Anda di halaman 1dari 2

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian di lapangan
seperti yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Batugamping yang terdapat di daerah penelitian mempunyai
kandungan CaO sebesar 50,9 % sampai dengan 55,43 % dan
MgO sebesar 0,1 % sampai dengan 1,4 %. Dengan melihat
kandungan CaO dan MgO maka batugamping di zone C-1
pulau Nusakambangan cocok untuk digunakan sebagai bahan
baku semen.
2. Estimasi cadangan tertambang batugamping dibatasi sampai
ketinggian 10 meter di atas permukaan air laut dengan tinggi
lereng 7 meter, lebar 5 meter, kemiringan 70 o dan ultimate pit
slope 45o.
3. Hasil estimasi cadangan batugamping tertambang dengan
metode cross section sebesar 84723198.2980 Ton., sedangkan
dengan metode poligon sebesar 114590259.1637 Ton.
4. Perbedaan hasil estimasi cadangannya sebesar 29867060.8656
Ton.
5. Umur tambang berdasarkan estimasi cadangan batugamping
tertambang dengan menggunakan metode cross section adalah
22,5 tahun, berdasarkan metode poligon adalah 30,5 tahun
6. Dari hasil estimasi cadangan batugamping dapat disimpulkan
bahwa metode cross section paling cocok untuk digunakan.

2. Saran.
1. Dalam kegiatan penambangan sebaiknya menggunakan
perkiraan jumlah cadangan dengan nilai minimal atau dari
perhitungan cadangan yang terkecil. Hal ini menunjukkan sikap
pesimis, tetapi jika kenyataannya yang paling tepat adalah
estimasi dengan hasil yang maksimal, maka perusahaan akan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
2. Pada daerah lubang bor 3, 5, dan 13 tingkat dolomitisasi cukup
tinggi tetapi hal ini masih dapat ditambang jika dilakukan
blending dengan lokasi lain sehingga kadar CaO dan MgO
masih memenuhi syarat sebagai bahan baku semen.

Anda mungkin juga menyukai