Anda di halaman 1dari 44

Matakuliah :

KERJA PRATEK

“PROSES
PERENCANAAN dan PERANCANGAN”
Kuliah III
Ir. Robertus M. Rayawuan, MT
Tujuan :
• Mhasiswa memahami Proses dan Prosedur
Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultasnsi
PROSES Perencanaan dan Peancangan.

PERENCANAAN
Mahasiswa mengerti Lingkup Tugas dan
Tanggungjawab Perencana dalam pelaksanaan

dan
Proyek Konstrksi

PERANCANGAN
Pokok Bahasan:
Tahapan Pelksanaan Prnsip Dasar Pekerjaan
Proyek Konstruksi Perencanaan dan Perancangan

Proses Peleangan Pekerjaan Proses Perencanaan/Perancangan


Perencanaan dan Perancangan dalam Praktek Profesi Arsitek

Produk yang Dihasilkan


dalam Proses Perencanaan dan Perancangan
Pentahapan Pelaksanaan
Proyek Konstruksi

 Tahap perencanaan
(planning)
 Tahap perancangan
(design)
 Tahap pengadaan
/pelelangan
 Tahap pelaksanaan
(construction)
Pengertian:
Rangkaian proses penentuan/formulasi tujuan,
atau metode Penelusuran Masalah atau
tindakan yang hendak diwujudkan di masa
depan melalui urutan pilihan yang didasarkan
TAHAP pada analisis kecenderungan di masa lalu dan
kondisi nyata sumber daya yang tersedia saat ini.
PERENCANAAN
Ciri Perencanaan:
Analisis Pemecahan
Masalah berbasis rasio Pengalokasian sumber daya

Peramalan - untuk kondisi di Mengarah pada pencapaian tujua


masa depan

Pernayataan pilihan
Masalah dapat diartikan sebagai
kesenjangan antara apa yang
terjadi dengan apa yang
seharusnya terjadi (yang diukur
berdasarkan nilai tertntu).

Perencanaan adalah formulasi


tujuan atau tidakan pemecahan
masalah yang didasari pada
pemahaman mengetahuan
tertentu.

Dengan pola pikir ini maka bicara


mengenai metode perancangan
perlu dimulai dengan memahmi
masalah, nilai dan ilmu
pengetahuan dan tenologi
Perencanaan pada dasarnya
berorientasi dan mengarah
ke masa depan tapi proses
perencanaan yang baik itu
didasri pada kecenderungan
dan pengaturan yang terjadi
pada masa lalu, dan
pengalokasian sumberdaya
yang dilakukan mulai hari ini
TUGAS PERENCANA

01 03
Mengidentifikasi dan
Mencari teori, konsep atau
merumuskan
metode yang sistematis atau
permasalahan yang
semacam formula untuk
dihadapi
menemukan solusi-solusi
pemecahan mas.

02
Meramalkan kondisi di
masa depan dan
04 Mengalokasikan sumber daya
merumuskan tujuan yang yang diperlukan untuk
hendak di capai di masa pemecahan masalah yang
depan dihadapi saat ini dan untuk
pencapaian tujuan di masa
depan
TUJUAN PERENCANAAN

Pendayagunaan segenap sumber daya secara


efisien dan efektif dan berdaya guna untuk
mencapai tujuan dan pemecahan masalah yang
dihadapi saat ini dan sekaligus pengendalian
konsekuensi jangka panjang dari keputusan
yang diambil saat ini
FUNGSI PERENCANAAN

Sebagai pedoman untuk


mengarahkan tindakan/keputusan
untuk mencapai tujuan

Sebagai landasan operasional bagi


pelaksanaan Fisik

Sebagai alat untuk mendorong


upaya pemecahan masalah

Sebagai acuan pengeloaan/


pemanfaatan sumber daya secara
efisien dan efektif
Proses Perencanaan (Planing)
Biasanya diawali dengan Rekruitment konsultan (MK dan/atau perencana) untuk
menterjemahkan kebutuhan pemilik, membuat TOR, survey, feasibility study kelayakan
proyek, pemilihan desain, schematic design, program dan budget, financing.

Tahap ini merupakan tahap pengelolaan (briefing), studi, evaluasi dan program yang
mencakup hal-hal teknis ekonomis, lingkungan, dll

Hasil dari tahap ini adalah:


• Laporan survey
• Studi kelayakan
• Program dan bugdet
• TOR (Term Of Reference)
• Master plan
a. Study Kelayakan (Feasibility Study)
Tujuan dari tahap ini untuk meyakinkan Pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang diusulkan
layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi
(kebutuhan biaya dan sumber pendanaan), maupun aspek lingkungannya.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap studi kelayakan ini adalah :


 Menyusun rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek tersebut.
 Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan, baik manfaat
langsung (manfaat ekonomis) maupun manfaat tidak langsung (fungsi sosial)
 Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun finansial.
 Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut dilaksanakan.
b. Tahap Penjelasan (Briefing)
Tujuan dari tahap penjelasan adalah untuk memungkinkan pemilik proyek
menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan, sehingga konsultan perencana
dapat secara tepat menafsirkan keinginan pemilik proyek dan membuat taksiran
biaya yang diperlukan.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :


• Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli
• Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan,
merencanakan rancangan, taksiran biaya, dan persyaratan mutu.
• Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu, taksiran biaya dan
implikasinya, serta rencana pelaksanaan
• Mempersiapkan sketsa dengan skala tertentu yang menggambarkan denah dan
batas-batas proyek.
Pengertian:
 Perancangan adalah pengaturan unsur-
unsur fisik lingkungan sedemikian rupa
sehingga dapat berfungsi baik, ekonomis
untuk dibangun, memberi kenyamanan
untuk dilihat dan untuk hidup di dalamnya
TAHAP  Perancangan merupakan bagian dari
proses perencanaan yang menangani
aspek estetika dan yang menetapkan
PERANCANGAN tatanan (order) dan bentuk (form)

Kriteia Perancangan:
Nilai Kegunaan/Ekonomi
Niai Kekuatan/Kekohan

Nilai Estetika/Keindahan Nilai Keberlanjutan/Ekologi


Tahapan Proses Perancangan (Desigin)
Meliputi Tahap :
• Pra-Desain (Preliminary Design)
• Pengembangan Desain (Development Design)
• Detail Desain (Detail Design).

Preliminary Design (Pra Rancangan):


Mencakup kriteria desain, skematik desain, proses diagram, blok plan,
rencana tapak, potongan, denah, gambar situasi/site plan tata ruang,
estimasi cost.
Design Development
(Pengembangan Rancangan)

Merupakan tahap pengembangan dari pra rancangan yang sudah


dibuat dan perhitungan-perhitungan yang lebih detail, mencakup :
• Perhitungan-perhitungan detail (struktural maupun non struktural)
secara terperinci
• Gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur,
mekanal, dsb)
• Outline specification (garis besar)
• Estimasi cost untuk konstruksi secara terperinci
Desain akhir dan Dokumen Pelaksanaan
Merupakan tahap akhir dari perencanaan dan persiapan untuk tahap pelelangan, mencakup :
 Gambar-gambar detail, untuk seluruh bagian pekerjaan
 Detail spesifikasi teknis
 Bill of quantity (daftar volume)
 Estimasi biaya konstruksi secara terperinci = Engineering Estimate (EE)
 Syarat-syarat umum administrasi dan peraturan umum (dokumen lelang)
Tujuan dari tahap ini adalah :
 Untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan, metoda
konstruksi dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari pemilik proyek dan pihak
berwenang yang terlibat.
 Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk gambar rencana
dan spesifikasi serta untuk melengkapi semua dokumen tender.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap
perancangan (design) ini adalah :
 Mengembangkan ikhtisar proyek menjadi penjelasan akhir.
 Memeriksa masalah teknis
 Meminta persetujuan akhir ikhtisar dari Pemilik proyek
 Mempersiapkan rancangan skema (pra-desain) termasuk
taksiran biayanya, rancangan terinci (detail desain),
gambar kerja, spesifikasi, jadwal, daftar volume, taksiran
baiaya akhir, dan program pelaksanaan pendahuluan
termasuk jadwal waktu.
Pengertian:
Serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang/
jasa dengan cara menciptakan persaingan yang
sehat diantara penyedia yang setara dan
memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata
cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti
TAHAP oleh pihakterkait secara taat sehingga terpilih
penyedia terbaik
PENGADAAN/
PELELANGAN Jenis Pelalangan:

Pelelangan Umum Pelelangan Terbatas

Pelelangan Sederhana
Pemilihan Langsung

Penunjukan Langsung Pengadaan angsung


Cara Pelelangan
Pelelangan berdasarkan keputusan Presiden No.54 Tahun 2010, dibagi menjadi beberapa cara, antara lain:
1) Pelelangan Umum
Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang atau Pekerjaan Konstruksi atau Jasa Lainnya untuk semua
pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang atau Pekerjaan Konstruksi atau Jasa Lainnya yang memenuhi syarat.
2) Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah
Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.
3) Pelelangan Sederhana
Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
4) Pemilihan Langsung
Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
5) Penunjukan Langsung
Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia
Barang/Jasa.
6) Pengadaan langsung
Pengadaan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang atau Jasa langsung kepada Penyedia Barang atau Jasa, tanpa
melalui pelelangan atau Seleksi atau Penunjukan Langsung. Pengadaan langsung dapat dilakukan bertahap terhadap Penyedia
Barang atau Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), dengan
ketentuan sebagai berikut
7) Swakelola
Pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan awasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri atau
upah borong tenaga. Swakelola dapat dilakasanakan oleh pangguna barang/jasa, instansi pemerintah, kelompok
masyarakat/lembaga swadaya masyarakat penerima hibah.
Prosedur Pelalangan
a. Pengumuman dari pemberi tugas pada rekanan untuk ikut prakualifikasi. Pengumuman tersebut berisi
antara lain nama, lokasi dan jenis proyek serta jadwal prakualifikasi melalui surat kabar nasional atau di
tempat-tempat penting yang biasa diketahui khalayak ramai.
b. Perusahaan yang berminat mendaftarkan diri dan melakukan permohonan untuk mendapatkan dokumen
prakualifikasi yang berisi antara lain struktur organisasi rekanan, pengalaman, sarana yang dimiliki,
keadaan keuangan dan lain-lain.
c. Bila dokumen prakualifikasi sudah diisi oleh rekanan dan dikembalikan pada pemberi tugas, kemudian
dianalisis oleh pemberi tugas dan ditentukan rekanan yang lulus prakualifikasi dan diadakan
pengumuman pada rekanan yang lulus prakualifikasi.
d. Perusahaan yang dinyatakan lulus pada proses prakualifikasi memberikan Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (Anwijzing) yang berisi surat undangan lelang, syarat-syarat mengikuti pelelangan, syarat-syarat
umum kontrak, spesifikasi, jadwal, informasi tambahan, gambar-gambar rencana, daftar volume
pekerjaan, daftar isian tender dan lain-lain.
e. Penjelasan pekerjaan berupa rapat penjelasan dan peninjauan lapangan.
f. Pemasukan penawaran diikuti pelelangan pada hari dan jam yang telah ditetapkan.
g. Evaluasi atas penawaran yang dimasukan oleh penawar dan keputusan atas penawar yang paling
meyakinkan keputusan tersebut diumumkan ke seluruh penawar yang turut serta dalam proses
pelelangan.
h. Setelah didapat satu pemenang tersebut diberikan Surat Perintah Kerja (SPK) dan Surat Pelaksanaan
Lapangan (SPL).
Dokumen Lelang
Paket lelang jasa konstruksi terdiri dari dokumen lelang dan rancangan kontrak, yang dirinci sebagai
berikut:

1. Surat Undangan untuk Mengikuti Lelang. Di dalam surat ini dijelaskan pula jadwal kapan
jawaban harus diterima, kemungkinan kunjungan ke lokasi proyek, dan lain – lain.
2. Kerangka Acuan. Penjelasan perihal latar belakang proyek, tujuan dan lingkup jasa konstruksi,
produk – produk yang harus dihasilkan, dan jangka waktu penyelenggaraan konsultasi.
3. Ringkasan kriteria Seleksi. Dalam dokumen lelang diikutsertakan ringkasan kriteria seleksi agar
para peserta memahami aspek yang akan dianalisis berikut nilai atau bobotnya terhadap butir–
butir pokok.
4. Format Proposal. Hal ini adalah serangkaian pertanyaan dan informasi yang disusun dalam
format tertentu. Jawaban dan tanggapan atas pertanyaan tersebut akan menjadi dasar
penilaian proposal yang diajukan peserta lelang
5. Rancangan Kontrak. Dokumen lelang dilampirkan pula rancangan kontrak yang nantinya akan
ditandatangani oleh pemenang lelang dan pemakai jasa konsultan. Di lampirkan rancangan
kontrak dipaket lelang dimaksudkan agar para peserta berkesempatan mempelajari pasal –
pasalnya.
Pengertian:

Rangkaian Proses untuk mewujudkan bangunan yang


dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh
Konsultan Perencana dalam batasan biaya dan waktu yang
TAHAP telah disepakati, serta dengan kualitas yang telah disyaratkan.

PELAKSANAAN/
KONSTRUKSI Prinsip Pengendalian Pelaksanaan Konstrusi:

Waktu Pelaksanaan Organisasi Pelaksana Lapangan

Tenaga Kerja
Bahan dan Material

Mutu Konstruksi Backup Data Lapangan


Tahap Pelaksanaan (Construction)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan
mengendalikan semua operasional di lapangan .
Perencanaan dan pengendalian proyek secara umum meliputi :
 Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan
 Perencanaan dan pengendalian organisasai lapangan
 Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja
 Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material
Koordinasi
Koordinasi seluruh operasi di lapangan meliputi :
 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk
bangunan sementara maupun bangunan permanen, serta semua
fasilitas dan perlengkapan yang terpasanag.
 Mengkoordinasikan para Sub-Kontraktor
 Penyeliaan/Pengawasan umum.
Target Pelaksanaan Konstruksi
 Selesai dengan mutu/kualitas paling tidak sama dengan yang ditentukan dalam
spec/perencanaan
 Selesai dengan waktu lebih kecil atau sama dengan waktu perencanaan
 Selesai dengan biaya paling tidak sama dengan biaya yang direncanakan
 Selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan (sosial, fisik, dan administratif)
 Pemeriksaan lab/testing
 Penyerahan pertama
 Masa pemeliharaan
 Penyerahan kedua
Terdapat dua acuan formal
mengenai Tahapan Proses
Perancangan Arsitektur:
PROSES/PROSEDUR
PERANCANGAN
Tahapan Proses Perancangan Menurut
IAI (Ikatan Arsitek Indonesia)
“ Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek dengan
Pengguna Jasa” Pasal 36 (IAI, 2007, p.24) .

Proses Perancangan Menurut America Institute


of Architect (AIA)
“ The Architect's Handbook of Professional Practice, 15th
Edition.” (AIA, 2013, p.657)
Tahapan Proses
Perancangan Menurut IAI
(Ikatan Arsitek Indonesia)
“ Pedoman Hubungan Kerja Antara
Arsitek dengan Pengguna Jasa”
Pasal 36 (IAI, 2007, p.24) .
Tahap 1 : TAHAP KONSEP RANCANGAN
• Sebelum kegiatan perancangan dimulai, perlu ada kejelasan mengenai semua data dan
informasi dari pengguna jasa yang terkait tentang kebutuhan dan persyaratan
pembangunan agar supaya maksud dan tujuan pembangunan dapat terpenuhi dengan
sempurna.
• Pada tahap ini arsitek melakukan persiapan perancangan yang meliputi pemeriksaan
seluruh data serta informasi yang diterima, membuat analisis dan pengolahan data.

Output yang dihasilkan pada tahap ini adalah :


• Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan data lapangan serta
informasi lain untuk mencapai batasan tujuan proyek serta kendala
persyaratan/ketentuan pembangunan yang berlaku.
• Konsep Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan
semua bidang terkait yang melandasi perwujudan gagasan rancangan yang menampung
semua aspek, kebutuhan, tujuan, biaya, dan kendala proyek.
Tahap 2 : TAHAP PRARANCANGAN / SKEMATIK DESAIN
Arsitek menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam gambar-gambar.
Sedangkan nilai fungsional dalam bentuk diagram-diagram. Aspek kualitatif lainnya serta aspek
kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan
waktu pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis maupun gambar-gambar

Sasaran Penyusunan Skematik Desain:


• Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang tepat atas program dan konsep
rancangan yang telah dirumuskan arsitek.
• Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu pembangunan yang paling
singkat, serta biaya yang paling ekonomis.
• Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsep rancangan serta pengaruhnya
terhadap kelayakan lingkungan.
• Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep rancangan terhadap ketentuan Rencana Tata
Kota dalam rangka perizinan.
Tahap 3 : TAHAP PENGEMBANGAN RANCANGAN
Atas dasar prarancangan yang telah disetujui oleh pengguna jasa untuk menentukan:
• Sistem konstruksi dan struktur bangunan, sistem mekanikal-elektrikal, serta disiplin terkait lainnya
dengan mempertimbangkan kelayakan dan kelaikannya baik terpisah maupun secara terpadu.
• Bahan bangunan akan dijelaskan secara garis besar dengan mempertimbangkan nilai manfaat,
ketersediaan bahan, konstruksi, dan nilai ekonomi.
• Perkiraan biaya konstruksi akan disusun berdasarkan sistem bangunan, kesemuanya disajikan dalam
bentuk gambar-gambar, diagram-diagram sistem, dan laporan tertulis.

Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna jasa, hasil pengembangan rancangan ini
dianggap sebagai rancangan akhir dan digunakan oleh arsitek sebagai dasar untuk memulai tahap
selanjutnya.

Sasaran tahap ini adalah:


• Untuk memastikan dan menguraikan ukuran serta wujud karakter bangunan secara menyeluruh,
pasti, dan terpadu.
• Untuk mematangkan konsep rancangan secara keseluruhan, terutama ditinjau dari keselarasan
sistem-sistem yang terkandung di dalamnya baik dari segi kelayakan dan fungsi, estetika, waktu,
dan ekonomi bangunan.
Tahap 4 : TAHAP PEMBUATAN GAMBAR KERJA

• Arsitek menerjemahkan konsep rancangan yang terkandung dalam pengembangan rancangan


tersebut ke dalam gambar-gambar dan uraian-uraian teknis yang terinci sehingga secara tersendiri
maupun secara keseluruhan dapat menjelaskan proses pelaksanaan dan pengawasan konstruksi.
• Arsitek menyajikan dokumen pelaksanaan dalam bentuk gambar-gambar kerja dan tulisan
spesifikasi dan syarat-syarat teknik pembangunan yang jelas, lengkap dan teratur, serta
perhitungan kuantitas pekerjaan dan perkiraan biaya pelaksanaan pembangunan yang jelas,
tepat, dan terinci.

Sasaran tahap ini adalah:


• Untuk memperoleh kejelasan teknik pelaksanaan konstruksi, agar supaya konsep rancangan yang
tergambar dan dimaksud dalam Pengembangan Rancangan dapat diwujudkan secara fisik dengan
mutu yang baik.
• Untuk memperoleh kejelasan kuantitatif, agar supaya biaya dan waktu pelaksanaan pembangunan
dapat dihitung dengan seksama dan dapat dipertanggungjawabkan.
• Untuk melengkapi kejelasan teknis dalam bidang administrasi pelaksanaan pembangunan dan
memenuhi persyaratan yuridis yang terkandung dalam dokumen pelelangan dan dokumen
perjanjian/kontrak kerja konstruksi.
Tahap 5 : TAHAP PROSES PENGADAAN PELAKSANA KONSTRUKSI
A. Penyiapan Dokumen Pengadaan Pelaksana Konstruksi
Arsitek mengolah hasil pembuatan Gambar Kerja ke dalam bentuk format Dokumen Pelelangan yang
dilengkapi dengan tulisan Uraian Rencana Kerja dan Syarat-Syarat teknis pelaksanaan pekerjaan-(RKS)
serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) termasuk Daftar Volume (Bill of Quantity/BQ).
B. Pelelangan
Arsitek membantu pengguna jasa secara menyeluruh atau secara sebagian dalam:
- Melakukan prakualifikasi seleksi pelaksana konstruksi;
- Membagikan Dokumen Pelelangan kepada peserta/lelang;
- Memberikan penjelasan teknis dan lingkup pekerjaan;
- Menerima penawaran biaya dari pelaksana konstruksi;
- Melakukan penilaian atas penawaran tersebut;
- Memberikan nasihat dan rekomendasi pemilihan Pelaksanaan Konstruksi kepada pengguna jasa
- Menyusun Perjanjian Kerja Konstruksi antara Pengguna Jasa dan Pelaksana Konstruksi

Sasaran tahap ini adalah:


Untuk memperoleh penawaran biaya dan waktu konstruksi yang wajar dan memenuhi persyaratan teknis
pelaksanaan pekerjaan sehingga Konstruksi dapat dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan dengan baik dan
benar.
Tahap 6 : TAHAP PENGAWASAN BERKALA
• Arsitek melakukan peninjauan dan pengawasan secara berkala di lapangan dan mengadakan pertemuan secara
teratur dengan pengguna jasa dan Pelaksana Pengawasan Terpadu atau MK yang ditunjuk oleh pengguna jasa.
• Arsitek dalam hal tidak terlibat dalam kegiatan pengawasan harian atau menerus.
• Penanganan pekerjaan pengawasan berkala dilakukan paling banyak 1 (satu) kali dalam 2 (dua) minggu atau
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan.
• Apabila lokasi pembangunan berada di luar kota tempat kediaman arsitek, maka biaya-biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan perjalanan arsitek ke lokasi pembangunan, wajib diganti oleh pengguna jasa sesuai dengan
ketentuan yang berlaku atau yang ditetapkan dan disepakati bersama sebelumnya.

Sasaran tahap ini adalah:


• Membantu pengguna jasa dalam merumuskan kebijaksanaan dan memberikan pertimbangan-pertimbangan untuk
mendapatkan keputusan tindakan pada waktu pelaksanaan konstruksi, khususnya masalah-masalah yang erat
hubungannya dengan rancangan yang dibuat oleh arsitek.
• Membantu Pengawas Terpadu atau MK khususnya dalam menanggulangi masalah-masalah konstruksi yang
berhubungan dengan rancangan yang dibuat oleh arsitek.
• Memastikan bahwa pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan ketentuan mutu yang terkandung dalam
rancangan yang dibuat oleh arsitek.
Tahapan Proses
Perancangan
Menurut AI A
TAHAPAN PROSES PERENCANAAN BANGUNAN MILIK PEMERINTAH
(TANPA PENGAWASAN BERKALA)

PERSIAPAN SURVEI/ PENGUKURAN ANALISIS DAN PENGEMB PENYELESAIAN


KONSEP DESAIN DESAIN AKHIR

• Survei pendahuluan  Data Kelembagaan  Pengembangan Desain  Pembuatan Gambar


 Analisis Akifitas dan
• Konsolidasi tenaga (Pemilik/Pengeleola/ Kebutuhan Fasilitas  Perhitungan Struktur Kerja Lengkap
ahli Pengguna)  Analisis Ruang bangunan  Penyusunan RAB
• Penyiapan alat dan  Data fisik dasar  Analisis Geoteknik  Perhitungan ME Lengkap
kelengkapan Survay  Data Geodesi  Analisis Tapak  Estimasi Biaya I  Penyusunan Rencana
• Penyusunan  Data Geologi  Analisis Bentuk dan  FGD I Kerja dan Syarat -
Rencana kerja  Data Infrastruktur teknis Tampilan  Penyesuaian dan Sayarat
• Review dokumen  Aturan dan Kebijakan  Analisis Sistem Pengembangan Desain  Spesifikasi Teknis
Rencana dan  Bahan Bangunan Struktur  Kontrol Mutu  Penyusunan Rencana
kebijakan terkait  Harga Bahan dan Upah  Analisis Sistem Utilitas  Estimasi Biaya II Mutu Kontrak
• Delineasi kawasan  Konteks Lingkungan  Analisis Harga Satuan  FGD II  Penyususn Rencana
Perencanaan  Konteks Sosial budaya  Shintesa  Pengembangan Desain operasi dan
 Pembiayaan  Pra Desain akhir emeliharaan bangunan
Pembangunan

LAP. PENDAHULUAN LAP. FAKTA DAN ANALISS LAP. DRAFT AKHIR LAP. AKHIR
TAHAPAN PROSES PERENCANAAN BANGUNAN MILIK PEMERINTAH
(DENGAN PENGAWASAN BERKALA)

KONS.
FISIK

LAP. BERKALA
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTUR
PERUSAHAN PEMBERI KERJA
PELAKSANA PEKERJAAN
PERENCANAAN Team Leader/
Arsitek Kepala

Ahli Ahli Sipil Ahli Sipil Ahli Ahli Ahli Ahli Teknik Ahli Teknik
Arsitektur Struktur (Cost Estimator) Interior Landscape Geologi Teknik Mekanikal Lingkingan

PENDUKUNG TEKNIS PENDUKUNG ADMINSTRASI


• Jutru Hitung • Staf Administrasi
• Juru Ukur (Geodesi) • Staf Keuangan
• Juru Ukur (Geoteknisk) • Oparetor Computer
• Juru Gambar • Ovices Boy
KELUARAN YANG DIHASILKAN
URAIAN KEGIATAN KELUARAN YANG DIHASILKAN
TAHAP PERSIAPAN:
Survei pendahuluan, Konsolidasi tenaga ahli, Penyiapan alat dan kelengkapan Survay, Penyusunan Rencana kerja, • Bereita Acara kic of meeting
Review dokumen Rencana dan kebijakan terkait, Delineasi kawasan Perencanaan • Laporan Pendahuluan
TAHAP SURVAY:
Data Kelembagaan (Pemilik/Pengeleola/Pengguna), Data fisik dasar, Data Geodesi, Data Geologi, Data Infrastruktur teknis, • Hasil Komplasi data Fisik dan kelembagaan
Aturan dan Kebijakan, Bahan Bangunan, Harga Bahan dan Upah, Konteks Lingkungan, Konteks Sosial budaya, • Laporan Hasil Survay Geologi dan Geodesi
Pembiayaan Pembangunan • Berita acara FGD I
TAHAP ANALSIS /PROGRAMING:
Analisis Akifitas dan Kebutuhan Fasilitas; Analisis Ruang; Analisis Geoteknik; Analisis Tapak; Analisis Bentuk dan • Program Ruang
Tampila; Analisis Sistem Struktur; Analisis Sistem Utilitas; Analisis Harga Satuan; Shintesa; Pra Desain • Laporan Antara
TAHAP PRA DESAIN:
Menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam gambar-gambar. • Pra desain
• Berita acara FGD II
TAHAP PENGEMBANGAN DESAIN:
Pengembangan Desain, Perhitungan Struktur bangunan ; Perhitungan ME; Estimasi Biaya ; penyesuaian desain • Gambar Desain Final
• Laporan Perhitungan Struktur
• Laporan Perhitungan ME
TAHAP PEMBUATAN GAMBAR KERJA:
Gambar Arsitektur, Gambar Struktur, gambar Mekanikal Elektrikal, Gambar Lanscape, Gambar • Dokumen Gambar Kerja Lengkap
• Dokumen Miniatur
• Dokumen 3D Animasi
TAHAP PEMBUATAN RAB DAN RKS
Perhitungan Analisa Harga Satuan, Perhitungan Volume dan Jumlah Harga, Pembuatan RKS • Dokumen EE dan BOQ dan Dokumen RKS
• Laporan Akhir
TAHAP PENGAWASAN BERKALA Laporan Pengawasan Berkala
Pengertian:
Dokumen kontrak sendiri didefinisikan sebagai
KONTRAK KERJA dokumen legal yang menguraikan tugas dan
tangjung jawab pihak-pihak yang terlibat di
PERENCANAAN/PER dalamnya.
Dokumen kontrak akan ada setelah
ANCANGAN terjadi ikatan kerjasama antara dua
pihak atau lebih.

Dokumen kontrak mengatur Hak dan Kewajiban


antara kedua pihak yang berkontrak yakni:

Pemberi Pekerjaan Sebagai Phak I

Penyedia Jasa sebgai Pihak II


HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA JASA ARSITEK

HAK:
d. menyampaikan pendapat dan memperoleh
a. mendapatkan layanan Praktik Arsitek sesuai tanggapan atas pelaksanaan Praktik Arsitek;
dengan perjanjian kerja; e. menolak hasil Praktik Arsitek yang tidak sesuai
b. mendapatkan informasi secara lengkap dan dengan perjanjian kerja; dan
benar atas jasa dan hasil Praktik Arsitek; f. melakukan upaya hukum atas pelanggaran
c. memperoleh pelindungan hukum atas jasa dan perjanjian kerja sesuai dengan ketentuan
hasil Praktik Arsitek; peraturan perundang-undangan.
PENGGUNA JASA ARSITEK  KEWAJIBAN

a. memberikan informasi, data, dan dokumen yang lengkap dan benar mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b. mengikuti petunjuk Arsitek sesuai dengan perjanjian kerja;
c. memberikan imbalan jasa sesuai dengan perjanjian kerja berdasarkan standar keprofesionalan Arsitek;
dan
d. mematuhi ketentuan yang berlaku di tempat pelaksanaan pekerjaan.
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK II - ARSITEK

c. mendaftarkan hak kekayaan intelektual atas


HAK:
hasil karyanya;
d. menerima imbalan hasil kerja sesuai dengan
a. memperoleh jaminan pelindungan hukum
perjanjian kerja; dan
selama melaksanakan Praktik Arsitek sesuai
e. mendapatkan pembinaan dan kesempatan
dengan kode etik profesi Arsitek dan standar
dalam meningkatkan kompetensi profesi
kinerja Arsitek di Indonesia;
Arsitek.
b. memperoleh informasi, data, dan dokumen lain
yang lengkap dan benar dari Pengguna Jasa
Arsitek sesuai dengan keperluan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
KEWAJIBAN:

a. melaksanakan Praktik Arsitek sesuai dengan keahlian, kode etik profesi Arsitek, kualifikasi yang dimiliki,
dan standar kinerja Arsitek;
b. menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kerja dengan Pengguna Jasa Arsitek;
c. melaksanakan profesinya tanpa membedakan suku, agama, ras, gender, golongan, latar belakang sosial,
politik, dan budaya;
d. menjunjung tinggi nilai budaya Indonesia;
e. memutakhirkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
f. mengutamakan kaidah keselamatan dan kesehatan kerja serta kelestarian lingkungan;
g. mengupayakan inovasi dan nilai tambah dalam Praktik Arsitek;
h. mengutamakan penggunaan sumber daya dan produk dalam negeri;
i. memberikan layanan Praktik Arsitek terkait kepentingan sosial tanpa dipungut biaya;
j. melakukan pencatatan rekam kerja Arsitek sesuai dengan standar kinerja Arsitek;
k. melaksanakan kebijakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
l. mengikuti standar kinerja Arsitek serta mematuhi seluruh ketentuan keprofesian yang ditetapkan oleh
Organisasi Profesi.

Anda mungkin juga menyukai