinat dimana NH 2 bereaksi dengan


ClCO membentuk ikatan peptida dan mengeluarkan HCl dengsn reaksi
alkilasi. Sebab kenapa Cl yang bereaksi adalah karena Cl merupakan gugus
pergi yang baik. Alasan kenapa yang berikatan adalah NH2 dan bukannya
benzena atau gugus karboksil, itu karena gugus benzena dan elektron bersifat
penarik elektron sehingga lebih sulit untuk membentuk ikatan dibandingkan
dengan NH2 dimana N masih memiliki PEB. Senyawa yang dihasilkan 1,4
dikarbonil.
Reaksi 2: Reaksi siklodehidrasi dengan POCl 3 dimana senyawa 1,4 dikarbonil
bereaksi dan membentuk cincin oxazole. Pembentukan diawali dengan
perubahan gugus karbonil menjadi enol dan yang dilanjutkan menjadi enol
klorida.
Reaksi 3: Gugus ester mengalami safonifikasi dengan basa kuat (NaOH)
menjadi –COO-H + EtNa

5. KETOCONAZOLE
Cl
Cl
Cl OH
Br
HO OH
Br2 Cl
Cl O
Cl O
O
O OH
O OH
56-3
56-1 56-2

2,4-dicloro acetophenon 1. HN Imidazole


N

2. Methanesulf onyl
chloride

Cl
Cl

N
HO N N COCH3 N
Cl N
O Cl N
O
O
O N NCOCH3 56-5 O
CSO2CH3

56-4
56-6

Sintesis 2,4-diklorofenasil bromida(56-1) yang di katalis menggunakan


gliserol menghasilkan cis-2-(2,4-diklorofenil)-2-bromoetil-4-hidroksimetil-
1,3-dioksolana (56-2). Mengasilasi gugus hidroksil dari senyawa ini dengan
benzoil klorida, dan kemudian mengalkilasi senyawa yang dihasilkan dengan
imidazol memberikan turunan (56-3). Selanjutnya, hidrolisis basa
menghilangkan gugus benzoil, dan reaksi dengan metanasulfonil klorida
menghasilkan mesilat (56-4). Akhirnya, mengalkilasi 1-asetil-4-(4-
hidroksifenil)piperazin (56-5) yang dihasilkan menghasilkan ketoconazole
(56-6).

Anda mungkin juga menyukai