Anda di halaman 1dari 25

RINGKASAN MATERI KULIAH

ELEMEN-ELEMEN DAN LINGKUP ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Disusun Oleh:
1. Fanesa Rena R. (18013010048)
2. Moh. Irman Hakim (18013010067)
3. Zsalzsabila I. Z. (18013010074)
4. Siti Nurhidayah (18013010076)

Kelompok 7
Kelas B

UPN “Veteran” Jawa Timur


Th. 2020
MATERI 2: ELEMEN-ELEMEN DAN LINGKUP ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

A. ELEMEN-ELEMEN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Sebelum kita membahas apa saja elemen-elemen yang terdapat pada organisasi sektor
publik, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu organisasi sektor publik?
Organisasi sektor publik adalah organisasi yang tujuannya hanya untuk memberikan layanan
kepada masyarakat umum tanpa memerhatikan laba yang ia dapat karena hanya fokus akan
pelayanan. Dan organisasi sektor publik bukan hanya dari pemerintahan saja namun ada juga
pihak swasta yang tujuannya juga memberikan layanan kepada masyarakat umum. Berikut
elemen-elemen yang ada di dalam organisasi sektor publik.

1. PERENCANAAN PUBLIK
Menurut UU RI No. 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional
pasal 1, Perencanaan publik adalah proses untuk menentukan tindakan yang tepat di masa
depan melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Proses
perencanaan ini sangat penting karena nantinya akan menentukan tujuan-tujuan dan
jalannya aktivitas organisasi ke depan. Salah satu tujuan perencanaan publik yaitu untuk
mencapai kesejahteraan publik secara bertahap dan sistematis. Tentu dalam prosesnya,
perencanaan yang telah dibuat oleh organisasi juga membutuhkan partisipasi dari
masyarakat umum yang nanti akan menentukan kualitas dan tujuan suatu organisasi
tersebut. Perencanaan juga berperan penting dalam mengambil keputusan suatu organisasi
baik itu keputusan jangka panjang maupun jangka pendek.
Teknik Perencanaan Publik
Dalam perencanaan publik terdapat lima tingkat, yaitu:
 Perencanaan Komprehensif
Arti dari kata komprehensif sendiri ialah luas, lingkup yang luas. Jadi perencanaan
komprehensif dalam lingkup geografis itu wilayah organisasi secara keseluruhan,
skala waktu, jangka panjang, dan tertuju pada demografi, transportasi, penggunaan
lahan, fasilitasamasyarakatmdll.
 Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem merupakan tahap awal sebelum suatu organisasi mengetahui
kebijakan atau program-program yang akan lebih dikembangkan lagi. Organisasi
harus melakukan perkembangan pada sistem yang mereka miliki baik itu perangkat
kerasnya maupun perangkat lunaknya, karena hal ini juga akan berdampak kepada
visi, misi, dan tujuan suatu organisasi. Jika organisasi gagal mengembangkan
sistemnya maka akan berakibat buruk pada organisasi tersebut. Terdapat lima
pendekatan dalam sistem perencanaan yaitu:
- Atas-bawah
- Bawah-atas
- Teknoratik
- Partisipatif
- Politik
 Perencanaan di Tingkat Daerah
Yang dimaksud dengan perencanaan di tingkat daerah adalah guna memanfaatkan
dan pengalokasian sumber daya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
sosial dalam suatu wilayah atau daerah.
 Perencanaan Sub-sistem
Perencanaan sub-sistem sendiri yaitu perencanaan yang secara teknis lebih detail
lagi dibandingkan perencanaan sistem yang telah dijelaskan di atas.
 Perencanaan Tempat
Perencanaan tempat merupakan penentuan tempat atau wilayah yang strategis
untuk organisasi tersebut berkembang, yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan
organisasi tersebut.
Perencanaan dibagi menjadi dua, yaitu perencanaan sektoral dan perencanaan regional.
Perencanaan sektoral merupakan perencanaan dengan pendekatan sektor, maksudnya ialah
kumpulanidari kegiatan yang memiliki kesamaan karakteristik dan tujuan. Sedangkan
perencanaan regional cenderung menitikberatkan pada segala aspek lokasi di mana
kegiatan organisasi dilaksanakan.
Berdasarkan dimensi pendekatan, perencanaan pembangunan dibagi dua, yaitu
perencanaan mikro dan perencanaan makro. Yang dimaksud dengan perencanaan mikro
ialah perencanaan yang di rinci dengan jelas dalam periode tahunan seperti rencana
kegiatan-kegiatan dan penganggaran yang telah direncanakan. Sedangkan perencanaan
makro adalah perencanaan yang aspeknya mencakup keseluruhan atau nasional.
Siklus Perencanaan publik
Dalam perencanaan publik kita juga harus mengetahui siklus-siklusnya, tujuannya
adalah supaya kita dapat mengerti dan juga ikut mengawal jalannya rencana yang telah
kita buat dengan matang, efektif dan efisien. Mari kita lihat siklusnya.

Evaluasi hasil
pelaksanaan
tahun lalu dan
penetapan
prosedur
perencanaan
Penetapa Organisasi
n pendukung
dokumen perencanaa
perencan n
aan

Pembaha Penetapa
san draft n asumsi
dokumen perencan
perencan aan
aan

Penyelesai
Kriteria
an draft evaluasi
dokumen hasil
perencana perencana
an an

Penentuan Penyusu
usulan nan
rencana
program indikator
kerja program

Penentuan Penyusunan
kertas kerja
draft skala perencanaan
prioritas strategi dan
dan plafon program
Partisipasi
Penentuan masyarakat
usulan dalam
perencaan perencanaa
strategi n
Fungsi Perencanaan Publik
Fungsi perencanaan adalah supaya organisasi mengerti apa yang telah menjadi visi,
misi, dan tujuan organisasi tersebut. Dan kemudian diikuti oleh para anggota organisasi
untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan tersebut.
Tahap Perencanaan
Dalam perencanaan publik memiliki empat tahapan yaitu:
1) Penyusunan rencana, tahap awal yang harus dilakukan suatu organisasi adalah
penyusunan rencana, karena dengan rencana yang telah di buat membuat kita tidak
kebingungan tentang tujuan organisasi itu, sehingga kita dapat melakukan tindakan
atau kegiatan sesuai rencana yang telah dibuat.
2) Penetapan rencana, tahap selanjutnya adalah penetapan rencana, dengan berbagai
rencana yang telah di buat tentu tidak akan semua rencana di gunakan jadi rencana
yang efektif, efisien yang ditetapkan oleh organisasi.
3) Pengendalian pelaksanaan rencana, tahap selanjutnya lagi adalah pengendalian
pelaksanaan rencana yang dimaksudkan untuk mengendalikan bahwa semua rencana,
tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan tepat sasaran, supaya tidak terjadi
penyalahgunaan tugas dan wewenang yang telah direncanakan.
4) Evaluasi pelaksanaan rencana, dan yang tahap terakhir ialah evaluasi pelaksanaan
rencana. Setelah periode berakhir, organisasi akan mengumpulkan semua data,
informasi yang telah dilakukan dalam periode terakhir, supaya nanti organisasi dapat
menilai, menyimpulkan apakah sesuai rencana, apakah tujuannya tercapai, dll. Dan
nantinya evaluasi ini akan di perbaiki pada periode mendatang supaya lebih baik lagi
dari pada periode sebelumnya.

2. PENGANGGARAN PUBLIK
Menurut UU No. 17 Tahun 2003, anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen dan
kebijakan ekonomi. Anggaran biasanya berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran
suatu organisasi dalam suatu periode. Tanpa anggaran, organisasi akan susah untuk
mengatur pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan organisasi tersebut.
Fungsi Anggaran
Anggaran juga memiliki beberapa fungsi seperti berikut:
 Anggaran sebagai patokan dan juga bisa dijadikan sebagai motivasi para anggota
organisasi untuk bekerja secara ekonomis, efektif dan seefisien mungkin supaya
tidak melebihi anggaran yang telah dianggarkan. Dan juga dalam mencapai tujuan
atau target yang telah ditetapkan sebelumnya.
 Anggaran diperlukan untuk merencanakan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh
organisasi/institut/lembaga, untuk menentukan tujuan, merencanakan progam-
program dan dijadikan sebagai indikator organisasi/institut/lembaga.
 Anggaran juga bisa jadikan sebagai pengendalian supaya tidak ada anggaran yang
salah sasaran, tidak ada anggaran yang di selewengkan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab. Dan juga dapat memonitor kondisi keuangan yang sedang di
alami organisasi/institut/lembaga pada saat itu.
 Anggaran juga berfungsi untuk menstabilkan kondisi ekonomi suatu
organisasi/institut/lembaga.
 Anggaran juga dapat dijadikan tolak ukur penilaian kinerja apakah sudah sesuai
dengan tujuan yang di anggarkan dan apakah sudah efektif dan efisien dalam
pelaksanaan anggaran.

Prinsip-prinsip Anggaran Publik

1. Otorisasi oleh legislatif


Setelah membuat anggaran kita harus mendapatkan persetujuan dari atasan/legislatif
terlebih dahulu supaya kita dapat menggunakan anggaran tersebut.
2. Akurat
Tentu dalam membuat anggaran kita harus membuatnya seakurat mungkin supaya
tidak terjadi kerugian pada organisasi terebut.
3. Jelas
Anggaran juga harus jelas, terperinci namun tidak membingungkan sehingga nanti
dapat dipahami oleh masyarakat.
4. Komprehensif
Anggaran juga harus menunjukkan semua pencatatan penerimaan dan pengeluaran
dengan rinci.
5. Periodik
Menurut UU No. 17 Tahun 2003 Pasal 4 yang berbunyi “Tahun anggaran meliputi
masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.”
Sehingga dapat dijelaskan bahwa anggaran sifatnya periodik, yang berarti tahunan.
6. Keutuhan Anggaran
Semua anggaran harus tercatat dengan utuh tanpa ada yang sengaja maupun tidak
sengaja dihilangkan.
7. Nondiscreationary Appropriation
Anggaran yang telah mendapatkan persetujuan oleh atasan/dewan legislatif harus
dilakukan sebaik mungkin agar efektif dan efisien, sehingga perusahaan tidak
seenaknya untuk menentukan anggaran yang telah dibuat.
8. Transparan Terhadap Publik
Sebagai organisasi publik, tentu anggarannya harus di informasikan juga kepada
masyarakat umum, supaya tidak menimbulkan kecurigaan masyarakat kepada
organisasi.

Teknik Penganggaran Publik

Dalam teknik penganggaran menggunakan 4 pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan Fungsional
Anggaran di susun melalui internal organisasi. Pengalokasian anggaran dikatakan
berhasil jika organisasi dapat menyeimbangkan berbagai pendapatan dan pengeluaran
dalam organisasi. Oleh karena itu, kesukesan anggaran tak terlepas dari akurasi
perencanaan yang akurat, dan juga dukungan yang didapat dari berbagai lembaga.
2. Pendekatan Pengambilan Keputusan
Dalam menggunakan pendekatan ini kita juga harus mempertimbangkan keputusan-
keputusan yang akan kita ambil di masa di masa yang akan datang supaya nanti dapat
mencapai titik optimal yang kita inginkan.
3. Pendekatan Psikologi/Motivasi
Penggunaan pendekatan psikologi/motivasi sangan baik dilakukan karena akan
menciptakan susunan anggaran yang baik dan tujuannya dapat di capai secara efektif
dan efisien.
4. Pendekatan Lingkungan yang Berkesinambungan
Dalam pendekatan ini, anggaran harus mempertimbangkan lingkungan sekitarnya
supaya nanti jika terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan tidak menimbulkan dampak
buruk terhadap lingkungan di sekitarnya secara berkesinambungan.
Siklus Penganggaran Publik

Penetapan
prosedur
dan tim
penganggar
an tahun
terkait
Penetapan
Penetapan
anggaran
dokumen
pendapata
standar
n dan
harga
belanja

Pembahasan Penyebaran
Perubahan dan dan
penyelesaian pengisian
draft anggaran formulir
pendapatan rencana kerja
dan belanja dan anggaran
Rekapit
ulasi
Kertas
Kerja

3. PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK


Perusahaan menyediakan barang dan jasa merupakan bentuk pelayanan
organisasi/institut kepada masyarakat umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar
semua dapat hidup dengan sejahtera.
Tujuan Pengadaan Barang dan Jasa
Menurut Peraturan Presiden (Perpres) nomor 16 tahun 2018 pasal 4, tujuan dari pengadaan
barang dan jasa, beberapa di antaranya ialah:
1. Meningkatkan produk dalam negeri, supaya produk dalam negeri lebih berkembang
dan mampu bersaing dengan produk luar negeri dan juga akan berdampak positif
terhadap ekonomi nasional.
2. Meningkatkan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah
3. Mendorong pemerataan ekonomi
4. Meningkatkan peran pelaku usaha nasional
5. Meningkatkan keikutsertaan industri kreatif
Siklus Pengadaan Barang dan Jasa

merenc
anakan
Pengad
Melaks aan Membe
anakan ntuk
Kontrak Panitia

Menyus Menetapk
an Sistem
un Pengadaa
Kontrak n

Melaksa Menyusu
nakan n Jadwal
Pengada Pengadaa
an n

Menyusu Menyus
n
Dokumen
un
Pengadaa Owner
n Estimate

Kebijakan Pengadaan Barang dan jasa

Beberapa kebijakannya ialah:

1. Meningkatkan kualitas perencanaan


2. Memperkuat dan sumber daya manusianya
3. Pelaksanaan yang lebih transparan dan terbuka
4. Menggunakan teknologi informasi
5. Mendorong penggunaan produk dalam negeri
6. Mendorong pelaksanaan penelitian
7. Memberi kesempatan pada usaha-usaha yang ada di Indonesia
8. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara berkelanjutan.

Prinsip Pengadaan Barang dan Jasa

Prinsip-prinsip pengadaan barang dan jasa meliputi.

1. Efisien
2. Efektif
3. Transparan
4. Terbuka
5. Adil
6. Akuntabilitas
7. Bersaing dengan sehat

4. REALISASI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Menganggarkan merupakan kegiatan memperhitungkan data keuangan atau data


finansial suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Fungsi anggaran sendiri yaitu agar
terjadinya transparansi pelaporan keuangan yang dilakukan oleh akuntan kepada jajaran
manajer atau direktur perusahaan. Tetapi karena sektor publik, akuntan tidak menyediakan
anggaran ini untuk jajaran direktur maupun manajer lagi, melainkan untuk masyarakat.
Biasanya kita menyebutnya dengan sektor publik.

Sektor publik sendiri berarti kegiatan bisnis yang tujuan utamanya bukan untuk laba,
melainkan untuk pelayanan masyarakat. Biasanya sektor publik ini dikelola oleh pemerintah,
namun juga ada organisasi yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat yang tujuan
utamanya adalah laba. Yang pasti organisasi tersebut tidak dikelola oleh pemerintah.

Tetapi karena sektor publik yang dimaksud disini adalah organisasi yang menyediakan
pelayanan masyarakat dan tujuan utamanya bukan berupa laba, maka disini sang akuntan
bertanggung jawab untuk membuat anggaran kepada rakyat karena layanan tersebut
merupakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah. Jadi masyarakat harus tau apakah anggarannya telah di anggarkan sesuai dengan
anggaran yang tertera atau malah diselewengkan. Dan untungnya di era globalisasi dimana
alat-alat teknologi semakin canggih ini dimanfaatkan oleh pemerintah untuk membuat aplikasi
dimana masyarakat dapat mengetahui kemanakah perginya Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara atau Aggarapn Pendapatan dan Belanja Daerah yang memang dianggarkan khusus
untuk masyarakat. Baik dari segi pembangunan infrastruktur maupun pelayanan masyarakat
yang ditingkatkan.

Lalu darimanakah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran


Pendapatan dan Belanja Daerah didapatkan? Sumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah didapat dari pajak dan retribusi Negara
atau daerah. Mengapa pemerintah harus melakukan transparansi anggaran, karena pendapatan
Negara juga didapatkan dari uang rakyat, jadi mau tidak mau atau suka tidak suka pemerintah
harus bisa menggunakan uang rakyat untuk membangun infrastruktur dan keperluan rakyat.

Tetapi ketika melakukan penganggaran pemerintah tidak boleh asal dalam


menganggarkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah. Pemerintah harus mencakup beberapa aspek yaitu :

1. Aspek perencanaan
Dari namanya saja sudah rencana yang berarti suatu gambaran tentang kegiatan apa
yang akan dilakukan suatu organisasi di masa depan. Aspek perencanaan ini harus
diadakan karena perencanaan ini bak fondasi saat membangun rumah, karena
merupakana tahap awal dan jika ada satu yang meleset makan rumah tersebut akan
roboh. Sama halnya dengan organisasi sektor publik, semua anggaran harus
direncanakan dan dianggarkan secara transparan. Jika ada suatu anggaran yang
penganggarannya dilakukan secara salah, maka akan berdampak buruk bagi reputasi
pemerintah/akuntan sektor publik, karena dianggap menyelewengkan dana rakyat.
2. Aspek Pengendalian
Disini aspek pengendalian yaitu difungsikan agar anggaran berjalan sesuai rencana, di
dalam aspek perencanaan anggaran sudah direncanakan untuk membangun fasilitas
untuk rakyat, di dalam aspek pengendalian anggaran diawasi agar berjalan sesuai
perencanaan.
3. Aspek Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan tanggung jawab yang dimiliki seorang akuntan dalam
menganggarkan dana masyarakat. Aspek akuntabilitas dibutuhkan agar masyarakata
membangun rasa percaya kepada pemerintah dan akuntan publik dalam mengelola
anggaran dana yang dipungut dari hasil pajak dan retirbusi tersebut. Jika pemerintah
sudah mendapatakan kepecercayaan rakyat, maka sirkulasi anggaran akan berjalan
lancer. Pemerintah akan dicap sebagai pemimpin yang baik, serta rakyat menjadi
sejahtera karena layanan dan infrastruktur yang diberikan oleh pemerintah.

Kita telah membahas mengenai anggaran sektor publik, namun kita belum mengetahui
tentang realisasi anggaran sektor publik itu sendiri. Laporan realisasi anggaran merupakan
laporan yang menyajikan realisasi pendapatan dan belanja suatu organisasi untuk dibandingkan
dengan realisasi anggaran tahun sebelumnya. Terdapat 3 perspektif realisasi anggaran sektor
publik yaitu :
1. Realisasi anggaran sebagai fungsi
Realisasi merupakan salah satu dari berbagai fungsi dalam organisasi, selain itu
realisasi dibutuhkan bersamaan dengan tugas dan tanggung jawab di dalam organisasi.
2. Realisasi anggaran sebagai penjunjang karir
Dengan adanya realisasi, maka masyarakat akan senang dengan pemimpin tersebut dan
membuat pemimpin tersebut menuju posisi manajemen yang lebih baik.
3. Realisasi anggaran sebagai perangkat keputusan
Pengambilan/pembuatan keputusan merupakan aspek penting yang ada di dalam
organisasi. Adanya realisasi anggaran dapat mempermudah pengambilan keputusan
yang oleh manajer.

Contoh diatas merupakan 3 hal perspektif dari realisasi anggaran, lantas apa bentuk
nyata dari realisasi anggaran itu sendiri. Ada beberapa contoh nyata dari bentuk realisasi
anggaran yang dilakukan pemerintah, sebagai contoh :

 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara


 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
 LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
 Yayasan
 Partai Politik

5. PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Hakikatnya di dalam organisasi sektor publik terdapat 2 jenis pelaporan yaitu :

1. Pelaporan Kinerja
Disini pelaporan kinerja berfungsi untuk melaporkan kinerja semua aktivitas sumber
daya dalam suatu organisasi sektor publik agar dapat dipertanggung jawabkan.
2. Pelaporan keuangan
Tujuan umum pelaporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai data-data
keuangan seperti laporan posisi keuangan dalam suatu organisasi publik yang ditujukan
untuk sejumlah besar pemakai laporan tersebut. Tujuan khusus pelaporan keuangan
adalah menyediakan laporan untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan
dan menunjukkan akuntabilitas suatu organisasi dengan cara :
 Menyediakan informasi mengenai sumber daya, alokasi, dan penggunaan
sumber daya keuangan suatu organisasi.
 Menyediakan informasi bagaimana suatu organisasi dapat membiayai atau
mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kas nya
 Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan serta
perubahan kondisi keuangan suatu perusahaan tersebut
 Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kinerja sumber daya
manusia organisasi sektor publik tersebut.

Pada umumnya dalam membuat suatu laporan keuangan terdapat 5 komponen penting
dalam pembuatan suatu laporan keuangan, yaitu :

Laporan laba/rugi
Di dalam laporan ini menyediakan informasi seputar pendapatan dan beban-beban yang
dihasilkan perusahaan. Pendapatan akan dikurangi dengan beban, setelah itu kita akan
mengetahui apakah organisasi sektor publik tersebut mengalami laba atau rugi.
Laporan posisi keuangan
Fungsi dari laporan ini adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan serta
memberikan informasi mengenai sumber dana organisasi publik.
Laporan Perubahan Modal
Di dalam laporan ini memberikan informasi terkait perubahan aktiva atau perubahan
liabilitas suatu organisasi publik.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas memerikan informasi mengenai kas yang keluar dank as yang masuk
suatu organisasi publik. Di dalam laporan ini hanya mencatatan pengeluaran dan
pemasukan akun kas saja.
Catatan Atas Laporan Keuangan
Merupakan catatan tambahan mengenai laporan keuangan, akun-akun yang tidak
termasuk ke dalam laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, laporan perubahan
modal, dan laporan arus kas.

6. AUDIT SEKTOR PUBLIK

Audit sektor publik sedikit berbeda dengan audit sektor swasta. Audit sektor publik
memiliki prosedur dan tanggung jawab yang berbeda, serta peran yang lebih luas dibanding
sektor swasta. Audit sektor publik berarti melakukan pengujian keakuratan dan
kelengkapan informasi pada suatu organisasi pubik. Secara umum, terdapat tiga jenis audit
yang ada di dalam organisasi sektor publik, yaitu :

1. Audit Keuangan
Pengauditan yang menngatur atau menjamin agar sistem akuntansi dan
pengendalian keuangan berjalan dengan lancer. Selain itu, audit keuangan juga
mengawasi agar pencatatan transaksi keuangan dilakukan secara benar.
2. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan merupaakan sistem audit yang mengawasi dan memeriksa apakah
anggaran-anggaran yang dikeluarkan untuk masyarakat telah memenuhi aturan
Undang-Undang yang berlaku. Menurut Harry Suharto terdapat kepatuhan dan
kepatutan. Kepatuhan berarti taat dalam menaati peraturan yang ada dalam proses
penganggaran layanan masyarakat. Sedangkan kepatutan merupakan keluhuran
budi sang pemimpin dalam mengambil suatu keputusan, apalagi berhubungan
dengan rakyat.
3. Audit Kinerja
Merupakan audit yang sedikit memperluas dari audit keuangan. Di dalam audit ini
harus memperhatikan dan memfokuskan kepada kinerja suatu organisasi publik dan
fungsi yang di audit suatu organisasi publik.
4. Audit dengan tujuan tertentu
Audit ini bertujuan untuk memberikan simpulan atas sestuatu yang diperiksa. Di
dala audit ini terdapat tujuan- tujuan pengauditan berupa
 Eksaminasi (examination)
 Reviu (review)
 Prosedur yang disepakati (agreed upon procedures)

7. PERTANGGUNGJAWABAN PUBLIK

Pertanggungjawaban atau akuntabilitas publik oleh organisasi sektor publik adalah


bentuk pertanggungjawaban suatu organisasi sektor publik kepada publik.
Pertanggungjawaban ini diwujudkan dengan laporan keuangan yang terbuka untuk umum
khususnya para stakeholders dan juga hasil RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham yang
diumumkan kepada publik. Hal ini sesuai dengan prinsip etika akuntan yakni tanggung jawab
dan profesionalitas dalam bentuk memelihara kepercayaan publik. Hal ini juga bertujuan agar
publik tidak merasa dibohongi atau ditipu oleh organisasi sektor publik.
Pertanggungjawaban publik ini juga berlaku dalam penyampaian laporan
pertanggungjawaban kepada pemberi amanat atau tugas contohnya pelaporan LPJ Ketua
Yayasan kepada Dewan Penyantun nya.

Seluruh poin-poin diatas merupakan elemen elemen organisasi sektor publik yang harus
dipenuhi dan harus ada pada setiap organisasi sektor publik.

B. ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Pengertian Organisasi

Organisasi adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama selalu berkumpul
untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di dalam
organisasi tersebut, organisasi menjadi wadah agar cita-cita atau tujuan organisasi tersebut
tercapai secara sistematis dan terpimpin.

Sebuah organisasi harus memiliki sumber daya, struktur, dan tujuan agar dapat disebut
sebagai sebuah organisasi. Organisasi seperti OSIS dan Karang Taruna sudah dapat disebut
sebagai organisasi karena ia memiliki sumber daya, struktur, dan tujuan-tujuan yang ingin
dicapai.

Terdapat macam-macam jenis organisasi tergantung pada tujuannya, pihak yang


memakai manfaat, ataupun berdasarkan sifat hubungan personalnya, dan masih banyak lagi
jenis-jenis organisasi saat ini.

Aktivitas manajemen seperti perencanaan, pengendalian biaya, evaluasi terhadap


kinerja yang telah dilakukan, perbaikan yang terus dilakukan, juga pengendalian layaknya
sektor swasta pada umumnya (biasanya) tetap dilakukan oleh sebuah organisasi tersebut agar
setiap aktivitas yang dilaksanakan tetap terkendali dan tidak meleset dari tujuan organisasi.

Pengertian Organisasi Sektor Publik

Secara umum sektor publik adalah sebuah sektor (sektor ekonomi) yang menyediakan
layanan dari pemerintah yang berorientasi pada publik yakni masyarakat. Yang dimaksud
dengan berorientasi publik adalah karena seluruh kegiatan yang terlaksana dalam sektor publik
dimaksudkan untuk memberikan layanan pada publik. Layanan ini bisa berupa jasa maupun
produk.

Setiap negara memiliki komposisi sektor publik yang berbeda-beda, tergantung dengan
kebijakan dan regulasi yang berlaku pada negara tersebut. Tetapi pada umumnya cakupan
sektor publik ini terdapat bidang militer, transportasi umum, pendidikan, kepolisian, dan
kesehatan. Lembaga pemerintahan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga menjadi
cakupan dari sektor publik. Namun bukan berarti sektor publik ini hanya berasal dari
pemerintah saja namun bisa jadi dari lain pihak yang yang membentuk suatu yayasan atau
lembaga yang fokusnya juga pada publik dan masyarakat.

Sektor publik ini pada umumnya adalah organisasi nirlaba atau organisasi nonprofit
yang tidak berfokus pada mendapatkan laba namun fokus pada memberikan layanan kepada
publik.

Setiap aktivitas keuangan organisasi sektor publik diatur pada PSAK 45 yang
membahas tentang organisasi nirlaba. Hal ini dikarenakan laporan keuangan sebuah organisasi
sektor publik berbeda dengan laporan keuangan organisasi bisnis.

Ciri-Ciri dan Kakteristik Organisasi Sektor Publik

Organisasi Sektor Publik memiliki ciri dan karakteristik sebagai berikut:

1. Dari Segi Tujuan


Tujuan yang dimiliki oleh organisasi sektor publik berbeda dengan tujuan organisasi
sektor swasta atau organisasi bisnis. Organisasi publik sendiri memiliki tujuan yakni
menyejahterahkan publik atau masyarakat baik dalam kebutuhan dasar maupun
kebutuhan lainnya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa organisasi publik fokus
pada pelayanan untuk masyarakat dan tidak bertujuan untuk mencari laba.

2. Dari Segi Sumber Pendanaan


Organisasi sektor publik mendapatkan sumber pendanaan yang berasal dari masyarakat
berupa pajak, laba perusahaan negara, retribusi, dan pendapatan lainnya yang sah dan
tidak bertentangan dengan hukum maupun undang-undang yang berlaku. Oleh karena
dana yang dieperoleh adalah dana masyarakat, pada penerapan dan penggunaan dana
dalam kegiatan sektor publik organisasi harus mempertanggungjawabkan dana tersebut
sepenuhnya karena hal itu juga merupakan bentuk tanggung jawab organisasi kepada
publik.

3. Dari Segi Kegiatan Usaha


Seperti sudah dibahas sebelumnya karena orientasi dari organisasi sektor publik adalah
pelayanan publik maka kegiatan usaha yang dilakukan oleh organisasi sektor publik
adalah pelayanan pada publik. Layanan ini bisa pada berbagai bidang yakni kesehatan
pendidikan keamanan penyediaan pangan penegakan hukum dan transportasi publik.
Organisasi publik harus berkomitmen juga melakukan pelayanan dengan maksimal dan
penuh tanggung jawab karena sumber dana organisasi sektor publik sendiripun berasal
dari masyarakat berupa pajak dan lainnya.

4. Dari Segi Bentuk Pertanggungjawaban


Bentuk pertanggungjawaban kepada publik dari organisasi sektor publik adalah dengan
melaporkan hasil laporan keuangan maupun laporan-laporan yang berhak diketahui
oleh publik maupun pemerintah kepada publik, melalui lembaga perwakilan
masyarakat seperti DPR, DPD, atau DPRD.
Perlu diketahui bahwa publik atau masyarakat berhak tahu akan segala hasil kinerja
suatu organisasi sektor publik dikarenakan sektor publik adalah
organisasi/lembaga/yayasan dari publik dan untuk publik.

5. Dari Segi Susunan Kelembagaan


Susunan kelembagaan organisasi sektor publik meliputi masyarakat Indonesia sendiri
yang terdiri dari macam-macam profesi atau pekerjaan seperti pegawai investor dan
lain sebagainya. Adanya keberagaman profesi ini yang terus mendukung untuk
memajukan kehidupan negara. Dari sini negara menjalin hubungan internasional
dengan negara atau lembaga sektor publik lain dari luar negeri melalui organisasi-
organisasi sektor publik yang punya hubungan atau telah bekerja sama dengan
lembaga-lembaga internasional. Contoh lembaga internasional seperti Bank Dunia,
PBB, IMF (International Monetary Fund), dan banyak lagi.

6. Dari Segi Budaya Organisasi


Budaya atau kultur dalam organisasi sektor publik bersifat birokratis, formal, dan
hierarki atau berjenjang. Organisasi sektor publik cenderung kaku (formal) dan tidak
berubah saat keadaan atau kondisi sosial berubah dikarenakan jika ingin melakukan
perubahan harus melewati tahap-tahap proses birokrasi yang rumit dan lama karena
prosedurnya berhubungan dengan pemerintahan.
7. Dari Segi Pembuatan Anggaran
Berbeda dengan sektor swasta maupun sektor bisnis, organisasi sektor publik
menyusun anggaran nya bersama masyarakat dalam perencanaan program yang sesuai
dengan prinsip dan hakikat akuntansi. Maksud “bersama masyarakat” dalam hal ini
adalah pada penyusunan anggarannya organisasi sektor publik mendengarkan,
menerima, dan mempertimbangkan aspirasi yang disalurkan oleh masyarakat kepada
lembaga-lembaga perwakilan sehingga pada saat rapat perencanaan dan penyusunan
anggaran dapat disampaikan oleh perwakilan masyarakat.

Tujuh poin diatas merupakan karakteristik yang membedakan organisasi sektor publik
dengan sektor lainnya. Tampak jelas bahwa memang organisasi sektor publik berorientasi
publik, dilihat dari masyarakat yang banyak terlibat dalam aktivitas operasional organisasi
sektor publik. Maka dari itu, organisasi sektor publik perlu untuk terbuka kepada masyarakat
agar transparansi pada masyarakat terus ada dan kepercayaan masyarakat terpelihara dengan
baik.

Perbedaan Sifat dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik dengan Sektor Swasta

Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta

Masyarakat (Publik) dan


Pertanggung jawaban Pemegang saham dan kreditor
palemen (DPR/DPRD)

Birokratis , hirarkies, dan Fleksibel : lintas fungsional,


Struktur organisasi
kaku datar, dsb.
System akuntansi Cash Accounting Accrual Accounting
 Pembiayaan internal : modal
Pajak, laba sendiri, penjualan aktiva.
Sumber pendanaan BUMN/BUMD, hutang,  Pembiayaan eksternal :
peninjauan asset Negara hutang bank, obligasi,
penerbitan saham. 
Karakteristik anggaran Terbuka untuk public Tertutup untuk public
Tujuan organisasi Nonprofit motiv Profit motifv

Macam – macam Organisasi Sektor Publik


Kegiatan yang berkembang pada sector public, organisasi dan manajemen
pemerintahan yang menyalurkan berbagai kepentingan umum juga menjadi voluntary yang
tidak boleh merampas sejumlah dimensi sector public.

Pendirian organisasi public merupakan upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban
Negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung jawab Negara dalam penyelenggaraan
pelayanan public.

Kegiatan organisasi-organisasi public mencakup antara lain mengalihkan fungsi-fungsi


pelayanan public tertentu dari instansi pemerintah kepda LSM.

Organisasi Sektor Publik memiliki wilayah yang lebih luas dan lebih kompleks
dibandingkan dengan sector swasta. Luasnya wilayah public bukan hanya karena luasnya jenis
dan bentuk organisasi public tapi juga karena kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi
lembaga – lembaga public tersebut.

Perbedaan tujuan organisasi sector public dan sector swasta.

Feature Private sector Public sector


General strategic goals Competitive uniquess Mission success : best
practices
Financial goals Profit : growth : market Productivity : value,
share efficiency
Stakeholders Stakeholders :managers: Taxpayers : recipients :
buyers legislator
Desired outcome Customer satisfaction Customer satisfaction

Persamaan Laporan Keuangan Setor Pablik dan Sektor Swasta

1. Akuntansi sektor publik maupun akuntansi sektor komersial sama-sama memberikan


informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi
2. Akuntansi sektor publik maupun akuntansi sektor komersial mengikuti prinsip-prinsip
dan standar akuntansi yang diterima secara umum.
3. Keduanya merupakan bagian terpadu dari sistem ekonomi yang sama dan juga
menggunakan sumberdaya yang langka untuk mencapai tujuan.
4. Keduanya harus menggunakan dan mengkonversi sumber daya yang langka yang akan
diolah untuk menghasilkan barang dan jasa dalam bentuk yang lebih berguna
5. Sama-sama menghasilkan laporan keuangan yang sangat diperlukan untuk mengelola
organisasi.
6. Laporan keuangan yang dihasilkan merupakan informasi yang sangat berguna bagi
proses pengambilan keputusan.
7. Sama-sama memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya agar kualitas
keputusan yang dihasilkan dapat diterapkan secara efektif dan efisien.

Aspek
No. Pembeda Sektor Publik Sektor Komersial

 Tidak ada
perhitungan laba
rugi, yang ada  Terdapat
surplus atau defisit perhitungan laba
 Tidak ada revaluasi rugi
aset  Dimungkinkan
 Tidak ada adanya revaluasi
penyusutan aset aset
tetap  Adanya
 Perbandingan penyusutan aset
anggaran terhadap tetap
realisasi dari  Perbandingan
Perbedaan pendapatan dan antara pendapatan
1. Tujuan belanja dan beban

 Pendapatan tidak  Pendapatan tahun


bersifat resolusing berjalan dpt
artinya tidak dapat disimpan untuk
diputar lagi untuk digunakan pada
belanja tahun yang tahun yang akan
akan datang datang
 Sebagian  Pendapatan
Masalah pendapatan diperoleh dari
2. Pendapatan diperoleh dari pihak lain yg
pemaksaan (contoh sukarela membeli
pajak) barang/jasa
 Penerimaan  Penerimaan
pinjaman dijadikan pinjaman
pendapatan dijadikan
kewajiban

Menggunakan istilah
expenditure (belanja),
dimana didalamnya
termasuk :
 Expense
(beban/biaya) Menggunakan istilah
 Pembayaran expense (beban/biaya)
angsuran dimana cakupannya lebih
 Pelunasan utang sempit daripada
3. Masalah Beban  Pembelian aset tetap expenditure

 Tidak terdapat
akuntansi
 Terdapat akuntansi anggaran
anggaran (budgetory
(budgetory accounting)
accounting)  Tidak terdapat
 Terdapat rekening- rekening-
rekening anggaran rekening
 Perbandingan antara anggaran
nggaran dan  Perbandingan
realisasinya antara nggaran
dilakukan secara dan realisasinya
Masalah intrakompatable dilakukan diluar
4. Penganggaran (dalam pembukuan) pembukuan
Terdapat tanda
Tidak terdapat tanda kepemilikan, yang
kepemilikan, yang diwujudkan dlam modal
bertindak sebagai saham, pemegang saham
pemegang kebijakan adalah mayoritas dapat bertindak
Masalah rakyat selaku pemegang selaku pemegang
5. Kepemilikan kedaulatan tertinggi kebijakan perusahaan

Basis kas untuk pengakuan


pendapatan dan beban, Basis akrual baik untuk
basis akrual untuk pengakuan pendapatan,
Masalah Basis pengakuan aset, kewajiban beban, aset, kewajiban
6. Akuntansi dan ekuitas dan ekuitas (modal)

Paralel antara single


entry dan double entry:
 Single entry untuk
pencatatan
pembukuan pada
bendahara
 Double entry untuk
pencatatan dengan
Masalah Sistem komputerisasi pada
Entry yang Sistem Akuntansi
7. Digunakan Pemerintahan Double entry
C. REGULASI – REGULASI YANG BERLAKU UNTUK SEKTOR PUBLIK

Regulasi Tahapan dalam Siklus Contoh Hasil Regulasi Publik


Akuntansi Sektor Publik

Peraturan Pemerintah No.7 /2005 mengenai


Regulasi Perencanaan Publik
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM)

Regulasi Anggaran Publik Undang- undang Republik Indonesia


Nomor 18 tahun 2006 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2007

Regulasi tentang Pelaksanaan Realisasi - Peraturan Presiden republik Indonesia


Anggaran Publik Nomor 93 tahun 2006 tentang rincian
Anggaran Belanja Pusat tahun Anggaran
2007
- Otorisasi kepala Daerah Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA).

Regulasi Pengadaab Barang dan Jasa Publik SK Gubernur dalam pengadaan barang dan
jasa

Regulasi Laporan Pertanggungjawaban Peraturan daerah tentang penerimaan


Publik Laporan Pertanggungjawaaban
Gubernur/Bupati/Walikota.
DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

La Ode Bachtiar, dkk. 2014. Pengorganisasian Manajemen Sektor Publik. Makalah

https://www.mas-software.com/blog/elemen-akuntansi-sektor-publik/ (diakses Jumat 7


Februari 2020 pukul 20.00)

http://mnchaniago.blogspot.com/2016/12/akuntansi-sektor-publik-perencanaan.html (diakses
Sabtu 8 Februari 2020 pukul 09.00)

https://fiktusgaurifa.wordpress.com/2016/02/26/penganggaran-publik/ (diakses Sabtu 8


Februari 2020 pukul 10.00)

https://prezi.com/ou6cm3yyyyau/1-siklus-perencanaan-publik/ (diakses Sabtu 8 Februari 2020


pukul 13.00

http://ilmuakuntansis.blogspot.com/2015/06/fungsi-anggaran-sektor-publik.html (diakses
Sabtu 8 Februari 2020 pukul 14.00)

http://thepublicadministration.blogspot.com/2012/11/prinsip-prinsip-anggaran-sektor-
publik.html (diakses Sabtu 8 Februari 2020 pukul 14.15)

http://mnchaniago.blogspot.com/2016/12/akuntansi-sektor-publik-pengadaan.html (diakses
Minggu 9 Februari 2020 pukul 00.40)

http://saifudinzuhri.net/artikel-185-tujuan-pengadaan-barangjasa-pemerintah-seri-memahami-
pp1618 (diakses Minggu 9 Februari 2020 pukul 01.00)

https://www.studiobelajar.com/apbn-apbd/

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/penganggaran-definisi-fungsi-manfaat.html

http://mnchaniago.blogspot.com/2016/12/akuntansi-sektor-publik-pelaporan.html

http://referensiakuntansi.blogspot.com/2012/07/audit-sektor-publik.html

http://spi.uin-alauddin.ac.id/index.php/2016/09/08/audit-sektor-publik-pengantar-2/

http://parlinsetiabudi.blogspot.com/2015/10/akuntansi-sektor-publik-semester-5.html diakses
7 Februari 2020
https://www.hadsystem.com/akuntansi-sektor-publik/ diakses 7 Februari 2020

https://salamadian.com/pengertian-organisasi-adalah/ diakses 9 Februari 2020

https://devinsensia.wordpress.com/2010/12/07/jenis-jenis-organisasi/ diakses 9 Februari 2020

http://www.materiakuntansi.com/pengertian-sektor-publik-menurut-para-ahli/ diakses 9
Februari 2020

https://id.wikipedia.org/wiki/Sektor_publik diakses pada 9 Februari 2020

https://www.academia.edu/9818509/ORGANISASI_SEKTOR_PUBLIK diakses pada 8


Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai