Anda di halaman 1dari 3

1.

Porositas

A. Pengertian Porositas

Porositas merupakan perbandingan volume rongga pori (ruang

kosong) terhadap volume total batuan (bulk volume) dari suatu batuan.

Porositas suatu batuan dinyatakan dalam bentuk fraksi atau persen (%).

Besaran porositas batuan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

berikut:

Besarnya harga porositas dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Tabel

Klasifikasi Porositas

Porositas (%) Keterangan

05 Porositas Jelek Sekali

5 10 Porositas Jelek

10 15 Porositas Sedang

15 20 Porositas Baik

>25 Porositas Baik Sekali

B. Jenis Jenis Porositas

1) Berdasarkan proses pembentukannya, porositas terbagi menjadi :

a. Porositas Primer

Porositas primer yaitu porositas yang terjadi bersamaan dengan

waktu pengendapan batuan. Besar kecilnya porositas primer sangat


dipengaruhi oleh susunan butir (sorting), bentuk dan kebundaran batuan,

serta kompaksi dan sementasi.

b. Porositas Sekunder

Porositas sekunder yaitu porositas yang terjadi karena adanya

proses geologi setelah terjadinya pengendapan batuan. Proses pembentukan

porositas sekunder antara lain karena adanya pelarutan, rekristalisasi,

retakan dan rekahan.

2) Berdasarkan keadaannya bila ditinjau dari sudut Teknik Reservoir,

porositas dapat dibedakan menjadi :

a. Porositas Absolut

Porositas absolut adalah perbandingan antara seluruh volume pori

baik yang berhubungan maupun terisolir dengan volume total batuan.

Porositas absolut dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :

b. Porositas Efektif

Porositas efektif adalah perbandingan antara volume pori yang

saling berhubungan dengan volume total batuan. Pada umumnya, porositas

efektif digunakan untuk menghitung fluida reservoir yang dapat bergerak

atau yang dapat di produksikan. Persamaan porositas efektif dapat dituliskan

sebagai berikut:
C. Faktor faktor yang Mempengaruhi Porositas

1. Distribusi dan Ukuran Butir Batuan

Batuan yang memiliki satu jenis unsur penyusun memiliki porositas

yang lebih besar daripada porositas batuan yang terdiri dari berbagai

macam unsur penyusun.

Semakin besar ukuran butiran, maka porositas semakin kecil karena

semakin banyak ruang kosong yang dapat terisi oleh material semen.

2. Kompaksi

Semakin kompak suatu batuan, maka porositas batuan akan semakin

kecil. Karena butiran penyusunnya akan semakin rapat.

3. Keseragaman Ukuran Butir (Sortasi)

Semakin seragam ukuran butirannya maka porositasnya baik.

4. Sementasi

Jika batuan tersementasi dengan baik, maka porositasnya semakin

kecil karena banyaknya pori yang saling tidak berhubungan.

Jika batuan tidak tersementasi dengan baik, maka porositasnya akan

baik. Karena dengan begitu pori-pori batuan menjadi saling

berhubungan.

5. Kebundaran

Jika bentuk butirannya semakin membulat, maka porositasnya baik.

Jika bentuk butirannya menyudut maka ruang yang dapat ditempati

fluida akan semakin berkurang dan porositasnya menurun.

Anda mungkin juga menyukai