Dokumen Bisnis
Dokumen Bisnis
OLEH :
NAMA: CAMELIA GIGA KANDELA
NIM : 180810301213
KELAS : E
1. Sertifikat NIB
2. Sertifikat SIUP
3. Filosofi dan Substansi Entrepreneur
4. Jantung Entrepreneurship
5. Peran dan Motivasi Entrepreneur
6. Kepribadian dan Kemampuan Entrepreneur
7. Percaya Diri Entrepreneur, Orientasi Tugas dan Hasil Entrepreneur, Pengambil
Resiko Bagi Entrepreneur
8. Kepemimpinan Entrepreneur, Keorsinilan Entrepreneur, Berorientasi Masa
Depan Bagi Entrepreneur
9. Karakteristik Entrepreneur Sebagai Orang Sukses dan Karakteristik Orang Gagal
10. Mengelola Khayalan dan Menciptakan Gagasan Bisnis
11. Membangun Tim Wirausaha (Team Building)
12. Mendanai Usaha dengan Cara Non Konvensional (Financial Engineering)
13. Membuat Perencanaan Bisnis yang Efektif
14. Mengelola Usaha dengan Entrepreneurship Spirit
15. Mengembangkan Produk dan Melakukan Diversifikasi
TOPIK 1
FILOSOFI DAN SUBSTANSI ENTREPRENEUR
TOPIK 2
JANTUNG ENTREPRENEURSHIP
TOPIK 3
PERAN DAN MOTIVASI ENTREPRENEUR
J.B Say berpendapat bahwa wirausahawan adalah orang yang menggeser sumber-
sumber ekonomi dari produktivitas terendah menjadi produktivitas tertinggi, menurutnya
wirausahawanlah yang menghasilkan perubahan. Perubahan itu tidak dilakukan dengan
mengerjakan sesuatu yang lebih baik tetapi dengan melakukan sesuatu yang berbeda.
Werner shombart (1902), membagi peranan wirausahawan menjadi tiga antara lain :
1. Pemimpin industri, yang memulai sebagai teknisi atau tukang dalam satu bidang
keahlian, kemudian berhasil menemukan sesuatu yang baru, bukan dengan disengaja
melainkan hasil temuan dan kehebatan daya cipta.
2. Usahawan, yaitu orang yang menganalisis berbagai kebutuhan masyarakat,
merangsang kebutuhan untuk mendapat langganan baru. Perhatiannya yang paling
utama adalah penjualan.
3. Pemimpin keuangan, yaitu orang yang sejak muda menganalisis keuangan,
mengumpulkan uang, dan menggabungkan sumber-sumber keuangan.
TOPIK 4
KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN ENTREPRENEUR
Horton (2000)
Menurut Horton menyatakan bahwa kepribadian ialah keseluruhan sikap, perasaan,
ekspresi, dan temperamen seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen itu
akan terwujud dalam tindakan dari seseorang bila dihadapkan pada situasi tertentu.
Kepribadian merupakan salah satu faktor yang mendorong individu untuk berwirausaha.
Kepribadian adalah suatu pola watak yang relative permanen, dan sebuah karakter unik
yang memberikan konsistensi sekaligus individualitas bagi perilaku seseorang.
Marbun (2013)
Menurut Marbun (2013) menyebutkan bahwa sifat yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawanyakni sebagai berikut:
a. Percaya diri
Sifat percaya diri merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha.Seorang wirausaha yang berhasil pada umumnya memiliki rasa
percaya diri yang cukup tinggi, baik percaya pada kemampuan yang dimiliki
maupun percaya terhadap kemajuan usaha yang dijalankannya. Seseorang
tersebut memiliki tingkat pertimbangan yang kritis terhadap pendapat orang lain,
sehingga orang tersebut tidak mudah terpengaruh dalam menentukan keputusan
yang diambil.
b. Berorientasi pada tugas dan hasil
Wirausahawan berorientasi pada tugas dan hasil.Adapun hasil yang dimaksud di
sini adalah laba atau keuntungan dapat diperoleh dari kegiatan menjalankan
tugasnya, yaitu menjalankan usaha.Seseorang yang berorientasi pada tugas dan
hasil cenderung memiliki watak yang tekun, tabah, kerja keras dan motivasi
tinggi.
c. Pengambilan risiko
Risiko merupakan sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dalam dunia usaha.
Keberanian pengambilan sebuah risiko bagi seorang wirausaha merupakan
tantangan yang besar dan akan berdampak terhadap usaha yang dimiliki. Sikap
keberanian mengambil risiko merupakan hal penting yang harus dimiliki
wirausahawan agar usaha yang dimilikinya dapat berjalan dengan maju dan
berkembang dengan baik, namun tetap mempertimbangkan
kemungkinankemungkinan yang akan terjadi pada usaha yang dimilikinya
tersebut.
d. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu sifat yang juga harus dimiliki seorang
wirausaha.Pemimpin yang baik pada umumnya dapat mengarahkan anggota
ataupun karyawan menuju ke arah tujuan yang hendak dicapai.Selain itu
seorang pemimpin juga harus mampu berkomunikasi baik dengan siapapun,
serta dapat menerima saran dan kritik dengan lapang dada demi kemajuan
usaha yang dimiliki.
e. Berorientasi ke masa depan
Seorang wirausaha yang baik pada umumnya memiliki orientasi dan tujuan jelas
ke depan, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Tujuan dan orientasi yang jelas dapat menjadi acuan dalam menentukan langkah
dan strategi yang diambil sehingga suatu usaha dapat mencapai target sesuai
dengan tujuan yang direncanakan.
Coulter
Wirausaha memiliki kemampuan dalam menggunakan upaya yang terorganisir &
sarana untuk mencari sebuah peluang dan menciptakan suatu nilai yang tumbuh
dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui sebuah inovasi & keunikan,
tidak mempedulikan apapun sumber daya yang digunakan pada saat ini.
Kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang
membutuhkan kemampuan dasar (basic ability).
Stephen Robins
Menurut Stephen Robins , 5 langkah dasar proses perencanaan pengembangan
usaha:
(1) Menganalisis lingkungan internal dan eksternal usahanya (SWOT analysis)
(2) Memformulasikan strategi pengembangan usaha jangka pendek dan jangka
panjang (visi,misi, strategi, dan kewajiban)
(3) Menerapkan rencana strategi pengembangan usaha (program, anggaran, dan
prosedur)
(4) Mengevaluasikna kinerja strategi perencanaan pengembangan usaha
(5) Melakukan follow-up dengan feed back yang berkesinambungan.
b. Kemampuan Fisik
(Physical Ability),
merupakan
kemampuan
melakukan tugas-
tugas yang menuntut
stamina, ketrampilan,
kekuatan, dan
karakteristik serupa.
TOPIK 5
PERCAYA DIRI ENTREPRENEUR, ORIENTASI TUGAS DAN HASIL
ENTREPRENEUR,
PENGAMBIL RESIKO BAGI ENTREPRENEUR
TOPIK 6
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR, KEORISINILAN ENTREPRENEUR,
BERORIENTASI MASA DEPAN BAGI ENTREPRENEUR
-
-
-
-
-
-
-
-
k
TOPIK 8
MENGELOLA KHAYALAN DAN MENCIPTAKAN GAGASAN BISNIS
1. Konsep Mengelola Khayalan Dan Menciptakan Gagasan Bisnis Menurut
Ahli
1.1 Konsep Mengelola Khayalan Menurut Para Ahli
1. Imajinasi
Arti Imajinasi/fantasi, menurut Webster's New World Dictionary (1986),
sedikit banyak berkaitan dengan serangkaian citra atau gambaran, seperti
yang muncul dalam lamunan, yang biasanya mengandung sejumlah
hasrat yang tidak terpenuhi. Hal-hal yang muncul dalam fantasi tak ayal
yang serba indah, serba cakap, serba kuat (ideal).
Hans George Gadamer, dalam Philosophical Hermeneutics (1977)
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk hidup yang tumbuh dalam
ruang sosial dan masa historis tertentu. Citra tentang manusia dan
lingkungannya selalu dibentuk dan direkayasa dalam lembaran sejarah.
Sehingga, tidaklah berlebihan jika Simone Weil menganggap bahwa
imajinasi dan fiksi telah membentuk lebih dari tiga perempat kehidupan
nyata manusia.
2. Intuisi
Ungkapan Einstein yang mengatakan bahwa intusi adalah solusi dari
sebuah penemuan adalah sangat tepat. Karena ia adalah sumber visi dan
gagasan yang mempunyai kuasa untuk mencerahkan kesadaran dan
menaikkan getaran atas segala sesuatu yang berada di sekitar kita. Ia
sanggup memberikan jawaban atas apapun pertanyaan yang ada pada
diri kita.
Lynn B Robinson dalam artikelnya “Intuition in Business” yang muncul di
The Harbinger (Nov 17, 1998) mengatakan, salah satu
definisi intuisi adalah tindakan atau pengetahuan yang tidak melalui
proses rasionalisasi
Gary Zukav, penulis The Dancing Wu Li Masters, An Overview of the New
Physics dan Seats of Soul, mendefinisikan intuisi sebagai pedoman
nonfisik yang mengarahkan kita untuk mencapai tujuan hidup kita.
3. Kondisi yang Mendorong Proses Bawah Sadar - Prof. George W. Ladd
Doubt
Jika anda ragu dengan suatu pikiran, atau pemecahan masalah dengan
cara konvensional, maka rasa bwah sadar anda akan membantu
menciptakan ide pemecahannya.
Sikap berani
Anda tidak akan berani mencoba jika takut berbuat salah. Keingin tahuan
yang lebih besar atau minat atau tantangan yang penuh resiko membuat
kita lebih berhati-hati membuat persiapan dan berusaha. Cara untuk
mempercepat keberhasilan adalah dengan melipatgandakan kegagalan
anda. Mereka yang akrab dengan kegagalan untuk meraih kreativitas,
sungguh telah mendapatkan keuntungan (Carol Kensey Goman).
Pengalaman, momories dan interest
Bermacam-macam pengalaman, memories dan interest yang dimiliki akan
sangat membantu memanfaatkan rasa bwah sadar anda. Dengan
pemikiran anda adkan dapat membuat jalinan hubungan benda atau
masalah yang dihadapi. Seorang ahli jiwa bernama Raaheim menyatakan:
jika lebih banyak pengalaman, maka problem yang anda hadapi akan
lebih banyak, dan lebih banyak pula problem itu terpecahkan.
Persiapan yang sempurna dan sungguh-sungguh
Jika anda membuat persiapan secara sungguh-sungguh, merenungi
masalahnya dengan jelas, maka rasa bawah sadar anda akan membantu
mengeluarkan ide-ide yang bermanfaat.
Menyerah sementara
Jika kita tidak bisa menyelesaikan suatu masalah, adakalanya kita
menyerah sementara kemudian muncul ide baru setelah mendiamkannya
sejenak.
Relaxation (santai)
Proses bawah sadar seseorang ada yang aktif pada malam hari dan
orang ini akan banguh tengah malam dengan ide cemerlang atau idenya
akan muncul setelah jalan di pagi hari ada juga orang yang senang
berbaring setengah tidur untuk mendapatkan intuisi.
Writing
Pada waktu ia mulai menulis dia hanya tahu kalimat pertama saja dan
samar-samar pikirannya, dan ia tidak tahu apa kalimat selanjutnya. Tapi
bila ia mulai, maka intuisinya muncul terus-menerus dan selesailah
pekerjaan menulisnya.
Bertukar pikiran
Bertukar pikiran dengan teman atau rekan bisnis sangatlah membantu.
Buah pikiran yang tadinya kurang komplit menjadi mudah untuk
diselesaikannya.
Bebas dari kebingungan/kekacauan
Satu hal yang mengganggu rasa bawah sadar ialah banyaknya gangguan.
Jika anda banyak gangguan, maka pemindahan dari rasa sadar akan
diterima oleh rasa bawah sadar sebagai random noise, yaitu suatu
keributan saja dan ini tidak akan melahirkan intuisi.
Batas waktu
Beberapa ilmuan merasa bekerja lebih baik bila waktu yang ditetapkannya
hampir habis. Dengan mendekatkannya batas waktu, maka mendorong
bawah sadarnya lebih giat.
Tension
Keadaan tenggelam dan keinginan memecahkan suatu masalah akan
mengundang konsentrasi semangat tinggi. Sumber keinginan
memecahkan suatu persoalan pertama-tama adalah curiosty, yang
dikatakannya komponen estetik. Estetik tension akan diciptakan melalui
pola fakta yang tidak sempurna atau tidak terstruktur. Keinginan lain untuk
memecahkan persoalan ini adalah karena faktor ego kita. Apabila kita
dapat memecahkan suatu persoalan, maka kita akan memperoleh
perasaan mastery pada diri kita. Keinginan memecahkan masalah bisa
pula timbul dari perasaan frustasi, karena kita merasa belum dapat
memberikan jawaban yang memuaskan terhadap suatu pertanyaan. Kita
merasa masih gagal, karena jawaban kita belum lengkap.
1.2 Konsep Konsep Menciptakan Gagasan Bisnis Menurut para Ahli
4. Teknik Pengembangan Potensi Kreatif
Menurut Dale Timpe (1992: 91), ada beberapa teknik pengembangan potensi
kreatif,
yaitu sebagai berikut:
Tulislah gagasan-gagasan yang muncul, kemudian segera evaluasi dan
analisis gagasan-gagasan tersebut sebelum gagasan-gagasan tersebut
hilang.
Catatlah hasil pengamatan Anda, baik dalam proses, operasi/produksi,
prosedur kerja maupun rintangan-rintangannya.
Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang aliran gagasan
Tetapkanlah sasaran dan batas waktu. Saran yang realistis, dapat diukur
dan tepat waktu merupakan pendorong untuk menghasilkan gagasan-
gagasan.
TOPIK 9
MEMBANGUN TIM WIRAUSAHA (TEAM BUILDING)
TOPIK 10
Mendanai Usaha dengan Cara Non Konvensional (Financial Engineering)
Pendanaan Non-Konvensional
Sumber pembiyaan non konvensional adalah sumber pembiayaan yang berasal
dari kerjasama antara pihak pemerintah dengan swasta maupun masyarakat. Secara
umum, sumber pembiayaan pembangunan no konvensional dibagi menjadi tiga, yaitu:
pembiayaan melalui pendapatan, kekayaan dan hutang. Contohnya seperti joint
venture, konsesi lahan, dan obligasi. Sumber pembiayaan non konvensional memiliki
lebih banyak variasi macamnya, dan seharusnya bisa dimanfaatkan dengan lebih
optimal.
Contoh sederhana dari pembiyaan non kovensional adalah program Corporate
Social Responsibility (CSR) yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan yang ada di
Indonesia. Terdapat bebrapa perusahaan yang memberikan perbaikan ataupun
pembangunan infrastruktur di wilayah sekitar perusahaannya. Hal tersebut dapat
membantu meringankan beban pemerintah setempat untuk biaya pengembangan
infrastruktur di daerahnya. Terdapat contoh lain yaitu Public Private Partnership (PPP)
atau Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Dengan adanya KPS ini pemerintah tidak
perlu menanggung seluruh biaya pembangunan suatu proyek. Biaya pembangunan
proyek tersebut lebih dititik beratkan kepada pihak swasta.
Selain KPS dan CSR yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan
pembangunan di Indonesia, ada juga jenis pembiayaan non konvensional linkage.
Salah satu contoh linkage ini adalah kebijakan pemerintah berupa perbandingan untuk
pembangunan perumahan rumah mewah, menengah, sederhana yaitu 1:3:6. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa setiap membangun 1 rumah mewah, maka harus
membangun 3 rumah menengah dan 6 rumah sederhana. Hal ini bisa membantu
pemerintah untuk penyediaan tempat tinggal bagi seluruh masyarakatnya. Selain itu
ada juga sumber pembiayaan non konevnsional berupa Excess Condemnation ini
mewajibkan developer swasta untuk melakukan perbaikan atau penambahan atau
pengembangan sarana dan prasarana yang ada di wilayah tersebut.
Adanya berbagai macam jenis pembiayaan pembangunan non konvensional
tersebut, maka pemerataan pembangunan di Indonesia bisa tercapai dan
kesejahteraan masyarakat juga akan semakin meningkat. Hal ini dapat terwujud apabila
tidak ada peran aktif dari setiap elemen pelaksana seperti masyarakat, pemerintah, dan
pihak swasta sehingga potensi ini dapat dimanfaatka seoptimal mungkin. Contoh dari
pembiayaan non konvensional adalah Public Private Partnership, dibawah ini adalah
studi kasus yang membahas tentang Public Private Partnership (PPP) atau Kerja Sama
Pemerinah Swasta (KPS).
Penggunaan persyaratan pinjaman yang dimodifikasi atau persyaratan kelayakan
yang memungkinkan pinjaman kepada peminjam dengan sumber daya keuangan yang
terbatas. 'Non konvensional' mengacu pada mekanisme keuangan yang digunakan,
dan tidak harus dengan lembaga keuangan yang mempekerjakan mereka.
Pinjaman non-konvensional sering digunakan untuk membeli rumah pribadi.
Misalnya, ketika peminjam perlu mendapatkan pinjaman jembatan (pinjaman yang
memungkinkannya untuk membeli rumah baru ketika rumah sebelumnya masih ada di
pasar), ia dapat beralih ke pemberi pinjaman non-konvensional. Seringkali peminjam
telah ditolak oleh pemberi pinjaman hipotek konvensional karena berbagai alasan,
seperti kredit yang buruk, riwayat pekerjaan, kebangkrutan, atau kurangnya
pendapatan.
Pinjaman non-konvensional biasanya digunakan untuk transaksi real estate.
Jenis pinjaman ini menawarkan pembiayaan jangka pendek untuk investor atau
pembangun yang sedang terburu-buru. Karena satu dan lain alasan, mereka tidak
dapat menunggu proses panjang persetujuan pinjaman bank.
Topik 11
Membuat Perencanaan Bisnis yang Efektif
TOPIK 12
MENGELOLA USAHA DENGAN ENTREPRENEURSHIP SPIRIT
Meniru orang sukses bukan hanya sekedar mencari tahu resep sukses mereka,
tetapi juga meniru semangat dan kerja keras mereka. Orang sukses adalah
orang yang memiliki kepribadian positif, maka pelajari karakter positif mereka,
yang membawa mereka pada kesuksesan.
Tantangan dalam hidup bukan merupakan hal yang harus dihindari, tetapi justru
harus dihadapi dengan cerdas dan selalu berfikir positif. Karena melalui
tantangan-tantangan tersebut kita ditempa untuk menjadi lebih tangguh.
Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi, dari yang
dijalan
TOPIK 13
PENGEMBANGAN DAN DIVERSIFIKASI PRODUK
1. Konsep Pengembangan dan Diversifikasi Produk
1.1 Konsep Pengembangan Produk
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007), Pengembangan produk
adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk
baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang. Mengembangkan
konsep produk menjadi produk fisik untuk meyakinkan bahwa gagasan produk
dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan.
Menurut (Darymple & Parsons, 2000), Pengembangan produk baru adalah
suatu proses dari pencarian ide-ide untuk barang-barang dan pelayanan-
pelayanan baru, dan mengubahnya menjadi tambahan lini produk yang berhasil
secara komersil.
Assaury (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product
development) adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam
menghadapi kemungkinan perubahan suatu produk ke arah yang lebih baik
sehingga dapat memberikan daya guna maupun daya pemuas yang lebih besar.
Guiltinan (1991) mengatakan bahwa pengembangan produk (product
develpoment) adalah suatu kebutuhan dan keinginan yang selalu berubah
mengakibatkan adanya segmen baru atau adanya persaingan dan perubahan
teknologi.
Kotler dan Armstrong (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk
adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk
baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang.