Contoh Tata Hubungan Kerja
Contoh Tata Hubungan Kerja
Program Kerja (RKPK)
POSTED BY ALIWEAR ⋅ 27 DESEMBER 2011 ⋅ TINGGALKAN KOMENTAR
Ada lima pendekatan dalam penyusunan RKPK, yaitu pendekatan teknokratis, politis, partisipatif, top-down, dan bottom-up, yang
Dokumen RKPK pada dasarnya merupakan suatu proses pemikiran strategis. Kualitas dokumen RKPK sangat ditentukan oleh
kualitas program dan kegiatan yang diusulkan RKPK dalam mencapai tujuan dan sasaran rencana pengembangan organisasi yang
disepakati dalam rapat kerja RKPK. Penyusunan RKPK sangat erat kaitannya dengan kompetensi dalam menyusun,
mengorganisasikan, mengimplementasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi capaian program dan kegiatan. Pendekatan
Pendekatan demokratis dan partisipatif bermakna bahwa RKPK memuat hal-hal sebagai berikut:
Identifikasi pemangku kepentingan yang relevan untuk dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan di setiap tahapan
penyusunan RKPK
Kesetaraan antara para pemangku kepentingan dari unsur hierarkhis internal organisasi dalam pengambilan keputusan
Transparasi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan
Keterwakilan yang memadai dari seluruh segmen masyarakat, terutama para alumni
Rasa memiliki masyarakat terhadap RKPK
Pelibatan media (press kampus)
Pelaksanaan rapat kerja RKPK yang berkualitas dari segi penerapan perencanaan Partisipatif
Konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan penting pengambilan keputusan, seperti: perumusan prioritas isu dan
permasalahan, perumusan tujuan, strategi, dan kebijakan dan prioritas program
Pendekatan Politis
Konsultasi dengan Pimpinan untuk penerjemahan yang tepat, sistematis atas visi, misi, dan program Kepala Bidang
organisasi ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, dan program organisasi
Keterlibatan aktif Dewan Pembina dalam proses penyusunan RKPK
Jaring aspirasi masyarakat (reses) oleh Dewan Pembina merupakan bagian integral dari proses penyusunan RKPK
Pokok-pokok pikiran Dewan Pembina dalam proses penyusunan RKPD
Pembahasan terhadap Rancangan Peraturan Organisasi tentang RKPK yang setelah ditetapkan akan mengikat semua pihak
sebagai acuan dalam penyusunan RAPBO
Pendekatan Bottom-up
Penjaringan aspirasi dan kebutuhan masyarakat untuk melihat konsistensi dengan visi, misi, dan program Pimpinan
Organisasi Terpilih
Memperhatikan hasil proses rapat kerja organisasi dan kesepakatan dengan masyarakat tentang prioritas pembangunan
organisasi
Mempertimbangkan hasil Forum RKPK
Pendekatan Top-down
Persiapan dan Pada tahap ini dilakukan orientasi mengenai RKPK, identifikasi para pemangku
kegiatan SKPD tahun lalu dan prioritas untuk tahun rencana, analisis isu strategis dan
Penyusunan Rancangan
prioritas kegiatan organisasi untuk tahun yang direncanakan bersama para pemangku
Tahap 2
Awal RKPK kepentingan terkait,
menyusun dokumen rancangan awal RKPK, dan pembahasan rancangan awal RKPK
Penyusunan Rancangan
Tahapan ini meliputi kegiatan persiapan penyusunan, kegiatan analisis dan pengkajian
Tahap 3
dokumen terkait, dan kegiatan penyusunan Rancangan Renja
Renja
Pada tahap ini dilakukan penilaian dan pembahasan atas rancangan Renja yang
Penyusunan Rancangan rancangan Renja ke dalam Rancangan Awal RKPK untuk menjadi Rancangan RKPK
Tahap 4 pembahasan dengan para pemangku kepentingan (jika ada) terkait untuk memperoleh
RKPK masukan dan pertimbangan bagi rancangan RKPK, penyiapan ringkasan Rancangan
RKPK untuk sebagai bahan pembahasan dalam Rapat kerja tahunan organisasi, dan
Tahap ini merupakan pelibatan para pemangku kepentingan (jika ada) dalam
Tahap 5 Rapat Kerja pengambilan keputusan perencanaan, melalui pelaksanaan rapat kerja, sesuai jadwa
yang ditetapkan.
Tahap 6
Penyusunan Rancangan Pada tahap ini dilakukan penyempurnaan atas Rancangan RKPK berdasarkan hasi
kesepakatan dalam rapat kerja tahunan organisasi dengan tetap memperhatikan
Pengintegrasian RKPK ke
Pada tahap ini RKPK perlu diterjemahkan ke dalam proses penganggaran melalu
Tahap 8 dalam Proses Penganggaran
penyusunan Matrik Program Kerja.
Organisasi
Orientasi RKPK
Kesamaan pemahaman merupakan salah satu syarat pencapaian kesepakatan untuk tujuan bersama. Oleh karena itu, maka dalam
penyusunan Rencana Kegiatan Program Kerja perlu dilakukan orientasi bagi pihak-pihak yang terkait, baik yang menyangkut proses
dan pendekatan perencanaan maupun berkaitan dengan substansi perencanaan itu sendiri.
Langkah-1 : Membentuk tim inti penyusun RKPK yang anggotanya berasal dari unsur bidang-bidang organisasi
Langkah-3 : Menyusun jadwal/agenda, bahan presentasi dan narasumber untuk kegiatan orientasi RKPK
Langkah 5 : Menyusun kesepakatan bersama mengenai pokok-pokok yang perludilakukan dalam penyusunan RKPK, baik yang
menyangkut proses penyusunan, substansi utama, pendekatan RKPK, maupun rancangan sementara agenda penyusunan dokumen
RKPK.
Identifikasi para pemangku kepentingan dimaksudkan untuk mencari siapa dan dari unsur mana yang memiliki kompetensi untuk
dilibatkan secara aktif dalam proses penyusunan RKPK. Untuk itu, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
Langkah-1 : Menyusun inventarisasi daftar yang memiliki kompetensi dalam perencanaan pembangunan. Data dapat bersumber
Langkah-2 : Melakukan kajian pengalaman dari institusi atau individu yang terdaftar dan selanjutnya menentukan siapa individu
atau institusi yang cocok untuk dilibatkan sebagai tim penyusun, fasilitator, narasumber, advisor atau sebagai mitra diskusi, dan juga
Langkah-3 : Menyiapkan surat permintaan resmi dari Organisasi induk dan Pimpinan Organisasi untuk pelibatan para pemangku
Langkah-4 : Mengundang para pemangku kepentingan yang relevan dan sesuai perannya dalam kegiatan-kegiatan yang
Penyusunan rencana kerja perlu dilakukan sebagai acuan bagi tim penyusun dalam proses penyiapannya. Rencana kerja mengatur
rincian kegiatan apa yang perlu dilakukan (termasuk seluruh kegiatan rapat kerja forum diskusi), siapa yang melakukan, metoda
pelaksanaannya bagaimana, serta kapan kegiatan tersebut akan dilakukan. Langkah-langkah penyusunan rencana kerja secara umum
Langkah-1 Menyusun rincian agenda kegiatan yang harus dilakukan dalam proses penyusunan dokumen RKPK dan memberi
catatan batas waktu (deadline) pada kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan berdasarkan peraturan perundangan
Langkah-2 Merumuskan keluaran/output serta metoda pelaksanaan dari setiap rincian kegiatan tersebut.
Langkah-3 Menyusun matrik rencana kerja yang berisikan rincian kegiatan, keluaran, metoda dan jadwal pelaksanaan
Langkah-4 : Menjabarkan rencana kerja penyusunan RKPK tersebut oleh masing-masing kelompok kerja /Komisi
Setiap usulan program dan kegiatan perlu didukung dengan data dan informasi yang memadai dan akurat dari sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Data/informasi yang dikumpulkan sedemikian rupa sehingga memperlihatkan secara jelas status,
Langkah-1: Menyusun daftar data/informasi yang dibutuhkan bagi penyusunan RKPK dan menuangkannya dalam bentuk
Langkah-2: Melakukan pengumpulan data/informasi dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
Langkah-3: Menyiapkan tabel-tabel/matrik kompilasi data yang sesuai dengan kebutuhan analisis.
Dokumen RKPK merupakan dokumen yang menjabarkan rencana jangka menengah organisasi ke dalam rencana tahunan dan
mengimplementasikannya dalam program dan kegiatan tahunan, sehingga akan dijadikan acuan bagi proses penyusunan RAPBO,
mulai dari perumusan Kebijakan Umum APBO, penetapan Prioritas dan Plafon Anggaran hingga penyusunan RAPBO. Oleh karena
itu substansi RKPK seyogyanya mampu menjawab kebutuhan materi bagi proses perencanaan dan penganggaran selanjutnya.
Rancangan Awal RKPK merupakan kunci penting dalam menentukan kualitas seluruh proses penyusunan RKPK. Rancangan Awal
menginformasikan rancangan kerangka ekonomi daerah, arah kebijakan keuangan organisasi, arah prioritas kegiatan organisai dan
rencana kerja program dan kegiatan yang dilengkapi dengan rancangan pagu indikatif untuk setiap bidang kegiatan untuk tahun yang
direncanakan sebagai acuan bagi setiap bidan dalam menyiapkan rancangan Renja bidang organisasi. Rancangan Awal RKPK
berfungsi sebagai koridor perencanaan dan pengembangan indikatif untuk tahun yang direncanakan. Arah kebijakan keuangan
organisasi di dalam Rancangan Awal RKPK organisasi memuat indikasi belanja organisasi, indikasi belanja dana dekonsentrasi,
indikasi belanja dana sekretariatan, serta indikasi belanja tugas lapangan. Informasi ini sangat berguna sebagai acuan desa dalam
menyusun rancangan RKT (Rencana Kerja Tahunan) bidang organisasi. Di dalam penyusunan rancangan awal RKPK dilakukan
review RPJM, review usulan program dan kegiatan bidang organisasi dari usulan tahun lalu dan prioritas kegiatan untuk tahun
rencana, kajian terhadap RKP, analisis isu strategis dan prioritas pengembangan organisasi untuk tahun yang direncanakan bersama
para pemangku kepentingan yang terkait, merumuskan rancangan awal RKPK, dan pembahasan rancangan awal RKPK dengan
bidang organisasi. Penyusunan Rancangan Awal RKPK merupakan tanggung jawab Bendahara, untuk itu bendahara membentuk tim
penyusun RKPK yang bertugas melaksanakan seluruh proses penyusunan dokumen RKPK.
Prinsip-prinsip Penyusunan Rancangan Awal RKPK
Hal prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan rancangan awal RKPK adalah:
Penyusunan Rancangan Awal RKPK berpedoman pada hasil review RPJM dan capaian kinerja penyelenggaraan urusan
wajib/pilihan pengurus organisasi, hasil review terhadap usulan-usulan bidang organisasi yang tertuang dalam prakiraan maju
yang diajukan tahun sebelumnya, serta memperhatikan perkiraan kemampuan keuangan organisasi .
Substansi utama yang termuat dalam rancangan awal RKPK, meliputi a). Evaluasi pelaksanaan RKPK tahun lalu b).
Rancangan kerangka ekonomi organisasi c). Arah kebijakan keuangan organisasi, termasuk indikasi belanja bagi hasil dan
belanja bantuan keuangan. d). Prioritas dan sasaran kegiatan organisasi e). Rencana program dan kegiatan prioritas serta pagu
indikatif bidang organisasi
Informasi pagu indikatif bagi setiap bidang organisasi dan indikasi belanja bagi hasil serta belanja bantuan keuangan
merupakan informasi yang harus disampaikan dalam rancangan awal RKPK. Ketersediaan informasi ini akan sangat dibutuhkan
oleh setiap bidang organisasi sebagai acuan dalam merumuskan rancangan rencana kerja bidang organisasi
Pengalokasian besaran pagu indikatif berorientasi pada asas pemenuhan kebutuhan,efisiensi, keadilan, dan penilaian
kinerja, serta sinergi sumber-sumber pendanaan.
Perhitungan pagu indikatif anggaran program dan kegiatan yang dialokasikan bagi setiap bidang organisasi didasarkan pada
kebutuhan bidang organisasi untuk melaksanakan urusan wajib/pilihan organisasi prioritas sesuai tingkat dan sasaran pelayanan
program dan kegiatan.
Penyusunan rancangan awal RKPK dilakukan oleh Tim Inti Penyusunan RKPK dibawah tanggung jawab bendahara, yang
prosesnya dilakukan secara partisipatif.
Penyusunan rancangan awal RKPK dapat dimulai segera setelah dicapainya persetujuan bersama Dewan Pembina dan
pimpinan organisasi terhadap Rantap APBO untuk pelaksanaan tahun sebelumnya (sekitar bulan Desember). Selanjutnya, paling
lambat pada Minggu ke-3 bulan Januari Rancangan Awal RKPK sudah selesai disusun dan disebarkan kepada setiap bidang
organisasi dan unit kegiatan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan rancangan awal RKPK adalah sebagai berikut:
Bendahara melakukan review RPJM untuk melihat seberapa jauh pencapaian target kinerja program; isu dan permasalahan
yang dihadapi; dan indikasi prioritas program pada tahun rencana
Bendahara melakukan kompilasi rancangan program/kegiatan setiap bidang organisasi untuk tahun rencana. Kompilasi
rancangan program/kegiatan setiap bidang organisasi ini diambil dari prakiraan maju RKA-bidang organisasi tahun (n+1) dari
usulan tahun sebelumnya untuk dikonfirmasi kembali kepada setiap bidang organisasi.
Bendahara menyiapkan konsep Surat Edaran pimpinan orgaisasi yang ditujukan kepada seluruh pimpinan bidang
organisasi, berisikan permintaan agar setiap bidang organisasi mengkonfirmasi, mereview atau memperbaiki usulan atas rencana
program dan kegiatan tahun rencana yang diajukan pada tahun sebelumnya, dengan memperhatikan prioritas bidang masing-
masing.
Ketua mengeluarkan Surat Edaran untuk seluruh bidang organisasi dengan dilengkapi dengan formulir-formulir
isian/matriks rencana program dan kegiatan bidang organisasi yang telah disiapkan Bendahara, disertai batas waktu
pengembalian formulir isian tersebut kepada bendahara.
Bendahara menerima pengembalian formulir isian rencana program dan kegiatan yang telah dikonfirmasi/ direview/
dievaluasi atau usulan perubahan dari masing-masing bidang organisai.
Bendahara melakukan pengecekan dan perbaikan terhadap matriks-matriks program setiap bidang organisasi berdasarkan
pengembalian formulir isian dari bidang organisasi yang disesuaikan dengan hasil review RPJM, serta hasil monitoring dan
evaluasi kinerja pencapaian tahun lalu.
Dalam melaksanakan langkah (1), (2), (3), (4) dan (5), secara simultan Bendahara melalui Tim Intinya menyiapkan
dokumen Rancangan Awal RKPK secara lengkap Bendahara bersama Sekretaris mengundang seluruh Kepala Bidang untuk
pembahasan rancangan awal RKPK, guna disepakati sebagai pedoman penyusunan rancangan Renja-bidang organisasi.
Bendahara mengirimkan rancangan awal RKPK yang disertai dengan jadwal kalender perencanaan daerah untuk tahun
yang direncanakan kepada seluruh bidang organisasi sebagai bahan bagi bidang organisasi untuk menyusun Rancangan Renja
bidang organisasi. Rancangan awal RKPK
Pengiriman rancangan awal RKPK tersebut disertai dengan catatan agar setiap bidang organisasi menyerahkan rancangan
Renja bidang organisasi kepada Bendahara sesuai dengan kalender perencanaan yang disampaikan