Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI)

Vol. xx, No. x. xxxxxxx (diisi editor)


e-ISSN : 2722-130

KONSEP APLIKASI SISTEM INFORMASI KULINER KHAS


SURABAYA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN
PRINSIP DESIGN THINGKING

Sumiati Ratna Sari1), Moch Hawin Hamami2)

nanasari0799@gmail.com 1) , 2)hawin.hamami@gmail.com
1
Department of Informatics, UPN “Veteran” Jawa Timur
2
Department of Informatics, UPN “Veteran” Jawa Timur

Abstrak

Design thinking adalah satu metode baru dalam melakukan proses desain. Desain
Thinking merupakan metode penyelesaian masalah yang berfokus pada pengguna atau
user. Salah satu inovasi dalam perkembangan teknologi yang ada pada saat ini, di dunia
kuliner kita bisa memanfaatkan sebuah website untuk memasarkan bisnis yang dijalani
agar usaha yang dilakukan bisa cepat sampai terdengar kepada masyarakat umum. Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk memudahkan masyarakat dan pecinta kuliner
yang ingin mencari tahu mengenai kuliner khas Surabaya tanpa harus susah payah
mencari informasi kemana dan kepada siapapun. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan design thinking sebagai
pendekatan dan juga proses berfikir dalam menemukan konsep dari sebuah aplikasi.
Selain itu, terdapat 5 tahapan dlam design thinking, yaitu emphatise, define, ideate,
prototype dan test. Aplikasi system informasi kuliner khas Surabaya berbasis web adalah
aplikasi yang dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai kuliner khas
Surabaya kepada masyarakat umum dan pecinte kuliner dengan mudah dan cepat.
Dengan menggunakan desain pemikiran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, maka produk dapat didefinisikan dengan baik dan konsep keseluruhan dapat
ditampilkan.

Kata Kunci : Aplikasi kuliner berbasis web; design thinking

1. PENDAHULUAN
Di masa sekarang perkembangan teknologi ke arah digital berkembang
semakin pesat. Hal ini dikarenakan teknologi telah menjadi alat yang dapat
membantu sebagian besar kebutuhan manusia, digunakan untuk mempermudah
dalam melakukan tugas dan pekerjaan apapun, sehingga peran teknologi itulah
yang membawa manusia memasuki era digital seperti yang ada di masa sekarang.
Inovasi-inovasi dalam bidang teknologi dilakukan karena terjadinya perubahan
secara terus-menerus seperti, adanya perubahan ekonomi, politik, sosial, iklim
hingga perubahan dalam lingkungan persaingan bisnis.
Salah satu perkembangan teknologi dibidang kuliner, yaitu dengan
mundulnya berbagai aplikasi baik berbasis android maupun website yang
berisikan berbagai macam info mengenai kuliner. Antusias masyarakat dalam
dunia kuliner saat ini sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan makanan tidak lagi
hanya dianggap sekedar memenuhi kebutuhan gizi saja, makanan telah menjadi
suatu objek rekreasi atau hiburan yang dapat menghilangkan stress akan pekerjaan
bagi sebagian masyarakat (Gofur, 2012). Berkaitan hal itu, memberikan informasi

1
Konsep Aplikasi Sistem Informasi Kuliner Khas Surabaya Berbasis Web dengan Menggunakan
Prinsip Design Thinking

kuliner sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat umum dan terutama untuk pecinta
kuliner.
Dengan menggunakan design thinking sebagai pendekatan dan juga proses
berpikir dalam menemukan konsep dari sebuah aplikasi, maka muncullah konsep
mengenai aplikasi yang berbasis web yaitu “Aplikasi sistem informasi kuliner
khas Surabaya berbasis web” merupakan aplikasi yang berisikan informasi
tempat, menu kuliner, harga, dan promo yang tersedia. Tujuan dari aplikasi ini
dibuat untuk mempermudah dalam mencari informasi berkaitan dengan kuliner
khas Surabaya.

2. KAJIAN LITERATUR
Design Thinking
Desain melibatkan perilaku yang ditargetkan untuk tujuan tertentu dan
untuk menciptakan solusi. Tujuan dari desain mungkin untuk menyelesaikan
masalah yang memengaruhi satu atau banyak orang. Dalam bidang desain,
desain tidak dilihat sebagai hak prerogatif dari beberapa orang terpilih.
Sebaliknya, Lawson (2006) mengatakan “kita semua dapat, dan melakukan,
mendesain dan bahwa kita dapat belajar merancang dengan lebih baik”
(Matthews & Wringley, 2017). Menurut Brown (2009), design thinking atau
pemikiran desain dapat digambarkan sebagai “suatu disiplin yang
menggunakan kepekaan dan metode perancang untuk mencocokkan
kebutuhan orang dengan apa yang layak secara teknologi dan apa yang dapat
diubah oleh strategi bisnis menjadi nilai pelanggan dan peluang pasar”.
Lockwood (2010) menyebutkan bahwa pada umumnya design thinking
disebut sebagai “menerapkan sensibilitas dan metode desainer untuk
pemecahan masalah, tidak peduli apa masalahnya metodologi untuk
pemecahan masalah dan pemberdayaan”. Baru-baru ini, pemikiran desain
telah beralih dari desain produk dan proses ke faktor kunci dalam strategi
perusahaan (Matthews & Wringley, 2017).

Tahapan dalam Design Thinking


Design thinking sangat berguna dalam mengatasi masalah yang kompleks
dengan memahami dan memperhatikan kebutuhan manusia yang terlibat.
Terdapat lima tahap model yang diusulkan oleh Institut Desain Hasso-Plattner
di Stanford (d.school) (Lawson, 2006). Lima tahap design thinking, yaitu
emphatize, define, ideate, prototype, dan test. Berikut ini penjelasannya.
1) Emphatize (Empati). Pada tahap ini ketika sudah mengetahui user atau
pengguna yang akan dituju, maka seorang desainer perlu mengetahui
pengalaman, emosi, dan situasi dari si pengguna. Mencoba menempatkan
diri sebagai pengguna sehingga dapat benar-benar memahami kebutuhan
pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan wawancara,
observasi kehidupan pengguna, dan cara lainnya.
2) Define (Penentuan). Setelah desainer mengerti kebutuhan pengguna, maka
desainer perlu menggambarkan sebuah ide atau pandangan user yang akan
menjadi dasar dari produk atau aplikasi yang akan dibuat. Hal ini dapat
dilakukan dengan membuat list kebutuhan user dan menggunakan
pengetahuan mengenai kondisi yang sedang terjadi.
3) Ideate (Proses Kreatif). Pada tahap ini ide yang sudah ada sebelumnya
maka perlu langsung diimplementasikan dalam sebuah aplikasi atau

Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. xx, No. x. xxxxxxx (diisi editor) |2
Konsep Aplikasi Sistem Informasi Kuliner Khas Surabaya Berbasis Web dengan Menggunakan
Prinsip Design Thinking

produk uji coba. Perlu dihasilkan sebuah produk nyata dan kemungkinan
skenario penggunaan.
4) Test (Uji Coba). Dari produk atau aplikasi uji coba yang sudah dibuat,
maka akan dilakukan sebuah percobaan dengan pengguna. Dari
pengalaman pengguna dalam menggunakan produk uji coba, maka akan
didapatkan masukkan untuk membuat produk yang lebih baik dan
melakukan perbaikan pada produk yang ada.

3. METODOLOGI
Metode ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif
merupakan label yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk studi yang bersifat
deskriptif. Metode ini telah diidentifikasi sebagai hal yang penting dan sesuai untuk
pertanyaan penelitian yang difokuskan kepada menemukan siapa, apa, dan dimana suatu
peristiwa atau pengalaman dan mendapatkan wawasan mengenai fenomena yang kurang
dipahami. Deskripsi kualititaif adalah tujuan yang sesuai ketika deskripsi langsung dari
suatu dari fenomena yang diinginkan atau informasi dicari untuk mengembangkan dan
memperbaiki kuisioner atau intervensi. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif
deskriptif dengan menggunakan metode eksploratif, yang merupakan suatu metode yang
berusaha untuk menjelajah atau menggambarkan apa yang terjadi termasuk siapa, kapan,
dimana atau yang berhubungan dengan karakteristik suatu gejala atau masalah sosial,
baik berupa pola, bentuk, ukuran, hingga distribusi (Silalahi, 2006).
Peneliti menggunakan design thinking sebagai pendekatan maupun proses
berpikir dalam menemukan sebuah konsep aplikasi dan penelitian ini bertujuan
untuk mengimplementasikan design thinking dalam membangun sebuah konsep
aplikasi yang inovatif. Design thinking memiliki lima tahapan, yaitu empathize,
define, ideate, prototype, dan test. Namun, pada penelitian ini peneliti hanya
membatasi sampai pada tiga tahap saja. Berikut ini merupakan tahapan tahapan
penelitiannya, yaitu:
1) Emphatize (Empati). Pada tahap ini ketika sudah mengetahui user atau
pengguna yang akan dituju, maka seorang desainer perlu mengetahui
pengalaman, emosi, dan situasi dari si pengguna. Mencoba
menempatkan diri sebagai pengguna sehingga dapat benar-benar
memahami kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan
melakukan wawancara, observasi kehidupan pengguna, dan cara
lainnya.
2) Define (Penentuan). Setelah desainer mengerti kebutuhan pengguna,
maka desainer perlu menggambarkan sebuah ide atau pandangan user
yang akan menjadi dasar dari produk atau aplikasi yang akan dibuat.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat list kebutuhan user dan
menggunakan pengetahuan mengenai kondisi yang sedang terjadi.
3) Ideate (Proses Kreatif). Pada tahap ini ide yang sudah ada sebelumnya
maka perlu langsung diimplementasikan dalam sebuah aplikasi atau
produk uji coba. Perlu dihasilkan sebuah produk nyata dan
kemungkinan skenario penggunaan.
4) Test (Uji Coba). Dari produk atau aplikasi uji coba yang sudah dibuat,
maka akan dilakukan sebuah percobaan dengan pengguna. Dari
pengalaman pengguna dalam menggunakan produk uji coba, maka
akan didapatkan masukkan untuk membuat produk yang lebih baik dan
melakukan perbaikan pada produk yang ada.

Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. xx, No. x. xxxxxxx (diisi editor) |3
Konsep Aplikasi Sistem Informasi Kuliner Khas Surabaya Berbasis Web dengan Menggunakan
Prinsip Design Thinking

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Emphatize
Pada masa sekarang dengan adanya teknologi sangat memudahkan manusia
dalam menjalani kehidupan sehari-harinya, teknologi sangat bermanfaat dalam
membantu mempermudah melakukan pekerjaan dengan waktu yang lebih
efisien. Dengan padatnya rutinitas atau jadwal seseorang maka teknologi
menjadi pilihan yang tepat dalam dunia kuliner. Banyak dari kita yang
memilih hal yang lebih efisien dalam menentukan pilihan makanan seperti
halnya mencari informasi mengenai kuliner terutama yang akan kita berikan
yaitu informasi mengenai kuliner khas Surabaya. Oleh karena itu dengan
adanya aplikasi sistem informasi kuliner khas Surabaya memberikan
kemudahan bagi mereka yang ingin mencari informasi kuliner khas Surabaya
dengan mudah, cepat dan efisien.

4.2. Define
Aplikasi system informasi kuliner khas Surabaya berbasis web adalah
aplikasi yang berisi informasi mengenai seputar kuliner khas Surabaya.
Aplikasi ini ditunjukkan kepada masyarakat umum dan khususnya bagi
para pecinta kuliner agar dengan mudah untuk mencari informasi
mengenai kuliner khas Surabaya. Dengan aplikasi berbasis web ini
sehingga semua elemen yang ingin menikmati kuliner khas Surabay tidak
perlu khawatir untuk susah payah dalam mencarinya.

4.3. Ideate
Tahapan ini merupakan tahapan untuk menghasilkan ide sehingga ide-ode
yang dihasilkan akan ditampung untuk menyelesaikan masalah yang telah
ditetapkan pada tahap sebelumnya. Proses ideate menghasilkan ide
konsep aplikasi sistem informasi kuliner khas Surabaya berbasis web,
penjelasannya sebagai berikut :
Proses penggunaan aplikasi sistem informasi kuliner khas Surabaya
berbasis web, yaitu :
a) Bagi admin disediakan halaman untuk login. Admin sendiri sebagai
pengelolah website.
b) Pada user, dalam menggunakan website langsung saja masuk ke
halaman website.
c) Di dalam website user bisa memilih menu yang tersedia.
d) Menu yang tersedia ada kategori makanan, lokasi, Promo makanan
dan contact penjual. Jika user memerlukan infomasi mengenai
makanan bisa memilih kategori, apabila ingin melihat lokasi tempat
makannya bisa memilih menu lokasi, melihat promo makanan bisa
memilih menu promo makanan dan jika user ingin menghubungi
contact penjual apabila kurang jelas mengenai informasi yang terkait
bisa memilih menu contact.

Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. xx, No. x. xxxxxxx (diisi editor) |4
Konsep Aplikasi Sistem Informasi Kuliner Khas Surabaya Berbasis Web dengan Menggunakan
Prinsip Design Thinking

5. KESIMPULAN
Dari penelitian diatas dapat disimpulkan, bahwa aplikasi sistem informasi
kuliner khas Surabaya berbasis web merupakan sebuah inovasi dalam dunia
kuliner. Aplikasi ini sendiri digunakan untuk mencari informasi mengenai
kuliner khas Surabaya dan diperuntukkan kepada masyarakat umum dan
khususnya pecinta kuliner. Penggunaan design thinking sebagai pendekatan
dan juga proses berpikir dalam menemukan konsep dari sebuah aplikasi,
membuat sebuah perancangan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga
aplikasi tersebut bisa digunakan untuk membantu mempermudah mencari
informasi mengenai kuliner khas Surabaya.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Indahsari, C. L.,& Sukoco, I.2020. Hasil dan Pembahasan Aplikasi Masak
Yuk! Dengan menggunakan prinsip Design Thinking. Organum: jurnal
saintifik manajemen dan akuntasi, 3(1),13-21.
[2] Swarnadwitya, Arvira.2020. Design Thinking: Pengertian, Tahapan dan
Contoh penerapannya. https://sis.binus.ac.id/2020/03/17/design-thinking-
pengertian-tahapan-dan-contoh-penerapannya/ (diakses tanggal 10
Desember 2020)
[3] Gofur, F. 2012. Rancang Bangun Aplikasi Resep Masakan Khas Indonesia
Berbasis Mobile Android pada Kelompok PKK di Kelurahan Lebak Gede
Bandung. Tesis(Diploma). Universitas Komputer Indonesia.
[4] Brown, T., & Wyatt, J. (2010). Design Thinking for Social Innovation.
Development Outreach 12(1), 29– 43. doi: https://doi.org/10.1596/1020-
797X_12_1_29

Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. xx, No. x. xxxxxxx (diisi editor) |5

Anda mungkin juga menyukai