BAB 6.
Dalam pembelajaran kewirausahaan, kita harus mengenal karakter yang dimiliki oleh
seorang wirausahawan yang berhasil. Dengan mengenal karakter seorang wirausahawan, kita
dapat memproyeksikan diri, apakah kita memiliki karakter tersebut atau tidak.
Seandainya hasil proyeksi diri menunjukkan bahwa kita telah dominan memiliki karakter
yang dimiliki wirausahawan, kita juga mengenal keterampilan dan hobi karena ide bisnis dapat
muncul dari pemanfaatan keterampilan dan hobi Untuk mewujudkan ide bisnis menjadi
kenyataan, diperlukan dukungan finansial dalam bentuk modal awal Oleh karena itu, kita perlu
membuat kalkulasi sumber modal awal dari pihak internal (diri sendiri dan keluarga)
Selanjutnya, menyusun neraca pribadi untuk mengetahui nilai harta kekayaan yang mungkin
dimanfaatkan untuk mewujudkan ide bisnis kita.
Setelah melalui proses pengenalan potensi yang ada, baik karakter, keterampilan, hobi
maupun potensi perolehan modal awal yang dapat dimanfaatkan, selanjutnya adalah
merumuskan visi dan misi pribadi, dilanjutkan dengan melakukan revisi.
Nilai-nilai etika tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang, tetapi milik
setiap kelompok masyarakat, bahkan dari kelompok paling kecil, yaitu keluarga hingga suatu
bangsa Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai
untuk mengatur kehidupan bersama.
Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam
pergaulan, baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama
anggotanya, yaitu masyarakat profesional Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena
adanya tata nilai yang tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan menjadi pegangan
para anggotanya.
FLORA LIDIA SANDI | semester
5
KEWIRAUSAHAAN 20/21
Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam ketika perilaku-perilaku sebagian para anggota
profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang
dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi
tersebutContohnya, pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan Demikian juga, pada
profesi dokter dengan pendirian klinik superspesialis di daerah mewah, sehingga tidak terjamah
masyarakat miskin.
Karakteristik kewirausahaan yang berhasil dapat dilihat dari indikator berikut :
1. Proaktif, yaitu selalu ada inisiatif dan assertiveness
2. Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam ees and acts terhadap peluang, orientasi
efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana, dan mengutamakan monitoring
3. Komitmen terhadap perusahaan lain, misalnya dalam mengadakan kontrak kerja dan
mengenal baik hubungan bisnis.
Pandangan yang hampir sama dikemukakan oleh Kuriloff (1993: 9) bahwa seseorang
memiliki ciri dan watak kewirausahaan apabila ia memiliki komitmen terhadap tugas, memilih
risiko yang paling moderat daripada spekulasi, memanfaatkan peluang, lebih realistis dan
antisipatif, objektif, memerlukan umpan balik segera, sikap terhadap uang yang menganggap
uang sebagai alat dalam usaha, dan proaktif terhadap manajemen.
1. Definisi Karakter
Karakter secara etimologis barasal dari bahasa Yunani, yaitu “kasairo” berarti “cetak biru”,
“format dasar”, “sidik” seperti sidik jari Dalam hal ini, karakter adalah given atau sesuatu
yang sudah ada Akan tetapi, istilah karakter sebenarnya menimbulkan ambiguitas Mounier
(1956) mengajukan dua cara interpretasi Ia melihat karakter sebagai dua hal Pertama,
sebagai sekumpulan kondisi yang telah diberikan atau telah ada dalam diri kita Karakter ini
dianggap sebagai sesuatu yang telah ada atau kodrat (given) Kedua, karakter juga dapat
dipahami sebagai tingkat kekuatan melalui cara seorang individu mampu menguasai kondisi
tersebut Karakter ini disebut sebagai proses yang dikehendaki (willed)
Tentang karakter seseorang, kita hanya dapat menilai bahwa seseorang itu memiliki
karakter kuat atau lemah Apakah lebih terdominasi pada kondisi-kondisi yang telah ada atau
menjadi tuan atas kondisi natural yang telah diterima Apakah yang given lebih kuat daripada
yang willed? Orang yang memiliki karakter kuat adalah orang yang tidak mau dikuasai oleh
sekumpulan realitas yang telah ada Adapun orang yang memiliki karakter lemah adalah
orang yang tunduk pada sekumpulan kondisi yang telah diberikan kepadanya tanpa dapat
menguasainya Orang yang berkarakter seperti orang yang membangun dan merancang masa
depannya sendiri Ia tidak mau dikuasai oleh kondisi kodratinya yang menghambat
pertumbuhannya Sebaliknya, ia menguasai dan mengembangkan demi kesempurnaan
FLORA LIDIA SANDI | semester
5
KEWIRAUSAHAAN 20/21
kemanusiaannya Karakter nilah yang harus dimiliki oleh wirausahawan (Doni Kusuma,
2007)
Adapun pengertian karakteristik menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
a. Mathiue dan Zajac (1990) menyatakan bahwa karakteristik personal (individu) mencakup
usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, suku bangsa, dan kepribadian
b. Robbins (2006) menyatakan bahwa karakteristik adalah faktor-faktor yang mudah
didefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi yang
tersedia Dalam berkas personalia, seorang pegawai mengemukakan karakteristik individu
meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggungan, dan masa kerja
dalam organisasi
c. Siagian (2008) menyatakan bahwa karakteristik biografikal (individu) dapat dilihat dari
umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan, dan masa kerja
d. Morrow menyatakan bahwa komitmen organisasi dipengaruhi oleh karakter personal
(individu) yang mencakup usia, masa kerja, pendidikan, dan jenis kelamin (Prayitno,
2005)
Pada umumnya, wirausahawan mempunyai sifat yang sama Mereka mempunyai tenaga,
keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggung jawab
pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka pilih, dan keinginan untuk
berprestasi yang sangat tinggi Geoffrey Crowther menambahkan sikap optimis dan kepercayaan
terhadap masa depan.
Gooffrey G Meredith (2000) mengemukakan ciri dan watak wirausahawan, seperti berikut :
1) Percaya diri, dengan watak keyakinan, kemandirian, individualitas, dan optimism
2) Berorientasikan tugas dan hasil, dengan watak kebutuhan prestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik, dan
memiliki inisiatif
3) Pengambil risiko dengan watak memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada
tantangan
4) Kepemimpinan dengan watak bertingkah laku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang
lain, senang menerima kritik dan saran yang membangun
5) Keorisinalan dengan watak memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serta bisa dan
memiliki jaringan bisnis yang luas
6) Berorientasi pada masa depan dengan watak persepsi dan memiliki cara pandang/cara pikir
yang berorientasi pada masa depan
7) Jujur dan tekun dengan watak memiliki keyakinan bahwa hidup sama dengan kerja
Kasmir (2007) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan yang berhasil, yaitu sebagai berikut :
1) Memiliki visi dan tujuan yang jelas Hal ini berfungsi untuk menebak langkah dan arah
yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha
tersebut
2) Inisiatif dan selalu proaktif Hal ini merupakan ciri mendasar bahwa pengusaha tidak hanya
menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai
pelopor dalam berbagai kegiatan
3) Berorientasi pada prestasi Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik
dari sebelumnya Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan
menjadi perhatian utamaSetiap waktu, segala aktivitas usaha yang dijalankan selalu
dievaluasi dan harus lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya
4) Berani mengambil risiko Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha
kapan pun dan di mana pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu
5) Kerja keras Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, ketika ada peluang, ia langsung
menyambarnya Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya
Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk
bekerja keras merealisasikannya Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak
dapat diselesaikan
FLORA LIDIA SANDI | semester
5
KEWIRAUSAHAAN 20/21
6) Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun
yang akan datang Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi materiel,
tetapi juga moral pada berbagai pihak
7) Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus
ditepati Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera
ditepati dana direalisasikan
8) Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang
berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak Hubungan baik yang
perlu dijalankan, antara lain kepada para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta
masyarakat luas.
Alma (2007) dalam konteks karakter wirausahawan potensial mengemukakan delapan anak
tangga menuju puncak karier berwirausaha yang terdiri atas:
1) Mau kerja keras (capacity for hard work);
2) Bekerja sama dengan orang lain (getting things done with and through people);
3) Penampilan yang baik (good appearance);
4) Yakin (self confidence);
5) Pandai membuat keputusan (making sound decision);
6) Mau menambah ilmu pengetahuan (college education);
7) Ambisi untuk maju (ambition drive);
8) Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
Pengelompokan ciri dan karakter wirausahawan secara umum adalah sebagai berikut :
a. Percaya Diri
Karakter yang masuk dalam ciri percaya diri adalah optimis, mandiri, jujur, berintegritas,
matang, seimbang, berfokus pada diri, dan bertekad kuat. Dengan karakter tersebut,
seorang wirausahawan percaya bahwa dirinya memiliki kemampuankemampuan tertentu
yang dapat digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran yang hendak dicapainya Ia juga
tidak akan goyah menghadapi gangguan di tengah perjalanan untuk mencapai tujuan,
memiliki harga diri yang tinggi, dan tidak mudah menyerah Pada saat mengalami
kegagalan, ia menerimanya sebagai sumber belajar untuk menentukan upaya-upaya
selanjutnya.
b. Berani Mengambil Risiko
Ciri ini meliputi karakter pengambil risiko yang moderat dan dapat diperhitungkan,
mampu belajar dari kegagalan, toleran terhadap ketidakpastian, menyukai tantangan, dan
agresif Dengan karakter tersebut, seorang wirausahawan menyadari bahwa tidak semua
faktor yang memengaruhi tercapainya hasil berada dalam pengendaliannya Oleh karena
itu, dalam setiap usaha untuk mencapai keberhasilan, kemungkinan untuk gagal dianggap
sebagai suatu risiko Nilai risiko bagi seorang wirausahawan dapat diperhitungkan atau
diperkirakan secara intuitif Apabila nilai kerugian dari risiko terlalu kecil, bagi seorang
wirausahawan tidak menarik untuk diambil karena kurang menantang Sebaliknya, apabila
kemungkinan untuk berhasil terlalu kecil, ia pun tidak akan nekad untuk menghadapinya.
Seorang wirausahawan hanya akan mengambil pilihan dengan risiko yang wajar dan
realistis.
c. Kreatif-Inovatif
Energik, banyak akal (resourcefull), pengetahuan dan keterampilan luas (versatile),
berdaya cipta, imajinatif, dan luwes (fleksibel) adalah karakter yang menjadi ciri kreatif
dan inovatif seorang wirausahawan Tidak menyukai kerutinan ataupun kemapanan yang
menyebabkan seorang wirausahawan selalu kreatif menemukan hal-hal baru (inovatif ) Ia
tidak menyukai jalan buntu dan akan menghadapi segala situasi dan kondisi dengan sikap
fleksibel, serta selalu berupaya menemukan sumber-sumber alternatif sesuai dengan dasar
wawasannya yang luas
d. Berorientasi Tugas dan Hasil
Karakter ini meliputi kebutuhan terhadap prestasi (need for achievement), tekun dan
teliti, berorientasi pada sasaran, efektif dan produktif, serta berorientasi laba Seorang
wirausahawan selalu berusaha mewujudkan setiap ide/gagasannya Begitu ia telah
memulai tindakan, perhatiannya tertuju pada hasil yang hendak dicapainya Dengan
motivasi untuk berprestasi yang tinggi dan persediaan energi yang cukup, ia berupaya
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkannya
FLORA LIDIA SANDI | semester
5
KEWIRAUSAHAAN 20/21
e. Kepemimpinan
Ciri ini dapat dilihat dari berbagai karakter yang dimilikinya, yaitu pengambil keputusan
yang cepat dan sistematis, berinisiatif dan proaktif, dinamis, tanggap terhadap kritikan
dan saran, kepribadian yang menarik dan mudah bergaul, kooperatif, bertanggung jawab,
sadar pengaruh/ kekuasaan, serta berorientasi pada pelayanan Seorang wirausahawan
yang memiliki karakter-karakter tersebut dapat dilihat dari kemampuannya bergaul dan
membangun jejaring yang memiliki prospek yang saling menguntungkan Saran dan
kritikan dari pemangku kepentingan (stakeholders) serta pihak-pihak lain ditanggapi
secara positif, bahkan dijadikan sebagai salah satu sumber informasi yang dapat
dimanfaatkan untuk pembentukan gagasan-gagasan dalam rangka perbaikan dan
perwujudannya
f. Sadar Arus Waktu
Seorang wirausahawan harus sadar arus waktu yang ditandai dengan adanya karakter
berupa memanfaatkan waktu dengan efisien, terarah ke masa depan, perspektif, menjalani
waktu kronos, dan menghayati waktu kairos Dengan karakter tersebut, seorang
wirausahawan dapat menggunakan kesempatan yang ada (kairos) sebaik mungkin, karena
ia sadar bahwa waktu memiliki kurun objektif (kronos) yang sama bagi setiap orang,
tidak ada orang yang memiliki lebih dari 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, dan 52
minggu dalam per tahun
g. Terobsesi oleh Kesempatan
Seorang wirausahawan selalu mencari dan memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk
menciptakan produk atau jasa yang baru atau lebih baik dari yang sudah ada Kesempatan
dapat muncul karena adanya produk baru seperti munculnya telepon seluler, komputer,
dan lain-lain
h. Memiliki Motif Berprestasi
Orang yang mulai berbisnis harus mempunyai keyakinan diri yang kuat Jika kita akan
menempatkan uang pada risiko tertentu, kita harus mempunyai keyakinan akan berhasil
Jika mau berwirausaha kita harus mempunyai kebutuhan berprestasi (need for
achivement) yang kuat. Wirausahawan yang berhasil dicirikan oleh dorongan atau
motivasi (drive), kemampuan berpikir, kompetensi hubungan manusia, keterampilan
teknis, dan komunikasi
i. Mampu Mengerjakan Tugas dengan Lebih Baik
Wirausahawan harus memiliki kemampuan dan keterampilan untuk melaksanakan sebuah
tugas dengan lebih baik daripada yang lainnyaJika dapat memenuhi pekerjaan secara
penuh berarti kita berhasil menyelesaikannya
j. Kesabaran dan Kesiapan
Memulai usaha apa pun selalu berisiko gagal, kesulitan dana, dan lainnya Agar berhasil
diperlukan waktu, kesabaran, dan kesiapan dalam menghadapi kendala-kendala yang
datang
FLORA LIDIA SANDI | semester
5
KEWIRAUSAHAAN 20/21
k. Tidak Menunggu Semua Ada
Memulai usaha tidak perlu menunggu semua ada Hal yang harus kita lakukan adalah
memanfaatkan yang ada dan melengkapinya sambil ber jalan Perlu diingat bahwa hal
yang paling esensial untuk memulai bisnis adalah ide dan gagasan serta cara
mewujudkannya
l. Memiliki Hubungan Sosial yang Baik
Memulai usaha sering memerlukan bantuan orang lain, seperti keluarga, teman, dan
bank Akan tetapi, sebelum mencari dukungan dari orang lain, harus mulai dari diri
sendiri.
m. Menyukai yang Kita Lakukan
Modal utama menjalani usaha adalah menyenangi usaha yang kita lakukan Tanpa minat,
kita akan mudah menyerah di tengah jalan saat mengalami berbagai persoalan.
n. Menguasai Ilmu dalam Bidang Usaha yang Dilakukan
Ilmu adalah segala hal yang menyangkut usaha yang akan kita lakukan. Dengan
bermodalkan ilmu (skill) yang memadai, usaha yang dihadapi tidak akan tersendat
Konsumen cenderung membeli barang atau jasa di tempat yang pengelolaan atau
penyajiannya baik
o. Memiliki Modal Usaha
Wirausahawan yang akan membuka usaha juga memerlukan modal. Modal dapat berupa
modal sendiri atau kerja sama dengan orang lain. Modal juga dapat berupa hubungan baik
dan kepercayaan
p. Amanah dan Jujur
Wirausahawan harus amanah, jujur, dan teliti Seorang wirausahawan harus menepati
janji, tidak menipu pelanggan, dan tetap memegang teguh pendirian
q. Mengenali Kesempatan
Salah satu upaya untuk mengenali kesempatan adalah mempunyai akses atas informasi
dan mampu memanfaatkannya sebaik mungkin Upaya ke arah itu dapat dilakukan
melalui pekerjaan yang menyerupai mereka dengan informasi.
Menurut Dann Gaskell, seorang wirausahawan yang berhasil juga mempunyai sifat
mandiri, memiliki minat dan pandangan, gagasan, dan temuan Wirausahawan juga
mempunyai inspirasi, keterlibatan, keuletan, keinginan, kemampuan menggerakkan orang
lain, ulet, mempunyai citacita, idealisme, dan gagasan
Adapun menurut Casson dan Caird, seorang wirausahawan harus mengetahui cara
pasar bekerja, mengetahui cara menghasilkan suatu barang, memiliki kemampuan
pemasaran, mengelola usaha, dan memiliki kemampuan bekerja sama (Casson, 1982)
Caird (1988) menyebutkan ciri wirausahawan lainnya, yaitu kemampuan
mengidentifikasi kesempatan bisnis, mengoreksi kesalahan secara efektif, dan mengendus
kesempatan yang dapat menghasilkan keuntungan.
FLORA LIDIA SANDI | semester
5
KEWIRAUSAHAAN 20/21
Seorang wirausahawan harus seorang yang mampu melihat ke depan, berpikir dengan penuh
perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannya BN Marbun
(1999) mencirikan sifat yang perlu dimiliki seorang wirausahawan, yaitu sebagai berikut:
CIRI-CIRI WATAK
Percaya diri - Kepercayaan (keteguhan)
- Ketidaktergantungan, kepribadian yang mantap
- Optimisme
Berorientasi tugas dan hasil - Kebutuhan atau haus akan prestasi
- Berorientasi laba atau hasil
- Tekun dan tabah
- Tekad, kerja keras, motivasi
- Energik dan penuh inisiatif
Pengambil risiko - Mampu mengambil risiko
- Suka pada tantangan
Kepemimpinan - Mampu memimpin
- Dapat bergaul dengan orang lain
- Menanggapi saran dan kritik
Keorisinalan - Inovatif (pembaharu)
- Fleksibel
- Banyak sumber
- Serbabisa
- Mengetahui banyak
Berorientasi ke masa depan - Pandangan ke depan
- Perseptif
Kreativitas - Produk barang baru
- Produk barang daur ulang
- Produk barang modifikasi
a. Percaya Diri
Sifat-sifat utama tersebut dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-
ambing oleh pendapat dan saran orang lain Akan tetapi, tidak langsung menolak saran-saran
orang lain dan menjadikannya sebagai masukan untuk dipertimbangkan Bersikap optimis,
Insya Allah bisnisnya akan berhasil.
Orang yang percaya diri tidak bergantung pada orang lain Ia memiliki rasa tanggung
jawab yang tinggi, objektif, dan kritis Ia tidak hanya menyerap pendapat atau opini orang
lain, tetapi juga mempertimbangkan secara kritis Emosionalnya boleh dikatakan sudah
stabil, tidak gampang tersinggung Tingkat sosialnya tinggi, menolong orang lain, dan
dengan Khaliq Sang Pencipta, Allah SWT Wirausahawan seperti ini dapat menjalankan
usahanya secara mandiri dan jujur, sehingga disenangi oleh semua relasinya.
FLORA LIDIA SANDI | semester
5
KEWIRAUSAHAAN 20/21
Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif Contoh kegiatan kreativitas
adalah sebagai berikut :
1) Pencipta sepatu roda, gabungan antara sepatu dengan roda
2) Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya, seperti susunan
barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi, dan sebagainya.
C. Etika Wirausaha
Sementara itu, G Meredith, et.al. (1996) mengemukakan bahwa para wirausaha adalah
orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan yang ada,
Menurut Zimmerer (1996), etika bisnis adalah kode etik perilaku pengusaha berdasarkan
nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan yang dihadapi.
Menurut Ronald J Ebert dan Ricky M Griffin (1987), etika bisnis sering digunakan untuk
menunjukkan perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi Etika bisnis
sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan.
Dengan demikian, etika kewirausahaan dalam konteks bisnis adalah kode etik perilaku
pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan
memecahkan persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan
Selain etika dan perilaku, yang penting dalam bisnis adalah norma etika Menurut Zimmerer
(1996: 22), ada tiga tingkatan norma etika, yaitu sebagai berikut :
a Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan yang boleh
dilakukan dan tidak boleh dilakukan Hukum hanya mengatur perilaku minimum.
b Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arah khusus bagi setiap orang atau organisasi
dalam mengambil keputusan sehari-hari Para karyawan akan bekerja sesuai dengan kebijakan
dan prosedur perusahaan/organisasi.
c Moral sikap mental individual, sangat penting untuk menghadapi keputusan yang tidak
diatur oleh aturan formal
D. Wirausaha Profesional
Profesi diukur berdasarkan kepentingan dan tingkat kesulitan yang dimiliki Dalam dunia
keprofesian, kita mengenal berbagai terminologi kualifikasi profesi, yaitu profesi, semiprofesi,
terampil, tidak terampil, dan quasi profesi.
Gilley dan Eggland (1989) mendefinisikan profesi sebagai bidang usaha manusia
berdasarkan pengetahuan, yaitu keahlian dan pengalaman pelakunya diperlukan oleh
masyarakat Definisi ini meliputi aspek:
1. iLmu pengetahuan tertentu;
2. Aplikasi kemampuan/kecakapan;
3. Berkaitan dengan kepentingan umum.