Anda di halaman 1dari 11

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK PADA

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK PADA SISTEM TIGA FASA-


EMPAT KAWAT
Oleh
Gilang NP Abimanyu (201911208)
Bayu Putra Pamungkas (202011124)

KELOMPOK 3C

S1Teknik Elektro

ABSTRACT

A 3-phase system is a phase consisting of R, S, T. where a series of 3-phase Systems can be


completed with stars and deltas. In system 3 phase there is a balanced and unbalanced load
where the load is balanced the number of current values is zero and the main characteristics
of the three vectors R, S, T have the same angle and the same vector size. But in fact the
balanced burden is almost non-existent in this life because each house has a different burden.
if the current value is sharpened is not the same as zero, and the characteristics especially
those other than those in the balanced load are that the three vectors are not equally large or
the angle is not equally large between other vectors. In addition to the 3 phase system, there
is a 3 phase 4 wire system consisting of R, S, T cable and 1 Neutral cable. the function of the
neutral cable to stabilize the incoming current.

Keywords : vector,phase

ABSTRAK
Sistem 3 fasa adalah fasa yang terdiri dari R, S, T. dimana rangkaian Sistem 3 fasa dapat
diselesaikan dengan bintang dan delta. pada sistem 3 fasa terdapat beban seimbang dan tak
seimbang dimana beban seimbang jumlah nilai arusnya nol dan ciri utamanya ketiga vektor
R, S, T memiliki sudut yang sama dan besar vektor yang sama. tetapi faktanya beban
seimbang hampir tidak ada dalam kehidupan ini karena setiap rumah memiliki beban yang
berbeda-beda. jika pada beban tak seimbangbang jika nilai arusnya dijamlah tidak sama
dengan nol, dan ciri khususnya yang selain terdapat pada beban seimbang yaitu ketiga
vektor tidak sama besar atau sudut yang tidak sama besar antar vektor lain. selain pada
sistem 3 fasa, terdapat sistem 3 fasa 4 kawat dimana terdiri dari kabel R,S,T dan 1 kabel
Netral. fungsi kabel netral tersebut untuk menstabilkan arus yang masuk.

Kata kunci: vector,fasa


1. Pendahuluan
System jaringan listrik yang terpasang di Indonesia merupakan jaringan
listrik tiga fasa yang disalurkan oleh produsen listrik, dalam hal ini PLN, ke
konsumen listrik yakni rumah tangga dan industry. Pada system 3 fasa merupakan
rangkaian listrik yang memiliki 3 buah keluaran simetris dan memiliki perbedaan
sudut tiap fasanya. Pada system 3 fasa terdapat dua jenis hubungan yakni hubungan
bintang dan delta.
Rangkaian 3 fasa hubungan delta menggunakna 3 kawat yakni 3 kawat fasa
sedangkan pada rangkaian 3 fasa hubungan bintang menggunkan 4 kawat, 3 kawat
untk fasa dan 1 kawat untuk netral. Arus netral pada rangkaian hubung bintang
merupakan titik hubung antar ketiga fasanya. Arus netral merupakan penjumlahhan
arus ketiga fasanya karena jalur netral dilalui ketiga fasa yang ada. pada system 3
fasa daya yang disalurkan pada rangkaian tiga fasa sama dengan jumlah daya pada
ketiga fasanya selain itu Pada sisitem 3 fasa terdapat beban seimbang dna beban tak
seimbang. beban seimbang terdapat ciri-ciri bahwa ketiga vector saling membentuk
sudut 120° antar vector R, S dan T dan arus dan tegangan sama besar. Pada beban
seimbang jika nilai arus dijumlahkan maka hasilnya nol. sehingga tidak ada arus
bocor. tetapi faktanya beban seimbang dari ketiga fase hamper tidak ada karena beban
listrik tiap rumah belum tentu sama. Sedangkan pada beban tak seimbang adanya
arus yang mengalir pada penghantar netral akibat ketidak seimbangan beban dan
adanya daya yang hilang akibat arus grounding. Sehingga jika ketiga vector R, S, T
dijumlahkan nilai arusnya tidak sama dengan nol . sedingga akan muncul arus netral
yang besarnya bergantung dari seberapa besar vector keseimbangan. Selain itu arus
netral dapat terjadi karena danya arus harmonisa akibat beban linier dan bebnan non
linier. Pada System 3 fasa 4 kawat terdiri dari 4 kawat yaitu R, S, T dan
Netral.sehingga dapat menggunakan trafo 1 fasa.
Biasanya system 3 fasa 4 kawat dipakai pada jaringan tegangan rendah.

Sesuai dengan Perkembangan teknologi dibidang elektronika yang sangat


pesat menyebabkan meningkatnya penggunaan beban non-linier, baik di rumah
tangga, perkantoran, industi atau bidang lain. penggunaan beban non-linier bertujuan
untuk menghemat energi dan sebagai peralatan kontrol elektronik (ELC). Namun,
keuntungan yang dirasakan dalam penggunaan beban non-linier juga di ikuti oleh
dampak negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan dapat berupa gangguan pada
sumber maupun gangguan ke peralatan lain yang tersambung pada sistem kelistrikan
yang sama. Gangguangangguan ini biasanya diakibatkan oleh harmonisa yang
dihasilkan beban non-linier.

2. Metode Penelitian

2.1 Peralatan dan perlengkapan Pratikum


1. Alat ukur listrik digital Clampmeter
Berfungsi untuk melihat hasil pengukuran, tegangan, arus, daya aktif, daya resistif
serta bentuk gelombang
2. 3 buah lampu pijar
Sebagai beban yang memiliki resistif
3. 3 buah lampu TL ballast Elektronilk
Sebagai bebna yang memiliki komponen kapasitif dan induktif

4. Kabel penghubung/ jumper


Untuk menghubungkan komponen listrik.
2.2 Rancangan penelitian :

L9

L10

L11
II
CAM STARTER
T L12

I II L13

Gambar 1
Rangkaian pengukuran besaran listrik fasa tiga beban seimbang.
L9

L10

L11
II
CAM STARTER L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8
MCB L12

I II L13

Gambar 2
Rangkaian pengukuran besaran listrik fasa tiga beban seimbang.

Gambar 9
Diagram Pengkabelan Motor 3 Fasa
2.3 Prosedur Penelitian
1. Baca dan Ikuti prosedur keamanan dan keselamatan penggunaan modul yang
tertera pada modul (mulai dari awal sampai akhir).
2. Siapkan tabel pengukuran, lihat kebutuhan daya dan jenis beban yang digunakan
sesuai tabel.
3. Siapkan lampu dengan jenis dan daya sesuai yang dibutuhkan di tabel
pengamatan. Misalkan untuk pengukuran dengan beban lampu pijar daya 100
watt, siapkan 3 buah bohlam lalu pasang ke 3 fitting lampu bohlam pada meja
tera.
4. Siapkan kabel jumper, hubungkan terminal tiap fasa sumber tegangan dengan
masing-masing terminal beban yang sesuai. Untuk kabel netral, hubungkan
terminal beban yang terpakai saja dengan terminal netral sumber tegangan.
5. Jika dibutuhkan beban parallel untuk bebean tidak seimbang, hubungkan 2
terminal beban yang ingin diparalelkan, lalu hubungkan salah satu dari terminal
beban yang terparalel dengan fasa sumber tegangan.
6. Pastikan rangkaian aman.
7. Nyalakan dengan menarik tuas MCB ke posisi ON dan lakukan pengukuran
parameter yang diminta.
8. Untuk pengukuran tegangan, ubah tuas power analyzer/ clamp meter ke mode
tegangan lalu pasang probe pengukuran pada terminal beban.
9. Lakukan sesuai prosedur pelaksanaan praktikum

2.4 Teknik Pengambilan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi atau disebut
eksperimen laboratoris yaitu Pengukuran Besaran Listrik Pada Sistem Tiga Fasa-
Empat Kawat. Dimana pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan seluruh
alat indera yang ada atau bisa diartikan mengadakan percobaan secara langsung
pada laboratorium. Data yang diperoleh berupa angka dari pembacaan alat ukur
yang kemudian dituliskan dalam bentuk tabel dan grafik.
3. Hasil dan Pembahasan
Penelitian tentang Pengukuran Besaran Listrik dan system Tiga Fasa-Empat Kawat
dengan variasi beban (Lmapu Pijar dan Lmapu Ballast Elektronik) yang menghasilkan
data- data yang berupa data angka dalam tabel yang meliputi pengukran tegangan,
arus,Daya Aktif(W), Daya Reaktif(VAR), Faktor Daya dan Energi pada Tegangan. Hasil
pengukuran terdapat pada simulator video yang di sshate di dalam aplikasi ms teams,
pelaksanaan praktikum pada tanggal 22 september 2021. Pengambilan data dilakukan
pada sore hari pukul 16.00-18.20. berikut hasil data pengamatan.
3.1 Beban Seimbang
TABEL 1. BEBAN SEIMBANG

LampuPijar Lampu Ballast Magnetik/Elektronik/LED Motor 3 Fasa: W

L1 :40 W L2 :40 W L3 :40 W L1 :36 W L2 :36 W L3 :36W

DAYA
LAMPU PIJAR BALLAST MAGNETIK MOTOR 3 FASA
BESARAN LISTRIK
R S T R S T R S T
KVA 0,04 0,039 0,04 0,072 0,074 0,069 0,05414 0,05059 0,03516
KW 0,03 0,031 0,031 0,031 0,035 0,029 0,08298 0,07981 0,03179
KVAR 0,026 -0,023 -0,025 0,064 0,065 0,062 0,681 0,725 0,707
PF 0,750 0,784 0,775 0,430 0,472 0,420 0,118 0,108 0,044
ARUS
LAMPU PIJAR BALLAST MAGNETIK MOTOR 3 FASA
BESARAN LISTRIK
R S T N R S T N R S T N
A RMS 0,17 0,17 0,17 0,10 0,32 0,32 0,30 0,32 3,026 3,169 3,082
TEGANGAN
LAMPU PIJAR BALLAST MAGNETIK MOTOR 3 FASA
BESARAN LISTRIK
VRN VSN VTN VRN VSN VTN VRN VSN VTN
V RMS 226,8 230,1 228,6 226,9 230,8 229,4 228,3 229,6 229,7
3.2 Beban Tak Seimbang
TABEL 2. BEBAN TAK SEIMBANG

LampuPijar Lampu Ballast Magnetik/Elektronik/LED Motor 3 Fasa : W

L1 :40 W L2 :40 W L3 :140 W L1 :36 W L2 :36 W L3 :72 W

DAYA
LAMPU PIJAR BALLAST MAGNETIK MOTOR 3 FASA
BESARAN LISTRIK
R S T R S T R S T
KVA 0,042 0,037 0,118 0,07 0,073 0,058
KW 0,034 0,03 0,117 0,032 0,032 0,134
KVAR 0,024 -0,021 -0,015 0,062 0,065 0,120
PF 0,809 0,810 0,991 0,457 0,438 0,432
ARUS
LAMPU PIJAR BALLAST MAGNETIK MOTOR 3 FASA
BESARAN LISTRIK
R S T N R S T N R S T N
A RMS 0,18 0,16 0,52 0,38 0,31 0,32 0,58 0,54
TEGANGAN
LAMPU PIJAR BALLAST MAGNETIK MOTOR 3 FASA
BESARAN LISTRIK
VRN VSN VTN VRN VSN VTN VRN VSN VTN
V RMS 227,2 229,6 228,4 227,0 230,9 229,5
3.3.Analisa
Hal-hal yang dapat mempengaruhi nilai arus di penghantar netral pada beban
seimbang maupun tak seimbang karena adanya arus berlebih masuk pada beban fasa
RST. Dari rangkaian RSTnay ini smeua dipasangin dnegan beban agar seimbang
ditiap kabelnya maka terdapat kabel netral untuk menyeimbangkan arus yang masuk
tiap kabel

JIka dibandingkan penyebab perbedaan arus pada ebban seimbang dan beban
tak seimbang. Pada lampu ballast elektronik nilai arus netral lebih besar karena pada
lampu ballast elektronik terdapat komponen induktif dan komponen kapasitif, dimana
kompnen induktif menyerap daya reaktif dan kapasitif menghasilkan daya reaktif
sehingga meneybabkan perbedaan nilai pada dayanya, terjadinya perbedaan daya ini
menyebabkan terjadinay beban tak seimbang. Beban tak seimbang adalah keadaan di
mana salah satu atau kedua syarat keadaan seimbang tidak terpenuhi. Kemungkinan
keadaan tidak seimbang ada 3 yaitu Ketiga vektor sama besar tetapi tidak membentuk
sudut 120º satu sama lain,Ketiga vektor tidak sama besar tetapi membentuk sudut
120º satu sama lain. Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak membentuk sudut 120º
satu sama lain. Kesalahan yang terjadi pada pratikum ini adalah tegangan sumber
yang diberikan bukan 380 volt melainkan 220 volt, longgarnay kabel pada rangkaian
dan salah pembacaan nilai hasil pengukuran.

4. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pratikum ini adalah pengukuran teganagn, arus,
daya dan factor daya pada system 3 fasa 4 kawat. Pengukuran arus, tegnagan, daya
dan factor daya pada pratikum ini dpat diukur melalui alat clampmeter atau melalui
rumus (………). Dapat menganalisis pengukuran besaran listrik pada ebban linier dan
nonlinier pada system 3 fasa 4 kawat. Terlihat dari hasil pratikum yang didapat bahwa
lampu ballast elektronik lebih besar arus netral karena terdapat komponen kapasitif
dan induktifnya. Selain itu dari pratikum ini dapat mengetahui fenomena ketidak
seimbangan beban dan seimbang beban. Pada beban seimbang tidak terdapat arus
netral sedangkan pada tidak seimbang terdapat arus netral yang menyebbakan jika
arus dari 3 kompoenn digabung hasilnya bukan nol.

b. saran

diharapkan untuk pratikum selanjutnya pratikan lebih memahami teori dari modul.
Dan alat- alat percobaan dalam kondisi baik agar data yang diambil dapat akaurat.

5. Ucapan terima kasih


Terima kaish kepada Laboratorium Pengukuran Besaran Listrik yang telah bersedia
memperikan tempat beserta fasilitas untuk pengambilan data, dan juga kepada Fahri
kasim sebagai Asisten Pendamping dalam pengambilan data.

6. Daftar pustaka

[1] Wibisana, Boromeus Sakti. 2008. Analisis perbandingan Pembacaan. Fakultas


Teknik Universitas Indonesia

[2] Amalia, Rizka. Nazir, Refnidal. 2015. Pemodelan dan simulasi Beban Non Linier
3- Fasa dengan Metoda Sumber Arus Harmonik. Teknik elektro. Universitas
Andaalas

7. Lampiran

Terdiri dari teori dasar, foto saat pratikum, dan hasil perhitungan

Anda mungkin juga menyukai