Anda di halaman 1dari 219

Ekonomi Teknik (Enginering

Economic) JILID 2
. MARSUDI JOYOWIYONO SE.

(ENGINEERING ECONOMICS)
.....

if .
af Kern. PU
0.1 f .

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


Diterbitkan oleh Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum Jakarta
EKONOMI .TEKNIK
(ENGINEERING ECONOMICS)
JILID 2

Cetakan ke : II tahun 1992

.:.. ·,-. .. ·-·· ,_ ,·l F- :K E;~JAN Ut" •lllil


B L\ Ll T t3 1\ .\J •-1 P Ll.
. PtRUSfAK.'~

Ottenrna tgl. .; , ol nt '/f..


N. I.:

N.K.:

disusun oleh :
IR. FX. MARSUDI JOYOWIYONO, SE

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


Dlterbltkan oleh Yayasan Badan Penerblt Pekrja~n Umum Jakarta
Nomor Kode Uo. 21
Judul EKONOMI TEKNIK JILID II
(Engineering Economics)
Disusun oleh Ir. FX. Marsudi Joyowiyono, SE
Cetakan ke 2
Tahun Penerbitan 1992
Tebal 230 halaman
Ukuran (15 x 23,50) em
Penerbit YBPPU
Percetakan PT. Chandy Buana Kharisma
Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-undang
hak cipta 19 87 pasal 44

Dilarang mengutip atau merekam dengan cara apapun isi buku ini
baik sebagian atau seluruhnya tanpa izin dari Y B P P U.
"Every ~ngier structure, with. few. exceptions, is first suggested by
economic: requirements: and the design of every part, excepting few, and
of the_ whole is finally judged from the economic: stand pojnt.
It is therefore apparent that the so-c:alled principles of design are
subordinate to the principles whic:h underlie economic: judgment.
J.C.L. Fish".
KATA PENGANTAR

Buku "EKONOMI TEKNIK" (Engineering Economies) karangan Ir.


FX. MARSUDI JOYOWIRONO, SE ini sudah lama habis, dalam kenyataannya
masihjuga tidak sedikit orang yang menanyakannya, terutama para mahasiswa,
dosen yang hendak menjadikan buku ini sebagai acuan dalam memberi kuliah
kepada para mahasiswa, para karyawan, konsultan serta kontraktor.
Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum merasa perlu mempertimbangkan
dan kemudian mencetak ulang, untuk memenuhi keperluan masyarakat.

Selain pembetulan salah cetak serta sedikit perbaikan di bidang Redaksi,


buku ini secara menyeluruh tidak mengalami perubahan yang mendasar.

Meskipun demikian, pihak Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum


senantiasa membuka hati untuk menerima saran serta usul yang bermaksud
memperbaiki buku ini, demi kebaikan kita bersama.

Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih.

Jakarta, 19 Agustus 1992

Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum


KATA PENGANTAR
PRAKATA iii
PENDAHULUAN' v

bab 6
PENILAIAN, PENYUSUTAN DAN PERPAJAKAN 201
6-1 Prinsip-prinsip Penilaian 202
6-2 Tujuan Penyusutan 204
6-3 Jenis-jenis Penyusutan 206
6-4 Metode-metode Penyusutan 207
6-S Penyusutan dan Perpajakan 215
6-6 Perbandingan Ekonomi Sesudah-Pajak 217
6-7- Studi Penggantian Sete1ah-Pajak 223

bab 7
STUDI EKONOMI PROYEK PEKERJAAN l!MUM 227
7-1 Hubungan Insinyur dengan Proyek Pekerjaan Umum 229
7-2 Proyek-proyek Tujuan-Ganda 230
7-3 Mengapa diper1ukan Studi Ekonomi untuk Pekerjaan Umum 232
7-4 Kesulitan-kesu1itan da1am Studi Ekonomi Pekerjaan Umum 233
7-S Manfaat (Untung) dan Pengurbanan (Biaya) 234
7-6 Perbandingan Untung-Biaya 236
7-7 Perbandingan Kenaikan 6 B/ 6 C 240
7-8 Masa1ah Inflasi 245
7-9 Inflasi dan Tingkat Bunga 248
7-10 Pengaruh Inflasi pada Eva1 uasi ~konmis 251
7-11 Harga Bayangan dan Upah Bayangan 257

bab 8
PEKERJAAN-PEKERJAAN PERINDUSTRIAN 261
8-1 Sumber-sumber Dana untuk lnvestasi 262
8-2 Pertimbangan Strategis mengenai Sumber Dana 263
8-3 Pengaruh Finansia1 267
8-4 Pcrtimbangan Taktis mcngcnai Sumber Dana 269
8-S Menyewa atau Membeli 274
8-6 Anggaran Permodalan 278
8-7 Kwalilikasi Anggaran Permodalan 286
8-8 Masalah Pencemaran dan Pengelolaan Lingkungan 287

bah 9
ESTIMASI, RISIKO. DAN KETIDAK-PASTIAN 293
9-1 Unsur-unsur yang di-Estimasikan 294
9-2 Mctodc-mctodt• Estim:a\i Biaya 298
9-3 Estimasi dan Pengambilan Kcputusan 301
9-4 Pengaruh Kcsal:ah:an d:al:am Estim:asi 303
9-5 Arti Risiko dan Kctidak-pastian 308
9-6 Faktor-faktnr yang Mcmpcng:aruhi Risiko 309
9-7 Pembuatan Keputusan yang Melibatkan Risiko 311
9-8 Nilai di-Perkirakan dalain Pembuatan Keputusan 316

bah 10
STUD! KELA YAKAN 323
10-1 Studi Kelayakan Proyek Mikro 325
10-2 Studi Kelayakan Proyek Makro 332

LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Symbol dan Rumus Dasar Bunga 347
B. Daftar Faktor Bunga Kompon-Diskrit 351
(dengan ciri sendiri-sendiri)
C. Daftar Faktor Bunga Kompon-Kontinyu 379
D. Daftar Kepustakaan 3 83

PERTANYAAN DAN SOAL-SOAL 385


KATAPENGANTAR

Dalam rangka menunjang keberhasilan . pembangunan nasional yang


semakin mantap dewasa ini dan memasuki PELITA IV. yang akan datang,
saya berpendapat bahwa penterapan bidang ilmu pengetahuan Ekonomi
Teknik (Engineering Economics) dalam mempersiapkan dan melaksanakan
proyek-proyek, akan tebih meningkatkan efisiensi dan optimasi, baik
dibidang perencanaan, pelaksanaan maupun op'erasionalnya.

Oleh karena itu, selain bagi para mahasiswa yang sudah hampir
menamatkan studinya di Perguruan Tinggi, saya berpendapat bahwa buku
Ekonomi Teknik ini akan bermanfaat pula bagi para pimpinan dan
karyawan, para konsultan dan kontraktor, baik dilingkungan pemerintah
maupun swasta, yang tugasnya banyak berhubungan dengan pemilihan
alternatif proyek-proyek (alternative projects selection), berikut estimc.si biaya
(cost estimation) dan analisa untung-biaya (cost-benefit analysis).

Selanjutnya, saya mengucapkan terima kasih kepada Saudara


Ir. F.X. Marsudi Joyowiyono yang telah meluangkan waktu dan pikirannya
dalam menyusun buku ini untuk menyebar luaskan pengetahuan yang
relatif masih baru dan belum banyak dikenal.

Jakarta, 5 Januari 1983


PRAKATA

Mengingat bahwa pada saat ini belum ada buku mengenai ilmu "Engine-
ering Economics" yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia (Ekonomi
Teknik), maka penulis memberanikan diri untuk menyusun buku Ekonomi
Teknik ini yang bersumberkan pada buku-buku sebagai perpustakaan
seperti tertera pada halaman terakhir.

Buku ini kami susun berdasarkan bahan-bahan kuliah ya:1g kami berikan
di l.T.B. Secara jujur terus terang kami akui, bahwa bahan yang kami
sajikan ini hanya hal-hal yang penting saja, jadi belum lengkap sempurna.
Hal ini disebabkan karena betapa luasnya ilmu Ekonomi Teknik ini yang
merupakan perpaduan antara ilmu Ekonomi dan Technology.
Disamping itu, mungkin masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan dan
kekurangan-kekurangan disana-sini, untuk itu kami mohonkan maaf dan
kami harapkan adanya kritik-kritik atau saran-saran yang positif dari para
pembaca. Yang penting disini ialah, bahwa setalah membaca buku ini kita
sebagai orang-orang teknisi disamping memperhatikan keahlian, bahan, per-
alatan dan tenaga manusia, juga harus memperhatikan betapa pentingnya
peranan modalluang dalam pembangunan, dan yang terpenting lagi bahwa
uang Rp. 1.000,- sekarang adalah tidak sama dengan Rp. 1.000,- setahun
kemudian apabila dikaitkan dengan nilal waktu uang (time value of money).

Adapun mengenai buku prinsip-prinsip Ekonomi Teknik yang tclah


beredar ditoko buku sejak pertengahan· tahun 1982, adalah merupakan
kumpulan diktat dari sebagian mala kuliah yang k.ami berikan di l.T.B.
Diktat tersebut diterbitkan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil l.T.B ..

Dengan diterbitkannya buku EkononJi Teknik ini, kami menghaturkan


banyak terima kasih kepada Bapak lr. Suyono Sosrodarsono, sekarang
menjabat Menteri Pekerjaan Umum, yang telah berkenan mcmberikan kata-
pengantar yang amat berharga, dan juga kepada Ketua Yayasan Bada11
Penerbit Departemen P.U., yang Ielah memberikan prioritas demi terlak-
sananya penerbitan buku ini.

Begitu pula terima kasih kami sampaikan kepada Percetakan Gita Gra·
fika dan Nn. Ida Madjid yang telah membantu menyiapkan ketikan. konsep
naskah, serta rekan-rekan yang telah membantu menyiapkan perhitungan
dan gambar-gambarnya.

iii
Akhirnya kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas Rachmat dan Karunia-nya yang dilimpahkan kepada kami, dan
juga kami haturkan terima kasih kepada leluhur, sesepuh, dan orang tua
kami atas do'a dan restu beliau, dan yang terakhir tetapi yang tidak kurang
. penting pula terima kasih kami kepada isteri dan anak-anak kami yang
telah banyak membantu moril selaml'l kami menyusun buku ini yang mema-
kan waktu kurang-lebih dua tahun lamanya.

Jakarta. 23 Maret 1983.

Penyusun
PENDAHULUAN Ekonomi Teknik (Engineering
Economics) adalah suatu ilmu pengetahuan yang belum banyak
dikenal dikalangan masyarakat Indonesia.
Bahkan di Institut Teknologi Bandung sendiri, mata kuliah
Ekonomi Teknik ini baru untuk pertama kalinya diberikan di
Jurusan Sipil dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan sejak
tahun perkuliahan 1980/1981.
Mata kuliah ini amat penting bagi para mahasiswa tingkat akhir
jurusan Sipil, terutama yang akan memilih keahlian dibidang
Teknik Konstruksi dan Pengloa~ (Construction Management).
Disamping itu, ilmu ini ada baiknya diketahui pula oleh para
sarjana teknik lainnya, terutama yang berkecimpung dalam bidang
atau tugas perencanaan, oleh para pengajar, para pejabat baik di
instansi pemerintah maupun swasta, yang bidang tugasnya banyak
berkaitan dan berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan fisik
proyek-proyek. ·
Susunan buku Ekonomi Teknik ini dibagi dalam dua bagian.
Bagian satu terdiri dari lima bab, ialah Bab 1 sampai dengan Bab 5
dihimpun dalam Buku Jilid 1. Bagtan dua, yang juga terdiri dari
lima bab, ialah Bab 6 sampai dengan Bab 10 dihimpun dalam Buku
Jilid 2.
Setelah didahului dengan pengenalan kepada Ekonomi Teknik
(Bab 1), dasar-dasar pengertian Ekonomi (Bab 2), dan Matematika

y
uang (Bab 3), dalam buku ini dibahas secara agak mendalam me-
ngenai pemilihan alternatif proyek-proyek dengan menggunakan me-
tode-metode perbandingan, ialah dengan : metode perbandingan Ni-
lai-Tahunan Ekivalen (A W), metode perbandingan Nilai sekarang
(PW), dan metode perbandingan Tingkat-Pengembalian (RR · atau
IRR), dan terutama untuk proyek-proyek pekerjaan umum diguna-
kan metode perbandingan Untung-Biaya (B/C ratio), seperti
diuraikan dalam Bab 4 dan Bab 7.
Kemudian cara menyusun cashflow-cashflow sebelum dan setelah
pajak dalam rangka memperhitungkan tingkat pengembalian (IRR)
untuk proyek-proyek investasi, disertai cara menghitung biaya-biaya
penyusutan dengan metode-metode : Garis-Lurus, Keseimbangan-
Menurun, Jumlah Angka-Tahunan, dan Dana-Diendapkan dibahas
dalam Bab 6. Selanjutnya disinggung pula dalam buku ini hal-hal
yang berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan perindustrian (Bab 8),
cara memperhitungkan kesalahan dalam membuat estimasi-estimasi,
nilai diperkirakan dalam pembuatan keputusan sehubungan adanya
faktor-faktor risiko dan ketidak-tentuan (Bab 9). Sedikh uraian
mengenai analisa Biaya-Seimbang (Break-Even), analisa Biaya-
Minimum, analisa Kepekaan (Sensitivity), dan analisa Program
Liniar (Linier Programming) telah melengkapi susunan isi buku ini
(Bab 5), dan akhirnya ditutup dengan sedikit uraian mengenai cara
menyusun laporan Studi Kelayakan (Bab 10).
Analisa-analisa ekonomi yang diterapkan kepada enjinering akan
terlihat dalam urusan kegiatan penilaian-penilaian biaya yang riil
mengenai penggunaan sumber-sumber daya dalam rangka menetap-
kan prioritas-prioritas diantara usulan-usulan yang sedang diper-
saingkan. Tujuannya ialah untuk memberikan masukan-masukan
kepada para insinyur mengenai penetapan faedah-faedah ekonomis
dari alternatif rencana-rencana yang diusulkan, dan untuk me-
yakinkan bahwa sumber-sumber yang tersedia akan digunakan
untu1c mencapai tujuan yang dikehendaki dengan biaya yang
seminimal mungkin.
Jadi tujuan dari pada evaluasi ekonomi adalah untuk menjamin
adanya manfaat yang sebesar-besarnya dari sumber-sumber yang
. - --
tersedia. Pemilihannya seringkali memerlukan pertimbangan berda-
sarkan alternatif cara-cara mengenai pelaksanaan proyek khusus,
·seperti misalnya : untuk mencapai suatu keseimbangan yang optimal
diantara penggunaan tenaga kerja dan peralatan mesin.1
Akan menjadi jelaslah bahwa dimana tenaga kerja terdapat langka
dengan sendirinya upah menjadi terlalu tinggi, maka akan menjadi
lebih ekonomis untuk menggunakan lebih banyak peralatan mesin
dari pada tenaga kerja, sedemikian hingga biaya akibat penambah-
an peralatan mesin sama dengan biaya penggunaan banyak tenaga
_kerja.
Sebaliknya dimana terdapat tenaga kerja berlimpah-Iimpah
sehingga upah buruh menjadi sangat murah, maka sebaliknya
penggunaan peralatan mesin dikurangi, sedemikian hingga biaya
akibat penggunaan buruh yang banyak itu sama dengan biaya
penggunaan peralatan mesin yang sudah dikurangi.
Analisa-analisa tersebut diatas didasarkan kepada pertimb~nga
agar supaya jumlah pengangguran tidak semakin banyak, dan untuk
membantu pemerintah dalam usaha melaksanakan pemerataan
pendapatan. Jadi adalah sangat ideal. apabila kebijaksanaan
memilih proyek-peoyek tersebut didasari pertimbangan-pertimbang-
an:
1. Proyek harus seekonomis mungkin, tetapi teknis dapat diper-
tanggung jawabkan.
2. Walaupun menggunakan alat-alat modern, tetapi tetap mc-
ngikut sertakan tenaga kerja, sehingga tidak menambah
jumlah pengangguran.
3. Perlu diperhatikan dan dibatasi seminimal mungkin adanya
pencemaran udara maupun pencemaran air yang timbul aki-
bat adanya proyek tersebut, sehingga tidak banyak merig-
ganggu lingkungan sekitarnya.

vii
bab6
PENILAIAN,
PENYUSUTAN
DAN PERPAJAKAN. Untuk suat~. kebutuhan yang
mempunyai arti ekonomi, haruslah merupakan s\latu kebutuhan
dalam pen,mian bahwa seseorang bersedia mengorbankan sesuatu
agar supaya. dapat memuaskannya. Tentu saja, kesediaan dan
kecenderungan untuk mengorbankan sesuatu dalam rangka untuk
memenuhi suatu kebutuhan disesuaikan dengan keinginannya. Ber-
dasarkari fakta bahwa masyarakat bersedia menyerahkar: sejumlah
barang-barang yang berlainan agar supaya dapat memenuhi
kebutuhan mereka yang berbeda-beda, ini berarti bahwa barang·
barang ini mempunyai nilai-nilai yang berlainan pula untuk mereka.
Secara umum dari hal-hal yang telah dibahas dalalm Buku 1 dapat
ditarik kesimpulan bahwa harga suatu barang atau jasa dapat
dinilai dengan tingkat untuk mana barang atau jasa tersebut dapat
dipertukarkan dengan yang lain. Untuk searang ahli ekonomi.
sesuatu barang yang tidak dapat dipertukarkan dengan barang yang
lain, berarti tidak mempunyai nilai nyata (real value). Ada sejumlah
barang-barang yang dapat memenuhi kebutuhan umat mamisia,
tetapi tidak mempunyai nilai moneter. Umpamanya, cahaya

201
matahari dan udara itu berguna sekali bagi kehidupan manusia,
akan tetapi karena keduanya terdapat dalam jumlah yang berlim-
pah-Iimpah maka tidak dapat dipertukarkan atau dijual. Benda
seperti ini disebut benda bebas, yang merupakan lawan dari benda
ekonomis yang langka dan mempunyai harga.
Adapun mengenai penyusutan, · dalam pengertian akuntansi
adalah merupakan penurunan dalam nilai suatu aset yang diakibat-
kan oleh ketuaan. keusangan atau kekunoan, yang timbul karena
adanya peningkatan dalam disain dan konstruksi peralatan yang
baru. Penyusutan sebuah aset membuat aset tersebut kurang
mampu melaksanakan tugasnya atau kurang mampu memberikan
pelayanan sebagaimana semula dimaksudkan. Penurunan dalam
·nilai ini dikenal dalam akuntansi praktis sebagai suatu pengeluaran
operasional.
Cara memperhitungkan penyusutan ini ialah dengan membagi-
ratakan harga pembelian aset tersebut dalam pembukuan sepanjang
masa usianya. Konsep amortisasi ini nampaknya tidak sesuai dengan
cashflow yang sebenarnya untuk suatu transaksi khusus, akan tetapi
untuk semua transaksi-transaksi yang diambil secara kolcktif
memberikan suatu gambaran penggunaan modal yang realistis
dalam pcrhitungan-perhitungan rugi-laba.
Selanjutnya perlu kita ketahui, bahwa tingkat kegiatan ekonomi
sangat dipengaruhi oleh kebijaksanaan nasional dalam bidang
mooeter dan fiskal. Kebijaksanaan moneter mempengaruhi
tersedianya kredit dan biaya kredit, sedangkan k.ebijaksanaan fiskal
berhubungan dengan penerimaan-penerimaan dan pengeluaran-
pengeluaran pemerintah. Perpajakan adalah merupakan alat kunci
dalam kebijaksanaan fiskal ini. Pajak-pajak Pemerintah, baik pusat
maupun daerah, dibebankan pada pendapatan, kekayaan, dan
transaksi-transaksi. Pemindahan kekayaan melalui mekanisme
perpajakan ini merupakan suatu urusan pokok pemerintah, sedangkan
pembayaran pajak-pajak terse but merupakan suatu kewajiban pokok
para penghasil pendapatan, baik perusahaan maupun individu.

6.1. Prinsip-prinsip Penilaian.

Setelah perdagangan dengan sistem barter tidak digunakan lagi,


maka pertukaran barang-barang dan. jasa sejak saat itu dilaksana-
kan dengan menggunakan uang. Berdasarkan sarana ini nilai semua
barang-barang dan jasa diinterpretasikan dalam istilah-istilah uang.
Dengan perkataan lain, kepada sejumlah uang dapat dipertukar-
kan dengan barang · dan jasa tersebut. Pada setiap saat yang
ditentukan, nilai barang dan jasa diperbandingkan secara mudah
dengan harga-harganya. Perlu dicatat bahwa dalam hal ini harga

202
(price) adalah tidak sama dengan nilai (value). Nilai uang dapat
berubah tiap hari, akan tetapi tidak demikian halnya dcngan nilai
barang atau jasa. Sebagai contoh misalnya, nilai sepotong roti pada
saat sekarang pada umumnya hampir sama nilainya seperti pada
waktu tiga puluh tahun yang lalu, akan tetapi mengenai harganya
sudah berubah sama sekali.
Ukuran penilaian yang paling lazim dihadapi adalah nllal pasar
(market value). Nilai ini yang akan dibayarkan oleh seseorang yang
mau membeli kepada seorang yang mau menjual untuk suatu
barang, yang masing-masing mempunyai keuntungan yang sama dan
tanpa adanya paksaan untuk membeli atau menjual. Pembeli mau
membayar tlarga pasar karena ia percaya bahwa harga ini adalah
kira-kira harga sekarang yang akan ia terima melalui pemiliknya
termasuk sedikit bunga atau keuntungan. Dalam banyak hal yang
berhubungan dengan penyusutan, nilai pasar inilah yang digunakan.
Disamping nilai pasar, ada juga yang dianggap penting adalah
yang disebut nllal pemakalan (use value). Nilai ini adalah yang
untuk benda merupakan sesuatu yang berharga untuk pcmiliknya
sebagai suatu unit pelaksanaan. Jika seorang menyatakan dirinya
sebagai seorang penjual susu, dan mcmerlukan scbuah mesin untuk
membuat steril botol-botol susu, maka nilai pasar mesin dimaksud
untuknya akan secara mendadak naik menjadi nilai pemilikan atau·
nilai pemakaian. Pada umumnya, nilai sebuah aset untuk pemilik
tidak akan melampaui biaya penggaritian aset tersebut. Tetapi
scbaliknya, nilai sebuah aset untuk pemilik tidak akan kurang dari
pada nilai pasar, ialah harga yang diperoleh pemilik dengan mcnjual
asctnya.
Sistim penilaian yang kct iga ialah yang disc but nilal buku (book
value), ialah yang menyatakan nilai suatu kekayaan seperti yang
ditunjukkan pada laporan akuntansi suatu perusahaan. Nilai ini
biasanya diambil untuk menyatakan biaya semula kekayaan diku-
rangi jumlah-jumlah yang telah dibayarkan sebagai biaya penyusut-
an. Jadi nilai ini menunjukkan jumlah modal yang masih tinggal
diinvestasikan dalam kekayaan dan harus diperoleh kembali dalam
waktu mendatang melalui proses akuntansi penyusutan. Perlu di-
perhatikan, bahwa karena perusahaan-perusahaan dapat meng-
gunakan berbagai metode akuntansi penyusutan yang memberikan
hasil-hasil yang berlainan, maka nilai buku dapat mempunyai hanya
sedikit atau tidak sama sekali hubungan terhadap nilai yang
sebenarnya atau nilai pasar dari kekayaan yang bersangkutan.
Sebagai sistim penilaian yang keempat kita kenai apa yang
disebut nllal jual-lagl (salvage value), ialah harga yang dapat di-
peroleh dari hasil penjualan barang bekas. Nilai jmil-lagi menyata-

20J
kan secara tidak langsung bahwa barang/kekayaan mempunyai
kegunaan lebih lanjut, yang sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Alasan dar~ pemilik yang sekarang untuk menjual barang
dapat mempengaruhi nilai jual-lagi. Nilai jual-lagi dapat juga
dipengaruhi oleh biaya reproduksi barang pada saat sekarang;
begitu pula tingkat-tingkat harga dapat menaikkan maupun
menurunkan nilai jual-lagi. Faktor lain yang dapat mempengruhi
nilai jual-lagi ialah penempatan dari barang/peralatan; misalnya
dalam hal pemindahan bangunan-bangunan dal~ rangka untuk
kegunaan lainnya. Kondisi fisik barang dapat juga mempunyai
pengaruh besar pada nilai jual-lagi yang akan diperoleh. Oleh kare-
nanya, perawatan sesuatu barang sangat menentukan nilai jual-lagi
barang tersebut.
Kemudian sebagai sistim penilaian yang kelima adalah yang
disebut nllal alaa-aampah (scrap value). Nilai ini bias~ny dipertim-
bangkan sebagai jumlah barang yang akan dijual sebagai barang
loakan, sedangkan kegunaannya dianggap sudah tidak ada lagi.
Untuk sebagian besar material, kecuali logam-logam berharga,
harga barang sisa-sampah sangat berubah-rubah sepanjang waktu.
Hal ini menunjukkan bahwa ada suatu nilai sisa-sampah yang tidak
menjamin bahwa akan ada dikemudian hari. Oleh karenanya,
adalah praktis diragukan untuk menerima bahwa suatu barang akan
mempunyai nilai lcbih bcsar dart pada suatu nilai sisa-sampah
minimum pada suatu waktu mendatang.
Dalam kebanyakan studi-studi ckonomi nilai sisa-sampah selanjut-
nya dianggap tidak ada (nihil).

6-2. Tujuan Penyusutan.

Karena barang milik atau ~ekayn itu menurun dalam nilai,


maka perlu dipikirkan akibatnya yang disebabkan oleh penyusutan
ini pada proyek-proyek bidang teknik. Terutama, adalah perlu
mempertimbangkan bahwasanya penyusutan itu mempunyai dua
alasan :
1. Untuk menyediakan pengembalian modal yang telah diinves-
tasikan dalam kekayaan ~sik.
2. Untuk memungkinkar. adanya biaya penyusutan yang dibe-
bankan kepada biaya memprodusir produksi atau jasa yang
dihasilkan dari penggunaan aset-aset. Biaya penyusutan ini
mengurangi pajak-pajak pendapatan yang harus dibayarkau·.
Untuk lebih mengetahui mengenai tujuan-tujuan tersebut diatas,
harap diperhatikan contoh berikut.

204
Contoh : Tuan Basah menanam modal Rp. 3 juta dalam sebuah
(6.1] mesin untuk membuat suatu jenis khusus ubin beton. Dia
menemukan bahwa dengan menggunakan buruhnya sen
diri dalam menjalankan mesin tersebut, dia dapat meng·
hasilkan 500 ubin sehari. Dengan bekerja 300 hari setahun
dia dapat membuat 150.000 ubin, dan dapat menjualnya
dengan harga per ubin Rp. SO atau Rp. 50.000 per
seribu ubin. Biaya untuk bahan dan tenaga yang diperlukan
Rp. 20.000 per seribu ubin.
Pada akhir tahun pertama dia menjual 150.000 ubin,
dan mendapatkan keuntungan total Rp. 4.500.000 (per
seribu ubin rata-rata Rp. 30.000). Hal ini diteruskan untuk
waktu lebih dari 2 tahun, pada saat mana mesin kemudian
menjadi rusak dan tidak dapat dijalankan lagi. Untuk
ineneruskan usahanya, dia bermaksud untuk membeli
sebuah mesin baru.
Selama periode 3 tahun tersebut, dia yakin benar
bahwa dia membuat keuntungan Rp. 4.500.000 per tahun,
dan menggunakan seluruh jumlah tersebut untuk penge-
luaran-pengeluaran tahunan keperluan hidupnya. Tiba-
tiba dia mengetahui bahwa dia tidak mempunyai lagi
modalnya yang semula Rp. 3 juta. Mesinnya telah rusak,
dan tidak mempunyai uang lagi untuk membeli mesin
yang baru. Kesalahan apakah yang telah dibuat oleh tuan
Basah dalam pemikiran dan perhitungannya?

Pemecahannya :
Menganalisa masalah seperti telah diuraikan di atas, nam-
paknya tuan Basah tidak memperhatikan bahwa proses penyu-
sutan telah terjadi, dan dia tidak membuat pengadaan untuk
mengembalikan modal yang telah diinvestasikan dalam mesin ubin
Mesin yang bernilai Rp. 3 juta pada waktu dibeli, secara berangsur-
angsur menurun nilainya sampai tidak berharga sama sekali. Selama
.penyusutan ini, modal ·Rp. 3 juta · telah habis digunakan dalam
Pc=m.buatan ubin. Sedangkan ·penyusutan ini adalah·: benar.obenar
sebanyak biaya untuk menghasilkan ubin maupun biaya bahan dan
tenaga. Jadi adalah sangat penting, bahwa penyusutan harus diper-
hatikan sedemikian sehingga modal yang digunakan untuk memba-
yari terlebih dahulu biaya ini harus dapat dikembalikan. Kegagalan .
untuk melaksanakan ini aican selalu menyebabkan si pengusaha
kehabisan modal.
Berhubung modal harus dipertahankan, adl~ penting dan
perlu bahwa pengembalian modal dilaksanakan dengan membe· ·

205
bankan penyusutan kepada biaya produksi. Jadi, dalam hal mesin
ubin ini, produksi 450.000 ubin telah "memakan habis" (consumed)
mesin ubin. Kita dapat mengatakan, bahwa tiap seribu ·ubin menye
babkan penurunan nilai mesin seb~r Rp. 3.000.000/450 =
Rp. 6.670,- Oleh karena itu, Rp. 6.670,· ini harus dibebankan
sebagai biaya penyusutan untuk membuat tiap seribu ubin.
Menambahkan biaya penyusutan ini kepada biaya bahan dan tenaga
Rp. 20.000, memberikan biaya untuk memperoduksi seribu ubin
yang sebenarnya. Dengan diketahuinya biaya yang sebetulnya, maka
keuntungan yang sebenarnya dapat ditentukan. Pada waktu yang
bersamaan pula, dengan membebankan penyusutan sebagai .suatu
biaya, maka sebuah sarana untuk mengembalikan modal telah
disediakan.
Jadi akuntansi penyusutan mempunyai dua macam tujuan. Yang
pertama ialah untuk mempertahankan modal. Yang kedua. ialah
untuk memungkinkan jumlah-jumlah yang tepat yang harus di-
bebankan sebagai biaya penyusutan dalam menentukan biaya-biaya
produksi, dan sekaligus menentukan keuntungan-keuntungan. Tuju-
an yang kedua inilah yang amat penting bagi seorang "engineer"
dalam membuat studi-studi ekonomi.

b-3. Jenis-jenis Penyusutan.

Dari segi pcnyusutan lainnya yang menyusahkan adalah kenya-


taan bahwa penurunan dalam nilai mempunyai bebcrapa sebab.
diantaranya adalah sulit untuk diramalkan atau dikctahui tcrlcbih
dahulu. Penurunan-penurunan dalam nilai ini bcrsamaan dcngan
berl;tlunya waktu. dapat diklasitikasikan scbagai berikut :
Penyusutan fisik adalah disebabkan karena bcrk.urangnya ke-
mampuan tisik dari sebuah aset untuk menghasilkan pn;duksi. yang
sebab-sebabnya pada umumnya dikarenakan keausan dan keme-
rosotan. Hal ini menyebabkan biaya-biaya operasional dan perawatan
meningkat sedangkan produksi menurun. Sebagai akibat, keuntungan
dapat menurun pula. Penyusutan fisik terutama adalah tergantung
pada waktu dan penggunaan. Oleh karenanya sangat dipengaruhi
oleh kebijaks'anaan perawatan dari pemilik. Beberapa orang
berpendapat bahwa adalah dimungkinkan untuk melakukan
perawatan terhadap aset-aset sedemikian baiknya sehingga barang-
barang tersebut seolah-olah masih tetap baru.
Penyusatan fungslonal, yang kerap kali disebut kcusangar.
kekunoan (obsolescene). adalah lebih sulit untuk menentukan dari
pada penyusutan fisik. Dalam hal ini penurunan nilai disebabkan

206
karena berkurangnya dalam permintaan untuk tugas atau fungsinya
sebagaimana direncanakan semula. Pengurangan ini dapat ditim·
bulkan dalam berbagai cara, antara lain : pergantian mode, pusat-
pusat kependudukan berpindah, diprodusir baru mesin-mesin yang
lebih efisien, atau pasar telah jenuh. Sebaliknya meningkatnya
permintaan dapat berarti bahwa mesin yang ada tidak mampu lagi
untuk memprodusir volume yang diperlukan. Jadi ketldak-cakapan
(inadequacy) adalah suatu sebab dari penyusutan fungsional.
Jikalau penyusutan tisik dapat layak diharapkan dan diperkira-
kan, sebaliknya penyustrtan fungsional adalah lebih sulit untuk
dipahami. Walaupun demikian, dalam banyak usaha sebagian besar
dari biaya penyusutan total disebabkan karena faktor-faktor fungsi-
onal. Jadi penyusutan fungsional ini sekalipun sukar untuk me-
nentukannya, bagaimanapun juga tidak dapat diabaikan.
Penyusutan disebabkan perubahan dalam tingkat harga (mone-
tary depreciation) adalah hampir tidak mungkin untuk diramalkan,
dan oleh karenanya jarang dijelaskan dalam studi-studi ekonomi.

Apabila tingkat-tingkat harga meningkat selama periode-periode


intlasi, sekalipun semua modal yang diinvestasikan pada waktu
pembelian semula Ielah dikembalikan melalui prosedur penyusutan
yang sempurna, modal yang dikembalikan ini tidak akan cukup
untuk menyediakan penggantian yang identik. Walaupun sudah ada
suatu pengembalian modal yang diinvestasikan, modal ini telah
menurun dalam nilai. Jadi dalam hal ini modalah yang menysut,
bukan barang kekayaannya. Inilah yang merupakan suatu alasan
utarna mengapa penyusutan yang demikian ini tidak dipertim-
bangkan dalam studi-stodi ekonomi. Alasan lainnya adalah bahwa
penyusutan tahunan berdasarkan inflasi tidak cizinkan dalam
penentuan keuntungan-keuntungan untuk tujuan-tujuan pajak pen-
dapatan. Dengan perkataan lain, dalam hal ini penyusutan tidak
dapat dibebankan sebagai pengeluaran operasional untuk tujuan-
tujuan pajak.

6-4. Metode-metode Penyusutan.

Diantara beberapa metode j)enyusutan yang tersedia, ada tiga


yang biasanya banyak digunakan dalam studi-studi ekonomi, ialah :
Metode Garis-lurus (Straight-Line Method), Metode Keseimbangan-
Menurun (Declining-Balance Method), dan Metode Jumlah-Angka-
Tahunan (Sum of-the-Year's-Digits Method). Metode-metode ini
secara teliti didasarkan pad a waktu. Yang dimaksudkan disini
ialah bahwa sebuah aset yang digunakan tiap hari mempunyai biaya

207
penyusutan yang sama seperti yang digunakan hanya satu kali per
tahun.
Contoh·contoh yang luas mcngcnai pengembalian modal untuk
tiga metode tersebut di atas. dipertunjukkan dalam G:unbar 6·1
Kurva-kurva pada gambar ini didasarkan pada contoh data dan
penjelasan permasalahan untuk contoh bcrikut.

Contoh : Sebuah perusahaan angkutan mcmbeli bcberapa buah truk


(6.2) dengan harga Rp 14 juta sebuah. Laporan-laporan yang
telah lampau menunjukkan bahwa truk·truk tersebut akan
mempunyai ~sia kegunaan-penuh 5 tahun. Sesudah usia 5
tahun ini, truk·truk tersebut dapat dijual dengan harga
Rp 2 juta sebuah. Sekarang ini perusahaan menerima
bunga dari dana-dana yang diinvestasikan sebesar ~o.
Tentukan :
a. Biaya penyusutan selsma tahun 1
b. Biaya penyusutan ~lam tahun 2
c. Cadangan penyusutan yang dikumpulkan pada akhir
tahun 3
d. Nilai buku pada akhir tahun 3

Pemecahan:
Symbol-symbol yang digunakan dalam mengembangkan rumus-
rumus untuk metode-metode penyusutan adalah :
P = harga pembclian aset
S =nilai jual-lagi pada akhir usia kcgunaan aset
n = usia kegunaan aset yang diperkirakan
1 = jumlah tahun penyusutan (pemakaian dari waktu
pembelian)
8 t = 11ilai buku pada akhir tahun t
Dt = biaya penyusutan selama waktu dalam tahun t

1) Metode Garis-Lurus (Straight-Line Method)

Metode penyusutan garis-lurus adalah yang paling sederhana


untuk diterapkan dan paling luas digunakan diantara metode-
metode penyusutan lainnya. Biaya penyusutan tahunannya adalah
konstan. Nilai bukunya adalah harga pembelian dikurangi hasU
perkalian jumlah tahun penyusutan dengan biaya penyusutan
tahunan.
Jadi :
D= P-S t
dan B1 = P - -;- (P - S)
n

208
Berdasarkan data pada contoh diatas :
a) dan b) Karena biaya penyusutan tahunan konstan, maka biaya
biaya untuk tahun 1 dan tahun 2 adalah

P-S Rp. (14.000.000- 2.000.000)


D= n
= s
= Rp. 2.400.000/tahun.
c) Biaya penyusutan yang disediakan pada akhir tahun ke 3 ada·
=
lab 3 x Rp 2.400.000 Rp. 7.200.000,·

t
d) Bt = P - - (P - S)
n
3
= Rp. 14.000.000-- X (Rp. 14.000.00\1- 2.000.000)
s
= Rp 14.000.000- Rp 7.200.000 = Rp. 6.800.000,·
Secara umum perhitungan untuk biaya penyusutan dan nilai
buku dapat diperlihatkan seperti dalam Tabel berikut.

Tabel 6.1 Metode Garis.-Lurus.

Akhir tahun. 't' Biaya penyusutan Nilai buku pada akhir


selama tahun 't' tahun 't'

0 p

1
P-S
ft
P-1 . (P~S)
2
P-S
n
P-2 ( P~ s]
3
P-S
n
P-3 ( p~ s]
P-S
t P-t (P-:SJ
n
n P-S
n
p:.....n ( p : SJ
Jadi seperti yang telah disebutkan diatas :
P-S P-S)
Dt = dan Bt = P - t [ --;;-·
n

209
sedangkan tingkat penyusutan tiap tahunnya adalah 1/n.

2] Met ode Keseimbangan-Menurun (Declining-Balance Method)

Metode penyusutan keseimbangan menurun beranggapan bahwa


sebuah aset menurun dalam nilai lebih cepat pada tahun-tahun
permulaan dari pada tahun-tahun terakhir dari usia kegunaannya.
Yang amat penting dengan metode ini ialah bahwa nilai jual-lagi
harus lebih besar dari pada no!.
Untuk suatu tingkat penyusutan R, maka biaya penyusutan
dalam setiap tahun dengan menggunakan metode ini dapat
dinyatakan

Dt = R.Bt-1

Secara umum kita dapat menyatakan, bahwa Bt =Bt-l - Dt


Oleh karena itu, untuk penyusutan keseimbangan menurun
8t = 8 t-l - RBt-1· = (1-R)Bt-1.
Secara umum, biaya penyusutan selama tahun 't' dan nilai buku
pada akhir tahun 't' dapat dinyatakan seperti dalam Tabel berikut.
Tabel 6.2. Metode Keseimbangan-Menurun.

Akhir Biaya penyusutan Nilai buku pada


tahun 't' selama tahun 't' akhir tahun 't'
(i p

Rs a0 = R(P) (I - R>Bo =(I- R)P

2 R s B1 =R(l-R}P (I- R>Ba =(I- R)2 p

J Rs a2 =~U-R)2P ( I - RlB2 =(I- R)JP

Rs a1_ 1 =R(I-R}I-1 p u- R>B 1--. 1 =(1- R) 1P

n R s Bn-1 = R(l- R)11-l p ( I - R) Bn-1 =(I- R)aP

Jadi nilai buku adalah : Bt = (1 - R) t P.


Jika dikembangkan lebih lanjut, memberikan

Bt ~ra;­
=-·
p
> 1-R=v---.;-

tingkat penyusutan

210
Karena dalam metode ini sepanjang usia kegunaan aset tingkat
penyusutan tiap tahunnya adalah konstan, maka kadang-kadang
disebut juga Metode Prosentase-Konstan. a tau Rum us Matheson.
Jika metode penyusutan keseimbangan-menurun digunakan
... otuk tujuan-tujuan pajak pendapatan, maka tingkat penyusutan
maksimum yang digunakan adalah dua-kali tingkat penyusutan
metode garis-Iurus. Jadi, untuk sebuah aset dengan usia kegunaan
diperkirakan 'n' tahun, maka tingkat penyusutan maksimum yang
diizinkan adalah 2 (1/n). Metode penyusutan semacam ini biasanya
dikenal sebagai metode penyusutan Keselmbangan-menurun-Dobel
(double-declining-balance). Dalam keadaan-keadaan lainnya. tingkat
penyusutannya dibatasi sampai 1,SO a tau 1,25 kali tingkat penyu-
sutan dari metode garis-Iurus.

200%
Jadi tingkat penyusutan Rmax = - - -
n

Diterapkan untuk contoh tersebut diatas (halaman 208),


memberikan :

a) Dengan ketentuan tingkat penyusutan R max = -200%


5
= 40o/o •
01 = 40%.P = 0,4 (Rp. 14.000.000) = Rp. 5.600.000,-
b) D 2 = 40%.8 1 = 0,4 (Rp. 14.000.000- Rp. 5.600.000)
= 0,4 (Rp. 8.400.000) = Rp. 3.360.000,-
c) Biaya penyusutan yang disediakan pada akhir tahun ke 3
adalah jumlah dari

01 + 02 + 0,4 (8 2 ) = Rp. 5.600.000 + Rp. 3.360.000 +


0,4 (8 1 - 0 2)
= Rp. 5.600.000 + Rp. 3.360.000 + 0,4 (Rp. 8.400.000 -
Rp 3.360.000)
= Rp 5.600.000 + 3.360.000 + Rp. 2.016.000
= Rp. 10.976.000,-
d) 8 3 = B2 - 03 = (Rp. 8.400.000 -Rp. 3.360.000 ) -
Rp. 2.016.000
= Rp. 5.040.000- Rp. 2.016.000 =
Rp. 3.024.000,-

Oalam metode ini perlu diselidiki berapa besar nilai buku pada
akhir tahun ke 5, yang ternyata memberikan

211
B5 = (1 - 0,4) 5 . Rp. 14.000.000 = (0,6) 5. Rp 14.000.000
= Rp. 1.088.000,-

yang ternyata kurang dari pada nilai jual-lagi dari pada aset. Se-
dangkan peraturan-peraturan perpajakan tidak mengizinkan bahwa
nilai buku asct dibawah nilai jual-lagi.
Sekarang kita perhatikan dahulu :
D4 = 40%.83 = 0.40 (Rp 3.024.000) = Rp 1.209.600
84 = 83- D4 = Rp 3.024.000- Rp 1.209.600
= Rp 1.814.400 ( Rp 2.000.000
8 4 (diiz) = 8 3 - S
= Rp 3.024.000 - Rp 2.000.000 = Rp 1.024.000

Dengan dernikian nilai buku pada akhir tatum· ke 4 :tkan


dipcrtahankan sama dengan nilai jual-lagi Rp 2.000.000 - dan tidak
akan dibcbani biaya penyusutan lagi. sehingga a4 = a5_

3) Metode Jumlah Angka Tahunan


(Sum of the- Years' -Digits Method).

Metode ini memberikan suatu biaya penyusutan yang lebih besar


pada tahun-tahun permulaan dari pada tahun-tahun belakangan.
Oleh karenanya dalam metode ini nilai menurun pada setiap tingkat
penyusutan. Nama metodenya sendiri diambilkan dari cara dan
prosedur perhitungannya yang diuraikan sebagai berikut.
Kita telah mengetahui bahwa jumlah-tahun untuk suatu jumlah
tahun-tahun dapat dihitung dari pernyataan
n (n+l)
j =1+ 2 + 3 + . . .. + (n ~ I) + n =
2
Dalam metode ini, biaya tahunan penyusutan adalah merupakan
perbandingan dari angka yang menunjukkan tahun-tahun sisa usia
aset (n - t + 1) terhadap jumlah angka-angka untuk seluruh usia
aset [ 1 + 2 + 3 + . . .. + (n - 1) + n] dikalikan dengan harga
pembelian semula dikurangi nilai jual-lagi (P - S). Jadi. biaya
penyusutan tahunan menurun setiap tahun dimulai dengan suatu
maksimum pada tahun pertama. Maka untuk setiap tahun dapat
dinyatakan seperti :
n- t +1
Dt = 1+2+3+ .... +n
(P - S), atau

2(n- t + 1)
(P- S)
n(n + 1)
212
Secara umum jumlah penyusutan dalam tiap tahun dan nilai buku
pada akhir ti~p tahun dipertunjukkan dalam Tabel 6.3 berikut :

Tabd 6.3 Metode Jumlah-Angka-Tahunan.

Akhir Biaya penyusutan Nilai buku pada


tahun 't' dalam tahun 't' akhir tahun 't'

0 I'

2n 2(P- S)
(P- S) P- n
n(n + I) n(n +I)

[~
2(n- I) 2(P- Sl
2 (P- Sl P- +(11-IJ
n(n + I) n(n + I)

2(n - 2) 2(P- Sl
3 (P- Sl P- [11+(11-ll +(11-2]
n(n + I) n(n + ll

2(n- t +
n( n + I)
I)
(P- Sl P-·
2(P- Si
11(11 + I) [j t,_ +I~ t

[~]
2Cn- n ' I) 2(1' - Sl
n P~
ll'- Sl
n(n + I) nln + I)

Berdasarkan Tabel ini, nilai buku pada akhir tahun 't' ialah

B1 = B1_ 1 - D1 yang mcmbcrikan

Bt- P-
_ 2(P-S)[ ~
~ 0I
J
n(n + 1) j = n - t + 1 _J
Metode Jurnlah-Angka-Tahunan ini diterapkan pada contoh
dihalaman 208 memberikan :
a) Jumlah angka-angka untuk 5 tahun usia kegunaan adalah
1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15 atau
n(n + 1) 5(5 + 1)
= - - - = 15,
2 2
sehingga biaya penyusutan dalam tahun pertama

n- t +1
(P- S)
15

5-1+1
= 15
(Rp 14.000.000 - Rp 2.000.000)

.5
X Rp. 12.000.000 = Rp. 4.000.000,-
15

213
b) Sesudah tahun pertama
n- t + 1 =5 - 2 + 1 = 4, jadi tinggal 4 tahun, dan
4
02 = 15 X Rp. 12.000.000 = Rp. 3.200.000,-
c) Sesudah tahun kedua : n - t + 1 5 - 3 + 1 3.= =
Jadi jumlah pembilang sampai tahun ke 3 = 5 + 4 + 3
12, =
sedangkan penyebutnya sama seperti tahun sebelumnya 15.
Maka biaya penyusutan yang disediakan pada akhir tahun 3,

12
D 1 + D 2 +D3 = 15 -. x Rp. 12.000.000 = Rp. 9.600.000,-

d) Nilai buku pada akhir tahun 3

B3 = P- (0 1 + 0 2 + 0 3 ), atau
= P - biaya yang disediakan pada akhir tahun 3
= Rp. 14.000.000- Rp. 9.600.000 = Rp. 4.400.000,-
atau kalau menggunakan rumus
n
83 = P- 2(P-s) [ ~ jl
n(n + 1) j =n - t + 1 :J

2(Rp. 12.000.000)
= Rp. 14.000.000- 5(5 + 1) (5 +4+ 3)

= Rp. 14.000.000- Rp. 800.000(12) = Rp. 4.400.000,-

Bila dibandingkan dengan Metode Keseimbangan·Menurun, ada


beberapa hal yang perlu diperhatikan, ialah ~

a) Oalam Metode Jumlah-Angka-Tahunan ini, nilai penyusutan me-


nurun tiap tahun, dan nilai penyusutan yang menurun ini diper·
kalikan dengan suatu jumlah yang konstan ialah (P - S).
b) Cara oerhitungan ini. adalah sangat berbeda (in contrast) terhadap
Metode Keseimbangan-Menurun, yang caranya adalah memper·
kalikan suabt tingkat (rate) yang konstan dengan nilai buku yang
menu run.
c) Kedua ~etod adalah serupa dalam hal biaya-biaya penyusutan

214
yang pada tahun-tahun permulaan usia kegunaan aset lebih besar
dari pada tahun-tahun berikutnya.
Kemudian untuk kejelasannya, nilai-nilai buku basil perhitung-
an-perhitungan dari tiga metode tersebut diatas dapat kita
perlihatkan secara gratis dalam Gambar 6.1 berikut.
Gambar 6.1 1 Nilai-nilai buku dari sebuah aset seperti diuraikan
berdasarkan data dan problema pada contoh diha-
laman 20 8 dengan menggunakan tiga met ode
penyusutan.
Nilai Rp
Buku •)
14.000
12.000

10.000

~.0

6.000
Metode
Keseimbangan-
4.000
Menurun
.2.000
I

0 1 2 3 4 5 I Tahun

Usia kegunaan Aset

Kurva-kurva pada Gambar 6.1 menunjukan nilai-nilai buku


setiap waktu sepanjang usia aset. Semakin curam kurvanya, semakin
cepat penyusutannya.
Baik mengenai Metode Jumlah-Angka Tahunan maupun Metode
Keseimbangari-Menurun, kedua-duanya memperoleh suatu bagian
rang besar dari investasi semula dalam masa penyusutan.

6-5. Penyusutan dan Perpajakan.

Penyusutan dilaksanakan untuk tujuan perpajakan sebagai suatu


pengurangan pengeluaran dari pelaksanaan usaha . Peraturan per-
pajakan yang menentukan pengurangan-pengurangan tersebut sa-
ngat rum it dan kompleks. Dalam hal ini kits '- :.nya mengetrapkan

•) Nilai Buku dalam ribuan rupiah.

215
pengamatan secara sangat. umum saja, dalam hubungannya untuk
memilih suatu metode penyusutan dan menggunakannya untuk
menghitung pajak-pajak.
Ada beberapa macam pajak, antara lain :
I. Pajak Pendapatan yang dipungut dari pendapafan perorangan
dan perusahaan dengan tarip yang disesuaikan dengan pendapat-
annya, dan didasarkan pada pendapatan bersih.
2. Pajak kekayaan yang dibebankan oleh pemerintah pada tanah,
bangunan-bangunan rumah, permesinan dan peralatan, barang-
barang inventaris dsb.
3. Pajak penjualan yang ditentukan sebagai fungsi dari pembclian
barang dan/atau pemberian pelayanan, dan tidak ada kaitannya
dengan pendapatan bersih atau keuntungan perusahaan.
Selanjutnya dalam bab ini hanya akan dibicarakan mengenai pajak
pendapatan saja, karena pajak-pajak lainnya tidak begitu penting
dalam studi-studi ekonomi teknik jika dibandingkan dengan pajak
pendapatan.

Pendapatan dimaksud meliputi hasil penjualan-penjualan kepada


para pemakai barang dan jasa. dividen-dividen yang diterima dari
saham-saham, bunga dari pinjaman-pinjaman, sewa-sewa, honora-
rium-honorarium, dan penerimaan-penerimaan lainnya yang diper-
oleh dari pemilikan modal dan kekayaan. Sedangkan yang dimak-
sud dengan potongan-potongan mencakup suatu deretan pengeluar-
an-pengeluaran yang terjadi dalam hasil pendapatan, antara lain :
upah-upah, gaji-gaji, sewa-sewa, perbaikan-perbaikan, bunga, pajak-
pajak, bahan-bahan, pendapatan karyawan, pengiklanan, dsb.
Demikian juga potongan-potongan mengenai : kerugian-kerugian
dari kebakaran dan pencurian, iuran-iuran, penyusutan-penyusutan,
bung11 obligasi, pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan,
dsb. Perbedaan antara pendapatan dan potongan-potongan adalah
merupakan pendapatan yang terkena wajib pajak.

Pada umumnya : Pendapatan terkena pajak = Pendapatan total-


pengeluaran- bunga pinjaman- penyusutan, dan
Pajak pendapatan berhubungan badan hukum =
pendapatan terkena pajak x tingkat pajak dcktif.
Sampai sekarang kita tidak mempertimbangkan mengenai ke-
mungkinan pengaruh-pengaruh dari pajak-pajak pendapatan dalam
studi-studi ekonomi. Jadi, hanya studi-studi sebelum-kena-pajak
(before-tax) yang Ielah dibicarakan. Hal ini mempunyai dua alasan.
Pertama. dalam macam studi-studi yang telah dipertimbangkan
hingga sekarang, pajak-pajak pendapatan sering kali tidak mem-
punyai sesuatu pcngaruh pada keputusan-keputusan yang akan

216
dibuatnya; ketelitian dan ketepatan studi tidak akan ditingkatkan
dengan memasukkan pajak pendapatan ini. Kedua,' dengan studi-
studi yang tidak begitu rumit akibat pcngaruh-pcngaruh pajak
pendapatan, kita dapat memberikan penjelasan-penjelasa n pokok
berdasarkan pada prinsip-prinsip studi ekonomi. Tctapi begaimana-
pun juga, ada banyak kondisi-kondisi studi ckonomi dimana pajak-
pajak pendapatan mempengaruhi hasil-hasilnya, sehingga studi-studi
suudah-kena-pajak harus dilaksanakan juga.

6-6. Perbandingan Ekonomi Sesudah-Pajak.

Evaluasi mengenai proyek-proyek umum jarang memasukkan


pengaruh-pengaruh pajak, dan dilaksanakan sebagai analisa-ana-
lisa sebelum pajak. Pengaruh pajak kadang-kadang menyebabkan
adanya pilihan untuk merubah alternatif-alternatif diantara evaluasi-
evaluasi sebelum - dan sesudah-pajak. Penyebab-penyebab utama
adalah perbedaan-perbedaa n dalam rencana-rencana penyusutan,
potongan-potongan untuk pembayaran-pembay aran bunga, dan
peraturan-peraturan perpajakan khusus seperti kredit-kredit inves-
tasi yang dapat dipakai.
Suatu evaluasi sesodah-pajak dapat dilaksanakan dengan meng-
gunakan satu dari metode-metode perbandingan : AW, PW atau
RR. Semua langkah-langkah yang pernah dibicarakan untuk per-
bandingan-perbandi ngan sebelum-pajak dapat diterapkan untuk
analisa-analisa sesudah-pajak. Sekali pengaruh-pengaruh pajak telah
ditentukan pada cashflow-cashflow, maka prosedur perhitungan dan
interpretasi hasil-lwsilnya adnlah sarna. Sebagai suatu il~stra9 dapat
diberikan contoh-contoh berikut.

Contoh : Evaluasi Sesudah-Pajak mengenal sebuah Aset yang Layak


(6.3) Disusutkan (a Depreciable Asset).

Anggaran sebesar Rp. 48 juta untuk pembelian sebuah


inesin penguji yang baru diperlukan oleh bagian perawatan.
Semua investasi-investasi yang besar dalam anggaran telah
diperiksa untuk melihat apakah mereka memenuhi tingkat
pengembalian yang baru disyaratkan yang telah dinaikkan
sampai 12% sesudah pajak.
Mesin penguji tersebut akan mempunyai usia pe-
makaian 5 tahun dengan tanpa nilai jual-lagi. Selama 5
tahun, diperkirakan akan menghemat Rp. 26 juta per
-tahun dalam biaya perawatan, sedangkan biaya operasional
tahunan adalah Rp. 9 juta. Penyusutan dilaksanakan dengan

217
metode jumlah-angka-tahunan. Perusahaan mempunyai
suatu tingkat pajak-pendapatan efektif 42%. Apakah usulai1
untuk membeli mesin uji memenuhi tingkat pengembalian
minimum perusahaan yang dapat diterima?

Pemecahan:
A = Rp. 26 jura
,
0 ;' tahun
+
'
"
' 1 2 3 4 5.
' '-~
Rp. 48 juta A= Rp. 9 juta

Suatu p::ngecekan secara cepat dengan perkiraan RR sesudah-


pajak dapat dilakukan untuk mengetahui apakah usulan memberi-
kan harapan. Berdasarkan pada diagram cash-flow, dimana peng-
hematan-penghematan merupakan pendapatan (dalam ribuan ru-
piah):
?
PW = 48.000 + (26.000- 9.000) (PI A.i.5) ~ 0
I
Pada i = 22o/o *)
PW = - 48.000 + 17.000 (2.8701) **) = Rp. 791,-, jika digunakan
22% sebagai RR sebelum pajak.
Maka RR sesudah pajak = 22% (1 - 0,42) = 12,8% yang mana
sedikit diatas persyaratan minimum.

Perhitungan-perhitungan setelah-pajak didasarkan pada harga-


harga seperti terlihat dalam Tabel 6.4. Biaya penyusutan untuk
I tahun dengan menggunakan Metode Jumlah-Angka-Tahunan
adalah (dalam ribuan Rupiah) :
5
DC (1) = - (48.000) = 16.000
15
dan menurun dengan (1/15) (48.000) = 3.200 tiap tahunnya.

Catatan *) Angka 22o/o berdasarkan ketetapan peraturan perpa-


jakan yang berlaku.

218
Tabel 6.4 Daftar cashflow setelah pajak didasarkan pada metode
Jumlah Angka Tahunan dan tingkat pajak-pendapatan
efektif 42%. (dalam ribuan Rupiah).

Akhir C.ashflow Se· Biaya Pe- Pcndapatan Pajak-pajak Cashflow Se-


tahun belum-Pajak nyusutan kcna pajak (pada 42"lo) Ielah- Pajak

Ill {2) (3) (4) =- (2) . (3) (5) = 42o/o X (4) (6) = (2) + (5)

0 - -18.000 - 48.000

I 17.000 16.000 1.000 - 420 16.580

2 17.000 .. 12.800 4.200 - 1.764 15.236

3 17.000 - 9.600 7.400 - 3.108 13.892

4 17.000 - 6.400 10.600 - 4.452 12.548

5 17.000 - 3.200 13.800 - 5.7'16 11.204

-
Memperhatikan bahwa cashflow setelah-pajak adalah merupakan
suatu de ret seragam menu run dari I 6.580 dengan I.J-t-t tiap ta-
hunnya, maka: 'rumus nilai-sekarang untuk menghitung tingkat
pengembalian adalah

PW = - 48.000 + G6.580 - 1.344 (A/G,i,S)J (P/ A,i,S) =0


pada i = 14%,

PW = - 48.000 +[ 16.580- 1.344 (1,7398)] (3,4330) = 893


pada i = 150Jo,

PW = - 48.000 +[ 16.580- 1.344 (1,7227) J (3,3521) = - 182

Dengan demikian,

RR
setelah-pajak
= 14% + 1% 1<893 )
893
+ 082 ~ = 14,4%
Nampaknya usulan memenuhi kriteria tingkat-pengembalian setelah-
pajak. Perlu dicatat bahwa RR setelah-pajak adalah kurang lebih
65% dari RR sebelum-pajak .

..) Angka didapatkan dengan cara interpolasi."

219
Contoh: Evaluaal Setelah-Pajak apabUa sebuah Aset memenuhi
(6.4) syarat untuk Pajk-endp~t Kredlt lnvestasl.

Penelitian lebih lanjut mengenai usulan mesin-penguji


seperti digambarkan dalam contoh (6.3) menunjukkan,
bahwa pembelinya menyetujui suatu ltredit investasi
sebesar 6,67% dari harga pembeliannya (yang sama dengan
0,0667 P), untuk sebuah aset dengan usia kegunaan 5
tahun. Penyusutan dihitung dengan metode garis-Jurus.
Berapa besar RR- setelah-pajak yang telah ditinjau
kern bali?

Pemecahan:

Apabila kredit investasi sebesar (0,0667) (Rp. 48.000.000) =


Rp. 3.202.000 diterapkan untuk menutup pajak-pajak dalam tahun
pertama, maka -cash flow setelah pajak dalam Tabel 6.5 untuk tahun
ke-1 adalah Rp (17.000.000 - (0,42) 7.400.000 + 3.202.000) =
Rp. 17.094.000. Perubahan Jainnya yang menunjukkan adanya per-
bedaan antara Tabel 6.6. dan Tabel 6. 7 adalah pengaturan waktu
perpajakan yang disebabkan oleh biaya penyusutan garis lurus yang
konstan ialah (115) (Rp. 48.000.000) = Rp. 9.600.000 tiap tahun.

Tabel 6.5 : Cashflow setelah-pajak apabila suatu pajak kredit inves-


tasi layak diterapkan (dalam ribuan Rupiah).

Akhir Cashflow Sc· Biaya Pc· Pcndapatan Pajak-pajak Cashflow Sc·


tahun bclum·Pajak nyusutan ' ·tcna pajak - (pada 420Jo) tclah-Pajak

(1) (2) (3) (4) =(2) + (3) (5) = 42:tfo 1: (4) (6) = (2) + (5)
0 -48.000 -48.000

1 17.000 - 9.600 7.400 +94 17.094

2 17.000 - 9.600 7.400 - 3.108 13.892

3 17.000 - 9.600 7.400 - 3.108 13.892


.. 17.000 - 9.600 7.400 - 3.108 13.892

5 17.000 - 3.200 7.400 - 3.108 13.892

220
PW = -48.000 + ~ 17.094 + 13.892 (P/A,i4~Fl) +0

Pada i = 15%,

PW =- 48.000 + [< 17.094 + 13.892 (2,8549~ (0,86957) = 1.352


Pada i = 20%,
PW = - 48.000 + [< 17.094 + 13.892 (2,5887) J (0,8j333)::::::- 3.787

dan
1352
RR setelah-paJ'ak = 15o/o + 5% 11352 + 37871
= 16,32%

Dibandingkan dengan Contoh (6.3) tingkat pengembalian (RR)


setelah pajak temyata lebih tinggi, walaupun dengan memasukkan
suatu kredit investasi. Hal ini disebabkan karena penyusutan garis-
lurus tidak mengizinkan adanya potongan-potongan atau pengu-
rangan-pengurangan (deductions) yang besat· dalam tahun-tahun
permulaan.

Contoh : Evaluaal Setelah-Pajak apabUa Modal Investaal adalah darf


(6.5) Plnjaman.
Sebuah alternatif yang lebih baik terhadap mesin-pe-
nguji dalam Contoh (6.3) dapat dibeli dengan harga
Rp. 70 juta. Mesin ini akan mempunyai usia kegunaan 5
tahun, nilai jual-lagi Rp. 22 juta, dan memberikan peng-
hematan-penghematan Rp. 23 juta per tahun.
Perbandingkanlah mesin ini terhadap mesin dalam
Contoh (6.3) dengan menggunakan penyusutan jumlah-
angka-tahunan. Tambahan biaya sebesar Rp.[(70-48) juta=
Rp 22 juta, yang diperlukan untuk membeli mesin ter-
sebut, harus dipinjam dengan bunga 9% per tahun dan
harus mengembalikan pinjaman pokoknya pada akhir
tahun kelima.

Pemecahan:
'f.abel 6.6. berikut memuat angka-angka yang digunakan dalam
menghitung cashflow setelah pajak untuk mesin-penguji yang lebih
mahal. Kolom ditengah menunjukkan besarnya pinjaman dan pem-
bayaran-pembayaran bunga tiap tahunnya, yang dapat dikurangi
pajak. Baris ekstra paling bawah menunjukkan nilai jual-lagi dan

221
pembayaran kembali pmJaman pada akhir tahun kelima. Harap
dicatat bahwa kolom terakhir dalam tabel adalah merupakan dasar
penyusunan suatu diagram cashtlow dalam bentuk tabel.

Tabel 6.6. : Cashtlow Setelah-Pajak yang melibatkan baik modal


yang dipinjam maupun dana-dana nilai bersih (equity
funds) perusahaan (dalam ribuan Rupiah)
Cash now Cash now Pendapat· CashOow
Akhir Sebelum Biaya Pe· Pajak-pajak
Pinjaman dan an kena Setelah·
Tahun Pajak nyusutan pada 420fo
Bunga (9"lo ) pajak Pajak

(I) (2) (3) (4) lSI= t2l• l.-1~ (h) - 0,4~ \ 1:'1 ('I -l~ t-H ·If')

0 - 70.000 S22.000 - 48.000

I 23.000 - 16.000 - 1.980 5.020 - 2.10l! IK.'-'12•

2 23.000 - 12.800 - 1.980 8.220 - 3.452 l ... ..:'hX

3 23.000 - 9.600 - 1.980 11.420 - 4.796 16.224

4 23.000 - 6.400 - 1.980 14.620 - 6.140 14.880


5 23.000 - 3.200 - 1.980 17.820 - 7.484 13.536

5 22.000 -22.000
I
Memperhatikan bahwa pengembalian bersih tiap tahunnya
menurun dengan jumlah yang konstan sebesar $1680 setiap tahun.
maka suatu faktor penurunan (gradient factor) dimasukkan dalam
formula nilai-sekarang seperti

rw = - 48.ooo + G8.912- 1.344 (AIG.i.5)] (PI A.i.S> ~ o


Pada i = 20%

PW = - 48.000 + G8.912- 1.344 (1.6405>] (2,9906) = 1964

Pada i = 25%

PW =- 48.000 + [8.912 - 1.~4 (1.5631) J (2.6893 ) = - 2790

1964
dan RR .
setelah-paJak
= 20 + 5% jl964 + 27901 = 22.07o/o

Dengan demikian. maka usulan baru yang terakhir ini adalah


jelas paling baik jika dibandingkan dengan usulan dalam Contoh
(6.3)

222
6-7. · Studi Penggantian Setelah-Pajak.

Evaluasi penggantian sebelum - dim setelah pajak diadakan


dalam cara yang sama, segera sesudah pengaruh-pengaruh pajak
dibebankan pada pola-pola cash-flow. Akan tetapi. begaimanapun
juga, ada beberapa hal yang kadang-kadang membingungkan.
Salah satu adalah penggunaan nilai buku sebagai kekayaan dari aset
yang dimiliki sekarang dalam suatu studi penggantian.
Nilai Buku adalah harga pembelian aset dikurangi biaya-biaya
penyusutannya yang terkumpul. Nilai ini a(lalah hasil perhitungan
praktis dan yang tidak mungkin sama seperti nilai aset dalam
sebuah pasar terbuka. Perbedaan antara nilai buku dan nilai yang
dapat dicapai sekarang adalah b!aya ditenggelamkan (sunk cost).
Seperti digambarkan dalam Gambar 6.2., besarnya nilai yang
sebenarnya diperoleh untuk sebuah mesin yang dipertahankan (a
defende<) dalam suatu studi penggantian adalah kurang dari pada
nilai buku yang ditunjukkan oleh laporan akuntansi.

G&mbar 6.2.: "Sunk cost" sebagai suatu fungsi nilai buku dan har-
ga sebenarnya untuk sebuah aset yang dijual 2 tahun
sebelum akhir usia kegunaan yang diperkirakan (da-
Jam jutaan Rupiah).

Harxa pembelian

30
~
r Nilai buku menggunakan
penyusutan garis·lurus

20
.......
.fo- ""Sunk cost"" pada akhir th.2
',...,
10 ...,,
Nilai scben&~ya '-.,~ Nilai jual:la,l dlperklrakan
'...., pada tahun 4.

0 2 - 3 4 s Tahun

• Catatan:Cashtlow S~th-Pajk p;td;t hal:tman 222 dipt•wh:h d.:-


(x 1000) ng:m mengurangk:m pembayaran-pembay;tran bun!!a
lRp. 22.000 x O.O<J = Rp. 1980) dan pajak-p:tjak bt'rdas:tr-
l.;an p:td:t p.:nd:tp:u:m tcrkcna paj:tk d:tri C:t,htlt>w Scb~­
lum-Paj:tk. Llllluk l:thun 1. C:tshtl,m· Sctl'l:th-Pajak
Rp. l2J.. OOO - J.Q80- ~.108) Rp. 1~.92 . =
223
Jika asct digami. "sunk cost" adalah merupakan suatu kerugian
untuk tahun itu, dibebankan terhadap keuntungan. Bagaimanapun,
sebagian dari kerugian diserap oleh suatu pengurangan dalam
pajak-pajak untuk tahun yang bersangkutan. Sel:lagai contoh, misal-
kan nilai buku dari aset dalam Gambar 6.2 adalah Rp. 21 juta dan
nilai pasar Rp. · 10 juta, menghasilkan suatu "sunk cost" sebesar
Rp. (21-1 0) jut a = Rp. 11 juta. Pendapatan terkena pajak untuk
tahun tersebut akan dikurangi dengan Rp. 11 juta, yang berarti
penghematan sebesar Rp. 11 juta x 0,40 = Rp. 4,4 juta dalam pajak
apabila tingkat pajak pendapatan efektif ada1ah 40o/o. Jadi, kerugian
efektif adalah hanya Rp. ll juta - Rp. 4,4 juta = Rp. 6,6 juta.
Kemungkinan kesalahan lainnya dalam studi penggantian yang
dapat ditarnbahkan kepada nilai pasar, ialah biaya reparasi atau
pe:meriksaan besar (overhaul) pada suatu mesin yang dipertahankan
(defender). Pemeriksaan atau reparasi adalah suatu pengeluaran
rutin dan harus dikurangkan dari pendapatan rutin .
.lika pengeluaran ini malahan ditambahkan kepada nilai pasar
untuk 111enaikk:1n hiaya per1odaln~·:. 111aka h:d ini akan 111elua.\
keseluruh \isa-sisa tahun usia aseL

Contoh : Perbandingan Setelah-pajak mengenai s.ebuah Mesin yang


6.6 di Pertahankan [Defender] dan sebuah Mesln Penggantl
[Challenger] apabila Pendapatan tldak dlketahul.

Sebuah mesin mempunyai nilai buku sebesar Rp. 20 juta. Sisa


usia kegunaan tinggal 4 tahun dari yang diperkirakan semula.
Biaya-biaya operasionalnya adalah scbesar Rp 38 juta per tahun.
Akan tetapi mesin terscbut masih akan diperlukan kegunaannya
clalam jangka waktu lima tahun lagi. Diusulkan bahwa dengan
ml'laksanakan repara\i besar (m'l'rhaul) dengan biaya scbes:u Rp 10
juta akan dapat mengurangi biaya opcrasional mcnjadi Rp 32 juta
per tahun untuk 5 tahun rnasa sisa kcgunaannya. dan scsudah itu
mesin tcrsebut tidak rnernpunyai nilai jual lagi.
Scbuah mesin ban1 dcngan disain yang lebih maju dapat melak-
sanakan tugas yang sama sepcrti mcsin vang _ telah ada. dan
hanya memerlukan biaya operasional sebesar Rp 24 juta per tahun.
Mesin tersebut dapat dibeli dengan harga Rp 72 juta, dan akan
mempunyai nilai jual lagi sebesar Rp 12 juta rupiah jika nanti
dinyatakan tidak berfungsi lagi pada akhir tahun ke-5. Disebabkan
karena pcrkembangan teknologi mesin yang lama hanya dapat laku
dijual dengan harga Rp 16 juta.
Perusahaan menggunakan cara penyusutan garis lurus, dan
mempunyai tarif pajak efektif SO%. Tingkat pengembalian yang
dipersyaratkan adalah 8%. Mesin manakah yang akan mcmpunyai
biaya tahunan ekivalcn paling rendah?

224
Pemecahan:

Modal yang diperhitungkan dalam studi penggantian (replacement


study) untuk mesin yang dipertahankan adalah senilai pasar yang
bcrlaku, ialah scbesar Rp 16 juta, dan jumlah ini dianggap sebagai
pengeluaran pada tahun nol seperti diperlihatkan dalam Tabel 6.7.
Akan tetapi, selama 4 tahun mendatang mesin ini masih akan
mempunyai biaya penyusutan sebesar Rp. 20 juta/4 Rp. 5 juta =
tiap tahunnya sestiai dengan rencana penyusutan semula. · Karena
mesin akan disusutkan sampai senilai bukunya menjadi nol pada
akhir tahun ke-4, maka tidak ada biaya penyusutan untuk tahun
ke-5 walaupun masih digunakan. Biaya-biaya operasional, termasuk
biaya reperasi besar dalam tahun l, menggambarkan cashflow-cash-
flow sebelum pajak untuk tahun l sampai 5. Karena tidak ada
pendapatan yang terkaitkan kepada penggunaan mesin tersebut,
maka semua cashflow-cashflow sebelum pajak adalah negatif, ter-
kecuali nilai jual-lagi dari mesin pengganti.

Tabel 6.7. (dalam jutaan rupiah)


Akhir Cash flow Biaya Pe- Biaya Yang Penghemal· Cash flow
Tahuo Sebelum- nJU5Utan dapat di an Pajak 'ietelah·
Pajak kurangi pada SO"'o Pajak
(l) (2) (3)• (2) + (3) = (4) •(4) ('IJ) = (5) "(2) - (5) = (6)
Mesin yang Dipertahankan (Defender)

0 - Rp 16 - Rp. 16
I -42 - Rp5 -47 - Rp 23.S - 18.S
2 -32 -5 -37 -18,5 - JJ.S
3 -32 -5 -37 -18,5 - 13,5
4 -32 -5 -37 -18,5 - JJ.S
5 -32 -32 - 16 -16

Mesin yana Diaanti (ChallenRCr)

0 - Rp .. 72 - Rp. 72
- Rp 12 · - Rp36 - Rp 18 -6
-~·
I

2 -24 - 12 -36 -18 -6

3 -24 -12 -36 -18 -6


4 -24 -12 -36 -18 -6

5 -24 -12 -36 -18 -6

5 12 12

225
Tabel 6.7: Pada halaman 225 menyatakan perbandingan mengenai
biaya-biaya setelah-pajak untuk sebuah "defender" dan
sebuah "challenger" dengan tarip pajak efektif SO% dan
menggunakan penyusutan garis-lurus.

Biaya-biaya pengeluaran dan penyusutan tahunan merupakan


biaya-biaya yang dapat dikurangkan dari pendapatan dan secara
efektif merupakan "penghematan-penghematan pajak". Untuk
mesin yang dipertahankan, dalam tahun 1 jumlah biaya-biaya ope-
rasional dan reparasi besar (Rp 32 juta + Rp 10 juta = Rp 42 juta),
memberikan pengurangan pajak sebesar SO% x Rp 42 juta = Rp 21
juta. Apabila biaya penyusutan dimasukkan sebagai biaya penge-
luaran (Rp 42 juta + Rp 5 juta), maka penghematan pajak akan
menjadi sebesar SO% x Rp 47 juta = Rp 23,S juta, yang akan
mengurangi cashflow setelah-pajak menjadi - Rp 42 juta -
(- Rp 23 ,5 juta)=- Rp 18,5 juta.
Cashflow setelah-pajak negatip dalam kolom (6) yang menggam-
barkan pengeluaran-pengeluaran, dalam perbandingan biaya tahun-
an ekivalen selanjutnya diperlakukan sebagai biaya-biaya positip,
menghasilkan :

EAC (defence) = Rp06 + 18,5 (P/F,8,1) + 13,5 (PIF.8.2)


+ 13,5 (P/F,8,3) + 13,5 (P/F,8,4)
+ 16 (P/F,8,5J(A/P,8,5) juta
= RpU6 + 18,5 (0,92593) + 13,5 (0,85734)
+ 13,5 (0, 79383) + 13,5 (0, 73503)
+ 16 co,68os9nco.2so46) ]uta
= Rpfi6 + 17,1 + 11,6 + 10.7, + 9,9
+ 10,9)0,25046) juta
= Rp 19,1 juta.
EAC (challenger) = Rp(72 (A/P,8,5) + 6 - 12 (A/F,8,Slljuta
= Rp(72 (0,25046) +6- 12 (0,17046))juta
= Rp (18 + 6 - 2) juta
= Rp 22 juta
Ternyata bahwa biaya tahunan ekivalen untuk mesin "defender"
lebih rendah dari pada yang untuk eaton mesin pengganti. Ini
berarti, bahwa mesin yang lama masih dapat dipertahankan, apalagi
jika modal yang tersedia tidak cuk';lP banyak mengingat harga
mesin baru eaton pengganti cukup mahal. Mengenai perbedaan nilai
buku dengan nilai pasar sebagai biaya yang ditenggelamkan (sunk
cost) sebesar Rp (20 - 16) juta = Rp 4 juta, tidak membebani apa-
apa dalam pengamatan studi perbandingan ini, sekalipun sebelum-
nya masih mempengaruhi dalam perhitungan biaya-biaya penyusut-
an mesin lama untuk usia tersisa 4 tahun.

226
bab 7

STUDI EKONOMI
PROYEK PEKERJAAN
UMUM Proyek-proyek untuk kepen-
tingan umum adalah proyek-proyek yang disahkan, dibiayai, dan
dioperasikan oleh lembaga-lembaga pemerintahan, baik dipusat
maupun didaerah. Pekerjaan umum macam ini ada banyak, bahkan
seringkali malahan lebih besar dari pada proyek swasta. Proyek-
proyek semacam ini mempunyai aspek-aspek ekonomi, baik yang
berhubungan dengan pelaksanaan maupun setelah dioperasikan.
Bagaimanapun juga, karena proyek-proyek ini untuk kepentingan
umum, maka banyak faktor-faktor khusus dan peilting yang
muncul, yang biasanya tidak terdapat dalam usaha-usaha yang
dibiayai dan dioperasikan secara swasta. Untuk sebagian besar
faktor-faktor ini berdasarkan pada keinginan dan filsafat seseorang
yang dapat bcrubah scwaktu-waktu. Olch karenanya, untuk mem-
buat dan mcngintcrpretasi studi-studi ekonomi mengenai proyek-
proyek untuk kepentingan umum, adalah penting sekali untuk mem-
punyai pengertian yang cukup mengenai faktor-faktor yang unik ini.

227
Beberapa perbedaan-perbedaan yang pokok diantara proyek-
proyek yang dimiliki umum (pemerintah) dan proyel-proyek milik
perorangan (swasta) dapat dicatat dengan mcmperhatikan faktor-
faktor berikut :

Umum/Pemerintah Perorangan/Swasta

I. Maksud Melind!:lngi kesehatan Menyediakan barang


Melindungi kehidupan atau jasa dengan sua-
dan kekayaan tu keuntungan
Melindungi pelayanan Menyediakan pekerjaan
(tanpa keuntungan) Mempertinggi teknologi
Mempertinggi teknologi Memperbaiki standar
Memperbaiki standar kehidupan
kehidupan

2. Sumber Perpajakan I nvestasi dan pinjam-


permodalan Pinjaman an perorangan

3. Metode pem- Pembayaran langsung Kepemilikan perorangan


biayaan dari pajak-pajak Persekutuan
Pinjaman tanpa bunga Korporasi
Pinjaman dengan bunga
lunak
Subsidi tidak langsung

4. Tujuan Banyak, seperti tenaga Jarang ada


ganda listrik, pengendalian
banjir dll.

5. Usia proyek Biasanya relatif pan- Biasanya relatif pen-


jang (20-60 tahun) dek (5-20 tahun)

6. Konflik Seringkali (dam untuk Biasanya tidak ada


tujuan pengendalian banjir
dan tenaga listrik)

7. Konflik Kerapkali (diantara Biasanya tidak ada


kepentingan para perwakilan)

228
8. Pengaruh Banyak faktor; masa Sedikit sampai sedang
politik jabatan pendek dari
para pembuat keputusan;
Grup-grup yang memberi
tekanan
P~mbatsn keuangan dan
tempat tinggal: dsb.

9. Ukuran Tidak mudah; tidak ada Tingkat pengembalian


etisiensi perbandingan langsung modal
dengan proyek-proyek
pcrorangan/swasta

7-1. Hubungan lnsinyur dengan Proyek Pekerjaan Umum.

Para insinyur sebagai suatu masyarakat mempunyai suatu ke-


pentingan yang lebih besar dengan tanggung jawab yang lebih besar
pula dari pada kelompok masyarakat \ainnya dalam proyek-proyek
untuk kepentingan umum ini. Semenjak sebagian besar dari proyek-
proyek ini menyangkut struktur teknik atau peralatannya dan
berikut peng-operasiannya, maka banyak. para insinyur yang dipe-
kcrjakan olch lcmbaga-lcmbaga pcmcrintah untuk rnendisain. mc-
laksanakan pembangunannya. meng-operasikan. atau mengclola bcr-
bagai proyek-proyek. Para insinyur ini mempunyai suatu tanggung-
jawab langsung untuk melihat bahwa proyek-proyek telah dilak-
sanakan seekonomis mungkin. Para insinyur lainnya mungkin dipe-
kerjakan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang saling bersaing
dengan proyek-proyek atau perusahaan-perusahaan pemerintah.
Untuk para insinyur ini, dasar ekonomis dari kegiatan-kegiatan
pemerintah sernacam itu adalah jelas penting sekali.

Semua insinyur, oleh siapapun mereka dipekerjakan, adalah para


pembayar pajak, dan oleh karenanya mempunyai suatu taruhan
yang benar-benar nyata dalam proyek-proyek pemerintah. Mereka
harus mempunyai kepentingan yang aktif dalam ekonomi dari
kegiatan-kegiatan tersebut. Akan tetapi sebagai warga kota, para
insinyur juga mempunyai suatu tanggung-jawab kepada masyarakat,
dalam membantu meng-interpretasikan fakta-fakta ekonomi yang
berhubungan dengan pekerjaan umum kepada mereka yang belum
begitu mengetahui mengenai faktor-faktor dan pokok-pokok perso-
alan yang berkaitan. Sebab tanpa pengetahuan yang khusus dari

229
para insinyur, mereka akan tidak mengetahui faktor-faktor tersebut
semuanya, dan oleh karenanya akan mudah membuat. kesimpulan
yang keliru, khususnya jika disalah gunakan oleh suatu kelompok
yang mempunyai maksud tertentu atau oleh seorang politikus
dengan suatu alasan yang khas untuk meugerjakannya.

7-2. Proyek-proyek Tujuan-ganda (Multiple-Purpose Projects).

Banyak proyek-proyek pemerintah maupun swasta mempunyai


lebih dari satu fungsi atau tujuan. Suatu proyek pemcrintah misal-
nya, dapat dimaksudkan untuk pengendalian banjir, irigasi, dan
untuk membangkitkan tenaga listrik. Suatu proyek swasta misalnya,
dapat menggunakan sisa buimgan gas dalam sebuah kilang minyak
tanah untuk membangkitkan tenaga uap dan listrik untuk keper-
luan proyek lain, dan dapat membangkitkan tenaga listrik untuk
dijual kepada umum. Proyek-proyek semacam ini biasanya disebut
proyek·proyek tujuan ganda (multiple purpose projects). Dengan
mendisain dan membanguri proyek-proyek tersebut untuk membe-
rikan pelayanan lebih dari satu tujuan, akan dapat dicapai hasil
ekonomi yang lebih besar. Hal ini sangat penting dalam proyek-
proyek yang berkaitaq dengan jumlah-jumlah modal yang amat
besar dan menggunakan sumber-sumber alam seperti sungai-sungai
misalnya. Adalah biasa dan sangat diinginkan apabila suatu proyck
umum mempunyai empat atau lima tujuan. Akan tetapi pada saat
yang bersamaan akan menimbulkan problema-problema ekonomi
dan pengelolaan, karena adanya penggunaan fasilitas-fasilitas yang
saling bertepatan waktunya (overlapping), dan kadang-kadang
timbul konflik kepentingan aAtara be.~ap tujuan dan antara
lembaga-lembaga yang bersangkutan.··$batu pcngertian mengenai
problema-problema yang berkaitan dalam situasi-situasi yang demi-
kian adalah penting untuk setiap orang yang menginginkan
membuat studi ekonomi dari proyek-proyek tersebut, aiau untuk
mengetahui data-data pembiayaan dan persoalan-persoalan politis
yang timbul dati mereka.
Sejumlah problema-problema pokok dapat timbul sehubungan
dengan pekerja.an umum yang bertujuan ganda. Hal ini dapat di-
tunjukkan dengan contoh sederhana dari sebuah bendungan, seperti
terlihat dalam Gambar 7.1. Dengan segera dapat terlihat bahwa,
jika aliran air yang tertampung dibelakang bendungan dapat diatur
dan dibelokkan masuk kcdaerah persawahan yang bcrdckatan untuk
memberikan air irigasi, maka nilai tanah tersebut akan meningkat
dengan hebat sekali. Hal ini akan menghasilkan suatu peningkatan
dalam sumber-sumber nasional, dan akan menunjukkan keinginan-

230
nya untuk memperluas proyek terscbut kedalam dua tujuan, yaitu
pengendalian banjir dan irigasi.

Kehadiran suatu bendungan dengan· pcrbedaan tinggi muka air


yang cukup besar, secara sepintas lalu memberikan kesan balm·a
sebagian dari sumbcr nasional akan dibuang sia-sia bcgitu saja,
kccuali jika air tersebut dialirkan melalui turbin-turbin untuk
mcnimbulkan tenaga listrik yang dapa\ dijual kepada para
konsumcn didacrah yang bcrdekatan. Dengan dcmikian proyck
diperlukan untuk memiliki tujuan yang ketiga, ialah - pembangklt
tenaga listrik.
Dalam daerah yang setengah gersang, adanya suatu danau besar
yang timbul dibelakang bendungan, akan memberikan fasilitas-
fasilitas rekreasi yang amat berharga, misalnya untuk - berburu,
menangkap ikan, peslar dengan perahu, dsb. Ini merupakan tujuan
yang keempat untuk proyek.

Semua tujuan-tujuan ini mernpunyai nilai sosial-ekonomis yang


diinginkan, apa yang semula dircncanakan sebagai proyek dengan
satu tujuan, ternyata bisa mempunyai empat tujuan. Apabila kita
mengembangkan proyek tersebut dengan tidak memenuhi keempat
fungsi tadi, maka kemungkinan dapat diartikan bahwa sumber-
sumber nasional yang berharga akan disia-siakan. Sebaliknya bagai-
manapun juga, kehilangan potensi tanah - misalnya untuk pertam-
bangan mineral dan menjaga keseimbangan ekologis dan sebagainya
- harus dipertimbangkan kedalam analisa ekonomi teknik sebagai
faktor yang tidak memberikan keuntungan.

Gambar 7.1: Penyajian secara skematis dari suatu proyek tujuan-


ganda yang berkaitan dengan pengendalian banjir, lrt-
gasi, dan tenaga listrik.

I rigasi
Pengendalian
Banjir

231
7-3. Mengapa diperlukan Studi Ekonomi untu.k
Pekerjaan Umum?
Schubungan dcngan berbagai masalah yang ~clah dibicarakan.
para insinyur dan indi\'idu lainnya kadang-kad:mg mcngajukan
pertanyaan : dengan maksud apakah harus diusahakan studi-studi
ekonomi mengenai proyek-proyek pemerintah. Harus diakui bah~
studi-studi semacam itu kerap kali tidak dapat dibuat dalam suatu
cara yang sempurna dan memuaskan seperti dalam hal studi-studi
mengenai proyek-proyek yang dibiayai secara swasta. Bagaimanapun
juga, keputusan-keputusan mengenai investasi dan penggunaan
modal dalam proyek-proyek umum harus dibuat - oleh masyarakat,
oleh para pejabat yang ditunjuk, yang terutama oleh para pemimpin
yang biasanya tidak dapat menggunakan tindakan-tindakan opera-
sional yang efisien seperti yang dilaksanakan oleh para pemimpin
dari perusahaan swasta. Oleh karenanya penting sekali studi-studi
ekonomi dibuat dalam cara yang sebaik mungkin, tetapi dengan
suatu pengertian yang sehat dan masuk akal mengenai kegiatan-
kegiatan alami semacam itu, dan mengenai semua latar-belakang,
kondisi-kondisi, dan batasan-batasan yang berhubungan dengan
hal-hal tersebut.
Bahkan dalam daerah-daerah dimana keamanan dan kebijakan
nasional adalah amat penting, seperti misalnya dalam industri
pertahanan-angkasa (defence-space industry), penggunaan studi-
studi yang cermat dapat meyakinkan bahwa pemerintah dan para
pembayar pajak akan menerima hasil-hasil yang maksimum dari
uang yang dikeluarkan. Dalam suatu survai yang dilaksanakan
baru-baru ini diketemukan, bahwa perusahaan-perusahaan yang
ikut serta dalam pekerjaan pertahanan dan ruang angkasa, telah
banyak menggunakan studi-studi ekonomi seperti halnya perusa-
haan-perusahaan yang melulu ikut serta dalam produksi barang-
barang rakyat (civilian goods).
Perlu diketahui pula bahwa studi-studi ekonomi mengenai
proyek-proyek umum dapat dipersiapkan dari beberapa pandangan,
yang masing-masing dapat digunakan untuk kondisi-kondisi ter-
tentu, dan kebanyakan dipersiapkan dari sudut pandangan instansi
pemerintah. Dibandingkan dengan alternatif struktur atau metode
untuk menyclesaikan tujuan yang sama, suatu pandangan yang
demikian adalah cukup memuaskan. Pcndapat masyarakat dalam
suatu daerah terbatas yang digunakan untuk studi-studi lainnya,
misalnya untuk proyek-proyek yang membiayai sendiri atau untuk
proyek-proyek pelayanan, dimana mereka yang harLJ'i membayar
biayanya, adalah langsung sebagai penerima manfaat warisan dari
proyek-proyek terscbut. Dalam banyak hal seluruh rakyat dapat
dipengaruhinya, oleh sebab itu studi ekonomi menggambarkan

232
PERPUSTA KAI ~
DEPARTEMEN P E KERJ~- ~ ~ M
Ji. hl!iil''•ll N'J. 20 G<aung Mdi!l ~Ui utpu.go.d URI.: hltp://pultib.P'J.!)O.Id
l. l:.ll:"fll1J'
ltp.IQL1 ' 7395SU,L01Hial.~
suatu pandangan at~,.;?lfp yang luas sekali. Studi-studi yang
demikian adalah cocok untuk mengikut sertakan hal-hal yang tidak
dapat diwujudkan dalam bentuk uang (intangibles) dan keuntungan-
keunttrngan yang tidak dapat diberikan kepada perorangan atau
grup-grup tertentu. Dalam setiap hal banyak faktor-faktor yang
sedapat mungkin harus dievaluasikan dalam istilah-istilah moneter,
· sebab hal ini biasanya akan membantu banyak dalam pembuatan
keputusan-keputusan .sehubungan dengan dana-dana yang telah
dikeluarkan oleh masyarakat. Bagaiinanapun juga harus dipe.r hati·
kan, bahwa faktor-faktor non-moneter sering timbul dan kerapkali
merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan keputusan-
keputusan terakhir.

7-4. Kesulitan-kesulitan dalam Studl Ekonoml


Pekerjaan Umum.
Ada sejumlah kesulitan-kesulitan sehubungan dengan pekerjaan
umum yang harus diperhatikan dalam membuat studi ekonomi dan
keputusan-keputusannya. Beberapa dari kesulitan ini adalah :
1. Tidak ada standar keuntungan yang digunakan sebagai suatu
ukuran ke-efektifari keuangan. Kebanyakan dari proyek-proyek
umum cenderung untuk tidal. untung.
2. Adalah tidak mudah untuk mengukur ukuran moneter menge-
nai banyaknya keuntungan yang dihasilkan oleh suatu peker-
jal!-n umum.
3. PoUtla : Setiap sa at, hila dana masyarakat telah digunakan,
maka mudah untuk dipengaruhi politik. Hal ini bisa mempu- ·
nyai akibat yang sangat serius pada ekonomi dari proyek-pro-
yek, mulai dari konsepsi sampai dengan op~:rasinly.
4. Motivasi personil tidak menentu : Motif keuntungan yang
biasanya ~ebagi suatu perangsang (stimulus) terhadap pelak·
sanaan operasional yang efektif tidak ada. Hal ini dapat
mempunyai suatu akibat yang nampak pada ke-efektifan dari
proyek, mulai konsepsi sampai dengan operasionalnya. Dalam
'beberapa hal sebagian besar motivasi diarahkan kepada operasi
yang tidak efisien dan kreasi pelayanan yang tidak perlu,
karena kemajuan individu tergantung kepada banyaknya
orang-orang yang ada dibawah pengawasannya. Hal ini
bukanlah berarti bahwa semua pekerjaan umum adalah tidak
efisien, atau bahwa banyak para pemimpin dan pegawai
mereka tidak berusaha untuk melaksanakan tugasnya se-efektif
mungkin. Akan tetapi fakta tetap menjadi kenyataan, bahwa
perangsang yang langsung ada pada perusahaan-perusahaan

233
swasta akan merupakan kepincangan bagi mereka, dan kepin-
cangan ini dapat menimbulkan akibat yang perlu dipertim-
bangkan.
5. Pembatasan-pembatasan resmi (legal restriction) : Pekerjaan-
pekerjaan umum biasanya lebih banyak dibatasi oleh pemba-
tasan-pembatasan resmi dari pada perusahaan-perusahaan
swasta. Kemampuan mereka untuk mendapatkan kapital
biasanya terbatas. Kerapkali daerah operasinya juga terbatas.
Sebagai contoh misalnya, dimana sebuah perusahaan tenaga
listrik kepunyaan kota madya tidak dapat menjual tenaga
listriknya diluar batasan kotanya. Acapkali ada pembatasan-
pembatasan yang keras sehubungan dengan penyewaan, peng-
hentian dan pembayaran pekerja-pekerja.
6. Dalam banyak hal keputusan-keputusan mengenai pekerjaan-
pekerjaan umum, khususnya mengenai konsepsi dan otorisasi,
disiapkan oleh pejabat-pejabat yang ditunjuk yang masa
jabatannya sangllt tidak menentu. Sebagai akibat, banyak
biaya-biaya dan manfaat-manfaat yang sangat mendadak
terkena pengaruh, sehingga dapat merusak ekonomi jangka
panjang.

7-5. Manfaat (Uritung) dan Pengurbanan (Blaya)

Setiap orang yang rasional dalam melaksanakan setiap tindakan,


pekerjaan atau usahanya, secara cepat atau lambat akan memperhi-
tungkan : apa maksudnya, apa tujuannya dan apa manfaatnya.
Tujuan dan manfaat yang dicapai akan selalu diperbandingkan
dengan pengurbanan yang berupa : pemikiran-pemikiran, tenaga,
ongkos atau biaya, dan lain-lain yang telah dilakukan. Dalam
melaksanakan evaluasi proyek, mempertimbangkan manfaat dan
pengurbanan tidak hanya bersifat eksternal dan eksplisit, tetapi
bersifat elaboratif dalam arti memperhitungkan atau dalam melak-
sanakan evaluasinya dibutuhkan waktu dan teknik tersendiri.
Seseorang, suatu masyarakat atau suatu bangsa akan mengalami
kemajuan apabila tindakan yang dilakukan akan memperoleh
manfaat yang lebih besar dari pad a bia} a a tau pengurbanan. Yang
dimaksu~n dengan manfaat disini meliputi : kepuasan, kesenang-
an, barang, uang dan lain-lain; sedangkan yang dimaksudkan
dengan pengurbanan mencakup : kelelahan, kebosanan, keputus-
asaan, barang, uang dan lain sebagainya. Kemajuan seseorang dapat
digambarkan dengan diagram seperti berikut :

23-4
Gambar 7.2:
Gambar kemajuan/kemunduran
unit mikro/makro.*)

Apabila bagian setengah lingkaran B (manfaat) diatas garis


putus-putus lebih besar dari pada bagian setengah lingkaran c
(biaya/pengurbanan) yang ada dibawahnya, ini berarti bahwa usaha
seseorang atau masyarakat memperoleh kemajuan. Sebaliknya jika
bagian setengah lingkaran C (biaya/pengurbanan) dibawah garis
lurus putus-putus lebih bcsar dari pada bagian setengah lingkaran B
(roanfaat) yang ada diatasnya, maka usaha seseorang atau masya-
rakat itu mengalami kemunduran. Diagram lingkaran ini, baik yang
bagian B (+) maupun yang bagian C (-), dapat menunjukkan
beberapa kemungkinan :
a) Merupakan satuan komersial yang dapat diperjualbelikan di pa-
sar, jadi dapat dilihat, diraba, diukur dan dapat diperhitungkan
dengan uang (tangible).
b) Menunjukkan satuan yang bersifat spiritual, jadi tidak dapat dili-
hat, tidak dapat diukur, dan tidak dapat diperhitungkan dengan
uang (intabible).

Apabila usaha-usaha d~ri unit mikro digambarkan dalam unit


makro, maka timbul beberapa bentuk kemungkinan sebagai
berikut :

Bantuk·k-': Bentuk B: Bentuk C:

•) Dalam diagram Venn, kemajuan/kemunduraa digambarkan' de-


ngan kotak persegi panjang, tetapi mengingat bahwa kemajuan/
kemunduran bisa mencapai maksama atau minima, maka penyu-
sun berpendapat lebih tepat untuk digambarkan dengan kotak
lingkaran.

235
A) Bentuk A menunjukkan kemungkinan yang paling ideal,
karena satuan-satuan mikro mengalami kemajuan. dcmikian
pula satuan makronya. Dalam keadaan ini pengaruh netto
eksternalita dan internalita bersifat positif.
B) Dalam bentuk B ini, kebijaksanaan makro (meliputi ekonomi,
hukum, pertanian, perindustrian) diarahkan untuk mengurangi
atau merubah pengaruh netto negatif eksternalita unit mikro
yang merugikan masyarakat. Misalnya dengan memperbanyak
barang-barang publik, meningkatkan infrastruktur dan lain-
lain.
C) Bentuk C ini menunjukkan dimana satuan-satuan mikro
mengalami kemunduran, tetapi satuan-satuan makro menga-
lami kemajuan. Hal ini terjadi dalam masyarakat yang bersifat
organisatoris-totalitaristis dimana negara mengalami kemajuan,
akan tetapi inisiatif swasta, kemajuan perorangan dan lain-lain
mengalami tekanan-tekanan.

7-6. Perhandingan Untung-Biaya (The Benefit-Cost Hatio).

Pacta dasarnya. suatu studi ekonomi dari suatu proyek umum


adalah tidak berbeda dengan sesuatu studi. ekonomi lainnya. Salah
· satl.l dari metode-metode biasa dapat digunakan untuk suatu studi
yang demikian. Dari suatu sudut praktis, bagim~pun juga.
karena kcuntungan hampir tidak pernah diikut sertakan dan
schagian bcsar proyck-proyck umum mempunyai manfaat ganda,
maka bcbcrapa hal tidak dapat diukur secara tepa! dalam istilah-
istilah rupiah atau dollar. Banyak studi-studi ekonomi mengenai
proyek-proyek umum dipersiapkan dengan memperbandingkan
biaya-biaya ekivalen atau dengan menentukan perbandingan antara
keuntungan-keuntungan ekivalcn dengan biaya-biaya ekivalen.

Pcrbandingan Untung-Biaya dapat ditentukan sebagai perban-


dingan dari nilai keuntungan ekivalen terhadap nilai biaya ekivalen.
Nilai-nilai ekivalen biasanya adalah A.W.s (Annual Worths) atau
P.W.s (Present Worths), tetapi bisa juga F.W.s (Future Worths).
Dalam hal proyek-proyek instansi pcmerintah, manfaat-manfaat
biasanya bertambah untuk pemakai umum, sedangkan biaya-biaya
bersih mengenai pengadaan manfaat bertambah untuk instansi pe-
merintah. Perbandingan Untung-Biaya juga dapat diarahkan sebagai
Perbandingan-Penghcmatan lnvestasi (the Savings-Investment Ratio
= SIR) olch bebcrap:1 instansi pemerintah.

236
Dua formulasi mengenai. perbandingah 8/C (dinyatakan dalam
istilah nilai-nilai tahunan ekivalen) yang biasanya digunakan ada
lah sbb. :

I. Perbandingan 8/C konvensional (biasa) :

A. W. (keuntungan bersih untuk pemakai)


B/C = A. W. (biaya bersih total untuk pemasok)
8
= C.R. + (0 + M)
dima~ : A.W.(.) = nilai tahunan dari (.)
8 = nilai tahunan keuntungan bersih (keuntunganan
kotor dikurangi biaya-biaya) untuk pemakai
C.R. = biaya pemulihan modal atau biaya tahunan eki-
valen dari investasi permulaan, termasuk setiap
nilai jual lagi
0 + M = biaya operasional bersih tahunan seragam dan
pembayaran perawatan kepada pemasok.

2. Perbandingan 8/C setelah dirubah (moditied) :

8 - (0 + M)
8/c=
C.R

Pembilang (numerator) dari perbandingan 8/C yang telah dirubah


menyata.kan nilai ekivalen ·dari kelfntungan bersih dikurangi biaya
operasional dan perawatan; sedangkan penyebut (denominator) hanya
mencakup biaya-biaya investasi
Metode perbandingan 8/C yang konvensional nampaknya telah
digantikan oleh metode perbandingan 8/C yang telah dimodifikasi
melaluj suatu jumlah grup-grup pemakai. Walaupun kedua metode
8/C memb.erikan jawaban-jawaban yang cocok berkenaan apakah
perbandingannya >
1,0 atau <
1,0, dan keduanya menghasilkan
pilihan· dengan rekomendasi yang sama apabila sating dip~rban­
dingkan 5ecara ekslusif altematif-alternatif investasi, mereka dapat
menghasilkan ting. katan-tingkatan yang berbeda (misalilya : \mana
yang nomor satu, nomor dua, nomor tiga, dsb.) umuk kesempatan-
kesempatan investasi yang bebas (tidak terikat).

2J7
Pengetrapan Perbandingan Untung-Biaya.

Contoh : * Perhitungan perbandingan 8/C untuk suatu proyek


(7.1) tunggal.

8iaya permulaan : Rp 30.000.000,-


Usia proyek : 5 tahun
Nilai jual lagi : Rp 6.~0,­
Keuntungan tahunan : Rp 15.000.000,-
Pengeluaran 0 + M tahunan : Rp 6.600.000,-
Tingkat bunga :8%

Pemecahan:
Perbandingan 8/C konvensional dan perbandingan B/C setelah di-
rubah, berdasarkan nilai-nilai tahunan ekivalen, di hitung sbb. :

C.R. = Rp (30.000.000 - 6.000.000) (A/P,8%,5) + Rp 6.000.000 (0,08)


= Rp 6.489.000,-

.. 8
Perbandingan B/C konvesnsional = ------
C.R. + (0 + M)

Rp 15.000.000
Rp 6.489.000 + Rp 6.600.000 = 1.146 > 1.0

8 - (0 + M)
Perbandingan B/C dimodifikasi =
C.R.

Rp 15.000.000 - Rp 6.600.000
= 1.294 ) 1.0
Rp 6.489.000

Karena B/C > 1.0 (untuk tiap perbandingan), maka kesempatan


investasi individual adalah merupakan suatu investasi yang l:ier-
manfaat.
Selanjutnya, kecuali jika disebutnya lain, yang akan digunakan
hanyalah perbandingan B/C yang dimodifikasi, dan secara seder-
hana disebut perbandingan B/C.

* Perbandlngan kesempatan-kesempatan bebas dengan B/C ratlo1.


Contoh : 8erikut adalah estimasi data-data untuk dua alternatif
(7.2) investasi, X dan Y, untuk mana baik pendapatan maupun
biaya-biaya diketahui, dan mempunyai usia proyek yang

238
berbeda. Jika tingkat pengembalian menarik mmtmum
(MARR = minimum attractive rate of return) 10%, ban-
dingkan proyek-proyek invest~ tersebut dengan metode
perbandingan 8/C, dengan pendapatan tahunannya diper-
hitungkan sebagai keuntungan tahunan. Anggaplah pula
bahwa keuntungan adalah kesempatan yang bebas dari
pada alternatif-alternatif yang satu sama lain saling
eksklusif.

X y

lnvestasi Rp 14.000.000 Rp 20.000.000


Ktuntungan bersih tahunan untuk Rp 7.600.000 Rp 10.000.000
pemakai
Pengaluaran 0 + M bersih tahunan Rp 2.580.000 Rp 5.532.000
untuk pemasok
Pcrkiraan usia 4 tahun 8 tahun
Nilai jual-lagi bersih 0 0

Pemecahan:

X y

Keuntungan berish tahunan dikurangi


pengeluaran bersih 0 + M :
Rp 7.600.000- Rp 2.580.000 Rp 5.020.000
Rp 10.000.000- Rp 5.532.000 Rp 4.468.000
Biaya pemulihan modal (C.R. costs)
Rp 14.000.000 (A/P,10%,4) Rp 4.416.000
Rp 20.000.000 (A/P,10%,8) Rp 3.748.000
Perbandingan B/C :
Rp 5.020.000/Rp 4.416.00 1,14
Rp 4.468.000/Rp 3. 748.000 1,19

Jadi kesempatan investasi proyek Y adalah yang paling baik, akan


tetapi kedua-duanya adalah memuaskan karena perbandingan-per-
bandingan B/C > 1,0.
7•7. Perbandingan Kenaikan 6 B/ ~ C.
Sebuah preferensi untuk alternatif Z" ditunjukkan dengan suatu
perbandingan dari dua tingkatan nilai-sekarang seperti tercantum
dalam daftar dibawah ini untuk proyek Z sehubungan dengan
adanya perbedaan-perbedaa n kenaikan mengenai keuntungan-keun-
tungan dan biaya-biaya :

Alternatif 8 C 8/C 8-C !::. 8 !::. C 1::. 8/ll.C L\8- ~C

z· 4 2 2 2
3 2 1.5
Z" 7 4 I, 75 3

Walaupun Z' mempunyai pcrbandingan 8/C yang lebih tinggi


dari pad:1 Z", dan kcnaikan pcr!Jandingan untuk ckstra kcuntungan
dan biaya-biaya melampaui 1.0, akan tetapi Z" merupakan suatu
alternatif yang dapat diterima pula. Jika dapat dianggap bahwa
modal cukup tersedia untuk membiayai masing-masing alternatif
maka alternatif Z" yang dipilih karena memberikan keuntungan·
kcunt ungan yang lchih bcsar. Bagaimanapun juga. apahila hiaya
total untuk proyek-proyek melampaui sumber-sumber yang dialo·
kasikan, dan prosedur anggaran-permodal an diperlukan, maka akibat
hal-hal yang tidak dapat diraba (intangible effects) dapat
mempengaruhi pilihan.

Contoh : Evaluasl Proyek dengan adanya Kenalkan .6. B/ 6 C.


(7.3)
Sejumlah bendungan-bendung an tanah yang kecil dimak-
sudkan untuk daerah hulu dari suatu sistim drainase.
Empat buah anak sungai bersumberkan dalam sebuah
hutan nasional dan mengalir bersama-sama membentuk
sebuah sungai yang melalui tanah-tanah per.orangan:
Setiap tahun terjadi banjir. dan . setiap beberapa tahun
terjadi banyak genangan-genangan air: Peinbangunan
sebuah atau banyak bendungan-bendung an akan mengu-
rangi tingginya banjir. dan pembangunan beridungan-ben-
dungan pada semua anak-anak sungai · akan menghilang-
kan sebagian besar kesempatan adanya tsanjir tersebut.
Keuntungan-keuntu ngan lainnya dari adanya bendungan·
bendungan. ialah meliputi nilai dari air yang ditampung
untuk melindungi kebakaran dan juga untuk kepentinga_n ·

240
rekreasi. Perkiraan keuntungan dan biaya ini telah dikem·
bangkan hanya untuk kombinasi bendungan-bendungan
topologis yang mungkin dapat dikerjakan dengan mudah
(feasible) :

Lokasi Biaya Perawatan Keuntung· Keuntung- Keuntung-


Bendung- Konstruk- dan an Banjir an Rekre- an Keba-
an si Operasi Tahunan asi Ta- karan Ta-
Tahunan hunan hunan

1 $2,400,000 $40,000 $400,000 $40,000 $60,000


1&2 3,000,000 70,000 380,000 80,000 60,000
1, 2, & 3 ·5,400,000 100,000 . 560,000 120,000 120,000
1, 2, 3, 7,000,000 120,000 600,000 140,000 140,000
&4

t.Jntuk bendungan-bendungan tanah ini diambil anggapan,


bahwa usia kegunaannya adalah 40 tahun dan tidak mempunyai ni-
lai jual-lagi. Tingkat bunga untuk investasi ditentukan 4o/o. Tingkat
bunga ini mencerminkan kecilnya risiko yang dilibatkan, dan sejalan
dengan tingkat bunga untuk jaminan-jaminan yang dikeluarkan
untuk membiayai proyek-proyek umum.
Berdasarkan pada B/C ratios, dari empat alternatif tersebut
altematif manakah yang akan dipilih?·

Pemecahan:

waduk-waduk

Pengendalian Banjir

1, 2, 3, dan 4 lokasi-lokasi bendungan

Guabar : Rencana Lokasi Bendungan-bendungan.

241
Dalam contoh soal ini, perbandingan B/C yang berdasarkan
pada nilai-nilai tahunan setiap alternatif, diperhitungkan sebagai
berikut :
B/C ratio = (Pcnghcmatan-penghcmatan dari akibat banjir dan ke-
bakaran tahunan + keuntungan;keuntungan dari rek-
reasi tahunan) : (biaya-biaya konstruksi tahunan ekiva-
len + perawatan dan operasi tahunan)
dimana
Biaya konstruksi tahunan ekivalen = Biaya konstruksi awal x
(AlP ,4%,40)
Kcnaikan (incremental) B/C ratio ditentukan dari tambahan kc-
untungan-keuntungan yang dihasilkan oleh suatu tambahan biaya
diatas alternatif terakhir yang dapat diterima (B/C ratio) 1.0).
Dari daftar Tabel Bunga diketahui (A/P,4o/o,40) = 0,05052,
maka untuk loi<asi-lokasi :
Bendungan 1 :
Biaya Tahunan (C) = $2,400,000 (0,05052) + $40,000 = $161,248.
Keuntungan Tahunan (B) = $(400,000 + 40,000 + 60,000)
= $500,000.

Bendungan 1 & 2 :
+ $70,000 = $221,560.
Biaya Tahunan (C)= $3,000,000 (0,05052)
Keuntungan Tahunan (B) =$(380,000 + 80,000 + 60,000)
= $520.000.

Bendungan 1, 2, & 3 :
Biaya Tahunan (C) = $5,400,000 (0,05052) + $100,000 = $372,808.
Keuntungan Tahunan (B) = $(560,000 + 120,000 + 120,000)
= $800,000.

Bendungan 1, 2, 3, & 4 :
Biaya Tahunan (C)= $7,000,000 (0,05052) + $120.000 = $473.640.
Keuntungan Tahunan (B) = $(600,000 + 140,000 + 140,000)
= $880,000

242
Dengan demikian kita dapat menyusun daflar hasil perhitungan
sebagai berikut :

Loka•i Keuntung· Biaya Kenaikan Perbanding Perhandi~ n


Bendungan an Tahun· Tahunan Keuntunl:an Biaya an, Kenaikan
an Tahunan Tahunan HiC Total .6B~C
(8) (Ci illBl ( t:.Cl

I SSOO,OO!J S161,248 3,10


s 20.000 s 60,312 0

0,33
I <ian 2 S520,000 S221,560 2,35
S2!10.000 5151.248, 1.42
1.2.danJ S800,000 $372,808 2,15
s 80.000 $100.840 0,79
I. 2. J. & 4 $880.000 5473,640 1,86

Untuk suatu evaluasi yang cermat. persyaratat. yang mengha-


ruskan balm·a keuntungan-kcuntungan tahunan sama deng;ut
biaya-biaya tahunan harus diterapkan kepada setiap penambahan
biaya-biaya proyek secara terpisah. Lokasi I disamakan dengan
alternatif "tanpa kegiatan" dan menghasilkan suatu total 8/C rat in=
incremental 8/C ratio= 3.10. yang memenuhi syarat sebagai suatu
alternatif yang dapat diterima. Kenaikan (increment) bcrikutnya
yang memenuhi standar perbandingan 8/C adalah lokasi bcndung-
an-bendungan pacta tempat-tempat 1. 2. dan J setehdt diperbanding-
kan dengan lokasi bcndungan-bcndungan lainnya berdasarkan pcr-
hitungan sbb. :

520.000
6 8/ 6 c (2) = - - - = 0.33 (
560.JI2
I

= 520,000 + 5280.000 = 1,42 ) I


$60,312 + $151,240

= 0,79 <1
Oleh karenanya, preferensi"(pilihan) diusulkan untuk alternatif yang
ketiga, bendungan-bendungan pada lokasi-lokasi 1, 2, dan 3.
Tanpa suatu analisa pertambahan (incremental analysis), alter·
natif yang terakhir (empat bendungan) dapat dipilih, karena mem·
punyai suatu perbandingan B/C lebih besar dari pada 1.0 dan
memberikan keuntungan·keuntungan total yang paling besar. Kesa-
lahan yang lain dapat menghilangkan semua alternatif lainnya.
karena bendungan pada lokasi 1 misalnya mempunyai suatu per•.

243
bandingan 8/C yang lebih besar dari pada pilihan-pilihan lainnya.
Alasan kesalahan-kesalahan dalam pengambilan kesimpulan-kesim-
pulan yang dcmikian adalah sama dengan sepeni yang tclah didis-
kusikan untuk kenaikan tingkat pengembalian (incremental rates of
return). Kcsimpulan untuk mencrima alternatif tiga-bendungan ber-
dasarkan data yang dibcrikan. dapat juga dihasilkan ctari suatu
metode evaluasi tingkat-pengembalian atau nilai-sekarang bersih.
Adalah mcnarik untuk dicatat bahwa kepekaan (sensitivity) dari
pcmilihan altcrnatif sangat dipengaruhi oleh perubahan data.
Misalny;t digunakan suatu pcrsyaratan tingkat bunga II";,, maka
pcmilihan akan jatuh pada altcrnatif I (salll bcndungan). karcna
o;cmua kenaikan untung dan biaya yang ditambahkan akan meng-
hasilbn pcrbandingan 6 8!.6 C lebih kecil dari pada 1.0. Apalagi
jib yang dimasukkan hanya kcuntungan-keuntungan yang diperoleh
dari pcngcnd;tli;lll hanjir. ·hal ini jelas akan membuat bendungan
lokasi I satu·satunya alternatif dcngan pcrbandingan 8/C yang
dapat ditcrima. Penjclas;111 pcrhilllngannya adalah sbb. :
Jib tingkat bunga untuk invcstasi ditentukan 11°;.. dari daftar
Tabel 8unga dipcrolch (A' P.ll ";,_.tO) = 0.11172.
Mab untuk lokasi-lokasi :
8endungan I ;
8iaya Tahunan (C) = S2.400.000 (0.11172) + $ 40.000 = SJ08.128

8cndungan I dan 2 :
8iaya Tahunan (C)= SJ.OOO.OOO (0.11172) + $ 70.000 = $405.160
8endungan I. 2. & J :
8iaya Tahunan (C)= $5,400.000 (0.11172) + $100.000 = S70J.288
8endungan I. 2. J. & 4 :
Biaya Tahunan (C)= $7,000.000 (Q.11172) + S 120.000 = $902.041}

Nilai-nilai keuntungan Tahunan untuk semua lokasi bendunga:t


adalah tetap sama. Dengan demikian kita dapat menyusun daftar
hasil perhitungan sebagai berikut :

L<~ka Keunlt~· Bia•·a K..·naikan l'"rhandi~ K~naik


Bendu1~ ~n Tahun· Tahunan "1\c-111111111;_:.111 Ri:1\01 an, l'.:rhintj~ II
an Tothun;.w Lohun:on H l' lollal .68 61.'
oHI ICI 16H1 160

I s~o. S.I(IK.I211 · I.'Ill


-
$ !II.IUI $ •17.11.1! 11.21
I dan 2 ''-20.000 $41~. IA'I
S!NI.flOO '!'111.1211 II.•J.I
I, 2. dan J SHOO.OOO S"fll.!IIJol 1..1.1
S IIII.IMNI SI'III."S! II All
I. 2. •l. "' 4 SV'IO,OOO S'IC2.fl~ 1.14

244
7-8. Masalah lnflasi
Sampai sekarang kita beranggapan bahwa harga-harga untuk
barang dan jasa secara relatif tidak berubah-rubah, dcngan
perkataan lain bahwa pengaruh dari perubahan-perubahan pada
setiap alternatif yang dipertimbangkan adalah sama. Anggapan yang
demikian ini secara umum adalah tidak realistis. Adanya lnflasi.
yang merupakan gejala adanya kenaikan harga-harga yang mc-
nyebabkan menurunnya daya beli uang, adalah suatu. fakta
kehidupan dan secara serius dapat mempengaruhi perbandingan
ekonomis alternatif-alternatif.
Dalam tahun 1974 dan tahun 1975, intlasi menjadi suatu
perhatian nasional yang meliputi seluruh dunia sebagai kenaikan
umum mengenai tingkat harga pada suatu tingkatan yang mclam-
paui I Oo/o, berapa persen lebih tinggi dari pada tarip bunga yang
biasanya digunakan dalam masyarakat. Dalam taraf kehidupan yang
demikian ini, daya beli suatu mata uang akan turun dengan l'epat.
Dalam keadaan yang demikian ini pula, para peminjam (dcbitors)
akan menikmati keuntungan atas pinjaman-pinjaman yang dike-
luarkan oleh para kreditur (creditors), karena daya beli mata uang
yang digunakan untuk melunasi hutang adalah kurang dari pada
daya beli mata uang pada waktu pinjaman diterima. lnflasi dapat
juga mempengaruhi aspek-aspek tertentu mengenai analisa-ana lisa
ekonomi.
Jika semua cashflow-cashflow dalam suatu perbandingan ekono-
mis alternatif-alternatif sedang melambung dengan tingkat yang
sama, maka pengaruh inflasi ini dapat diabaikan dalam studi-studi
sebelum-pajak. Akan tetapi dalam masalah-masalah dimana se-
mua pendapatan dan semua pengeluaran melambung dengan
tingkatan-tingkatan yang tidak sama, maka pengaruh intlasi akan
menimbulkan perbedaan-perbedaan dalam kepentingan-kepentingan
ekonomis diantara alternatif-alternatif dan harus diperhitungkan.
Suatu kasus se.rupa adalah apabila suatu proyek dibiayai dari dana
pinjaman dengan suatu tingkat bunga yang pasti (fixed). Pengaruh
dari intlasi adalah untuk mengurangi ongkos-ongkos pinjaman, dan
hal ini dapat mempengaruhi keputusan akhir. Sebaliknya, dalam
situasi yang sama pihak yang meminjamkan gaga! untuk merealisir
pengembalian yang diinginkan atas modal yang dipinjamkan.
Berikut adalah suatu contoh :

Contoh : Seorang investor meminjamkan Rp JO juta pada hari ini


(7.4) untuk dikembalikan dalam suatu jumlah yang bulat pada
akhir tahun ke 10 dcngan tingkat bunga kompon 8%
seti:tp tahun. Berapakah tingkat pengembalian yang riil,

245
dengan anggapan balm·a inllasi juga dilipatgandakan
secara kompon 5% tiap tahunnya?

Pemecahan:

Dalam 10 tahun in\'cstor akan menerima uangnya semula scjumlah


Rp 30 juta ditambah bunga yang telah terkumpul sebanyak :

F = Rp 30 (F/P,8'%.10) juta
= Rp 30 (2.1589) = Rp 64.767 juta
Dengan adanya tingkat inllasi 5o/o setahun, daya bcli uang Rp I
tclah turun menjadi

P = Rp I (PIF.5%.10)
= Rp =
1 (0.6139) Rp 0.6139

Jadi nilai uang Rp 64,767 juta. mempunyai daya beli sekarang

Rp 64,747 juta x 0,6139 = Rp 39,759 juta


Daya beli sekarang sejumlah Rp 39,759 jut a ini untuk mengemba-
jikan penggunaan uang Rp 30 juta, akan mcnunjukkan suatu
tingkat pengembalian riil yang dapat dihitung dengan ti!lgkat bunga
i'% yang besarnya ·

Rp JO juta = Rp 39,759 (P/F,i'%,10)


(P/F,i'%,10) = 0,7546 atau i' ~ 3%

Tingkat pengembalian yang riil dapat ditentukan dengan secara


mudah dan cepat, dengan hasil yang mendekati, yaitu dengan
mengurangkan tingkat inllasi (t) dari tingkat bunga 8% yang harus
dibayarkan. Jadi tingkat bunga yang riil ;:::::::;. 8% - 5% ~ 3%.

Marilah kita tinjau sekarang prinsip-prinsip umum dan metode-


metode untuk mempertimbangkan intlasi dalam analisa-analia
ekonomis. Kita tentukan sekarang dua macam mata uang rupiah
yang berbeda secara khusus untuk memenuhi analisa-analisa
ekonomis ini jika dikerjakan dengan tepat :
I) Rupiah Aktual : adalah jumlah rupiah aktual seperti pad a sa at
dalam waktunya terjadi dan macam rupi<th dalam istflah-istilah
biasa seperti yang dipikirkan oleh masyarakat banyak.
Kadang-kadang disebut rupiah yang sedang beredar (then-cur-
rent rupiahs).
2) Rupiah Riil : adalah rupiah dengan daya beli yang sama
seperti pada beberapa saat dalam waktunya terjadi, tanpa

246
mcmpcrhatikan kapan rupiah aktual yang bersamaan terjadi
pula. Kadang-kadang mata uang ini disebut rupiah nilai-kons-
tan (constant-worth rupiahs).

Rupiah aktual dalam setiap waktu. n. dapat dirubah kcdalam


rupiah dengan daya bcli riil pada setiap saat. k. dengan mcngguna-
kan hubungan/persamaan

Rupiah Riil = Rupiah Aktual ( - -


1
1

+ f
'ln-k
= Rupiah Aktual (P/F,fo/o,n-k)

dimana f adalah tingkat inflasi per periode sepanjang periode-perio-


de n. Pada umumnya adalah biasa sekali untuk menyatakan rupiah
riil sebagai rupiah seperti pada permulaan periode studi yang sedang
dalam pengamatan.
Sebagai contoh, umpamakan bahwa gaji anda untuk dalam 4
tahun mendatang (dinyatakan dalam Rupiah Aktual) diharapkan
seperti bcrikut :

Tahun Gaji (Rupiah Aktual)

1 Rp 200.000
2 Rp 220.000
3 Rp 242.000
'4 Rp 266.200

Gaji yang anda harapkan dapat juga dinyatakan baik sebagai


dalam rupiah berdasarkan daya beli maupun sebagai rupiah ber-
dasarkan beberapa titik dasar dalam waktu (misalnya Rupiah Riil).
Jika anda beranggapan bawha titlk dasar dalam waktu adalah tahun
1, maka gaji yang anda harapkan untuk 4 tahun mendatang dapat
dinyatakan sebagai berikut :

Tahun Gaji (Rupiah Riil)

1 Rp 200.000
2 . Rp 200.000
3 Rp 200.000
4 Rp 200.000

247
Jika tingkat bunga inflasi adalah 10% pertahun, maka kedua
cara menyatakan gaji yang anda harapkan seperti tersebut diatas
betul-betul ekivalen. Angka-angka ini menggambarkan suatu situasi
yang mencerminkan pengalaman orang banyak dalam tahun-tahun
sekarang; yaitu, walaupun gaji-gaji atau upah-upah telah dinaikkan,
akan tetapi daya beli (Rp Riil) dari gaji-gaji tersebut tidak dinaikkan
secara bersamaan.

7-9. InfJasi dan Tingkat Bunga.


Dengan adanya inflasi, maka kita harus membedakan antara
apa yang dimaksudkan dengan : tingkat inflasi, tingkat bunga
riil, dan tingkat bunga gabungan serta begaimana penggunaannya
dalam studi-studi ekonomL

a. Tlngkat lnflasi : adalah kenaikan dalam harga barang dan jasa


yang diberikan, dinyatakan dalam prosen dan yang untuk
selanjutnya diberikan notasi f.
b. Tingkat bunga riil : adalah kenaikan dalam daya beli riil yang
dinyatakan dalam prosen per periode. lni adalah tingkat
bunga dimana pengeluaran Rp Riil ekivalen dengan pemasuk-
an Rp.Riil, dan kadang-kadang dikenal pula sebagai tingkat
moneter riil dan yang selanjutnya dibe.-i notasi I.
c. Tingkat bunga gabungan (combined) : adalah kenaikan dalam
jumlah-jumlah mendatang untuk mencakup tingkat bunga riil
dan inllasi, dinyatakan dalam prosen per periode. Ini adalah
tingkat bunga dimana pengeluaran dalam Rp.Aktual adalah
c:kivalen dengan pemasukan dalam l{p.Aktual, yang selanjutnya
diberikan notasi lg.

Karena tingkat bunga riil dan tingkat inflasi mempunyai efck


ganda/kompon, maka

i =(l+i)(l+f)-1
g = i + f +if

a tau ig-
-:::::' I. .J_
,
f

Pendekatan ini dianggap cukup memenuhi, dimana i dan f relatif


tidak begitu besar terhadap ketetapan yang diinginkan.
Secara umum, tingkat bunga yang disediakan untuk perhitung·
an-perhitungan ekivalen dalam studi-studi ekonomi tergantung
pada macam cashflow yang diestimasikan, misalnya seperti berikut :

248
Pendekatan Jika cashflow dinyata- Tingkat bunga yang
kan dalam istilah : digunakan :

(a) Rupiah Riil Tingkat bunga riil, i


(b) Rupiah Aktual Tingkat bunga gabungan, i
g

Daftar mempunyai rnaksud sebagai berikut : Jika seorang mengesti-


masikan dalam istilah-istilah Rp.Riil yang tidak melambung (un-
inflated), maka digunakanlah tingkat bunga riil yang tidak
melambung pula. Begitu pula, jika seorang mengestimasikan dalam
istlah-~ Rp.Aktual yang tidak melambung, maka digunakanlah
tingkat bunga gabungan (ig) yang tidak melambung pula.

Jadi seorang dapat membuat analisa-analisa ekonomis dengan


menggunakan baik Rp.Riil ataupun Rp.Aktual yang memberikan
keabsahan yang sama bahwa tingkat bunga yang digunakan untuk
perhitungan-perhitungan ekivalen adalah tingkat bunga yang tepat.
Untuk sekedar memberikan ilustrasi mengenai hubungan kedua
pendekatan pertimbangan masalah inflasi, kita berikan contoh
sebagai bcrikut.

Contoh : Sebuah proyck niemcrlukan suatu investasi Rp 40 juta


(7.5) · yang diharapkan dapat kembali dalam istilah rupiah
aktual : Rp 12 juta pada akhir tahun ke 1, Rp 16 juta pada
akhir tahun ke 2, dan Rp 24 jut a pad a akhir tahun ke 3. •
Tingkat inflasi adalah 5% per tahun, dan tingkat bunga
moneter riil adalah 10% per tahun.
Berikan analisa pertimbangan ekonomis dengan menggu-
nakan kedua pendekatan rupiah riil (a) atau rupiah aktual
(b) tersebut diatas.

Analisa pemecahan :
lg = (1 -r 0,05) (1 + 0,10) - 1
= 1,155- 1 = 0,155 atau 15,5%
Karena ditentukan pengembaliannya dalain istilah rupiah aktual,
maka kita dapat menyusun Tabel 7.1 seperti diperlihatkan dibawah
ini, yang sekaligus menunjukkan bagaimana nilai sekarang dari
proyek dihitung untuk menjadi (-) Rp 2,050 juta jika digunakan
pendekatan rupiah aktual (b) tersebut diatas.

249
Tabel 7.1 Perhitungan nilai sekarang bersih dengan estimasi-estimasi
dalam rupiah aktual (dalam jutaan Rp).

Tahun Hasil Faklnr Disknn unluk lingkal bunga riil Nilai Sckarang
(Rp.Aklual) .dan inllasi, ig (P/F,I5'/,%,n) (dibulalkan)

0 -40 I,()()() -~IJ

I 12 0,1166 10,.190
2 16 0,74'1 JJ,'lKO
J 24 0,649 IS,SHO +
=- 2.050

Jika untuk mempertimbangkan tingkat inflasi digunakan pende-


katan rupiah riil (a), maka hasil-hasilnya harus diestimasikan dalam
istilah-istilah rupiah riil.
Berdasarkan contoh tersebut diatas, dengan tingkat inflasi So/o dan
jika pembuat estimasi tetap konsekwen, maka proyeksinya dalam
istilah rupiah riil secara berturut-turut menunjukkan (sebagai titik
dasar waktu investasi) :
Untuk tahun 0 (saat investasi) Rp 40 juta
Tahun ke-1 : Rp 12(P/F,5o/o,l) juta = Rp 12(0,9524) juta = Rp 11.430 jutn
Tahun ke-2: Rp 16(P/F,5o/o,2) juta = Rp 16(0,9070) juta = Rp 14.510 juta
Tahun ke-2 Rp 24(P/F,5o/o,3) juta = Rp 24(0,8638) juta = Rp 20.720 juta
Dengan demikian kita dapat menyusun Tabel 7.2 seperti terlihat
dibawah ini dengan menggunakan tingkat bunga riil 10o/o, yang
sekaligus menunjukkan nilai sekarang dari proyek yang dihitung
menjadi -Rp 2,050 juta seperti apabila digunakan pendekatan ·per-
timbangan pertama (b).

Tabel 7.2 Perhitungan nilai sekarang bersih dengan menggunakan


estimasi dalam rupiah riil (dalam jutaan Rp).

Tahun Hasil Faktor Di,kon untuk tingkal bun~:a Nilai Sckarang


(Rp.Riil) riil \aja, (I'/F,IO%,n) (dihulatkan)

0 -40 1,000 -40

I 11,430 0,90'l 10,400


2 14,510 . 0,826 11,9110
3 20,720 0,751 15,570 +
~- 2,050

Perlu kami tinjau bagaimana kalau hasil-hasil dalam rupiah


aktual hanya didiskon dengan tingkat bunga riil saja?

250
Untuk tahun 0 (saat investasi) dikeluarkan : - Rp 40,-
Tahun ke-1 kembali : Rp 12 (0,909) juta = Rp 10,910 juta
Tahun ke-2 kembali : Rp 16 (0,826) juta = Rp 13,220 juta
Tahun ke-3 kembali : Rp 24 (0,751) juta = Rp 18,020 juta
Sehingga memberikan hasil ..... . = + Rp 2,1~0 juta,

yang menunjukkan suatu proyek yang menguntungkan. Hal ini


1cn1unya sanga1 hcrlawanan dcngan nilai sekarang bersih, yang di-
hilllng dengan rncnggunakan 1ingkat bung;~ yang scsuai dcngan
kcdua macam rupiah l'iil dan rupiah ak1ual, karcna kcdua pcrhi-
lllngan 1ersebut menunjukkan suaiU prnyek yang 1idak mengun-
tungkan.
Evaluasi-evaluasi se1elah-pajak yang memasukkan cs1imasi ru-
piah aklllal menunjukkan bebcrapa kcsuli1an. karcna biaya-biaya
hunga dan penyusulan adalah mu1lak harus didasarkan pada per-
janjian-pcrjanjian yang Ielah lampau dan umumnya tidak rcsponsif
1erhadap _ adanya intlasi. Dan karena pengurangan-pengurangan
hunga dan penyusutan 1idak rcspnnsif lcrhadap inllasi scpcrti lwn~·a
cashtlnw-cashtlow yang lain. maka pendapatan yang tcrkcna pajak
mempunyai tendcnsi menjadi lcbih tinggi dan tingkat pengcr.1halian
sc1clah-pajak dcngan sendirinya mcnjadi lebih rendah dari pada jika
polllngan-pnlnngan tcrsebut didasarkan pada rupiah riil. Unllluglah.
hailwa pada umumnya altcrnatif-allcrnatif dalam pcrbandingan
L'konomi tcknik yang tcrkena pengaruh inllasi. scdcmikian hampir
sama saja dengan kita mengganggap bahwa masalah intlasi adalah
ja.-ang mcrupakan suatu faktor yang mempengaruhi keputusan.

7-10. Pengaruh lnflasi pada Evaluasi Ekonomis.


Bchcl'apa 1ahun yang lalu dimana 1ingka1 inllasi botch dikatakan
masih sangat l'endah. ialah kurang lebih 2%. maka pcngaruh inllasi
pada cvaluasi-evaluasi ekonomis mengenai usulan-t:stllan yang dia-
jukan. pada umumnya masih bisa diabaikan. Akan tetapi setelah
tingkat inllasi mclaju dengan pcs:11. maka bagi scnrang analis harus
mcmpcrhitungkan pcngaruh inllasi pada usulan-usulan invcstasi.
Dia harus memberikan pertimbangan yang cukup cermat dalam
pcnila-~y berdasarkan metode yang tcpat pula. /\da
dua mctode dasar yang dapat digunakan. ialah :
I) Hilangkan pengaruh-pengaruh inllasi dengan merubah scmua
cashtlow-cashflow mcnjadi satuan-satuan uang yang mempunyai
daya beli konstan. yang disebut mata uang konstan atau riil [real
money). Pendekatan ini lebih cncok untuk analisa scbelum-pajak.
apabila semua komponen-komponcn cashflow mcningkat dengan
tingkat intlasi yang sama.

251
2) Buatkan estimasi cashtlow-cashtlow dalam jumlah satuan-satuan
uang yang scbcnarnya dan dipertukarkan pada setiap saat
diadakan transaksi. Satuan-satuan uang ini disebut mata uang
sebenarnya (actual mmu:y). Pt:ndt:katan mata uang sebenarnya ini
pada umumnya lt:bih mudah dimt:ngcrti dan diterapkan, dan
lt:bih "luwes" (llcxiblt:) dari pada metode mata-uang riil.

Sampai pertengahan tahun 1960, tingkat bunga 7o/o dipertim-


bangkan scbagai biaya modal yang pantas untuk suatu usaha. Apa·
bila terjadi sedikit inllasi pada saat itu, pada umumnya dapat di-
kompcnsasikan dengan kcnaikan produksi. Penyesuaian intlasi
terhadap biaya modal, yang dcngan sendirinya mt:nunjukkan tingkat
pengcmbalian minimum yang dapat diterima, harus cocok dengan
est imasi cashflow-cashflow mcndatang yang digunakan dalam
evaluasi-cvaluasi ekonomi.

• Perbandingan Cashflow Sebelum-Pajak.

Contoh : Ekivalen dari Cashflow Rupiah-Riil dan Rupiah-Aktual


(7.6) dalam suatu Analisa Sebelum-Pajak.

Sebuah pcralatan yang produktif dapat dibeli dengan


harga Rp 240 juta. dan tidak akan mempunyai nilai jual
lagi pada akhir tahun ke-6 dari usia kegunaannya. Peralat-
an ini memasukkan suatu pendapatan tahunan sebesar
Rp 80 juta, sedangkan untuk keperluan operasionalnya
diperlukan biaya Rp 24 juta tiap tahunnya. Estimasi-
estimasi didasarkan pada kondis-~ ekonomi yang
sedang berjalan sekarang tanpa mempertimbangkan eska-
lasi harga. Tingkat pengembalian minimum yang dapat
diterima (MARR) adalah IS% tanpa penyesuaian untuk
inllasi, dan pajak-pajak tidak dimasukkan dalam analisa
ini.
Buatlah evaluasi mengenai rencana pembelian peralatan
dimaksud menurut data rupiah-riil dan cashllow rupiah-
aktual, apabila tingkat inflasi adalah 8%.

252
Pemecahan:

A 1• = Rp 80 juta
,,'
,, tahun

P=.Rp 2401 juta

Cashtl~w rupiah-riil disusun berdasarkan pengeluaran permulaan


sebesar Rp 240 juta, kemudian diikuti dengan penerimaan-peneri-
maan bersih sebesar Rp (80 - 24) juta = Rp 56 juta pada akhir
tiap tahun selama 6 tahun berturut-turut. Cashtlow ini di-diskon
15% menghasilkan (dalam jutaan rupiah) :

Cash flow. PW = - 240 +56 (P/A,15.6)


= - 240 + 56 (3, 7844)
= -240 + 211,93 = - 28,07
Rupiah riil dirubah menjadi aktual dengan mengetrapkan faktor
(I + 0 n kepada setiap penerimaan t~huna, dimana n adalah sama
dengan tallUn dimana penerimaan terjadi. Cashtlow rupiah aktual
yang dihasilkan di-diskon dengan tingk.at intlasi bunga gabungan
'ig untuk memperoleh nilai sekarang dari rupiah yang sedang
bcrjalan. (then-current rupiah); i g ::: (1,15) (1,08) - I = 0,242. Per-
hitungannya seperti diperlihatkan dalam Tabel 7.3.

Nilai-nilai sekarang dari tabel ini sudah barang tentu sesuai


dengan rumus PW, karena (P/F,24,2"lo,n) = (P/F,8,n) (P/F,15,n).
Jadi tingkat intlasi-bunga gabungan (combined interest-inflation
rate) menunjukkan suatu tingkat pengembalian minimum yang
dapat diterima (MARR). yang diterapkan kepada cashtlow yang
sudah disesuaikan dengan inflasi.

.253.
~
Tabel : Nilai Sekarang dari cashflow rupiah-aktual apabila di-diskon dengan faktor inflasi-bunga gabungan
(7.3) (combined interest-inflation factor) untuk menentukan ekivalen rupiah-riil (dalam jutaan rupiah):

Faktor In flasi, Faktor lntlasi Cashflow Nilai


Akhir Cash flow Cash flow
f = 8o/'o bunga Gabungan
Tahun Rupiah- R;it Rupiah- Aktual Se karang ( PW)
(f/P,8,n) (P/f,•g.n)

0 -240 -240 -240


I 56 l ,0800 60,48 0,80516* 48,70
2 56 1,1664 65,32 0,64827 42,34
3 56 1,2597 70,54 0,52196 36,82
4 56 1,3604 76,18 0,42025 32,01
5 56 1,4693 82,28 0,33838 27,84
6 56 1,5868 88,86 0,27244 24,21

- 28,08.
-- --- - - - - - -

* penjelasan: (P/F,i 8 ,n) = (P/F,8,n) (P/F,15,n)


tahun I = (0,92593) (0,86957) = 0,80516
tahun 2 = (0,85734) (0, 75614) = 0,64827
tahun 3 = (0, 79383) (0,65752) = 0,52196 dst.
• Perbandingan Cashflow Setelah-Pajak.

Contoh : Perhedaan dalam Nilai Sekar.t~ Sctelah-Pajak disebabkan


(7. 7) karcna Cashllow-cashllow yang "Nonresponsive" selama
Periodc-pcriode lntlasi.

Usulan yang diuraikan dalam Contoh 7.6 ditcrapkan


kepada suatu analisa sctelah-pajak. Baik pcndapaian-
pendapatan maupun pengeluaran-l)engalua.-an kedua-dua-
nya "responsive" terhadap tingkat intlasi 8'%. Biaya pc-
nyusutan dihitung dengan metode g~ris-lu. dan tarip
pajak ditentukan 40°;,_ Bandingkan nilai sckarang scte-
lah-pajak yang dihasilkan dari pcnggunaati rupiah-riil yang
tidak-dirubah dan dari penggunaan rupiah-aktual.
Pemecahan :
Bet·dasarkan data yang diberikan. biaya penyusutan tahunan
adalah scbesar 1/6 x Rp 240 juta = Rp 40 juta. yang jika
dikurangkan dari pendapatan bersih tahunan Rp 56 juta membcri-
kan pcndapatan terken;, pajak Rp (56 - 40) juta = Rp 16 juta
setahun. Dcngan tarip pajak 40°o. besarnya pajak-pajak adalah
0.40 x Rp ltl juta = Rp tl.4 juta per tahun. Jumlah ini dikurangkan
da;·i l'endapatan Rp 5tl juta memberikan cashllow rupiah-riil scbcsar
Rp (5L - 6.4) juta = Rp -N.o juta selama pcriodc 6 tahun untuk
mengcmhalikan inw:stasi permulaan Rp 240 juta. Maka. dengan
tingkat p:~ngemhab minimum yang dapat ciiterima (MARR) IS~·.
menghasll'-an (d;:tam iutaan rupiah):

PW - 240 - 4ll.tt 1P .-\.1 _:\_h)


- 240 - 49. 6 tJ.-1-144)
- 240- 1~7. = - 52.29

Nilai s~·ka,n_? tnsehu1 cii:uas ticlak 111L'tKakup pL'nganrh intlasi atas


daya heli. Pcrhintga·pLu_~? hL·rikut ini 111L'mhcrikan kt,rcksi
u111uk kchilangan daya hL·Ii ,·ang diwhahkan tlll'll intlasi mclalui
pcnggunaa II cash tl< li\'·L'ash tln\\ I"U pia h ·a k Ilia J.
Cashllnw rupiah-aktual- sl'helum-pajak (8TCF). y:tn_l? didasarka;t
pada inll:tsi H";, dipL·;·Iihatkan dabm knl,>m (2) Tahd 7.4. Bi:tya
pcnyusutan dalam knh•m (Jl dikurangkan dari k••h•m (2) memberi-
kan pendapatan lt'rkL'Ila pajak d:tlam k••h•m (4l lll'tuk tahu11 itu.

255
N
(.11

"' Tabel : Prosedur perhitungan Nilai Sekarang (PW) untuk suatu analisa setelah-pajak yang men_cakup
7.4 komponen-komponan yang tidak responsif terhadap inflasi (dalam jutaan rupiah).

Akhir BTCF Biaya- Pendapat- Pajak ATCF Faktor ATCF Faktor Nilai
Tahun Rupiah Penyu- an Terke- pajak Rupiah Inflasi Rupiah Diskon Sekarang
Aktual sutan na Pajak pada 40% Aktual (P/F,8,N) Riil (P/F,15,N) PW
(1) (2) (3) (2) + (3) = (4) 5)=0,4(4) (2) + (5) = (6) (7) (6) X (7) = ·(8} (9) (8) X (9) = (lC
--
0 -240 -240 -240 -240
1 60,48 - 40 20,48 - 8,19 52,29 0,92593 48,42 0,86975 42,11
2 65,32 - 40 25,32 - 10,13 55,19 0,85734 47,32 0,75614 35,78
30,44
3
4
70,54
76,18
- 40
-- 40
- 30,54
36,18
- 12,22
- 14,47
58,32
61,71
0,79383
0,73503
46,30
45,36
0,65752
0,57175 25,93
5 82,28 - 40 42,28 - 16,91 65,37 0,68059 44,49 0,49718 22,12
6 88,86 - 40 48,86 - 19,54 69,32 0,63017 43,68 0,43233 18,88

-:- 64,74
- ------

Penjeluan kolom [2] : 56 (F/P,8o/o, 1) = 60,48


56 (F/P,8o/o,2) = 65,32
56 (F/P,8o/o,3) = 70,54 dst.
Perhitungan-perhitungan pajak dicantumkan dalam kolom (5) dan
dikurangkan dari kolom (2) memberikan cashflow setelah-pajak
(ATCF) dalam bentuk rupiah-aktual seperti tampak dalam kolom (6).
Kemudian dipandang perlu untuk merubah rupiah-aktual ini
kembali kepada rupiah-riil seperti diperlihatkan dalam kolom (7)
dan (8). Akhirnya, cashflow setelah pajak (ATCF) rupiah-riil ini di-
diskon dengan tingkat bunga bebas inflasi 15% menghasilkan Nilai-
Sekarang (PW) dalam kolom (10).

Perhitungan Nilai-Sekarang (PW) yang serupa, dapat pula di-


hasilkan dengan cara men-diskon kolom (6) dengan faktor
kombinasi inflasi-bunga (P/F,24.2,N), seperti dilaksanakan dalam
Tabel 7.4. Misalnya :
untuk tahun.ke-1 : Rp 52,29 juta x 0,80516 = Rp 42,10 juta
untuk tahun ke-2 : Rp 55,19 juta x 0,64827 = Rp 35,78 juta
dan seterusnya. Bagaimanapun juga, kolom (7) sampai (9) secara
deskriptif. mempertunjukkan bagaimana ATCF rupiah-aktual di-
rubah menjadi rupiah-riil untuk memungkinkan men-diskon dengan
MARR yang tidak disesuaikan (unadjusted MARR), 15%. Akan
jelaslah bahwa intlasi tidak meningkatkan nilai-riil dari pendapatan
bersih. Kolom (2) menunjukkan jumlah rupiah-aktual yang diperlu-
kan dalam tiap tahlin untuk menyamai daya beli sebesar Rp 56 juta
tiap tahun dalam rupiah-riil. Oleh karena itu, cashflow rupiah-aktu-
al harus di~skon dengan suatu MARR yang disesuaikan dengan
inflasi (an inflation-adjusted MARR).
Nilai sekarang dari usulan adalah lebih rendah apabila inflasi
diperhitungkan, karena biaya-biaya penyusutan tidak dapat dinaik-
kan _secilra bersamaan dengan pendapatan. Hasilnya adalah pajak-
pajak tahuna:n yang tinggi. Sebagai konsekwensinya, suatu evaluasi
yang lebih realistis di4apat dari rupiah-aktual, yang merupakan data
setelah-pajak apabila inflasi adalah dipandang penting.

7-11. Harga: _Bayarigan dan Upah Bayangan.

Tingkat harga barang dan jasa yang terjadi alas dasar anggapan
sehingga tercapainya periggunaan sumber daya ekonomi secara
optimal disebut harga hayangan (shadow price). Dinamakan
demika~. karena harga yang terjadi didasarkan atas anggapan-
anggapan yang kemungkinan hanya terjadi dalam bayangan
masyarakat yang telah bersifat rasiona1 dan telah me~nuhi
persyaratan-persyaratan efisiensi baik dalam konsumsi : maupun
produksi.

257
Apabila dalam masyarakat terjadi harga, yang pada umumnya
dinamakap harga pasar atau harga nyata, tetapi tidak memenuhi
persyaratan tersebut, maka harga pasar ini tidak dapat digunakan
dalam melaksanakan evaluasi proyek, khususnya proyek makro.
Yang dimaksud dengan proyek makro adalah yang manfaat dan
pengurbanannya ditinjau dan diperhitungkan bagi masyarakat
seluruhnya. Kemudian oleh karena tujuan pembangunan ekonomi
dan tujuan evaluasi proyek adalah efisiensi dan efektivitas atau
dengan perkataan lain penggunaan sumber daya ekonomi secara
optimal, maka dalam melaksanakan evaluasi proyek makro hendak·
nya digunakan harga bayangan. Harga pasar seringkali tidak
mencerminkan harga bayangan, oleh karenanya tidak dapat digu-
nakan untuk mengevaluasi proyek makro. Hal ini disebabkan
karena harga yang terjadi di pasar atau dalam praktik akan
mengalami hal-hal sebagai berikut :

1. Terutama bagi negara-negara yang sedang membangun, artinya


yang sedang mengalami proses industrialisasi, maka perluasan
industri pada umumnya akan menyebabkan ongkos produksi
rata-rata menjadi menurun, dan yang akibatnya akan memba-
tasi daya saing perusahaan-perusahaan kecil. Akibat selanjut-
nya adalah bahwa persaingan sempurna yang merupakan
anggapan dasar menjadi tidak terpenuhi. Dengan demikian
harga bayangan menjadi tidak terbentuk, sehingga penggunaan
sumber daya ekonomi menjadi tidak optimal. lnilah yang
disebut mengalami "increasing returns to scale".
2. Bagi negara-negara yang sedang berkembang, seperti halnya
negara Indonesia, pembangunan berarti membangun proyek-
proyek infrastruktur yang mempunyai efek eksternal teknologis
(technological external effects) dalam arti akan menaikkan
pendapatan dilain sektor atau akan menurunkan ongkos rata-
rata.
3. Banyak terjadi ketidak-pastian (uncertainty) termasuk peru-
bahan harga impor dan ekspor, ketidak-pastian dalam
pengangkutan, peraturan pemerintah dan lain-lain.

Penggunaan istilah harga bayangan relatif masih baru. lstilah


lainnya yang digunakan ialah harga p~rhitunga atau "accounting
price". Kedua istilah ini sam a artinya yaitu merupakan harga yang
· disusun secara perhitungan, jadi belum tentu menu rut. kenyataan,
akan tetapi berdasarkan atas anggapan-anggap.an atau pemikiran
tertentu agar tujuan penggunaan sumber daya ekonomi secara
optimum dapat dicapai.

258
Seperti halnya dengan harga bayangan, kita mengenal pula apa
yang disebut upah bayangan (shadow wage), yang alasan dan logika
penggunaannya adalah juga untuk mc;ncapai penggunaan sumber
daya ckonomi secara optimal.
Penggunaan harga bayangan hanya terbatas pada proyek-proyek
m:tkro scpcrti jalan. bendungan, pclabuhan dan proyck-proyek infra-
struktur lainnya. Bagi proyck-proyek mikro yang banyak dijumpai di
dalam masyarakat, baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun oleh
swasta, harga dan upah yang digunakan adalah harga dan upah
yang terjadi menurut kenyataan .. Jadi bukan .merupakan harga dan
upah yang dihitung sccara teoritis atau yang terjadi dalam
bayangan. Begitu pula bagi orang yang mempelajari serta meng-
gunakan ekonomi teknik, mereka lebih mengenal dan lebih langsung
berhadapan dengan harga pasar. Dalam buku-buku ekonomi teknik
hampir tidak pernah mempersoalkan harga dan upah bayangan
tcrsebut.

259
bab 8

PEKERTAAN-PEKERJAAN
PERINDUSTRIAN. Tiap tahun ribuan orang
mempertimbangkan untuk membeli sebuah mobil baru, dan
sebagian besar dari mereka memutuskan untuk membelinya. Faktor-
faktor yang termasuk dalam membuat keputusan untuk membeli
mobil tersebut adalah antara lain meliputi : -
• Dari mana asal uang yang akan digunakan untuk membeli mobil?
Dari tabungan atau dari pinjanian?
• Kapan aJcan dibelinya? Apakah harganya akan naik?
Pembayaran secara kontan atau boleh dengan angsuran?
• Mobil yang mana yang paling baik untuk dibeli? Berapa harga·
nya? Berapa nilai jual-laginya? Biaya pemeliharaan? Pajak-pajak?
• Apakah sebuah mobil lebih penting dari pada barang-barang lain-
nya yang perlu dibeli, seperti misalnya : pakaian? Rumah?

Pertanyaan-pertanyaan praktis serupa dihadapi pula oleh peru-


sahaan-perusahaan industri. Perusahaan-perusahaan tersebut diha-
dapkan kepada pengeluaran-pengeluaran rutin yang penting untuk
mempertahankan pekerjaan, pengeluaran biaya-biaya untuk mem-
perbaiki mutu pekerjaan-pekerjaan, dan investasi-investasi tertentu

2bl
yang cukup besar untuk merubah cara dan pengarahan dari pada
pelaksanaan pekerjaan. Keputusan-keputusan ekonomis perusahaan
adalah ekivalen terhadap pertimbangan-pertimbangan mengenai
pengeluaran-pengeluaran untuk pangan, kendaraan, dan rumah.
Sebagai imbangan faktor-faktor bidang perindustrian yang ada
kaitannya dalam rumpun keputusan pengadaan kendaraan atau
barang-barang hasil industri lainnya, antara lain meliputi :
• Sumber-sumber dana untuk investasi; bagaimana mengenai per-
timbangan strategisnya, pengaruh finansial, dan pertimbangan
taktisnya.
• Jika sekedar akan menggunakan atau memakai barang, macam
keputusan bagaimanakah yang perlu diambil : menyewa atau
membeli?
• Tetapi jika mau mengadakan investasi, perlu dipelajari mengenai
adanya anggaran permodalan : bagaimana cara inventarisasinya,
cara pendistribusiannya, dan kemudian bagaimana kwalifikasinya.
• Akhirnya dalam pengadaan proyek-proyek perindustrian ini masa-
lah pencemaran dan pengelolaan lingkungan perlu diperhatikan
pula.

8-1. Sumber-sumber Dana untuk Investasi.

Mengamankan permodalan adalah merupakan suatu syarat per-


mulaan untuk melaksanakan sebuah usulan yang diterima. Gagas-
an-gagasan untuk investasi-investasi yang menguntungkan diaju-
kan dan data-data dikumpulkan untuk menunjang atau menolak
usulan-usulan investasi yang didasarkan kepada anggapan, bahwa
dana-dana akan menjadi siap atau tersedia untuk melaksanakan
usulan-usulan yang dianggapnya cukup baik. Dana-dana dimaksud
ini dapat ditimbulkan dari dalam atau dari sumber-sumber luar.
Jumlah dari dana-dana dari dalam yang tersedia untuk investasi
sepanjang suatu periode waktu yang ditentukan adalah merupakan
hasil selisih positif antara penerimaan-penerimaan tunai dan semua
pembayaran-pembayaran tunai untuk periode waktu tersebut. Pe-
ngeluaran-pengeluaran ini mellputi pengeluaran operasional, pem-
bayaran-pembayaran bunga, pajak-pajak, dan dividen-dividen, tetapi
tidak termasuk biaya-biaya penyusutan. Adapun pemasukan dana-
dana dari sumber luar adalah terutama dari pinjaman-pinjaman
(surat-surat tanggungan, hipotik-hipotik, dsb.) dan aktiva yang
tersisa (equity) dengan menjual saham-saham biasa atau saham-
saham prioritas dan bentuk-bentuk lainnya dari pemilikan. Salah
satu cara yang terbaik untuk memupuk sumber-sumber dana
adalah melaksanakan tindakan-tindakan operasional yang mengun-
tungkan atau melaksanakan kegiatan-kegiatan yang pasti akan

262
mendatangkan keuntungan-keuntungan diwaktu mendatang. Skema
pemasukan dana-dana dapat dipertunjukkan seperti dalam Gambar
8.1 berikut ·
Gambar 8.1 : Skema pemasukan dana-dana dari sebuah perusahaan
perind ustrian.
Dana-dana baru diperoleh dari pinjaman atau dari
penjualan saham-saham. Sumber-sumber dana-dana
dari dalam adalah biaya-biaya penyusutan dan penda-
patan-pendapatan yang disisihkan.
Dana dari luar :
Pendapatan dari hasil - penjualan saham-saham
penjualan - pinjaman-pinjaman
Dana dari dalam :
Pendapatan lainnya - penyusutan
- pendapatan yang
disisihkan

Pendapatan bruto
dan permodalan

Pengeluaran opera-
sional dan inves· Penyusutan
tasi
-----------'---
Pajak-pajak
(Pusat dan daerah)
Bunga pinjaman
Pendapatan yang
terkena pajak

Pajak pendapatan
Pendapatan yang o--c:::::j..l
disisihkan

Dividen-dividen

8-2. Pertimbangan Strategis mengenai Sumber Dana.

Pengelolaan suatu perusahaan industri pada umumnya ditujukan


untuk para pemiliknya. Dalam perusahaan-perusahaan yang kecil
para manajer-nya adalah pemiliknya sendiri. Baik dalam peranan
sebagai seorang pemilik maupun sebagai yang dikuasakan, menge-
lola suatu perusahaan mempunyai tanggung jawab untuk melaksa-
nakan tugasnya dalam cara-cara yang secara finansial menguntung-
kan para pemegang saham. Para pemilik saham ini menerima
keuntungan dalam dua bentuk ialah : pembagian dividen dan

263
kenaikan dalam nilai sahamnya. Setiap sumber dari empat sumber
dana utama seperti terlihat dalam Gam bar 8.1, mempunyai penga-
ruh masing-masing pada pengcmbalian-pengembaliannya kepada
para pemilik saham.
Biaya-biaya penyusutan adalah merupakan sumber dana yang
paling sedikit diperdebatkan untuk investasi-investasi baru. Bagai-
mana suatu perusahaan mengalokasikan cadangan penyusutan,
sebagaimana diperlihatkan dalam laporan-laporan akuntansi, adalah
tidak ditetapkan oleh persyaratan-persyaratan yang sah. Akan tetapi
bagaimanapun juga, secara tidak langsung ada suatu kewajiban
bahwa biaya-biaya penyusutan seyogyanya harus diterapkan kepada
pembelian-pembelian agar supaya kemampuan berproduksi peru-
sahaan dapat dipertahankan.
Pendapatan-pendapatan yang ditahan (retained earnings) berasal
dari pendapatan setelah-pajak yang dapat dibagi-bagikan kepada
para pemegang saham sebagai deviden-deviden. Pengeluaran-penge-
luaran dari pendapatan-pendapatan yang ditahan dipertimbangkan
oleh pengaruh yang ada pada harga pasar saham. Harga-harga
saham secara khusus mencerminkan pendapatan-pendapatan yang
sedang berjalan per saham dan pertumbuhan potensi dari peru-
sahaan. Apabila pasar saham meyakinkan bahwa suatu perusahaan
sedang menanjak ke posisi yang lebih menguntungkan, maka harga
saham dapat naik, sekalipun apabila pendapatan-pendapatan dalam
keadaan sedang dan tidak ada deviden-deviden yang · diumumkan
sepanjang periode waktu yang cukup lama.

Selanjutnya dapat dikemukakan, balm•a suatu indikasi mengenai


biaya setelah-pajak untuk pcmbiayaan pemilikan (equity financing)
adalah :
pendapatan per saham
Tingkat permodalan = harga pasar per saham
dimana

dividen tahunan + pendapatan ditahan


Pendapatan per saham =
jumlah lembar saham

dan harga pasar adalah jumlah penawaran untuk satu lembar


saham. Jadi tingkat permodalan adalah nilai (value) dari pendapat-
an-pendapatan setelah pajak terhadap seorang pemegang saham
yang dibebankan atas pendapatan pribadi.
Misalnya, jika pcndapatan-pcndapatan pcrusahaan sctclah-pajak
adalah Rp 10.000 per lembar saham, dan saham dapat dijual
dengan harga Rp 100.000 per lembar, maka

264
Rp 10.000
Tingkat permodalan = ------= 0,10 a.tau 10%
Rp 100.000

Hal ini berarti, bahwa jika uang tunai yang ada lebih baik ditahan
dari pacta dibagi-bagikan kepada para pemegang saham, maka akan
memberikan tingkat pengembalian paling sedikit 10% apabila di
investasikan kembali.
Pembiayaan pemllikan (equity financing) dihasilkan dari pen-
jualan sebagian milik perusahaan. Apabila s~ham- sebagian
dikeluarkan dan dijual, sedangkan keuntungan-keuntungan nam-
paknya tidak meningkat, maka ini berarti bahwa ada suatu pengu-
rangan pendapatan-pendapatan yang dapat menurunkan tingkat
permodalan.
Pembiayaan dari hutang (debt financing) tidak mengurangi pe-
milikan, dan bahkan memberikan keuntungan-keuntungan pajak
tertentu, akan tetapi terjadinya hutang dapat merupakan suatu
aliran keuangan yang cukup berat selama periode-periode kegiatan
ekonomi yang lemah.
Berikut adalah suatu ilustrasi mengenai pertimbangan-pertimbangan
yang terlibat dalam suatu keputusan pembiayaan pemilikan terha-
dap pt;mbiayaan hutang.

Contoh : Suatu Keputusan untuk meminjam Dana atau untuk


(8.1) menjual Pemilikan.

Scbuah perusahaan A memiliki dan mengoperasikan sebuah pa-


bcrik pengalengan buah-buahan yang bernilai sebesar Rp 600 juta.
Mercka mcmpunyai suatu kesempatan umuk membeli sebuah tit·ma
yang pada saat ini men-suplai sebagian besar dari pelayanan
penyimpanan dan penyalurannya. Hanya sejumlah barang-barang
tidak bcgiiU pcnting dari aset tirma tsb. yang perlu disu,o;tk~n.
karena gudang-gudang dan peralatannya disewakan. Sejumlah
penghematan tahunan senilai Rp 56 juta, tidak termasuk ongkos-
ongkos pembiayaan, akan dihasilkan dari pendapatan. Untuk maksud
tersebut ternyata masih kekurangan dana sebesar Rp 200 juta untuk
menutup harga pembeliannya.
Dana yang dipcrlukan· ini dapat diatasi ctengan mengcluarkan
sural· obligasi atau dengan menjual 25% dari modal pengendalian
perusahaan. Surat-surat obligasi 20-tahun yang dikeluarkan akan
membe1ikan bunga tahunan sebesar 8%. Sumber dana manakah
akan memberikan 1ingkat pengembalian yang lebih besar kepada
perusahaan A tersebut atas kepemilikan mereka, apabila tingkat
pajak-pendapatan efektif adalah 40%?

2.65
Peniecahan :
Alternatif I : Dari dana pinjaman dengan mengeluarkan sural-sural
Obligasi.
Biaya sura1-sura1 obligasi akan merupakan pembayaran bunga
tahunan sebesar (0,08) x Rp 200 juta = Rp 16 juta, dan disamping
i1u sua1u janji untuk menyediakan Rp 200 juta dalam waktu 20
1ahun untuk mengembalikan hutang tersebut. Jika tingkat perpajak-
an dianggap tetap t idak berubah, maka tingkat pengembalian
setelah-pajak tahunan dari pendapatan akan menjadi :
Pengembalian bersih tahunan = (pengembalian-pengembalian sebe-
lum pajak) - (pembayaran-pembayaran bunga) - (pajak-pajak),
a tau

= Rp [56 - 200 (0,08)- (56- 16) (0,400 juta


= Rp (56- 16- 16) juta = Rp 24 juta
yang akan memberikan suatu tambahan

Rp 24 juta
Pengembalian atas modal = = 0,04 atau 4%
Rp 600 juta

apabila dana yang diperoleh adalah dari pimjaman.

Alternatif 2 : Dengan menjual 25% dari modal pengendalian peru-


sahaan.
Jika mereka menjual seperempat dari permodalan dengan nilai
scbesar Rp 200 ju1a dan mcnginveslasikan kcmbali kedalam
perusahaan, jumlah nwdal mereka akan masih tetap berjuml~1h :
Rp (200 + 600) (0.75) juta = Rp 600 ju1a. Penghematan 1ahunan
l~p 56 jllla yang sekarang diperoleh dari dana-dana pemilikan yang
tidak dibebani bunga, adalah menjadi

Pengcmbalian · bersih lahunan =- (Jjengcinbalian-pengcmbalian scbc-


lum pajak) - (pajak-pajak). a1au

Rp ~6 - 56 (0.4~ jut a = Rp 33,6 jut a.


Bagian saham dari Perusahaan A menjadi
Rp 33,6 (0,75) juta = Rp 25,2 juta,

yang memberikan suatu tambahan


Rp 25,2 juta
Pcngembalian atas modal = = 0,042 atau 4,2%.
Rp 600,- juta

266
Kedua pengembalian atas modal tersebut diatas perlu mendapatkan
penjelasan atau interpretasi sebagai berikut :
Pada alternatif l}, y;1ng peng.embaliannya dipenuhi dari pinjaman
sebesar Rp. 200 juta, belum mencakup penyediaan-dana untuk
mengembalikan hutangnya. Suatu dana diendapkan, yang menarik
bunga sebesar seperti pada pinjaman, akan memerlukan pembayaran-
pembayaran tahunan dari pendapatan yang diperoleh dengan
menginvestasikan :
Cadangan penebusan tahunan = ·Rp 200 (A/F,B%,20) juta
= Rp 200 (0,02185) juta
= Rp 4,37 juta
yang akan mengurangi pengembalian bersih tahunan menja(ii
Rp 24 juta - Rp 4,37 juta = Rp 19,63 juta
Jumlah ini adalah lebih kecil dari pada pengembalian bersih
tahunan untuk Perusahaan A. apabila· mereka menjual 25% dari
pemilikannya.
Akan tetapi pada alternatif kedua, Perusahaan A harus memberikan
sebagian dari pengelolaannya dan membagikan sebagian dari keun-
tungannya dari usaha pengalengan buah-buahan kepada pemilik-
pemilik baru. Jadi penjualan sebagian dari pemilikan dapat me-
nimbulkan suasana kepemimpinan yang tidak sehat. Oleh karenanya
Perusahaan A disarankan untuk menjalankan usahanya dengan
pem.biayaan dari pinjaman.

S-3. Pengaruh Fioansial.


Perbendingan antara hutang total dan aset total disebut fak-
tor peligaruh (leverage factor). Sebuah perusahaan yang mempunyai
aset sebesar Rp 100 juta dan hutang sebesar Rp 40 juta mempunyai
suatu faktor pengaruh 0,4. Faktor keuangan, seperti diukur dengan
faktor pengaruh, adalah sama dengan pengaruh . operaslonal.
Tlngkat pengaruh operaslonal memberikan ukuran-ukuran bagai-
mana pekanya tingkatan-tingkatan operasional untuk dirubah dalam
volume penjualan, sedangkan tingkat pengaruh flnanclal memberi-
kan kesan bagaimana pekanya pengembalian investasi untuk diru-
bah kedalam pendapatan-pendapatan.
Akibat-akibat mengenai faktor-faktor pengaruh yang berbeda
pada prosentase pengembalian modal (equity), apabila pendapatan-
pendapatan berubah-rubah sebagai suatu fungsi ciari kondisi-kondisi
ekonomis, diperlihatkan dalam Tabel 8.1. Tiga keadaan mengenai
pengaruh finansial dipertunjukkan untuk aset-aset total sebesar
Rp. 10 milyar dengan proporsi permodalan (equity) sebesar Rp. 10
milyar, Rp. 6 milyar dan Rp. 3 milyar .. Apabila seluruh aset-aset ter-
diri dari pemilikan-pemilikan modal, inaka tingkat pengembalian in-

267
vestasi setelah pajak adalah sama dengan setengahnya dari tin~ka
pengembalian sebelum-pajak, dengan tingkat pajak pendapatan
efektif 50%. Dalam kondisi usaha yang kurang baik disebabkan
penjualan-penjualan yang rendah, maka prosentase pengembalian
modal turun selama faktor pengaruh naik. Arah gejala akan ber-
balik apabila kondisi-kondisi usaha yang baik mengizinkan adanya
penjualan-penjualan yang tinggi. Pada penjualan rata-rata, yaitu
apabila tingkat pengembalian sebelum pajak sama dengan tingkat
bunga untuk dana-dana yang dipinjamkan, maka semua tiga posisi
pengaruh menghasilkan pengembalian modal investasi setelah pajak
yang sama. Secara umum, bilamana kondisi-kondisi usaha yang baik
mengizinkan suatu tingkat pengembalian scbelum-pajak lebih besar
dari pada tingkat bunga untuk hutang, maka semakin tinggi faktor
pengaruh, semakin tinggi prosentase pengembalian modal setelah-
pajak.

..,.
~I
0 0
..,.
0
0
..,.
N ·:;; :.
- 00
'iic
....0
co
c
8.
0
0
00 ~I
..,.
0
,... ~I ,...0
.. ..c
c
'"0
co
c
f
:s
co
~I
0 0 0 c
0
N
..,
>D
..,
>D
8.
I

..,. 0

~I
0
.,..,.
0
0
II
.c
§
..,.
-
..,.
0

-
00
0

......,.
:s 0 0 0
~I
co c
0
00 ..,.
00
c ..
_._
c:t!... II ~
....
-
0 0 0
~
0
.;e-ga:
.. 1:
....
0 N
N

~ I

0 0 0

- -
~ ..,. ..,. ..,.
0 0 0
r-

~I ..,.
0

.
.c
·a.
:s
c.:
c
0
0
N
~I
0

-
0 ~
-
:1
.i
.
e
-;
Q


268
8-4. · Pcrtimhangan Taktis mengenai Sumber Dana.

Setelah suatu perusahaan menetapkan kebijakan pengaruh stra-


tegisnya, maka disana masih ada suatu pertanyaan mengenai pin-
jaman jangka-panjang lawan pinjaman jangka-pendek. Pertanyaan
ini lebih kritis terhadap pengelolaan modal-kerja, ialah mengenai
masalah administrasi aset-aset jangka-pendek perusahaan, seperti
uang tunai dan perkiraan-perkiraan yang · dapat diterima, untuk
memenuhi kewajiban-kewajiban finansial tiap harinya. Pertanyaan
juga akan muncul dalam keputusah-keputusa·n investasi. Jawaban-
nya tergantung pada biaya pinjaman dan sifat dari tugas-tugas
operasionalnya.
Pinjaman-pinjaman jangka-pendek (dibawah 1 tahun) biasanya
memberikan tingkat bunga yang lebih rendah dari pada pinjaman-
pinjaman jangka-panjang. Prosentase yang sebenarnya berubah-
ubah dari tahun kc tahun, umumnya tergantung pada kebijakan
monetcr nasional. Nilai-nilai khusus kemungkinan adalah 6 prosen
untuk pinjaman 90-hari, 9 prosen untuk pinjaman 3-tahun, dan lO
prosen untuk pinjaman 20-tahun.
Suatu taktik yang konservatif untuk mempercayakan secara
penuh pada pinjaman jangka-par:jang diperbandingkan dengan
suatu taktik yang lebih agresif pada pinjaman jangka-pendek diper-
lihatkan dalam Tabel 8.2. Pendekatan dua taktik tersebut didasar-
kan pada modal sebesar Rp 1.000.000, suatu faktor pengaruh 0,5,
serta pendapatan-pendapatan sebelum dikurangi pajak dan bunga
14%. Ma-salah mempercayakan secara penuh pada pinjaman }angka-
panjang atau jangka-pcndck disempitkan kepada suatu pemilihan
antara suatu kerugian sebesar 2% pada prosentase pengembalian
modal dan mengambil risiko mengenai batas waktu pengembalian
pinjaman }'ang jatuh pada periode-periode dari pendapatan-pen-
dapatan yang rendah.
Tingkat pengaruh yang diizinkan dan kebijaksanaan kredit
jangka-panjang atau jangk~ped dapat juga mempengaruhi
suatu perbandingan ekonomis mengenai usulan-usulan. Khususnya
dalam suatu perusahaan yang kecil, di mana penggunaan kredit
ditentukan lebih banyak oleh persyaratan-persyaratan operasional
dari pada suatu kebijaksanaan finansial strategis, maka penilai'an
mengenai usulan-usulan individual didasarkan pada tingkat modal
yang sedang berjalan atau dana pinjaman yang tersedia dan tingkat
bunga yang dipersy&ratkan untuk pinjaman-pinjaman dengan batas
waktu yang berbeda-beda.

269
Tahel 8.2 : Oampak dari batas waktu pengembalian hutang pada
prosentase pengembalian modal apabila aset-aset bernilai
Rp 2 jota dan pendapatan-pendapatan sebelum diku-
rangi pajak dan bunga adalah 140J'o.

Taktik Taktik
Konservatif Agresif

Modal (equity) Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


Pinjaman 1,000,000 1,000,000
Jumlah modal dan pinjaman 2,000,000 2,000,000
Pinjaman jangka pendek, 60J'o 0 1,000,000
Pinjaman jangka panjang, 100J'o 1,000,000 0
Pendapatan sebehtm dikurangi
pajak dan bunga 280,000 280,000
Dikurangi bunga atas pinjaman 100,000 60,000
Pendapatan terkena pajak 180,000 220,000
Dikurangi pajak SOo/o 90,000 110,000
Tersedia untuk pengembalian
modal 90,000 110.000
Prosentase pengembalian modal 90J'o 110J'o

Taktik konservatif, yang hanya memiliki pinjaman-pinjaman jangka


panjang, menghasilkan suatu tingkat pengembalian modal yang
lebih rendah (90J'o) dari pada taktik agresif yang menggunaitan
semua kredit-kredit jangka pendek dengan resiko yang lebih besar
(11 OJ'o). Contoh berikut ini menunjukkan perbedaan dalam biaya
mengenai sebuah aset yang diperoleh dengan menggunakan pin-
jaman-pinjaman dengan jangka waktu yang berlainan.

Contoh : Perbandlngan mengenal blaya-blaya untuk PembeUan lie·


(8.2.) buah aset deugan rencana-rencana plnjaman yang ber-
lalnan.
Suatu perusahaan kontraktor harus mempunyai sebuah
alat berat untuk mengerjakan suatu proyek jangka-pan-
jang. Biaya permulaan adalah sebesar $200,000, dan yang
tidak akan mempunyai nila:i jual lagi pada akhir tahun
usia kegunaannya yang ke-10. Perusahaan ini mengguna--
kan penyusutan keseimbangan-menurun-dobel dengan
suatu peralihan · ke penyusutan garis lurus dan suatu
tingkat pengembalian setelah pajak minimum lOo/o. Pin-
jaman-pinjaman bank dengan jangka waktu 3 tahun

270
t ingkat bung a tahunan 8%, dan jangka waktu 8 tahun
tingkat bunga tahunan 9% dipertimbangka n untuk mem-
biayai pcmbelian alai berat tersebut.
Dua pinjaman dari bank dimaksud mensyaratkan adanya
pcmhayaran pcndahuluan (doY'n payment) sebesar 10%.
Scdangkan pcrusahaan kontraktor ini mempunyai suatu
tarif pcrpajakan efektif 40%.
Rcncana pembiayaan manakah yang akan lebih e~onmis?

Pemecahan:
Cashflow-cashllow yang di-diskon (discounted cashflows) untuk
pcmbclian ala! be.rat dengan dua rencana penggunaan dana pinjam-
an dari bank tersebut diperlihatkan dalam Tabel 8.3. Pinjaman de-·
ngan jangka waktu yang lebih pa)'ljang . memberikan suatu total
"discounted cashflow" yang lebih rendah dari pada pinjaman yang
lebih pendek lainnya, walaupun pinjaman yang 8-tahun mempunyai
tingkat bunga lebih tinggi. Hal ini merupakan suatu observasi biasa,
bahwa bunga yang dibayarkan pada pinjaman jangka panjang
mclampaui yang dibayarkan pada pinjaman jangka pendek dengan
$80,168 - $29,538 = $50,630 dapat meninggalk;ln kesan bahwa
rencana pembiayaan 3-tahun adalah yang lebih baik. Penghematan-
penghematan · pajak yang ditimbulkan oleh tambahan pembayaran-
pembayaran builga dan. pinjaman yang diperpanjang membuat
rencana pembiayaan jangka panjang·lebih disukai.
Dalam Tabel 8.3 diperlihatkan perhitungan-pe rhitungan nilai
sekarang mcngenai alternatif rencana-rencan a pembiayaan.
Sebuah asct dengan harga pembelian P = $200,000, nilai jual lagi
S = 0, dan usia kegunaan · n = 10 tahun · disusutkan dengan r,netode
keseimbangan- menurun-dobel untuk 5-tahun permulaan dan dengan
metode garis-lurus untuk 5-tahun berikutnya (1). Pembayaran-pe m-
bayaran tahunan (2) membayarkan kembali pinjaman sebesar
$200.000 - $20.000 = $180.000 ditambah biaya-biaya bunga (3).
Penghematan-p enghematan pajak (4) dihasilkan dari perkalian
biay-~ untuk buriga ditambah penyusutan ( (1) + (3) ) dengan
tarip pajak pendapatan efektif 40%. Cashflow pada tahun 0 adalah
merupakan "down-paymen t" sebesar $20,000, dan untuk tahun-
tahun berikutnya adalah selisih antara pembayaran-pe mbayaran
pinjaman dan penghemata:n-p enghematan pajak ( (4) + (2) ). Nilai
sekarang dari Cashtlow (5) ini ditentukan dengan memperkalikan
cashflow tiap tahunnya dengan faktor nilai sekarang (P/F;10,n).

271
N
--.1

Tabel 8.3 : Perhitungan Nilai Sekarang mengenai dua alternatif Rencana Pembiayaan
~
> "C ~

0 00000 ~ c.:!.
VlJ>.~N- ::s !!.. TIGA TAHUN PINJAMAN- BUNGA 8"7o DELAP AN T AHUN PINJAMAN - BUNGA 9"7o
0'-
.!. II II II II II ~
ll>
c e:
::s=>
,;- Akhir Biaya Pe- Pembayar- Penghe- PW Biaya Penghe- PW
0 J>,.J>,. J>,.J>,..J>,. "'0
Biaya Pembayar-
00000 g "E. "Cl Tahun nyusutan ar. Hutang Bunga mat an Cash flow an Hutang Bunga matan Cab flow
2 . ~...
- --
~
II
......
>< ><
~<fl.
>< ><
;.c
<fl. <fl.
':" ;:;:;:: ;:;:;:: ::.:::::.:::;:;:;::
..-... ..-... ..-. ..-... ..-...
- -""
'<
c:
c:
ll>
ll>
3 ~
:r
::s=> c::s
0
Tahunan Tahunan
(I) (2) (3)
Pajak •
(4) (5)

-520,000
Tahunan
(2) (3)
Pajak•)
(4) (5)

-520.000
........
W9
Ioiii Ioiii Ioiii Ioiii Ioiii
.... ..,. ..... t-..J
oo ooo.....,a-o
...,
:I ~IQ
Iii ::s
• =>
I $40,000 -569,845 514.400 521,760 -43,714 -532,522 - 9,129
- -NooOO Col 516.200 522,480
:r :r c..
~ ~og c: c => 2 32,000 -69.845 9,964 16,786 -43,852 ..:.._32.522 14,732 18,692 -11.430
~ ~8o ._. ._.. ._. :I ::s :::!.
._. .......... ll>
c.. 3 25,600 -69,845 5,174 12.310 -43.228 -32,522 13,130 15,492 -12,795
:I ~
II II II ll II .. ::s =>C"
IIQ
~
4 20,480 8,192 5,596 -32.522 11.384 12.746 -13.507
-0'-
Ioiii lol'llol'llol'llol'llol'l » !!..
-~NJ>.
0'- VlNO ::s 00 5 16,384 6,554 4,070 -32.522 9,484 10.348 -13.768
-w -w~e:r§o
0000000 0
:r ~.
c 6 13,108 5,244 2,960 -32.522 7,410 8.208 -13.725
.......
J>,. J>,. 00 0 ::s 7
IIQ 13,108 5.244 2.692 -32.522 5.150 7,302 -12,942
I! »

-
Ioiii
......w
0
--.1
00
<fl.
8
9
10
13,108
13,108
13,104
5,244
5,244
5,242
2,446
2,224
2,022
-32,522 2.686 6,318
5,244
5,242
-12,224
2.224
2.022

Total 5200,000 -5209,3~ 529,538 591,820 - 5 128,784 -5260.176 580.176 5101,586 - 5115.274

•) Penghematan-penghematan pajak dipertimbangkan ekivalen dengan pendapatan-pendapatan


bersih dan seeara konsekwen disajikan cashflow-cashflow positif.
(2) Pembayaran Hutang Tahunan :
A = (P- 10o/oP) (A/P,8,3)
= ($200,000 - $20,000) (0,38803) ;:= $69,845

(3) Biaya Bunga :


Tahun 1, Sisa hutang = $200,000- $20,000 = $180,000
Bunga (l) = 8% x $180,000 =:= $14,400
Tahun 2, Sisa hutang = $180,000- ($69,845 - $14,400)
= $180,000- $55,445 = $124,555
x
Bunga (2) = 8% $124,555 == $9,964
Tahun 3, Sisa hutang = $124,555- ($69,845 - $9,964)
= $124,555- $59,881 = $64,674
Bunga (3) = 8% x $64,674 = $5,174
(4) Penghematan Pajak :
Tahun 1, ($40,000 + :i14,400) x 40o/o = $21,760
Tahun 2. ($32,000 + $ 9,964) x 40% = $16,786
Tahun 3, ($25,600 + $ 5,174) x 40% = $12,310
Tahun 4, $20,480 x 40% = $ 8,192 dst.

(5) PW Cashflow :

Tahun 0 -$20,000
Tahun 1, -69,845 + $21,760 = -:- $48,085
PW = -$48,085 (P/F,10,1)
= -$48,085 (0,90909) = -$43,714
Tahun 2, -$69,845 + $16,786 = -$53,060
PW = -$53,060 (P/F,10,2)
= -$53,060 (0,82645) = -$43,852 dst.

B) Untuk plnjaman 8-tahun dengan bunga 9%.


(2) Pembayaran Hutang Tahunan :
A = (P - 10%P) (A/P, 9,8)
= ($200,000 - $20,000) (0,18068) = $32,522
(3) Biaya Bunga :
Tahun 1, Sisa hutang = $200,000- $20,000 = $180,000
Bunga (1) =
9% x $180,000 =
$16,200
Tahun 2, Sisa hutang = $180,000- ($32,522 - $16,200)
= $180,000 - $16,322 = $163,678
Bunga (2) ·= 9% x $163,678 = $14,73.2

273
Tahun 3, Sisa hutang = $163,678- ($32,522- $14,732)
= $163,678- $17,790 = $145,888
Bunga (3) = 9% x $145,888 = $13,130
dst.

(4) Penghematan Pajak :


Tahun 1, ($40,000 + $16,200) x 40% = $22,480
Tahun 2, ($32,000 + $14,732) x 40% = $18,692
Tahun 3, ($25,600 + $13,130) x 40% = $15,492
dst.
(5) PW Cashflow :
Tahun 0 -$20,000
Tahun 1, -$32,522 + $22,480 = -$10,042
PW = -$10,042 (P/F,10,1)
= -$10,042 (0,90909) = -$9,129
Tahun 2, -$32,522 + $18,692 = -$13,830
PW = -$13,830 (P/F,10,2)
= -$13,830 (0,82645) = -$11,430
Tahun 3, -$32,522 + $15,492 = -$17,030
PW = -$17,030 (P/F,10,3)
= -$17,030 (0,75132) = -$12,795
dst.

8-5. Menyewa atau Membeli.

Metode-metode perbandingan yang telah disajikan pada bab-bab


sebelumnya dapat diterapkan pula untuk persoalan sewa-beli.
Kcdua alternatif ini dapat dievaluasikan berdasarkan metode Nilai-
Sekarang (PW), metode Nilai-Tahunan-Ekivalen (EA W), atau me-
todc Tingkat-Pengembalian (l RR). Suatu analisa setelah-pajak
biasanya lcbih sering digunakan. Alternatif pembelian akan tet:-
masuk biaya apabila aset dibeli selurohnya atau sebagian dengan
uang pinjaman. Allernatif sewa biasanya meliputi unsur-unsur
berikut :
Cashflow (sewa) = A - p (A)
dimana A = pendapatan - biaya operasional - biaya pinjaman
p = tingkat perpajakan
Fakta-fakta untuk perhitungan tergantung pada perjanjian setiap
sewa-menyewa secara khusus, seperti misalnya siapa yang akan
membayar biaya-biaya pemeliharaannya, dan pembayaran-pemba-
yaran pajak manakah yang dapat diterapkan.

274
Contoh : Dua pilihan lainnya tersedia untuk memperoleh peralatan
(8.3) konstruksi berat seperti diuraikan dalam Contoh 8.2.
Kchcndak ini dapat dilaksanakan dengan membeli secara
kontan dengan dana-dana perusahaan atau dapat dengan
cara mcnycwa. Jika menyewa akan dikenakan biaya sewa
scbesar $40.000 per tahun dengan suatu kesempatan boleh
membeli peralatan tersebut pada akhir tahun ke-8 seharga
$10,000. Anggaplah bahwa kesempatan tersebut diguna-
kan, peralatan akan disu,sutkan dengan metode gatis-lurus
untuk masa sisa usia kegunaan 2 tahun.
Perbandingkan kedua alternatif ini dengan rencana pem-
biayaan 8-tahun dalam Contoh 8.2, dengan tingkat per-
pajakan 40% dan tingkat pengembalian minimum lOo/o.
Bagian rencana penyusutan dapat diterapkan baik untuk
alternatif pembelian kontan maupun untuk alternatif sewa-
beli. Diambil anggapan bahwa biaya penyewaan untuk per-
alatan yang dipinjam dikurangkan dari pendapatan.

Pemecahan:

Dari tiga metode pengadaan peralatan konstruksi berat seharga


$200,000, yang paling murah adalah tetap yang dengan rencana
pinjaman 8-tahun. Seperti terlihat dalam Tabel 8.4, suatu pembe-
lian kontan dengan menggunakan dana-dana dari dalam mempu-
nyai suatu nilai sekarang setelah-pajak sebesar $145,176. Penge-
luaran-pengeluaran sebenarnya untuk pembelian kontan adalah
sedikit kurang dari pada untuk rencana-rencana lainnya, akan tetapi
penghematan-penghematan pajak berkurang juga; dalam hal ini
sebenarnya pemerintah mengambil.bagian dari pembayaran bunga
melalui peraturan perpajakannya.
Menyewa 8-tahun mempunyai pengeluaran-pengaluaran total
paling besar dan penghematan-penghematan pajak paling tinggi.
Sedangkan biaya total yang di"discount"'juga lebih hesa·r dari pada
rencana pinja.man. Hal ini sebagian besar karena penghematan-
penghematan pajaknya disebar rata sepanjang masa pinjaman untuk
menggambarkan pembayaran-pembayaran pinjaman sebagai biaya-
blaya operasionalnya dari pada terkonsentrasikan dalam tahun-
tahun permulaan seperti dalam suatu rencana penyusutan yang
dipercepat. ·
Tabel 8.4 memperlihatkan perbandingan antara pengadaan aset
untuk usia penggunaan 10-tahun seharga $200,000 tanpa nilai jual
lagi dengan pembelian kontan dan dengan cara menyewa dengan
suatu kesempatan untuk bisa dibeli dengan harga $10,000 setelah
8-tahun. Penghematan-penghematan pajak (2) untuk pembelian
kontan dihasilkan dari perkalian biaya penyusutan tahunan (1)

275
...,
""'
a- Tebel 8.4 : Perhitungan Nilai Sekarang mengenai Rencana Pembelian Kontan dan Sewa-Beli.

PEMBELIAN KONT AN SEWA BELl


0" c;::-c 'C 3 ::l ~ 0.
Akhir Biaya Penyu- Penghemat- PW Biaya Sewa Biaya Penyu- Penghernatan PW 5 ._, ~ ~- ~ E. fr g
Tahun sutan Tahun- an Pajak Cash flow Tahunan sutan Tahun- Pajak Cash flow OQ + ' < " ' " ' " ' -OQ
"' c :o;- ::l ::l ::r
"' ::l
"'
an 40% ke 9 & ke 10 40% ,. . . ~ s."' ;!5 'C 'C ......
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) ~
'Tl ::l 0~"'
....... "' -;·
.E:! c ::l
"'. 3

-_e:u;o."i)~
0 -$200,000 0 oE-:~r
~o.ȣ:-
1 $40,000 -$40,000 bo~» ~"'-c
$16,000 14,545 $16,000 -$21,818 ':-"' ::l ::l :- § 0. :::!. ~
2 32,000 12,800 10,579 -40,000 16,000 -19.835
VJ 2. : :;:, =-· ::l "0 c
0" ~-
("D-
3 ' -r;.;· "-;·
0. :o;- " '

3 25,600 10,240 7,694 -40,000 16,000 -18,032 ~ "' g ., 0" ";"' :o;-
'<~Otlg
4 20,480 8,192 5,595 -40.000 16,000 -16.392 "'
:o;- .,
"'
::l "'
"' I") ~
::l -· ~
-~C";:.,o
5 16,384 6,554 4,070 -40.000 16,000 -14,902 OOtl ;· ~. ~ -~
~<")' ~'C"
6 13,108 5,243 2,960 -40,000 16,000 -13,548 - ~"'(Do
o.:r,S»3l~
7 13,108 5,243 2,690 -40,000 16,000 -12,316 :!I~
0
o-C"OQ-
("D
("D !!... ::l
OQ ~ "' - -· 0. •
8 13,108 -40.000 "' -·"'
5,243 2,446 16,000 0 '::::J ; 0. ? "' ::!. 0:
~-
,_. :r -· n
-(10,000)" -15,861 3~»c['"C-o
("D 0. ::l ("D ("D c
9 13,108 5,243 2,224 $5,000 848 ::l ~"' :~
OQ"'::l:o;"::r::ri"D ~ ~
2,000 atl::r 1»(1)(1)0.
10 13,104 5,242 2,021 5,000 2,000 771 § ...... ~ ::l 3 3 :
"'c ....... o.een
Total $200,000 $80.000 -$145,176 -$330,000 $10,000 -$132,000 -$131,085 :o;- ~ 3 "'
r;.; ~ "'
:::!. "' "' ;.
:;' :;' "'
::r c - 'C 'C :!I
...... 0" -· ("D ("D 0
•) $10,000 adalah biaya pada akhir tahun ke-8 untuk rnelaksanakan pembelian peralatan ~
_,~»:o;-r.
~ ~
tersebut. 0 -· '< "' ("D
....::rc.:a,....., ("D w
,._..
Penjelasan perhitungan dari Tabel 8.4.
A) Untuk pembelian kontan.

(I) Biaya Penyusutan Tahunan :


Seperti dalam Tabel 8.3.
(2) Penghematan Pajak :
Biaya penyusutan tahunan x 40%.
(3} PW Cashtlow :
Tahun I, PW = $ I6,000 (P/F,IO,l) ..
= $ I6,000 (0.90909) = $ I4,545
Tahun 2, PW =$ I2,800(P/F,I0,2)
=$ I2,800 (0,82645) = $ I0,579 dst.

B) Untuk sewa beli.

(4) Biaya Sewa Tahunan :


Tahun I s/d tahun 8 ditentukan sebesar $ 40,000.
(5) Biaya Penyusutan Tahunan :
Tahun 9 dan tahun IO = 1/1 x $ 10,000 = $ 5,000.
(6} Penghematan Pajak :
Tahun I s/d tahun 8 = Biaya Sewa Tahunan x 40%.
Tahun 9 dan tahun IO = Biaya Penyusutan Tahunan x 40%.
(7) PW Cashflow :
Tahun I, PW = (-$ 40,000 + $ I6,000) (P/F,IO,I)
= -$ 24,000 (0,90909) = -$ 21.818
Tahun 2. PW = (-$ 40,000 + $ 16,000) (P/F,I0,2)
= - $ 24,000 (0,82645) = -$ 19,835
dan seterusnya sampai tahun ke-8.
Tahun 8. PW = [-($40,000 + $ 10,000) + $ 16,000] (P/F ,I 0,8)
= -$34,000 (0,46651) = -$15,861
Tahun 9, PW = $ 2,000 (P/F, 10,9)
= $ 2,000 (0,4241 0) = $ 848
Tahun IO, PW = $ 2,000 (P/F,lO,IO)
= $ 2,000 (0,38555) = $ 771.

271
8-6. Anggaran Permodalan.

Anggaran permodalan yang berhasil baik (sukses) adalah sangat


penting untuk kemakmuran jangka panjang dari setiap organisasi
perindustrian. Keputusan·keputusan pendanaan mempengaruhi
semua bagian-bagian dalam perusahaan, dan kesalahan·kesalahan
dalam membuat ramalan·ramalan atau dalam pemenuhan kebutuh·
an-kebutuhan aset untuk suatu macam kegiatan operasional dapat
merusak yang lain. Semua kebutuhan-kebutuhan baik yang segera
maupun untuk jangka·panjang harus diperhatikan. Dan kebutuhan·
kebutuhan ini harus dievaluasi bersama-sama dengan perkembang·
an-perkembangan dalam pasar·pasar khusus yang masih diragukan
dimasa mendatang dan dalam ekonomi secara keseluruhan. Kombi·
nasi pengaruh-pengaruh dari tekanan-tekanan didalam (internal
pressures) dan keadaan-keadaan tak-menentu diluar (external uncer-
tainties) membuat keputusan anggaran-permodalan sekaligus se·
macam keputusan yang sulit tetapi penting dalam manajemen
keuangan.
Banyak pertimbangan-pertimbangan yang terkait dalam pembu-
atan anggaran permodalan, antara lain ialah :
1. Hubungan permintaan dan penawaran.
Permodalan adalah suatu sumber (resource) yang secara umum
tunduk kepada "hukum" permintaan dan pena~r.
2. Anallsa mengenai "intangibles and mixed-rating comparisons".
Faktor-faktor "intangible" adalah seperti penembus dan yang
berpengaruh baik dalam keputusan-keputusan anggaran·per-
modalan strategis maupun dalam keputusan-keputusan opera·
sionai taktis.
3. Pengenalan altematif-altematlf sebagai "dependent or inde·
pendent".
Hubungan diantara permintaan-permintaan untuk pengeluaran
harus ditentukan sebelum alokasi permodalan dapat secara
wajar dinilai.
4. Biaya 'mod~l dan tlngkftt pengembalian minimum yang menarlk
Bunga modal untuk suatu perusahaan memberikan suatu
batasan yang lebih ·:rendah pada pendistribusian modal untuk
investasi·investasi yang diusulkan.
5. Peng~loa modal.
Pemberian dana-dana untuk waktu sekarang dan waktu
mendatang dihasilkan dari penerimaan modal, penyusutan, dan
kebijakan operasional yang didasari keputusan-keputusan alo·
kasi permodalan.

278
Tugas pokok dari seorang ahli ekonomi teknik dalam pembuatan
anggaran permodalan adalah untuk menemukan, menguji, dan me-
nyiapkan analisa-analisa mengenai cara-cara yang menguntungkan
untuk menginvestasikan modal. Analisa-analisa yang disiapkan ini
dilakukan oleh kelompok-kelompok penyaring yang berlainan baik
dalam ukuran maupun dalam komposisi untuk organisasi-organisasi
yang berbeda-beda. Penyaringan berturut-turut oleh grup-grup
departemen dapat disampaikan kepada suatu dewan pengurus dari
top pimpinan pert1sahaan. Semua usulan-usulan teknis dapat
diajukan melalui suatu macam pengurus mekanisme penyaringan
sebelum suatu alokasi tina! yang dilaksanakan oleh para eksekutif.
Begitu pula rencana pengelolaan Iainnya dapat direncanakan untuk
menjamin adanya suatu penelitian yang cermat dan obyektif me-
ngenai ·biaya-biaya yang diajukan.

Inventarisasi Permodalan.
Sebuah p~rusahn boleh menaikkan jumlah modal yang ter-
sedia dalam suatu periode anggaran dengan keuangan dari luar atau
dengan menahan. sebagian dari pendapatan lebih besar dari biasa-
nya, tetapi pertimbangan mengenai kewajiban-kewajiban pinjaman
dan kepentingan para pemegang saham membatasi jumlah penda-
patan yang diperoleh: Penambahan aset adalah perlu dihu-
bungkan dengan penjualan-penjualan mendatang, karena suatu
keputusan untuk menahan uang dal!lm sebuah aset tetap dibuat
dengan mengharapkan pengembalian dari penjualan-penjualan
mendatang, sedangkan penjualan-penjualan mendatang ini adalah
merupakan dasar dari pembentukan permodalam.
Pendekatan inventarisasi permodalan untuk memilih usulan-
usulan rriana yang dibiayai harus disesuaikan dengan biaya modal
untuk pengembalian-pengembalian yang diharapkan dari investasi-
investasi. Seperti digambarkan qalam Gambar 8.2 bagian yang
diarsir menunjukkan usulan-usuian yang menjanjikan berbagai
tingkat pengembalian; RR 1 adalah suatu garis lengkung rata-rata
mewakili blok-blak investasi. Garis-garis Iengkung RR 2 dan RR 3
mewakili bentuk susonan investasi- Iainnya yang mungkin bisa
tersedia selama suatu periode anggaran. Biaya dari setiap tambahan
uang rupiah yang diperoleh untuk tujuan-tujuan membuat penge-
luaran modal digambarkan :dengan garis lengkung MCC (marginal
cost of capital) yang tebal. Garis lengkung ini relatif datar sampai
suatu jumlph yang menunjukkan habisnya sumber-sumber normal
permodalan; setelah melewati titik ini, garis lengkung naik dengan
tajam selama sumber-sumber yang lebih mahal disediakan.

279
Jumlah Investasi
Gambar 8.2 Gratik inventarisasi- modal menunjukkan biaya modal
marginal (MCC) dan tiga hagan rencana usulan-investa
si (RRI RR2, RR3). Garis tangga blok-blok investasi di
wakili o1eh garis lengkung RRl.

Jika semua usulan-usulan yang menjanjikan suatu tingkat


pengembalian lebih besar dari pada biaya ·permodalan marginal
dibiayai dalam hagan rencana (schedule) RR 1, maka alokasi-alokasi
permodalan akan dibuat untuk usulan-usulan A sampai G. Jumlah
total investasi-investasi ini adalah Q I· Kriteria yang sam a akan
menunjukkan investasi-investasi dalam jumlah Q2 untuk rencana
RR2; Q2 adalah lebih kecil dari pada Ql, karena kesempatan-
kesempatan investasi untuk RR 2 tidak begitu menguntungkan (not
so lucrative) seperti untuk RR 1• Suatu investai mengenai usulan-
usulan dengan tingkat-tingkat pengembalian yang tinggi dapat
menyel;>abkan pcrusahaan memperoleh modal tambahan untuk
memberikan tingkat investasi Q 3 untuk rencana RR3. Setiap usulan
yang mempunyai suatu tingkat pengembalian lebih kecil dari pada
biaya permodalan marginal ditolak oleh kriteria investasi-investasi.

Pendistrlbuslan Modal.
Dasar (the floor) untuk pendistribusi:'!n modal adalah biaya
modal; yang dimaksudkan disini ialah, jika modal investasi yang
tersedia melampaui pengeluaran-pengeluaran yang diperlukan, maka
tidak ada permintaan investasi yang diizinkan yang menghasilkan
suatu tingkat pengembalian yang lebih kecil dari pada biaya modal.
Permintaan-permintaan semacam itu tidak akan diajukan jika
evaluasi-evaluasi ekonomi dilaksanakan secara tepat, karena tingkat

280
pengembalian minimum untuk suatu alternatif yang diterima adalah
paling tidak selalu sama dengan biaya modal.
Gambar 8.3 menunjukkan suatu ti"gkat pcnghentian (a cutoiT
rate) yang sesuai dengan suatu plafon permodalan. Titik pada
indeks peRghentian (cutoff index) ditentukan oleh titik pertemuan
suatu garis lurus dari jumlah modal yang tersedia untuk investasi-
investasi Q! dan garis lengkung RR 1 yang mewakili garis-garis
tangga usulan-usulan menu rut il)deks peng{lentian. 1 Untuk kondisi
yang diperlihatkan, titik penghentian membatasi usulan-usulan yang
di~erm terhadap suatu jumlah yang kurang dari pada penggunaan
suatu inventarisasi permodalan yang diperbolehkan.
Lebih banyak mendistribusikan modal kepada jumlah 02 dari pada
mengizinkan semua investasi-investasi Ot yang melampaui biaya
modal marginal (MCC) akan menaikkan tingkat pengembalian
rata-rata pad11 investasi-inv.estasi yang diterima. Bagaimanapun juga,
perusahaan mungkin kehilangan suatu kesempatan untuk menaik-
kan jumlah total keuntungannya dengan tidak membiayai semua
usulan-usulan yang memasukkan pendapatan lebih dari pada biaya
perolehan modal untuk penyediaan dana.
%

Tingkat penghentian
untuk pendi.trit>u,ian
modal

Penghentian untuk
pen~luar m.>dal
layak mak!!oimum

indeks
penghentiau

$
0
Jumlah investasi

Gambar 8.3 : Tingkat penghentian diteapk~n · oleh titik dimana


rencana kesempatan-investasi (RR 1) memotong suatu
proyeksi dari jumlah modal tersedia Qz. Pendistri-
busian modal membatasi usulan-usu tan yang dapat
diterima terhadap suatu indeks penghentian yang le-
bih tinggi dari pada yang diizinkan oleh 0 1.

281
Tingkat penghentian untuk suatu plafon anggaran menjadi
tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima (the minimum
acceptable rate of return) untuk periode anggaran, apabila indeks
penghentian dinyatakan sebagai suatu prosentase. Penjejangan
usulan-usulan dapat juga diselesaikan dengan penilaian usulan-
usulan menurut

PW (penerimaan - pengeluaran)
lndeks nilai-sekarang = - - - - - - - - - - - - - -
PW (investasi)

PW (penghematan bersih)
a tau
biaya pcrmulaan

apabila seluruh invcstasi terjadi pada waktu nol. Penggolongan


usulan-usrJ!an dan pcncrimaan hanya terbatas pada yang paling baik
sampai semua modal yang tersedia dialokasikan berjalan secara
wajar. Akan tetapi penelitian harus dilakukan untuk dapat meng-
gunakan konscpsi secara tepat dan tanpa prasangka.
Contoh : Pcndistrihusian Modal menggunakan suatu Tingkat Peng-
(8.4) hentian Pengembalian dan suatu Index Penghentian Nilai·
Sckarang.
Enam Alternatif yang bcbas tcrcantum dalam Taht·l
hcrikut ini dipertirnbangkan untuk invcstasi. Tidak \atu-
pun dari usulan-usulan diharapkan umuk mcrnpunrai nil;ri
jual-lagi. Jik:' biaya modal marginal adalah 12"~. dan
jumlah investasi modal dibatasi sebesar Rp 200 juta.
pcrmintaan untuk belanja yang manakah akan diperbn-
lchkan?

Usulan Permintaan untuk lm·estasi Penghematan Usia


Belanja (jutaan Rp) bersih Kegunaan
{jutaan RpJ

K .
Merubah bentuk dok Rp 60 Rp 25.20
24.50
q th.
4 rh.
L Memodernisasi kantor 70
M Membeli alat pemotong 20 8.()0 4 th.
N Memasang alai pengangkut so 20.05 4 th.
0 Membeli mesin cetak 60 ((),40 4 th.
p Membangun gudang qo 22.30 q th.

282
Pemecahan : (dalam jutaan Rp)
Tingkat pengembalian untuk usulan K
?
PW (K) = - Rp 60 + Rp 25.2 (PI A.i.9) ~0
Pada RR = 40u'o,
PW (K) = - Rp 60 + Rp 25.2 (2.3790) =- Rp 0,05
Jadi RR = 40%

Tingkat-tingknt pctigcrnbnlian lainnya sctclah dihitung. dapat dipcr-


lihatkan scbagai bcrikut :

Usulan K L M N 0 p
RR 40o/o 15% 28o/o 22o/o llo/o* 20o/o

Karena perhitungan-perhitungan nilai-sekarang didasarkan pada


suatu tingkat bunga tertentu, biaya modal minimum 12o/o, adalah
diar:ggap wajar untuk anggaran, dan digunakan untuk menentukan
indeks nilai sekarang untuk usulan A

PW (penghematan bersih)
Nilai-sekarang indeks (K) =
investasi
Rp 25,20 (P/ A,l2,9)
Rp 60
Rp 25,20 (5,3282)
= 2,24
Rp 6"

Nilai-nilai sekarang indeks-indeks lainnya setelah uthitung membe-


rikan

Usulan K L M N 0 p

PW indeks . 2,24 1,06 1,35 1,22 0,98*) 1,32

UsuTan-usulan ini, digolongkan menurut nilai indeksnya dan


jumlah kumulatif investasinya, dan kemudian disusun dalam tabel
untuk menentukan batas penghentiannya (cutoff level) seperti diper-
lihatkan di bawah ini.

• Tidak diterima karena tingkat pengembalian lebih kecil dari pada


biaya modal.

•) Tidak dapat diterima, karen a .indeks < 1,0.

283
Penggo- Tingkat In vt:st asi Jumlah komu-
Iongan Pt:ngem- Iatif inves-
Usulan balian tasi

K 40% Rp 60 juta Rp 60 juta


M 28% 20 juta 80 juta
N 22% SO juta 130 juta
Bat as
penghen- ~ ------- ············----------------------------------------------
tian p 20% 90 juta 220 juta
L 1So/o 70 juta 290 juta
0 II o/o 60 juta Tidak ditcrima

Penggo- Indeks Investasi Jumlah komu-


Iongan Pengem· Iatif inves tasi
Usulan balian

K 2,24 Rp 60 juta Rp 60 juta


M 1,3S 20 juta 80 juta
p 1,32 90 juta 170 juta
Batas
penghen- ~ -------------------------------------------- ·····················
tian N 1,22 SO juta 220 juta
L 1,06. 70 juta 290 juta
0 0,98 60 juta Tidak diterima

Penggolongan-penggolongan yang dihasilkan dengan perhitungan


tingkat-pengembalian dan perhitungan nilai-sekarang adalah ber-
lainan. Alasan-alasan untuk perbedaannya adalah terletak pada
anggapan-anggapan yang diwujudkan dalam dua metode tersebut.
Metode tingkat-pengembalian mengukur tlngkat dari pada kelebih-
an-kelebihan akumulasi pendapatan diatas pengeluaran dalam pe-
nerimaan re-investasi seperti telah dibicarakan dalam bab terdahulu.
Suatu Jumlah tunggal dimana pendapatan melampaui pengeluaran,
diukur dengan metode nilai-sekarang yang didasarkan pada suatu
tarif pengurangan (discounting rate) secara terpisah. Lagi pula,
indeks nilai-sekarang tidak secara lengkap diperhitungkan untuk
perbedaan-perbedaan dalam usia aset-aset; diperkirakan bahwa
kelebihan pengembalian dari suatu aset yang lebih pendek usianya
memberikan bunga 0 prosen untuk periode dari akhir usianya
sampai akhir usia aset yang lebih panj~g usianya.

284
Untuk usulan-usulan dalam contoh 8.3, dan yang sering pula
dijumpai dalam situasi-situasi anggaran-permodalan lainnya, dua
metode tersebut mengarahkan kepad' pemilihan-pel'nilihan yang
sama. Dapat kelihatan bahwa tingkat penghentian adalah 220Jo,
karena pencantuman usulan P akan menunjukkan total investasi
melebihi batas Rp 200 juta. Koinbinasi usulan-usulan K, M, dan N
hanya akan menggunakan Rp 130 juta dari modal yang tersedia.
Anggaplah bahwa modal yang tersisa sejumlah Rp 70 juta di-in-
vestasikan dalam usulan L, yang masih mempunyai suatu tingkat
pengembalian lebih besar dari pada biaya modal marginal, maka
tingkat pengembalian menyeluruh menjadi

RR (K + M + N + L) =
Rp60 jut a (0,40) + l~p 20 juta(0.28) + Rp50 juta(0,22) +'Rp70 juta'(O,l5)

Rp 200 juta
= 0,256 atau 25,6%
Suatu kombinasi yang lebih baik adalah jika membiayai usulan-
usulan K, P, dan N. Kombinasi ini memberikan

Rp 60 jut a (0,40) + Rp 90 juta(0,20) + Rp 50 jut a (0,22)


RR(K+P+N) = =----------------
Rp 200 juta
= 0,265 atau 26,5%
Kombinasi yang menguntungkan ini dapat juga dibuktikan dengan
nilai-sekarang

PW (K + M + N + L) =- Rp 200 juta + Rp 25,20 (P/ A,l2,9) juta


+ Rp (8,90 + 20,05 + 24,50) (P/ A,l2,4) juta
= - Rp 200 juta + Rp 25,20 (5,3282) juta
+ Rp 53;45 (3,0373) juta
= - Rp 200 juta + Rp 134,27 juta
+ Rp 162,34 juta
= Rp 96,61 juta
PW (K + P + N) = Rp(- 200 + (25,20 + 22,30) (P/ A,12,9)
+ 20,05 (P/ A,l2,4fljuta
= - Rp 200 juta + Rp 27,50 (5,3282) juta
+ Rp 20,05 (3,0373) juta
= - Rp 200 juta + Rp 253,09 juta
+ Rp 60,90 juta
= Rp 113,99 juta

285
8-7 · K walifikasi Anggaran Pennodalan.
Dengan mengabaikan bcbcrapa pcrtimbahgan-pertimhangan da-
lam pembahasan mengcnai inventarisasi dan pcndist ribusian modal
yang sekiranya dapat membingungkan dalam pengetrapkan-penge-
trapan yang sebenarnya, maka untuk kwalifikasi anggaran permo-
dalan dapat diberikan batasan-batasan pelaksanaannya sebagai
berikut :

a. Proses anggaran permodalan biasanya meliputi ketcntuan-keten-


tuan tidak formal untuk mengevaluasi pengaruh-pcngaruh dari
pada hal-hal bukan berwujud uang (intangibles). karena tidak
ada cara menganalisa yang memuaskan scpenuhnya dan mcliputi
faktor-faktor intangible dalam membuat keputusan. Bahkan.
karena "intangibles" mempengaruhi keputusan-keputusan. dan
menurut keadilan memang demikian, maka mereka harus
diperhatikan dan diteliti. Metode·metode untuk mengukur "in·
tangibles" dan memasukkannya kedalam proses pembuatan
kcputusan mengharapkan pemeriksaan yang teliti.
b. Proyek-proyek t"ak-terikat (independent projects) tidak selalu
bebas sepenuhnya. Kadang-kadang suatu usulan dari satu depar·
temen disiapkan berdasarkan anggapan bahwa suatu usulan dari
departemen lainnya akan dibiayai. Suatu usulan dengan suatu
tingkat pengembalian yang sangat tinggi mungkin dibuat/di·
siapkan untuk suatu tambahan kegiatan yang hanya secara
marginal menguntungkan; tambahan yang sangat menguntung-
kan ini dapat dibatalkan jika kegiatan marginal dirubah atau
dihilangkan.
c. Scmua usulan-usulan dalam Contoh 8.4 tclah dipcrlakukan
seperti jika mereka mcmpunyai risiko (risk) yang idcntik. Jarang
rangkaian kegiatan yang berbeda mempunyai kemungkinan
sukscs yang sama. Khususnya usaha-usaha yang lebih banyak
mengandung risiko diharapkan dapat menghasilkan suatu tingkat
pcngembalian yang lebih tinggi. Mcnambahkan suatu prosentase
kepada tingkat pcngembalian yang dipersyaratkan sebagai kon-
pensasi terhadap risiko adalah suatu hal yang wajar, akan tetapi
seleranya yang konservatif merintangi penjenjangan obyektif
implisit dalam suatu rencana kesempatan-investasi.
d. Pencntuan suatu tingkat penghentian, atau suatu titik indeks
penghentian, tidak dengan sendirinya membuktikan kombinasi
usulan-usulan yang paling baik untuk mengambil keuntungan
dari modal yang terbatas, seperti ditunjukkan dalam Contoh 8.4
Model-model program llnlar (linerar-prograrnming models) perlu
dikembangkan untuk membantu pelaksanaan perindustrian,

286
tetapi tiap model mcmpunyai anggapan-anggapan tersendiri yang
membatasi pengetrapannya secara umum.
e Proyek-proyck yang diperintahkan (mandatory projects) secara
efektif dibebaskan dari pendistribusian JTIOdal apabila kegagalan
untuk mcmbiayai mereka dapat menghentikan kegiatan-kegiatan
operasionalnya. Pcraturan-peraturan pemerintah, seperti pengen-
dalian pcngotoran udara, adalah merupakan sebab dari banyak
investasi-investasi yang diperintahkan (mandatory investments).
lnvestasi-investasi ini dapat mempunyai suatu tingkat pengem-
balian yang negatif, tetapi mereka tetap mengungguli daftar
permintaan untuk pcngcluaran-pcngeluaran. Proyek-proyck Iain-
nya yang tidak diwajibkan, tetapi dinilai penting, dapat digolong·
kan dengan ckkrit manajemen melchihi usulan·usul:ln dengan
tingkat pcngemhailan \ang lcbih tinggi.
Sebuah pcrusahaan bcsar membagi rcncana kesempatan-invcs-
tasinya kcd;:.lam katcgori-katcgori yang jelas : Proyek-proyek baru
harus mcmpunyai suatu tingkat pengcmbalian lebih tinggi dari 25%
untuk bisa dipertimbangkan mendapatkan pembiayaan; perbaikan·
perbaikan dan perubahan-perubahan terhadap proyek-proyek yang
telah mempunyai suatu batas/plafon 12%; dan investasi-investasi
yang menaikkan penggunaan tenaga kerja bisa diterima jika meng-
hasilkan suatu tingkat pengembalian 10%. Prosentasi-prosentasi
minimum yang dipcrsyaratkan tnt mcncerminkan risiko yang
dilibatkan dait pandangan-pandangan manajcmcn mcngenai pcng-
gunaan modal yang paling efektif. Scjum1ah modal di alokasikan
untuk tiap kategori dan di distribusikan kepada usulan-usulan
kcdalam katcgori mcnurut golongan-golongannya.

8-8. Masalah Pencemaran dan Pengelolaan Lingkungan.

a) Masalah Pencemaran.
Negara-negara yang sudah lebih berkembang mempunyai banyak
problema mengenai pencemaran. Begitu pula pusat-pusat konsen-
trasi kependudukan yang besar, menghadapi bahaya mengenai
kemampuan memperbaharui-sendiri untuk menyerap dan mengem-
balikan buangan-buangan atau kotoran-kotoran yang diakibatkan
oleh beban alam yang berlebihan. Bagaimanapun juga, pencemaran
merupakan masalah yang gawat dan lebih nyata lagi dinegara
industri, karena negara-negara ini memproses lebih banyak sumber-
sumber per kapita, dan menggunakan lebih banyak teknologi maju
yang dapat merusak sistim ekologi da1am skala yang bcsar.

287
Kemajuan-kemajuan teknologi juga telah dibuat untuk rncngu-
rangi pelepasan buangan kotoran-kotoran yang tidak dibersihkan
kedalam saluran-saluran air, untuk mengadakan pengawasan ter-
hadap pestisida dan bahan-bahan industri-kimia, dan terhadap
buangan sampah. Akan tetapi gerakan yang meluas untuk mem-
bersihkan lingkungan nampaknya lambat, hal ini sebagian besar
discbabkan karena kerusakan-kerusakan teknis dan ckonornis.
Teknologi untuk membatasi atau mengurangi sebagian bcsar
bahan-bahan pencemaran tersedia juga, akan tetapi sangat mahal.
Sekalipun kemajuan-kemajuan teknik dapat mengurangi banyak
biaya pengendalian pencemaran, namun biaya-biaya yang tcrsisa
harus kelop seimbang (balanced) terhadap. prioritas-prioritas nasio-
nal lainnya. Berapakah besar biaya dari suatu pckerjaan pembcrsih
lingkungan dalam istilah-istilah pekerjaan yang hilang atau timbul.
enerji yang digunakan, kesusahan pribadi, dan perubahan-pcrubah-
an dalam standar kehidupan yang tinggi, -rendah, -atau hanya
sedikit berbeda? Jawabannya adalah :
"Nilai sekarang dari biaya investasi untuk pengendalian pcnccmar-
an adalah pengeluaran-pengeluaran bersih (-) dari sumber-sum-
ber umum dan swasta untuk mencegah suatu bentuk pencemaran
khusus dikurangi reduksi dalam biaya-biaya (+)yang ditimbulkan
oleh bentuk pencemaran tersebut".

Contoh-contoh mengenai biaya-biaya pencegahan pencemaran (-)


mencakup pengeluaran-pengeluaran dana-dana umum untuk insta-
lasi-instalasi perawatan-buangan-kotoran kota-praja, pengcluaran-
pengeluaran olch perusahaan-perusahaan industri untuk menghi-
langkan pencemaran dari sisa kotoran-kotoran, dan pengeluaran-
pengcluaran olch individu-individu untuk alat-alat pengcndalian-
pencemaran pada mobil-mobil. Pengurangan dalam biaya-biaya (+)
untuk mengatasi pencemaran yang telah ada dapat mcncakup
pengeluaran-pcngeluaran yang lebih kecil untuk sistem-sistcm pe·
nyaringan-air, rekening-rekening pengobatan untuk penyakit-penya-
kit disebabkan oleh kondisi-koncfisi yang telah terkena pencemaran.
dan usaha-usaha untuk menanggulangi kegelisahan mental maupun
phisik yang berhubungan dengan pencemaran.
Biaya-biaya untuk mencegah pencemaran adalah jelas lebih mudah
dapat dihitung dari pada manfaat-manfaat yang dihasilkan dari
kurangnya penccmaran.
Hubungan antara biaya-biaya pencemaran dan manfaat-manfaat
pengurangan pencemaran biasanya mengikuti contoh sepcrti diper·
lihatkan dalam Gambar 8.4.

288
$

Kcnaikan biaya kC'fuukan

m~nl!ta1 pc:ngu·
rangan JUmlah

Q Unit·unit pcnttmuan

Gambar 8.4 Hubungan antara biaya-biaya dan manfaat-manfat


dari pengendalian pencemaran.

Maksud dalam grafik ini adalah terpusatkan pada tingkat X dari


pengendalian pencemaran yang ekonomls Oslbel untuk suatu
keadaan teknologi tertentu dan serangkaian kondisi-kondisi ekono-
mis. Secara ideal, tingkat pencemaran seharusnya nol, akan tetapi
pengorbanan dalam istilah-istilah mengenai gangguan-gangguan
ckonomis untuk mcncapai tingkat tersebut kemungkinannya men-
jadi penghalang. Bagaimanapun juga, jika tingkat pencemaran yang
berjalan sckarang adalah Y, maka sccara ekonomis akan masuk
aka! untuk cukup dengan mempcrgun:tkan pencegahan pencemaran
guna menurunkan tingkatnya menuju kcarah X.
Anggaplah bahwa Gambar 8.4 menunjukkan suatu situasi
pembuangan-kotoran dalam suatu tempat tertentu. Biaya-biaya
pcncegahan penccmaran adalah pengeluaran-pengeluaran untuk
membangun dan mengoperasikan suatu instalasi perawatan-pembu-
angan kotoran. Kerugian-kerugian akibat pencemaran adalah
mencakup biaya-biaya pembersihan-air disebelah hilir, biaya-biaya
pcrawatan-kcschatan manusia, dan kerugian yang diakibatkan
karcna kegiatan-kcgiatan rckrcasi.

b) Pengclolaan Lingkungan.
Disamping usaha pencegahan pencemaran seperti telah dibuat
diatas, pada saat ini untuk pengelolaan lingkungan juga telah di-
pcrkenalkan apa yang disebut Analisa Dampak Lingkungan, bisa
disingkat dengan kata ANDAL. Analisa Dampak Lingkungan ini
mcrupakan cara pengelolaan lingkungan yang relatif baru, lahir di
Amerika Serikat dalam tahun 1969, kemudian · menyebar ke

289
berbagai negara antara lain termasuk juga ke Indonesia.
Analisa Dampak Lingkungan ini dapat merupakan alat yang
baik untuk percncanaan pengelolaan lingkungan apabila digunakan
secara tepa! guna, dan tidak terlambat memasukkan rekomendasi-
rckomendasinya sebagai hasil analisa kcpada si-pcmbuat kcputusan.
Di Amerika Serikat ANDAL ini digunakan untuk memcriksa
kelayakan lingkungan mengenai suatu rencana proyek. Jadi ANDAL
merupakan masukan (input) tambahan, disamping masukan eko-
nomi dan teknik, untuk mengambil keputusan apakah suatu
rencana proyck dapat disctujui atau tidak. Olch karena itu ANDAL
dapat juga merupakan sebagai suatu pcmcriksaan pendahuluan.
Sctiap proyek yang dipcrkirakan mcmpunyai dampak pcnting
terhadap lingkungan. studi kelayakannya pcrlu dilcngkapi dcngan
analisa mengenai dampak lingkungan yang pelaksanaannya diatur
dengan peraturan pemetintah.
Jclaslah balm·a ANDAL dipcrlukan untuk rcncana suatu proyck.
Karcna ANDAL dipcruntukkan bagi rencana proyck, maka pcng-
gunaannya harus discsuaikan dcngan tujuan proyck itu.
Penggunaan ANDAL diluar tujuan ini adalah tidak dapat dibenar-
kan, baik dari segi juridis maupun teknis.
Kelemahan ANDAL ialah, karena yang diteliti hanyalah dampak
proyek terhadap lingkungan. Hal ini disebabkan karen.-. kekhawa-
tiran orang-orang dinegara yang sudah maju terhadap kerusakan
lingkungan. Bagi Indonesia, yang masih sangat perlu meneruskan
pembangunan, penting pula untuk meneliti dampak lingkungan
tergadap proyek. Dengan demikian kita tidak hanya akan menye-
lamatkan lingkungan, tetapi juga menyelamatkan proyek yang ter-
letak dalam lingkungan itu.
Misalnya sebuah proyek industri sedang dibangun dikota
Jayapura Irian Jaya. Didaerah ini terkenal sekali terdapat banyak
nyamuk malaria. Maka rencana pelaksanaan proyek industri itu
perlu dibarengi dengan rencana tindakan pemberantasan penyakit
malaria,. agar supaya tidak menghambat atau menggagalkan
pelaksanaan proyek tersebut yang disebabkan karena buruh kon-
traktornya banyak yang terserang penyakit malaria.
Menyadari akan kelemahan dan keterbatasan ANDAL, maka
dikembangkanlah usaha lain yang dikenal sebagai Analisa Manfaat
dan Risiko (AMRIL), yang diharapkan dapat mengisi kelemahan
dan keterbatasan dari ANDAL. Yang dimaksudkan dengan manfaat
lingkungan atau risiko lingkungan disini ialah, suatu proses atau
suatu faktor lingkungan yang mempunyai kemungkinan (probability)
tertentu untuk memberikan keuntungan atau kerugian kepada
man usia.

290
Perlu diketahui bahwa antara manfaat dan risiko lingkungan
terdapat kaitan yang sangat . erat. Hujan misalnya, jelas akan
memberi manfaat yang besar bagi lingkungan karena merupakan
sumber air, apalagi setelah musim kemarau yang panjang. Akan
tetapi s~balikny, hujan lebat yang terus-menerus turun tiada henti-
hentinya akan merugikan lingkungan, karena dapat mengakibatkan
banjir dan erosi. Begitu pula gunung berapi akan merugikan ling-
kungan pada wak~u meletus, akan tetapi abu dan lah~r yang
dimuntahkan akan memberi manfaat bagi lingkungan karena dapat
menyuburkan tanah didaerah yang terkena letusan itu. Demikian
pula masalah penggundulan hutan, dapat ditarik keuntungannya
sebagai bahan produk kayu, tetapi akibatnya dapat merusak sumber
daya genetis, menyebabkan rusaknya tata-air, dan erosi tanah.
Memang dalam melaksanakan pembangunan kita selalu diha-
dapkan kepada dilema : adanya manfaat disatu fihak dan risiko
dilain pihak. Oleh karena itu, AMRIL hendaknya diusahakan untuk
bisa memperoleh manfaat lingkungan (M) dan risiko lingkungan (R),
yaitu M/R, yang sebesar-besarnya dengan merencanakan dan
melaksanakan pengelolaan lingkungan yang sesuai dan sebaik-
baiknya.

291
bab 9

ESTIMASI, RISIKO, DAN


KETIDAK-PASTIAN. Estimasi dalam lingkungan
fisik memperkirakan kepastian dalam sebagian besar pengetrap·
annya. Sebagai contoh an tara lain: adalah tekanan dari gas yang
terkurung dalam tabung yang akan berkembang dibawah satu
temperatur yang ditentukan; aliran listrik dalam sebuali konduktor.
sebagai suatu fungsi dari voltase dan tahanan listrik; dan kecepatan
dari sebuah benda yang sedang jatuh pada suatu titik dalam waktu
yang ditentukan. Sedikit banyak diketahui dengan pasti mengenai
lingkungan ekonomi dimana proses enjinering dilibatkan. Hukum·
hukum ekonomi bergantung pada perilaku masyarakat dan tidak
seperti hukum-hukum fisik yang mendasarkan pada sebab dan
pengaruh hubungan-hubu ngan yang teratur-baik.
Sebagian besai' dari kegiatan enjinering yang kreatif me~unyai
sebagai sasarannya penelitian untuk kegiatan-kegiat an dengan
potensi keuntungan yang tinggi dalam hubungannya terhadap risiko
yang berkaitan. Penelitian ini mengharuskan estimasi mengenai segi·
segi yang berhubungan dengim hasil ekonomi yang diharapkan.
Dalam bab ini akan dibahas hal-hal mengenai estimasi dan
pembuatan keputusan, kemudian pengambilan keputusan yang

293
mengandung risiko, dan akhirnya pembuatan keputusan yang
mengandung unsur-unsur ketidaktentuan.

9-1. Unsur-unsur yang dl-Estlmaslkan.


Kesuksesan dari ~uat aktivitas sebagai suatu keseluruhan dapat
diestimasikan, Jadi, jika penetapan mengenai sebuah departemen
konstruksi sedang dipertimbangkan oleh sebuah perusahaan, maka
hal ini dapat secara langsung diperkirakari bahwa departemen
tersebut akan menghasilkan suatu pengembalian kepada perusahaan
yang ekivalen terhadap suatu persentase tertentu per tahun atas
jumlah biaya yang di-investasikan. Pengembalian ini akan merupa-
kan suatu resultan dari sejumlah eaton penerimaan-penerimaan dan
pengeluaran-pengeluaran, · yang dapat diklasifikasikan sebagai
pendap;tan, pengeluaran operasional, penyusutan, bunga dan pajak-
pajak. Adal:th jarang terdapat seorang individu yang dapat
mengkombinasikan secara sempurna empat hal yang kompleks
tersebut ur.tuk memperoleh resultan-nya tanpa menggores-goreskan
pensil diatas kertas, walaupun apabila hal-hal tersebut secara jelas
diketahui.
Suksesnya suatu usaha dalam istilah ekonomi adalah ditentukan
oleh pertimbangan hubungan antara masukan (input) dan hasil
(output) usaha sepanjang waktu, dengan memperhitungkan nilai-
waktu uang. Jadi, suatu tugas yang sangat penting dalam suatu
studi ekonomi adalah menggambarkan masukan-masukan dan hasil-
hasil yang berhubungan dengan aktivitas yang diusulkan.

• Masukan-masukan (inputs).
Suatu aktivitas yang dilaksanakan memerlukan suatu masukan
pemikiran, usaha, bahan, dan unsur-unsur lainnya untuk pelaksa-
naannya. Dalam suatu aktivitas dengan maksud tertentu, suatu
masukan dari beberapa nilai diserahkan dengan harapan untuk
mengamankan suatu hasil dengan nilai yang lebih besar.
~· Suatu hal yang amat penting mengenai masukan sebagai
Katagori pertama adalah pelayanan orang-~ untuk mana gaji
dan upah dibayarkan. Dalam sebuah organisasi yang bersifat
dagang jumlah masukan dari pelayanan manusia, sebagaimana
diukur berdasarkan biaya untuk suatu periode waktu yang ditentu-
kan, adalah biasanya digambarkan dengan sangat sempurna. Dalam
organisasi semacam ini masukan dari pelayanan manusia dapat
diklasifikasikan dalam kelompok buruh langsung dan tidak lang-
sung, serta penyelidikan dan penelitian. Mengenai hal ini, hanya
buruh langsung sajalah yang jumlahnya diketahui dengan ketepatan

294
yang wajar, dan yang identitasnya dipertahankan sampai menjadi
sebagian dari hasil.
Masukan (input) yang dicurahkan untuk penyelidikan dan pe·
nelitian adalah sangat sukar untuk dihubungkan kepada unit-unit
kasus dari hasil. Banyak penelitian dilakukan tanpa tujuan khusus
ditetapkan dalam pikiran, dan banyak dari hasil-hasi!nya dalam
manfaat tidak cukup besar yang dapat dikaitkan dengan suatu hasil
khusus. Pengeluaran-pengeluaran untuk orang-orang guna penye-
lidikan dan penelitlan dapat dibuat untuk suatu periode· waktu
6ebelum pelayanan semacam ini mempunyai akibat yang nyata
terhadap hasilnya. Penelitian yang sukses dari masa lampau dapat
diteruskan untuk mempengaruhi hasil untuk jangka panjang dalam
masa mendatang. ·
Kategori kedua yang besar mengenai masukan adalah yang
mengenai bahan atau material. Banyak hal-hal mengenai material
yang diperoleh untuk memenu!li tujuan7tujuan komersial dan peru-
sahaan pemerintah. Untuk mudahnya, hal-hal mengenai material
dapat diklasifikasikan sebagai bahan langsung, bahan tidak
langsung, peralat;m, tanah dan bangunan.
Masukan-masukan mengenai bahan langsung (direct material)
dialokasikan sebagai hasil-hasil akhir dan dapat diukur. Pengukuran
terhadap masukan mengenai hal-hal bahan dilakukan terhadap
harga pembelian ditamhah bia~"\·y untuk pembelian, penyim-
panan· dan lain sebagainya. Pengol~a masukan ini ditujukan
untuk ukuran yang cukup teliti dan dapat dihubungkan secara
pasti dengan hasil akhir, yang dalam hal organisasi-organisasi
komersial adalah inudah diukur.
Masukan-masukan mengenai tenaga dan bahan tidak langsung
(indirect ·material and power imputs) dapat diukur dengan banyak
cara dan ketelitian yang sama seperti halnya dengan masukan-
masukan mengenai tenaga dan bahan langsung. Salah satu dari
fungsi-fungsi akuntansi yang amat penting. aoalah · untuk · meng-
alokasikan penggolongan masukan ini dalam istilah-istilah yang
nyata kepa:da ·hal-hal mengenai atau penggolongan-penggolongan
dari hasil-hasilnya. Hal ini biasanya dapat dikerjakan dengan
ketelitian yang cukup wajar.
Suatu masukan dalam bentuk mengenai sebuah hal peralatan
mensy~ratk bahwa suatu: pengeluaran segera perlu dibuat, akan
tetapi sumbangannya kepada hasil hasil mengambil tempat sedikit
demi sedikit sepanjang suatu periode waktu dalam waktu menda-
t!lng yang· dapat berubah dari suatu waktu yang pendek menjadi
bertahun-tahun, tergantung kepada usia k'!gunaan dari pada
peralatan tersebut. Masukan-masukan mengenai peralatan secara
teliti dapat diketahui (measurable) dan seringkali secara seksama
dapat dialokasikan untuk menentukan perihal hasil terkecuali dalam

295
jumlahnya. Pembatasan terakhir ini · diadakan karen a kenyataannya
bahwa jumlah dan macamnya hasil untuk mana setiap peralatan
dapat menyumbang seringkali tidak diketahui sampai bertahun-
tahun sesudah banyak unit-unit produksi telah didistribusikan.
Adapun fungsi akuntansi penyusutan adalah untuk mengalokasikan
masukan-masukan peralatan kepada hasil-hasilnya.
Masukan-masukan mengenai tanah dan bangunan diperkirakan
pada dasarnya dalam cara yang sama seperti ma:mkan-masukan
mengenai peralatan. Hanya sedikit lebih sukar untuk 'mengalokasi·
kan kepada hasilnya disebabkan karena usianya yang lebin panjang
dan karena merupakan suatu hal yang tunggal, seperti misalnya
sebuah bangunan. dapat memberikan sumbangan secara serempak
kcpada hal-ikhwal hasil yang lcbih banyak. Pengalokasian dibuat
dengan · bantuan penyusutan, teknik-teknik dan praktik-praktik
akuntansi biaya.
Alokasi masukan-masukan mengenai bahan-bahan tidak lang·
sung, peralatan, bangunan, dan tanah akhirnya menyadarkan
kepada estimasi-estimasi atau pertimbangan-pertimbangan. Walau-
pun kenyataan ini seringkali dikaburkan oleh kerumitan-kerumitan
pada praktik-praktik akuntansi untuk kegiatan-kegiatan operasional
setiap harinya, hal ini tidak akan kehilangan pandangan mengenai
kapan studi-studi ekonomi dilaksanakan.
Modal dalam bentuk uang adalah sebuah masukan yang sangat
penting, walaupun hal ini biasanya harus ditukar untuk barang·
barang produsen agar supaya dapat membuat suatu sumbangan
kepada hasilnya. Bunga atas uang yang digunakan biasanya diper-
hitungkan untuk merupakan suatu biaya produksi dan juga dapat
diperhitungkan sebagai suatu masukan. Pengalokasiannya terhadap
hasil-hasil perlu dihubungkan dengan pengalokasian mengenai
usaha manusia , pelayanan, bahan, dan peralatan didalam mana
uang telah diinvestasikan.
Perpajakan adalah pada dasarnya merupakan pembelian menge·
nai pelayanan pemerintah oleh perusahaan swasta. Semenjak
kegiatan usaha tidak dapat dilaksanakan tanpa membayar pajak,
maka pajak-pajak ini merupakan suatu masukan yang penting.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya ada banyak macam pajak·
pajak, seperti misalnya pajak penjualan, pajak pendapatan, pajak
perseroan, dan pajak kekayaan. Jumlahnya dapat diketahui dengan
pasti, dan oleh karenanya secara tepat dapat disebut masukan·
masukan. Bagaimanapun adalah acapkali sulit untuk mengalokasi-
kan pajak-pajak kepada hasil-hasil terutama dalam hal pajak-pajak
pendapatan yang ditarik set~lah keuntungan diperoleh.

2%
• Hasli-Hasll (outputs).
Struktur-struktur (structures), cara-cara (processes), sistem-sistem
(systems), dan kegiatan-kegiatan (activities) biasanya diajukan dalam
rangka menanggapi terhadap suatu kebutuhan atau persyaratan.
Oleh karenanya hasil-hasil harus diperhitungkan terlebih dahulu
-dan dihubungkan dengan kebutuhan. Manfaat (benefit), nilai
(worth), keberhasilan (effectiveness), dan istilah-istilah lainnya
digunakan untuk menggambarkan hasil-hasil dalam hubungannya
dengan keperluan-keperluan.
Karena enjinering dilibatkan dan penting bagi masa menda-
tang, maka hal ini dengan sendirinya menyangkut hasil-hasilnya
diwaktu mendatang. Pada umumnya,. infonnasi atas dua subyek
diperlukan untuk sampai kepada suatu kesimpulan yang sehat dan
masuk akal. Salah satu dari pada ini adalah basil fisik yang. dapat
diharapkan dari suatu masukan tertentu. Hal ini merupakan suatu
bahan untuk analisa enjinering. Yang kedua adalah suatu ukuran
mengenai basil yang dapat dinyatakan dalam istilah-istilah mengenai
pendapatan moneter.
Pendapatan moneter adalah tergantung pada dua faktor : per-
tama adalah volume dari pada basil, dengan perkataan lain ialah
jumlah yang akan dijual; kedua adalah nilai moneter dari pada
basil per unit. Penentuan mengenai setiap dari hal-hal ini untuk
masa mendatang adalah mutlak perlu karena harus didasarkan
pada estimasi-estimasi. Survei-survei pasar dan teknik-teknik serupa
secara luas digunakan untuk memperkirakan basil mendatang
mengenai urusan-urusan perniagaan. Dalam hal sistim-sistim atau
proyek-proyek berskala besar pendapatan moneter untuk kontraktor
ditentukan melalui persetujuan berdasarkan perjanjian.
Dalam beberapa keadaan, jika misalnya pendapatan diwujudkan
oleh penghematan yang dihasilkan dari suatu perbaikan dalam
suatu proses membuat suatu produk dengan suatu tarif yang kon-
stan, maka suatu estimasi mengenai pendapatan mudah dibuat.
Akan tetapi estimasi pendapatan inengenai produk-produk baru
mungkin agak sukar dibuat. Survei-survei pasar yang luas dan
bahkan kampanye penjualan percobaan meliputi daerah-daerah
percobaan mungkin perlu untuk menentukan besarnya volume.
Apabila pekerjaan dilaksanakan berdasarkan kontrak, seperti halnya
dengan banyak pekerjaan bangunan misalnya, maka keharusan
untuk estimasi pendapatan ditiadakan. Dalam keadaan ini ~nda­
patan yang akan diterima telah diketahui sebelumnya dengan pasti
dari syarat-syarat kontrak.
Hasil-hasil lanjutan dibagian dalam organisasi-organisasi per-
niagaan ditentukan dengan cukup kesukaran dan biasanya diesti-
masikan seperti didikte ·dengan keputusan. Sebag~i contoh, nilai

297
sumbangan yang diberikan oleb seseorang insinyur, seorang pegawai
bagian produksi, atau seorang mandor untuk suatu basil akbir
adalab jarang diketabui dengan ketelitian yang wajar baik untuk
karyawannya maupun untuk pemimpinnya. .
Hasil-basil dari ban yak. kegiatan-kegiatan pemerintab disebar-
luaskan tanpa memperbatikan jumlab pajak-pajak yang dibayarkan
oleb penerima. Apabila tidak aqa evaluasi pada saat diada!Can
penukaran atau pembayaran, maka nampaknya sama sekali tidak
mungkin untuk mengadakan evaluasi terbadap banyak kegiatan-
kegiatan pemerintab. Bagaimanapun juga, beberapa basil pemerin-
tab, kbususnya yang terlokalisir, seperti misalnya proyek-proyek
jalan raya, draina.se, irigasi, dan tenaga listrik, dapat secara cukup
teliti dievaluasikan dalam istilab-istilab moneter dengan memper·
bitungkan pengurangan dalam biaya atau kenaikan dalam pen-
dapatan yang dihasilkan tintuk para pemakai.
Dalam artikel berikutnya akan diuraikan secara singkat menge-
nai metode-metode estimasi biaya, antara lain metode estimasi
dengan prosedur enjinering dan metode estimasi dengan persamaan
(by analogy).

9-2. Metode-metode Estimasi Biaya.

Suatu estimasi biaya adalah suatu · pendapat yang didasarkan


pada analisa dan pertimbangan mengenai biaya, sistim atau
pelayanan suatu produk. Pendapat ini dapat timbul dalam cara baik
yang formal maupun tidak formal dengan berbagai metode, yang
kesemuanya beranggapan babwa pengalaman adalab suatu dasar
yang baik untuk meramalkan waktu mendatang. Dalam banyak hal
hubungan antara,', pengalaman dimasa Iampau dan hasil diwaktu
mendatang adalah'1cukup nyata dan jelas.
Dalam hal-hal lainnya hubungan antara pengalaman dimasa
lampau dan basil diwaktu mimdatang bisa juga tidak jelas,
disebabkan karena produk, sistim, atau pelayanan yang diusulkan
berlainan dalam beberapa cara yang penting dari pendahulunya.
Tantangan bagi kita adalab untuk memproyeksikan dari yang
diketahui kepada yang tidak diketahui dengan menggunakan pe-
ngalaman berdasarkan hal-hal yang ada. Teknik yang digunakan
untuk membuat estimasi biaya bergerak dari gerak bati yang
ekstrim disatu pihak menuju kepada analisa matematis yang
menditail dilain pibak.

• Estlmasl dengan prosedur enjlnerfng.


Estimasi dengan prosedur enjinering dapat digambarkan sebagai
suatu eksaminasi mengenai bagian-bagian pekerjaan yang terpisah

298
pada suatu tingkatan detail permulaan. Pembuat estimasi enji-
neering (the engineering estimator) memulai dengan menyiapkan
suatu set gambar-gambar dan membuat spesifikasi tiap tugas enji-
nering, kebutuhan alat dan peralatan, dan keperluan bahan-bahan
Biaya-biaya ditentukan untuk tiap elemen pada tingkatan detail
permulaan dan kemudian dipersatukan kedalam suatu jumlah untuk
produk atau proyek.
Standar-standar waktu untuk pelaksanaan-pelaksanaan produksi
atau konstruksi muncul untuk bapyak tugas-tugas biasa. Standar-
standar waktu ini biasanya dikembangkan oleh para insinyur
industri dan merupakan waktu minimum yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu tugas yang diberikan dengan kecakapan dan
alat-alat kerja yang normal. Standar-standar amat baik diterapkan
dalam prosedur-prosedUJ: estimasi enjinering apabila sebuah kegiat-
an produksi yang panjang dan stabil mengenai barang-barang yang
indentik telah direncanakan.
Prosedur-prosedur estimasi enjinering memerlukan lebih banyak
jam kerja dan data dari pada yang mungkin tersedia dalam
pengembangan beberapa sistim atau proyek. Sebuah perusahaan
ruang angkasa yang besar menduga bahwa pendekatan enjinering
dalam estimasi biaya mengenai sebuah rangka kapal terbang akan
memerlukan kurang lebih 5.000 estimasi. Biaya dari sebuah karya
seperti ini membuat ·metode-metode estimasi lainnya menarik,
terutama jika metode alternatif lainnya memberikan hasil-hasil yang
dapat· diperbandingkan.
Apabila kita kombinasikan beribu-ribu detail estimasi kedalam
suatu estimasi yang menyeluruh, maka hal ini akan dapat membawa
kepada suatu hasil yang salah, sebab k,eseluruhannya sering kali
berubah· menjadi lebih besar dari pada jumlah bagian-bagiannya.
Pembuat estimasi enjinering bekerja dari :sketsa-sketsa, rencana-
rcncana, atau gambar_an-gambaran untuk beberapa hal yang belum
pernah direncanakan secara sempurna. Ia hanya dapat menentukan
biaya-biaya untuk pekerjaan yang ia ketahui. Sejumlah unsur-unsur
buruh produks.i atau buruh konstruksi bangunan, seperti perenca-
naan, 'pekerjaan ulangan, koordinasi dan pengujian, biasanya di-
golongkan sebagai bagian dari detail estimasi-estimasi.
Unsur-unsur biaya · lainnya, seperti pemeliharaan pemeriksaan
(inspection), dan pengawas;1n produksi, digolongkan sehagai seba-
gian dari buruh produksi yang diperlukan. Jadi, kesalahan-kesalah-
an kecil dalam detail estimasi-estimasi dapat menghasilkan ke-
salahan-kesalahan besar dalam estimasi biaya keseluruhan.
Sumber lain mengenai kesalahan dalam estimasi-estimasi yang
dibuat oleh metpde enjinering adalah ketidak-tetapari yanB cukup
berarti (the significant variability) yang terjadi dalam pembuatan
unit-unit berikutnya secara berturut-turut. Mengenai hal ini, dalam

.299
sistim-sistim pertahamin misalnya, tingkatan-tingkatan produksinya
seringkali berubah-rubah dengan mendadak dan dengan tidak di-
duga-duga. Bagian dari komponen-komponen baru, mungkin sekali·
memerlukan model tahun-ke-tahun seperti yang dikehendaki pengu-
saha pabrik untuk menyesuaikan suatu produk kepada permintaan
pasar. Peng~ruh dari kekuatan-kekuatan ini dapat seringkali di-
wujudkan dengan baik oleh fungsi-fungsi matematis atau statistik
yang menggambarkan kemajuan teknologis.

Estimasi dengan persamaan (by analogy)


Apabila sebuah perusahaan sedang berusaha didalam suatu
daerah barn, estimasi dengan persamaan dapat s&.ngat efektif.
SCbagai contoh, perusahaan-perusahaan penerbangan yang menga-
jukan penawaran atas program-program peluru dalam tahun
1950-an, mengambil persamaan-persamaan antara pesawat terbang
dan peluru sebagai suatu dasar untuk estimasi. Penyesuaian-penye-
suaian yang pantas telah dibuat untuk perbedaan-perbedaan ·dalam
ukuran, nomor mesin-mesjn, dan prestasi. Ini adalah satu contoh
estimasi dengan persamaari pada tingkat makro.
Estimasi dengan persamaan dll.pat juga terjadi pada tingkat
mikro. Jam-jam kerja buruh langsung yang diperlukan untuk
membuat suatu bagian dapat diperkirakan dengan menunjuk
kepada yang diperlukan pada tugas-tugas yang sama. Dasar untuk
estimasi adalah kesaniaan yang ada antara hal yang diketahui dan
bagian yang diusulkan. Beberapa estimator dengan Jatar belakang
sebagai ahli mesin, pembuat alat-alat, atau mandor mampu untuk
memperkirakan waktu yang diperlukan secara sangat teliti. Mereka
sering kali diminta pendapatnya apabila suatu estimasi diperlukan
segera.
Biaya buruh langsung seringkali diperkirakan dalam hubungan-
nya dengan biaya bahan Iangsung. Hubungan ini diketahul dengan
ketelitian yang layak untuk bermacam-macam kegiatan yang ber-
lainan. Sebagai contoh, upah buruh untuk memasang 1000 batu
bata adalah 300Jo-50o/o ·dari biaya mengenai pembuatan bat a
tersebut berikut adukan semennya.
Pada semua tingkatan penyatuan (aggregation), banyak estimasi
dilaksauakan dengan persamaan. Sebagai contoh, proyek A memer-
lukan 12.000 jam-kerja buruh langsung dan 5.000 jam-kerja per-
alatan. Berdasarkan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan
yang ditentukan antara proyek A dan proyek B yang diusulkan,
jam-kerja buruh langsung dan jam-ierja peralatan dapat diperki-
rakan menjadi 8.000 dan 3.200 secara berturut-turut. Dengan
mengetrapkan tarif jam-kerja buruh dan petalatan yang sedang
berjalan, dan tarip ongkos tambahan (overhegd rate) yang dapat
digunakan, suatu biaya total proyek ·dapat diperkirakan. Atau,

300
dalam proyek A estimator dapat menemukan unsur-unsur yang
sama dengan unsur-unsur dalam proyek B. Dari keadaan ini biaya
proyek B dapat di perkirakan. Dalam hal ini, pcrsamaan (analogy)
menjadi bagian metode enjinering mengenai estimasi .
. Suatu kerugian besar mengenai estimasi dengan persamaan
memeriukan tingkatan pertimbangan :r.ang cukup tinggi. Pengalam-
an dan keahlian yang sungguh-sungguh diperlukan untuk menge-
nalinya, dan kemudian dihubungkan dengan persamaan-persamaan
yang sesuai, dan yang selanjutnya digunakan untuk membuat
penyesuaian-penyesuaian terhadap perbedaan-perbedaan yang dapat
dirasak"an. Bagaimanapun juga, karena biaya estimasi dengan cara
persamaan adalah relatif murah, maka dapat digunakan sebagai
suatu pengecekan atas metode-metode lainnya. Tetapi seringkali
pula terjadi bahwa metode ini hanyalah satu-satunya metode yang
dapat digunakan, hal ini disebabkan karena produk, sistim, atau
pelayanan yang kita hadapi masih dalam suatu tingkat persiapan
dari pengembangan.

9-3. Estlmasl dan PengambUan Keputusan.


Keputusan harus selalu dibuat walaupun fakta menunjukkan,
bahwa pertimbangan-pertimbangan kwantitatif didasarkan pada
estimasi-estimasi yang menjadi sasaran ke .. 'llahan. Memang harus
diingat bahwa jumlah-jumlah akhir yang dikalkulasikan selalu
memasukkan kesalahan-kesalahan dalam kwantitas yang diestimasi-
kan. Pengetahuan yang kwalitatif harus digunakan untuk mengisi
kekosongan-kekosongan kedalam apa yang diketahui mengenai
suatu pekerjaan. Berikut ini disajikan beberapa metode untuk
mengenali dan membayar kerugian terhadap kesalahan-kesalahan
yang terdapat dalam estimasi.

Sebuah Contoh Keputasan dJdasarkan pada Estlmasl.


Sebuah contoh akan digunakan unt~k menjelaskan beberapa
aspek-aspek mengenai estimasi, memperlakukan data yang diperki-
rakan, dan sampai pada ~uat keputusan ekonomis. Dalam contoh
berikut ini pajak pendapatan tidak akan dipertimbangkan.

· Contoh : Pembelian mengenai sebuah mesin untuk suatu jaringan


(9.1) listrik mikro (a lnicrocircuit), yang dilaksanakan dalam
cara lain, dipertimbangkan kemungkinannya untuk meng-
hasilkan suatu penghematan. Diketahui dengan pasti
bahwa mesin tersebut akan meaelan biaya sebesar Rp 6
juta setelah dipasang. Semua faktor-faktor lainnya yang

301

;~ :.1.
berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak dike·
tahui dan harus diperkirakan.

Pembahasan :
• Estimasl pendapatan.
Dari sebuah studi mengenai data yang tersedia dan hasil
keputusannya, telah diperkirakan · bahwa sejumlah 5000 unit dari
jaringan listrik akan dibuat selama 5 tahun mendatang. Jumlah
yang akan dibuat setiap tahunnya tidak diketahui; tetapi karena
percaya bahwa produksi akan secara layak dapat didistribusikan
sepanjang periode waktu 5-tahun, maka yakin bahwa produksi
tahunan dapat diperkirakan sebanyak 1000 unit. Suatu pertimbang·
an yang mendetail mengenai bahan-bahan yang digunakan, studi·
studi waktu mengenai r:netode·metode yang dipakai, tarip-tarip
upah, dan sebagainya, telah menghasilkan suatu penghematan yang
diperkirakan sebesar Rp 4000 per unit, tidak termasuk :biaya-biaya
kejadian khusus terhadap kegiatan operasional jika· mesin tersebut
digunakan. Dengan mengkombinasikan produksi yang diperkirakan
dan penghematan unit yang diperkirakan menghasilkan suatu peng·
hematan pendapatan yang diperkirakan sebesar 1000 x Rp 4000 =
Rp. 4 juta per tahunnya.

• Eatlmasl pemullhan modal.


Mesin tersebut adalah mesin tujuan-tunggal (a single-purpose
machine ). Usia kegunaannya telah ditentukan untuk 5 tahun
sama dengan usia mesin waktu memproduksi yang diperkirakan
5 tahun juga. Selain itu dapat dipercaya bahwa nilai jual-lagi mesin
akan dapat dipakai untuk menutup biaya pemindahan pada saat
tidak digunakan lagi. Jadi, penerimaan-penerimaan bersih pada saat
tidak digunakan lagi adalah nihil, atau dengan kata lain nilai jual-
lagi adalah not. ·
Bunga dipertimbangkan merupakan suatu pengeluaran dalam
evaiuasi ini, dan tingkat bunga telah di-estimasikan 8%. Langkah
kemudian adalah mengkombinasikan estimasi-estimasi mengenai
biaya permulaan, usia kegunaan, dan nilai jual-lagi untuk menen-
tukan pemulihan modal dengan suatu tingkat pengembalian yang
telah diperkirakan. Dengan biaya permulaan Rp 6 juta, usia kegu-
naan 5 tahun, nilai jual lagi no!, dan tingkat bunga 8%, estimasi
yang dihasilkan mengenai biaya tahunan tentang pemulihan modal
akan menjadi :

Rp (6.000.000- 0) (A/P,8,5) + 0. (0,08) =


Rp (6.000.000) (0,25046) = Rp 1.503.000

302
• Estlmasl blaya operaslonal dan pemellharaan.
Biaya-biaya operasional dan pemeliharaan biasanya disusun
meliputi beberapa hal seperti ketenagaa:q (power), persediaan
(supplies), suku cadang (spare parts), dan buruh (labour). Untuk
mudahnya, dipertimbangkanlah bahwa biaya operasional dan peme·
Iiharaan mengenai peralatan dalam contoh ini terdiri dari empat
hal. Setiap empat hal ini di-estimasikan pada dasar jumlah unit-unit
produksi yang diperkirakan prosesnya per tahun sebagai berikut :
Ketenagaan . . . . . . . . .. . . . ....... Rp 420.000
Pemeliharaan buruh ................ 280.000'
Operasional dan pemeliharaan persediaan . 140.000
Operasional buruh . . . . . . . . . . . . . . . . . 980.000

Rp 1.820.000

Keuntungan bersih tahunan yang di-estimasikan untuk proyek dapat


diringkaskan (summarized) sebagai berikut : ·
Estimasi pendapatan tahunan total . . . . . . . . . . Rp 4.000.000
Estimasi pemulihan modal dengan
pengembalian tahunan . . . . . . . . . . Rp 1.503.000
Estimasi biaya operasional dan
peme!iharaan tahunan ... , , , , , . , Rp 1.820.000

Estimasi biaya tahunan total . . . . . . Rp 3.323.000


Estimasi keuntungan tahunan bersih . • • . . . • . . . Rp 677.000

Pemyatnan akhir ini berarti bahwa proyek akan menghasilkan suatu


keuntungan tahunan ekivalen sebesar Rp 677.000,- per tahun untuk
suatu periode 5-tahun jika beberapa estimasi temyata terbukti tepat.
Hasil keuntungan tahunan akivalen adalah suatu estimasi sen-
diri, dan pengalaman m~ngajrk bahwa sifat estimasi-estimasi
yang paling dapat diperc.aya adalah bahwa estitnasi-estimasi tersebut
hampir selalu membuktikan ketidak·tepatannya, kadang-kadang
dalam tingkatan kecil dan kadang-kadang dalam tingkatan yang
cukup besar. Tetapi bagaimanapun juga, baik yang membuktikan
baik maupun kurang baik, estimasi-estimasi tetap merupakan dasar
yang paling obyektif dimana keputusan-keputusan harus dilandas·
kan padanya.

9-4. Pengaruh Kesalahan dalam Estlmasl.

Semakin baik estimasi, semakin kecil pengeluaran uang yang


diperlukan untuk menutup kesalahan. Pembayaran-pembayaran (the
allowances) yang disajikan berikut ini adalah hanya sekedar

303
merupakan metode-metode petunjuk praktis mengenai cara meng-
hilangkan beberapa akibat-akibat kesalahan.
Sebagai contoh mengenai pengaruh terhadap suatu pembayaran
dalam suatu pekerjaan ekonomis-teknis, kita perhatikan gambaran
sebagai berikut. Sebuah kontraktor telah memperkirakan biaya dari
suatu proyek yang telah diminta untuk pen~ar p~leang
sebesar Rp 100 juta. Jika ia berhasil meriang ·lelang dan harus
melaksanakan pekerjaan tersebut, ia mengharapkari untuk menda-
patkan keuntungan lOo/o atau Rp 10 juta. Bagaimanakah ia akan
membuat pengeluaran untuk kesalahan-kesalahan dalam estimasi
biaya ini? Jika ia membuat suatu pengeluaran sebesar 10o/o untuk
kesalahan-kesalahan dalam estimasi,. · kita perbandingkan terhadap
faktor keamanan yang sangat rendah ialah 1,10 ·, maka estimasi
biaya menjadi Rp 110 juta. Untuk memperhitungkan batas keun·
tungan (profit · margin) 10o/o yang di-inginkan, maka ia harus
memasukkan penawaran sebesar Rp 121 juta. Akan tetapi semakin
tinggi penawarannya, semakin kecil kemungkinannya untuk bisa
memenangkan pelelangan tersebut. Jika ia tidak berhasil sebagai
penawar, maka biaya pengeluaran untuk kesalahan dalam membuat
estimasi dapat digunakan untuk memastikan bahwa ia tidak hanya
kehilangan keuntungan dari usaha, tetapi juga ia kehilangan biaya
untuk menyiapkan penawaran tersebut. Gambaran ini digutJakan
untuk menjelaskan perlunya untuk mempertimbangkan pembuatan
biaya pengeluaran untuk kesalahan-kesalahan dalam estimasi.

a] Memperhltooghn keealahao clalam atlmul denaao dopat


baoga yang Uouf.

Kebijaksanaan yang umum untuk banyak usaha-usaha industri


adalah untuk mensyaratkan bahwa eaton pekerjaan yang dapat
dibenarkan adalah yang· didasarkan pada suatu tingkat pengem-
balian tinggi mininum yang dapat diterima, katakanlah 30o/o. Maka
diharapkan jika pelaksanaan dari usaha-usaha dibatasi untuk me-
menuhi persyaratan ini, hendaknya jangan sampai ada atau sedikit
mungkin pelaksanaannya akan menghasilkan suatu kerugian.
Kembali pada contoh sebuah mesin yang sudah kita bah.as sebe-
lumnya, misalkan bahwa estimasi pendapatan dan estimasi biaya
untuk menjalankan usaha C.fjabila tingkat bunga 30o/o dan dengan
usia kegunaan 5 tahun :

304
Estimasi pendapatan tahunan total . . . . . . . . . . . Rp 4.000.000
Estimasi peinulihan modal dengan pengembalian
tahunan Rp 6.000.000 (A/P,30,5) =
Rp 6.000.000 (0,41058) = Rp 2.463.000
Estimasi biaya operasional dan
pemetiharaan tahunan . . . . . . . . . Rp 1.820.000

Estimasi biaya tahunan total . . . . Rp 4.283.000


Estimasi keuntungan tahunan bersih . . . . . . . = - Rp 283.000

Jika kalkulasi rugi didasarkan pada tingkat bunga yang tinggi


merupakan faktor yang menentukan, maka usaha tidak akan
dikerjakan.
Misalkan bahwa biaya operasional total diestimasikan seperti
tersebut diatas, akan tetapi pendapatan tahunan diestimasikan
sebesar Rp 4.500.000. Berdasarkan kebijaksanaan untuk menerima
usaha dengan menyajikan suatu tingkat pengembatian sebesar JO"lo
pada investasi, maka usaha tersebut dapat diterima karena
memberikan keuntungan tahunan bersih sebesar Rp 4.500.000 -
Rp 4.283.000 = Rp 217.000,- Sebatiknya, jika pendapatan tahunan
diestimasikan sebesar Rp 3.500.000, sedangkan data-data dan kebi-
jaksanaan seperti tersebut diatas, maka usaha jclas harus ditolak
karena memberikan kerugian yang jauh lebih besar lagi ialah
Rp 3.500.000 - Rp 4.21B.OOO =- Rp 783.000. Dengan perkataan
lain, suatu pengeluaran untuk kesalahan yang dimasukkan dalam
suatu tingkat pengembatian yang tinggi, tidak mencegah adanya
suatu kesalahan yang berasal dari estimasi-estimasi jika suatu usaha
yang dilaksanakan akan menghasilkan kerugian.

b] Memperhltungkan kesalaban dalam estl.mul dengan pembayaran


kemball yan1 cepat.
Pengaruh dari pada memperhitungkan kesalahan dalam estimasi
dengan pembayaran kembali yang cepat adalah sama pentingnya
seperti jika menggunakan tingkat bunga yang tinggi untuk tujuan
yang sama. Anggaplah sekarang bahwa suatu kebijaksanaan yang
timbul adalah bahwa pembelian peralatan harus didasarkan pada
periodc waktu pengembalian 3-tahun dcngan tingkat bunga 8<li'o.
Kembali kepada contoh tersebut diatas, dan anggaplah t'alma
estimasi pendapatan dan cstimasi biaya untuk m~:laks;IJ u~alw
apabila periode waktu pengembalian 3-tahun adalah ~:bagi
berikut :
Estimasi pendapatan tahunan (agar k~:bijasn;J sama. csti-
masi untuk 5-tahun disamakan untuk 3-tahun) ... Rp -1.000.000

305
Estimasi pemulihan modal dengan pengcmbalian
tahunan : Rp 6.000.000 (A/Jl,8.J) =
Rp 6.000.000 (0,38803) = Rp 2.328.000
Estimasi biaya operasional dan
pemeliharaan tahunan .......... Rp 1.820.000
Estirnasi biaya tahunan l•'tal ..... Rp 4.148.000
Estimasi keuntungan tahunan bersih . . . . . . . . . =- Rp 148.~0

Dalam kondisi semacam ini usaha tidak akan dilaksanakan.

e] Mempertimbangkan suatu susunan estimasi.


Suatu rencana untuk memperlakukan estimasi yang dipertim-
bangkan untuk mendapatkan beberapa manfaat adalah untuk
membuat suatu estimasi yang kurang menguntungkan, suatu esti-
masi yang cukup menguntungkan, dan suatu estimasi yang sangat
menguntungkan mengenai setiap situasi.
Estimasi yang kurang menguntungkan adalah estimasi yang
menghasilkan apabila setiap data yang ditentukan memberikan
. interpretasi yang paling minim menguntungkan yang oleh estimator
dirasakan dapat direalisir secara layak. J,\k;ln rtetapi estimasi yang
paling minim menguntungkan ini secara defi.nitif bukanlah merupa-
kan estimasi yang paling buruk yang dapat terjadi, dan ·ini
merupakan suatu estimasi yang sulit dibuat. Setiap unsur dari tiap
hal harus dipertimbangkan secara bebas sejauh mana ini memung-
kinkan.
Estimasi yang cukup menguntungkan adalah estimasi yang
nampaknya paling wajar bagi estimator setelah dilakukan suatu
penelitian yang tekun dan suatu analisa data yang teliti. Estimasi ini
dapat juga diistilahkan sebagai estimasi yang paling memungkinkan.
Estimasi yang sangat menguntungkan adalah estimasi yang
menghasilkan apabila setiap data yang ditentukan memberikan
interpretasi yang sangat menguntungkan yang oleh estimator
dirasakan dapat dilaksanakan secara layak. Komentar-komentar
adalah sama. seperti untuk estimasi yan·g kurang menguntungkan,
yang sudah barang tentu dengan pengaruh yang sebaliknya diterap-
kan untuk estimasi yang sangat menguntungkan ini. Penggunaan
dari tiga macam estimasi ini akan ditunjukkan dengan mengetrap-
kan pada contoh berikut :

306
Estimasi yan11
Barang·barang yang kurang cukup sangat
diestimasikan men gun· mt'ngun- mengun·
tun~:ka tungkan tungkan

Jumlah unit-unit tahunan qoo 1000 1.100


Penghematan per unit Rp 3.500 Rp 4.000 Rp 4.500
J>enght>matan tiihunan Rp .l.ISO.OOO Rp 4.000.000 Rp 4. '150.000
l'erinde pen!!hematan
tahunan. n 4 5 6
Pemulihan modal dengan pen~:cm·
balian . Rp 6.000.000 (AlP .ll.n) Rp 1.812.000 Rp 1.503.000 Rp 1.298.000
Biaya nperasiunal dan pemeli·
haraan : barang a . . . . . . . . . . . Rp 490.000 Rp 420.000 Rp JSO.OOO
barang b . . . . . . . . . . . 350.000 280.000 210.000
barang c . . . . . . . . . . . 210.000 140.000 105.000
barang d . . . . . . . . . . . 1.120.000 9&1.000 840.000
Estimasi total dari pemulihan
modal. pt"meliharaan dan barang·
barang yang dinpera~k Rp 3.9112.000 Rp J.J2J.OOO Rp 2.803.000
Estimasi bersih penghematan
tahunan dalam pruspek n-tahun - Rp 1132.000 Rp 677.000 Rp 2.147.000

Suatu segi yang penting mengenai estimasi rencana perbandingan


yang kurang-, cukup-, dan sangat menguntungkan adalah bahwa hal
ini memperlengkapi untuk membawakan informasi tambahan yang
akan dibebankan pada situasi yang sedang dalam pertimbangan.
Informasi tambahan ini dihasilkan dari analisa dan keputusan
dalam rangka memberi jawaban terhadap dua pertanyaan, ialah :
"Apakah nilai minim yang menguntungkan yang diharapkan dapat
dimiliki barang ini secara layak?" dan sebaliknya, "Apakah nilai
yang sangat menguntungkiln yang diharapkan dapat dimiliki barang
ini juga secara layak?"
Kepm .. .san harus dibuat masalah demi masalah, karena suatu
penyimpulan dari keputusan-keputusan dapat diharapkan lebih
tepat dari pada su'atu keputusan tunggal secara keseluruhan.
Keuntungan kedua dari tiga-estimasi rencana ini adalah bahwa
mereka menampakkan akibat-akibat penyimpangan-penyimpangan
dari estimasi yang cukup- ataupun yang mungkin sangat meng·
untungkan. Bahkan walaupun akibat-akibat yang telah diperhi·
tungkan adalah merupakan estimasi tersendiri, namun mereka
menunjukkan apa yang ada dalam prospek untuk serangkaian
kondisi-kondisi yang berbeda-beda. Akan kita jumpai bahwa
penyimpangan yang kecil dalam pengarahan mengenai ketidak·
untungan dapat mempunyai akibat-akibat yang mendatangkan

307
malapetaka dalam beberapa situasi. Sebaliknya walaupun suatu
penyimpangan telah dipertimbangkan, mungkin juga tidak mengha-
silkan akibat-akibat yang serius.
Hasil-hasil tersebut diatas dapat digunakan dasar lain untuk
perbandingan. Dasar nilai-sekarang mempunyai manfaat dalam
contoh ini karena variasi dalam jumlah tahun dicakup oleh tiga
estimasi tersebut diatas. Estimasi nilai-sekarang mengenai penghe·
matan-penghematan diperhitungkan sebagai berikut :

Estimasi yang
Barang·barang yang kurang cukup sangat
di-estimasikan men gun· mengun· mengun·
tungkan tungkan tungkan

Penghematan bersih tahunan - Rp 832.000 Rp 677.000 Rp 2.147.000


Periode penghematan tahunan, n 4 5 6
Nilal sekarang penghematan
(P/A,8,n) -Rp 2.756.000 Rp 2. 703.000 Rp 9.925.000

9-S. Artl Rlalko dan Ketldakpastlan.


Rlslko (risk) acapkali ditentukan sebagai perbedaan-perbedaan
dari nilai·nilai sebenarnya yang telah diestimasikan atau diharapkan
yang disebabkan karena adanya kesempatan timbulnya sebab-mu-
sabab. Dalam analisa ekonomi, nilai-nilai atau hasil-hasil sebenar·
nya baru dapat diketahui setelah suatu proyek dilaksanakan atau
diselesaikan. Sedangkan. ketidakpastian (uncertainty) acapkali me·
nunjuk pada perbedaan-perbedaan dalam nilai-nilai sebenarnya
yang disebabkan karena kesalahan-kesalahan dalam estimasi. Ke·
salahan-kesalahan dalam estimasi ini dikart:nakan ketidak-mampu·
an membuat estimasi yang sempurna karena kurang cukup adanya
informasi mengenai keadaan mendatang, atau karena disebabkan
kegagalan dalam memperhitungkan semua faktor-faktor. Walaupun
kita dapat membuat suatu perbedaan teknis diantara risiko dan
ketidakpastian, namun keduanya dapat menyebabkan banyak peru·
bahan dari ramalan-ramalan, dan dari sudut studi ekonomi jarang
diperohth sesuatu yang berarti dengan berusaha memperlakukan
risiko dan ketidakpastian secara terpisah. Oleh karenanya, dalam
hal-hal selanjutnya istilah-istilah tersebut akan kita gunakan secara
sating dapat dipertukarkan.
Berkenaan dengan risiko dan ketidakpastian, adalah seringkali
sangat membantu untuk menentukan sampai berapakah tingkatan

308
kesempatan dalam suatu estimasi akan mempengaruhi suatu
keputusan investasi. Yang dimaksudkan disini ialah, bagaiman
pekanya (sensitive) suatu situasi investasi yang ditentukan diharap-
kan bisa dirubah dalam suatu faktor khusus yang tidak diketahui
dengan pasti. Jika suatu faktor khusus dapat berubah sepanjang
· suatu jajaran yang luas tanpa menyebabkan banyak. pengaruh pada
keputusan investasi, maka keputusan yang sedang dalam pertim-
bangan dikatakan tidak peka terhadap faktor khusus tersebut.
Sebaliknya, jika suatu perubahan kecil dalam suatu faktor penting
akan memutar-balikkan suatu keputusan investasi, maka keputusan
itu adalah sangat peka terhadap faktor tersebut. Dengan menge-
tahui banyak faktor-faktor yang tidak pasti dalam suatu situasi
investasi yang ditentukan, dan dengan memahami bagaimana
pekanya usaha terhadap faktor-faktor ini, maka kita dapat
membuat keputusan-keputusan investasi pada suatu dasar yang
lebih rasional.

9-6. Faktor-faktor yang Mempengaruhl Rlslko.


Adalah sangat berguna hila kha mempertimbangkan faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi risiko yang terlibat dalam suatu
investasi, sedemikian hingga faktor-faktor tersebut dapat dihubung-
kan dcngan tingkat pcngcmbalian yang harus dipenuhi atau
dilampaui untuk suatu ill\'cstasi yang dibenarkan. Dengan cara yang
sama. faktor-faktor ini dapat dimasukkan sebagai pertimbangan-
pertimbangan yang tidak dapat diraba (irreducible) dalam mencapai
suaw keputusan akhir. Diantara banyak faktor-faktor tersebut ada
cmpat f'aktor yang perlu dipcrhatikan.
Faktor pertama. adalah kemungkinan adanya ketldak-tepatan
angka-angka yang digunakan dalam studi, Jika informasi yang ter-
scdia tepa!. schubungan dcngan hal-hal mengenai pendapatan dan
pcngcluaran. maka kctepatan yang dihasilkan akan baik. Sebalik-
nya. jika inlil!'masi y:rng scbcnarnya scdikit dan hampir semua nilai-
nilai harus di-estimasikan. maka kctcpatan akan menjadi tinggi atau
rcndah. tergamung pada cant dalam mqna. nilai-nilai yang di-esti-
masikan diperolch. ·
Ketepatan mengenai angka-angka pendapatan adalah sangat
sukar untuk ditcntukan. Kita hiasanya hanya dapat diberi pedoman
dcngan mcwdc dint<IIHI :mgka-angka tcrscbut diperolch. Jika angka"
angka tadi didasarkan phda suatu jumlah yang cukup banyak dari
pengalaman masa lampau atau telah ditentukan berdasarkan survai·
survai pasar yang cukup, maka suatu tingkatan kepercayaan yang
wajar dapat diberikan pada angka-angka · tersebut. Sebaliknya. jika

309
angka-angka tadi hanya merupakan hasil dari terkaan dengan
dimasukkan unsur harapan yang amat banyak. maka sudah barang
tentu angka-angka tadi harus dipertimbangkan memuat suatu unsur
ketidakpastian yang cukup besar Jadi, untuk suatu tingkatan yang
besar jumlah risiko yang dihasilkan dari ketidakpastian dalam
angka-angka penghasilan harus ditentukan dengan menggunakan
pertimbangan yang baik. Evaluasi atau penilaian mengenai risiko ini
memerlukan pertimbangan dan pengalaman yang matang.
Jika pendapatan adalah dalam bentuk suatu penghematan dalam
biaya-biaya operasional yang ada, maka akan kurang adanya risiko
yang dilibatkan. Adalah biasanya lebih mudah bagi kita untuk
menentukan penghematan pasti apakah yang akan terjadi. selama
kita mempunyai pengalaman dimasa lampau yang cukup herarti
dimana kita mendasarkan estimasi-estimasi yang kita buat.
Dalam banyak hal angka-angka penghasilan akan memuat lebih
banyak kesalahan dari pada setiap bagian lainnya dari suatu studi.
dengan pengecualian biaya-biaya penyu su tan yang memungk i nka n.
Diantara angka-angka biaya, penyusutan actalah hiasanya merupa-
kan unsur yang harus dipertimbangkan ~ecar lehih tl'liti. Adalah
jarang sckali balm·a usia phisik sebenarnya ,_q.a,ri paberik a tau pcr-
alatannya dapat digunakan dalam. menentukan penyusutan. Pada
hal harus sclalu di-ingat balm·a hanya melalui penyediaan unti.Jk.
penyusutan modal dapat dikcmbalik:i:n: Dalam menentukan jumlah
risiko yang dihasilkan dari estimasi penyusutan. kita harus dibcri
pedoman berdasarkan pengalaman masa lampau dari perusahaan
yang bersangkutan sebaik perusahaan lainnya yang telah meng-
operasikan jenis peralatan usaha serupa. Hal yang sangat penting
untuk dipastikan ialah, bahwa periode yang ditentukan adalah
cukup pendek untuk menjamin bahwa modal yang di-investasikan
akan dapat dikembalikan.
Ketepatan dari unsur-unsur biaya lainnya akan tergantung pacta
suatu besaran tingkatan dimana betapa telitmya estimasi-estimasi
telah dipersiapkan. Jika melalui penelitian-penelitian telah dibuat
dan semua. hal-ikhwal telah dipertimbangkan secara mendctail,
maka adalah · wajarlah untuk menganggap bahwa estimasi-estimasi
tidak· akan. membuat kesalahan besar.
Faktor :kedua yang mempengaruhi risiko adalah jenls usaha yang
dllibatkan. Beberapa jenis usaha adalah terkenal kurang stabil dari
pada lainnya. Sebagai contoh, banyak usaha pertambangan me-
ngandung lebih banyak risiko dari pada pedagr~ besar makanan
eceran. Akan tetapi bagaimanapun juga, kit a tidak · dapat secara
sewenang-wenang mengatakan bahwa suatu investasi dalam setiap
usaha makanan eceran selalu melibatkan lebih sedikit risiko
dari pada usaha dalam pertambangan. Sewaktu-waktu modal di-
.investasikan dalam suatu usaha, maka sifat dan pengalaman masa

310
lampau dari usaha harus dipertimbangkan dalam menentukan risiko
apakah yang sekiranya dihadapi. Dalam hubungan ini akan menjadi
jelas bahwa investasi dalam suatu usaha yang baru saja didirikan
dan belum ada pengalaman, adalah biasanya agak kurang membe-
rikan kepastian.
Faktor ketiga yang mempengaruhi risiko adalah jenls paberik
dan peralatan phisik yang dillbatkan. Beberapa macam struktur
mempunyai usia ekonomis dan nilai-nilai bekas-pakai yang lebih
pasti. Sedangkan beberapa . macam struktur Iainnya sedikit dike-
tahui mengenai usia phisik ataupun ekonomisnya, dan hampir tidak
mempunyai nilai jual Iagi. Sebuah mesin bubut yang baik umumnya
dapat digunakan untuk banyak tujuan dalam hampir setiap bengkel
pembuatan barang. Penyusutan untuk sebuah mesin bubut yang
demikian dapat diestimasikan dengan cukup teliti. Lain sekali
halnya dengan sebuah mesin bubut khusus yang dibuat hanya untuk
mengerjakan suatu tugas yang tidak biasa. Nilai mesin bubut yang
demikian ini akan tergantung hampir seluruhnya pada kebutuhan
tugas khusus yang dapat dilaksanakannya. Jadi, jenis usaha phisik
yang dilibatkan akan mempunyai sangkut-paut langsung dengan
ketelitian angka-angka penyusutan dan dengan demikian . akan
mempengaruhi risiko. Dimana uang akan di-investasikan dalam
paberik dan peralatan khusus, maka faktor ini harus dipertimb"ang-
kan secara saksama.
Faktor yang keempat, ialah faktor yang amat penting dan yang
selalu harus dipertimbangkan· dalam penilaian risiko adalah
lamanya periode waktu studl yang dlambll. Kondisi-kondisi yang
telah pernah diambil sehubungan dengan pendapatan dan penge-
luaran harus ada sepanjang periode studi agar supaya kita
memperoleh keuntungan yang diramalkan. Suatu periode studi yang
panjang tentu saja mengurangi kemungkinan hapusnya semua
faktor-faktor jika di_estimasikan. Oleh karena itu, _suatu periode
studi yang panJang walaupun 'dibenarkan oleh usia ekonomis yang
memungkinkan dari perillatan yang dilibatkan, namun selalu
menaikkan risiko dalam suatu investai.

9-7. Pembnatan Keputnsan yang Mellbatkan Rlslko.

Biasanya hanya ada sedikit kepastian bahwa hasil-hasil yang


diramalkan akan bertepatan dengan hasil-hasil yang sebenamya.
Unsur-unsur ekonomi dimana suatu rangkaian kegiatan tergantung
padanya, dapat berubah-rubah dari nilai-nilai yang telah diesti-
masikan, karena ada terdapat banyak kesempatan mengenai sebab-
musabab. Estimasi-estimasi mengenai ekonomi mendatang tidak
hanya mempengaruhi hal-hal yang sifatnya problematis saja, tetapi

Jll
ditambah lagi bahwa nilai mendatang dari banyak usah.a yang
diharapkan hanya diketahui dengan suatu tingkatan kepastian.
Inilah merupakan ketiadaan kepastian mengenai keadaan menda-
tang yang ·menyebabkan bagi si-pembuat keputusan ekonomi satu
dari banyak tugas-tugas tantangan yang harus dihadapinya baik
oleh individu-individu, industri, dan pemerintah.
Dalam uraian berikut ini akan dimulai dengan suatu pengenalan
mengenai teori kemungkinan (probability theory) sebagai suatu
sarana kwantitatif untuk menghadapi risiko dalam pengambilan
keputusan. Teknik-teknik untuk penggunaan konsep-konsep ke·
mungkinan ini disajikan dengan anggapan bahwa kemungkinan-
kemungkinan dapat berasal dari kejadian-kejadian dimasa men-
datang. Keputusan-keputusan yang didasarkan pada anggapan ini
diklasifikasikan sebagai ~eputsan-k dengan risiko.

• Dasar Teorl Kemungklnan.


Untuk memasukkan secara resmi ketidakpastian mengenai keja-
dian-kejadian mendatang dalam suatu proses keputusan yang logis,
adalah peril! untuk menggunakan teori kemungkinan. Teori ke·
mungkinan ini terdiri dari suatu pengetahuan yang luas mengenai
cara memperlakukan ketidakpastian secara: kwantitatif.
Dengan menggunakan teori kemungkinan adalah memungkinkan
untuk menentukan kejadian-kejadian secara unik sedemikian hingga
tidak ada kedwiartian (ambiguities) yang timbul dan sedemikian
hingga tiap pernyataan yang dibuat dalam teori adalah terpisah dan
secara jelas dimengerti. Teori kemungkinan memperkenankan
ketidakpastian untuk diwujudkan oleh suatu jumlah sedemikian
hingga ketidakpastian mengenai ~ejadin-k yang berbeda-
beda dapat secara langsung diperbandingkan. Tambahan pula,
struktur teori kemungkinan mencegah pengenalan mengenai gagas-
an-gagasan yang tidak ada hubungannya tanpa sepengetahuan dari
si-pembuat keputusan.

• Aksloma Kemung!dnan (Probability Axioms).


Ad~a tiga aksioma kemungkinan yang perlu kita perhatikan,
ialah :
1. Untuk setiap kejadian, 0 tt:::::_ P (A) .~ 1.
2. P (S) =1, dimana S adalah sekumpulan dari semua kejadian atau
hasilo!hasil yang mungkin terjadi dan yang sedang dalam pertim-
bangan.
3. Jika A f"\ B = /6, maka P (A V B) = P (A) + P (B).
Ini berarti, untuk dua kejadian yang saling eksklusif, kemung-
kinannya bahwa kejadian A atau kejadian B terjadi adalah sama

312
dengan jumlah kemungkinan dari dua kejadian tersebut. Demikian
pula, jika Al, A2 ... adalah suatu urutan kejadian yang sating
eksklusif, maka
P (AtVA2v:' .. ) .;:: P (A 1> + P (A 1> + ...
Catatan : AIJB berarti A gabungan B
A(\B berarti A irisan B

Selanjutnya, nilai kemungkinan bersyarat dari kejadian A jika keja-


dian B diketahui, dapat ditulis sebagai P (A [ B) dan ditentukan
oleh
P (A'\ B),
p (A IB)= p (B)
dimana P (B)./ 0.

Jika kedua ruas dikalikan dengan P (B). maka


P (A {\ B) = P (A IB). P (B), dan karena A ( \ B = B 1'\ A, maka
p (A{\ B) = p (B I A). p (A).
Jika A dan B adalah dua kejadian yang bebas dengan nilai ke-
mungkinan bukan no!, maka

p (A I B) = p (Af\8) P (A). P (B)


= P (A), demikian pula
p (B) p (B)

p (B I A) =p-_(B_f\_A_) = p (B). p (A) = p (B)


P (A) P (A)

• Fungsl Dlstrlbusl Kemungklnan.


Suatu varlabel acak (a random variabel) adalah suatu fungsi yang
memberikan suatu ,!lilai kepada setiap kejadian yang termasuk
dalam himpunan dari semua perist~wa yang mungkin terjadi.
Sebagai contoh, jika sebuah mata uang dilemparkan dua kali, maka
suatu variabel acak yang menggambarkan jumlah muka yang terjadi
dapat mempunyai nilai-nilai 0, 1, a tau 2. Apabila suatu variabel
acak adalah "discrete" (mempunyai ciri tersendiri) seperti dalam
contoh pelemparan mata uang, maka suatu fungsi umum kemung-
kinan digunakan untuk menggambarkan kemungkinannya variabel
acak untuk menjadi sama dengan suatu nilai khusus.
Jika kemungkinan mengenai sebuah mata uang menunjukkan
bagian muka dipertimbangkan 0,5 maka fungsi un:tum kemungkinan
untuk variabel acak jumlah muka untuk dua kali pelemparan mata-
uang dapat diperoleh dalam cara berikut. Hasil·hasil yang mungkin

JIJ
dari dua kali pelemparan dapat digambarkan dengan kejadian-ke-
jadian : muka M 1 pada pelemparan pert a rna; muka M2 pada pe-
lemparan kedua; belakang 8t pada pelemparan pertama; belakang
8i pada lemparan kedua. Hasil-hasil pelemparan mata-uang dua
kali yang mungkin diperlihatkan dalam Kolom A dari Tabel 9.1,
sedangkan kemungkinan setiap hasil kejadian diperlihatkan dalam
Kolom 8 dari tabel tersebut.

Tabel 9.1 : Variabel acak "jumlah muka" untuk dua kali pelempar-
an sebuah mata uang.

Hasil-hasil Kemungkinan Kejadian Jumlah


yang mungkin Muka
A 8 c
M1M2 P (M 1) P (M2) = (0,5) (0,5) = 0,25 2

Mt 82 P (M 1) P (82) = (0,5) (0,5) = 0,25 1

Bt M2 P (8 1) P (M2) = (0,5) (0,5) = 0,25


Bt 82 p (81) p (82) = (0,5) (0,5) = 0,25 0

Kem.ungkinan-kemu ngkinan ini mudah · .dihitung jika hasil dari


pelemparan pertama · diperhitungkan bebas terhadap pelemparan
yang kedua. Jadi, kemungkinan-kemu ngkinan dalam Kolom 8
terdiri dari kemungkinan mengenai kejadian yang terjadi pada
lemparan pertama dikalikan dengan kemungkinan mengenai keja-
dian yang terjadi pada lemparan kedua. Nilai variabel acak "jumlah
muka" 'diperlihatkan dalam Kolom C.
Fungsl umum kemungklnan (the probability mass function)
dapat secara langsung digambarkan dari informasi dalam Tabel 9.1.
Kemungkinan bahwa variabel acak "jumlah muka" mempunyai
nilai 2 adalah 0,25. Kemungkinan untuk tidak mempunyai muka
yang terjadi dari hasil dua kali lemparan adalah juga 0,25. Karena
kejadian-kejadian M1B2 dan B1M2 adalah saling eksklusif maka
adalah perlu menjumlahkan kemungkinan-kemu ngkinan dari ke-
jadin-~ tersebut untuk menentukan kemungkinan bahwa
variabel acak "jumlah muka" adalah s;:tma dengan 1. Jadi,
kemungkinan mendapatkan satu muka pada dua lemparan mata
uang adalah 0,5. Fungsi umum kemungkinan yang ntenggambarkan
kemungkinan mengenai adanya suatu jumlah muka,khusus sesudah
dua kali lemparan sebuah mata uang diperlihatkan dalam Gambar
9.1. Untuk setiap fungsi umum kemungkinan jumlah kemungkinan-
kemungkinan untuk semua hasil-hasil yang memungkinkan harus
berjumlah sama dengan 1 dan kemungkinan mengenai setiap basil

314
yang memungkinkan harus lebih besar dari pada atau sama dengan
nol dan lebih kecil atau sama dengan satu. Jadi, untuk variabel acak
"x"

-.
0 .:::::::.. P (x) L.
-. 1 dan L
X
P(x) = 1

dimana .E X
menunjukkan penjumlahan yang mencakup semua

nilai "x" yang memungkinkan.

Kemungkinan

0,50-

0,25 ~-t

0 1 2 Jumlah muka

Gambar 9.1 : Fungsi umum kemungkinan untuk jurnlah muka da-


lam pelemparan satu mata-uang dua kali.

Apabila suatu variabel acak (sembarang) adalah kontinyu, malta


suatu fanpl kepadatan kemunptnu (a probability density func-
tion) digunakan untuk menghubungkan kemungkinan suatu kejadi-
an dengan suatu niiai atau menyusun nilai-nilai untulc variabel
acak. Suatu fungsi kepadatan kemungkinan. untulc suatu variabel 'x'
diperlihatkan dalam Oambar 9.2.
Kemungkinan suatu pertstiwa yang sedang terjadi digambarkan
oleh daerah dalam fungsi kepadatan kemungkinan untuk nilai-nilai
yang termasuk dalam peristiwa tersebut. Sebagai contoh. dalam
Gambar 9.2 daerah yang diarsir dalam kurva untuk l~x,!3 menun-
jukkan daerah jajaran tersebut. Dalam rangka memenuhi aksioma
ke aksioma kemungkinan, maka suatu fungsi kepadatan kemung-
kinan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

315
0 < f(x) < Gl) dan l c,..:,
-en
f (x) dx =1

f (x)

0 2 3 X

Gambar 9.2 : Fungsi Kepadatan kemungkinan.


Kemungkinan suatu kejadian dalam jarak 'a' sampai 'b' ditentukan
sebagai
b
P (a .::=:: x ,.::::: b) = j a
f (x) dx.

9-8. Nllal di-Perklrakan dalam Pembuatan Keputaaan.

Jika distribusi-dlstribusi kemungkinan digunakan untuk meng-


gambarkan unsur-unsur ekonomi yang memutuskan sebuah alter-
natif investasi, maka nilai diperkirakan• mengenai biaya atau
keuntungan dapat memberikan suatu dasar yang layak untuk me~
perbandingkan altematif-altematif. Keuntungan atau biaya yang di-
perkirakan mengenai sebuah usulan mencerminkan keuntungan
atau biaya jangka-panjang yang akan direalisir jika invcstasi
tersebut diulangi berulang kaH dan jika distribusi kemungkinan
tetap tidak berubah. Jadi apabila diperlukan banyak investilsi, rnaka
adalah sewajarnya membuat keputusan-kcputusan yang didasarkan
pada pengaruh rata-rata atau pengaruh jangka panjang dari setiap
usulan. Sudah barang tentu, adalah perlu mengenaH batas-batas
rnengenoai penggunaan nilai yang diperkirakan sebagai suatu dasar
untuk perbandingan pada proyek-proyek yang unik atau tidak lazim
apabila pengaruh-pengaruh jang!ra-panjang kurang bcgitu berarti.
Untuk mengetahui bagaimana. pemikiran-pemikiran ini papat
berguna untuk pembuatan keputusan, kita perhatikan permainan

Jib
berikut. Sebuah mata uang akan dilemparkan dua kali. Jika tidak
nampak muka-nya, maka akan kalah $100. Jika i<elihatan satu
muka, akan menang $40. Sedangkan jika nampak dua muka, akan
menang $80. Berapakah nilai diperkirakan dari variabel acak G
yang merupakan "keuntungan dari permainan"?
E (G) = - $100 (0,25) + $40 (0,50) + $80 (0,25) = $15
Jika seorang mampu untuk berpartisipasi dalam sejumlah permain.
an semacam itu, maka hasil kemenangan rata-rata per taruhan
dalam waktu jangka panjang akari kurang lebih $15.
Karena proyek-proyek industri dan pemerintah umumnya adalah
merupakan proyek-proyek usia-panjang, maka nilai dipet'kirakan
sebagai suatu dasar untuk perbandingan, nampaknya merupakan
suatu metode yang pantas untuk mengevaluir alternatif-alternatif
investasi dengan risiko. Tujuan jangka-panjang dari pengaturan·
pengaturan yang demikian dapat meliputi maksimisasi keuntungan
yang diharapkan atau minimisasi biaya yang diharapkan. Adalah
sangat di-inginkan untuk mencakup pengaruh nilai waktu . uang
dimana risiko dilibatkan yang kesemuanya diperlukan untuk me-
nyatakan keuntungan atau biaya yang diharapkan sebagai nilai-nilai
sekarang yang diperkirakan, sebagai ekivalen-ekivalen tahunan yang
diperkirakan, atau sebagai nilai-nilai mendatang yang diperkirakan.

Contoh : Perencanaan terhadap Kerusakan aklbat banjir.


(9.2)
Sebagai suatu contoh pertama mengenai pembuatan keputusan
dengan menggunakan nilai-nilai yang diperkirakan, diumpamakan
bahwa suatu masyarakat mempunyai sebuah fasilitas perawatan air
yang terletak pada dataran banjir dari sebuah sungai. Pembuatan
sebuah tanggul untuk melindungi fasilitas tersebut selama periode-
periode banjir sedang dalam pertimbangan. Data mengenai biaya-
biaya konstruksi dan· kerusakan-kerusakan akibat banjir diperlihat-
kan dalam Tabel 9.2. ·

317
Tebel 9.2. Kemungkinan dan informasi biaya untuk penentuan ukur-
an tanggul optimum.

Jumlah tahun Kemungkin- Kerugian ji· Biaya p~rmu·


tinggi m.a. an tinggi ka 1Ja1ggi laan bangun·
sungai maksi· m.a. sungai m.a. sungai an tanggul

Feet X
. mum 'x' feet
diatas normal
'x' f~et di·
atas normal
'x' feet
diatas tang·
setinggi 'x'
feet
gul
A B c 0 E

0 24 0.48 Rp 0 Rp 0
5 12 0,24 200.000.000 200.000.000
10 8 0,16 300.000.000 420.000.000
15 3 0,06 400.000.000 660.000.000
20 2 0,04 600.000.000 900.000.000
25 1 0,02 800.000.000 1.100.000.000
--
so
- 1,00.

Menggunakan laporan-laporan historis yang menggambarkan


tinggi maksimum yang pernah dicapai oleh muka air sungai selama
setiap 50 tahun terakhir, maka frekuensi-frekuensi yang dipertun-
jukkan dalam kolom B dari Tabel 9.2 dapat diketahui dengan pasti.
Dari frekuensi-frekuensi ini diperhitungkan kemungkinan-kemung-
kinan bahwa sungai akan mencapai suatu permukaan air khusus
dalam setiap satu tahun. Kemungkinan untuk setiap tinggi muka air
ditentukan dengan membagi jumlah tahun dimana setiap tinggi
muka air adalah maksimum dengan jumlah tahun total 50.
Kerusakan-kerusakan yang· diperkirakan akan terjadi jika muka
air sungai melampaui tinggi tanggul ada hubungannya dengan
jumlah· biaya dimana tinggi muka air sungai melampaui tanggul.
Biaya-biaya
\
dimaksud diperlihatkan dalam kolom D. Telah diamati
bahwa biaya-biaya ini meningkat apabila banyakr.ya air banjir yang
melampaui puncak tanggul m~nigkat pula. Jadi jika puncak banjir
adalah 15 feet dan tinggi tanggul adalah 5 feet, maka kerusakan·
kerusakan yang diperkirakan akan sebesar Rp 200.000.000,·
Sedangkan suatu puncak banjir setinggi 20 feet untuk tanggul
setinggi 10 feet akan menimbulkan kerusakan-kerusakan sebesar
Rp 300.000.000,-

318
Biaya-biaya yang diestimasikan untuk membangun tanggul-tang-
gul dengan berbagai tinggi diperlihatkan dalam kolom E. Selanjut-
nya perusahaan mempertimbangkan tingkat pengembalian minimum
yang menarik sebesar 12o/o, dan dirasakan bahwa sesudah 15 tahun
instalasi perawatan air tersebut akan dipindahkan dari dataran-
banjir. Perusahaan bermaksud akan memilih alternatif yang mem-
perkecil biaya-biaya total yang diperkirakan. Karena kemungkinan-
kemungkinan telah diientukan sebagai kemungkinan dari su~t
permukaan air banjir khusus dalam setiap satu tahun, maka biaya-
biaya tahunan ekivalen yang diperkirakan adalah merupakan suatu
pemilihan yang tepat untuk dasar perbandingan.
Contoh perhitungan-perhitungan untuk menentukan setiap tinggi
tanggul diperlihatkan sebagai berikut :

A B c D E

25 1 0,02 Rp 800.000.000 Rp 1.1 00.000;000


20 2 0,04 600.000.000 .900.000.000.
15 3 0,06 400.000.000 .660.000.000
____, 10 8 0,16 300.000.000 .420.000;000
', 5 0,24 200.000.000 .200.000.000
0.4R 0 0 --- N.L.
(m.a.normal)

tanggul sungai

Gambar 9.3 :Gam bar sebagian penampang dari sungai dilengkapi


dengan kemungkinan dan informasi biaya dari Tabel
9.2.
Dengan memperhatikan gambar penampang sungai dan rencana
peninggian dari setiap tanggulnya seperti terlihat dalam Gambar
9.3, kita dapat merrtbuat perhitungan-perhitungan untuk :
Tanggul 5-feet :
Biaya investasi tahunan = Rp 200.000.000 (A/P,l2,15)
= Rp 200.000.000 (0,14682) = Rp29.364.000
Kerusakan tahunan yang diperkirakan :
(0,16) (Rp 200.000.000) + (0,06) (Rp 300.000.000) +
(0,04) (Rp 400.000.000) + (0,02) (Rp 600.000.000) = Rp78.000.000

Biaya total tahunan yang diperkirakan = Rp 107.364.000


319
Tanggul 10-Ceet :
Biaya investasi tahunan = Rp 420.000.000 (A/P,12,15)
=
Rp 420.000.000 (0,14682) =
Rp61.664.000
Kerusakan tahunan yang diperkirakan :
(0,06) (Rp 200.000.000) + (0,04) (Rp 300.000.000)
(0,02) (Rp 400.000.000) = Rp32.000.000

Biaya total tahunan yang diperkirakan = Rp93.664.000

Tanggul 15-feet :
'Biaya investai tahunan Rp 660.000.000 (A/P,12,15)
=
Rp 660.000.000{0, 14652) =Rp 96.900.000
=
Kerusakan tahunan yang diperkirakan :
{0,04)(200.000.000) + (0,02) (Rp. 300.000.000 = Rp 14.000.000

Biaya total tahunan yang diperkirakan = Rp 110.900.000

Biaya-biaya yang berhub.ungan dengan alternatif-alternatiftinggi


tanggul setelah dihitung kemudian disusun dalam Tabel 9.3 sebagi
berikut :

Tabel 9.3 : Rekapitulasi biaya-biaya tahunan investai dan biaya-


biaya tahunan kerusakan akibat banjir.

Tinggi Biaya Investasi Kerusakan Tahun- Biaya Total


Tanggul Tahunan an Diperkirakan Tahnnan Diper-
(Feet) kirakan

0 Rp 0 Rp 160.000.000 Rp 160.000.000
5 29.364.000 78.000.000 107.364.000
10 61.664.000 32.000.000 93.664.000
15 96.900.000 14.000.000 110.900.000
20 132.138.000 4.000.000 136.138.000
25 161.502.000 .. 0 161.502.000

'
Ternyata bahwa yang dapat memperkecil biaya total tahunan yang
diperkirakan adalah tanggul dengan tinggi 10-feet. Pemilihan me-
ngenai sebuah tanggul yang lebih kecil tidak akan cukup memberi
perlindungan untuk mengimbangi biaya investasi yang dikurangi,
sedangkan sebuah tanggul yang lebih tinggi dari pada 10-feet

320
memerlukan biaya investasi yang lebih besar tanpa membcrikan
penghematan·penghematan yang sebanding dari kerusakan akibat
banjir yang diperkirakan. Penggunaan nilai diharapkan dalam
menentukan biaya mengenai kerusakan akibat banjir adalah pantas
dalam hal ini, dan selama periode 15-tahun yang dipertimbangkan
memberikan waktu untuk munculnya pengaruh-pengaruh jangka
panjang.

Contoh : Pengeluaran suatu Produk baru.


(9.3)
Umpamakan suatu perusahaan sedang merencanakan memper·
kenalkan suatu produk baru yang serupa dengah sebuah produk
yang sudah ada. Setelah diadakan studi pemasaran yang me!ldetail
dilaksanakan, maka dibuatlah estimasi·estimasi produk mengenai
kemungkinan cashflow mendatang yang ada hubungannya dengan
beberapa kondisi pasar. Estimasi-estimasi tersebut diperlihatkan
dalam Tabel 9.4 yang menunjukkan bahwa produk baru ini akan
menghasilkan cashflow A jika permintaan (demand) menurun,
cashflow B jika permintaan j<onstan, dan cashflow C jika permin·
taan mening.kat. Berdasarkari pada pengalaman yang telah lampau
dan proyeksi-proyeksi mengenai kegiatan ekonomi mendatang, maka
dapat dipercaya bahwa kemungkinan-kemungkinan mengenai per·
mintaan yang menurun, yang konstan, dan yang meningkat secara
berturut-turut adalah 0.1, 0.3, dan 0.6

Tabel 9.4 : Kemungkinan kejadian untuk cashflow-cashflow usulan


produk baru.

Kemungkinan kejadian untuk Cashflow

A B c
.
Tahun P (A)= 0,1 P (B)= 0,3 P (C)= 0,6

0 - Rp 15.000.000 - Rp 15.000.000 - Rp 15.000.000


1 5.500.000 5.500.000 2.000.000
2 5.000.000 5.500.000 3.500.000
3 4.500.000 5.500.000 5.000.000
4 4.000.000 5.500.000 6.500.000

.121
Perusahaan ini biasanya menggunakan kriteria nilai-sekarang
untuk membuat keputusan-keputusan yang demikian, dan tingkat
pengembalian minimum yang menarik sebesar lOo/o. Dengan mem-
perhitungkan nilai-sekarang untuk setiap tingkat permintaan, peru-
sahaan mengembangkan suatu fungsi umum kemungkinan (a pro-
bability mass function) untuk jumlah nilai-sekarang. Berhubung
perus<!haan ini membuat banyak keputusan-keputusan apabila ris~o
dilibatkan. maka ia menggunakan nilai yang diperkirakan mengenai
jumlah nilai-sekarang untuk menentukan usaha-usaha semacam itu
yang dapat diterima. Dari Tabel 9.4. nilai seakrang yang diperkira-
kan <;lapat dihitung sebagai berikut ;

E PW (10) = (0.1) PW (10) A+ (0,3) PW (10) B + (0,6) PW (10) C

= (0,1) ~ Rp15.000.000 + Rp 5.500.000 (P/A,10,4)-

- Rp 500.000 (A/G,10,4) (P/A,IO~


+ (0,3) [ - Rp 15.000.000 + Rp 5.'500.'000 (P/ A, 10,4Q
+ (0,6) [ - Rp 15.000.000 + Rp 2.000.000 (P/ A, 10,4) +
Rp 1.500.000 (A/G,1 0,4) (P/ A, I 0,4) J
= (0, 1) [ - Rp 15.000.000 + Rp 5.500.000 (3, 170) -

- Rp 500.000 (1,3812) (3,170)1


_j

+ (0,3) t- Rp 15.000.000 + Rp 5.500.000 (3,170)]

+ (0,6) t:- Rp I 5.000.000 + Rp 2.000.000 (3,170) +


Rp 1.500.000 (1,3812) (3,1700

= (0,1) (Rp 246.000) + (0,3) (Rp 2.435.000)


+ (0,6) (- Rp 2.092.000)
= - Rp 500.000
Nilai yang diperkirakan untuk nilai·sekarang dari .usulan produk
baru ini adalah - Rp 500.000 dan olch karenanya usulan ditolak.
Jika nilai yang diharapkan atau dipcrkirakan mempunyai nilai yang
positif, maka produk baru dimaksud akan diperkenalkan.

322
bab 10

STUDJ KELAYAKAN Ada tiga macam studi atau


laporan dalam proses perencanaan yang perlu kita perhatikan,
ialah :
l. Studi Pra-Kelayakan (the reconnaissance study)
2. Studi Kelayakan (the· feasibility study)
3. Studi Rencana De.finitif (the definite plan study)
Dalam study pra-kelayakan disajikan penemuan-penemuan me-
ngenai studi-studi pendahuluan dari beberapa altematif rencana·
rencana yang diajukan. Salah satu tujuan dari penelitian pta·kela·
yakan ini adalah untuk menentukan apakah ada manfaatnya untuk
mengadakan penelitian yang lebih mendetail mengenai rencana·
rencana yang diusulkan. Jika oenemuan-penemuan tersebut adalah
meng·"ya" -kan (affirmative), maka laporan studi pra-kelayakan
harus memuat rekomendasi-rekomendasi bagaimana meneruskan
penelitian-penelitian yang lebih mendetail. Yang dimaksudkan disini
ialah : Macam data apakah yang harus dikumpulkan; rencana·
rencana alternatif manakah yang akan diteliti lebih lanjut; tenaga·
tenaga ahli apakah, waktu dan biaya-biaya yang bagaimanakah yang

J2J
mungkin akan dilibatkan. Sebaliknya, jika penemuan-penemuan
dimaksud tidak meng-"ya"-kan, maka dengan sendirinya penelitian
tidak perlu dilanjutkan.
Dalam studi kelayakan, data-data telah cukup dikumpulkan;
rencana-rencana altematif telah cukup dipelajari; analisa-analisa
sosio-ekonomi telah dilengkapi; dan rencana yang paling dikehen-
daki telah dipilih. Sekarang para staf ahli diwajibkan untuk me-
nyajikan penemuan-penemuannya dalam bentuk suatu laporan studi
kelayakan. Laporan dapat disampaikan kepada para pejabat yang
lebih tinggi untuk mendapatkan persetujuan; atau dapat melayani
sebagai suatu dokumen yang membantu untuk memperoleh pinjam-
an dari sebuah instansi intemasional. Laporan studi kelayakan ini
dapat dilengkapi dengan laporan sementara (interim rept>rt), laporan
kemajuan pekerjaan (progress report), dan lampiran-lampiran
(appendices), yang telah disiapkan selama serangkaian penelitian-
penelitian detai~ berlangsung.
Laporan studi kelayakan ini hanya memuat disain-disain penda-
huluan (preliminary designs) dan estimasi-estimasi biaya (cost esti-
mates) dengan ketelitian seperti disyaratkan untuk menentukan
antara rencana alternatif yang diajukan dan untuk meinbenarkan
rencana yang dipilih. Biasanya disain-disain yang demikian tidak
cukup untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Oleh karenanya,
adalah penting untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan up-
to-date untuk mempersiapkan gambar-gambar detail disain, sebelum
pekerjaan konstruksi proyek yang sebenamya dapat dimulai.
Laporan rencana definitif memberikan dasar untuk pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan enjinering (the construction of the engineering
works).
Dalam bab ini, perhatian kita tujukan khusus kepada laporan
studi kelayakan, dimana para kelompok perencana mengarahkan
dirinya masing-masing kepada :
Seorang pejabat tinggi yang harus menyetujui rekomendasinya
dan menyediakan dananya; atau
Sebuah team penUai yr.ng diberi tanggung Jawab untuk menentu-
kan bahwa rencana yang diusulkan adalah betul-betul merupa-
kan· ,~:ltemaif yang paling baik; atau
Sebuah bank internasional yang akan memberikan pinjaman se-
bagian atau seluruhnya dari modal kerja yang diperlukan untuk
pembiayaan proyek.
Oleh karena itu, para perencanalpenyusun laporan studi kela-
yakan harus menyadari bahwa persyaratan-persyaratan yang sangat
penting dari laporan ini adalah ;
• Dokumentasi yang teliti dari semua langkah-langkah yang telah
membawanya kepada rekomendasi akhir/final..

324
Kejelasan dalam penyajian dari semua bahan-bahan sedemikian
sehingga seseorang yang tidak mengetahui subyeknya, dapat de-
ngan mudah mengerti jalan pemikirannya. ·
Dalam penyajian rencana-rencana teknis adalah perlu diperhati-
kan, bahwa tidak hanya proyek yang dipilih saja yang dibicarakan,
akan tetapi juga alternatif-alternatif yang ditolaknya, dan apakah
alasan-alasan penolakannya itu. Laporan studi kelayakan tidak perlu
terlalu panjang, dan pembagian seluruh isi laporan menjadi
beberapa bab dan bagian har1,1s sesuai dengan kepentingannya.
Laporan-laporan yang normal mengenai proyek-proyek yang sedang
dan besar biasanya berkisar antara sera'tus dan dua ratus halaman.
Apabila sebuah laporan nampaknya akan berisikan lebih dari dua
ratus halaman, maka sebaiknya beberapa bagian dari isinya dike-
luarkan dan dijadikan laporan tambahan (supplementary reports).

I 0-1. Studt Kelayakan Proyek Mikro


Proyek mikro adalah proyek yang bersifat komersial yang tujuan
utamanya adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya walau-
pun ada tujuan-tujuan lainnya ialah : memanfaatkan sumber daya
ekonomi, memanfaatkan kemajuan tekno'logi, mengabdi masyarakat
yang sedang membangun dan memperluas usaha. Jadi inti dari pro-
yek mikro ·adalah proyek yang didalamnya terkandung tujuan untuk
berkertlbang dan memperluas usahanya.

• Bagail Umum Stodl Kelayakan (proyek mikro).


Berikut .adalah salah satu contoh bagan umum mengenai studi
kelayakan proyek mikro. Sudah barang tentu banyak macam varia-
sinya, karena hal ini tergantung kepada macam atau jenis usahanya
dan apa tujuannya. Misalnya U!'aha mendirikan pabrik mobil,
pabrik baja, pabrik _semen, pabrik kayu lapis, pabrik perkalengan
buah-buahan dan lai~-n.
1. Halaman untuk judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar lsi
4. Pendahuluan
4.1. Tujuan Proyek·'
4.2. Penelitian seb~lumnya
5. Fungsi dan Ruang Lingkup
5.1. Pengertian dasar inv~$t
5.2. Tahap-tahap evaluasi rencana investasi
5.3. Tim pelaksana

325
6. Aspek Pasar dan Pemasaran
6.1. Masa kehidupan produk
6.2. Jumlah p~rminta produk masa Iampau dan sekarang
6.3. Memperkirakan jumlah permintaan produk dimas~
mendatang
6.4. Faktor persaingan
6.5. Peranan Pemerintah
7. Aspek Teknis dan Teknologis
7.1. Penempatan kapasitas produksi ekonomis
7.2. Pemilihan Teknologi
7.3. Bahan baku, pembantu dan pendukung
8. Aspek Ekonomi dan Finansial
8.1. Jumlah dana pembiayaan proyek
8.2. Sumber dana pembiayaan
8.3. Evaluasi finansial
8.4. Pengkajian kepekaan proyek
8.5. Manfaat ekonomis dan sosial
9. Aspek Manajemen Operasi Proyek
9.1. Uraian tugas pokok operasi proyek
9.2. Struktur organisasi perusaha.tn
9.3. Persyaratan jabatan dan bal~ ja~
lO.·Kesimpulan dan Saran.

• Uralan Detall darf Bagan Umu.m


1. Halaman untuk Judul. Sampul dan halaman judul berisikan
informasi-informasi seperti berikut : Nama peoyek; nama instansi
pemilik proyek; nama perusahaan yang menyiapkan laporan; judul
lapor~; dan tanggal yang menyatakan kapan laporan selesai
disiapkan.
2. Kata Pengantar. Dalam bah ini dimuat penyajian laporan
secara resmi oleh seseorang atau perusahaan yang diserahi untuk
mempersiapkan tugasnya untuk kemudian diserahkan kepada
instansi yang memberikan penugasannya.
3. D~ lsi. Memuat kepala-kepala bah dan bagian, dan
kadang-kadan·g juga sub-bagian. Suatu daftar isi yang diatur dengan
baik akan memberikan suatu tujuan yang dinilai amat baik
mengenai bagaimana bahan-bahan laporan tersebut telah disusun.
Biasanya daftar isi ini dilengkapi dengan lampiran dan tabel-tabel.
4. Pendahuluan. Jika dalam hagan umum tidak terdapat ikhtisar
Iaporan, maka bab ini bisa bertindak sebagai penggantinya, dan
akan merupakan suatu uraian singkat mengenai isr seluruh laporan
dengan menyebutkan bah demi bab.
4.1. Tujuan proyek. Bagian ini akan memuat suatu penjelasan
yang meliputi banyak hal sehubungan dengan tujuan-tujuan proyek,

326
misalnya : menghasilkan suatu produk baru; meningkatkan produk-
si; dan lain-lain.
4.2. PeneUtlan sebelumnya. Dalam bagian ini dimuat suatu ring-
kasan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang mempunyai sang-
kut paut dengan rencana proyek, misalnya : keadaan tanah, sumber
air, dan sumber alam lainnya dari lokasi proyek.
5. Fungal dan Ruang Llngkup. Dalam bab ini perlu dijelaskan
mengenai fungsi dan ruang lingkup dari pada studi kelayakan,
antara lain : meyakinkan perlunya mengadakan investasi untuk
proyek dimaksud; mengadakan evaluasi terhadap usulan yang
diajukarr dilihat dari : Aspek pasar dan pemasaran; aspek teknis
dan teknologis; aspek ekonomi dan finansial; dan pengelolaan
operasionalnya.
5.1. Pengertlan dasar lnvestasl. Investasi adalah pengeluaran
yang tidak untuk dikonsumsi sekarang, melainkan untuk dibelikan
barang/peralatan sebagai modal kerja permulaan, atau ditambahkan
kepada barang/alat produksi yang sudah ada untuk memperbesar
modal usaha. Investasi dapat dilakukan oleh perorangan, perusaha-
an swasta, ataupun badan-badan pemerintah. Biasanya perorangan
dan perusahaan swasta lebih mementingkan tujuan finansiaJ,
sedangkan badan pemerintah lebih mengutamakan tujuan non-
finansial.
5.2. Tahap-tahap evaluasl rencana. lnvestasl. Investasi proyek
dapat diharapkan lebih berhasil jika direncanakan dengan persiapan
yang matang. Proyek dikaji secara bertahap, dimulai dari evaluasi
pendahuluan. Bilamana perlu kegiatan evaluasi ini ditunjang oleh
berbagai studi pendukung untuk menjernihkan satu atau beberapa
masalah khusus yang masih meragukan. Dengan melakukan
evaluasi pendahuluan proyek, ada kemungkinan investor telah dapat
memutuskan apakah proyek dapat diteruskan atau tidak. Apabila
hasil evaluasi pendahuluan masih kurang meyakinkan, akan tetapi
memberikan harapan un~k berhasil, maka diperlukan evaluasi yang
lebih mendalam dan me~ylurh.
5.3. Tim pelaksana · evaluasl. Kegiatan evaluasi proyek dapat
dilakukan baik oleh seorang tenaga ahli atau oleh satu tim
gabungan. Kelemahan utama apabila evaluasi hanya dilakukan oleh
seorang tenaga ahli saja; ada l faktor keterbatasan dan subyek-
tivitas perorangan. Dengan demikian evaluasi proyek yang hanya
dilakukan oleh seorang tenaga ahli saja hasilnya biasanya jauh dari
memusakan. Oleh karena itu bilamana segi penyediaan dana dan
faktor-faktor lain memungkinkan, maka sebaiknya kegiatan evaluasi
proyek dilakukan oleh suatu tim gabungan tenaga ahli.
6. Aapek Pasar dan Pemasaran. Bab aspek pasar dan pemasaran
menempati tahapan yang amat penting dalam studi kelayakan
proyek. Pada tahapan ini besar permintaan produk dan kecende-

327
rungan perkembangan permintaan selama masa usia proyek men·
datang harus diperkirakan dengan cermat. Tanpa perkiraan jumlah
permintaan produk yang teliti, dikemudian hari proyek dapat
terancam kesulitan yang timbul karena adanya kekurangan atau
kelebihan permintaan, yang akan menyebabkan proyek tidak dapat
beroperasi secara efisien.
6.1. Maaa kehldupan produk. Lima hal yang berkaitan dengan
pasar dan pemasaran produk perlu ditelaah, ialah: kedudukan pro·
duk dalam masa kehidupannya dewasa ini; jumlah, komposisi dan
perkembangan permintaan produk dari masa lampau hingga se·
karang; bagaimana proyeksi permintaan produk dimasa mendatang;
kemungkinan adanya persaingan; dan yang terakhir adalah peranan
pemerintah. Walaupun kelima hal tersebut seringkali berkaitan satu
dengan yang lain, namun dalam evaluasi pasar dan pemasaran,
proyeksi permintaan dimasa mendatang memegang peranan penting.
6.2. Jumlah permlntaan produk maaa lampau dan aekarang. Ada
berbagai macam metode yang telah ditentukan oleh para ahli untuk
memperkirakan jumlah permintaan produk dimasa mendatang.
Sayang tidak satupun dari metode·metode tersebut yang sempurna.
Untuk memperoleh jumlah perkiraan yang dapat dipercaya, seyo·
gyanya para investor atau perencana proyek memilih satu gabungan
metode. Disamping itu seringkali muncul faktor-faktor tertentu yang
tidak diperhitungkan selama evaluasi berlangsung, yang akibatnya
dapat merubah pola permintaan produk.
6.3. Memperklrakan jumlah permlntaan produk dlmaaa men·
datang. Untuk menghidari tidak tepatnya jumlah perkiraan
produk yang ditimbulkan oleh faktor-faktor tidak terduga, perlu
pula para perencana proyek menyiapkan beberapa alternatif jumlah
perkiraan. Dengan ketepatan perkiraan produk yang dipilih, maka
proyek diharapkan dapat beroperasi secara efektif dan efisien.
6.4. Faktor persaingan. Dilain pihak dengan adanya permintaan
produk di pasar, belum berarti produk yang akan dihasilkan proyek
pasti akan terserap habis. Dalam batas permintaan tertentu, per·
mintaan pasar tersebut harus diperebutkan dengan perusahaan·
perusahaan saingan. Jadi faktor persaingan di pasar harus diper·
hitungkan.
6.5. Per.anan Pemerlntah. Untuk mengukur kekuatan-kekuatan
sendiri, perlu terlebih dahulu kekuatan dan kelemahan perusahaan
pesaing yimg ada dan akan muncul dipelajari dengan seksama.
Maka untuk menghadapi itu semua peranan pemerintah dalam
menunjang kehidupan dan perkembangan produk yang akan diha·
silkan tidak boleh diabaikan.
7. Aapek Teknla dan Teknologla. Dalam bab ini akan
ditentukan besamya proyek dalam arti kapsit~ produksi ekono-
mis yang paling ideal dan jenis teknologi yang tepat. Berdasarkan

328
pllihan kapasitas produksi serta jenis teknologi ini diajukan pilihan
mesin dan peralatan yang- diperlukan. Kemudian untuk menghin-
darkan kesulitan operasi k_arena kekurangan bahan, maka dalam
studi kelayakan harus diperoleh informasi tentang jenis dan jumlah
bahan baku dan bahan pembantu yang dibutuhkan untuk tiap
tingkat produksi yang rencanakan.
7.1. Penempatan kapasltas produksl ekonomls. Penilaian aspek
teknis dan teknologis merupakan kelanjutan dari hasil evaluasi
pasar dan pemasaran produk yang akan dihasilkan oleh proyek.
Berbagai macam hal akan diteliti selama penilaian ini. Kapasitas
produksi ekonomis ditentukan, demikian juga jenis teknologi yang
paling cocok.
7.2. Pemlllhan teknologl. Secara umum teknologi dapat dipero-
Ieh dengan menyewa, membeli, atim mendirikan perusahaan
patungan dengan pemilik hak patent. Bilamana pengadaan tekno-
Iogi dan mesin yang diperlukan oleh proyek dilakukan secara
terpisah, maka pemilihan mesin dan peralatan akan lebih sulit
melakukannya dibandingkan dengan proyek yang teknologi dan
mesinnya dapat diperoleh: sebagai satu paket. Ada tiga faktor non-
teknologi yang harus diperhatikan sebelum mengajukan pilihan
mesin untuk proyek, yaitu : keadaan infrastruktur dan fasilitas
pengangkutan yang ada; fasilitas perawatan mesin; dan kemung-
kinan memperoleh tenaga ahli yang terlatih untuk mengelola mesin.
7.3. Bahan baku, pembantu, dan pendukung. Oleh karena untuk
dapat beroperasi dengan lancar, setiap proyek industri membutuh-
kan bahan baku dan pendukung dalam jumlah tertentu setiap
waktu, maka jauh-jauh sebelumnya perlu diperkirakan kemungkin-
an pengadaan bahan-bahan tersebut dikemudian hari. Baik standar
mutu maupun harga bahan-bahan tidak boleh menyimpang dari
batas-batas toleransi yang wajar, karena dapat menyulitkan pemilik
proyek dalam memasarkan produk yang dihasilkan secara mengun-
tungkan.
7.4. Lokasi proyek dan letak proyek. Di dalam evaluasi proyek
secara menyeluruh perlu ditentukan lokasi proyek dan letak pabrik
yang paling cocok. Untuk itu hendaknya perlu diperhitungkan
strategi pemerintah pusat dan daerah dalam menunjang pemba-
nguna:n bidang industri, pengaruh Ietak pusat pemasaran produk,
dan sumber bahan baku terhadap efisiensi proyek, serta faktor
ekonomis sosial di lingkungan setempat. Khusus dalam penentuan
letak pabrik, disamping ketiga faktor tersebut diatas perlu juga
diadakan penelitian tentang harga tanah setempat dan biaya per-
siapan dan pematangannya.
8. Aspek Ekonoml dan FlniUUIIal. Dalam bab ini diperhitungkan
berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk membangun dan

329
mengoperasikan proyek. Dana untuk membangun proyek lazimnya
disebut dana modal tetap yang digunakan untuk membiayai kegiat-
an-kegiatan pra-investasi, ·antara lain : pengadaan tanah, gedung,
mesin, peralatan dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan pem-
bangunan proyek. Sedangkan dana yang diperlukan untuk meng-
operasikan proyek setelah selesai dibangun disebut dana modal kerja
Dalam perhitungan jumlah dana keseluruhan proyek, modal kerja
ini dihitung secara neto dalam arti jumlah dana yang dibutuhkan
untuk membiayai seluruh harta lancar dikurangi dengan jumlah
hutang lanc·ar yang diharapkan dapat diperoleh dari pihak ketiga.
8.1. Jumlah dana pemblayaan proyek. Secara keseluruhan jumlah
dana·pembiayaan proyek dapat dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu : dana modal tetap dan dana modal kerja neto. Seringkali
terjadi karena kurang mengetahui dan menguasai, modal kerja di-
hitung terlalu kecil dari kebutuhan semestinya atau tidak dihitung
sama sekali. Sudah barang tentu kedua macam kekeliruan tersebut
dapat mempengaruhi kelangsungan hidup proyek yang direncana-
kan.
8.2. Sumber dana pembiayaan. Pada umumnya proyek dapat
dibiayai dari dua sumber, ialah : modal send,iri dan pinjaman dari
pihak ketiga. Pinjaman dapat diperoleh · dari bank, lembaga
keuangan non-bank, rekanan (supplier) peralatan. mesin dan bahan
bangunan. Oleh karena proyek dapat dibiayai dengan modal sendiri
dan dari pinjaman, maka perlu diteliti seberapa jauh kedua macam
sumber dana tersebut dapat diperoleh. bagaimana manfaatnya
kepada proyek; apabila kedua-duanya akan dimanfaatkan bagai-
mana keseimbangan yang paling serasi di antara kedua macam
sumber dana. tersebut.
8.3. Evaluasl Onanslal. Dari segi tinansial, proyek dikatakan
sehat apabila dapat memenuhi kewajiban finansial ke dalam dan ke
luar serta dapat mendatangkan keuntungan yang layak bagi
perusahaan dan pemiliknya. Kewajiban linansial kedalam terdiri
dari bergagai macam beban pembiayaan operasi seperti pembelian
bahan baku, bahan pembantu dan pendukung, pembayaran gaji.
sedangk~ kewajiban tinansial keluar te.rutama terdiri dari pemba-
yaran kembali pinjaman jangka pendek dan panjang termasuk
pembayaran bunganya.
8.4. Pengkajlan kepekaan proyek. Tidak kalah pentingnya dari
evaluasi kemampuan memenuhi kewajiban finansial dan menda-
tangkan laba, perlu pula dihitung berapa jumlah penjualan minimal
yang harus dilampaui tiap-tiap periode tertentu. Didalam menghi-
tung kemampuan operasional proyek, seyogyanya diperhatikan pula
kepekaan proyek terhadap perubahan faktor-faktor tertentu, misal-
nya mengenai harga jual produk.

330
8.5. Manfaat ekonomls dan soslal. Disamping manfaat finansial.
setiap proyek yang bersifat komersial akan mendatangkan berbagai
manfaat ekonomis dan sosial lainnya. Besar dan kecilnya manfaat
ekonomis sosial yang diperoleh dari proyek ini akan tergantung dari
berbagai macam faktor yang berkaitan dengan masing-masing
proyek. Beberapa macam manfaat ekonomis dan sosial yang
kerapkali dapat diperoleh dari keberhasilan proyek usaha adalah :
penciptaan lapangan kerja baru; penambahan pendapatan nasional
dan regional; penambahan pendapatan pajak bagi negara; dan
penambahan pendapatan· devisa untuk produk yang diekspor atau
akan menghemat pengeluaran devisa jika produk yang dihasilkan
merupakan substitusi produk impor.
9. Aspek Manajemen Operas! Proyek. Dalam bab ini dikemu-
kakan bahwa evaluasi manajemen tidak mengenal rumus-rumus
matematika. Pengalaman dan keahlian yang dibutuhkan untuk
mengelola proyek pun tidak dapat dilukiskan secara visual. Hal-hal
tersebut menyebabkan membuat evaluasi aspek manajemen menjadi
sulit dan berat. Namun demikian evaluasi aspek manajemen harus
dilaksanakan dengan baik, karena menjadi kenyataan bahwa
manajemen adalah yang terpenting diantara seluruh faktor produksi
yang dikerahkan. Tenaga manajemenlah yang mengelola uang,
tanah, mesin, bahan baku dan tenaga kerja sehingga proyek secara
keseluruhan dapat mencapai berbagai macam tujuan yan'g dikehen-
daki.
9.1. Uralan tugas pokok operas! proyek. Perencana proyek harus
dapat menyusun tugas-tugas pokok yang diperlukan agar proyek
yang mereka rencanakan dapat berhasil. Dalam menyusun tugas
pokok, wajib dikemukakan pula tugas atau pekerjaan mana saja
yang memerlukan keahlian khusus. Disamping tugas-tugas umum,
secara garis besar dapat diutarakan bahwa dalam setiap operasi
proyek terdapat tugas-tugas pimpinan yang berkaitan dengan : ke-
giatan teknis; administrasi interen; dan hubungan masyarakat.
9.2. Struktur orgartisasl perusahaan. Setelah disusun tugas-tugas
pokok harus dilakukan untuk memutar roda operasi proyek dengan
lancar, maka tugas-tugas ini kemudian dikelompokkan dan di-
tuangkan dalam jabatan-jabatan tertentu dalam perusahaan yang
akan mengelola operasi proyek yang bersangkutan. Dengan demi-
kian tugas-tugas yang telah tertuang dalam jabatan-jabatan tertentu
tersebut dapat disusun dalam satu atau beberapa macam pilihan
str.uktur organisasi perusahaan yang akan menangani proyek.
9.3. Penyaratan jabatan dan balas jasa. Dengan tersusunnya
jabatan-jabatan inti dalam struktur organisasi perusahaan tersebut,
akan lebih mudahlah ditentukan syarat-syarat minimal yang perlu
dipenuhi oleh para caJon pemangku jabatan.

JJI
Oleh karena menarik ahli dan tenaga manajemen dari luar adalah
tidak mudah, maka proyek yang bersangkutan harus dilengkapi
d~nga berbagai macam daya tarik atau perangsang. Salah satu
daya tarik tersebut adalah balas jasa yang kompetitif dibandingkan
dengan perusahaan sejenis yang setingkat. Dalam evaluasi-aspek
manajemen, disamping menentukan jenis dan jumlah tenaga mana-
jemen yang layak untuk mengelola operasi proyek, perlu pula disu-
sun anggaran balas jasa tenaga-tenaga tersebut.
10. Keslmpulan dan Saran. Setelah diadakan pcninjauan dan
pembahasan secara mendalam mengenai bab-bab tersebut diatas,
maka dalam bab ini disajikan kesimpulan-kesimpulan hasil evaluasi
terhadap pemrakarsa, aspek demi aspek studi, dan hasil evaluasi
proyek secara keseluruhan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut
diatas kemudian diajukan saran-saran, apakah proyek dapat ditc-
ruskan atau tidak.

10-2. Studl Kelayakan Proyek Makro


Proyek tnakro adalah proyek yang ditujukan untuk rnelayani
seluruh atau sebagian besar anggauta masyarakat, terutama dituju-
kan untuk melayani anggauta masyarakat golongan lemah dan yang
berpenghasilan rendah. Adapun untuk pembiayaannya secara
langsung ataupun tidak langsung bersumberkan dari seluruh
masyarakat sendiri. Yang diperoleh secara · langsung misalnya
melalui : pembayaran penggunaan (user charge), retribusi dan iuran-
iuran, sedangkan yang secara tidak langsung misalnya dari : pu-
ngutan pajak dan pinjaman pemerintah.
Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi proyek makro
intinya sama dengan yang. digunakan untuk menentukan proyek
mikro, bedanya hanya terletak pada tekanannya yang dilihat dari se-
gi manfaat dan pengurbanannya. Jika proyek makro manfaat serta
pengurbanannya dilihat dari segi seluruh masy;uakat, maka untuk
proyek mikro lebih ditekankan pada penerimaan dan pengeluaran
yang berupa uang atau dapat dinilai dengan uang bagi proyek yang
bersangkutan. Bagi proyek makro. yang primer adalah kepentjngan
masyarakat sedangkan untuk proyeknya sendiri bersifat sekunder.
Sebaliknya bagi proyek mikro yang primer adalah proyeknya sendiri
meskipun kepentingan masyarakat tidak boleh diabaikan.
• Bagan Umum Studl Kelayakan (proyek makro)
Dalam bagan umum ini diusahakan agar mencakup semua
subyek yang sating ada relevansinya. Dalam laporan stud·i kelayakan
mengenai sebuah proyek khusus, seorang dapat memperkirakan
bahwa hanya sebagian dari subyek-subyek ini yang harus dihadapi.

332
Oleh karena itu pula sudah sewajarnya apabila ada variasi didalam
penyusunan laporan studi kelayakan ini, tergantung kepada subyek-
nya. Akan tetapi secara umum laporan studi k~layn · ptoyek
dapat disusun sebagai berikut :
1. Halaman untuk Judul
2. Surat Pengantar
3. Daftar lsi
4. Ikhtisar Laporan
5. Pendahuluan
5.1. Otorisasi
5.2. Penelitian Sebenarnya
5.3. Tujuan Proyek
5.4. Jangkauan Penelitian
5.5. Pernyataan-pernyataan
6. Gambaran Umum/Pengamatan Lingkungan
6.1. Geografi dan Geologi
6.2. Cuaca dan Curah-hujan
6.3. Sejarah dan Perkembangan
6.4. Kondisi Sosiai-Ekonomi
6.5. Sumber-sumber Alam
6.6. Tata-guna Tanah
6.7. Yurisdiksi
7. Proyeksi Dasar Ekonomi
8. Analisa Teknis
8.1. Klasifikasi Tanah
8.2. Rencana Rehabilitasi/Pengembangan
8.3. Sumber-sumber daya yang tersedia
8.4. Detail Disain
8.5. Tahapan Konstruksi
8.6. Estimasi Biaya
9. Pelaksanaan Proyek
9.1. Daftar Waktu Pembangunan
9.2. Daftar Waktu" Pengembangan
9.3. Demonstrasi dan Latihan
9.4. Fasilitas Kredit dan Pemasaran
9.5. Administrasi dan Pengelolaan
I O, Pembiayaan Proyek
11. Analisa Sosiai-Ekonomi
11.1. Biaya Proyek
11.2. Keuntungan Proyek
11.3. Analisa Untung-Biaya
11.4. Tinjauan Ekonomi Nasional
11.5. Pertimbangan-pertimbangan Sosial
11.6. Pemilihan Rencana
12. Kesimpulan dan Rekomendasi
JJJ
Demikian hagan umum mengenai laporan studi kelayakan. Su-
dah barang tentu ada variasi antara laporan studi kelayakan yang
satu dengan yang lain, tergantung pada sifat dan jenis dari proyek
itu sendiri.

• Uraian Detail dari Bagan Umum

I. Halaman untuk Judul. Sampul dan halaman judul untuk


laporan harus berisikan informasi-informasi seperti berikut : Nama
proyek; nama negara dimana proyek terletak; nama instansi sebagai
pcmilik proyck; nama organisasi yang mcnyiapkan laporan; judul
laporan; dan tanggal yang menyatakan laporan selesai disiapkan.
2. · Surat Pengantar. lni adalah merupakan penyajian laporan
sccara resmi oleh orang atau organisasi yang diserahi untuk
mcmpcrsiapkan kepada instansi yang memberikan penugasannya.
Misalnya dari seorang insinyur- atau biro konsultan kepada seorang
Dircktur Jendcral atau scorang Menteri dari sehuah Depa:-temen.
3. Daftar lsi. Memuat kepala-kepala bab dan bagian, dan
naungkin juga sub-bagian. Suatu daftar isi yang diatur dengan baik
akan mcmbcrikan kepada pembaca suatu tinjauan yang dinilai amat
baik mengcnai bagaimana bahan-bahan laporan tersebut telah
tcrsusun. Daftar isi harus dilengkapi dengan daftar gambar-gambar
dan daftar tabel-tabel.
4. Ikhtisar Laporan. Bab ini harus merupakan suatu peninjauan
singkat mengenai pokok-pokok dari pada isi laporan seluruhnya.
Dimulai dengan menentukan tujuan-tujuan mengenai rencana
proyek. Kcmudian harus ditunjukkan begaimana perbcdaan kompo-
nen-komponen pemanfaatan sumber-sumber alam yang berhubung-
an satu sama lain; rencana-rencana altcrnatif apakah yang telah
diteliti berikut biaya dan manfaatnya; dan dengan dasar yang
bagaimanakall pcmilihan dari rcncana yang paling diinginkan rclah
dilak\anakan. lkllti\;tr ini d;apat diakhiri dengan suatu uraian yang
\ingkat tm:ngenai bag;titnana pcmbiayaan dan pclaksanaan proyck
dapat dilak\anakan. Semuanya ini harus dikngkapi dengan gambar-
gambar, rctH.:ana-rcncana diagram-diagram dan referensi-rcferensi
yang ad<,~ kaitannya untuk dapat memberikan informasi yang lcbih
mendetail dalam bag.ian pnkok dari laporan, sedemikian hingga
sctiap otang yang kurang mengctahui mengcnai proyek ini dapat
dcngan mudah mcmpclajari dan mcngcnal aspck-aspek yang paling
penting dalam waktu yang sesingkat mungkin.
S. Pcndahuluan. Bab ini mcmperkcnalkan kepada para pcmbaca
mengcnai problema yang ada. Kita harus mcnghintlat:i untuk tidak
mcmbuat bah ini mcnjadi "ikhtisar laporan" yang lain, dan hanya
mcmbicarakan pendapat-pendapat sepcrti : mcngapa studi dilaksa-
nakan apakah tuju;tn-tujuannya. lbn hagaimana dikcrjakannya.

334
5.1. Otorisusi. Bagian ini menyajikan dokumcn asli olch siapa
studi diprakarsai. Otorisasi ini dapat mcrupakan syarat-syarat
penunjukan (terms of reference), atau surat-surat instruksi yang
menentukan luas (scope) studi. Bagian ini adalah pcnting scjauh
kualitas dari seluruh laponm atau sebagian dinilai/dikaji olch
instruksi-instruksi yang semula ditcrima oleh penyuc>un.
5.2. Penelitian Sebelumnya. Bagian ini menyajikan satu ring-
kasan dari penelitian-penclitian sebelumnya yang mempunyai sang-
kut paut dengan studi·studi sekarang. Pendapat-pendapat dan
rckomendasi-rekomendasi dari penclitian-penclitian sebelumnya ini,
tcrmasuk setiap laporan dari pra-kelayakan (reconnaissance re-
ports). harus ditinjau kemhali.
5 ..1. Tujuan Pruyck. Bagian ini akan mcrnuat suatu pcnjt:lasan
yang meliputi banyak hal (comprehensive) sehubungan dengan
tujuan-tujuan proyck. Tujuan-tujuan ini dapat mcliputi : menaikkan
produksi; merangsang industri; mempertinggi kesejahteraan sosial
dari kestabilan nasional; dan lain-lain.
5.4. Jangkauan penelltlan. Bagian ini mcneliti cara bagaimana
penclitian-penelitian telah dilaksanakan; meneliti jumlah total
tenaga ahli, waktu dan blaya yang telah dilibatkan; meneliti survai-
survai lapangan, riset labcratorium, dan studi-studi perkantoran.
5.5. Pemyataan-pemyataan. Bagian ini membcrikan kesempatan
untuk memperkenalkan staf yang telah berpengalaman dalam
berbagai fase studi; untuk menyatakan semua bantuan dan pcr-
tolongan yang diterima dari organisasi lain dan individu-individu,
yang tidak termasuk dalam staf.
. 6. Gambaran Umum. Bab ini memberikan suatu gamoaran
mengenai penyusunan fisik dimana proyek ditempatkan. Uraian ini
memberikan data pokok di·atas mana studi berlandaskan. Jika perlu,
data ini boleh dianalisa dan diintcrpretasikan. Suatu pendapat dapat
dinyatakan sehubungan dengan dapat dipercaya atau tidaknya data
dan mengenai kebutuhan .akan tambahan data. Bab ini harus relatif
singkat dan tidak akan .melebihi 10% dari seluruh laporan. Referen-
si-referensi dapat dibuat sebagai Lampiran-lampiran atau Laporan-
laporan Tambahan.
6.1. Geografi dan· Geologi. Bagian ini memberikan suatu uraian
mengenai ciri-ciri geografi dan geologi yang berhubungan dengan
proyek. Peta-peta harus disediakan yang menunjukkan sungai-su-
ngai, danau-danau, topografi, kota-kota, penyebaran penduduk, .dan
bentuk-bentuk geologi yang banyak menunjang dalam pelaksanaan
studi. Peta-peta terscbut harus dipcrsiapkan dcngan baik dan
sedapat mungkin diberikan dengan catatan-catatan penjelasan agar
supaya mudah dimengerti.
6.2. Cuaca dan Curah-hujan. Bagian ini memberikan data sehu-
bungan dengan penyebaran curah-hujan dalam waktu dan tempat,

JJS
penguapan, transpirasi, temperatur, kelembaban, sinar matahari dan
angin. Semua data ini harus diberikan dalam bentuk peta-peta,
diagram-diagram dan tabel-tabel yang baik sekali.
6.3. Sejarah dan Perkembangan. Bagian ini memberikan suatu
kesempatan untuk memberlkan gambaran secara singkat mengenai
sejarah sebelumnya dan perkembangannya sekarang dari daerah
yang sedang dipertimbangkan, sedemikian hingga suatu pengertian
yang lebih baik dapat diperoleh dari masalah-masalah yang sedang
dihdadapi.
6.4. Kondlsl Soslai-Ekonoml. Dalam bagian ini data yang
berkaitan dapat disajikan sehubungan dengan pendapatan daerah,
· penyebaran pendapatan, pemilikan tanah, pengembangan industri,
kondisi penghidupan dan pekerjaan, pengangguran, pendidikan,
pelayanan sosial, pertambahan penduduk, dsb.
6.5. Somber-somber Alam. Bagian ini dapat memberikan data
mengenai sumber-sumber alam yang tersedia, antara lain : perairan,
pertambangan, perhutanan, pertanian, dan perikanan yang_ berkait-
an dengan proyek.
6.6. Tata-guna Tanah. Dalam bagian ini digambarkan bagian-
bagian manakah dari daerah proyek yang dapat digunakan untuk
areal pertanian, untuk proyek-proyek perindustrian, untuk daerah
pemukirnan, dan untuk kcperluan pcnggunaan-pcnggunaan lainnya.
Dalam peta tata guna tanah ini biasanya· juga disebutkan mengenai
klasifikasi tanahnya.
6.7. Yurisdiksi. Dalam bagian ini ditinjau mengenai kepemilikan
sumber-sumber alam tersebut diatas (6.5), dan masalah-masalah
apakah lainnya yang berhubungan dengan hukum mungkin timbul
dalam rangka pelaksanaan proyek dan pengembangan sumber-sum-
ber ini dengan car a yang se-efisien mungkin. . ·" •
7. Proyekst Dasar Ekonomi. Bab ini rnenyajikan ~ati ·estimasi
mengenai perkembangan penduduk dimasa n1endatar1g, dan tcegiat:'
an-kegiatan ekonominya didalam daerah proyek. Estimasi-estimasi
ini harus dibuat untuk jangka waktu paling sedikitnya beberapa
dasa-warsa (decade) dalam masa mendatang. Estimasi-estimasi ini
sudah barang tentu tidak luput dari kesalahan, akan tetapi sangat
penting untuk penilaian kebutuhan pengembangan dalam daerah
proyek, dan penilaian kelayakan dari alternatif rencana-rencana
pengembangannya.
8. Analisa Teknis. Dalam bab ini akan dibahas secara terperinci
mengenai ·hal-hal yang berhubungan dengan rencana proyek ditinjau
dari sudut teknis, antara lain : mengenai klasifikasi tanah didaerah
itu, rencana rehabilitasi atau pengembangan proyek, .mmber-sumber
daya yang tersedia, detail disain dari bangunan yang direncanakan,
tahapan konstruksi bangunan, dan estimasi biayanya.

336
8.1. Klasifikasi Tanah. Bagian ini mempel<rjari tentang karak-
teristik-karakteristik yang berhubungan dengan formasi-formasi
tanah yang berlainan dalam daerah proyek, seperti misalnya : struk-
tur tanah; komposisi kimiawi dari tanah dan air tanah; sifat
kemampuan pengeringan dari lapisan tanah sebelah bawah (the
drainage properties of the subsoils); fluktuasi permukaan air-tanah
sepanjang tahun; dan lain sebagainya.
8.2. Rencana Rehabilitasi/Pengembangan. Dalam bagian ini
akan dibahas mengenai kemungkinan-kemungkinan rencana yang
perlu disiapkan. Yang dimaksudkan disini ialah : apakah rencana
pembangunan untuk daerah itu cukup dengan mengadakan reha-
bilitasi terhadap bangunan-bangunan yang telah ada?; apakah perlu
diad.akan bangunan-bangunan yang berarti pengembangan; ataukah
disamping perlu adanya rehabilitasi juga diperlukan adanya
bangunan-bangunan baru, yang berarti rehabilitasi maupun pe-
ngembangan diperlukan untuk daerah itu.
8.3. Sumber-sumber Daya yang tersedla. Bagian ini akan mem-
pelajari sumber-sumber daya yang tersedia dalam daerah itu dise-
suaikan dengan rcncana proyek. Jika proyek irigasi yang direncana-
kan, maka pengan1atan harus dititikberatkan kepada sumber-sum-
ber airnya. Apabila untuk industri pabrik semen misalnya, maka
penelitian terutama ditujukan pada bahan-bahan mineral yang
diperlukan untuk pendirian pabrik tersebut; dan lain sebagainya.
8.4. Disain Pendahuluan (Preliminary Design). Scsuai dengan
sifat studinya, dalam bagian ini hanya dipersiapkan gambar-gam-
bar disain pendahuluan saja, dilengkapi dengan perhitungan-perhi-
tungan yang diperlukan, baik untuk bangunan utama maupun
bangunan-bangunan pelengkapnya. Gambar-gambar disain biasanya
dibuttt dengan ska.l-i,~ p : 100 dan 1 : 200).
8.5. T'ahp•~_;J(GilAt, "&gian ini memberikan gambaran
mcngcnai bagih~M"' dari proyek yang pcrlu didahulu-
kan pembangunannya. Dengan kata lain bagian ini mcnggambarkan
urutan pelaksanaan·pembangunan bagian-bagian dari proyek sesuai
dengan rencana. Misalnya dengan mendahulukan jalan masuk; ke-
mudian disusul dengan gudang-gudang tempat penyimpanan bahan-
bahan dan peralatan keperluan proyek; sesudah ini dibangun gardu
listrik dan tempat-tempat penyimpanan air yang dipersiapkan untuk
proyek. dan seterusnya.
8.6. Estimasi Biaya. Akhirnya berdasarkan gambar-garnbar de-
tail disain dan tahapan konstruksi terscbut dapat dipersiapkan suatu
estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan
proyek dirnaksud. Dalam estimasi biaya ini sebaiknya dipcrhitung-
kan kcmungkinan adanya kcnaikan harga bahan-bahan discbabkan
adanya inflasi dan lain sebagainya.

337
9. Pelaksanaan Proyek. Dalam bab ini dibicarakan langkah-
langkah apakah yang akan diambil untuk membawa rencana proyek
yang diusulkan kepada realisasinya. Hal ini adalah pcnting bahwa
semua elemen-clcmen yang esensial untuk suatu keseimbangan sosial
dan pengembangan ekonomi telah dimasukkan dalam program yang
diusulkan, dan bahwa unsur waktu adalah realistis dan sesuai
dengan estimasi-estimasi keuntungan dari analisa-analisa ekonomi.
9.1. Daftar Waktu Pembangunan. Bagian ini menyajikan baga-n
waktu pelaksanaan konstruksi yang diusulkan mengenai pekerjaan-
pekerjaan enjinering yang termasuk dalam rencana proyek. ~angl
permulaan rencana kerja dapat dimulai pada saatnya dikeluarkan
otorisasi atau ditanda-tangani surat kontrak kerja. Kegiatan per-
mulaan merupakan disain akhir dan persiapan lapangan dari
pekerjaan-pekerjaan cnjincring. Tanggal penghentian pekerjaan
ialah setelah diadakan pemeriksaan, persetujuan dan penerimaan
dengan baik oleh pemberi tugas. Periode. waktu keseluruhan dimulai
dari tanggal permulaan sampai dengan tanggal penghentian tugas,
dapat berkisar dari beberapa tahun sampai beberapa puluh tahun,
tergantung pada sifat dan luas dari proyek.
9.2. Daftar Waktu Pengembangan. Dala111, "bagian ini disajikan
~nca kerja pengembangan proyek yang di'usulkan, setelah dise-
lesaikan sebagian besar dari pekerjaan-pekerjaan enjinering. Untuk
beberapa proyek, seperti misalnya proyek pengendalian banjir untuk
melindungi kakayaan alam dan rakyat yang telah ada, tidak boleh
ada periode pengembangan sama sekali. Untuk proyek-proyek lain-
nya, seperti untuk tenaga air dan pengada&n air bersih, periode
pengembangannya boleh dikatakan relatif pendek. Akan tetapi
untuk proyek-proyek pengembangan pertanian, termasuk irigasi dan
drainase, periode pengembangan dapat diperpanjang sampai bebe-
rapa puluh tahun. Hal-hal tersebut diatas harus ditentukan secara
cermat dan diperlihatkan dalam daftar waktu.
9.3. Demonstrasi dan Latihan. Dua kegiatan ini amat penting,
yaf'~ kerap-kali diabaikan dalam proyek-proyek dinegara-negara
yang sedang berkembang. Misalnya untuk proyek pengembangan
pertania.n, sangat diperlukan adanya pembukaan tanah pertanian
untuk percobaan atau demonstrasi yang dilengkapi dengan fasilitas
tempat-tempat Iatihan, dimana petani-petani setempat dapat melihat
sendiri input-input pertanian apakah yang memactai untuk kepro-
duktifan tanah mereka, dan dimana mereka dapat memperoleh
pengetahuan dan ketrampilan untuk penggarapan tanah mereka
selanjutnya. Demikian pula halnya dengan proyek pengembangan
industri, kita perlu menyediakan tempat untuk mengadakan de-
monstrasi dan Iatihan mengenai penggunaan alat-alat dan pengo-
lahan bahan, agar mutunya bertambah baik dan produksinya
meningkat. Suatu rencana yang mendetaU dan realistis untuk peng-

338
adaan demonstrasi dan latihan akan sangat mempertinggi prospek
untuk penerimaan suatu peroyek pengembangan yang diusulkan.
9.4. FasiUtas Kredlt dan Pemasaran. Untuk mencapai tujuan-
tujuan tersebut diatas, dalam laporan studi kelayakan harus di-
jelaskan secara teliti berapa banyak modal yang akan diperlukan,
dari mana dana-dana ini akan diperoleh dan dalam bentuk kredit
apakah akan dapat disediakan. Disamping itu, perlu adanya sarana-
sarana untuk mencukupi fasilitas-fasilitas transportasi, penyimpanan
dan pemasarannya, menjelang proyek-proyek tersebut untuk per-
tama kali dipungut atau diambil hasilnya. Dalam laporan harus
ditunjukkan kapan dan bagaimana fasilitas-fasilitas dimaksud dapat
disediakan.
9.5. Administrasi dan Pengclolaan. Dari saat bahwa pekerjaan-
pekerjaan enjinering yang utama telah diselesaikan, proyek memer·
lukan suatu pekerjaan administrasi yang efisien. Tugas pertamanya
adalah mengarahkan proyek melalui periode pengembangannya.
Setelah itu, proyek harus dioperasikan dan diadakan pemeliharaan.
Dalam laporan harus digambarkan dengan jelas mengenai struktur
organisasi dari pada asministrasi proyek, yang disesuaikan dcngan
instansi-instansi pemerin_tah yang telah ada, dan wewenang serta
tanggung jawab apakah yang akan dimiliki proyek untuk kepen-
tingan masyarakat.
10. Pembiayaan Proyek. Bab ini membicarakan pengaturan-pe-
ngaturan yang diusulkan untuk pembiayaan rencana yang dipilih
Pengaturan-pengaturan ini meliputi :
a. Pembagian tanggung jawab keuangan diantara para ahli yang
berbeda-beda yang ikut serta dalam rencana proyek.
b. Jadwal waktu (schedule) dimana modal telah disediakan dari
dana-dana dalam negeri maupun luar negeri.
c. Metode-metode pengembalian yang diusulkan oleh para pema-
kai modal kepada instansi-instansi yang telah menyediakan
dana tersebut.
Dengan demikian, maka· pembiayaan proyek dapat dikelola dengan
jelas dan baik, dan pr-oyek akan berjalan dengan lancar sesuai
dengan rencana yang disiapkan.
11. Anallsa Sosi~-Eknml. Dalam bab ini suatu analisa menge-
nai biaya dan manfaat proyek akan dibuat dan pertimbangan ter-
hadap aspek-aspek sosial akan diberikan dalam rangka memperoleh
rencana pengembangan proyek yang paling di-inginkan.
11.1. Blaya Proyek. Dalam bagian ini semua perhitungan-per-
hitungan biaya dikumpulkan dan disajikan dalam betuk yang jelas
dan singkat. Perhitungan biaya-iJiaya ini akan meliputi biaya-biaya
modal, biaya-biaya operasional dan biaya-biaya pemeliharaan dari
pekerjaan-pekerjaan enjinering yang merupakan bagian dari alter-
natif-alternatif rencana.

339
11.2. Keuntungan Proyek. Dengan cara yang sama semua keun-
tungan proyek dikumpulkan dalam bagian ini. Keuntungan atau
manfaat proyek dapat mencakup baik yang nyata maupun yang
tidak nyata, dan yang langsung maupun yang tidak langsung.
---- - ·-- .
11.3. Analisa Untung-Biaya. Dalam bagian ini pertama-tama
dibahas mengenai langkah-langkah yang amat penting, seperti :
perbandingan untung-biaya (B/C ratio), keuntungan-keuntungan
bersih, dan tingkat-pengembalian (RR) yang diperhitungkan dengan
tingkat bunga yang pantas. Kemudian aspek-aspek lain yang perlu
dipertimbangkan antara lain ialah tersedianya modal untuk proyek.
Atas dasar fakta-fakta dan perhitungan-perhitungan ini, maka dari
·sudut tinjauan ekonomi proyek alternatif rencana yang paling di-
inginkan dapat ditentukan.
11.4. Ekonoml Naslonal. Dalam bagian ini alternatif proyek-pro-
yek ditinjau dari sudut sumbangannya. kepada ekonomi nasional
untuk negara. Pengaruh atas pendapatan nasional, kenaikan pajak-
pajak, perburuhan umum (general employment), perdagangan inter-
nasional, neraca pembayaran, atau pengembangan industri, harus
dipertimbangkan. Hubungannya kepada proyek-proyek dan prog-
ram-program lainnya, dan pengaruh yang akan dipunyainya dalam
menimbulkan kegairahan dan bantuannya, harus dibicarakan.
Jika beberapa dari pengaruh-pengaruh ini adalah penting sekali dan
berarti, maka mungkin sekali dapat dijadikan alasan untuk menen-
tukan bahwa altematif lainnya adalah yang paling di-inginkan dari
pada yang telah dipilih dari sudut ekonomi proyek.
11.5. Pertlmbangan Soslal. Dalam bagian ini alternatif proyek-
proyek ditinjau atas dasar sumbangannya kepada kesejahteraan
sosial. Hal ini dapat merupakan penanggulangan terhadap bencana-
bencana alam seperti banjir dan kekeringan akibat musim kemarau
yang terlalu panjang; atau· merupakan suatu kebebasan yang lebih
besar dari masyarakat petani; atau merupakan suatu kondisi peng-
hidupan yang lebih menyenangkan; atau fasilitas-fasilitas rekreasi
yang lebih banyak; atau berkurangnya ketergantungan politik dari
lain negara; atau hubungan-hubungan persahabatan yang lebih baik
dari lain-lain negara. Ada kemungkinannya bahwa beberapa dari
aspek-aspek ini adalah begitu penting, sehingga menghasilkan· suatu
pemilihan proyek yang lain dari pada yang telah dipilih berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan ekonomi.
11.6. Pem.lllhan Rencana. Setelah mempertimbangkan alternatif
rencana-rencana dari ·sudut ekonomi proyek, dari segi ekonomi
riasional, dan dari sudut kesejahteraan sosial, bagian ini memberi-
kan pertimbangan-pertimbangan yang lebih mendalam yang meng-
arah kepada pemilihan rencana sementara oleh para staf ahli, yang
dapat dipertanggung jawabkan untuk penyiapan laporan studi

340
kelayakan. Adatah pantas dinyatakan pula bahwa pertimbangan-
pertimbangan potitik atau keputusan dari pejabat-pejabat yang lebih
tinggi dapat merubah pemilihan rencana tersebut.
12. Kesimpulan dan Rekomendasl. Bab terakhir dari laporan
studi kelayakan ini pertama-tama menyajikan penemuan-penemuan
studi yang berdasarkan fakta-fakta dalam sejumlah kesimpulan-
kesimpulan. Penemuan-peneniuan ini dapat berkenaan dengan ter·
sedianya air, fisibilitas dan estimasi biaya konstruksi pekerjaan-
pekerjaan enjinering tertentu, .keproduktifan tanah, tersediapya
pasar untuk produk-produk yang dih~slkan, dan estimasi keun-
tungan-keuntungan dari altematif proyek-proyek yang direncanakan.
Setelah itu, bab ini menyajikan sejumlah rekomendasi-rekomendasi.
Pertama-tama dapat merupakan rekomendasi bahwa suatu proyek
tertentu dapat diterima untuk dilaksanakan. Kemudian dapat
menyusul rekomendasi sehubungan dengan pembiayaan proyck,
survei-survei lapangan tambahan dan studi-studi yang harus dibuat
sebelum disan-~ akhir dari pekerjaan-pekerjaan enjinering
dapat dipersiapkan, dan langkah-langkah yang harus diambil untuk
membawa proyek kepada pengembangan seluruhnya pada waktu
yang sesingkat mungkin.

341
LAMPI RAN -LAMPI RAN
LAMPIRAN A
Lampiran A

SYMBOL DAN RUMUS DASAR BUNGA

i = tingkat bunga per periodc waktu (biasa11ya I tahu11)


n = jumlah periode-periode

(F/P,i'%,11) =(I + i) 11 Faktor Jumlah Kompon/FJK


(Pembayara11 Tunggal)

(P/F.icr/.o, 11) = Faktor· Nilai Sekara11g/FNS


(I + i) 11 ( Pcmhayaran Tunggal)

(I + i) 11 - I
(FI A.i%, 11 l = Faktor Jumlah Kompon/FJK
( Hangkaian Seragam)

(A/F.i'Y.•.I1) = - - - - - - Faktor Dana Dicndapka11/FOD

·i (I + i) 11
(A/P,i%.11) = - - - - - - Faktor Pemulihan Modal/ FPM
(I + i) 11 -

(I +i) 11 - 1
(PI A,io/o,l1) = Faktor Nilai Sekarang/FNS
i(l + i) 11 (Rangkaian Scragam)

l 11
(A/G,i%,n) ~=
t
--
i (I + i)n
Faktor Perubahan
Derethitung/FPDH
(ke Rangkaian Seragam)

347
LAMPIRAN B
Yz%
-- Faklor Pcmbayaran Tunggal faklor Rangkaian Pembayaran Seragarn
I FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
I (CAF) (CRF) (PWF) (SFF) (CAF) (AGCF)
(PWFl


I ~
(F/P,Y,,n)

1 0050
1 0100
(P/F,'/,,n)

99503
99008
(A/P,Y,,n)

1 0051
50385
(P/A,'IJ,n)

.9949
1.9847
(Aif,Yo,n)

1.0001
.49885
(f/A,'IJ,n)

.9998
2.0046
(AIG,•/,,n)

.0000
.4613
n

1
2
1 01!)0 Y8515 33674 2.96~ .33114 3.0143 .9537 3
I ~ 1 0201 98025 25318 3.9497 .24818 4.0292 1.4531 4
I 5 1 0252 97538 20305 4.9248 .19805 5.0491 1.9462 5
I 6 1 OJOJ 97052 . 16963 5.8951 .16463 6.0741 2.4413 6
i I 1 0~ 96570 .14576 6.8606 .14076 7.1043 2.9364 7
I 8 1 0407 96089 12 786 7.8213 .12286 8.1396 3.4304 8
9 I 04~9 Y~61 .11393 B. 7772 .10893 9.1800 3.9231 9
10 1 0~1 95136 10279 9. 7282 .097 79 10.225 4.4140 10
I
i II I O!.J6J IJ4btiJ OCJJ6H 10 674 .08868 11.276 4.9063 11
II I Ohlti <J411J2 OOtiOIJ 11 616 08109 12.332 5.3959 12
; 13 1 0669 937Z3 07966 12 553 .07466 13.394 5.8857 13
14 I 0723 93257 07415 13,485 06915 14.460 6.3752 14
I
I 0716 CJ219J 06938 14.413 06438 15.532 6.861. 15
i ·~
lfi I Ol:JJO Y2J32 06520 15 336 .06020 16.610 7.3489 16
i 1 0884 91872 .06152 16.255 .05652 11.693 7.8351 17
:: 18
17
1 ()IJJ9 IJI415 05824 17 168 .05324 18.781 8.3198 18
19 I 0!)93 90961 0~!)31 18 078 .05031 19.874 8.8046 19
10 1 1048 90508 05261l 18.983 .04768 20 974 9.2892 20
I
! 21 1 1103 90058 05029 19 883 .04529 i2t0'/8 9 1715 21
22 1 1159 89610 04812 20 779 04312'' ·:23 183 10.253 22
23 1 1]~ 89164 04614 21.671 .04114 24 304 10.735 23
24 1 1271 A8721 04433 22 558 .03933 25 425 11.216 24
25 1 I 327 H11280 0426fi 23440 03766 26.552 11 695 25
26 1 1384 87841 04111 24 318 0361'2 27 685 12.113 26
}7 1 1441 H7404 OJCJf,q 25 192 03469 28 823 12.652 27
86969 03837 26 062 03337 29 967 13.129 28
i 28
29
1 1498
1 1555 86536 03714 26 927 .03214 31.116 13.605 29

i 30
31
1 1613
1 1671
86106
85678
03599
OJ491
27
28
788
644
03099
02991
32 272
3J.4JJ
14.081
14.555
30
31
: 32 1 1730 H5251 03390 29 497 02890 J4.600 15 029 32
! JJ 1 1788 ~4827 03295 30 345 .02795 35.772 15.501 33
36.951 15.974 34
i )4 1 1847
1 1906
1::1440!)
83986
03206
03122
31
32
189
028
.02706
02622 38.135 16.446 35
3~
I 36 164 44.147 18.790 40
' 40 1 2207 81918 02765 .02265
I
45 1 7515 79901 024118 40 198 01988 50.311 21.113 45
! 50 1 2831 77933 02266 44 133 .01766 56.630 23.41o 50
55 1 3155 76014 02085 47 971 .01585 63.109 25.699 55
' 60 1 3487 74142 01934 51 715 .0143. 69.751 27.960 60

65 1.3828 72311 01806 55 366 .01306 76.561 30.201 65


70 1 4177 . 70536 01697 58.928 .01197 83.543 32.422 70
75 1 4535 68799 .01603 62.401 .01103 90.701 34.622 75
80 1 4902 .67105 .01520 65.790 .01020 98.040 36.802 80
85 1.5278 .65453 01447 69 cg4 .00947 105.56 38.961 85

90 1 5663 638.1 .01383 72318 .00883 113.27 41.099 90


95 1.6059 .62269 .01325 75 462 .00825 121.18 43.218 95
100 1 6464 .60736 .01273 78.528 .00773 129.29 45.316 100

351
1%
Faklor Pcmbayaran Tungal Faklor Ranakalaa PcmbaJUUI Scraaam
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
'
(CAF) · (PWF) (CRF') (PWF) (SF F) (CAF) (AOCF) l
;
D (PIP,I,D) (PIP,I,a) (.VP,I,a) (PIA,I,a) (AIP,I,D) (P/A,I,D) (.VG,I,a) D i
1
2
3
1.01110
1.0201
1.0303
.111010
.111030
.1170511
1.0100
.50757
.3-6
.99110
1.9701
2.9406
1.0000
.•9757
.3311011
.9999
2.0097
3.0297
...
.110110

.11813
~
1
2
3
iI
i


5
1.04011
1.0510
.9110911
.9111•7
.251131
.201106
3.901•
•. 8528
.2.631
.19607
•. 0598
5.11103
1.• 751
1.91175
•5
II 1.01115 .9.205 .17257 5.79.7 .16257 6.1512 2 .• 581 6
7 '.0721 .13273 .1 . . 65 6. 7273 . 13865 7.2125 2.9.69 7
II 1.01128 .112349 . 13071 7.11507 . 12071 1.28•5 3 .• 349 8
II 1.09311 .111.35 .11675 8.5649 .10675 9.3672 3.9209 9
10 1.10ota .!10530 .10560 9 .• 701 .09560 10.• 60 •.• 047 10
11 1.11511 .11963. .09&•7 10.366 .08&•7 11.565 •. 6872 11
12 I. 1266 .887•& .08886 11.253 .07886 12.680 5.3682 12

,.
13 1.1380
1. toll!•
.81868
.811991
.08242
.07691
12.132
13.1102
.072•2
.06691
13.807
••. ,.5
5.8.76
6.3253 ,.
13

15 1.11109 .811137 .07213 13.863 .06213 1&.09• 6.8010 15


'
Ill 1.1725 .85284 .06715 ••. 7111 .057115 17.255 7.275. Ill
17 1.1U2' .a ...o .0. .27 15.560 .011427 18 .•27 7.7 . . 3 17
11 1.19111 .8360• .06099 16.3911 .05099 19.611 8.2192 18
1!1 1.20110 .827711 .05106 17.223 .0. . 06 20.807 8.6813 19
20 1.2201 .111157 .055•2 18.0•3 .0•5•2 22.015 9.1560 20
21 1.2323 .111•5 .0530• 18.85. .0•30• 23.2:\; 9.6222 21
22 1.2 . .11 .80342 .05087 19.1158 0-7 2 •.• 67 10.086 22
23 1.2571 .795•7 .0 . .89 20 .•S3 .03889 25 712 10.5•9 23
2. 1.21188 .78751 .0.708 21.240 .03708 26.969 11.010 2.
25 1.2823 .771171 .0.5•1 22.020 .035•1 28.238 11 .• 69 25
211 1.2952 .77207 .04387 22.792 .03387 29.521 11.927 211
27 1.3081 .7~3 .o•:i•s 23.556 .032•5 30.816 12.383 27
21
21
1.3212
1.3~
.756811
.7 . . 37
.o•• 13
.031110
2•.313
25.0112
.03113
.02990
32.12.
33 •• 5
12.838
13 291
21
29
30 1.3471 .741115 .03875 25.10• .02875 34.779 13.7•2 30
31 1.3112 .73ota1 .Ol711B 26539 .02768 36.127 ••. 191 31
32 1.37. . .72733 .03867 27.266 .02667 37 .• 88 ••. 640 32
33 1.381111 .72013 .03573 27986 .02573 38 863 IS.OB& 33
34 1.4025 .71301 .o~• 21.691 .02 . . . 40.2S1 1S.S31 3•
311 ... 1115 .705115 .03401 29 405 .02401 •1.6S3 15.973 35

40 1 ...87 .117169 .030.6 32.831 .02046 ... 878 18.1&• •o


.I 1.5~7 11311011 .02771 36 090 01771 56.71 20 31. •5
10 .02552 39 192 01552 6 .. •52 22 .23 50
II
·~
1.7284
-08
57857 .02373 . , , .. 2 01373 12.839 2 • •91 55
80 1.8165 .S50•I 02225 4.9~0 01225 81 655 26.520 60
II 1.90112 .52378 .02100 .7 622 .01100 90.920 28.5011 115

.
70 2.0065 .•11836 .01993 50.163 .00993 100.65 30 .• 57 70
71 2.10111 .• 7.11 .01902 52 512 .00!'02 110.81 32.366 75
10
II
2.211•
2.3215 __
.• 5117
.• 2127
.01822
.01752
5•883
57.072
.00822
.00752
121 ~
132.95
3•.236
36.067
80
85
10 2 .... 3 .01690 59 158 .00690 • .... 83 37.8511 eo
115 2.5732 .388112 .016311 61.138 .00636 157.32 39.111. 115
100 2.7~ . 361711 .01587 63.02 • 00517 170 ... .1.330 100

352
1%%
I Falttor Pemba7aru Tungal Falttor RmaltaJIUI Pensb•JaraD Seraaam
FJK FNS FPM FNS PDD PJK PPDH
(CAP) (PWF) (CRF) (PWF) (SFF) (CAP) (AOCP)
i
I n (P/P,l'h,a) (P/P,l'h.a) IAF:.n~al (P/A,l'h,a)· (AIP,l'h,a) (P/A,l'h,a) (AIG,l'h,a) a
I
1 1.0150 .98522 1.0150 .9852 1.0000 1.0000 .0000 I

!
I
2
3
1.1b02
1.0456
.97066
.95632
.111131
.34340
1.9557
2.9120
.411631
.32840
2.0148
3.0450
.4917
.9857
2
3
4 1.0613 .94219 .26946 3.8540 .2U46 4.0905 1.4760 4
5 1.0772 .92827 .20!110 4.7823 .111410 5.1518 1.9653 5
6 1.0934 .111455 .17554 5.6967 .16064 6.2290 2.4511 6
.13657 7.3223 2.9351 7
t· 7 1.1098
1.1264
.110103
.88772
.15157
.133511
6.5977
7.4853 .118611 8.4320 3.4161 8
8
9 1.1433 .87460 .11962 8.3598 .10462 9.5585 3.8952 9
10 1.1605 .86168 .10844 9.2214 .09344 10.701 4.3716 10
11 1.1779 .84894 .09930 10.070 .08430 11.862 4.8456 ,
12 1.1956 .83640 .09169 10.906 .07669 13.039 5.3169 12
'i 13
14
1.2135
1.2317
.82404
.81186
.08525
.07973
11.730
12.542
.07025
.06473
14.235
15.448
5.7863
6.2524 ,.13
15 1.2502 .7111187 .0741~ 13.342 .05995 16.680 6 7165 15
: 16 1.26811 .78805 .07077 14.130 .05577 17.930 7.1781 16
17 1.2879 . 77640 .. 06708 14.906 .05208 19.199 7.6374 17
18 1.3073 . 76493 .06381 15.671 .04881 20.487 8.0939 18
19 1.3269 . 75363 .06088 16.424 .04588 21.7114 8.5482 19
I 20 1.3468 .74249 .05825. 17.167 .04325 23.121 8 9998 20
li 21 1.3670 .73152 .05587 17.898 .04087 24.468 9.4493· 21
I 22 1.3875 .72071 .05371 18.619 .03871 25.834 9 8959 22
23 1.4083 .71006 .05173 19 329 .03673 27.222 10.340 23
! 24 1.4294 .69957 .04993 20.028 .03493 28.630 10.782
11.221
24
25
I 25 1.4509 .681123 .04827 20.718 .03327 30.059
26 1.4726 .67904 .04674 21.397 .03174 31.510 11.658 26
' 27 1.4941 .66901 .04532 22.066 .03032 32.1183 12.093 27
28 1.5171 65912 .04400 22.725 .02900 34.477 12.525 28
1 29 1.5399 .64938 .04278 23.374 02778 35.994 12.955 29
30 1.5630 .63979 .04164 24.014 .02664 37.534 13.382 30
31 1.5864 .63033 .04058 24.6~ .02558 39.097 13.807 31
32 1.6102 62102 .03958 25.265 .02458 40.683 14.229 32
I 33 1.6344 .61184 .03864 25.877 .02364 42.293 14.649 33
i 34
35
1.6589
1.6838
.60280
.59389
.03776
.036114
26.47!'
27.073
.02276
.02194
43.1128
45.586
15 067
15.482
34
35
'
i 40 1.8139 55129 .03343 29.913 .01843 54.261 17.522 40
45 1.9541 .51174 03072 32.550 .01572 63.806 19.501 45
50 2.1051 .47504 .02857 34.997 .01357 73.673 21.422 50
55 2.2677 .44096 .02683 37.269 .01183 84.518 23.283 55
60 2.4430 .40933 02539 39.378 .010311 96.201 25.087 60
i 65 2.6318 .371197 .02419• .t.335 .00919 108.78 26.833 65
. 70
75
2.8351
3.0542
.35271
.32741
.02317.
022'30
4;1.152
44.839
.00817
.00730
122.34
136.95
28.523
30.157
70
75
I 80 3.2903 .30392 02155 46.405 .00655 152.68 31.737 80
I
I
85 3.5445 .28212 020P'.l 47.858 .005811 169.63 33 262 85
I
90 3 8185 .26188 0203:. 49.207 .00532 187.89 34.734 90
95
100
4.1135
4.4314
.24310
.22566
<01982
.01937
I 5CI.4ti0
51.622
.00481
.004J7
207.57
228.76
38.155
37.524
95
100
I I

JSJ
2%
Pattor Ptmba,.,... TUIIJial Paktor Raqtaiaa PcmbaJana Seraaam
PJJt FNS PPM FNS' PDD PJJt PPDH
(CAP) (PWI') (CRP) (PWF) (SFf) (CAl') (AOCP)

• (PIP,l,ll) (P/P,l,a) (A/P,l,a) (P/A,l,a) (AIP,l,a) (P/A,l,a) (A/G,l,a)



1 1.0200 .880311 1.0200 .no• 1.0000 1.0000 .0000 1
2 1.0.0. .111117 .1111107 1.1.111 .•11107 2.01H ••13-t 2
3 1.0612 .1.232 .3otll77 2.8837 .321177 3.01103 .1111111 3

II
1.0112•
1. 10.0
.1123115
.101173
.2112113
.21217
3.80711
•. 7132
.2.2113
.11217
•.n1•
11.2031
1 •• 733
1.11111•

5
II 1.12111 .11718 ,17853 5.11012 .1118113 11.3071 2 •..01 II
7 1.1 . . 11 .8701111 .. 154112 11 .• 717 .13otll2 7.~31 2.1181 7
8 1.17111 .8!1350 ,136111 7.3252 .1111111 1.1111211 3.31.0 8
II 1.11110 .8311711 .12252 8.11111 .10252 1.78.1 3.1111111 I
10 1.2181 .820311 ,11133 8.1822 .01133 10.1.11 •. 3:W7 10
II 1.2433 .80.27 .10211 1.7861 .011218 12.1118 •.1001 11
.01 . . 11 13.411 12
,.
12 1.21182 .788110 10.57• .07UII 11.21122
13 1.2135 .77304 .0111112 11.3U .01111.12 , •. 1171 11.7201 13
1. 1.3114 .75788 .011211 12.105 .06211 15.173 11.17114
Ill 1.3ot58 .7.302 .07783 12.8 . . .05783 17.212 11.1121111 Ill
111 1.3727 .721 . . .073115 13.1177 .0531111 18.11311 7.0778 111
17 1 ..002 .71•17 .0111117 14.2111 ,04117 20.011 7.52311 17
18 1 .• 282 .70017 .061170 1 •.1111 .041170 21 .• 11 7.11660 ·II
11 1 .•1187 .1111 . . . .011378 111.1177 .04378 22.8311 8 . .052 II
20 1 ... 51 .117218 .051111 111.350 .041111 2•.21111 8.8412 20
21 1.!111111 .1151711 .058711 17.010 .03871 25.781 1.2739 21
22 1.5.511 .1141185 .05663 17.657 .03663 27.297 9.7033' 22
23 1.57118 .113417 .654117 18.291 .03ot67 21.843 10.129 23
24 1.6084 .62173 .05287 18.113 .03287 30 .• 20 10.552 24
25 1.6.05 .10154 .05122 111.522 .03122 32.028 10.1172 25
211 1.11733 .111759 .041170 20.120 .02970 33.669 11.3118 26
27 1.70118 .58588 .0. . 211 20.7011 .02829 35.342 11.802 27
28 1.7409 .117431 .OU!19 21.280 .02699 37.049 12.212 28
211 1.77118 .116313 .04578 21.843 .02578 38.790 12.619 29
30 1.8113 .1152011 .0. . 115 22.3115 .02.65 .0.565 13.023 30
31 1.8.75 .11.1211 .04310 22.1137 .02360 42.377 13.423 31
32 1 ..... .530115 .04211 23.4157 .022151 ... 22 • 13.821 32
33 1.8221 .11202• .0.11511 23.987 .021159 46.1011 14.215 33
3-t 1.111011 .111004 .04082 24.497 .020112 ... 031 14.11011 34
35 1.811118 .110004 .04000 2•997 .02000 .9.991 14.99. 35
40 2.2071 .452111 .03656 27.354 .01656 60.398 16.886 40
411 2 .•377 .• 1021 .03311 211 ...11 .01391 71.888 18.701 45
50 2.111114 .3715• .03182 31.422 .01182 84.573 20... 0 50
55 2.1715 .3311112 .03014 33.174 .01014 98.579 22.103 55
10 3.2108 .304110 .02877 34.760 .00877 114.04 23.694 60
1111 3.1223 .271107 .02763 31.11115 .007153 131.11 25.212 65
70 3.811113 .25004 .0215117 37.487 .00667 149.98 26.6111 70
75 •.• 1115 .221147 .025811 311.6711 .0011815 170.77 28.041 75
10 •.1751 .20512 .02516 311.U3 .00516 1113.75 29.355 80
15 11.382• .185711 .02456 40.710 00456 211.12 30.604 85
110 11.1.21 .111827 .02405 41.5811 .00405 2•7.13 31.791 90
115 l.lllltl .15241 .02360 42.379 .00360 278.05 32.917 95
100 7.2..0 .1380• .0~32 43.097 .00320 312.20 33.984 100

354
Faktor hmba:ruu TlmaaJ Faklor Ranskaian Pembararaa Scra1am
i
FJit FNS PPM FNS FDD FJK FPDH,
(CAF) (PWF) (CRP) (PWF) (SFF) (CAF) (AGCF)

a (F/P,2~a) (P/F,2~a) (A/P,2'h,n) (P/A,2~.a) (A/P,2'h,n) (F/A,2'h,n) (AIG,2'h,n) a.


!
1 1.0250 .97561 1.0250 .9756 1.0000 1.0000 .0000 1
I
i 2 1.0506 .95182 .5188• 1.9273 .• 938• 2.02.3 .4930 2
!'
I
3

5
1.0768
1.1038
1.131 ..
.92860
.90595
.88386
.3501 •
.26582
.21525
2.8559
3.7618
... 6.57
.3251.
.2.082
.19025
3.0755
4.1524
5.2562
.9827
1.46111
1.9.96
.
3

II
6 1.1596 .86230 .18155 5.5079 .15655 6.38711 2 .• 2611 II
7 1.1886'.' .8.127 .111760 6.3.92 .132110 7.5.72 2.9002 7
8 1.218• .82075 .139•7 7.1699 ,11447 8.7358 3.3895 8
II 1.2.e88 .80073 .125 .. 6 7.9707 .100•6 9.95.2 3.83•6 9
I,, 10 1.2800 .78120 .11426 8.7518 ,08926 11.203 •. 2955 10
11 1.3120 .76215 .10511 9.51•0 .08011 12 . .e83 •. 752• 11
12 1.J.e.e8 .74356 .097•9 10.'257 .072•11 13.795 5.2052 12

I
i
,.
13

15
1.3785
1 .• 129
1 ... .e82
.725 .. 3
.70773
.690•7
.09105
.0855•
.08077
10.982
11.690
12.381
.06605
.0605•
.05577
15.1o60
16.518
17.931
5.6539
6.0985
6.5391
13
14
15

I 16 1 . .e844 .67363 .07660 13.05. .05160 19.379 6.9756 16


! 17 1.5216 .65720 .07293 13.711 .0 .. 7113 20.86• 7 .• 081 17
! 18 1.5596 .6.117 .06967 1•.353 .0... 67 22.385 7.8365 18
19 1.5986 .62553 .06676 , •. 978 .0.176 23.9•5 8.26011 111
20 1.6386 .61028 .06.15 15.588 .031115 25.5.. 3 8.6813 20
i .06179 16.18. .036711 "'2j;lil2 11.0976 21
21 1.67115 .595311
22 1.7215 .58087 .05965 16.765 .,OJ.-6.5 28.861 11.5100 22
23 1.76.. 5 .56671 .05770 17.331 .03270 30.583 11.9183 23
2.
25
26
.
1.8087
1.8539
1.9002
1.9477
.55288
.539o60
.112624
.51341
.05591
.05428
.05277
.05138
17.884
18.42..
18.950
19 .•113
.030111
.028.28-
.02777
.02638
32.347
3 ... 156
36.010
37.1110
10.322
10.723
11.1111
11.512
2 ..
25
26
27
27
' 28 1.9964 .50089 .05009 19.96• .025011 39.858 11.900 28
29 2.0.63 . .eB867 .O.e889 20.453 .023811 •1.as• 12.285 211
'
I
.02278 .. 3.901 12.665 30
I; 30 2.0975 .47675 .04778 20.11211
f, 31 2.1499 ...6512 .04674 21.3115 .02174 .. 5.1198 13.042 31
I! 32 2.2037 .45378 .0 ..1177 21.8.eB .02077 .e8.1.e8 13.415 32
33 2.2588 ....271 .0..... 11 22.2111 .0111811 110.352 13.784 33
i , .. _149
Joe 2.3152 .431111 .O.eo601 22.723 .011101 112.1110 3•
i 35 2.3731 ... 2138 .04321 23.1 .... .01821 54.1126 ,._511 35
,,
.a 2.6850 .3724.. .031184 25.102 .01.eB• 67,3119 16.261 .a
i •s 3.0378 .32918 .03727 26.832 .01227 811612 17.1117 •a
50 3.070 .211095 .031126 28.361 .010211 111 •.eao 19 . .e83 liO
55 3.8886 .25716 .03365 29.713 .00865 115.54 20.11511 5li
60 •. 31196 .22729 .03235 30.908 .00735 135.98 22.351 60
65 4.9777 .200811 .03128 31.9U .00628 1511.11 23.11511 II&
70 5.6318 .17756 .030o60 32.8117 .005o60 185.27 2•.881 70
75 6.3719 .15611 .. .02965 33.122 .00465 214.87 211.038 75
80 7.2092 .13871 .02903 3 .... 51 .00403 . 2.e8.36 27.115 80
: 85 8.1565 .122e0' .0211.e!l 35.095 .003•11 286.211 28.122 811
90 11.2283 ,10836 .o:zao• 311.6611 .003G.e 3211.13 211.062 liD
95 10 4 .. 1 .09578 .0271111 38.168 .00265 377.83 2!1.1137 Ill
100 11.813 .084U .02731 36.1113 .00231 ..32.51 30.7111 100

355
3%
Falttor PembaJUU Taaqal Palttor Rauatalaa PcmbayUOD Scraaam
FJX FNS FPM FMS FDD Flit FPDH
(CAP) (PWJ') (CRP) (P'WF) (SFF) _(CAF) (AOCF)

• (F/P,l,D) (P/F,l,a) (AIP,l,a) (P/A,la,) WF,J,a) ( F/oO,al WO.J.al D

1 1.0300 .117087 1.0300 .9709 1.0000 1.0000 .0000 1


2 1.01109 .94260 .52262 1.9134 .49262 2.0299 .4920 2
3 1.0927 .91514 .35354 2.8285 .32354 3.0908 .9795 3
4 1.12&5 .88849 .26903 3.7170 .23903 4.1835 1.4622 4
5 1.1592 .86281 .21838 4.5796 .18836 ,5.3090 1.9401 5
II 1.1940 .83749 .18460 5.4170 .15460 6':0682 2.4129 6
7 '1.~8 .81310 .16051 6.2301 .13051 7.6622 2.8809 7
B 1.26117 .78941 .142411 7.0195 .11206 8.8920 3.3040 8
9 1.30.7 .761142 .128 . . 7.7859 .098 . . 10.158 3.8022 9
10 1.3439 .74410 .11723 8.5300 .08723 11.463 4.2555 10
11 1.3842 .72243 .10808 9.2524 .07808 12.807 4.7040 II
12 1.4257 .70139 .10046 9.9537 .07046 14.191 5 1475 12
13 1.4685 .68096 .09403 10.634 .06403 15.617 5.5863 13
14 1.5125 .66113 .08853 11.295 .05853 17.085 6 0201 14
15 1.5579 .84187 .08377 11.937 .05377 18 598 60491 IS
16 1.6046' .62318 .07961 12.560 .04961 20.156 6 8732 16
17 1.6528 .60502 .07595 I 3.165 .04595 21.760 7 2926 17
18 1.7024 .58740 .07271 13.753 .04271 23.413 ,7.7072 18
19 1.7534 .57030 .06982 14.323 .03982 25 115 8 1169 19
20 1.8060 .55369 .08722 14.877 .03722 26869 B 5219 20
21 . 1.81102 .537511 .06487 15.414 .03487 28.675 89221 21
22. 1.9160 .52190 .06275 15.936 .03275 30.535 9.3176 22
23 1.9735 .501170 .06082 16.443 .03082 32.451 9 7084 23
24
2!1
211
27
2.0327
. 2.0937
2.1565
2.2212
.49194
.47762
. 46370
.45020
.05905
.05743
.05594
.05457
16.935
17.412
17.876
18 326
.02905
.02743
.02594
.02457
34 425
36.457
38 551
40.707
.
10.094
10 475
10
II
852
224
24
25
26
27
28 2.2878 .43709 .05329 18.763 .02329 42 929 II 592 28
29 2.3565 .42436 .05212 19.188 .02212 45 217 II 954 29
30 2.4272 .41200 .05102 19.600 .02102 47 573 12 313 30
31 2.5000 .40000 05000 20 000 .02000 50 000 12 666 31
32 2.5750 .38835 .04905 20.388 .01905 52 500 13 016 32
33 2.6522 .37704 .04816 20.765 01816 55 075 13 360 33
34 2.7318 .36606 .04732 21.131 .01732 57 727 13 700 34
35 2.8137 .35539 .04654 21.486 .01654 60459 14 036 35
40 3.2619 .30657 .04326 23.114 01326 75 397 15 649 40
45 3.7814 .26445 04079 24 SIB 01079 92 715 17 154 45
50 4.3837 .22812 03887 2s.129 00887 112 79 18 556 50
55 5.0819 .19678 .03735 26 774 00735 136 06 19 859 55
60 5.8913 .16974 .03613 27.875 .00613 163 04 21 066 60
65 8.8296 .14642 .03515 28 452 00515 194 32 22 183 65
70 7.9173 .12630 .03434 29 123. 00434 2~0 57 23 213 70
75 9.1783 .10895 .03367 29 701 00367 272111 24.162 75
80 10.640 .09398 .03311 30 200 00311 371 33 25 034 AO
85 12.334 08107 .03265 30 630 00265 377 82 25 834 ~5

90 14.299 06993 .03226 31 002 00226 443 31 26 566 '10


95 16.576 08033 .03193 31 322 00193 519 22 27 234 95
100 19 ~17 .05204 03165 31.598
. 00165 607 23 27 843 100

356
4%
Fattor Pemba,..... Tunali Faktor Ruatalu PembaJUU Sera11m
FJI[ FMS FPM F'MS PDD FJI[ FPDH
(CAF) (PWf) (CRF) (PWf) (SFF) (CAF) (AGel')

D (FIP,4,D) (FIP,4,D) (A/P,4,D) (F/A,4,D) (AIP,4,D) (F/A,4,D) WG,4,D) · D

1 1.0ol00 .118154 1.0400 .11515 1.0000 1.0000 .0000 1


2 1.0818 .112G8 .53020 1.8860 .49020 2.0399 .4900 2
I 3 1.12.a .881100 .36035 2.7750 .32035 3.1215 .11738 3
I 4 1.1698 .8a.a1 .27!1411 3.6298 .235411 4.2464 1.4506 4
5 1.2166 .821113 .22463 4.4517 .18463 5.4162 1.9213 5
I
6 1.21153 .79032 .19078 5.2420 .15076 11.11328 2.38!13 6
7 1.3159 .7!111112 .161181 8.0019 .12661 7:8991 2.8429 7
8 1.31185 .730811 .1.a53 8.7326 :10853 9.2140 3.2940 8
I 9 1.4233 .70259 .13449 7.4352 .09449 10.582 3.7387 9
10 1.4802 .117557 .123211 8.1108 .083211 12.005 4.1769 10
11 1.5394 .641158 .11415 8.7603 .07415 13.486 4.6086 11
1: 1.6010 .62480 .10855 9.3849 .t'6655 15.025 5.0339 12
i' 13
14
1.6650
1.7316
.60058
.!17748
.10014
.09467
9.9855
10.563
.06014
.05467
16.626
18.291
5.4529
5.8655
13
14
15 1.8009 .55!127 .08994 11.118 .049~ 20.023 6.2717 15
'' 16 1.8729 .53391 .08582 11.652 .04582 21.824 6.6716 16
17 1.11478 .51338 .08220 12.165 .04220 23.697 7.0652 17
18 2.0257 .48383 .07899 12.659 .03899 25.644 7.4526 18
19 2.1068 .47465 .07614 13.133 .03614 27.670 7.8338 19
i 20 2.1811 .45639 .07358 13.590 .03358 29.777 8.2C87 20
i 21 2.2787 .43814 .07128
- 14.0211 .03128 31.1168 8.5775 21
I 22 2.311118 .421116 .06920 14.450 .02920 34.247 8.9402 22
!
I
23
24
25
2.41146
2.51132
2.61158
.40573
.311013
.37512
.06731
.06559
.06401
14.8!16
15.246
15.621
.02731
.02559
.02401
311.617
39.081
41.644
9.2969
9.6475
9.9921
23
24
25
211 2.7724 .3-9 .06257 15.982 .02257 u,jto 10330 26
: 27 2.1833 .34682 .06124 16,321J .02124 47.083 10.663 27
28 2.!1986 .33348 .06001 16.662 .02001 49.966 10.990 28
I 29 3.1186 .32066 .05818 18.1JI3 .01888 52.964 11.311 29
30 3.2433 .30832 .05713 17.291 .01783 56.083 11.627 30
31 3.3730 .211647 .05618 17.588 .01616 59.326 11.936 31
32 3.!1071J .28506 .0551JS 17.873 .01595 62.1199 12.240 32
i 33 3.64113 .27410 .05510 18.147 .01510 66.207 12.539 33
I 34 3.71J42 .211356 .05432 18.41 I .01432 69.855 12 132· 34
35 3.1J460 .25342 .05358 18.664 01358 73.650 13.119 35
I
! 40 ... 8009 .208211 .05052 19.792 .01052 95.022 14 478 40
45 5.8410 . 17120 .04826 20.719 .00826 121.02 15 704 45
50 7.1064 .14072 .OG55 21.482 00655 152.66 16 811 50
55 8.6460 .11586 .04523 22.108 .00523 191.15 17.8011 55
I 60 10.5111 .095011 .04420 22 623 .00420 237.98 18.6911 60
65 12.798 .07814 .04339 23 046 .00339 2114.95 19.490 85
70 15.570 .06422 .04275 23.394 .00275 364.27 20.195 70
75 11.1144 .05279 .04273. 23.680 .00223 448.60 20120 75
I 80 23.048 .04339 .04111:' 239'15 00181 551.21 21 371 80
I IS 28.042 03566 .04148 24:108 001 . . 676.05 21.856 85
' 90 34.117 02931 .04121 nQ121 827.93 22.282 90
' 2• •• 7
95 41.508 .02409 .0409!' 24.397 .00099 1012.7 22.654 !1!1
100 50.501 .01980 .04081 24.504 .00081 1237.5 22.9711 100

357
5%
Faktor Pcmbayaran Tungal Flktor Raaakalaa PaabaJIAII S..,am

FJK FNS FPM FNS FDD FJIC FPDH


(CAP) (PWF) (CRP) (PWF) (SFF) (CAP) (AGCI')

D (PIP,S,a) (PIP.S.a) (AIP,S,a) (P/A,S,a) (A!P,S,a) (P/A,5,a) (AIG.S,n) •


.0000 1
2' 1.01100
1.10211
.115238
.10703
1.01100
.113711
.152"
1.81113
1.0000
.... 781
1.0000
2.0<111 ,q7A 2

..
3

II
1.111711
1.21115
'.27112
.8nu
.82271
.783113
.38722
.28202
.23018
2.7231
3.5..118
... 321•
,31722
.23202
,180118
3.152 ..
... 3100
1.15255
.91171
1 ... 3811
1.1021
.3

5
8 1.3<100 .7 ...22 .11702 11.07511 .1 .. 702 8.8017 2.357!1 II
7 '.<1070' .71081 .17282 11.78112 .12282 8.1 .. 18 2.80 ... 7
8

10
.... 77 ..
1.11513
1.8288
.......,
.87118 ..

.81312
.111 .. 72
.1-·
.12151
....1131
7.1077
7.72111
010<172
.01069
.07151
1.11488
11.0211
12.1177
3.2U1
3.67113
... 01186 10
8

11
12
1.7103
1.71151
.118 ....
.IIIIBU
.12039
.11283
8.3082
1.8631
.07039
.08283
, ... 208
111.1111
... 11<10
... 821" "
12
13
1 ..
1.118511
1.17"
.13033
.101107
0106<16
.10103
11.3113•
11.8985
.056<16
.05103
17.712
11.1111
11.3211
5.7128 ,..
13

Ill
Ill 2.0781 .... 102 .0963.& 10.371 .0 ..63 .. 21.1177 11.09111
II 2.1821 ...!1112 .09227 10.837 .0•227 23&51 1.<1732 II
17 2.2911 ... 3830 .01870 11.273 .03870 25.139 11.8 .. 18 17
11 2.-5 ... 111113 .08555 11.681 .03555 28.131 7.2029 18
11 2.52111 .31157• .01275 12.085 .03275 30.538 7.11565 19
20 2.111132 . 37610 .0802 .. 12 ... 62 .0302 .. 33.08 .. 7.9025 20
21 2.71511 .3111115 .07800 12.121 .02800 . ,. · 35}H'a 8.2 .. 12 21
22 2.11252 .3<11811 .07597 13.162 .02597 38.503 8.5725 22
2:1 3.071 .. .325111 .17"'" 13 ..... .o2•i• "'-"29 1.8i66 23
3.2250 .31008 .072<17 13.798 .022•7 U.500 9.2135 2 ...
2"
25 3.38112 .2111131 .07095 , ... 093 .02P95 •7. 725 11.523<1 25
211 3.115115 .21125 .011956 , ... 375 .01957 51.111 9.8261 26
27 3.7333 .2117111 .06829 , ... 6.2 .01829 5 ... 6117 10.122 27
21 3.1200 .211510 .06712 , .. 898 .01712 58.<100 10 ... 11 28
29 ... 11eo .2 ..215 .06605 15. 1<10 .01605 62.320 10.693 21
30 ... 3218 .23138 .06505 15.372 .01505 611.4311 10.168 30
31 ... 13711 .22037 .011<113 15.592 .01•13 70.757 11.237 31
32 ... 71147 .201117 .06328 15.802 .01328 75.215 11.1100 32

0
33
3ol
11.0030
11.2131. ·'"II
.11038
.062•9
.01:176
16.002
16.192
.012•9
.011711
80.0110
85.083
11.7511
12.005
33
3 ..
311 1.111111 .18130 .011107 16.37 .. .01107 10.3111 12.2.9 35

...
<10

10
7.03117
1.11...
11 ... Ill
.1 ..205
.11130
.01721
.05828
.05626
.05 .. 78
17,158
17.773
18.255
.00128
.008211
.00<178
120.71
159.1111
209.33
13.277
, ... 311•
15.223
<10
•5
50
Ill , ... 113<1 .011833 .05367 18.1133 .003117 272.119 15.91111 115
eo 11.1171 .0535 .. .05283 18.929 .00283 353.111 111.1105 eo
15 23.138 .0<11111 .05219 19.161 .002111 •51.711 17.153 n
70 30 ... 2 .. .03217 .05170 11.3<12 .00170 1181 .... 17.1121 70
711 31.128 .025711 .05132 Ill ...... .00132 7U.59 18.017 75
10 ••. 557 .02011 .05103 19.5911 .00103 '171.1 .. 18.352 80
811 113.2 ... .01511.:. .05010 11.1183 .00010 12U.9 11.113<1 15
10
Ill
100
10.723
103.02
131 ....
.01239
.00971
.007111
.05013
.oso••
.05038
19.752
11.80!r>
111.8 ..7
.000113
..00031 "'"·"...
ooo•• 20<10
21101.7
18.871
11.0118
11.233
eo
lr.
100

'

358
6%
Faklor Pembayaran Tungal Faklor Ran.kaian Pembayaran Seragam
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAF) (PWF) (CRF) (PWF) (SFF) (CAF) (AGCF)
!
D (FiP,6,n) (P/F,6,n) (A/P,6,n) (P/A,6,n) (AIF,6,n) (F/A,6,n) · (AIG,6,nl D

1 1.0600 .. 9·&3~0 1.0600 1.0000 1.0000 .0000 1


'
i 2 1.1236 .89000 .5~4 1.8333
.9~3
.48544 2.0599 .4852 2
3 1.1910 .83962 .37~1 2.6729 .31411 3.1835 .9610 3
I
~ 1.26~ .79210 .28860 3.4650 .22860 4.3745 1.4269 ~
5 1.3382 . 74726 .23740 4.2123 .177-40 5.6370 1.8833 5
6 1.~85 .70~96 .20337 ~.9172 .1~37 8.9751 2.3301· 6
7 1.5036 .66506 .179~ 5.5823 .19~ 8.3936 2.7673 7
8 1.5938 .627~ .16104 6.2097 .1010 .. 9.8972 3.19 ..9 8
9 1.6894 .59190 .14702 6.8016 .08702 11 ... 91 3.6130 II
10 1.7908 .55840 .13587 7.3600 .07587 13.180 ... 0217 10
II 1.8982 .52679 .12679 7.8867 .06879 .... 1171 ..... 210 II
12 2.0121 .49698 .11928 8.3837 .05928 18.869 ~.8109 12
13
14
2.1329
2.2608
... 6884
..... 231
.11296
. 10759
8.8525
9.2948
.05296
.0 .. 759
18.881
21.01 ..
5.1917
6.5632 ,..
13

15 2.3965 .41727 .10296 9.7121 .0 .. 296 23.275 5.9257 IIi


I
I 16 2.5 ..03 .39365 .09895 10.105 .03895 25.671 6.2791 16
17 2.6927 .37137 .095~ 10.477 .03545 28.212 6.8237 17
18 2.85 .. 2 .35035 .09236 10.827 .03236 30.9~ 8.9594 18
19 3.0255 .33052 .08962 11.158 .02962 33.759 7.286 .. 19
~
20 3.2070 . 31181 .08719 11 ... 69 .02719 36.78 .. 7.6048 20
1 21 3.3995 .29416 .08501 II. 763 .02501 39.991 7.9148 21
I 22 3.6034 .27751 .08305 12.041 .02305 43.390 8.2163 22

i 23
24
3.8196
4.0488
.26180
.24698
.08128
.07968
12.303
12.550
.02128
.01968
46.994
50.814
8.5096
8.7948
23
24
: 25 4.2917 .23300 .07823 12.783 .01823 54.862 9.0719 25
26 4.5492 .21982 .07690 13.003 .01890 59.154 9.3412 28
I
27 4.8222 .20737 .07570 13.210 .01570 63.703 9.6027 27
28 5.1 115 .19564 .07459 13.406 .01459 68.525 9.8565 28
I 29
30
5.4182
5.7433
.18456
.17412
.07358
.07265
13.590
13.76~
.01358
.01285
73.637
79.055
10.102
10.341
29
30
: 31 6.0679 .16426 .07179 13.929 .01179 84.798 10.573 31
32 6.4531 .15496 .07100 .... 083 .01100 80.886 10.798 32
i 33 6.8403 . 14619 .07027 .... 230 .01027 97.339 11.016 33
34 7.2507 . 13792 14 368 104.17 11.227 34
i 35 7.6858 .13011
.06960
.06897 14.498
.00960
.00897 111.43 11.431 35
I
40 10.285 .09723 .06646 15.046 .06~ 164.75 12.358 40
1
45 13.764 .07265 .08470 15.455 .00470 212.73 13.141 46
50 18.419 .05429 .06344 15 761 .00344 290.32 13.798 50
55 24.649 .04057 .06254 15.990 .025~ 394.14 14.340 56
I
60 32.985 .03032 .06188 16.161 .00188 533.09 ·~.780 60
65 44.142 .02265 .06139 16.289 .00139 7111.03 15.160 811
70 59.071 .01693 .06103 16.384 .00103 1167.88 111.481 70
75 79.051 .01285 .CIIi077 u;.4S5 .00077 1300.8 16.705 711
80 105.78 .00945 .06057 16.509 .00067 1746.4 15.803 10
85 1~.56 .00708 .08~3 16.548 .00043 2342.7 18.081 I !I
!
90 189.44 .00528 .06032 16.578 .00032 31~0.7 18.189 90
95 253.52 .003U .06024 16.800 .02~ 4208.7 16.290 85
100 339.26· .00295 .0601!1 18.617 .00018 5837.8 111.371 100
I

359
1%
Polrtor Pemb•Joroo Tuagol Foktor Ran1k•iaa PemboJoroo Scnaua

FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH


(CAF) (PWF) (CRF) (PWF) (Sffl (CAF) (AOCI')

D (PIP,7,a) (PIP,7,a) (Aif,7,a) (PIA,7,a) (AIP,7,a) (F/A,7,D) (AIG,7,a) D

1 1.0700 .113458 1.0700 .II:we 1.oocio 1.000 .0000 1


2 1.14411 .87~ .18310 1.8080 ,.i&8310 2.08118 .4830 2
3 1.2210 .81830 .38101 2.8242 .31101 3.2148 .11148 3
4 1.3107 .782110 .2111123 3.3871 .22123 4 . ..:1118 1.41113 4
II 1.40211 .7121111 .243811 4.1001 .173811 1.71108 1.1848 I
8 1.1007 .81131 .201180 4.7881 .131180 7.11131 2.3030 II
7 1.-7 .112278 .18111 1.38112 .11UI 8.81311 2.7302 7
8 1.7181 .18201 .1111n 1.11712 .08747 10.2111 3.1q3 8
II 1.8384 .143114 .18348 8.11'111 .083411 11.1177 3.1111 II
10 1.11871 .10838 .14238 7.0231 .07238 13.818 3.114111 10
11 2.1048 .471110 .13338 7.41188 .08338 11.713 4.32114 11
12 2.2121 .4..02 .121110 7.11428 .0811110 17.- 4.7023 12
13 2.-8 .414117 .111111 1.3878 .04881 20.140 11.0847 13
14 2.8781 .38782 .114311- 1.7484 .044311 22.1110 1.4181 14
11 2.711110 .382411 .101180 11.1078 .031180 21.128 1.7181 11
18 2.11121 .33874 .10188 11.4411 .031188 27.187 8.08111 18
17 3.1587 .31618 ,10243 11.7631 .03243 30.8311 8.4108 17
18 3.37118 .211187 .0111141 10.0511 .021141 33.11118 8.7223 18
111 3.6114 .27811 .011671 10.3311 .02171 37.378 7.0240 111
20 3.8688 .21842 .0114311 10.1113 .024311 40.11114 7.3181 20
21 4.1404 .24112 .0112211 10.8311 .022211 44.884 7.11188 21
22 4.4303 .22172 .011041 11.081 ;02041 411.004 7.8723 22
23 4.7404 .21081 .08871 11.272 ,01871 13. ..:14 8.1387 23
24 1.0722 .1117111 .087111 11.4811 .017111 58.171 8.31122 24
21 11.4273 .18421 .08581 1 1.8&3 .01181 83.247 8.83811 21
21 1.8072 .17220 .084118 11.821 .01418 58.874 8.8772 28
27 8.2137 .18083 .011343 11.11811 .01343 74.481 11.1070 27
28 8 ....8 .11041 .08239 12.137 .012311 80.8111 11.3288 28
211 7.1140 .14011 .08148 12.277 .01148 87.~ 11.1428 211
30 7.8120 .13137 .080611 12.- .010111 114.468 8.7481 30
31 8.1448 .12278 .071180 12.1131 .001180 102.07 11.114811 31
32 8.7150 .11474 .07807 12.148 .001107 110.21 10.137 32
33 11.3280 .10724 .07841 12.783 .00841 118.112 10.321 33
34 8.11778 .10022 .01780 12.8&3 .00780 128.28 10.488 34
31 10.871 .011387 .07723 12.1147 .00723 138.23 10.818 38
40 14.1173 .08878 .07601 13.331 .00801 11111.82 11,423 40
48 21.001 .04782 .07350 13.605 .00310 281.73 12.0311 48

.
10 29.481 03395 .07241 13.800 .00248 408.11 12.128 10
Ill 41.313 02421 .07174 13939 .00174 571.110 12.921 Ill
80 57.943 .01721 .01123 14.039 .00123 813.47 13.232 80
81 81.288 .01230 .07087 14.109 .00087 1148.8 13.471
10 113.98 .00877 .b7062 14.160 .000112 1814.0 13.888 70
71 1111.88 .00828 .07044 14.1116 .00044 22118.1 13.813 71
80 224.21 .00448 .07031 14.222 .00031 31Q.8 13.1127 80
••
110
314.47
441.08
.00318
.00227
.07022
.07018
14.240
14.253
.00022
.00018
4478.2
6288.7
14.014
14.081
••
110
91 818.82 .00182 .07011 14.262 .00011 8823.1 14.131 Ill
100 887.84 .00115 .07008 14.2611 .00008 12381,7 14.170 100

360
8%
Faktor hmboyaru Tunaol Faktor Ranakolon hmboJar&D Sentom

I"JK FNS FPM FNS mo FJK FPDH


(CAF) (PWF) (CRF) (PWF) (SFF) (CAF) (AGCP)

n (P/P,I,n) (PIF,8,D) WP,S,n) (P/1.,8,11) Wf,S,D) (P/A,8,n) C(AIG,S,n) a

1 1.0800 .92593 1.0800 .9259 1.0000 1.0000 .0000 1


I
I
2 1.1664 .85734 .56077 1.7832 .48077 2.0799 .4807
.9487
2
3
3 1.2597 .79383 .38803 2.5770 .30804 3.2463
I 3.3121 4.5060 1.4038 4
4 1.3604 .73503· .30192 .22192
5 1.4693 .68059 .25046 3.9926 .17046 5.8665 1.8463 5
'
6 1.5868 .63017 .21632 4.6228 .13632 7.3358 2.2762 6
7 1..7138 .58349 .19207 5.2063 .11207 8.9227 2.6935 7
8 1.8509 .54027 .17402 5.7466 .09402 10.636 3.0984 8
9 1.9989 .50025 16008 6.2468 .08008 12.487 3.4909 9
10 2.1589 .46320 .14903 6.7100 06903 14.486 3.8712 10
11 2.3316 .4288!) .14008 7.1389 .06008 18.645 4.2394 11
12 2.5181 .39712 .13270 7.5360 05270 18.978 4.5958 12
i 13 2.7196 38770 .12642 7.9037 04652 21 495 4.9401
5.2729
13
14
14 2 9371 .34046 .12130 8.2442 .04130 24 214
I 15 3.1721 .31524 11683 8.5594 03683 27 151 5.5943 15
I
! 16 3.4259 .29189 .11298 8.8513 .03298 30.323 5.9045 16
17 3.6999 .27027 .10963 9.1216 .02963 33 749 6.2036 17
18 3 995!) 25025 10670 9.3718 .02670 37.449 6.4919 18
19 4.3156 23171 .10413 9.8035 .02413 41.445 6.7696 19
1 20 4 6609 21455 .10185- !1.8181 02185 45 781 7.0368 20
i 21 5.0337 19866 .09983 10.016 .01983 50.422 7.2939 21
I
22 5.4364 18394 .09803 10.200 .01803 55.455 7 5411 22
i 23
24
5.8713
6 3410
.17032
15770
.09642
.09498
10.371
10.528
.01642
.01498
80.892
66 763
7.7785
8.0065
,. 23
24
! 25 6.8483 14602 .09368 10.674 .01368 73.104 8.2253 25
' 7.3962 13520 10.809 .01251 8.4351 28
~ 26 .09251 79 953
27 7.9879 .12519 .09145 10.935 .01145 87.349 8.6362 27
i 28
29
8 6269
9.3171
11592
10733
09049
08962
11.051
11.158
01049
.00962
95.337
103.98
8.8288
9.0132
28
29
30 '0 062 09938 .08883 11 257 .00883 113.28 9.1896 30
!
31 10 1'67 09202 .08811 11.349 .00811 123.34 9.3583 31
32 11.736 08520 .08745 11.434 .00745 134.21 9 5196 32
i
33 12.675 .07889 .08685 11.513 .00685 145.94 9.6738. 33
i 34 1J 689 07305 .08630 11.586 .00630 158.62 8.8207 34
I 35 14.785 06764 .08580 11.654 .00580 172.31 9.9610 35
I 40 21.724 .04603 08386 11.924 .00386 259.05 10.569 40
I
'
45 31919 03133 .08259 12.108 .00259 386.49 11.044 45
50 46 900 .02132 .08174 12.233 00174 573.75 11.410 50
55 68 911 .01451 .08118 12.318 .00118 848.89 11.690 55
60 101 25 00988 .08080 I 12.376 .00080 1253.1 11.901 60
·: 148.77 .00672 .08054 12 416 .00054 1847.1 12.060 65

.
65
70 218.59 .00457 .08037 • 12."442 .00037 2719.8 ·12.178 70
75 321.19 .00311 .08~6 1:1.461 .00025 4002.3 12.265 75
'
I 80
85
471 93
893 42
.00212
.00144
.08017'
.08012
1:!.473
12.481
00017
.00012
6886.6
8655 2
12.330
12.377 .,
80

' 90 1018 8 .00098 .08008 12.487 .00008 12723.9 12.411 90


95 1497.0 .00067 .08005 12.491 .00005 18701.5 12.436 85
100 219!) 6 .00045 .08004 12.494 .00004 27484.5 12.454 100
'I

361
9%
Faktor Pembavaran 1 unpal Faktor Ran~iA Pemba,..... 5enjram
FJK T FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
CCAFl
I (PWFl CCRFl (PWFl (SFFl (CAFI CAGCFl
n (F/P,9,n) (PIF,9,n) (A/P,9,11) (P/A,9,n) (AIF,9,11) (FIA.9,n) (A/G,9.n) D

2
1 1.0900
1.1881
.91743
.84168
1.01100
.58847
.11174
1.75111
1.0000
47847
1.0000
2.081111
.0000
.4784 I 1
2

..3

6
1.2950
1 .• 115
1.5386
77219
.70843
.64993
.39506
.30867
.257011
2.5312
3.23116
3.88116
.30606
.21867
. 187011
3.2780
4.6730
5.11848
.9426
1.3923
1.8280
3
4
5
6 1.6770 .511627 .222112 4.4858 .13292 7.5232 2.2496 6
7 1.8210 .64704 .111869 5.0329 .10889 9.2002 2.11572 7
8 1.91i26 .50187 .18088 5.6347 .011068 11.028 3.0510 8
3 2 1718 .46043 .16680 5.911!12 .07680 13.020 3.4311 9
10 2.3673 .42241 .15682 6.4176 .08a82 16.192 3. 7976 10
11 2.6804 .38764 .14895 6.8061 __ 116
.0111195 17.5lill 4.1508 11
12 2.81211 .35554 .139116 7.11105 20.1~ 4.49011 12
13 3.01167 .32618 . 13357 7.48118 .04367 22.1152 4.8110 13
14 3.3416 .291126 .12843 7.7H1 .0:1143 26.011 6.1325 14
15 3.6424 .27ol54 .12~6 8.0- .034011 211.380 6.4346 16
111 3.11702 .25117 .12030 8.3126 .03030 33.002 11.7243 18
17 4.3276 .23108 .117011 8.11436 .027011 311.1172 8.0022 17
11 4.7170 .21200 .1,.21 8.71116 .02421 41.300 8.21186 18
111 6 1415 .1114411 .11173 1.111100 .02173 48.017 8.11234 18
20 6.8043 .17843 .1011115 8.1286 .0111116 111.1118 1.71173 20
21 6.1086 .18370 .10712 1.21122 .01782 1~783 7.- 21
22 6.8684 .16018 . 1011111 8.442:i .01H1 ·•· i52.871 7.2231 22
23 7.2577 .13778 .10438 11.11801 .014:11 811.630 7.4358 23
24 7.111011 .12841 .10302 II. 70116 .01'302 78.787 7.8:113 24
26 8.6228 . 1111117 .10181 8.8225 .01181 84.... 7.831& 2&
26 1.3881 .10~ .10072 1.1288 .01072 83.321 8.0184 211
27 10.244 .011761 .0111174 10.026 .001174 102.72 8.111011 27
28 11.186 .081165 .-5 10.1111 .-6 H2.81 8.3670 28
211 12.171 .OS216 .011806 10.118 --06 124.13 8.111113 28
30 13.267 .07637 .011734 10.273 .00734 1311.30 ....1111 30
.-..

--- -- --
31 14.481 .-16 .08. . . 10.342 1411.117 8--2 31
32 16.782 .08344 .08810 10.- .-1o 184.03 8.114311 32
33 17.181 .GII820 .086116 10.464 .-118 171.71 1.0717 33
34 18.727 .08340 10.1117 188.87 1.1832 34
35 20.413 .08- 10.1188 2111.70 1.30e2 311
<Ill 31.- .G3184 .GI2H 10.7117 ..1102111 :137.81 1.78M .«)
-46 -48.326 .08110 10.881 .00110 11211.83 10.1110 -411
110 74.3113 .013411 .08123 10.111 .00123 8111.04 10••21 110
Ill 114.<111 .-74 .01071 11.014 .00071 1210.0 10.828 IIi
80 178.02 .OOMI .DI!CJII1 11.047 -1 18o44.1 10.7te 80
Ill 270.82 .003811 .DI033 11.070 .00033 10.870 .II

--
2888.0
..70 -4111.70 .o02~ .otl022 11.De4 .D0022 4818.8 10.1142 70
n A41.14 .0011111 .01014 11.083 .00014 7112.7 10.9113 711

-
80 IIIA7 .00101 .011001 11.0111 .oD008 108110.1 11.021 eo
811 1117.8 .D008I .01008 11.103 1te84.8 11.016 86
10
86
2335.3
3183.1
.ooci-43
.00028 .011002
11.106
11.101
_,
.c-.
_ jzll8311.2
38811.8
11.072
11.De4
80
86
100 1128.4 .00011 .01002 11.101 .00002 181422.7
- 11.013 100

362
10%

i Falnor - b a - T........
FJK FNS
Falnor ll.uljrlr.aian l'ftnba- ~am
FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAF) {PWF) ICRF) (PWF) (SFF) ICAF) IAGCFl
D (F/P,IO,a) (P/F,IO,a) (AIP.IO.a) (PIA.IO.a) l, (A/f ,IO,a)) (f/A,IO,a) (AIG.IO.D) n

1 1.1000 .-09 1.1000 .9091 1.0000 1.000 .0000 1


2 1.2100 .82~5 .57619 1.7355 . .47619 2.0999 4761 2
3 1.3310 . 75132 .40212 2.4866 .30212 3.3099 .936~
I 3
4 1.4~ .68302 .31547 3.1698 .21547 4.6~9 1.3810 4
5 1.6105 .62092 .26380 3.7907 163&0 6 1050 1 8100 5
6 1.7715 .5~ .22961 4.3552 .12961 7 7155 2 2234 6
7 1.9487 .51316 .20541 4.8683 10541 9.487C 2.6215 7
8 2.1435 .46651 .18745 5.3349 .08745 11 435 3.0043 8
I
9 2.3579 .42410 .17~ 5.758!1 .07364 13.579 3 372:<' I 9
.38555 .16275 15.937 3 7253 10
: 10 2.5937 61445 .06275

' 11 2.8530 .35050 15396 6.4950 05396 18 530 4.0639 I 11


I 12 3.1384 .31863 .14676 6.8136 .04676 21.383 4.3883 ! 12
I 13 3.4522 .211967 .1~78 7'1033 .04078 24.522 4.6987 13
14
I
!
14
15
3.7974
4.1771
.26333
.239~
.13575
.13147
7.3666
7.6060 I .03575
.03147
27.974
31.771
4.9954
5.2788 15

! 16 4.S949 .21763 .12782 7.8236 .02782 35.949 5.5492 16

' 17
18
5.0544
5.5598
.19785
.17986
.12466
.12193
8.0215
8.2013 I .02466
.02193
40.543
45.598
5.8070
6 0524
1J
18
! 19
20
6.1158
6.7273
16351
.14865
11955
.11746
8.3649
8.5135
.01955
.01146
51 158
57.273
6.2860
6.5080
i 19
20
i
I 21 7 ..001 ·.13513 .11562 1.-6 .01562 64.001 6.7188 21
22 8.1401 12285 .11401 8.7715 .01401 71 .. 01 6.9188 22
! 23
24
8~9541
9.8495
.11168
10153
11257
.11130
8.8832
8.9847
.01257
.01130
79.541
88 495
7 1084
7.2879
23
24
I
25 10.834 .09230 11017 9.0770 .01017 98.344 7 4579 25

: 26 11.917 .08391 .10916 9.1609 .00916 109.17 7 6185 26


27 13.109 .07628 .10826 9.2372 .00826 121.09 7.7703 27
I 28 14.420 .06935 .1074~ 9.3065 .00745 134.20 7.9136 28
29 15.862 .06304 10673 9.3696 .00673 148.62 9.0488 29
30 11.- .05731 10608 9A269 .00608 164.48 8 1761 30
31 19 193 .05:110 10550 9.4790 .00550 181.93 8.2961 31
i 32 21.113 .04736 10497 9.5263 .00497 201.13 8 4090 32
33 23.224 .04306 .10450 9.5&94 00450 222.24 8 ..5151 33
i 34 25 546 .03914 .10407 9.-5 .00407 245.46 8.6149 34
!
35 28.101 035511 .103&9 9.6441 .00369 271.01 8 7085 35
I 45.257 02,0 10226 9l'i90 00226 .442.57 9 0962 40
40
45 72.887 .01372 101:5 9.8628 .00139 718.87 9.3740 45
50 117.38 .00852 10086 9.91olll 00086 1163.8 9 5704 50
55 18904 00529 10053 9.9411 00053 1880 4 9. 7075 55
110 304.46 .00328 .10033 9.9671 .00033 3034.6 9.8022 60
:
65 490.34 00204 10020 9 979.6 .00020 4893.4 9 867 1 65
70 789 69 00127 10013 9.9873 .00013 7886 9 9 9112 70
75 1211.8 00079 .10008 9.e921 00008 12709 0 9 9409 75
' 80 2048.2 00049 10005 9.9951 .00005 20474 0 9.9609 80
85 3298 7 .00030 10003 9 996" 00003 32979.7 9.9742 85
90
95
5312.5
1555.9
.00019
00012
10002
10001
9.9981
9.9918
00002
00001
53120.2
85556.8
9.9830
9 9889
i 90
95
100 13780.6 .00007 .10001 9.9992 0000) 137796 1 9.9927 100

363
11%
Faklor PcmbaJaran Tungal Paktor Ranakaian l'embayaran Scragam
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAF) (PWF) CCRFl (PWF) (Sff) (CAFl CAGCI'I
n (P/P,JI,a) (P/P,JI,a) (AIP,JI,a) (P/A,JI,a) (AIP,JI,a) (P/A,II,a) (AIG,ll.al D

I 1.1100 .1100110 1.1100 .11009 1.0000 1.000 .0000 1


2 1.2321 .81112 .583114 1.7125 .47394 2.10911 .47311 2
3 1.3171 .731111 .4!)1122 2.4437 .211922 3.3420 .9305 3
4 1.11180 .811173 .32233 ).1024 .212:)3 4.7097 1.36118 4
II 1.88110 .511:!411 .27057 3.19~8 ·.16057 6.2277 1.7!122 5
I 1.8704 .ll:l4U .236)8 4.2305 .12638 7.9128 2.11175 6
7 2.07111 .48111 .21222 4.7121 .10222 11.7831 2.5862 7
8 2.30411 .433113 .111432 11.1461 .OU32 11.859 2.9584 8
II 2.11580 .39093 .18060 11.5370 .07060 14.163 3.3143 9
10 2.8394 .)52111 .111180 5.8892 .05980 16.721 3.6543 10
11 3.11117 .31729 .16~ 11.2065 .05112 19.561 3.9787 11
12 3.41184 .28584 .15403 11.4923 .04403 22.712 4.2878 12
13 3.1832 .25752 .14815 1,7498 .03815 26.211 4.5821 13
14 4.3104 .23200 .14323 11.11818 .03323 30.094 4.8618 14
111 4.784!1 .201101 . 131107 7.11108 .02907 34.404 5.1274 15
11 11.3101 .188211 .13!152 7.37111 .02552 39.1811 5.3793 16
17 11.811!10 . 181163 .13247 7.11417 .022U ... 500 !1.6180 17
18 8.11434 .111282 .12184 7.7016 .011184 50.395 5.8438 18
1!1 7.2832 .13758 .12758 7.13112 .01756 56.938 6.0573 19
20 8.0622 .12404 .121158 7.11833 .01558 64.201 6.2!189 20
21 1.!1410 .11174 . 12384 1.07110 .01:l:14 72.264 6 ...90 21
22 1.1:134 .10067 .12231 1.1757 .01231 11.213 6.6282 22
23 11.028 .090811 .12097 1.2164 .01097 91.148 6.711611 23
24 12.231 .011171 ,1111711 1.3481 .0097!1 102.17 6.9!154 24
211 1:).1185 .07381 .1117• 8.4217 .001174 114.41 7.10. . 25
21 15.0711 .08831 .11781 1.4880 .00781 127.1111 7.2U2 26
27 16.731 .05!174 .11699 1.5471 .0061111 143.07 7.37!13 27
28 18.5711 .05312 .11626 8.6016 .00626 1!111.81 7.4981 28
211 20.123 .0. . .9 .11561 8.6501 .00561 178.311 7.6130 29
30 22.891 .043111 .11502 1.6937 .00502 1119.01 7.7205 30
31 2!1.409 .031135 .11451 8.7331 .00451 221.110 7.8209 31
32 21.20• .03!145 .1140. 1.7586 .0040• 247.31 7.9U6 32
33 31.307 .031114 .11363 8.8005 .00383 27!1.!12 1.0020 33
34 34.751 .02178 .11326 8.8293 .00321 308.13 8.0135 34
:l!i 31.!173 .025112 .11293 8.8552 .002113 :!41.!18 1.1!194 35
40 64.1199 .01531 .11172 8.9510 .00172 511.11 1.4659 40
45 109.52 .00913 .11101 9.0079 .00101 918.60 8.6762 •5
50 184.55 .005•2 .11060 9.0.16 .00080 18111.7 8.8185 50

364
12%
Faklor Pcmbayaran Tuagal Fakcor Ran1kai&D Pemba:ruan Sera1am
I FJK FNS PPM FNS PDD FJIC FPDH
: (CAF) (PWF) (CRF) (PWF) (SPF) (CAF) (AGCF)

i D (P/P,l2,D) (P/P,ll,D) (A/P,ll,D) (P/A,I2,D) (A/P,I2,D) {P/A,I2.Dl (A/0,12,11)



I 1 1.1200 .89286 1.1200 .8929 1.0000 1.0000 .0000 I
2 1.25" .79719 .119170 1.&900 .47170 2.1200 .4717 2
! 3 1.-9 .71178 .41e311 2 •.a18 .29635 3.3743 .• 92~ 3
i 4 1.11735 .831152 .32924 3.0373 .20924 4.7793 1.31188 4
I II 1.7823 .118743 .27741 3.8047 • 115741 8.31128 1.77 .. 5 5
I
8 1.9738 .50883 .24323 4.1114 .12323 8.1111 2.1720 6
7 2.2108 .4112311 .21912 ...11837 .09912 10.088 2.1151 .. 7
8 2.471511 •.a388 .20130 ...9878 .08130 12.299 2.9131 8
9 2.7730 .38081 .18768 5.3282 .015768 14.775 3.2573 9
10 3.1058 .321117 .17698 5.6502 .05698 17.1148 3.118 ..8 10
11 3.47815 .28748 .16842 5.9378 .04842 20.11114 3.8952 11
12 3.8111111 .2111168 .1151" 8.1943 .0-11" 2.a.l32 4.18911 12
13
14
4.3834
4.8870
.221118
.20482
.15568
.15087
8 ... 235
6.6281
.03568
.03087
28.028
32.392
4.4682
... 7316 ,.
13

111 11.47315 •18270 .1 ..682 11.8108 .02682 37.279 4.9802 15


111 11.1303 .16312 .14339 11.11739 .02339 42.752 5.2146 Ill
17 8.8111511 .14151511 .140411 7.11911 .02046 48.883 5.43112 17
' 18 7.6899 .13004 .13794 7.24911 .01794 55.749 5.11427 18
18 8.151211 • 111111 .135711 7.3657 .01576 63.439 5.8375 19
20 9.~2 .10367 .13388 7.4694 .01388 72.051 6.0201 20
21 10.803 ".09256 .1322 .. 7.5620 .01224 81.698 6.1913 21
' 22 12.100 .011211.. .13081 7.6446 .01081 92.501 6.3513 22
i 23 13.1152 .07379 • 121156 7.718 .. .00956 104.60 6.5009 23
I 24 15.178 .081188 .128~ 7.7843 .00846 118.15 6.6406 24
11.999 .05882 .12750 7.8431 .00750 133.33 6.7708 25
i 211
26 19.039 .05252 .1211115 7.8956 .00665 150.33 6.8920 26
' 27 21.324 .04888 .12580 7.9425 .00590 169.37 7.0049 27
28 23.883 .0-1187 .12524 7.9844 .00524 190.69 7.1097 28
28 28.7-111 .03738 .12466 8.0218 .00-1611 214.118 7.2071 29
30 211.959 .03338 .12414 8.0551 .00414 241.32 7.2974 30
I
31 33.1154 .021180 .12369 8.0849 .003119 271.28 7.3810 31
32 37.1181 .021161 .12328 8.1116 .00328 304.84 7.4585 32
33 42.090 .023711 .12292 8.1353 .00292 342.42 7.5302 33
34 4'7.141 .02121 .12260 8.1585 .0~6 384.51 7.596 .. 34
! 311 5.2.788 .01894 .12232 8.17115 .00 32 431.65 7.6576 35
i .a 93.0-19 .01075 .12130 8.2437 .00130 7117.07 7.8987 40
" 411 1113.98 .001110 .12074 8.28211 .00014 13118.2 8.0572 45
: 150 288.99 .03~ .12042 8.30-15 .00042 239!1.9 8.1597 50

:
'
I

365
13%
Fak1or Pembayaran Tunqal Fak1or Ran1kaian Pembayaran S.raeam
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAF) (PWF) (CRF) (PWF) (SFFl (CAFl (ACCFl

a (F/P,IJ,a) (PIF,Il,a) (AIP,Il,n) (P/A,Il,a) (AIF,Il,n) (F/A,Il.n) WG,Il,nl a

I 1.1300 .88496 1.1300 .8850 1.0000 1.0000 .0000 I


2 1.2769 . 78315 .59949 1.6680 .46949 2.1299 .4694 2
3 14428 69305 .42352 2.3611 .29353 3.4068 .9187 3
4 1.6304 .61332 .:!3620 2.9744 .20620 4.8497 1.3478 4
5 1.8424 .54276 .28432 3.5172 15432 6.4802 1.7570 5
6 2 0819 .48032 .25015 3.9975 .12015 8.3226 2.1467 6
7 2.352t .42506 .22611 4.4225 .09611 10.404 2.5170 7
8 2.65B4 37616 20839 4.7987 .07839 12.757 2.8684 8
9 3 0040 33289 .19487 5.1316 .06487 15.415 3.2013 9
10 3.3945 .29459 .18429 5.4262 .05429 18.419 3.5161 10
II 3 8358 26070 .17584 56869 04584 21.813 3.8133 II
12 43344 .23071 .16899 5.9176 03899 25.649 4.0935 12
13 4.8979 20417 .16335 6.1217 .03335 29.984 4.3572 13
14 5 5346 .18068 .15867 6.3024 .02867 34.882 4.6049 14
15 6.2541 .15989 .15474 6.4623 02474 40.416 4.8374 15
18 7.0672 .14150 .15143 6 6038 02143 46.670 5.0551 16
17 7.9859 .12522 .14861 6. 7290 01861 53.737 5.2588 17
18 9.0240 .11081 14620 6.8399 01620 61.723 5.4490 18
19 10.197 .09807 .14413 69379 .01413 70.747 5.6264 19
20 11.522 .08678 .14235 7.0247 .01235 80.944 5.7916 20
21 13.020 .07680 .14081 7.1015 .01081 .9~,7 5.9453 21
22 14.713 .06798 .13948 7.1695 .00948 "" 1"es.-. 6.0880 22
23 18.82& .06015 .13832 7.2296 ooaa2 120.20 6.2204 23
24 18.787 .05323 .13731 7.2828 .00731 136.82 6.3430 24·
2!1 21.2211 .04710 .13643 7.3299 .00643 155.61 6.4565 25
26 23.9811 04168 .13565 7.3716 .00565 ' 176.84 6.5613 26
27 27.108 03689 .13498 7.4085 .00498 200.83 6.6581 27
28 30632 03265 .13439 '1.4.12 .00439 227.94 6. 7474 28
29 34.614 .02889 .13387 7.4700 00387 258.57 6.8295 29
30 39.114 .02557 .13341 7.4956 .00341 293.18 6.9052 30
31 44.199 .02262 .13301 7.5182 .00301 332.30 6.9747 31
32 49.945 .02002 .13266 7.5383 .00266 376.50 7.0385 32
33 56.438 .01772 .13234 7.5560 .00234 426.44 7.0970. 33
34 83.775 .01568 .p207 7.5717 .00207 482.88 7.1506 34
35 72.065 01388 .13183 7.5855 .00183 548.65 7.1998 35
40 132.77 00753 .13099 7.6343 .00099 1013.8 7.3887 40
45 244 82 .00409 .13053 7.6608 .00053 1874.0 7.5076 45
so 450.71 00222 .13029 7.6752 .00029 3459.3 7.5811 50

366
14%
Faktor Pembayaran Tungal1 l"'o Faktor R&ngkaian Pcmba,....., Scragam
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAF) (PWA (CRF) (PWF) (SFF) (CAF) (AGCF)

n (F/P,I4,a) (P/F,I4,a) (AIP,I4,a) (P/A,I4,a) (AIF,I4,a) (F/A,I4,n) (AIG,I4,a) n


I 1.1400 .87719 1.1400 .8772 1.0000 1.000
I 2 1.2996 .76947 .60729 1.6466 .46729 2.1399
.0000
.4672
1
2
I
I
3
4
1 4815
1 6889
.67497
.59208
. 43073
.34321
2.3216 .
2.9137
.29073
.20321
3.4395
4.9211
.9129
1.3369
3
4
5 1.9254 .51937 .29128 3.4330 .15t28 6.6100 1.7398 5
I
6 2 1949 .45559 25716 3.8886 .11716 8.535 2.1217 6
I
7 2 5022 .39964 .23319 4.2882 .09319 10.730 2.4831 7
I 8 2 8525 .35056 .21557 .. 6388 .07557 13.232 2.8245 8
9 3.2519 .30751 .20:117 4.9463 .06217 16.085 3.1462 9
10 3 7071 .26975 .19171 5.2161 .05171 19.337 3 4489 10
'
11 4 2261 23662 • 18339 5.4527 .04339 23.044 3. 7332 11
' 12 4 8178 20756 . 17667 5.6602 .03667 27.270 3 9997 12
13 5 4923 .18207 .17116 5.8423 03116 32.088 4.2490 13
14 6 2612 . 15971 . 16661 6.0020 .02661 37.580 4.4819 14
I 15 7 1378 14010 16281 6.1421 02281 43 841 4.6990 15

: ,16 8
9
1371
2763
12289
1(1780
15962
. 15692
6.2650
6.3728
.01962
.01692
50.979
59.116
4.9010
5.0888
16
17
18
' 19
10
12
574
055
09456
08295
. 15462
.15266
6 .. 674
6.5503
.01462
.01266
68.392
78.967
5.2629
5.4242
18
19
20 13 7 .. 3 07276 15099 6.6231 .01099 91.022 5.573 .. 20
i 21
22
IS 667
I 7 860
06383 14954 6 6869 00955 104 76 5. 71 11 21
05599 14830 6 7429 00830 120 43 5.8380 22
23 20.361 0491 I 14723 6 7920 072~ 138 29 5 9549 23
24 :2'3 2• 1 o•308 14630 6.8351 .00630 158 65 &0623 24
25 26 4&1 03779 14550 6 8729 00550 181.86 6 1609 25
26 30 165 03315 14480 6 9060 .00480 2oa n 6 2514 26
27 34 388 02908 14419 6 9351 00419. 2JA 49 6 3342 27
I
28 39 203 02551 14366 6 9606 00366 27288 6 4039 28

I
29 44 691 02238 14320 6 9830 00320 312.08 6 4791 29
10 50948 01963 14280 7 0026 00280 356 77 6 5422 30
31 58 OBI Ol 722 1.. 245 7 0198 00245 407 72 6 5997 31
I 32 66 212 01510 14215 1 03 .. 9 021~ 465 80 6 6521 32
; 33 75 482 01325 1 .. 188 7 0482 00188 532.01 6 6998 33
I 34 86 049 01162 14165 7 0598 00165 607 49 6 7430 34
I 35 98 096 01019 14144 7 0700 00144 693 54 6 7824 35
I 40 188 87 00529 14075 1 1050 00075 1341 9 6 9199 40
! 45 363 66 00275 1•039 1 I 232 00039 2590 4 7 0187 45
'
,,I 50 700 19 00143 14020 7 1326 00020 4994 2 70113 50

i
i
'
j

II
'
I . ..._

367
15%
Ftklor Pcmboyoron Tunaol Foklor Ron1koion Pcmboyoru Scr•1•m
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAFl (PWF) (CRF) IPWF) (SF F) (CAF) (AOCP)
.D (P/P,IS,a) (P/P,IS,a) (AIP,IS,a) (1'/A,IS,al (AIP,I5,a) (P/A,I5,a) WG,IS,a) D

1 1 1500 .86957 1 1500 .8696 10000 1000 .0000 1


2 1.3225 .75614 .61512 1.6257 .46512 2.1499 .4651 2
3 1 5208 .65752 .43798 2.2832 .28798 3.4724 .9071 3
4 1.7490 .57175 .35027 2 8549 .20027 4.9933 1.3262 4
5 2.0113 .49718 .29832 3.3521 14832 6.7423 1. 7227 5
6 2.3130 .43233 .26424 3.7844 . 11424 8.7536 2.0971 6
7 2 6600 .37594 .24036 4.1604 .09036 11.066 2.4498 7
a 3 0590 32690 22285 4.4873 .07285 1:.726 2.7813 8
9 3.5178 .28426 .20957 4 7715 .05957 16.785 3.0922 9
10 4 0455 24719 1992!> 5.0187 .0492!> 20.303 3.3831 10
11 4.6523 21494 19107 5.2337 04107 24.349 3.6549 11
12 5.3502 18691 .18448 5.4206 03448 29.001 3.9081 12
13 6.1527 .16253 .17911 !>.!>831 02911 34.351 4.1437 13
14 7 0756 14133 17469 5.7244 .02469 40.!>04 4.3623 14
15 8.1369 .12290 17102 5 8473 .02102 47.579 4.5649 15
HI 9.3575 .10687 16795 5.9542 .01795 55.716 4. 7522 16
17 10.761 09293 . 16537 6.0471 01537 65.074 4.9250 17
18 12.375 .08081 16319 6.1279 01319 75.835 5.0842 18
111 14.231 .07027 . 16134 6.1982 .01134 88.210 5.2307 19
20 16 366 .06110 15976 6 2593 00976 102.44 5.3651 20
21 18.821 .05313 . 15842 6.3124 00842 118.80 5.4883 21
22 21.644 .04620 . 15727 6.3586 00727 137.62 5.6010 22
23 24.891 .04018 . 15628 6.3988 .00628 159.27 5. 7039 23
24 28.624 .03493 15543 6.4337 .00543 184.16 5. 7978 24
25 32.918 .03038 15470 6.4641 00470 212.78 5.8834 25
26 37.856 .02642 15407 6.4905 .00407 245.70 5.9612 26
27 43.534 .02297 .15353 6.5135 .00353 283.56 6.0318 27
28 50.064 .01997 .15306 6 5335 .00306 j27 09 6.09!>9 28
29 57.574 .01737 .15265 6.5508 00265 377.16 6.1540 29
30 66.210 .01510 15230 6.5659 00230 434.73 6.2066 30
31 76.141 .01313 .15200 6.5791 .00200 500.94 6.2541 31
32 87.563 .01142 .15173 6.!>905 .00173 577.08 6.2970 32
33 10069 .00993 15150 6.6004 00150 664.65 6.3356 33
34 115.80 .00864 . 15131 6.6091 .00131 765.34 6.3705 34
35 133.17 .00751 15113 6.6166 .00113 881.14 6.4018 35
40 267.85 .00373 .15056 6.6417 .00056 177!1.0 6.5167 40
45 538.75 .00186 15028 6 6543 .00028 3585.0 6.5829 45
50 1083.6 .00092 .15014 6 6605 .00014 7217.4 6.8204 50

368
20%
Faktor Pombayaran Tunggal Faktor Rangkaian Pembayaran S.ragam
I
I
I
FIK FNS FPM FNS FDD FIK FPDH
' (CAFI IPWFI ICRFI IPWF) ISFFI ICAF)
i (AGcf)
I n (F/P,20,n) (P/F,20,n) (AIP,20,n) (P/A,20,n) (AIF,20,n) (F/A,20,nl (AIG,20,a) n

I i 2000 .83333 1.2000 8333 10000 1.0000 .0000 1


2 1 4400 69445 .65455 1.5277 .45455 2.1999 .4545 2
3 1 7280 57870 47473 2.1064 .27473 3.6399 .8791 3
4 2.0736 .48225. 38629 2.5887 .18629 5.3679 1.2U2 4
5 2 4883 40188 .33438 2.9906 .13438 7.4415 1.6405 5
6 2 9859 33490 30071 3 3255 .10071 9.9298 1.9788 6
7 3 5831 27908 27742 36045 .07742 12.915 2.2901 7
8 4 2998 .23257 26061 3 8371 .06061 16.498 2.5756 8
9 5 1597 19381 241108 4.0309 .04806 20.798 2.8364 9
' 10 6.1917 16151 23852 4 1924 .03852 25.958 3.0738 10
11 7 4300 13459 23110 4 3HO .03110 32.150 3.2892 11
12 8 9160 .11216 12527 4.4392 .02527 39.580 3.4840 12
13 10.699 09346 22062 4 5326 02062 48.496 3.6596 13
14 12.839 07789 .21689 4.6105 01689 59.195 3.8174 14
15 15.406 .06491 21388 4.6754 .01388 72.034 3.9588 15
16 18,488 05409 21144 4 7295 .01144 87,441 4.0851 16
17 22 185 04507 20944 4.7746 .00944 105.92 4.1975 17
18 26 623 03756 20781 4 8121 .00781 128.11 4.2975 18
19 31 947 03130 20646 4 8435 .00646 154.73 4.3860 19
20 38 337 02608 20536 4 8695 00536 186.68 4.4643 20
21 41; 004 02174 20444 4 8913 .00444 225.02 4 5333 21
22 55 205 01811 20369 4.9094 00369 271.02 4.5941 n
23 66 246 01510 .20307 4 9245 00307 326.23 4.6474 2J
24 79 495 01758 20255 4 9371 00255 392.41 4 6942 24
25 95 394 01048 20212 4.9475 00212 471.97 4 7351 25
26 114 41 .00874 20176 4 9563 00176 567.36 4.7708 26
27 137 36 00728 20147 4 9636 .00147 681.84 4.8020 27
28 164 84 00607 20122 4 9696 .00122 819 21 4 8291 28
29 197 81 00506 20102 4 9 747 .00102 984.05 4 8526 29
30 237 37 00421 20085 4 9789 00085 1181 8 4.8730 30

I 31 284 84 00351 20070 4 9824 00070 1419 2 4 8907 31


32 341 81 00293 20059 4 9853 00059 1704 0 4.9061 32
33 410 17 00244 20049 4 9878 00049 2045.8 4 9193"· 33
34 492 21 00203 20041 4 9898 00041 2456 0 4 9307 34
35 590 65 00169 20034 4 9915 00034 2948 2 4 9406 35
40 1469 7 00068 20014 4 9966 00014 7]43 6 4 9727 40
45 l6!>7 1 00027 20005 4 9986 00005 18281 J 4 9876 45
50 9100 1 00011 20002 4 9994 .00002 4549 7 2 4 9945 50

I
I!,, :

!I

i
I

369
25%
Faklor P•mbayaran Tunual Faktor Ranekaian Pcmbayara.a Scragam

FIK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH


(CAF) (PWF) (CRFl (PWF) (Sffl (CAFl (AGCF)
D (FIP,25,a) (P/F,2S,nl (A/F,2S,n) (P/A,25,D) (A/F,2S,n) (f/ A,2S,n) (A/G,2S,n) n

I I 2SOO 80000 12500 .8000 1.0000 I 0000 .00000 I


2 1 .S62S 6.-o<IO 694 .... 1 4~0 444 .... 2.2SOO .44444 2
3 1 .9S31 .51200 .S1230 1 9S20 .26230 3.812S .8S246 J
4 2,4414 .40960 .423 .... 2.3616 .17344 5.7656 1 2249 4
!I 3.0518 32768 .37185 2 6893 .12185 8.2070 1.S631 !I
II 3.8147 262,. .33882 2.95,. .08882 11.259 1.8683 6
7 4.7fi8ool .20972 .31634 3.1661 .06634 15.073 2.1424 7

9 • 5.960!1
7.45011
.16777
. 13422
.30~
28876
33289
34631
.05~
.03876
19.842
25.802
2.3872
2.60411

9
10 93132 . 10737 28007 3.S705 .03007 33.253 2. 7971 10
, , 642 .08590 .27349 3 6564 .02349 42.S66 2.9663 11
12 14 !152 .06872 26845 3 7251 .01845 54.208 3.1145 12
13 18.190 .OS498 26454 3.7801 .01454 68.760 3.2437 13
14 22 737 04398 .26150 38241 .01150 86 949 3.3559 14
15 28 422 03518 25912 3 8S93 .00912 109.687 3.4530 IS
Ill 35.527 .0281S 25724 3 8874 .00724 138.109 3.5366 16
17
,,
18

20
44.409
55 51'
69 389
. 86 7.36
022S2
01801
01441
.01153
25576
.25459
25366
25292
3.9099
3 9279
3 9424
3 9S39
00576
.00459
.00366
.00292
173.636
218.045
273.556
342.945
3.6084
3.6698
3. 7222
3. 7667
..
17
II

20
21 108.420 .00922 25233 3 9631 .00233 o429,&el 3.8045 21
22 135.525 00738 25186 3 9705 .00186 . 5Ji!". 101 3.8365 22
23 169 ~7 00590 .2Sio&B 39764 .001 o&8 673.626 3.8634 23
24 211.758 00472 25119 39811 .00119 843.033 3.8861 24
25 264 698 .00378 25095 3.9849 .00095 1054.791 3.9052 25
211 330.872 00302 .25076 3 9879 00076' 1319 . .&89 3.9212 26
27 413 590 00242 25061 3 9903 .00061 1650.361 3.9346 27
28 516.988 .001113 .250.&8 3 9923 .000.&8 2063.952 3 9457 21
29 646.235 0015!1 25039 3 9938 00039 2580.939 3.9551 21
30 807.794 00124 25031 3 9950 00031 3227.174 3.9628 30
31 1009.742 .00099 .25025 39960 .00025 4034.968 3.9693 31
32 1262.' 77 00079 .25020 39968 .00020 so ..... 710 3.9746 32
33 1!177.722 .00063 .25016 3.9975 .00016 6306.887 3.9791 33
34 1972.152 .00051 25013 3 9980 .00012 7884.609 3.9828 34
311 2411!1.1110 .00041 .25010 3.9984 .00010 98511.761 3.9858 3!1

370
30%
Fattor Pemba,...... TunaaJ Faktor Raaakalaa Pembayana Seraaam

!
I
PJJt FNS FPM FNS FDD PJIC FPDH.
(CAP) (PWI') (CIIF) (PWI') 15""! (CAP) IAGCP)
!
I
i D (P/P,30,n) (P/P,30,n) (AIP,30,n) (P/A,30,n) (4/P,30,a) (F/A,JO,n) (A/G;30:n) ) D

I 1.3000 .76923 1.3000 .7692 1.0000 1.000 .0000 I


2 1.6900 .51172 :73478 1.36011 .• 3478 2.29811 ..• 3~ 2
3 2.1989 ••5517 .511083 1.8161 .211083 3.1181111 .8277 3
•5 2.8550
3.7129
.35013
.26833
•.a183
.•1058
2.11182
2 .•3511
•18163
•11058
6.1889
11.0.30
1.1782
1 .•903 •
5
6 •.a2&7 .20718 .37839 2.a.27 .07839 12.7115 1.76a. 6
7 1.27~ .1111137 .35687 2.8021 .011887 17.882 2.0062 7
I
8 11.11172 .1221111 .341112 2.92•7 .0.1112 23.8117 2.21511 8
I IO.aa. .QU30
II .3312• 3.01110 .0312• 32.01• 2.3962 II
10 13.7811 .0721. .323. . 3.0911 .023.6 •2.11111 2.1112 10
I
1I 17.1121 .051180 .31773 3.1.73 .01773 18.- 2.8832 II
12 23.297 .0.292 .31345 3.1902 ,013.5 7 •• 3211 2.7911 12
13 ' 30.287 .03302 . 3102• 3.2232 .0102. 117.112 • 2.8811. 13
I. 39.373 .025.a .30782 3.2~6 .007112 127.111 2.11685 1•
: 15 111.185 .0191• . 3011911 3.2682 .00198 1117.211 3.03. . 15
i Ill '"·ll.a .01503 .30.118 3.21132 .00.118 2111.•11 3.118112 Ill
17 1111.503 .01156 .30351 3.29~ .00351 285.01 3.13.5 17
: 18 112 .• 5 .0118811 .30269 3.3036 .002611 371.111 3. H18 18
: 19 1•11.18 .oo&e• .30207 3.3106 .00207 . . 3.118 3.202• 111
20 190.0• .OIJ526 .30159 3.3157 .0011111 1130.16 3.2275 20
21 2.7.08 .DO.a5 .30122 3.3198 .00122 820.20 3.2.711 21
i 22 321.17 .00311 .3009. 3.3229 .0009 • 10117.2 3.2U8 22
i 23 .17.53 .oo2•o .30Q72 3.3253 .00072 1388•• 3.2781 23
I 2• 5.2.711 .0018• .300115 3.3271 .0001111 18011.11 3.28110 2•

i 25
28
27
917.31
1192.5
705.82 .001.2
.00109
.0008.
.300•3
.30033
.30025
3.3286
3.32117
3.3305
.000.3
.00033
.000211
23.a.7
3011 •. 3
3971.6
3.2978
3.30•11
3.3100
25
28
27
28 1550.2 .00065 .30019 3.3311 .00019 1~. 3.3112 28
29 2015.3 .00050 .30016 3.3316 .000111 871•.• 3.3189 29
30 2619.9 .00038 .30011 3.3320 .00011 8729.7 3.3218 30
31 34011.9 .00029 .30009 3.3323 .00009 11360.0 3.32•2 31
32 . .27.6 .00023 .30007 3.3325 .00007 ,.758.0 3.3281 32
! 33 5755.9 .00017 .30005 3.3327 .00005 1118 ••0 3.32711 33
3• 7~2. .00013 .3000• 3.3328 .oooo• 2•si.a.o 3.3287 34
; 35 11n1.5 .00010 .30003 3.33211 .00003 32U3.0 3.32117 35
I
i
!

I,
I
I

371
40%
Faktor Ptmbayaru Tuaaal Faklor Raa1kalao Pcmbayaran Scrasam
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAF) (PWF) (CRF) (PWF) (SFF) (CAF) (AGCI')

• (PIP,40,a) (P/P,40,D) (AIP,40,a) (P/A,40,a) (AIP,40,a) (P/A,40,D) (A/0,40,11)



1 1 .oiOOO .714211 1.ol0000 .7143 1.00000 1.0000 .0000 1
2 1.11600 .51020 .81667 1.2244 .41667 2.3999 .4167 2
3 2.7UO .36U3 .62936 1.5889 .22936 4.3599 .7798 3
4 3.8415 .2&031 .5ol077 1.8492 . 1ol077 7.1039 1.0923 4
II 11.3782 .18593 .411136 2.0351 .09136 10.945 1.3579 5
I 7.52115 . 13281 .46126 2.1679 .06126 11.323 1.5810 6
7 10.541 .09.a6 .441112 2.2628 .04192 23.853 1.7663 7
8 14.757 .06776 .421107 2.3306 .02907 34.394 1.9185 8
II 20.1&0 .04840 .42034 2.3790 .02034 49.152 2.0422 9
10 28.9211 .0,.57 .• 1432 2.4135 .01432 69.813 2.1419 10
11 ol0.4911 .02469 .41013 2.4382 .01013 98.738 2.2214 11
12 111.193 .01764 .40718 2.4559 .00718 139.23 2.2845 12
13 711.370 .012&0 .40510 2.4685 .00510 1115.92 2.3341 13
14 111.11 :ooeoo .ol0363 2.U75 .00363 275.29 2.3728 14
111 1!111.51 .OO&U .ol0259 2 ..a39 .00259 386.41 2.4029 15
11 217.79 .00459 .40184 2 . .a85 .00185 5.11.98 2.421\l" 16
17 J(M.II1 .00328 .40132 2.4918 .00132 759.77 2 .... 0 17
11 426.87 .00234 .400114 2.4941 .00094 1064.6 2.4577 18
111 5117.12 .00167 .40067 2.4958 .00067 1491.5 2.4681 19
20 836.17 .00120 .400.a 2.4970 .ooo.a 2089.1 2.47&0 20
21 1171.3 .00085 .40034 2.4978 .00034 2925.8 2 ... 20 21
22 11311-.8 .00061 .40024 2.4984 .00024 ol097. 1 2 . .a65 22
23 2295.8 .000. . .40017 2.4989 .00017 5737.0 2 ... 99 23
24 3214.1 .00031 .40012 2.4992 .00012 8032.8 2.4925 24
211 U911.8 .00022 .40009 2.4994 .00009 I 12U.2 2.49U 25

372
50%
I Faktor Pcmba,aran Tungal Faktor P.aa11hian Pembayaran Scragam

FIK FNS FPM FNS FDD FIK FPOH


ICAF'l (PW~") ICRF) IPWF') ISI'f') (CAF') IAOCI'l
i D (PIP,SO,a) (PIF,SO,a) (AIP,SO,D) (P/h,SO,a) (AIF,SO,a) (FIA,SO,a) (h/G,50,a) •
I , 1.5000 .66667 1.5000 .6667 1.00000 1.000 .0000 ,
i 2
3
2.2500
3.3750
.•.o!.YA
.29630
.90COO
71053
1.1111
t.•ou
.•oooo
.21053
2.500
•• 750
.4000
.7368
2
J
I
I •5 5.0625
7.5937
.19753
. 13tG!I
.62308
.57583
, .6!)49
, .7366
. 12308
.07583
8~125
, 3."1 87
1.0153
1.2411
4
5
I
8 , 1-3!10 .011779 .5~:12 , .82·~ .0~812 . 20.781 1.4225 6
7 17.0!15 .0!!91'3 .53101] 1.01129 .031011 32.171 1.5648
' a 25.6:8 .03902 .52030 , 9219 .02030 49.257 1.6751 '
8
9 38.443 .021:1)1 .51335 1.9479 .01335 74.806 1.7596 9
10 .sr.:.:12 , 3.33 tO
, 1!7.6E5
·811 ..t97
.01i34
.01156 .50!05
1.9653
1.9768
.00882
.00585 170.99
1.8235
1.8713
"12
12 129.74 .00771 .50:::18 1.92-'5 .00388 257.49 1.9067
13 19.3.111 .00514 .50250 1.9397 00258 387.23 1.9328 IJ
14 2!11.92 .OOJ.13 .50112 1.9931 .00172 581,8S 1.9518 14
IS 07.89 .00228 .501,. 1.99S4 00114 873,78 1.9&66 15
16 656.04 00152 .S0076 1.9969 .0('076 1311.6 1.97:16 16
17 SC5.26 .00101 .50.151 1.9979 00051 1968.5 1.9827 17
18 1417.8 .00058 .50034 1.9986 .00034 2953.7 1.9!178 18
19 2216.8 .00045 .S0023 1.9991 .00023 4431.6 , 991• 19
;zo 3325.2 .00030 .50015 1.9994 00015 6648.5 1.9939 20
21 4987.8 .00020 .500111 1.9996 .00010 9973.7 , 9957 21
22 7491.8 .00013 50007 199n 00007 14961.7 , 9~ 22
I 23 11222 7 00009 50004 '9998 00004 22443,5 '9979 23
24 16834, 00006 50003 '9998 00003 33666.2 , 9985 24
25 25251 2 00004 50002 1 99'J9 00002 50500.3 1 9990 25

I
! : I
I
1/ I I
I I I
I f I
I I I

i
I ! i
I

I
! I !
I
!
'' I
I
I
I
I
:
;

,j
I I I

373
60%
Falnor Pcmbayaran Tun11•l Fak1or Ran1kaian Pemba7ann Scraaam

FIK FNS FPM FNS FDD FIK FPDH


. (CAFl (PWF) (CRFl (pWfl (SFFl ICAF) (AGCJI)

D (PIP,60,a) I· PIP,60,a) •(A/P,60,D) (PIA,60,a) (AIP,60,a) • •(PIA,60,a) WG.60,a) I •


1. 1.11000 .62500 1.1000 .62SO 1.0000 1.000 .0000 1
2 2.5100 .311013 .118.62 1.01S6 .38.62 2.6000 .3866 2
3 •. 011511 .2UU .711380 1.2SII7 .111380 5.15119 .61171 3

II
11.553S
10 ... 5
.152511
.011537
. 7oeo•
11632S
I •173
1.son
.10804
.06325
11.2&SII
15.8011
.11•114
1.131111

II
II .Ill. 777 .OSIIIIO .63803 I S673 03803 211.2115 1.21113 II
7 2111ih .03725 .112322 1.60.5 .02322 .3.072 1 .311M 7
8 .2.11411 .02321 .61.30 1.6278 .o1•JO 1111.1111 1 .• 7511 I

10
r.e. 7111
1011.11S
.ouss
.001109
110816
.60S51
1.6.24
1 6515
.00886
.OOSSI
112.811
111.S8
1.5337
1.57 . .
II
10
11 1711.112 .005118 .603•3 1.6S71 .00343 281 .S3 1.1037 11
12 211 .• 7 .0035S .60214 1.6607 .002U 467 .• 5 1.11238 12
13 •s0.35 .00222 .6013• 1.6629 .00134 7 ... 112 1.6371 13
1. 720.57 .001311 .60083 1 61143 .00083 'I 1119.2 1.6.72 1.
15 1152.11 .00087 .600S2 1.66S2 .00052 111111.1 1.65311 111
111 11 ... 11 .ooo5• .10033 1.1111S7 .00033 3072.7 1.116711 111
17 2851 .• .0003• .60020 1.6661 .00020 .917 .• 1.66011 17
11
111
U22.3
7&55.7
.000'21
.00013
.60013
.60008
1.6663
1.&66•
.00013
.00008
7866.1
12SIII.O
1.6621
1.66•1 ,.
11

20 120811.0 .00008 .6000S 1.6665 .oooos 201U.O 1.66&0 20

374
90%
Faktor Pembayaran Tunggal Faktor Rangkaian Pembayaran Scngam

FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH


(CAFl (PWF) (CRF) (PWFl (SFFl (CAF) (AGCFl
D (PIP,90,a) (Ptl'.90.a) (AIP,90,n) (PIA,90,n) (AIP.90.nl IFIA,90,n) (AIG,90,a) D
·-
1 1.9000 .52632 1.11000 .52632 1.00000 1.0000 .00000 1
2 3.6100 .27701 1.2...a .80332. .3.WS3 2.9000 .3U83 2
3 6.8S89 .14579 1.0536 .94912 .15361 6.5099 .59908 3
4
II
13.032
24.760
.07673
.04039
.117480
.93788
1.0258
1.0662
.07480
. 03188
13.368
26.401
. 77867
.90068

5
8 47.045 .02126 .91955 1.087• .01955 51.161 .98081 6
7 89.3811 .011111 .111018 1.09811 .01018 98.207 1.0319 7
8 189.83 .OOS89 .110533 1.1045 .00533 187.59 1.0637 8
II 322.68 .00310 .90280 1.1076 .00280 357.42 1".0831 9
10 613.10 .00163 .90147 1.1093 .00147 680.11 1.0947 10

100%
Faktor Pcmb•J•ran Tunual Faktor Rangkaian Pcmbayaran Scragam

PJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH


(CAF) (PWF) (CRF) (PWF) (SFF) (CAFl (AGCP)
D (PIP,lOO,n) (PIP,IOO,n) (AIP,IOO,n) (PI A,IOO,a) (AIP,IOO,a) (PI A,IOO,a) (AIG,IOO,n) D

1 2.000 .50000 2.0000 .50000 1.0000 1.000 .00000 1


2 4.000 .25000 1.3333 .75000 .33333 3.000 .33333 2
3 8.000 .12500 1.1.28 .87500 . U286 7.000 .57143 3
4
II
111.000
32.000
.06250
.03125
1.0666
1.0322
.93750
.96875
.06667
.03226
15.000
31.000
.73333
.83871
•5
II 64.00 .01562 1.0158 .118438 .01587 63.00 .90476 6
7 128.00 .00781 1.0078 .119219 .00787 127.00 .94488 7
8 %56.00 .003111 1.00311 .99609 .00392 255.00 .116863 8
II 512.00 .00111!1 1.0019 .119805 .00196 511.00 .98239 9
10 1024.0 .00098· 1.0009 .99902 .00098 1023.0 .99022 10

375
LAMPIRAN C
FAKTOR JUMLAH KOMPON KONTINYU
PADA TINGKAT BUNGA : r,e rn.

n r = 2% r= 4~o I'= 6o/o I'= 8%

1.020 1.041 1.062 1.083


1.041 1.083 1.128 1.174
1.062 1.128 1.197 1.271
1.083 1.174 1.271 1.377
1.105 1.221 1.350 1.492
1.128 1.271 1.433 1.616
1.150 1.323 1.522 1.751
1.174 1'.377 1.616 1.896
1.197 1.433 1.716 2.054
1.221 1.492 1.822 2.226
1.350 1.822 2.460 3.320
1.492 2.226 3.320 4.953
1.822 3.320 6.050 11.023
2.226 4.953 11.023 24.533
2.718 7.738 20.086 54.598

Daftar nilai-nilai faktor diper1ukan untuk mcnemukan F jika ditcn-


tukan P pada suatu tingkat bunga r yang dipcrgandakan sccara
terus-menerus untuk periode-periodc : F = P.e rn.

379
FAKTOR JUMLAH KOMPON KONTINYU
rn
PADA TINGKAT BUNGA : r,e

n r = 10% r =IS% r = 20% r = 30%

1 1.105 1.162 1.221 1.350


2 1.221 1.350 1.492 1.822
3 1.350 1.568 1.822 2.460
4 1.492 1.822 2.226 3.320
5 1.649 2.117 2.718 4.482
6 1.822 2.460 3.320 6.050
7 2.014 2.858 4.055 8.166
8 2.226 3.320 4.953 fl.023
9 2.460 3.857 6.051 14.880
10 2.718 4.482 7.389 20.086
IS 4.482 9.488 20.086 90.017
20 7.389 20.086 54.598 403.429
30 20.086 90.017 403.429 8.103.084
40 54.598 403.429 2.980.958
50 148.413 1.808.042

Daftar nilai-nilai faktor diperlukan untuk menemukan F jika diten-


tukan P pada suatu tingkat bunga r yang dipergunakan sccara te-
rus-menerus untuk periode-periode : F = P.e rn

380
LAMPIRAN D
Lampiran D

DAFfAR :J{EPUSTAKAAN

Riggs, J.L.: Essentials of Engineering Economics, McGraw-Hill, New


York, 1982.
Riggs, J.L.: Engineering Economics, McGraw-Hill, New York, 1977.

DeGarmo, E.P., J.R. Canada, W.G. Sullivan: Engineering Economy,


MacMillan, USA; 1979.
Thuesen, H.G., W.J. Fabrycky, G.J. Thuesen: Engineering Economy,
Prentice-Hall, USA, 1977.
White, J.A., M.H.Agee, K.E. Case: Principles of Engineering Econo-
mic Analysis, John Wiley & Sons, USA, 1977.

Roy Pilcher: Principles of Construction Management, McGraw-Hill,


London, 1976.
Grant, E.L., W.G. Ireson~ R.S. Leavenworth: Principles of Engineer-
ing Economy, McGraw-Hill, UK, 1976.
Samuelson, P.A., P. Temin: Economics, McGraw-Hill, Tokyo, 1976.

Taylor, G.A.: Managerial and Engineering Economy, D. Van


Nostrand, New York, 1975.
Heggie, I.G.: Transport Engineering Economics, McGraw-Hill,
London, 1972
James, L.D., R.R.Lee: Economics of Water Resources Planning,
Tata McGraw-Hill, Bombay-New Delhi, 1971
Kuiper, E : Water Resources Project Economics, Butterworths,
London, 1971.

383
PERTANYAAN-PERTANYAAN I

01 Apakah arti 'Eflthllll Flllk dan Elldeasl Fl~a dalam Eko-


nomi Teknik?
Dapatkah Efisiensi · Fisik melampaui 100%? Dan bagaimana
denpn Efisiensi Finansial? Terangkan sebab-sebabnyal
02 Etisiensi Finansial suatu proyek dapat dipengaruhi oleh faktor-
faktor non-moneter (intangibles). Apakah yang dimaksudkan
dengan
.•
faktor-faktor non-moneter ini?
OJ Apakah yang dimaksud dengan· tJaakat ......t.ad, dan apakah
yang dimaksud dengan bla,a OYerhad per ultt Berikan
COfttohnyal
04 Apakah yang anda ketahui mengenai hubungan antara harga
dan permintaan? Jelaskanl
OS Apakah yang dimaksud dengan barang ini elutla dan barang
itu thiM elutla! Berikan contoh-contohl
06 Bentuk persaingan-persaingan yang bagaimanakah yang biasa·
nya tetjadi di pasar?
07 Biaya-biaya apakah yang diklasitikasikan . sebagai blaya te~p
(fixed cost), dan biaya-biaya apakah yang diklasitikasikan
dengan bla,a tJdak tetap (variable cost)?
08 Bagaimanakah caranya anda menentukan pendapatan total
maksimum dan keuntungan maksimum dalam suatu usaha se-
lama suatu periode tertentu?
09 Apakah yang anda ketahui mengenai biaya-ditenggelamkan
(sunk-cost), dan apakah yang dimaksudkan dengan biaya alter·
natif (opportunity cost)? Berikan contoh-contoh!
10 Dalam matematika bunga dikenal adanya tarlp bunga nominal
dan tarlp bunga efektlf. Jelaskan perbcdaannya!
II Apakah yang dimaksud sebagai slmpanan (annuity) pada
cangkaian pembayaran ser~gam, dan berikan beberapa contoh
apa saja yang bisa disebut sebagai simpanan a tau anuitas itu?
12 Ada berapakah cara penggunaan faktor bunga bergnnda (kom-
pon) yang anda ketahui? Sebutkan, dan digunakan untuk apa-
kah masing-masing?
13 Dalam ekonomi teknik ada suatu konsep atau istilah yang di-
kenal sebagai eklvalen. Jelaskan mengenai hal ini dengan
contoh!

38~
14 Ada berapa macamkah metode perbandlngan ekonoml1 yang
anda ketahui digunakan untuk membuat analisa dan evaluasi
berbagai alternatif proyek-proyek? Sebutkan masing-masingl
15 Dalam perbandingan ekonomis, kerapkali diterapkan beberapa
istilah untuk menggambarkan usia sebuah aset. Ada berapa
macamkah istilah yang anda ketahui dan jelaskan masing-
masing dengan singkat!
16 Apakah tujuan penyusutan dari aset-aset perusahaan, dan ada
berapa macamkah jenis penyusutan yang anda ketahui?
17 Untuk membuat cashflow-cashtlow setelah-pajak perlu dihitung
besarnya biaya penyusutan terlebih dahulu. Berapa macam
metode-kah yang anda ketahui untuk menghitung besarnya
biaya penyusutan ini?
18 Berapa macamkah pajak-pajak yang anda ketahui? Sebutkan
masing-masing! Dalam studi-studi ekonomi, diantara pajak-
pajak tersebut, pajak manakah yang dianggap penting?
19 Sebutkan beberapa faktor yang___mencerminkan perbedaan-
perbedaan' pokok dian tara proyek-proyek yang dimiliki umum
(pemerintah) dan proyek-proyek milik perorangan (swasta)l
20 Apakah yang dimaksudkan dengan p~ek-roy yang mem-
punyai tujuan ganda? Jelaskan!
21 Berlandaskan pada perbandingan untung-biaya (B/C}, suatu
kesempatan investasi dianggap bermanfaat jika memenuhi per-
syaratan ekonomis yang bagaimana?
22 Untuk mengaJakan suatu investasi mengenai suatu proyek di-
perlukan dana-dana dari dalam dan dari luar. Sebutkan dana-
dana apakah yang dapat diperoleh dari ~alm, dan apa yang
dapat diperoleh dari luar?
23 Ada berapa macam metode Estimasi Biaya yang anda ketahui?
Sebutkan dan jelaskan dengan singkatl
24 Apakah yang diartikan dengan rlslko dan apakah yang dimak-
sudkan dengan ketldak-pastlan?
25 Faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi risiko? Sebut-
kan dan berikan penjelasan dengan singkatl

ll. SOAL-SOAL :

01 Berapakah jumlah uang yang harus dipinjamkan dengan bunga


biasa (simple interest) 6o/o untuk mendapatkan bunga sejumlah
Rp 47.000,- dalam waktu 2 tahun?
Jawaban: P = Rp 391.670,-

386
02 Berapa Iamakah uang sejumlah $800 harus dipinjamkan untuk
mendapatkan bunga $72 dalam bunga biasa dengan tingkat
bunga 4%?
Jawaban: N = 2,5 tahun.
03 Sejumlah uang pokok Rp 600.000,- dipinjamkan untuk jangka
waktu 5 tahun 9 bulan dengan tingkat bunga 6% secara bulan-
an berganda. Berapa besarkah jumlah bunga yang diperoleh?
04 Hitunglah perbedaan jumlah bunga dari uang sejumlah $1000
yang dipinjamkan untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingkat
bunga 5% dalam cara bunga biasa.dan dalam cara bunga ber:-
ganda.
Jawaban: I b . b erg. - I b . b'tasa = $26

OS Berapakah besar pembayaran akhir-tahunan seragam dapat


ditarik dari suatu jumlah yang telah di-investasikan sebesar
$50,000 dengan tingkat bunga 5% untuk periode waktu 6
tahun?
Jawaban: A= $9,851.
06 Berapakah nilai sekarang dari uang sejumlah $300,000 yang
telah di-investasikan untuk jangka waktu 10 tahun, jikalau ting-
kat bunga berganda seml-tahunan ditentukan 8%?
Jawaban: P = $136,917.
07 Berapakah jumlah total akan terkumpul dalam bank, jika suatu
pembayaran sebesar Rp 20.000,- dilaksanakan pada akhir tiap
kwartal untuk jangka waktu periode 5 tahun dengan bunga
yang ditetapkan secara kwartal berganda 12%?
Jawaban: F = Rp 537.380,-
08 Berapakah besar jumlah bunga yang akan dibayarkan atas
suatu pinjaman sebesar Rp 1 juta, yang dibuat pada tanggal 1
September 1977 dan dibayarkan kembali pada tanggal 1 De-
sember 1983 det~gan bunga blasa 8% per tahun?
Jawaban: I = Rp 500.000,-
09 Bcrapakah nilai scmula dari uang sejumlah $50,000 yang telah
di-invcstasikan pada tanggal 7 Januari 1973 (sepuluh tahun
yang lalu) dcngan tingkat bunga 6%?
Jawaban: P 0 = $27,920.

10 Berapakah bcsar pembayaran tiap akhir bulan seragam dapat


ditarik dari suatu jumlah yang telah di-investasikan sebesar
Rp 3 juta untuk jangka waktu 2 tah~.;n dengan tingkat bunga
12%?
Jawaban: A = Rp 141.240,-

387
II Suatu pembayaran sebesar $4,000 dilaksanakan pada akhlr tlap
kwartal untuk jangka waktu 6 tahun dengan tingkat bunga
8%. Bcrapakah jumlah total uang yang terkumpul pada akhir
tahun ke-6 tersebut?
Jawaban: F ·= $121 ,680.
12 Jika anda menempatkan simpanan-simpanan dalam suatu bank
dengan tingkat bunga 5% secara berturut-turut, ialah: Rp 1
juta pada akhir tahun 1981, Rp 2 juta pada akhir tahun 1982,
Rp 3 juta pada akhir 1983, Rp 4 juta pada akhir 1984, dan
Rp 5 juta pada akhir 1985, berapakah nilai uang simpanan-
simpanan tersebut pada akhir tahun 1985?
Jawaban: F 85 = Rp 16.035.008,-

13 Hitunglah nilai sekarang dari suatu anuitas yang ditangguhkan


6 tahun pembayarannya (deferred annuity) sebesar Rp 5 juta
per tahunnya untuk jangka waktu 12 tahun, jika tingkat bunga
yang berlaku sekarang adalah 5%.
Jawaban: P 0 = Rp 33.069.100,-

14 Sebuah paberik diluar negeri telah menyetujui untuk membayar


honor (royalty) sebesar $30,000 pada akhir tiap tahun selama 6
tahun mendatang untuk penggunaan sebuah patent disain pro-
duk (a patented product design). Jika pembayaran-pembayaran
dititipkan pada perusahaan asing tersebut, dan tingkat bunga
tahunan yang diterapkan pada dana yang disimpan ditentukan
10%:
(a) Berapakah jumlah total yang tersedia dibayarkan dalam
waktu 6 tahun rr.endatang?
(b) Berapakah besar pembayaran-pembayaran tahunan seragam
seharusnya, jika pemilik patent menuntut suatu jumlah
minimum yang dibayarkan pada akhir tahun ke-6 sebesar
$250,000?
Jawaban: (a) F = $231,465.
(b) A = S 32,402.
15 Suatu perjanjian (kontrak) telah ditanda-tangani untuk menye-
wakan suatu bangunan gedung sebesar Rp 20 juta per tahun
untuk jangka waktu 8 tahun, dengan kenaikan tahunan sebesar
Rp 1,5 juta dibayarkan mulai tahun kedua. Pembayaran-pem-
bayaran dilaksanakan tiap akhir tahun, dimulai satu tahun
. sesudah sekarang. Tingkat bunga yang berlaku adafah 7%.
Berapakah jumlah bulat (lump sum) yang harus dibayarkan
hari ini agar supaya ekivalen dengan rencana pembayaran sewa
8 tahun?
Jawaban: P = Rp 147.604.779,-

388
16 Dengan tingkat bunga 6%, berapakah besar nilai sekarang pada
tanggal 2 Pebruari 1981, dari suatu rangkaian pembayaran
seragam tiap akhir tahun sebesar Rp 3 juta yang akan dilaksa-
nakan mulai tanggal 2 Pebruari 1987 sampai tanggal 2 Pebruari
1991?
Jawaban: P 1981 = Rp. 9.443.049,-

17 Seorang ayah, pada hari kelahiran anaknya, mempunyai


maksud untuk memberikan· uang sejumlah $2000 pada tiap-
tiap hari ulang tahunnya yang ke-17, ke-18, ke-19, ke-20, dan
ke-21.
(a) Berapakah jumlah uang yang harus di-depositokan oleh
ayah tersebut agar stipaya maksudnya tercapai, jika tingkat
bung a yang berlaku adalah 6%?
(b) Berapakah nilai ekivalen dari 5 kali pembayaran a $2000
tersebut, jika dikehendaki baru akan diberikan pada hari
ulang tahunnya yang ke-24?
Jawaban: (a) P 0 = $ 3318.
(b) F 24 = $13,437.

18 Sebuah kontraktor teknik Sipil mengoperasikan suatu a~;md


truk-dumper. Berdasarkan pengalaman ia mendapatkan bahwa
sebuah dumper biasanya mempunyai suatu usia kerja penuh
5 tahun.
Sebuah mesin demikian memerlukan suatu biaya modal permu-
laan Rp 2.150.000, dan pada akhir periode 5 tahun me!llpunyai
suatu nilai jual-lagi Rp 350.000. Biaya pemeliharaan tiap dum-
per sebesar Rp 150.000 untuk tahun iJertama, dan bertambah
dengan Rp 75.000 untuk tiap-tiap tahun berikutnya.
Jika tingkat bunga yang berlaku adalah 6% :
(a) Berapakah biaya tahunan ekivalen dari pemilikan dan
pemeliharaan t!ap dumper?
(b) Jika kontraktor · dapat menjual lagi tiap dumper dengan
harga Rp 750.000 pada akhir tahun ke-4, apakah dia akan
dinasehatkan untuk berbuat demikian?
Jawaban: (a) A 5 tahun = Rp 739.568,-
(b) A 4 tahun = Rp 706.058,-
Jadi kontraktor disarankan untuk menjual lagi mesin
tersebut sesudah usia kerja 4 tahun.
19 Sebuah instansi pemerintah mempunyai pertimbangan untuk
mendirikan beberapa bangunan gudang sebagai tempat penyim-
panan barang-barang berasal dari pelabuhan. Disarankan
bahwa ada dua alternatif yang secara tehnis dapat diterima,

-J89
ialah pertama bangunan dengan kerangka atap beton bertulang
yang mempunyai biaya permulaan Rp 200 juta, dan yang kedua
suatu bangunan tertutup dengan kerangka baja dengan biaya
permulaan Rp 80 juta.
Usia bangunan beton diperkirakan mencapai 60 tahun, dan
baru ada biaya pemeliharaan tahunan sebesar Rp 1,2 juta se-
sudah 10 tahun permulaan. Usia bangunan baja diperkirakan
mencapai 20 tahun dengan biaya pemeliharaan tahunan ekiva-
len sebesar Rp 1,5 juta. Nilai jual lagi bangunan beton diper-
kirakan Rp SO juta, dan untuk bangunan baja Rp 10 juta.
Tingkat bunga pengembalian disetujui 10%. Bangunan mana-
kah yang lebih t:konomis?
Jawaban: Biaya total tahunan ekivalen untuk bangunan beton
Rp 20.509.084, dan untuk bangunan baja Rp
10.722.200,-. Jadi bangunan kerangka baja yang
lebih ekonomis, kecuali jika ada pertimbangan
faktor-faktor lainnya.
20 Sebuah perusahaan konsultan mengusulkan untuk memberikan
latihan pengawasan-scndiri (self-inspectipn, training) untuk bebe-
rapa pt:gawainya. Program yang _diusuikan ini memerlukan
waktu 1 tahun, biaya sebesar Rp 2 juta tiap bulan, dengan
tujuan untuk memperbaiki mutu kepegawaian sementara waktu
kerja dikurangi. Seorang pemakai program yang potensiil (ber-
kemampuan) memperkirakan bahwa penghematan-penghemat-
an dalam bulan pertama akan mencapai jumlah ~ehar
Rp 800.000,- dan akan meningkat dengan Rp 400.000,- tiap
bulan bcrikutnya. Akib:~t adanya progra:n ini gangguan
operasional dan kerja diperkirakan akan menaikkan biaya-
biaya administrasi sebcsar Rp 1,2 juta dalam bulan pcr-
tama, yang kemudian akan menurun dengan penurunan yang
sama sampai menjadi no! pacta akhir tahun latihan. Jika ting-
kat pengembalian uang yang dipersyaratkan adalah 12o/o dan
diperhitungkan secara bulanan berganda, dan disamping itu
ada suatu syarat pula bahwa program latihan tersebut harus
dap'at membiayai sendiri dalam waktu 1 tahun, maka apakah
birQ konsultan ini perlu disewa?
Jawaban: Cashflow bulanan bersih ekivalen = + Rp 284.000,-
nampaknya program yang diusulkan sangat meyakin-
kan, karena nilai bulanan _ekivalen adalah positip se-
lama 1 tahun, dan penghematan-pehghematan yang
timbul akibat adanya latihan (training) tersebut akan
selalu dapat dinikmati dalam waktu-waktu men-
datang.
Jadi biro konsultan tersebut perlu disewa.

390
21 Sebuah mesin diperlukan untuk jangka waktu 3 tahun dapat
dibeli dengan harga Rp 77 juta dan dapat dijual lagi pada akhir
periode pemakaian dengan harga Rp 25 juta. Sebuah mesin
perbandingan lainnya dapat disewa untuk Rp 30 juta per tahun.
Jika sebuah perusahaan mengharapkan suatu tingkat pengem-
balian sebesar 20% pada investasi, apakah ia akan menyewa
atau membeli mesin tersebut diatas?
(Boleh dihitung dengan metode Biaya Tahunan Ekivalen atau
dengan metode Nilai Sekarang).
Jawaban: PW (membeli) = Rp 61 juta
PW (menyewa) = Rp 63 juta
Jadi sebaiknya mesin dibeli saja.
22 Berdasarkan pengalaman dengan sebuah alat untuk menurun-
kan kayu gelondongan yang mekanis konvensional memberi
kesan bahwa usia kegunaannya adalah 4 tahun. Scbuah alat
sejenis hidrolis yang baru harganya 1/J lebih mahal dari pada
yang mekanis, tetapi suaranya tidak begitu berisik. Kedua alat
tersebut mempunyai biaya operasional yang kira-kira sama dan
tidak mempunyai nilai jual lagi. Jika tingkat bunga ditentukan
12%, berapa lamakah jangka waktu penggantian untuk alat
penurun kayu hidrolis yang baru ini hila diperbandingkan
dengan yang mekanis?
Jawaban: N = 5,89 talmn.
23 Pemasangan sebuah alat permesinan yang baru diperkirakan
menelan biaya sebesar Rp 360 juta. Dengan peralatan ini
diharapkan dapat mengurangl pengeluaran-pengeluaran bersih
operasional tiap tahunnya sebesar Rp 72 juta untuk jangka
waktu 10 tahun. Peralatan ini mempunyai nilai jual lagi sebesar
Rp 60 jut a pad a akhir tahun ke-1 0.
(a) Hitunglah I.R.R. sebelum-pajak.
(b) Susunlah tabel cash-flow dan hitunglah I.R.R. setelah
pajak, jika metode Penyusutan-Garis-Lurus yang digunakan
dan tingkat pajak pendapatan efektif adalah 48%.
Jawaban: (a) I. R. R. = 16,25%
(b) I.R.R. = 8,92%

24 Suatu usulan dalam sebuah aset diharapkan dapat menghasil-


kan penghematan-penghematan tahunan bersih sebesar Rp
13.500.000,-. Aset tersebut mempunyai harga pembelian Rp
56.000.000,- dan diperkirakan mempunyai usia kegunan 7
tahun tanpa nilai jual lagi. Tingkat pajak-pendapatan efektif
dari perusahaan ditetapkan 45%.

391
(a) Hitunglah RR-sebelum-pajak untuk aset tersebut? Tentukan
RR-setelah-pajak (pendekatan) berdasarkan hasil RR-sebe·
lum-pajak ini.
(b) Hitunglah RR-setelah pajak jika digunakan penyusutan
garis-lurus selama 7-tahun usia kegunaan aset itu.
Jawaban: (a) RR-sebelum-pajak = 1S,11o/o
RR-setelah-pajak (pendekatan) = 8,31%
(b) RR-setelah-pajak = 8, 7S%
2S Empat tahun yang lalu sebuah aset dibeli dengan harga sebesar
Rp 400 juta, dan diharapkan mempunyai nilai jual-lagi Rp SO
juta pada akhir tahun ke· 7 dari usia kegunaannya. Tentukan
biaya penyusutan selama tahun mendatang dan nilai buku dari
pada aset tersebut pada saat ini, dengan :
(a) metode Penyusutan Garis-Lurus.
(b) metode Penyusutan Keseimbangan Menurun, dengan diizin-
kan tingkat penyusutan maximum (R max ).
(c) metode Penyusutan Jumlah Angka-Tahunan.
(d) metode Penyusutan Dana-Diendapkan, dengan tingkat
bunga ditentukan 6%.
Jawabam (a) D S = Rp SO juta; = Rp 200 juta.
(b) D s = Rp 29,7S juta; = Rp 104,13 juta.
(c) D S = Rp 37,SO juta; = Rp 12S,· juta
(d) D s = Rp S2,S9 juta; = Rp 217,S8 juta.
26 Berikut adalah estimasi data-data untuk dua alternatif investasi,
X dan Y, untuk mana baik pendapatan maupun biaya-biaya
diketahui, dan mempunyai usia proyek yang berbeda. Jika ting·
kat pengembalian menarik minimum (MAAR = minimum
attractive rate of return) 12%, bandingkan proyek-proyek invcs-
tasi tersebut dengan metode perbandingan 8/C, dengan penda·
patan tahunannya diperhitungkan sebagai keuntungan tahunan.
Anggaplah pula bahwa keduanya adalah kesempatan yang bebas
yang satu sama lain saling eksklusif.

Alternatif X y

Investasi
Keuntur ~"\n bersih tahunan .
Rp 4.000.000
2.SOO.OOO
.
Rp 6.000.000
3.000.000
kepada pemakai
Pengeluaran O+ M bersih ta· 900.000
. 1.SOO.OOO
hunan kepada leveransir
Perkiraan usia proyek S tahun 10 tahun
Nilai jual-lagi 0 0

392
Jawaban: B/C (X) = 1,44; B/C (Y) = 1,41.
Jadi kesempatan investasi proyek X adalah yang
lebih baik, akan tetapi kedua-duanya adalah me-
muaskan karena B/C)t,O.

27 Estimasi data-data untuk tiga buah alternatif investasi, A, B,


dan C yang mana baik pendapatan maupun biaya-biaya dike-
tahui, dan mempunyai usai proyek yang berbeda-beda. Jika
tingkat pengembalian menarik minimum (MARR = minimum
attractive rate of return) ditetapkan 10%, bandingkanlah
proyek-proyek investasi tersebut dengan metode perbandingan
B/C, dengan pendapatan tahunannya diperhitungkan sebagai
keuntungan tahunan. Anggaplah pula bahwa ketiga altematif
adalah kesempatan yang bebas melebihi altematif-altematif
yang satu sama lain saling eksklusif.

Alternatif A B c

Investasi $3,500 $5,000 $7,000


Keuntungan bersih tahunan $1,900 $2,500 $3,000
kepada pemakai
Pengeluaran 0+ M bersih tahun- $ 645 $1,383 $1,750
an kepada leveransir
Perkiraan usia kegunaan 4 tahun 8 tahun 10 tahun
Nilai jual-lagi bersih $ 500 $ 700 $ 900

Jawaban: B/C (A) = 1,0" (B) = 1,10; B/C (C) = 1,02.


Ternyato. .nga-tiganya memenuhi syarat karena
B/C)l,O.Tetapi alternatif B adalah yang paling baik,
karena B'/C adalah yang paling besar jika dibanding-
kan dengan yang lainnya.
28 Cashflow-cashflow dua buah usulan proyek diperlihatkan dalam
Tabel berikut. Kedua usulan tersebut memerlukan investasi per-
mulaan yang sama ialah $3000. Pengembalian-pengembalian
bersih tahunan nampak menonjol perbedaannya; proyek A
mulai dengan pengembalian yang rendah dan kemudian ber-
.tam bah dengan kenaikan yang konstan, sedongkao proyek B
mempunyai suatu pengembalian yang tinggi pada tahun· ke-1
kemudian di-ikuti dengan pengembalian-pencembalian reodah
yang konstan. Kedua-duanya mempunyai usia kegunaao yang
sama ialah 4 tahun dan tidak mempunyai niJai-jual lagi.

J9J
·Cash flow Proyek
Akhir Tahun
(dim ribuan Rp) A B

0 - Rp 30.000 - Rp 30.000
1 3.000 30.000
2 10.500. 6.000
3 18.000 6.000
4 25.500 6.000

(a) Perbandingkan kedua proyek ini dengan metode nilai-seka-


rang, jika tingkat pengembalian yang disyaratkan minimum
ditentukan 1Oo/o, dan bagaimana "ranking" -nya 7
(b) Kemudian perbandingkan kedua proyek ini dengan metode
RR, dan bagaimana "ranking" -nya sekarang7

Jawaban: (a) PW (A) = Rp 12.300.000;


PW (B) = Rp 10.890.000,

Dengan metode Nilai-Sekarang proyek A "rarik·


ing .. -nya lebih tinggi dari pad a proyek B.
(b) i A = RR A = 23,37o/o; i B = RR B = 34,49"/o.
Dengan metode RR, proyek B "ranking"-nya
lebih tinggi dari pada proyek A..

29 Lima buah alternatif yang satu sama lain saling eksldusif ter·
sedia untuk mengembangkan suatu proyek umum tertentu.
Tabel berlkut · menunjukkan keuntungan- dan biaya tahunan
dari masing-masing alternatif:

Alternatif Keuntungan Biaya


tahunan tahunan

A s 3,600,000 $ 4,000,000
8 $11,200,000 s 8,400,000
c $16,800,000 $13,600,000
D $ 5,200,000 s 5,600,000
E $13.200,000 $10,800,000

394
(a) Anggaplah bahwa proyek-proyek tersebut adalah type-type
untuk mana keuntungan-keuntungan dapat ditentukan
dengan pertimbangan tertentu, dan bahwa instansi yang
bersangkutan mau menginvestasikan uangnya sepanjang
angka perbandingan B/C paling sedikit adalah 1. Alternatif
manakah yang harus dipilih?
(b) Jika proyek-proyek tersebut melibatkan keuntungan-
keuntungan yang tidak dapat diraba (intangible benefits),
yan~ memerlukan pertimbangan keputusan dalam menetap-
kan nilai-nilainya, apakah hal ini akan mempengaruhi
rekomendasi and a? .
Jawaban: (a) Apabila modal cukup tersedia, dapat disarankan
untuk memilih alternatif C, karena memberi ke-
untungan paling banyak.
(b) Tetapi jika modal tidak cukup tersedia (terbatas),
clan disamping itu masih bisa diperoleh keun-
tungan-keuntungan. yang tidak berbcntuk uang
(intangibles), maka kita dapat memilih alternatif
B.
.30 Nilai s~:karng dari keuntungan-keuntungan dan biaya-bi:lya
unt uk dua usulan dasar proyek-proyek yang satu sama lain
saling cksklusif diperlihatkan dalam daftar dibawah, bcrsama·
sama dengan data-data untuk tiga buah proyek suplementer
yang dapat dikombinasikan dengan masing-masing proyek
dasar untuk menghasilkan keuntungan-keuntungan tambahan.
Proyl'k proyek suplcmcnter tersebut satu sama lain tidak saling
ckskJusif. Kombinasi manakah dari proyek-proyek ini yang
paling dikehendaki, apabila sumber-sumber dana yang tersedia
terbatas tidak dapat melcbihi Rp 800 juta?

Dalam jutaan Rupiah:

Usulan Proyek-Proyek Dasar Proyek-Proyek Suplementer

Proyek B c B/C Proyek B c


p 1 600 300 2.0 s1 150 100
P2 900 500 1.8 s2 280 200
s3 600 300

395
PEAR PU STKA AN
A UM UM
JAAN
DEPRTEME PE ER Lltl:M I, ~01 t1.w - JabrU II IID _, .
jl. Filt!m•Jra No. 20
Cedung l'llsdlla URL hnp://p... ..,
,_, mm a, UL ! 01Hi ll! : P<I"'~pu.wold
_:=.~ Ttlp. tt< l •
~ · :.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai