Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Aquabis ISSN :2301-5705

Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Volume 6 Nomor 1 Juni 2017 ISSN: 2301-5705

FAKTOR TEKNIS PENANGKAPAN TERHADAP DAMPAK TEKANAN


POPULASI IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN LAUT
FLORES
Asruddin ............................................................................................................................. 1

KONSENTRASI LOGAM BERAT TIMBAL (PB) PADA SEDIMEN DAN IKAN


NILA (Oreochromis niloticus) DI SUNGAI BIYONGA KABUPATEN
GORONTALO
Sri Yuningsih Noor ............................................................................................................ 7

ANALISIS KELAYAKAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) TENDA


KOTA GORONTALO DITINJAU DARI FASILITAS POKOK, FUNGSIONAL,
DAN PENUNJANG
Muh. Yasin Umsini Putra Oli’ii dan Noval Saputra Yintili ........................................ 13

BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR SISTEM POLIKULTUR MENGGUNAKAN


JARING TANCAP DI DANAU LIMBOTO
Yulianty Adipu................................................................................................................. 19

PEMANFAATAN KEONG MAS (Pomacea caniculata) SEBAGAI SUMBER


BAHAN BAKU PAKAN IKAN
Titin Liana Febriyanti..................................................................................................... 27

FREKUENSI PENCUCIAN YANG BERBEDA TERHADAP KEKUATAN GEL


DAN PROTEIN LARUT GARAM SURIMI IKAN MANGGABAI (Glossogobius
giuris)
Rahyuni Sy. Domili .......................................................................................................... 31

TELAAH KOMPOSISI IKAN KARANG DAN KOMUNITAS KARANG


KELURAHAN BUNTA II DAN DESA MINAHAKI KABUPATEN BANGGAI
Mohamad Sayuti Djau .................................................................................................... 35

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

Vuleme 3 Nomor 2 Desember 2015 1


Jurnal Aquabis ISSN :2301-5705
Universitas Muhammadiyah Gorontalo

FREKUENSI PENCUCIAN YANG BERBEDA TERHADAP


KEKUATAN GEL DAN PROTEIN LARUT GARAM SURIMI
IKAN MANGGABAI (Glossogobius giuris)

Rahyuni Sy. Domili

Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Ilmu- Ilmu Pertanian


Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Email : youneerahyuni@gmail.com

Abstract
The research was aimed to know the effect of different washing frequency on Surimi of Manggabai fish
(Glossogobius giuris) wich is gel strength and salt soluble protein. This experiment used experimental method
with different washing factor treatment that is 1,2,3, and 4 times leaching and research parameter is gel strength
and soluble salt protein of Surimi Manggabai fish (Glossogobius giuris). The research data was processed using
a complete randomized design (RAL) analysis. Based on the value of gel strength and salt soluble protein, twice
washing as the best treatment for gel strength value is 694.81 gram / cm and salt soluble protein is 13.38%.

Keywords: Surimi, frequency of washing, gel strength, salt soluble protein

Abstak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pencucian yang berbeda pada surimi ikan
Manggabai (Glossogobius giuris) terhadap kekuatan gel dan protein larut garam. kekuatan. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan perlakuan faktor frekuensi pencucian yang berbeda yaitu 1,2,3, dan 4
kali pencucian dengan parameter uji yaitu kekuatan gel dan protein larut garam surimi ikan Manggabai
(Glossogobius giuris). Data penelitian diolah menggunakan analisis ragam rancangan acak lengkap (RAL).
Berdasarkan nilai kekuatan gel dan protein larut garam, diperoleh pencucian dua kali sebagai perlakuan terbaik
untuk dengan nilai kekuatan gel sebesar 694.81 gram/cm dan protein larut garam sebesar 13,38 %.

Kata kunci : Surimi, frekuensi pencucian, kekuatan gel, protein larut garam

PENDAHULUAN bermacam- macam produk pangan lanjutan


seperti bakso, otak- otak, nugget, pempek dan
Gorontalo merupakan daerah dengan
lain- lain. Salah satu syarat dari ikan yang bisa
potensi perikanan air tawar yang cukup
digunakan untuk bahan baku surimi yaitu yang
berlimpah. Salah satu ikan yang ada di danau
memiliki kandungan protein tinggi terutama
limboto yaitu Ikan manggabai (Glossogobius
protein larut garam. Hasil penelitian
giuris) (Suryandari dan Krismono, 2013). Ikan
pendahuluan terhadap komposisi kimianya,
merupakan merupakan bahan pangan yang
ikan manggabai ini memiliki protein yang
kaya protein dan dapat dimanfaatkan menjadi
tinggi yaitu 14,51%, protein larut garam
berbagai olahan hasil perikanan.
sebesar 6,82% dan lemak yang rendah 1,57%
Saat ini bahan baku bakso, nugget,
dari hasil tersebut dapat dikatakan ikan
empek-empek dan makanan olahan lainnya
manggabai sangat cocok untuk bahan baku
berbahan baku daging sapi dan daging ayam
surimi.
yang memiliki kandungan protein tinggi akan
Pembentukan gel elastis surimi dapat
tetapi kandungan lemaknya pun cukup tinggi.
terganggu oleh protein yang larut air
Kandungan lemak yang tinggi kurang baik
(sarkoplasma). Pencucian dapat meningkatkan
bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam
kemampuan daging membentuk gel karena
jumlah yang besar, oleh karena itu dibutuhkan
meningkatnya aktivitas myofibril (protein larut
alternatif protein yang cukup tinggi dan
garam) sebagai pembentukan gel. Protein
kandungan lemak yang rendah seperti ikan
miofibril (kontraktil) yang terdiri dari aktin,
manggabai.
miosin dan protein regulasi (tropomiosin,
Surimi adalah salah satu olahan daging
troponin dan aktinin). Gabungan aktin dan
lumat dari daging ikan yang bisa digunakan
miosin membentuk aktomiosin yang sangat
sebagai bahan setengah jadi yang dijadikan
berperan dalam pembentukan gel. Pengukuran

Volume 6 Nomor 1 Juni 2017 31


Jurnal Aquabis ISSN :2301-5705
Universitas Muhammadiyah Gorontalo

kadar PLG penting dilakukan untuk yaitu dengan pengujian protein larut garam
mengetahui kandungan protein miofibril dalam serta uji proksimat pada ikan manggabai segar.
surimi yang berperan dalam pembentukan gel. Sedangkan penelitian utama dilakukan
PLG sangat berperan dalam proses pembuatan surimi dengan perlakuan pencucian
pembentukan gel diakibatkan terjadinya sebanyak 1, 2, 3, dan 4 kali untuk melihat
agregasi antara aktin dan miosin pada saat pengaruh frekuensi pencucian yang berbeda
diekstrak (Suzuki 1981). Faktor pencucian terhadap kekuatan gel dan protein larut garam
yang berpengaruh dalam pembentukan gel, surimi ikan Manggabai.
diantaranya perbandingan antara daging
dengan jumlah air, frekuensi pencucian dan HASIL DAN PEMBAHASAN
suhu air (Lainer, 1992). Pada penelitian ini Penelitian Pendahuluan
ikan beloso/manggabai yang dijadikan bahan
1. Analisis Proksimat Ikan Manggabai
baku dalam pembuatan surimi dengan
Hasil analisis proksimat ikan manggabai
frekuensi pencucian yang berbeda kemudian
terdiri dari protein 14,51%, lemak 1,57%,
akan di lihat pengaruh frekuensi pencucian
kadar air 79,59%, kadar abu 1,02% dan protein
yang berbeda tersebut terhadap kekuatan gel
larut garam 6,82%. Hal ini menunjukan ikan
dan protein larut garam dari masing-masing
manggabai termasuk jenis ikan berprotein
perlakuan.
tinggi, protein larut garam yang tinggi serta
lemak rendah. Menurut Suzuki (1981) ikan
yang tergolong berlemak rendah dan
METODE PENELITIAN
berprotein tinggi memiliki kandungan protein
Alat dan Bahan Penelitian
15-20 % dan kandungan lemak lebih kecil dari
1. Alat Penelitian 5 %. Jenis ikan ini sangat cocok untuk diolah
Peralatan yang digunakan untuk menjadi surimi karena tingginya kadar protein
pembuatan surimi dan kamaboko meliputi: dan rendahnya kadar lemak yang diharapkan
mixer, pisau, wadah, sendok, dan thermometer, mampu menghasilkan kekutan gel terbaik.
kain kasa saring. Peralatan yang digunakan
untuk analisis karakteristik surimi meliputi 2. Rendemen
tabung reaksi, pH meter digital, kertas saring Analisis rendemen yang dilakukan dalam
Whatmann nomor 1, cawan porselin, labu penelitian ini terdiri dari analisis rendemen
takar 100 ml, desikator, glass wool, daging dan analisis rendemen surimi. Hasil
erlenmeyer, buret, gelas ukur, tabung analisis rendemen terlihat pada Tabel 1. Nilai
Kjeldahl, labu lemak, soxhlet, desikator, oven, rendemen yang semakin menurun disebabkan
Rheoner jenis RE-3305 Scarsdale NY/Stable proses pencucian melarutkan bahan-bahan
Microsystem, AAS (Atomic Absorption yang larut air seperti protein sarkoplasma,
Spectrophotometer) merk Perkin Elmer. enzim-enzim pencernaan (terutama protease),
2. Bahan Penelitian garam-garam inorganik dan substansi berbobot
Bahan-bahan yang digunakan untuk molekul rendah (trimetilamin oksida).
pembuatan surimi adalah ikan manggabai,
garam, air, dan NaCl. Adapun bahan-bahan Tabel 1. Analisis rendman daging dan analisis
yang diperlukan untuk analisis kekuatan gel rendaman surami
dan protein larut garam surimi meliputi untuk Berat Berat
Berat Rendemen
analisis kimia seperti K2SO4, HgO, H2SO4, Daging Daging Rendemen
Surimi Daging
tablet Kjeldahl, akuades, NaOH 40%, H3BO3, Utuh Lumat Surimi
(C ) Lumat
HCl, heksana, NaCl, buffer, TCA, K 2CO3 dan (A) (B)
indikator. 1600 g 624 g 440g 39.00% 27.50%
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Utama
eksperimen dan deskriptif. Dengan rancangan Penelitian Utama Tahap I Perlakuan
percobaan yang digunakan adalah Rancangan Frekuensi Pencucian
Acak Lengkap (RAL). Penelitian dilaksanakan 1) Kekuatan Gel
dalam dua tahap proses yaitu penelitian Nilai kekuatan gel kamaboko mengalami
pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian penurunan seiring dengan penambahan
pendahuluan yang dilakukan untuk mengetahui frekuensi pencucian. Pencucian daging ikan
apakah bahan baku ini bisa menjadi surimi dengan frekuensi pencucian dua kali

32 Volume 6 Nomor 1 Juni 2017


Jurnal Aquabis ISSN :2301-5705
Universitas Muhammadiyah Gorontalo

memberikan nilai kekuatan gel terbesar, yaitu miofibril pada pencucian dua kali yaitu 13.383
694.81 gram/cm. Pencucian satu kali memiliki %. Sehingga pencucian kedua dengan larutan
protein yang cenderung rendah yaitu 476,2 garam 0,3%, menghasilkan kekuatan gel yang
gram/cm karena masih terdapat protein lebih tinggi. Menurut Chaijan et al. (2004)
sarkoplasma sehingga kekuatan gel yang dengan pencucian yang tepat, protein
dihasilkan belum maksimal. sedangkan sarkoplasma bisa dibuang, sehingga protein
pencucian ke dua kekuatan gel meningkat miofibrillar lebih terkonsentrasi dan dapat
karena hampir keseluruhan protein berperan penting dalam pembentukan gel.
sarkoplasma telah larut dalam air pencucian. Penurunan presentase nilai PLG pada
Laporan penelitian Fitrial (2000), kadar protein pencucian ke tiga (13,056%) dan empat
miofibril maksimal dicapai pada pencucian 2 (12,862%) diduga karena ada sebagian protein
kali pada mutu gel ikan cucut layam miofibril yang ikut larut dalam air pencuci
(Carcharinus limbus). Pencucian ke tiga dan akibat pencucian yang berulang-ulang, maupun
ke empat nilai kekuatan gel-nya menurun, menempel pada kain saring pada saat
yaitu masing- masing 608,93 gram/cm dan pemerasan. Lanier (1992) menyatakan, bagian
473,37 gram/cm. Penurunan nilai kekuatan gel kepala globular dari miofibril memiliki 80%
ini disebabkan adanya penurunan aktivitas komponen hidrofilik sehingga akan larut air
myofibril yang berperan dalam pembentukan saat proses pencucian surimi.
gel, dimana kekuatan gel tersebut akan
menurun seiring banyakya frekuensi pencucian Protein Larut Garam
yang dilakukan. Menurut Huda (2002), 13.829±0.
terjadinya penurunan kekuatan gel ikan diduga Protein Larut Garam 14 003
akibat bertambahnya kadar air, dan terjadi 13.383±0.
13,5 002
penurunan mutu akibat degradasi protein 13.056±0.
miofibril (Gambar 1). 002 12.862±0.
13 002

Kekuatan Gel 12,5


(694.81±2.0
800 8)b 12
Kekuatan Gel(gram/cm)

(608.93±23.
700 85)ab 1 2 3 4
600 (476.42±38. (473.37±52.
80)a 73)b Frekuensi Pencucian
500
400
300 Gambar 2. Protein larut garam dari frekuensi
200 pencucian berbeda
100
0
1 2 3 4 KESIMPULAN
Frekuensi Pencucian
Perlakuan frekuensi pencucian daging
lumat secara umum berpengaruh nyata
Gambar 1. Kekuatan gel dari frekuensi
terhadap karakteristik surimi ikan manggabai
pencucian berbed
yang dihasilkan. Frekuensi pencucian daging
lumat 2 kali merupakan perlakuan terbaik
2) Protein Larut Garam
dalam pembuatan surimi ikan manggabai
Protein larut garam surimi manggabai
dengan nilai kekuatan gel sebesar 694.81
rata- rata 12,862% – 13,383%. Dari Gambar 2
gram/cm dan protein larut garam sebesar
dapat dilihat protein larut garam mengalami
13.829%. Berdasarkan hasil penelitian yang
peningkatan pada pencucian sebanyak 2 kali.
diperoleh maka diperlukan penelitian lanjut
Hasil penelitian Prawira (2008), protein larut
mengenai pembuatan aneka olahan dari surimi
garam naik pada pencucian pertama dan
hasil pencucian terbaik yaitu 2 kali pencucian.
cenderung menurun dengan semakin
Serta perlu diadakan uji lanjut terhadap
banyaknya pencucian. Peningkatan nilai PLG
karakteristik produk yang akan dibuat.
surimi ikan manggabai disebabkan oleh
larutnya protein sarkoplasma dan terbuang
pada air pencucian. Hal ini diikuti dengan
meningkatnya jumlah kelarutan protein

Volume 6 Nomor 1 Juni 2017 33


Jurnal Aquabis ISSN :2301-5705
Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Prawira, A. 2008. Pengaruh Penambahan


Tepung Alginat (Na- Alginat) terhadap
DAFTAR PUSTAKA
mutu kamaboko berbahan Dasar Surimi
Chaijan M, Benjakul S, Visessanguan W, Ikan Gabus (Channa striata). Program
Faustman C. 2004. Characteristics and Studi Teknologi Hasil Perikanan.
gel properties of muscles from sardine Institut Pertanian Bogor.
(Sardinella gibbosa) and mackerel Suarti, et. Al 2016. Pembuatan Bakso Dari
(Rastrelliger kanagurta) caught in Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala)
Thailand. Food Research International Dengan Penambahan Putih Telur Dan
37:1021–1030. Lama Perebusan. Agrium ISSN 0852-
Huda N, Aminah A, Babji AS. 2000. Effects of 1077 (Print) ISSN 2442-7306 (Online)
cryoprotectants on functional properties April 2016 Volume 20 No. 1
of dried lizardfi sh (Saurida tumbil) Suryandari dan Krismono, 2011. Beberapa
surimi. Malaysian Applied Biology Aspek Biologi Ikan Manggabai
29(1): 9-16. (Glossogobius giuris) Di Danau
Lanier TC. 1992. Measurement of Surimi Limboto, Gorontalo. Bawal Vol. 3 (5):
Composition and Functional Properties. 329:336.
Di dalam: Lanier TC, Lee CM, editor. Suzuki T. 1981. Fish and Krill Protein:
Surimi Technology. New York (USA): Processing Technology. London:
Marcel Dekker, Inc Applied Science Ltd

34 Volume 6 Nomor 1 Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai