MONOPOLI
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan
perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Atau bisa disebut suatu pelaku usaha atau penjual yang menjadi pusat kekuatan ekonomi yang
mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pasar atas barang dan jasa tertentu sehingga
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.Karena
monopoli adalah produsen utama di pasarnya, monopoli menghadapi kurva permintaan yang
menurun (kemiringan negatif) untuk barang-barangnya. Saat monopoli meningkatkan
produksinya 1 unit, harga barangnya akan turun, sehingga akan menurunkan jumlah pendapatan
yang diperoleh dari keseluruhannya unit yang diproduksi. Hasilnya, pendapatan marginal
monopoli selalu berada di bawah harga barangnya.
Seperti juga perusahaan kompetitif, suatu perusahaan monopoli memaksimalkan keuntungan
dengan cara memproduksi barang dengan jumlah yang menyeimbangkan pendapatan marginal
dengan biaya marginal. Monopoli ini kemudian memilih harga berdasarkan jumlah barang yang
diminta. Tidak seperti perusahaan kompetitif, harga suatu barang dari perusahaan monopoli
melebihi pendapatan marginalnya, sehingga harganya melebihi biaya marginalnya.
Monopoli memberlakukan harga di atas biaya marginalnya, sebagian konsumen yang
menghargai barang di atas biaya produksinya tidak akan membelinya. Hasilnya, timbullah
kerugian beban baku yang sama dengan kerugian beban baku akibat pajak.
Sebuah perusahaan disebut monopoli (monopoly) jika perusahaan itu adalah satu satunya penjual
suatu barang dan jika barang tersebut tidak ada barang substitusinya.
Ciri ciri monopoli
Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
Tidak memiliki barang pengganti yang mirip
Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
Dapat mempengaruhi penentuan harga
Promosi iklan kurang diperlukan
Penyebab dasar munculnya monopoli adalah hambatan untuk masuk yaitu suatu monopoli terus
menjadi pemain tunggsl di pasarnya sehingga perusahaan lain tidak mampu masuk dan bersaing
ke pasar tersebut. Hambatan ini timbul akibat tiga hal utama :
1) Monopoli atas sumber daya : Suatu sumber daya utama hanya dimiliki oleh satu
perusahaan.
2) Peraturan pemerintah : Pemerintah memberikan hak eksklusif kepada satu perusahaan
untuk membuat barang atau jasa tertentu.
3) Proses produksi : Satu perusahaan dapat memproduksi keluaran dengan biaya yang lebih
rendah daripada kebanyakan produsen lainnya.
Perusahaan kompetitif menjual sebanyak yang ia bisa pada tingkat harga ini, kurva
permintaan berupa garis horizontal seperti gambar a. Karena perusahaan kompetitif menjual
barang yang memiliki banyak substitusi sempurna lainnya, kurva permintaan perusahaan di
pasar ini bersifat elastis sempurna.
Perusahaan monopoli, karena satu-satunya produsen di pasarnya kurva permintaannya
adalah kurva permintaan pasar. Oleh karena itu, kemiringan kurva permintaan bagi si
pemonopoli adalah negatif atau menurun. Jika pemonopoli menaikkan harga barangnya,
pembelian barang itu akan menurun. Dari sudut pandang yang berbeda, jika pemonopoli
mengurangi jumlah output, harga keluaran akan meningkat.
B. Pendapatan Monopoli
Pendapatan marginal pemonopoli selalu kurang dari harga barang yang dijualnya.
Pendapatan marginal lebih kecil daripada harga karena monopoli menghadapi kurva
permintaan yang menurun (kemiringan negatif). Untuk meningkatkan jumlah yang terjual,
perusahaan monopoli harus menurunkan harga barang yang dijualnya pada seluruh pelanggan.
Pendapatan marginal untuk monopoli sangat berbeda dengan pendapatan marginal untuk
perusahaan kompetitif. Ketika suatu monopoli menaikkan jumlah penjualan barangnya,
terjadi dua dampak pada pendapatan total (P×Q) :
Efek keluaran : Semakin banyak keluaran/ produk yang dijual maka Q lebih tinggi
sehinggal cenderung meningkatkan pendapatan total.
Efek harga : Harga akan turun, P lebih rendah, cenderung menurunkan pendapatan total.
Oleh karena suatu perusahaan kompetitif dapat menjual berapapun jumlah barang yang
dikehendakinya pada harga pasar; efek harga tidak terjadi. Ketika perusahaan kompetitif
meningkatkan produksinya sebesar 1 unit, harga pasar tidak berubah dan pendapatan yang
sebelumnya dari perusahaan tersehut tidak berkurang. Artinya, karena perusahaan kompetitif
adalah penerima harga, pendapatan marginalnya sama dengan harga jual barangnya.
Sebaliknya, ketika suatu monopoli meningkatkan produksinya sebesar 1 unit, harganya harus
diturunkan untuk setiap unit yang dijualnya dan pemotongan harga ini mengurangi pendapatan
pada unit unit yang telah dijualnha. Hasilnya, pendapatan marginal suatu monopoli lebih kecil
daripada harga barang yang dijualnya.
C. Maksimalisasi Keuntungan
Gambar di atas menunjukkan kurva permintaan, kurva pendapatan marginal, dan kurva-
kurva biaya untuk suatu perusahaan monopoli.
Kurva permintaan untuk mendapatkan harga yang akan mendorong konsumen membeli
barang sejumlah tersebut (titik B). Jumlah yang memaksimalkan keuntungan pelaku monopoli
ditentukan oleh perpotongan antara kurva pendapatan marginal dan kurva biaya marginal (titik
A) dimana pendapatan marginal sama dengan biaya marginal.
Pendapatan marginal dari perusahaan kompetitif sama dengan harganya, sedangkan
pendapatan marginal untuk monopoli kurang dari harganya.
Untuk perusahaan kompetitif : P = MR = MC
Untuk perusahaan monopoli : P > MR = MC
Keuntungan Monopoli
Keuntungan = TR – TC
Atau dapat ditulis sebagai
Keuntungan = (TR/Q – TC/Q) × Q
TR/Q adalah pendapatan rata rata, yang sama dengan harga (P), dan TC/Q adalah biaya
total rata rata (ATC). Dengan demikian,
Keuntungan = (P-ATC) × Q
Tinggi kotak (BC) adalah harga dikurangi biaya total rata rata, P-TC, yang sama dengan
keuntungan per unit yang terjual. Lebar kotak (DC) adalah jumlah (Q) unit yang terjual.
Dengan demikian luas kotak BCDE merupakan keuntungan perusahaan monopoli.
2) Tiket Pesawat
Kursi-kursi di pesawat dijual pada harga-harga yang berlainan untuk hari hari
tertentu. Alasannya karena perusahaan penerbangan dapat membedakan antara
penumpang yang melakukan perjalanan bisnis dan penumpang yang melakukan
perjalanan pribadi. Penumpang yang melakukan perjalanan bisnis mempunyai
kerelaan untuk membayar dengan harga yang lebih tinggi. Sebaliknya, seseorang yang
melakukan perjalanan pribadi memiliki kerelaan untuk membayar dengan harga lebih
rendah. Dengan demikian, perusahaan penerbangan dapat melakukan diskriminasi
harga dengan cara menjual tiket dengan harga yang lebih rendah atau lebih tinggi di
hari hari tertentu.