Anda di halaman 1dari 3

Metode Menyikat gigi

Metode menyikat gigi adalah cara yang umum diajarkan untuk membersihkan deposit lunak pada
permukaan gigi dan gusi merupakan tindakan preventif dalam menuju keberhasilan dan
kesehatan rongga mulut yang optimal (Putri, dkk 2011). Dalam penyikatan gigi hal-hal yang
harus diperhatikan sebagai berikut:
1) Tingkat penyikatan gigi harus dapat memberikan semua permukaan gigi dan gusi secara
efisien terutama daerah saku gusi dan interdental;
2) Pergerakan sikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan gusi dan abrasi gigi;
3) Teknik penyikatan harus sederhana, tepat, dan efisien waktu (Putri, 2011).2
Metode menyikat gigi menurut Pratiwi (2009) adalah sebagai berikut 1.
1.MetodeVertikalMetode vertikal dilakukandengan kedua rahang tertutup, kemudia permukaan
bukal gigi disikat dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Untuk permukaan lingual dan palatinal
dilakukan gerakan yang sama dengan mulut terbuka.b.MetodeHorizontalPermukaan bukal dan
lingual disikat dengan gerakan ke depan dan ke belakang. Untuk permukaan oklusal gerakan
horizontal yang sering disebut “scrub brush technic” dapat dilakukan dan terbukti merupakan
cara yang sesuai dengan bentuk anatomis permukaan oklusal.
2. Metoderollmerupakan cara yang paling sering dianjurkan karena sederhana tetapi efisien dan
dapat digunakan di seluruh bagian mulut. Bulu-bulu sikat ditempatkan pada gusi sejauh mungki
dari permukaan oklusal dengan ujung-ujung bulu sikat mengarah ke apeks dan sisi bulu sikat
digerakan perlahan-lahan melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang dari kepala sikat
bergerak dengan lengkungan. Pada waku bulu sikat melalui mahkota klinis, kedudukanya hampir
tegak lurus permukaan email. Gerakan ini didukung 8-12 kali setiap daerah dengasistemis
sehingga tidak ada yang terlewat.d.Metode kombinasiMenurut Pratiwi (2009), secara umum
disimpulkan bahwa cara menyikat gigi yang paling efektif adalah dengan mengkombinasikan
metode-metde tersebut atau yang disebut dengan metode kombinasi.
3. Metodekombinasi tersebu meliputi:1)Pada gerakan vertikal,bulu sikat diletakan tegak lurus
dengan permukaan fasial gigi dan digerakan dari atas ke bawah atau sebaliknya. Gerakan ini
dilakukan di daerah permukaan fasial gigi dari depan sampai belakang. Gerakan
vertikalbertujuan melepaskan sisa makanan yang terselip diantara lekukan permukan gigi dan
antara gigi dengan gusi. Gerakan vertikal juga dilakukan pada permukaan dalam gigi yaitu
permukaan palatal pada gusi atas dan lingul pada gigi bawah.2)Gerakan horisontaldilakukan
pada permukaan kunyah pada gii geraham (premolar dan molar). Bulu sikat digerakan maju
mundur secara berulang-ulang3)Gerakan memutar dilakukan pada permukaan fasial gigi atas
sampai bawah dari belakang kiri, ke belakang dan kanan. Setelah ini dilakukan penyikatan pada
lidah di seluruh permukaanya, terutama bagian atas lidah. Pada umumnya gerakan pada lidah
adalah dari pangkal lidah sampai ujung lidah.1

1. Pratiwi, D. (2009). Gigi Sehat dan Cantik Perawatan Praktis Sehari-hari. Edisi ke 1.
Jakart: Penerbit Buku Kompas.
2. Putri, M. H., Herijuliani, E., Nurjannah H. 2011. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan
Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
WAKTU DAN FREKUENSI MENYIKAT GIGI
umumnya, dokter gigi selalu menganjurkan pasien untuk menyikat giginy segera setelanh
makan. Amencan Dental Atscocation (ADA) memodilkasi permyataan ini dengan
menyatakan batiwa pasien harus menyikat gigi secara teratur, minlmal 2 kali sehari yaitu
pagi hari setelah sarapan dan sebelum tidur malam. Hasil penelitan menunjukkan bahwa plak
disingkirkan setiap hari secara sempurna, maka tidak akan menimibulkan efek pada ronga
mulut. Oleh karena hanya sedikit orang yang bisa menyingkirkan plak secara sempurna,
maka perlu tetap pembersihan sulkus sebagai kontrol terhadap penyakit periodontal dan lebih
sering menggunakan pasta yang mengandung fluor untuk mengontrol karies, Waktu menykat
gigi pada setiap orang tidak sama, bergantung pada betberapa faktor sepert kecenderungan
seseorang terhadap plak
dan debris, ketramplan menyikat gigi, dan kemampuan salivanya membersinkan sisa-sisa
makanan dan debris, Hanya setelah pasien berulangkali menyikat gigi dengan diawasi
oleh tenaga profeslional, maka baru dapat ditentukan berapa kali sebaiknya orang
tersebut menggosok gigi. Biasanya, rerata lama menylkat gigl adalah kira-kira 1 ment,
walaupun demikian ada juga yang melaporkan 2-2,5 menit, Penentuan waktu ini tidak
bisa sama pada setiap orang terutama pada orang yang sangat memerlukan program
kontrol plak. Yang penting dingat bahwa sebaiknya pasien diberitahu urut-urutan
menylkat gigi. Blasanya dimulai darl bagian distal gigi paling belakang rahang atas dan
kemudian permukaan oklusal dan insisalnya sampai seluruh permukaan gigi dil rahang
sebelahnya tercakup. Hal yang sama dilakukan pada rahang bawah.3
EVALUASI KLINIS MENYIKAT GIGI
Bahan pewarna (disclosing agenc) dapat digunakan untuk mengevaluasi
pembersihan gigi yang sudah dillakukan, Hartzell (1930) adalah orang pertama yang
menganjurkan untuk menggunakan bahan pewarna, seperti yang dinyatakannya di Juma!
of the American Dental Association. Bahan pewarna yang biasa digunakan adalah lodine,
mercurochrome, bahan pewarna makanan, dan bismarck brown, Ada juga larutan fuchsin
dan ertrosin, tapi tidak dianjurkan lagl karena terbukti bersifat karsinogenik. Bahan
pewarna ada yang berbentuk calran atau tablet, Keduanya bila digunakan, harus ditahan
di dalam mulut selama 15-30 detik baru dibuang. Blla bahan pewarna Inl digunakan oleh
pasien di rumah, dapat berguna sebagal evaluasi diri agar program kontrol plak yang
dilakukan lebih efektif.
permukaan Iingualnya,
Waktu dan frekuensi menylkat gigi.3
3. Pintauli S dan Hamada T. Menuju Gigi dan Mulut Sehat. Skripsi. Medan: USU, 2008: 92

Anda mungkin juga menyukai