Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM 3 FISIKA DASAR

KONVERSI ENERGI

DISUSUN OLEH:

NAMA: ANGEL MAKAGINGGE

NIM : 211011060085

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2021

I. ABSTRAK
Konversi energi atau energy conservation merupakan
perubahan bentuk energi dari satu bentuk menjadi
bentuk lainnya. Di dalam ilmu fisika kita mengenal
istilah hukum kekekalan energi. Hukum ini menyatakan
bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lainnya. Dengan kata lain, hukum ini menunjukkan
bahwa energi total di dalam sistem tertutup dan
terisolasi akan tetap konstan. Oleh karena itu, energi
dapat dilestarikan dalam suatu sistem. Masa revolusi
industri yang dimulai dari penemuan mesin uap oleh James
Watt, ini merupakan contoh konversi energi dan energi
batubara menjadi energi gerak mesin uap. Salah satu
contohnya dalam kehidupan sehari-hari misalnya energi
listrik yang dapat diubah menjadi energi cahaya lampu.
Pada masa sekarang peranan energi listrik cukup luas
dan lebih mudah untuk dikonversikan menjadi bentuk
energi lain.

Percobaan konversi energi ini dilakukan dengan alasan


untuk mengetahui langkah-langkah yang tepat dalam
konversi energi dari energi listrik menjadi energi
cahaya dengan menggunakan bahan-bahan yang
sederhana, seperti magnet, garam, dan bola lampu.
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk
membuktikan bahwa konsentrasi garam berbanding
lurus seiring dengan meningkatnya intensitas cahaya
pada bola lampu.
Dalam percobaan ini kita menggunakan metode analisis
data secara kuantitatif. Percobaan konversi energi ini
menekankan agar kita dapat menganalisis dan
mengumpulkan data secara teliti terutama dalam
pengukuran takaran garam dan seberapa besar
intensitas cahaya yang akan kita dapatkan. Apabila
kita sudah menentukan data-data yang sesuai, maka
hipotesis dari praktikum ini dapat kita buktikan. Hasil
dari percobaan konversi ini terbukti benar, yaitu bahwa
konsentrasi garam akan meningkatkan intensitas
cahaya lampu.

Kata kunci: energi, konversi, konsentrasi

II. PENDAHULUAN

Kebutuhan akan energi dewasa ini semakin meningkat,


tetapi hal ini tidak dibarengi dengan ketersediaan
energi. Hal ini berdampak pada terjadinya krisis energi.
Sekarang ini energi yang terbuang sedang melimpah.
Apabila energi-energi ini dapat kita manfaatkan dengan
baik maka krisis energi ini dapat teratasi. Salah satu
contohnya ada pada energi kinetic berupa gaya tekan
yang dihasilkan oleh roda-roda mobil di jalan tol.
Setiap benda yang ada di bumi ini tentunya memiliki gaya
berat. Gaya berat ini merupakan salah satu sumber
energi melimpah yang tidak membutuhkan usaha dan
dapat dimanfaatkan untuk memutar sebuah dinamo yang
akan dikonversikan dengan prinsip induksi
elektromagnetik menjadi energi listrik. Semua hal ini
dapat terwujud apabila kita menggunakan konsep
konversi energy
Listrik merupakan salah satu kebutuhan masyrakat
yang sangat penting dan sebagai sumber daya ekonomis
yang paling utama dibutuhkan dalam kehidupan
masyrakat.sekarang akan membuat sebuah percobaan
dasar untuk memahami beberapa hal yang bisa
dipelajari untuk bisa menghasilkan listrik contohnya
konversi energy listrik menggunakan lampu magnet dan
kadar garam. peran magnet dalam percobaan ini
sangat bermanfaat produk yang dihasilkan magnet
motor listrik,generator listrik benda logam pada
pesawat angkat ,hingga kereta api cepat adalah
beberapa contoh penerapan magnet,magnet juga
menghasilkan arus listri

Berikut merupakan beberapa kajian teoretis yang kita


gunakan dalam percobaan ini:

1. Proses elektrolisis

Elektrolisis adalah proses penguraian suatu elektrolit


dengan arus listrik, dimana energi listrik (arus listrik)
tersebut akan diubah menjadi energi kimia (reaksi
oksidasi-reduksi) melalui elektroda-elektrodanya.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus
listrik adalah katoda yang akan mengalami reaksi
reduksi dimana elektrodanya bermuatan negatif,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron
kembali ke sumber arus adalah anoda yang akan
mengalami reaksi oksidasi dimana elektrodanya
bermuatan positif.
2. Peran magnet dalam menghasilkan listrik

Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan


yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik
(arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di
muatan listrik yang bergerak lainnya. Atau secara
sederhana Medan magnet adalah ruangan di sekitar
kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih
dirasakan oleh magnet lain.Kelistrikan dapat
menghasilkan kemagnetan. Kemagnetan dan kelistrikan
merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat
dibolak-balik. Ketika H.C. Oersted membuktikan
bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat me
dan magnet (artinya listrik menimbulkan magnet), para
ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara kelistrikan
dan kemagnetan. Tahun 1821 Michael
Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet
dapat menimbulkan arus listrik (artinya
magnet menimbulkan listrik)
melalui eksperimen yang sangat sederhana. Sebuah m
agnet yang digerakkan masuk dan keluar pada
kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada
kumparan itu.

III. DATA & METODE

Dalam percobaan konversi energi ini, alat dan bahan


yang kita butuhkan meliputi garam, bola lampu, magnet,
aqua gelas, air, aplikasi light meter, dan sendok. Di
dalam percobaan ini kita berusaha untuk membuktikan
suatu hipotesis yang menyatakan bahwa konsentrasi
garam akan meningkatkan intensitas cahaya lampu.
Oleh karena itu, disini saya mengukur takaran garam
dengan menggunakan takaran per sendok. Disini saya
melakukan sepuluh kali variasi garam, dari satu sendok
hingga sepuluh sendok garam. Kemudian intensitas
cahaya lampu dapat diukur dengan menggunakan
aplikasi light meter yang dapat kita download di device
yang kita miliki. Saya meletakkan aplikasi ini sekitar 20
cm dari pusat bola lampu. Di percobaan ini saya
menggunakan metode analisis kuantitatif. Percobaan
konversi energi ini menekankan agar kita dapat
menganalisis dan mengumpulkan data secara teliti
terutama dalam pengukuran takaran garam dan
seberapa besar intensitas cahaya yang akan kita
dapatkan. Apabila kita sudah menentukan data-data
yang sesuai, maka hipotesis dari praktikum ini dapat kita
buktikan.

IV. HASIL & DISKUSI

Berikut merupakan data yang diperoleh dari hasil


percobaan konversi energi

Berikut merupakan data yang diperoleh dari hasil


percobaan konversi energi

Takaran garam (sendok) Intensitas cahaya (lux)


1 840

2 907

3 930

4 964

5 1026

6 1068

7 1133

8 1179

9 1237

10 1296

PENGARUH GARAM TERHADAP


INTENSITAS CAHAYA
1400

1200

1000

800

600

400

200

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dalam percobaan ini tujuan kita adalah membuktikan


hipotesis yang menyatakan bahwa konsentrasi garam
akan meningkatkan intensitas cahaya lampu. Bisa
dilihat pada tabel dan grafik di atas bahwa dari
takaran satu sendok hingga sepuluh sendok garam,
intensitas cahaya lampu yang kita dapat semakin besar.
Maka hipotesis ini terbukti benar. Kita juga akan
mengenal istilah larutan elektrolit dalam percobaan
ini. Larutan elektrolit merupakan larutan yang
bisa menghantarkan arus listrik. Dalam larutan
elektrolit molekul-molekulnya terurai (terdisosiasi)
menjadi partikel-partikel bermuatan listrik positif dan
negatif yang disebut dengan ion (ion positif-ion negatif.
Ion-ion inilah yang kemudian menghantarkan arus listrik.
Perubahan kimia larutan ini ditandai dengan perubahan
warna, munculnya gelembung gas dan adanya endapan,
serta jika diuji dengan alat uji elektrolit larutan ini
mampu menyalakan sebuah lampu. Semakin banyak ion
yang terbentuk, maka semakin kuat sifat elektrolit
larutan tersebut. Disini juga kita ketahui bahwa medan
magnet dapat mempercepat penurunan tingkat
kesadahan air. Jika tingkat kesadahan air menurun,
maka intensitas cahaya yang dihasilkan akan semakin
besar. Bagaimana energy listrik dapat berubah menjadi
energi cahaya? Larutan garam dan magnet tadi
merupakan larutan elektrolit yang sifatnya dapat
menghantarkan listrik, listrik tersebut masuk ke bola
lampu dan menyebabkannya untuk menyala. Pada
umumnya besarnya energi yang keluar pada lampu sama
dengan besarnya energy yang masuk. Jadi terang atau
tidaknya cahaya pada lampu bergantung dari kondisi
listrik yang masuk pada lampu.

V. KESIMPULAN

Konversi energi atau energy conservation merupakan


perubahan bentuk energi dari satu bentuk menjadi
bentuk lainnya. Di dalam ilmu fisika kita mengenal
istilah hukum kekekalan energi. Hukum ini menyatakan
bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lainnya. Energi dapat kita ubah atau kita
konversikan menjadi bentuk lain. Dalam percobaan ini
kita berusaha untuk mengkonversikan energi listrik
menjadi energi panas. Disini listrik dapat terjadi karena
campuran antara air, garam, dan magnet menghasilkan
larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik.
Medan magnet disini juga dapat mempercepat penurunan
tingkat kesadahan air. Jika tingkat kesadahan air
menurun, maka intensitas cahaya yang dihasilkan oleh
bola lampu akan semakin besar.

VI. UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur disampaikan kepada Allah Yang Maha


Kuasa, karena dengan kehendak-Nya, saya dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini. Saya menyadari
bahwa laporan ini tidak dapat selesai tanpa doa,
dukungan, dan motivasi dari banyak pihak. Adapun dalam
kesempatan ini saya ingin berterima kasih kepada:

 Dra. Maria Daurina Bobanto, M.Si dan Dolfie Paulus


Pandara S,Pd, M.Si atas bimbingannya agar saya
dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.

 Kedua orangtua saya yang selalu memberikan


dukungan mereka untuk saya.

 Grup “TOMAN” dAN VIp sAyA yANG sudAh MeMberIkAN


motivasi dan menemani saya untuk menyelesaikan
laporan praktikum ini.

VII. DAFTAR PUSTAKA

 ArdraBiz. Usaha Energi Daya. Perubahan energi


listrik menjadi energi cahaya | ardra.biz

 Azenisme. 2014. Elektrolisis. Elektrolisis - Bisakimia

 Erivanto, Dino. Dani, Ahmad. Gunawan, Haris. 2020.


Sistem Konversi Energi Listrik Sebagai Energi
Alternatif Untuk Kebutuhan Rumah Tangga. Sekolah
Tinggi Teknologi Sinar Husni.

 FisikaZone. 2014. Energi Listrik. Energi Listrik Dan


Perubahannya Menjadi Panas, Cahaya, Gerak
(fisikazone.com)

 Harahap, Muhammad Ridwan. 2016. Sel Elektrokimia :


Karakteristik dan Aplikasi. UIN Ar-Rainry Banda Aceh
Kopelma Darussalam.
 Marlina, Ena. 2016. Pengaruh Variasi Larutan
Elektrolit Terhadap prOduksI brOwN’s GAs. Teknik
Mesin Universitas Islam Malang.

 Motsanos, Glottis. 2017. The Law of Conservation of


Energy. Triflon Technologies Sweden.

 S.Z. Ahammad, T.R. Sreekrishnan. 2016. Electrolysis.


in Bioremediation and Bioeconomy

 Syawalian, Muhammad Adam Rizky. Yohana. Kahar,


Abdul. 2019. Pengaruh Kuat Arus dan Tegangan
Terhadap Perubahan Kandungan Logam Pada Lindi TPA
Sampah dengan Metode Elektrolisis. Universitas
Mulawarman.

 Wendy M. Smith, Susan M. Collett. 1991. Energy


Conservation, in Information Sources in Energy
Technology

Link video praktikum Konservasi Energi :


https://youtu.be/oQsBs2qJYeI

Anda mungkin juga menyukai