Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada awal tahun 2020 berbagai Negara di dunia diserang oleh pandemic covid-19,

setiap Negara berfokus untuk mengatasi permasalahan tersebut sehinga masalah ekonomi

tidak menjadi prioritas utama. Ekonomi di Indonesia mengalami resesi dengan kontraksi

ekonomi sebesar 5,3% pada kuartai II-2020.

Para pelaku wirausahawan mengalami dampak pandemic yang cukup besar apalagi

ditambah dengan penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sehingga omzet

penjualan mengalami penurunan yang sangat drastis. Pada masa pandemic inilah

wirausahawan dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat cara-cara baru dalam

menjual hasil produknya, seperti penjualan dengan online dan mengembangkan produk atau

jasa yang dimilikinya dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam

dan tidak terbatas. Pelaku wirausahawan dapat bekerja lebih efektif dan efisien berkat adanya

kreativitas dan inovasi. Dengan demikian diharapkan akan terus ada pengembangan produk

dan jasa yang baru. Sehingga para pelaku wirausahawan dapat menemukan peluang baru

dalam menjalankan bisnisnya. Terutama dalam masa-masa sulit seperti sekarang ini yag

membutuhkan kretavitas dan inovasi lebih untuk menunjang usahanya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan kreatif dan inovatif?

2. Bagaimana cara mengembangkan sikap kreatif dan inovatif dalam berwirausaha?

3. Apa hubungan antara kreatif dan inovatif?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mampu memahami apa yang dimaksud dengan kreatif dan inovatif


2. Mampu memahami bagaimana cara mengembangkan sikap kreatif dan inovatif dalam

berwirausaha

3. Mampu memahami apa hubungan antara kreatif dan inovatif


BAB II

KAJIAN TEORI

A. KREATIFITAS

Secara garis besar kreativitas adalah menghadirkan gagasan baru yang dapat

dikembangkan dan ditingkatkan. Dalam persaingan antarpelaku wirausahawan kreatifitas

sangat penting dan juga sebagai sumber kekuatan dengan adanya perubahan lingkungan.

Menurut Hadiyati (2011:9) kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau

proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat

heuristic yaitu sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap

yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan sesuatu yang baru.

Pendapat lain dari Zimmerer, dkk (2009) mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan

untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah

dan peluang.

B. INOVASI

Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit

adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat

dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi

segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok

masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut.

Hills (dalam Hadiyati, 2011) mendefinisikan inovasi sebagai ide, praktek atau obyek

yang dianggap baru oleh seorang individu atau unit pengguna lainnya. Sama dengan pendapat

yang dikemukakan oleh Everett M. Rogers (dalam AR Makkulawu 2013) mendefisisikan

inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima

sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.
C. KEWIRAUSAHAAN

Wirausaha menurut etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang,

pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha,

berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu.

Menurut Suryana (dalam Porwani S, 2016) wirausaha adalah orang yang menciptakan

kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya,

mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.

Prawirokusumo (dalam Porwani S, 2016) juga berpendapat bahwa seorang wirausaha adalah

mereka yang melakukan usahausaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide

dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.
BAB III

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT DAN PENGEMBANGAN KREATIF DAN INOVATIF

Kekuatan yang dimiliki oleh setiap manusia sering disebut daya khayal. Daya khayal

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu daya khayal sintesis dan daya khayal kreatif. Daya khayal

sitesis membentuk dan menyusun hal-hal yang lama menjadi baru. Sedangkan, daya khayal

kreatif adalah menciptakan hal-hal baru.

Melalui daya khayal kreatif, alam pikiran manusia terbatas dapat berhubungan

langsung dengan alam pikiran halusnya. Dalam hubungan ini, berpikir kreatif seseorang

wirausaha dapat merombak dan mendorongnya dalam pengembangan lingkungan menjadi

berhasil.

Kreatif dan kreativitas menunjukkan cara berpikir seseorang dalam memecahkan

masalah. Kreatif dimulai dari berpikir untuk menemukan ide. Ide tersebut bisa jadi

merupakan ide yang sederhana, akan tetapi efektif untuk memecahkan suatu masalah.

Dengan kreativitas, manusia mampu menciptakan karya yang tidak pernah dilihat, didengar,

diraba, dan dicium sebelumnya. Kendati demikian, demi kebutuhan kita memahami

pengantar atau makna-makna dasar dari kreativitas, kita dapat melihat, membaca,

memerhatikan, atau merujuk pada pemahaman yang sudah ada pada saat ini. Tanpa harus

terpaku dengan devinisi yang ada, kita dapat memahami devinisi-devinisi dari para ahli

bidang apapun, untuk dijadikan landasan dalam merumuskan pemaknaan dari kreativitas itu

sendiri. Berdasarkan pertimbangan itu, kita dapat melihat kreativitas ke dalam empat aspek:

1. Kreativitas itu dimaknai sebagai sebuah kekuatan atau energi yang ada dalam diri

individu. Energi ini menjadi daya dorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu dengan

cara atau untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Menurut Robert Franken, ada tiga dorongan

yang menyebabkan orang bisa kreatif, yaitu:


a. Kebutuhan untuk memiliki sesuatu yang baru, bervariasi dan lebih baik.

b. Dorongan untuk mengomunikasi nilai dan ide.

c. Keinginan untuk memecahkan masalah.

Ketiga dorongan itulah yang kemudian membuat seseorang untuk berkreasi. Dengan

kata lain, masalah kreativitas ini dapat dimaknai sebagai sebuah energi atau dorongan dalam

diri yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan tertentu.

2. Kreativitas dimaknai sebagai sebuah proses, yaitu proses mengelola informasi,

melakukan sesuatu, membuat sesuatu, atau proses yang tercermin dalam kelancaran, dan

kelenturan dalam berpikir.

3. Kreativitas adalah sebuah produk. Penilaian orang lain terhadap kreativitas seseorang

akan dikaitkan dengan produknya. Maksud dari produk ini bisa dalam pengertian produk

pikiran (ide), karya tulis, atau produk dalam pengertian barang.

4. Kreativitas dimaknai sebagai person. Kreatif ini tidak dialamatkan pada produknya

atau pada prosesnya. Tetapi kreativitas disini ditujukan pada individunya. Menurut Sternberg

(dalam Widjaja, 2019) seseorang yang kreatif adalah seseorang yang dapat berpikir secara

sintesis, artinya dapat melihat hubugan-hubungan di mana orang lain tidak dapat melihatnya,

dan mempunyai kemampuan untuk menganalisis ide-idenya sendiri serta mengevaluasi nilai

ataupun kualitas karya pribadinya, mampu menerjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke

dalam ide-ide praktis sehingga mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan

dikerjakannya.

B. MENGEMBANGKAN SIKAP KREATIF

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas.

Berikut ini adalah hal yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pribadi dalam

program peningkatan kreativitas sebagaimana dikemukakan oleh James L.Adams (Dalam

Yani Restiyani Widjaja dan Widi Winarso, 2019).


1. Mengenali hubungan

Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu hubungan yang

baru dan berbeda antar obyek, proses, bahan, teknologi dan orang. Seperti mencampurkan

aroma bunga melati dengan air the kemudian dibotolkan menjadi the botol yang harum dan

segar rasanya.

Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita dapat melakukan cara pandang kita yang

statis terhadap hubungan orang dan lingkungan yang telah ada. Di sini kita coba melihat

mereka dengan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki

hubungan intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru

dan berbeda dari fenomena tersebut. Hubungan ini nantinya dapat memperlihatkan ide

produk dan jasa yang baru. Sebagai contoh kita melakukan latihan dengan melihat hubungan

antara kue coklat dan es krim vanili, atlet dan pelatih serta manajer dengan buruh.

2. Mengembangkan perspektif fungsional.

Jika dikembangkan lebih lanjut, kita dapat melihat adanya suatu perspektif yang

fungsional dari benda dan orang.

Seorang yang kreatif akan dapat melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi

keinginannya dan membantu menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya sering secara tidak

sadar kita menggunakan pisau dapur untuk memasang baut gara-gara palu yang kita cari tidak

ditemukan. Cara lain kita harus memulainya dari cara pandang yang non konvenional dan

dari perspektif yang berbeda. Sebagai contoh: cobalah sebutkan fungsi lain dari sebuah kursi,

buku yang kita pegang dan lain-lain.

3. Gunakan akal

Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada bagian yang terpisah antara kiri dan

kanan telah dilakukan sejak tahun 1950-an dan tahun 1960-an.


Otak bagian kanan dipakai untuk hal seperti analogi, imajinasi dan lain-lain. Sedangkan

otak bagian kiri dipakai untuk kerja seperti analisis, melakukan pendekatan yang rasional

terhadap pemecahan masalah dan lain-lain. Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam

pekerjaannya ia harus saling berhubungan. Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan

analitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi. Jadi bila kita ingin lebih

kreatif, kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan kedua otak kita tersebut. Contoh

latihan dapat kita buat sesuai dengan fungsi belahan otak.

4. Hapus perasaan ragu-ragu

Banyak kebiaaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran kreatif. Sebuah

studi menemukan bahwa orang dewasa hanya menggunakan 2-10 persen potensi kreativitas

yang dimilikinya. Contoh : banyak orang memiliki kecenderungan membuat penilaian yang

cepat terhadap sesuatu orang ataupun ide-ide.

1. Bentuk-Bentuk Kreatifitas

Menurut Yani Restiyani Widjaja dan Widi Winarso (2019) dalam kehidupan manusia,

bentuk-bentuk kreativitas dapat dituangkan dalam beberapa hal. Berikut ini adalah bentuk-

bentuk kreativitas.

1. Ide

Pemikiran yang kreatif dapat mengantarkan seseorang untuk menghasilkan suatu ide.

Ide di sini haruslah unik dan belum pernah terpikirkan sebelumnya. Ide adalah suatu

pemikiran yang menciptakan solusi untuk mengatasi masalah yang ada di masyarakat.

2. Produk

Produk merupakan salah satu bentuk kreativitas pula. Hal ini karena untuk

menciptakan suatu produk, diperlukan suatu proses kreatif sehingga produk tersebut dapat

memenuhi harapan konsumen. Produk di sini dapat berupa barang maupun jasa.

3. Gagasan
Kreativitas juga dapat dituangkan dalam wujud gagasan. Gagasan yang dimaksud

merupakan gagasan untuk mengatasi masalah. Gagasan dapat disampaikan secara langsung

maupun tulisan seperti melalui buku, publikasi, dan lain-lain.

2. Pola Pemikiran dan Ciri-Ciri Kreatif

Pola pemikiran kreatif membutuhkan untuk menggambarkan keadaaan masadepan,

saat seorang wirausaha akan berkoperasi dan memberikan gambaran yang tidak dapat

dihasilkan oleh eksplorasi terhadap tren masakini.

De Bono (dalam Buku Rusdiana, 2018) berpendapat bahwa pola pemikiran yang

kreatif merupakan motivator yang sangat kuat karena membuat orang sangat tertarik dengan

pekerjaannya. Pemikiran kreatif juga memberikan kemungkinan bagi setiap orang untuk

mencapai suatu tujuan. Seseorang wirausaha yang kreatif akan meembuat hidup lebih

menyenangkan, lebih menarik serta akan menyediakan kerangka kerja dan dapat bekerja

sama dengan orang lain.

Menurut David Cambell (dalam Widjaja, 2019) ciri-ciri kreativitas ada tiga kategori:

1. Ciri-ciri pokok: kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru,

penemuan.

2. Ciri-ciri yang memungkinkan: yang membuat mampu mempertahankan ide-ide kreatif,

sekali sudah ditemuka tetap hidup.

3. Ciri-ciri sampingan: tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau menjaga agar

ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi kerap mempegaruhi perilaku orang-

orang kreatif.

Reni Akbar Hawadi dalam bukunya Keberbakatan Intelektual menyebutkan ciri-ciri

kreativitas sebagai berikut:

1. Memiliki rasa ingin tahu yang mendalam

2. Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot


3. Memberikan banyak gagasan, usul-usul terhadap suatu masalah

4. Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu

5. Mempunyai/ menghargai rasa keindahan

6. Menonjol dalam satu atau lebih bidang studi

7. Dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai segi

8. Mempunyai rasa humor

9. Mempunyai daya imajinasi (misalnya memikirkan hal-hal yang baru dan tidak biasa)

10. Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dengan orang

lain (orisinil)

11. Kelancaran dalam menghasilkan bermacam-macam gagasan

12. Mampu menghadapi masalah dari berbagai sudut pandangan

Seorang wirausaha yang memiliki daya pengembangan kreativitas yang tinggi dapat

merombak dan mendorongnya dalam pengembangan lingkungan usahanya agar menjadi

berhasil. Hal ini karena dengan kreativitas, seseorang wirausaha dapat:

a. Meningkatkan efisiensi kerja;

b. Meningkatkan inisiatif;

c. Meningkatkan keterampilan;

d. Meningkatkan mutu produk;

e. Meningkatkan keuntungan.

Seseorang wirausaha yang kreatif selalu mencari bahan-bahan informasi bisnis

melalui televise, surat kabar, majalah, percakapan dengan orang lain, laporan,surat memo,

pengumuman, selebaran, telepon, dan sebagainya

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wirausaha yang kreatif dalam mencari

informasi yang penting bagi usahanya

a. Informasi tentang kepribadian dan kemampuannya;


b. Peluang pasar;

c. Peluang usaha yang menguntungkan perusahaan;

d. Pemasok barang;

e. Kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk;

f. Persaingan dalam dunia usaha

g. Lingkungan usaha yang dihadapinya; dan lain-lain.

Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas sangat menunjang dalam kemajuan

bisnis. Dalam lingkungan bisnis global, saat perubahan begitu cepat, perusahaan

membutuhkan orang-orang kreatif yang dapat menganisipasi dan tanggap terhadap

perubahan.

Kreativitas dapat dikembangkan dan ditingkatkan, serta dapat dipengaruhi oleh bakat,

kemampuan, dan ilmu pengetahuan. Begitu juga pengalaman seorang wirausaha merupakan

guru yang berharga untuk memicu kreativitasnya. Seorang wirausaha dikatakan kreatif apbila

mempunyai kemampuan ntuk menciptakan sesuatu yang baru.

3. Keterampilan Berpikir Kreatif

Menurut Kao (dalam Rusdiana, 2018), ada beberapa hal yang dapat merintangi atau

menghambat pimikiran kreativitas dilihat dari perilaku seorang wirausaha, yaitu:

a. mengagungkan tradisi dan budaya yang dibuat;

b. memperkecil ketersediaan sumber-sumber yang dibutuhkan;

c. lebih menekankan pada perilaku struktur birokrasi;

d. menekankan pada nilai yang menghalangi pengambilan risiko;

e. lebih menyukai spesialisasi;

f. komunikasi yang lemah;

g. mematikan sesuatu contoh;

h. sistem pengendalian yang kuat atau tidak lentur;


i. menekankan denda atau hukuman atas kegagalan atau kesalahan;

j. mengawasi aktivitas kreativitas;

k. menekankan batas waktu

Pemikiran yang simpang siur menunjukkan pemikiran yang tidak kreatif. Pemikiran

kreatif hanya muncul apabila proses berpikir berlangsung secara ilmiah Proses berpikir

ilmiah berlangsung dengan langkah-langkah yang sistematis, berorientasi pada tujuan serta

menggunakan pola atau metode tertentu untuk memecahkan masalah Pada dasarnya,

pemikiran ilmiah dapat berlangsung dengan langkah-langkah berikut:

a. Merumuskan atau mengenang tujuan, keinginan, dan kebutuhan bagi diri sendiri ataupun

bagi pihak lain

b. Merumuskan atau mengenang permasalahan yang berhubungan dengan usaha untuk

mencapai atau memenuhi tujuan, keinginan dan kebutuhan di atas

c. Menghimpun atau mengenang fakta-fakta objektif yang berhubungan dengan objek yang

sedang dipikirkan

d. Mengolah fakta-fakta dengan pola berpikir tertentu, baik secara induktif maupun

deduktif, atau mencari hubungan antarfakta sehingga ditemukan berbagai alternatif

e. Memilih alternatif yang dianggap paling tepat

f. Menguji alternatif dengan mempertimbangkan hukum sebab akibat sehingga ditemukan

manfaat alternatif bagi kehidupan

g. Menemukan dan meyakini gagasan

h. Mencetuskan gagasan, baik secara lisan maupun tertulis

Menurut Solomom dan Winslow (dalam Rusdiana, 2018), ada beberapa ciri wirausaha

kreatif, yaitu sebagai berikut

a. Pintar tetapi tidak harus brilian karena kreativitas tidak selalu secara langsung

berhubungan dengan tingginya inteligensi seseorang


b. Berkemampuan baik dalam menjalankan ide-ide yang berbeda dalam waktu yang singkat

c. Memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri Dengan kata lain, menyukai dirinya dan

memiliki rasa percaya diri

d. Cenderung kaya kehidupan fantasi

e. Termotivasi oleh masalah-masalah yang menantang

f. Dapat memendam keputusan sampai cukup fakta terkumpul

g. Menghargai kebebasan dan tidak hanya memerlukan persetujuan rekan lainnya

h. Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang-orang yang ada di sekitarnya

i. Fleksibel

j. Lebih mementingkan arti dan implikasi sebuah problem daripada detailnya

4. Melatih Pemikiran Kreatif melalui Kegiatan

Saat ini kita seluruh masyarakat dunia sedang ditakuti dengan perkembangan dan

penyebaran virus Covid-19 yang begitu cepat menyebar ke berbagai negara di dunia. Tidak

bisa dipungkiri sampai sekarang jumlah angka yang meninggal akibat Covid-19 semakin

bertambah.

Dengan adanya pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) dan anjuran agar tetap

tinggal di rumah, masyarakat jadi tidak bisa mencari penghasilan terlebih bagi masyarakat

yang kerjanya dibayar harian, pastinya mereka akan sangat kena dampaknya. Berikut ini

beberapa cara yang bisa dilakukan agar tetap bisa kreatif dan beraktivitas saat #DiRumahAja

selama pandemi Corona COVID-19:

1. Bereksperimen; kesempatan berkegiatan di rumah saja memberikan banyak waktu bagi

wirausaha untuk melakukan berbagai eksperimen, melakukan inovasi untuk

pengembangan produknya, sehingga jika pandemi telah selesai siap memasarkan produk

yang lebih berkualitas dan inovatif.


2. Berjualan online; hal yang bisa di perjual belikan seperti produk kecantikan, pakaian,

makanan, bahkan produk kesehatan.

3. Membuka Jenis Jasa; ada berbagai kegiatan yang dapat kita lakukan seperti jasa laundry,

jasa cuci mobil dan motor, cuci sepatu dan jasa pengetikan

Kemudahan dan kecepatan pemasangan iklan membuat usaha online di tengah

pandemi saat ini di gandrumi oleh sebagian besar kalangan masyarakat. Terutama masyarakat

yang mengandalkan kecanggihan teknologi dan informasi. Dalam hal ini juga penjual tidak

perlu bersusah payah menjajakan barang dagangannya kepelanngan, mereka hanya cukup

mempotret produk yang akan di jual kemudian di unggah kesosial media, dengan dilengkapai

deskripsi dari produk tersebut, dan di bumbui dengan kata kata promosi atas produk yang

ditawarkan. Maka dengan cepat calon pembeli yang berminat akan menanyakan lebih lanjut

mengenenai produk yang di jualnya.

5. Strategi Pengembangan Kreativitas

Menurut Alma (dalam Wiyono dkk, 2020 ) untuk meningkatkan kreativitas

memerlukan suatu proses dengan langkah-langkah tertentu yaitu sebagai berikut: a.

Preparation b. Investigationc. Tranformation d. Incubation e. Illumination f. Verification g.

Implementation. Langkah pertama adalah persiapan, hal tersebut dapat dilakukan melalui

pendidikan formal, pelatihan, pengalaman kerja. Untuk menyiapkan pemiliran kreatif harus

dilakukan hal-hal yang sangat menunjang sebagai berikut: belajar terus menerus, banyak

membaca tentang apa saja, kemudian berdiskusi dengan karyawan lainnya, terutama

dengan karyawan yang berpengalaman. Langkah kedua, investigation adalah mempelajari

masalah dan mengidentifikasi komponen utama masalah. Langkah ketiga, transformation

adalah mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang ada dengan informasi serta data yang

sudah didapatkan. Disini bisa berlaku analisis Convergen dan Divergen. Convergen thinking

adalah kemampuan melihat persamaan dan hubungan antara berbagai informasi dan
peristiwa. Divergen thinking adalah kemampuan melihat perbedaan yang ada. Langkah

keempat, incubation adalah seolah-olah seseorang keluar rumah atau melupakan masalah

yang dihadapi, hal ini sangat baik guna menciptakan kreativitas. Lakukan kegiatan yang

santai, misalnya olahraga, berkebun, di taman, hal ini seringkali memunculkan pemikiran

yang kreatif. Langkah kelima illumination, adalah langkah yang memunculkan ide baru

dalam waktu yang tidak terbatas, biasanya pada saat anda sudah lupa dengan masalah

tersebut. Langkah keenam verification, adalah melakukan percobaan, buat simulasi, tes pasar

untuk produk, buat pilot proyek dan sebagainya untuk memvalidasi ide yang tepat atau

akurat, apakah berguna atau tidak. Langkah ketujuh implementation, adalah tahap mulai

mentransformasi ide menjadi kenyataan dan digunakan.

6. Tahapan Memacu Kreativitas

Edward de Bono (dalam Rusdiana, 2018) menyebutkan empat tahapan dalam proses

kreatif, yaitu sebagai berikut

a. Latar belakang atau akumulasi Pengetahuan kreasi yang baik didahului oleh

penyelidikan dan pengumpulan informasi Hal ini meliputi membaca, berbicara dengan orang

lain, menghadiri pertemuan profesional, dan penyerapan informasi sehubungan dengan

masalah yang tengah digeluti Sebagai tambahan, wirausahawan dapat juga menerjuni lahan

yang berbeda dengan masalah kita Hal ini dapat memperluas wawasan dan memberikan sudut

pandang yang berbeda-beda.

b. Proses inkubasi Dalam tahap ini, wirausahawan tidak selalu harus terus-menerus

memikirkan masalah yang tengah dihadapinya, tetapi ia dapat melakukan kegiatan lain, yang

biasa atau yang tidak ada hubungannya dengan masalah Akan tetapi, ada waktu-waktu

tertentu saat ia harus menyempatkan diri memikirkan masalah ini untuk pemecahannya.

c. Melahirkan ide Terkadang ide muncul pada saat yang tidak ada hubungannya dengan

masalah yang ada Ide bisa muncul tiba-tiba Disini, wirausahawan harus dapat dengan cepat
dan tanggap menangkap dan memformulasikan, baik ide maupun pemecahan masalah

lanjutan dari ide.

d. Evaluasi dan implementasi Tahap ini merupakan tahap tersulit dalam tahapan proses

kreativitas Dalam tahap ini, wirausahawan harus lebih serius, disiplin, dan berkonsentrasi.

e. Wirausahawan yang sukses dapat mengidentifikasi ide-ide yang dapat dikerjakan dan

memiliki kemampuan untuk melaksanakannyaLebih penting lagi, ia tidak menyerah apabila

menghadapi hambatanBiasanya, ia akan berhasil mengembangkan ide-ide setelah beberapa

kali mencoba.

Hal penting lainnya dalam tahapan ini adalah mencoba kembali ideide sampai

menemukan bentuk finalnya karena ide yang muncul pada tahap ini dalam bentuk yang tidak

sempurna Dengan demikian, masih perlu dimodifikasi dan diuji untuk mendapatkan bentuk

yang baku dan matang dari ide tersebut Lihat bagan berikut

Bagan 1. Proses Sikap Pemikiran Kreatif

Inkubasi

Akumulasi Pengetahuan Proses Kreatif Gagasan

Evaluasi dan Implementasi

Sumber: Edward de Bono (dalam Rusdiana, 2018)

7. Implementasi Mengembangkan Sikap Kreatif

Kreativitas bisa dilakukan oleh siapa saja yang mau. Menurut Colin Rose & Malcolm

J. Nichol (2002: 275) dalam bukunya Accelerated Learning, “ Menjadi kreatif tidak hanya

berpangku tangan menunggu kilatan ilham. Kreativitas menuntut banyak usaha keras dan
mensyaratkan persiapan matang.” Terlebih sekarang banyak sekali orang yang menulis cara-

cara untuk menjadi kreatif, baik dalam bentuk literature, permainan, peta pemikiran, dll. Oleh

karena itu, pengembangan kreativitas dilakukan sejak usia dini, tinjauan dan penelitian-

penelitian tentang proses kreativitas, kondisi-kondisinya serta caracara yang dapat memupuk,

merangsang, dan mengembangkannya menjadi sangat penting.

Beberapa alasan mengapa kreativitas perlu dipupuk sejak dini:

a) Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan (mengkatualisasikan) dirinya, dan

perwujudan/ aktualitas diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam

hidup manusia (Maslow dalam Widjaja, 2019). Kreativitas merupakan manifestasi dari

individu yang berfungsi sepenuhnya.

b) Kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam

kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah merupakan bentuk pemikiran yang

sampai saat ini kurang mendapat perhatian dalam pendidikan (Guilford dalam Widjaja,

2019).

c) Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat (bagi diri pribadi dan bagi

lingkungan) tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu.

d) Kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

Kiat-kiat untuk Memperoleh Teknik-teknik Kreativitas menurut Bobbi DePorter &

Mike Hernacki (2001: 321) dalam bukunya Quantum Learning adalah sebagai berikut:

a. Ingatlah sukses-sukses Anda di masa lalu. Jika Anda pernah berhasil (dan setiap manusia

pasti pernah mengalami suatu waktu dalam hidupnya), Anda tahu tahu bahwa akan

mampu melakukannya lagi. berhasil melakukan sesuatu dalam hidupnya.

b. Yakinlah ini dapat menjadi hari terobosan. Jalani hari Anda dengan keyakinan bahwa

sesuatu dapat terjadi untuk mengubah segalanya. Dengan cara itu, jika sesuatu benar-

benar muncul, maka Anda akan siap menerimanya.


Menurut Kao (dalam Rusdiana, 2018), ada beberapa hal yang dapat mengembangkan

pemikiran kreativitas dilihat dari perilaku seorang wirausaha, yaitu sebagai berikut:

a. menciptakan struktur organisasi terbuka dan desentralisasi;

b. mendukung budaya yang memberi kesempatan atas percobaan;

c. menekankan pada peran dari pemegang atau juara;

d. tersedianya semua sumber atas sesuatu inisiatif baru;

e. mendorong sikap eksperimental;

f. memberikan kebebasan;

g. tanpa bebas waktu;

h. memberikan hal-hal yang berhasil;

i. menghindari mematikan ide-ide baru;

j. menyingkirkan birokrasi dari pengalokasian sumber;

k. memberi penghargaan atas suatu keberhasilan;

l. menciptakan budaya pengambilan risiko;

m. mengurangi hal-hal yang bersifat administratif;

n. memberikan kebebasan untuk melakukan kesalahan;

o. berkomunikasi efektif pada semua tingkatan;

p. mendelegasikan tanggung jawab untuk mulai tugas baru

C. MENGEMBANGKAN INOVATIF

Inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Kemampuan inovasi

kewirausahaan merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat

dijual. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun

pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan

sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Meskipun demikian, terdapat perbedaan yang signifikan

antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran
riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan yang

prospektif harus mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan

pengembangan. Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan

suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep

melalui implementasi.

1. Prinsip-prinsip Inovasi

Jenis, bentuk, dan motif apa pun, sebuah inovasi, baik sederhana maupun radikal

merupakan bentuk kesadaran Inovasi dikenal secara luas dikalangan dunia bisnis dan tujuan

utamanya adalah melaksanakan kegiatan ekonomi dan menjadi instrumen penting untuk

mencapai serta melestarikan keunggulan daya saing di dalam bisnis Sebagian besar gagasan

inovasi muncul melalui analisis peluang yang sistematis dan bertujuanDalam upaya

mempertahankan identitas dan kelangsungan hidup, inovasi memerlukan pengetahuan,

kemurnian, keteguhan, dan kerja keras

Tuomi (dalam Rusdiana, 2018) berpendapat bahwa proses utama inovasi terkait

dengan pembaharuan dan pertumbuhan inovasi serta merupakan penyebab utama adanya

pertumbuhan dan pembaharuan.

Tujuan awal inovasi adalah menjadi pembuat norma dan menciptakan bisnis yang

berada di depan Akan tetapi, terutama di dalam dunia bisnis, sering inovasi yang efektif

adalah inovasi yang sederhana dan fokusnya pun hanya melakukan atau membuat satu hal.

Inovasi memerlukan pengetahuan dan kemurnian berwirausaha Akan tetapi, pada

kenyataannya tidak seorang wirausahawan pun yang dapat memastikan bahwa inovasi akan

mengakhiri sebuah bisnis besar, mengubah aturan main, atau hanya sebuah prestasi biasa

Inovasi dapat dianalisis pada level nasional, kelompok, atau individu. Untuk itu,

wirausahawan harus mampu mengelola empat fase pembuatan inovasi proses, yaitu:

a. pengamatan dan penyelidikan terhadap lingkungan, baik internal maupun eksternal;


b. pilihan terhadap adanya pemicu terhadap inovasi;

c. adanya opsi sumber daya dan penciptaan melalui riset Pengembangan sumber daya yang

diperoleh melalui pengalihan teknologi dan adanya sumber daya pengetahuan untuk

dilaksanakan;

d. penerapan inovasi lahir dari gagasan, ide, melalui berbagai tahap pengembangan untuk

dilimpahkan sebagai produk atau pelayanan baru pada pasar eksternal, metode baru, atau

proses baru

Dimensi tipe inovasi, tahapan inovasi, dan level analisisnya adalah sebagai berikut:

a. inovasi produk adalah hasil dari organisasi perusahaan;

b. inovasi administrasi adalah inovasi yang terkait dengan manajemen, serta berorientasi

dengan proses struktur, manajemen sumber daya manusia (SDM), dan sistem akuntansi;

c. inovasi kontinum adalah sebagai inkremental ke radikal menurut tingkat perubahan yang

diinginkan untuk melaksanakan inovasi;

d. inovasi proses adalah upaya untuk menghasilkan produk atau pelayanan yang baik;

e. inovasi teknik adalah inovasi yang terkait langsung dengan produksi produk

2. Faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Inovasi

Beberapa faktor yang dapat mendukung tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan

inovasi menurut James Brian Quinn (dalam Rusdiana, 2018) adalah:

a. Iklim inovasi dan visi, yaitu mempunyai visi yang singkat dan jelas serta member

dukungan nyata untuk terwujudnya suasana inovasi;

b. Orientasi pasar, yaitu melandaskan visi mereka yang ada pada pasar;

c. Organisasi yang tetap datar dan kecil;

d. Proses belajar interaktif, yaitu dalam suatu lingkungan yang inovasi, proses belajar dan

penelitian ide-ide mengabaikan garis fingsi tradisional dalam suatu perusahaan.

3. Fase dan Sumber Penerapan Sikap Inovasi


Dorongan untuk berinovasi merupakan alat spesifik bagi wirausahawan Oleh karena

itu, perusahaan harus memahami dan dapat mengembangkan inovasi-inovasi sebagai elemen

utama dalam strategi bisnis

Pada praktiknya, di dalam dunia bisnis sebagian besar gagasan inovasi muncul

melalui analisis metodologi peluang-peluang yang ada, baik yang terdapat di dalam maupun

di luar perusahaan. Peluangpeluang tersebut dapat berupa peristiwa yang tidak diharapkan,

keganjilan, kebutuhan proses, perubahan industri, perubahan demografis, perubahan persepsi,

dan adanya pengetahuan baruTahap-tahap inovasi dapat dikelompokkan menjadi dua fase,

yaitu:

a. penciptaan inovasi; kreasi gagasan dan pemecahan masalah bagi produk atau solusi

produk;

b. adopsi inovasi; akuisisi atau implementasi inovasi yang menjadikan sumber peluang dari

inovasi

Berikut ini ada beberapa hal yang menjadi sumber penerapan kemampuan inovasi

Howel dan Heggins (dalam Rusdiana, 2018)

a. Kejadian yang tidak diharapkan Ada dua hal yang sering muncul dalam usaha, yaitu

kesuksesan dan kegagalan yang lahir tanpa pernah diantisipasi dan diramalkan sebelumnya

Kegagalan tidakdiharapkan wirausahawan, tetapi hal ini sama pentingnya karena bisnis

sering mengabaikannya, bahkan membencinya Kegagalan sebenarnya dapat menjadi sumber

bagi peluang inovasi Hal inilah yang akan menjadi dasar kuat bagi perusahaan Contohnya,

teh botol yang keberhasilannya tidak pernah diduga banyak orang karena diawali dengan

adanya cemoohan.

b. Ketidakharmonisan Peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan dapat menjadi sumber

peluang yang mudah dan disederhanakan Hal ini bisa terjadi karena ada jurang pemisah

antara yang diharapkan dan yang sebenarnya terjadi.


c. Proses sesuai dengan kebutuhan Hal ini dapat terjadi jika permintaan khusus untuk

menciptakan inovasi tertentu karena ada kebutuhan khusus Contohnya, perusahaan minyak

goreng tanpa kalesterol tinggi berdasarkan kebutuhan khusus.

d. Perubahan pada industri dan pasar Industri selalu berkembang berdasarkan

perkembangan pasar yang selalu berubah-ubah secara struktural, desain, dan definisi Di sini,

wirausahawan harus peka mengantisipasi untuk menarik kesempatan yang akan muncul-

Contohnya, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk-produk yang

ramah lingkungan, terlahirlah kertas, plastik, dan sampah yang didaur ulang.

e. Perubahan demografi Perubahan demografis merupakan sumber peluang inovasi yang

paling andal di luar perusahaan Di sini, inovasi muncul karena adanya perubahan pada

masyarakat tentang jumlah penduduk, umur, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, lokasi

geografis, dan faktor-faktor lainnya.

f. Perubahan persepsi Adanya sumber peluang inovasi, berbagai keganjilan, dapat

menjadi sumber peluang inovasi Di sini, inovasi akan muncul karena adanya perubahan

interpretasi yang terjadi pada masyarakat akan fakta-fakta yang ada dan konsep yang

berlakuContohnya, bermunculannya pusat-pusat kebugaran jasmani (fitness center) dan

aerobik di kota-kota besar.

g. Konsep pengetahuan dasar Pengetahuan baru, baik pengetahuan ilmiah, teknis

maupun sosial merupakan sumber peluang yang paling produktif Ada beberapa prinsip yang

mendasari kreasi dan inovasi, serta invensi Invensi merupakan salah satu konsep pengetahuan

dasar karena adanya produk dari hasil pemikiran baru Contohnya, industri, video, dan robot.

Konsepsi penemuan dan pemanfaatan adalah elemen-elemen yang ada di dalam

inovasi Inovasi hampir selalu melibatkan pertarungan antara banyak orang dan dibutuhkan

stamina serta kepercayaan diri yang tinggi untuk menjadi pemenang Inovasi merupakan

proses mengubah peluang menjadi gagasan yang dapat diperjualbelikan


4. Penerapan Inovasi

Inovasi merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan ide yang

dapat dijual Dalam prosesnya, penerapan kemampuan berinovasiMenurut Kuratko (dalam

buku Rusdiana, 2018), ada empat jenis inovasi, yaitu:

a. penemuan (invensi);

b. pengembangan (eksistensi);

c. penggandaan (duplikasi);

d. sintesis

Berikut ini adalah jenis inovasi (dalam Yani Restiyani Widjaja dan Widi Winarso,

2019)

1) Incremental Innovation

Incremental Innovation adalah bentuk inovasi yang paling umum dan biasanya

memanfaatkan teknologi yang sudah ada dengan meningkatkan nilai produk seperti fitur,

desain, dll. Sebuah inovasi tidak selalu tentang perubahan yang drastis sebuah produk atau

strategi dan sebagai gantinya adalah mereka melakukan perbaikan terhadap produ yang ada

saat ini. Perubahaan kecil pada sebuah produk dapat meningkatkan fungsi, mengurangi biaya

serta menarik pelanggan baru.

2) Disruptive Innovation

Disruptive Innovation dikenal juga dengan inovasi tersembunyi yang melibatkan

penerapan teknologi untuk membentuk pasar baru. Jenis inovasi ini biasanya akan mencoba

untuk memahami dan mengantisipasi perubahan siklus pasar dan memvariasikan bisnis untuk

beradaptasi dengan perubahan zaman. Contohnya, Pada saat ini banyak koran atau majalah

fisik yang mulai beralih ke dunia digital karena media fisik mulai di tinggalkan oleh

pembacanya. Oleh sebab itu pemilik media melakukan berinovasi untuk membawa majalah

mereka kedalam dunia digital.


3) Architectural Innovation

Dengan Architectural Innovation hanya mengambil pelajaran, teknologi, keterampilan

secara keseluruhan kemudian menerapkannya dipasar yang berbeda. Hal ini dapat digunakan

untuk meningkatkan jumlah pelanggan baru di dalam pasar. Risiko yang ditimbulkan oleh

Architectural Innovation sangatlah rendah karena inovasi sebelumnya telah terbukti.

Meskipun hal ini membutuhkan waktu untuk penyesuaian agar sesuai dengan syarat-syarat

pasar baru.

4) Radical innovation

Radical innovation adalah jenis inovasi yang bertujuan untuk menciptakan produk baru

dan tidak berkaitan dengan produk lama.

D. HUBUNGAN KREATIF DAN INOVATIF

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. DAFTAR PUSTAKA

DePorter, Bobbi., Mike Hemacki. 2001. Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman

dan Menyenangkan. Bandung: Penerbit Kaifa

Hadiati, Ernani. 2011. Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan

Usaha Kecil. Fakultas Ekonomi. Universitas Gajayana Malang.

Makkulawu, A.R. 2013. Proses Percepatan Difusi Inovasi Produk Susu Sterilisasi

Nonthermal. Jurnal Teknik Industri 3 (1)

Porwani, S. 2016. Kreativitas Dan Inovasi Wirausaha Terhadap Kualitas Produk Big Art

Project Palembang. Jurnal Adminika Volume 2. No. 2

Rose, Colin., Nicholl, Malcom J. 2002. Accelerated Learning for the 21st Century. Bandung:

Penerbit Nuansa.
Rusdiana. 2018. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Bandung: Pustaka Setia.

W Winarso, Widjaja YR. 2019. Bisnis Kreatif dan Inovasi. repository.ubharajaya.ac.id

Wiyono, dkk. 2020. Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha. Fakultas Bahasa dan Seni.

Universitas Indraprasta PGRI.

Zimmerer, W.Thomas, Norman. 2005. Interpreneurship and the New Venture Formation.

New Jersey: Prantice Hall.

Anda mungkin juga menyukai