Anda di halaman 1dari 81

DOKUMEN BISNIS

OLEH :
NAMA: CAMELIA GIGA KANDELA
NIM : 180810301213
KELAS : E

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS JEMBER
8 DESEMBER 2019
Daftar Isi

1. Sertifikat NIB
2. Sertifikat SIUP
3. Filosofi dan Substansi Entrepreneur
4. Jantung Entrepreneurship
5. Peran dan Motivasi Entrepreneur
6. Kepribadian dan Kemampuan Entrepreneur
7. Percaya Diri Entrepreneur, Orientasi Tugas dan Hasil Entrepreneur, Pengambil
Resiko Bagi Entrepreneur
8. Kepemimpinan Entrepreneur, Keorsinilan Entrepreneur, Berorientasi Masa
Depan Bagi Entrepreneur
9. Karakteristik Entrepreneur Sebagai Orang Sukses dan Karakteristik Orang Gagal
10. Mengelola Khayalan dan Menciptakan Gagasan Bisnis
11. Membangun Tim Wirausaha (Team Building)
12. Mendanai Usaha dengan Cara Non Konvensional (Financial Engineering)
13. Membuat Perencanaan Bisnis yang Efektif
14. Mengelola Usaha dengan Entrepreneurship Spirit
15. Mengembangkan Produk dan Melakukan Diversifikasi
TOPIK 1
FILOSOFI DAN SUBSTANSI ENTREPRENEUR

1. Konsep Filosofi dan Substansi Entrepreneur


1.1 Konsep Filosofi Entrepreneur
1) Konsep Filosofi
 Konsep Filosofi Menurut Harold H. Titus
Harold membagi pengertian filsafat sebagai berikut:
 Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan
alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses
kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi;
 Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan
keseluruhan;
 Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata
dan pengertian (konsep); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat
perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
 Konsep Filosofi Menurut Menurut Fichte
Menyebut filsafat sebagai ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu yang umum, yang
menjadi dasar segala ilmu.
 Konsep Filosofi Menurut Menurut Kattsoff
Bahwa pengertian filsafat menurut Kattsoff adalah sebagai berikut
 Filsafat adalah berpikir secara kritis,
 Filsafat adalah berpikir dalam bentuk yang sistematis.
 Filsafat menghasilkan sesuatu yang runtut.
 Filsafat adalah berpikir secara rasional.
 Filsafat bersifat komprehensif.
2) Konsep Filosofi Entrepreneur
 Robert D. Hisrich (2003) mengemukakan teori kewirausahaan
berorientasi pada proses pembentukan dan pengelolaan usaha, dimulai dari
tahapan pengidentifikasian dan evaluasi sampai ke tahapan pengelolaan
usaha dalam mempertahankan, baik usaha maupun jiwa entrepreneurship
pengusaha itu sendiri.
 Stephen P Robbins dan Mary Coulter (2002)
Kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok
individu menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mengejar peluang
untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan
kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tentang masalah sumber daya apa
yang saat ini dikendalikan.
 Gareth R. Jones dan Jennifer M. George (2003)
Kewirausahaan adalah mobilisasi sumber daya untuk memanfaatkan
kesempatan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan barang dan jasa
baru.
 Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (2000)
Kewirausahaan adalah tindakan manusia, kreatif yang membangun sesuatu
yang bernilai, mengejar peluang terlepas dari kelebihan atau kekurangan
sumber daya. Untuk itu diperlukan visi, gairah dan komitmen untuk memimpin
orang lain dalam mengejar visi. Hal ini juga diperlukan kemauan untuk
mengambil risiko yang telah diperhitungkan.
 Peter Drucker
Istilah entrepreneur telah digunakan lebih dari 200 tahun. Entrepreneurship
berasal dari kata Perancil “Entreprendre”, yang artinya adalah “between” and
“to undertake” atau “to take” (melaksanakan/menjalankan, melakukan/
mengerjakan sesuatu pekerjaan).
 Jeffrey A. Timmon (1997)
Kewirausahaan adalah cara berpikir, penalaran, dan memanfaatkan peluang
diamati, holistik dalam pendekatan, dan kepemimpinan yang seimbang.
1.2 Konsep Substansi Entrepreneur
1) Konsep Substansi Menurut Para Ahli
 Konsep Substansi Menurut Aristoteles
Substansi diartikan sebagai hakikat atau inti dari kenyataan yang menopang
segala gejala yang tidak berakar lagi dalam suatu lapisan kenyataan yang
lebih mendalam. Konsep substansi muncul sebagai usaha para filsuf untuk
mengungkap hakikat kebenaran dalam realitas. Adanya konsep substansi
diawali dari adanya pengenalan manusia terhadap benda-benda pada dunia
realitas.
 Konsep Substansi Menurut Immanuel Kant
Bagi Kant, substansi adalah kategori intelek yang memiliki hubungan hanya
kepada data-data yang bisa diindrai, dan akibatnya tidak berguna dalam
upaya menemukan pengetahuan tentang realitas yang melampaui
pengindraan. Substansi merupakan kategori pikiran. Kategori tersebut tidak
dapat bekerja sendiri tanpa adanya realitas disekeliling manusia yang dapat
dikenali. Dalam konteks ini, Kant memaknai substansi sebagai pengenalan
manusia terhadap realitas yang melibatkan kategori pikiran dan dunia realitas
yang dapat ditangkap dan dikenali melalui fenomena.
2) Konsep Substansi Entrepreneur Menurut Para Ahli
 Rodney Overton (2002)
Wirausaha adalah orang yang reformasi atau merevolusi pola produksi
dengan menggunakan penemuan atau, lebih umum, sebuah kemungkinan
teknologi yang belum dicoba untuk memproduksi komoditas baru atau
menghasilkan baik yang lama dengan cara baru. Tindakan ini akan membuka
sumber baru pasokan bahan atau outlet baru untuk produk dengan
reorganisasi industry.
 Robert D. Hisrich and Michael P. Peters (2002)
Pengusaha adalah seorang individu yang mengambil risiko dan mulai
sesuatu yang baru.
 Norman M. Scaborough and Thomas W. Zimmerer (2000)
Seorang pengusaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam
menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk tujuan mencapai keuntungan
dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang dan perakitan sumber
daya yang diperlukan pada mereka. Pengusaha biasanya mulai dengan tidak
lebih dari sebuah ide, sering yang sederhana, dan kemudian merakit sumber
daya yang diperlukan untuk mengubah ide tersebut menjadi sebuah bisnis
yang berkelanjutan.
 Donald F. Kuratko and Richard M. Hodgetts (1995)
Seorang pengusaha adalah inovator atau pengembang yang mengakui dan
merebut peluang, mengkonversi peluang tersebut menjadi bisa diterapkan ide
/ berharga, menambah nilai melalui waktu, tenaga, uang, atau keterampilan,
asumsikan: risiko saat kompetitif pasar kompetitif untuk menerapkan ide-ide
ini, dan menyadari manfaat dari upaya ini.
2. Matriks Konsep Filosofi dan Substansi Entrepreneur
2.1 Matriks Konsep Filosofi Entrepreneur

No Author Konsep/Defenisi/Penge Dimensi/Konsep/Ba Indikasi/Ciri-


. rtian gian Ciri/Kata Kerja
Terukur
1 Robbin & Kewirusahaan adalah • menggunakan  Menciptaka
Coulter proses dimana seorang upaya terorganisir n nilai
individu atau kelompok dan peluang dan tumbuh,
individu menggunakan menciptakan nilai perkembang
upaya terorganisir dan untuk tumbuh. an.
peluang dan
• melalui inovasi  Membuka
menciptakan nilai untuk
dan keunikan, tidak toko
tumbuh untuk memenuhi
peduli sumber daya peralatan
kebutuhan dan keinginan
apa yang online
melalui inovasi dan
digunakan saat ini
keunikan, tidak peduli  Membuka
sumber daya apa yang warung
digunakan saat ini murah
instgramable
2 Joseph Kewirausahaan adalah • mendapat  Menciptaka
Schumpet salah satu yang kesempatan dan n organisasi
er mendapat kesempatan menciptakan
 Perkumpula
dan menciptakan sebuah sebuah organisasi
n wirausaha
organisasi untuk untuk mengejar
milenial
mengejar kesempatan kesempatan
seperti itu.
3 Stein & Kewirausahaan adalah • salah satu yang  Menciptaka
Jhon salah satu yang mengatur, n peluang
F.Burgess mengatur, mengelolah, mengelolah, dan bisnis baru.
dan berani mengambil berani mengambil
 Membuka
resiko untuk resiko
outlet
mencipatakan peluang
• mencipatakan makanan
bisnis dan bisnis baru.
peluang bisnis dan kekinian
bisnis baru.
4 Robert Kewirausahaan adalah proses kreatif untuk • Membuka
D.Hisrich proses kreatif untuk menciptakan sesuatu usaha
menciptakan sesuatu yang bernilai lebih minuman
yang bernilai lebih tinggi tinggi ( outlet )
dengan mengoptimalkan mengoptimalkan olahan gula
segala daya upaya, segala daya upaya, aren ala era
seperti mencurahkan seperti mencurahkan milenial.
waktu, dana, psikologis, waktu, dana,
dan penerimaan psikologis, dan
penghargaan atas penerimaan
kepuasan seseorang penghargaan atas
kepuasan seseorang
5. Jeffrey A. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang  Perkumpulan
Timmon cara berpikir, penalaran, diwujudkan didalam wirausaha
dan memanfaatkan perilaku menjadi muda dan
peluang diamati, holistik dasar, tujuan, kiat, calon
dalam pendekatan, dan siasat, tenaga wirausaha.
kepemimpinan yang penggerak, proses
seimbang. dan hasil bisnis.

2.2 Matriks Konsep Substansi Entrepreneur


No Author Konsep/Defenisi/Penger Dimensi/Konsep/Bag Indikasi/Ciri-
. tian ian Ciri/Kata
Kerja
Terukur
1 Richard Mendefinisikan  Pengusaha membeli  Membeli
Cantillon kewirausahaan sebagai barang saat ini pada bahan ke
(1775) pekerjaan itu sendiri harga tertentu dan pemasok
(wirausaha). Seorang menjualnya pada kemudian
pengusaha membeli masa yang akan mengolah
barang saat ini pada datang dengan bahan
harga tertentu dan harga tidak tersebut
menjualnya pada masa menentu. menjadi
yang akan datang dengan  Cara bagaimana makanan
harga tidak menentu. Jadi seseorang beresiko yang akan
definisi ini lebih atau ketidakpastian. dijual ke
menekankan pada pelanggan.
bagaimana seseorang  Menganalisi
beresiko mengenai s berbagai
ketidakpastian. risiko
sebelum
membuka
sebuah
bisnis.
2 Harvey Pengertian  Berbagai kegiatan  Memilih
Leibenstei kewirausahaan mencakup yang diperlukan jenis produk
n (1998) berbagai kegiatan yang untuk melaksanakan yang akan
diperlukan untuk usaha. dipasarkan
melaksanakan dan  Menciptakan sebuah  Memasarka
menciptakan perusahaan perusahaan pada n produk
pada saat dimana pasar saat dimana pasar kepada
belum terbentuk atau belum terbentuk pelanggan.
belum teridentifikasi atau belum
dengan jelas, atau teridentifikasi
beberapa komponen dengan jelas.
fungsi produksinya belum
teridentifikasi secara
penuh.
3 Raymond Kewirausahaan diartikan  Seseorang yang  Membuka
(1987) sebagai seseorang yang inovatif dan kreatif. restoran
inovatif, kreatif dan  Mampu dengan
mampu mewujudkanya mewujudkanya konsep
kreatifitasnya agar kreatifitasnya agar trendy yang
meningkatnya meningkatnya bisa
kesejahteraan diri di kesejahteraan diri di menarik
lingkungan dan lingkungan dan banyak
masyarakat. masyarakat. khalayak
muda.
 Menjual
produk yang
memiliki
nilai guna
tinggi.
4 Rodney Wirausaha adalah orang  Mereformasi atau  Menggunak
Overton yang mereformasi atau merevolusi pola an mesin
(2002) merevolusi pola produksi produksi dengan dalam
dengan menggunakan menggunakan proses
penemuan atau, lebih penemuan. produksi.
umum, sebuah  Memproduksi  Membuka
kemungkinan teknologi komoditas baru atau cabang
yang belum dicoba untuk menghasilkan baik usaha di
memproduksi komoditas yang lama dengan berbagai
baru atau menghasilkan cara baru. daerah lain.
baik yang lama dengan  Membuka sumber
cara baru. Tindakan ini baru pasokan bahan
akan membuka sumber atau outlet baru
baru pasokan bahan atau untuk produk
outlet baru untuk produk dengan reorganisasi
dengan reorganisasi industri.
industri.
5. Norman Seorang pengusaha  Menciptakan bisnis  .Membuat
M. adalah orang yang baru dalam perencanaa
Scaborou menciptakan bisnis baru menghadapi risiko n bisnis
gh and dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian dengan
Thomas dan ketidakpastian untuk untuk tujuan matang.
W. tujuan mencapai mencapai  Melakukan
Zimmerer keuntungan dan keuntungan dan analisa
(2000) pertumbuhan dengan pertumbuhan. pasar untuk
mengidentifikasi peluang  Mengidentifikasi menentukan
dan perakitan sumber peluang dan peluang.
daya yang diperlukan perakitan sumber
pada mereka. Pengusaha daya yang
biasanya mulai dengan diperlukan pada
tidak lebih dari sebuah mereka.
ide, sering yang  Merencanakan ide
sederhana, dan kemudian dan merakit sumber
merakit sumber daya daya yang
yang diperlukan untuk diperlukan untuk
mengubah ide tersebut mengubah ide
menjadi sebuah bisnis tersebut menjadi
yang berkelanjutan. sebuah bisnis yang
berkelanjutan.

TOPIK 2
JANTUNG ENTREPRENEURSHIP

1. Konsep Jantung Entrepreneurship


1.1 Konsep Prinsip dalam Diri Wirausahawan
 Max Weber menyatakan intisari prinsip kerja orang Jerman adalah : rasional,
disiplin tinggi, kerja keras, berorientasi pada kesuksesan material, hemat dan
bersahaja, tidak mengumbar kesenangan, menabung dan investasi.
 Di Timur, orang Jepang menghayati “bushido” (etos para samurai) perpaduan
Shintoisme dan Zen Budhism. Inilah yang disebut oleh Jansen H. Sinamo (1999)
sebagai “karakter dasar budaya kerja bangsa Jepang”.
Ada 7 prinsip dalam bushido, ialah :
1. Gi : Keputusan benar diambil dengan sikap benar berdasarkan kebenaran,
jika harus mati demi keputusan itu, matilah dengan gagah, terhormat,
2. Yu : Berani, ksatria,
3. Jin : Murah hati, mencintai dan bersikap baik terhadap sesama,
4. Re : Bersikap santun, bertindak benar,
5. Makoto : Tulus setulus-tulusnya, sungguh-sesungguh-sungguhnya, tanpa
pamrih,
6. Melyo : Menjaga kehormatan martabat, kemuliaan,
7. Chugo : Mengabdi, loyal. Jelas bahwa kemajuan Jepang karena mereka
komit dalam penerapan bushido, konsisten, inten dan berkualitas.

1.3 Konsep 10 D Wirausaha Bygrave


Bygrave menggambarkan wirausaha dengan konsep 10 D, yaitu:
1. Dream: Mempunyai visi terhadap masa depan dan mampu mewujudkannya
2. Decisiveness: Tidak bekerja lambat, membuat keputusan berdasar perhitungan
yang tepat.
3. Doers: Membuat keputusan dan melaksanakannya
4. Determination: Melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian
5. Dedication: Mempunyai dedikasi tinggi dalam berusaha
6. Devotion: Mencintai pekerjaan yang dimiliki
7. Details: Memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci
8. Destiny: Bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yanghendak dicapai
9. Dollars: Motivasi bukan hanya uang
10. Distribute: Mendistribusikan kepemilikannya terhadap orang yang dipercayai.
1.4 Mark Victor Hansen dan Robert G. Allen
Be do have adalah suatu konsep yang terdapat dalam buku One Minute Millionaire
oleh Mark Victor Hansen dan Robert G. Allen. Uniknya konsep ini bukan diawali
dari kerja (do) menuju milyarder, tetapi diawali oleh menjadi (be).
Think What You Do and Do What You Think
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pikirkan Anda ingin menjadi apa?
hal ini sejalan dengan konsep dasar manajemen yaitu “think what u do and do what
u think”.
Setelah Anda sudah mengetahuinya, maka lakukan hal (do) yang diperlukan untuk
menuju be (menjadi apa yang Anda inginkan). Posisi be di awal Anda akan mampu
menjadikan tindakan Anda lebih efektif, terlahirlah tindakan efektif jika Anda sudah
berpikir bahwa Anda sudah menjadi apa yang Anda inginkan maka tindakan akan
mengikutinya. Ketika Anda bertanggung jawab penuh atas keputusan Anda maka
have adalah efek samping dari tindakan efektif Anda yang sangat amat mungkin
untuk didapatkan.
Makna be – do have juga menunjukkan sikap perspektif jangka panjang. Sikap ini
berarti bahwa seseorang yang sukses dalam berencana dan bertindak selalu
memiliki perspektif jangka panjang. Segala keputusan yang dibuat selalu
memperhatikan akibatnya bagi masa depan dalam jangka panjang. Tidak ada
istilah bagi mereka yang berbunyi “bagaimana nanti saja” mereka lebih berpikir:
“nanti bagaimana?”
Berpikir jauh ke depan bukan berarti mengkhawatirkan masa depan. Tetapi lebih
kepada mempersiapkan masa depan. Segala keputusan, rencana dan tindakan
akan dipertimbangkan bagaimana dampaknya dimasa depan.
1.5 Proses Pembentukan Karakter Wirausaha Menurut Bygrave (1996)

2. Matriks Konsep Jantung Entrepreneurship

NO Author Konsep Dimensi Indikasi/ciri-ciri/kata


(tahun) /Definsi/Pengertian konsep/bagian- kerja terukur dan teratur
bagian
1. Richard Pekerjaan itu sendiri  Pekerjaan sendiri  Membuka usaha
Cantillon (wirausaha). Seorang  Membeli barang makanan
(1775) pengusaha membeli dengan harga  Membuka banyak
barang saat ini pada tertentu dan cabang usaha
harga tertentu dan menjulalnya
menjualnya pada dengan harga
masa yang akan tertentu
datang dengan harga  Lebih menekankan
tidak menentu. Lebih ke resiko dan
menekankan pada ketidakpastian
bagaimana beresiko
tau ketidakpastian.
2. Peter F. Suatu kemampuan  Inovasi  Membuka usaha yang
Drucker untuk menciptakan  Berbeda dari yng jarang ada
(1959) suatu yang baru dan lain  Membuat usaha
berbeda makanan yang unik
atau usaha barang-
barang unik

3. Stephen Suatu proses  Menciptakan  Membuat usaha sendiri


Robins mengejar berbagai inovasi yang dengan inovasi yang
(1996) peluang untuk terbaru terbaru
memenuhi kebutuhan  Memenuhi  Memnuhi kebutuhan
dan keinginan kebutuhan dan pasar dan mengetahui
melalui inovasi keinginan keinginan pasar

4. Jean Seorang  Agen yang  Berkreasi dengan


Baptista wirausahawan menyatukan barang, alat dan
Say adalah agen yang berbagai alat sejenisnya, untuk
(1816) menyatukan berbagai produksi membuat barang baru
alat-alat produksi dan  Menemukan nilai  Menemukan inovasi
menemukan nilai dari dari produksinya baru dari yang
produksinya diciptakan
 Membuat toko
kelontong, toko
makanan, toko serba
ada
5. Israel Wirausahawan  Mengenali  Mengenali tren yang
Kirzner mengenali dan peluang pasar sedang terjadi di
(1979) berbuat terhadap  Berbuat masyarakat
peluang pasar sesuatu terhadap  Membuat inovasi
peluang pasar yang sesuai tren

TOPIK 3
PERAN DAN MOTIVASI ENTREPRENEUR

1. Konsep Peran dan Motivasi Entrepreneur


1.1 Konsep Peran Kewirausahaan

Menurut Zimmerer peranan kewirausahaan dalam kehidupan masyarakat sangat


penting. Perusahaan yang melakukan bisnis berperan penting dalam hal perekonomian
dan juga merupakan penggerak ekonomi. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan
usahanya selalu berhubungan dengan masyarakat karena perusahaan memiliki peran
ganda, yaitu sebagai produsen yang memerlukan masyarakat sebagai konsumen dan
pendukung kelancaran usahanya, perusahaan juga memiliki peran sebagai konsumen.
Oleh karena itu dapat menjadi hubungan timbal balik yang dapat saling mempengaruhi
antara perusahaan, masyarakat dan juga pemerintah, yang terciptanya interaksi sosial.

J.B Say berpendapat bahwa wirausahawan adalah orang yang menggeser sumber-
sumber ekonomi dari produktivitas terendah menjadi produktivitas tertinggi, menurutnya
wirausahawanlah yang menghasilkan perubahan. Perubahan itu tidak dilakukan dengan
mengerjakan sesuatu yang lebih baik tetapi dengan melakukan sesuatu yang berbeda.

(Steinhoff dan Burges, 1993), Wirausaha adalah perintis dan pengembang


perusahaan yang berani mengambil resiko dalam menghadapi ketidakpastian dengan
cara mengelola sumber daya manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat
keberhasilan tertentu yang diinginkan. Salah satu kunci keberhasilan adalah memiliki
tujuan dan visi untuk mencapainya.

Werner shombart (1902), membagi peranan wirausahawan menjadi tiga antara lain :
1. Pemimpin industri, yang memulai sebagai teknisi atau tukang dalam satu bidang
keahlian, kemudian berhasil menemukan sesuatu yang baru, bukan dengan disengaja
melainkan hasil temuan dan kehebatan daya cipta.
2. Usahawan, yaitu orang yang menganalisis berbagai kebutuhan masyarakat,
merangsang kebutuhan untuk mendapat langganan baru. Perhatiannya yang paling
utama adalah penjualan.
3. Pemimpin keuangan, yaitu orang yang sejak muda menganalisis keuangan,
mengumpulkan uang, dan menggabungkan sumber-sumber keuangan.

Roopke (1995) mengelompokan kewirausahaan berdasarkan pada peranannya


menjadi tiga kelompok antara lain :
a) Wirausahawan rutin
Wirausahawan yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung berfokus
pada pemecahan masalah dan perbaikan standard prestasi tradisional. Fungsi
wirausahawan rutin adalah mengadakan perbaikan terhadap standard tradisional,
bukan penyusunan dan pengalokasian sumber-sumber.
b) Wirausahawan arbitrase
Wirausahawan yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan dan
pemanfaatan. Misalnya, bila tidak terjadi ekuilibrium dalam penawaran dan
permintaan pasar, ia akan membeli dengan murah dan menjualnya dengan mahal.
c) Wirausahawan inovatif
Wirausahawan dinamis yang menghasilkan ide dan kreasi baru yang berbeda. Ia
merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan produk baru,
tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan, peningkatan teknik manajemen,
dan metode distribusi baru.

1.2 Konsep Motivasi Entrepreneur


1.2.1 Motivasi Entrepreneur Menurut Para Ahli
Menurut McDonald (1992), movitasi menjadikan seorang wirausahawan lebih
kuat menghadapi segala rintangan dan tantangan. Sebab impian dapat menimbulkan
kemauan keras untuk merealisasikannya. Motivasi adalah suatu perubahan energi di
dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk
mencapai tujuan.
Morgan (2002) menjelaskan bahwa: "motivasi merupakan kekuatan yang
mengendalikan dan menggerakkan seseorang untuk melakukan tindakan atau perilaku
yang diarahkan pada tujuan tertentu". hanya membahas pada bagaimana subjek
wirausaha tersebut masuk dan memulaiperencanaan wirausahanya. Secara
keseluruhan, teori Shapero dan Sokol membahas proses kewirausahaanpada cakupan
yang lebih luas, baik pada subjek wirausaha maupun pembentukan usahanya.
Teori Goal Directed Behavior Menurut Wolman (1973), seseorang dapat saja
menjadi wirausaha karena termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini disebut
dengan Goal Directed Behavior. Teori ini hendak menggambarkan bagaimana
seseorang tergerak menjadiwirausaha, motivasinya dapat terlihat langkah-langkahnya
dalam mencapai tujuan (goal directed behavior). Diawali dari adanya dorongan
need, kemudian goal directed behavior, hingga tercapainya tujuan. Sedangkan need
itu sendiri dari skema muncul karena adanya defisit dan ketidakseimbangan tertentu
pada diri individu yang bersangkutan (wirausaha). Seseorang terjun dalam dunia
wirausaha diawali dengan adanya kebutuhan-kebutuhan, ini mendorong kegiatan-
kegiatan tertentu, yang ditujukan pada pencapaian tujuan. Dari kacamata teori need
dan motivasi tingkah laku, seperti menemukan kesempatan berusaha, sampai
mendirikan dan melembagakan usahanya merupakan goal directed behavior.
Sedangkan goal tujuannya adalah mempertahankan dan memperbaiki kelangsungan
hidup wirausaha
Dutch Poet's Society mengatakan "Nothing is difficult to those who have the
will, - Tidak ada sesuatupun yang sulit selama masih ada kemauan." Kunci
kebahagiaan adalah mempunyai impian.
Sedangkan kunci kesuksesan itu sendiri adalah mewujudkan impian. George
Lucas mengatakan, "Dreams are extremely important. You can't do it unless you
imagine it, Impian sangatlah penting. Kau tidak akan dapat melakukan apa-apa
sebelum kau membayangkannya.“
Kesimpulannya adalah jangan takut memimpikan sesuatu. Jadikan impian
tersebut sebagai nafas kehidupan. Sebab impian yang kuat justru menjadikan
perjuangan yang berat saat menggapainya sebagai sarana latihan mengoptimalkan
kekuatan-kekuatan yang lain, misalnya kekuatan emosi, fisik, maupun rohani.

1.2.2 Motif berprestasi kewirausahaan (Teori David McClelland, 1961):


Seorang wirausaha melakukan kegiatan usaha didorong oleh kebutuhan untuk
berprestasi, berhubungan dengan orang lain dan untuk mendapatkan kekuasaan baik
secara finansial maupun secara sosial. Wirausaha melakukan kegiatan usaha
dimotivasi oleh:
a) Motif berprestasi (need for achievement)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keingginan mendapatkan
prestasi dan pengakuan dari keluarga maupun masyarakat.
b) Motif berafiliasi (need for affiliation)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keinginan untuk
berhubungan dengan orang lain secara sosial kemasyarakatan.
c) Motif kekuasaan (need for power)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keinginan mendapatkan
kekuasaan atas sumberdaya yang ada. Peningkatan kekayaan, pengusahaan pasar
sering menjadi pendorong utama wirausaha melakukan kegiatan usaha.

1.2.3 Motif Kebutuhan Maslow (Teori Hirarki Kebutuhan Maslow, 1970):


Teori hirarki kebutuhan Maslow mampu menjelaskan motivasi orang melakukan
kegiatan usaha. Maslow membagi tingkatan motivasi ke dalam hirarki kebutuhan dari
kebutuhan yang rendah sampai yang berprioritas tinggi, di mana kebutuhan tersebut
akan mendorong orang untuk melakukan kegiatan usaha.
a. Physiological Need
Motivasi seorang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong untuk mampu
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, fisiologi seperti; makan, minum, kebutuhan
hidup layak secara fisik dan mental.
b. Security need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa aman atas
sumberdaya yang dimiliki, seperti: investasi, perumahan, asuransi, dan lain-lain.
c. Social need
Motivasi seseorang melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi kebutuhan
sosial, berhubungan dengan orang lain dalam suatu komunitas.
d. Esteem need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa kebanggaan,
diakuinya potensi yang dimiliki dalam melakukan kegiatan bisnis.
e. Self actualization need
Motivasi melakukan kegiatan usaha untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri.
Keingginan wirausaha untuk menghasilkan sesuatu yang diakui secara umum bahwa
hasil kerjanya dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.

1.2.4 Sikap Wirausahawan Bermotif Tinggi


David Mc Clelland mengidentifikasi ada korelasi antara tingkah laku orang yang
memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha. Perilaku wirausaha yang
diwujudkan dalam sikap dan motivasi terhadap karir dan prestasi yang berhasil, adalah
dicerminkan dalam tindakan-tindakan sebagai berikut :
(1) Mencontoh orang yang berhasil dalam bidang pekerjaan yang sama, mengadaptasi
teknik-teknik untuk mencapai sukses
(2) Menggunakan perubahan untuk memotivasi diri
(3) Berorientasi pada tindakan
(4) Tanggung jawab yang tinggi dalam menyukseskan suatu kegiatan
(5) Keberhasilan ditentukan oleh prestasi sumber data manusia dalam perusahaan
(6) Mengawasi agar keputusan dilaksanakan dengan baik dan jangan menyesali
kegagalan masa lampau.

2. Matrik Konsep Peran dan Motivasi Entrepreneur


2.1 Matrik Konsep Peran Entrepreneur

No Author Konsep Dimensi Indikasi/ciri-ciri/kata


(tahun) /Definsi/Pengertian konsep/bagian- kerja terukur dan teratur
bagian
1. Zimmerer Peranan  Melakukan bisnis  Berperan dalam
(1996) kewirausahaan
dalam kehidupan berperan penting menyediakan lapangan
masyarakat sangat dalam hal kerja bagi para pencari
penting. Perusahaan perekonomian. kerja.
yang melakukan  Penggerak  Berpengaruh pada
bisnis berperan ekonomi yang kenaikan pendapatan
penting dalam hal menjalankan perkapita dan daya beli
perekonomian dan kegiatan usahanya masyarakat.
juga merupakan selalu
penggerak ekonomi. berhubungan
Perusahaan dalam dengan
menjalankan masyarakat karena
kegiatan usahanya perusahaan
selalu berhubungan memiliki peran
dengan masyarakat ganda.
karena perusahaan  sebagai produsen
memiliki peran yang memerlukan
ganda, yaitu sebagai masyarakat
produsen yang sebagai konsumen
memerlukan dan pendukung
masyarakat sebagai kelancaran
konsumen dan usahanya.
pendukung  Hubungan timbal
kelancaran balik yang
usahanya, dapat saling
perusahaan juga mempengaruhi
memiliki peran antara
sebagai konsumen. perusahaan,
Oleh karena itu dapat masyarakat dan
menjadi hubungan juga pemerintah,
timbal balik yang yang terciptanya
dapat saling interaksi sosial.
mempengaruhi
antara perusahaan,
masyarakat dan juga
pemerintah,
yang terciptanya
interaksi sosial.
2. J.B Say Wirausahawan  Menggeser  Mengurangi tingkat
adalah orang yang sumber-sumber pengangguran nasional.
menggeser sumber- ekonomi dari  Berpengaruh pada
sumber ekonomi dari
produktivitas produktivitas peningkatan
terendah menjadi terendah menjadi pertumbuhan ekonomi
produktivitas produktivitas nasional.
tertinggi, menurutnya tertinggi.
wirausahawanlah  Menghasilkan
yang menghasilkan perubahan dengan
perubahan. melakukan sesuatu
Perubahan itu tidak yang berbeda.
dilakukan dengan
mengerjakan sesuatu
yang lebih baik tetapi
dengan melakukan
sesuatu yang
berbeda.

3. (Steinhof Wirausaha adalah  Perintis dan  Meningkatkan


f dan perintis dan pengembang produktivitas nasional.
Burges, pengembang perusahaan yang  Meningkatkan
1993). perusahaan yang berani mengambil pendapatan masyarakat
berani mengambil resiko dalam mengombinasikan
resiko dalam menghadapi faktor faktor produksi
menghadapi ketidakpastian. dalam negeri, tenaga
ketidakpastian  Mengelola sumber kerja, modal dan
dengan cara daya manusia, keahlian.
mengelola sumber material, dan
daya manusia, keuangan untuk
material, dan mencapai tingkat
keuangan untuk keberhasilan
mencapai tingkat tertentu yang
keberhasilan tertentu diinginkan.
yang diinginkan.  Memiliki tujuan dan
Salah satu kunci visi untuk
keberhasilan adalah mencapainya.
memiliki tujuan dan
visi untuk
mencapainya.

4. Werner 1. Pemimpin industri,  memulai sebagai  Membuat pembaruan


shombart yang memulai teknisi atau tukang atau inovasi dalam
(1902) sebagai teknisi atau dalam satu bidang kegiatan ekonomi.
tukang dalam satu keahlian, kemudian  Menyediakan
bidang keahlian, berhasil kebutuhan masyarakat.
kemudian berhasil menemukan
menemukan sesuatu sesuatu yang baru,
yang baru, bukan bukan dengan
dengan disengaja disengaja
melainkan hasil melainkan hasil
temuan dan temuan dan
kehebatan daya kehebatan daya
cipta. cipta.
2. Usahawan, yaitu  Menganalisis
orang yang berbagai
menganalisis kebutuhan
berbagai kebutuhan masyarakat,
masyarakat, merangsang
merangsang kebutuhan untuk
kebutuhan untuk mendapat
mendapat langganan langganan baru.
baru. Perhatiannya Perhatiannya yang
yang paling utama paling utama
adalah penjualan. adalah penjualan.
3. Pemimpin
keuangan, yaitu
orang yang sejak
muda menganalisis
keuangan,
mengumpulkan uang,
dan menggabungkan
sumber-sumber
keuangan.
5. Roopke 1. Wirausahawan  Berfokus pada  Berusaha mengenal
(1995) yang dalam pemecahan dan mengendalikan
melakukan kegiatan masalah dan lingkungan serta
sehari-harinya perbaikan standard menggalang kerjasama
cenderung berfokus prestasi tradisional. yang saling
pada pemecahan  Mengadakan menguntungkan dengan
masalah dan perbaikan terhadap berbagai pihak.
perbaikan standard standard  Mengembangkan
prestasi tradisional. tradisional, bukan teknologi baru,
Fungsi penyusunan dan pengetahuan baru,
wirausahawan rutin pengalokasian memperbaiki produk
adalah mengadakan
perbaikan terhadap sumber-sumber. dan jasa, dan
standard tradisional,  Selalu mencari menemukan cara baru
bukan penyusunan peluang melalui untuk memuaskan
dan pengalokasian kegiatan konsumen.
sumber-sumber. penemuan dan
2.Wirausahawan pemanfaatan.
arbitrase  Menghasilkan
Wirausahawan yang ide dan kreasi baru
selalu mencari yang berbeda.
peluang melalui  Merupakan
kegiatan penemuan promotor, tidak
dan pemanfaatan. saja dalam
Misalnya, bila tidak memperkenalkan
terjadi ekuilibrium teknik dan produk
dalam penawaran baru, tetapi juga
dan permintaan dalam pasar dan
pasar, ia akan sumber
membeli dengan pengadaan,
murah dan peningkatan teknik
menjualnya dengan manajemen, dan
mahal. metode distribusi
3.Wirausahawan baru.
inovatif
Wirausahawan
dinamis yang
menghasilkan ide
dan kreasi baru yang
berbeda. Ia
merupakan promotor,
tidak saja dalam
memperkenalkan
teknik dan produk
baru, tetapi juga
dalam pasar dan
sumber pengadaan,
peningkatan teknik
manajemen, dan
metode distribusi
baru.
2.2 Matriks Konsep Motivasi Entrepreneur
No Author Konsep Dimensi Indikasi/ciri-ciri/kata
(tahun) /Definsi/Pengertian konsep/bagian- kerja terukur dan
bagian teratur
1. David  Seorang  Melakukan  Orang melakukan
McClellan wirausaha kegiatan usaha kegiatan
d (1961) melakukan didorong oleh ke- kewirausahaan
kegiatan usaha butuhan untuk didorong oleh ke-
didorong oleh ke- berprestasi. ingginan mendapatkan
butuhan untuk  Berhubungan prestasi dan
berprestasi, dengan orang lain pengakuan dari
berhubungan dan untuk keluarga maupun
dengan orang lain mendapatkan masyarakat.
dan untuk kekuasaan baik  Orang melakukan
mendapatkan secara finansial kegiatan
kekuasaan baik maupun secara kewirausahaan
secara finansial sosial. didorong oleh ke-
maupun secara  Motif inginan untuk
sosial. kewirausahaan berhubungan dengan
 Motif meliputi motif untuk orang lain secara
kewirausahaan berprestasi, sosial
meliputi: berafiliasi, dan kemasyarakatan.
a. Motif berprestasi kekuasaan.  Orang melakukan
(need for kegiatan
achievement) kewirausahaan
b. Motif berafiliasi didorong oleh ke-
(need for inginan mendapatkan
affiliation) kekuasaan atas
c. Motif kekuasaan sumberdaya yang
(need for power) ada. Peningkatan
kekayaan,
pengusahaan pasar
sering menjadi
pendorong utama
wirausaha melakukan
kegiatan usaha.
2. Maslow  Maslow membagi  Pembagian  Motivasi seorang
(1970) tingkatan motivasi tingkatan motivasi melakukan kegiatan
ke dalam hirarki ke dalam hirarki kewirausahaan dido-
kebutuhan dari kebutuhan dari rong untuk mampu
kebutuhan yang kebutuhan yang memenuhi kebutuhan
rendah sampai rendah sampai hidup sehari-hari,
yang berprioritas yang berprioritas fisiologi seperti;
tinggi, di mana tinggi. makan, minum,
kebutuhan tersebut  Kebutuhan kebutuhan hidup layak
akan mendorong tersebut akan secara fisik dan
orang untuk mendorong orang mental.
melakukan untuk melakukan  Motivasi melakukan
kegiatan usaha. kegiatan usaha. kegiatan usaha, bisnis
 Tingkatan hirarki untuk memenuhi rasa
motivasi dalam aman atas
hirarki kebutuhan sumberdaya yang
adalah sebagai dimiliki, seperti:
berikut. investasi, perumahan,
a. Physiological asuransi, dan lain-lain.
Need  Motivasi seseorang
b. Security need melakukan kegiatan
c. Social need usaha, bisnis untuk
d. Esteem need memenuhi kebutuhan
e. Self actualization sosial, berhubungan
need dengan orang lain
dalam suatu
komunitas.
 Motivasi melakukan
kegiatan usaha, bisnis
untuk memenuhi rasa
kebanggaan,
diakuinya potensi yang
dimiliki dalam
melakukan kegiatan
bisnis.
 Motivasi melakukan
kegiatan usaha untuk
memenuhi kebutuhan
aktualisasi diri.
Keingginan wirausaha
untuk menghasilkan
sesuatu yang diakui
secara umum bahwa
hasil kerjanya dapat
diterima dan
bermanfaat bagi
masyarakat.
3. David Mengidentifikasi ada  Mengidentifikasi  Mencontoh orang
(1961) korelasi antara ada korelasi yang berhasil dalam
tingkah laku orang antara tingkah bidang pekerjaan
yang memiliki motif laku orang yang yang sama,
prestasi tinggi memiliki motif mengadaptasi teknik-
dengan tingkah laku prestasi tinggi teknik untuk mencapai
wirausaha. Perilaku dengan tingkah sukses
wirausaha laku wirausaha.  Menggunakan
diwujudkan dalam  Diwujudkan dalam perubahan untuk
sikap dan motivasi sikap dan motivasi memotivasi diri
terhadap karir dan terhadap karir dan  Berorientasi pada
prestasi yang prestasi yang tindakan
berhasil. berhasil.  Tanggung jawab yang
tinggi dalam
menyukseskan suatu
kegiatan
 Keberhasilan
ditentukan oleh
prestasi sumber data
manusia dalam
perusahaan
 Mengawasi agar
keputusan
dilaksanakan dengan
baik dan jangan
menyesali kegagalan
masa lampau.
4. Wolman Seseorang dapat  Seseorang dapat  Mau dan mampu
(1973) saja menjadi saja menjadi mencari dan
wirausaha karena wirausaha karena menangkap peluang
termotivasi untuk termotivasi untuk usaha yang
mencapai tujuan mencapai tujuan menguntungkan.
tertentu. Teori ini tertentu.  Mau dan mampu
disebut dengan Goal  Diawali dari berkomunikasi, tawar-
Directed Behavior. adanya dorongan menawar, dan
Teori ini hendak need, kemudian musyawarah dengan
menggambarkan goal directed berbagai pihak yang
bagaimana behavior, hingga besar pengaruhnya
seseorang tergerak tercapainya pada kemajuan usaha.
menjadi wirausaha, tujuan.
motivasinya dapat
terlihat langkah-
langkahnya dalam
mencapai tujuan
(goal directed
behavior). Diawali
dari adanya
dorongan need,
kemudian goal
directed behavior,
hingga tercapainya
tujuan.
5. Morgan Motivasi merupakan  Kekuatan  Mau dan mampu
(2002) kekuatan yang yang meningkatkan
mengendalikan dan mengendalikan kapasitas diri sendiri
menggerakkan dan dan kapasitas
seseorang untuk menggerakkan perusahaan dengan
melakukan tindakan seseorang. memanfaatkan dan
atau perilaku yang  Mengarahkan memotivasi orang lain.
diarahkan pada seseorang untuk  Memahami segala
tujuan tertentu. melakukan sesuatu yang ada
tindakan atau hubungannya dengan
perilaku yang usaha atau bisnis yang
diarahkan pada akan dilakukan.
tujuan tertentu.

TOPIK 4
KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN ENTREPRENEUR

1. Konsep Kepribadian dan Kemampuan Entrepreneur


1.1 Konsep Kepribadian Entrepreneur
 Menurut Muray terdapat 15 variabel kepribadian seseorang.
Muray menuangkan pendapatnya paling tidak seorang wirausaha memiliki 8
(delapan) variabel kepribadian, kepribadian yang pada umumnya dimiliki oleh
soerang wirausaha antara lain:
Acheivement, Order, Autonomy, Affilituon, Intraception, Dominance, Change, dan
Endurance.
Delapan variabel kepribadian wirausaha menurut Muray

 Theodore M. Newcomb (2000)


Menurut ahli sosiologi Theodore M. Newcomb kepribadian yaitu suatu kelompok sikap
yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Hal tersebut berarti
bahwa kepribadian itu dimaksudkan untuk menunjukkan kelompok dari tingkah-tingkah
seorang individu untuk dapat berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara
khusus jika ia berhubungan dengan orang lain atau juga pada saat ia menghadapi
suatu masalah / keadaan.

 Horton (2000)
Menurut Horton menyatakan bahwa kepribadian ialah keseluruhan sikap, perasaan,
ekspresi, dan temperamen seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen itu
akan terwujud dalam tindakan dari seseorang bila dihadapkan pada situasi tertentu.

 Gregory & Jess (2010)

Kepribadian merupakan salah satu faktor yang mendorong individu untuk berwirausaha.
Kepribadian adalah suatu pola watak yang relative permanen, dan sebuah karakter unik
yang memberikan konsistensi sekaligus individualitas bagi perilaku seseorang.
 Marbun (2013)
Menurut Marbun (2013) menyebutkan bahwa sifat yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawanyakni sebagai berikut:
a. Percaya diri
Sifat percaya diri merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha.Seorang wirausaha yang berhasil pada umumnya memiliki rasa
percaya diri yang cukup tinggi, baik percaya pada kemampuan yang dimiliki
maupun percaya terhadap kemajuan usaha yang dijalankannya. Seseorang
tersebut memiliki tingkat pertimbangan yang kritis terhadap pendapat orang lain,
sehingga orang tersebut tidak mudah terpengaruh dalam menentukan keputusan
yang diambil.
b. Berorientasi pada tugas dan hasil
Wirausahawan berorientasi pada tugas dan hasil.Adapun hasil yang dimaksud di
sini adalah laba atau keuntungan dapat diperoleh dari kegiatan menjalankan
tugasnya, yaitu menjalankan usaha.Seseorang yang berorientasi pada tugas dan
hasil cenderung memiliki watak yang tekun, tabah, kerja keras dan motivasi
tinggi.
c. Pengambilan risiko
Risiko merupakan sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dalam dunia usaha.
Keberanian pengambilan sebuah risiko bagi seorang wirausaha merupakan
tantangan yang besar dan akan berdampak terhadap usaha yang dimiliki. Sikap
keberanian mengambil risiko merupakan hal penting yang harus dimiliki
wirausahawan agar usaha yang dimilikinya dapat berjalan dengan maju dan
berkembang dengan baik, namun tetap mempertimbangkan
kemungkinankemungkinan yang akan terjadi pada usaha yang dimilikinya
tersebut.
d. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu sifat yang juga harus dimiliki seorang
wirausaha.Pemimpin yang baik pada umumnya dapat mengarahkan anggota
ataupun karyawan menuju ke arah tujuan yang hendak dicapai.Selain itu
seorang pemimpin juga harus mampu berkomunikasi baik dengan siapapun,
serta dapat menerima saran dan kritik dengan lapang dada demi kemajuan
usaha yang dimiliki.
e. Berorientasi ke masa depan
Seorang wirausaha yang baik pada umumnya memiliki orientasi dan tujuan jelas
ke depan, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Tujuan dan orientasi yang jelas dapat menjadi acuan dalam menentukan langkah
dan strategi yang diambil sehingga suatu usaha dapat mencapai target sesuai
dengan tujuan yang direncanakan.

 Holland dan Laturva (2012)


Holland dan Laturva (2012), seorang praktisi yang mempelajari hubungan antara
kepribadian dan minat pekerjaan, mengemukakan bahwa ada 6 (enam) tipe atau
orientasi kepribadian pada manusia.
a) Tipe realistik
Menyukai pekerjaan yang sifatnya konkret, yang melibatkan kegiatan sistematis,
seperti mengoperasikan mesin, peralatan. Tipe seperti ini tidak hanya
membutuhkan keterampilan, komunikasi, atau hubungan dengan orang lain,
tetapi dia memiliki fisik yang kuat. Bidang karier yang cocok, yaitu perburuhan,
pertanian, barber shop, dan konstruski.
b) Tipe intelektual/investigative
Menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual, cenderung pemikir daripada
pelaku tindakan, senang menganalis, dan memahami sesuatu.Biasanya
menghindari hubungan sosial yang akrab.Tipe ini cocok bekerja di laboratorium
penelitian, seperti peneliti, ilmuwan, ahli matematika.
c) Tipe sosial
Senang membantu atau bekerja dengan orang lain. Dia menyenangi kegiatan
yang melibatkan kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan berhubungan
dengan orang lain, tetapi umumnya kurang dalam kemampuan mekanikal dan
sains. Pekerjaan yang sesuai, yaitu guru/pengajar, konselor, dan pekerja sosial.
d) Tipe konvensional
Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, mengolah data
dengan aturan ertentu. Pekerjaan yang sesuai, yaitu sekretaris, teller, filing, serta
akuntan.
e) Tipe usaha/enterprising
Cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan
menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan
mempromosikan produk atau gagasan. Tipe ini sesuai bekerja sebagai sales,
politikus, manajer, pengacara atau agensi iklan.
f) Tipe artistik
Cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan,
lebih menyukai tugas-tugas yang memungkinkan dia mengekspresikan diri.Karier
yang sesuai, yaitu sebagai musisi, seniman, dekorator, penari, dan penulis.
1.2 Konsep Kemampuan Entrepreneur
 Kim Woo Chong, pendiri Daewoo, mengatakan bahwa sekali kita memproklamirkan
diri sebagai seorang wiraswastaan, maka semua pemikiran dan tindakan kita adalah
untuk usaha. Kita harus “meredam” jiwa raga kita ke sana. Makin lama kita menjiwai
dunia wiraswasta, makin banyak pengalaman kita, maka makin tajamlah naluri kita.
 Stephen P. Robbins & Timonthy A. Judge (2009) mengutarakan bahwa
kemampuan (ability) berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam
tugas dalam suatu pekerjaan.
 Gordon (1994). Menurut Gordon kemampuan adalah sebuah tindakan seseorang
dalam mengoperasikan pekerjaan itu secara lebih mudah serta tepat. Pendapat
tentang keterampilan menurut Gordon ini lebih kearah pada aktivitas atau kegiatan
yang memiliki sifat psikomotorik.
 Robbins (2000) menyatakan bahwa kemampuan (skill) dibedakan atas 4 katergori,
yakni sebagai berikut:
b) Basic Literacy Skill
Merupakan suatu keahlian dasar yang dimiliki oleh tiap-tiap orang, misalnya seperti
menulis, membaca, mendengarkan, atau juga kemampuan dalam berhitung.
c) Technical Skill
Technical Skill adalah suatu keahlian yang didapat itu dengan melalui pembelajaran
didalam bidang teknik, misalnya seperti menggunakan komputer, memperbaiki
handphone, serta lain sebagainya.
d) Interpersonal Skill
Interpersonal Skill adalah suatu keahlian tiap-tiap orang dalam melakukan komunikasi
antar sesama, contohnya seperti mengemukakan pendapat serta bekerja bersama
dalam tim.
e) Problem Solving
Problem Solving adalah suatu keahlian seseorang di dalam memecahkan sebuah
masalah dengan menggunakan logikanya.
 Stephen P. Robbins & Timonthy A. Judge (2009), menyatakan bahwa
kemampuan keseluruhan seorang individu pada dasarnya terdiri atas dua
kelompok faktor, yaitu :
a. Kemampuan Intelektual (Intelectual Ability), merupakan kemampuan yang
dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental (berfikir, menalar dan
memecahkan masalah).

b. Kemampuan Fisik (Physical Ability), merupakan kemampuan melakukan tugas-


tugas yang menuntut stamina, ketrampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.

 Thomas W Zimmerer (2000)


Wirausaha perlu memiliki kemampuan dalam keinovasian & kreativitas untuk
pemecahan masalah & memanfaatkan berbagai peluang yang dihadapi orang lain
setiap hari.

 Coulter
Wirausaha memiliki kemampuan dalam menggunakan upaya yang terorganisir &
sarana untuk mencari sebuah peluang dan menciptakan suatu nilai yang tumbuh
dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui sebuah inovasi & keunikan,
tidak mempedulikan apapun sumber daya yang digunakan pada saat ini.
Kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang
membutuhkan kemampuan dasar (basic ability).

 Stephen Robins
Menurut Stephen Robins , 5 langkah dasar proses perencanaan pengembangan
usaha:
(1) Menganalisis lingkungan internal dan eksternal usahanya (SWOT analysis)
(2) Memformulasikan strategi pengembangan usaha jangka pendek dan jangka
panjang (visi,misi, strategi, dan kewajiban)
(3) Menerapkan rencana strategi pengembangan usaha (program, anggaran, dan
prosedur)
(4) Mengevaluasikna kinerja strategi perencanaan pengembangan usaha
(5) Melakukan follow-up dengan feed back yang berkesinambungan.

Bekal Pengetahuan dan Keterampilan Wirausaha


1. Bekal pengetahuan
– Tentang usaha yang akan dirintis dan lingkungan usaha yang ada.
– Tentang peran dan tanggung jawab.
– Tentang manajemen dan organisasi bisnis.
2. Bekal Ketrampilan
– Ketrampilan konseptual dalam mengatur strategi dan
– Ketrampilan memperhitungkan resiko
– Ketrampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah
– Ketrampilan dalam memimpin dan mengelola
– Ketrampilan berkomunikasi dan berinteraksi
– Ketrampilan teknik usaha yang akan dilakukan

2. Matrik Konsep Kepribadian dan Kemampuan Kewirausahaan


2.1 Matrik Konsep Kepribadian Kewirausahaan

N Author Konsep Dimensi Indikasi/ciri-ciri/kata


o (tahun) /Definsi/Pengertian konsep/bagia kerja terukur dan
n-bagian teratur
1. Theodore Kepribadian menentukan  Kelompok  Menangani usaha
M. bagaimana keberhasilan sikap yang dengan terencana,
Newcomb seorang wirausahawan. dimiliki jujur, hemat dan
(2000) Kepribadian yaitu suatu seseorang disiplin.
kelompok sikap yang sebagai  Memiliki rasa
dimiliki seseorang latar percaya diri dan
sebagai latar belakang belakang sikap mandiri yang
dari perilakunya. Hal dari tinggi.
tersebut berarti bahwa perilakunya
kepribadian itu sebagai
dimaksudkan untuk wirausahaw
menunjukkan kelompok an.
dari tingkah-tingkah  Menunjukka
seorang individu untuk n tingkah-
dapat berbuat, tingkah
mengetahui, berpikir, dan seorang
merasakan secara individu
khusus jika ia untuk dapat
berhubungan dengan berbuat,
orang lain atau juga pada mengetahui,
saat ia menghadapi suatu berpikir, dan
masalah / keadaan. merasakan
secara
khusus jika
ia
berhubunga
n dengan
orang lain
atau juga
pada saat ia
menghadapi
suatu
masalah /
keadaan.
2. Marbun Kepribadian yang harus  Seorang  Memiliki dedikasi
(2013) dimiliki oleh seorang wirausaha dan komitmen
wirausahawanyakni yang yang sangat tinggi
sebagai berikut: berhasil terhadap
a. Percaya diri pada usahanya dengan
Seorang wirausaha umumnya sepenuh jiwa.
yang berhasil pada memiliki  Punya kompetensi
umumnya memiliki rasa fungsional dalam
rasa percaya diri yang percaya diri melakukan
cukup tinggi, baik yang cukup pekerjaan secara
percaya pada tinggi, baik efektif.
kemampuan yang percaya
dimiliki maupun pada
percaya terhadap kemampuan
kemajuan usaha yang yang dimiliki
dijalankannya. maupun
b. Berorientasi pada percaya
tugas dan hasil terhadap
Seseorang yang kemajuan
berorientasi pada usaha yang
tugas dan hasil dijalankanny
cenderung memiliki a.
watak yang tekun,  Seseorang
tabah, kerja keras dan yang
motivasi tinggi. berorientasi
c. Pengambilan risiko pada tugas
Sikap keberanian dan hasil
mengambil risiko cenderung
merupakan hal memiliki
penting yang harus watak yang
dimiliki wirausahawan tekun,
agar usaha yang tabah, kerja
dimilikinya dapat keras dan
berjalan dengan maju motivasi
dan berkembang
dengan baik, namun tinggi.
tetap  Sikap
mempertimbangkan keberanian
kemungkinankemungk mengambil
inan yang akan terjadi risiko
pada usaha yang merupakan
dimilikinya tersebut. hal penting
d. Kepemimpinan yang harus
Pemimpin yang baik dimiliki
pada umumnya dapat wirausahaw
mengarahkan anggota an agar
ataupun karyawan usaha yang
menuju ke arah tujuan dimilikinya
yang hendak dicapai. dapat
e. Berorientasi ke masa berjalan
depan dengan
Tujuan dan orientasi maju dan
yang jelas dapat berkembang
menjadi acuan dalam dengan
menentukan langkah baik.
dan strategi yang  Seorang
diambil sehingga suatu wirausaha
usaha dapat mencapai harus
target sesuai dengan menjadi
tujuan yang Pemimpin
direncanakan. yang baik
pada
umumnya
dapat
mengarahka
n anggota
ataupun
karyawan
menuju ke
arah tujuan
yang
hendak
dicapai.
 Wirausahaw
an harus
memiliki
orientasi ke
masa depan
yang jelas.
3. Zimmerer Seorang wirausahawan  Memiliki  Wirausahawan
& memiliki kepribadian : sifat proaktif dituntut untuk
Scarborou yang bekerja jauh lebih
1. Bersifat proaktif, yaitu
gh (1998) memiliki keras untuk bisa
inisiatif yang tinggi dan
asertif. inisiatif dan mencapai
asertif yang kesuksesan.
2. Orientasi prestasi, tinggi.  Memiliki etos kerja
yaitu melihat
kesempatan dan  Melihat tinggi dan memiliki
bertindak langsung, kesempatan kemampuan
orientasi efisiensi, dan manajerial yang
menekankan bertindak baik.
pekerjaan dengan langung
kualitas tinggi, dengan
perencanaan yang
efisien
sistematis, monitoring.
sesuai
3. Komitmen dengan dengan
pihak lain,yaitu perencanaa
komitmen yang tinggi
n yang telah
pada pekerjaan, dan
menyadari pentingnya dirancang
hubungan bisnis yang dengan
mendasar. sistematis.
 Berkomitme
n tinggi
pada bisnis
dan
menyelesaik
an
pekerjaan.
4. Gregory & Kepribadian merupakan  Kepribadian  Sedikit berbicara
Jess salah satu faktor yang mendorong dan banyak
(2010) mendorong individu untuk individu bekerja untuk
berwirausaha. untuk menggapai
Kepribadian adalah suatu berwirausah kesuksesan.
pola watak yang relative a.  Memanfaatkan
permanen, dan sebuah  Suatu pola waktu dengan baik
karakter unik yang watak yang dan tidak suka
memberikan konsistensi relative menunda-nunda
sekaligus individualitas permanen, pekerjaan.
bagi perilaku seseorang. dan sebuah
karakter
unik.
Memberikan
konsistensi
sekaligus
individualita
s bagi
perilaku
seseorang.
5. Horton Kepribadian ialah  Keselur  Cepat
(2000) keseluruhan sikap, uhan sikap, bertindak untuk
perasaan, ekspresi, dan perasaan, mengimplementasi
temperamen seseorang. ekspresi, kan keputusannya
Sikap, perasaan, dan dalam bentuk
ekspresi, dan temperamen nyata.
temperamen itu akan seseorang.  Berdedikasi
terwujud dalam tindakan  Ekspresi tinggi dan memiliki
dari seseorang bila , dan tekad kuat.
dihadapkan pada situasi temperamen
tertentu. itu akan
terwujud
dalam
tindakan
dari
seseorang
bila
dihadapkan
pada situasi
tertentu.

2.2 Matrik Konsep Kemampuan Kewirausahaan

No Author Konsep Dimensi Indikasi/ciri-ciri/kata


(tahun) /Definsi/Pengertian konsep/bagian- kerja terukur dan teratur
bagian
1. Thomas Wirausaha perlu  Kemampuan  Mengetahui dasar-
W memiliki kemampuan melakukan inovasi dasar pengelolaan
Zimmere dalam keinovasian & dan kreativitas bisnis, misalnya cara
r (2000) kreativitas untuk untuk pemecahan merancang usaha,
pemecahan masalah masalah. mengorganisasi dan
& memanfaatkan  Kemampuan manajemen.
berbagai peluang memanfaatkan  Kemampuan mengatur
yang dihadapi orang berbagai peluang waktu seefisien
lain setiap hari. yang dihadapi mungkin. Mengatur,
orang lain setiap menghitung, dan
hari. menepati waktu sesuai
dengan kebutuhannya.
2. Robbins Kemampuan (skill)  Kemampuan  Memberi kepuasan
(2000) dibedakan atas 4 dikategorikan kepada pelanggan
katergori, yakni menjadi keahlian dengan cara
sebagai berikut: dasar, keahlian menyediakan barang
- Basic Literacy teknikal, keahlian dan jasa yang bermutu,
Skill, merupakan interpersonal, dan bermanfaat dan
suatu keahlian keahlian memuaskan.
dasar yang dimiliki memecahkan  Menciptakan nilai tambah
oleh tiap-tiap masalah. dengan jalan
orang, misalnya  keahlian dasar mengkombinasikan
seperti menulis, yang dimiliki oleh sumber-sumber melalui
membaca, tiap-tiap orang. cara-cara baru dan
mendengarkan, berbeda untuk
 keahlian yang
memenangkan
atau juga didapat itu dengan persaingan.
kemampuan melalui
dalam berhitung. pembelajaran
- Technical Skill, teknik.
adalah suatu  keahlian tiap-tiap
keahlian yang orang dalam
didapat itu dengan melakukan
melalui komunikasi antar
pembelajaran sesama.
didalam bidang  keahlian
teknik, misalnya seseorang di
seperti dalam
menggunakan memecahkan
komputer, sebuah masalah
memperbaiki dengan
handphone, serta menggunakan
lain sebagainya. logikanya.
- Interpersonal
Skill, adalah suatu
keahlian tiap-tiap
orang dalam
melakukan
komunikasi antar
sesama,
contohnya seperti
mengemukakan
pendapat serta
bekerja bersama
dalam tim.
- Problem Solving,
adalah suatu
keahlian
seseorang di
dalam
memecahkan
sebuah masalah
dengan
menggunakan
logikanya.

3. Coulter Wirausaha memiliki  Kemampuan dalam  Menentukan prosedur-


(2000) kemampuan dalam menggunakan upaya prosedur untuk
menggunakan upaya yang terorganisir & mengukur kemajuan
yang terorganisir & sarana untuk menuju tujuan dan
sarana untuk mencari sebuah untuk mengukur
peluang.
mencari sebuah pencapaian tujuan itu,
peluang dan  Menciptakan suatu
yakin tujuan yang
menciptakan suatu nilai yang tumbuh
dirumuskan secara
nilai yang tumbuh dengan memenuhi jelas dan khas.
dengan memenuhi kebutuhan dan
 Berusaha mengejar
kebutuhan dan keinginan melalui
prestasi dalam bisnis
keinginan melalui sebuah inovasi
setinggi mungkin.
sebuah inovasi &
keunikan, tidak
mempedulikan
apapun sumber daya
yang digunakan
pada saat ini.
Kemampuan untuk
mengoperasikan
suatu pekerjaan
secara mudah dan
cermat yang
membutuhkan
kemampuan dasar
(basic ability).

4. Stephen Kemampuan  Kemampuan  Memiliki pengetahuan


P. keseluruhan seorang intelektual yang mengenai target pasar
Robbins & individu pada dibutuhkan untuk usaha.
Timonthy dasarnya terdiri atas melakukan
 Memiliki sikap positif
A. Judge berbagai aktifitas
dua kelompok faktor, berarti senantiasa
(2009) mental (berfikir,
yaitu : berpikir baik dan
menalar dan
a) Kemampuan mampu mengubah
memecahkan
setiap hambatan
Intelektual masalah).
menjadi peluang.
(Intelectual  Kemampuan fisik
Ability), untuk melakukan
merupakan tugas-tugas yang
kemampuan yang menuntut stamina,
dibutuhkan untuk ketrampilan,
melakukan kekuatan, dan
berbagai aktifitas karakteristik
mental (berfikir, serupa.
menalar dan
memecahkan
masalah).

b. Kemampuan Fisik
(Physical Ability),
merupakan
kemampuan
melakukan tugas-
tugas yang menuntut
stamina, ketrampilan,
kekuatan, dan
karakteristik serupa.

5. Gordon Kemampuan adalah  Tindakan  Kemampuan dalam


(1994) sebuah tindakan seseorang dalam manajerial untuk
seseorang dalam mengoperasikan membuat keputusan
mengoperasikan pekerjaan itu dalam perkembangan.
pekerjaan itu secara secara lebih  Melakukan inovasi
lebih mudah serta mudah serta tepat. untuk mencapai target
tepat. Kemampuan  Kemampuan yang diinginkan.
mengacu pada mengacu pada
aktivitas atau aktivitas atau
kegiatan yang kegiatan yang
memiliki sifat memiliki sifat
psikomotorik. psikomotorik.

TOPIK 5
PERCAYA DIRI ENTREPRENEUR, ORIENTASI TUGAS DAN HASIL
ENTREPRENEUR,
PENGAMBIL RESIKO BAGI ENTREPRENEUR

1. Konsep Percaya Diri Entrepreneur, Orientasi Tugas Dan Hasil Entrepreneur,


Pengambil Resiko Bagi Entrepreneur
1.1 Konsep Percaya Diri Entrepreneur
Menurut Lauter (2002:4) kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau
keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak
terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan
tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain,
memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
Lauster menggambarkan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri memiliki ciri-
ciri tidak mementingkan diri sendiri (toleransi), tidak membutuhkan dorongan orang lain,
optimis dan gembira.
Percaya diri sangat diperlukan oleh setiap orang, begitu pula dalam dunia bisnis.
Percaya diri akan membuat Anda mau melakukan tindakan untuk memperoleh
kesuksesan. Kualitas tindakan tergantung pada besarnya kepercayaan diri. Semakin
besar rasa percaya diri, semakin bagus pula tindakan yang dihasilkan. Sehingga
diharapkan akan menghasilkan kesuksesan bagi bisnis Anda.

1.2 Orientasi Tugas dan Entrepreneur


1) Definisi Orientasi Tugas
 Menurut Wether & Davis, orientasi kerja adalah mengakrabkan karyawan
dengan peran, organisasi, kebijakan organisasi, dan karyawan lain.
 Menurut Ivancevich, Orientasi adalah aktivitas sumber saya manusia yang
memperkenalkan karyawan baru kepada organisasi dan kepada tugas-tugas
yang harus dikerjakan, atasan, dan kelompok kerja.
2) Tujuan Orientasi Tugas
Tujuan orientasi menurut R. E. Smith sebagai berikut:
1. Pengenalan organisasi atau perusahaan.
2. Penyampaian kebijakan dan praktik-praktik yang penting.
3. Penyampaian informasi tentang benefits danservices.
4. Pendaftaran program benefit.
5. Pengisian dokumen-dokumen kepegawaian.
6. Penyampaian informasi tentang harapan-harapan manjemen.
7. Penetapan harapan-harapan atau tujuan karyawan.
8. Pengenalan rekan-rekan kerja.
9. Pengenalan fasilitas kerja.
10. Pengenalan tugas-tugas/pekerjaan.

1.3 Pengambilan Risiko Bagi Entrepreneur


Richard Cantillon, mengatakan bahwa seorang wirausaha berarti mampu
menanggung risiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari
oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil risiko
terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu
berani mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu rendah.
Menurut Arthur Wiliams dan Richard, M.H, Pengertian risiko usaha menurut mereka
adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu yang
selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak
diduga sebelumnya. Risiko usaha juga tidak diinginkan kedatangannya bagi
kebanyakan orang yang menjalankan usahanya.
2. Matrik Konsep Percaya Diri Entrepreneur, Orientasi Tugas dan Hasil
Entrepreneur, Pengambil Resiko Bagi Entrepreneur
No Author Konsep Dimensi Indikasi/ciri-ciri/kata
(tahun) /Definsi/Pengertian konsep/bagian- kerja terukur dan teratur
bagian
1. Lauter Kepercayaan diri  sikap atau  Percaya diri dalam
(2002) merupakan suatu keyakinan atas menjadi wirausahawan
sikap atau keyakinan kemampuan diri walaupun usia masih
atas kemampuan diri sendiri sehingga muda.
sendiri sehingga dalam tindakan-  Percaya diri dalam
dalam tindakan- tindakannya tidak memasarkan produk ke
tindakannya tidak terlalu cemas. umum.
terlalu cemas,  merasa bebas
merasa bebas untuk untuk melakukan
melakukan hal-hal hal-hal yang
yang sesuai sesuai keinginan
keinginan dan dan tanggung
tanggung jawab atas jawab atas
perbuatannya, sopan perbuatannya.
dalam berinteraksi  serta dapat
dengan orang lain, mengenal
memiliki dorongan kelebihan dan
prestasi serta dapat kekurangan diri
mengenal kelebihan sendiri.
dan kekurangan diri
sendiri.
2. Wether & Orientasi kerja  Mengakrabkan  Berfokus dalam
Davis adalah karyawan dengan penyelesaian tugas
(2000) mengakrabkan peran. tanpa menunda-nunda.
karyawan dengan  Melatih karyawan  Dalam suatu tim,
peran, organisasi, melalui organisasi ditetapkan pembagian
kebijakan organisasi, dan kebijakannya. tugas sesuai dengan
dan karyawan lain. kemampuan masing-
masing.

3. Ivancevic Orientasi kerja  Aktivitas sumber  Melakukan pelatihan


h (2000) adalah aktivitas saya manusia softskill terkait
sumber saya yang kewirausahaan.
manusia yang memperkenalkan  Mengikuti workshop
memperkenalkan karyawan baru terkait wirausaha
karyawan baru kepada organisasi. dengan pebisnis-
kepada organisasi  Membina pebisnis inspiratif.
dan kepada tugas- karyawan tentang
tugas yang harus tugas-tugas yang
dikerjakan, atasan, harus dikerjakan.
dan kelompok kerja.

4. Richard Menjadi wirausaha  Mampu  Takut dalam


Cantillon berarti mampu menanggung risiko mengambil resiko
(2000) menanggung risiko. dan mengambil hanya akan membuat
Wirausaha dalam tindakan. bisnis/usaha tidak
mengambil tindakan  Melakukan berjalan.Seorang
hendaknya tidak perhitungan yang wirausaha harus
didasari oleh matang dalam bermain lebih dari
spekulasi, melainkan bertindak. aman,ia juga harus
perhitungan yang berinovasi dan
matang. Ia berani membuat strategi baru
mengambil risiko dalam
terhadap mengembangkan
pekerjaannya karena usaha.
sudah  Mencari solusi
diperhitungkan. Oleh terhadap
sebab itu, wirausaha permasalahan dalam
selalu berani bisnis, bukan malah
mengambil risiko menyerah.
yang moderat,
artinya risiko yang
diambil tidak terlalu
tinggi dan tidak
terlalu rendah.

5. Arthur Risiko usaha adalah  Variasi dari  Tidak takut


Wiliams suatu variasi dari hasil-hasil yang terhadap tekanan-
dan hasil-hasil yang dapat terjadi tekanan bisnis yang
Richard, dapat terjadi selama selama periode ada.
M.H. periode tertentu yang tertentu yang  Menganalisis risiko
(2000) selalu dikaitkan selalu dikaitkan sebelum membuka
dengan kemungkinan dengan usaha.
terjadinya keadaan kemungkinan
yang merugikan dan terjadinya keadaan
tidak diduga yang merugikan
sebelumnya. Risiko dan tidak diduga
usaha juga tidak sebelumnya.
diinginkan  Risiko usaha
kedatangannya bagi juga tidak
kebanyakan orang diinginkan
yang menjalankan kedatangannya
usahanya. bagi kebanyakan
orang yang
menjalankan
usahanya oleh
karena itu harus di
hindari atau
diminimalisir.

TOPIK 6
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR, KEORISINILAN ENTREPRENEUR,
BERORIENTASI MASA DEPAN BAGI ENTREPRENEUR

1. Konsep Kepemimpinan Entrepreneur, Keorisinilan Entrepreneur, Berorientasi


Masa Depan Bagi Entrepreneur
2.1 Konsep Kepemimpinan Entrepreneur
Menurut Siagian (2003) Teori kepemimpinan berdasarkan ciri (traits theory)
memberi petunjuk tentang ciri-ciri pemimpin yaitu:
a. Pengetahuan umum yang luas.
b. Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang.
c. Kemampuan analitik.
d. Sifat inkuisitif atau rasa ingin tahu.
e. Keterampilan berkomunikasi secara efektif.
f. Kemampuan menentukan skala prioritas.
g. Rasionalitas.
h. Keteladanan.
i. Ketegasan.
j. Orientasi masa depan.
2.2 Konsep Keorisinilan Entrepreneur
1.2.1 Definisi Keorisinilan
Yang dimaksud orisinal di sini ialah tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi
memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan
sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan
hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada,
sehingga melahirkan sesuatu yang baru.
Menurut Zimmerer (1944), nilai inovati, kreatif, dan fleksibilitas merupakan unsur-
unsur keorisinilan seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang-orang yang kreatif
dan yakin dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik dengan ciri-ciri :
a. tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut
cukup baik.
b. selalu menuangkan imanjianasi dalam pekerjaannya.
c. selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.

1.2.2 Kreativitas untuk Membangun Keorisinilan


Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru
dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru (thinking new
thing), oleh karena itu menurutnya, kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak
sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.
Menurut Zimmerer, ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat
sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu,
kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating
something from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas
dalam rangka memecahkan persolan-persolan dan peluang untuk meningkatkan dan
memperkaya kehidupan (inovation is the ability to apply creative solutions to those
problems ang opportunities to enhance or to enrich people’s live).

1.3 Konsep Berorientasi Masa Depan Entrepreneur


Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan
menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang
kan dilaksanakan.
 Definisi Orientasi Masa Depan dalam Entrepreneurship
a) Trommsdoroff (2005)
Mengemukakan bahwa orientasi masa depan merupakan fenomena kognitif
motivasional yang kompleks, yakni antisipasi dan evaluasi tentang diri dimasa
depan dalam interaksinya dengan lingkungan.
b) McCabe dan Bernett (2000) 
Menyatakan bahwa orientasi masa depan adalah gambaran yang mengenai
masa depan yang terbentuk dari sekumpulan sikap dan asumsi diri pengalaman
masa lalu yang berinteraksi dengan informasi dari lingkungan untuk membentuk
harapan mengenai masa depan, membentuk tujuan, dan aspirasi serta
memberikan makna pribadi pada kejadian di masa depan.
c) Ellizabeth B Hurlock (1981) 
Menyatakan bahwa Orientasi masa depan adalah upaya antisipasi terhadap
masa depan yang menjanjikan.
2. Matriks Konsep Kepemimpinan Entrepreneur, Keorisinilan Entrepreneur,
Berorientasi Masa Depan Bagi Entrepreneur

No Author Konsep Dimensi Indikasi/ciri-ciri/kata


(tahun) /Definsi/Pengertian konsep/bagian- kerja terukur dan
bagian teratur
1. Ralph M. Kepemimpinan  Suatu proses  Memimpin
Stogdill (1998) adalah suatu proses mempengaruhi perusahaan dengan
mempengaruhi kegiatan- gaya
kegiatan-kegiatan kegiatan kepempimpinan
sekelompok orang sekelompok yang baik.
yang terorganisasi orang yang  Berhasil memimpin
dalam usaha mereka terorganisasi. perusahaan menuju
menetapkan dan  Usaha dalam kesuksesan.
mencapai tujuan. menetapkan dan
mencapai tujuan.

2. Jacobs dan Kepemimpinan  Proses memberi  Setiap pemimpin


Jacques adalah sebuah arti terhadap yang baik selalu
(1990) proses memberi arti usaha kolektif. mengembangkan
terhadap usaha  Mengakibatkan setiap anggota
kolektif, dan kesediaan untuk timnya. Karena
mengakibatkan melakukan dengan SDM yang
kesediaan untuk usaha. kuat, tujuan yang
melakukan usaha  Pengarahan hendak dicapai pun
yang diinginkan mencapai akan lebih mudah
untuk mencapai sasaran tujuan. tercapai.
sasaran.  Seorang pemimpin
harus mampu dan
mau bertanggung
jawab.
3. Zimmerer Keorisinilan, nilai  Keorinilan  tidak pernah puas
(1944) inovati, kreatif, dan berasal dari dengan cara-cara
fleksibilitas wirausaha yang yang dilakukan saat
merupakan unsur- inovatif dan ini, meskipun cara
unsur dalam kreatif. tersebut cukup baik.
wirausaha yang  Adanya cara-  selalu menuangkan
inovatif dan kreatif cara baru yang imanjianasi dalam
serta yakin dengan lebih baik. pekerjaannya.
adanya cara-cara  selalu ingin tampil
baru yang lebih baik. beda atau
memanfaatkan
perbedaan.
4. Trommsdorof Orientasi masa  fenomena  memiliki
f (2005) depan merupakan kognitif pengetahuan yang
fenomena kognitif motivasional luas tentang masa
motivasional yang yang kompleks depannya
kompleks, yakni  antisipasi dan  mengevaluasikan
antisipasi dan evaluasi tentang mengenai
evaluasi tentang diri diri dimasa kemungkinan-
dimasa depan dalam depan dalam kemungkinan
interaksinya dengan interaksinya realisasi dari tujuan
lingkungan. dengan dan rencana yang
. lingkungan telah disusun.

5. McCabe dan Orientasi masa  gambaran  Mengembangkan


Bernett (2000)  depan adalah yang mengenai minat-minat individu
gambaran yang masa depan tentang masa depan
mengenai masa yang terbentuk  Melihat
depan yang dari sekumpulan perkembangan
terbentuk dari sikap dan asumsi bisnis dalam jangka
sekumpulan sikap diri pengalaman panjang ke depan.
dan asumsi diri masa lalu
pengalaman masa  berinteraksi
lalu yang dengan informasi
berinteraksi dengan dari lingkungan
informasi dari untuk
lingkungan untuk membentuk
membentuk harapan harapan
mengenai masa mengenai masa
depan, membentuk depan
tujuan, dan aspirasi  membentuk
serta memberikan tujuan, dan
makna pribadi pada aspirasi serta
kejadian di masa memberikan
depan. makna pribadi
pada kejadian di
masa depan.
TOPIK 7
KARAKTERISTIK ENTREPRENEUR SEBAGAI ORANG SUKSES
DAN KARAKTERISTIK ORANG GAGAL

1. Konsep Karakteristik Entrepreneur Sebagai Orang Sukses


dan Karakteristik Orang Gagal
1.1 Konsep Karakteristik Wirausahawan yang Sukses
1) Karakteristik Wirusahawan yang sukses menurut Zimmerer
a. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya.
b. Mau bertanggungjawab
c. Kreatif dan fleksibel
d. Mau belajar dari kegagalan
e. Kemampuan memimpin
f. Yakin pada dirinya
2) Keberhasilan dalam kewirausahaan menurut murphy and peck (2007)
a. Mau bekerja keras
b. Bekerja sama dengan orang lain
c. Penampilan yang baik
d. Yakin
e. Pandai membuat keputusan
f. Mau menambah ilmu pengetahuan
g. Ambis untuk maju
h. Pandai berkomunikasi
3) Karakteristik Wirausahawan yang Sukses Menurut Me. Celland
a. Keinginan untuk berprestasi.
b. Keinginan untuk bertanggungjawab.
c. Preferensi kepada risiko-risiko menengah.
d. Persepsi kepada kemungkinan hasil.
e. Rangsangan oleh umpan balik.
f. Aktivitas energik.
g. Berorientasi ke masa depan.
h. Keterampilan dalam pengorganisasian.
i. Sikap hati-hati tentang uang.
4) Karakteristik Wirausahawan Sukses Menurut Scarborough
a. Mempertahankan minat kewirausahaan dalam diri.
b. Mengambil peluang untuk mencapai cita-cita.
c. Toleransi terhadap risiko dan ketidakpastian.
d. Percaya pada diri sendiri.
e. Kreatif dan fleksibel.
f. Kamauan memperoleh balikan modal segera.
g. Berenergik.
h. Motivasi untuk lebih unggul.
i. Berorientasi ke masa depan.
j. Mau belajar dari kegagalan.
k. Kemampuan memimpin

1.2 Konsep Karakteristik Orang Gagal


Menurut Zimmerer ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal
dalam menjalankan usaha barunya:
a. Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola
usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang
berhasil.
b. Kurang berpengalaman
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan
penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan
menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak
lancar.
d. Gagal dalam perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
e. Lokasi yang kurang memadai
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan
usaha
f. Kurangnya pengawasan peralatan
Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang
pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak
efektif.
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha
yang dilakukan menjadi labil dan gagal.Dengan sikap setengah hati,
kemungkinan gagal menjadi besar.
Menurut Alex S. Niti Semito, Kegagalan wirausahawan dalam menjalankan
bisnisnya terbagi menjadi dua, yaitu :
(1) Kegagalan yang dapat dihindarkan
Kegagalan yang terjadinya dapat diantisipasi atau dihindari.
Misalnya: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang matang.
(2) Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan
Kegagalan yang sulit atau tidak dapat dihindari seperti bencana alam,
peperangan, kebakaran, kecelakaan.
Penyebab kegagalan berwirausaha antara lain:
– Kurang ulet dan cepat putus asa
– Kurang tekun dan kurang teliti
– Tidak jujur dan kurang cekatan
– Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha
– Banyaknya piutang ragu – ragu
– Banyaknya pemborosan dan penyimpangan

2. Matriks Konsep Karakteristik Entrepreneur Sebagai Orang Sukses

-
-
-
-

-
-

-
-
k




TOPIK 8
MENGELOLA KHAYALAN DAN MENCIPTAKAN GAGASAN BISNIS
1. Konsep Mengelola Khayalan Dan Menciptakan Gagasan Bisnis Menurut
Ahli
1.1 Konsep Mengelola Khayalan Menurut Para Ahli
1. Imajinasi
 Arti Imajinasi/fantasi, menurut Webster's New World Dictionary (1986),
sedikit banyak berkaitan dengan serangkaian citra atau gambaran, seperti
yang muncul dalam lamunan, yang biasanya mengandung sejumlah
hasrat yang tidak terpenuhi. Hal-hal yang muncul dalam fantasi tak ayal
yang serba indah, serba cakap, serba kuat (ideal).
 Hans George Gadamer, dalam Philosophical Hermeneutics (1977)
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk hidup yang tumbuh dalam
ruang sosial dan masa historis tertentu. Citra tentang manusia dan
lingkungannya selalu dibentuk dan direkayasa dalam lembaran sejarah.
Sehingga, tidaklah berlebihan jika Simone Weil menganggap bahwa
imajinasi dan fiksi telah membentuk lebih dari tiga perempat kehidupan
nyata manusia.
2. Intuisi
 Ungkapan Einstein yang mengatakan bahwa intusi adalah solusi dari
sebuah penemuan adalah sangat tepat. Karena ia adalah sumber visi dan
gagasan yang mempunyai kuasa untuk mencerahkan kesadaran dan
menaikkan getaran atas segala sesuatu yang berada di sekitar kita. Ia
sanggup memberikan jawaban atas apapun pertanyaan yang ada pada
diri kita.
 Lynn B Robinson dalam artikelnya “Intuition in Business” yang muncul di
The Harbinger (Nov 17, 1998) mengatakan, salah satu
definisi intuisi adalah tindakan atau pengetahuan yang tidak melalui
proses rasionalisasi
 Gary Zukav, penulis The Dancing Wu Li Masters, An Overview of the New
Physics dan Seats of Soul, mendefinisikan intuisi sebagai pedoman
nonfisik yang mengarahkan kita untuk mencapai tujuan hidup kita.
3. Kondisi yang Mendorong Proses Bawah Sadar - Prof. George W. Ladd
 Doubt
Jika anda ragu dengan suatu pikiran, atau pemecahan masalah dengan
cara konvensional, maka rasa bwah sadar anda akan membantu
menciptakan ide pemecahannya.
 Sikap berani
Anda tidak akan berani mencoba jika takut berbuat salah. Keingin tahuan
yang lebih besar atau minat atau tantangan yang penuh resiko membuat
kita lebih berhati-hati membuat persiapan dan berusaha. Cara untuk
mempercepat keberhasilan adalah dengan melipatgandakan kegagalan
anda. Mereka yang akrab dengan kegagalan untuk meraih kreativitas,
sungguh telah mendapatkan keuntungan (Carol Kensey Goman).
 Pengalaman, momories dan interest
Bermacam-macam pengalaman, memories dan interest yang dimiliki akan
sangat membantu memanfaatkan rasa bwah sadar anda. Dengan
pemikiran anda adkan dapat membuat jalinan hubungan benda atau
masalah yang dihadapi. Seorang ahli jiwa bernama Raaheim menyatakan:
jika lebih banyak pengalaman, maka problem yang anda hadapi akan
lebih banyak, dan lebih banyak pula problem itu terpecahkan.
 Persiapan yang sempurna dan sungguh-sungguh
Jika anda membuat persiapan secara sungguh-sungguh, merenungi
masalahnya dengan jelas, maka rasa bawah sadar anda akan membantu
mengeluarkan ide-ide yang bermanfaat.
 Menyerah sementara
Jika kita tidak bisa menyelesaikan suatu masalah, adakalanya kita
menyerah sementara kemudian muncul ide baru setelah mendiamkannya
sejenak.
 Relaxation (santai)
Proses bawah sadar seseorang ada yang aktif pada malam hari dan
orang ini akan banguh tengah malam dengan ide cemerlang atau idenya
akan muncul setelah jalan di pagi hari ada juga orang yang senang
berbaring setengah tidur untuk mendapatkan intuisi.
 Writing
Pada waktu ia mulai menulis dia hanya tahu kalimat pertama saja dan
samar-samar pikirannya, dan ia tidak tahu apa kalimat selanjutnya. Tapi
bila ia mulai, maka intuisinya muncul terus-menerus dan selesailah
pekerjaan menulisnya.
 Bertukar pikiran
Bertukar pikiran dengan teman atau rekan bisnis sangatlah membantu.
Buah pikiran yang tadinya kurang komplit menjadi mudah untuk
diselesaikannya.
 Bebas dari kebingungan/kekacauan
Satu hal yang mengganggu rasa bawah sadar ialah banyaknya gangguan.
Jika anda banyak gangguan, maka pemindahan dari rasa sadar akan
diterima oleh rasa bawah sadar sebagai random noise, yaitu suatu
keributan saja dan ini tidak akan melahirkan intuisi.
 Batas waktu
Beberapa ilmuan merasa bekerja lebih baik bila waktu yang ditetapkannya
hampir habis. Dengan mendekatkannya batas waktu, maka mendorong
bawah sadarnya lebih giat.
 Tension
Keadaan tenggelam dan keinginan memecahkan suatu masalah akan
mengundang konsentrasi semangat tinggi. Sumber keinginan
memecahkan suatu persoalan pertama-tama adalah curiosty, yang
dikatakannya komponen estetik. Estetik tension akan diciptakan melalui
pola fakta yang tidak sempurna atau tidak terstruktur. Keinginan lain untuk
memecahkan persoalan ini adalah karena faktor ego kita. Apabila kita
dapat memecahkan suatu persoalan, maka kita akan memperoleh
perasaan mastery pada diri kita. Keinginan memecahkan masalah bisa
pula timbul dari perasaan frustasi, karena kita merasa belum dapat
memberikan jawaban yang memuaskan terhadap suatu pertanyaan. Kita
merasa masih gagal, karena jawaban kita belum lengkap.
1.2 Konsep Konsep Menciptakan Gagasan Bisnis Menurut para Ahli
4. Teknik Pengembangan Potensi Kreatif
Menurut Dale Timpe (1992: 91), ada beberapa teknik pengembangan potensi
kreatif,
yaitu sebagai berikut:
 Tulislah gagasan-gagasan yang muncul, kemudian segera evaluasi dan
analisis gagasan-gagasan tersebut sebelum gagasan-gagasan tersebut
hilang.
 Catatlah hasil pengamatan Anda, baik dalam proses, operasi/produksi,
prosedur kerja maupun rintangan-rintangannya.
 Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang aliran gagasan
 Tetapkanlah sasaran dan batas waktu. Saran yang realistis, dapat diukur
dan tepat waktu merupakan pendorong untuk menghasilkan gagasan-
gagasan.

5. Cara Menciptakan Gagasan


Menurut A.Dale Timpe (1992: 14) mengemukakan bahwa terdapat empat sifat
utama yang memebuat seseorang kreatif, yaitu sebagai berikut:
 Kepekaan terhadap masalah
Kepekaan terhadap masalah adalah kemampuan untuk mengenali masalah,
yaitu berpandangan bahwa yang dikerjakannya dapat diperbaiki menjadi lebih
baik.
 Aliran Gagasan
Aliran gagasan sangat bergantung pada aliran mental seseorang. Semakin
banyak gagasan yang dimiliki seseorang akan semakin banyak seseorang itu
menemukan pemecahan terhadap suatu masalah dan makin banyak peluang
untuk memnemukan sesuatu yang baru dan berbeda. Cara menegmbangkan
gagasan adalah dengan mengamati sekeliling kita kemudian dicatat karena
gagasan bisa muncul dimana saja.
 Keaslian
Keaslian yang dimaksud adalah menemukan sesuatu yang baru dan berbeda
untuk melahirkan keragaman. Cara untuk menemukan sesuatu yang baru dan
berbeda dapat dilakukan dengan mengubah karakter terhadap cara-cara atau
produk-produk yang sudah ada, atau cara-cara baru untuk menerapkan
gagasan-gagasan yang ada ke dalam keadaan baru, atau modifikasi baru dari
keadaan yang ada. Keaslian diperlukan untuk memenuhi keadaan yang ada dan
cocok dengan situasi yang baru.
 Fleksibilitas
Banyak pendekatan untuk memecahkan berbagai masalah. Kualitas fleksibilitas
sangat
bergantung pada kesediaan untuk mempertimbangkan bermacam-macam
pendekatan
terhadap suatu masalah.
6. Mengelola Kreativitas Bisnis
Bakker (2006) mengungkapkan pentingnya kreativitas dalam proses
pengembangan bisnis sebagai berikut :
 Kreativitas membawa ide-ide inovatif, produk, layanan, dan kepuasan pelanggan
lebih besar.
 Pendekatan kreatif akan mendorong kepemimpinan dan membantu hubungan
lebih dekat serta membuat kehidupan lebih memuaskan.
 Penemuan kreativias memberikan makna lebih besar terhadap pekerjaan.
 Penemuan kreativitas membuka peluang atau kemungkinan baru.

2. Matrik Konsep Mengelola Khayalan Dan Menciptakan Gagasan Bisnis Menurut


Ahli
2.1 Matrik Konsep Mengelola Khayalan Menurut Para Ahli

No. Author Konsep/pengertian/definis Dimensi/ bagian Indikasi/ ciri -


(tahun) i ciri/ kata kerja
terukur
1 Webster's Imajinasi adalah hal yang  Serangkaian  Mengejar dan
New sedikit banyak berkaitan citra atau memanfaatkan
World dengan serangkaian citra gambaran peluang baru.
Dictionar atau gambaran, seperti yang  muncul dalam  Memenuhi
y (1986) muncul dalam lamunan, lamunan, yang kebutuhan dan
yang biasanya mengandung biasanya keinginan
sejumlah hasrat yang tidak mengandung dengan usaha.
terpenuhi. Hal-hal yang sejumlah hasrat
muncul dalam fantasi tak yang tidak
ayal yang serba indah, terpenuhi
serba cakap, serba kuat  fantasi tak ayal
(ideal). yang serba
indah, serba
cakap, serba
kuat (ideal).
2 Hans Berkaitan dengan imajinasi,  Makhluk hidup  Menciptakan
George Gadarner mengatakan yang tumbuh model baru
Gadamer bahwa manusia adalah dalam ruang  Perekonomian
(1977) makhluk hidup yang tumbuh sosial dan masa masyarakat
dalam ruang sosial dan historis tertentu. meningkat
masa historis tertentu. Citra  Citra tentang
tentang manusia dan manusia dan
lingkungannya selalu lingkungannya
dibentuk dan direkayasa selalu dibentuk
dalam lembaran sejarah. dan direkayasa
Sehingga, tidaklah dalam lembaran
berlebihan jika Simone Weil sejarah.
menganggap bahwa  Imajinasi dan
imajinasi dan fiksi telah fiksi telah
membentuk lebih dari tiga membentuk
perempat kehidupan nyata lebih dari tiga
manusia. perempat
kehidupan nyata
manusia.
3 Einstein Intusi adalah solusi dari  Solusi dari  Menciptakan
(1916) sebuah penemuan adalah sebuah ide dalam
sangat tepat. Karena ia penemuan membuka
adalah sumber visi dan adalah sangat bisnis dengan
gagasan yang mempunyai tepat. modal yang
kuasa untuk mencerahkan  Sumber visi dan sedikit.
kesadaran dan menaikkan gagasan yang  Menciptakan
getaran atas segala sesuatu mempunyai cara
yang berada di sekitar kita. kuasa untuk bagaimana
Ia sanggup memberikan mencerahkan produk laku di
jawaban atas apapun kesadaran dan pasar.
pertanyaan yang ada pada menaikkan
diri kita. getaran atas
segala sesuatu
yang berada di
sekitar kita.
 Memberikan
jawaban atas
apapun
pertanyaan yang
ada pada diri
kita.
4 Lynn B Intuisi adalah tindakan atau  Sebuah  Menetapkan
Robinson pengetahuan yang tidak tindakan atau strategi
(1998) melalui proses rasionalisasi pengetahuan. pemasaran
 Tidak melalui yang baik.
proses  Membuat
rasionalisasi. konsep baru
produk yang
baru dan lebih
menarik.
5 Gary Intuisi merupakan pedoman  Pedoman  Mendirikan
Zukav nonfisik yang mengarahkan nonfisik yang usaha restoran
(1999) kita untuk mencapai tujuan bersifat yang berbeda
hidup kita. mengarahkan. dari lainnya
 Mencapai tujuan sehingga
hidup kita. memiliki
keunikan
tersendiri.
 Menetapakan
strategi terkait
marketing yang
berbasis digital.

2.2 Matrik Konsep menciptakan gagasan bisnis Menurut Para Ahli
















TOPIK 9
MEMBANGUN TIM WIRAUSAHA (TEAM BUILDING)

1. Konsep Membangun Tim Wirausaha (Team Building)


1.1 Konsep Tim Wirausaha
Dalam menjalankan bisnis, tim merupakan salah satu pondasi penting yang
harus Anda kelola dengan baik. Sebuah tim memiliki peran penting dalam
perkembangan sebuah bisnis. Di mana, jika tim yang Anda miliki kurang maksimal
dan tidak dapat bekerja sama, maka perkembangan bisnis akan mengalami kendala
dan hambatan.
1.1.1 Definisi Tim Menurut Para Ahli
1) Menurut Barker (2003), tim adalah sekelompok orang yang bekerja secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
2) Menurut Burn (2004) istilah tim didefinisikan sebagai sebuah kelompok kerja
yang terdiri dari beberapa orang dengan kompetensi yang setara, dimana
mereka bekerja secara interdependen/ketergantungan dalam melaksanakan
pekerjaan di satu organisasi.
3) Menurut Snow (1992), Johnson dan Johnson (2000) dan Cummings dan
Worley (2001), tim (team) adalah satu set interaksi interpersonal yang
terstruktur untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Tim terdiri dari dua
orang atau lebih individu yang (a) menyadari adanya interdependensi yang
positif dalam mencapai sasaran bersama, (b) saling berinteraksi, (c)
menyadari siapa saja yang menjadi anggota dan bukan anggota tim, (d)
memiliki peran atau fungsi spesifik dalam menampilkan performa, dan (e)
memiliki masa keanggotaan yang terbatas.
1.1.2 Definisi Tim Wirausaha Menurut Para Ahli
1) Menurut Robbin & Coulter (2003), Tim Wirausaha adalah sekelompok individu
menggunakan upaya terorganisir dan peluang dan menciptakan nilai untuk
tumbuh untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi dan
keunikan, tidak peduli sumber daya apa yang digunakan saat ini.
2) Menurut Kathleen (2000), Tim Wirausaha adalah orang-orang yang
menjalankan, mengatur, dan mengambil risiko untuk pekerjaan yang dilakukan
selama dunia bisnis.
3) Geoffrey G. Meredit (2000) mengemukakan pengertian Tim Wirausaha adalah
sekumpulan orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai
kesemaptan kesemaptan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil
tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan.
1.1.3 Karakteristik Tim yang Efektif
Karakteristik tim yang efektif dijelaskan oleh United States Agency for
International Development (USAID) dikutip dari Team Building Module oleh Snow
(2013) yaitu sebagai berikut:
1) Tujuan yang Jelas
Visi yang jelas akan memotivasi tim untuk dapat bekerja dengan fokus.
2) Komitmen
Jika setiap anggota termotivasi atas tujuannya, anggota akan berusaha
hingga pekerjaannya sukses.
3) Peran dan Tanggung Jawab yang Jelas
Setiap orang mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan bagaimana
mereka berinteraksi secara keseluruhan.
4) Kesolidan dan Kepercayaan
Setiap anggota saling mengetahui bahwa mereka dapat dapat saling
menggantungkan diri dan saling mendukung satu sama lain.

2.1 Konsep Membangun Tim Wirausaha (Team Building)


2.1.1 Definisi Team Building
Menurut (Robbins 2003), Team building adalah aktivitas kelompok tersebut
yang memiliki interaksi tinggi untuk meningkatkan produktivitas karyawan dalam
menuntaskan pekerjaan mereka melalui serangkaian aktivitas yang dirancang
secara hati-hati untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
2.1.2 Manfaat Membagun Tim
Menurut Robert B. Maddux dalam Buku “Team Building”
a) Dengan adanya tim, sasaran yang realistic dalam bisnis dapat ditentukkan dan
dicapai optimal.
b) Memanfaatkan keahlian dan pengetahuan pribadi anggota.
c) Dapat mendatangkan ide dan inovasi yang sangat luar biasa. Ide atau inovasi
datang dengan cakupan yang luas dibanding dengan individu.
d) Anggota tim dan pemimpin tim memiliki komitmen untuk saling mendukung
sama lain agar tim berhasil.
e) Pemecahan masalah lebih efektif karena kemampuan tim lebih memadai.
f) Biasanya dalam sebuah tim terdapat beberapa karakter. Ada yang karakter
pemimpin, pemikir, pekerja atau pencetus ide. Semua itu memberikan
keseimbangan dalam bisnis Anda.
2.1.3 Tahapan Membangun Tim Wirausaha
Menurut (Suzy, 2013), terdapat lima tahap dalam pengembangan sebuah
tim seperti berikut:
1. Forming
Tahap pertama dimulai dengan pembentukan tim dan mendefinisikan tujuan
yang harus dan dapat dicapai.
2. Storming
Tahap kedua melibatkan koordinasi usaha-usaha pencapaian tujuan dan
pemecahan masalah. Anggota tim harus sadar akan kepentingan tim dan
apakah tim ini mengambil langkah-langkah ke arah yang benar untuk
mencapai gol.
3. Norming
Diperlukannya norma yang mengatur kerja dari tim. Sehingga dapat
menghindari munculnya masalah sepanjang proses pencapaian tujuan dapat
terlaksana. Pengalokasian risiko yang akan didapat atau dilakukan oleh
masing-masing tim anggota juga diperlukan
4. Performing
Pada tahap ini, tim bekerja sama secara efektif, masalah mulai teratasi, dan
pencapaian mulai terlihat. Sebuah kesepakatan besar atas pekerjaan akan
dilakukan pada tahap ini. Tim akan mampu menangani tugas-tugas baru
dengan mudah dan percaya diri. Mereka akan nyaman menggunakan cara
yang kreatif. Pada tahap ini, penting untuk mengevaluasi dan melaporkan
kemajuan yang telah dibuat.
5. Adjourning
Ketika sebuah proyek berakhir tim akan berada di tahap ini. Ini bukan tahap
perkembangan. Ini adalah tahap penutupan. Di tahap ini, sebuh tim sudah
dapat memutuskan apakah tim akan bubar atau berlanjut dengan project yang
berbeda dan disepakati.

2.Matrik Konsep Membangun Tim Wirausaha (Team Building)


No. Author Konsep/pengertian/definisi Dimensi/ bagian Indikasi/ ciri -
(tahun) ciri/ kata kerja
terukur
1 Robbin Tim Wirausaha adalah  Sekelompok  Bersama-
& sekelompok individu yang individu sama
Coulter menggunakan segala upaya mengunakan merencanakan
(2003) terorganisir dan peluang dan segala upaya dan membuat
menciptakan nilai untuk terorganisir. strategi bisnis
tumbuh untuk memenuhi  Memanfaatkan dengan baik.
kebutuhan dan keinginan peluang  Membuka
melalui inovasi dan keunikan,  Menciptakan usaha yang
tidak peduli sumber daya apa nilai untuk inovatif.
yang digunakan saat ini. tumbuh.  Memanfaatkan
 Bermotif untuk sumber daya
memenuhi yang ada
kebutuhan dan dengan baik.
keinginan
melalui inovasi
dan keunikan.
 Menggunakan
apapun sumber
daya yang ada.
2 Kathlee Tim Wirausaha adalah orang-  Sekumpulan  Membangun
n (2000) orang yang menjalankan, orang yang tim untuk
mengatur, dan mengambil menjalankan menjalankan
risiko untuk pekerjaan yang dan mengatur usaha
dilakukan selama dunia bisnis. pekerjaan bersama.
dalam dunia  Tidak takut
bisnis. untuk gagal.
 Mengambil
risiko dalam
bisnis.
3 Geoffrey Tim Wirausaha adalah  Sekumpulan  Berdiskusi
G. sekumpulan orang yang orang yang bersama tim
Meredit memiliki kemampuan melihat mampu melihat untuk
(2000) dan menilai kesempatan- dan menilai mendirikan
kesempatan bisnis kesempatan usaha yang
mengumpulkan sumber bisnis. sedang tren di
sumber daya yang dibutuhkan  Mengumpulkan masa kini.
guna mengambil keuntungan sumber daya  Menetapkan
daripadanya serta mengambil yang strategi agar
tindakan yang tepat guna dibutuhkan. mendapatkan
memastikan kesuksesan.  Mengambil keuntungan
tindakan untuk dari bisnis
mencapai yang
keuntungan dan dijalankan.
kesuksesan.
4 Barker Tim adalah sekelompok orang  Sekelompok  Mampu
(2003) yang bekerja secara bersama- orang bekerja berkerja sama
sama untuk mencapai tujuan secara dengan baik.
bersama. bersama-sama  Menentukan
 Mencapai apa dan
tujuan bersama. bagaimana
mencapai
tujuan
bersama.
 Menentukan
peran masing-
masing
anggota.
5 Burn Tim merupakan sebuah  Sebuah  Memiliki
(2004) kelompok kerja yang terdiri dari kelompok kerja pengetahuan
beberapa orang dengan yang terdiri dari yang baik
kompetensi yang setara, beberapa orang dalam
dimana mereka bekerja secara dengan berbisnis.
interdependen/ketergantungan kompetensi  Mampu
. dalam melaksanakan yang setara. berorganisasi
pekerjaan di satu organisasi.  Bekerja secara dengan baik
interdependen. dalam tim.
 Melaksanakan
pekerjaan di
satu organisasi.

TOPIK 10
Mendanai Usaha dengan Cara Non Konvensional (Financial Engineering)

Pengertian pembiayaan non konvensional


• Menurut Kasmir, pembiayaan non konvensional merupakan sumber pembiayaan
yang berasal dari kerjasama antara pihak pemerintahan dengan pihak-pihak
swasta ataupun dari pihak masyarakat. Sumber pembiayaan non konvensional
secara umum dapat dibagi menjadi 3 jenis, antara lain : pembiayaan melalui
pendapatan, hutang, dan kekayaan dari sini dapat diambil contoh seperti joint
venture. konsesi lahan, dan obligasi.
Pengertian Financial Enginerring
• Financial engineering, menurut Zvi Bodie adalah aplikasi model matematika
berbasis sains untuk melakukan keputusan tentang tabungan, investasi, pinjam-
meminjam uang, dan manajemen resiko
• Rekayasa Keuangan menurut Indonesian Risk & Business Advistory merupakan
fenomena inovasi produk dan proses dalam industri keuangan atau
mengembangkan instrumen dan proses keuangan baru yang dapat
meningkatkan kekayaan pemegang saham, emiten ataupun perantaranya.
• Columbia University (2015) mendefinisikannya sebagai “Ilmu multidsiplin” yang
menggabungkan teori ekonomi keuangan, metode matematika, praktik
programming (komputasi) dan konsep engineering.

Metode Financial Engginering


• Menurut IRBA, tujuan dari metode financial engineering
1. Mengurangi risiko (option, futures atau derivatif eksotuk lainnya),
2. membagi arus pendapatan (stripped bonds) dan
• menkonversi obligasi jangka panjang menjadi jangka pendek atau sebaliknya
(maturiy transformation).
• Muncul juga portfolio theory yang dimulai oleh Markowitz. Ia menunjukkan
bagaimana kita bisa menentukan berapa persen harus ditaruh di tiap aset untuk
membentuk portfolio yang optimal atau efisien

Pendanaan Non-Konvensional
Sumber pembiyaan non konvensional adalah sumber pembiayaan yang berasal
dari kerjasama antara pihak pemerintah dengan swasta maupun masyarakat. Secara
umum, sumber pembiayaan pembangunan no konvensional dibagi menjadi tiga, yaitu:
pembiayaan melalui pendapatan, kekayaan dan hutang. Contohnya seperti joint
venture, konsesi lahan, dan obligasi. Sumber pembiayaan non konvensional memiliki
lebih banyak variasi macamnya, dan seharusnya bisa dimanfaatkan dengan lebih
optimal.
Contoh sederhana dari pembiyaan non kovensional adalah program Corporate
Social Responsibility (CSR) yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan yang ada di
Indonesia. Terdapat bebrapa perusahaan yang memberikan perbaikan ataupun
pembangunan infrastruktur di wilayah sekitar perusahaannya. Hal tersebut dapat
membantu meringankan beban pemerintah setempat untuk biaya pengembangan
infrastruktur di daerahnya. Terdapat contoh lain yaitu Public Private Partnership (PPP)
atau Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Dengan adanya KPS ini pemerintah tidak
perlu menanggung seluruh biaya pembangunan suatu proyek. Biaya pembangunan
proyek tersebut lebih dititik beratkan kepada pihak swasta.
Selain KPS dan CSR yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan
pembangunan di Indonesia, ada juga jenis pembiayaan non konvensional linkage.
Salah satu contoh linkage ini adalah kebijakan pemerintah berupa perbandingan untuk
pembangunan perumahan rumah mewah, menengah, sederhana yaitu 1:3:6. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa setiap membangun 1 rumah mewah, maka harus
membangun 3 rumah menengah dan 6 rumah sederhana. Hal ini bisa membantu
pemerintah untuk penyediaan tempat tinggal bagi seluruh masyarakatnya. Selain itu
ada juga sumber pembiayaan non konevnsional berupa Excess Condemnation ini
mewajibkan developer swasta untuk melakukan perbaikan atau penambahan atau
pengembangan sarana dan prasarana yang ada di wilayah tersebut.
Adanya berbagai macam jenis pembiayaan pembangunan non konvensional
tersebut, maka pemerataan pembangunan di Indonesia bisa tercapai dan
kesejahteraan masyarakat juga akan semakin meningkat. Hal ini dapat terwujud apabila
tidak ada peran aktif dari setiap elemen pelaksana seperti masyarakat, pemerintah, dan
pihak swasta sehingga potensi ini dapat dimanfaatka seoptimal mungkin.  Contoh dari
pembiayaan non konvensional adalah Public Private Partnership, dibawah ini adalah
studi kasus yang membahas tentang Public Private Partnership (PPP) atau Kerja Sama
Pemerinah Swasta (KPS).
Penggunaan persyaratan pinjaman yang dimodifikasi atau persyaratan kelayakan
yang memungkinkan pinjaman kepada peminjam dengan sumber daya keuangan yang
terbatas. 'Non konvensional' mengacu pada mekanisme keuangan yang digunakan,
dan tidak harus dengan lembaga keuangan yang mempekerjakan mereka.
Pinjaman non-konvensional sering digunakan untuk membeli rumah pribadi.
Misalnya, ketika peminjam perlu mendapatkan pinjaman jembatan (pinjaman yang
memungkinkannya untuk membeli rumah baru ketika rumah sebelumnya masih ada di
pasar), ia dapat beralih ke pemberi pinjaman non-konvensional. Seringkali peminjam
telah ditolak oleh pemberi pinjaman hipotek konvensional karena berbagai alasan,
seperti kredit yang buruk, riwayat pekerjaan, kebangkrutan, atau kurangnya
pendapatan.
Pinjaman non-konvensional biasanya digunakan untuk transaksi real estate.
Jenis pinjaman ini menawarkan pembiayaan jangka pendek untuk investor atau
pembangun yang sedang terburu-buru. Karena satu dan lain alasan, mereka tidak
dapat menunggu proses panjang persetujuan pinjaman bank.

No Author Konsep/Definisi/ Dimensi/Konsep/ Indikasi/


Pengertian Bagian Ciri-ciri/
Kata kerja/
terukur
1 Zvi Financial Enginerring  Aplikasi model
Bodie menurut adalah aplikasi matematika berbasis
model matematika sains untuk melakukan
berbasis sains untuk keputusan.
melakukan keputusan  Berkaitan tentang
tentang tabungan, tabungan, investasi,
investasi, pinjam- pinjam-meminjam uang,
meminjam uang, dan dan manajemen resiko.
manajemen resiko.

2 Risk & Rekayasa Keuangan  Fenomena inovasi


Busines merupakan fenomena produk dan proses
s inovasi produk dan dalam industri
Advistor proses dalam industri keuangan.
keuangan atau  Mengembangkan
mengembangkan instrumen dan proses
instrumen dan proses keuangan baru.
keuangan baru yang  Usaha untuk
dapat meningkatkan meningkatkan
kekayaan pemegang kekayaan pemegang
saham, emiten ataupun saham, emiten ataupun
perantaranya. perantaranya.

3 Columbi Financial Engineering  “Ilmu multidsiplin” yang


a merupakan “Ilmu menggabungkan teori
Universit multidsiplin” yang ekonomi keuangan.
y (2015) menggabungkan teori  Menggunakan metode
ekonomi keuangan, matematika, praktik
metode matematika, programming
praktik programming (komputasi) dan konsep
(komputasi) dan konsep engineering.
engineering.
4 Kasmir Pembiayaan non  Sumber pembiayaan
(2012) konvensional merupakan yang berasal dari
sumber pembiayaan yang kerjasama antara
berasal dari kerjasama pihak pemerintahan
antara pihak dengan pihak-pihak
pemerintahan dengan swasta ataupun dari
pihak-pihak swasta pihak masyarakat.
ataupun dari pihak  Terdiri dari
masyarakat. Sumber pembiayaan melalui
pembiayaan non pendapatan, hutang,
konvensional secara dan kekayaan dari sini
umum dapat dibagi dapat diambil contoh
menjadi 3 jenis, antara seperti joint venture.
lain : pembiayaan melalui konsesi lahan, dan
pendapatan, hutang, dan obligasi.
kekayaan dari sini dapat
diambil contoh seperti
joint venture. konsesi
lahan, dan obligasi.

5 IRBA Tujuan dari metode 


financial engineering
adalah:
Mengurangi risiko (option,
futures atau derivatif
eksotuk lainnya),
membagi arus
pendapatan (stripped
bonds) dan menkonversi
obligasi jangka panjang
menjadi jangka pendek
atau sebaliknya (maturiy
transformation).
Muncul juga portfolio
theory yang dimulai oleh
Markowitz. Ia
menunjukkan bagaimana
kita bisa menentukan
berapa persen harus
ditaruh di tiap aset untuk
membentuk portfolio yang
optimal atau efisien

Topik 11
Membuat Perencanaan Bisnis yang Efektif

Definisi bisnis menurut para ahli


• Menurut Steinford ( 1979)
Business is an institution which produces goods and services demanded by people.”
Artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga
bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, sambil memperoleh laba.
• Menurut Glos, Steade dan Lowry (1996)
Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara
mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sember daya menjadi barang atau
jasa yang diinginkan konsumen.
• (Hisrich,Peter, 1995:113)
Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang
mengambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal, maupun eksterhal
mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha. Isinya Bering merupakan
perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber
daya manusia
• (Megginson, 2000)
Artinya Business plan adalah suatu rencana tertulis yang memuat mini dan
tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalan susunan para pemilik dan
manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.
• (Bygrave 1994: 114)
Artinya Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan
akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan
keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
Pengertian Efektivitas Menurut Para Ahli
• Menurut Ravianto “2014:11”
Pengertian efektivitas ialah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh
mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Artinya apabila
suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan perencanaan, baik dalam waktu,
biaya, maupun mutunya maka dapat dikatakan efektif.
• Menurut Gibson et.al “Bungkaes 2013:46”
Pengertian efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi
individu, kelompok dan organisasi. Semakin dekat prestasi mereka terhadap prestasi
yang diharapkan “standar” maka mereka dinilai semakin efektif.
Menurut Wiyono (2007:137)
Efektifitas diartikan suatu kegiatan yang dilaksanakan dan memiliki dampak serta
hasil sesuai dengan yang diharapkan.
• Abdurrahmat (2003:92)
Efektivitas adalah manfaat sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah
tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya.
cara untuk membuat rencana bisnis efektif:
Riset yang Ekstensif
Riset menjadi hal paling penting dari sebuah rencana bisnis. Untuk membuat
perencanaan yang sempurna, kamu harus mengetahui bisnismu dan industri di
dalamnya. Lakukan riset dan analisis produk, pangsa pasar, dan tujuan bisnis saat
melakukan perencanaan. Oleh karena untuk dapat membuat rencana yang sempurna,
harus mengenal perusahaan, produk, pesaing, dan pangsa pasar secara mendalam.
Menentukan Tujuan dari Rencana Bisnis
Sebuah rencana bisnis, merupakan dokumen tertulis yang menggambarkan
bisnis yang sebenarnya, strategi penjualan dan marketing, latar belakang keuangan,
laporan untung rugi, dan masih banyak lagi. Rencana bisnis ini bisa berisikan tujuan
yang berbeda pula dan menjadi peta jalan yang memberikan arah, sehingga sebuah
bisnis bisa merencanakan masa depannya.
• Cari Tahu Hal yang Tidak Boleh Dilakukan
Jika kamu ingin bisnis yang sukses, identifikasi dan ketahui apa saja yang tidak
boleh dilakukan. Ketahui mengapa bisnis lain dalam industri yang sama telah gagal.
• Dokumentasikan Semua Aspek Bisnis
Sebagai calon investor tentu mereka ingin memastikan bahwa bisnis kamu akan
mendatangkan keuntungan. Oleh karenanya mereka ingin mengetahui segala sesuatu
terkait bisnis kamu. Nah, untuk membantu proses ini, dokumentasikan segala sesuatu
terkait pengeluaran, arus kas, dan proyeksi industrimu
.
• Membuat Rencana Marketing Strategi
Sebuah rencana bisnis yang hebat akan melibatkan strategi dan rencana
pemasaran yang agresif. Ini terkait cara mencapai tujuan marketing seperti
memperkenalkan produk baru, memperluas pasar untuk produk yang sudah ada,
menembus pasar baru, meningkatkan penjualan di produk tertentu, dan memperbaiki
produk.
• Sesuaikan untuk Setiap Audiens
Rencana bisnis yang kamu buat harus disesuaikan dengan setiap audiens.
Sebagai contoh, jika audiensmu seorang bankir atau penasehat keuangan, tentu
mereka akan lebih tertarik melihat laporan keuangan dan neraca bisnismu. Jadi
pastikan perencanaan itu dapat dimodifikasi agar dapat dipahami semua audiens.
• Tunjukkan Keseriusanmu
Saat menjelaskan rencana bisnis ini kepada para investor, konsumen, ataupun
anggota tim lain, tunjukkan  keseriusanmu, penguasaan, dan concern terhadap bisnis
dan rencanamu. Ajak mereka berdiskusi  tentang kesalahan dalam bisnis yang telah
kamu lakukan,  masalah yang ingin kamu selesaikan bersama, dan nilai lebih dirimu
dibanding pesaing.

No Author Konsep/Definisi/ Dimensi/Konsep/ Indikasi/Ciri


Pengertian Bagian - ciri/ Kata
kerja/
terukur
1 Glos, Bisnis merupakan  Sekumpulan aktifitas  Strategi
Steade sekumpulan aktifitas yang yang dilakukan untuk memproye
dan dilakukan untuk menciptakan dengan ksikan arah
Lowry menciptakan dengan cara cara pengembangan tujuan
(1996) mengembangkan dan usaha. bisnis ke
mentransformasikan  Mentransformasikan depannya.
berbagai sumber daya berbagai sumber daya  Menghitun
menjadi barang atau jasa menjadi barang atau g biaya
yang diinginkan jasa yang diinginkan operasiona
konsumen. konsumen. l dalam
menjalanka
n
bisnisnya.
Mulai dari
biaya
produksi,
SDM,
pemelihara
an, dan
lainnya.
2 Meggins Business plan adalah  Rencana tertulis yang  Riset
on suatu rencana tertulis memuat tujuan bisnis. pasar
(2000) yang memuat mini dan  Cara kerja dan rincian untuk
tujuan bisnis, cara kerja keuangan/permodalan melihat
dan rincian susunan para pemilik peluang
keuangan/permodalan dan manajemen. dan
susunan para pemilik dan  Bagaimana cara mempelaj
manajemen dan mencapai tujuan ari bisnis
bagaimana cara bisnisnya. competitor
mencapai tujuan .
bisnisnya.  Mempelaj
ari
peluang
bisnis
yang
memadai,
dan siap
untuk
menjalank
an
usahanya
dengan
sebuah
model
bisnis
yang
menguntu
ngkan.
3 Bygrave Business Plan  Keyakinan akan  Merencana
(1994) merupakan suatu kemampuan sebuah kan
dokumen yang bisnis untuk menjual strategi
menyatakan keyakinan barang atau jasa. pendirian
akan kemampuan sebuah  Menghasilkan bisnis.
bisnis untuk menjual keuntungan yang  Mencari
barang atau jasa dengan memuaskan dan SDM,
menghasilkan menarik bagi mulai dari
keuntungan yang penyandang dana. koki,
memuaskan dan menarik pelayan,
bagi penyandang dana. kasir, dan
pekerja lain
yang
dibutuhkan
..
4 Gibson Efektivitas adalah  Penilaian yang dibuat  Menuliskan
(2013) penilaian yang dibuat sehubungan dengan perencana
sehubungan dengan prestasi individu, an yang
prestasi individu, kelompok dan dibuat
kelompok dan organisasi. organisasi. untuk
Semakin dekat prestasi  Semakin dekat penetapan
mereka terhadap prestasi prestasi mereka tujuan dan
yang diharapkan terhadap prestasi yang strategi
“standar” maka mereka diharapkan “standar” pencapaia
dinilai semakin efektif. maka mereka dinilai nnya.
semakin efektif.  Melakukan
evaluasi,
pengemba
ngan dan
mengurang
i resiko
terjadinya
kesalahan
operasiona
l yang
berakibat
fatal bagi
perusahaa
nnya.
5 Hisrichd Business plan adalah  Persiapan oleh  Memproye
an Peter dokumen tertulis yang wirausaha yang ksikan
(1995) disiapkan oleh wirausaha menggambarkan keuangan
yang mengambarkan semua unsur-unsur untuk
semua unsur-unsur yang yang relevan baik mendukun
relevan baik internal, internal, maupun g analisa
maupun eksterhal eksterhal mengenai dan
mengenai perusahaan perusahaan untuk perkiraan
untuk memulai sewaktu memulai sewaktu strategi
usaha yang berkaitan usaha. bisnis.
dengan perencanaan  Perencanaan terpadu  Menguraik
terpadu menyangkut menyangkut an arah
pemasaran, permodalan, pemasaran, dan tujuan
manufaktur dan sumber permodalan, perusahaa
daya manusia. manufaktur dan n yang
sumber daya manusia. ingin capai,
berserta
strategi
mencapain
ya sebagai
peta jalan
bagi
wirausaha
wan
menuju
pembangu
nan bisnis
yang
sukses.

TOPIK 12
MENGELOLA USAHA DENGAN ENTREPRENEURSHIP SPIRIT

 DEFINISI ENTREPRENEURSHIP SPIRIT


The entrepreneurship spirit is a gift that inspires others to become the best they
can be. From passion and positivity to leadership and ambition, here are the
entrepreneurs that best define the entrepreneurial spirit (Sarah Pierce, 2008)
Menurut Alex S. Nitisemito, Semangat wirausaha adalah bekerja secara lebih
giat, sehingga akan membuat pekerjaan cepat selesai dan hasil kerjanya lebih
baik.

Menurut Bedjo Siswanto, Semangat wirausaha adalah suatu kondisi rohaniah


atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang dapat
menyebabkan timbulnya rasa senang yang mendalam pada diri tenaga kerja
supaya bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan oleh perusahaan

Menurut Leighten, Semangat wirausaha adalah suatu kemampuan sekelompok


orang untuk bekerja bersama-sama dengan giat dan konsekuen guna mencapai
tujuan yang hendak dicapai

 FAKTOR YANG MENINGKATKAN ENTREPRENEUR SPIRIT

Keinginan meniru figur seseorang yang sukses.

Meniru orang sukses bukan hanya sekedar mencari tahu resep sukses mereka,
tetapi juga meniru semangat dan kerja keras mereka. Orang sukses adalah
orang yang memiliki kepribadian positif, maka pelajari karakter positif mereka,
yang membawa mereka pada kesuksesan.

Rasa suka terhadap tantangan.

Tantangan dalam hidup bukan merupakan hal yang harus dihindari, tetapi justru
harus dihadapi dengan cerdas dan selalu berfikir positif. Karena melalui
tantangan-tantangan tersebut kita ditempa untuk menjadi lebih tangguh.

Keinginan untuk tetap bertahan hidup

Hal ini merupakan naluri alamiah manusia, yaitu keinginan untuk


mempertahankan hidupnya atau menyelamatkan hidupnya. Karena keinginan
untuk bertahan hiduplah maka kita harus selalu mengasah kemampuan berfikir
untuk mengembangkan hal-hal baru

Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi, dari yang
dijalan

Manusia merupakan sosok yang memiliki kecerdasaan dan perasaan. Maka


selain bertahan hidup, secara naluri manusia juga berkeinginan dan berusaha
untuk membuat hidup lebih nyaman dan lebih baik.

Kegagalan yang dialami dalam meniti karir pekerjaan


Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Kita harus belajar dari
kegagagalan kita sehingga muncul semagat baru untuk lebih berhasil

 STIMULAN SPIRIT OF ENTREPRENEURSHIP


- Evolusi Produk
Perubahan produk akan menimbulkan perubahan kebutuhan yang memunculkan
sebuahpeluang baru.
- Evolusi ilmu pengetahuan
Perubahan ilmu pengetahuan akan menimbulkan keinginan akan produk yang berbeda
- Perubahan gaya hidup, selera dan hobi
Perubahan gaya hidup yang akan mempengaruhi keinginan produk yang berbeda
- Perubahan teknologi
Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi akan menciptakan
produk, suasana dan gaya hidup yang berbeda
- Perubahan budaya
Berkembangnya gaya hidup, pendapatan, selera , teknologi dan sebagainya akan
mengubah budaya seseorang, sehingga hal ini mempengaruhi kebutuhan akan produk
yang berbeda di setiap tempat.
- Perubahan struktur pemerintahan dan politik
Perubahan politik akan mempengaruhi perubahan struktur pemerintahan yang berujung
pada perubahan peraturan, kebijakan dan arah perekonomian, sehingga muncullah
sebuah gap kebutuhan akan produk yang lalu dan pasca perubahan
- Intrapreneurship
Kemampuan intrapreneurship yang semakin baik dan kuat akan memunculkan gairah
entrepreneur. Hal ini disebabkan karena kreativitas, inovasi, ketatnya persaingan,
hasrati ingin tantangan  yang lebih baru, perubahan organisasi dan lain-lain. Jadi
organisasi secara tidak langsung mengembangkan jiwa  kewirausahaan seseorang
 KUNCI PENTING MENCIPTAKAN ENTREPRENEUR SPIRIT
• Figure bagi seseorang guna membangkitkan semangat; karena melihat orang itu
sukses dan kaya, maka ia ingin menjadi seperti orang
• suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu cinta akan
kewirausahaan
• Kepepet atau keterpaksaan karena harus tetap bertahan dan hidup semangat
bisa muncul karena keinginan untuk tetap bertahan hidup
• Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi; tidak ingin miskin
selamaya
• Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan mengambil jalan pintas
untuk semangat menjadi wirausahawan
• memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan

No Author Konsep/Definisi/Pengert Dimensi/Konsep/Ba Indikasi/Ciri-


ian gian ciri/Kata
kerja/terukur
1 Alex S.  Semangat - bekerja - lebih
Nitisemit wirausaha adalah secara lebih displin
o,  bekerja secara giat dalam
lebih giat, - membuat manajem
sehingga akan pekerjaan en waktu
membuat cepat selesai - teliti
pekerjaan cepat - hasil dalam
selesai dan hasil kerjanya bekerja
kerjanya lebih baik. lebih baik - mengera
hkan
seluruh
tenaga
dan
pikiran
2

TOPIK 13
PENGEMBANGAN DAN DIVERSIFIKASI PRODUK
1. Konsep Pengembangan dan Diversifikasi Produk
1.1 Konsep Pengembangan Produk
 Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007), Pengembangan produk
adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk
baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang. Mengembangkan
konsep produk menjadi produk fisik untuk meyakinkan bahwa gagasan produk
dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan.
 Menurut (Darymple & Parsons, 2000), Pengembangan produk baru adalah
suatu proses dari pencarian ide-ide untuk barang-barang dan pelayanan-
pelayanan baru, dan mengubahnya menjadi tambahan lini produk yang berhasil
secara komersil.
 Assaury (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product
development) adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam
menghadapi kemungkinan perubahan suatu produk ke arah yang lebih baik
sehingga dapat memberikan daya guna maupun daya pemuas yang lebih besar.
 Guiltinan (1991) mengatakan bahwa pengembangan produk (product
develpoment) adalah suatu kebutuhan dan keinginan yang selalu berubah
mengakibatkan adanya segmen baru atau adanya persaingan dan perubahan
teknologi.
 Kotler dan Armstrong (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk
adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk
baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang.

Tahapan Pengembangan Produk


Sedangkan menurut Philip Kotler Tahap-tahap pengembangan produk ada 8
diantaranya:
a) Lahirnya Gagasan (Idea Generation)
b) Penyaringan Ide (Idea Screening)
c) Pengembangan dan pengujian konsep
d) Pengembangan strategi pemasaran (Marketing Strategi Development)
e) Analisis bisnis (Business Analysis)
f) Pengembangan produk (Product Development)
g) Pengujian pasar (Market Testing)
h) Komersialisasi (Commercialization)

Faktor-Faktor Perusahaan Perlu Melakukan Pengembangan Produk


Menurut William J. Stanton, faktor-faktor yang mendorong perusahaan melakukan
pengembangan produk adalah:
a. Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi yang pesat memungkinkan terciptanya sarana produksi
yang baru untuk dimanfaatkan oleh perusahaan untuk membuat dan
menyempurnakan produk, sehingga kualitas produk menjadi lebih baik dan
jumlah produksi yang diperoleh akan dapat ditingkatkan.
b. Perubahan Selera Konsumen
Perubahan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, tingkat perkembangan
penduduk, tingkat pendidikan, serta kesetiaan konsumen terhadap produk yang
bersangkutan.
c. Persaingan
Adanya persaingan yang kuat di antara perusahaan yang sejenis akan
menyebabkan perusahaan berusaha untuk selalu mengembangkan produknya
dengan harapan dapat menyaingi volume produksi pesaing.
d. Adanya Kapasitas
Produk Berlebihan Dengan meningkatkan kapasitas mesin-mesin yang dimiliki
perusahaan, maka perusahaan berusaha untuk menggunakan kelebihan
kapasitas tersebut dengan jalan memproduksi perusahaan.
e. Siklus Hidup Produk yang Pendek
Siklus kehidupan produk yang pendek mendorong perusahaan untuk terus
mengembangkan produknya, sehingga konsumen tidak bosan dengan produk-
produk yang diproduksi perusahaan.
f. Adanya Keinginan untuk Meningkatkan Laba
Perusahaan mempunyai keinginan untuk memperkuat posisi produnya di pasar,
sera untuk memperluas pasar.
2.1 Konsep Diversifikasi Produk
3. Kotler (2001) menyatakan konsep diversifikasi produk merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan kinerja bisnis yang ada dengan jalan mengidentifikasi
peluang untuk menambah bisnis menarik yang tidak berkaitan dengan bisnis
perusahaan saat ini.
4. Effendi (1996) mengemukakan bahwa diversifikasi produk didefinisikan sebagai
suatu perluasan pemilihan barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan dengan
jalan menambah produk baru atau jasa ataupun memperbaiki tipe, warna, mode,
ukuran, jenis dari produk yang sudah ada dalam rangka memperoleh laba
maksimal
5. Tjiptono (2001) mengemukakan definisi dari diversifikasi produk yaitu upaya
mencari dan menciptakan produk atau pasar yang baru, atau keduanya, dalam
rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan
fleksibilitas.
Manfaat Strategi Diversifikasi
Menurut Fandy Tjiptono menjelaskan tentang manfaat strategi diversifikasi yaitu :
a. Perusahaan dapat mengerahkan full capacity karena tidak tergantung pada satu
macam produk.
b. Dapat memaksimumkan profitnya dengan cara mengadakan ekspansi
penisahaan.
c. Penemuan-penemuan baru yang menguntungkan bagi calon konsumen.
d. Dengan mengadakan strategi diversifikasi produk, perusahaan tidak bergantung
pada satu pasar saja.

Strategi Diversifikasi Produk


Strategi diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap suatu produk ada
tiga macam, antara lain (Sulaksana, 2007):
1. Strategi Diversifikasi yang Terkonsentrasi
Strategi ini bertujuan untuk menarik konsumen baru dengan menambah
jenisjenis produk baru yang mempunyai teknologi dan cara pemasaran yang
sama.
2. Strategi Diversifikasi Horizontal
Strategi ini dilakukan untuk memperluas product line yang dapat ditawarkan
kepada konsumen saat ini.Perluasan product line ini dilakukan dengan teknologi
yang digunakan pada produksi sekarang.
3. Strategi Diversifikasi Konglomerat
Strategi ini bertujuan untuk menarik kelompok konsumen baru melalui
diversifikasi pada produk yang tak memiliki hubungan teknologi, produk pasar
yang dilayani perusahaan pada saat ini.
2. Matriks Konsep Pengembangan dan Diversifikasi Produk

No Author Konsep/Definisi/ Dimensi/Konsep/ Indikasi/


Pengertian Bagian Ciri-ciri/Kata
kerja/terukur
1 Philip Pengembangan produk  Strategi untuk  Menambahka
Kotler adalah strategi untuk pertumbuhan n konsep
dan pertumbuhan perusahaan dengan baru produk
Kevin perusahaan dengan menawarkan untuk
Lane menawarkan produk produk baru. menarik
Keller baru atau yang  Pengemodifikasian konsumen.
(2007) dimodifikasi ke segmen produk ke segmen  Menambah
pasar yang sekarang. pasar yang variasi rasa
Mengembangkan sekarang. produk usaha
konsep produk menjadi  Pengembangan minuman
produk fisik untuk konsep produk coklat.
meyakinkan bahwa menjadi produk fisik
gagasan produk dapat untuk meyakinkan
diubah menjadi produk bahwa gagasan
yang dapat diwujudkan. produk dapat
diubah menjadi
produk yang dapat
diwujudkan.
2 Darymple Pengembangan produk  Suatu proses dari  Menyusun ide
& baru adalah suatu pencarian ide-ide untuk
Parsons proses dari pencarian untuk barang- mengembang
(2000) ide-ide untuk barang- barang dan kan produk
barang dan pelayanan- pelayanan- dari mulai
pelayanan baru, dan pelayanan baru. variasi dan
mengubahnya menjadi  Mengubah produk jenis produk
tambahan lini produk menjadi tambahan yang lebih
yang berhasil secara lini produk yang beragam.
komersil. berhasil secara  Mengembang
komersil. kan cabang
restoran ke
berbagai
daerah
lainnya.
3 Assaury Pengembangan produk  Suatu kegiatan atau  Memperkirak
(1996) (product development) aktifitas yang an produk
adalah suatu kegiatan dilakukan dalam apa saja yang
atau aktifitas yang menghadapi perlu
dilakukan dalam kemungkinan dikembangka
menghadapi perubahan suatu n sejalan
kemungkinan perubahan produk ke arah dengan
suatu produk ke arah yang lebih baik. perkembanga
yang lebih baik sehingga  Memberikan daya n zaman saat
dapat memberikan daya guna maupun daya ini.
guna maupun daya pemuas yang lebih  Menjual
pemuas yang lebih besar pada produk. berbagai
besar. macam
produk
fashion yang
sedang tren.

4 Guiltinan Pengembangan produk  Pengembangan  Menganalisis


(1991) (product develpoment) produk menjadi apa saja
adalah suatu kebutuhan suatu kebutuhan langkah-
dan keinginan yang dan keinginan yang langkah
selalu berubah selalu berubah. dalam
mengakibatkan adanya  Mengakibatkan membuat
segmen baru atau adanya segmen variasi produk
adanya persaingan dan baru atau adanya yang lebih
perubahan teknologi. persaingan dan menarik.
perubahan  Mengembang
teknologi. kan kemasan
produk yang
kreatif untuk
membuat
konsumen
tertarik.
5 Kotler Diversifikasi produk  Cara untuk  Menyusun
(2001) merupakan salah satu meningkatkan strategi untuk
cara untuk meningkatkan kinerja bisnis menghasilkan
kinerja bisnis yang ada dengan profit dari
dengan jalan pengembangan pengembang
mengidentifikasi peluang produk. an produk.
untuk menambah bisnis  Mengidentifikasi  Mengembang
menarik yang tidak peluang untuk kan tipe
berkaitan dengan bisnis menambah bisnis produk
perusahaan saat ini. yang tidak smartphone
berkaitan dengan menjadi lebih
biisnis perusahaan canggih lagi.
saat ini.

Anda mungkin juga menyukai