Untuk menjaga validitas dan kredibilitas perusahaan termasuk informasi keuangan yang
menyertainya, diperlukan adanya pemeriksaan rutin. Pemeriksaan rutin ini biasa disebut dengan
audit. Terdapat 2 lingkup audit yang banyak diterapkan perusahaan, yaitu audit internal dan audit
eksternal.
Audit internal adalah audit atau pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor perusahaana.
Pemeriksaan yang dilakukan melingkupi semua elemen perusahaan termasuk akuntansi dan
manajemen. Dalam audit akuntansi meliputi pos-pos yang berkaitan dengan proses akuntansi dan
laporan keuangan. Tidak ketinggalan juga pemeriksaan saldo kas kecil.
Seperti tujuan dari audit yaitu untuk melaksanakan fungsi pengendalian, pemeriksaan saldo kas
kecil juga menerapkan fungsi pengendalian internal perusahaan. Dalam pemeriksaan ini terdapat
prosedur tertentu untuk mendapatkan standar validitas, kelayakan serta kesesuaian dengan
standar operasional yang telah ditetapkan. Maka berikut ini adalah penjelasan beberapa hal
terkait pemeriksaan saldo kas kecil.
Pemeriksaan fisik ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pengelola dana kas kecil atas
semua pengeluaran dana kas kecil yang terjadi selama 1 periode. Pemeriksaan ini dilakukan
setiap akhir periode berikut melakukan pemeriksaan pada buku kas kecil yang dilampiri bukti-
bukti pengeluaran kas kecil (petty cash voucher). Perhitungan saldo kas kecil ini dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
1. Memeriksa saldo kas kecil melalui catatan pembukuan yang ada, yaitu saldo awal
ditambah penerimaan dan dikurangi pengeluaran kas kecil.
2. Memeriksa saldo kas kecil secara fisik, yaitu menghitung semua uang yang ada dalam
kas kecil.
Tujuan Pemeriksaan Saldo Kas Kecil
Segala sesuatu yang diterapkan memiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan dari pemeriksaan saldo
kas kecil tidak jauh berbeda dengan tujuan pemeriksaan kas atau pun setara kas lainnya, yaitu :
Untuk memeriksa apakah saldo kas kecil yang ada di neraca betul-betul ada dan dimiliki
perusahaan
Untuk membuktikan apakah jumlah uang saldo kas kecil sesuai dengan catatan
pembukuannya
Sebagai bentuk pertanggungjawaban semua pengeluaran dana oleh kasir kas kecil
Untuk menelusuri penyelewengan yang mungkin terjadi mengingat kas kecil bersifat
mudah dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya
Untuk memeriksa internal control perusahaan atas transaksi yang berhubungan dengan
kas kecil, apakah sudah baik atau perlu perbaikan
Untuk memeriksa adanya batasan yang mungkin ada dalam penggunaan dana kas kecil
Untuk memeriksa apakah penyajian kas kecil pada laporan keuangan telah sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum (PABU)
Prosedur pemeriksaan saldo kas kecil dilakukan dengan tahap-tahap di bawah ini :
1. Pemeriksaan saldo kas kecil melalui catatan pembukuan, yang secara umum dibuat
dengan struktur sebagai berikut :
Rp XXX
2. Pemeriksaan saldo kas kecil secara fisik dilakukan dengan menghitung fisik uang tunai
yang ada pada kasir kas kecil
3. Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh petugas pemeriksa, disaksikan oleh dua orang atau
lebih dan diawasi oleh akuntan internal atau akuntan publik (jika perusahaan menggunakan jasa
akuntan publik)
4. Perhitungan uang kas secara fisik dapat dibuat dengan struktur yang ada dalam berita
acara pemeriksaan kas kecil.
Penyusunan Berita Acara Pemeriksaan Kas Kecil
Saldo kas kecil menurut pem bukuan menunjukkan jumlah yang sama dengan saldo kas kecil
menurut perhitungan fisiknya. Maka setelah itu kegiatan pemeriksaan saldo kas kecil dituangkan
dalam berita acara pemeriksaan kas kecil, seperti contoh berikut.
Rp 1.250.000,00
Perhitungan uang kas kecil per 31 Januari 2017 menghasilkan jumlah sebagai berikut :
Uang Kertas :
Rp 415.000,00
Uang Logam :
Rp 10.000,00 +
Rp 425.000,00
Saldo buku kas per 31 Januari 2017 sama dengan uang kas yang dihitung pada tanggal tersebut.
2) Bambang
Contoh yang tertuang dalam berita acara di atas menunjukkan bahwa saldo kas kecil menurut
catatan pembukuan sama dengan hasil pemeriksaan atau perhitungan uang secara fisik. Namun
ada kalanya praktik pemeriksaan tidak selalu menghasilkan hasil yang sama, melainkan sering
terjadi perbedaan antara jumlah uang dengan catatan pembukuannya.
Jika dana kas kecil menurut perhitungan fisik lebih besar daripada menurut catatan pembukuan
disebut dengan selisih kas kecil lebih (petty cash overage). Sebaliknya, jika dana kas kecil
menurut perhitungan fisik lebih kecil daripada menurut catatan pembukuan disebut dengan
selisih kas kecil kurang (petty cash shortage). Apabila terjadi selisih atau perbedaan tersebut,
sebab-sebabnya bisa karena hal-hal berikut :
Salah catat pada jurnal penerimaan kas atau pun jurnal pengeluaran kas
Kehilangan akibat kesalahan saat transaksi pertukaran, misal saat memberikan uang
kembalian
Terdapat uang palsu
Adanya penerimaan atau pembayaran yang bernilai kecil atau recehan, kemudian
dibulatkan ke atas atau ke bawah
Sebab-sebab lain yang sama sekali tidak dapat diketahui
Jika terjadi perbedaan atau selisih seperti di atas tidak lantas dibiarkan atau diabaikan. Karena
bagaimana pun pada akhirnya akan memengaruhi hasil laporan keuangan perusahaan. Maka
perlakuan adanya selisih atau perbedaan di atas dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Jika sebab terjadinya selisih karena pencatatan yang salah, kesalahan transaksi, atau
pembulatan nominal, maka perlakuannya dengan memperbaiki saldo kas kecil melalui jurnal
koreksi
Contoh :
Saldo akun kas kecil pada 31 Januari 2017 sebesar Rp. 425.000,- namun berdasar perhitungan
secara fisik jumlahnya Rp. 436.000,- Setelah dilakukan penelitian, ternyata pembelian alat kantor
secara tunai tanggal 22 Januari 2017 sebesar Rp 78.000,- dicatat Rp. 87.000,-
2. Jika sebab terjadinya selisih karena uang palsu atau sebab lain yang tidak dapat diketahui,
maka selisih tersebut ditampung dalam akun ”Selisih Kas Kecil”
Contoh :
Saldo akun kas kecil tanggal 31 Januari 2017 sebesar Rp. 465.000,- namun jumlah uang kas kecil
yang ada sebenarnya Rp 415.000,- Setelah dilakukan penelitian ternyata ada uang palsu Rp
50.000 yang telah disisihkan. Maka selisih tersebut dimasukkan ke akun Selisih Kas, melalui
jurnal :
1. Jika kesalahan pencatatan jurnal terlalu besar, ayat koreksinya ditulis di sisi yang
berlawanan sebesar kelebihan.
2. Jika kesalahan pencatatan jurnal terlalu rendah, ayat koreksinya ditulis di sisi yang sama
sebesar kekurangannya.
3. Jika terjadi selisih lebih pada dana kas kecil (petty cash overage), jurnalnya dengan
mendebet kas kecil dan mengkredit Selisih Kas Kecil.
4. Jika terjadi selisih kurang kas kecil (petty cash shortage), jurnalnya dengan mendebet
Selisih Kas Kecil dan mengkredit Kas Kecil.
Yang perlu digarisbawahi, perlakuan selisih kas kecil dicatat setelah dilakukan penelitian dengan
seksama pada fisik uang kas kecil maupun pada catatan pembukuannya. Dan selisih kas kecil
lebih dianggap sebagai pendapatan, sedangkan selisih kurang dianggap sebagai kerugian atau
beban. Dalam laporan laba rugi, selisih kas kecil lebih diakui sebagai pendapatan di luar usaha,
sedangkan selisih kas kecil kurang diakui sebagai beban di luar usaha.
Sebagai tambahan, salah satu bentuk lain pertanggungjawaban penggunaan dana kas kecil
selama 1 periode tertentu adalah dengan menyajikan Laporan Mutasi Dana Kas Kecil. Laporan
mutasi ini memuat informasi berupa :
saldo awal kas kecil
pengeluaran kas kecil yang disertai buku catatannya
selisih kas kecil pada periode tertentu (jika ada)
pengisian kembali dana kas kecil
Itulah rangkaian pemeriksaan saldo kas kecil yang harus dilakukan perusahaan guna pelaksanaan
fungsi pengendalian internal perusahaan.