Perawatan Segera Paska Henti Jantung
Perawatan Segera Paska Henti Jantung
Perawatan paska-henti jantung secara sistematis setelah kembalinya sirkulasi spontan (ROSC) dapat
meningkatkan tingkat keselamatan pasien dengan kualitas hidup yang baik. Sebagian besar kembatian terjadi
dalam waktu 24 jam pertama sejak terjadinya henti jantung. Perawatan paska-henti jantung mampu menurunkan
mortalitas dini akibat ketidakstabilan hemodinamik dan morbiditas serta mortalitas lanjut akibat kegagalan
multi organ dan cedera otak.
Sebuah sistem perawatan multidisiplin, terstruktur, dan komprehensif harus diterapkan secara konsisten untuk
penanganan pasien paska-henti jantung. Program tersebut meliputi intervensi hipothermia terapeutik terstruktur;
optimasi hemodinamik dan pertukaran udara; reperfusi koroner segera jika diindikasikan untuk pengembalian
aliran darah koroner melalui intervensi koroner perkutan (PCI); pengendalian glikemik; dan pengkajian
diagnosis, manajemen. dan prognosis neurologikal.
Meskipun penggunaan oksigen 100% digunakan selama resusitasi awal, klinisi harus mentitrasi oksigen
terinspirasi sampai pada tingkat minimal yang dibutuhkan untuk mencapai saturasi oksigen arterial ≥ 94% agar
toksisitas oksigen dapat dihindari. Hiperventilasi juga harus dihindari karena dapat menyebabkan gangguan
hemodinamik seperti peningkatan tekanan intrathorakal dan penurunan curah jantung. Penurunan PaCO2 akibat
hiperventilasi juga secara langsung dapat menurunkan aliran darah serebri. Ventilasi dapat dimulai dengan
frekuensi napas 10-12 kali per menit lalu dititrasi sampai mencapai PETCO2 35-40 mmHg dan PaCO2 40-45
mmHg.
Obati Hipotensi (TDS < 90 mmHg) (3)
Klinisi harus mengkaji tanda-tanda vital dan memonitor terjadinya aritmia rekuren. Pengawasan EKG kontinyu
dilakukan setelah ROSC, selama pemindahan pasien, dan selama perawatan di ICU sampai tercapainya
kestabilan. Akses intravena dipastikan terpasang dan berfungsi baik jika sebelumnya belum dipasang. Akses
intraossea yang terpasang saat resusitasi juga harus diganti dengan akses IV. Jika pasien hipotensif (tekanan
darah sistolik < 90mmHg), bolus cairan dipertimbangkan. Cairan dingin dapat diberikan jika direncanakan
melakukan hipothermia terapeutik. Infusan obat vasoaktif seperti dopamin, epinefrin atau norepinefrin dapat
mulai diberikan jika diperlukan dan dititrasi sampai mencapai tekanan darah sistolik minimal ≥ 90 mmHg atau
tekanan arteri rerata ≥ 65 mmHg