Anda di halaman 1dari 52

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERUMAHAN

KEBIJAKAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN
Disampaikan Oleh:
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur
Pekerjaan Umum dan Perumahan

Jakarta, 19 November 2019

1
Outline
Tata Cara Pembangunan Rumah Bagi MBR, Kemudahan
01 Perizinan, dan Relaksasi Sertifikat Laik Fungsi
02 Kriteria Masyarakat Berpenghasilan Rendah
03 Registrasi Pengembang dan ARSAP4
Realisasi Bantuan Pembiayaan Perumahan Tahun 2019 dan Target
04 2020
05 Inisiatif KPBU Perumahan 2
01
TATA CARA PEMBANGUNAN
RUMAH BAGI MBR,
KEMUDAHAN PERIZINAN, DAN
RELAKSASI SERTIFIKAT LAIK
FUNGSI

3
Penyederhanaan Proses Perizinan dan Non
Perizinan Pembangunan Perumahan MBR
Berdasarkan amanat
Berdasarkan amanat Surat
Surat Edaran
Edaran Mendagri
Mendagri Paket Kebijakan
Kebijakan Kemudahan Perizinan
Perizinan u/
u/ Pembangunan
Pembangunan
Paket Kemudahan
Nomor 648/1062/SJ
Nomor 648/1062/SJ tentang
tentang Percepatan
Percepatan Ekonomi Jilid
Ekonomi Jilid XIII
XIII Perumahan MBR
Perumahan MBR (PP
(PP No.
No. 64/2016)
64/2016)
Pembangunan Perumahan
Pembangunan Perumahan MBR
MBR di
di Daerah,
Daerah,
meminta Pemerintah
meminta Pemerintah Daerah
Daerah mengambil
mengambil langkah-
langkah- Sebelum: Menjadi:
langkah terkait
langkah terkait penyederhanaan
penyederhanaan proses
proses perizinan
perizinan di
di Sebelum: Menjadi:
daerah
daerah Penggabungan 943hari 44 hari
Percepatan

33 11
Menyederhanak beberapa
waktu
an prosedur perizinan yang Ongkos
penyelesaian
tidak relevan Hemat
perizina
tahap tahap n 70%
Bentuk Penyederhanaan:
Bentuk Penyederhanaan:

Izin yang Perizinan yang Perizinan yang Komponen


dihilangkan digabungkan dipercepat penurunan
biaya
• Izin lokasi • Proposal dg surat • Surat pelepasan hak atas tanah • Penghapusan biaya urusan
• Persetujuan gambar pernyataan tidak sengketa • Pengukuran dan pembuatan izin lokasi
masterplan • Pengecekan kesesuaian peta bidang tanah • Penurunan biaya urusan
• Rekomendasi peil banjir RUTR/RDTR dg advice • Penerbitan dan pemecahan IMB izin UKL/UPL (luas < 5 ha)
planning • Evaluasi dan penerbitan SK • Penghapusan biaya urusan
• Pengesahan siteplan dg penetapan hak atas tanah rekomendasi peil banjir
izin lingkungan • Pemecahan sertifikat a/n
pengembang 4
• Pemecahan PBB a/n konsumen
Kriteria Penerima Kemudahan
Perizinan Perumahan MBR Memiliki KTP

Tidak memiliki rumah

Lokasi lahan sesuai Luas lahan perumahan Jumlah unit rumah dalam
dengan RTRW sebagai 0,5 – 5 ha dalam satu satu lokasi ≤ 300 unit Belum pernah
kawasan perumahan lokasi perencanaan (bebas Andalalin sesuai SE menerima subsidi
Dirjen Hubdat Kemenhub
No.SE.1/LT.508/DRJD/VII/2018) pemilikan rumah
Memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP)

Memiliki SPT Tahunan PPh


Luas kavling minimal 60 Harga jual rumah sesuai
Orang Pribadi sesuai peraturan
m2, luas lantai maksimal dengan ketentuan
36 m2 peranturan perundangan-
undangan Batas penghasilan per bulan
diatur melalui Permen PUPR
Sesuai dengan aturan yang
ditetapkan Menteri PUPR:
1. Kepmen Kimpraswil No. 403/2002 Persyaratan Kelompok Sasaran
Standar
Rumah yang 2. Permen PUPR No 5/2016 Penerima KPR Subsidi
dibangun: 5
TAHAPAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN

Proposal
7 Hari
IPT
SPPL 1 Hari

Site Plan
7 Hari
IMB
Pelepasan HAT 3 Hari

Pengukuran HGB 14 Hari

Penerbitan HGB 3 Hari

SLF 3 Hari

PBB 1 Hari

Pemecahan Sertifikat
4 Hari
+ Peralihan Hak
Pemecahan PBB 3 Hari
6
Total: 44 Hari Kerja
PERMENPUPR NO 13/PRT/M/2019 TENTANG BP2BT
NO AWAL PERUBAHAN
1 UANG MUKA PEMOHON UANG MUKA PEMOHON
Pemohon menyediakan uang muka paling sedikit 5% (lima Pemohon menyediakan uang muka paling sedikit 1% (satu
persen) dari harga Rumah Tapak atau Sarusun atau Rumah persen) dari harga Rumah Tapak atau Sarusun atau Rumah
Swadaya. Swadaya.
2 LAMA MENABUNG LAMA MENABUNG
Tabungan pada sistem perbankan paling singkat 6 (enam) Tabungan pada sistem perbankan paling singkat 3 (tiga)
bulan dengan batasan saldo terendah tabungan Pemohon bulan dengan batasan saldo terendah tabungan Pemohon

3 WAKTU PENANDATANGAN KREDIT WAKTU PENANDATANGAN KREDIT


Bank Pelaksana melakukan penandatanganan perjanjian Bank Pelaksana melakukan penandatanganan perjanjian
kredit atau pembiayaan dengan Penerima Manfaat paling kredit atau pembiayaan dengan Penerima Manfaat paling
lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak Penerima Manfaat lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak Penerima Manfaat
menerima pemberitahuan. menerima pemberitahuan, dan dapat dimintakan tambahan
waktu paling lama 20 (dua puluh) hari kerja kepada Satker
4 PERUBAHAN KETENTUAN TERKAIT SLF PERUBAHAN KETENTUAN TERKAIT SLF
SLF menjadi salah satu syarat akad Surat Pernyataan Kelaikan Fungsi Bangunan Rumah menjadi
salah satu syarat akad

7
RENCANA PENCAIRAN DANA BP2BT

8
02
KRITERIA MASYARAKAT
BERPENGHASILAN
RENDAH

9
KEDUDUKAN PERMENPUPR NO 10/PRT/M/2019
Peraturan Menteri Konsep dan
Kriteria MBR dan Penghitungan
persyaratan Batas
kemudahan perolehan penghasilan
rumah bagi MBR Rumah Tangga
MBR

Sebagai acuan terkait


Kriteria MBR untuk
program kemudahan
bantuan perolehan rumah
bagi MBR
Keputusan
Peraturan Menteri Menteri terkait
terkait program batas
kemudahan bantuan penghasilan
perolehan rumah bagi Rumah Tangga
MBR MBR
10
D E F I N I S I B ATA S P E N G H A S I L A N R U M A H TA N G G A M B R
(• BBatas
P RT M )
penghasilan Rumah Tangga MBR merupakan nilai penghasilan Rumah Tangga paling besar
untuk pemberian kemudahan perolehan Rumah bagi MBR.
• Batas penghasilan Rumah Tangga MBR ditentukan berdasarkan
  jumlah penghuni
  (1 atau 2 jiwa/
3 jiwa/4 jiwa) dan rumah yang diperoleh.
Keterangan:
Penghitungan BPRTM P : Pokok kredit (biaya perolehan rumah dikurangi uang muka)
i : Suku bunga per tahun
 BPRTM = 3 x nilai angsuran atau biaya yang m : Jumlah periode pembayaran (bulan)
dikeluarkan untuk memperoleh rumah secara kredit  
dengan skema pembiayaan komersial
 BPRTM meliputi:
• Biaya Perolehan Sarusun Umum,
• Biaya Perolehan Rumah Tapak Umum
dan
• Biaya Perolehan Rumah Swadaya
BPRTM = 3 X Nilai
Angsuran
P E R S YA R ATA N K E M U D A H A N P E R O L E H A N R U M A H
B
• A GI MBR
Berkewarganegaraan Indonesia
• Tercatat sebagai penduduk di satu daerah kabupaten/kota
• Belum pernah mendapatkan bantuan dan/atau kemudahan perolehan rumah
• Memenuhi persyaratan kemudahan perolehan rumah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan 11 11
KONSEP PENGHITUNGAN BPRTM SARUSUN
UMUM DAN RUMAH TAPAK UMUM
Min. Uang
Muka KPR
Komersial

Suku Bunga Maks. Tenor


Biaya KPR KPR
Konstruksi Komersial Komersial
Sarusun Harga Jual
MODEL
Umum /Tapak Sarusun
rancangan dan
Umum umum/Tapak
biaya Sarusun
Biaya Lahan, Umum Harga
Umum /Tapak
PSU, Perijinan Perolehan Minimal
Umum
Sarusun Sarusun Angsuran KPR
Umum/Tapak Umum/Tapak Komersial
Umum Pajak Umum 3x
Pertambahan
Nilai (PPN)
10% BPRTM

12
KONSEP PENGHITUNGAN BPRTM RUMAH SWADAYA
Min. Uang
Muka KPR
Komersial

Suku Bunga Maks. Tenor


KPR KPR
Komersial Komersial

Biaya
MODEL Konstruksi
rancangan dan Rumah
Harga Minimal
biaya Rumah Swadaya
Pembangunan Angsuran KPR
Swadaya
Biaya Rumah Komersial
penyambunga Swadaya 3x
n Utilitas
Rumah BPRTM
Swadaya

13
03
REGISTRASI
PENGEMBANG DAN
ARSAP4

14
Asosiasi dan Pengembang Terdaftar Dalam
Sireng Status 17 November 2019
Jumlah
No Asosiasi
Anggota
1 REI 5.032
2 APERNAS 859
3 AP2ERSI 58
APPERNAS JAYA; 2.91% PARSINDO; 0.29% 4 ASPERI 161
5 ASPRUMNAS 194
HIMPERRA; 12.31%
APEPPI; 0.40% 6 PI 554
PERWIRANUSA; 1.34%
PERPESMA; 0.49% REI; 37.60% 7 ASPPRIN 106
AB; 1.97% 8 PERUMNAS 53
APPERINDO; 4.19% 9 APERSI 2.727
PIN; 1.08% 10 PERKUMPULAN APERSI 296
PERKUMPULAN APERSI; 11 PIN 144
2.21% 12 APPERINDO 561
APERNAS; 6.42%
13 AB 263
APERSI; 20.38%
14 PERWIRANUSA 179
PERUMNAS; 0.40% ASPPRIN; 0.79%PI; 4.14%ASPRUMNAS; 1.45% ASPERI; 1.20% AP2ERSI; 0.43% 15 APEPPI 54
16 PERPESMA 66
17 HIMPERRA 1.648
18 APPERNAS JAYA 390
19 PARSINDO 39
TOTAL 13.384
15
Peta Pengembang APERSI Terdaftar Dalam
Sireng
NO PROVINSI
Status 17 November 2019
APERSI % NO PROVINSI APERSI %
1 Jawa Barat 734 26.90% 19 Sulawesi Utara 16 0.59%
2 Jawa Timur 322 11.80% 20 Kalimantan Utara 16 0.59%
3 Banten 213 7.81% 21 Sulawesi Selatan 15 0.55%
4 Kalimantan Selatan 205 7.51% 22 Bali 11 0.40%
5 DI Yogyakarta 138 5.06% 23 Sulawesi Tengah 9 0.33%
6 Sumatera Utara 122 4.47% 24 Papua 7 0.26%
7 Aceh 117 4.29% 25 Nusa Tenggara Barat 5 0.18%
8 Jawa Tengah 111 4.07% 26 Nusa Tenggara Timur 5 0.18%
9 Lampung 100 3.66% 27 Papua Barat 4 0.15%
10 Sumatera Selatan 96 3.52% 28 Kalimantan Tengah 3 0.11%
11 Kalimantan Barat 95 3.48% 29 Sulawesi Tenggara - 0.00%
12 Jambi 94 3.44% 30 Kepulauan Riau - 0.00%
13 Sumatera Barat 74 2.71% 31 Gorontalo - 0.00%
14 Riau 63 2.31% 32 Sulawesi Barat - 0.00%
15 DKI Jakarta 58 2.13% 33 Maluku Utara - 0.00%
16 Kalimantan Timur 48 1.76% 34 Maluku - 0.00%
17 Bengkulu 24 0.88% Total 2,729 100%
18 Kepulauan Bangka Belitung 24 0.88%

16
Akreditasi Dan Registrasi Asosiasi Pengembang Perumahan Sertasertifikasi dan
Registrasi Pengembang Perumahan (ARSAP4)

APA SAJA YANG DIATUR?

ASOSIASI PENGEMBANG PERUMAHAN


• Akreditasi asosiasi pengembang perumahan
• Registrasi asosiasi pengembang perumahan
• Hak dan kewajiban asosiasi pengembang
perumahan terakreditasi

PENGEMBANG PERUMAHAN
• Bentuk usaha
• Klasifikasi dan kualifikasi usaha
• Sertifikasi pengembang perumahan
• Registrasi pengembang perumahan
• Hak dan kewajiban pengembang perumahan

17
SIAPA YANG MENYELENGGARAKAN
PENGATURAN TERSEBUT DAN APA TUGASNYA?

• Melaksanakan akreditasi dan registrasi asosiasi pengembang perumahan


Tim • Melaksanakan sertifikasi dan registrasi pengembang perumahan kualifikasi
ARSAP4 besar

• Tingkat provinsi: Melaksanakan sertifikasi dan registrasi pengembang


perumahan kualifikasi menengah
Tim SRP2 • Tingkat kabupaten/kota: Melaksanakan sertifikasi dan registrasi
pengembang perumahan kualifikasi kecil

18
SIAPA SAJA ANGGOTA
TIM ARSAP4?
UNSUR UNSUR ASOSIASI
Berjumlah gasal, PEMERINTAH PENGEMBANG
paling sedikit 7 orang (min. 3 orang) PERUMAHAN
(min. 2 orang)

Masa tugas 5 tahun

UNSUR UNSUR
PROFESIONAL AKADEMISI
(min. 1 orang) (min. 1 orang)

19
SIAPA SAJA ANGGOTA
TIM SRP2?
UNSUR ASOSIASI
UNSUR
PENGEMBANG
PROFESIONAL
PERUMAHAN
Berjumlah gasal, (min. 1 orang)
(min. 1 orang)
paling sedikit 5 orang

Masa tugas 5 tahun UNSUR UNSUR


PEMERINTAH AKADEMISI
(min. 2 orang) (min. 1 orang)

TIM SRP2

20
APA PERSYARATAN UNTUK MENDAPATKAN
AKREDITASI?

1 TIDAK MEMILIKI CABANG


• Persyaratan administrasi dan kelembagaan

ASOSIASI • Persyaratan prasarana dan sarana


PENGEMBANG

MEMILIKI CABANG
• Persyaratan administrasi dan kelembagaan
• Persyaratan prasarana dan sarana
• Cabang provinsi telah melakukan Musda
• Cabang provinsi memenuhi persyaratan prasarana dan
sarana

21
APA YANG TERMASUK PERSYARATAN
ADMINISTRASI DAN KELEMBAGAAN?

TIDAK MEMILIKI CABANG


 Alamat tetap
 Jumlah anggota paling sedikit 20 pengembang
 Surat keterangan terdaftar di KEMENKUMHAM kualifikasi menengah dan besar dengan paling
sedikit 5 pengembang kualifikasi besar
 Telah berdiri selama 1 tahun  Kegiatan anggota tersebar paling sedikit di 5
provinsi
 AD/ART dan Kode Etik

 Sudah melaksanakan Munas MEMILIKI CABANG


 Jumlah anggota paling sedikit 10 pengembang
 Telah melakukan pembinaan anggota 1 kali
setiap provinsi
dalam setahun
 Cabang tersebar paling sedikit di 5 provinsi dan
 Memiliki verifikator dan validator telah melakukan Munas
 Pengurus nasional dan provinsi merupakan
 Menandatangani pakta integritas keterwakilan anggota
 Asosiasi nasional berkedudukan di ibukota
negara atau provinsi dan sudah melaksanakan
Munas
22
APA YANG TERMASUK PERSYARATAN
PRASARANA DAN SARANA?

Kantor tetap dengan bukti status


kepemilikan atau penggunaan selama Ijin domisili kantor atas nama asosiasi
3 tahun

Kesekretariatan organisasi dengan Jaringan komunikasi tetap (telepon,


bukti surat perikatan kerja tetap dan faks, internet)
struktur organisasi

23
APA HAK DAN KEWAJIBAN ASOSIASI
PENGEMBANG PERUMAHAN YANG TERAKREDITASI?

HAK ASOSIASI PENGEMBANG KEWAJIBAN ASOSIASI PENGEMBANG


PERUMAHAN TERAKREDITASI PERUMAHAN TERAKREDITASI

 Menerima permohonan sertifikasi  Menyampaikan laporan berkala kegiatan


pengembang. asosiasi pengembang perumahan 1 kali
 Verifikasi dan validasi permohonan dalam 1 tahun kepada Tim ARSAP4,
sertifikasi pengembang perumahan, meliputi:
meliputi: a. Pelaksanaan kegiatan verifikasi dan
a. Kekayaan bersih; validasi;

b. Ketersediaan SDM. b. Pelaksanaan kegiatan pembinaan


anggota;
c. Pelaksanaan kegiatan lain sesuai
AD/ART;
d. Jumlah anggota yang memiliki SP2
berdasarkan sebaran provinsi.
24
BAGAIMANA PROSES MENDAPATKAN AKREDITASI BAGI
ASOSIASI PENGEMBANG PERUMAHAN?
TIM ARSAP4
PALING LAMA 5 HARI

25
APA PERSYARATAN UNTUK MENDAPATKAN
SERTIFIKASI PENGEMBANG?

Surat Permohonan SP2 (Sertifikat Pengembang Perumahan)

Melengkapi Data Administrasi

Surat Pernyataan Bukan Pegawai Negeri


Laporan Keuangan
Ketersediaan SDM dan Penanggung Jawab Teknis
Pengalaman Pekerjaan
Surat Kesanggupan Menyampaikan Laporan
Surat Pernyataan Kebenaran Data

Pakta Integritas

26
BAGAIMANA BENTUK USAHA PENGEMBANG
PERUMAHAN YANG DIATUR?

PERORANGAN
Pengembang dengan BADAN USAHA
kualifikasi kecil

Nasional

Berbadan Hukum
BENTUK USAHA

Asing:
• Pengembang mengikuti aturan perundang – undangan

27
BAGAIMANA KLASIFIKASI USAHA PENGEMBANG
PERUMAHAN YANG DIATUR?

KLASIFIKASI
USAHA

Penyediaan Perumahan 01

Penyediaan Kawasan Permukiman 02

Pengelolaan Perumahan dan


Kawasan Permukiman 03

28
BAGAIMANA KUALIFIKASI USAHA PENGEMBANG
PERUMAHAN YANG DIATUR?
Kekayaan bersih dalam
Rp 500 Juta – 10 Milyar
bentuk aktiva lancar

KECIL • 1 orang penanggung jawab usaha


• 1 orang penanggung jawab teknis yang memiliki ijazah S1 Teknik Sipil atau
SDM S1 Teknik Arsitektur

Kekayaan bersih dalam


Rp. 10 Milyar – Rp 100 Milyar
bentuk aktiva lancar

• 1 orang penanggung jawab usaha


MENENGAH • 1 orang penanggung jawab teknis yang memiliki ijazah S1 Teknik Sipil
SDM min. Pengalaman 5 Tahun
• 1 orang penanggung jawab teknis yang memiliki ijazah S1 Teknik Arsitektur
min. Pengalaman 5 Tahun
Kekayaan bersih dalam
Lebih besar dari Rp 100 Milyar
bentuk aktiva lancar

• 1 orang penanggung jawab usaha


BESAR • 1 orang penanggung jawab teknis yang memiliki ijazah S1 Teknik Sipil
min. Pengalaman 7 Tahun
SDM • 1 orang penanggung jawab teknis yang memiliki ijazah S1 Teknik Arsitektur
min. Pengalaman 7 Tahun
• 1 orang penanggung jawab teknis yang memiliki ijazah S1 Teknik Planologi
min. Pengalaman 7 Tahun. 29
APA HAK DAN KEWAJIBAN PENGEMBANG
PERUMAHAN YANG TERSERTIFIKASI?

HAK PENGEMBANG PERUMAHAN KEWAJIBAN PENGEMBANG PERUMAHAN


TERSERTIFIKASI TERSERTIFIKASI

 Melaksanakan usaha penyediaan  Menyampaikan laporan berkala kegiatan


perumahan, penyediaan kawasan usaha pengembang perumahan 1 kali
permukiman, pengelolaan perumahan, dalam 1 tahun kepada:
dan/atau pengelolaan kawasan a. asosiasi pengembang perumahan
permukiman. yang menaunginya; dan
b. Tim ARSAP4/ Tim SRP2 sesuai
kewenangannya.

30
BAGAIMANA PROSES MENDAPATKAN SERTIFIKASI BAGI
PENGEMBANG PERUMAHAN?
TIM ARSAP4
PALING LAMA 5 HARI

31
04
REALISASI BANTUAN
PEMBIAYAAN
PERUMAHAN TAHUN
2019 DAN TARGET
2020
32
KINERJA BANTUAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN TA. 2015-2019
Status : 18 November 2019
FLPP SSB SBUM

237,812
231,324

206,596

202,787

153,570
111,585

99,788
76,489

75,933

70,711
58,469

57,939
23,763
13,152

200

2015 2016 2017 2018 2019


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
33 33
SEBARAN KPR BERSUBSIDI TAHUN 2019
Kalimantan Status : 30 Oktober 2019
Utara Kalimantan
Bangka 268 Timur
Aceh Sulawesi Utara
Belitung 1.454
1.629 1.929
Riau 1.641 Sulawesi Barat
6.376 Kep Riau Maluku
Kalimantan 1.121 Utara
Sumatera 1.822 Gorontalo
Barat 113
Utara 9.299 5.416 525

Sumatera Barat
2.562
Jambi
Sulawesi
4.097
Bengkulu Tengah
2.405 Sumatera Kalimantan 965
Selatan Tengah Kalimantan
7.887 2.459 Sulawesi
Lampung Selatan
Sulawesi Tenggara
2.928 DKI Jakarta 5.923
Selatan 2.719
102 7.052
Banten Papua Barat
8.446 668
Jawa Barat
37.110
Papua
Jawa Tengah NTT 887
6.152 871
NTB
DI Yogyakarta
2.058
139 Bali Maluku
Jawa
1.503 92
Timur
7.964 34
Pelaksanaan Penyaluran BP2BT TA 2019
Pemohon PENETAPAN DANA SETELAH SP3K (6.067
PEMOHON)
Minat PERMOHONAN KE SATKER: PERMOHONAN KE SATKER:
6.067 Pemohon
BP2BT
DILUAR DATA RUMI PENGUJIAN 3.644 1.737 21
5.890 orang (65%) OTOMATIS&MANUAL: unit unit unit
TOTAL
1.733 Pemohon
9.057 orang
TERBIT SK*):
DARI DATA RUMI 526 Pemohon
3.167 orang (35%) 0 4 0 661
TERBIT SLF: unit unit unit unit
52 Pemohon
Proses
Pemberkasan oleh Sebab Tidak Memenuhi Syarat
TPP
2.042 orang AKAD:
46 Pemohon • Belum memiliki NPWP
23% • Debitur membatalkan permohonan salah
SP3K Sedang diverifikasi satunya karena pindah skema
Bank948 orang PROSES KPPN:
• Jumlah tabungan kurang dari yang
67% 10% 46 Pemohon
dipersyaratkan
6.067 orang
• Lebar rumah hanya 4 meter
CAIR KE REK DEBITUR:
• Jumlah penghasilan tidak sesuai dengan yang
31 Pemohon / Rp 1,234 M
dipersyaratkan
*) Memenuhi Syarat: 479 Pemohon 35
*Status: 19 November 2019 Tidak Memenuhi Syarat: 47 35
Usulan Alokasi Dana BP2BT dan Rencana Top Up 2020
Alokasi Dana BP2BT dalam Program NAHP
ALOKASI DANA BP2BT TARGET UNIT
Asumsi Nilai
KETERANGAN
JUTA USD Konversi USD JUTA RUPIAH Bantuan TOTAL 2018 2019 2020
(JUTA RUPIAH)
Alokasi Dana BP2BT dalam
205 13.500 2.767.500 27 102.500 20.500 41.000 41.000
Loan Agreement NAHP
Perubahan Target Berdasarkan: 205 13.500 2.767.500 40 69.188 3 7.500 61.185
1. Revisi Nilai Bantuan Paling
Tinggi 205 14.400 2.952.000 40 73.800 3 7.500 66.297
2. Konversi Rupiah – USD
Usulan Revisi Alokasi Dana
134,5 14.400 1.936.800 40 48.420 3 7.500 40.917
Dalam Loan Agreement

Alokasi DIPA DJPI 2020 Eksisting Usulan TOP UP DANA BP2BT TA 2020*)
Jumlah Unit Alokasi (Rp) Jumlah unit Alokasi (Rp)

312 8,7 M 66.297 2.652 M


36
Berdasarkan target BP2BT dalam Alokasi Dana BP2BT Program NAHP tahun 2020
36
Rencana Sebaran Lokasi BP2BT TA 2020
Jumlah Kab/Kota Jumlah TPP Kab/Kota Jumlah Kab/Kota Jumlah TPP Kab/Kota
No Provinsi No Provinsi
Prioritas TA 2020 TA2020 Prioritas TA 2020 TA2020
1 JAWA TENGAH 20 29
2 JAWA BARAT 7 12 13 BANTEN 9 7
3 MALUKU 5 11 14 KEPULAUAN RIAU 4 9
NUSA
4 TENGGARA 5 10 15 JAMBI 5 9
TIMUR 16 JAWA TIMUR 27 38
5 SULAWESI 4 7 17 DI YOGYAKARTA 5 11
TENGAH
6 BENGKULU 6 11 18 GORONTALO 6 13
7 SULAWESI 7 11 19 SULAWESI BARAT 7 11
TENGGARA
8 SUMATERA 13 18 20 LAMPUNG 7 12
UTARA
9 BALI 4 6 21 KALIMANTAN 7 16
SELATAN
10 SUMATERA 2 4
SELATAN 8 13
11 KALIMANTAN 5 9 22
BARAT SULAWESI SELATAN
12 RIAU 10 15 6 9
23 NUSA TENGGARA
BARAT
TOTAL 112 182
37
RENCANA BANTUAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN TA. 2020
TARGET TAHUN 2020

TAPERA/
BA 999.03 BA 999.07 BA 033
SMF

TAPERA/
TAPERA/
FLPP*
FLPP* SSB**
SSB** SBUM
SBUM BP2BT
BP2BT
SMF
SMF

Rp. 3.869,19
Rp. 11 Triliun Rp. 600 Miliar Rp. 13,44 Miliar
Miliar

102.500 unit 0 unit 150.000 unit 8.460 unit 312 unit

Keterangan:
*) Termasuk pengembalian pokok sebesar Rp. 2 Triliun
**) Pembiayaan subsidi untuk tahun-tahun penerbitan sebelumnya (Tahun 2020 SSB dihentikan)

38
38
05
INISIATIF KPBU
PERUMAHAN

39
Major Project Perumahan RPJMN 2020-2024

Penyediaan Rumah Susun Perkotaan Salah Satu Konsep Yang Dapat


Dalam Kerangka Public Housing System
Apartemen transit sebagai pilihan hunian yang layak dan terjangkau
dengan lokasi yang strategis di perkotaan atau dekat dengan simpul
Target: transportasi dan pusat kegiatan
• 500.000 unit Rumah Susun Sederhana Sewa 1. Menghuni Apartemen Transit
• 500.000 unit Rumah Susun Sederhana Milik Masyarakat menghuni apartemen transit yang
tersedia sambil menabung untuk dapat membeli
TOTAL KEBUTUHAN INDIKATIF ANGGARAN: Rp hunian milik
350 T
2. Mengakses Fasilitas Pembiayaan Perumahan

KPBU Setelah 3 – 5 tahun menghuni apartemen transit dan


APBN Swasta menabung, masyarakat mengakses fasilitas
pembiayaan perumahan seperti KPR atau produk
pembiayaan lainnya

BUMN SBSN
3. Membeli Hunian Milik Sendiri
Selain menyediakan hunian yang layak dan terjangkau di perkotaan,
Major Project yang diusulkan diharapkan dapat membentuk sistem Masyarakat berhasil membeli hunian milik sendiri
perumahan publik yang profesional (Rumah Susun Milik) 40
RENCANA PEMBANGUNAN IBU KOTA NEGARA (IKN)
3 TAHAPAN UTAMA
PEMBANGUNAN
TAHAP IKN :
Masterplan dan Desain Kawasan (2019 – 2020)
1
TAHAP Pembangunan infrastruktur dasar (jalan, drainase, bendungan, embung, air bersih dll) dan landscape kawasan melalui
2 mekanisme design-and-build (2020 – 2023). Groundbreaking dijadwalkan pada pertengahan 2020

TAHAP Pembangunan rumah dan gedung perkantoran (Kementerian/Lembaga) melalui mekanisme design-and-build (2020 – 2024)
3

123,2 T APBN
89,4 T
APBN; 19.20%
SWASTA; 26.20%

KPBU
KPBU; 54.60%
253,4 T
KPBU dapat menjadi solusi pembiayaan
Kombinasi PJPK dan Quasi PJPK di setiap Sektor
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 41
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAANINFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
TAHAPAN PEMBANGUNAN
MENUJU VISIUM
2030
RENSTRA PUPR GAP VISIUM VISIUM
2015 - 2019 2017 - 2019 2020 – 2024 2030

Bendun
Kapasitas Tampung Kapasitas Tampung Kapasitas Tampung Kapasitas Tampung gan
50 m3/c/th (baseline 57,75 m3/c/th 68,11 m3/c/th 120 m3/c/th multifun
2014) Anggaran Rp.306 T Anggaran Rp.577 T Anggaran Rp.1.423 T gsi 100%
Anggaran Rp.316 T untuk
memen SMA
uhi RT
Jalan Mantap 97% Jalan Mantap 99% kapasita
Jalan Mantap 94%
s
LIVIN
Jalan Mantap 98% Jalan Tol 824 Km Jalan Tol 1.500 Km Jalan Tol 2.000 Km
tampun G
Jalan Tol 1000 Km Jalan Baru 1.320 Km Jalan Baru 2.500 Km Jalan Baru 3.000 Km
Jembatan Baru/FO Jembatan Baru/FO
g 120 (Huni
Jalan Baru 2650 Km Jembatan Baru/FO m3/kapit
Jembatan Baru/ FO 39.000 M 60.000 M 70.000 M an
a/ tahun
29.859 M Anggaran Rp.183 T Anggaran Rp.330 T Anggaran Rp.448 T Cerda
Anggaran Rp.278 T Investasi Rp.202 T Investasi Rp.243 T Investasi Rp.390 T s)

100% Air Minum 78% Air Minum 88% Air Minum 100% Air Minum Jalan 99% mantap yang
0 ha Kumuh 27.000 ha Kumuh 17.000 ha Kumuh 0 ha Kumuh terintegrasi antar moda dengan
100% Sanitasi 75% Sanitasi 85% Sanitasi 100% Sanitasi memanfaatkan sebanyak-
Anggaran Rp.128 T Anggaran Rp.45 T Anggaran Rp.128 T Anggaran Rp.170 T banyaknya material lokal dan
menggunakan teknologi recycle

5 jt Backlog MBR 3 jt Backlog MBR


5,4 jt Backlog MBR Pembangunan 3,9 juta Pembangunan 4,88 juta
5,4 jt Backlog MBR Pembangunan 2,76 unit unit
Pembangunan 4,47 juta juta unit Anggaran Rp.780 T Anggaran Rp.1.220 T Sumber:
unit Anggaran Rp.414 T 20%-30% APBN/APBD 20%-30% APBN/APBD Peraturan Menteri PUPR No.26/PRT/M/2017
Anggaran Rp.186 T 10% APBN/APBD 70%-80% 70%-80% tentang Panduan Pembangunan Budaya Integritas
90% Masyarakat Swasta/Masyarakat Swasta/Masyarakat di Kementerian PUPR
Peraturan Menteri PUPR No.13.1/PRT/M/2015
tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 42 42


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
MENGAPA KPBU?
Total Kebutuhan anggaran untuk penyediaan
infrastruktur adalah sebesar 2.058 Triliun

APBN**
780
623
triliun
TRILIU
N

NON APBN
30.27% 577
1.43 TRILIU
N
triliun 573 PERUMAHA

5 69.73% TRILIU SUMBER


DAYA AIR
N

INF RA
ST
R P E R RUK TU
M UK IM
AN
128
TRILIU
N
JALAN DAN
JEMBATAN “
Anggaran Pemerintah (APBN) Hanya Mampu
Memenuhi 30% dari Total Kebutuhan Anggaran 43
6
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KPBU
Koordinasi dengan Investor
instansi lain yang
terlibat
(Ekuitas)

Ekuitas Deviden
Availability
Payment Pembayaran
Jakons
BADAN Kontraktor
Pemb.
PJPK KPBU USAHA Konstruksi
(SPV) Hutang & Lembaga
Bunga Keuangan

Pelayanan Pembiayaan
Infrastruktur User Pay

Dukungan Pengguna
Pemerintah
(untuk
(Publik)
meningkatkan
kelayakan
proyek KPBU)
Pihak lain:
 Bappenas sebagai perencanaan nasional bertugas
• PJPK : Penanggung Jawab Proyek Kerjasama yaitu pengkoordinasian, peru-musan dan pelaksanaan
Menteri / Kepala Lembaga / Kepala Daerah / BUMN/D kebijakan, serta pemantauan, evaluasi, dan pengen-dalian
sebagai penyelenggara infrastruktur sebagaimana perencanaan pembangunan nasional di bidang KPBU
peraturan perundang-undangan
• Badan Usaha: Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha  Kementerian Keuangan sebagai penyelenggara
Milik Daerah, badan usaha swasta yang berbentuk keuangan negara & penyedia fasilitas dukungan kelayakan
proyek; 44
Perseroan Terbatas, badan hukum asing, atau koperasi 7
 PT. PII Memberikan Penjaminan Pemerintah
QUICKWINS KPBU PERUMAHAN (1)

2 . G a n g W a r u –K o t a P o n t i a n a k
Kalimantan Barat

Tanah Pemda
Tanah Masyarakat
Tanah BMN PUPR
Tanah Pengembang

3. Ciumbeleuit-Kota Bandung
1.Pasar Sekanak– Jawa Barat
Kota Palembang 4.Cisaranten Bina Harapan-Kota Bandung
Sumatera Selatan Jawa Barat
5 . P A L D A M –K o t a B a n d u n g
Jawa Barat
6 . V i d a –K o t a B e k a s i 45
Jawa Barat 8
QUICKWINS KPBU PERUMAHAN
No Nama Proyek Lokasi Status Lahan Jenis KPBU Status sampai saat ini
1 Proyek KPBU Rumah 28 Ilir, Ilir Bar. II, Kota BMD Kota Palembang Solicited Penyiapan Studi Pendahuluan (SP)
Susun Sekanak, Kota Palembang (Pemda)
Palembang (tepi sungai
Musi)
2 Proyek KPBU Rumah Jl. WR. Supratman Tanah Negara Solicited Identifikasi
Susun Gang Waru, Kota Gang. Waru, Kel. Benua (Tanah Masyarakat),
Pontianak Melayu Darat, Kec. sertipikat yang telah
Pontianak Selatan terbit yaitu:
• Hak Guna Bangunan
(HGB) ada 4 dan
• Hak Milik (HM) ada 29
3 Proyek KPBU Rumah Jl. Bukit Indah, BMN PUPR Solicited Pengajuan fasilitasi SP kepada
Susun Ciumbeleuit Kel. Hegarmanah, Sudah Bersertifikat Bappenas
Kec. Cicadap,
Kota Bandung
4 Proyek KPBU Rumah Komplek Pusjatan BMN PUPR Solicited Sudah mengirimkan surat ke Deputi
Susun Cisaranten Bina Jl. AH. Nasution Sudah Bersertifikat Bidang Sarana dan Prasarana
Harapan - Ujung Berung Kota Bandung Bappenas terkait dengan
Permohonan Fasilitasi SP dan OBC
5 Proyek KPBU Rumah Jalan Jakarta Komplek BMD Kota Bandung Solicited Proses pengajuan DPP ke Kemenkeu
Susun PALDAM Paldam III Siliwangi (Pemda)
Kec. Batununggal
Kota Bandung
6 Proyek KPBU Rumah Jl. Tirta Utama No.1, Tanah Pengembang Unsolicited Pengajuan Ke Menteri PUPR terkait
Susun Vida Bekasi Bumiwedari, Pra Studi Kelayakan dan Studi
Bantargebang, Kota Kelayakan
Bekasi, Jawa Barat

46
USULAN BARU LOKASI POTENSIAL
KPBU PERUMAHAN
Pasar Manggis Sei Mangkei
Setiabudi,Jakarta
1 Kabupaten Simalungun,
Sumatera Utara (tepi
2 sungai)

Batu Ampar, Arra,


dan,Muka Kuning
Bangka Belitung
(3 lokasi) Kota Batam,
kota Pontianak,
Kalimantan Barat (tepi sungai) 3 Kepulauan Riau

SO Kota Balikpapan
LI T ah a Kalimantan Timur
CI p
TE Ident
D if
Awal ikasi
* 5

*kecuali untuk lokasi di Batu Ampar, Kota Batam sudah 47


dilakukan Penyusunan SP
ALUR PROSES
KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA

12 48
DUKUNGAN DAN JAMINAN PEMERINTAH
UNTUK PROYEK KPBU

KEMENTERIAN
KEMENTERIAN
DUKUNGAN KEUANGAN
KEUANGAN

DANA
DANA
VIABILITY
VIABILITY GAP
GAP PENJAMINAN
PENJAMINAN
PDF
PDF INFRASTRUKTUR
INFRASTRUKTUR AP
AP
FUND (VGF)
FUND (VGF) (IIGF)
(IIGF) (SMI/IIF)
(SMI/IIF)
KONTRIBUSI
KONTRIBUSI
PERSIAPAN
PERSIAPAN RESIKO
RESIKO PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN RESIKO
RESIKO
BIAYA
BIAYA
PROYEK
PROYEK KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PROYEK
PROYEK DEMAND
DEMAND
KONSTRUKSI
KONSTRUKSI

PERSIAPAN LELANG KONSTRUKSI OPERASI


JAMINAN

Resiko Resiko Resiko Resiko


Penentua Resiko
Periode Dana Pengatura Pengadaa
n Resiko Politik
Naik Tanah n Tarif n Tanah

49
SKEMA BENTUK KERJASAMA
PJPK
KEMENKEU (Pemerintah
Daerah)

Project Development
Facility (PDF)

Perjanjian Regres
Top-up AP
PT PII

Perjanjian
Penjaminan

Perjanjian KPBU

BADAN USAHA

Pembayaran COLLECTING
Ketersediaan UNIT/
Layanan (AP) BLUD

INVESTOR Pembayaran
dan Tarif/Sewa
LENDERS Pembiayaan
Services/Layanan PENGGUNA
LAYANAN

50
51
T E R I M A KA S I H

52

Anda mungkin juga menyukai