Anda di halaman 1dari 32

MODUL PERKULIAHAN

Sistem Informasi
Akuntansi
Teknik Dokumentasi &
Pengembangan Sistem

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Fakultas Akuntansi S1 01610005 Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak.
Ekonomi dan
Bisnis 03 Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.
Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.

Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan beberapa Teknik Mahasiswa dapat menjelaskan
Dokumentasi pada sistem informasi, beberapa Teknik Dokumentasi Data,
simbol-simbol yang digunakan untuk membuat Flow Diagram (DFD),
Diagram Aliran Data Logis (DFD), memahami Business Process Diagram,
memberikan beberapa contoh Business dan mengidentifikasi langkah dalam
Process Diagram. Pembahasan di akhir Pengembangan Sistem.
mengenai Pengembang Sistem agar
lebih menghasilkan informasi yang
bermanfaat bagi pengguna sistem
informasi akuntansi.
Pokok Bahasan

 Teknik Dokumentasi
 Data Flow Diagram (DFD)
 Business Process Diagram
 Pengembangan Sistem

Pendahuluan

Suatu sistem informasi merupakan alur cara berpikir yang logis, analitis, dan
melibatkan penggunaan berbagai dokumen sumber agar dapat menggambarkan dengan
tepat apa yang terjadi atau apa yang harus dilakukan dalam proses bisnis, yang umumnya
akan dipilah-pilah ke dalam berbagai siklus. Aliran data, cara berpikir atau memproses
sampai pada menghasilkan informasi yang dibutuhkan tersebut dapat diuraikan berupa
narasi, atau yang diistilahkan sebagai suatu narative description, namun akan lebih
membantu dengan adanya visualisasi dalam bentuk gambar.

Dokumentasi akan menjelaskan cara sistem bekerja, siapa, apa, kapan, dimana,
mengapa, dan bagaimana data dimasukkan ke dalam suatu proses, kemudian bagaimana
pengolahan data, penyimpanannya, serta output informasi yang dihasilkan, termasuk sistem
pengendaliannya.

Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi sangat dibutuhkan oleh akuntan untuk meyakini bahwa


informasi yang dihasilkannya merupakan informasi yang andal dan bisa tepat waktu. Auditor
menggunakan teknik dokumentasi sebagai alat awal untuk meninjau kememadaian sistem
pengendalian di perusahaan, dengan tujuan akhir untuk meyakini bahwa informasi akuntansi
(pelaporan keuangan) yang dihasilkan sistem tersebut bebas dari kesalahan material.

Dokumentasi tersebut diuraikan secara naratif maupun dalam bentuk gambar,


dimana yang akan dibahas disini ada 3 alat, yakni:

1. DFD (Data Flow Diagram = DAD, Diagram Arus Data)

Untuk pembahasan selanjutnya kita akan menggunakan satu istilah saja, yakni DFD.
Diagram ini merupakan deskripsi grafis dari sumber data (data source), arus data, proses
transformasi, penyimpanan data, serta tujuan data (data destination).
2. Flowchart (Bagan Alir)

Istilah selanjutnya yang akan digunakan adalah Flowchart. Flowchart merupakan deskripsi
grafis suatu sistem, dimana jenis flowchart meliputi:

a. Flowchart dokumen – menunjukkan arus dokumen dan informasi antar departemen


atau perpindahan informasi dari satu area pertanggunjawaban ke yang lain dengan
menggunakan dokumen.
b. Flowchart sistem – menunjukkan hubungan antara input, pemrosesan, dan output
sistem informasi secara analitis.
c. Flowchart program – menunjukkan urutan operasi logis komputer yang
menjalankan program suatu sistem informasi.

3. Business Process Diagram

Merupakan deskripsi grafis dari proses bisnis yang digunakan oleh perusahaan.

Data Flow Diagram (DFD)

Diagram aliran data logis, digunakan terutama oleh staf/ahli pengembangan sistem
dalam kegiatan analisis sistem. Analisis sistem sering kali bertindak sebagai penghubung
komunikasi antara pemakai yang membutuhkan jenis-jenis pemrosesan berbasis komputer
dan pemrograman/ staf pendukung sistem yang menyajikan perancangan fisik sistem untuk
memenuhi kebutuhan pemakai. Penggunaan DFD adalah untuk memisahkan secara jelas
proses logis dari analisis sistem dari proses fisik perancangan sistem.

Simbol Diagram Aliran Data Logis (DFD) mempunyai dua tujuan. Pertama, adanya
analisis aliran data. Kedua, lebih menekankan perancangan logis dibandingkan fisik. DFD
menjelaskan arus data dalam organisasi secara grafis. Diagram ini menggunakan simbol
yang ditunjukkan pada Tabel 3.1 berikut ini:

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


3 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Unsur-unsur dalam menggambarkan DFD sebagaimana ilustrasi Gambar 3.1 adalah
sebagai berikut:

 Sumber data (data source) dan tujuan data (data destination):

Adalah entitas yang mengirim atau menerima data yang digunakan atau dihasilkan
oleh sistem. Entitas dapat merupakan sumber atau tujuan. Keduanya diwakili oleh bentuk
persegi. Pada Gambar 3.1 tampak pada komponen A, K, dan J.

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


4 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
 Arus data (Data flow):

Adalah perpindahan data di antara proses, penyimpanan, dumber, dan tujuan. Data
yangmelewati antara penyimpanan data dan sumber atau tujuan harus melewati proses
transformasi data. Arus data diberi label untuk menunjukkan data apa yang mengalir, pada
gambar 3.1 tampak pada komponen B, D, E, dan I. Namun untuk arus data antara proses
dan penyimpanan data biasanya tidak diberi label karena data yang mengalir mungkin bisa
bermacam-macam. Pada gambar 3.1 adalah komponen G.

Meskipun ada 2 atau lebih data yang bergerak bersama, tetap digunakan garis
tunggal. Contohnya pada gambar 3.1 adalah komponen B, yang kemudian oleh Proses C
dipecah dan dikirim ke arah yang berbeda (menjadi arus data D dan E).

Namun apabila terdapat 2 arus data yang berbeda bergerak dari dan ke lokasi yang
sama, maka digunakan 2 garis konektor. Contohnya pada Gambar 3.2. berikut ini:

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


5 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Pada Gambar 3.2 terdapat aliran data (L) Permintaan Pelanggan dari sumber (A)
Pelanggan menuju (C) Proses Pembayaran, dimana Permintaan Pelanggan ini akan dicatat
sebagai salah satu dokumen pendukung untuk melakukan proses penerimaan pembayaran
dari pelanggan kelak. Selain aliran data (L), setelah proses penjualan akan ada lagi aliran
data dari pelanggan menuju proses pembayaran, yakni (B) pembayaran dari pelanggan
beserta dokumen yang menyertainya.

 Proses:

Merepresentasikan transformasi data, pada gambar 3.1 merupakan lingkaran C dan


F.

 Penyimpanan data (data store):

Adalah tempat data disimpan. DFD tidak menunjukkan media penyimpanan fisik
seperti kertas, sebagaimana direpresentasikan dengan dua garis horisontal seperti pada
komponen H.

Apabila Gambar 3.1 diilustrasikan sebagai suatu DFD sederhana mengenai


pelanggan yang membayar piutang ke perusahaan melalui bank, yang kemudian dicatat
oleh perusahaan sampai menjadi informasi yang berguna bagi Manajer Kredit, maka
penjelasan atas aktivitas penerimaan pembayaran dari pelanggan sebagaimana yang
diilustrasikan pada Gambar 3.1 adalah sebagai berikut (Tabel.3.2):

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


6 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Contoh lain dari ilustrasi DFD adalah pada Gambar 3.3 yakni DFD mengenai
pemrosesan penggajian. Diagram aliran data logis memiliki aturan sebagaimana analisis
sistem terstruktur, dimana karakteristik sistem terstruktur dibuat dengan rancangan pola atas
ke bawah (top-down) dan perbaikan lebih lanjut.

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


7 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
FLOWCHART

Flowchart adalah teknik analitis bergambar yang digunakan untuk menjelaskan


beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Bagan alir mencatat
cara proses bisnis dilakukan dan cara dokumen mengalir melalui suatu organisasi.
Flowchart juga digunakan untuk menganalisis cara meningkatkan proses bisnis dan arus
dokumen. Sebagian besar flowchart digambar menggunakan program perangkat lunak
seperti visio, microsoft word, microsoft excel, dan microsoft powerpoint. Flowchart – seperti
DFD - menggunakan seperangkat simbol standar untuk menjelaskan prosedur pemrosesan
transaksi yang digunakan dan arus data. Simbol yang digunakan lebih banyak dari pada
yang digunakan oleh DFD.

Karena banyaknya simbol yang digunakan maka di Amerika terdapat standarisasi


mengenai jenis simbol dan maknanya, yakni Simbol-simbol Bagan Arus dari ANSI X3.5 –
1970 (American National Standard Flowchart Symbols and Their Usage in Information
Processing). ANSI mendefinisikan empat kelompok bagan arus dan mengillustrasikan
penggunaannya. Simbol-simbol tersebut adalah:

 simbol-simbol dasar,

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


8 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
 simbol-simbol masukan/keluaran khusus,

 simbol-simbol proses khusus, dan

 simbol-simbol tambahan.

Masing-masing jenis simbol beserta gambarnya diuraikan sebagai berikut:

1. Simbol –simbol dasar (lihat gambar: 3.4)

Mencakup simbol masukan/keluaran, simbol proses, simbol garis arus, dan simbol
anotasi, simbol komentar. Hal ini berkaitan dengan fungsi pemrosesan data dasar
dan selalu digunakan untuk mewakili fungsi.

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


9 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
2. Simbol-simbol masukan / keluaran (Input/Output) khusus (lihat gambar 3.5)

Mewakili fungsi I/O dan menunjukkan di mana informasi dicatat, atau pola
pengelolaan informasi atau keduanya. Jika tidak ada simbol khusus digunakan
simbol I/O dasar.

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


10 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
3. Simbol-simbol proses khusus (lihat gambar 3.6)

Mewakili fungsi pemrosesan dan sebagai tambahan juga mengidentifikasikan jenis


operasi khusus yang harus dilaksanakan terhadap informasi. Jika tidak ada simbol
khusus, digunakan simbol proses dasar. Simbol-simbol pengabungan, pengambilan,
penyortiran

Dan perbandingan masing-masing digunakan untuk mewakili jenis tertentu dari


fungsi pemrosesan.

4. Simbol-simbol tambahan (lihat gambar 3.7)

Digunakan untuk memperjelas bagan alir atau membuat bagan alir proses menjadi
lebih baik.

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


11 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Ilustrasi Penggunaan simbol flowchart untuk pembelian

Simbol-simbol digunakan dalam bagan arus untuk menggambarkan fungsi-fungsi


informasi atau jenis lain dari sistem. Arah aliran direpresentasikan dengan garis yang ditarik
di antara simbol-simbol. Arah normal dari aliran adalah kiri ke kanan atau atas ke bawah.
Jika arah aliran tidak dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, anak panah terbuka dapat
ditempatkan dalam garis aliran arah yang normal. Jika garis arah aliran terputus karena
keterbatasan halaman, simbol penghubung harus digunakan untuk menunjukkan
keterputusan tersebut. Jika aliran dua arah, dapat ditunjukkan dengan garis tunggal atau
ganda, tetapi arah panah terbuka harus digunakan untuk menunjukan arah aliran normal
dan arah sebaliknya. Gambar 3.8 (a) dan (b) merupakan contoh dari penggunaan simbol-
simbol flowchart pada suatu proses pembelian.

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


12 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran
Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


13 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Jenis-jenis Bagan Arus/ Aliran

1. Bagan Aliran Analitis, Dokumen, dan Distribusi Formulir

Jenis bagan arus ini digunakan baik oleh auditor maupun ahli sistem. Auditor
sering kali memperhatikan aliran dan distribusi dokumen dalam sistem aplikasi
dibandingkan dengan bentuk pemrosesan, terutama saat mengevaluasi
pengendalian intern dari sistem yang berjalan dan yang diusulkan. Pembagian tugas
merupakan elemen yang penting dalam pengendalian intern

- Bagan Aliran Analitis: bagan arus dokumen dan pemrosesan antar entitas yang
berbeda dalam sistem, yang diajukan dalam kolom-kolom terpisah. (Gambar 3.9)

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


14 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
- Bagan Aliran Dokumen: bagan arus dari arus dokumen dalam sistem di mana
simbol yang digunakan hanyalah simbol dokumen. (Gambar 3.10)
- Bagan Distribusi Formulir-formulir: mengilustrasikan distribusi rangkapan
dokumen dalam organisasi. (Gambar 3.11).

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


15 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
2. Bagan Arus/Aliran Sistem

Bagan Arus sistem menggambarkan hubungan antara input, pemrosesan, dan


output sebuah sistem informasi akuntansi. Bagan arus sistem berhubungan dengan
analis sistem. Bagan arus ini digunakan oleh auditor dan ahli sistem. (Gambar 3.12)

3. Bagan Arus Program

Bagan Arus Program (Bagan Arus Blok) menjelaskan urutan logika pemrosesan data
oleh komputer dalam menjalankan sebuah program komputer. Bagan arus ini
digunakan oleh staf/ahli pengembangan sistem. (Gambar 3.13).

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


16 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Berikut ini dapat dilihat bagaimana pembuatan bagan alir analitis dengan ilustrasi yang
menceritakan suatu proses penagihan pembayaran atas pengiriman barang yang telah
terjadi sampai dengan penerimaan pembayaran piutang tersebut. Aktivitas yang dilakukan
diuraikan secara naratif sbb:

Kasir membuka surat yang berisi pembayaran kas kas dan berita/ nota pengirman
uang (remitteance advice) yang dikirimkan pelanggan sebagai pembayaran kewajiban
mereka. Kasir menyajikan total kontrol batch dari kiriman yang diterima dan mengirimkan
dokumen ini ke klerk buku besar untuk pembukuan ke buku besar.

Nota pengiriman dikirimkan ke klerk piutang dagang untuk dibukukan ke dalam kartu piutang
dagang. Kemudian kasir menyiapkan dua rangkap slip penyetoran, menyetorkan kas ke

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


17 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
bank, dan mengarsip rangkap kedua dari slip penyetoran yang telah disahkan oleh bank,
berdasarkan tanggal.

Klerk buku besar membukukan total kontrol batch ke buku besar dan kemudian mengarsip
total kontrol batch berdasarkan tanggal. Klerk piutang dagang membukukan nota pengiriman
uang ke kartu piutang dagang dan kemudian mengarsip nota pengiriman uang berdasarkan
tanggal.

Aktivitas tersebut bertujuan untuk mengilustrasikan penyajian bagan arus analitis


sistem pemrosesan transaksi. Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:

 Merencanakan bagan arus


 Pemilihan Simbol
 Analisis Sistem
 Pembuatan Bagan Arus

Beberapa-hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut:

 Hukum Sandwich

Dalam kedua kasus itu, aliran masukan (dokumen) menuju kedalam simbol proses dan
aliran keluaran (dokumen) ke luar dari simbol proses, atau dengan kata lain setiap simbol
proses harus berada di antara simbol masukan dan simbol keluaran.

 Penggunaan simbol penghubung:

simbol-simbol penghubung digunakan untuk mengliminasi panjangnya garis aliran.


Pasangan simbol penghubung tampak dalam kolom klerk buku besar dan klerk piutang
dagang dalam bagan arus yang lengkap.

 Hubungan-hubungan kolom entitas:

Dalam contoh, kasir menyajikan dua rangkap slip penyetoran, menyetorkan kas ke bank dan
mengarsip rangkap kedua slip penyetoran yang telah divalidasi oleh bank, berdasarkan
tanggal. Bank merupakan pihak terpisah, jadi proses penyetoran pembayaran kas ke bank
ditunjukkan sebagai operasi manual dalam kolom kasir dari bagan aliran.

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


18 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Karena narasi berisi deskripsi pemrosesan oleh buku besar dan klerk piutang dagang,
kedua pihak ditunjukkan dalam kolom terpisah.

Gambar 13.14 (a) dan (b) menunjukkan bagan alir analitis untuk proses di atas.

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


19 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
FLOWCHART vs DFD

Penggunaan flowchart atau DFD dalam mengilustrasikan kegiatan atau aktivitas di


dalam suatu perusahaan tergantung pada informasi apa yang dibutuhkan atau ditekankan.
Berikut ini adalah perbedaan antara Flowchart dengan DFD (Tabel 3.3).

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


20 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Business Process Diagram

Diagram proses bisnis adalah cara visual untuk menjelaskan langkah-langkah atau
aktivitas-aktivitas dalam proses bisnis. Aktivitas ditunjukkan pada diagram ini untuk
memberikan pemahaman yang lebih mudah kepada pembaca mengenai gambaran yang
terjadi dalam suatu proses bisnis. Dasar pada diagram proses bisnis pada buku teks yang
digunakan lebih sedikit pada mematuhi aturan yang mengatur persiapan dan lebih banyak
pada mengkomunikasikan aktivitas dengan jelas yang terlibat. Adapun simbol standar yang
digunakan dibuat oleh Business Process Modelling Initative Notation Working Group.

Table 3.4 berikut ini menunjukkan simbol standar yang digunakan dalam business
process diagram, dan Gambar 3.15 menunjukkan contoh aktivitas yang terkait dengan
penerimaan karyawan sampai dengan penggajiannya.

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


21 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran
Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


22 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Pengembangan Sistem

Untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna sistem informasi


akuntansi, suatu sistem perlu dikembangkan sedemikian rupa mulai dari analisis informasi
apa yang dibutuhkan, bagaimana sistem akan dirancang, sampai pada
mengimplementasikan sistem yang telah dirancang tersebut. Proses tersebut merupakan
suaru pengembangan sistem. Berikut ini akan diuraikan pokok-pokok pemikiran terkait
dengan pengembangan suatu sistem informasi akuntansi.

Hakekat Pengembangan Sistem

Istilah sistem informasi akuntansi mencakup kegiatan pengembangan sistem, menurut


sudut pandang akuntan dan auditor, dilakukan secara profesional. Para Akuntan dapat
melakukan kegiatan pengembangan sistem, baik secara intern untuk perusahaan mereka,
ataupun secara ekstern sebagai konsultan. Kegiatan pengembangan sistem sering kali
menjadi perhatian auditor intern dan ekstern pada saat mereka menelaah pengendalian
sistem informasi sebagai bagian dari tugas audit. Hakekat Pengembangan sistem terdiri tiga
fase umum: analis sistem, perancangan sistem dan implementasi sistem, masing-
masing diuraikan sebagai berikut:

 Analisis sistem meliputi formulasi dan evaluasi solusi masalah sistem. Tujuan umum
analisis sistem dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

- Untuk memperbaiki kualitas informasi


- Untuk memperbaiki pengendalian intern
- Untuk meminimalkan biaya yang berkaitan

 Perancangan sistem adalah proses memspesialisasi rincian solusi yang dipilih oleh
proses analisis sistem. Perancangan sistem termasuk evalusi efektifitas dan efisiensi
relatif perancangan sistem dalam lingkup kebutuhan keseluruhan sistem.
 Implementasi sistem dalah proses penempatan rancangan prosedur-prosedur dan
metode-metode baru atau revisi ke dalam operasi. Implementasi mencakup pengujian
solusi sebelum implementasi, pendokumentasi solusi, dan peninjauan sistem pada saat
operasi permulaan untuk menverifikasi bahwa fungsi-fungsi sistem sesuai dengan
spesifikasi perancangan.

SDLC

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


23 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Suatu sistem harus mampu berkembang untuk terus-menerus menangkap
kebutuhan bisnis. Pada dasarnya pengembangan sistem merupakan suatu siklus, dimana
pada setiap tahapnya dimungkinkan terjadi ‘loop’ atau siklus kecil dimana kita harus kembali
melakukan aktivitas sebelumnya karena berbagai hal demi penyempurnaan sistem dan agar
dapat maju ke tahap berikutnya.

Siklus hidup pengembangan sistem diistilahkan dengan SDLC (System Development


Life Cycle). SDLC atau Konsep Siklus Hidup Pengembangan Sistem mempunyai
implikasi bahwa setiap proyek pengembangan sistem harus dibagi dalam tahap-tahap
berbeda dengan titik pengendalian manajemen yang formal diletakkan diantara tahap-tahap.
Perubahan terhadap sistem informasi akuntansi dapat berupa perubahan kecil atau
maupun perubahan menyeluruh sekaligus pembuatan sistem baru.

SDLC berisi langkah-langkah yang digambarkan pada Gambar 3.16 berikut ini:

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


24 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Seberapapun besarnya perubahan terhadap sebuah sistem, upaya perbaikan yang
dilakukan tetap melalui sebuah proses yang sama yang disebut siklus hidup pengembangan
sistem. Setiap proyek pengembangan sistem akan melalui tahap-tahap SDLC yang pada
umumnya relatif sama, yakni: perencanaan dan analisis sistem; desain sistem; implementasi
sistem.

Dalam setiap langkah dalam SDLC, kecuali langkah terakhir, senantiasa dilakukan
analisis, terutama terkait dengan 5 aspek penting kelayakan:

1. Kelayakan ekonomi – apakah sistem akan mendukung efisiensi waktu, yang, dan
sumer daya yang diperlukan untuk menerapkannya
2. Kelayakan teknis – dapatkan sistem dikembangkan dan diimpelmentasikan
menggunakan teknologi yang ada.
3. Kelayakan hukum – apakah sistem akan menjamin kepatuhan terhadap semua
hukum negara, regulasi perusahaan dan kewajiban kontraktual.
4. Kelayakan jadwal – apakah sistem dapat dikembangkan dan diimplementasikan
sesuai waktu yang dialokasikan
5. Kelayakan operasional – apakah organisasi memiliki akses kepada orang yang dapat
mendesain, mengimplementasikan, dan mengoperasikan sistem yang diajukan dan
apakah orang-orang akan mau menggunakan sistem tersebut.

IPO dan HIPO

Bagan IPO (Input Process Output) dan bagan HIPO (Hierarchy plus Input Process
Output) digunakan terutama oleh staf pengembangan sistem. Keduanya dibedakan tingkat
rincian sistem dalam bagan arus.

Bagan IPO dapat digunakan untuk menyajikan deskripsi naratif masukan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan keluaran sistem yang diinginkan. Bagan IPO menyajikan
sangat sedikit rincian yang berkaitan dengan fungsi pemrosesan, dan digunakan untuk
menganalisis keseluruhan kebutuhan informasi.

Gambar 3.17 merupakan suatu contoh dari Bagan IPO yang berkaitan dengan
sistem penggajian.

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


25 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Bagan HIPO memuat rincian tambahan atas proses dituangkan dalam bagan hirarkhi
IPO. Bagan HIPO terdiri dari sekumpulan bagan yang menggambarkan sistem secara
berjenjang tingkat kedetailannya, yang tergantung pada kebutuhan pemakai. Bagan HIPO
merupakan alat bantu perancangan dan alat dokumentasi.

Gambar 3.18 merupakan contoh Bagan HIPO, dimana dalam suatu Bagan HIPO
terdapat visualisasi secara hirarkis mengenai uraian dari suatu sistem, dalam hal ini
contohnya adalah sistem penggajian.

Setiap tingkatan dalam hirarki tersebut bisa terdiri dari beberapa modul. Untuk setiap
modul harus memiliki satu Bagan IPO. Dengan demikian, dalam suatu HIPO terdiri dari
uraian gambaran visualisasi yang bertingkat, ditambah dengan Bagan IPO untuk setiap
aktivitas di setiap tingkatan tersebut (istilahnya modul).

1. Bagan hierarki (Tabel isi visual)

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


26 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
2. Bagan IPO (satu untuk setiap modul)

Teknik-teknik Naratif

Teknik-teknik naratif sering kali bermanfaat, terutama dalam tahap pengumpulan fakta
dalam analisa sistem. Teknik pengumpulan fakta: wawancara, kuisioner. Teknik naratif
mencakup penelaahan dokumen, seperti: bagan arus, bagan organisasi, prosedur,
pedoman operasi, pedoman referensi, dan catatan-catatan historis.

Analisis Pemanfaatan Sumber Daya

Analis pemanfaatan sumber daya harus selalu dipertimbangkan oleh ahli


pengembangan sistem dalam mengimplementasikan sistem, auditor harus memperhatikan
pemanfaatan sumber daya manakala mereka merencanakan audit. Jadi teknik-teknik sistem

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


27 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
untuk analisis pemanfaatan sumber daya dapat digunakan baik oleh auditor maupun ahli
system.

Teknik-teknik Analisis Keputusan

 Tabel Pencabangan dan Keputusan:

tabel ini terutama digunakan oleh para ahli pengembangan sistem. Seringkali logika
keputusan yang disyaratkan dalam program komputer cukup kompleks untuk
digambarkan dengan simbol-simbol standar bagan arus keputusan.

 Tabel percabangan:

teknik tabular yang digunakan untuk menyajikan fungsi keputusan. Tabel percabangan
digambarkan dengan “Go to” (menuju ke) yang memuat referensi penghubung (simbol
penghubung) atau garis aliran tunggal yang keluar ke simbol lain.

 Tabel keputusan:

digunakan untuk menunjang atau menggantikan penyajian bagan arus jika terdapat
banyak jalur keputusan alternatif. Tabel keputusan menggambarkan tabulasi dari proses
pengambilan keputusan. Seperti tabel percabangan tetapi lebih komplek, karena
berhubungan dengan kriteria keputusan yang banyak. Tabel keputusan dibuat dengan
premis IF – THEN (JIKA-MAKA).

 Metode-metode Matriks:

Metode-metode matrik digunakan oleh auditor maupun ahli sistem. Contoh teknik
matrik : tabel keputusan, kertas kerja (worksheet, spreadsheet).

Pengguna Teknik-teknik Sistem

Pengguna teknik-teknik sistem: audit intern dan ekstern, para personal sistem dan
pengembangan sistem informasi, serta akuntan yang seringkali juga melakukan pembuatan
sistem baik secara intern bagi perusahaan maupun secara ekstern sebagai seorang
konsultan.

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


28 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Penggunaan teknik sistem dari sisi auditor internal dan eksternal secara spesifik
akan tergantung pada penugasannya. Penugasan auditing dikelompokkan menjadi 2
klasifikasi, yakni:

1. Audit intern: bertujuan menetapkan tingkat struktur pengendalian intern - diperlukan


beberapa pengujian ketaatan. Tujuan pengujian ketaatan untuk melihat eksistensi,
efektifitas, dan kontinuitas, serta operasi pengendalian intern yang andal di dalam
organisasi.
2. Audit ekstern: merupakan audit atas laporan keuangan - meliputi pengujian substantif.
Pengujian substantif adalah verifikasi langsung atas laporan keuangan berdasarkan
hasil atas laporan keuangan serta dengan memperhatikan pengendalian internal yang
telah terbentuk dan tampak berdasarkan hasil pengujian pengendalian intern dalam
audit intern secara berkala.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, proyek pengembangan sistem


umumnya terdiri tiga fase, yakni: analis sistem, perancangan sistem, dan implementasi
sistem. Biasanya proses tersebut melibatkan Analis sistem, Perancang sistem dan
Programmer. Teknik sistem yang digunakan oleh masing-masing user berbeda-beda.

Beberapa pengguna utama teknik-teknik sistem dapat diikhtisarkan sebagaimana


dalam Tabel 3.2 berikut ini:

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


29 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Penutup

Pendokumentasian data di perusahaan perlu dibuat dengan teknik-teknik yang


sesuai dengan kebutuhan para pengguna sistem, agar memudahkan bagi pihak perancang
sistem, pihak analis sebagai pengguna sistem, juga pihak yang bertanggung jawab atas
verifikasi pengendalian yang terjadi dengan adanya sistem, seperti internal auditor dan
eksternal auditor.

Pengembangan sistem diperlukan karena berbagai alasan, seperti adanya


perubahan kebutuhan pengguna atau bisnis, perubahan teknologi, mencari/
mempertahankan keunggulan kompetitif, peningkatan produktivitas, dan integrasi sistem
secara komprehensif. Meskipun kebutuhan tersebut dirasakan oleh perusahaan, namun
dalam pelaksanaan atau implementasi seringkali mendapatkan tantangan dari para
pelaksananya, sehingga dibutuhkan berbagai pendekatan terhadap calon pemakai
sepanjang dilakukannya langkah-langkah pengembangan sistem agar sistem tersebut
dirasakan pula kebutuhannya oleh semua pihak.

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


30 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.
Daftar Pustaka

Dini Arwati, Aida Wijaya, Sistem Informasi Akuntansi, Bandung, 2020.

‘20 Sistem Informasi Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


Dini Arwaty, S.E., M.Si.,Ak. http://www.widyatama.ac.id

Endang Darmawan, S.E., M.Si., Ak.


31 Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Dr. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., CA.
Andhika Ligar Hardika, S.E., M.Si., Ak.

Anda mungkin juga menyukai