0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
46 tayangan1 halaman
Teori efek kumulatif menyatakan bahwa pesan media yang disampaikan berulang kali akan semakin mempengaruhi audiens. Elisabeth Noelle-Neumann berpendapat bahwa media tidak memiliki efek kuat secara langsung, namun efeknya akan terus meningkat seiring waktu. Menurut teori ini, pandangan mayoritas dapat menguasai diskusi publik melalui media, sementara pandangan minoritas cenderung diam dan terintimidasi.
Teori efek kumulatif menyatakan bahwa pesan media yang disampaikan berulang kali akan semakin mempengaruhi audiens. Elisabeth Noelle-Neumann berpendapat bahwa media tidak memiliki efek kuat secara langsung, namun efeknya akan terus meningkat seiring waktu. Menurut teori ini, pandangan mayoritas dapat menguasai diskusi publik melalui media, sementara pandangan minoritas cenderung diam dan terintimidasi.
Teori efek kumulatif menyatakan bahwa pesan media yang disampaikan berulang kali akan semakin mempengaruhi audiens. Elisabeth Noelle-Neumann berpendapat bahwa media tidak memiliki efek kuat secara langsung, namun efeknya akan terus meningkat seiring waktu. Menurut teori ini, pandangan mayoritas dapat menguasai diskusi publik melalui media, sementara pandangan minoritas cenderung diam dan terintimidasi.
Dalam tahun-tahun belakangan ini beberapa sarjana komunikasi massa telah
meninggalkan teori minimalis dan membangkitkan kembali teori powerful effects, walau dengan sedikit perubahan untuk menghindari model jarum suntik yang terlampau sederhana. Sarjana Jerman Elisabeth Noelle-Neumann, tokoh dari aliran ini, menyimpulkan bahwa media tidak punya efek langsung yang kuat tetapi efek itu akan terus menguat seiring dengan berjalannya waktu. Teori cumulative effects (efek kumulatif) menyatakan bahwa tidak ada yang bisa menghindari media, karena sudah menyebar ke mana-mana, atau pesan media. Pesan yang berlebihan ini terus dibawa sampai ke rumah. Untuk menguatkan teorinya, Noelle-Neumann mengutip kampanye advertising media yang mengirimkan pesan yang sama berkali-kali. Tak ada iklan yang hanya muncul sekali. Bahkan dalam berita pun ada redundansi, di mana semua media mengarahkan perhatiannya kepada kejadian yang sama.
Teori cumulative effects Noelle-Neumann memberikan implikasi yang
menggelisahkan. Dia mengatakan bahwa media, yang walaupun tampak beragam, justru mengurangi keragaman pertimbangan publik terhadap suatu isu. Noelle-Neumann mendasarkan pengamatannya pada psikologi manusia. Menurutnya, orang yang merasa menganut sudut pandang mayoritas akan berbicara dengan lantang. Klaim mereka akan memperoleh kredibilitas dan menjadi dominan jika disampaikan melalui media, walau klaim itu belum tentu dominan. Sementara itu, kata Noelle-Neumann, orang yang mengangap bahwa mereka termasuk menganut sudut pandang minoritas akan cenderung tidak banyak bicara, atau bahkan membisu. Hasilnya adalah pandangan dominan dapat membesar melalui media dan menjadi pandangan bersama tanpa dipahami secara kritis.
Untuk menunjukkan teorinya yang menarik ini, Noelle-Neumann menciptakan model
spiral kekerasan, di mana pandangan minoritas diintimidasi agar bungkam. Model Noelle- Neumann menimbulkan keraguan terhadap konsep libertarian yang menyatakan bahwa media menyediakan tempat di mana ide-ide yang saling berkonflik akan bertarung secara adil, dan semua ide itu mendapat perhatian yang setara.
Donald Winnicott di milenium baru: Strategi, prinsip, dan model operasional yang mendasari pemikiran Donald Winnicott dan teori-teori perkembangan manusia
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya