Anda di halaman 1dari 10

RESUME EKONOMI MIKRO

Nama : Yohanes Yulianto


NIM : 141210041
Kelas : EM –B

MONOPOLI

Pengertian Pasar Monopoli:

Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan
perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Atau bisa disebut suatu pelaku usaha atau penjual yang menjadi pusat kekuatan ekonomi yang
mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pasar atas barang dan jasa tertentu sehingga
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.Karena
monopoli adalah produsen utama di pasarnya, monopoli menghadapi kurva permintaan yang
menurun (kemiringan negatif) untuk barang-barangnya. Saat monopoli meningkatkan
produksinya 1 unit, harga barangnya akan turun, sehingga akan menurunkan jumlah pendapatan
yang diperoleh dari keseluruhannya unit yang diproduksi. Hasilnya, pendapatan marginal
monopoli selalu berada di bawah harga barangnya.
Seperti juga perusahaan kompetitif, suatu perusahaan monopoli memaksimalkan keuntungan
dengan cara memproduksi barang dengan jumlah yang menyeimbangkan pendapatan marginal
dengan biaya marginal. Monopoli ini kemudian memilih harga berdasarkan jumlah barang yang
diminta. Tidak seperti perusahaan kompetitif, harga suatu barang dari perusahaan monopoli
melebihi pendapatan marginalnya, sehingga harganya melebihi biaya marginalnya.
Monopoli memberlakukan harga di atas biaya marginalnya, sebagian konsumen yang
menghargai barang di atas biaya produksinya tidak akan membelinya. Hasilnya, timbullah
kerugian beban baku yang sama dengan kerugian beban baku akibat pajak.
Sebuah perusahaan disebut monopoli (monopoly) jika perusahaan itu adalah satu satunya penjual
suatu barang dan jika barang tersebut tidak ada barang substitusinya.
 Ciri ciri monopoli
 Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
 Tidak memiliki barang pengganti yang mirip
 Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
 Dapat mempengaruhi penentuan harga
 Promosi iklan kurang diperlukan
Penyebab dasar munculnya monopoli adalah hambatan untuk masuk yaitu suatu monopoli terus
menjadi pemain tunggsl di pasarnya sehingga perusahaan lain tidak mampu masuk dan bersaing
ke pasar tersebut. Hambatan ini timbul akibat tiga hal utama :
1) Monopoli atas sumber daya : Suatu sumber daya utama hanya dimiliki oleh satu
perusahaan.
2) Peraturan pemerintah : Pemerintah memberikan hak eksklusif kepada satu perusahaan
untuk membuat barang atau jasa tertentu.
3) Proses produksi : Satu perusahaan dapat memproduksi keluaran dengan biaya yang lebih
rendah daripada kebanyakan produsen lainnya.

Bagaimana Monopoli Membuat Keputusan-keputusan Mengenai Produksi dan Harga


A. Monopoli vs Kompetisi
Perbedaan antara suatu perusahaan kompetitif dan monopoli adalah kemampuan
suatu monopoli untuk mempengaruhi harga pasar dan keluaran yang dijualnya. Perusahaan
kompetitif berpengaruh relatif kecil terhadap pasar di mana perusahaan tersebut beroperasi
sehingga tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga atas output yang dihasilkan.
Sebaliknya, karena suatu monopoli merupakan satu satunya produsen di pasarnya, maka
monopoli dapat mengubah harga barangnya dengan menyesuaikan jumlah barang yang
ditawarkan.
Perbedaan yang kedua dilihat dari kurva permintaan.

a) Perusahaan Kompetitif b) Perusahaan Monopoli

Perusahaan kompetitif menjual sebanyak yang ia bisa pada tingkat harga ini, kurva
permintaan berupa garis horizontal seperti gambar a. Karena perusahaan kompetitif menjual
barang yang memiliki banyak substitusi sempurna lainnya, kurva permintaan perusahaan di
pasar ini bersifat elastis sempurna.
Perusahaan monopoli, karena satu-satunya produsen di pasarnya kurva permintaannya
adalah kurva permintaan pasar. Oleh karena itu, kemiringan kurva permintaan bagi si
pemonopoli adalah negatif atau menurun. Jika pemonopoli menaikkan harga barangnya,
pembelian barang itu akan menurun. Dari sudut pandang yang berbeda, jika pemonopoli
mengurangi jumlah output, harga keluaran akan meningkat.
B. Pendapatan Monopoli
Pendapatan marginal pemonopoli selalu kurang dari harga barang yang dijualnya.
Pendapatan marginal lebih kecil daripada harga karena monopoli menghadapi kurva
permintaan yang menurun (kemiringan negatif). Untuk meningkatkan jumlah yang terjual,
perusahaan monopoli harus menurunkan harga barang yang dijualnya pada seluruh pelanggan.
Pendapatan marginal untuk monopoli sangat berbeda dengan pendapatan marginal untuk
perusahaan kompetitif. Ketika suatu monopoli menaikkan jumlah penjualan barangnya,
terjadi dua dampak pada pendapatan total (P×Q) :
 Efek keluaran : Semakin banyak keluaran/ produk yang dijual maka Q lebih tinggi
sehinggal cenderung meningkatkan pendapatan total.
 Efek harga : Harga akan turun, P lebih rendah, cenderung menurunkan pendapatan total.
Oleh karena suatu perusahaan kompetitif dapat menjual berapapun jumlah barang yang
dikehendakinya pada harga pasar; efek harga tidak terjadi. Ketika perusahaan kompetitif
meningkatkan produksinya sebesar 1 unit, harga pasar tidak berubah dan pendapatan yang
sebelumnya dari perusahaan tersehut tidak berkurang. Artinya, karena perusahaan kompetitif
adalah penerima harga, pendapatan marginalnya sama dengan harga jual barangnya.
Sebaliknya, ketika suatu monopoli meningkatkan produksinya sebesar 1 unit, harganya harus
diturunkan untuk setiap unit yang dijualnya dan pemotongan harga ini mengurangi pendapatan
pada unit unit yang telah dijualnha. Hasilnya, pendapatan marginal suatu monopoli lebih kecil
daripada harga barang yang dijualnya.
C. Maksimalisasi Keuntungan

Gambar di atas menunjukkan kurva permintaan, kurva pendapatan marginal, dan kurva-
kurva biaya untuk suatu perusahaan monopoli.
Kurva permintaan untuk mendapatkan harga yang akan mendorong konsumen membeli
barang sejumlah tersebut (titik B). Jumlah yang memaksimalkan keuntungan pelaku monopoli
ditentukan oleh perpotongan antara kurva pendapatan marginal dan kurva biaya marginal (titik
A) dimana pendapatan marginal sama dengan biaya marginal.
Pendapatan marginal dari perusahaan kompetitif sama dengan harganya, sedangkan
pendapatan marginal untuk monopoli kurang dari harganya.
Untuk perusahaan kompetitif : P = MR = MC
Untuk perusahaan monopoli : P > MR = MC

Keuntungan Monopoli
Keuntungan = TR – TC
Atau dapat ditulis sebagai
Keuntungan = (TR/Q – TC/Q) × Q
TR/Q adalah pendapatan rata rata, yang sama dengan harga (P), dan TC/Q adalah biaya
total rata rata (ATC). Dengan demikian,
Keuntungan = (P-ATC) × Q

Tinggi kotak (BC) adalah harga dikurangi biaya total rata rata, P-TC, yang sama dengan
keuntungan per unit yang terjual. Lebar kotak (DC) adalah jumlah (Q) unit yang terjual.
Dengan demikian luas kotak BCDE merupakan keuntungan perusahaan monopoli.

1. Beban Kesejahteraan dari Monopoli


Monopoli merupakan kebalikan dari perusahaan kompetitif, yang menentukan harga
jualnya diatas biaya marginal. Dari sudut pandang konsumen, harga yang tinggi membuat
monopoli tidaklah diinginkan. Namun pada saat bersamaan bagaimanapun juga, monopoli
mendapatkan keuntungan dari menetapkan harga yang tinggi. Dari sudut pandang pemilik
perusahaan, harga yang tinggi membuat monopoli sangatlah di inginkan.

Kerugian Beban Baku


Gambar tersebut menganalisis tingkat output yang akan dipilih oleh si perencana
sosial.
Kurva permintaan mencerminkan nilai barang tersebut bagi konsumen, diukur dari
kerelaan mereka untuk membayarnya. Kurva biaya marginal mencerminkan biaya dari
pelaku monopoli. Dengan demikian, jumlah yang efisien dari segi sosial ditemukan pada
saat kurva permintaan berpotongan dengan kurva biaya marginal. Di bawahnya merupakan
nilai barang bagi konsumen dari unit tambahan yang diproduksi melebihi biaya marginal
untuk memproduksinya, sehingga meningkatkan jumlah barang yang di produksi akan
meningkatkan surplus total. Sementara di atasnya biaya marginal untuk memproduksi unit
tambahan melebihi nilai barang bagi konsumen sehingga mengurangi jumlah barang yang
diproduksi akan meningkatkan surplus total. Pada jumlah yang optimal, nilai dari tambahan
unit bagi konsumen adalah tetap sama dengan biaya marginal produksinya.
Pada gambar tersebut menunjukkan perbandingannya. Pelaku monopoli
menghasilkan jumlah keluaran yang lebih sedikit daripada jumlah keluaran yang efisien
secara sosial. Kita juga dapat melihat ketidakefisienan monopoli ini dari segi harga yang
ditetapkan pelaku monopoli. Oleh karena kurva permintaan pasar menjelaskan hubungan
negatif antara harga dengan jumlah barang, jumlah yang rendah dan tidak efisien sama
dengan harga yang tinggi dan tidak efisien. Ketika pelaku monopoli menjual dengan harga
yang lebih tinggi daripada biaya marginal, beberapa pembeli potensial menghargai barang
itu di atas biaya marginalnya, tetapi tetap lebih rendah daripada harga dari pelaku
monopoli. Calon pembeli potensial ini akhirnya tidak akan membeli barang itu karena nilai
yang diberikan para konsumen atas barang ini lebih besar daripada biaya produksinya,
hasilnya tidaklah efisien. Oleh karena itu, penentuan harga oleh monopoli menghalangi
tercapainya perdagangan yang menguntungkan untuk kedua belah pihak.
Ketidakefisienan dari monopoli dapat diukur dengan segitiga kerugian beban baku.
Karena kurva permintaan mencerminkan nilai bagi konsumen dan kurva biaya marginal
mencerminkan biaya bagi pelaku monopoli dalam berproduksi maka area segitiga kerugian
beban baku yang terletak di antara kurva permintaan dan kurva biaya marginal sama
dengan surplus total yang hilang karena adanya penetapan harga oleh monopoli. Nilai
tersebut merupakan pengurangan dalam kesejahteraan ekonomi yang dihasilkan dari
penggunaan kekuatan pasar oleh pelaku monopoli.Kerugian beban baku akibat monopoli
ini sama dengan kerugian beban baku akibat pajak. Memang, seorang pelaku monopoli
adalah seperti seorang pemungut pajak. Pajak atas barang menjadi suatu penghalang antara
kerelaan konsumen untuk membayar dan biaya-biaya yang ditanggung oleh produsen.
Karena suatu monopoli menerapkan kekuatan pasarnya dengan cara menetapkan harga di
atas biaya marginal, monopoli juga menciptakan penghalang yang sama di antara
keduanya. Pada kedua kasus ini, penghalang ini menyebabkan jumlah yang dijual menjadi
lebih sedikit dibandingkan titik optimalnya secara sosial. Perbedaan antara keduanya
adalah bahwa pemerintah mendapatkan pendapatan dari pajak, sedangkan perusahaan
swasta mendapatkan keuntungan monopoli.
2. Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga (price discrimination) adalah praktik bisnis dengan cara menjual
barang yang sama kepada konsumen yang berbeda dengan harga yang juga berbeda. Jika
perusahaan ingin melakukan praktik diskriminasi harga, perusahaan harus memiliki
kekuatan pasar.

A. Contoh-Contoh Diskriminasi Harga


1) Tiket Bioskop
Kebanyakan bioskop menjual tiket dengan harga yang lebih murah untuk anak-
anak dan para lansia dibandingkan kepada remaja atau orang dewasa. Dalam suatu
pasar persaingan, harga sama dengan biaya marginal, dan biaya marginal satu kursi
untuk anak-anak atau lansia adalah sama dengan biaya margina satu kursi untuk siapa
saja.
Tetapi jika bioskop-bioskop memiliki kekuatan monopoli lokal dan jika anak-anak
dan lansia memiliki kerelaan membayar tiket dengan harga yang rendah, bioskop-
bioskop dapat meningkatkan keuntungan mereka dengan melakukan diskriminasi
harga.

2) Tiket Pesawat
Kursi-kursi di pesawat dijual pada harga-harga yang berlainan untuk hari hari
tertentu. Alasannya karena perusahaan penerbangan dapat membedakan antara
penumpang yang melakukan perjalanan bisnis dan penumpang yang melakukan
perjalanan pribadi. Penumpang yang melakukan perjalanan bisnis mempunyai
kerelaan untuk membayar dengan harga yang lebih tinggi. Sebaliknya, seseorang yang
melakukan perjalanan pribadi memiliki kerelaan untuk membayar dengan harga lebih
rendah. Dengan demikian, perusahaan penerbangan dapat melakukan diskriminasi
harga dengan cara menjual tiket dengan harga yang lebih rendah atau lebih tinggi di
hari hari tertentu.

3. Kebijakan Publik Mengenai Monopoli


Kita telah melihat bahwa monopoli, berlawanan dengan pasar persaingan, gagal untuk
mengalokasikan sumber-sumber daya dengan efisien. Monopoli memproduksi jumlah
barang keluaran yang lebih sedikit daripada yang diinginkan secara sosial, dan hasilnya,
menetapkan harganya menjadi lebih tinggi daripada biaya marginal. Para pembuat
kebijakan di pemerintahan dapat menjawab masalah monopoli ini dengan satu dari
keempat cara berikut:
 Mencoba membuat industri-industri teryang melakukan praktik monopoli menjadi lebih
kompetitif.
 Mengatur perilaku para pelaku monopoli-monopoli
 Mengubah beberapa monopoli swasta menjadi perusahaan publik
 Tidak melakukan apa-apa.
A. Meningkatkan Kompetisi dengan Undang Undang Antipakat
Pemerintah memperoleh kekuasaan atas industri swasta dari undang-undang
antipakat, kumpulan peraturan yang ditujukan untuk mengekang kekuasaan kekuatan
monopoli. Sebagaimana didefinisikan oleh Mahkamah Agung AS, undang-undang
antipakat adalah "suatu perjanjian komprehensif mengenai kebebasan perekonomian yang
ditujukan untuk memelihara kompetisi yang bebas dan tidak terganggu sebagai prinsip
utama perdagangan".
1) Undang-undang antipakat memberikan pemerintah berbagai cara untuk mendukung
kompetisi.
2) Undang-undang ini mengizinkan pemerintah untuk melarang diadakannya
dilakukannya merger.
3) Undang-undang ini juga mengizinkan pemerintah untuk memecah perusahaan-
perusahaan. Sebagai contoh, pada tahun 1984 pemerintah memecah AT&T,
perusahaan telekomunikasi berskala besar, menjadi delapan perusahaan yang lebih
kecil.
4) Undang-undang antipakat mencegah perusahaan-perusahaan untuk mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka dalam cara-cara yang menjadikan pasar kurang kompetitif.

Terkadang, perusahaan-perusahaan melakukan merger bukan untuk mengurangi


kompetisi, tetapi untuk mengurangi biaya-biaya dengan cara membuat produksinya lebih
efisien, yaitu dengan bersatu melakukan merger.
B. Regulasi
Untuk menghadapi masalah akibat monopoli bisa dengan mengatur perilaku para
pelaku monopoli. Biasanya untuk menangani monopoli alamiah seperti perusahaan air dan
listrik. Perusahaan - perusahaan ini tidak diizinkan untuk mengenakan menetapkan harga
semau mereka tetapi pemerintahlah yang mengatur harga barang yang mereka jual.
. Namun, ada dua masalah jika menetapkan sistem regulasi harga berdasarkan biaya
marginal :
1) Jika para regulator ingin membuat harga sama dengan biaya marginal, maka harga
akan lebih kecil daripada biaya total rata rata, dan perusahaan ini akan merugi.
Daripada merugi karena harga jual barang sangat rendah, pelaku monopoli akan
memilih untuk keluar dari industri. Para regulator dapat merespons masalah dengan
cara menyubsidi si pelaku monopoli.
2) Masalah kedua adalah bahwa hal ini tidak memberikan insentif kepada si pelaku
monopoli untuk menekan biaya-biaya. Masing-masing perusahaan dalam pasar yang
kompetitif mencoba menekan biaya-biaya mereka karena biaya yang lebih rendah
berarti keuntungan yang lebih tinggi. Namun, jika suatu monopoli teregulasi
mengetahui bahwa para regulator akan mengurangi harga meskipun biaya-biayanya
turun, maka si pelaku monopoli tidak akan mendapatkan keuntungan dari ditekan
turunnya biaya-biaya tersebut.
Pada praktiknya, para regulator mengatasi masalah ini dengan memberikan
wewenang kepada pelaku monopoli untuk mengambil sebagian manfaat dari biaya
yang lebih rendah dalam bentuk keuntungan yang lebih tinggi, suatu praktik yang
sudah bukan merupakan regulasi harga berdasarkan biaya marginal.
C. Kepemilikan Publik

Kebijakan ketiga yang digunakan pemerintah untuk mengatasi monopoli adalah


kepemilikan publik. Artinya, alih-alih mengatur monopoli alamiah yang dijalankan oleh
perusahaan swasta, pemerintah dapat menjalankan monopoli itu sendiri. Para ekonomi
biasanya lebih memilih monopoli alamiah milik swasta daripada milik publik. Alasannya
adalah bagaimana kepemilikan perusahaan tersebut memengaruhi biaya-biaya produksi.
D. Tidak Melakukan Apa-Apa
Setiap kebijakan untuk mengatasi atau mengurangi masalah akibat monopoli
memiliki kelemahannya masing-masing. Menurut George Stigler, adakalanya pemerintah
lebih baik tidak melakukan apa-apa.
menentukan peran perekonomian yang pantas tepat bagi pemerintah dalam
perekonomian membutuhkan penilaian yang bersifat politis selain juga ekonomis

Anda mungkin juga menyukai