SIA Modul 03 Teknik Dokumentasi - Pengembangan Sistem
SIA Modul 03 Teknik Dokumentasi - Pengembangan Sistem
Sistem Informasi
Akuntansi
Teknik Dokumentasi &
Pengembangan Sistem
Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan beberapa Teknik Mahasiswa dapat menjelaskan
Dokumentasi pada sistem informasi, beberapa Teknik Dokumentasi Data,
simbol-simbol yang digunakan untuk membuat Flow Diagram (DFD),
Diagram Aliran Data Logis (DFD), memahami Business Process Diagram,
memberikan beberapa contoh Business dan mengidentifikasi langkah dalam
Process Diagram. Pembahasan di akhir Pengembangan Sistem.
mengenai Pengembang Sistem agar
lebih menghasilkan informasi yang
bermanfaat bagi pengguna sistem
informasi akuntansi.
Pokok Bahasan
Teknik Dokumentasi
Data Flow Diagram (DFD)
Business Process Diagram
Pengembangan Sistem
Pendahuluan
Suatu sistem informasi merupakan alur cara berpikir yang logis, analitis, dan
melibatkan penggunaan berbagai dokumen sumber agar dapat menggambarkan dengan
tepat apa yang terjadi atau apa yang harus dilakukan dalam proses bisnis, yang umumnya
akan dipilah-pilah ke dalam berbagai siklus. Aliran data, cara berpikir atau memproses
sampai pada menghasilkan informasi yang dibutuhkan tersebut dapat diuraikan berupa
narasi, atau yang diistilahkan sebagai suatu narative description, namun akan lebih
membantu dengan adanya visualisasi dalam bentuk gambar.
Dokumentasi akan menjelaskan cara sistem bekerja, siapa, apa, kapan, dimana,
mengapa, dan bagaimana data dimasukkan ke dalam suatu proses, kemudian bagaimana
pengolahan data, penyimpanannya, serta output informasi yang dihasilkan, termasuk sistem
pengendaliannya.
Teknik Dokumentasi
Untuk pembahasan selanjutnya kita akan menggunakan satu istilah saja, yakni DFD.
Diagram ini merupakan deskripsi grafis dari sumber data (data source), arus data, proses
transformasi, penyimpanan data, serta tujuan data (data destination).
2. Flowchart (Bagan Alir)
Istilah selanjutnya yang akan digunakan adalah Flowchart. Flowchart merupakan deskripsi
grafis suatu sistem, dimana jenis flowchart meliputi:
Merupakan deskripsi grafis dari proses bisnis yang digunakan oleh perusahaan.
Diagram aliran data logis, digunakan terutama oleh staf/ahli pengembangan sistem
dalam kegiatan analisis sistem. Analisis sistem sering kali bertindak sebagai penghubung
komunikasi antara pemakai yang membutuhkan jenis-jenis pemrosesan berbasis komputer
dan pemrograman/ staf pendukung sistem yang menyajikan perancangan fisik sistem untuk
memenuhi kebutuhan pemakai. Penggunaan DFD adalah untuk memisahkan secara jelas
proses logis dari analisis sistem dari proses fisik perancangan sistem.
Simbol Diagram Aliran Data Logis (DFD) mempunyai dua tujuan. Pertama, adanya
analisis aliran data. Kedua, lebih menekankan perancangan logis dibandingkan fisik. DFD
menjelaskan arus data dalam organisasi secara grafis. Diagram ini menggunakan simbol
yang ditunjukkan pada Tabel 3.1 berikut ini:
Adalah entitas yang mengirim atau menerima data yang digunakan atau dihasilkan
oleh sistem. Entitas dapat merupakan sumber atau tujuan. Keduanya diwakili oleh bentuk
persegi. Pada Gambar 3.1 tampak pada komponen A, K, dan J.
Adalah perpindahan data di antara proses, penyimpanan, dumber, dan tujuan. Data
yangmelewati antara penyimpanan data dan sumber atau tujuan harus melewati proses
transformasi data. Arus data diberi label untuk menunjukkan data apa yang mengalir, pada
gambar 3.1 tampak pada komponen B, D, E, dan I. Namun untuk arus data antara proses
dan penyimpanan data biasanya tidak diberi label karena data yang mengalir mungkin bisa
bermacam-macam. Pada gambar 3.1 adalah komponen G.
Meskipun ada 2 atau lebih data yang bergerak bersama, tetap digunakan garis
tunggal. Contohnya pada gambar 3.1 adalah komponen B, yang kemudian oleh Proses C
dipecah dan dikirim ke arah yang berbeda (menjadi arus data D dan E).
Namun apabila terdapat 2 arus data yang berbeda bergerak dari dan ke lokasi yang
sama, maka digunakan 2 garis konektor. Contohnya pada Gambar 3.2. berikut ini:
Proses:
Adalah tempat data disimpan. DFD tidak menunjukkan media penyimpanan fisik
seperti kertas, sebagaimana direpresentasikan dengan dua garis horisontal seperti pada
komponen H.
simbol-simbol dasar,
simbol-simbol tambahan.
Mencakup simbol masukan/keluaran, simbol proses, simbol garis arus, dan simbol
anotasi, simbol komentar. Hal ini berkaitan dengan fungsi pemrosesan data dasar
dan selalu digunakan untuk mewakili fungsi.
Mewakili fungsi I/O dan menunjukkan di mana informasi dicatat, atau pola
pengelolaan informasi atau keduanya. Jika tidak ada simbol khusus digunakan
simbol I/O dasar.
Digunakan untuk memperjelas bagan alir atau membuat bagan alir proses menjadi
lebih baik.
Jenis bagan arus ini digunakan baik oleh auditor maupun ahli sistem. Auditor
sering kali memperhatikan aliran dan distribusi dokumen dalam sistem aplikasi
dibandingkan dengan bentuk pemrosesan, terutama saat mengevaluasi
pengendalian intern dari sistem yang berjalan dan yang diusulkan. Pembagian tugas
merupakan elemen yang penting dalam pengendalian intern
- Bagan Aliran Analitis: bagan arus dokumen dan pemrosesan antar entitas yang
berbeda dalam sistem, yang diajukan dalam kolom-kolom terpisah. (Gambar 3.9)
Bagan Arus Program (Bagan Arus Blok) menjelaskan urutan logika pemrosesan data
oleh komputer dalam menjalankan sebuah program komputer. Bagan arus ini
digunakan oleh staf/ahli pengembangan sistem. (Gambar 3.13).
Kasir membuka surat yang berisi pembayaran kas kas dan berita/ nota pengirman
uang (remitteance advice) yang dikirimkan pelanggan sebagai pembayaran kewajiban
mereka. Kasir menyajikan total kontrol batch dari kiriman yang diterima dan mengirimkan
dokumen ini ke klerk buku besar untuk pembukuan ke buku besar.
Nota pengiriman dikirimkan ke klerk piutang dagang untuk dibukukan ke dalam kartu piutang
dagang. Kemudian kasir menyiapkan dua rangkap slip penyetoran, menyetorkan kas ke
Klerk buku besar membukukan total kontrol batch ke buku besar dan kemudian mengarsip
total kontrol batch berdasarkan tanggal. Klerk piutang dagang membukukan nota pengiriman
uang ke kartu piutang dagang dan kemudian mengarsip nota pengiriman uang berdasarkan
tanggal.
Hukum Sandwich
Dalam kedua kasus itu, aliran masukan (dokumen) menuju kedalam simbol proses dan
aliran keluaran (dokumen) ke luar dari simbol proses, atau dengan kata lain setiap simbol
proses harus berada di antara simbol masukan dan simbol keluaran.
Dalam contoh, kasir menyajikan dua rangkap slip penyetoran, menyetorkan kas ke bank dan
mengarsip rangkap kedua slip penyetoran yang telah divalidasi oleh bank, berdasarkan
tanggal. Bank merupakan pihak terpisah, jadi proses penyetoran pembayaran kas ke bank
ditunjukkan sebagai operasi manual dalam kolom kasir dari bagan aliran.
Gambar 13.14 (a) dan (b) menunjukkan bagan alir analitis untuk proses di atas.
Diagram proses bisnis adalah cara visual untuk menjelaskan langkah-langkah atau
aktivitas-aktivitas dalam proses bisnis. Aktivitas ditunjukkan pada diagram ini untuk
memberikan pemahaman yang lebih mudah kepada pembaca mengenai gambaran yang
terjadi dalam suatu proses bisnis. Dasar pada diagram proses bisnis pada buku teks yang
digunakan lebih sedikit pada mematuhi aturan yang mengatur persiapan dan lebih banyak
pada mengkomunikasikan aktivitas dengan jelas yang terlibat. Adapun simbol standar yang
digunakan dibuat oleh Business Process Modelling Initative Notation Working Group.
Table 3.4 berikut ini menunjukkan simbol standar yang digunakan dalam business
process diagram, dan Gambar 3.15 menunjukkan contoh aktivitas yang terkait dengan
penerimaan karyawan sampai dengan penggajiannya.
Analisis sistem meliputi formulasi dan evaluasi solusi masalah sistem. Tujuan umum
analisis sistem dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Perancangan sistem adalah proses memspesialisasi rincian solusi yang dipilih oleh
proses analisis sistem. Perancangan sistem termasuk evalusi efektifitas dan efisiensi
relatif perancangan sistem dalam lingkup kebutuhan keseluruhan sistem.
Implementasi sistem dalah proses penempatan rancangan prosedur-prosedur dan
metode-metode baru atau revisi ke dalam operasi. Implementasi mencakup pengujian
solusi sebelum implementasi, pendokumentasi solusi, dan peninjauan sistem pada saat
operasi permulaan untuk menverifikasi bahwa fungsi-fungsi sistem sesuai dengan
spesifikasi perancangan.
SDLC
SDLC berisi langkah-langkah yang digambarkan pada Gambar 3.16 berikut ini:
Dalam setiap langkah dalam SDLC, kecuali langkah terakhir, senantiasa dilakukan
analisis, terutama terkait dengan 5 aspek penting kelayakan:
1. Kelayakan ekonomi – apakah sistem akan mendukung efisiensi waktu, yang, dan
sumer daya yang diperlukan untuk menerapkannya
2. Kelayakan teknis – dapatkan sistem dikembangkan dan diimpelmentasikan
menggunakan teknologi yang ada.
3. Kelayakan hukum – apakah sistem akan menjamin kepatuhan terhadap semua
hukum negara, regulasi perusahaan dan kewajiban kontraktual.
4. Kelayakan jadwal – apakah sistem dapat dikembangkan dan diimplementasikan
sesuai waktu yang dialokasikan
5. Kelayakan operasional – apakah organisasi memiliki akses kepada orang yang dapat
mendesain, mengimplementasikan, dan mengoperasikan sistem yang diajukan dan
apakah orang-orang akan mau menggunakan sistem tersebut.
Bagan IPO (Input Process Output) dan bagan HIPO (Hierarchy plus Input Process
Output) digunakan terutama oleh staf pengembangan sistem. Keduanya dibedakan tingkat
rincian sistem dalam bagan arus.
Bagan IPO dapat digunakan untuk menyajikan deskripsi naratif masukan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan keluaran sistem yang diinginkan. Bagan IPO menyajikan
sangat sedikit rincian yang berkaitan dengan fungsi pemrosesan, dan digunakan untuk
menganalisis keseluruhan kebutuhan informasi.
Gambar 3.17 merupakan suatu contoh dari Bagan IPO yang berkaitan dengan
sistem penggajian.
Gambar 3.18 merupakan contoh Bagan HIPO, dimana dalam suatu Bagan HIPO
terdapat visualisasi secara hirarkis mengenai uraian dari suatu sistem, dalam hal ini
contohnya adalah sistem penggajian.
Setiap tingkatan dalam hirarki tersebut bisa terdiri dari beberapa modul. Untuk setiap
modul harus memiliki satu Bagan IPO. Dengan demikian, dalam suatu HIPO terdiri dari
uraian gambaran visualisasi yang bertingkat, ditambah dengan Bagan IPO untuk setiap
aktivitas di setiap tingkatan tersebut (istilahnya modul).
Teknik-teknik Naratif
Teknik-teknik naratif sering kali bermanfaat, terutama dalam tahap pengumpulan fakta
dalam analisa sistem. Teknik pengumpulan fakta: wawancara, kuisioner. Teknik naratif
mencakup penelaahan dokumen, seperti: bagan arus, bagan organisasi, prosedur,
pedoman operasi, pedoman referensi, dan catatan-catatan historis.
tabel ini terutama digunakan oleh para ahli pengembangan sistem. Seringkali logika
keputusan yang disyaratkan dalam program komputer cukup kompleks untuk
digambarkan dengan simbol-simbol standar bagan arus keputusan.
Tabel percabangan:
teknik tabular yang digunakan untuk menyajikan fungsi keputusan. Tabel percabangan
digambarkan dengan “Go to” (menuju ke) yang memuat referensi penghubung (simbol
penghubung) atau garis aliran tunggal yang keluar ke simbol lain.
Tabel keputusan:
digunakan untuk menunjang atau menggantikan penyajian bagan arus jika terdapat
banyak jalur keputusan alternatif. Tabel keputusan menggambarkan tabulasi dari proses
pengambilan keputusan. Seperti tabel percabangan tetapi lebih komplek, karena
berhubungan dengan kriteria keputusan yang banyak. Tabel keputusan dibuat dengan
premis IF – THEN (JIKA-MAKA).
Metode-metode Matriks:
Metode-metode matrik digunakan oleh auditor maupun ahli sistem. Contoh teknik
matrik : tabel keputusan, kertas kerja (worksheet, spreadsheet).
Pengguna teknik-teknik sistem: audit intern dan ekstern, para personal sistem dan
pengembangan sistem informasi, serta akuntan yang seringkali juga melakukan pembuatan
sistem baik secara intern bagi perusahaan maupun secara ekstern sebagai seorang
konsultan.