Economic) JILID 2
. MARSUDI JOYOWIYONO SE.
(ENGINEERING ECONOMICS)
.....
if .
af Kern. PU
0.1 f .
N.K.:
disusun oleh :
IR. FX. MARSUDI JOYOWIYONO, SE
Dilarang mengutip atau merekam dengan cara apapun isi buku ini
baik sebagian atau seluruhnya tanpa izin dari Y B P P U.
"Every ~ngier structure, with. few. exceptions, is first suggested by
economic: requirements: and the design of every part, excepting few, and
of the_ whole is finally judged from the economic: stand pojnt.
It is therefore apparent that the so-c:alled principles of design are
subordinate to the principles whic:h underlie economic: judgment.
J.C.L. Fish".
KATA PENGANTAR
bab 6
PENILAIAN, PENYUSUTAN DAN PERPAJAKAN 201
6-1 Prinsip-prinsip Penilaian 202
6-2 Tujuan Penyusutan 204
6-3 Jenis-jenis Penyusutan 206
6-4 Metode-metode Penyusutan 207
6-S Penyusutan dan Perpajakan 215
6-6 Perbandingan Ekonomi Sesudah-Pajak 217
6-7- Studi Penggantian Sete1ah-Pajak 223
bab 7
STUDI EKONOMI PROYEK PEKERJAAN l!MUM 227
7-1 Hubungan Insinyur dengan Proyek Pekerjaan Umum 229
7-2 Proyek-proyek Tujuan-Ganda 230
7-3 Mengapa diper1ukan Studi Ekonomi untuk Pekerjaan Umum 232
7-4 Kesulitan-kesu1itan da1am Studi Ekonomi Pekerjaan Umum 233
7-S Manfaat (Untung) dan Pengurbanan (Biaya) 234
7-6 Perbandingan Untung-Biaya 236
7-7 Perbandingan Kenaikan 6 B/ 6 C 240
7-8 Masa1ah Inflasi 245
7-9 Inflasi dan Tingkat Bunga 248
7-10 Pengaruh Inflasi pada Eva1 uasi ~konmis 251
7-11 Harga Bayangan dan Upah Bayangan 257
bab 8
PEKERJAAN-PEKERJAAN PERINDUSTRIAN 261
8-1 Sumber-sumber Dana untuk lnvestasi 262
8-2 Pertimbangan Strategis mengenai Sumber Dana 263
8-3 Pengaruh Finansia1 267
8-4 Pcrtimbangan Taktis mcngcnai Sumber Dana 269
8-S Menyewa atau Membeli 274
8-6 Anggaran Permodalan 278
8-7 Kwalilikasi Anggaran Permodalan 286
8-8 Masalah Pencemaran dan Pengelolaan Lingkungan 287
bah 9
ESTIMASI, RISIKO. DAN KETIDAK-PASTIAN 293
9-1 Unsur-unsur yang di-Estimasikan 294
9-2 Mctodc-mctodt• Estim:a\i Biaya 298
9-3 Estimasi dan Pengambilan Kcputusan 301
9-4 Pengaruh Kcsal:ah:an d:al:am Estim:asi 303
9-5 Arti Risiko dan Kctidak-pastian 308
9-6 Faktor-faktnr yang Mcmpcng:aruhi Risiko 309
9-7 Pembuatan Keputusan yang Melibatkan Risiko 311
9-8 Nilai di-Perkirakan dalain Pembuatan Keputusan 316
bah 10
STUD! KELA YAKAN 323
10-1 Studi Kelayakan Proyek Mikro 325
10-2 Studi Kelayakan Proyek Makro 332
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Symbol dan Rumus Dasar Bunga 347
B. Daftar Faktor Bunga Kompon-Diskrit 351
(dengan ciri sendiri-sendiri)
C. Daftar Faktor Bunga Kompon-Kontinyu 379
D. Daftar Kepustakaan 3 83
Oleh karena itu, selain bagi para mahasiswa yang sudah hampir
menamatkan studinya di Perguruan Tinggi, saya berpendapat bahwa buku
Ekonomi Teknik ini akan bermanfaat pula bagi para pimpinan dan
karyawan, para konsultan dan kontraktor, baik dilingkungan pemerintah
maupun swasta, yang tugasnya banyak berhubungan dengan pemilihan
alternatif proyek-proyek (alternative projects selection), berikut estimc.si biaya
(cost estimation) dan analisa untung-biaya (cost-benefit analysis).
Mengingat bahwa pada saat ini belum ada buku mengenai ilmu "Engine-
ering Economics" yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia (Ekonomi
Teknik), maka penulis memberanikan diri untuk menyusun buku Ekonomi
Teknik ini yang bersumberkan pada buku-buku sebagai perpustakaan
seperti tertera pada halaman terakhir.
Buku ini kami susun berdasarkan bahan-bahan kuliah ya:1g kami berikan
di l.T.B. Secara jujur terus terang kami akui, bahwa bahan yang kami
sajikan ini hanya hal-hal yang penting saja, jadi belum lengkap sempurna.
Hal ini disebabkan karena betapa luasnya ilmu Ekonomi Teknik ini yang
merupakan perpaduan antara ilmu Ekonomi dan Technology.
Disamping itu, mungkin masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan dan
kekurangan-kekurangan disana-sini, untuk itu kami mohonkan maaf dan
kami harapkan adanya kritik-kritik atau saran-saran yang positif dari para
pembaca. Yang penting disini ialah, bahwa setalah membaca buku ini kita
sebagai orang-orang teknisi disamping memperhatikan keahlian, bahan, per-
alatan dan tenaga manusia, juga harus memperhatikan betapa pentingnya
peranan modalluang dalam pembangunan, dan yang terpenting lagi bahwa
uang Rp. 1.000,- sekarang adalah tidak sama dengan Rp. 1.000,- setahun
kemudian apabila dikaitkan dengan nilal waktu uang (time value of money).
Begitu pula terima kasih kami sampaikan kepada Percetakan Gita Gra·
fika dan Nn. Ida Madjid yang telah membantu menyiapkan ketikan. konsep
naskah, serta rekan-rekan yang telah membantu menyiapkan perhitungan
dan gambar-gambarnya.
iii
Akhirnya kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas Rachmat dan Karunia-nya yang dilimpahkan kepada kami, dan
juga kami haturkan terima kasih kepada leluhur, sesepuh, dan orang tua
kami atas do'a dan restu beliau, dan yang terakhir tetapi yang tidak kurang
. penting pula terima kasih kami kepada isteri dan anak-anak kami yang
telah banyak membantu moril selaml'l kami menyusun buku ini yang mema-
kan waktu kurang-lebih dua tahun lamanya.
Penyusun
PENDAHULUAN Ekonomi Teknik (Engineering
Economics) adalah suatu ilmu pengetahuan yang belum banyak
dikenal dikalangan masyarakat Indonesia.
Bahkan di Institut Teknologi Bandung sendiri, mata kuliah
Ekonomi Teknik ini baru untuk pertama kalinya diberikan di
Jurusan Sipil dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan sejak
tahun perkuliahan 1980/1981.
Mata kuliah ini amat penting bagi para mahasiswa tingkat akhir
jurusan Sipil, terutama yang akan memilih keahlian dibidang
Teknik Konstruksi dan Pengloa~ (Construction Management).
Disamping itu, ilmu ini ada baiknya diketahui pula oleh para
sarjana teknik lainnya, terutama yang berkecimpung dalam bidang
atau tugas perencanaan, oleh para pengajar, para pejabat baik di
instansi pemerintah maupun swasta, yang bidang tugasnya banyak
berkaitan dan berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan fisik
proyek-proyek. ·
Susunan buku Ekonomi Teknik ini dibagi dalam dua bagian.
Bagian satu terdiri dari lima bab, ialah Bab 1 sampai dengan Bab 5
dihimpun dalam Buku Jilid 1. Bagtan dua, yang juga terdiri dari
lima bab, ialah Bab 6 sampai dengan Bab 10 dihimpun dalam Buku
Jilid 2.
Setelah didahului dengan pengenalan kepada Ekonomi Teknik
(Bab 1), dasar-dasar pengertian Ekonomi (Bab 2), dan Matematika
y
uang (Bab 3), dalam buku ini dibahas secara agak mendalam me-
ngenai pemilihan alternatif proyek-proyek dengan menggunakan me-
tode-metode perbandingan, ialah dengan : metode perbandingan Ni-
lai-Tahunan Ekivalen (A W), metode perbandingan Nilai sekarang
(PW), dan metode perbandingan Tingkat-Pengembalian (RR · atau
IRR), dan terutama untuk proyek-proyek pekerjaan umum diguna-
kan metode perbandingan Untung-Biaya (B/C ratio), seperti
diuraikan dalam Bab 4 dan Bab 7.
Kemudian cara menyusun cashflow-cashflow sebelum dan setelah
pajak dalam rangka memperhitungkan tingkat pengembalian (IRR)
untuk proyek-proyek investasi, disertai cara menghitung biaya-biaya
penyusutan dengan metode-metode : Garis-Lurus, Keseimbangan-
Menurun, Jumlah Angka-Tahunan, dan Dana-Diendapkan dibahas
dalam Bab 6. Selanjutnya disinggung pula dalam buku ini hal-hal
yang berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan perindustrian (Bab 8),
cara memperhitungkan kesalahan dalam membuat estimasi-estimasi,
nilai diperkirakan dalam pembuatan keputusan sehubungan adanya
faktor-faktor risiko dan ketidak-tentuan (Bab 9). Sedikh uraian
mengenai analisa Biaya-Seimbang (Break-Even), analisa Biaya-
Minimum, analisa Kepekaan (Sensitivity), dan analisa Program
Liniar (Linier Programming) telah melengkapi susunan isi buku ini
(Bab 5), dan akhirnya ditutup dengan sedikit uraian mengenai cara
menyusun laporan Studi Kelayakan (Bab 10).
Analisa-analisa ekonomi yang diterapkan kepada enjinering akan
terlihat dalam urusan kegiatan penilaian-penilaian biaya yang riil
mengenai penggunaan sumber-sumber daya dalam rangka menetap-
kan prioritas-prioritas diantara usulan-usulan yang sedang diper-
saingkan. Tujuannya ialah untuk memberikan masukan-masukan
kepada para insinyur mengenai penetapan faedah-faedah ekonomis
dari alternatif rencana-rencana yang diusulkan, dan untuk me-
yakinkan bahwa sumber-sumber yang tersedia akan digunakan
untu1c mencapai tujuan yang dikehendaki dengan biaya yang
seminimal mungkin.
Jadi tujuan dari pada evaluasi ekonomi adalah untuk menjamin
adanya manfaat yang sebesar-besarnya dari sumber-sumber yang
. - --
tersedia. Pemilihannya seringkali memerlukan pertimbangan berda-
sarkan alternatif cara-cara mengenai pelaksanaan proyek khusus,
·seperti misalnya : untuk mencapai suatu keseimbangan yang optimal
diantara penggunaan tenaga kerja dan peralatan mesin.1
Akan menjadi jelaslah bahwa dimana tenaga kerja terdapat langka
dengan sendirinya upah menjadi terlalu tinggi, maka akan menjadi
lebih ekonomis untuk menggunakan lebih banyak peralatan mesin
dari pada tenaga kerja, sedemikian hingga biaya akibat penambah-
an peralatan mesin sama dengan biaya penggunaan banyak tenaga
_kerja.
Sebaliknya dimana terdapat tenaga kerja berlimpah-Iimpah
sehingga upah buruh menjadi sangat murah, maka sebaliknya
penggunaan peralatan mesin dikurangi, sedemikian hingga biaya
akibat penggunaan buruh yang banyak itu sama dengan biaya
penggunaan peralatan mesin yang sudah dikurangi.
Analisa-analisa tersebut diatas didasarkan kepada pertimb~nga
agar supaya jumlah pengangguran tidak semakin banyak, dan untuk
membantu pemerintah dalam usaha melaksanakan pemerataan
pendapatan. Jadi adalah sangat ideal. apabila kebijaksanaan
memilih proyek-peoyek tersebut didasari pertimbangan-pertimbang-
an:
1. Proyek harus seekonomis mungkin, tetapi teknis dapat diper-
tanggung jawabkan.
2. Walaupun menggunakan alat-alat modern, tetapi tetap mc-
ngikut sertakan tenaga kerja, sehingga tidak menambah
jumlah pengangguran.
3. Perlu diperhatikan dan dibatasi seminimal mungkin adanya
pencemaran udara maupun pencemaran air yang timbul aki-
bat adanya proyek tersebut, sehingga tidak banyak merig-
ganggu lingkungan sekitarnya.
vii
bab6
PENILAIAN,
PENYUSUTAN
DAN PERPAJAKAN. Untuk suat~. kebutuhan yang
mempunyai arti ekonomi, haruslah merupakan s\latu kebutuhan
dalam pen,mian bahwa seseorang bersedia mengorbankan sesuatu
agar supaya. dapat memuaskannya. Tentu saja, kesediaan dan
kecenderungan untuk mengorbankan sesuatu dalam rangka untuk
memenuhi suatu kebutuhan disesuaikan dengan keinginannya. Ber-
dasarkari fakta bahwa masyarakat bersedia menyerahkar: sejumlah
barang-barang yang berlainan agar supaya dapat memenuhi
kebutuhan mereka yang berbeda-beda, ini berarti bahwa barang·
barang ini mempunyai nilai-nilai yang berlainan pula untuk mereka.
Secara umum dari hal-hal yang telah dibahas dalalm Buku 1 dapat
ditarik kesimpulan bahwa harga suatu barang atau jasa dapat
dinilai dengan tingkat untuk mana barang atau jasa tersebut dapat
dipertukarkan dengan yang lain. Untuk searang ahli ekonomi.
sesuatu barang yang tidak dapat dipertukarkan dengan barang yang
lain, berarti tidak mempunyai nilai nyata (real value). Ada sejumlah
barang-barang yang dapat memenuhi kebutuhan umat mamisia,
tetapi tidak mempunyai nilai moneter. Umpamanya, cahaya
201
matahari dan udara itu berguna sekali bagi kehidupan manusia,
akan tetapi karena keduanya terdapat dalam jumlah yang berlim-
pah-Iimpah maka tidak dapat dipertukarkan atau dijual. Benda
seperti ini disebut benda bebas, yang merupakan lawan dari benda
ekonomis yang langka dan mempunyai harga.
Adapun mengenai penyusutan, · dalam pengertian akuntansi
adalah merupakan penurunan dalam nilai suatu aset yang diakibat-
kan oleh ketuaan. keusangan atau kekunoan, yang timbul karena
adanya peningkatan dalam disain dan konstruksi peralatan yang
baru. Penyusutan sebuah aset membuat aset tersebut kurang
mampu melaksanakan tugasnya atau kurang mampu memberikan
pelayanan sebagaimana semula dimaksudkan. Penurunan dalam
·nilai ini dikenal dalam akuntansi praktis sebagai suatu pengeluaran
operasional.
Cara memperhitungkan penyusutan ini ialah dengan membagi-
ratakan harga pembelian aset tersebut dalam pembukuan sepanjang
masa usianya. Konsep amortisasi ini nampaknya tidak sesuai dengan
cashflow yang sebenarnya untuk suatu transaksi khusus, akan tetapi
untuk semua transaksi-transaksi yang diambil secara kolcktif
memberikan suatu gambaran penggunaan modal yang realistis
dalam pcrhitungan-perhitungan rugi-laba.
Selanjutnya perlu kita ketahui, bahwa tingkat kegiatan ekonomi
sangat dipengaruhi oleh kebijaksanaan nasional dalam bidang
mooeter dan fiskal. Kebijaksanaan moneter mempengaruhi
tersedianya kredit dan biaya kredit, sedangkan k.ebijaksanaan fiskal
berhubungan dengan penerimaan-penerimaan dan pengeluaran-
pengeluaran pemerintah. Perpajakan adalah merupakan alat kunci
dalam kebijaksanaan fiskal ini. Pajak-pajak Pemerintah, baik pusat
maupun daerah, dibebankan pada pendapatan, kekayaan, dan
transaksi-transaksi. Pemindahan kekayaan melalui mekanisme
perpajakan ini merupakan suatu urusan pokok pemerintah, sedangkan
pembayaran pajak-pajak terse but merupakan suatu kewajiban pokok
para penghasil pendapatan, baik perusahaan maupun individu.
202
(price) adalah tidak sama dengan nilai (value). Nilai uang dapat
berubah tiap hari, akan tetapi tidak demikian halnya dcngan nilai
barang atau jasa. Sebagai contoh misalnya, nilai sepotong roti pada
saat sekarang pada umumnya hampir sama nilainya seperti pada
waktu tiga puluh tahun yang lalu, akan tetapi mengenai harganya
sudah berubah sama sekali.
Ukuran penilaian yang paling lazim dihadapi adalah nllal pasar
(market value). Nilai ini yang akan dibayarkan oleh seseorang yang
mau membeli kepada seorang yang mau menjual untuk suatu
barang, yang masing-masing mempunyai keuntungan yang sama dan
tanpa adanya paksaan untuk membeli atau menjual. Pembeli mau
membayar tlarga pasar karena ia percaya bahwa harga ini adalah
kira-kira harga sekarang yang akan ia terima melalui pemiliknya
termasuk sedikit bunga atau keuntungan. Dalam banyak hal yang
berhubungan dengan penyusutan, nilai pasar inilah yang digunakan.
Disamping nilai pasar, ada juga yang dianggap penting adalah
yang disebut nllal pemakalan (use value). Nilai ini adalah yang
untuk benda merupakan sesuatu yang berharga untuk pcmiliknya
sebagai suatu unit pelaksanaan. Jika seorang menyatakan dirinya
sebagai seorang penjual susu, dan mcmerlukan scbuah mesin untuk
membuat steril botol-botol susu, maka nilai pasar mesin dimaksud
untuknya akan secara mendadak naik menjadi nilai pemilikan atau·
nilai pemakaian. Pada umumnya, nilai sebuah aset untuk pemilik
tidak akan melampaui biaya penggaritian aset tersebut. Tetapi
scbaliknya, nilai sebuah aset untuk pemilik tidak akan kurang dari
pada nilai pasar, ialah harga yang diperoleh pemilik dengan mcnjual
asctnya.
Sistim penilaian yang kct iga ialah yang disc but nilal buku (book
value), ialah yang menyatakan nilai suatu kekayaan seperti yang
ditunjukkan pada laporan akuntansi suatu perusahaan. Nilai ini
biasanya diambil untuk menyatakan biaya semula kekayaan diku-
rangi jumlah-jumlah yang telah dibayarkan sebagai biaya penyusut-
an. Jadi nilai ini menunjukkan jumlah modal yang masih tinggal
diinvestasikan dalam kekayaan dan harus diperoleh kembali dalam
waktu mendatang melalui proses akuntansi penyusutan. Perlu di-
perhatikan, bahwa karena perusahaan-perusahaan dapat meng-
gunakan berbagai metode akuntansi penyusutan yang memberikan
hasil-hasil yang berlainan, maka nilai buku dapat mempunyai hanya
sedikit atau tidak sama sekali hubungan terhadap nilai yang
sebenarnya atau nilai pasar dari kekayaan yang bersangkutan.
Sebagai sistim penilaian yang keempat kita kenai apa yang
disebut nllal jual-lagl (salvage value), ialah harga yang dapat di-
peroleh dari hasil penjualan barang bekas. Nilai jmil-lagi menyata-
20J
kan secara tidak langsung bahwa barang/kekayaan mempunyai
kegunaan lebih lanjut, yang sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Alasan dar~ pemilik yang sekarang untuk menjual barang
dapat mempengaruhi nilai jual-lagi. Nilai jual-lagi dapat juga
dipengaruhi oleh biaya reproduksi barang pada saat sekarang;
begitu pula tingkat-tingkat harga dapat menaikkan maupun
menurunkan nilai jual-lagi. Faktor lain yang dapat mempengruhi
nilai jual-lagi ialah penempatan dari barang/peralatan; misalnya
dalam hal pemindahan bangunan-bangunan dal~ rangka untuk
kegunaan lainnya. Kondisi fisik barang dapat juga mempunyai
pengaruh besar pada nilai jual-lagi yang akan diperoleh. Oleh kare-
nanya, perawatan sesuatu barang sangat menentukan nilai jual-lagi
barang tersebut.
Kemudian sebagai sistim penilaian yang kelima adalah yang
disebut nllal alaa-aampah (scrap value). Nilai ini bias~ny dipertim-
bangkan sebagai jumlah barang yang akan dijual sebagai barang
loakan, sedangkan kegunaannya dianggap sudah tidak ada lagi.
Untuk sebagian besar material, kecuali logam-logam berharga,
harga barang sisa-sampah sangat berubah-rubah sepanjang waktu.
Hal ini menunjukkan bahwa ada suatu nilai sisa-sampah yang tidak
menjamin bahwa akan ada dikemudian hari. Oleh karenanya,
adalah praktis diragukan untuk menerima bahwa suatu barang akan
mempunyai nilai lcbih bcsar dart pada suatu nilai sisa-sampah
minimum pada suatu waktu mendatang.
Dalam kebanyakan studi-studi ckonomi nilai sisa-sampah selanjut-
nya dianggap tidak ada (nihil).
204
Contoh : Tuan Basah menanam modal Rp. 3 juta dalam sebuah
(6.1] mesin untuk membuat suatu jenis khusus ubin beton. Dia
menemukan bahwa dengan menggunakan buruhnya sen
diri dalam menjalankan mesin tersebut, dia dapat meng·
hasilkan 500 ubin sehari. Dengan bekerja 300 hari setahun
dia dapat membuat 150.000 ubin, dan dapat menjualnya
dengan harga per ubin Rp. SO atau Rp. 50.000 per
seribu ubin. Biaya untuk bahan dan tenaga yang diperlukan
Rp. 20.000 per seribu ubin.
Pada akhir tahun pertama dia menjual 150.000 ubin,
dan mendapatkan keuntungan total Rp. 4.500.000 (per
seribu ubin rata-rata Rp. 30.000). Hal ini diteruskan untuk
waktu lebih dari 2 tahun, pada saat mana mesin kemudian
menjadi rusak dan tidak dapat dijalankan lagi. Untuk
ineneruskan usahanya, dia bermaksud untuk membeli
sebuah mesin baru.
Selama periode 3 tahun tersebut, dia yakin benar
bahwa dia membuat keuntungan Rp. 4.500.000 per tahun,
dan menggunakan seluruh jumlah tersebut untuk penge-
luaran-pengeluaran tahunan keperluan hidupnya. Tiba-
tiba dia mengetahui bahwa dia tidak mempunyai lagi
modalnya yang semula Rp. 3 juta. Mesinnya telah rusak,
dan tidak mempunyai uang lagi untuk membeli mesin
yang baru. Kesalahan apakah yang telah dibuat oleh tuan
Basah dalam pemikiran dan perhitungannya?
Pemecahannya :
Menganalisa masalah seperti telah diuraikan di atas, nam-
paknya tuan Basah tidak memperhatikan bahwa proses penyu-
sutan telah terjadi, dan dia tidak membuat pengadaan untuk
mengembalikan modal yang telah diinvestasikan dalam mesin ubin
Mesin yang bernilai Rp. 3 juta pada waktu dibeli, secara berangsur-
angsur menurun nilainya sampai tidak berharga sama sekali. Selama
.penyusutan ini, modal ·Rp. 3 juta · telah habis digunakan dalam
Pc=m.buatan ubin. Sedangkan ·penyusutan ini adalah·: benar.obenar
sebanyak biaya untuk menghasilkan ubin maupun biaya bahan dan
tenaga. Jadi adalah sangat penting, bahwa penyusutan harus diper-
hatikan sedemikian sehingga modal yang digunakan untuk memba-
yari terlebih dahulu biaya ini harus dapat dikembalikan. Kegagalan .
untuk melaksanakan ini aican selalu menyebabkan si pengusaha
kehabisan modal.
Berhubung modal harus dipertahankan, adl~ penting dan
perlu bahwa pengembalian modal dilaksanakan dengan membe· ·
205
bankan penyusutan kepada biaya produksi. Jadi, dalam hal mesin
ubin ini, produksi 450.000 ubin telah "memakan habis" (consumed)
mesin ubin. Kita dapat mengatakan, bahwa tiap seribu ·ubin menye
babkan penurunan nilai mesin seb~r Rp. 3.000.000/450 =
Rp. 6.670,- Oleh karena itu, Rp. 6.670,· ini harus dibebankan
sebagai biaya penyusutan untuk membuat tiap seribu ubin.
Menambahkan biaya penyusutan ini kepada biaya bahan dan tenaga
Rp. 20.000, memberikan biaya untuk memperoduksi seribu ubin
yang sebenarnya. Dengan diketahuinya biaya yang sebetulnya, maka
keuntungan yang sebenarnya dapat ditentukan. Pada waktu yang
bersamaan pula, dengan membebankan penyusutan sebagai .suatu
biaya, maka sebuah sarana untuk mengembalikan modal telah
disediakan.
Jadi akuntansi penyusutan mempunyai dua macam tujuan. Yang
pertama ialah untuk mempertahankan modal. Yang kedua. ialah
untuk memungkinkan jumlah-jumlah yang tepat yang harus di-
bebankan sebagai biaya penyusutan dalam menentukan biaya-biaya
produksi, dan sekaligus menentukan keuntungan-keuntungan. Tuju-
an yang kedua inilah yang amat penting bagi seorang "engineer"
dalam membuat studi-studi ekonomi.
206
karena berkurangnya dalam permintaan untuk tugas atau fungsinya
sebagaimana direncanakan semula. Pengurangan ini dapat ditim·
bulkan dalam berbagai cara, antara lain : pergantian mode, pusat-
pusat kependudukan berpindah, diprodusir baru mesin-mesin yang
lebih efisien, atau pasar telah jenuh. Sebaliknya meningkatnya
permintaan dapat berarti bahwa mesin yang ada tidak mampu lagi
untuk memprodusir volume yang diperlukan. Jadi ketldak-cakapan
(inadequacy) adalah suatu sebab dari penyusutan fungsional.
Jikalau penyusutan tisik dapat layak diharapkan dan diperkira-
kan, sebaliknya penyustrtan fungsional adalah lebih sulit untuk
dipahami. Walaupun demikian, dalam banyak usaha sebagian besar
dari biaya penyusutan total disebabkan karena faktor-faktor fungsi-
onal. Jadi penyusutan fungsional ini sekalipun sukar untuk me-
nentukannya, bagaimanapun juga tidak dapat diabaikan.
Penyusutan disebabkan perubahan dalam tingkat harga (mone-
tary depreciation) adalah hampir tidak mungkin untuk diramalkan,
dan oleh karenanya jarang dijelaskan dalam studi-studi ekonomi.
207
penyusutan yang sama seperti yang digunakan hanya satu kali per
tahun.
Contoh·contoh yang luas mcngcnai pengembalian modal untuk
tiga metode tersebut di atas. dipertunjukkan dalam G:unbar 6·1
Kurva-kurva pada gambar ini didasarkan pada contoh data dan
penjelasan permasalahan untuk contoh bcrikut.
Pemecahan:
Symbol-symbol yang digunakan dalam mengembangkan rumus-
rumus untuk metode-metode penyusutan adalah :
P = harga pembclian aset
S =nilai jual-lagi pada akhir usia kcgunaan aset
n = usia kegunaan aset yang diperkirakan
1 = jumlah tahun penyusutan (pemakaian dari waktu
pembelian)
8 t = 11ilai buku pada akhir tahun t
Dt = biaya penyusutan selama waktu dalam tahun t
208
Berdasarkan data pada contoh diatas :
a) dan b) Karena biaya penyusutan tahunan konstan, maka biaya
biaya untuk tahun 1 dan tahun 2 adalah
t
d) Bt = P - - (P - S)
n
3
= Rp. 14.000.000-- X (Rp. 14.000.00\1- 2.000.000)
s
= Rp 14.000.000- Rp 7.200.000 = Rp. 6.800.000,·
Secara umum perhitungan untuk biaya penyusutan dan nilai
buku dapat diperlihatkan seperti dalam Tabel berikut.
0 p
1
P-S
ft
P-1 . (P~S)
2
P-S
n
P-2 ( P~ s]
3
P-S
n
P-3 ( p~ s]
P-S
t P-t (P-:SJ
n
n P-S
n
p:.....n ( p : SJ
Jadi seperti yang telah disebutkan diatas :
P-S P-S)
Dt = dan Bt = P - t [ --;;-·
n
209
sedangkan tingkat penyusutan tiap tahunnya adalah 1/n.
Dt = R.Bt-1
Bt ~ra;
=-·
p
> 1-R=v---.;-
tingkat penyusutan
210
Karena dalam metode ini sepanjang usia kegunaan aset tingkat
penyusutan tiap tahunnya adalah konstan, maka kadang-kadang
disebut juga Metode Prosentase-Konstan. a tau Rum us Matheson.
Jika metode penyusutan keseimbangan-menurun digunakan
... otuk tujuan-tujuan pajak pendapatan, maka tingkat penyusutan
maksimum yang digunakan adalah dua-kali tingkat penyusutan
metode garis-Iurus. Jadi, untuk sebuah aset dengan usia kegunaan
diperkirakan 'n' tahun, maka tingkat penyusutan maksimum yang
diizinkan adalah 2 (1/n). Metode penyusutan semacam ini biasanya
dikenal sebagai metode penyusutan Keselmbangan-menurun-Dobel
(double-declining-balance). Dalam keadaan-keadaan lainnya. tingkat
penyusutannya dibatasi sampai 1,SO a tau 1,25 kali tingkat penyu-
sutan dari metode garis-Iurus.
200%
Jadi tingkat penyusutan Rmax = - - -
n
Oalam metode ini perlu diselidiki berapa besar nilai buku pada
akhir tahun ke 5, yang ternyata memberikan
211
B5 = (1 - 0,4) 5 . Rp. 14.000.000 = (0,6) 5. Rp 14.000.000
= Rp. 1.088.000,-
yang ternyata kurang dari pada nilai jual-lagi dari pada aset. Se-
dangkan peraturan-peraturan perpajakan tidak mengizinkan bahwa
nilai buku asct dibawah nilai jual-lagi.
Sekarang kita perhatikan dahulu :
D4 = 40%.83 = 0.40 (Rp 3.024.000) = Rp 1.209.600
84 = 83- D4 = Rp 3.024.000- Rp 1.209.600
= Rp 1.814.400 ( Rp 2.000.000
8 4 (diiz) = 8 3 - S
= Rp 3.024.000 - Rp 2.000.000 = Rp 1.024.000
2(n- t + 1)
(P- S)
n(n + 1)
212
Secara umum jumlah penyusutan dalam tiap tahun dan nilai buku
pada akhir ti~p tahun dipertunjukkan dalam Tabel 6.3 berikut :
0 I'
2n 2(P- S)
(P- S) P- n
n(n + I) n(n +I)
[~
2(n- I) 2(P- Sl
2 (P- Sl P- +(11-IJ
n(n + I) n(n + I)
2(n - 2) 2(P- Sl
3 (P- Sl P- [11+(11-ll +(11-2]
n(n + I) n(n + ll
2(n- t +
n( n + I)
I)
(P- Sl P-·
2(P- Si
11(11 + I) [j t,_ +I~ t
[~]
2Cn- n ' I) 2(1' - Sl
n P~
ll'- Sl
n(n + I) nln + I)
Berdasarkan Tabel ini, nilai buku pada akhir tahun 't' ialah
Bt- P-
_ 2(P-S)[ ~
~ 0I
J
n(n + 1) j = n - t + 1 _J
Metode Jurnlah-Angka-Tahunan ini diterapkan pada contoh
dihalaman 208 memberikan :
a) Jumlah angka-angka untuk 5 tahun usia kegunaan adalah
1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15 atau
n(n + 1) 5(5 + 1)
= - - - = 15,
2 2
sehingga biaya penyusutan dalam tahun pertama
n- t +1
(P- S)
15
5-1+1
= 15
(Rp 14.000.000 - Rp 2.000.000)
.5
X Rp. 12.000.000 = Rp. 4.000.000,-
15
213
b) Sesudah tahun pertama
n- t + 1 =5 - 2 + 1 = 4, jadi tinggal 4 tahun, dan
4
02 = 15 X Rp. 12.000.000 = Rp. 3.200.000,-
c) Sesudah tahun kedua : n - t + 1 5 - 3 + 1 3.= =
Jadi jumlah pembilang sampai tahun ke 3 = 5 + 4 + 3
12, =
sedangkan penyebutnya sama seperti tahun sebelumnya 15.
Maka biaya penyusutan yang disediakan pada akhir tahun 3,
12
D 1 + D 2 +D3 = 15 -. x Rp. 12.000.000 = Rp. 9.600.000,-
B3 = P- (0 1 + 0 2 + 0 3 ), atau
= P - biaya yang disediakan pada akhir tahun 3
= Rp. 14.000.000- Rp. 9.600.000 = Rp. 4.400.000,-
atau kalau menggunakan rumus
n
83 = P- 2(P-s) [ ~ jl
n(n + 1) j =n - t + 1 :J
2(Rp. 12.000.000)
= Rp. 14.000.000- 5(5 + 1) (5 +4+ 3)
214
yang pada tahun-tahun permulaan usia kegunaan aset lebih besar
dari pada tahun-tahun berikutnya.
Kemudian untuk kejelasannya, nilai-nilai buku basil perhitung-
an-perhitungan dari tiga metode tersebut diatas dapat kita
perlihatkan secara gratis dalam Gambar 6.1 berikut.
Gambar 6.1 1 Nilai-nilai buku dari sebuah aset seperti diuraikan
berdasarkan data dan problema pada contoh diha-
laman 20 8 dengan menggunakan tiga met ode
penyusutan.
Nilai Rp
Buku •)
14.000
12.000
10.000
~.0
6.000
Metode
Keseimbangan-
4.000
Menurun
.2.000
I
0 1 2 3 4 5 I Tahun
215
pengamatan secara sangat. umum saja, dalam hubungannya untuk
memilih suatu metode penyusutan dan menggunakannya untuk
menghitung pajak-pajak.
Ada beberapa macam pajak, antara lain :
I. Pajak Pendapatan yang dipungut dari pendapafan perorangan
dan perusahaan dengan tarip yang disesuaikan dengan pendapat-
annya, dan didasarkan pada pendapatan bersih.
2. Pajak kekayaan yang dibebankan oleh pemerintah pada tanah,
bangunan-bangunan rumah, permesinan dan peralatan, barang-
barang inventaris dsb.
3. Pajak penjualan yang ditentukan sebagai fungsi dari pembclian
barang dan/atau pemberian pelayanan, dan tidak ada kaitannya
dengan pendapatan bersih atau keuntungan perusahaan.
Selanjutnya dalam bab ini hanya akan dibicarakan mengenai pajak
pendapatan saja, karena pajak-pajak lainnya tidak begitu penting
dalam studi-studi ekonomi teknik jika dibandingkan dengan pajak
pendapatan.
216
dibuatnya; ketelitian dan ketepatan studi tidak akan ditingkatkan
dengan memasukkan pajak pendapatan ini. Kedua,' dengan studi-
studi yang tidak begitu rumit akibat pcngaruh-pcngaruh pajak
pendapatan, kita dapat memberikan penjelasan-penjelasa n pokok
berdasarkan pada prinsip-prinsip studi ekonomi. Tctapi begaimana-
pun juga, ada banyak kondisi-kondisi studi ckonomi dimana pajak-
pajak pendapatan mempengaruhi hasil-hasilnya, sehingga studi-studi
suudah-kena-pajak harus dilaksanakan juga.
217
metode jumlah-angka-tahunan. Perusahaan mempunyai
suatu tingkat pajak-pendapatan efektif 42%. Apakah usulai1
untuk membeli mesin uji memenuhi tingkat pengembalian
minimum perusahaan yang dapat diterima?
Pemecahan:
A = Rp. 26 jura
,
0 ;' tahun
+
'
"
' 1 2 3 4 5.
' '-~
Rp. 48 juta A= Rp. 9 juta
218
Tabel 6.4 Daftar cashflow setelah pajak didasarkan pada metode
Jumlah Angka Tahunan dan tingkat pajak-pendapatan
efektif 42%. (dalam ribuan Rupiah).
Ill {2) (3) (4) =- (2) . (3) (5) = 42o/o X (4) (6) = (2) + (5)
0 - -18.000 - 48.000
-
Memperhatikan bahwa cashflow setelah-pajak adalah merupakan
suatu de ret seragam menu run dari I 6.580 dengan I.J-t-t tiap ta-
hunnya, maka: 'rumus nilai-sekarang untuk menghitung tingkat
pengembalian adalah
Dengan demikian,
RR
setelah-pajak
= 14% + 1% 1<893 )
893
+ 082 ~ = 14,4%
Nampaknya usulan memenuhi kriteria tingkat-pengembalian setelah-
pajak. Perlu dicatat bahwa RR setelah-pajak adalah kurang lebih
65% dari RR sebelum-pajak .
219
Contoh: Evaluaal Setelah-Pajak apabUa sebuah Aset memenuhi
(6.4) syarat untuk Pajk-endp~t Kredlt lnvestasl.
Pemecahan:
(1) (2) (3) (4) =(2) + (3) (5) = 42:tfo 1: (4) (6) = (2) + (5)
0 -48.000 -48.000
220
PW = -48.000 + ~ 17.094 + 13.892 (P/A,i4~Fl) +0
Pada i = 15%,
dan
1352
RR setelah-paJ'ak = 15o/o + 5% 11352 + 37871
= 16,32%
Pemecahan:
'f.abel 6.6. berikut memuat angka-angka yang digunakan dalam
menghitung cashflow setelah pajak untuk mesin-penguji yang lebih
mahal. Kolom ditengah menunjukkan besarnya pinjaman dan pem-
bayaran-pembayaran bunga tiap tahunnya, yang dapat dikurangi
pajak. Baris ekstra paling bawah menunjukkan nilai jual-lagi dan
221
pembayaran kembali pmJaman pada akhir tahun kelima. Harap
dicatat bahwa kolom terakhir dalam tabel adalah merupakan dasar
penyusunan suatu diagram cashtlow dalam bentuk tabel.
(I) (2) (3) (4) lSI= t2l• l.-1~ (h) - 0,4~ \ 1:'1 ('I -l~ t-H ·If')
5 22.000 -22.000
I
Memperhatikan bahwa pengembalian bersih tiap tahunnya
menurun dengan jumlah yang konstan sebesar $1680 setiap tahun.
maka suatu faktor penurunan (gradient factor) dimasukkan dalam
formula nilai-sekarang seperti
Pada i = 25%
1964
dan RR .
setelah-paJak
= 20 + 5% jl964 + 27901 = 22.07o/o
222
6-7. · Studi Penggantian Setelah-Pajak.
G&mbar 6.2.: "Sunk cost" sebagai suatu fungsi nilai buku dan har-
ga sebenarnya untuk sebuah aset yang dijual 2 tahun
sebelum akhir usia kegunaan yang diperkirakan (da-
Jam jutaan Rupiah).
Harxa pembelian
30
~
r Nilai buku menggunakan
penyusutan garis·lurus
20
.......
.fo- ""Sunk cost"" pada akhir th.2
',...,
10 ...,,
Nilai scben&~ya '-.,~ Nilai jual:la,l dlperklrakan
'...., pada tahun 4.
0 2 - 3 4 s Tahun
224
Pemecahan:
0 - Rp 16 - Rp. 16
I -42 - Rp5 -47 - Rp 23.S - 18.S
2 -32 -5 -37 -18,5 - JJ.S
3 -32 -5 -37 -18,5 - 13,5
4 -32 -5 -37 -18,5 - JJ.S
5 -32 -32 - 16 -16
0 - Rp .. 72 - Rp. 72
- Rp 12 · - Rp36 - Rp 18 -6
-~·
I
5 12 12
225
Tabel 6.7: Pada halaman 225 menyatakan perbandingan mengenai
biaya-biaya setelah-pajak untuk sebuah "defender" dan
sebuah "challenger" dengan tarip pajak efektif SO% dan
menggunakan penyusutan garis-lurus.
226
bab 7
STUDI EKONOMI
PROYEK PEKERJAAN
UMUM Proyek-proyek untuk kepen-
tingan umum adalah proyek-proyek yang disahkan, dibiayai, dan
dioperasikan oleh lembaga-lembaga pemerintahan, baik dipusat
maupun didaerah. Pekerjaan umum macam ini ada banyak, bahkan
seringkali malahan lebih besar dari pada proyek swasta. Proyek-
proyek semacam ini mempunyai aspek-aspek ekonomi, baik yang
berhubungan dengan pelaksanaan maupun setelah dioperasikan.
Bagaimanapun juga, karena proyek-proyek ini untuk kepentingan
umum, maka banyak faktor-faktor khusus dan peilting yang
muncul, yang biasanya tidak terdapat dalam usaha-usaha yang
dibiayai dan dioperasikan secara swasta. Untuk sebagian besar
faktor-faktor ini berdasarkan pada keinginan dan filsafat seseorang
yang dapat bcrubah scwaktu-waktu. Olch karenanya, untuk mem-
buat dan mcngintcrpretasi studi-studi ekonomi mengenai proyek-
proyek untuk kepentingan umum, adalah penting sekali untuk mem-
punyai pengertian yang cukup mengenai faktor-faktor yang unik ini.
227
Beberapa perbedaan-perbedaan yang pokok diantara proyek-
proyek yang dimiliki umum (pemerintah) dan proyel-proyek milik
perorangan (swasta) dapat dicatat dengan mcmperhatikan faktor-
faktor berikut :
Umum/Pemerintah Perorangan/Swasta
228
8. Pengaruh Banyak faktor; masa Sedikit sampai sedang
politik jabatan pendek dari
para pembuat keputusan;
Grup-grup yang memberi
tekanan
P~mbatsn keuangan dan
tempat tinggal: dsb.
229
para insinyur, mereka akan tidak mengetahui faktor-faktor tersebut
semuanya, dan oleh karenanya akan mudah membuat. kesimpulan
yang keliru, khususnya jika disalah gunakan oleh suatu kelompok
yang mempunyai maksud tertentu atau oleh seorang politikus
dengan suatu alasan yang khas untuk meugerjakannya.
230
nya untuk memperluas proyek terscbut kedalam dua tujuan, yaitu
pengendalian banjir dan irigasi.
I rigasi
Pengendalian
Banjir
231
7-3. Mengapa diperlukan Studi Ekonomi untu.k
Pekerjaan Umum?
Schubungan dcngan berbagai masalah yang ~clah dibicarakan.
para insinyur dan indi\'idu lainnya kadang-kad:mg mcngajukan
pertanyaan : dengan maksud apakah harus diusahakan studi-studi
ekonomi mengenai proyek-proyek pemerintah. Harus diakui bah~
studi-studi semacam itu kerap kali tidak dapat dibuat dalam suatu
cara yang sempurna dan memuaskan seperti dalam hal studi-studi
mengenai proyek-proyek yang dibiayai secara swasta. Bagaimanapun
juga, keputusan-keputusan mengenai investasi dan penggunaan
modal dalam proyek-proyek umum harus dibuat - oleh masyarakat,
oleh para pejabat yang ditunjuk, yang terutama oleh para pemimpin
yang biasanya tidak dapat menggunakan tindakan-tindakan opera-
sional yang efisien seperti yang dilaksanakan oleh para pemimpin
dari perusahaan swasta. Oleh karenanya penting sekali studi-studi
ekonomi dibuat dalam cara yang sebaik mungkin, tetapi dengan
suatu pengertian yang sehat dan masuk akal mengenai kegiatan-
kegiatan alami semacam itu, dan mengenai semua latar-belakang,
kondisi-kondisi, dan batasan-batasan yang berhubungan dengan
hal-hal tersebut.
Bahkan dalam daerah-daerah dimana keamanan dan kebijakan
nasional adalah amat penting, seperti misalnya dalam industri
pertahanan-angkasa (defence-space industry), penggunaan studi-
studi yang cermat dapat meyakinkan bahwa pemerintah dan para
pembayar pajak akan menerima hasil-hasil yang maksimum dari
uang yang dikeluarkan. Dalam suatu survai yang dilaksanakan
baru-baru ini diketemukan, bahwa perusahaan-perusahaan yang
ikut serta dalam pekerjaan pertahanan dan ruang angkasa, telah
banyak menggunakan studi-studi ekonomi seperti halnya perusa-
haan-perusahaan yang melulu ikut serta dalam produksi barang-
barang rakyat (civilian goods).
Perlu diketahui pula bahwa studi-studi ekonomi mengenai
proyek-proyek umum dapat dipersiapkan dari beberapa pandangan,
yang masing-masing dapat digunakan untuk kondisi-kondisi ter-
tentu, dan kebanyakan dipersiapkan dari sudut pandangan instansi
pemerintah. Dibandingkan dengan alternatif struktur atau metode
untuk menyclesaikan tujuan yang sama, suatu pandangan yang
demikian adalah cukup memuaskan. Pcndapat masyarakat dalam
suatu daerah terbatas yang digunakan untuk studi-studi lainnya,
misalnya untuk proyek-proyek yang membiayai sendiri atau untuk
proyek-proyek pelayanan, dimana mereka yang harLJ'i membayar
biayanya, adalah langsung sebagai penerima manfaat warisan dari
proyek-proyek terscbut. Dalam banyak hal seluruh rakyat dapat
dipengaruhinya, oleh sebab itu studi ekonomi menggambarkan
232
PERPUSTA KAI ~
DEPARTEMEN P E KERJ~- ~ ~ M
Ji. hl!iil''•ll N'J. 20 G<aung Mdi!l ~Ui utpu.go.d URI.: hltp://pultib.P'J.!)O.Id
l. l:.ll:"fll1J'
ltp.IQL1 ' 7395SU,L01Hial.~
suatu pandangan at~,.;?lfp yang luas sekali. Studi-studi yang
demikian adalah cocok untuk mengikut sertakan hal-hal yang tidak
dapat diwujudkan dalam bentuk uang (intangibles) dan keuntungan-
keunttrngan yang tidak dapat diberikan kepada perorangan atau
grup-grup tertentu. Dalam setiap hal banyak faktor-faktor yang
sedapat mungkin harus dievaluasikan dalam istilah-istilah moneter,
· sebab hal ini biasanya akan membantu banyak dalam pembuatan
keputusan-keputusan .sehubungan dengan dana-dana yang telah
dikeluarkan oleh masyarakat. Bagaiinanapun juga harus dipe.r hati·
kan, bahwa faktor-faktor non-moneter sering timbul dan kerapkali
merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan keputusan-
keputusan terakhir.
233
swasta akan merupakan kepincangan bagi mereka, dan kepin-
cangan ini dapat menimbulkan akibat yang perlu dipertim-
bangkan.
5. Pembatasan-pembatasan resmi (legal restriction) : Pekerjaan-
pekerjaan umum biasanya lebih banyak dibatasi oleh pemba-
tasan-pembatasan resmi dari pada perusahaan-perusahaan
swasta. Kemampuan mereka untuk mendapatkan kapital
biasanya terbatas. Kerapkali daerah operasinya juga terbatas.
Sebagai contoh misalnya, dimana sebuah perusahaan tenaga
listrik kepunyaan kota madya tidak dapat menjual tenaga
listriknya diluar batasan kotanya. Acapkali ada pembatasan-
pembatasan yang keras sehubungan dengan penyewaan, peng-
hentian dan pembayaran pekerja-pekerja.
6. Dalam banyak hal keputusan-keputusan mengenai pekerjaan-
pekerjaan umum, khususnya mengenai konsepsi dan otorisasi,
disiapkan oleh pejabat-pejabat yang ditunjuk yang masa
jabatannya sangllt tidak menentu. Sebagai akibat, banyak
biaya-biaya dan manfaat-manfaat yang sangat mendadak
terkena pengaruh, sehingga dapat merusak ekonomi jangka
panjang.
23-4
Gambar 7.2:
Gambar kemajuan/kemunduran
unit mikro/makro.*)
235
A) Bentuk A menunjukkan kemungkinan yang paling ideal,
karena satuan-satuan mikro mengalami kemajuan. dcmikian
pula satuan makronya. Dalam keadaan ini pengaruh netto
eksternalita dan internalita bersifat positif.
B) Dalam bentuk B ini, kebijaksanaan makro (meliputi ekonomi,
hukum, pertanian, perindustrian) diarahkan untuk mengurangi
atau merubah pengaruh netto negatif eksternalita unit mikro
yang merugikan masyarakat. Misalnya dengan memperbanyak
barang-barang publik, meningkatkan infrastruktur dan lain-
lain.
C) Bentuk C ini menunjukkan dimana satuan-satuan mikro
mengalami kemunduran, tetapi satuan-satuan makro menga-
lami kemajuan. Hal ini terjadi dalam masyarakat yang bersifat
organisatoris-totalitaristis dimana negara mengalami kemajuan,
akan tetapi inisiatif swasta, kemajuan perorangan dan lain-lain
mengalami tekanan-tekanan.
236
Dua formulasi mengenai. perbandingah 8/C (dinyatakan dalam
istilah nilai-nilai tahunan ekivalen) yang biasanya digunakan ada
lah sbb. :
8 - (0 + M)
8/c=
C.R
2J7
Pengetrapan Perbandingan Untung-Biaya.
Pemecahan:
Perbandingan 8/C konvensional dan perbandingan B/C setelah di-
rubah, berdasarkan nilai-nilai tahunan ekivalen, di hitung sbb. :
.. 8
Perbandingan B/C konvesnsional = ------
C.R. + (0 + M)
Rp 15.000.000
Rp 6.489.000 + Rp 6.600.000 = 1.146 > 1.0
8 - (0 + M)
Perbandingan B/C dimodifikasi =
C.R.
Rp 15.000.000 - Rp 6.600.000
= 1.294 ) 1.0
Rp 6.489.000
238
berbeda. Jika tingkat pengembalian menarik mmtmum
(MARR = minimum attractive rate of return) 10%, ban-
dingkan proyek-proyek invest~ tersebut dengan metode
perbandingan 8/C, dengan pendapatan tahunannya diper-
hitungkan sebagai keuntungan tahunan. Anggaplah pula
bahwa keuntungan adalah kesempatan yang bebas dari
pada alternatif-alternatif yang satu sama lain saling
eksklusif.
X y
Pemecahan:
X y
z· 4 2 2 2
3 2 1.5
Z" 7 4 I, 75 3
240
rekreasi. Perkiraan keuntungan dan biaya ini telah dikem·
bangkan hanya untuk kombinasi bendungan-bendungan
topologis yang mungkin dapat dikerjakan dengan mudah
(feasible) :
Pemecahan:
waduk-waduk
Pengendalian Banjir
241
Dalam contoh soal ini, perbandingan B/C yang berdasarkan
pada nilai-nilai tahunan setiap alternatif, diperhitungkan sebagai
berikut :
B/C ratio = (Pcnghcmatan-penghcmatan dari akibat banjir dan ke-
bakaran tahunan + keuntungan;keuntungan dari rek-
reasi tahunan) : (biaya-biaya konstruksi tahunan ekiva-
len + perawatan dan operasi tahunan)
dimana
Biaya konstruksi tahunan ekivalen = Biaya konstruksi awal x
(AlP ,4%,40)
Kcnaikan (incremental) B/C ratio ditentukan dari tambahan kc-
untungan-keuntungan yang dihasilkan oleh suatu tambahan biaya
diatas alternatif terakhir yang dapat diterima (B/C ratio) 1.0).
Dari daftar Tabel Bunga diketahui (A/P,4o/o,40) = 0,05052,
maka untuk loi<asi-lokasi :
Bendungan 1 :
Biaya Tahunan (C) = $2,400,000 (0,05052) + $40,000 = $161,248.
Keuntungan Tahunan (B) = $(400,000 + 40,000 + 60,000)
= $500,000.
Bendungan 1 & 2 :
+ $70,000 = $221,560.
Biaya Tahunan (C)= $3,000,000 (0,05052)
Keuntungan Tahunan (B) =$(380,000 + 80,000 + 60,000)
= $520.000.
Bendungan 1, 2, & 3 :
Biaya Tahunan (C) = $5,400,000 (0,05052) + $100,000 = $372,808.
Keuntungan Tahunan (B) = $(560,000 + 120,000 + 120,000)
= $800,000.
Bendungan 1, 2, 3, & 4 :
Biaya Tahunan (C)= $7,000,000 (0,05052) + $120.000 = $473.640.
Keuntungan Tahunan (B) = $(600,000 + 140,000 + 140,000)
= $880,000
242
Dengan demikian kita dapat menyusun daflar hasil perhitungan
sebagai berikut :
0,33
I <ian 2 S520,000 S221,560 2,35
S2!10.000 5151.248, 1.42
1.2.danJ S800,000 $372,808 2,15
s 80.000 $100.840 0,79
I. 2. J. & 4 $880.000 5473,640 1,86
520.000
6 8/ 6 c (2) = - - - = 0.33 (
560.JI2
I
= 0,79 <1
Oleh karenanya, preferensi"(pilihan) diusulkan untuk alternatif yang
ketiga, bendungan-bendungan pada lokasi-lokasi 1, 2, dan 3.
Tanpa suatu analisa pertambahan (incremental analysis), alter·
natif yang terakhir (empat bendungan) dapat dipilih, karena mem·
punyai suatu perbandingan B/C lebih besar dari pada 1.0 dan
memberikan keuntungan·keuntungan total yang paling besar. Kesa-
lahan yang lain dapat menghilangkan semua alternatif lainnya.
karena bendungan pada lokasi 1 misalnya mempunyai suatu per•.
243
bandingan 8/C yang lebih besar dari pada pilihan-pilihan lainnya.
Alasan kesalahan-kesalahan dalam pengambilan kesimpulan-kesim-
pulan yang dcmikian adalah sama dengan sepeni yang tclah didis-
kusikan untuk kenaikan tingkat pengembalian (incremental rates of
return). Kcsimpulan untuk mencrima alternatif tiga-bendungan ber-
dasarkan data yang dibcrikan. dapat juga dihasilkan ctari suatu
metode evaluasi tingkat-pengembalian atau nilai-sekarang bersih.
Adalah mcnarik untuk dicatat bahwa kepekaan (sensitivity) dari
pcmilihan altcrnatif sangat dipengaruhi oleh perubahan data.
Misalny;t digunakan suatu pcrsyaratan tingkat bunga II";,, maka
pcmilihan akan jatuh pada altcrnatif I (salll bcndungan). karcna
o;cmua kenaikan untung dan biaya yang ditambahkan akan meng-
hasilbn pcrbandingan 6 8!.6 C lebih kecil dari pada 1.0. Apalagi
jib yang dimasukkan hanya kcuntungan-keuntungan yang diperoleh
dari pcngcnd;tli;lll hanjir. ·hal ini jelas akan membuat bendungan
lokasi I satu·satunya alternatif dcngan pcrbandingan 8/C yang
dapat ditcrima. Penjclas;111 pcrhilllngannya adalah sbb. :
Jib tingkat bunga untuk invcstasi ditentukan 11°;.. dari daftar
Tabel 8unga dipcrolch (A' P.ll ";,_.tO) = 0.11172.
Mab untuk lokasi-lokasi :
8endungan I ;
8iaya Tahunan (C) = S2.400.000 (0.11172) + $ 40.000 = SJ08.128
8cndungan I dan 2 :
8iaya Tahunan (C)= SJ.OOO.OOO (0.11172) + $ 70.000 = $405.160
8endungan I. 2. & J :
8iaya Tahunan (C)= $5,400.000 (0.11172) + $100.000 = S70J.288
8endungan I. 2. J. & 4 :
Biaya Tahunan (C)= $7,000.000 (Q.11172) + S 120.000 = $902.041}
244
7-8. Masalah lnflasi
Sampai sekarang kita beranggapan bahwa harga-harga untuk
barang dan jasa secara relatif tidak berubah-rubah, dcngan
perkataan lain bahwa pengaruh dari perubahan-perubahan pada
setiap alternatif yang dipertimbangkan adalah sama. Anggapan yang
demikian ini secara umum adalah tidak realistis. Adanya lnflasi.
yang merupakan gejala adanya kenaikan harga-harga yang mc-
nyebabkan menurunnya daya beli uang, adalah suatu. fakta
kehidupan dan secara serius dapat mempengaruhi perbandingan
ekonomis alternatif-alternatif.
Dalam tahun 1974 dan tahun 1975, intlasi menjadi suatu
perhatian nasional yang meliputi seluruh dunia sebagai kenaikan
umum mengenai tingkat harga pada suatu tingkatan yang mclam-
paui I Oo/o, berapa persen lebih tinggi dari pada tarip bunga yang
biasanya digunakan dalam masyarakat. Dalam taraf kehidupan yang
demikian ini, daya beli suatu mata uang akan turun dengan l'epat.
Dalam keadaan yang demikian ini pula, para peminjam (dcbitors)
akan menikmati keuntungan atas pinjaman-pinjaman yang dike-
luarkan oleh para kreditur (creditors), karena daya beli mata uang
yang digunakan untuk melunasi hutang adalah kurang dari pada
daya beli mata uang pada waktu pinjaman diterima. lnflasi dapat
juga mempengaruhi aspek-aspek tertentu mengenai analisa-ana lisa
ekonomi.
Jika semua cashflow-cashflow dalam suatu perbandingan ekono-
mis alternatif-alternatif sedang melambung dengan tingkat yang
sama, maka pengaruh inflasi ini dapat diabaikan dalam studi-studi
sebelum-pajak. Akan tetapi dalam masalah-masalah dimana se-
mua pendapatan dan semua pengeluaran melambung dengan
tingkatan-tingkatan yang tidak sama, maka pengaruh intlasi akan
menimbulkan perbedaan-perbedaan dalam kepentingan-kepentingan
ekonomis diantara alternatif-alternatif dan harus diperhitungkan.
Suatu kasus se.rupa adalah apabila suatu proyek dibiayai dari dana
pinjaman dengan suatu tingkat bunga yang pasti (fixed). Pengaruh
dari intlasi adalah untuk mengurangi ongkos-ongkos pinjaman, dan
hal ini dapat mempengaruhi keputusan akhir. Sebaliknya, dalam
situasi yang sama pihak yang meminjamkan gaga! untuk merealisir
pengembalian yang diinginkan atas modal yang dipinjamkan.
Berikut adalah suatu contoh :
245
dengan anggapan balm·a inllasi juga dilipatgandakan
secara kompon 5% tiap tahunnya?
Pemecahan:
F = Rp 30 (F/P,8'%.10) juta
= Rp 30 (2.1589) = Rp 64.767 juta
Dengan adanya tingkat inllasi 5o/o setahun, daya bcli uang Rp I
tclah turun menjadi
P = Rp I (PIF.5%.10)
= Rp =
1 (0.6139) Rp 0.6139
246
mcmpcrhatikan kapan rupiah aktual yang bersamaan terjadi
pula. Kadang-kadang mata uang ini disebut rupiah nilai-kons-
tan (constant-worth rupiahs).
+ f
'ln-k
= Rupiah Aktual (P/F,fo/o,n-k)
1 Rp 200.000
2 Rp 220.000
3 Rp 242.000
'4 Rp 266.200
1 Rp 200.000
2 . Rp 200.000
3 Rp 200.000
4 Rp 200.000
247
Jika tingkat bunga inflasi adalah 10% pertahun, maka kedua
cara menyatakan gaji yang anda harapkan seperti tersebut diatas
betul-betul ekivalen. Angka-angka ini menggambarkan suatu situasi
yang mencerminkan pengalaman orang banyak dalam tahun-tahun
sekarang; yaitu, walaupun gaji-gaji atau upah-upah telah dinaikkan,
akan tetapi daya beli (Rp Riil) dari gaji-gaji tersebut tidak dinaikkan
secara bersamaan.
i =(l+i)(l+f)-1
g = i + f +if
a tau ig-
-:::::' I. .J_
,
f
248
Pendekatan Jika cashflow dinyata- Tingkat bunga yang
kan dalam istilah : digunakan :
Analisa pemecahan :
lg = (1 -r 0,05) (1 + 0,10) - 1
= 1,155- 1 = 0,155 atau 15,5%
Karena ditentukan pengembaliannya dalain istilah rupiah aktual,
maka kita dapat menyusun Tabel 7.1 seperti diperlihatkan dibawah
ini, yang sekaligus menunjukkan bagaimana nilai sekarang dari
proyek dihitung untuk menjadi (-) Rp 2,050 juta jika digunakan
pendekatan rupiah aktual (b) tersebut diatas.
249
Tabel 7.1 Perhitungan nilai sekarang bersih dengan estimasi-estimasi
dalam rupiah aktual (dalam jutaan Rp).
Tahun Hasil Faklnr Disknn unluk lingkal bunga riil Nilai Sckarang
(Rp.Aklual) .dan inllasi, ig (P/F,I5'/,%,n) (dibulalkan)
I 12 0,1166 10,.190
2 16 0,74'1 JJ,'lKO
J 24 0,649 IS,SHO +
=- 2.050
250
Untuk tahun 0 (saat investasi) dikeluarkan : - Rp 40,-
Tahun ke-1 kembali : Rp 12 (0,909) juta = Rp 10,910 juta
Tahun ke-2 kembali : Rp 16 (0,826) juta = Rp 13,220 juta
Tahun ke-3 kembali : Rp 24 (0,751) juta = Rp 18,020 juta
Sehingga memberikan hasil ..... . = + Rp 2,1~0 juta,
251
2) Buatkan estimasi cashtlow-cashtlow dalam jumlah satuan-satuan
uang yang scbcnarnya dan dipertukarkan pada setiap saat
diadakan transaksi. Satuan-satuan uang ini disebut mata uang
sebenarnya (actual mmu:y). Pt:ndt:katan mata uang sebenarnya ini
pada umumnya lt:bih mudah dimt:ngcrti dan diterapkan, dan
lt:bih "luwes" (llcxiblt:) dari pada metode mata-uang riil.
252
Pemecahan:
A 1• = Rp 80 juta
,,'
,, tahun
.253.
~
Tabel : Nilai Sekarang dari cashflow rupiah-aktual apabila di-diskon dengan faktor inflasi-bunga gabungan
(7.3) (combined interest-inflation factor) untuk menentukan ekivalen rupiah-riil (dalam jutaan rupiah):
- 28,08.
-- --- - - - - - -
255
N
(.11
"' Tabel : Prosedur perhitungan Nilai Sekarang (PW) untuk suatu analisa setelah-pajak yang men_cakup
7.4 komponen-komponan yang tidak responsif terhadap inflasi (dalam jutaan rupiah).
Akhir BTCF Biaya- Pendapat- Pajak ATCF Faktor ATCF Faktor Nilai
Tahun Rupiah Penyu- an Terke- pajak Rupiah Inflasi Rupiah Diskon Sekarang
Aktual sutan na Pajak pada 40% Aktual (P/F,8,N) Riil (P/F,15,N) PW
(1) (2) (3) (2) + (3) = (4) 5)=0,4(4) (2) + (5) = (6) (7) (6) X (7) = ·(8} (9) (8) X (9) = (lC
--
0 -240 -240 -240 -240
1 60,48 - 40 20,48 - 8,19 52,29 0,92593 48,42 0,86975 42,11
2 65,32 - 40 25,32 - 10,13 55,19 0,85734 47,32 0,75614 35,78
30,44
3
4
70,54
76,18
- 40
-- 40
- 30,54
36,18
- 12,22
- 14,47
58,32
61,71
0,79383
0,73503
46,30
45,36
0,65752
0,57175 25,93
5 82,28 - 40 42,28 - 16,91 65,37 0,68059 44,49 0,49718 22,12
6 88,86 - 40 48,86 - 19,54 69,32 0,63017 43,68 0,43233 18,88
-:- 64,74
- ------
Tingkat harga barang dan jasa yang terjadi alas dasar anggapan
sehingga tercapainya periggunaan sumber daya ekonomi secara
optimal disebut harga hayangan (shadow price). Dinamakan
demika~. karena harga yang terjadi didasarkan atas anggapan-
anggapan yang kemungkinan hanya terjadi dalam bayangan
masyarakat yang telah bersifat rasiona1 dan telah me~nuhi
persyaratan-persyaratan efisiensi baik dalam konsumsi : maupun
produksi.
257
Apabila dalam masyarakat terjadi harga, yang pada umumnya
dinamakap harga pasar atau harga nyata, tetapi tidak memenuhi
persyaratan tersebut, maka harga pasar ini tidak dapat digunakan
dalam melaksanakan evaluasi proyek, khususnya proyek makro.
Yang dimaksud dengan proyek makro adalah yang manfaat dan
pengurbanannya ditinjau dan diperhitungkan bagi masyarakat
seluruhnya. Kemudian oleh karena tujuan pembangunan ekonomi
dan tujuan evaluasi proyek adalah efisiensi dan efektivitas atau
dengan perkataan lain penggunaan sumber daya ekonomi secara
optimal, maka dalam melaksanakan evaluasi proyek makro hendak·
nya digunakan harga bayangan. Harga pasar seringkali tidak
mencerminkan harga bayangan, oleh karenanya tidak dapat digu-
nakan untuk mengevaluasi proyek makro. Hal ini disebabkan
karena harga yang terjadi di pasar atau dalam praktik akan
mengalami hal-hal sebagai berikut :
258
Seperti halnya dengan harga bayangan, kita mengenal pula apa
yang disebut upah bayangan (shadow wage), yang alasan dan logika
penggunaannya adalah juga untuk mc;ncapai penggunaan sumber
daya ckonomi secara optimal.
Penggunaan harga bayangan hanya terbatas pada proyek-proyek
m:tkro scpcrti jalan. bendungan, pclabuhan dan proyck-proyek infra-
struktur lainnya. Bagi proyck-proyek mikro yang banyak dijumpai di
dalam masyarakat, baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun oleh
swasta, harga dan upah yang digunakan adalah harga dan upah
yang terjadi menurut kenyataan .. Jadi bukan .merupakan harga dan
upah yang dihitung sccara teoritis atau yang terjadi dalam
bayangan. Begitu pula bagi orang yang mempelajari serta meng-
gunakan ekonomi teknik, mereka lebih mengenal dan lebih langsung
berhadapan dengan harga pasar. Dalam buku-buku ekonomi teknik
hampir tidak pernah mempersoalkan harga dan upah bayangan
tcrsebut.
259
bab 8
PEKERTAAN-PEKERJAAN
PERINDUSTRIAN. Tiap tahun ribuan orang
mempertimbangkan untuk membeli sebuah mobil baru, dan
sebagian besar dari mereka memutuskan untuk membelinya. Faktor-
faktor yang termasuk dalam membuat keputusan untuk membeli
mobil tersebut adalah antara lain meliputi : -
• Dari mana asal uang yang akan digunakan untuk membeli mobil?
Dari tabungan atau dari pinjanian?
• Kapan aJcan dibelinya? Apakah harganya akan naik?
Pembayaran secara kontan atau boleh dengan angsuran?
• Mobil yang mana yang paling baik untuk dibeli? Berapa harga·
nya? Berapa nilai jual-laginya? Biaya pemeliharaan? Pajak-pajak?
• Apakah sebuah mobil lebih penting dari pada barang-barang lain-
nya yang perlu dibeli, seperti misalnya : pakaian? Rumah?
2bl
yang cukup besar untuk merubah cara dan pengarahan dari pada
pelaksanaan pekerjaan. Keputusan-keputusan ekonomis perusahaan
adalah ekivalen terhadap pertimbangan-pertimbangan mengenai
pengeluaran-pengeluaran untuk pangan, kendaraan, dan rumah.
Sebagai imbangan faktor-faktor bidang perindustrian yang ada
kaitannya dalam rumpun keputusan pengadaan kendaraan atau
barang-barang hasil industri lainnya, antara lain meliputi :
• Sumber-sumber dana untuk investasi; bagaimana mengenai per-
timbangan strategisnya, pengaruh finansial, dan pertimbangan
taktisnya.
• Jika sekedar akan menggunakan atau memakai barang, macam
keputusan bagaimanakah yang perlu diambil : menyewa atau
membeli?
• Tetapi jika mau mengadakan investasi, perlu dipelajari mengenai
adanya anggaran permodalan : bagaimana cara inventarisasinya,
cara pendistribusiannya, dan kemudian bagaimana kwalifikasinya.
• Akhirnya dalam pengadaan proyek-proyek perindustrian ini masa-
lah pencemaran dan pengelolaan lingkungan perlu diperhatikan
pula.
262
mendatangkan keuntungan-keuntungan diwaktu mendatang. Skema
pemasukan dana-dana dapat dipertunjukkan seperti dalam Gambar
8.1 berikut ·
Gambar 8.1 : Skema pemasukan dana-dana dari sebuah perusahaan
perind ustrian.
Dana-dana baru diperoleh dari pinjaman atau dari
penjualan saham-saham. Sumber-sumber dana-dana
dari dalam adalah biaya-biaya penyusutan dan penda-
patan-pendapatan yang disisihkan.
Dana dari luar :
Pendapatan dari hasil - penjualan saham-saham
penjualan - pinjaman-pinjaman
Dana dari dalam :
Pendapatan lainnya - penyusutan
- pendapatan yang
disisihkan
Pendapatan bruto
dan permodalan
Pengeluaran opera-
sional dan inves· Penyusutan
tasi
-----------'---
Pajak-pajak
(Pusat dan daerah)
Bunga pinjaman
Pendapatan yang
terkena pajak
Pajak pendapatan
Pendapatan yang o--c:::::j..l
disisihkan
Dividen-dividen
263
kenaikan dalam nilai sahamnya. Setiap sumber dari empat sumber
dana utama seperti terlihat dalam Gam bar 8.1, mempunyai penga-
ruh masing-masing pada pengcmbalian-pengembaliannya kepada
para pemilik saham.
Biaya-biaya penyusutan adalah merupakan sumber dana yang
paling sedikit diperdebatkan untuk investasi-investasi baru. Bagai-
mana suatu perusahaan mengalokasikan cadangan penyusutan,
sebagaimana diperlihatkan dalam laporan-laporan akuntansi, adalah
tidak ditetapkan oleh persyaratan-persyaratan yang sah. Akan tetapi
bagaimanapun juga, secara tidak langsung ada suatu kewajiban
bahwa biaya-biaya penyusutan seyogyanya harus diterapkan kepada
pembelian-pembelian agar supaya kemampuan berproduksi peru-
sahaan dapat dipertahankan.
Pendapatan-pendapatan yang ditahan (retained earnings) berasal
dari pendapatan setelah-pajak yang dapat dibagi-bagikan kepada
para pemegang saham sebagai deviden-deviden. Pengeluaran-penge-
luaran dari pendapatan-pendapatan yang ditahan dipertimbangkan
oleh pengaruh yang ada pada harga pasar saham. Harga-harga
saham secara khusus mencerminkan pendapatan-pendapatan yang
sedang berjalan per saham dan pertumbuhan potensi dari peru-
sahaan. Apabila pasar saham meyakinkan bahwa suatu perusahaan
sedang menanjak ke posisi yang lebih menguntungkan, maka harga
saham dapat naik, sekalipun apabila pendapatan-pendapatan dalam
keadaan sedang dan tidak ada deviden-deviden yang · diumumkan
sepanjang periode waktu yang cukup lama.
264
Rp 10.000
Tingkat permodalan = ------= 0,10 a.tau 10%
Rp 100.000
Hal ini berarti, bahwa jika uang tunai yang ada lebih baik ditahan
dari pacta dibagi-bagikan kepada para pemegang saham, maka akan
memberikan tingkat pengembalian paling sedikit 10% apabila di
investasikan kembali.
Pembiayaan pemllikan (equity financing) dihasilkan dari pen-
jualan sebagian milik perusahaan. Apabila s~ham- sebagian
dikeluarkan dan dijual, sedangkan keuntungan-keuntungan nam-
paknya tidak meningkat, maka ini berarti bahwa ada suatu pengu-
rangan pendapatan-pendapatan yang dapat menurunkan tingkat
permodalan.
Pembiayaan dari hutang (debt financing) tidak mengurangi pe-
milikan, dan bahkan memberikan keuntungan-keuntungan pajak
tertentu, akan tetapi terjadinya hutang dapat merupakan suatu
aliran keuangan yang cukup berat selama periode-periode kegiatan
ekonomi yang lemah.
Berikut adalah suatu ilustrasi mengenai pertimbangan-pertimbangan
yang terlibat dalam suatu keputusan pembiayaan pemilikan terha-
dap pt;mbiayaan hutang.
2.65
Peniecahan :
Alternatif I : Dari dana pinjaman dengan mengeluarkan sural-sural
Obligasi.
Biaya sura1-sura1 obligasi akan merupakan pembayaran bunga
tahunan sebesar (0,08) x Rp 200 juta = Rp 16 juta, dan disamping
i1u sua1u janji untuk menyediakan Rp 200 juta dalam waktu 20
1ahun untuk mengembalikan hutang tersebut. Jika tingkat perpajak-
an dianggap tetap t idak berubah, maka tingkat pengembalian
setelah-pajak tahunan dari pendapatan akan menjadi :
Pengembalian bersih tahunan = (pengembalian-pengembalian sebe-
lum pajak) - (pembayaran-pembayaran bunga) - (pajak-pajak),
a tau
Rp 24 juta
Pengembalian atas modal = = 0,04 atau 4%
Rp 600 juta
266
Kedua pengembalian atas modal tersebut diatas perlu mendapatkan
penjelasan atau interpretasi sebagai berikut :
Pada alternatif l}, y;1ng peng.embaliannya dipenuhi dari pinjaman
sebesar Rp. 200 juta, belum mencakup penyediaan-dana untuk
mengembalikan hutangnya. Suatu dana diendapkan, yang menarik
bunga sebesar seperti pada pinjaman, akan memerlukan pembayaran-
pembayaran tahunan dari pendapatan yang diperoleh dengan
menginvestasikan :
Cadangan penebusan tahunan = ·Rp 200 (A/F,B%,20) juta
= Rp 200 (0,02185) juta
= Rp 4,37 juta
yang akan mengurangi pengembalian bersih tahunan menja(ii
Rp 24 juta - Rp 4,37 juta = Rp 19,63 juta
Jumlah ini adalah lebih kecil dari pada pengembalian bersih
tahunan untuk Perusahaan A. apabila· mereka menjual 25% dari
pemilikannya.
Akan tetapi pada alternatif kedua, Perusahaan A harus memberikan
sebagian dari pengelolaannya dan membagikan sebagian dari keun-
tungannya dari usaha pengalengan buah-buahan kepada pemilik-
pemilik baru. Jadi penjualan sebagian dari pemilikan dapat me-
nimbulkan suasana kepemimpinan yang tidak sehat. Oleh karenanya
Perusahaan A disarankan untuk menjalankan usahanya dengan
pem.biayaan dari pinjaman.
267
vestasi setelah pajak adalah sama dengan setengahnya dari tin~ka
pengembalian sebelum-pajak, dengan tingkat pajak pendapatan
efektif 50%. Dalam kondisi usaha yang kurang baik disebabkan
penjualan-penjualan yang rendah, maka prosentase pengembalian
modal turun selama faktor pengaruh naik. Arah gejala akan ber-
balik apabila kondisi-kondisi usaha yang baik mengizinkan adanya
penjualan-penjualan yang tinggi. Pada penjualan rata-rata, yaitu
apabila tingkat pengembalian sebelum pajak sama dengan tingkat
bunga untuk dana-dana yang dipinjamkan, maka semua tiga posisi
pengaruh menghasilkan pengembalian modal investasi setelah pajak
yang sama. Secara umum, bilamana kondisi-kondisi usaha yang baik
mengizinkan suatu tingkat pengembalian scbelum-pajak lebih besar
dari pada tingkat bunga untuk hutang, maka semakin tinggi faktor
pengaruh, semakin tinggi prosentase pengembalian modal setelah-
pajak.
..,.
~I
0 0
..,.
0
0
..,.
N ·:;; :.
- 00
'iic
....0
co
c
8.
0
0
00 ~I
..,.
0
,... ~I ,...0
.. ..c
c
'"0
co
c
f
:s
co
~I
0 0 0 c
0
N
..,
>D
..,
>D
8.
I
..,. 0
~I
0
.,..,.
0
0
II
.c
§
..,.
-
..,.
0
-
00
0
......,.
:s 0 0 0
~I
co c
0
00 ..,.
00
c ..
_._
c:t!... II ~
....
-
0 0 0
~
0
.;e-ga:
.. 1:
....
0 N
N
~ I
0 0 0
- -
~ ..,. ..,. ..,.
0 0 0
r-
~I ..,.
0
.
.c
·a.
:s
c.:
c
0
0
N
~I
0
-
0 ~
-
:1
.i
.
e
-;
Q
•
268
8-4. · Pcrtimhangan Taktis mengenai Sumber Dana.
269
Tahel 8.2 : Oampak dari batas waktu pengembalian hutang pada
prosentase pengembalian modal apabila aset-aset bernilai
Rp 2 jota dan pendapatan-pendapatan sebelum diku-
rangi pajak dan bunga adalah 140J'o.
Taktik Taktik
Konservatif Agresif
270
t ingkat bung a tahunan 8%, dan jangka waktu 8 tahun
tingkat bunga tahunan 9% dipertimbangka n untuk mem-
biayai pcmbelian alai berat tersebut.
Dua pinjaman dari bank dimaksud mensyaratkan adanya
pcmhayaran pcndahuluan (doY'n payment) sebesar 10%.
Scdangkan pcrusahaan kontraktor ini mempunyai suatu
tarif pcrpajakan efektif 40%.
Rcncana pembiayaan manakah yang akan lebih e~onmis?
Pemecahan:
Cashflow-cashllow yang di-diskon (discounted cashflows) untuk
pcmbclian ala! be.rat dengan dua rencana penggunaan dana pinjam-
an dari bank tersebut diperlihatkan dalam Tabel 8.3. Pinjaman de-·
ngan jangka waktu yang lebih pa)'ljang . memberikan suatu total
"discounted cashflow" yang lebih rendah dari pada pinjaman yang
lebih pendek lainnya, walaupun pinjaman yang 8-tahun mempunyai
tingkat bunga lebih tinggi. Hal ini merupakan suatu observasi biasa,
bahwa bunga yang dibayarkan pada pinjaman jangka panjang
mclampaui yang dibayarkan pada pinjaman jangka pendek dengan
$80,168 - $29,538 = $50,630 dapat meninggalk;ln kesan bahwa
rencana pembiayaan 3-tahun adalah yang lebih baik. Penghematan-
penghematan · pajak yang ditimbulkan oleh tambahan pembayaran-
pembayaran builga dan. pinjaman yang diperpanjang membuat
rencana pembiayaan jangka panjang·lebih disukai.
Dalam Tabel 8.3 diperlihatkan perhitungan-pe rhitungan nilai
sekarang mcngenai alternatif rencana-rencan a pembiayaan.
Sebuah asct dengan harga pembelian P = $200,000, nilai jual lagi
S = 0, dan usia kegunaan · n = 10 tahun · disusutkan dengan r,netode
keseimbangan- menurun-dobel untuk 5-tahun permulaan dan dengan
metode garis-lurus untuk 5-tahun berikutnya (1). Pembayaran-pe m-
bayaran tahunan (2) membayarkan kembali pinjaman sebesar
$200.000 - $20.000 = $180.000 ditambah biaya-biaya bunga (3).
Penghematan-p enghematan pajak (4) dihasilkan dari perkalian
biay-~ untuk buriga ditambah penyusutan ( (1) + (3) ) dengan
tarip pajak pendapatan efektif 40%. Cashflow pada tahun 0 adalah
merupakan "down-paymen t" sebesar $20,000, dan untuk tahun-
tahun berikutnya adalah selisih antara pembayaran-pe mbayaran
pinjaman dan penghemata:n-p enghematan pajak ( (4) + (2) ). Nilai
sekarang dari Cashtlow (5) ini ditentukan dengan memperkalikan
cashflow tiap tahunnya dengan faktor nilai sekarang (P/F;10,n).
271
N
--.1
N·
Tabel 8.3 : Perhitungan Nilai Sekarang mengenai dua alternatif Rencana Pembiayaan
~
> "C ~
0 00000 ~ c.:!.
VlJ>.~N- ::s !!.. TIGA TAHUN PINJAMAN- BUNGA 8"7o DELAP AN T AHUN PINJAMAN - BUNGA 9"7o
0'-
.!. II II II II II ~
ll>
c e:
::s=>
,;- Akhir Biaya Pe- Pembayar- Penghe- PW Biaya Penghe- PW
0 J>,.J>,. J>,.J>,..J>,. "'0
Biaya Pembayar-
00000 g "E. "Cl Tahun nyusutan ar. Hutang Bunga mat an Cash flow an Hutang Bunga matan Cab flow
2 . ~...
- --
~
II
......
>< ><
~<fl.
>< ><
;.c
<fl. <fl.
':" ;:;:;:: ;:;:;:: ::.:::::.:::;:;:;::
..-... ..-... ..-. ..-... ..-...
- -""
'<
c:
c:
ll>
ll>
3 ~
:r
::s=> c::s
0
Tahunan Tahunan
(I) (2) (3)
Pajak •
(4) (5)
-520,000
Tahunan
(2) (3)
Pajak•)
(4) (5)
-520.000
........
W9
Ioiii Ioiii Ioiii Ioiii Ioiii
.... ..,. ..... t-..J
oo ooo.....,a-o
...,
:I ~IQ
Iii ::s
• =>
I $40,000 -569,845 514.400 521,760 -43,714 -532,522 - 9,129
- -NooOO Col 516.200 522,480
:r :r c..
~ ~og c: c => 2 32,000 -69.845 9,964 16,786 -43,852 ..:.._32.522 14,732 18,692 -11.430
~ ~8o ._. ._.. ._. :I ::s :::!.
._. .......... ll>
c.. 3 25,600 -69,845 5,174 12.310 -43.228 -32,522 13,130 15,492 -12,795
:I ~
II II II ll II .. ::s =>C"
IIQ
~
4 20,480 8,192 5,596 -32.522 11.384 12.746 -13.507
-0'-
Ioiii lol'llol'llol'llol'llol'l » !!..
-~NJ>.
0'- VlNO ::s 00 5 16,384 6,554 4,070 -32.522 9,484 10.348 -13.768
-w -w~e:r§o
0000000 0
:r ~.
c 6 13,108 5,244 2,960 -32.522 7,410 8.208 -13.725
.......
J>,. J>,. 00 0 ::s 7
IIQ 13,108 5.244 2.692 -32.522 5.150 7,302 -12,942
I! »
-
Ioiii
......w
0
--.1
00
<fl.
8
9
10
13,108
13,108
13,104
5,244
5,244
5,242
2,446
2,224
2,022
-32,522 2.686 6,318
5,244
5,242
-12,224
2.224
2.022
Total 5200,000 -5209,3~ 529,538 591,820 - 5 128,784 -5260.176 580.176 5101,586 - 5115.274
(5) PW Cashflow :
Tahun 0 -$20,000
Tahun 1, -69,845 + $21,760 = -:- $48,085
PW = -$48,085 (P/F,10,1)
= -$48,085 (0,90909) = -$43,714
Tahun 2, -$69,845 + $16,786 = -$53,060
PW = -$53,060 (P/F,10,2)
= -$53,060 (0,82645) = -$43,852 dst.
273
Tahun 3, Sisa hutang = $163,678- ($32,522- $14,732)
= $163,678- $17,790 = $145,888
Bunga (3) = 9% x $145,888 = $13,130
dst.
274
Contoh : Dua pilihan lainnya tersedia untuk memperoleh peralatan
(8.3) konstruksi berat seperti diuraikan dalam Contoh 8.2.
Kchcndak ini dapat dilaksanakan dengan membeli secara
kontan dengan dana-dana perusahaan atau dapat dengan
cara mcnycwa. Jika menyewa akan dikenakan biaya sewa
scbesar $40.000 per tahun dengan suatu kesempatan boleh
membeli peralatan tersebut pada akhir tahun ke-8 seharga
$10,000. Anggaplah bahwa kesempatan tersebut diguna-
kan, peralatan akan disu,sutkan dengan metode gatis-lurus
untuk masa sisa usia kegunaan 2 tahun.
Perbandingkan kedua alternatif ini dengan rencana pem-
biayaan 8-tahun dalam Contoh 8.2, dengan tingkat per-
pajakan 40% dan tingkat pengembalian minimum lOo/o.
Bagian rencana penyusutan dapat diterapkan baik untuk
alternatif pembelian kontan maupun untuk alternatif sewa-
beli. Diambil anggapan bahwa biaya penyewaan untuk per-
alatan yang dipinjam dikurangkan dari pendapatan.
Pemecahan:
275
...,
""'
a- Tebel 8.4 : Perhitungan Nilai Sekarang mengenai Rencana Pembelian Kontan dan Sewa-Beli.
3 25,600 10,240 7,694 -40,000 16,000 -18,032 ~ "' g ., 0" ";"' :o;-
'<~Otlg
4 20,480 8,192 5,595 -40.000 16,000 -16.392 "'
:o;- .,
"'
::l "'
"' I") ~
::l -· ~
-~C";:.,o
5 16,384 6,554 4,070 -40.000 16,000 -14,902 OOtl ;· ~. ~ -~
~<")' ~'C"
6 13,108 5,243 2,960 -40,000 16,000 -13,548 - ~"'(Do
o.:r,S»3l~
7 13,108 5,243 2,690 -40,000 16,000 -12,316 :!I~
0
o-C"OQ-
("D
("D !!... ::l
OQ ~ "' - -· 0. •
8 13,108 -40.000 "' -·"'
5,243 2,446 16,000 0 '::::J ; 0. ? "' ::!. 0:
~-
,_. :r -· n
-(10,000)" -15,861 3~»c['"C-o
("D 0. ::l ("D ("D c
9 13,108 5,243 2,224 $5,000 848 ::l ~"' :~
OQ"'::l:o;"::r::ri"D ~ ~
2,000 atl::r 1»(1)(1)0.
10 13,104 5,242 2,021 5,000 2,000 771 § ...... ~ ::l 3 3 :
"'c ....... o.een
Total $200,000 $80.000 -$145,176 -$330,000 $10,000 -$132,000 -$131,085 :o;- ~ 3 "'
r;.; ~ "'
:::!. "' "' ;.
:;' :;' "'
::r c - 'C 'C :!I
...... 0" -· ("D ("D 0
•) $10,000 adalah biaya pada akhir tahun ke-8 untuk rnelaksanakan pembelian peralatan ~
_,~»:o;-r.
~ ~
tersebut. 0 -· '< "' ("D
....::rc.:a,....., ("D w
,._..
Penjelasan perhitungan dari Tabel 8.4.
A) Untuk pembelian kontan.
271
8-6. Anggaran Permodalan.
278
Tugas pokok dari seorang ahli ekonomi teknik dalam pembuatan
anggaran permodalan adalah untuk menemukan, menguji, dan me-
nyiapkan analisa-analisa mengenai cara-cara yang menguntungkan
untuk menginvestasikan modal. Analisa-analisa yang disiapkan ini
dilakukan oleh kelompok-kelompok penyaring yang berlainan baik
dalam ukuran maupun dalam komposisi untuk organisasi-organisasi
yang berbeda-beda. Penyaringan berturut-turut oleh grup-grup
departemen dapat disampaikan kepada suatu dewan pengurus dari
top pimpinan pert1sahaan. Semua usulan-usulan teknis dapat
diajukan melalui suatu macam pengurus mekanisme penyaringan
sebelum suatu alokasi tina! yang dilaksanakan oleh para eksekutif.
Begitu pula rencana pengelolaan Iainnya dapat direncanakan untuk
menjamin adanya suatu penelitian yang cermat dan obyektif me-
ngenai ·biaya-biaya yang diajukan.
Inventarisasi Permodalan.
Sebuah p~rusahn boleh menaikkan jumlah modal yang ter-
sedia dalam suatu periode anggaran dengan keuangan dari luar atau
dengan menahan. sebagian dari pendapatan lebih besar dari biasa-
nya, tetapi pertimbangan mengenai kewajiban-kewajiban pinjaman
dan kepentingan para pemegang saham membatasi jumlah penda-
patan yang diperoleh: Penambahan aset adalah perlu dihu-
bungkan dengan penjualan-penjualan mendatang, karena suatu
keputusan untuk menahan uang dal!lm sebuah aset tetap dibuat
dengan mengharapkan pengembalian dari penjualan-penjualan
mendatang, sedangkan penjualan-penjualan mendatang ini adalah
merupakan dasar dari pembentukan permodalam.
Pendekatan inventarisasi permodalan untuk memilih usulan-
usulan rriana yang dibiayai harus disesuaikan dengan biaya modal
untuk pengembalian-pengembalian yang diharapkan dari investasi-
investasi. Seperti digambarkan qalam Gambar 8.2 bagian yang
diarsir menunjukkan usulan-usuian yang menjanjikan berbagai
tingkat pengembalian; RR 1 adalah suatu garis lengkung rata-rata
mewakili blok-blak investasi. Garis-garis Iengkung RR 2 dan RR 3
mewakili bentuk susonan investasi- Iainnya yang mungkin bisa
tersedia selama suatu periode anggaran. Biaya dari setiap tambahan
uang rupiah yang diperoleh untuk tujuan-tujuan membuat penge-
luaran modal digambarkan :dengan garis lengkung MCC (marginal
cost of capital) yang tebal. Garis lengkung ini relatif datar sampai
suatu jumlph yang menunjukkan habisnya sumber-sumber normal
permodalan; setelah melewati titik ini, garis lengkung naik dengan
tajam selama sumber-sumber yang lebih mahal disediakan.
279
Jumlah Investasi
Gambar 8.2 Gratik inventarisasi- modal menunjukkan biaya modal
marginal (MCC) dan tiga hagan rencana usulan-investa
si (RRI RR2, RR3). Garis tangga blok-blok investasi di
wakili o1eh garis lengkung RRl.
Pendistrlbuslan Modal.
Dasar (the floor) untuk pendistribusi:'!n modal adalah biaya
modal; yang dimaksudkan disini ialah, jika modal investasi yang
tersedia melampaui pengeluaran-pengeluaran yang diperlukan, maka
tidak ada permintaan investasi yang diizinkan yang menghasilkan
suatu tingkat pengembalian yang lebih kecil dari pada biaya modal.
Permintaan-permintaan semacam itu tidak akan diajukan jika
evaluasi-evaluasi ekonomi dilaksanakan secara tepat, karena tingkat
280
pengembalian minimum untuk suatu alternatif yang diterima adalah
paling tidak selalu sama dengan biaya modal.
Gambar 8.3 menunjukkan suatu ti"gkat pcnghentian (a cutoiT
rate) yang sesuai dengan suatu plafon permodalan. Titik pada
indeks peRghentian (cutoff index) ditentukan oleh titik pertemuan
suatu garis lurus dari jumlah modal yang tersedia untuk investasi-
investasi Q! dan garis lengkung RR 1 yang mewakili garis-garis
tangga usulan-usulan menu rut il)deks peng{lentian. 1 Untuk kondisi
yang diperlihatkan, titik penghentian membatasi usulan-usulan yang
di~erm terhadap suatu jumlah yang kurang dari pada penggunaan
suatu inventarisasi permodalan yang diperbolehkan.
Lebih banyak mendistribusikan modal kepada jumlah 02 dari pada
mengizinkan semua investasi-investasi Ot yang melampaui biaya
modal marginal (MCC) akan menaikkan tingkat pengembalian
rata-rata pad11 investasi-inv.estasi yang diterima. Bagaimanapun juga,
perusahaan mungkin kehilangan suatu kesempatan untuk menaik-
kan jumlah total keuntungannya dengan tidak membiayai semua
usulan-usulan yang memasukkan pendapatan lebih dari pada biaya
perolehan modal untuk penyediaan dana.
%
Tingkat penghentian
untuk pendi.trit>u,ian
modal
Penghentian untuk
pen~luar m.>dal
layak mak!!oimum
indeks
penghentiau
$
0
Jumlah investasi
281
Tingkat penghentian untuk suatu plafon anggaran menjadi
tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima (the minimum
acceptable rate of return) untuk periode anggaran, apabila indeks
penghentian dinyatakan sebagai suatu prosentase. Penjejangan
usulan-usulan dapat juga diselesaikan dengan penilaian usulan-
usulan menurut
PW (penerimaan - pengeluaran)
lndeks nilai-sekarang = - - - - - - - - - - - - - -
PW (investasi)
PW (penghematan bersih)
a tau
biaya pcrmulaan
K .
Merubah bentuk dok Rp 60 Rp 25.20
24.50
q th.
4 rh.
L Memodernisasi kantor 70
M Membeli alat pemotong 20 8.()0 4 th.
N Memasang alai pengangkut so 20.05 4 th.
0 Membeli mesin cetak 60 ((),40 4 th.
p Membangun gudang qo 22.30 q th.
282
Pemecahan : (dalam jutaan Rp)
Tingkat pengembalian untuk usulan K
?
PW (K) = - Rp 60 + Rp 25.2 (PI A.i.9) ~0
Pada RR = 40u'o,
PW (K) = - Rp 60 + Rp 25.2 (2.3790) =- Rp 0,05
Jadi RR = 40%
Usulan K L M N 0 p
RR 40o/o 15% 28o/o 22o/o llo/o* 20o/o
PW (penghematan bersih)
Nilai-sekarang indeks (K) =
investasi
Rp 25,20 (P/ A,l2,9)
Rp 60
Rp 25,20 (5,3282)
= 2,24
Rp 6"
Usulan K L M N 0 p
283
Penggo- Tingkat In vt:st asi Jumlah komu-
Iongan Pt:ngem- Iatif inves-
Usulan balian tasi
284
Untuk usulan-usulan dalam contoh 8.3, dan yang sering pula
dijumpai dalam situasi-situasi anggaran-permodalan lainnya, dua
metode tersebut mengarahkan kepad' pemilihan-pel'nilihan yang
sama. Dapat kelihatan bahwa tingkat penghentian adalah 220Jo,
karena pencantuman usulan P akan menunjukkan total investasi
melebihi batas Rp 200 juta. Koinbinasi usulan-usulan K, M, dan N
hanya akan menggunakan Rp 130 juta dari modal yang tersedia.
Anggaplah bahwa modal yang tersisa sejumlah Rp 70 juta di-in-
vestasikan dalam usulan L, yang masih mempunyai suatu tingkat
pengembalian lebih besar dari pada biaya modal marginal, maka
tingkat pengembalian menyeluruh menjadi
RR (K + M + N + L) =
Rp60 jut a (0,40) + l~p 20 juta(0.28) + Rp50 juta(0,22) +'Rp70 juta'(O,l5)
Rp 200 juta
= 0,256 atau 25,6%
Suatu kombinasi yang lebih baik adalah jika membiayai usulan-
usulan K, P, dan N. Kombinasi ini memberikan
285
8-7 · K walifikasi Anggaran Pennodalan.
Dengan mengabaikan bcbcrapa pcrtimbahgan-pertimhangan da-
lam pembahasan mengcnai inventarisasi dan pcndist ribusian modal
yang sekiranya dapat membingungkan dalam pengetrapkan-penge-
trapan yang sebenarnya, maka untuk kwalifikasi anggaran permo-
dalan dapat diberikan batasan-batasan pelaksanaannya sebagai
berikut :
286
tetapi tiap model mcmpunyai anggapan-anggapan tersendiri yang
membatasi pengetrapannya secara umum.
e Proyek-proyck yang diperintahkan (mandatory projects) secara
efektif dibebaskan dari pendistribusian JTIOdal apabila kegagalan
untuk mcmbiayai mereka dapat menghentikan kegiatan-kegiatan
operasionalnya. Pcraturan-peraturan pemerintah, seperti pengen-
dalian pcngotoran udara, adalah merupakan sebab dari banyak
investasi-investasi yang diperintahkan (mandatory investments).
lnvestasi-investasi ini dapat mempunyai suatu tingkat pengem-
balian yang negatif, tetapi mereka tetap mengungguli daftar
permintaan untuk pcngcluaran-pcngeluaran. Proyek-proyck Iain-
nya yang tidak diwajibkan, tetapi dinilai penting, dapat digolong·
kan dengan ckkrit manajemen melchihi usulan·usul:ln dengan
tingkat pcngemhailan \ang lcbih tinggi.
Sebuah pcrusahaan bcsar membagi rcncana kesempatan-invcs-
tasinya kcd;:.lam katcgori-katcgori yang jelas : Proyek-proyek baru
harus mcmpunyai suatu tingkat pengcmbalian lebih tinggi dari 25%
untuk bisa dipertimbangkan mendapatkan pembiayaan; perbaikan·
perbaikan dan perubahan-perubahan terhadap proyek-proyek yang
telah mempunyai suatu batas/plafon 12%; dan investasi-investasi
yang menaikkan penggunaan tenaga kerja bisa diterima jika meng-
hasilkan suatu tingkat pengembalian 10%. Prosentasi-prosentasi
minimum yang dipcrsyaratkan tnt mcncerminkan risiko yang
dilibatkan dait pandangan-pandangan manajcmcn mcngenai pcng-
gunaan modal yang paling efektif. Scjum1ah modal di alokasikan
untuk tiap kategori dan di distribusikan kepada usulan-usulan
kcdalam katcgori mcnurut golongan-golongannya.
a) Masalah Pencemaran.
Negara-negara yang sudah lebih berkembang mempunyai banyak
problema mengenai pencemaran. Begitu pula pusat-pusat konsen-
trasi kependudukan yang besar, menghadapi bahaya mengenai
kemampuan memperbaharui-sendiri untuk menyerap dan mengem-
balikan buangan-buangan atau kotoran-kotoran yang diakibatkan
oleh beban alam yang berlebihan. Bagaimanapun juga, pencemaran
merupakan masalah yang gawat dan lebih nyata lagi dinegara
industri, karena negara-negara ini memproses lebih banyak sumber-
sumber per kapita, dan menggunakan lebih banyak teknologi maju
yang dapat merusak sistim ekologi da1am skala yang bcsar.
287
Kemajuan-kemajuan teknologi juga telah dibuat untuk rncngu-
rangi pelepasan buangan kotoran-kotoran yang tidak dibersihkan
kedalam saluran-saluran air, untuk mengadakan pengawasan ter-
hadap pestisida dan bahan-bahan industri-kimia, dan terhadap
buangan sampah. Akan tetapi gerakan yang meluas untuk mem-
bersihkan lingkungan nampaknya lambat, hal ini sebagian besar
discbabkan karena kerusakan-kerusakan teknis dan ckonornis.
Teknologi untuk membatasi atau mengurangi sebagian bcsar
bahan-bahan pencemaran tersedia juga, akan tetapi sangat mahal.
Sekalipun kemajuan-kemajuan teknik dapat mengurangi banyak
biaya pengendalian pencemaran, namun biaya-biaya yang tcrsisa
harus kelop seimbang (balanced) terhadap. prioritas-prioritas nasio-
nal lainnya. Berapakah besar biaya dari suatu pckerjaan pembcrsih
lingkungan dalam istilah-istilah pekerjaan yang hilang atau timbul.
enerji yang digunakan, kesusahan pribadi, dan perubahan-pcrubah-
an dalam standar kehidupan yang tinggi, -rendah, -atau hanya
sedikit berbeda? Jawabannya adalah :
"Nilai sekarang dari biaya investasi untuk pengendalian pcnccmar-
an adalah pengeluaran-pengeluaran bersih (-) dari sumber-sum-
ber umum dan swasta untuk mencegah suatu bentuk pencemaran
khusus dikurangi reduksi dalam biaya-biaya (+)yang ditimbulkan
oleh bentuk pencemaran tersebut".
288
$
m~nl!ta1 pc:ngu·
rangan JUmlah
Q Unit·unit pcnttmuan
b) Pengclolaan Lingkungan.
Disamping usaha pencegahan pencemaran seperti telah dibuat
diatas, pada saat ini untuk pengelolaan lingkungan juga telah di-
pcrkenalkan apa yang disebut Analisa Dampak Lingkungan, bisa
disingkat dengan kata ANDAL. Analisa Dampak Lingkungan ini
mcrupakan cara pengelolaan lingkungan yang relatif baru, lahir di
Amerika Serikat dalam tahun 1969, kemudian · menyebar ke
289
berbagai negara antara lain termasuk juga ke Indonesia.
Analisa Dampak Lingkungan ini dapat merupakan alat yang
baik untuk percncanaan pengelolaan lingkungan apabila digunakan
secara tepa! guna, dan tidak terlambat memasukkan rekomendasi-
rckomendasinya sebagai hasil analisa kcpada si-pcmbuat kcputusan.
Di Amerika Serikat ANDAL ini digunakan untuk memcriksa
kelayakan lingkungan mengenai suatu rencana proyek. Jadi ANDAL
merupakan masukan (input) tambahan, disamping masukan eko-
nomi dan teknik, untuk mengambil keputusan apakah suatu
rencana proyck dapat disctujui atau tidak. Olch karena itu ANDAL
dapat juga merupakan sebagai suatu pcmcriksaan pendahuluan.
Sctiap proyek yang dipcrkirakan mcmpunyai dampak pcnting
terhadap lingkungan. studi kelayakannya pcrlu dilcngkapi dcngan
analisa mengenai dampak lingkungan yang pelaksanaannya diatur
dengan peraturan pemetintah.
Jclaslah balm·a ANDAL dipcrlukan untuk rcncana suatu proyck.
Karcna ANDAL dipcruntukkan bagi rencana proyck, maka pcng-
gunaannya harus discsuaikan dcngan tujuan proyck itu.
Penggunaan ANDAL diluar tujuan ini adalah tidak dapat dibenar-
kan, baik dari segi juridis maupun teknis.
Kelemahan ANDAL ialah, karena yang diteliti hanyalah dampak
proyek terhadap lingkungan. Hal ini disebabkan karen.-. kekhawa-
tiran orang-orang dinegara yang sudah maju terhadap kerusakan
lingkungan. Bagi Indonesia, yang masih sangat perlu meneruskan
pembangunan, penting pula untuk meneliti dampak lingkungan
tergadap proyek. Dengan demikian kita tidak hanya akan menye-
lamatkan lingkungan, tetapi juga menyelamatkan proyek yang ter-
letak dalam lingkungan itu.
Misalnya sebuah proyek industri sedang dibangun dikota
Jayapura Irian Jaya. Didaerah ini terkenal sekali terdapat banyak
nyamuk malaria. Maka rencana pelaksanaan proyek industri itu
perlu dibarengi dengan rencana tindakan pemberantasan penyakit
malaria,. agar supaya tidak menghambat atau menggagalkan
pelaksanaan proyek tersebut yang disebabkan karena buruh kon-
traktornya banyak yang terserang penyakit malaria.
Menyadari akan kelemahan dan keterbatasan ANDAL, maka
dikembangkanlah usaha lain yang dikenal sebagai Analisa Manfaat
dan Risiko (AMRIL), yang diharapkan dapat mengisi kelemahan
dan keterbatasan dari ANDAL. Yang dimaksudkan dengan manfaat
lingkungan atau risiko lingkungan disini ialah, suatu proses atau
suatu faktor lingkungan yang mempunyai kemungkinan (probability)
tertentu untuk memberikan keuntungan atau kerugian kepada
man usia.
290
Perlu diketahui bahwa antara manfaat dan risiko lingkungan
terdapat kaitan yang sangat . erat. Hujan misalnya, jelas akan
memberi manfaat yang besar bagi lingkungan karena merupakan
sumber air, apalagi setelah musim kemarau yang panjang. Akan
tetapi s~balikny, hujan lebat yang terus-menerus turun tiada henti-
hentinya akan merugikan lingkungan, karena dapat mengakibatkan
banjir dan erosi. Begitu pula gunung berapi akan merugikan ling-
kungan pada wak~u meletus, akan tetapi abu dan lah~r yang
dimuntahkan akan memberi manfaat bagi lingkungan karena dapat
menyuburkan tanah didaerah yang terkena letusan itu. Demikian
pula masalah penggundulan hutan, dapat ditarik keuntungannya
sebagai bahan produk kayu, tetapi akibatnya dapat merusak sumber
daya genetis, menyebabkan rusaknya tata-air, dan erosi tanah.
Memang dalam melaksanakan pembangunan kita selalu diha-
dapkan kepada dilema : adanya manfaat disatu fihak dan risiko
dilain pihak. Oleh karena itu, AMRIL hendaknya diusahakan untuk
bisa memperoleh manfaat lingkungan (M) dan risiko lingkungan (R),
yaitu M/R, yang sebesar-besarnya dengan merencanakan dan
melaksanakan pengelolaan lingkungan yang sesuai dan sebaik-
baiknya.
291
bab 9
293
mengandung risiko, dan akhirnya pembuatan keputusan yang
mengandung unsur-unsur ketidaktentuan.
• Masukan-masukan (inputs).
Suatu aktivitas yang dilaksanakan memerlukan suatu masukan
pemikiran, usaha, bahan, dan unsur-unsur lainnya untuk pelaksa-
naannya. Dalam suatu aktivitas dengan maksud tertentu, suatu
masukan dari beberapa nilai diserahkan dengan harapan untuk
mengamankan suatu hasil dengan nilai yang lebih besar.
~· Suatu hal yang amat penting mengenai masukan sebagai
Katagori pertama adalah pelayanan orang-~ untuk mana gaji
dan upah dibayarkan. Dalam sebuah organisasi yang bersifat
dagang jumlah masukan dari pelayanan manusia, sebagaimana
diukur berdasarkan biaya untuk suatu periode waktu yang ditentu-
kan, adalah biasanya digambarkan dengan sangat sempurna. Dalam
organisasi semacam ini masukan dari pelayanan manusia dapat
diklasifikasikan dalam kelompok buruh langsung dan tidak lang-
sung, serta penyelidikan dan penelitian. Mengenai hal ini, hanya
buruh langsung sajalah yang jumlahnya diketahui dengan ketepatan
294
yang wajar, dan yang identitasnya dipertahankan sampai menjadi
sebagian dari hasil.
Masukan (input) yang dicurahkan untuk penyelidikan dan pe·
nelitian adalah sangat sukar untuk dihubungkan kepada unit-unit
kasus dari hasil. Banyak penelitian dilakukan tanpa tujuan khusus
ditetapkan dalam pikiran, dan banyak dari hasil-hasi!nya dalam
manfaat tidak cukup besar yang dapat dikaitkan dengan suatu hasil
khusus. Pengeluaran-pengeluaran untuk orang-orang guna penye-
lidikan dan penelitlan dapat dibuat untuk suatu periode· waktu
6ebelum pelayanan semacam ini mempunyai akibat yang nyata
terhadap hasilnya. Penelitian yang sukses dari masa lampau dapat
diteruskan untuk mempengaruhi hasil untuk jangka panjang dalam
masa mendatang. ·
Kategori kedua yang besar mengenai masukan adalah yang
mengenai bahan atau material. Banyak hal-hal mengenai material
yang diperoleh untuk memenu!li tujuan7tujuan komersial dan peru-
sahaan pemerintah. Untuk mudahnya, hal-hal mengenai material
dapat diklasifikasikan sebagai bahan langsung, bahan tidak
langsung, peralat;m, tanah dan bangunan.
Masukan-masukan mengenai bahan langsung (direct material)
dialokasikan sebagai hasil-hasil akhir dan dapat diukur. Pengukuran
terhadap masukan mengenai hal-hal bahan dilakukan terhadap
harga pembelian ditamhah bia~"\·y untuk pembelian, penyim-
panan· dan lain sebagainya. Pengol~a masukan ini ditujukan
untuk ukuran yang cukup teliti dan dapat dihubungkan secara
pasti dengan hasil akhir, yang dalam hal organisasi-organisasi
komersial adalah inudah diukur.
Masukan-masukan mengenai tenaga dan bahan tidak langsung
(indirect ·material and power imputs) dapat diukur dengan banyak
cara dan ketelitian yang sama seperti halnya dengan masukan-
masukan mengenai tenaga dan bahan langsung. Salah satu dari
fungsi-fungsi akuntansi yang amat penting. aoalah · untuk · meng-
alokasikan penggolongan masukan ini dalam istilah-istilah yang
nyata kepa:da ·hal-hal mengenai atau penggolongan-penggolongan
dari hasil-hasilnya. Hal ini biasanya dapat dikerjakan dengan
ketelitian yang cukup wajar.
Suatu masukan dalam bentuk mengenai sebuah hal peralatan
mensy~ratk bahwa suatu: pengeluaran segera perlu dibuat, akan
tetapi sumbangannya kepada hasil hasil mengambil tempat sedikit
demi sedikit sepanjang suatu periode waktu dalam waktu menda-
t!lng yang· dapat berubah dari suatu waktu yang pendek menjadi
bertahun-tahun, tergantung kepada usia k'!gunaan dari pada
peralatan tersebut. Masukan-masukan mengenai peralatan secara
teliti dapat diketahui (measurable) dan seringkali secara seksama
dapat dialokasikan untuk menentukan perihal hasil terkecuali dalam
295
jumlahnya. Pembatasan terakhir ini · diadakan karen a kenyataannya
bahwa jumlah dan macamnya hasil untuk mana setiap peralatan
dapat menyumbang seringkali tidak diketahui sampai bertahun-
tahun sesudah banyak unit-unit produksi telah didistribusikan.
Adapun fungsi akuntansi penyusutan adalah untuk mengalokasikan
masukan-masukan peralatan kepada hasil-hasilnya.
Masukan-masukan mengenai tanah dan bangunan diperkirakan
pada dasarnya dalam cara yang sama seperti ma:mkan-masukan
mengenai peralatan. Hanya sedikit lebih sukar untuk 'mengalokasi·
kan kepada hasilnya disebabkan karena usianya yang lebin panjang
dan karena merupakan suatu hal yang tunggal, seperti misalnya
sebuah bangunan. dapat memberikan sumbangan secara serempak
kcpada hal-ikhwal hasil yang lcbih banyak. Pengalokasian dibuat
dengan · bantuan penyusutan, teknik-teknik dan praktik-praktik
akuntansi biaya.
Alokasi masukan-masukan mengenai bahan-bahan tidak lang·
sung, peralatan, bangunan, dan tanah akhirnya menyadarkan
kepada estimasi-estimasi atau pertimbangan-pertimbangan. Walau-
pun kenyataan ini seringkali dikaburkan oleh kerumitan-kerumitan
pada praktik-praktik akuntansi untuk kegiatan-kegiatan operasional
setiap harinya, hal ini tidak akan kehilangan pandangan mengenai
kapan studi-studi ekonomi dilaksanakan.
Modal dalam bentuk uang adalah sebuah masukan yang sangat
penting, walaupun hal ini biasanya harus ditukar untuk barang·
barang produsen agar supaya dapat membuat suatu sumbangan
kepada hasilnya. Bunga atas uang yang digunakan biasanya diper-
hitungkan untuk merupakan suatu biaya produksi dan juga dapat
diperhitungkan sebagai suatu masukan. Pengalokasiannya terhadap
hasil-hasil perlu dihubungkan dengan pengalokasian mengenai
usaha manusia , pelayanan, bahan, dan peralatan didalam mana
uang telah diinvestasikan.
Perpajakan adalah pada dasarnya merupakan pembelian menge·
nai pelayanan pemerintah oleh perusahaan swasta. Semenjak
kegiatan usaha tidak dapat dilaksanakan tanpa membayar pajak,
maka pajak-pajak ini merupakan suatu masukan yang penting.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya ada banyak macam pajak·
pajak, seperti misalnya pajak penjualan, pajak pendapatan, pajak
perseroan, dan pajak kekayaan. Jumlahnya dapat diketahui dengan
pasti, dan oleh karenanya secara tepat dapat disebut masukan·
masukan. Bagaimanapun adalah acapkali sulit untuk mengalokasi-
kan pajak-pajak kepada hasil-hasil terutama dalam hal pajak-pajak
pendapatan yang ditarik set~lah keuntungan diperoleh.
2%
• Hasli-Hasll (outputs).
Struktur-struktur (structures), cara-cara (processes), sistem-sistem
(systems), dan kegiatan-kegiatan (activities) biasanya diajukan dalam
rangka menanggapi terhadap suatu kebutuhan atau persyaratan.
Oleh karenanya hasil-hasil harus diperhitungkan terlebih dahulu
-dan dihubungkan dengan kebutuhan. Manfaat (benefit), nilai
(worth), keberhasilan (effectiveness), dan istilah-istilah lainnya
digunakan untuk menggambarkan hasil-hasil dalam hubungannya
dengan keperluan-keperluan.
Karena enjinering dilibatkan dan penting bagi masa menda-
tang, maka hal ini dengan sendirinya menyangkut hasil-hasilnya
diwaktu mendatang. Pada umumnya,. infonnasi atas dua subyek
diperlukan untuk sampai kepada suatu kesimpulan yang sehat dan
masuk akal. Salah satu dari pada ini adalah basil fisik yang. dapat
diharapkan dari suatu masukan tertentu. Hal ini merupakan suatu
bahan untuk analisa enjinering. Yang kedua adalah suatu ukuran
mengenai basil yang dapat dinyatakan dalam istilah-istilah mengenai
pendapatan moneter.
Pendapatan moneter adalah tergantung pada dua faktor : per-
tama adalah volume dari pada basil, dengan perkataan lain ialah
jumlah yang akan dijual; kedua adalah nilai moneter dari pada
basil per unit. Penentuan mengenai setiap dari hal-hal ini untuk
masa mendatang adalah mutlak perlu karena harus didasarkan
pada estimasi-estimasi. Survei-survei pasar dan teknik-teknik serupa
secara luas digunakan untuk memperkirakan basil mendatang
mengenai urusan-urusan perniagaan. Dalam hal sistim-sistim atau
proyek-proyek berskala besar pendapatan moneter untuk kontraktor
ditentukan melalui persetujuan berdasarkan perjanjian.
Dalam beberapa keadaan, jika misalnya pendapatan diwujudkan
oleh penghematan yang dihasilkan dari suatu perbaikan dalam
suatu proses membuat suatu produk dengan suatu tarif yang kon-
stan, maka suatu estimasi mengenai pendapatan mudah dibuat.
Akan tetapi estimasi pendapatan inengenai produk-produk baru
mungkin agak sukar dibuat. Survei-survei pasar yang luas dan
bahkan kampanye penjualan percobaan meliputi daerah-daerah
percobaan mungkin perlu untuk menentukan besarnya volume.
Apabila pekerjaan dilaksanakan berdasarkan kontrak, seperti halnya
dengan banyak pekerjaan bangunan misalnya, maka keharusan
untuk estimasi pendapatan ditiadakan. Dalam keadaan ini ~nda
patan yang akan diterima telah diketahui sebelumnya dengan pasti
dari syarat-syarat kontrak.
Hasil-hasil lanjutan dibagian dalam organisasi-organisasi per-
niagaan ditentukan dengan cukup kesukaran dan biasanya diesti-
masikan seperti didikte ·dengan keputusan. Sebag~i contoh, nilai
297
sumbangan yang diberikan oleb seseorang insinyur, seorang pegawai
bagian produksi, atau seorang mandor untuk suatu basil akbir
adalab jarang diketabui dengan ketelitian yang wajar baik untuk
karyawannya maupun untuk pemimpinnya. .
Hasil-basil dari ban yak. kegiatan-kegiatan pemerintab disebar-
luaskan tanpa memperbatikan jumlab pajak-pajak yang dibayarkan
oleb penerima. Apabila tidak aqa evaluasi pada saat diada!Can
penukaran atau pembayaran, maka nampaknya sama sekali tidak
mungkin untuk mengadakan evaluasi terbadap banyak kegiatan-
kegiatan pemerintab. Bagaimanapun juga, beberapa basil pemerin-
tab, kbususnya yang terlokalisir, seperti misalnya proyek-proyek
jalan raya, draina.se, irigasi, dan tenaga listrik, dapat secara cukup
teliti dievaluasikan dalam istilab-istilab moneter dengan memper·
bitungkan pengurangan dalam biaya atau kenaikan dalam pen-
dapatan yang dihasilkan tintuk para pemakai.
Dalam artikel berikutnya akan diuraikan secara singkat menge-
nai metode-metode estimasi biaya, antara lain metode estimasi
dengan prosedur enjinering dan metode estimasi dengan persamaan
(by analogy).
298
pada suatu tingkatan detail permulaan. Pembuat estimasi enji-
neering (the engineering estimator) memulai dengan menyiapkan
suatu set gambar-gambar dan membuat spesifikasi tiap tugas enji-
nering, kebutuhan alat dan peralatan, dan keperluan bahan-bahan
Biaya-biaya ditentukan untuk tiap elemen pada tingkatan detail
permulaan dan kemudian dipersatukan kedalam suatu jumlah untuk
produk atau proyek.
Standar-standar waktu untuk pelaksanaan-pelaksanaan produksi
atau konstruksi muncul untuk bapyak tugas-tugas biasa. Standar-
standar waktu ini biasanya dikembangkan oleh para insinyur
industri dan merupakan waktu minimum yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu tugas yang diberikan dengan kecakapan dan
alat-alat kerja yang normal. Standar-standar amat baik diterapkan
dalam prosedur-prosedUJ: estimasi enjinering apabila sebuah kegiat-
an produksi yang panjang dan stabil mengenai barang-barang yang
indentik telah direncanakan.
Prosedur-prosedur estimasi enjinering memerlukan lebih banyak
jam kerja dan data dari pada yang mungkin tersedia dalam
pengembangan beberapa sistim atau proyek. Sebuah perusahaan
ruang angkasa yang besar menduga bahwa pendekatan enjinering
dalam estimasi biaya mengenai sebuah rangka kapal terbang akan
memerlukan kurang lebih 5.000 estimasi. Biaya dari sebuah karya
seperti ini membuat ·metode-metode estimasi lainnya menarik,
terutama jika metode alternatif lainnya memberikan hasil-hasil yang
dapat· diperbandingkan.
Apabila kita kombinasikan beribu-ribu detail estimasi kedalam
suatu estimasi yang menyeluruh, maka hal ini akan dapat membawa
kepada suatu hasil yang salah, sebab k,eseluruhannya sering kali
berubah· menjadi lebih besar dari pada jumlah bagian-bagiannya.
Pembuat estimasi enjinering bekerja dari :sketsa-sketsa, rencana-
rcncana, atau gambar_an-gambaran untuk beberapa hal yang belum
pernah direncanakan secara sempurna. Ia hanya dapat menentukan
biaya-biaya untuk pekerjaan yang ia ketahui. Sejumlah unsur-unsur
buruh produks.i atau buruh konstruksi bangunan, seperti perenca-
naan, 'pekerjaan ulangan, koordinasi dan pengujian, biasanya di-
golongkan sebagai bagian dari detail estimasi-estimasi.
Unsur-unsur biaya · lainnya, seperti pemeliharaan pemeriksaan
(inspection), dan pengawas;1n produksi, digolongkan sehagai seba-
gian dari buruh produksi yang diperlukan. Jadi, kesalahan-kesalah-
an kecil dalam detail estimasi-estimasi dapat menghasilkan ke-
salahan-kesalahan besar dalam estimasi biaya keseluruhan.
Sumber lain mengenai kesalahan dalam estimasi-estimasi yang
dibuat oleh metpde enjinering adalah ketidak-tetapari yanB cukup
berarti (the significant variability) yang terjadi dalam pembuatan
unit-unit berikutnya secara berturut-turut. Mengenai hal ini, dalam
.299
sistim-sistim pertahamin misalnya, tingkatan-tingkatan produksinya
seringkali berubah-rubah dengan mendadak dan dengan tidak di-
duga-duga. Bagian dari komponen-komponen baru, mungkin sekali·
memerlukan model tahun-ke-tahun seperti yang dikehendaki pengu-
saha pabrik untuk menyesuaikan suatu produk kepada permintaan
pasar. Peng~ruh dari kekuatan-kekuatan ini dapat seringkali di-
wujudkan dengan baik oleh fungsi-fungsi matematis atau statistik
yang menggambarkan kemajuan teknologis.
300
dalam proyek A estimator dapat menemukan unsur-unsur yang
sama dengan unsur-unsur dalam proyek B. Dari keadaan ini biaya
proyek B dapat di perkirakan. Dalam hal ini, pcrsamaan (analogy)
menjadi bagian metode enjinering mengenai estimasi .
. Suatu kerugian besar mengenai estimasi dengan persamaan
memeriukan tingkatan pertimbangan :r.ang cukup tinggi. Pengalam-
an dan keahlian yang sungguh-sungguh diperlukan untuk menge-
nalinya, dan kemudian dihubungkan dengan persamaan-persamaan
yang sesuai, dan yang selanjutnya digunakan untuk membuat
penyesuaian-penyesuaian terhadap perbedaan-perbedaan yang dapat
dirasak"an. Bagaimanapun juga, karena biaya estimasi dengan cara
persamaan adalah relatif murah, maka dapat digunakan sebagai
suatu pengecekan atas metode-metode lainnya. Tetapi seringkali
pula terjadi bahwa metode ini hanyalah satu-satunya metode yang
dapat digunakan, hal ini disebabkan karena produk, sistim, atau
pelayanan yang kita hadapi masih dalam suatu tingkat persiapan
dari pengembangan.
301
;~ :.1.
berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak dike·
tahui dan harus diperkirakan.
Pembahasan :
• Estimasl pendapatan.
Dari sebuah studi mengenai data yang tersedia dan hasil
keputusannya, telah diperkirakan · bahwa sejumlah 5000 unit dari
jaringan listrik akan dibuat selama 5 tahun mendatang. Jumlah
yang akan dibuat setiap tahunnya tidak diketahui; tetapi karena
percaya bahwa produksi akan secara layak dapat didistribusikan
sepanjang periode waktu 5-tahun, maka yakin bahwa produksi
tahunan dapat diperkirakan sebanyak 1000 unit. Suatu pertimbang·
an yang mendetail mengenai bahan-bahan yang digunakan, studi·
studi waktu mengenai r:netode·metode yang dipakai, tarip-tarip
upah, dan sebagainya, telah menghasilkan suatu penghematan yang
diperkirakan sebesar Rp 4000 per unit, tidak termasuk :biaya-biaya
kejadian khusus terhadap kegiatan operasional jika· mesin tersebut
digunakan. Dengan mengkombinasikan produksi yang diperkirakan
dan penghematan unit yang diperkirakan menghasilkan suatu peng·
hematan pendapatan yang diperkirakan sebesar 1000 x Rp 4000 =
Rp. 4 juta per tahunnya.
302
• Estlmasl blaya operaslonal dan pemellharaan.
Biaya-biaya operasional dan pemeliharaan biasanya disusun
meliputi beberapa hal seperti ketenagaa:q (power), persediaan
(supplies), suku cadang (spare parts), dan buruh (labour). Untuk
mudahnya, dipertimbangkanlah bahwa biaya operasional dan peme·
Iiharaan mengenai peralatan dalam contoh ini terdiri dari empat
hal. Setiap empat hal ini di-estimasikan pada dasar jumlah unit-unit
produksi yang diperkirakan prosesnya per tahun sebagai berikut :
Ketenagaan . . . . . . . . .. . . . ....... Rp 420.000
Pemeliharaan buruh ................ 280.000'
Operasional dan pemeliharaan persediaan . 140.000
Operasional buruh . . . . . . . . . . . . . . . . . 980.000
Rp 1.820.000
303
merupakan metode-metode petunjuk praktis mengenai cara meng-
hilangkan beberapa akibat-akibat kesalahan.
Sebagai contoh mengenai pengaruh terhadap suatu pembayaran
dalam suatu pekerjaan ekonomis-teknis, kita perhatikan gambaran
sebagai berikut. Sebuah kontraktor telah memperkirakan biaya dari
suatu proyek yang telah diminta untuk pen~ar p~leang
sebesar Rp 100 juta. Jika ia berhasil meriang ·lelang dan harus
melaksanakan pekerjaan tersebut, ia mengharapkari untuk menda-
patkan keuntungan lOo/o atau Rp 10 juta. Bagaimanakah ia akan
membuat pengeluaran untuk kesalahan-kesalahan dalam estimasi
biaya ini? Jika ia membuat suatu pengeluaran sebesar 10o/o untuk
kesalahan-kesalahan dalam estimasi,. · kita perbandingkan terhadap
faktor keamanan yang sangat rendah ialah 1,10 ·, maka estimasi
biaya menjadi Rp 110 juta. Untuk memperhitungkan batas keun·
tungan (profit · margin) 10o/o yang di-inginkan, maka ia harus
memasukkan penawaran sebesar Rp 121 juta. Akan tetapi semakin
tinggi penawarannya, semakin kecil kemungkinannya untuk bisa
memenangkan pelelangan tersebut. Jika ia tidak berhasil sebagai
penawar, maka biaya pengeluaran untuk kesalahan dalam membuat
estimasi dapat digunakan untuk memastikan bahwa ia tidak hanya
kehilangan keuntungan dari usaha, tetapi juga ia kehilangan biaya
untuk menyiapkan penawaran tersebut. Gambaran ini digutJakan
untuk menjelaskan perlunya untuk mempertimbangkan pembuatan
biaya pengeluaran untuk kesalahan-kesalahan dalam estimasi.
304
Estimasi pendapatan tahunan total . . . . . . . . . . . Rp 4.000.000
Estimasi peinulihan modal dengan pengembalian
tahunan Rp 6.000.000 (A/P,30,5) =
Rp 6.000.000 (0,41058) = Rp 2.463.000
Estimasi biaya operasional dan
pemetiharaan tahunan . . . . . . . . . Rp 1.820.000
305
Estimasi pemulihan modal dengan pengcmbalian
tahunan : Rp 6.000.000 (A/Jl,8.J) =
Rp 6.000.000 (0,38803) = Rp 2.328.000
Estimasi biaya operasional dan
pemeliharaan tahunan .......... Rp 1.820.000
Estirnasi biaya tahunan l•'tal ..... Rp 4.148.000
Estimasi keuntungan tahunan bersih . . . . . . . . . =- Rp 148.~0
306
Estimasi yan11
Barang·barang yang kurang cukup sangat
diestimasikan men gun· mt'ngun- mengun·
tun~:ka tungkan tungkan
307
malapetaka dalam beberapa situasi. Sebaliknya walaupun suatu
penyimpangan telah dipertimbangkan, mungkin juga tidak mengha-
silkan akibat-akibat yang serius.
Hasil-hasil tersebut diatas dapat digunakan dasar lain untuk
perbandingan. Dasar nilai-sekarang mempunyai manfaat dalam
contoh ini karena variasi dalam jumlah tahun dicakup oleh tiga
estimasi tersebut diatas. Estimasi nilai-sekarang mengenai penghe·
matan-penghematan diperhitungkan sebagai berikut :
Estimasi yang
Barang·barang yang kurang cukup sangat
di-estimasikan men gun· mengun· mengun·
tungkan tungkan tungkan
308
kesempatan dalam suatu estimasi akan mempengaruhi suatu
keputusan investasi. Yang dimaksudkan disini ialah, bagaiman
pekanya (sensitive) suatu situasi investasi yang ditentukan diharap-
kan bisa dirubah dalam suatu faktor khusus yang tidak diketahui
dengan pasti. Jika suatu faktor khusus dapat berubah sepanjang
· suatu jajaran yang luas tanpa menyebabkan banyak. pengaruh pada
keputusan investasi, maka keputusan yang sedang dalam pertim-
bangan dikatakan tidak peka terhadap faktor khusus tersebut.
Sebaliknya, jika suatu perubahan kecil dalam suatu faktor penting
akan memutar-balikkan suatu keputusan investasi, maka keputusan
itu adalah sangat peka terhadap faktor tersebut. Dengan menge-
tahui banyak faktor-faktor yang tidak pasti dalam suatu situasi
investasi yang ditentukan, dan dengan memahami bagaimana
pekanya usaha terhadap faktor-faktor ini, maka kita dapat
membuat keputusan-keputusan investasi pada suatu dasar yang
lebih rasional.
309
angka-angka tadi hanya merupakan hasil dari terkaan dengan
dimasukkan unsur harapan yang amat banyak. maka sudah barang
tentu angka-angka tadi harus dipertimbangkan memuat suatu unsur
ketidakpastian yang cukup besar Jadi, untuk suatu tingkatan yang
besar jumlah risiko yang dihasilkan dari ketidakpastian dalam
angka-angka penghasilan harus ditentukan dengan menggunakan
pertimbangan yang baik. Evaluasi atau penilaian mengenai risiko ini
memerlukan pertimbangan dan pengalaman yang matang.
Jika pendapatan adalah dalam bentuk suatu penghematan dalam
biaya-biaya operasional yang ada, maka akan kurang adanya risiko
yang dilibatkan. Adalah biasanya lebih mudah bagi kita untuk
menentukan penghematan pasti apakah yang akan terjadi. selama
kita mempunyai pengalaman dimasa lampau yang cukup herarti
dimana kita mendasarkan estimasi-estimasi yang kita buat.
Dalam banyak hal angka-angka penghasilan akan memuat lebih
banyak kesalahan dari pada setiap bagian lainnya dari suatu studi.
dengan pengecualian biaya-biaya penyu su tan yang memungk i nka n.
Diantara angka-angka biaya, penyusutan actalah hiasanya merupa-
kan unsur yang harus dipertimbangkan ~ecar lehih tl'liti. Adalah
jarang sckali balm·a usia phisik sebenarnya ,_q.a,ri paberik a tau pcr-
alatannya dapat digunakan dalam. menentukan penyusutan. Pada
hal harus sclalu di-ingat balm·a hanya melalui penyediaan unti.Jk.
penyusutan modal dapat dikcmbalik:i:n: Dalam menentukan jumlah
risiko yang dihasilkan dari estimasi penyusutan. kita harus dibcri
pedoman berdasarkan pengalaman masa lampau dari perusahaan
yang bersangkutan sebaik perusahaan lainnya yang telah meng-
operasikan jenis peralatan usaha serupa. Hal yang sangat penting
untuk dipastikan ialah, bahwa periode yang ditentukan adalah
cukup pendek untuk menjamin bahwa modal yang di-investasikan
akan dapat dikembalikan.
Ketepatan dari unsur-unsur biaya lainnya akan tergantung pacta
suatu besaran tingkatan dimana betapa telitmya estimasi-estimasi
telah dipersiapkan. Jika melalui penelitian-penelitian telah dibuat
dan semua. hal-ikhwal telah dipertimbangkan secara mendctail,
maka adalah · wajarlah untuk menganggap bahwa estimasi-estimasi
tidak· akan. membuat kesalahan besar.
Faktor :kedua yang mempengaruhi risiko adalah jenls usaha yang
dllibatkan. Beberapa jenis usaha adalah terkenal kurang stabil dari
pada lainnya. Sebagai contoh, banyak usaha pertambangan me-
ngandung lebih banyak risiko dari pada pedagr~ besar makanan
eceran. Akan tetapi bagaimanapun juga, kit a tidak · dapat secara
sewenang-wenang mengatakan bahwa suatu investasi dalam setiap
usaha makanan eceran selalu melibatkan lebih sedikit risiko
dari pada usaha dalam pertambangan. Sewaktu-waktu modal di-
.investasikan dalam suatu usaha, maka sifat dan pengalaman masa
310
lampau dari usaha harus dipertimbangkan dalam menentukan risiko
apakah yang sekiranya dihadapi. Dalam hubungan ini akan menjadi
jelas bahwa investasi dalam suatu usaha yang baru saja didirikan
dan belum ada pengalaman, adalah biasanya agak kurang membe-
rikan kepastian.
Faktor ketiga yang mempengaruhi risiko adalah jenls paberik
dan peralatan phisik yang dillbatkan. Beberapa macam struktur
mempunyai usia ekonomis dan nilai-nilai bekas-pakai yang lebih
pasti. Sedangkan beberapa . macam struktur Iainnya sedikit dike-
tahui mengenai usia phisik ataupun ekonomisnya, dan hampir tidak
mempunyai nilai jual Iagi. Sebuah mesin bubut yang baik umumnya
dapat digunakan untuk banyak tujuan dalam hampir setiap bengkel
pembuatan barang. Penyusutan untuk sebuah mesin bubut yang
demikian dapat diestimasikan dengan cukup teliti. Lain sekali
halnya dengan sebuah mesin bubut khusus yang dibuat hanya untuk
mengerjakan suatu tugas yang tidak biasa. Nilai mesin bubut yang
demikian ini akan tergantung hampir seluruhnya pada kebutuhan
tugas khusus yang dapat dilaksanakannya. Jadi, jenis usaha phisik
yang dilibatkan akan mempunyai sangkut-paut langsung dengan
ketelitian angka-angka penyusutan dan dengan demikian . akan
mempengaruhi risiko. Dimana uang akan di-investasikan dalam
paberik dan peralatan khusus, maka faktor ini harus dipertimb"ang-
kan secara saksama.
Faktor yang keempat, ialah faktor yang amat penting dan yang
selalu harus dipertimbangkan· dalam penilaian risiko adalah
lamanya periode waktu studl yang dlambll. Kondisi-kondisi yang
telah pernah diambil sehubungan dengan pendapatan dan penge-
luaran harus ada sepanjang periode studi agar supaya kita
memperoleh keuntungan yang diramalkan. Suatu periode studi yang
panjang tentu saja mengurangi kemungkinan hapusnya semua
faktor-faktor jika di_estimasikan. Oleh karena itu, _suatu periode
studi yang panJang walaupun 'dibenarkan oleh usia ekonomis yang
memungkinkan dari perillatan yang dilibatkan, namun selalu
menaikkan risiko dalam suatu investai.
Jll
ditambah lagi bahwa nilai mendatang dari banyak usah.a yang
diharapkan hanya diketahui dengan suatu tingkatan kepastian.
Inilah merupakan ketiadaan kepastian mengenai keadaan menda-
tang yang ·menyebabkan bagi si-pembuat keputusan ekonomi satu
dari banyak tugas-tugas tantangan yang harus dihadapinya baik
oleh individu-individu, industri, dan pemerintah.
Dalam uraian berikut ini akan dimulai dengan suatu pengenalan
mengenai teori kemungkinan (probability theory) sebagai suatu
sarana kwantitatif untuk menghadapi risiko dalam pengambilan
keputusan. Teknik-teknik untuk penggunaan konsep-konsep ke·
mungkinan ini disajikan dengan anggapan bahwa kemungkinan-
kemungkinan dapat berasal dari kejadian-kejadian dimasa men-
datang. Keputusan-keputusan yang didasarkan pada anggapan ini
diklasifikasikan sebagai ~eputsan-k dengan risiko.
312
dengan jumlah kemungkinan dari dua kejadian tersebut. Demikian
pula, jika Al, A2 ... adalah suatu urutan kejadian yang sating
eksklusif, maka
P (AtVA2v:' .. ) .;:: P (A 1> + P (A 1> + ...
Catatan : AIJB berarti A gabungan B
A(\B berarti A irisan B
JIJ
dari dua kali pelemparan dapat digambarkan dengan kejadian-ke-
jadian : muka M 1 pada pelemparan pert a rna; muka M2 pada pe-
lemparan kedua; belakang 8t pada pelemparan pertama; belakang
8i pada lemparan kedua. Hasil-hasil pelemparan mata-uang dua
kali yang mungkin diperlihatkan dalam Kolom A dari Tabel 9.1,
sedangkan kemungkinan setiap hasil kejadian diperlihatkan dalam
Kolom 8 dari tabel tersebut.
Tabel 9.1 : Variabel acak "jumlah muka" untuk dua kali pelempar-
an sebuah mata uang.
314
yang memungkinkan harus lebih besar dari pada atau sama dengan
nol dan lebih kecil atau sama dengan satu. Jadi, untuk variabel acak
"x"
-.
0 .:::::::.. P (x) L.
-. 1 dan L
X
P(x) = 1
dimana .E X
menunjukkan penjumlahan yang mencakup semua
Kemungkinan
0,50-
0,25 ~-t
0 1 2 Jumlah muka
315
0 < f(x) < Gl) dan l c,..:,
-en
f (x) dx =1
f (x)
0 2 3 X
Jib
berikut. Sebuah mata uang akan dilemparkan dua kali. Jika tidak
nampak muka-nya, maka akan kalah $100. Jika i<elihatan satu
muka, akan menang $40. Sedangkan jika nampak dua muka, akan
menang $80. Berapakah nilai diperkirakan dari variabel acak G
yang merupakan "keuntungan dari permainan"?
E (G) = - $100 (0,25) + $40 (0,50) + $80 (0,25) = $15
Jika seorang mampu untuk berpartisipasi dalam sejumlah permain.
an semacam itu, maka hasil kemenangan rata-rata per taruhan
dalam waktu jangka panjang akari kurang lebih $15.
Karena proyek-proyek industri dan pemerintah umumnya adalah
merupakan proyek-proyek usia-panjang, maka nilai dipet'kirakan
sebagai suatu dasar untuk perbandingan, nampaknya merupakan
suatu metode yang pantas untuk mengevaluir alternatif-alternatif
investasi dengan risiko. Tujuan jangka-panjang dari pengaturan·
pengaturan yang demikian dapat meliputi maksimisasi keuntungan
yang diharapkan atau minimisasi biaya yang diharapkan. Adalah
sangat di-inginkan untuk mencakup pengaruh nilai waktu . uang
dimana risiko dilibatkan yang kesemuanya diperlukan untuk me-
nyatakan keuntungan atau biaya yang diharapkan sebagai nilai-nilai
sekarang yang diperkirakan, sebagai ekivalen-ekivalen tahunan yang
diperkirakan, atau sebagai nilai-nilai mendatang yang diperkirakan.
317
Tebel 9.2. Kemungkinan dan informasi biaya untuk penentuan ukur-
an tanggul optimum.
Feet X
. mum 'x' feet
diatas normal
'x' f~et di·
atas normal
'x' feet
diatas tang·
setinggi 'x'
feet
gul
A B c 0 E
0 24 0.48 Rp 0 Rp 0
5 12 0,24 200.000.000 200.000.000
10 8 0,16 300.000.000 420.000.000
15 3 0,06 400.000.000 660.000.000
20 2 0,04 600.000.000 900.000.000
25 1 0,02 800.000.000 1.100.000.000
--
so
- 1,00.
318
Biaya-biaya yang diestimasikan untuk membangun tanggul-tang-
gul dengan berbagai tinggi diperlihatkan dalam kolom E. Selanjut-
nya perusahaan mempertimbangkan tingkat pengembalian minimum
yang menarik sebesar 12o/o, dan dirasakan bahwa sesudah 15 tahun
instalasi perawatan air tersebut akan dipindahkan dari dataran-
banjir. Perusahaan bermaksud akan memilih alternatif yang mem-
perkecil biaya-biaya total yang diperkirakan. Karena kemungkinan-
kemungkinan telah diientukan sebagai kemungkinan dari su~t
permukaan air banjir khusus dalam setiap satu tahun, maka biaya-
biaya tahunan ekivalen yang diperkirakan adalah merupakan suatu
pemilihan yang tepat untuk dasar perbandingan.
Contoh perhitungan-perhitungan untuk menentukan setiap tinggi
tanggul diperlihatkan sebagai berikut :
A B c D E
tanggul sungai
Tanggul 15-feet :
'Biaya investai tahunan Rp 660.000.000 (A/P,12,15)
=
Rp 660.000.000{0, 14652) =Rp 96.900.000
=
Kerusakan tahunan yang diperkirakan :
{0,04)(200.000.000) + (0,02) (Rp. 300.000.000 = Rp 14.000.000
0 Rp 0 Rp 160.000.000 Rp 160.000.000
5 29.364.000 78.000.000 107.364.000
10 61.664.000 32.000.000 93.664.000
15 96.900.000 14.000.000 110.900.000
20 132.138.000 4.000.000 136.138.000
25 161.502.000 .. 0 161.502.000
'
Ternyata bahwa yang dapat memperkecil biaya total tahunan yang
diperkirakan adalah tanggul dengan tinggi 10-feet. Pemilihan me-
ngenai sebuah tanggul yang lebih kecil tidak akan cukup memberi
perlindungan untuk mengimbangi biaya investasi yang dikurangi,
sedangkan sebuah tanggul yang lebih tinggi dari pada 10-feet
320
memerlukan biaya investasi yang lebih besar tanpa membcrikan
penghematan·penghematan yang sebanding dari kerusakan akibat
banjir yang diperkirakan. Penggunaan nilai diharapkan dalam
menentukan biaya mengenai kerusakan akibat banjir adalah pantas
dalam hal ini, dan selama periode 15-tahun yang dipertimbangkan
memberikan waktu untuk munculnya pengaruh-pengaruh jangka
panjang.
A B c
.
Tahun P (A)= 0,1 P (B)= 0,3 P (C)= 0,6
.121
Perusahaan ini biasanya menggunakan kriteria nilai-sekarang
untuk membuat keputusan-keputusan yang demikian, dan tingkat
pengembalian minimum yang menarik sebesar lOo/o. Dengan mem-
perhitungkan nilai-sekarang untuk setiap tingkat permintaan, peru-
sahaan mengembangkan suatu fungsi umum kemungkinan (a pro-
bability mass function) untuk jumlah nilai-sekarang. Berhubung
perus<!haan ini membuat banyak keputusan-keputusan apabila ris~o
dilibatkan. maka ia menggunakan nilai yang diperkirakan mengenai
jumlah nilai-sekarang untuk menentukan usaha-usaha semacam itu
yang dapat diterima. Dari Tabel 9.4. nilai seakrang yang diperkira-
kan <;lapat dihitung sebagai berikut ;
322
bab 10
J2J
mungkin akan dilibatkan. Sebaliknya, jika penemuan-penemuan
dimaksud tidak meng-"ya"-kan, maka dengan sendirinya penelitian
tidak perlu dilanjutkan.
Dalam studi kelayakan, data-data telah cukup dikumpulkan;
rencana-rencana altematif telah cukup dipelajari; analisa-analisa
sosio-ekonomi telah dilengkapi; dan rencana yang paling dikehen-
daki telah dipilih. Sekarang para staf ahli diwajibkan untuk me-
nyajikan penemuan-penemuannya dalam bentuk suatu laporan studi
kelayakan. Laporan dapat disampaikan kepada para pejabat yang
lebih tinggi untuk mendapatkan persetujuan; atau dapat melayani
sebagai suatu dokumen yang membantu untuk memperoleh pinjam-
an dari sebuah instansi intemasional. Laporan studi kelayakan ini
dapat dilengkapi dengan laporan sementara (interim rept>rt), laporan
kemajuan pekerjaan (progress report), dan lampiran-lampiran
(appendices), yang telah disiapkan selama serangkaian penelitian-
penelitian detai~ berlangsung.
Laporan studi kelayakan ini hanya memuat disain-disain penda-
huluan (preliminary designs) dan estimasi-estimasi biaya (cost esti-
mates) dengan ketelitian seperti disyaratkan untuk menentukan
antara rencana alternatif yang diajukan dan untuk meinbenarkan
rencana yang dipilih. Biasanya disain-disain yang demikian tidak
cukup untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Oleh karenanya,
adalah penting untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan up-
to-date untuk mempersiapkan gambar-gambar detail disain, sebelum
pekerjaan konstruksi proyek yang sebenamya dapat dimulai.
Laporan rencana definitif memberikan dasar untuk pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan enjinering (the construction of the engineering
works).
Dalam bab ini, perhatian kita tujukan khusus kepada laporan
studi kelayakan, dimana para kelompok perencana mengarahkan
dirinya masing-masing kepada :
Seorang pejabat tinggi yang harus menyetujui rekomendasinya
dan menyediakan dananya; atau
Sebuah team penUai yr.ng diberi tanggung Jawab untuk menentu-
kan bahwa rencana yang diusulkan adalah betul-betul merupa-
kan· ,~:ltemaif yang paling baik; atau
Sebuah bank internasional yang akan memberikan pinjaman se-
bagian atau seluruhnya dari modal kerja yang diperlukan untuk
pembiayaan proyek.
Oleh karena itu, para perencanalpenyusun laporan studi kela-
yakan harus menyadari bahwa persyaratan-persyaratan yang sangat
penting dari laporan ini adalah ;
• Dokumentasi yang teliti dari semua langkah-langkah yang telah
membawanya kepada rekomendasi akhir/final..
324
Kejelasan dalam penyajian dari semua bahan-bahan sedemikian
sehingga seseorang yang tidak mengetahui subyeknya, dapat de-
ngan mudah mengerti jalan pemikirannya. ·
Dalam penyajian rencana-rencana teknis adalah perlu diperhati-
kan, bahwa tidak hanya proyek yang dipilih saja yang dibicarakan,
akan tetapi juga alternatif-alternatif yang ditolaknya, dan apakah
alasan-alasan penolakannya itu. Laporan studi kelayakan tidak perlu
terlalu panjang, dan pembagian seluruh isi laporan menjadi
beberapa bab dan bagian har1,1s sesuai dengan kepentingannya.
Laporan-laporan yang normal mengenai proyek-proyek yang sedang
dan besar biasanya berkisar antara sera'tus dan dua ratus halaman.
Apabila sebuah laporan nampaknya akan berisikan lebih dari dua
ratus halaman, maka sebaiknya beberapa bagian dari isinya dike-
luarkan dan dijadikan laporan tambahan (supplementary reports).
325
6. Aspek Pasar dan Pemasaran
6.1. Masa kehidupan produk
6.2. Jumlah p~rminta produk masa Iampau dan sekarang
6.3. Memperkirakan jumlah permintaan produk dimas~
mendatang
6.4. Faktor persaingan
6.5. Peranan Pemerintah
7. Aspek Teknis dan Teknologis
7.1. Penempatan kapasitas produksi ekonomis
7.2. Pemilihan Teknologi
7.3. Bahan baku, pembantu dan pendukung
8. Aspek Ekonomi dan Finansial
8.1. Jumlah dana pembiayaan proyek
8.2. Sumber dana pembiayaan
8.3. Evaluasi finansial
8.4. Pengkajian kepekaan proyek
8.5. Manfaat ekonomis dan sosial
9. Aspek Manajemen Operasi Proyek
9.1. Uraian tugas pokok operasi proyek
9.2. Struktur organisasi perusaha.tn
9.3. Persyaratan jabatan dan bal~ ja~
lO.·Kesimpulan dan Saran.
326
misalnya : menghasilkan suatu produk baru; meningkatkan produk-
si; dan lain-lain.
4.2. PeneUtlan sebelumnya. Dalam bagian ini dimuat suatu ring-
kasan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang mempunyai sang-
kut paut dengan rencana proyek, misalnya : keadaan tanah, sumber
air, dan sumber alam lainnya dari lokasi proyek.
5. Fungal dan Ruang Llngkup. Dalam bab ini perlu dijelaskan
mengenai fungsi dan ruang lingkup dari pada studi kelayakan,
antara lain : meyakinkan perlunya mengadakan investasi untuk
proyek dimaksud; mengadakan evaluasi terhadap usulan yang
diajukarr dilihat dari : Aspek pasar dan pemasaran; aspek teknis
dan teknologis; aspek ekonomi dan finansial; dan pengelolaan
operasionalnya.
5.1. Pengertlan dasar lnvestasl. Investasi adalah pengeluaran
yang tidak untuk dikonsumsi sekarang, melainkan untuk dibelikan
barang/peralatan sebagai modal kerja permulaan, atau ditambahkan
kepada barang/alat produksi yang sudah ada untuk memperbesar
modal usaha. Investasi dapat dilakukan oleh perorangan, perusaha-
an swasta, ataupun badan-badan pemerintah. Biasanya perorangan
dan perusahaan swasta lebih mementingkan tujuan finansiaJ,
sedangkan badan pemerintah lebih mengutamakan tujuan non-
finansial.
5.2. Tahap-tahap evaluasl rencana. lnvestasl. Investasi proyek
dapat diharapkan lebih berhasil jika direncanakan dengan persiapan
yang matang. Proyek dikaji secara bertahap, dimulai dari evaluasi
pendahuluan. Bilamana perlu kegiatan evaluasi ini ditunjang oleh
berbagai studi pendukung untuk menjernihkan satu atau beberapa
masalah khusus yang masih meragukan. Dengan melakukan
evaluasi pendahuluan proyek, ada kemungkinan investor telah dapat
memutuskan apakah proyek dapat diteruskan atau tidak. Apabila
hasil evaluasi pendahuluan masih kurang meyakinkan, akan tetapi
memberikan harapan un~k berhasil, maka diperlukan evaluasi yang
lebih mendalam dan me~ylurh.
5.3. Tim pelaksana · evaluasl. Kegiatan evaluasi proyek dapat
dilakukan baik oleh seorang tenaga ahli atau oleh satu tim
gabungan. Kelemahan utama apabila evaluasi hanya dilakukan oleh
seorang tenaga ahli saja; ada l faktor keterbatasan dan subyek-
tivitas perorangan. Dengan demikian evaluasi proyek yang hanya
dilakukan oleh seorang tenaga ahli saja hasilnya biasanya jauh dari
memusakan. Oleh karena itu bilamana segi penyediaan dana dan
faktor-faktor lain memungkinkan, maka sebaiknya kegiatan evaluasi
proyek dilakukan oleh suatu tim gabungan tenaga ahli.
6. Aapek Pasar dan Pemasaran. Bab aspek pasar dan pemasaran
menempati tahapan yang amat penting dalam studi kelayakan
proyek. Pada tahapan ini besar permintaan produk dan kecende-
327
rungan perkembangan permintaan selama masa usia proyek men·
datang harus diperkirakan dengan cermat. Tanpa perkiraan jumlah
permintaan produk yang teliti, dikemudian hari proyek dapat
terancam kesulitan yang timbul karena adanya kekurangan atau
kelebihan permintaan, yang akan menyebabkan proyek tidak dapat
beroperasi secara efisien.
6.1. Maaa kehldupan produk. Lima hal yang berkaitan dengan
pasar dan pemasaran produk perlu ditelaah, ialah: kedudukan pro·
duk dalam masa kehidupannya dewasa ini; jumlah, komposisi dan
perkembangan permintaan produk dari masa lampau hingga se·
karang; bagaimana proyeksi permintaan produk dimasa mendatang;
kemungkinan adanya persaingan; dan yang terakhir adalah peranan
pemerintah. Walaupun kelima hal tersebut seringkali berkaitan satu
dengan yang lain, namun dalam evaluasi pasar dan pemasaran,
proyeksi permintaan dimasa mendatang memegang peranan penting.
6.2. Jumlah permlntaan produk maaa lampau dan aekarang. Ada
berbagai macam metode yang telah ditentukan oleh para ahli untuk
memperkirakan jumlah permintaan produk dimasa mendatang.
Sayang tidak satupun dari metode·metode tersebut yang sempurna.
Untuk memperoleh jumlah perkiraan yang dapat dipercaya, seyo·
gyanya para investor atau perencana proyek memilih satu gabungan
metode. Disamping itu seringkali muncul faktor-faktor tertentu yang
tidak diperhitungkan selama evaluasi berlangsung, yang akibatnya
dapat merubah pola permintaan produk.
6.3. Memperklrakan jumlah permlntaan produk dlmaaa men·
datang. Untuk menghidari tidak tepatnya jumlah perkiraan
produk yang ditimbulkan oleh faktor-faktor tidak terduga, perlu
pula para perencana proyek menyiapkan beberapa alternatif jumlah
perkiraan. Dengan ketepatan perkiraan produk yang dipilih, maka
proyek diharapkan dapat beroperasi secara efektif dan efisien.
6.4. Faktor persaingan. Dilain pihak dengan adanya permintaan
produk di pasar, belum berarti produk yang akan dihasilkan proyek
pasti akan terserap habis. Dalam batas permintaan tertentu, per·
mintaan pasar tersebut harus diperebutkan dengan perusahaan·
perusahaan saingan. Jadi faktor persaingan di pasar harus diper·
hitungkan.
6.5. Per.anan Pemerlntah. Untuk mengukur kekuatan-kekuatan
sendiri, perlu terlebih dahulu kekuatan dan kelemahan perusahaan
pesaing yimg ada dan akan muncul dipelajari dengan seksama.
Maka untuk menghadapi itu semua peranan pemerintah dalam
menunjang kehidupan dan perkembangan produk yang akan diha·
silkan tidak boleh diabaikan.
7. Aapek Teknla dan Teknologla. Dalam bab ini akan
ditentukan besamya proyek dalam arti kapsit~ produksi ekono-
mis yang paling ideal dan jenis teknologi yang tepat. Berdasarkan
328
pllihan kapasitas produksi serta jenis teknologi ini diajukan pilihan
mesin dan peralatan yang- diperlukan. Kemudian untuk menghin-
darkan kesulitan operasi k_arena kekurangan bahan, maka dalam
studi kelayakan harus diperoleh informasi tentang jenis dan jumlah
bahan baku dan bahan pembantu yang dibutuhkan untuk tiap
tingkat produksi yang rencanakan.
7.1. Penempatan kapasltas produksl ekonomls. Penilaian aspek
teknis dan teknologis merupakan kelanjutan dari hasil evaluasi
pasar dan pemasaran produk yang akan dihasilkan oleh proyek.
Berbagai macam hal akan diteliti selama penilaian ini. Kapasitas
produksi ekonomis ditentukan, demikian juga jenis teknologi yang
paling cocok.
7.2. Pemlllhan teknologl. Secara umum teknologi dapat dipero-
Ieh dengan menyewa, membeli, atim mendirikan perusahaan
patungan dengan pemilik hak patent. Bilamana pengadaan tekno-
Iogi dan mesin yang diperlukan oleh proyek dilakukan secara
terpisah, maka pemilihan mesin dan peralatan akan lebih sulit
melakukannya dibandingkan dengan proyek yang teknologi dan
mesinnya dapat diperoleh: sebagai satu paket. Ada tiga faktor non-
teknologi yang harus diperhatikan sebelum mengajukan pilihan
mesin untuk proyek, yaitu : keadaan infrastruktur dan fasilitas
pengangkutan yang ada; fasilitas perawatan mesin; dan kemung-
kinan memperoleh tenaga ahli yang terlatih untuk mengelola mesin.
7.3. Bahan baku, pembantu, dan pendukung. Oleh karena untuk
dapat beroperasi dengan lancar, setiap proyek industri membutuh-
kan bahan baku dan pendukung dalam jumlah tertentu setiap
waktu, maka jauh-jauh sebelumnya perlu diperkirakan kemungkin-
an pengadaan bahan-bahan tersebut dikemudian hari. Baik standar
mutu maupun harga bahan-bahan tidak boleh menyimpang dari
batas-batas toleransi yang wajar, karena dapat menyulitkan pemilik
proyek dalam memasarkan produk yang dihasilkan secara mengun-
tungkan.
7.4. Lokasi proyek dan letak proyek. Di dalam evaluasi proyek
secara menyeluruh perlu ditentukan lokasi proyek dan letak pabrik
yang paling cocok. Untuk itu hendaknya perlu diperhitungkan
strategi pemerintah pusat dan daerah dalam menunjang pemba-
nguna:n bidang industri, pengaruh Ietak pusat pemasaran produk,
dan sumber bahan baku terhadap efisiensi proyek, serta faktor
ekonomis sosial di lingkungan setempat. Khusus dalam penentuan
letak pabrik, disamping ketiga faktor tersebut diatas perlu juga
diadakan penelitian tentang harga tanah setempat dan biaya per-
siapan dan pematangannya.
8. Aspek Ekonoml dan FlniUUIIal. Dalam bab ini diperhitungkan
berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk membangun dan
329
mengoperasikan proyek. Dana untuk membangun proyek lazimnya
disebut dana modal tetap yang digunakan untuk membiayai kegiat-
an-kegiatan pra-investasi, ·antara lain : pengadaan tanah, gedung,
mesin, peralatan dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan pem-
bangunan proyek. Sedangkan dana yang diperlukan untuk meng-
operasikan proyek setelah selesai dibangun disebut dana modal kerja
Dalam perhitungan jumlah dana keseluruhan proyek, modal kerja
ini dihitung secara neto dalam arti jumlah dana yang dibutuhkan
untuk membiayai seluruh harta lancar dikurangi dengan jumlah
hutang lanc·ar yang diharapkan dapat diperoleh dari pihak ketiga.
8.1. Jumlah dana pemblayaan proyek. Secara keseluruhan jumlah
dana·pembiayaan proyek dapat dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu : dana modal tetap dan dana modal kerja neto. Seringkali
terjadi karena kurang mengetahui dan menguasai, modal kerja di-
hitung terlalu kecil dari kebutuhan semestinya atau tidak dihitung
sama sekali. Sudah barang tentu kedua macam kekeliruan tersebut
dapat mempengaruhi kelangsungan hidup proyek yang direncana-
kan.
8.2. Sumber dana pembiayaan. Pada umumnya proyek dapat
dibiayai dari dua sumber, ialah : modal send,iri dan pinjaman dari
pihak ketiga. Pinjaman dapat diperoleh · dari bank, lembaga
keuangan non-bank, rekanan (supplier) peralatan. mesin dan bahan
bangunan. Oleh karena proyek dapat dibiayai dengan modal sendiri
dan dari pinjaman, maka perlu diteliti seberapa jauh kedua macam
sumber dana tersebut dapat diperoleh. bagaimana manfaatnya
kepada proyek; apabila kedua-duanya akan dimanfaatkan bagai-
mana keseimbangan yang paling serasi di antara kedua macam
sumber dana. tersebut.
8.3. Evaluasl Onanslal. Dari segi tinansial, proyek dikatakan
sehat apabila dapat memenuhi kewajiban finansial ke dalam dan ke
luar serta dapat mendatangkan keuntungan yang layak bagi
perusahaan dan pemiliknya. Kewajiban linansial kedalam terdiri
dari bergagai macam beban pembiayaan operasi seperti pembelian
bahan baku, bahan pembantu dan pendukung, pembayaran gaji.
sedangk~ kewajiban tinansial keluar te.rutama terdiri dari pemba-
yaran kembali pinjaman jangka pendek dan panjang termasuk
pembayaran bunganya.
8.4. Pengkajlan kepekaan proyek. Tidak kalah pentingnya dari
evaluasi kemampuan memenuhi kewajiban finansial dan menda-
tangkan laba, perlu pula dihitung berapa jumlah penjualan minimal
yang harus dilampaui tiap-tiap periode tertentu. Didalam menghi-
tung kemampuan operasional proyek, seyogyanya diperhatikan pula
kepekaan proyek terhadap perubahan faktor-faktor tertentu, misal-
nya mengenai harga jual produk.
330
8.5. Manfaat ekonomls dan soslal. Disamping manfaat finansial.
setiap proyek yang bersifat komersial akan mendatangkan berbagai
manfaat ekonomis dan sosial lainnya. Besar dan kecilnya manfaat
ekonomis sosial yang diperoleh dari proyek ini akan tergantung dari
berbagai macam faktor yang berkaitan dengan masing-masing
proyek. Beberapa macam manfaat ekonomis dan sosial yang
kerapkali dapat diperoleh dari keberhasilan proyek usaha adalah :
penciptaan lapangan kerja baru; penambahan pendapatan nasional
dan regional; penambahan pendapatan pajak bagi negara; dan
penambahan pendapatan· devisa untuk produk yang diekspor atau
akan menghemat pengeluaran devisa jika produk yang dihasilkan
merupakan substitusi produk impor.
9. Aspek Manajemen Operas! Proyek. Dalam bab ini dikemu-
kakan bahwa evaluasi manajemen tidak mengenal rumus-rumus
matematika. Pengalaman dan keahlian yang dibutuhkan untuk
mengelola proyek pun tidak dapat dilukiskan secara visual. Hal-hal
tersebut menyebabkan membuat evaluasi aspek manajemen menjadi
sulit dan berat. Namun demikian evaluasi aspek manajemen harus
dilaksanakan dengan baik, karena menjadi kenyataan bahwa
manajemen adalah yang terpenting diantara seluruh faktor produksi
yang dikerahkan. Tenaga manajemenlah yang mengelola uang,
tanah, mesin, bahan baku dan tenaga kerja sehingga proyek secara
keseluruhan dapat mencapai berbagai macam tujuan yan'g dikehen-
daki.
9.1. Uralan tugas pokok operas! proyek. Perencana proyek harus
dapat menyusun tugas-tugas pokok yang diperlukan agar proyek
yang mereka rencanakan dapat berhasil. Dalam menyusun tugas
pokok, wajib dikemukakan pula tugas atau pekerjaan mana saja
yang memerlukan keahlian khusus. Disamping tugas-tugas umum,
secara garis besar dapat diutarakan bahwa dalam setiap operasi
proyek terdapat tugas-tugas pimpinan yang berkaitan dengan : ke-
giatan teknis; administrasi interen; dan hubungan masyarakat.
9.2. Struktur orgartisasl perusahaan. Setelah disusun tugas-tugas
pokok harus dilakukan untuk memutar roda operasi proyek dengan
lancar, maka tugas-tugas ini kemudian dikelompokkan dan di-
tuangkan dalam jabatan-jabatan tertentu dalam perusahaan yang
akan mengelola operasi proyek yang bersangkutan. Dengan demi-
kian tugas-tugas yang telah tertuang dalam jabatan-jabatan tertentu
tersebut dapat disusun dalam satu atau beberapa macam pilihan
str.uktur organisasi perusahaan yang akan menangani proyek.
9.3. Penyaratan jabatan dan balas jasa. Dengan tersusunnya
jabatan-jabatan inti dalam struktur organisasi perusahaan tersebut,
akan lebih mudahlah ditentukan syarat-syarat minimal yang perlu
dipenuhi oleh para caJon pemangku jabatan.
JJI
Oleh karena menarik ahli dan tenaga manajemen dari luar adalah
tidak mudah, maka proyek yang bersangkutan harus dilengkapi
d~nga berbagai macam daya tarik atau perangsang. Salah satu
daya tarik tersebut adalah balas jasa yang kompetitif dibandingkan
dengan perusahaan sejenis yang setingkat. Dalam evaluasi-aspek
manajemen, disamping menentukan jenis dan jumlah tenaga mana-
jemen yang layak untuk mengelola operasi proyek, perlu pula disu-
sun anggaran balas jasa tenaga-tenaga tersebut.
10. Keslmpulan dan Saran. Setelah diadakan pcninjauan dan
pembahasan secara mendalam mengenai bab-bab tersebut diatas,
maka dalam bab ini disajikan kesimpulan-kesimpulan hasil evaluasi
terhadap pemrakarsa, aspek demi aspek studi, dan hasil evaluasi
proyek secara keseluruhan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut
diatas kemudian diajukan saran-saran, apakah proyek dapat ditc-
ruskan atau tidak.
332
Oleh karena itu pula sudah sewajarnya apabila ada variasi didalam
penyusunan laporan studi kelayakan ini, tergantung kepada subyek-
nya. Akan tetapi secara umum laporan studi k~layn · ptoyek
dapat disusun sebagai berikut :
1. Halaman untuk Judul
2. Surat Pengantar
3. Daftar lsi
4. Ikhtisar Laporan
5. Pendahuluan
5.1. Otorisasi
5.2. Penelitian Sebenarnya
5.3. Tujuan Proyek
5.4. Jangkauan Penelitian
5.5. Pernyataan-pernyataan
6. Gambaran Umum/Pengamatan Lingkungan
6.1. Geografi dan Geologi
6.2. Cuaca dan Curah-hujan
6.3. Sejarah dan Perkembangan
6.4. Kondisi Sosiai-Ekonomi
6.5. Sumber-sumber Alam
6.6. Tata-guna Tanah
6.7. Yurisdiksi
7. Proyeksi Dasar Ekonomi
8. Analisa Teknis
8.1. Klasifikasi Tanah
8.2. Rencana Rehabilitasi/Pengembangan
8.3. Sumber-sumber daya yang tersedia
8.4. Detail Disain
8.5. Tahapan Konstruksi
8.6. Estimasi Biaya
9. Pelaksanaan Proyek
9.1. Daftar Waktu Pembangunan
9.2. Daftar Waktu" Pengembangan
9.3. Demonstrasi dan Latihan
9.4. Fasilitas Kredit dan Pemasaran
9.5. Administrasi dan Pengelolaan
I O, Pembiayaan Proyek
11. Analisa Sosiai-Ekonomi
11.1. Biaya Proyek
11.2. Keuntungan Proyek
11.3. Analisa Untung-Biaya
11.4. Tinjauan Ekonomi Nasional
11.5. Pertimbangan-pertimbangan Sosial
11.6. Pemilihan Rencana
12. Kesimpulan dan Rekomendasi
JJJ
Demikian hagan umum mengenai laporan studi kelayakan. Su-
dah barang tentu ada variasi antara laporan studi kelayakan yang
satu dengan yang lain, tergantung pada sifat dan jenis dari proyek
itu sendiri.
334
5.1. Otorisusi. Bagian ini menyajikan dokumcn asli olch siapa
studi diprakarsai. Otorisasi ini dapat mcrupakan syarat-syarat
penunjukan (terms of reference), atau surat-surat instruksi yang
menentukan luas (scope) studi. Bagian ini adalah pcnting scjauh
kualitas dari seluruh laponm atau sebagian dinilai/dikaji olch
instruksi-instruksi yang semula ditcrima oleh penyuc>un.
5.2. Penelitian Sebelumnya. Bagian ini menyajikan satu ring-
kasan dari penelitian-penclitian sebelumnya yang mempunyai sang-
kut paut dengan studi·studi sekarang. Pendapat-pendapat dan
rckomendasi-rekomendasi dari penclitian-penclitian sebelumnya ini,
tcrmasuk setiap laporan dari pra-kelayakan (reconnaissance re-
ports). harus ditinjau kemhali.
5 ..1. Tujuan Pruyck. Bagian ini akan mcrnuat suatu pcnjt:lasan
yang meliputi banyak hal (comprehensive) sehubungan dengan
tujuan-tujuan proyck. Tujuan-tujuan ini dapat mcliputi : menaikkan
produksi; merangsang industri; mempertinggi kesejahteraan sosial
dari kestabilan nasional; dan lain-lain.
5.4. Jangkauan penelltlan. Bagian ini mcneliti cara bagaimana
penclitian-penelitian telah dilaksanakan; meneliti jumlah total
tenaga ahli, waktu dan blaya yang telah dilibatkan; meneliti survai-
survai lapangan, riset labcratorium, dan studi-studi perkantoran.
5.5. Pemyataan-pemyataan. Bagian ini membcrikan kesempatan
untuk memperkenalkan staf yang telah berpengalaman dalam
berbagai fase studi; untuk menyatakan semua bantuan dan pcr-
tolongan yang diterima dari organisasi lain dan individu-individu,
yang tidak termasuk dalam staf.
. 6. Gambaran Umum. Bab ini memberikan suatu gamoaran
mengenai penyusunan fisik dimana proyek ditempatkan. Uraian ini
memberikan data pokok di·atas mana studi berlandaskan. Jika perlu,
data ini boleh dianalisa dan diintcrpretasikan. Suatu pendapat dapat
dinyatakan sehubungan dengan dapat dipercaya atau tidaknya data
dan mengenai kebutuhan .akan tambahan data. Bab ini harus relatif
singkat dan tidak akan .melebihi 10% dari seluruh laporan. Referen-
si-referensi dapat dibuat sebagai Lampiran-lampiran atau Laporan-
laporan Tambahan.
6.1. Geografi dan· Geologi. Bagian ini memberikan suatu uraian
mengenai ciri-ciri geografi dan geologi yang berhubungan dengan
proyek. Peta-peta harus disediakan yang menunjukkan sungai-su-
ngai, danau-danau, topografi, kota-kota, penyebaran penduduk, .dan
bentuk-bentuk geologi yang banyak menunjang dalam pelaksanaan
studi. Peta-peta terscbut harus dipcrsiapkan dcngan baik dan
sedapat mungkin diberikan dengan catatan-catatan penjelasan agar
supaya mudah dimengerti.
6.2. Cuaca dan Curah-hujan. Bagian ini memberikan data sehu-
bungan dengan penyebaran curah-hujan dalam waktu dan tempat,
JJS
penguapan, transpirasi, temperatur, kelembaban, sinar matahari dan
angin. Semua data ini harus diberikan dalam bentuk peta-peta,
diagram-diagram dan tabel-tabel yang baik sekali.
6.3. Sejarah dan Perkembangan. Bagian ini memberikan suatu
kesempatan untuk memberlkan gambaran secara singkat mengenai
sejarah sebelumnya dan perkembangannya sekarang dari daerah
yang sedang dipertimbangkan, sedemikian hingga suatu pengertian
yang lebih baik dapat diperoleh dari masalah-masalah yang sedang
dihdadapi.
6.4. Kondlsl Soslai-Ekonoml. Dalam bagian ini data yang
berkaitan dapat disajikan sehubungan dengan pendapatan daerah,
· penyebaran pendapatan, pemilikan tanah, pengembangan industri,
kondisi penghidupan dan pekerjaan, pengangguran, pendidikan,
pelayanan sosial, pertambahan penduduk, dsb.
6.5. Somber-somber Alam. Bagian ini dapat memberikan data
mengenai sumber-sumber alam yang tersedia, antara lain : perairan,
pertambangan, perhutanan, pertanian, dan perikanan yang_ berkait-
an dengan proyek.
6.6. Tata-guna Tanah. Dalam bagian ini digambarkan bagian-
bagian manakah dari daerah proyek yang dapat digunakan untuk
areal pertanian, untuk proyek-proyek perindustrian, untuk daerah
pemukirnan, dan untuk kcperluan pcnggunaan-pcnggunaan lainnya.
Dalam peta tata guna tanah ini biasanya· juga disebutkan mengenai
klasifikasi tanahnya.
6.7. Yurisdiksi. Dalam bagian ini ditinjau mengenai kepemilikan
sumber-sumber alam tersebut diatas (6.5), dan masalah-masalah
apakah lainnya yang berhubungan dengan hukum mungkin timbul
dalam rangka pelaksanaan proyek dan pengembangan sumber-sum-
ber ini dengan car a yang se-efisien mungkin. . ·" •
7. Proyekst Dasar Ekonomi. Bab ini rnenyajikan ~ati ·estimasi
mengenai perkembangan penduduk dimasa n1endatar1g, dan tcegiat:'
an-kegiatan ekonominya didalam daerah proyek. Estimasi-estimasi
ini harus dibuat untuk jangka waktu paling sedikitnya beberapa
dasa-warsa (decade) dalam masa mendatang. Estimasi-estimasi ini
sudah barang tentu tidak luput dari kesalahan, akan tetapi sangat
penting untuk penilaian kebutuhan pengembangan dalam daerah
proyek, dan penilaian kelayakan dari alternatif rencana-rencana
pengembangannya.
8. Analisa Teknis. Dalam bab ini akan dibahas secara terperinci
mengenai ·hal-hal yang berhubungan dengan rencana proyek ditinjau
dari sudut teknis, antara lain : mengenai klasifikasi tanah didaerah
itu, rencana rehabilitasi atau pengembangan proyek, .mmber-sumber
daya yang tersedia, detail disain dari bangunan yang direncanakan,
tahapan konstruksi bangunan, dan estimasi biayanya.
336
8.1. Klasifikasi Tanah. Bagian ini mempel<rjari tentang karak-
teristik-karakteristik yang berhubungan dengan formasi-formasi
tanah yang berlainan dalam daerah proyek, seperti misalnya : struk-
tur tanah; komposisi kimiawi dari tanah dan air tanah; sifat
kemampuan pengeringan dari lapisan tanah sebelah bawah (the
drainage properties of the subsoils); fluktuasi permukaan air-tanah
sepanjang tahun; dan lain sebagainya.
8.2. Rencana Rehabilitasi/Pengembangan. Dalam bagian ini
akan dibahas mengenai kemungkinan-kemungkinan rencana yang
perlu disiapkan. Yang dimaksudkan disini ialah : apakah rencana
pembangunan untuk daerah itu cukup dengan mengadakan reha-
bilitasi terhadap bangunan-bangunan yang telah ada?; apakah perlu
diad.akan bangunan-bangunan yang berarti pengembangan; ataukah
disamping perlu adanya rehabilitasi juga diperlukan adanya
bangunan-bangunan baru, yang berarti rehabilitasi maupun pe-
ngembangan diperlukan untuk daerah itu.
8.3. Sumber-sumber Daya yang tersedla. Bagian ini akan mem-
pelajari sumber-sumber daya yang tersedia dalam daerah itu dise-
suaikan dengan rcncana proyek. Jika proyek irigasi yang direncana-
kan, maka pengan1atan harus dititikberatkan kepada sumber-sum-
ber airnya. Apabila untuk industri pabrik semen misalnya, maka
penelitian terutama ditujukan pada bahan-bahan mineral yang
diperlukan untuk pendirian pabrik tersebut; dan lain sebagainya.
8.4. Disain Pendahuluan (Preliminary Design). Scsuai dengan
sifat studinya, dalam bagian ini hanya dipersiapkan gambar-gam-
bar disain pendahuluan saja, dilengkapi dengan perhitungan-perhi-
tungan yang diperlukan, baik untuk bangunan utama maupun
bangunan-bangunan pelengkapnya. Gambar-gambar disain biasanya
dibuttt dengan ska.l-i,~ p : 100 dan 1 : 200).
8.5. T'ahp•~_;J(GilAt, "&gian ini memberikan gambaran
mcngcnai bagih~M"' dari proyek yang pcrlu didahulu-
kan pembangunannya. Dengan kata lain bagian ini mcnggambarkan
urutan pelaksanaan·pembangunan bagian-bagian dari proyek sesuai
dengan rencana. Misalnya dengan mendahulukan jalan masuk; ke-
mudian disusul dengan gudang-gudang tempat penyimpanan bahan-
bahan dan peralatan keperluan proyek; sesudah ini dibangun gardu
listrik dan tempat-tempat penyimpanan air yang dipersiapkan untuk
proyek. dan seterusnya.
8.6. Estimasi Biaya. Akhirnya berdasarkan gambar-garnbar de-
tail disain dan tahapan konstruksi terscbut dapat dipersiapkan suatu
estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan
proyek dirnaksud. Dalam estimasi biaya ini sebaiknya dipcrhitung-
kan kcmungkinan adanya kcnaikan harga bahan-bahan discbabkan
adanya inflasi dan lain sebagainya.
337
9. Pelaksanaan Proyek. Dalam bab ini dibicarakan langkah-
langkah apakah yang akan diambil untuk membawa rencana proyek
yang diusulkan kepada realisasinya. Hal ini adalah pcnting bahwa
semua elemen-clcmen yang esensial untuk suatu keseimbangan sosial
dan pengembangan ekonomi telah dimasukkan dalam program yang
diusulkan, dan bahwa unsur waktu adalah realistis dan sesuai
dengan estimasi-estimasi keuntungan dari analisa-analisa ekonomi.
9.1. Daftar Waktu Pembangunan. Bagian ini menyajikan baga-n
waktu pelaksanaan konstruksi yang diusulkan mengenai pekerjaan-
pekerjaan enjinering yang termasuk dalam rencana proyek. ~angl
permulaan rencana kerja dapat dimulai pada saatnya dikeluarkan
otorisasi atau ditanda-tangani surat kontrak kerja. Kegiatan per-
mulaan merupakan disain akhir dan persiapan lapangan dari
pekerjaan-pekerjaan cnjincring. Tanggal penghentian pekerjaan
ialah setelah diadakan pemeriksaan, persetujuan dan penerimaan
dengan baik oleh pemberi tugas. Periode. waktu keseluruhan dimulai
dari tanggal permulaan sampai dengan tanggal penghentian tugas,
dapat berkisar dari beberapa tahun sampai beberapa puluh tahun,
tergantung pada sifat dan luas dari proyek.
9.2. Daftar Waktu Pengembangan. Dala111, "bagian ini disajikan
~nca kerja pengembangan proyek yang di'usulkan, setelah dise-
lesaikan sebagian besar dari pekerjaan-pekerjaan enjinering. Untuk
beberapa proyek, seperti misalnya proyek pengendalian banjir untuk
melindungi kakayaan alam dan rakyat yang telah ada, tidak boleh
ada periode pengembangan sama sekali. Untuk proyek-proyek lain-
nya, seperti untuk tenaga air dan pengada&n air bersih, periode
pengembangannya boleh dikatakan relatif pendek. Akan tetapi
untuk proyek-proyek pengembangan pertanian, termasuk irigasi dan
drainase, periode pengembangan dapat diperpanjang sampai bebe-
rapa puluh tahun. Hal-hal tersebut diatas harus ditentukan secara
cermat dan diperlihatkan dalam daftar waktu.
9.3. Demonstrasi dan Latihan. Dua kegiatan ini amat penting,
yaf'~ kerap-kali diabaikan dalam proyek-proyek dinegara-negara
yang sedang berkembang. Misalnya untuk proyek pengembangan
pertania.n, sangat diperlukan adanya pembukaan tanah pertanian
untuk percobaan atau demonstrasi yang dilengkapi dengan fasilitas
tempat-tempat Iatihan, dimana petani-petani setempat dapat melihat
sendiri input-input pertanian apakah yang memactai untuk kepro-
duktifan tanah mereka, dan dimana mereka dapat memperoleh
pengetahuan dan ketrampilan untuk penggarapan tanah mereka
selanjutnya. Demikian pula halnya dengan proyek pengembangan
industri, kita perlu menyediakan tempat untuk mengadakan de-
monstrasi dan Iatihan mengenai penggunaan alat-alat dan pengo-
lahan bahan, agar mutunya bertambah baik dan produksinya
meningkat. Suatu rencana yang mendetaU dan realistis untuk peng-
338
adaan demonstrasi dan latihan akan sangat mempertinggi prospek
untuk penerimaan suatu peroyek pengembangan yang diusulkan.
9.4. FasiUtas Kredlt dan Pemasaran. Untuk mencapai tujuan-
tujuan tersebut diatas, dalam laporan studi kelayakan harus di-
jelaskan secara teliti berapa banyak modal yang akan diperlukan,
dari mana dana-dana ini akan diperoleh dan dalam bentuk kredit
apakah akan dapat disediakan. Disamping itu, perlu adanya sarana-
sarana untuk mencukupi fasilitas-fasilitas transportasi, penyimpanan
dan pemasarannya, menjelang proyek-proyek tersebut untuk per-
tama kali dipungut atau diambil hasilnya. Dalam laporan harus
ditunjukkan kapan dan bagaimana fasilitas-fasilitas dimaksud dapat
disediakan.
9.5. Administrasi dan Pengclolaan. Dari saat bahwa pekerjaan-
pekerjaan enjinering yang utama telah diselesaikan, proyek memer·
lukan suatu pekerjaan administrasi yang efisien. Tugas pertamanya
adalah mengarahkan proyek melalui periode pengembangannya.
Setelah itu, proyek harus dioperasikan dan diadakan pemeliharaan.
Dalam laporan harus digambarkan dengan jelas mengenai struktur
organisasi dari pada asministrasi proyek, yang disesuaikan dcngan
instansi-instansi pemerin_tah yang telah ada, dan wewenang serta
tanggung jawab apakah yang akan dimiliki proyek untuk kepen-
tingan masyarakat.
10. Pembiayaan Proyek. Bab ini membicarakan pengaturan-pe-
ngaturan yang diusulkan untuk pembiayaan rencana yang dipilih
Pengaturan-pengaturan ini meliputi :
a. Pembagian tanggung jawab keuangan diantara para ahli yang
berbeda-beda yang ikut serta dalam rencana proyek.
b. Jadwal waktu (schedule) dimana modal telah disediakan dari
dana-dana dalam negeri maupun luar negeri.
c. Metode-metode pengembalian yang diusulkan oleh para pema-
kai modal kepada instansi-instansi yang telah menyediakan
dana tersebut.
Dengan demikian, maka· pembiayaan proyek dapat dikelola dengan
jelas dan baik, dan pr-oyek akan berjalan dengan lancar sesuai
dengan rencana yang disiapkan.
11. Anallsa Sosi~-Eknml. Dalam bab ini suatu analisa menge-
nai biaya dan manfaat proyek akan dibuat dan pertimbangan ter-
hadap aspek-aspek sosial akan diberikan dalam rangka memperoleh
rencana pengembangan proyek yang paling di-inginkan.
11.1. Blaya Proyek. Dalam bagian ini semua perhitungan-per-
hitungan biaya dikumpulkan dan disajikan dalam betuk yang jelas
dan singkat. Perhitungan biaya-iJiaya ini akan meliputi biaya-biaya
modal, biaya-biaya operasional dan biaya-biaya pemeliharaan dari
pekerjaan-pekerjaan enjinering yang merupakan bagian dari alter-
natif-alternatif rencana.
339
11.2. Keuntungan Proyek. Dengan cara yang sama semua keun-
tungan proyek dikumpulkan dalam bagian ini. Keuntungan atau
manfaat proyek dapat mencakup baik yang nyata maupun yang
tidak nyata, dan yang langsung maupun yang tidak langsung.
---- - ·-- .
11.3. Analisa Untung-Biaya. Dalam bagian ini pertama-tama
dibahas mengenai langkah-langkah yang amat penting, seperti :
perbandingan untung-biaya (B/C ratio), keuntungan-keuntungan
bersih, dan tingkat-pengembalian (RR) yang diperhitungkan dengan
tingkat bunga yang pantas. Kemudian aspek-aspek lain yang perlu
dipertimbangkan antara lain ialah tersedianya modal untuk proyek.
Atas dasar fakta-fakta dan perhitungan-perhitungan ini, maka dari
·sudut tinjauan ekonomi proyek alternatif rencana yang paling di-
inginkan dapat ditentukan.
11.4. Ekonoml Naslonal. Dalam bagian ini alternatif proyek-pro-
yek ditinjau dari sudut sumbangannya. kepada ekonomi nasional
untuk negara. Pengaruh atas pendapatan nasional, kenaikan pajak-
pajak, perburuhan umum (general employment), perdagangan inter-
nasional, neraca pembayaran, atau pengembangan industri, harus
dipertimbangkan. Hubungannya kepada proyek-proyek dan prog-
ram-program lainnya, dan pengaruh yang akan dipunyainya dalam
menimbulkan kegairahan dan bantuannya, harus dibicarakan.
Jika beberapa dari pengaruh-pengaruh ini adalah penting sekali dan
berarti, maka mungkin sekali dapat dijadikan alasan untuk menen-
tukan bahwa altematif lainnya adalah yang paling di-inginkan dari
pada yang telah dipilih dari sudut ekonomi proyek.
11.5. Pertlmbangan Soslal. Dalam bagian ini alternatif proyek-
proyek ditinjau atas dasar sumbangannya kepada kesejahteraan
sosial. Hal ini dapat merupakan penanggulangan terhadap bencana-
bencana alam seperti banjir dan kekeringan akibat musim kemarau
yang terlalu panjang; atau· merupakan suatu kebebasan yang lebih
besar dari masyarakat petani; atau merupakan suatu kondisi peng-
hidupan yang lebih menyenangkan; atau fasilitas-fasilitas rekreasi
yang lebih banyak; atau berkurangnya ketergantungan politik dari
lain negara; atau hubungan-hubungan persahabatan yang lebih baik
dari lain-lain negara. Ada kemungkinannya bahwa beberapa dari
aspek-aspek ini adalah begitu penting, sehingga menghasilkan· suatu
pemilihan proyek yang lain dari pada yang telah dipilih berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan ekonomi.
11.6. Pem.lllhan Rencana. Setelah mempertimbangkan alternatif
rencana-rencana dari ·sudut ekonomi proyek, dari segi ekonomi
riasional, dan dari sudut kesejahteraan sosial, bagian ini memberi-
kan pertimbangan-pertimbangan yang lebih mendalam yang meng-
arah kepada pemilihan rencana sementara oleh para staf ahli, yang
dapat dipertanggung jawabkan untuk penyiapan laporan studi
340
kelayakan. Adatah pantas dinyatakan pula bahwa pertimbangan-
pertimbangan potitik atau keputusan dari pejabat-pejabat yang lebih
tinggi dapat merubah pemilihan rencana tersebut.
12. Kesimpulan dan Rekomendasl. Bab terakhir dari laporan
studi kelayakan ini pertama-tama menyajikan penemuan-penemuan
studi yang berdasarkan fakta-fakta dalam sejumlah kesimpulan-
kesimpulan. Penemuan-peneniuan ini dapat berkenaan dengan ter·
sedianya air, fisibilitas dan estimasi biaya konstruksi pekerjaan-
pekerjaan enjinering tertentu, .keproduktifan tanah, tersediapya
pasar untuk produk-produk yang dih~slkan, dan estimasi keun-
tungan-keuntungan dari altematif proyek-proyek yang direncanakan.
Setelah itu, bab ini menyajikan sejumlah rekomendasi-rekomendasi.
Pertama-tama dapat merupakan rekomendasi bahwa suatu proyek
tertentu dapat diterima untuk dilaksanakan. Kemudian dapat
menyusul rekomendasi sehubungan dengan pembiayaan proyck,
survei-survei lapangan tambahan dan studi-studi yang harus dibuat
sebelum disan-~ akhir dari pekerjaan-pekerjaan enjinering
dapat dipersiapkan, dan langkah-langkah yang harus diambil untuk
membawa proyek kepada pengembangan seluruhnya pada waktu
yang sesingkat mungkin.
341
LAMPI RAN -LAMPI RAN
LAMPIRAN A
Lampiran A
(I + i) 11 - I
(FI A.i%, 11 l = Faktor Jumlah Kompon/FJK
( Hangkaian Seragam)
·i (I + i) 11
(A/P,i%.11) = - - - - - - Faktor Pemulihan Modal/ FPM
(I + i) 11 -
(I +i) 11 - 1
(PI A,io/o,l1) = Faktor Nilai Sekarang/FNS
i(l + i) 11 (Rangkaian Scragam)
l 11
(A/G,i%,n) ~=
t
--
i (I + i)n
Faktor Perubahan
Derethitung/FPDH
(ke Rangkaian Seragam)
347
LAMPIRAN B
Yz%
-- Faklor Pcmbayaran Tunggal faklor Rangkaian Pembayaran Seragarn
I FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
I (CAF) (CRF) (PWF) (SFF) (CAF) (AGCF)
(PWFl
~·
I ~
(F/P,Y,,n)
1 0050
1 0100
(P/F,'/,,n)
99503
99008
(A/P,Y,,n)
1 0051
50385
(P/A,'IJ,n)
.9949
1.9847
(Aif,Yo,n)
1.0001
.49885
(f/A,'IJ,n)
.9998
2.0046
(AIG,•/,,n)
.0000
.4613
n
1
2
1 01!)0 Y8515 33674 2.96~ .33114 3.0143 .9537 3
I ~ 1 0201 98025 25318 3.9497 .24818 4.0292 1.4531 4
I 5 1 0252 97538 20305 4.9248 .19805 5.0491 1.9462 5
I 6 1 OJOJ 97052 . 16963 5.8951 .16463 6.0741 2.4413 6
i I 1 0~ 96570 .14576 6.8606 .14076 7.1043 2.9364 7
I 8 1 0407 96089 12 786 7.8213 .12286 8.1396 3.4304 8
9 I 04~9 Y~61 .11393 B. 7772 .10893 9.1800 3.9231 9
10 1 0~1 95136 10279 9. 7282 .097 79 10.225 4.4140 10
I
i II I O!.J6J IJ4btiJ OCJJ6H 10 674 .08868 11.276 4.9063 11
II I Ohlti <J411J2 OOtiOIJ 11 616 08109 12.332 5.3959 12
; 13 1 0669 937Z3 07966 12 553 .07466 13.394 5.8857 13
14 I 0723 93257 07415 13,485 06915 14.460 6.3752 14
I
I 0716 CJ219J 06938 14.413 06438 15.532 6.861. 15
i ·~
lfi I Ol:JJO Y2J32 06520 15 336 .06020 16.610 7.3489 16
i 1 0884 91872 .06152 16.255 .05652 11.693 7.8351 17
:: 18
17
1 ()IJJ9 IJI415 05824 17 168 .05324 18.781 8.3198 18
19 I 0!)93 90961 0~!)31 18 078 .05031 19.874 8.8046 19
10 1 1048 90508 05261l 18.983 .04768 20 974 9.2892 20
I
! 21 1 1103 90058 05029 19 883 .04529 i2t0'/8 9 1715 21
22 1 1159 89610 04812 20 779 04312'' ·:23 183 10.253 22
23 1 1]~ 89164 04614 21.671 .04114 24 304 10.735 23
24 1 1271 A8721 04433 22 558 .03933 25 425 11.216 24
25 1 I 327 H11280 0426fi 23440 03766 26.552 11 695 25
26 1 1384 87841 04111 24 318 0361'2 27 685 12.113 26
}7 1 1441 H7404 OJCJf,q 25 192 03469 28 823 12.652 27
86969 03837 26 062 03337 29 967 13.129 28
i 28
29
1 1498
1 1555 86536 03714 26 927 .03214 31.116 13.605 29
i 30
31
1 1613
1 1671
86106
85678
03599
OJ491
27
28
788
644
03099
02991
32 272
3J.4JJ
14.081
14.555
30
31
: 32 1 1730 H5251 03390 29 497 02890 J4.600 15 029 32
! JJ 1 1788 ~4827 03295 30 345 .02795 35.772 15.501 33
36.951 15.974 34
i )4 1 1847
1 1906
1::1440!)
83986
03206
03122
31
32
189
028
.02706
02622 38.135 16.446 35
3~
I 36 164 44.147 18.790 40
' 40 1 2207 81918 02765 .02265
I
45 1 7515 79901 024118 40 198 01988 50.311 21.113 45
! 50 1 2831 77933 02266 44 133 .01766 56.630 23.41o 50
55 1 3155 76014 02085 47 971 .01585 63.109 25.699 55
' 60 1 3487 74142 01934 51 715 .0143. 69.751 27.960 60
351
1%
Faklor Pcmbayaran Tungal Faklor Ranakalaa PcmbaJUUI Scraaam
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
'
(CAF) · (PWF) (CRF') (PWF) (SF F) (CAF) (AOCF) l
;
D (PIP,I,D) (PIP,I,a) (.VP,I,a) (PIA,I,a) (AIP,I,D) (P/A,I,D) (.VG,I,a) D i
1
2
3
1.01110
1.0201
1.0303
.111010
.111030
.1170511
1.0100
.50757
.3-6
.99110
1.9701
2.9406
1.0000
.•9757
.3311011
.9999
2.0097
3.0297
...
.110110
.11813
~
1
2
3
iI
i
•
5
1.04011
1.0510
.9110911
.9111•7
.251131
.201106
3.901•
•. 8528
.2.631
.19607
•. 0598
5.11103
1.• 751
1.91175
•5
II 1.01115 .9.205 .17257 5.79.7 .16257 6.1512 2 .• 581 6
7 '.0721 .13273 .1 . . 65 6. 7273 . 13865 7.2125 2.9.69 7
II 1.01128 .112349 . 13071 7.11507 . 12071 1.28•5 3 .• 349 8
II 1.09311 .111.35 .11675 8.5649 .10675 9.3672 3.9209 9
10 1.10ota .!10530 .10560 9 .• 701 .09560 10.• 60 •.• 047 10
11 1.11511 .11963. .09&•7 10.366 .08&•7 11.565 •. 6872 11
12 I. 1266 .887•& .08886 11.253 .07886 12.680 5.3682 12
,.
13 1.1380
1. toll!•
.81868
.811991
.08242
.07691
12.132
13.1102
.072•2
.06691
13.807
••. ,.5
5.8.76
6.3253 ,.
13
.
70 2.0065 .•11836 .01993 50.163 .00993 100.65 30 .• 57 70
71 2.10111 .• 7.11 .01902 52 512 .00!'02 110.81 32.366 75
10
II
2.211•
2.3215 __
.• 5117
.• 2127
.01822
.01752
5•883
57.072
.00822
.00752
121 ~
132.95
3•.236
36.067
80
85
10 2 .... 3 .01690 59 158 .00690 • .... 83 37.8511 eo
115 2.5732 .388112 .016311 61.138 .00636 157.32 39.111. 115
100 2.7~ . 361711 .01587 63.02 • 00517 170 ... .1.330 100
352
1%%
I Falttor Pemba7aru Tungal Falttor RmaltaJIUI Pensb•JaraD Seraaam
FJK FNS FPM FNS PDD PJK PPDH
(CAP) (PWF) (CRF) (PWF) (SFF) (CAP) (AOCP)
i
I n (P/P,l'h,a) (P/P,l'h.a) IAF:.n~al (P/A,l'h,a)· (AIP,l'h,a) (P/A,l'h,a) (AIG,l'h,a) a
I
1 1.0150 .98522 1.0150 .9852 1.0000 1.0000 .0000 I
!
I
2
3
1.1b02
1.0456
.97066
.95632
.111131
.34340
1.9557
2.9120
.411631
.32840
2.0148
3.0450
.4917
.9857
2
3
4 1.0613 .94219 .26946 3.8540 .2U46 4.0905 1.4760 4
5 1.0772 .92827 .20!110 4.7823 .111410 5.1518 1.9653 5
6 1.0934 .111455 .17554 5.6967 .16064 6.2290 2.4511 6
.13657 7.3223 2.9351 7
t· 7 1.1098
1.1264
.110103
.88772
.15157
.133511
6.5977
7.4853 .118611 8.4320 3.4161 8
8
9 1.1433 .87460 .11962 8.3598 .10462 9.5585 3.8952 9
10 1.1605 .86168 .10844 9.2214 .09344 10.701 4.3716 10
11 1.1779 .84894 .09930 10.070 .08430 11.862 4.8456 ,
12 1.1956 .83640 .09169 10.906 .07669 13.039 5.3169 12
'i 13
14
1.2135
1.2317
.82404
.81186
.08525
.07973
11.730
12.542
.07025
.06473
14.235
15.448
5.7863
6.2524 ,.13
15 1.2502 .7111187 .0741~ 13.342 .05995 16.680 6 7165 15
: 16 1.26811 .78805 .07077 14.130 .05577 17.930 7.1781 16
17 1.2879 . 77640 .. 06708 14.906 .05208 19.199 7.6374 17
18 1.3073 . 76493 .06381 15.671 .04881 20.487 8.0939 18
19 1.3269 . 75363 .06088 16.424 .04588 21.7114 8.5482 19
I 20 1.3468 .74249 .05825. 17.167 .04325 23.121 8 9998 20
li 21 1.3670 .73152 .05587 17.898 .04087 24.468 9.4493· 21
I 22 1.3875 .72071 .05371 18.619 .03871 25.834 9 8959 22
23 1.4083 .71006 .05173 19 329 .03673 27.222 10.340 23
! 24 1.4294 .69957 .04993 20.028 .03493 28.630 10.782
11.221
24
25
I 25 1.4509 .681123 .04827 20.718 .03327 30.059
26 1.4726 .67904 .04674 21.397 .03174 31.510 11.658 26
' 27 1.4941 .66901 .04532 22.066 .03032 32.1183 12.093 27
28 1.5171 65912 .04400 22.725 .02900 34.477 12.525 28
1 29 1.5399 .64938 .04278 23.374 02778 35.994 12.955 29
30 1.5630 .63979 .04164 24.014 .02664 37.534 13.382 30
31 1.5864 .63033 .04058 24.6~ .02558 39.097 13.807 31
32 1.6102 62102 .03958 25.265 .02458 40.683 14.229 32
I 33 1.6344 .61184 .03864 25.877 .02364 42.293 14.649 33
i 34
35
1.6589
1.6838
.60280
.59389
.03776
.036114
26.47!'
27.073
.02276
.02194
43.1128
45.586
15 067
15.482
34
35
'
i 40 1.8139 55129 .03343 29.913 .01843 54.261 17.522 40
45 1.9541 .51174 03072 32.550 .01572 63.806 19.501 45
50 2.1051 .47504 .02857 34.997 .01357 73.673 21.422 50
55 2.2677 .44096 .02683 37.269 .01183 84.518 23.283 55
60 2.4430 .40933 02539 39.378 .010311 96.201 25.087 60
i 65 2.6318 .371197 .02419• .t.335 .00919 108.78 26.833 65
. 70
75
2.8351
3.0542
.35271
.32741
.02317.
022'30
4;1.152
44.839
.00817
.00730
122.34
136.95
28.523
30.157
70
75
I 80 3.2903 .30392 02155 46.405 .00655 152.68 31.737 80
I
I
85 3.5445 .28212 020P'.l 47.858 .005811 169.63 33 262 85
I
90 3 8185 .26188 0203:. 49.207 .00532 187.89 34.734 90
95
100
4.1135
4.4314
.24310
.22566
<01982
.01937
I 5CI.4ti0
51.622
.00481
.004J7
207.57
228.76
38.155
37.524
95
100
I I
JSJ
2%
Pattor Ptmba,.,... TUIIJial Paktor Raqtaiaa PcmbaJana Seraaam
PJJt FNS PPM FNS' PDD PJJt PPDH
(CAP) (PWI') (CRP) (PWF) (SFf) (CAl') (AOCP)
354
Faktor hmba:ruu TlmaaJ Faklor Ranskaian Pembararaa Scra1am
i
FJit FNS PPM FNS FDD FJK FPDH,
(CAF) (PWF) (CRP) (PWF) (SFF) (CAF) (AGCF)
II
6 1.1596 .86230 .18155 5.5079 .15655 6.38711 2 .• 2611 II
7 1.1886'.' .8.127 .111760 6.3.92 .132110 7.5.72 2.9002 7
8 1.218• .82075 .139•7 7.1699 ,11447 8.7358 3.3895 8
II 1.2.e88 .80073 .125 .. 6 7.9707 .100•6 9.95.2 3.83•6 9
I,, 10 1.2800 .78120 .11426 8.7518 ,08926 11.203 •. 2955 10
11 1.3120 .76215 .10511 9.51•0 .08011 12 . .e83 •. 752• 11
12 1.J.e.e8 .74356 .097•9 10.'257 .072•11 13.795 5.2052 12
I
i
,.
13
15
1.3785
1 .• 129
1 ... .e82
.725 .. 3
.70773
.690•7
.09105
.0855•
.08077
10.982
11.690
12.381
.06605
.0605•
.05577
15.1o60
16.518
17.931
5.6539
6.0985
6.5391
13
14
15
355
3%
Falttor PembaJUU Taaqal Palttor Rauatalaa PcmbayUOD Scraaam
FJX FNS FPM FMS FDD Flit FPDH
(CAP) (PWJ') (CRP) (P'WF) (SFF) _(CAF) (AOCF)
356
4%
Fattor Pemba,..... Tunali Faktor Ruatalu PembaJUU Sera11m
FJI[ FMS FPM F'MS PDD FJI[ FPDH
(CAF) (PWf) (CRF) (PWf) (SFF) (CAF) (AGel')
357
5%
Faktor Pcmbayaran Tungal Flktor Raaakalaa PaabaJIAII S..,am
..
3
II
1.111711
1.21115
'.27112
.8nu
.82271
.783113
.38722
.28202
.23018
2.7231
3.5..118
... 321•
,31722
.23202
,180118
3.152 ..
... 3100
1.15255
.91171
1 ... 3811
1.1021
.3
5
8 1.3<100 .7 ...22 .11702 11.07511 .1 .. 702 8.8017 2.357!1 II
7 '.<1070' .71081 .17282 11.78112 .12282 8.1 .. 18 2.80 ... 7
8
•
10
.... 77 ..
1.11513
1.8288
.......,
.87118 ..
.81312
.111 .. 72
.1-·
.12151
....1131
7.1077
7.72111
010<172
.01069
.07151
1.11488
11.0211
12.1177
3.2U1
3.67113
... 01186 10
8
•
11
12
1.7103
1.71151
.118 ....
.IIIIBU
.12039
.11283
8.3082
1.8631
.07039
.08283
, ... 208
111.1111
... 11<10
... 821" "
12
13
1 ..
1.118511
1.17"
.13033
.101107
0106<16
.10103
11.3113•
11.8985
.056<16
.05103
17.712
11.1111
11.3211
5.7128 ,..
13
Ill
Ill 2.0781 .... 102 .0963.& 10.371 .0 ..63 .. 21.1177 11.09111
II 2.1821 ...!1112 .09227 10.837 .0•227 23&51 1.<1732 II
17 2.2911 ... 3830 .01870 11.273 .03870 25.139 11.8 .. 18 17
11 2.-5 ... 111113 .08555 11.681 .03555 28.131 7.2029 18
11 2.52111 .31157• .01275 12.085 .03275 30.538 7.11565 19
20 2.111132 . 37610 .0802 .. 12 ... 62 .0302 .. 33.08 .. 7.9025 20
21 2.71511 .3111115 .07800 12.121 .02800 . ,. · 35}H'a 8.2 .. 12 21
22 2.11252 .3<11811 .07597 13.162 .02597 38.503 8.5725 22
2:1 3.071 .. .325111 .17"'" 13 ..... .o2•i• "'-"29 1.8i66 23
3.2250 .31008 .072<17 13.798 .022•7 U.500 9.2135 2 ...
2"
25 3.38112 .2111131 .07095 , ... 093 .02P95 •7. 725 11.523<1 25
211 3.115115 .21125 .011956 , ... 375 .01957 51.111 9.8261 26
27 3.7333 .2117111 .06829 , ... 6.2 .01829 5 ... 6117 10.122 27
21 3.1200 .211510 .06712 , .. 898 .01712 58.<100 10 ... 11 28
29 ... 11eo .2 ..215 .06605 15. 1<10 .01605 62.320 10.693 21
30 ... 3218 .23138 .06505 15.372 .01505 611.4311 10.168 30
31 ... 13711 .22037 .011<113 15.592 .01•13 70.757 11.237 31
32 ... 71147 .201117 .06328 15.802 .01328 75.215 11.1100 32
0
33
3ol
11.0030
11.2131. ·'"II
.11038
.062•9
.01:176
16.002
16.192
.012•9
.011711
80.0110
85.083
11.7511
12.005
33
3 ..
311 1.111111 .18130 .011107 16.37 .. .01107 10.3111 12.2.9 35
...
<10
10
7.03117
1.11...
11 ... Ill
.1 ..205
.11130
.01721
.05828
.05626
.05 .. 78
17,158
17.773
18.255
.00128
.008211
.00<178
120.71
159.1111
209.33
13.277
, ... 311•
15.223
<10
•5
50
Ill , ... 113<1 .011833 .05367 18.1133 .003117 272.119 15.91111 115
eo 11.1171 .0535 .. .05283 18.929 .00283 353.111 111.1105 eo
15 23.138 .0<11111 .05219 19.161 .002111 •51.711 17.153 n
70 30 ... 2 .. .03217 .05170 11.3<12 .00170 1181 .... 17.1121 70
711 31.128 .025711 .05132 Ill ...... .00132 7U.59 18.017 75
10 ••. 557 .02011 .05103 19.5911 .00103 '171.1 .. 18.352 80
811 113.2 ... .01511.:. .05010 11.1183 .00010 12U.9 11.113<1 15
10
Ill
100
10.723
103.02
131 ....
.01239
.00971
.007111
.05013
.oso••
.05038
19.752
11.80!r>
111.8 ..7
.000113
..00031 "'"·"...
ooo•• 20<10
21101.7
18.871
11.0118
11.233
eo
lr.
100
'
358
6%
Faklor Pembayaran Tungal Faklor Ran.kaian Pembayaran Seragam
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAF) (PWF) (CRF) (PWF) (SFF) (CAF) (AGCF)
!
D (FiP,6,n) (P/F,6,n) (A/P,6,n) (P/A,6,n) (AIF,6,n) (F/A,6,n) · (AIG,6,nl D
i 23
24
3.8196
4.0488
.26180
.24698
.08128
.07968
12.303
12.550
.02128
.01968
46.994
50.814
8.5096
8.7948
23
24
: 25 4.2917 .23300 .07823 12.783 .01823 54.862 9.0719 25
26 4.5492 .21982 .07690 13.003 .01890 59.154 9.3412 28
I
27 4.8222 .20737 .07570 13.210 .01570 63.703 9.6027 27
28 5.1 115 .19564 .07459 13.406 .01459 68.525 9.8565 28
I 29
30
5.4182
5.7433
.18456
.17412
.07358
.07265
13.590
13.76~
.01358
.01285
73.637
79.055
10.102
10.341
29
30
: 31 6.0679 .16426 .07179 13.929 .01179 84.798 10.573 31
32 6.4531 .15496 .07100 .... 083 .01100 80.886 10.798 32
i 33 6.8403 . 14619 .07027 .... 230 .01027 97.339 11.016 33
34 7.2507 . 13792 14 368 104.17 11.227 34
i 35 7.6858 .13011
.06960
.06897 14.498
.00960
.00897 111.43 11.431 35
I
40 10.285 .09723 .06646 15.046 .06~ 164.75 12.358 40
1
45 13.764 .07265 .08470 15.455 .00470 212.73 13.141 46
50 18.419 .05429 .06344 15 761 .00344 290.32 13.798 50
55 24.649 .04057 .06254 15.990 .025~ 394.14 14.340 56
I
60 32.985 .03032 .06188 16.161 .00188 533.09 ·~.780 60
65 44.142 .02265 .06139 16.289 .00139 7111.03 15.160 811
70 59.071 .01693 .06103 16.384 .00103 1167.88 111.481 70
75 79.051 .01285 .CIIi077 u;.4S5 .00077 1300.8 16.705 711
80 105.78 .00945 .06057 16.509 .00067 1746.4 15.803 10
85 1~.56 .00708 .08~3 16.548 .00043 2342.7 18.081 I !I
!
90 189.44 .00528 .06032 16.578 .00032 31~0.7 18.189 90
95 253.52 .003U .06024 16.800 .02~ 4208.7 16.290 85
100 339.26· .00295 .0601!1 18.617 .00018 5837.8 111.371 100
I
359
1%
Polrtor Pemb•Joroo Tuagol Foktor Ran1k•iaa PemboJoroo Scnaua
.
10 29.481 03395 .07241 13.800 .00248 408.11 12.128 10
Ill 41.313 02421 .07174 13939 .00174 571.110 12.921 Ill
80 57.943 .01721 .01123 14.039 .00123 813.47 13.232 80
81 81.288 .01230 .07087 14.109 .00087 1148.8 13.471
10 113.98 .00877 .b7062 14.160 .000112 1814.0 13.888 70
71 1111.88 .00828 .07044 14.1116 .00044 22118.1 13.813 71
80 224.21 .00448 .07031 14.222 .00031 31Q.8 13.1127 80
••
110
314.47
441.08
.00318
.00227
.07022
.07018
14.240
14.253
.00022
.00018
4478.2
6288.7
14.014
14.081
••
110
91 818.82 .00182 .07011 14.262 .00011 8823.1 14.131 Ill
100 887.84 .00115 .07008 14.2611 .00008 12381,7 14.170 100
360
8%
Faktor hmboyaru Tunaol Faktor Ranakolon hmboJar&D Sentom
.
65
70 218.59 .00457 .08037 • 12."442 .00037 2719.8 ·12.178 70
75 321.19 .00311 .08~6 1:1.461 .00025 4002.3 12.265 75
'
I 80
85
471 93
893 42
.00212
.00144
.08017'
.08012
1:!.473
12.481
00017
.00012
6886.6
8655 2
12.330
12.377 .,
80
361
9%
Faktor Pembavaran 1 unpal Faktor Ran~iA Pemba,..... 5enjram
FJK T FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
CCAFl
I (PWFl CCRFl (PWFl (SFFl (CAFI CAGCFl
n (F/P,9,n) (PIF,9,n) (A/P,9,11) (P/A,9,n) (AIF,9,11) (FIA.9,n) (A/G,9.n) D
2
1 1.0900
1.1881
.91743
.84168
1.01100
.58847
.11174
1.75111
1.0000
47847
1.0000
2.081111
.0000
.4784 I 1
2
..3
6
1.2950
1 .• 115
1.5386
77219
.70843
.64993
.39506
.30867
.257011
2.5312
3.23116
3.88116
.30606
.21867
. 187011
3.2780
4.6730
5.11848
.9426
1.3923
1.8280
3
4
5
6 1.6770 .511627 .222112 4.4858 .13292 7.5232 2.2496 6
7 1.8210 .64704 .111869 5.0329 .10889 9.2002 2.11572 7
8 1.91i26 .50187 .18088 5.6347 .011068 11.028 3.0510 8
3 2 1718 .46043 .16680 5.911!12 .07680 13.020 3.4311 9
10 2.3673 .42241 .15682 6.4176 .08a82 16.192 3. 7976 10
11 2.6804 .38764 .14895 6.8061 __ 116
.0111195 17.5lill 4.1508 11
12 2.81211 .35554 .139116 7.11105 20.1~ 4.49011 12
13 3.01167 .32618 . 13357 7.48118 .04367 22.1152 4.8110 13
14 3.3416 .291126 .12843 7.7H1 .0:1143 26.011 6.1325 14
15 3.6424 .27ol54 .12~6 8.0- .034011 211.380 6.4346 16
111 3.11702 .25117 .12030 8.3126 .03030 33.002 11.7243 18
17 4.3276 .23108 .117011 8.11436 .027011 311.1172 8.0022 17
11 4.7170 .21200 .1,.21 8.71116 .02421 41.300 8.21186 18
111 6 1415 .1114411 .11173 1.111100 .02173 48.017 8.11234 18
20 6.8043 .17843 .1011115 8.1286 .0111116 111.1118 1.71173 20
21 6.1086 .18370 .10712 1.21122 .01782 1~783 7.- 21
22 6.8684 .16018 . 1011111 8.442:i .01H1 ·•· i52.871 7.2231 22
23 7.2577 .13778 .10438 11.11801 .014:11 811.630 7.4358 23
24 7.111011 .12841 .10302 II. 70116 .01'302 78.787 7.8:113 24
26 8.6228 . 1111117 .10181 8.8225 .01181 84.... 7.831& 2&
26 1.3881 .10~ .10072 1.1288 .01072 83.321 8.0184 211
27 10.244 .011761 .0111174 10.026 .001174 102.72 8.111011 27
28 11.186 .081165 .-5 10.1111 .-6 H2.81 8.3670 28
211 12.171 .OS216 .011806 10.118 --06 124.13 8.111113 28
30 13.267 .07637 .011734 10.273 .00734 1311.30 ....1111 30
.-..
--- -- --
31 14.481 .-16 .08. . . 10.342 1411.117 8--2 31
32 16.782 .08344 .08810 10.- .-1o 184.03 8.114311 32
33 17.181 .GII820 .086116 10.464 .-118 171.71 1.0717 33
34 18.727 .08340 10.1117 188.87 1.1832 34
35 20.413 .08- 10.1188 2111.70 1.30e2 311
<Ill 31.- .G3184 .GI2H 10.7117 ..1102111 :137.81 1.78M .«)
-46 -48.326 .08110 10.881 .00110 11211.83 10.1110 -411
110 74.3113 .013411 .08123 10.111 .00123 8111.04 10••21 110
Ill 114.<111 .-74 .01071 11.014 .00071 1210.0 10.828 IIi
80 178.02 .OOMI .DI!CJII1 11.047 -1 18o44.1 10.7te 80
Ill 270.82 .003811 .DI033 11.070 .00033 10.870 .II
--
2888.0
..70 -4111.70 .o02~ .otl022 11.De4 .D0022 4818.8 10.1142 70
n A41.14 .0011111 .01014 11.083 .00014 7112.7 10.9113 711
-
80 IIIA7 .00101 .011001 11.0111 .oD008 108110.1 11.021 eo
811 1117.8 .D008I .01008 11.103 1te84.8 11.016 86
10
86
2335.3
3183.1
.ooci-43
.00028 .011002
11.106
11.101
_,
.c-.
_ jzll8311.2
38811.8
11.072
11.De4
80
86
100 1128.4 .00011 .01002 11.101 .00002 181422.7
- 11.013 100
362
10%
i Falnor - b a - T........
FJK FNS
Falnor ll.uljrlr.aian l'ftnba- ~am
FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAF) {PWF) ICRF) (PWF) (SFF) ICAF) IAGCFl
D (F/P,IO,a) (P/F,IO,a) (AIP.IO.a) (PIA.IO.a) l, (A/f ,IO,a)) (f/A,IO,a) (AIG.IO.D) n
' 17
18
5.0544
5.5598
.19785
.17986
.12466
.12193
8.0215
8.2013 I .02466
.02193
40.543
45.598
5.8070
6 0524
1J
18
! 19
20
6.1158
6.7273
16351
.14865
11955
.11746
8.3649
8.5135
.01955
.01146
51 158
57.273
6.2860
6.5080
i 19
20
i
I 21 7 ..001 ·.13513 .11562 1.-6 .01562 64.001 6.7188 21
22 8.1401 12285 .11401 8.7715 .01401 71 .. 01 6.9188 22
! 23
24
8~9541
9.8495
.11168
10153
11257
.11130
8.8832
8.9847
.01257
.01130
79.541
88 495
7 1084
7.2879
23
24
I
25 10.834 .09230 11017 9.0770 .01017 98.344 7 4579 25
363
11%
Faklor PcmbaJaran Tungal Paktor Ranakaian l'embayaran Scragam
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAF) (PWF) CCRFl (PWF) (Sff) (CAFl CAGCI'I
n (P/P,JI,a) (P/P,JI,a) (AIP,JI,a) (P/A,JI,a) (AIP,JI,a) (P/A,II,a) (AIG,ll.al D
364
12%
Faklor Pcmbayaran Tuagal Fakcor Ran1kai&D Pemba:ruan Sera1am
I FJK FNS PPM FNS PDD FJIC FPDH
: (CAF) (PWF) (CRF) (PWF) (SPF) (CAF) (AGCF)
:
'
I
365
13%
Fak1or Pembayaran Tunqal Fak1or Ran1kaian Pembayaran S.raeam
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAF) (PWF) (CRF) (PWF) (SFFl (CAFl (ACCFl
366
14%
Faktor Pembayaran Tungal1 l"'o Faktor R&ngkaian Pcmba,....., Scragam
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAF) (PWA (CRF) (PWF) (SFF) (CAF) (AGCF)
: ,16 8
9
1371
2763
12289
1(1780
15962
. 15692
6.2650
6.3728
.01962
.01692
50.979
59.116
4.9010
5.0888
16
17
18
' 19
10
12
574
055
09456
08295
. 15462
.15266
6 .. 674
6.5503
.01462
.01266
68.392
78.967
5.2629
5.4242
18
19
20 13 7 .. 3 07276 15099 6.6231 .01099 91.022 5.573 .. 20
i 21
22
IS 667
I 7 860
06383 14954 6 6869 00955 104 76 5. 71 11 21
05599 14830 6 7429 00830 120 43 5.8380 22
23 20.361 0491 I 14723 6 7920 072~ 138 29 5 9549 23
24 :2'3 2• 1 o•308 14630 6.8351 .00630 158 65 &0623 24
25 26 4&1 03779 14550 6 8729 00550 181.86 6 1609 25
26 30 165 03315 14480 6 9060 .00480 2oa n 6 2514 26
27 34 388 02908 14419 6 9351 00419. 2JA 49 6 3342 27
I
28 39 203 02551 14366 6 9606 00366 27288 6 4039 28
I
29 44 691 02238 14320 6 9830 00320 312.08 6 4791 29
10 50948 01963 14280 7 0026 00280 356 77 6 5422 30
31 58 OBI Ol 722 1.. 245 7 0198 00245 407 72 6 5997 31
I 32 66 212 01510 14215 1 03 .. 9 021~ 465 80 6 6521 32
; 33 75 482 01325 1 .. 188 7 0482 00188 532.01 6 6998 33
I 34 86 049 01162 14165 7 0598 00165 607 49 6 7430 34
I 35 98 096 01019 14144 7 0700 00144 693 54 6 7824 35
I 40 188 87 00529 14075 1 1050 00075 1341 9 6 9199 40
! 45 363 66 00275 1•039 1 I 232 00039 2590 4 7 0187 45
'
,,I 50 700 19 00143 14020 7 1326 00020 4994 2 70113 50
i
i
'
j
II
'
I . ..._
367
15%
Ftklor Pcmboyoron Tunaol Foklor Ron1koion Pcmboyoru Scr•1•m
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAFl (PWF) (CRF) IPWF) (SF F) (CAF) (AOCP)
.D (P/P,IS,a) (P/P,IS,a) (AIP,IS,a) (1'/A,IS,al (AIP,I5,a) (P/A,I5,a) WG,IS,a) D
368
20%
Faktor Pombayaran Tunggal Faktor Rangkaian Pembayaran S.ragam
I
I
I
FIK FNS FPM FNS FDD FIK FPDH
' (CAFI IPWFI ICRFI IPWF) ISFFI ICAF)
i (AGcf)
I n (F/P,20,n) (P/F,20,n) (AIP,20,n) (P/A,20,n) (AIF,20,n) (F/A,20,nl (AIG,20,a) n
I
I!,, :
!I
i
I
369
25%
Faklor P•mbayaran Tunual Faktor Ranekaian Pcmbayara.a Scragam
9 • 5.960!1
7.45011
.16777
. 13422
.30~
28876
33289
34631
.05~
.03876
19.842
25.802
2.3872
2.60411
•
9
10 93132 . 10737 28007 3.S705 .03007 33.253 2. 7971 10
, , 642 .08590 .27349 3 6564 .02349 42.S66 2.9663 11
12 14 !152 .06872 26845 3 7251 .01845 54.208 3.1145 12
13 18.190 .OS498 26454 3.7801 .01454 68.760 3.2437 13
14 22 737 04398 .26150 38241 .01150 86 949 3.3559 14
15 28 422 03518 25912 3 8S93 .00912 109.687 3.4530 IS
Ill 35.527 .0281S 25724 3 8874 .00724 138.109 3.5366 16
17
,,
18
20
44.409
55 51'
69 389
. 86 7.36
022S2
01801
01441
.01153
25576
.25459
25366
25292
3.9099
3 9279
3 9424
3 9S39
00576
.00459
.00366
.00292
173.636
218.045
273.556
342.945
3.6084
3.6698
3. 7222
3. 7667
..
17
II
20
21 108.420 .00922 25233 3 9631 .00233 o429,&el 3.8045 21
22 135.525 00738 25186 3 9705 .00186 . 5Ji!". 101 3.8365 22
23 169 ~7 00590 .2Sio&B 39764 .001 o&8 673.626 3.8634 23
24 211.758 00472 25119 39811 .00119 843.033 3.8861 24
25 264 698 .00378 25095 3.9849 .00095 1054.791 3.9052 25
211 330.872 00302 .25076 3 9879 00076' 1319 . .&89 3.9212 26
27 413 590 00242 25061 3 9903 .00061 1650.361 3.9346 27
28 516.988 .001113 .250.&8 3 9923 .000.&8 2063.952 3 9457 21
29 646.235 0015!1 25039 3 9938 00039 2580.939 3.9551 21
30 807.794 00124 25031 3 9950 00031 3227.174 3.9628 30
31 1009.742 .00099 .25025 39960 .00025 4034.968 3.9693 31
32 1262.' 77 00079 .25020 39968 .00020 so ..... 710 3.9746 32
33 1!177.722 .00063 .25016 3.9975 .00016 6306.887 3.9791 33
34 1972.152 .00051 25013 3 9980 .00012 7884.609 3.9828 34
311 2411!1.1110 .00041 .25010 3.9984 .00010 98511.761 3.9858 3!1
370
30%
Fattor Pemba,...... TunaaJ Faktor Raaakalaa Pembayana Seraaam
!
I
PJJt FNS FPM FNS FDD PJIC FPDH.
(CAP) (PWI') (CIIF) (PWI') 15""! (CAP) IAGCP)
!
I
i D (P/P,30,n) (P/P,30,n) (AIP,30,n) (P/A,30,n) (4/P,30,a) (F/A,JO,n) (A/G;30:n) ) D
i 25
28
27
917.31
1192.5
705.82 .001.2
.00109
.0008.
.300•3
.30033
.30025
3.3286
3.32117
3.3305
.000.3
.00033
.000211
23.a.7
3011 •. 3
3971.6
3.2978
3.30•11
3.3100
25
28
27
28 1550.2 .00065 .30019 3.3311 .00019 1~. 3.3112 28
29 2015.3 .00050 .30016 3.3316 .000111 871•.• 3.3189 29
30 2619.9 .00038 .30011 3.3320 .00011 8729.7 3.3218 30
31 34011.9 .00029 .30009 3.3323 .00009 11360.0 3.32•2 31
32 . .27.6 .00023 .30007 3.3325 .00007 ,.758.0 3.3281 32
! 33 5755.9 .00017 .30005 3.3327 .00005 1118 ••0 3.32711 33
3• 7~2. .00013 .3000• 3.3328 .oooo• 2•si.a.o 3.3287 34
; 35 11n1.5 .00010 .30003 3.33211 .00003 32U3.0 3.32117 35
I
i
!
I,
I
I
371
40%
Faktor Ptmbayaru Tuaaal Faklor Raa1kalao Pcmbayaran Scrasam
FJK FNS FPM FNS FDD FJK FPDH
(CAF) (PWF) (CRF) (PWF) (SFF) (CAF) (AGCI')
372
50%
I Faktor Pcmba,aran Tungal Faktor P.aa11hian Pembayaran Scragam
I
! : I
I
1/ I I
I I I
I f I
I I I
i
I ! i
I
I
! I !
I
!
'' I
I
I
I
I
:
;
,j
I I I
373
60%
Falnor Pcmbayaran Tun11•l Fak1or Ran1kaian Pemba7ann Scraaam
374
90%
Faktor Pembayaran Tunggal Faktor Rangkaian Pembayaran Scngam
100%
Faktor Pcmb•J•ran Tunual Faktor Rangkaian Pcmbayaran Scragam
375
LAMPIRAN C
FAKTOR JUMLAH KOMPON KONTINYU
PADA TINGKAT BUNGA : r,e rn.
379
FAKTOR JUMLAH KOMPON KONTINYU
rn
PADA TINGKAT BUNGA : r,e
380
LAMPIRAN D
Lampiran D
DAFfAR :J{EPUSTAKAAN
383
PERTANYAAN-PERTANYAAN I
38~
14 Ada berapa macamkah metode perbandlngan ekonoml1 yang
anda ketahui digunakan untuk membuat analisa dan evaluasi
berbagai alternatif proyek-proyek? Sebutkan masing-masingl
15 Dalam perbandingan ekonomis, kerapkali diterapkan beberapa
istilah untuk menggambarkan usia sebuah aset. Ada berapa
macamkah istilah yang anda ketahui dan jelaskan masing-
masing dengan singkat!
16 Apakah tujuan penyusutan dari aset-aset perusahaan, dan ada
berapa macamkah jenis penyusutan yang anda ketahui?
17 Untuk membuat cashflow-cashtlow setelah-pajak perlu dihitung
besarnya biaya penyusutan terlebih dahulu. Berapa macam
metode-kah yang anda ketahui untuk menghitung besarnya
biaya penyusutan ini?
18 Berapa macamkah pajak-pajak yang anda ketahui? Sebutkan
masing-masing! Dalam studi-studi ekonomi, diantara pajak-
pajak tersebut, pajak manakah yang dianggap penting?
19 Sebutkan beberapa faktor yang___mencerminkan perbedaan-
perbedaan' pokok dian tara proyek-proyek yang dimiliki umum
(pemerintah) dan proyek-proyek milik perorangan (swasta)l
20 Apakah yang dimaksudkan dengan p~ek-roy yang mem-
punyai tujuan ganda? Jelaskan!
21 Berlandaskan pada perbandingan untung-biaya (B/C}, suatu
kesempatan investasi dianggap bermanfaat jika memenuhi per-
syaratan ekonomis yang bagaimana?
22 Untuk mengaJakan suatu investasi mengenai suatu proyek di-
perlukan dana-dana dari dalam dan dari luar. Sebutkan dana-
dana apakah yang dapat diperoleh dari ~alm, dan apa yang
dapat diperoleh dari luar?
23 Ada berapa macam metode Estimasi Biaya yang anda ketahui?
Sebutkan dan jelaskan dengan singkatl
24 Apakah yang diartikan dengan rlslko dan apakah yang dimak-
sudkan dengan ketldak-pastlan?
25 Faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi risiko? Sebut-
kan dan berikan penjelasan dengan singkatl
ll. SOAL-SOAL :
386
02 Berapa Iamakah uang sejumlah $800 harus dipinjamkan untuk
mendapatkan bunga $72 dalam bunga biasa dengan tingkat
bunga 4%?
Jawaban: N = 2,5 tahun.
03 Sejumlah uang pokok Rp 600.000,- dipinjamkan untuk jangka
waktu 5 tahun 9 bulan dengan tingkat bunga 6% secara bulan-
an berganda. Berapa besarkah jumlah bunga yang diperoleh?
04 Hitunglah perbedaan jumlah bunga dari uang sejumlah $1000
yang dipinjamkan untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingkat
bunga 5% dalam cara bunga biasa.dan dalam cara bunga ber:-
ganda.
Jawaban: I b . b erg. - I b . b'tasa = $26
387
II Suatu pembayaran sebesar $4,000 dilaksanakan pada akhlr tlap
kwartal untuk jangka waktu 6 tahun dengan tingkat bunga
8%. Bcrapakah jumlah total uang yang terkumpul pada akhir
tahun ke-6 tersebut?
Jawaban: F ·= $121 ,680.
12 Jika anda menempatkan simpanan-simpanan dalam suatu bank
dengan tingkat bunga 5% secara berturut-turut, ialah: Rp 1
juta pada akhir tahun 1981, Rp 2 juta pada akhir tahun 1982,
Rp 3 juta pada akhir 1983, Rp 4 juta pada akhir 1984, dan
Rp 5 juta pada akhir 1985, berapakah nilai uang simpanan-
simpanan tersebut pada akhir tahun 1985?
Jawaban: F 85 = Rp 16.035.008,-
388
16 Dengan tingkat bunga 6%, berapakah besar nilai sekarang pada
tanggal 2 Pebruari 1981, dari suatu rangkaian pembayaran
seragam tiap akhir tahun sebesar Rp 3 juta yang akan dilaksa-
nakan mulai tanggal 2 Pebruari 1987 sampai tanggal 2 Pebruari
1991?
Jawaban: P 1981 = Rp. 9.443.049,-
-J89
ialah pertama bangunan dengan kerangka atap beton bertulang
yang mempunyai biaya permulaan Rp 200 juta, dan yang kedua
suatu bangunan tertutup dengan kerangka baja dengan biaya
permulaan Rp 80 juta.
Usia bangunan beton diperkirakan mencapai 60 tahun, dan
baru ada biaya pemeliharaan tahunan sebesar Rp 1,2 juta se-
sudah 10 tahun permulaan. Usia bangunan baja diperkirakan
mencapai 20 tahun dengan biaya pemeliharaan tahunan ekiva-
len sebesar Rp 1,5 juta. Nilai jual lagi bangunan beton diper-
kirakan Rp SO juta, dan untuk bangunan baja Rp 10 juta.
Tingkat bunga pengembalian disetujui 10%. Bangunan mana-
kah yang lebih t:konomis?
Jawaban: Biaya total tahunan ekivalen untuk bangunan beton
Rp 20.509.084, dan untuk bangunan baja Rp
10.722.200,-. Jadi bangunan kerangka baja yang
lebih ekonomis, kecuali jika ada pertimbangan
faktor-faktor lainnya.
20 Sebuah perusahaan konsultan mengusulkan untuk memberikan
latihan pengawasan-scndiri (self-inspectipn, training) untuk bebe-
rapa pt:gawainya. Program yang _diusuikan ini memerlukan
waktu 1 tahun, biaya sebesar Rp 2 juta tiap bulan, dengan
tujuan untuk memperbaiki mutu kepegawaian sementara waktu
kerja dikurangi. Seorang pemakai program yang potensiil (ber-
kemampuan) memperkirakan bahwa penghematan-penghemat-
an dalam bulan pertama akan mencapai jumlah ~ehar
Rp 800.000,- dan akan meningkat dengan Rp 400.000,- tiap
bulan bcrikutnya. Akib:~t adanya progra:n ini gangguan
operasional dan kerja diperkirakan akan menaikkan biaya-
biaya administrasi sebcsar Rp 1,2 juta dalam bulan pcr-
tama, yang kemudian akan menurun dengan penurunan yang
sama sampai menjadi no! pacta akhir tahun latihan. Jika ting-
kat pengembalian uang yang dipersyaratkan adalah 12o/o dan
diperhitungkan secara bulanan berganda, dan disamping itu
ada suatu syarat pula bahwa program latihan tersebut harus
dap'at membiayai sendiri dalam waktu 1 tahun, maka apakah
birQ konsultan ini perlu disewa?
Jawaban: Cashflow bulanan bersih ekivalen = + Rp 284.000,-
nampaknya program yang diusulkan sangat meyakin-
kan, karena nilai bulanan _ekivalen adalah positip se-
lama 1 tahun, dan penghematan-pehghematan yang
timbul akibat adanya latihan (training) tersebut akan
selalu dapat dinikmati dalam waktu-waktu men-
datang.
Jadi biro konsultan tersebut perlu disewa.
390
21 Sebuah mesin diperlukan untuk jangka waktu 3 tahun dapat
dibeli dengan harga Rp 77 juta dan dapat dijual lagi pada akhir
periode pemakaian dengan harga Rp 25 juta. Sebuah mesin
perbandingan lainnya dapat disewa untuk Rp 30 juta per tahun.
Jika sebuah perusahaan mengharapkan suatu tingkat pengem-
balian sebesar 20% pada investasi, apakah ia akan menyewa
atau membeli mesin tersebut diatas?
(Boleh dihitung dengan metode Biaya Tahunan Ekivalen atau
dengan metode Nilai Sekarang).
Jawaban: PW (membeli) = Rp 61 juta
PW (menyewa) = Rp 63 juta
Jadi sebaiknya mesin dibeli saja.
22 Berdasarkan pengalaman dengan sebuah alat untuk menurun-
kan kayu gelondongan yang mekanis konvensional memberi
kesan bahwa usia kegunaannya adalah 4 tahun. Scbuah alat
sejenis hidrolis yang baru harganya 1/J lebih mahal dari pada
yang mekanis, tetapi suaranya tidak begitu berisik. Kedua alat
tersebut mempunyai biaya operasional yang kira-kira sama dan
tidak mempunyai nilai jual lagi. Jika tingkat bunga ditentukan
12%, berapa lamakah jangka waktu penggantian untuk alat
penurun kayu hidrolis yang baru ini hila diperbandingkan
dengan yang mekanis?
Jawaban: N = 5,89 talmn.
23 Pemasangan sebuah alat permesinan yang baru diperkirakan
menelan biaya sebesar Rp 360 juta. Dengan peralatan ini
diharapkan dapat mengurangl pengeluaran-pengeluaran bersih
operasional tiap tahunnya sebesar Rp 72 juta untuk jangka
waktu 10 tahun. Peralatan ini mempunyai nilai jual lagi sebesar
Rp 60 jut a pad a akhir tahun ke-1 0.
(a) Hitunglah I.R.R. sebelum-pajak.
(b) Susunlah tabel cash-flow dan hitunglah I.R.R. setelah
pajak, jika metode Penyusutan-Garis-Lurus yang digunakan
dan tingkat pajak pendapatan efektif adalah 48%.
Jawaban: (a) I. R. R. = 16,25%
(b) I.R.R. = 8,92%
391
(a) Hitunglah RR-sebelum-pajak untuk aset tersebut? Tentukan
RR-setelah-pajak (pendekatan) berdasarkan hasil RR-sebe·
lum-pajak ini.
(b) Hitunglah RR-setelah pajak jika digunakan penyusutan
garis-lurus selama 7-tahun usia kegunaan aset itu.
Jawaban: (a) RR-sebelum-pajak = 1S,11o/o
RR-setelah-pajak (pendekatan) = 8,31%
(b) RR-setelah-pajak = 8, 7S%
2S Empat tahun yang lalu sebuah aset dibeli dengan harga sebesar
Rp 400 juta, dan diharapkan mempunyai nilai jual-lagi Rp SO
juta pada akhir tahun ke· 7 dari usia kegunaannya. Tentukan
biaya penyusutan selama tahun mendatang dan nilai buku dari
pada aset tersebut pada saat ini, dengan :
(a) metode Penyusutan Garis-Lurus.
(b) metode Penyusutan Keseimbangan Menurun, dengan diizin-
kan tingkat penyusutan maximum (R max ).
(c) metode Penyusutan Jumlah Angka-Tahunan.
(d) metode Penyusutan Dana-Diendapkan, dengan tingkat
bunga ditentukan 6%.
Jawabam (a) D S = Rp SO juta; = Rp 200 juta.
(b) D s = Rp 29,7S juta; = Rp 104,13 juta.
(c) D S = Rp 37,SO juta; = Rp 12S,· juta
(d) D s = Rp S2,S9 juta; = Rp 217,S8 juta.
26 Berikut adalah estimasi data-data untuk dua alternatif investasi,
X dan Y, untuk mana baik pendapatan maupun biaya-biaya
diketahui, dan mempunyai usia proyek yang berbeda. Jika ting·
kat pengembalian menarik minimum (MAAR = minimum
attractive rate of return) 12%, bandingkan proyek-proyek invcs-
tasi tersebut dengan metode perbandingan 8/C, dengan penda·
patan tahunannya diperhitungkan sebagai keuntungan tahunan.
Anggaplah pula bahwa keduanya adalah kesempatan yang bebas
yang satu sama lain saling eksklusif.
Alternatif X y
Investasi
Keuntur ~"\n bersih tahunan .
Rp 4.000.000
2.SOO.OOO
.
Rp 6.000.000
3.000.000
kepada pemakai
Pengeluaran O+ M bersih ta· 900.000
. 1.SOO.OOO
hunan kepada leveransir
Perkiraan usia proyek S tahun 10 tahun
Nilai jual-lagi 0 0
392
Jawaban: B/C (X) = 1,44; B/C (Y) = 1,41.
Jadi kesempatan investasi proyek X adalah yang
lebih baik, akan tetapi kedua-duanya adalah me-
muaskan karena B/C)t,O.
Alternatif A B c
J9J
·Cash flow Proyek
Akhir Tahun
(dim ribuan Rp) A B
0 - Rp 30.000 - Rp 30.000
1 3.000 30.000
2 10.500. 6.000
3 18.000 6.000
4 25.500 6.000
29 Lima buah alternatif yang satu sama lain saling eksldusif ter·
sedia untuk mengembangkan suatu proyek umum tertentu.
Tabel berlkut · menunjukkan keuntungan- dan biaya tahunan
dari masing-masing alternatif:
A s 3,600,000 $ 4,000,000
8 $11,200,000 s 8,400,000
c $16,800,000 $13,600,000
D $ 5,200,000 s 5,600,000
E $13.200,000 $10,800,000
394
(a) Anggaplah bahwa proyek-proyek tersebut adalah type-type
untuk mana keuntungan-keuntungan dapat ditentukan
dengan pertimbangan tertentu, dan bahwa instansi yang
bersangkutan mau menginvestasikan uangnya sepanjang
angka perbandingan B/C paling sedikit adalah 1. Alternatif
manakah yang harus dipilih?
(b) Jika proyek-proyek tersebut melibatkan keuntungan-
keuntungan yang tidak dapat diraba (intangible benefits),
yan~ memerlukan pertimbangan keputusan dalam menetap-
kan nilai-nilainya, apakah hal ini akan mempengaruhi
rekomendasi and a? .
Jawaban: (a) Apabila modal cukup tersedia, dapat disarankan
untuk memilih alternatif C, karena memberi ke-
untungan paling banyak.
(b) Tetapi jika modal tidak cukup tersedia (terbatas),
clan disamping itu masih bisa diperoleh keun-
tungan-keuntungan. yang tidak berbcntuk uang
(intangibles), maka kita dapat memilih alternatif
B.
.30 Nilai s~:karng dari keuntungan-keuntungan dan biaya-bi:lya
unt uk dua usulan dasar proyek-proyek yang satu sama lain
saling cksklusif diperlihatkan dalam daftar dibawah, bcrsama·
sama dengan data-data untuk tiga buah proyek suplementer
yang dapat dikombinasikan dengan masing-masing proyek
dasar untuk menghasilkan keuntungan-keuntungan tambahan.
Proyl'k proyek suplcmcnter tersebut satu sama lain tidak saling
ckskJusif. Kombinasi manakah dari proyek-proyek ini yang
paling dikehendaki, apabila sumber-sumber dana yang tersedia
terbatas tidak dapat melcbihi Rp 800 juta?
395
PEAR PU STKA AN
A UM UM
JAAN
DEPRTEME PE ER Lltl:M I, ~01 t1.w - JabrU II IID _, .
jl. Filt!m•Jra No. 20
Cedung l'llsdlla URL hnp://p... ..,
,_, mm a, UL ! 01Hi ll! : P<I"'~pu.wold
_:=.~ Ttlp. tt< l •
~ · :.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)