Anda di halaman 1dari 23

NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI

TEKNIS RDTR ADA TIDAK


LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
I BAB I PENDAHULUAN
Dasar Hukum Penyusunan v Pada raperda sudah terdapat dasar hukum 
RDTR matek bisa mengikuti raperda
Tinjauan Terhadap RTRW v
Kota

Tinjauan Terhadap v
Kebijakan Dan Strategi
RTRW Kabupaten
Tujuan RDTR v
II BAB II KETENTUAN
UMUM
Istilah Dan Definisi v
Kedudukan RDTR Dan v
Peraturan Zonasi
Fungsi Dan Manfaat RDTR v
Dan Peraturan Zonasi
Kriteria Dan Lingkup v (1) Lingkup wilayah RDTR meliputi batas Cek pada peta SHP deliniasi BWP
Wilayah Perencanaan yang ditentukan berdasarkan aspek
RDTR Dan Peraturan administratif, mencakup seluruh
wilayah daratan Kawasan Perkotaan
Zonasi
Karawang dan Cikampek seluas lebih
kurang 36.254 hektar beserta ruang
udara di atasnya dan ruang di dalam
bumi.
(2) Wilayah RDTR sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), meliputi:
a. BWK Karawang, mencangkup
Kecamatan Klari, Telukjambe Barat
dan Telukjambe Timur
b. BWK Karawang Utara,
mencangkup Kecamatan Karawang
Timur dan Kecamatan Karawang
Barat.
c. BWK Cikampek, mencangkup
Kecamatan Cikampek, Kecamatan
Purwasari, Kecamatan Kotabaru,
Kecamatan Tirtamulya dan
Kecamatan Jatisari

Masa Berlaku RDTR v


III BAB III TUJUAN
PENATAAN BWP
Profil Singkat Wilayah v Terdapat pada Bab 1 Gambaran Umum.
Perencanaan * Sebaiknya bab 1 membahas mengenai dasar
hukum yang digunakan dalam RDTR, Tinjauan
terhadap RTRW, tinjauan terhadan kebijakan
dan strategi, dan tujuan RDTR
Isu Strategis Wilayah v Terdapat pada BAB 1 Gambaran Umum
Perencanaan *
Tujuan Penataan BWP Mewujudkan Kawasan Perkotaan Karawang v Pada matek :
menjadi Kota Industri Berkelanjutan, yang hijau Terdapat pada BAB 2. Sebaiknya dipindahkan ke
dan nyaman, yang didukung dengan kegiatan Bab 3. Bab 2 membahas mengenai ketentuan
pertanian di Kawasan Hinterlandnya. umum RDTR

Pada raperda belum terdapat tujuan penataan


BWP
Kebijakan Dan Strategi v
Penataan BWP
IV BAB IV RENCANA POLA
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
RUANG
KONSEP PENGEMBANGAN Terdapat pada peta rencana struktur ruang a. Sub BWP I berfungsi sebagai Pada raperda terdapat pada bagian rencana
SISTEM PUSAT-PUSAT * Kawasan Perkotaan Karawang permukiman skala rendah dan sedang struktur ruang  riganti rencana pembagian
serta pertanian lahan basah. BWP dan blok
1. A1-41361-I-001, Desa
Pancawati
2. A2-41361-I-002, Desa Cek pada peta SHP kesesuaian pembagian blok
Pancawati
3. A3-41361-I-003, Desa Duren
4. A4-41361-I-004, Desa Gintung
5. A5-41361-I-005, Desa
Cibalongsari
6. A6-41361-I-006, Desa
Cibalongsari
7. A6-41361-I-006, Desa Duren
8. A7-41361-I-007, Desa Duren
9. A8-41361-I-008, Desa Duren
10. A9-41361-I-009, Desa
Pancawati
11. A10-41361-I-010, Desa
Pancawati
12. A11-41361-I-011, Desa
Pancawati
13. A12-41361-I-012, Desa
Pancawati
14. A13-41361-I-013, Desa Duren
15. A14-41361-I-014, Desa
Cibalongsari
16. A14-41361-I-014, Desa Duren
17. A15-41361-I-015, Desa
Cibalongsari
18. A16-41361-I-016, Desa
Cibalongsari
19. A17-41361-I-017, Desa
Cibalongsari
20. A18-41361-I-018, Desa
Belendung
21. A19-41361-I-019, Desa
Belendung
22. A20-41361-I-020, Desa
Belendung
23. A21-41361-I-021, Desa
Belendung
b. Sub BWP II berfungsi sebagai
permukiman skala rendah sampai
tinggi, kawasan industri dan kawasan
pertanian lahan basah.
1. B1-41371-II-001, Desa Gintung
2. B2-41371-II-002, Desa
Anggadita
3. B3-41371-II-003, Desa
Anggadita
4. B4-41371-II-004, Desa
Anggadita
5. B5-41371-II-005, Desa
Anggadita
6. B6-41371-II-006, Desa Klari
7. B7-41371-II-007, Desa Klari
8. B8-41371-II-008, Desa Klari
9. B9-41371-II-009, Desa
Anggadita
10. B10-41371-II-010, Desa
Gintung
11. B11-41371-II-011, Desa Klari
12. B12-41371-II-012, Desa Klari
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
13. B13-41371-II-013, Desa Klari
14. B14-41371-II-014, Desa Klari
15. B15-41371-II-015, Desa Klari
c. Sub BWP III dengan pembagian fungsi
sebagai permukiman kepadatan rendah
sampai tinggi, kawasan perdagangan
dan jasa skala kabupaten, perkantoran
skala kabupaten serta industri dan
lapangan golf.
1. C1-41361-III-001, Desa
Telukjambe
2. C2-41361-III-002, Desa
Pinayungan
3. C3-41361-III-003, Desa
Pinayungan
4. C4-41361-III-004, Desa
Pinayungan
5. C5-41361-III-005, Desa
Sirnabaya
6. C6-41361-III-006, Desa
Puseurjaya
7. C6-41361-III-006, Desa
Sirnabaya
8. C6-41361-III-006, Desa
Sukaluyu
9. C6-41361-III-006, Desa Wadas
10. C7-41361-III-007, Desa
Sukaluyu
11. C8-41361-III-008, Desa
Sukaluyu
12. C9-41361-III-009, Desa
Puseurjaya
13. C10-41361-III-010, Desa
Sukaluyu
14. C11-41361-III-011, Desa
Sukaluyu
15. C12-41361-III-012, Desa
Sukaharja
16. C13-41361-III-013, Desa
Sukaharja
17. C14-41361-III-014, Desa
Sukaharja
18. C15-41361-III-015, Desa
Sukaharja
19. C16-41361-III-016, Desa
Puseurjaya
20. C17-41361-III-017, Desa
Puseurjaya
21. C17-41361-III-017, Desa
Sirnabaya
22. C17-41361-III-017, Desa
Telukjambe
23. C18-41361-III-018, Desa
Sirnabaya
24. C19-41361-III-019, Desa
Telukjambe
25. C20-41361-III-020, Desa
Telukjambe
26. C21-41361-III-021, Desa
Pinayungan
27. C22-41361-III-022, Desa
Pinayungan
28. C22-41361-III-022, Desa
Telukjambe
29. C23-41361-III-023, Desa
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
Telukjambe
30. C24-41361-III-024, Desa
Telukjambe
d. Sub BWP IV dengan pembagian fungsi
sebagai permukiman kepadatan rendah
sampai tinggi, kawasan perdagangan
dan jasa skala kabupaten, perkantoran
skala kabupaten, serta lapangan golf.
1. D1-41361-IV-001, Desa
Margakaya
2. D2-41361-IV-002, Desa
Margakaya
3. D2-41361-IV-002, Desa Wadas
4. D3-41361-IV-003, Desa
Karangligar
5. D3-41361-IV-003, Desa
Margamulya
6. D4-41361-IV-004, Desa
Karangligar
7. D4-41361-IV-004, Desa
Margamulya
8. D4-41361-IV-004, Desa
Sukamakmur
9. D4-41361-IV-004, Desa
Wanasari
10. D5-41361-IV-005, Desa
Karangmulya
11. D5-41361-IV-005, Desa
Mulyajaya
12. D6-41361-IV-006, Desa
Karangmulya
13. D7-41361-IV-007, Desa
Karangligar
14. D7-41361-IV-007, Desa
Margamulya
15. D8-41361-IV-008, Desa
Margakaya
16. D9-41361-IV-009, Desa Wadas
17. D10-41361-IV-010, Desa
Margakaya
18. D10-41361-IV-010, Desa
Wadas
19. D11-41361-IV-011, Desa
Wadas
20. D12-41361-IV-012, Desa
Wadas
21. D13-41361-IV-013, Desa
Sukamakmur
22. D14-41361-IV-014, Desa
Sukamakmur
23. D15-41361-IV-015, Desa
Purwadana
24. D16-41361-IV-016, Desa
Parungsari
25. D17-41361-IV-017, Desa
Purwadana
26. D18-41361-IV-018, Desa
Purwadana
27. D19-41361-IV-019, Desa
Purwadana
28. D20-41361-IV-020, Desa
Purwadana
29. D21-41361-IV-021, Desa
Purwadana
e. Sub BWP V dengan pembagian fungsi
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
sebagai permukiman kepadatan rendah
sampai sedang dan kawasan pertanian
lahan basah beririgasi teknis.
1. E1-41361-V-001, Desa
Wanasari
2. E2-41361-V-002, Desa
Karangmulya
3. E2-41361-V-002, Desa
Mulyajaya
4. E3-41361-V-003, Desa
Mulyajaya
5. E4-41361-V-004, Desa
Mulyajaya
6. E5-41361-V-005, Desa
Karangmulya
7. E6-41361-V-006, Desa
Karangmulya
8. E7-41361-V-007, Desa
Mulyajaya
9. E8-41361-V-008, Desa
Mekarmulya
10. E9-41361-V-009, Desa
Mekarmulya
11. E10-41361-V-010, Desa
Mekarmulya
12. E11-41361-V-011, Desa
Karangligar
13. E12-41361-V-012, Desa
Karangligar
14. E13-41361-V-013, Desa
Margamulya
15. E14-41361-V-014, Desa
Margakaya
16. E15-41361-V-015, Desa Wadas
17. E16-41361-V-016, Desa
Karangligar
18. E17-41361-V-017, Desa
Karangligar
19. E17-41361-V-017, Desa
Sukamakmur
20. E18-41361-V-018, Desa
Parungsari
21. E19-41361-V-019, Desa
Parungsari

RENCANA POLA RUANG


Rencana Zona Lindung Kawasan Lindung, terdiri dari: a. Zona Perlindungan Kawasan Bawahannya Pada matek :
1. Kawasan Perlindungan Setempat (PS) (LB)  Kode zona untuk rawan bencana sebaiknya
 Sempadan Sungai (PS-1) b. Zona Perlindungan Setempat; (PS) disesuaikan dengan pedoman Permen PU No.
1. Sub Zona Sempadan Tol; (PS.1)
 Sempadan Saluran irigasi (PS-2) 2. Sub Zona Sempadan Jaringan Jalan:
20 Tahun 2011 yaitu RB atau
 Sempadan Danau (PS-3) (PS.2)  Kawasan rawan bencana dapat menjadi
2. Kawasan Hutan Kota 3. Sub Zona Sempadan Rel Kereta Api; pertimbangan dalam peraturan zonasi
3. Kawasan Rawan Bencana (LR) (PS.3) sebagai peraturan tambahan, sehingga pola
 Tanah Longsor (LR-1) 4. Sub Zona Sempadan Sungai; (PS.4) ruang di wilayah yang terkena kawasan
 Genangan/ Banjir (LR-2) 5. Sub Zona Sempadan Jaringan rawan bencana mempunyai 2 aturan. Aturan
SUTT/SUTET; (PS.5) dasar dan TPZ overlay zoning
4. Ruang Terbuka Hijau
c. Zona Lindung Alami (RTH);
 Hutan Penelitian (RTH-1)  Hutan kota dapat masuk ke klasifikasi RTH
1. Sub Zona RTH Publik (RTH1)
 RTH Infrastruktur (RTH-2) 1.a Sub-sub Zona RTH Taman Unit
 RTH Taman Lingkungan (RTH-3) Lingkungan; (RTH 1.1) Raperda :
 TPU (RTH-4) 1.b Sub-sub Zona RTH Pemakaman; Sesuiakan kode klasifikasi zona raperda dan
 Sempadan Jalan (RTH-5.1) (RTH 1.2) matek  matek dapat menyesuaiakan dengan
1.c Sub-sub Zona RTH Hutan Kota; raperda
 Sempadan Rel (RTH-5.2) (RTH 1.3)
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
1.d Sub-sub Zona RTH Pelestarian Cek pada peta klasifikasi zona untuk zona
Alam; (RTH 1.4) lindung
1.e Sub-sub Zona RTH Perlindungan
Plasma Nutfah, Eks Situ; (RTH
1.5)
2. Sub Zona RTH Privat; (RTH 2)
d. Zona Rawan Bencana (RB).

Zona Hutan Lindung


Zona Perlindungan v  Zona Perlindungan terhadap kawasan Pada raperda :
Terhadap Zona Di bawahannya sebagaimana dimaksud Perlu disebutkan luasan total
Bawahannya pada Pasal 8 ayat (2) huruf a dengan
sebaran yaitu:
o Blok 001; Blok 002; Blok
003; Blok 006; Blok 007;
Blok 009; Blok 010; Blok
0012; Blok 013; Blok 014;
Blok 015; Blok 016; Blok
017; Blok 018; Blok 019;
Blok 020; Blok 023; Blok
0024 Sub BWP III;
o Blok 001; Blok 002; Blok
003; Blok 004; Blok 006;
Blok 007; Blok 008; Blok
009; Blok 010; Blok 011;
Blok 012; Blok 013; Blok
014; Blok 016; Blok 017;
Blok 018; Blok 019; Blok
020; Blok 021; Blok 022
Sub BWP IV;
o Blok 001; Blok 002; Blok
003; Blok 007; Blok 008;
Blok 009; Blok 019; Sub
BWP V

Zona Perlindungan Sempadan Sungai v (1) Rencana zona perlindungan setempat Pada matek :
Setempat Kawasan sempadan sungai yang terdapat di sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8  Pada kawasan perlindungan setempat belum
kawasan perencanaan meliputi sempadan Sungai ayat (2) huruf b, meliputi : menjelaskan detail lokasi pada blok apa dan
a. Sub Zona Sempadan Tol;
Citarum dan Cibeet, sempadan anak sungai dan dengan luasan berapa
b. Sub Zona Sempadan Rel Kereta
sempadan saluran Irigasi Tarum Timur yang Api;
melintas di kawasan perencanaan. c. Sub Zona Sempadan Sungai; Pada raperda :
d. Sub Zona Sempadan Jaringan Belum disebutkan luasan total untuk zona
Sempadan Irigasi SUTT/SUTET; perlindungan setempat
Sempadan irigasi yang berada diwilayah (2) Sub Zona Sempadan tol sebagaimana
perencanaan ditetapkan dengan ketentuan dimaksud pada ayat (2) huruf b angka 1 Matek dan raperda terdapat ketidak sesuaian
sebagai berikut : seluas kurang lebih 36.85 (Tiga puluh dalam pengklasifikasian zona  perlu
enam koma delapan lima) hektar
a. Untuk saluran irigasi bertanggul ditetapkan disesuiakan
dengan sebaran yaitu :
mempunyai sempadan dengan lebar sama a. Ruas jalan tol Jakarta-Cikampek
dengan tinggi tanggul atau sekurang- pada Blok 001; Blok 002; Blok
kurangnya 1 m diukur dari tepi luar tanggul 003; Blok 004 Sub BWP I
b. Untuk saluran irigasi yang tidak mempunyai b. Ruas jalan tol Jakarta-Cikampek
tanggul ditetapkan mempunyai sempadan pada Blok 001 Sub BWP IV
dengan lebar sama dengan kedalaman saluran (3) Sub Zona Sempadan rel kereta api
atau sekurang-kurangnya 1 m diukur dari tepi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b angka 3 seluas kurang lebih
luar saluran
24.03 (Dua puluh empat koma nol tiga)
hektar dengan sebaran yaitu :
Sempadan Jalan TOL a. Ruas rel kereta api Kosambi
Sempadan jalan Tol merupakan kawasan/jalur pada Blok 006; Blok 007; Blok
hijau sepanjang kiri dan kanan jalan Tol, yang 008; Blok 009 Sub BWP I
berfungsi sebagai penyangga bagi kegiatan lain. b. Ruas rel kereta api pada sub
Arahan garis sempadan jalan tol pada lingkungan BWP II.
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
perumahan adalah 6 meter dihitung dari batas (4) Sub Zona Sempadan sungai
terluar/tepi pagar, untuk perkantoran, sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
perdagangan dan jasa dan fasilitas umum huruf b angka 4 seluas kurang lebih
167.83 (seratus enam puluh tujuh koma
minimal 10 meter dari tepi pagar, sedangkan
delapan tiga) hektar dengan sebaran
untuk industri minimal 20 meter dari tepi pagar. yaitu :
a. Blok 001; Blok 006; Blok 007;
Sempadan SUTET Blok 009; Blok 010; Blok 012;
Sempadan SUTET merupakan kawasan sepanjang Blok 013; Blok 014; Blok 015;
kiri kanan jalur SUTET, yang berfungsi sebagai Blok 016; Blok 017; Blok 018;
penyangga bagi kegiatan lain. Sempadan SUTET Blok 019; Blok 020; Blok 023;
yang ada di kawasan perencanaan yang melintasi Blok 024 Sub BWP III
b. Blok 001; Blok 002; Blok 003;
di Sub BWP 1. Adapun arahan pengaturan
Blok 004; Blok 006; Blok 007;
sempadan SUTET sebesar 13,5 meter di kanan Blok 008; Blok 009; Blok 010;
dan kiri jalur SUTET tersebut. Blok 011; Blok 012; Blok 013;
Blok 014; Blok 016; Blok 017;
Blok 018; Blok 019; Blok 020;
Blok 021; Blok 022 Sub BWP IV
c. Blok 001; Blok 002; Blok 003;
Blok 007; Blok 008; Blok 009;
Blok 0019 Sub BWP V
(5) Sub Zona Sempadan Jaringan
SUTT/SUTET sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b angka 5 adalah
garis sempadan dengan jarak 64 m
dengan sebaran yaitu pada kecamatan
Teluk Jambe Timur, Teluk Jambe Barat
dan Kecamatan Klari.

Zona Ruang Terbuka Hijau RTH Hutan Kota v (6) Zona Lindung Alami sub Zona RTH Pada matek :
Hutan Kota akan dikembangkan menjadi RTH Publik sebagaimana dimaksud pasal 8  Pada setiap zona dan subzona RTH belum
dengan tema Wisata Air & Kuliner yang dapat ayat (2) huruf c angka 1 seluas kurang menyebutkan detail lokasi dan luasan
lebih 707.7 (Tujuh ratus tujuh koma
berfungsi sebagai area retensi banjir dan sentra
tujuh) hektar, meliputi:
wisata kota, dengan KDH minimum adalah 70%. a. Sub Zona RTH Publik Pada raperda :
Dan akan dikembangan dengan tema Edu-Park, 1. Sub-sub zona RTH  Klasifikasi zona matek dan raperda
yang dapat berfungsi sebagai area resapan air, Taman Unit terdapat perbedaan matek dapat
serta pengembangan wisata edu-park dengan Lingkungan; menyesuaiakan dengan raperda
KDH manimum 70%. Hutan kota terdapat di 2. Sub-sub zona RTH
Klari, Kawarang Timur dan Karawang Barat Pemakaman; Cek apakah sudah 20 % RTH
dengan luasan masing-masing 1,5 Ha 3. Sub-sub Zona RTH
Pelestarian Alam.
b. Sub Zona RTH Privat
Taman c. Sub Zona RTH Taman Unit
Untuk RTH yang berupa taman diwilayah Lingkungan sebagaimana
perencanaan terdiri atas taman privat dan taman dimaksud pada ayat (2) huruf
publik yang terdiri dari Taman RT, Taman W, 1.a seluas 187,89 (Setarus
Taman Kelurahan, dan taman Kecamatan delapan puluh tujuh koma
delapan sembilan) hektar
RTH Jalur Hijau dengan sebaran meliputi :
Zona jalur hijau di wilayah perencanaan beruapa 1. Blok 003; Blok 005;
Blok 007; Blok 008;
jalur hijau pada koridor jalan, RTH pada jalur Blok 009; Blok 011;
pejalan kaki, dan RTH pada saluran udara Blok 012; Blok 013;
tegangan tinggi. Blok 014; Blok 015;
Blok 016; Blok 017;
Pemakaman Blok 018; Blok 019;
Tempat Pemakaman Umum (TPU) adalah ruang Blok 020; Blok 021;
terbuka yang ditujukan untuk menyediakan lahan Blok 022; Blok 023;
bagi pekuburan masyarakat. Sebagai lahan Blok 024 Sub BWP III
2. Blok 001; Blok 002;
pekuburan, biasanya memiliki ruang terbangun Blok 003; Blok 006;
yang tidak terlalu luas dan lahan sisanya ditanami Blok 008; Blok 009;
oleh berbagai jenis pepohonan. Rencana Blok 010; Blok 011;
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
Penyediaan Tempat Pemakaman Umum Blok 012; Blok 013;
diarahkan sebagai berikut : Blok 014; Blok 015;
a. Rencana penyediaan disesuaikan dengan Blok 016 Blok 017;
Blok 018; Blok 019;
kebutuhan dan persebaran yang ada
Blok 020; Blok 021;
b. Penyediaan TPU di diarahkan di setiap Blok 022 Sub BWP IV
kecamatan 3. Blok 003; Blok 008;
c. Mengarahkan TPU menjadi bagian dari RTH Blok 011; Blok 013
dalam bentuk Taman Pemakaman Umum Blok 016; Blok 017;
Blok 019 Sub BWP V
d. Sub Zona RTH Pemakaman
sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf 1.b seluas 14.60
(Empat belas koma enam nol)
Ha dengan sebaran meliputi :
1. Blok 001; Blok 002;
Blok 021 Sub BWP I
2. Blok 003; Blok 004;
Blok 005 Sub BWP II
3. Blok 002; Blok 004;
Blok 005; Blok 008;
Blok 009; Blok 010;
Blok 011; Blok 013;
Blok 015; Blok 018;
Blok 019; Blok 020;
Blok 021; Blok 023;
Blok 024 Sub BWP III
4. Blok 002; Blok 003;
Blok 005; Blok 006;
Blok 007; Blok 009;
Blok 010; Blok 013;
Blok 014; Blok 016;
Blok 017; Blok 018;
Blok 019 Sub BWP IV
5. Blok 009; Blok 012;
Blok 014; Blok 018
Sub BWP V
e. Sub Zona RTH Hutan Kota
sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf 1.c seluas 38.89
(Tiga Puluh Delapan koma
Delapan Sembilan) Ha.
f. Sub Zona RTH Pelestarian
Alam sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf 1.d seluas
…. (………………………………..) Ha
dengan sebaran meliputi Blok
016; Blok 018; Blok 19 Sub
BWP IV
g. Sub Zona RTH Privat
sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) angka 2 seluas 89.94
(Delapan puluh Sembilan
koma Sembilan empat) Ha
dengan sebaran meliputi :
1. Blok 001; Blok 002;
Blok 003; Blok 004;
Blok 005; Blok 007;
Blok 008; Blok 009;
Blok 011; Blok 012;
Blok 013; Blok 014;
Blok 015; Blok 016;
Blok 017; Blok 018;
Blok 019; Blok 020;
Blok 021; Blok 022;
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
Blok 023; Blok 024
Sub BWP III
2. Blok 001; Blok 002;
Blok 003; Blok 006;
Blok 008; Blok 009;
Blok 010; Blok 011;
Blok 012; Blok 013;
Blok 014; Blok 015;
Blok 016 Blok 017;
Blok 018; Blok 019;
Blok 020; Blok 021;
Blok 022 Sub BWP
IV
3. Blok 003; Blok 008;
Blok 011; Blok 013
Blok 016; Blok 017;
Blok 019 Sub BWP V
h.
Zona Suaka Alam Dan 
Cagar Budaya
Zona Rawan Bencana Alam Kawasan Rawan Bencana Banjir v Pada matek :
Zona Rawan Bencana terhadap kawasan
Kawasan rawan bencana ditetapkan dalam bawahannya sebagaimana dimaksud pada Pasal  Belum menyebutkan lokasi dan luasan pada
rangka memberikan perlindungan semaksimal 8 ayat (2) huruf d dengan sebaran yaitu zona dan subzona kawasan rawan bencana
mungkin atas kemungkinan bencana alam Kawasan rawan bencana adalah kawasan  Menjadi pertimbangan untuk aturan
terhadap fungsi lingkungan hidup dan kegiatan perencanaan rawan banjir disekitar aliran tambahan dalam TPZ
lainnya. Zona rawan bencana di wilayah Sungai Citarum pada Sub BWP III dan IV.
perencanaan merupakan zona rawan bencana Pada raperda :
genangan air/banjir (RB-1). Rawan bencana Perlu penyesuaian lokasi rawab bencana
banjir diwilayah perencanaan ditetapkan pada
sekitar daerah aliran sungai Citarum seperti di Cek pada peta batasan deliniasi rawab bencana
Desa Dusun Bambu. (perlu menjadi pertimbangan dalam zoning
map)

Kawasan Rawan Bencana Kebakaran


Kawasan rawan kebaran ditetapkan pada
kawasan permukiman dengan intensitas
kepadatan tinggi yang berada di Kelurahan
Karawang Wetan, Kelurahan Adiarsa Barat di
Kecamatan Karawang Timur dan Kelurahan
Nagasari, Kelurahan Karawangpawitan,
Kelurahan Karawang Kulon, dan Kelurahan
Tanjung Pura di Kecamatan Karawang Barat
Zona Lindung Lainnya
(Contoh: Zona Lahan
Pertanian Pangan
Berkelanjutan / LP2B)
Rencana Zona Budidaya Kawasan Budidaya, terdiri dari: (1) Rencana Zona Budidaya meliputi: Pada raperda :
1. Perumahan Permukiman a. Zona Perumahan; (R)  Kode Zona untuk peruntukan khusus
2. Perdagangan Jasa 1. Sub Zona Perumahan Kepadatan sebaiknya mengikuti Permen PU 20/2011
Tinggi (R.1)
3. Pemerintahan pada lampiran I. contoh :
2. Sub Zona Perumahan Kepadatan
4. Kawasan Militer Sedang (R.2) Peruntukan khusus (KH) untuk IPAL pada
5. Fasilitas Pelayanan Umum dan Sosial 3. Sub Zona Perumahan Kepadatan lampiran 1 Permen PU 20/2011 yaitu KH-3
6. Industri Rendah (R3) sedangkan pada raperda KH-1  perlu
7. Infrastruktur Kota b. Zona Perdagangan Dan Jasa;(K) disesuaikan, dst untuk klasifikasi zona
8. Kawasan Pertanian Kota 1. Sub Zona Perdagangan Pasar Peruntukkan Khusus; Pertahanan Keamanan
Tradisional; (K.1) pada rapera (HK) sebaiknya sesuiakan
2. Sub Zona Pusat Perdagangan dan dengan Permen yaitu KH-1
Jasa; (K.2)
3. Sub Zona Perdagangan dan Jasa
 Apabila terdapat sub zona maka perlu
linier (K.3) disebutkan sub zonanya dalam raperda.
Misalkan : industri pada raperda Bagian
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
c. Zona Campuran; (C) Keempat mengenai klasifikasi zona hanya
1. Sub Zona Campuran Tinggi; (C.1) terdapat zona saja yaitu zona industri,
2. Sub Zona Campuran Sedang; (C.2) sedangkan pada pasal 21 mengenai zona
d. Zona Perkantoran Pemerintahan; (KT)
industri terdapat sub zona aneka industri,
1. Sub Zona Perkantoran Pemerintah;
(KT.1) sub zona industri kecil dan sub zona industri
2. Sub Zona Perkantoran Swasta (KT. mesin dan logam  perlu ada kode
2) klasifikasi sub zona Industri yang mengikuti
e. Zona Sarana Pelayanan Umum; (SPU) lampiran 1 permen PU 20/2011
1. Sub Zona SPU Pendidikan;(SPU.1)
2. Sub Zona SPU Kesehatan; (SPU.2) Cek pada SHP, klasifikasi zona dalam peta,
3. Sub Zona SPU Peribadatan; (SPU.3) apakah sesuai
4. Sub Zona SPU Olahraga; (SPU.4)
5. Sub Zona SPU Transportasi; (SPU.5)
6. Sub Zona SPU Sosial Budaya;
(SPU.6)
f. Zona Industri (I)
g. Zona Pertahanan dan Keamanan; (HK)
h. Zona Pertanian; (PL)
i. Zona Khusus; (KH)
1. Sub Zona IPAL (KH.1)
2. Sub Zona Infrastruktur
Perkotaan Pengolahan Sampah
dengan Teknologi Ramah
Lingkungan (KH.2)
Klasifikasi Zona sebagaimana dimaksud Ayat (1)
sampai Ayat (3) tercantum pada Tabel 1 dan
Tabel 2 dalam Lampiran 3.

Zona Perumahan Dasar pertimbangan yang digunakan dalam v (1) Zona perumahan kepadatan tinggi Pada matek :
rencana peruntukan blok untuk kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)  Tidak mencantumkan lokasi dan luasan serta
perumahan di kawasan perencanan di masa yang huruf a angka 1 seluas kurang lebih sub zona. Misalkan kepadatan tinggi, rendah
299.44 (Dua ratus Sembilan puluh
akan datang adalah sebagai berikut: dan sedang
Sembilan koma empat empat) hektar
 Arahan RTRW Kabupaten Karawang dengan sebaran yaitu :
 Daya Dukung Lahan a. Blok 001; Blok 002; Blok 003; Pada raperda :
 Hubungan fungsional antar komponen Blok 004; Blok 005; Blok 006; Pada raperda sudah membagi klasifikasi zona
pembentuk ruang Blok 007; Blok 008; Blok 009; berdasarkan Permen PU  matek dapat
 Pertumbuhan prediksi penduduk Blok 010; Blok 014; Blok 015; menyesuaiakan dengan raperda
Blok 016; Blok 018; Blok 019;
Blok 020; Blok 021 Sub BWP I Cek luasan raperda dan SHp
b. Blok 001; Blok 002; Blok 003;
Blok 005; Blok 006; Blok 008;
Blok 009; Blok 010; Blok 011
Sub BWP II
c. Blok 003; Blok 004; Blok 005;
Blok 018; Blok 019; Blok 020;
Blok 021; Blok 022 Sub BWP III
d. Blok 002; Blok 003 Sub BWP IV
(2) Zona perumahan kepadatan sedang
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf a angka 2 seluas kurang lebih
3494.41 (Tiga ribu empat ratus
Sembilan puluh empat koma empat
satu) hektar dengan sebaran yaitu :
a. Blok 002; Blok 003; Blok 008;
Blok 009; Blok 010; Blok 011;
Blok 012; Blok 013; Blok 014;
Blok 016; Blok 017; Blok 018;
Blok 021 Sub BWP I
b. Blok 004; Blok 006; Blok 007;
Blok 008; Blok 009; Blok 010;
Blok 011; Blok 012; Blok 013
Sub BWP II
c. Blok 001; Blok 002; Blok 003;
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
Blok 005; Blok 007; Blok 008;
Blok 009; Blok 010; Blok 011;
Blok 012; Blok 013; Blok 014;
Blok 015; Blok 016; Blok 018;
Blok 021; Blok 022; Blok 023;
Blok 024 Sub BWP III
d. Blok 002; Blok 003; Blok 005;
Blok 006; Blok 007; Blok 008;
Blok 009; Blok 010; Blok 011;
Blok 012; Blok 013; Blok 014;
Blok 015; Blok 016; Blok 017;
Blok 018; Blok 019; Blok 020;
Blok 021; Blok 022 Sub BWP IV
e. Blok 002; Blok 003; Blok 011;
Blok 012; Blok 013; Blok 016;
Blok 019 Sub BWP V
(3) Zona perumahan kepadatan rendah
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf a angka 3 seluas kurang lebih
290.02 (dua ratus Sembilan puluh koma
nol dua) hektar dengan sebaran yaitu :
a. Blok 001; Blok 012; Blok 013;
Blok 014; Blok 017; Blok 018;
Blok 021 Sub BWP I
b. Blok 011; Blok 012; Blok 013;
Blok 014; Blok 015 Sub BWP II
c. Blok 006; Blok 007; Blok 010;
Blok 017 Sub BWP III
d. Blok 011; Blok 012; Blok 016;
Blok 017; Blok 018; Blok 019
Sub BWP IV
e. Blok 001; Blok 004; Blok 005;
Blok 006; Blok 007; Blok 008;
Blok 009; Blok 010; Blok 011;
Blok 017; Blok 018; Blok 019
Sub BWP V
(4) Rencana Zona Budidaya sebagaimana
dimaksud Ayat (1) sampai Ayat (4)
tercantum pada Gambar 6 Lampiran
8.
Zona Perdagangan Dan Rencana peruntukan zona perdagangan dan jasa v (1) Zona perdagangan dan jasa Pada matek :
Jasa merupakan peruntukan tanah yang merupakan sebagaimana dimaksud pada pasal 8  Tidak mencantumkan lokasi dan luasan serta
bagian dari kawasan budidaya difungsikan untuk ayat (3) huruf b meliputi : pembagian sub zona
a. Sub Zona Perdagangan Pasar
pengembangan kegiatan usaha yang bersifat
Tradisional/ Perdagangan Jasa
komersial, tempat bekerja, tempat usaha, serta Deret; Pada raperda :
tempat hiburan dan rekreasi, serta fasilitas b. Sub Zona Pusat Perdagangan Sudah menyebutkan pembagian klasifikasi
umum/sosial pendukungnya. dan Jasa/ Perdagangan Jasa sesuai dengan Permen Pu 20/2011  matek
Tunggal; dapat menyesuaiakan
Untuk lebih jelasnya peruntukan zona c. Sub Zona Perdagangan dan Jasa
perdagangan dan jasa ini dapat dilihat pada tabel linier/ Perdagang dan Jasa Cek luasan raperda dan SHP
rencana pola ruang serta peta rencana zona Kopel
(2) Sub Zona Perdagangan Pasar
perdagangan dan jasa kawasan perencanaan yang
Tradisional/ Perdagangan Jasa Deret
di rinci per Sub BWP. sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf b angka 1 seluas kurang lebih
Berdasarkan tabel proyeksi kebutuhan fasilitas 130.1 (Seratus tiga opuluh koma satu)
perdagangan di atas, Kawasan Perkotaan hektar dengan sebaran yaitu :
Karawang pada tahun 2037 membutuhkan 92 a. Blok 005; Blok 011; Blok 012;
unit Pertokoan Lingkungan, 31 unit Blok 019 Sub BWP I
Pasar/Pertokoan Lingkungan, 8 unit Pusat b. Blok 001; Blok 005; Blok 009
Perbelanjaan/Niaga dan 2 unit Pusat Sub BWP II
c. Blok 008; Blok 011; Blok 012;
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
Perbelanjaan/ Pasar Skala Kota/Grosir. Blok 013; Blok 015; Blok 016;
Blok 018 Sub BWP III
d. Blok 007; Blok 008; Blok 009;
Blok 010; Blok 011; Blok 012;
Blok 013; Blok 014; Blok 016;
Blok 018; Blok 019; Blok 020;
Blok 021; Blok 021; Blok 022
Sub BWP IV
(3) Sub Zona Pusat Perdagangan dan Jasa/
Perdagangan Jasa Tunggal sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b seluas
kurang lebih 102.85 (Seratus dua koma
delapan lima) hektar dengan sebaran
yaitu :
a. Blok 004; Blok 005; Blok 007;
Blok 008 Sub BWP I
b. Blok 001; Blok 002; Blok 009;
Blok 010 Sub BWP II
c. Blok 001; Blok 003; Blok 004;
Blok 005; Blok 007; Blok 008;
Blok 009; Blok 010; Blok 011;
Blok 012; Blok 013; Blok 014;
Blok 015; Blok 016; Blok 018;
Blok 019; Blok 020; Blok 021;
Blok 022; Blok 023; Blok 024
Sub BWP III
d. Blok 001; Blok 002; Blok 003;
Blok 005; Blok 006; Blok 007;
Blok 008; Blok 009; Blok 010;
Blok 011; Blok 012; Blok 013;
Blok 014; Blok 015; Blok 016;
Blok 017; Blok 018; Blok 019;
Blok 020; Blok 021; Blok 022
Sub BWP IV
e. Blok 001; Blok 002; Blok 003;
Blok 005; Blok 006; Blok 007;
Blok 009; Blok 009; Blok 010;
Blok 011; Blok 019 Sub BWP V
(4) Sub Zona Perdagangan dan Jasa linier/
Perdagang dan Jasa Kopel sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c seluas
kurang lebih 52.76 (Lima puluh dua
koma tujuh enam) hektar dengan
sebaran yaitu :
a. Blok 005; Blok 007; Blok 020;
Blok 21; Blok 22 Sub BWP IV

Zona Perkantoran Rencana peruntukan perkantoran di kawasan v (1) Zona Perkantoran Sebagaimana Pada matek :
perencanaan ini adalah peruntukan ruang yang dimaksud pada pasal 8 ayat (3) huruf d  Tidak mencantumkan lokasi dan luasan serta
merupakan bagian dari kawasan budidaya yang meliputi : pembagian sub zona
a. Sub Zona Perkantoran
difungsikan untuk pengembangan kegiatan
Pemerintah;
pelayanan pemerintahan dan tempat b. Sub Zona Perkantoran Swasta Pada raperda :
bekerja/berusaha dilengkapi dengan fasilitas (2) Zona Perkantoran Sub Zona  Pada raperda sudah ada alokasi ruang dan
umum/sosial pendukungnya. Perkantoran Pemerintah sebagaimana luasan  matek dapat menyesuaiakan
dimaksud pada ayat (3) huruf d angka 1  Sudah terdapat pembagian klasifikasi zona
seluas kurang lebih 3.16 (Tiga koma sesuai Permen
satu enam) hektar dengan sebaran
yaitu :
Cek pada peta SHP kesesuian luasan raperda
a. Blok 002; Blok 003; Blok 004;
Blok 007; Blok 009 Sub BWP I dan matek
b. Blok 008; Blok 009; Blok 011;
Blok 013; Blok 018; Blok 019;
Blok 020; Blok 021 Sub BWP III
c. Blok 006; Blok 008; Blok 009;
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
Blok 010; Blok 013; Blok 014;
Blok 015; Blok 016; Blok 018;
Blok 019 Sub BWP IV
d. Blok 003; Blok 008; Blok 011;
Blok 014; Blok 019 Sub BWP V
(3) Zona Perkantoran Sub Zona
Perkantoran Swasta sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf d angka 2
seluas kurang lebih 4.78 (Empat Koma
tujuh delapan) hektar dengan sebaran
yaitu :
a. Blok 013; Blok 014; Blok 016;
Blok 018; Blok 019 Sub BWP IV
b. Blok 005 Sub BWP V

Zona Sarana Pelayanan Fasilitas Pendidikan v (1) Zona sarana pelayanan umum Pada matek :
Umum Perkiraan kebutuhan dan luas lahan sarana sebagaimana dimaksud pada pasal 8  Tidak mencantumkan lokasi dan luasan serta
pendidikan dilakukan dengan mengacu pada daya ayat (3) huruf e terdiri dari : pembagian sub zona
a. Sub Zona SPU Pendidikan;
tampung ruang penduduk di kawasan
b. Sub Zona SPU Kesehatan;
perencanaan. Jumlah fasilitas pendidikan c. Sub Zona SPU Peribadatan; Pada raperda :
menurut jenjangnya serta kebutuhan luas d. Sub Zona SPU Olahraga;  Sudah terdapat pembagian klasifikasi zona
lahannya hingga tahun 2037 adalah sebagai e. Sub Zona SPU Transportasi; menurut Permen PU 20/2011
berikut. f. Sub Zona SPU Sosial Budaya  Sudah terdapat alokasi ruang dan luasan
(2) Sub Zona sarana pelayanan umum namun untuk SPU sosial budaya belum
Fasilitas Kesehatan pendidikan sebagaimana dimaksud
Perkiraan kebutuhan jumlah, jenjang dan luas pada ayat (3) huruf e angka 1 seluas
Cek pada peta SHP kesuaian luas dengan
kurang lebih 25.63 (Dua lima koma
lahan fasilitas kesehatan di kawasan perencanaan raperda
enam tiga) hektar dengan sebaran
dilakukan dengan mengacu pada daya tampung yaitu :
ruang penduduk. Fasilitas kesehatan saat ini di a. Blok 003; Blok 008; Blok 010
kawasan perencanaan sampai saat ini masih bisa Sub BWP I
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan b. Blok 001; Blok 003; Blok 009
masyarakat. Berdasarkan tingkat Sub BWP II
desa/kelurahan, jumlah sarana kesehatan sampai c. Blok 003; Blok 004; Blok 007;
dengan akhir tahun perencanaan masih Blok 008; Blok 009; Blok 011;
memenuhi kebutuhan idealnya. Blok 012; Blok 013; Blok 014;
Blok 015; Blok 016; Blok 017;
Blok 018; Blok 021; Blok 022
Fasilitas Peribadatan Sub BWP III
Perkiraan kebutuhan jumlah sarana peribadatan d. Blok 002; Blok 005; Blok 006;
ditentukan berdasarkan jumlah penduduk pada Blok 007; Blok 008; Blok 009;
tahun eksisting sampai tahun yang akan Blok 010; Blok 011; Blok 012;
direncanakan. Untuk sarana peribadatan masjid, Blok 013; Blok 014; Blok 015;
dibutuhkan sebanyak 50 unit dengan lahan seluas Blok 016; Blok 018; Blok 019;
3 Ha. Kebutuhan ini dihitung berdasarkan jumlah Blok 020; Blok 021; Blok 022
Sub BWP IV
masjid yang tersedia yaitu sebanyak 113 unit, e. Blok 003; Blok 004; Blok 008;
dimana jumlah eksisting ini tersedia secara tidak Blok 009; Blok 016; Blok 017;
merata pada masing-masing blok. Sedangkan Blok 018 Sub BWP V
untuk sarana peribadatan lainnya yaitu (3) Sub Zona Sarana pelayanan umum
kebutuhan gereja dan vihara dapat disesuaikan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
dengan kebutuhan masyarakat yang memeluk ayat (3) huruf e angka 2 seluas kurang
agama Kristen, Katolik dan Budha. Jumlah lebih 9.32 (Sembilan koma tiga dua)
eksisting dari sarana peribadatan gereja adalah hektar dengan sebaran yaitu :
a. Blok 003; Blok 004; Blok 009;
sebanyak 4 unit.
Blok 017; Blok 018 Sub BWP I
b. Blok 001; Blok 002; Blok 009;
Fasilitas Sarana Olahraga Blok 011 Sub BWP II
Sarana Olahraga dalah ruang-ruang dalam kota c. Blok 003; Blok 004; Blok 005;
dalam bentuk area/kawasan maupun Blok 007; Blok 008; Blok 009;
memanjang/jalur yang menam-pung kegiatan Blok 011; Blok 012; Blok 013;
sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Blok 014; Blok 015; Blok 016;
kabupaten/kotadan tidak didominasi tanaman. Blok 018; Blok 019; Blok 020;
Blok 021; Blok 022; Blok 023;
Zona sarana olahraga di wilayah perencanaan
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
teridir dari lapangan olahraga, lapangan terbuka, Blok 024 Sub BWP III
dan stadion olahraga. d. Blok 005; Blok 006; Blok 008;
Blok 009; Blok 010; Blok 011;
Blok 012; Blok 013; Blok 014;
Blok 016; Blok 018; Blok 019
Sub BWP IV
e. Blok 008; Blok 013; Blok 019
Sub BWP V
(4) Sub Zona sarana pelayanan umum
peribadatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf e angka 3 seluas
kurang lebih 9.04 (Sembilan koma nol
empat) hektar dengan sebaran yaitu:
a. Blok 001; Blok 002; Blok 003;
Blok 008 Sub BWP I
b. Blok 001; Blok 002; Blok 009;
Blok 010; Blok 011 Sub BWP II
c. Blok 001; Blok 003; Blok 004;
Blok 005; Blok 007; Blok 008;
Blok 009; Blok 010; Blok 011;
Blok 012; Blok 013; Blok 014;
Blok 015; Blok 016; Blok 017;
Blok 018; Blok 019; Blok 020;
Blok 021; Blok 022; Blok 023;
Blok 024 Sub BWP III
d. Blok 002; Blok 003; Blok 005;
Blok 006; Blok 007; Blok 008;
Blok 009; Blok 010; Blok 011;
Blok 012; Blok 013; Blok 014;
Blok 015; Blok 016; Blok 017;
Blok 018; Blok 019; Blok 020;
Blok 021; Blok 022 Sub BWP IV
e. Blok 003; Blok 007; Blok 009;
Blok 009; Blok 010; Blok 011;
Blok 016; Blok 017; Blok 018;
Blok 019 Sub BWP V
(5) Sub Zona sarana pelayanan umum
olahraga sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf e angka 4 seluas kurang
lebih 6.79 (Enam koma tujuh sembilan)
dengan sebaran yaitu :
a. Blok 002; Blok 009 Sub BWP II
b. Blok 003; Blok 004; Blok 005;
Blok 006; Blok 008; Blok 009;
Blok 011; Blok 012; Blok 013;
Blok 015; Blok 018; Blok 019;
Blok 020; Blok 021; Blok 022;
Blok 023; Blok 024 Sub BWP III
c. Blok 004; Blok 005; Blok 007;
Blok 009; Blok 010; Blok 011;
Blok 012; Blok 016; Blok 018;
Blok 019 Sub BWP IV
d. Blok 001; Blok 018 Sub BWP V
(6) Sub Zona Sarana Pelayanan Umum
Transportasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf e angka 5 seluas
kurang lebih 2.76 (Dua koma tujuh
enam) hektar dengan sebaran yaitu :
a. Blok 005; Blok 008; Blok 010
Sub BWP I
b. Blok 005; Blok 009; Blok 010
Sub BWP II
(7) Sub Zona Sarana Pelayanan Umum
Sosial Budaya sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf e angka 6 seluas
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
kurang lebih ……….. (…………………….)
hektar dengan sebaran yaitu :
a. Blok 008; Blok 011; Blok 016;
Blok 019; Blok 020 Sub BWP III

Zona Industri Adapun penjabaran dari peruntukan industri dan v (1) Zona Industri sebagaimana dimaksud Pada matek :
pergudangan adalah sebagai berikut: pada pasal 8 ayat (3) huruf f seluas  Tidak mencantumkan lokasi dan luasan
a. Penjabaran peruntukan lahan industri kurang lebih 19.055,1 (Sembilan Belas
Ribu Lima Puluh Lima Koma Satu)
meliputi Industri Kimia Dasar (I-1), Industri Pada raperda :
hektar terdiri dari :
Mesin dan Logam Dasar (I-2), Industri Kecil (I- a. Sub Zona Aneka Industri; Sudah menyebutkan luasan dan arahan lokasi 
3), Aneka Industri (I-4) dan Pergudangan (I-5) b. Sub Zona Industri Kecil; matek dapat menyesuaikan dengan raperda
c. Sub Zona Industri Mesin dan
b. Penjabaran peruntukan lahan pergudangan Logam; Cek pada peta SHP luasan dengan raperda
meliputi pergudangan terbuka dan (2) Sub Zona Aneka Industri sebagaimana
pergudangan tertutup dimaksud pada ayat (1) huruf a dengan
c. Penjabaran kegiatan industri dan sebaran yaitu :
a. Blok 001; Blok 002; Blok 003;
pergudangan sesuai, daya dukung ekonomi
Blok 004; Blok 010 Sub BWP I
(sumber alam, atau pasar), dan fasilitas b. Blok 001; Blok 002; Blok 003;
pendukung (aksessibilitas, air, tenaga kerja, Blok 005; Blok 009; Blok 010;
perumahan, pengolahan limbah). Blok 011 Sub BWP II
c. Blok 003; Blok 004; Blok 007;
Blok 008; Blok 009; Blok 011;
Blok 016; Blok 019; Blok 021;
Blok 022; Blok 023; Blok 024
Sub BWP III
d. Blok 001; Blok 005; Blok 006;
Blok 008; Blok 009; Blok 010;
Blok 011; Blok 012; Blok 013;
Blok 014; Blok 016; Blok 018;
Blok 019; Blok 020; Blok 021;
Blok 022 Sub BWP IV
(3) Sub Zona Industri Kecil sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan
sebaran yaitu :
a. Blok 005; Blok 007; Blok 008;
Blok 009; Blok 011; Blok 013;
Blok 014; Blok 021 Sub BWP III
b. Blok 005; Blok 006; Blok 008;
Blok 009; Blok 010; Blok 016;
Blok 018; Blok 019; Blok 020;
Blok 021; Blok 022 Sub BWP IV
c. Blok 003; Blok 004; Blok 005;
Blok 006; Blok 007; Blok 008;
Blok 009; Blok 010; Blok 011;
Blok 013 Sub BWP V
(4) Sub Zona Industri Mesin dan Logam
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dengan sebaran yaitu :
a. Blok 008 Sub BWP III

Zona Khusus (1) Zona Peruntukan Khusus sebagaimana 


dimaksud pada pasal 8 ayat (3) huruf i
terdiri dari :
a. IPAL
b. Infrastruktur Perkotaan
Pengolahan Sampah dengan
Teknologi Ramah Lingkungan
(2) Sub Zona IPAL sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf i angka 1 seluas
kurang lebih ……….. (………………………)
hektar dengan sebaran yaitu :
a. Blok 016; Blok 018; Blok 019
Sub BWP IV
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
(3) Sub Zona Infrastruktur Perkotaan
Pengolahan Sampah dengan Teknologi
Ramah Lingkungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf i angka 2
seluas kurang lebih ………..
(…………………….) hektar dengan sebaran
yaitu :
a. Blok 014; Blok 015; Blok 018
Sub BWP III
b. Blok 005; Blok 009; Blok 010;
Blok 013; Blok 014; Blok 016;
Blok 018; Blok 019 Sub BWP IV
(4) Zona Peruntukan Khusus pada BWK
Karawang diuraikan pada gambar
Peta……Lampiran…

Zona Lainnya Pertanian v (5) Zona Pertaanian sebagaimana Pada matek:


 Pemanfaatan ruang pertanian dikembangkan dimaksud pada pasal 8 ayat (3) huruf h  Tidak mencantumkan lokasi dan luasan
dalam rangka mencapai tujuan untuk: terdiri dari :
a. Blok 001; Blok 002; Blok 003;
 Tetap terjaganya kualitas lingkungan Blok 005; Blok 006; Blok 007;
Pada raperda :
 Terciptanya pertumbuhan ekonomi wilayah Blok 008; Blok 009; Blok 011;  Belum ada luasan (perlu ditambahkan)
yang berbasis pada potensi lokal Blok 012; Blok 013; Blok 014;  Apakah ada arahan LP2B ?
 Pengembangan kuantitas dan kualitas Blok 015; Blok 016; Blok 017;
produksi pertanian secara optimal Blok 018; Blok 019; Blok 020;
Blok 021 Sub BWP I
b. Blok 002; Blok 003; Blok 004;
Blok 005; Blok 006; Blok 007;
Blok 008; Blok 009; Blok
010; ;Blok 011; Blok 012; Blok
013; Blok 014; Blok 015 Sub
BWP II
c. Blok 001; Blok 002; Blok 003,
Blok 004; Blok 005; Blok 007;
Blok 008; Blok 009; Blok 010;
Blok 011; Blok 012; Blok 013;
Blok 014; Blok 015; Blok 016;
Blok 017; Blok 018; Blok 019;
Blok 020; Blok 021; Blok 022;
Blok 023; Blok 024 Sub BWP III
d. Blok 001; Blok 003; Blok 005;
Blok 006;Blok 007; Blok 008;
Blok 009; Blok 010; Blok 011;
Blok 012; Blok 013; Blok 014;
Blok 015; Blok 016; Blok 017;
Blok 018; Blok 019; Blok 020;
Blok 021; Blok 022 Sub BWP IV
e. Blok 002; Blok 003; Blok 004;
Blok 005; Blok 006;Blok 007;
Blok 008; Blok 009; Blok 010;
Blok 011; Blok 012; Blok 013;
Blok 014; Blok 015; Blok 016;
Blok 017; Blok 018; Blok 019
Sub BWP V

Zona Lindung Lainnya


Zona Campuran Zona Campuran Sebagaimana dimaksud pada Pada raperda :
pasal 8 ayat (3) huruf c meliputi: Hanya disebutkan zonanya saja namn tidak ada
a. Sub Zona Campuran Tinggi; dan penjelasan lebih lanjut mengenai luasan dan
b. Sub Zona Campuran Sedang.
arahan lokasi
BAB V RENCANA
JARINGAN PRASARANA
Rencana Pengembangan Untuk mewujudkan sistem jaringan jalan yang v (1) Rencana pengembangan jaringan Cek peta
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
Jaringan Pergerakan terintegrasi dan terdistribusi merata di Kawasan pergerakan sebagaimana dimaksud
Perkotaan Karawang maka direncanakan fungsi dalam Pasal 9 ayat (2) di SWK
jaringan jalan untuk Kawasan Perkotaan Karawang terdiri atas :
a. sistem jaringan jalan;
Karawang adalah sebagai dijabarkan dalam peta
b. terminal penumpang;
dan tabel Rencana Fungsi Jalan. (pada tabel 4-1 c. sistem Jaringan Kereta Api;
Rencana Jaringan Jalan) d. Sistem Jalur Pejalan Kaki;dan
e. Sistem Perpakiran.
(2) Rencana prasarana dan sarana Jaringan
Pergerakan sebagaimana dimaksud ayat
(1) dilaksanakan oleh SKPD dan/atau
instansi terkait berdasarkan rencana
induk transportasi/pergerakan
dan/atau instansi bersangkutan yang
diatur dalam Peraturan Bupati.
(3) Rencana induk jaringan
transportasi/pergerakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), menjadi tugas
dan tanggung jawab Kepala SKPD
dan/atau instansi bersangkutan, yang
dilaksanakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
(4) Sistem jaringan jalan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) huruf a terdiri
atas:
a. Jati - Karang Ligar
b. Jl. Suhud Hidayat
c. Walahar - Mulyasari
d. Pinayungan - curug
e. Anggadita - Warung Bambu
f. Purwadana - Parungsari
g. Anggadita - Bengle
h. Teluk Jambe - Galuh Mas

Rencana Pengembangan Rencana pengembangan jaringan v (1) Rencana pengembangan jaringan cek peta
Jaringan energi/kelistrikan di wilayah perencanaan energi/kelistrikan sebagaimana
Energi/Kelistrikan merupakan penjabaran dari jaringan distribusi dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3)
meliputi:
dan pengembangannya berdasarkan semua
a. gardu induk; dan
wilayah perencanaan, khusunya kawasan b. jaringan transmisi tenaga listrik
perkotaan sudah terlayani oleh jaringan listrik (2) Gardu induk sebagaimana dimaksud
yang didistribusi oleh PLN. pada ayat (3) huruf a berada di Blok
Secara keseluruhan jaringan listrik yang melayani 015 Sub BWP IV.
permukiman di wilayah perencanaan berupa (3) Rencana Pengembangan Jaringan
Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) dengan Energi/Kelistrikan sebagaimana
pola mengikuti jaringan jalan lokal dan dimaksud Ayat (1) tercantum pada
Gambar 7 Lampiran 9.
lingkungan. Untuk Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) yang ada di wilayah
perencanaan mengikuti pola jaringan jalan
kolektor dan arteri. Di Wilayah perencanaan juga
terdapat Saluran Udara Tegangan Tinggi.
Rencana Pengembangan Jaringan telekomunikasi meliputi jaringan fix line, v (1) Rencana Pengembangan
Telekomunikasi dilaksanakan dengan Pada rencana seharusnya terdapat
Jaringan Telekomunikasi menara bersama / zone cell plan, dan telepon  rencana pengembangan infrastruktur dasar
umum. Jaringan fix line direncanakan dengan mempertimbangkan jaringan yang
sudah ada ditambah dengan jaringan telekomunikasi yang berupa penetapan lokasi
mempertimbangkan jaringan yang sudah ada pusat automatisasi sambungan telepon;
pada kawasan permukiman dan
ditambah dengan jaringan pada kawasan pengembangan terbangun lainnya.  rencana penyediaan jaringan telekomunikasi
permukiman dan pengembangan terbangun (2) Rencana Pengembangan telepon kabel yang berupa penetapan lokasi
lainnya. Kebutuhan telepon pendudukdi wilayah Telekomunikasi sebagaimana dimaksud stasiun telepon otomat, rumah kabel, dan
perencanaan dilayani oleh PT. Telkom dengan ayat (4) dilaksanakan untuk memenuhi kotak pembagi;
menggunakan sistem jaringan kabel bawah kebutuhan sarana telekomunikasi pada  rencana penyediaan jaringan telekomunikasi
tahun 2034 di Sub BWP I, SUB BWP II, telepon nirkabel yang berupa penetapan lokasi
tanah/VO atau kabel udara yang kemudian akan menara telekomunikasi termasuk menara Base
disalurkan kepada pelanggan. SUB BWP III, SUB BWP IV dan SUB BWP
V sebesar 112.461 sambungan dan 37 Transceiver Station (BTS);
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
Tujuan dari pembangunan jaringan telepon ini STO.  rencana pengembangan sistem televisi kabel
adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan dan (3) Rencana Pengembangan Jaringan termasuk penetapan lokasi stasiun transmisi;
fungsi dari sistem telekomunikasi. Arahan untuk Telekomunikasi sebagaimana dimaksud  rencana penyediaan jaringan serat optik; dan
pengembangan jaringan telepon cenderung ke Ayat (1) sampai Ayat (2) tercantum  rencana peningkatan pelayanan jaringan
pada Gambar 8 Lampiran 10. telekomunikasi.
peningkatan mutu pelayanan dan penambahan
fasilitas komunikasi umum serta peningkatan
efisiensi dan efektivitas pelayanan Cek peta
penyelenggaraan jaringan telepon terutama pada
kawasan industri, perumahan baru, pusat
perkantoran, perdagangan dan jasa, dan kegiatan
lainnya. Pengembangan yang akan dilakukan
mempertimbangkan jumlah calon pelanggan,
rencana jaringan yang akan dikembangkan oleh
Telkom, tingkat perkembangan kawasan yang
akan terjadi, dan efisiensi serta efektifitas
pemasangan sambungan.
Rencana Pengembangan Secara umum, setiap rumah harus dapat dilayani v (1) Rencana Pengembangan Jaringan Air
Bersih dilaksanakan melalui : Belum terdapat
Jaringan Air Minum air bersih yang memenuhi persyaratan untuk  sistem penyediaan air minum wilayah
keperluan rumah tangga. Untuk itu, lingkungan a. Peningkatan kapasitas sebesar
375 L/dt dengan pembangunan kabupaten/kota yang mencakup system
perumahan harus dilengkapi jaringan air bersih jaringan perpipaan dan bukan jaringan
SPAM baru, peningkatan
sesuai ketentuan dan persyaratan teknis yang kapasitas air produksi air perpipaan; bangunan pengambil air baku;
diatur dalam peraturan/ perundangan yang telah minum dan menurunkan  pipa transmisi air baku dan instalasi produksi;
berlaku, terutama mengenai tata cara kehilangan air.  pipa unit distribusi hingga persil;
perencanaan umum jaringan air bersih b. Pengembangan sumber  bangunan penunjang dan bangunan pelengkap;
lingkungan perumahan di perkotaan karawang. distribusi dan jaringan dan
perpipaan air minum di  bak penampung.
Rencana pengembangan jaringan air bersih di Perkotaan Karawang Bagian
Utara dengan mengikuti
wilayah perencanaan masuk dalam Sistem I Cek peta
jaringan jalan yang dibangun
Cabang Karawang (Berdasarkan RIP SPAM 2013). dibawah tanah dengan
Rencana pengembangan SPAM Sistem I melayani membuat gorong-gorong.
daerah Karawang Barat dan Karawang Timur, (2) Rencana Pengembangan Jaringan Air
dimana pada tahapan system ini sistem ini Bersih sebagaimana dimaksud ayat (5)
meningkatkan kapasitas sebesar 375 L/dt dengan dilaksanakan untuk memenuhi
pembangunan SPAM baru yang di kebutuhan air bersih Tahun 2034
interkoneksikan pada sistem yang sudah ada di Seluruh Sub BWP sebesar 743 l/detik.
sistem Karawang. Untuk lebih jelasnya mengenai (3) Rencana Pengembangan Jaringan Air
Bersih sebagaimana dimaksud Ayat (1)
Skematik sistem penyediaan air minum sistem I sampai Ayat (2) tercantum pada
Cabang Karawang Gambar 9 Lampiran 11.

Unit air baku berasal dari Saluran Utama Tarum


Utara Cabang Barat dengan peningkatan
kapasitas pada unit air baku dengan
pembangunan Intake baru sebesar 400 L/dt
dengan dihubungkan oleh pipa transmisi HDPE Ø
800 mm dengan panjang 2.000 meter.

Rencana Pengembangan Saluran drainase yang akan dikembangkan di v Rencana Pengembangan Jaringan drainase Belum terdapat di matek :
Jaringan Drainase wilayah perencanaan merupakan sistem dilaksanakan melalui :  sistem jaringan drainase yang berfungsi untuk
kombinasi antara jaringan drainase sistem (1) Rencana pengembangan jaringan mencegah genangan; dan
tertutup dan sistem terbuka yang dibuat di saluran drainase berdasarkan konsep  rencana kebutuhan sistem jaringan drainase
drainase berwawasan lingkungan yang meliputi rencana jaringan primer,
sebelah kiri dan atau kanan jalan, dengan arah (ecodrain); sekunder, tersier, dan lingkungan di BWP;
pengaliran disesuaikan dengan kondisi topografi (2) Konsep drainase berwawasan Dalam hal kondisi topografi di BWP berpotensi
setempat. Jaringan drainase sistem tertutup lingkungan dilakukan dengan metode terjadi genangan, maka perlu dibuat kolam retensi,
sebagian besar dikembangkan di pusat kolam konservasi, metode river side sistem pemompaan, dan pintu air. Apabila ada
pemerintahan dan perkantoran, pusat kegiatan polder dan metode areal perlindungan
perlu disebutkan lokasinya dimana??
perdagangan dan jasa, serta jalan-jalan utama air tanah;
tertentu, sedangkan jaringan drainase sistem (3) Penerapan sistem jaringan terbuka
pada lokasi sepanjang jalan bertipe Cek peta
terbuka sebagian besar dikembangkan di
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
lingkungan permukiman dan disepanjang jalan lokal dan lingkungan dengan
jaringan jalan. pertimbangan kesinambungan antara
masing-masing saluran;
(4) Penerapan sistem drainase tertutup di
Metode drainase ramah lingkungan: pusat pemerintahan, perdagangan jasa,
 Metode kolam konservasi dan perkantoran, pusat kegiatan
 Metode riverside polder komersial, industri yang mempunyai
 Metode areal perlindungan air tanah lebar jalan bertipe jalan kolektor
dengan aktivitas kegiatan yang tinggi;
(5) Pengurangan jumlah titik
banjir/genangan melalui perbaikan
jaringan drainase yang rusak;
(6) Penataan dan perawatan saluran
drainase yang sudah ada.
(7) Rencana Pengembangan Jaringan
Drainase sebagaimana dimaksud Ayat
(1) sampai Ayat (6) tercantum pada
Gambar 10 Lampiran 12.

Rencana Pengembangan Pelayanan air limbah domestik disamping limbah (1) Rencana Pengembangan Jaringan Air
Jaringan Air Limbah tinja, juga dapat berupa grey water yang Limbah dilakukan dengan pengelolaan
bersumber dari aktifitas dapur, mandi, mencuci air limbah secara on site system dan off
site system.
pakaian, mencuci parabotan dapur pada
(2) Penanganan limbah dengan pelayanan
umumnya berupa sistemon site oleh setiap secara on site system (Septic Tank
rumah tangga. Idealnya air limbah domestik dan Individu) yang dikembangkan pada
non domestik dapat disalurkan melalui saluran kawasan permukiman dengan sistem
pembuangan air limbah (SPAL) non tinja agar pelayanan septik tank individu ataupun
tidak mencemari lingkungan sekitarnya. kolektif.
(3) Penanganan limbah dengan pelayanan
Pengelolaan air limbah terdiri dari dua system secara 0ff site system (Septic Tank
Kolektif/ terpusat) menggunakan
yaitu On-Site System dan Off-Site System
sistem perpipaan dengan membangun
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Terpusat, terutama dikembangkan pada
kawasan perkantoran, pendidikan,
pemerintahan, kawasan komersil, dan
industri.
(4) Penyediaan sarana prasarana
pengolahan limbah industri, limbah
medis, limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3) secara mandiri pada
fasilitas tertentu secara terpadu;
(5) Penanganan limbah tinja dengan
Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT).

Rencana Pengembangan Persampahan 1. Rencana persampahan penentuan TPS


Persampahan :
Prasarana Lainnya Berdasarkan tabel proyeksi timbulan sampah dan penentuan jalur pengangkutan
Rencana Pengembangan Sistem Persampahan
Kawasan Perkotaan Karawang di atas, timbulan dilaksanakan melalui : (belum ada)
sampah tahun 2037 adalah sebesar 1,089,404.74 (1) Peningkatan tingkat pelayanan 2. Rencana evakuasi bencana yang meliputi
m3/tahun. Kebutuhan sarana pengumpulan dan persampahan; jalur evakuasi dan tempat evakuasi
pengangkutan pada tahun 2037 terdiri dari (2) Pengaktifan bank sampah di setiap sementara yang terintegrasi baik untuk
kebutuhan motor sampah, dump truck, container, desa; skala kabupaten/kota, kawasan, maupun
arm roll truck dan transfer depo. Kebutuhan (3) Penambahan jumlah TPS yang lingkungan. (belum ada lokasinya)
motor sampah kapasitas 1,5 ditempatkan di pusat kegiatan
masyarakat seperti pasar, permukiman,
4 - 18
perkantoran, industri, dan sarana sosial
m3 tahun 2037 sebanyak 597 unit dengan lainnya);
penambahan 108 unit. Kebutuhan Dump Truck (4) Pengomposan sampah-sampah organik
kapasitas 6 m3 sebanyak 149 unit dengan dan menyediakan tempat sampah
penambahan 27 unit. Kebutuhan container terpisah untuk sampah organik dan
kapasitas 6 m3 sebanyak 299 unit dengan anorganik;
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
penambahan 54 unit. Kebutuhan Arm Roll Truck (5) Sistem pengolahan TPA controlled
kapasitas 6 m3 sebesar 100 unit dengan sanitary landfill.
penambahan 18 unit, dan kebutuhan transfer (6) Sistem pengelolaan persampahan
rumah tangga (domestik) dan non
depo tipe 2 kapasitas 30 m3 dengan kebutuhan
domestik di yang dilakanakan dengan
sebesar 60 unit dan penambahan sebesar 11 unit. prinsip :
a. Pengurangan sampah dengan
cara daur ulang berbasis
masyarakat (sampah kertas,
sampah kaca, sampah plastic,
dan sampah kering lainnya)
dengan menggunakan konsep
sistem 3R (Reduce, Recycle, dan
Reuse), dan
b. Penanganan (pemilahan,
penampungan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan dan
pemrosesan akhir).
(7) Rencana Pengembangan Sistem
persampahan di BWK Karawang Kota
terdiri dari 15% indiviudal dan 85%
komunal.

BAB IV PENETAPAN SUB Kawasan yang diprioritaskan penangangannya v Kawasan yang diprioritaskan penanganannya di  Tidak ada tema penangana kawasan
BWP YANG dalam RDTR ini dibagi menjadi 6 lokasi, yaitu: Perkotaan Karawang Kota sebagaimana
DIPRIORITASKAN  Pusat BWK dimaksud pada pasal 5 huruf f adalah Kawasan Pada raperda :
Strategis Industri Telukjambe yang berlokasi di
PENANGANANNYA  Koridor Exit Tol Karawang Barat Desa Purwadana di Kecamatan Telukjambe  Perlu disesuiakan dengan matek untuk
 Koridor Exit Tol Karawang Timur Timur. lokasi SBWP priorita
 Koridor Lingkar Utara  Belum ada tema penanganan
 Kawasan Permukiman Padat Kumuh a. Johar
b. Pinayungan
 Pengembangan Kawasan Cek pada peta SHP apakah ada SBWP yang
diprioritaskan
BAB VII KETENTUAN
PEMANFAATAN RUANG
Program Perwujudan v
Rencana Pola Ruang
Program Perwujudan v Program perwujudan pada Zona Lindung
Rencana Jaringan sebagaimana dimaksud Pasal 33 Ayat (1) huruf
Prasarana a meliputi :
a. Zona Hutan Lindung;
b. Zona yang memberikan perlindungan
terhadap zona di bawahnya yang
meliputi zona bergabut dan zona
resapan air;
c. Zona perlindungan setempat yang
meliputi sempadan pantai, sempadan
sungai, zona sekitar danau atau waduk,
dan zona sekita mata air;
d. Zona RTH kota yang antara lain
meliputi taman RT, taman RW, taman
kota dan pemakaman;
e. Zona suaka alam dan cagar budaya;
f. Zona rawan bencana alam yang antara
lain meliputi zona rawan tanah longsor,
zona rawan gelombang pasang, dan
zona rawan banjir; dan
g. Zona lindung lainnya.

Pasal 22
Program perwujudan pada Zona Budidaya
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
sebagaimana dimaksud Pasal 33 Ayat (2) huruf
b meliputi :
a. Perwujudan Penyediaan Fasilitas Sosial
dan Fasilitas Umum;
b. Perwujudan Ketentuan Pemanfaatan
Ruang;
c. Perwujudan Intensitas Pemanfaatan
Blok; dan
d. Perwujudan Tata Bangunan;

Program Perwujudan v Ketentuan Program Perwujudan Rencana


Penetapan Sub BWP Yang Jaringan Prasarana sebagaimana
Diprioritaskan dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri
atas :
Penanganannya
a. Perwujudan Sistem Jaringan
Pergerakan;
b. Perwujudan Sistem Jaringan
Energi Listrik;
c. Perwujudan Sistem Jaringan
Telekomunikasi;
d. Perwujudan Sistem Jaringan Air
Bersih;
e. Perwujudan Sistem Jaringan
Drainase;
f. Perwujudan Sistem Jaringan Air
Limbah;
g. Perwujudan Sistem
Pengelolaan Sampah.

Program Perwujudan
Lainnya (Contoh: Program
Perwujudan Ketahanan
Terhadap Perubahan
Iklim) *
BAB VIII PERATURAN
ZONASI
Ketentuan Kegiatan Dan Klasifikasi Zonasi sebagaimana dimaksud Pasal Pada raperda :
Penggunaan Lahan 118 Ayat (3) dibagi ke dalam sub-zona dengan Terdapat perbedaan klasifikasi zona dan sub
(Termasuk Matrik ITBX) kode sub zona sebagai berikut: zona pada bagian keempat Pasal 8 mengenai
a. zona perlindungan setempat
klasifikasi zona dengan klasifikasi zona pada
(PS) sebagaimana dimaksud
Pasal 115 Ayat (3) huruf a, pasal 119
dibagi ke dalam sub zona
sempadan sungai (PS-1), sub
zona sempadan irigasi (PS-2)
dan sub zona sempadan
situ/danau (PS-3);
b. zona ruang terbuka hijau (RTH)
sebagaimana dimaksud Pasal
115 ayat (3) huruf b, dibagi
kedalam sub zona hutan kota
(RTH-1), sub zona taman (RTH-
2), sub zona jalur hijau (RTH-3)
sub zona pemakaman (RTH-4)
dan Sempadan infrastruktur
(RTH-5);
c. zona rawan bencana
sebagaimana dimaksud Pasal
115 ayat (3) huruf c, dibagi
kedalam sub zona rawan
bencana genangan air/banjir
(RB-1) dan sub zona rawan
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
bencana kebakaran (RB-2);
d. zona perumahan sebagaimana
dimaksud Pasal 115 ayat (3)
huruf d, dibagi kedalam sub
zona perumahan kepadatan
tinggi (R-1), sub zona
perumahan kepadatan sedang
(R-2) dan sub zona perumahan
kepadatan rendah (R-3);
e. zona perdagangan dan jasa (K)
sebagaimana dimaksud Pasal
115 ayat (3) huruf e, dibagi
kedalam sub zona perdagangan
& jasa tunggal (K-1) dan sub
zona perdagangan & jasa deret
(K-2);
f. zona perkantoran (KT)
sebagaimana dimaksud Pasal
115 ayat (3) huruf f, tidak
dibagi kedalam sub;ambar
g. zona sarana pelayanan umum
(SPU) sebagaimana dimaksud
Pasal 115 ayat (3) huruf g,
dibagi kedalam sub zona
pendidikan (SPU-1), sub zona
transportasi (SPU-2), sub zona
kesehatan (SPU-3), sub zona
olahraga (SPU-4) dan sub zona
peribadatan (SPU-5);
h. zona industri (I) sebagaimana
dimaksud Pasal 115 ayat (3)
huruf h, dibagi kedalam sub
zona kawasan industri (I-1);
sub zona industry (I-2);
i. zona peruntukan lainnya (PL)
sebagaimana dimaksud Pasal
115 ayat (3) huruf i, dibagi
kedalam sub zona pertanian
(PL-1) dan sub zona pariwisata
(PL-2).

Ketentuan Intensitas Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 


Pemanfaatan Ruang sebagaimana dimaksud pada Pasal 117
ayat (2) huruf c, ditetapkan melalui
penetapan beberapa faktor yang
mempengaruhi perencanaan ruang,
meliputi:
a. Koefisien Dasar Bangunan
(KDB);
b. Koefisien Lantai Bangunan
(KLB);
c. Koefisien Dasar Hijau (KDH);
d. Koefisien Tapak Basement
(KTB); dan
e. Ketinggian Bangunan (KB);
(2) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan
Ruang sebagaimana dimaksud Ayat (1),
berlaku untuk zona/sub zona yang
sudah ditentukan.
(3) Ketentuan Intensitas Pemanfaatan
Ruang sebagaimana dimaksud Ayat (1),
tercantum dalam Tabel 12 Ketentuan
Intensitas Pemanfaatan Ruang pada
Lampiran 42 , yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan
NO MUATAN MATERI PENUANGAN SUBSTANSI KESESUAIAN TERHADAP RTRW KOTA PENUANGAN DALAM RAPERDA CATATAN & REKOMENDASI
TEKNIS RDTR ADA TIDAK
LENGKAP BELUM ADA
LENGKAP
Daerah ini.

Ketentuan Tata Bangunan Tata bangunan sebagaimana dimaksud dalam 


Pasal 117 ayat (2) huruf d, meliputi:
a. Lahan perencanaan;
b. Tata bangunan gedung,
meliputi:
1. Garis Sempadan
Bangunan;
2. Jarak bebas bangunan;
3. Ramp;
4. Bangunan di bawah
permukaan tanah;
5. Bangunan layang; dan
6. Bangunan tinggi;
7. Tinggi bangunan.
c. Pemanfaatan ruang di atas
permukaan air;
d. Pemanfaatan ruang sempadan
sungai dan waduk/situ; dan
e. Pemanfaatan ruang di bawah
jalur tegangan tinggi.
(2) Setiap orang yang akan melakukan
kegiatan pemanfaatan ruang wajib
memenuhi ketentuan tata bangunan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dan dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan kecuali
ditentukan lain dalam Peraturan Daerah
ini.

Ketentuan Prasarana Dan - 


Sarana Minimal
Ketentuan Pelaksanaan
Ketentuan Tambahan
(Opsional)
Ketentuan Khusus
(Opsional)
Standar Teknis (Opsional)
Ketentuan Pengaturan (1) Teknik pengaturan zonasi (TPZ) TPZ perlu di termuat dalam zoning map
Zonasi (Opsional) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117
ayat (2) huruf e, ditetapkan oleh Bupati
setelah mendapatkan pertimbangan dari
BKPRD dengan tujuan memberikan
fleksibilitas atau pengaturan yang lebih
ketat penerapan PZ pada sub zona.
(2) Penerapan TPZ sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sebagai berikut:
a. bonus dengan kode a;
b. pengendalian pertumbuhan dengan
kode b; dan
c. pertampalan aturan atau overlay
dengan kode c.
d. Pengalihan hak membangun atau
TDR (Transfer of Development
Right) dengan kode d.

Anda mungkin juga menyukai