PELAYANAN KEFARMASIAN
OLEH:
KENDARI
2020
1. Soal
Berapa besar pnurunan resiko terjadinya penyakit jantung koroner pada
penderita yang diberikan profilaksis aspirin 125 mg/hari
2. Identitas Jurnal penukung
3. Ringkasan
Aspirin adalah salah satu obat yang paling dikenal dan paling umum
diresepkan di seluruh dunia. Diperkirakan bahwa 48,7 juta orang dewasa AS
mengonsumsi aspirin, mayoritas (~ 73%) bertujuan untuk pencegahan primer
penyakit kardiovaskular (CVD). Manfaat aspirin untuk pencegahan sekunder
CVD sudah terbukti, hasil meta-analisis Mennjukan dosis rendah (75-150 mg /
hari) dibandingkan dosis tinggi (> 150 mg / hari) memiliki khasiat yang serupa
tetapi pada dosis rendah menurunkan risiko perdarahan.
Dari data data yang telah dikumpulkan Kami mengansumsikan terjadi
penurunan resiko penyakit jantung koroner sebesar 15-20% dengan pemberian
aspirin, penurunan sebesar 20% dalam kasus resiko penyakit jantung koroner
selama 10 tahun terakhir dan 15% penurunan resiko jantung koroner sedang atau
rendah.
Pada guideline ACC/AHA yang dikeluarkan tahun 2019 untuk primary
prevention of cardiovascular disease disebutkan bahwa aspirin dosis rendah dapat
dipertimbangkan sebagai pencegahan primer sebagai pencegahan primer
penyakit kardiovaskuler aterosklerotik pada dewasa berusia 40 -70 tahun dengan
resiko ASCVD tinggi namun tanpa resiko pendarahan.
The US preventive servises task force merekomendasikan inisisasi
penggunaan dosis rendah untuk pencegahan primer penyakit kardiovaskular dan
kanker kolateral pada dewasa berusia 50-59 tahun pada individu dengan
peningkatan resikopenyakit kardovaskular >10%. Sementara penggunaan dosis
rendah harian pada individu sehat tidak bermanfaat malah dapat meningkatkan
resiko pendarahan internal dan kematian dini.
DAFTAR PUSTAKA
Lanas, A, Polo M, Casado A. The Aspirin Cardiovascular/Gastrointestinal Risk
Calculator-A Tol To Aid Clinilcians In Practice. Aliment pharmacol ther. Vol.
37 (2013)
Sean M, Cian P. McCarthy, John W. McEvoy, Aspirin for the Primary Prevention of
Cardiovascular Disease: Weighing Up the Evidence. The American Journal Of
Medicine. Vol. 132 (19) 2019