Perhitungan Phie
Perhitungan Phie
Porositas efektif adalah porositas total yang tidak terisi oleh shale. Porositas efektif
ditentukan berdasarkan nilai porositas dan volume shale. Persamaan dalam perhitungan
porositas total sebagai berikut:
38
4.2.4. Permeabilitas
Saturasi air adalah rasio dari volume pori yang terisi oleh air dengan volume porositas
total. Penulis melakukan perhitungan saturasi air pada interval penelitian dengan
menggunakan rumus Archie sebagai berikut:
Rumus Archie digunakan dengan asumsi pada interval ini resevoirnya berupa clean
sand. Untuk nilai eksponen saturasi menggunakan standar senilai 2. Faktor turtoisity senilai
1. Eksponen sementasi sebesar 1,8 untuk reservoir batupasir. Nilai Rw didapatkan dari
percobaan laboratorium yang telah dilakukan sebelumnya. Nilai Rw pada lapangan Flamingo
39
sebesar 1,76 ohmm pada temperature 77 °F. Rata-rata dari saturasi air pada interval penelitian
adalah 0,95 (Gambar 4.2.6.).
40
Keterangan :
= Batas Fasies
Sedimentasi
Gross Sand
Net Pay
Gross sand adalah batupasir yang memiliki Vshale kurang dari nilai ambang.
Berdasarkan perhitungan Vshale, penulis menentukan nilai ambang (cut-off) sebesar 0,625.
Nilai ini menjelaskan bahwa batuan yang memiliki nilai Vshale > 0,625 dikelompokan
kedalam serpih sedangkan batuan yang memiliki nilai Vshale ≤ 0,625 dikelompokan kedalam
batupasir (Gambar 4.3.2.). Batuan inti juga digunakan sebagai validasi dalam penentuan nilai
ambang Vshale. Pemetaan distribusi gross sand dimaksudkan untuk mementukan geometri
dari fasies sedimentasi. Berdasarkan geometri dari fasies, penulis dapat menginterpretasikan
arah sedimentasi dalam proses pengendapan batupasir pada interval penelitian.
Secara umum fasies tidal channel akan melihatkan geometri berupa “channel”,
sedangkan fasies tidal ridge dan tidal sand flat akan melihatkan geometri berupa “bar”.
Berdasarkan distribusi dari gross sand, penulis menginterpretasikan bahwa arah sedimentasi
41
pada interval penelitian berarah NE-SW (Gambar 4.3.2., Gambar 4.3.3., Gambar 4.3.4,
Gambar 4.3.5., Gambar 4.3.6., Gambar 4.3.7., Gambar 4.3.8.).
42
Gambar 4.3.4. Peta isopach Gross Sand Fasies Tidal Ridge 1.
Gambar 4.3.5. Peta isopach Gross Sand Fasies Tidal Sand Flat 1.
43
Gambar 4.3.6. Peta isopach Gross Sand Fasies Tidal Channel 2.
44
Gambar 4.3.8. Peta isopach Gross Sand Fasies Tidal Sand Flat 2.
Net effective sand adalah batupasir yang memiliki efektif porositas efektif yang baik.
Penulis menentukan net effective sand berdasarkan hasil analisis petrofisika. Penulis
melakukan crossplot antara Vshale dan porositas efektif. Dalam penelitian ini, net effective
sand memiliki parameter petrofisika berupa Vshale ≤ 0,625 dan porositas efektif ≥ 0,15
(Gambar 4.3.9.). Penentuan cut-off crossplot ini juga didasarkan pada data batuan inti dan
kurva log permeabilitas.
45
Gambar 4.3.10. Peta isopach Net Effective Sand.
46
4.2.5.3. Net Pay
Net pay adalah batupasir yang kemungkinan mengandung minyak. Net pay ditentukan
berdasarkan saturasi air dan porosits efektif pada batupasir. Penulis melakukan crossplot
antara saturasi air dan porositas efektif untuk menentukan net pay. Dalam penelitian ini, net
pay memiliki parameter petrofisika berupa saturasi air ≤ 0,7 dan porositas efektif ≥ 0,15
(Gambar 4.3.11.). Penulis melakukan penentuan nilai ambang porositas efektif berdasarkan
kurva log permeabilitas. Nilai ambang saturasi air sebesar 0,7 ditentukan berdasarkan
interpretasi dari penulis. Penulis juga membandingkan dengan nilai ambang saturasi air
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh PT Chevron Pacific Indonesia.
Gambar 4.3.11. Crossplot saturasi air dan porositas efektif seluruh sumur.
47
Gambar 4.3.12. Peta isopach Net Pay.
48
4.3. Analisis Hubungan Fasies Sedimentasi dengan Kualitas Batupasir
49
Gambar 4.4.1. Model perhitungan volume reservoir dengan perangkap struktur antiklin
Pada interval penelitian data OWC yang digunakan berupa OWC minimum bernilai -
4791 ft dan OWC maksimum berilai -4703 ft. Data OWC diperoleh dari pihak PT Chevron
Pacific Indonesia berdasarkan penelitan yang sebelumnya pernah dilakukan. Pada penelitian
ini kedua nilai OWC tersebut akan digunakan dalam menghitung volume reservoir.
Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai volume reservoir sebagai berikut:
NIlai porositas total dan saturasi air yang digunakan dalam perhitungan cadangan
hidrokarbon berupa nilai rata-rata. Nilai rata-rata tidak dihitung berdasarkan jumlah data pada
interval penelitian, namun hanya dihitung pada interval net effective sand pada Fasies Tidal
Channel 1 dan Fasies Tidal Channel 2. Berdasarkan histogram frekuensi nilai porositas total
dan saturasi pada net effective sand, penulis mendapatkan nilai rata-rata porositas total dan
saturasi air sebesar 0,2 dan 0,69.
50
Gambar 4.4.2. Top reservoir (kiri) dan bottom reservoir (kanan).
0.2 0.69
Gambar 4.4.3. Histogram frekuensi porositas total (kiri) dan saturasi air (kanan) pada Net Effective
Sand Fasies Tidal Channel 1 dan Fasies Tidal Channel 2.
51