Anda di halaman 1dari 4

1.

Rencana perawatan
Jawab :

Sumber : insisiva dental journal 7 (2) 2018

Avulsi gigi 11:


 Emergency visit 
Tujuan dari emergency visit (tindakan darurat) adalah untuk mereplantasi gigi
dengan kerusakan selyang seminimal mungkin karena akan menyebabkan inflamasi
dan memaksimalkan jumlah sel ligamenperiodontal yang memiliki potensi untuk
meregenerasi dan memperbaiki kerusakan pada permukaanakar (Trope, 2002).

 Diagnosis and Treatment Planning 


Pemeriksaan gigi yang avulsiSuatu media khusus yang dapat digunakan untuk
menyimpan gigi sebelum direplantasi adalahHank’sBalanced Salt Solution
(HBSS).Media ini terbukti dapat mempertahankan vialbilitas serabut
periodontaldalam jangka waktu yang lama. Selain itu dapat juga digunakan
susu atau salin fisiologis (Trope,2002).

 Pemeriksaan Soket dan Tulang Alveolar 


Pemeriksaan soket dilakukan untuk meyakinkan bahwa kondisinya masih bagus
dan memungkinkanuntuk dilakukan replantasi. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan cara menekan (palpasi) padapermukaan fasial dan palatal dari soket.
Selanjutnya, soket dibersihkan dengan larutan salin dan ketikagumpalan darah dan
debris yang berada di dalamnya sudah bersih, periksa dinding soket
apakahterjadi abses atau kolaps. Penting juga dilakukan pemeriksaan tulang
alveolar untuk mengetahuiapakah terjadi fraktur atau tidak (Trope, 2002).
Dianjurkan pula untuk melakukan pemeriksaan radiografis pada soket dan daerah
sekitarnya, termasuk jaringan lunak.Three vertical angulationdiperlukan untuk
mendiagnosis fraktur horizontal pada akargigi (Trope, 2002
Tahap2 nya :
 Setelah lepas, langsung ambil gigi tersebut dan bersihkan.
 Saat mengambil gigi, hanya pegang mahkotanya saja dan jangan menyentuh akar
giginya.
 Setelah bersih, letakkan gigi kembali ke tempatnya semula dalam rongga mulut.
 Kemudian gigit kain dengan gigi yang copot itu agar gigi bisa bertahan di posisi
tersebut.
 Setelah itu, temui dokter gigi secepatnya. Gigi avulsi termasuk kondisi darurat medis
gigi yang harus segera ditangani.
o Jika Anda tidak bisa memasukkan kembali gigi ke posisi semula, rendam gigi
dalam susu dan segera kunjungi dokter gigi sambil membawa gigi tersebut.
Semakin cepat pengembalian gigi dilakukan, semakin baik juga tingkat
keberhasilannya.Saat sampai di dokter gigi dan jika Anda telah berhasil
mengembalikan gigi di posisi semula, dokter akan memeriksa apakah posisi
sudah tepat dengan melihatnya secara langsung maupun dengan menggunakan
foto rontgen.
o Apabila posisi sudah benar, dokter akan melakukan
prosedur splinting. Splinting adalah suatu perawatan di mana gigi yang terlepas
akan diikatkan menggunakan bahan dari kawat atau serat khusus dengan gigi-
gigi di sebelahnya yang masih kuat. Langkah ini bertujuan menahan posisi gigi
yang sempat copot selama masa penyembuhan.

Fraktur gigi 21:


Perawatan yang dilakukan pada fraktur yang mengenai pulpa, diusahakan dapat
mempertahan-kan vitalitas pulpa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
perawatan fraktur mengenai pulpa, yakni besarnya pulpa yang terbuka, vitalitas pulpa,
lamanya pulpa terbuka, derajat pembentukan akar dan kemungkinan mahkota untuk
dapat direstorasi. Alternatif perawatan yang dapat dilakukan, yaitu pulpotomi, parsial
pulpotomi dan pulpektomi.

Perawatan yang dapat dilakukan pada gigi patah tanpa melakukan pencabutan
 Menempel patahan gigi (gluing)
Dengan menggunakan lem khusus, dokter gigi dapat menempelkan kembali
potongan gigi yang patah ke gigi asalnya.
 Bonding
Dokter gigi juga bisa menggunakan resin atau bahan khusus untuk memperbaiki gigi
patah. Pertama-tama, permukaan gigi digosok dengan cairan atau gel. Selanjutnya,
potongan gigi ditempel menggunakan bahan perekat khusus gigi dan resin yang
sewarna dengan gigi. Setelah terlihat seperti gigi alami, bahan tersebut akan
dikeraskan dengan sinar ultraviolet.
 Filling
Jika yang patah hanya sepotong kecil lapisan pelindung (enamel) gigi, dokter dapat
memperbaiki kerusakan dengan menambal gigi.
 Crown gigi
Jika gigi yang patah berukuran besar atau rusak parah, dokter dapat menutup gigi
yang masih menempel di gusi dengan crown gigi. Namun, jika tidak memungkinkan
untuk dipertahankan, dokter mungkin akan menawarkan untuk mencabut gigi yang
patah dan melakukan pemasangan implan gigi.
 Veneer gigi
Dokter gigi juga bisa memperbaiki gigi patah dengan veneer, sehingga gigi tampak
utuh kembali. Lapisan yang menutupi seluruh gigi ini dapat terbuat dari porselen
yang sewarna dengan gigi atau bahan resin komposit.
 Perawatan saluran akar gigi
Jika gigi yang patah cukup besar dan membuat pulpa (bagian gigi yang berisi saraf
dan pembuluh darah) terlihat, dokter akan menyarankan prosedur perawatan saluran
akar gigi. Ini dilakukan agar bakteri dari mulut tidak dapat masuk dan menginfeksi
pulpa. Segera pergi ke dokter gigi atau instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit
terdekat jika mengalami gigi patah. Bila cepat ditangani, kerusakan gigi permanen
dan risiko komplikasi, seperti sakit gigi atau infeksi, dapat dicegah. Setelah itu,
jangan lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan gigi sesuai anjuran dokter gigi.

Setelah gigi diberikan perawatan, apakah tindakan yang diperlukan untuk menjaga gigi
tersebut :
 Gigi patah yang sudah dikembalikan ke bentuk semulanya harus dirawat terus,
karena gigi tersebut berisiko untuk patah kembali.
 Utamanya, hindari tekanan berlebih pada gigi. Jangan mengunyah makanan keras
dalam beberapa hari pertama setelah perawatan. Sebisa mungkin hindari aktivitas
yang dapat menyebabkan cedera pada bagian mulut dan gigi.
 Setelah perawatan di dokter, Anda juga tetap harus menjaga kebersihan gigi dengan
menggosok gigi dengan benar dan berkumur dengan obat kumur dua kali sehari.
Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi sekitar 3-6 bulan
setelah kejadian untuk melihat kondisinya.

Anda mungkin juga menyukai