Anda di halaman 1dari 6

PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat

Volume 5, Issue 2, Page 127–132 March 2020 e-ISSN: 2654-4835 p-ISSN: 2502-6828
http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/pengabdianmu/article/view/1033
DOI: https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v5i2.1033

Pertanian Organik sebagai Salah Satu Konsep Pertanian Berkelanjutan


Organic Agriculture as One of the Concepts of Sustainable Agriculture

Yuriansyah 1 Abstrak
Dulbari 1* Penggunaan bahan kimia anorganik yang berlebihan mengakibatkan
dampak buruk terhadap lahan dan tanaman. Di tengah masyarakat
Hery Sutrisno 1 muncul kecemasan akan tingginya kandungan residu pestisida pada
Arief Maksum 2 produk pertanian. Diperlukan pengembangan sistem pertanian alternatif
yang mampu menghasilkan kuantitas dan kualiatas produk yang sehat
secara berkelanjutan. Salah satu sistem pertanian yang mendukung
1Department of Plant Cultivation, konsep tersebut adalah sistem pertanian organik. Prinsip-prinsip dasar
Politeknik Negeri Lampung, Bandar pertanian organik adalah : (1) Menjaga ekosistem tetap sehat, (2)
Lampung, Lampung, Indonesia Penerapan asas efisiensi pada sistem budidaya, (3) Melakukan kegiatan
produksi dengan konsep pertanian berkelanjutan, (4) Menghasilkan
2Department of Business and produk bebas pestisida, dan (6) Menjaga kelestarian lingkungan. Program
Economics, Politeknik Negeri Studi Produksi Tanaman Pangan Politeknik Negeri Lampung
Lampung, Bandar Lampung, menjadikan Pertanian Organik sebagai salah satu kompetensi unggulan
Lampung, Indonesia bagi para lulusannya. Pembentukan Unit Usaha Pertanian Organik di
kampus akan meningkatkan kompetensi mahasiwa, menumbuhkan jiwa
kewirausahaan, dapat dijadikan tempat magang kompetensi, dan sebagai
*email: dulbari23@yahoo.co.id sumber pendapatan yang mandiri.

Abstract
Kata Kunci
Produk Organik Excessive use of inorganic chemicals results in adverse impacts on land
Bebas Pestisida and plants. In the midst of the community, there is anxiety about the high
Keberlanjutan Lingkungan content of pesticide residues in agricultural products. There is a need to
develop alternative farming systems that are able to produce quantities
and quality of healthy products in a sustainable manner. One agricultural
Keywords:
system that supports the concept is the organic farming system. The basic
Organic Products
principles of organic farming are: (1) Keeping the ecosystem healthy, (2)
Pesticide Free
Applying the principle of efficiency to the cultivation system, (3)
Environmental sustainability
Conducting production activities with the concept of sustainable
agriculture, (4) Producing pesticide-free products, and (6) Maintaining
Received: October 2019 environmental sustainability. Food Crop Production Study Program
Accepted: December 2019 Lampung State Polytechnic makes Organic Agriculture as one of the
Published: March 2020 leading competencies for its graduates. The establishment of the Organic
Agriculture Business Unit on campus will increase student competencies,
foster entrepreneurship, be a place for competency internships, and as an
independent source of income.

© 2020 Yuriansyah, Dulbari, Hery Sutrisno, Arief Maksum. Published by Institute for Research and Community
Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. This is Open Access article under the CC-BY-SA License
(http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). DOI: https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v5i2.1033

PENDAHULUAN Republik Indonesia, 2018) dan memberikan sumbangan


sebesar 8,39% dari total Produk Domestik Bruto (PDB)
Pembangunan pertanian mempunyai arti penting
Indonesia pada tahun 2016 (Badan Pusat Statistik, 2017).
terhadap sumbangan perekonomian negara melalui
Memperhatikan besarnya peran sektor pertanian
penyediaan bahan baku industri, lapangan pekerjaan,
terhadap perekonomian Indonesia, maka sektor tersebut
dan kontribusi terhadap devisa. Sektor pertanian di
perlu dikembangkan dengan visi besar yakni
Indonesia telah menjadi sumber mata pencaharian lebih
pembangunan yang berwawasan lingkungan agar
dari 32 juta jiwa penduduk (Kementerian Pertanian
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 5 No 2, March 2020, Page 127-132 p-ISSN: 2502-6828; e-ISSN: 2654-4835

dapat berkelanjutan pada masa mendatang (Hermanto, terhadap perkembangan sistem pertanian organik
2009). dengan dicanangkannya program 1000 desa pertanian
Konsep pembangunan di sektor pertanian semestinya organik sebagai kelanjutan dari program Go Organic
tidak hanya berfokus untuk meningkatkan pada tahun 2010 yang lalu. Pemerintah telah membuat
produktivitas produk, tetapi juga memperhatikan sistem peraturan seperti Peraturan Menteri Pertanian
keseimbangan alam, kualitas, dan keamanan produk Republik Indonesia No. 64 tahun 2013 tentang Sistem
(Rivai & Anugrah, 2011). Prinsip budidaya berbasis Pertanian Organik agar penerapan sistem pertanian
pengendalian hama, penggunaan pupuk kompos, organik dapat memberikan jaminan dan perlindungan
pengelolaan sumberdaya yang terpadu, dan kepada konsumen bahwa produk yang dihasilkan
memperhatikan kelestarian lingkungan perlu memiliki atribut aman dikonsumsi (food safety attributes),
diterapkan dalam konsep pembangunan sektor bernutrisi tinggi (nutritional attributes), dan ramah
pertanian. Hal tersebut bertujuan agar pembangunan lingkungan (eco-labelling attributes).
sektor pertanian dapat layak secara ekonomi, sosial, dan Aliansi Organis Indonesia telah menghimpun data
berkelanjutan pada masa mendatang (Wihardjaka, terkait tingkat produksi komoditas saturan dan beras
2018). organik di Indonesia mulai tahun 2013 hingga 2015.
Konsep budidaya tersebut sesuai dengan prinsip Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa
pertanian organik yang dapat menjadi salah satu solusi perkembangan produksi komoditas sayuran dan beras
dari berbagai potensi permasalahan jangka panjang organik di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2015 masih
akibat penerapan sistem pertanian konvensional dengan fluktuatif. Aliansi Organis Indonesia juga menghimpun
mengandalkan penggunaan pupuk kimia anorganik data terkait luas lahan pertanian organik di Indonesia
dan pestisida secara berlebihan (Mayrowani, 2012). dari tahun 2009 hingga 2015 seperti pada Gambar 1.
Permasalahan yang berpotensi ditimbulkan dapat Data tersebut menunjukkan bahwa sistem pertanian
berupa pencemaran air, penurunan kesuburan tanah, organik di Indonesia belum berkembang secara optimal,
resistensi hama terhadap pestisida, dan terancamnya meskipun prospek pertanian organik terus mengalami
kesehatan manusia maupun hewan akibat adanya peningkatan tiap tahunnya (Aliansi Organis Indonesia
residu pestisida pada produk pangan yang dikonsumsi 2016).
(Winangun, 2005).
Adanya perubahan gaya hidup dan cara pandang
masyarakat Indonesia terhadap produk pertanian yang
semakin mempedulikan nilai gizi, cita rasa, dan
keamanan produk dapat meningkatkan prospek
pertanian organik pada masa depan (Awami, 2008). Hal
tersebut dikarenakan sistem pertanian organik dapat
menyediakan produk yang bebas dari residu kimia
Gambar 1. Perkembangan luas lahan organik di
anorganik yang bersumber dari penggunaan pestisida Indonesia periode 2009-2015 (Aliansi Organis
Indonesia, 2016).
dan pupuk kimia. Kementerian Pertanian Republik
Indonesia telah memberikan dukungan dan perhatian

128
Yuriansyah, Dulbari, Sutrisno H, Maksum A. 2020. Organic Agriculture as One of the Concepts of Sustainable Agriculture

Tujuan dari pengembangan pertanian organik di kompetensi SDM yang terlibat termasuk tenaga kerja
kampus akan memberikan dampak kepada (1) harian. Hal ini dimaksudkan agar kebun organik beserta
Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan di seluruh SDM yang terlibat di dalamnuya mampu
lingkungan kampus, (2) Memberikan akses yang luas melaksanakan usaha pertanian organik secara
kepada mahasiwa dan masyarakat untuk belajar berkelanjutan.
menjadi wirausahawan baru dalam bidang pertanian Tahun 2, melakukan diversifikasi produk organik yang
organik, (3) Menambah sumber pendapatan mandiri, (4) dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen disertai
Memberikan kesempatan kepada mahasiwa untuk dengan penguatan sistem pemasaran. Untuk
meningkatkan keterampilan dan pengalaman menjangkau konsumen yang lebih luas, diversifikasi
mengelola kebun pertanian organik, (5) Menjadi tempat produk organik merupakan suatu keharusan agar
uji kompetensi pertanian organik bagi mahasiswa, serta konsumen tidak merasa bosan dan lebih variatif.
(6) Memanfaatkan dan mendukung pengembangan Pemilihan komoditas didasarkan pada survey
riset-riset terapan dalam bidang pertanian khususnya permintaan konsumen. Diversifikasi produk dari unit
pertanian organik. usaha pertanian organik direncanakan bukan hanya
Manfaat dari lain dengan adanya kegiatan pertanian di komoditas sayuran namun juga terdiri dari produk-
kampus adalah (1) Sebagai pusat kajian untuk dapat produk penunjang seperti : pupuk organik padat
memberikan rekomendasi rencana strategi (kompos), pupuk organik cair (POC), pestisida
pengembangan usaha pertanian organik berbasis nabati/hayati. Beberapa peralatan utama untuk
akademik, (2) Sarana menambah informasi bagi dosen kegiatan tersebut suidah tersedia di laboratorium atau
dan mahasiswa untuk lebih memahami konsep dan bengkel Politeknik Negeri Lampung. Rencana kegiatan
strategi pengelolaan dan pengembangan usaha ini akan didukung dengan penguatan jaringan
pertanian organik, (3) Sebagai tempat untuk melakukan pemasaran dan outlet pemasaran produk organik di
kegiatan pelatihan dan uji kompetensi, serta (4) Sarana dalam kampus yang akan dibangun.
promosi dan pengenalan kampus kepada masyarakat Tahun 3, Perluasan areal pertanian organik dan
melalui produk-produk organik unggulan. peningkatan kerjasama dengan petani mitra di sekitar
kampus. Keseriusan lembaga terhadap rencana
METODOLOGI kegiatan PPUPIK pertanian organik juga ditunjukkan
dengan adanya dukungan perluasan areal
Kegiatan PPUPIK dilaksanakan di lokasi kebun utama di
penanaman/kebun organik. Kapasitas kebun yang ada
lahan produksi Politeknik Negeri Lampung. Kegiatan
pada tahun ke 3 diperkirakan tidak lagi mampu
disusun berdasarkan permasalahan dan tantangan yang
memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga diperlukan
dihadapai unit usaha pertanian organik saat ini.
2 langkah strategis untuk mengantisipasinya. Pertama
Tahun 1, dilakukan optimasi pengelolaan lahan
adalah dengan melakukan perluasan areal di dalam
pertanian organik yang ada agar lebih berdaya guna dan
kampus yang akan difasilitasi oleh Unit Pelaksana
mampu berproduksi secara berkesinambungan.
Teknis Kebun Politeknik Negeri Lampung. Kedua
Optimasi dilakukan terhadap rencana dan program
dengan membuka opsi kerjasama kemitraan dengan
kerja, peningkatan kesuburan lahan, kelengkapan sarana
petani di sekitar kampus untuk ikut terlibat dalam
dan prasarana yang dibutuhkan, serta peningkatan

129
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 5 No 2, March 2020, Page 127-132 p-ISSN: 2502-6828; e-ISSN: 2654-4835

kegiatan produksi sayuran organik. Keterlibatan mitra mahal dibanding dengan produk non organik.
tentu dengan pengawasan dan penenrapan standard Ketersediaan pasokan produk organik masih sangat
operasional prosedur (SOP) pertanian organik yang terbatas dan informasi tentang produk tersebut masih
sudah ditetapkan. sangat minim. Masyarakat masih banyak yang kesulitan
untuk menemukan produk-produk organik yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dibutuhkan (Sutarni et al., 2017).

Standar Mutu, Tantangan, dan Peluang Pengembangan Persepsi Masyarakat Terhadap Sistem Pertanian Organik
Pertanian Organik Pertanian organik saat ini sedang menjadi topik
Pertanian organik merupakan sistem pertanian terpadu pembicaraan di kalangan praktisi maupun akedemisi
dengan mengoptimalkan produktivitas agro-ekosistem pertanian. Terdapat tiga persepsi yang berkembang
secara alami yang mampu menghasilkan bahan pangan terkait pertanian organik. Pertama adanya keraguan
berkualitas dan berkelanjutan (Sulaeman, 2008). Prinsip- untuk menerapkan sistem pertanian organik saat ini,
prinsip dasar yang harus dilakukan dalam pengelolaan karena masih dipandang sebagai konsep primordial
pertanian organik antara lain (1) Menjaga ekosistem yang akan berbenturan dengan kebiasaan petani saat ini.
tetap sehat melalui (a) optimasi penggunaan Kedua yakin bahwa sistem pertanian itu dapat
sumberdaya alami, (b) memaksimalkan penggunaan diterapkan walaupun secara selektif. Persepsi kedua
bahan-bahan ramah lingkungan, (c) meningkatkan lebih optimis terhadap pengembangan pertanian
deversitas ekosistem; (d) dan melakukan pergiliran organik karena akan menciptakan kestabilan
tanaman. (2) Penerapan asas efisiensi pada sistem agroekologi yang berkesinambungan pada masa depan.
budidaya seperti (a) minimum tillage (pengolahan tanah Pandangan ketiga setuju dengan penerapan SPO,
minimum), dan (b) mengurangi penggunaan bahan namun dilakukan secara bertahap mengingat kegiatan
baku dari luar luar ekosistem (low external input), (3) pertanian konvensional masih sangat dominan untuk
Melakukan kegiatan produksi dengan konsep pertanian mengatasi permasalahan pangan saat ini. Fakta
berkelanjutan, (4) Menghasilkan produk bebas pestisida, terjadinya kerusakan alam, menurunnya kesuburan
(5) Melakukan kegiatan produksi berdasarkan hasil lahan, dan produktivitas produk pertanian yang sudah
analisis agroekosistem dan sesuai dengan permintaan leveling off telah menyadarkan kita semua untuk lebih
pasar, dan (6) Menjaga kelestarian lingkungan. Berbagai bijak dalam mengelola sumber daya alam agar lestari
manfaat positif dari penerapan sistem pertanian organik (Imani et al., 2018).
menyebabkan tren mengonsumsi produk organik di Perkembangan usaha pariwisata termasuk hotel dan
sektor usaha rumah makan, hotel, restoran, dan katering restoran yang mulai menawarkan produk organik di
mengalami peningkatan tiap tahunnya. Provinsi Lampung merupakan peluang yang harus
Tingkat konsumsi produk organik dibeberapa daerah dimanfaatkan. Pengembangaan SPO adalah sebuah
juga dilaporkan semakin meningkat (Aliansi Organis alternatif yang perlu dilakukan secara rasional dan
Indonesia 2016). Riset tersebut menunjukkan bahwa proforsional. Ketersediaan lahan organik yang lokasinya
kesadaran masyarakat terhadap bahan makanan yang strategis, lingkungan yang kaya dengan flora dan fauna,
sehat semakin meningkat. Konsumen organik serta kemampuan teknologi yang dimiliki SDM untuk
umumnya tidak keberatan harga produk yang lebih mengembangkan pertanian organik di Politeknik Negeri

130
Yuriansyah, Dulbari, Sutrisno H, Maksum A. 2020. Organic Agriculture as One of the Concepts of Sustainable Agriculture

Lampung dapat dijadikan modal untuk mengisi dan yang dimaksud adalah berbagai komponen biotik dan
menjalankan unit usaha pertanian organik di lingkungan abiotik yang berinteraksi satu dengan lainnya untuk
kampus. memberikan kontribusi secara fungsional dan
proforsional terhadap ekosistem yang dikelola.
Konsep Pengembangan Dan Gambaran Teknologi Pertanian
Sistem pertanian organik mengharuskan adanya
Organik
Sistem pertanian organik yang berkembang saat ini kemantapan ekologis untuk menjamin berlangsungnya

mengacu pada konsep (1) Pendekatan sistem pertanian kehidupan semua komponen secara seimbang dan

tradisional yang hanya bertumpu pada teknologi berkelanjutan. Kemantapan ekonomi menjamin

sederhana termasuk bahan-bahan organik, (2) Sistem pemenuhan kebutuhan dan keberlanjutan usaha tani

pertanian yang masukannya berasal dari bahan organik yang dikembangkan, kemantapan sosial untuk

seperti pupuk organik, pestisida organik dan bahan- menjamin konsistensi dan kemapanan usaha yang

bahan organik lainnya, serta (3) Sistem pertanian berbasis pada pola organik, dan kemantapan konsep

campuran yang melibatkan berbagai sistem usaha tani yang mampu meyakinkan pihak terkait untuk memberi

yang memproduksi bahan organik seperti peternakan, dukungan yang kuat terhadap pengembangan

perikanan, dan mikroorganisme pengurai untuk pertanian organik. Harmonisasi yang tercipta akan

menghasilkan pupuk guna mendukung sistem menciptakan hubungan mutualisme yang saling

produksinya secara berkelanjutan. Konsep dirancang menguntungkan dan berkesinambungan. Oleh karena

untuk membentuk unit agroindustri organik dengan itu, pertanian organik dapat dijadikan pilihan sebagai

pasar yang jelas. Pengembangan usaha akan dilakukan salah satu konsep pertanian berkelanjutan.

menggunakan pendekatan konsep pertanian


berkelanjutan seperti pengaturan sistem pertanaman, KESIMPULAN

pemanfaatan bahan organik lokal, dan pengendalian Sistem pertanian organik yang dikembangkan di
hama terpadu. Sebagai sebuah unit usaha intelektual, Politeknik Negeri Lampung mengacu kepada konsep
maka produk yang dihasilkan juga harus berkualitas pertanian berkelanjutan antara lain Penerapan sistem
sehingga memenuhi harapan konsumen. pengolahan tanah secara yang berwawasan lingkungan,
Konsep pertanian organik dalam makna yang sempit Penerapan sistem pergiliran tanaman dan sistem tanam
diartikan sebagai suatu proses produksi yang tumpang sari, Pengolahan dan pemanfaatan bahan
didasarkan pada komponen-komponen organik antara organik lokal, Penerapan sistem pengendalian hama
lain : bahan-bahan organik berasal dari tanaman dalam terpadu, dan Pemilihan komoditas yang mempunyai
bentuk segar atau lapuk, mikroorganisme, atau bahan nilai ekonomis dan kesehatan.
nonsintetis lainnya (Mayrowani, 2012). Komponen
produksi yang akan digunakan harus merupakan UCAPAN TERIMA KASIH
bahan-bahan yang dapat diperbaharui (renewable
Ucapan terimakasih disampaikan kepada
resources), sehingga sistem produksi dapat
Kemenristekdikti melalui DRPM yang telah
dipertahankan secara berkelanjutan. Sistem pertanian
memberikan dukungan pendanaan kegiatan ini melalui
organik menghendaki keragaman komponen di dalam
skema PPUPIK tahun anggaran 2019.
ekosistem untuk menghasilkan produksi. Keragaman

131
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 5 No 2, March 2020, Page 127-132 p-ISSN: 2502-6828; e-ISSN: 2654-4835

REFERENSI Wihardjaka, A. 2018. Penerapan Model Pertanian Ramah


Lingkungan sebagai Jaminan Perbaikan
Aliansi Organis Indonesia. 2016. Statistik Pertanian Kuantitas dan Kualitas Hasil Tanaman
Organik Indonesia. Bogor: Aliansi Organis Pangan. Jurnal Pangan. 27(2):1-10.
Indonesia. https://doi.org/10.33964/jp.v27i2.376

Awami, S.N. 2008. Pertanian Organik; Menuju Winangun, Y.W. 2005. Membangun Karakter Petani
Peningkatan Keamanan Dan Ketahanan Organik Sukses dalam Era Globalisasi.
Pangan Masyarakat. Mediagro: Jurnal Ilmu- Yogyakarta: Kanisius.
Ilmu Pertanian. 4(2):13-24.
http://dx.doi.org/10.31942/md.v4i2.534

Badan Pusat Statistik. 2017. Indikator Pertanian 2016.


Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Hermanto. 2009. Reorientasi Kebijakan Pertanian Dalam


Perspektif Pembangunan Berwawasan
Lingkungan Dan Otonomi Daerah. Analisis
Kebijakan Pertanian. 7(4):369-383.
http://dx.doi.org/10.21082/akp.v7n4.2009.36
9-383

Imani, F., Charina, A., Karyani, T., Mukti, G.W. 2018.


Penerapan Sistem Pertanian Organik Di
Kelompok Tani Mekar Tani Jaya Desa
Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Mimbar
Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah
Berwawasan Agribisnis. 4(2):139-152.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2018.


Statistik Ketenaga Kerjaan Sektor Pertanian tahun
2017-2018 (Februari 2018). Jakarta:
Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Mayrowani, H. 2012. Pengembangan Pertanian Organik


Di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi.
30(2):91-108.
http://dx.doi.org/10.21082/fae.v30n2.2012.9
1-108

Rivai, R.S., Anugrah, I.S. 2011. Konsep Dan Implementasi


Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Di
Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi.
29(1):13-25.
http://dx.doi.org/10.21082/fae.v29n1.2011.1
3-25

Sulaeman, D. 2008. Mengenal Sistem Pangan Organik di


Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Cendikiawan
Lingkungan Indonesia.

Sutarni, S., Trisnanto, T.B., Unteawati, B. 2017. Preferensi


Konsumen Terhadap Atribut Produk Sayuran
Organik di Kota Bandar Lampung. Jurnal
Penelitian Pertanian Terapan. 17(3):203-211.
http://dx.doi.org/10.25181/jppt.v17i3.337

132

Anda mungkin juga menyukai