Anda di halaman 1dari 4

RONGGENG DUKUH PARUK

Karya Ahmad Tohari

Merupakan novel pertama dari trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Menceritakan tentang
seorang gadis bernama Srintil yang dianggap titisan dari Ki Secamenggala. Srintil kerap disebut
Ronggeng Dukuh Paruk. Sedangkan Rasus, seorang pemuda yang mencoba mengangkat harkat dan
martabat rakyat Dukuh Paruk. Ia berusaha melawan hukum adat, terutama hukum adat tentang
ronggeng. Srintil memiliki kakek yang bernama Sukarya. Kakek nenek Srintil bangga dengan
adanya ronggeng. Dukuh Paruk seakan-akan mendapatkan anugerah berupa roh baru ketika Srintil,
gadis yatim piatu berusia 11 tahun, dinobatkan menjadi ronggeng. Seluruh penduduk desa itu
menyambut dengan penuh kegembiraan. Menurut mereka, citra Dukuh Paruk sebagai Dukuh
Ronggeng akan kembali menggema. Pedukuhan yang terkenal dengan kering kerontang ini
nantinya akan diramaikan lagi dengan kedatangan tamu dari berbagai penjuru desa dan
berseliwerannya uang yang dilemparkan ke arah ronggeng Srintil, ramainya seloroh-seloroh cabul,
serta terlihatnya pemandangan sikut-menyikut antara pesaing yang berusaha merebut ronggeng
Srintil atau suasana lainnya yang menggembirakan.
Orang yang paling merasa berbahagia dengan penobatan Srintil sebagai ronggeng adalah
Sukarya dan istrinya. Usaha mereka mengasuh Srintil, sejak kedua orang tua Srintil meninggal
dunia karena keracunan tempe bongkrek sebelas tahun yang lalu, tidak sia-sia. Yang penting, tugas
mereka untuk menjadikan Srintil sebagai seorang calon ronggeng dapat terlaksana. Bahkan, direstui
oleh keramat dukuh ronggeng, Ki Secamenggala. Seorang pemuda bernama Rasus justru merasa
kecewa dan sedih mendengar penobatan Srintil karena ia sangat mencintai Srintil, kekasihnya itu.
Apabila Srintil menjadi ronggeng, berarti gadis itu menjadi milik semua orang. Setiap orang akan
bebas meniduri Srintil karena memang begitulah kehidupan seorang ronggeng. Selain itu, sebagai
calon ronggeng, Srintil harus menyerahkan keperawanannya kepada Ki Kertareja. Rasus juga telah
mengetahui pemuda yang akan memenangkan sayembara yang akan diadakan oleh Ki Dukuh
Kertareja.
Untuk memenangkan sayembara yang dilaksanakan Ki Kertareja, mereka telah menyuap Ki
Kertareja. Sulam menyembahkan seringgit uang emas, sedangkan Dower menyerahkan seekor
kerbau dan dua rupiah uang perak kepada Ki Kertareja. Pada suatu malam ketika Kertareja
menobatkan Srintil sebagai ronggeng Dukuh Paruk, Rasus memperhatikan kekasihnya itu dari
kejauhan. Kekasihnya itu dibawa ke makam Ki Secamenggala dan dimandikan di depan makam
tersebut. Setelah itu, Srintil menjadi budak kelambu, yaitu menyerahkan keperawanannya kepada si
Dower dan si Sulam, sebagaimana telah ditentukan oleh Kertareja. Tampak kedua pemuda itu
bertengkar di samping rumah Dukun Kertareja untuk menentukan siapa di antara mereka yang
berhak pertama kali meniduri Srintil. Ketika Rasus sedang menyaksikan pertengkaran kedua
pemuda tersebut secara diam-diam, Srintil datang menghampirinya dan ia minta pemuda itu untuk
menggaulinya karena ia sangat benci Dower dan Sulam. Rasus pun memenuhi permintaan itu
kemudian pemuda itu memutuskan untuk meninggalkan Dukuh Paruk. Ia meninggalkan gadis yang
dicintai karena kekasihnya itu telah menjadi ronggeng. Ia memilih mengasingkan diri di desa
Dawuan karena kekecewaan, membiarkan Srintil menjadi kebanggan semua orang sebab
dinobatkan menjadi ronggeng.

Tugas!

Tulislah jawaban Anda dalam tabel!

1. Sebutkan struktur cerita di atas!


Tabel 1
Struktur Catatan Penting Kutipan Novel
Pengenalan/Orientasi Menceritakan tentang seorang gadis Paragraf 1
bernama Srintil yang dianggap
titisan dari Ki Secamenggala. Srintil
kerap disebut Ronggeng Dukuh
Paruk.
Pengungkapan Penobatan srintil menjadi Ronggeng Paragraf 1
peristiwa
Menuju konfliks Kepergian orang tua srintil Paragraf 2
(Rising Action) memudahkan sukarya mencalonkan
srintil menjadi ronggeng, kemudian
terpenuhinya syarat menjadi
ronggeng yakni budak kelambu atau
menyerahkan keprawanannya yang
srintil lakukan
Puncak konflik Srintil menjadi ronggeng. Dan Paragraf 3
(Komplikasi) menjadi milik orang banyak
Penyelesaian Rasus memutuskan pergi Paragraf 3
meninggalkan dukuh paruk dan
mengasingkan diri di desa dawuan
Koda Srintil dibiarkan menjadi kebanggan Paragraf 3
orang banyak karena ia sudah
dinobatkan sebagai ronggeng

2. Nilai-Nilai teks di atas!


Tabel 2
Nilai Nilai yang Terkandung Bukti Kutipan

Budaya Tradisi/budaya Ronggeng Srintil kerap disebut Ronggeng Dukuh


Paruk
Sosial Nilai kemasyarakatan yang Seluruh penduduk desa itu menyambut
memiliki kepercayaan kuat kepada dengan penuh kegembiraan. Menurut
nenek moyang (Ki secamenggala) mereka, citra Dukuh Paruk sebagai
Dukuh Ronggeng akan kembali
menggema.
Moral Etika dalam mematuhi sebuah adat
Yang penting, tugas mereka untuk
menjadikan Srintil sebagai seorang
calon ronggeng dapat terlaksana.
Agama Mempercayai nenek moyang dan Dukuh Paruk seakan-akan mendapatkan
hal hal animisme anugerah berupa roh baru ketika Srintil,
gadis yatim piatu berusia 11 tahun,
dinobatkan menjadi ronggeng.
Pendidikan Patuh pada aturan sosial Rasus sedang menyaksikan
pertengkaran kedua pemuda tersebut
secara diam- diam

3. Sebutkan bahwa cerita Ronggeng Dukuh Paruk termasuk cerita sejarah!


Tabel 3
Aspek Catatan Penting Kutipan
Latar waktu sejak kedua orang tua Srintil Sebelas tahun yang lalu
meninggal dunia karena keracunan (Paragraf 2)
tempe bongkrek sebelas tahun yang
lalu (lampau)
Pada suatu malam ketika Kertareja Pada suatu malam (paragraf
menobatkan Srintil sebagai ronggeng 3)
Dukuh Paruk,
Latar tempat Disebuah dukuh paruk terdapat Dukuh paruk (paragraf 1)
tradisi ronggeng. Kemudian sebagai
syarat menjadi ronggeng, pada suatu
malam hari srintil di mandikan oleh ki
secamenggala di depan makam, rasus Di depan makam, Desa
kecewa melihat hal itu kemudian dawuan (paragraf 3)
mengasingkan diri ke desa dawuan
Tokoh Menceritakan tentang seorang gadis Srintil, ki secamenggala,
bernama Srintil yang dianggap titisan rasus (Paragraf 1)
dari Ki Secamenggala. Srintil kerap
disebut Ronggeng Dukuh Paruk.
Sedangkan Rasus, seorang pemuda
yang mencoba mengangkat harkat dan
martabat rakyat Dukuh Paruk. Orang
yang paling merasa berbahagia dengan
penobatan Srintil sebagai ronggeng Sukarya dan istrinya (kakek
adalah Sukarya dan istrinya. Srintil dan nenek srintil) (Paragraf 2)
harus menyerahkan keperawanannya
kepada Ki Kertareja . Dower dan sulam (Paragraf
ia sangat benci Dower dan Sulam 3)
Latar Untuk latar waktu tidak dipaparkan Latar tempat dukuh paruk
waktu.tempat,dan langsung, namun setelah dianalisis (Paragraf 1)
tokoh dapat secara tersirat novel tersebut berlatar
dikenali waktu pada waktu tahun 90-an, yang berlatar
sekarang tempat di dukuh kecil yakni Dukuh
paruk, keberadaannya tidak bisa
dipastikan ada hingga waktu sekarang,
apalagi mengenai tokoh yang bersifat
fiktif dalam cerita tersebut.
Fakta sejarah Seorang gadis yang menjadi ronggeng. Srintil menjadi kebanggan
Sampai saat ini juga ada tradisi tari
semua orang sebab
ronggeng namun sedikit di resensi
ketentuan adatnya . dinobatkan menjadi ronggeng

Anda mungkin juga menyukai