Anda di halaman 1dari 7

=============Percobaan Melde

Apabila vibrator dihidupkan maka tali akan bergetar sehingga pada tali akan merambat
gelombang transversal. Kemudian vibrator digeser menjauhi atau mendekati katrol secara
perlahan-lahan sehingga pada tali timbul gelombang stasioner. 

Setelah terbentuk gelombang stasioner, kita dapat mengukur panjang gelombang yang terjadi
( Orang yang pertama kali melakukan percobaan mengukur cepat rambat gelombang adalah
Melde, sehingga percobaan seperti di atas dikenal dengan sebutan Percobaan Melde. 

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa kecepatan merambat gelombang transversal


pada dawai : 
a. berbanding lurus dengan akar panjang dawai, 
b. berbanding terbalik dengan akar massa dawai,
c. berbanding lurus dengan akar gaya tegangan dawai, 
d. berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang dawai, e. berbanding terbalik
dengan akar massa jenis dawai, f. berbanding terbalik dengan akar luas penampang dawai.  

Gelombang Bunyi  Gelombang bunyi merupakan salah satu contoh dari gelombang mekanik,
yaitu gelombang merambat memerlukan zat perantara (medium perantara). Gelombang bunyi
adalah gelombang mekanik yang berbentuk gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang
arah rambatannya sejajar dengan arah getarannya. 

Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, benda yang bergetar disebut sumber
bunyi.  Karena bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, maka kuat kerasnya bunyi
tergantung pada amplitudo getarannya. Makin besar amplitudo getarannya, makin keras
bunyi terdengar dan sebaliknya makin kecil amplitudonya, makin lemah bunyi yang
terdengar.  

Di samping itu, keras lemahnya bunyi juga tergantung pada jarak terhadap sumber bunyi,
makin dekat dengan sumber bunyi, bunyi terdengar makin keras dan sebaliknya makin jauh
dari sumber bunyi, makin lemah bunyi yang kita dengar. 

Gelombang bunyi berdasarkan daya pendengaran manusia dibedakan menjadi menjadi tiga,
yaitu  audio/bunyi, infrasonik dan ultrasonik. Audio yaitu daerah gelombang bunyi yang
dapat didengar oleh telinga manusia yang memiliki frekuensi berkisar antara 20 hingga
20.000 Hz. 
Infrasonik yaitu gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di bawah 20 Hz.  Sedangkan
ultrasonik yaitu gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz. Baik
gelombang infrasonik maupun ultrasonik tidak dapat didengar oleh telinga manusia.  

Sumber Bunyi 
Sumber bunyi adalah sesuatu yang bergetar. Untuk meyakinkan hal ini tempelkan jari pada
tenggorokan selama kalian berbicara, maka terasalah suatu getaran. Bunyi termasuk
gelombang longitudinal. Alat-alat musik seperti gitar, biola, harmonika, seruling termasuk
sumber bunyi. Pada dasarnya sumber getaran semua alat-alat musik itu adalah dawai dan
kolom udara. Pada bab ini kita akan mempelajari nada-nada yang dihasilkan oleh sumber
bunyi tersebut. 
Sumber Bunyi Dawai 
Sebuah gitar merupakan suatu alat musik yang menggunakan dawai/senar sebagai sumber
bunyinya. Gitar dapat menghasilkan nada-nada yang berbeda dengan jalan menekan bagian
tertentupada senar itu, saat dipetik. 

Getaran pada senar gitar yang dipetik itu akan menghasilkan gelombang stasioner pada ujung
terikat. Satu senar pada gitar akan menghasilkan berbagai frekuensi resonansi dari pola
gelombang paling sederhana sampai majemuk. 

Nada yang dihasilkan dengan pola paling sederhana disebut nada dasar, kemudian secara
berturut-turut pola gelombang yang terbentuk menghasilkan nada atas ke-1, nada atas ke-2,
nada atas ke-3 ... dan seterusnya.     
1) Nada Dasar 
Jika sepanjang dawai terbentuk gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada dasar.  
2) Nada Atas 1 
Jika sepanjang dawai terbentuk 1 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada atas
1.  
3) Nada Atas 2 
Jika sepanjang dawai terbentuk 1,5 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada atas
2  
4) Nada Atas 3 
Jika sepanjang dawai terbentuk 2 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada atas 3,
dan seterusnya.  

Berdasarkan data tersebut dapat kita simpulkan bahwa perbandingan frekuensi nada-nada
yang dihasilkan oleh sumber bunyi berupa dawai dengan frekuensi nada dasarnya merupakan
perbandingan bilangan bulat.
http://fisikon.com/kelas3/index.php?
option=com_content&view=article&id=23&Itemid
=68

PERCOBAAN MELDE

I. Tujuan Percobaan
Mengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan gaya ketegangan tali (F).

II. Landasan Teori


Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalamperambatannya tidak diikuti oleh
berpindahnya partikel-partikelperantaranya. Pada hakekatnya, gelombang merupakan
rambatan energi(energi getaran).Gelombang dibedakan menjadi dua jenis menurut
mediumnya.Yaitu gelombang elektromagnetik yang merambat tanpa melalui mediumatau
perantara. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombangcahaya dan gelombang bunyi.
Sedangkan gelombang yang merambatmelalui suatu medium atau perantara yaitu gelombang
mekanik.Terdapat dua jenis gelombang mekanik, berdasarkan arah gerakanpartikel terhadap
arah perambatan gelombang, yaitu :
         Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arahperambatannya searah dengan arah getaran
partikelnya. Contohgelombang longitudinal adalah gelombang pada pegas.
         Gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak lurus dengan arah
getaran partikelnya.Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.
Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak,gelombang berdiri atau gelombang
diam, adalah gelombang yangterbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah gelombang
yangmempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya
berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnyaamplitudo pada
setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpulamplitudo nol, dan pada perut
gelombang amplitudo maksimum.Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan
olehgelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang
gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiapsatuan waktu. Cepat rambat
gelombang (v) adalah jarak yang ditempuhgelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat
rambat gelombangdapat dirumuskan sebagai berikut :
v = λ  f
Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
 f = frekuensi (Hz)

file:///D:/FISIKA%20DASAR%202/index.php.htm
Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terusmenerus maka akan terlihat
suatu bentuk gelombang yang arah getarnyategak lurus dengan arah rambat gelombang.
Gelombang ini dinamakangelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang
pada taliitu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioneryang tampak
berupa simpul dan perut gelombang.Dari gambar di atas diketahui bahwa amplitudo adalah jarak
antaraperut gelombang dengan arah cepat rambatnya. Sedangkan panjanggelombang adalah
jarak satu perut dan satu lembah yang terdiri dari tigasimpul.Melde merumuskan bahwa :

Dengan
µ= m
l
Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s), F = gaya ketegangan tali (N), µ = rapat massa linier tali (massa
tali/panjang tali) (kg/m).
. DASAR TEORI
Gelombang didefinisikan sebagai energi getaran yang merambat. Namun sebenarnya yang
merambat adalah energi dari getaran tersebut. Pada gelombang mekanik, dimungkinkan terjadi
perpindahan partikel medium saat energi getaran merambat. Gelombang dapat dikelompokkan
berdasarkan sifat-sifat fisisny, yaitu:
1. Berdasarkan zat perantara atau medium rambatnya, gelombang dibedakan menjadi dua, yakni
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
a. Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang dalam perambatannya memerlukan medium,
misalnya gelombang air, gelombang pada tali, dan gelombang bunyi.
b. Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang dalam perambatannya tanpa memerlukan
medium, misalnya gelombang cahaya.
2. Berdasarkan arah getarannya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni gelombang
longitudinal dan gelombang transversal.
a. Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarannya berhimpit dengan arah
rambatannya, misalnya gelombang bunyi.
b. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah
rambatannya, misalnya gelombang pada tali dan gelombang cahaya.
3. Berdasarkan amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni gelombang berjalan
dan gelombang diam/berdiri.
a. Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap titik yang dilalui
gelombang, misalnya gelombang pada tali.
b. Gelombang diam/berdiri, yaitu gelombang yang amplitudonya berubah, misalnya gelombang pada
senar gitar yang dipetik.
Gelombang mekanik
Gelombang mekanik adalah sebuah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan medium,
yang menyalurkan energi untuk keperluan proses penjalaran sebuah gelombang. Suara merupakan
salah satu contoh gelombang mekanik yang merambat melalui perubahan tekanan udara dalam
ruang (rapat renggangnya molekul-molekul udara). Tanpa udara, suara tidak bisa dirambatkan.
Dipantai dapat dilihat ombak, yang merupakan gelombang mekanik yang memerlukan air sebagai
mediumnya.
Gelombang elektromagnetik
Orang yang pertama kali menguji hipotesis Maxwall mengenai gelombang elektromagnetik adalah
Heinrich Herz, pada tahun 1887 (Foster, 2004). Percobaan-percobaan yang dilakukan oleh Hertz
memberikan definisi gelombang elektromagnetik. Supriyono (2006) menyatakan bahwa “gelombang
elektromagnetik terdiri atas medan magnetik dan medan listrik yang berubah secara periodik dan
serempak dengan arah getar tegak lurus satu sama lain dan masing-masing medan tegak lurus arah
rambat gelombang”.
Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan, Hertz berhasil mengukur bahwa radiasi gelombang
elektromagnetik frekuaensi radio (100MHz) yang dibangkitkan memiliki kecepatan rambat sesuai
dengan nilai yang diramalkan oleh Maxwell. Disamping itu, eksperimen Hertz ini juga menunjukkan
sifat-sifat gelombang dari cahaya, yaitu pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi, dan polarisasi.
Dengan demikian, hipotesis Maxwall mengenai gelombang elektromagnetik telah terbukti
kebenarnnya melalui eksperimen Hertz.
Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus arah getarannya
(usikannya).
Contoh gelombang transversal:
- Getaran sinar gitar yang dipetik
- Getaran tali yang digoyang-goyangkan pada salah satu ujungnya
Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah getarnya
(arah usikannya).
Contoh gelombang longitudinal:
- Gelombang pada slinki yang diikatkan kedua ujungnya pada statif kemudian diberikan usikan pada
salah satu ujungnya.
Gelombang berjalan
Gelombang berjalan merupakan jenis gelombang yang memiliki sifat amplitudo yang sama pada
setiap titik yang dilalui.
Gelombang berjalan memiliki persamaan:
Persamaan ini didapat dari persamaan umum gelombang yaitu: dan . Sehingga ( ). Dari persamaan
( ), yang dimaksud t adalah waktu. Karena gelombang berjalan mengalami perubahan kecepatan,
jarak dan waktu sehingga dapat diambil kesimpulan persamaan gelombang , kemudian , sehingga
( ) karena ; maka
( ) k=konstanta gelombang=
()
Gelombang stasioner
Gelombang stasioner dibagi menjadi dua, yaitu: gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung
terikat dan gelombang stasioner pada ujung bebas. Persamaan umum gelombang stasioner: Karena
gelombang stasioner terdiri lebih dari satu gelombang baik yang dapat maupun terpantul maka
persamaannya mengalami berbagai perubahan.
untuk gelombang datang.
( )untuk gelombang pantul.
Untuk gelombang stasioner dengan ujung terikat :
Untuk gelombang stasioner dengan ujung bebas :
Panjang Gelombang
Panjang satu gelombang sama dengan jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
1. Panjang gelombang dari gelombang transversal
Pada gelombang transversal, satu gelombang terdiri atas 3 simpul dan 2 perut. Jarak antara dua
simpul atau dua perut yang berurutan disebut setengah panjang gelombang atau 1/2λ (lambda).
2. Panjang gelombang dari gelombang longitudinal
Pada gelombang longitudinal, satu Gelombang (1λ) terdiri dari 1 rapatan dan 1 renggangan.
Cepat Rambat Gelombang
Jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam satu sekon disebut cepat rambat gelombang. Cepat
rambat gelombang dilambangkan dengan dan satuannya m/s atau ms-1.
Pemantulan Gelombang
Jika gelombang melalui suatu rintangan atau hambatan, misalnya benda padat, maka gelombang
tersebut akan dipantulkan. Pemantulan ini merupakan salah satu sifat dari gelombang.
Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan bentuk atau fase. Akan tetapi
pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk atau fasenya.
Pembiasan Gelombang
Untuk mempelajari pembiasan gelombang dapat dilakukan dengan menempatkan balok kaca/logam
pada tangki riak yang seluruhnya berada di dalam air, sehingga akan membedakan kedalaman
permukaan air dalam tangki riak. Hal ini untuk menggambarkan adanya dua medium rambatan
gelombang, permukaan dalam menggambarkan medium yang rapat dan permukaan air yang
dangkal menggambarkan medium yang kurang rapat. Sinar gelombang yang melewati bidang batas
antara kedalaman air terlihat dibelokkan/dibiaskan dimana front gelombangnya menjadi lebih rapat.
Hal ini menunjukkan adanya perubahan panjang gelombang, akan tetapi
frekuensinya tetap, yaitu sama dengan frekuensi sumber getarnya. Dalam pembiasan gelombang
berlaku hukum pembiasan yang menyatakan :
Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap.
Secara umum sering dituliskan :
Dengan :
i = sudut datang gelombang (derajat atau radian)
r = sudut bias gelombang ( derajat atau radian )
= panjang gelombang pada medium 1 (m)
= panjang gelombang pada medium 2 (m)
= cepat rambat gelombang pada medium 1 (m/s)
= cepat rambat gelombang pada medium 2 (m/s)
= indeks bias medium 1
= indeks bias medium 2
Interferensi Gelombang
Untuk menunjukkan gejala interferensi gelombang dapat dipergunakan dua sumber getar berbentuk
bola atau sumber getar berupa keping/plat yang diberi dua lubang/celah dimana celah tersebut
dapat dianggap sebagai sumber getaran (gelombang). Untuk mengamati gejala interferensi
gelombang agar teramati dengan jelas, maka kedua gelombang yang berinterferensi tersebut harus
merupakan dua gelombang yang koheren. Dua gelombang disebut koheren apabila kedua
gelombang tersebut memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama serta memiliki selisih fase yang
tetap/konstan. Ada dua sifat hasil interferensi gelombang, yaitu interferensi bersifat konstruktif dan
destruktif. Interferensi bersifat konstruktif artinya saling memperkuat, yaitu saat kedua gelombang
bertemu (berinterferensi) memiliki fase yang sama. Sedang interferensi bersifat destruktif atau
saling melemahkan jika kedua gelombang bertemu dalam fase yang berlawanan.
Difraksi Gelombang
Untuk menunjukkan adanya difraksi gelombang dapat dilakukan dengan meletakkan penghalang
pada tangki riak dengan penghalang yang mempunyai celah, yang lebar celahnya dapat diatur.
Difraksi gelombang adalah peristiwa
pembelokkan/penyebaran (lenturan) gelombang jika gelombang tersebut melalui celah. Gejala
difraksi akan semakin tampak jelas apabila lebar celah semakin sempit. Dengan sifat inilah ruangan
dalam rumah kita menjadi terang pada siang hari dikarenakan ada lubang kecil pada genting. Serta
suara alunan musik dari tape recorder dapat sampai ke ruangan lain, meskipun kamar tempat tape
tersebut pintunya tertutup rapat

Anda mungkin juga menyukai