Anda di halaman 1dari 7

EFEK GAME ONLINE FREE FIRE TERHADAP PERILAKU SOSIAL

REMAJA DESA NGENTRONG

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman ini, pasti mayoritas orang mengetahui tentang game


online, walaupun tidak memainkannya, setidaknya mengetahui jenis
ataupun contoh permainannya. Game online merupakan permainan yang
bisa dimainkan banyak orang dengan media teknologi dan media tersebut
terhubung dalam satu jaringan. Jaringan tersebut disebut dengan internet
(Fauzi, 2019). Beberapa game online yang sering dimainkan mayoritas
gamer(sebutan untuk pemain game) adalah free fire, mobile legend, clash
of clans, dan sebagainya. Namun, dalam karya tulis ini, kami lebih
berfokus terhadap game free fire. Game free fire adalah game genre battle
royale yang dirilis pada 30 september 2017 oleh perusahaan Garena. Pada
era ini game online sudah menjadi cara gaya hidup baru bagi kalangan
anak muda ataupun pelajar (Surbakti, 2017). Permainan free fire adalah
permainan survival shooter terbaik yang tersedia di ponsel (Barata dkk,
2020:3). Game ini bisa dimainkan di berbagai perangkat serta bisa
dimainkan semua kalangan, bahkan game ini sudah sering ditandingkan
pada kanca nasional maupun internasional.
Perilaku sosial merupakan aktivitas yang menimbulkan peran
sosial, hubungan sosial dan ekspresi pada diri seseorang baik fisik maupun
psikis dengan tujuan memenuhi kebutuhan diri atau orang lain melalui
interaksi dengan orang lain (Winarni, 2020). Dalam berperilaku sosial erat
kaitannya dengan interaksi sosial, karena meningkatnya interaksi sosial
anak terhadap dunia baru mempengaruhi cara berperilaku anak. Dengan
berinteraksi sosial, anak dapat memiliki kesempatan belajar kode moral
dan belajar mengevaluasi perilaku mereka, sehingga dapat mengambil
tindakan untuk menjadi standar berperilaku (Hurlock: 2000:74-76)
Remaja awal diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara
masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif
dan sosial-emosional. Dalam kebanyakan budaya, usia remaja dimulai
pada sekitar 10—13 tahun dan berakhir kira-kira usia 18—22 tahun (John
W., 2003: 26). Piaget dalam Mohammad Ali dkk. (2010:9)
mengemukakan bahwa secara psikologis remaja adalah suatu usia di mana
individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di
mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang
yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sama.
Kehidupan individu selalu mengalami perubahan baik dari aspek
fisik, psikis, maupun sosial seiring dengan perubahan waktu dan zaman.
Struktur aspek itu semakin membentuk jaringan struktur yang semakin
kompleks, tidak terkecuali pada kehidupan remaja. Semula ia sebagai
anak, kini ia beranjak menjadi seorang individu yang memiliki penampilan
fisik seperti orang dewasa, tetapi dari aspek kognisi maupun sikapnya
belum sesuai dengan orang dewasa/orangtua lainnya. Padahal, tuntutan
sosial cenderung meminta peran dari remaja agar berperilaku seperti
halnya sebagai orang dewasa. Sementara itu, ia masih mencari-cari format
yang tepat untuk membentuk identitas dirinya. Akhirnya, perbedaan
tuntutan tersebut memunculkan konflik batin dalam dirinya (Agoes
Dariyo, 2004:77). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peniliti
terhadap lingkungan sekitar rumah, maka terciptalah gagasan untuk
mengetahui efek game online Free Fire terhadap perilaku sosial remaja di
Desa Ngentrong.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Apakah terdapat hubungan antara bermain game free fire
dengan perilaku sosial?
2. Bagaimana hubungan antara bermain game free fire dengan
perilaku sosial?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hubungan antara bermain game free fire dengan
perilaku sosial.
2. Untuk mengetahui mekanisme pengaruh bermain game free fire
dengan perilaku sosoal.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti :
Meningkatkan karya kreatifitas inovatif peneliti dalam rangka
menemukan hasil karya yang bermanfaat dan tepat guna.
2. Bagi masyarakat :
Mengedukasi masyarakat mengenai pengaruh bermain game free fire
dengan perilaku sosial
3. Bagi pemerintah :
Membantu pemerintah dalam meningkatkan sumber daya masyarakat.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai