Anda di halaman 1dari 8

Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 5, Nomor 2, Mei – Agustus 2017

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PEMBUATAN E-KTP OLEH


DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

OGIN ANTARIKSA

Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

ABSTRACT

This study found that amid various problems in the service of e-ID, the Department of Population and
Civil Registration Surabaya've attempted to make a variety of strategies to increase His ministry. The
strategy is to develop a structure through optimal management of the division of labor, collaboration with
districts and additional manpower. Development of procedures through the simplification requirements,
proactive service and distribution of e-ID cards are printed. Infrastructure development is done with the
addition of printing equipment and service facilities in the District of other services. On the cultural
development work, has been done with training and additional hours of service, as well as
entrepreneurship development through dissemination to the public.

Keywords: Strategy, Public Services, e-ID card

Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan citra yang melekat pada instansi publik. Hal
masyarakat yang semakin maju, maka tersebut dapat dilihat dengan meningkatnya
kebutuhan pelayanan juga semakin meningkat. laporan pengaduan masyarakat terkait dengan
Dalam hal ini masyarakat membutuhkan pelayanan publik oleh lembaga Ombudsman
pelayanan yang cepat, ekonomis dan terjamin Republik Indonesia sebagai lembaga yang
adanya kepastian, sehingga pelayanan publik bertugas mengawasi pelayanan publik.
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sesuai Sistem desentralisasi mengharuskan
harapan masyarakat. Namun, pelayanan publik pemerintah daerah menjalankan reformasi
yang ada di Indonesia masih jauh dengan yang pemerintahan sesuai dengan kebutuhan tiap
diharapkan masyarakat. Penyelenggaraan daerah, termasuk dalam menjalankan tugas
pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintahan bidang pelayanan publik. Saat ini
pemerintah masih dihadapkan pada sistem reformasi pemerintahan lebih lancar
pemerintahan yang belum efektif dan efisien, dilaksanakan dengan dukungan teknologi yang
serta berbagai hal seperti sulitnya akses, sangat pesat, khususnya teknologi informasi.
prosedur dan biaya yang membuat pelayanan Dukungan teknologi dalam penerapan reformasi
publik tidak sesuai dengan harapan masyarakat.1 pemerintahan telah dicanangkan oleh
Banyaknya pengaduan dari masyarakat pemerintah melalui penerapan teknologi yang
baik secara langsung maupun melalui media disebut “smart city” yang menjadi program
masa dapat menunjukkan bahwa pelayanan yang wajib setiap pemerintah daerah di Indonesia.2
buruk masih dirasakan masyarakat dan menjadi
2
http://www.tribunnews.com/regional/2016/09/02/pe
1
Sahya Anggara. 2012. Ilmu Administrasi Negara. merintahan-berbasis-teknologi-tak-bisa-dihindari-
Bandung: CV. Pustaka Setia.Hal.567-568 lagi. Diakses 3 September 2016

1
Penerapan smart city yang digunakan beserta jajaran birokrasi di bawahnya yang
oleh pemerintah sangat berkaitan dengan sangat rendah karena pada bulan tersebut hanya
penyelenggaraan pelayanan birokrasi untuk mampu menyelesaikan 7,72% dari total warga
masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan yang 242.889 jiwa yang masih belum merekam.4 Dari
dibutuhkan masyarakat seperti pembuatan Kartu data tersebut dapat diketahui jika dalam satu
Tanda Penduduk atau KTP diharapkan juga bulan Dispendukcapil Kota Surabaya hanya
memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu dapat menyelesaikan tidak lebih dari 10% dari
maupun prosedur dalam pelayanannya. total keseluruhan yang diharapkan, maka
Pelayanan pembuatan KTP merupakan tugas Dispendukcapil masih memerlukan beberapa
umum pemerintah sebagai kegiatan bulan untuk menyelesaikan pembuatan e-KTP.
penyelenggaraan sistem administrasi Kelambatan proses penyelesaian
kependudukan yang dalam pelaksanaannya perekaman e-KTP di kantor Dispendukcapil
berkaitan erat dengan hak sipil atau hak perdata Kota Surabaya menyebabkan anggota
bagi penduduk atau masyarakat secara luas.3 Ombudsmen RI, Ninik Rahayu melakukan sidak
e-KTP adalah program yang pada 16 September 2016. Secara prosedural
diselenggarakan oleh pemerintah sejak tahun proses perekaman di kantor Dispendukcapil
2011 dan belum juga terselesaikan hingga tahun telah berjalan baik. Namun berdasarkan sidak,
2016. Panjangnya proses penyelesaian masih banyak kendala yang dihadapi masyarakat
pencatatan e-KTP bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan perekaman. Kendala tersebut
akhirnya membuat pemerintah harus melakukan antara lain adalah temuan bahwa persentase
langkah-langkah khusus untuk mempercepat penyelesaian masih sangat kecil dibandingkan
tugasnya tersebut. Hal ini dilakukan dengan jumlah pengajuan perekaman e-KTP setiap
dikeluarkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri harinya. Selain itu, kurangnya informasi pada
Nomor 471/1768/SJ tanggal 12 Mei 2016 masyarakat mengenai prosedur penyelesaian e-
tentang Percepatan Penerbitan KTP Elektronik KTP dari perekaman hingga pencetakan dan
dan Akta Kelahiran. juga masalah alat perekam yang sering
Pembuatan e-KTP memiliki banyak mengalami gangguan teknis juga ikut
manfaat dibandingkan dengan KTP biasa karena menyebabkan lambatnya pembuatan e-KTP.5
dapat mencegah identitas ganda penduduk, Permasalahan lain juga dirasakan di sisi
mencegah daftar pemilih tetap yang palsu pada pencetakan e-KTP. Selain disebabkan oleh
pemilu, pelacakan teroris, pencegahan minimnya pasokan blanko e-KTP dari
perdagangan orang dan sebagainya. Awalnya, pemerintah pusat, keterbatasan jumlah alat
pembuatan e-KTP ditargetkan selama masa pencetakan dan kapasitas kemampuan peralatan
beberapa bulan dan akan selesai seluruhnya di dalam mencetak juga tidak sebanding dengan
tahun 2013. Kenyataanya hingga pada Agustus jumlah antrean yang harus di cetak setiap
2016, pembuatan e-KTP belum juga dapat harinya. Masalah tersebut turut memperlambat
diselesaikan seluruhnya. Hal ini membuktikan karena warga yang sudah merekam harus
banyaknya kendala dalam upaya menyelesaikan menunggu antrean untuk pencetakan. Sebagai
target kepemilikan e-KTP bagi masyarakat. instansi pemerintahan yang berwenang dalam
Jumlah pengajuan masyarakat untuk hal kependudukan khususnya pembuatan e-KTP,
mencetak e-KTP melalui kecamatan ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Dispendukcapil Kota Surabaya menunjukkan Surabaya menargetkan perekaman data identitas
bahwa masih terdapat sekitar 18.774 warga yang diri untuk pembuatan 242.889 kartu tanda
ada di Kota Surabaya yang masih belum penduduk elektronik akan tercapai secepatnya.
tercetak. Hal tersebut menggambarkan
kemampuan Dispendukcapil Kota Surabaya
4
Data Pengajuan Cetak e-KTP Agustus 2016 Kantor
3
Masrin. 2013. Studi Tentang Pelayanan Pembuatan Dispendukcapil Kota Surabaya
5
KTP Elektronik (e-KTP) Di Kantor Kecamatan http://www.rri.co.id/post/berita/308910/nasional/om
Samarinda Ulu Kota Samarinda. E-Journal budsmen_ri_pantau_perekaman_ektp_di_dispendukc
Pemerintahan Integratif. Hal.68 apil_surabaya. Diakses tanggal 18 September 2016.

2
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 5, Nomor 2, Mei – Agustus 2017
Berbagai permasalahan yang dialami manusia.7 Pelayanan merupakan pemecahan
oleh Dispendukcapil Kota Surabaya dalam permasalahan antara manusia sebagai konsumen
memberikan pelayanan pembuatan e-KTP dan perusahaan/instansi sebagai penyelenggara
memerlukan langkah-langkah atau strategi untuk pelayanan. Menteri Pendayagunaan Aparatur
mengatasinya. Perlunya strategi yang dilakukan Negara mengemukakan bahwa pelayanan adalah
Dispendukcapil Kota Surabaya digunakan untuk segala kegiatan pelayanan dalam bentuk
meningkatkan pelayanan instansi tersebut pada barang/jasa sebagai upaya pemenuhan
masyarakat guna mempercepat penyelesaian kebutuhan masyarakat.8
dalam perekaman maupun pencetakan e-KTP Jadi, dapat disimpulkan pelayanan
penduduk Kota Surabaya terkait adanya batasan publik adalah kegiatan atau aktivitas untuk
waktu yang telah ditentukan pemerintah pusat, memenuhi hak/kebutuhan masyarakat yang
serta merupakan langkah yang digunakan untuk dilakukan oleh pemerintah atau instansi publik
mengatasi berbagai masalah dan hambatan sebagai penyelenggara layanan terkait
dalam pembuatan e-KTP sebagai identitas resmi kepentingan publik untuk mencapai tujuan
yang menjadi kebutuhan masyarakat. Dari tertentu atau melaksanakan ketentuan
berbagai uraian diatas jelas bahwa fenomena perundang-undangan. Kemenpan Nomor 58
tersebut menarik untuk diteliti lebih dalam Tahun 2002 mengelompokkan tiga jenis
tentang strategi yang dilakukan oleh Dinas pelayanan dari instansi pemerintah serta
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota BUMN/BUMD. Pengelompokan jenis
Surabaya sebagai penyelenggara pelayanan e- pelayanan tersebut di didasarkan pada ciri, sifat
KTP agar dapat meningkatkan pelayanannya, serta produk pelayanan yang dihasilkan, yaitu:
sehingga tuntutan masyarakat akan pelayanan
prima dapat terpenuhi dan penyelesaian 1. Pelayanan Administratif
pembuatan e-KTP dapat dicapai secepatnya. 2. Pelayanan Barang
Sedangkan, secara praktis, penelitian ini 3. Pelayanan Jasa
bertujuan untuk menggambarkan strategi
peningkatan pelayanan e-KTP oleh Pelayanan Publik Berbasis e-Government
Dispendukcapil Kota Surabaya.
E-Government sebagai sebuah konsep
Pelayanan Publik memiliki prinsip-prinsip dasar yang universal,
tetapi pengertian maupun penerapannya di
Pelayanan publik terdiri dari definisi sebuah negara tidak dapat dipisahkan dari
pelayanan dan definisi publik secara terpisah. sejarah, budaya, pendidikan, politik, dan kondisi
Pelayanan didefiniskan sebagai aktivitas ekonomi suatu negara. E-Government
seseorang, sekelompok, atau organisasi baik didefinisikan sebagai suatu mekanisme interaksi
langsung maupun tidak langsung untuk baru antara pemerintah dengan masyarakat dan
memenuhi kebutuhan. Moenir mendefinisikan pihak lain yang berkepentingan, dimana
pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pemanfaatan teknologi informasi dan teknologi
seseorang/sekelompok orang dengan landasan komunikasi dengan tujuan meningkatkan
tertentu dimana tingkat pemuasannya hanya kualitas pelayanan publik.9
dapat dirasakan oleh orang yang melayani atau E-Government merupakan salah satu
dilayani, tergantung pada kemampuan penyedia komponen dari e-Governance karena
jasa dalam memenuhi harapan pengguna.6
Pelayanan sangat dibutuhkan oleh setiap 7
L.P Sinambela. 2010. Reformasi Pelayanan Publik:
manusia, dapat juga dikatakan bahwa pelayanan Teori, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: PT.
tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan Bumi Aksara. Hal.3
8
Harbani Pasolong. 2010. Teori Administrasi Publik.
Bandung: Alfabeta. Hal.128
9
Indrajit. 2002. Electronic Government Strategi
Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayan
6
Moenir. 2002. Manajemen Pelayanan Umum Publik Berbasis Teknologi Digital. Yogyakarta:
Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.26-27 Andi. Hal 3-4.

3
government merupakan salah satu sektor dalam suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan
proses Governance yang muncul sebagai wujud alokasi semua sumber daya yang penting untuk
dari adanya e-Government serta merupakan mencapai tujuan tersebut.10 Jadi, strategi
bentuk tata kelola terhadap implementasi e- merupakan suatu bentuk rencana, kebijakan,
Government. Pada e-Government semua hal e- keputusan, tindakan, pendayagunaan dan alokasi
Governance di implementasikan dalam bentuk sumber daya yang mendefinisikan bagaimana
aplikasi dan layanan berbasis teknologi organisasi itu, apa yang dilakukan dan mengapa
informasi, sedangkan e-Governance digunakan organisasi melakukannya guna mencapai tujuan
konsep pemanfaatan teknologi untuk mengatur dan sasaran organisasi di waktu mendatang.
jalanya pemerintahan dan perlu peraturan Dalam hal ini, strategi yang dilaksanakan oleh
didalam pemerintahan. Dengan kata lain e- organisasi publik sebagai penyelenggara
Governance menjadi pengatur didalam pelayanan dalam pembuatan e-KTP yaitu
menjalankan e-Government. Program e-KTP Dispendukcapil Kota Surabaya.
yang telah dijalankan di Indonesia merupakan Strategi dalam meningkatkan kualitas
salah satu contoh pemanfaatan teknologi pelayanan publik merupakan salah satu agenda
informasi dalam pelayanan publik meskipun reformasi birokrasi, yang berpacu pada
pelaksanaanya sendiri masih banyak mengalami kenyataan buruk kondisi kualitas pelayanan dan
kendala dan beberapa perbaikan. sebagian besar ditentukan oleh kualitas sikap
Menurut Permendagri Nomor 9 Tahun dan aparatur pemerintah yang tidak terpuji dan
2011 tentang pedoman penerbitan kartu tanda tidak bertanggung jawab. Konsep yang
penduduk berbasis Nomor Induk kependudukan ditawarkan para ahli untuk meningkatkan
secara Nosional dalam pasal 2 ayat (1) pelayanan publik cukup banyak dan salah satu
menjelaskan tujuan pemerintahan menerbitkan diantara strategi tersebut yang cukup dominan,
KTP Elektronik untuk mewujudkan kepemilikan yaitu strategi Osborne dan Plastrik. Menurut
satu KTP untuk satu penduduk yang memiliki Osborne dan Plastrik, peningkatan pelayanan
kode keamanan dan rekaman elektronik data publik di lingkungan birokrasi pada instansi
kependudukan yang berbasis NIK secara pemerintah dapat dilakukan dengan
Nasional. Beberapa manfaat dari penggunaan e- menggunakan lima aspek strategi, yaitu:11
KTP diataranya dapat menciptakan basis data
kependudukan yang lengkap dan akurat, 1. Strategi Pengembangan Struktur Kerja
sehingga mampu mencegah adanya penduduk Organisasi
yang memiliki KTP lebih dari satu atau ganda, 2. Strategi Pengembangan Prosedur
dan dapat dipakai sebagai kartu suara dalam
Pelayanan
pemilu/pilkada, serta mampu memecahkan suatu
perkara kejahatan yang sulit seperti tindak 3. Strategi Pengembangan Infrastruktur
pidana terorisme, pembobolan bank via ATM, Pelayanan
dan tindak pidana lainnya. 4. Strategi Pengembangan Budaya Kerja
Jadi yang dimaksud dengan e-KTP ialah Organisasi
Kartu Tanda Penduduk berbasis NIK secara 5. Strategi Pengembangan Kewirausahaan
nasional yang dibuat secara elektronik dan
berfungsi secara komputerisasi serta memiliki
spesifikasi dan Format KTP Nasional, sebagai
identitas resmi penduduk yang diterbitkan oleh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 10
Alfred D. Chandler. 1962. Strategy and structure:
Kabupaten/Kota. chapters in the history of the industrial enterprise.
Cambridge Mass: MIT Press. Hal.13.
Strategi Peningkatan Pelayanan Publik 11
David Osborne dan Peter Plastrik. 2001.
Memangkas Birokrasi: Lima Strategi Menuju
Definisi strategi juga dikemukakan oleh
Pemerintahan Wirausaha. Terjemahan. Jakarta:
Chandler yang menyebutkan bahwa strategi
PPM. Hal.185
adalah penentuan tujuan jangka panjang dari

4
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 5, Nomor 2, Mei – Agustus 2017
Metode Penelitian Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Surabaya merupakan instansi publik
Penelitian ini menggunakan metode
yang didirikan dengan tujuan untuk
penelitian kualitatif, tipe penelitian yakni
meningkatkan pelayanan administrasi dan
deskriptif yakni untuk menggambarkan situasi
informasi kependudukan, mewujudkan tertib
atau fenomena realitas sosial yang ada di
administrasi kependudukan dan
masyarakat. Teknik penentuan informan:
mengkoordinasikan pengendalian mobilitas
Kelompok pertama yaitu pihak pemerintah
penduduk. Alamat Kantor Dinas Kependudukan
menggunakan teknik purposive sampling.
dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya berada di Jl.
Informan dipilih berdasarkan pihak yang paling
Tunjungan No. 1 – 3, Surabaya. Terbagi atas dua
mengetahui berbagai permasalahan serta
lokasi loket pelayanan, di lantai satu, jenis
berbagai upaya dalam meningkatkan pelayanan
pelayanan yang dapat dilayani yaitu Akta
e-KTP di Dispendukcapil. Kelompok kedua
Kelahiran; Akta Kematian; dan Legalisir.
yaitu pihak kecamatan dengan teknik purposive
Sedangkan di lantai tiga, jenis pelayanan yang
sampling, informan dipilih berdasarkan instansi
dapat dilayani yaitu Pindah Datang dan Pindah
yang juga melaksanakan pembuatan e-KTP.
Keluar; Buka Blokir, Data Ganda, SKOT,
Dari masyarakat pemohon e-KTP sebagai
Tambah Jiwa; KTP-EL; SKTT; KK dan KTP
kelompok ketiga, dengan metode accidental
Orang Asing; Akta Perkawinan dan Perceraian;
sampling dimana informan yang dipilih secara
serta Legalisir.12
acak yang tidak sengaja bertemu di Kantor
Dispendukcapil. Teknik pengumpulan data
Hasil dan Pembahasan
melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
Strategi Peningkatan Pelayanan Pembuatan
triangulasi. Sedangkan untuk teknik analisis data
e-KTP oleh Dinas Kependudukan dan
terdiri dari reduksi data, penyajian data dan
Pencatatan Sipil Kota Surabaya
verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Untuk melihat lebih jauh mengenai
Deskripsi Lokasi Penelitian
strategi Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Surabaya merupakan ibukota provinsi Sipil Kota Surabaya dalam meningkatkan
Jawa Timur dan menjadi kota terbesar kedua pelayanan pembuatan e-KTP, peneliti akan
setelah Jakarta dengan populasi penduduk membahas lebih jauh mengenai strategi dengan
sekitar 3 juta orang. Pemerintah Kota Surabaya menggunakan teori yang ada dan mencocokan
telah merintis penerapan e-Government sejak berdasarkan data yang telah didapat dilapangan.
tahun 2002, sebelum adanya peraturan mengenai Teori yang digunakan untuk mengetahui strategi
sistem pengadaan barang dan jasa secara yang dilakukan Dinas Kependudukan dan
elektronik. Akhirnya, tahun 2003 lahir Keppres Pencatatan Sipil, dalam hal ini menggunakan
No. 80 tentang Pedoman Pelaksanaan lima strategi Osborne dan Plastrik di lingkungan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang birokrasi, yaitu;
mencantumkan sistem lelang elektronik.
Penerapan sistem pemerintahan elektronik 1. Strategi Pengembangan Struktur Kerja
merupakan 80% faktor dalam pelaksanaan Organisasi
reformasi birokrasi yang akan memberikan
perubahan kedepannya. Penerapan dan Pada strategi pengembangan struktur,
pengembangan e-Government yang dilakukan organisasi pelayanan publik dituntut
oleh Pemerintah Kota Surabaya sangat apresiasi mengembangkan struktur kerja dan tugasnya
Wakil Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara agar maju, berkembang, serta bersaing secara
dan Reformasi Birokrasi yaitu Eko Prasojo. sehat dengan instansi pelayanan publik lainnya
Pengembangan sistem itu e-Government tersebut
dijadikan sebagai pembanding sistem 12
http://dispendukcapil.surabaya.go.id/tentang-kami.
pemerintahan elektronik nasional.
Diakses 25 September 2016

5
secara sehat mengikuti arus global. Pihak Dispendukcapil Kota Surabaya
Perkembangan struktur birokrasi instansi publik telah melakukan upaya dengan pelayanan
terletak pada struktur kerja yang dirancang keliling untuk perekaman KTP elektronik yang
khusus dalam rangka pemberian pelayanan dilakukan di tempat-tempat umum guna
kepada masyarakat yang efisien dan optimal mendatangi masyarakat yang ingin melakukan
sesuai hirarkis, sehingga membuat pelayanan perekaman. Kegiatan tersebut bertujuan dalam
menjadi tidak berbeli-belit dan dapat meningkatkan pelayanan guna mempercepat
terkoordinasi dengan baik. pencapaian data perekaman e-KTP bagi
Pihak Dispendukcapil telah membagi masyarakat di Kota Surabaya.
setiap bagian dari struktur kerjanya yang terkait Selain itu disisi pencetakan, kemudahan
langsung dengan pelayanan pembuatan e-KTP yang didapatkan oleh masyarakat dalam
agar pelayanan dapat dilakukan dengan optimal. pelayanan e-KTP dapat berupa pengiriman e-
Pembagian tersebut adalah bagian administrasi, KTP setelah dicetak dengan hanya
bagian perekaman dan bagian pencetakan. mengambilnya dikecamatan yang berada
Penambahan jumlah pegawai juga diwilayah tempat tinggal masyarakat, sehingga
dilakukan dalam meningkatkan pelayanan masyarakat tidak perlu datang kembali ke
pembuatan e-KTP yang diberikan pada Dispendukcapil.
masyarakat. Penambahan jumlah tenaga
pelayanan tersebut dilakukan dengan melakukan 3. Strategi Pengembangan Infrastruktur
rekrutmen pegawai outsourcing dan magang Pelayanan
ditiap bagian dalam struktur pelayanan
pembuatan e-KTP. Dengan adanya penambahan Infrastruktur menyangkut penyediaan
jumlah pegawai tersebut, pihak Dispendukcapil sarana dan prasarana pelayanan yang
berupaya memberikan pelayanan yang maksimal mendukung penyelengaraan pelayanan agar
guna mengimbangi banyaknya warga yang ingin lebih aman, nyaman, cepat, akurat, mudah, dan
melakukan perekaman dalam pembuatan e-KTP. terpercaya yang meliputi penyediaan fasilitas
Dipihak kecamatan koordinasi fisik, model pengembangan pelayanan baru serta
dilakukan sebagai langkah kerjasama dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk
meningkatkan jumlah warga yang melakukan memaksimalkan pelayanan publik.
pembuatan e-KTP dengan memberikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
himbauan pada masyarakat. Hal ini bertujuan Sipil Kota Surabaya telah melakukan berbagai
untuk meningkatkan antusiasme masyarakat upaya dalam meningkatkan penyediaan fasilitas,
serta mengingatkan pentingnya e-KTP, sekaligus sarana dan prasarana yang dimilikinya terkait
membantu penyelesaian e-KTP yang telah proses pembuatan e-KTP. Dispendukcapil juga
dilakukan oleh Dispendukcapil Kota Surabaya. terus mengajukan penambahan pada pemerintah
pusat khususnya untuk alat perekaman dan
2. Strategi Pengembangan Prosedur Pelayanan pencetakan yang jumlahnya masih kurang dan
permasalahan jumah blangko yang tidak
Sistem prosedur mengatur secara detail seimbang dengan jumlah warga yang melakukan
tahapan pelayananya, maka sistem prosedur ini pengajuan cetak e-KTP.
yang sering menjadi sumber penyebab sistem Upaya lain juga dilakukan dengan
pelayanan menjadi berbelit-belit, kaku, tidak menaruh beberapa alat pencetakan e-KTP pada
efisien, dan tidak efektif. beberapa kecamatan yang penduduknya padat
Upaya dalam pengembangan prosedur sehingga pelayanan e-KTP tidak hanya tertumpu
telah dilakukan oleh Dispendukcapil Kota pada kantor Dispendukcapil. Kecamatan tersebut
Surabaya dengan mempermudah persyaratan adalah kecamatan Wonokromo, Semampir,
pengurusan e-KTP. Masyarakat yang ingin Sawahan, Kenjeran dan Tambak Sari. Dengan
mengurus e-KTP cukup membawa fotokopi KK kata lain, di kecamatan tersebut telah memiliki
atau fotokopi KTP yang lama untuk dapat alat perekaman dan pencetakan sendiri sehingga
melakukan perekaman tanpa perlu membawa segala pengurusan e-KTP dapat di kelolah
surat pengantar RT, RW atau Lurah seperti dulu. secara mandiri.

6
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 5, Nomor 2, Mei – Agustus 2017
4. Strategi Pengembangan Budaya kerja 5. Strategi Pengembangan Kewirausahaan
Organisasi
Berkaitan kemampuan tiap pegawai
Budaya kerja memiliki tujuan untuk memberikan kontribusi penuh pada keberhasilan
mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan
ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja publik serta memiliki jiwa untuk wirausaha
untuk menghadapi berbagai tantangan di masa dalam mengembangkan instansi untuk
yang akan datang, serta dapat digunakan untuk menjadikan pelayanan yang tanggap dan
menentukan tingkat tingkat kegiatan aparatur mendorong upaya mengefektifkan pelayanan
dalam mencapai tujuan organisasi. Budaya kerja yang dapat diselenggarakan secara berdaya guna
juga berkaitan dengan sistem nilai bersama yang dan berhasil guna.
dianut oleh para anggota yang membedakan Stategi kewirausahaan ini menjelaskan
suatu organisasi dari organisasi lainnya. Sistem tentang upaya yang dilakukan para pegawai
makna bersama ini adalah sekumpulan dalam sosialisasi terhadap program pelayanan
karakteristik yang dijunjung tinggi oleh yang dilaksanakan oleh suatu instansi publik.
organisasi tercermin melalui kegiatan dalam Strategi tersebut dilakukan melalui kreatifitas
melayani masyarakat. dan fleksibilitas aparatur dalam meningkatkan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan antusiasme dan partisipasi masyarakat terhadap
Sipil Kota Surabaya mengadakan pelatihan pelayanan e-KTP sehingga pelayanan yang
untuk meningkatkan kemampuan dan diberikan menjadi efektif dan efisien serta
pengetahuan pegawai dalam memberikan bermanfaat bagi perkembangan kerja petugas
pelayanan yang baik pada masyarakat khususnya atau aparatur pemberi pelayanan.
dalam proses pembuatan e-KTP. Pelatihan
tersebut terkait penggunaan alat perekaman dan Kesimpulan
pencetakaan secara maksimal agar pelayanan
yang diberikan lebih efektif dan efisien serta Berdasarkan hasil penyajian dan analisis
sebagai langkah antisipasi jika terdapat data hasil penelitian, maka dapat ditarik
hambatan dan kendala dalam penggunaan alat kesimpulan bahwa strategi yang diterapkan oleh
selama proses pelayanan diberikan. Pelatihan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
juga diberikan pada bagian administrasi berupa Surabaya dalam meningkatkan pelayanan
pembekalan dalam menangani berbagai pembuatan e-KTP antara lain:
permasalahan dan keluhan yang dialami
masyarakat terkait pembuatan e-KTP beserta 1. Strategi Pengembangan Struktur Kerja
langkah dan solusi yang harus diberikan. Organisasi
Kegiatan pelayanan pada masyarakat Pengembangan strukur birokrasi pemerintah
yang diberikan oleh aparatur salah satunya terletak pada desain organisasi Dinas
dengan penambahan jam pelayanan yang Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
diberikan. Upaya penambahan jam layanan Surabaya yang dirancang khusus dalam rangka
dilakukan untuk meningkatkan antusiasme dan pemberian pelayanan kepada masyarakat yang
jumlah masyarakat untuk melakukan perekaman efisien dan optimal sesuai hirarkis, sehingga
sekaligus memberikan kesempatan pada membuat pelayanan menjadi tidak berbeli-belit
masyarakat yang sibuk bekerja agar dapat dan terkoordinasi dengan baik. Sebagaimana
mendatangi kantor Dispendukcapil diluar jam temuan yaitu pengembangan struktur dapat
kerjanya. Penambahan jam pelayanan juga terlihat dari manajemen yang optimal dengan
dilakukan diluar hari kerja yaitu sabtu dan pembagian kerja dalam pelayanan e-KTP yang
minggu meski pelayanannya hanya dibuka terbagi atas bagian administrasi, perekaman dan
sampai sore. Agar pelayanan tetap maksimal pencetakan, Selain itu kerjasama dengan pihak
diberikan, Dispendukcapil juga telah kecamatan untuk mempercepat penyelesaian e-
menerapkan pembagian shift pegawai agar tugas KTP dan juga penambahan tenaga outsourcing
aparatur tidak terlalu berat karena lamanya jam dan magang.
pelayanan yang diberikan.

7
2. Strategi Pengembangan Prosedur Pelayanan Strategi ini terlihat melalui sosialisasi pelayanan
pembuatan e-KTP terhadap masyarakat.
Strategi pengembangan prosedur yang
dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Daftar Pustaka
Pencatatan Sipil Kota Surabaya terlihat melalui
sistem prosedur yang mengatur secara detail Albrecht, K. & R. Zemke. 1990. Service
tahapan pelayanan. Pelayanan yang diberikan America: Doing Business in the Service
selanjutnya dapat mempengaruhi tingkat Economy. Homewood: Dow Jones-Irwin.
kepuasan dan presepsi masyarakat atas
pelayanan yang diberikan oleh Dispendukcapil Chandler, Alfred D. 1962. Strategy and
Kota Surabaya. Hal tersebut sebagaimana yang structure: chapters in the history of the
terlihat dari penyederhanaan persyaratan, upaya industrial enterprise. Cambridge Mass:
perekaman melalui jemput bola, dan proses antar MIT Press.
ke Kecamatan e-KTP yang selesai. Furqoni, Muhammad. 2015. Strategi
3. Strategi Pengembangan Infrastruktur Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Di Kantor Dinas Kependudukan Dan
Menyangkut penyediaan sarana dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ponorogo.
prasarana pelayanan yang mendukung Kualitas Pelayanan Publik Pada
penyelengaraan pelayanan agar lebih aman, Pelayanan e-KTP. Surabaya: Unesa
nyaman, cepat, akurat, mudah, dan terpercaya.
Pengembangan infrastruktur meliputi Indrajit. 2002. Electronic Government Strategi
penyediaan fasilitas fisik, model pengembangan Pembangunan dan Pengembangan Sistem
pelayanan baru, pemanfaatan teknologi Pelayanan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
informasi. Penyediaan fasilitas fisik merupakan
Masrin. 2013. Studi Tentang Pelayanan
fasilitas utama yang mendukung berjalannya
Pembuatan KTP Elektronik (e-KTP) Di
upaya untuk meningkatkan pelayanan e-KTP.
Kantor Kecamatan Samarinda Ulu Kota
Pengembangan infrastruktur dapat terlihat dari
Samarinda. E-Journal Integratif.
upaya Dispendukcapil Kota Surabaya, yaitu
penambahan alat cetak di 5 Kecamatan dan Moenir. 2002. Manajemen Pelayanan Umum
penyediaan fasilitas pelayanan yang mendukung. Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
4. Strategi Pengembangan Budaya Kerja Osborne, David dan Peter Plastrik. 2001.
Memangkas Birokrasi: Lima Strategi
Budaya kerja organisasi berkaitan dengan
Menuju Pemerintahan Wirausaha.
sistem nilai bersama yang dianut oleh para
Terjemahan. Jakarta: PPM.
anggota yang membedakan suatu organisasi dari
organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi
adalah sekumpulan karakteristik yang dijunjung Publik. Bandung: Alfabeta
tinggi oleh organisasi tercermin melalui kegiatan
dalam melayani masyarakat. Sebagimana yang Sahya, Anggara 2012. Ilmu Administrasi
telah terlihat melalui peningkatan kemampuan Negara. Bandung: CV. Pustaka Setia
pegawai melalui pelatihan dan penambahan jam
pelayanan. Sinambela, L.P. 2010. Reformasi Pelayanan
Publik: Teori, Kebijakan dan
5. Strategi Pengembangan Kewirausahaan Implementasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Strategi kewirausahaan dilakukan melalui Soendjojo, Hadwi. 2003. Implementasi e-
kreatifitas dan fleksibilitas aparatur dalam Government Sejumlah Pemerintah
meningkatkan antusiasme dan partisipasi Daerah. Jakarta: Kementrian Komunikasi
masyarakat terhadap pelayanan e-KTP yang dan Informasi RI.
dilakukan oleh Disependukcapil Kota Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai