Anda di halaman 1dari 4

III.

TEORI DASAR

A. Well Logging
Well logging merupakan suatu teknik untuk mendapatkan data bawah
permukaan dengan menggunakan alat ukur yang dimasukkan ke dalam lubang
sumur untuk evaluasi formasi dan identifikasi ciri-ciri batuan di bawah
permukaan (Schlumberger, 1972). Tujuan dari well logging adalah untuk
mendapatkan informasi litologi, pengukuran porositas, pengukuran resistivitas,
dan kejenuhan hidrokarbon. Sedangkan, tujuan utama dari penggunaan log ini
adalah untuk menentukan zona dan memperkirakan kuantitas minyak dan gas
bumi dalam suatu reservoir (Harsono, 1997).

Dalam pelaksanaan well logging truk logging diatur segaris dengan kepala
sumur, kabel logging dimasukkan melalui dua buah roda-katrol. Roda katrol
atas diikat pada sebuah alat pengukur tegangan kabel. Di dalam kabin logging
atau truk logging terdapat alat penunjuk beban yang menunjukkan tegangan
kabel atau berat total alat. Roda katrol bawah diikat pada struktur menara bor
dekat dengan mulut sumur. Setelah alat-alat logging disambungkan menjadi
satu diadakan serangkaian pemeriksaan ulang dan kalibrasi sekali lagi
dilakukan supaya yakin bahwa alat berfungsi dengan baik dan tidak
terpengaruh oleh suhu tinggi atau lumpur. Alat logging kemudian ditarik
dengan kecepatan tetap, maka dimulailah proses perekaman data. Untuk
mengumpulkan semua data yang diperlukan, seringkali diadakan beberapa kali
perekaman dengan kombinasi alat yang berbeda (Harsono, 1997). Sistem
pengiriman data di lapangan dapat menggunakan jasa satelit atau telepon,
sehingga data log dari lapangan dapat langsung dikirim ke pusat komputer
untuk diolah lebih lanjut.
IV. PROFIL INSTANSI

A. Latar Belakang
Laboratorium adalah salah satu pilar pokok keberhasilan proses
pembelajaran di perguruan tinggi, di samping proses pendidikan dan pengajaran
di dalam ruang kelas yang bersifat tutorial, laboratorium juga dimanfaatkan
sebagai media analisis eksperimental terhadap berbagai masalah keteknikan
yang terjadi. Mengingat peran penting yang harus dijalankan oleh laboratorium
di bidang engineering pada umumnya, dan Teknik Geofisika pada khususnya,
maka diperlukan suatu perangkat organisasi, sarana, dan prasarana, serta sumber
daya manusia yang memadai. Manajemen laboratorium harus ditata sedemikian
rupa, sehingga berbagai kegiatan yang berkaitan dengan laboratorium sebagai
sebuah organisasi dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Laboratorium
Geofisika Mitigasi Bencana Geologi adalah laboratorium yang melakukan
proses monitoring dan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan selama satu
semester. Laboratorium Geofisika Mitigasi Bencana Geologi menyangkut
inventarisasi sarana dan prasarana laboratorium, persiapan dan pelaksanaan
praktikum, penelitian mahasiswa dan dosen, laporan keuangan, serta kondisi
dengan pengelola jurusan lain.
B. Profil Instansi
Profil instansi yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan kerja praktik
adalah sebagai berikut:
Nama Instansi : Lab pengolahan dan pemodelan data geofisika, Teknik
Geofisika Universitas Lampung
Alamat : Gedung Teknik Geofisika - Jl. Brojonegoro No. 1 Gedong
Meneng, Rajabasa, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota
Bandar Lampung, Lampung 35142
V. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Adapun penelitian ini dilakukan di:
Tempat : Lab pengolahan dan pemodelan data geofisika, Teknik
Geofisika Universitas Lampung
Alamat : Gedung Teknik Geofisika - Jl. Brojonegoro No. 1 Gedong
Meneng, Rajabasa, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota
Bandar Lampung, Lampung 35142
Tanggal : 07 Juli 2021 s.d. 10 November 2021

Tabel 4. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Juli Minggu Agustus September Oktober November


Kegiatan Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Literatur
Pengumpulan
Data
Pengolahan
Data
Penyusunan
Laporan
Seminar Kerja
Praktik

B. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Laptop
2. Data Well Logging (.Las)
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian
Adapun data yang digunakan ialah data well logging dengan format
(.Las) yang tertera pada laman lampiran, yaitu JENE-1 dan NKRUH-1. Berikut
ini ialah tabel kelengkapan data yang akan digunakan pada pengolahan kerja
praktik

Tabel 5. Tabel kelengkapan Data Sumur

Well Depth (ft) GR Cal SP ILD RHOB NPHI


JENE-1 V V V V V V V
NKRUH-1 V V V V V V V
TERAS-3 V V V V X V V
UJMAS-1 V V V V X X X
UNO-1 V V V V V X X

Dikarenakan data sumur TERAS-3, UJMAS-1, dan UNO-1 tidak memenuhi


kualifikasi untuk membuat triple combo dan untuk interpretasi kuantitatif,
maka untuk data sumur yang dipakai ialah JENE-1 dan NKRUH-1.

B. Pembahasan
Analisa ini bertujuan untuk menentukan zona permeable dan non permeable,
korelasi antar tiap – tiap sumur dan mengenali lapisan yang diharapkan.
Lapisan permeable dapat diidentifikasikan dengan Log gamma ray,
dikarenakan log gamma ray mendeteksi unsur radioaktif pada batuan, Unsur
radioaktif pada umumnya bernilai tinggi terdapat pada shale/clay dan sedikit
sekali terdapat dalam sandstone, limestone, dolomite, coal, gypsum,

Anda mungkin juga menyukai