Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

JENIS, TEORI, DAN ALIRAN MANAJEMEN

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Pengantar Manajemen

Disusun oleh:

1. Addiena Hanifah (2110631020174)

2. Naomi Khansa Zalty (2110631020185)

3. Miftahurrahman (2110631020191)

4. Aang Abdul Mugih (2110631020194)

5. Silvia Kusumadewi (2110631020202)

6. Destia Ismayatun Azizah (2110631020205)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat,karunia, dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Pengantar Manajemen dengan pokok bahasan
mengenai “Jenis Teori dan Aliran Manajemen” ini dengan baik. Kami
berterima kasih pada Bapak Dr. H. Odang Kusmayadi, MM. Dosen mata
kuliah Pengantar Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang yang
telah memberikan tugas ini kepada kami dan memandu kami sampai saat
ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi semuanya
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan bagi kami maupun
para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritikan yang membangun sangat dibutuhkan. Makalah ini
semoga dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Semoga Allah SWT menilai
ibadah yang kami kerjakan dan senantiasa membimbing kita ke jalan yang
diridhoi-Nya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Karawang, September 2021


Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………….……..………………………………….. i


KATA PENGANTAR …...…………………………………………………... ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
D. Manfaat Makalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
A. Jenis Manajemen
1. Manajemen Sumber Daya Alam
2. Manajemen Operasional
3. Manajemen Pemasaran
4. Manajemen Keuangan
B. Teori Manajemen
1. Teori Manajemen Ilmiah
2. Prinsip-prinsip Teori Manajemen Administrasi
3. Teori Manajemen Birokrasi
4. Teori Hubungan Manusia
5. Teori Manajemen Sistem
6. Teori Manajemen Kontingensi
7. Teori X dan Y
C. Aliran Manajemen
1. Aliran Klasik
2. Aliran Perilaku

iii
3. Aliran Manajemen Ilmiah
4. Aliran Analisis Sistem
5. Aliran Manajemen Berdasarkan Hasil
6. Aliran Manajemen Mutu

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

BAB V DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun
tata cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah
masalah yang berkaitan dengan manajer. IImu manajemen merupakan salah satu
disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu
percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah
konsep teori efisiensi dan efektivitas. Kemudian Taylor menulis buku berjudul
The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari
lahirnya manajemen sebagai ilmu.
Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu pengetahuan mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
 Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau
lebih.
 Adanya kerjasama dari kelompok tersebut.
 Adanya kegiatan/proses/usaha
 Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial
yang mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat
modem. Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang
membawa perubahan terhadap organisasi. Pada kenyataannya manajemen sulit
dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara
universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti bahwa
para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain
untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen
memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih

v
dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan
secara konsisten oleh semua orang.
Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai
berikut :
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan”.
Dari defenisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata
“proses”, bukan “seni”. Mengartikan manajernen sebagai “seni” mengandung
arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu
“proses” adalah cara sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen
didefenisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa harus rnemperhatikan
kecakapan atau ketrampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang
berbeda-beda. Ada tiga aliran pemikiran manajemen yaitu :
 Aliran klasik
 Aliran hubungan manusiawi
 Aliran manajemen modern

B. RUMUSAN MASALAH

vi
1. Apa saja jenis manajemen?
2. Apa itu teori manajemen kuno?
3. Apa itu teori manajemen klasik?
4. Apa saja pendekatan kuantitatif?
5. Apa itu teori menejemen kontemporer?
6. Apa saja aliran manajemen?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui jenis manajemen
2. Untuk mengetahui apa itu teori manajemen kuno
3. Untuk mengetahui apa itu teori manajemen klasik
4. Untuk mengetahui apa saja pendekatan kuantitatif
5. Untuk mengetahui apa itu teori manajemen kontemporer
6. Untuk mengetahui apa saja aliran manajemen

D. MANFAAT MAKALAH
1. Manfaat untuk mahasiswa
Sebagai penulis, dapat mengetahui “Jenis, Teori, dan Aliran
Manajemen”.
2. Manfaat untuk pembaca
Dapat memperoleh informasi dengan mudah yang berkaitan dengan
“Jenis, Teori, dan Aliran Manajemen”.

vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen adalah suatu seni atau prinsip yang berkaitan dengan
pengorganisasian, seperti menyusun perencanaan, membangun organisasi dan
pengorganisasiannya, pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan.

Disamping itu, manajemen juga memiliki beberapa teori. Teori


manajemen dapat membantu memajukan profesi manajemen. Kerja sama
antara teoretisi manajemen dan praktisi manajemen dapat membuahkan hasil
yang mengagumkan. Sebagai contoh, Henry Ford, pendiri mobil Ford yang
terkenal dengan model T, mengambil ide produksi mobil secara massal dari
Frederick W. Taylor, ahli manajemen yang dikenal sebagai bapak manajemen
ilmiah. Mobil Ford pada tahun 1920 atau 1930-an merupakan salah satu mobil
paling sukses dalam sejarah permobilan. Kegiatan belajar ini akan membicarakan
perkembangan teori manajemen, jenis manajemen, dan aliran dalam
manajemen.

viii
BAB III PEMBAHASAN
Pendekatan-pendekatan Ilmu Manajemen. Manajemen adalah suatu
proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud
yang nyata. Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya adalah
managing Pengelolaan, sedang pelaksananya disebut manager atau pengelola.
Manajemen sama tuanya dengan peradaban di Yunani kuno dan kerajaan
Romawi, ditemukan berlimpah-berlimpah bukti dari manajemen dalam arsip
sejarah pemerintahan, tentara dan pengadilan-pengadilan. Menjelang
pertengahan pertama abad ke 19, manajemen sudah membuat kemajuan setara
dengan peningkatan alat-alat produksi. Perangsang-perangsang, penentuan
biaya produksi dan ukuran kerja mulai digunakan.Jenis-jenis Manajemen
Pendidikan
A. JENIS MANAJEMEN
Manajemen dapat di terapkan di berbagai bentuk organisasi, termasuk
lembaga pendidikan. Pada hakikatnya, seluruh organisasi memiliki norma sendiri
dalam menerapkan menejemen sebagai system yang menjalankan roda
organisasi. Oleh sebab itu jenis jenis manajemen dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang.
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia ini sendiri mempunyai fungsi untuk
mendapatkan sumber daya manusia (SDM) terbaik untuk menjalankan
perusahaan ataupun bisnis yang sedang dijalankan serta bagaimana mengatur
serta memelihara SDM terbaik yang telah terpilih tersebut untuk bekerja
bersama –sama dan memastikan SDM tersebut tetap bekerja dengan keyakinan
penuh terhadap hasil serta menjaga kualitas hasil pekerjaannya, memastikan
hasilnya tetap atau bahkan mungkin bertambah dimasa yang akan datang.
2. Manajemen Operasional

ix
Manajemen operasional mempunyai fungsi menghasilkan suatu produk
sesuai standar operasi yang telah ditentukan, produk yang dihasilkan dapat
memenuhi keinginan konsumen yang beragam dengan tidak meninggalkan
pemakaian teknik produksi yang efisien.
3. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran mempunyai fungsi untuk mengupayakan dan
mempelajari serta mengidentifikasi apapun yang diutuhkan konsumen.
Didalamnya juga sangat perlu untuk menganalisa kekuatan produk pesaing agar
pencapaian target dari perusahaaan dapat maksimal.
4. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan mempunyai fungsi untuk memastikan jika kegiatan
bisnis yang dilakukan benar benar dapat memaksimalkan pencapaian tujuan
perusahaan secara ekonomi , dimana profit itu sendiri yang menjadi tolak
ukurnya. Fungsi terpenting dari manajemen keuangan ini sendiri adalah
memastikan bahwa perencanaan modal perusahaan benar benar bisa diperoleh
untuk membiayai bisnis serta mengatur bagaimana modal yang telah didapatkan
agar dialokasikan dengan tepat sehingga tujuan perusahaan dapat tergapai
secara maksimal.

B. TEORI MANAJEMEN
Teori merupakan kumpulan prinsip-prinsip (principles) yang disusun
secara sistematis. Prinsip tersebut berusaha menjelaskan hubungan-hubungan
antara fenomena-fenomena yang ada.

1. Teori manajemen ilmiah


Dikembangkan oleh Frederick Taylor, dia adalah salah satu orang pertama
yang mempelajari prestasi kerja secara ilmiah. Prinsip Taylor merekomendasikan
bahwa metode ilmiah harus digunakan untuk melakukan tugas di tempat kerja,

x
sebagai lawan dari pemimpin yang mengandalkan penilaian mereka atau
kebijaksanaan pribadi anggota tim. Filosofinya menekankan bahwa memaksa
orang untuk bekerja keras akan menghasilkan tempat kerja yang paling
produktif. Sebaliknya, ia merekomendasikan penyederhanaan tugas untuk
meningkatkan produktivitas. Dia menyarankan agar para pemimpin menugaskan
anggota tim untuk pekerjaan yang paling sesuai dengan kemampuan mereka,
melatih mereka secara menyeluruh dan mengawasi mereka untuk memastikan
mereka efisien dalam peran tersebut.Sementara fokusnya untuk mencapai
efisiensi tempat kerja maksimum dengan menemukan cara optimal untuk
menyelesaikan tugas bermanfaat, hal itu mengabaikan kemanusiaan
individu.Teori ini tidak banyak dipraktikkan saat ini dalam bentuknya yang paling
murni, tetapi teori ini menunjukkan kepada para pemimpin pentingnya efisiensi
tempat kerja, nilai memastikan anggota tim menerima pelatihan yang cukup dan
perlunya kerja tim dan kerja sama antara supervisor dan karyawan.

2. Prinsip-prinsip teori manajemen administrasi


Henri Fayol, seorang eksekutif senior dan insinyur pertambangan,
mengembangkan teori ini ketika dia meneliti sebuah organisasi melalui
perspektif para manajer dan situasi yang mungkin mereka hadapi. Dia percaya
bahwa para pemimpin memiliki enam fungsi utama, untuk meramalkan,
merencanakan, mengkoordinasikan, memerintah dan mengendalikan, dan dia
mengembangkan prinsip-prinsip yang menguraikan bagaimana para pemimpin
harus mengatur dan berinteraksi dengan tim mereka. Dia menyarankan bahwa
prinsip-prinsip tersebut tidak boleh kaku tetapi harus diserahkan kepada manajer
untuk menentukan bagaimana mereka menggunakannya untuk mengelola
secara efisien dan efektif. Prinsip-prinsip yang dia uraikan adalah:

xi
 Inisiatif: Ini mengacu pada tingkat kebebasan yang harus dimiliki karyawan
untuk melaksanakan tanggung jawab mereka tanpa dipaksa atau
diperintahkan.
 Kesetaraan: Prinsip ini menyiratkan bahwa setiap orang dalam organisasi
harus diperlakukan sama dan lingkungan harus ramah.
 Rantai komando: Prinsip ini mengatakan harus ada rantai pengawas dari
tingkat atas manajemen ke tingkat yang lebih rendah dan komunikasi
umumnya mengalir dari atas ke bawah. Ia menegaskan, tidak ada aturan
keras terkait proses komunikasi melalui rantai komando.
 Remunerasi personel: Prinsip ini mengacu pada pernyataan bahwa harus ada
remunerasi moneter dan non-moneter berdasarkan tingkat kinerja untuk
menciptakan ikatan antara karyawan dan organisasi.
 Kesatuan arah: Prinsip ini menegaskan bahwa seharusnya hanya ada satu
manajer per departemen yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan
kegiatan kelompok untuk mencapai satu tujuan.
 Disiplin: Menurut prinsip ini, karyawan harus hormat dan patuh, dan
organisasi harus menguraikan aturan dan peraturan yang memperjelas
aturan, pengawasan yang baik dan sistem penghargaan-hukuman.
 Pembagian kerja: Prinsip ini menegaskan bahwa keseluruhan tindakan
manajemen harus dibagi dan bahwa anggota tim harus diberi tanggung
jawab berdasarkan keterampilan dan minat mereka agar lebih efektif dan
efisien.
 Wewenang dan tanggung jawab: Menurut asas ini, harus ada keseimbangan
antara wewenang hak untuk memberi perintah dan membuat keputusan
dan tanggung jawab kewajiban seorang karyawan untuk melaksanakan tugas
yang telah ditentukan.

xii
 Kesatuan perintah: Ini mengacu pada pernyataan bahwa karyawan harus
mendapatkan perintah hanya dari satu atasan langsung dan bertanggung
jawab kepada orang itu saja.
 Subordinasi kepentingan individu dengan kepentingan umum: Harus ada
keselarasan antara kepentingan individu dan organisasi, meskipun
kepentingan organisasi harus diprioritaskan karena akan membawa imbalan
bagi individu.
 Sentralisasi: Menurut prinsip ini, tingkat otoritas paling atas harus
dipusatkan kepada manajemen tingkat atas, yang memiliki kekuatan untuk
membuat keputusan paling penting dalam sebuah organisasi.
 Ketertiban: Prinsip ini menegaskan bahwa agar organisasi dapat berjalan
dengan lancar, orang yang tepat harus berada di pekerjaan yang tepat dan
oleh karena itu, setiap materi dan karyawan harus diberi tempat yang layak.
 Stabilitas masa kerja: Menurut prinsip ini, karyawan harus memiliki
keamanan kerja agar efisien. Espirit de corps: Ini mengacu pada keyakinan
bahwa harus ada kontribusi tim yang bersatu dan bahwa kerja sama selalu
lebih besar daripada agregat kinerja individu.

3. Teori manajemen birokrasi


Dikembangkan oleh Max Weber, teori manajemen birokrasi berfokus
pada penataan organisasi dalam hierarki sehingga ada aturan tata kelola yang
jelas. Prinsip-prinsipnya dalam menciptakan sistem ini meliputi rantai komando,
pembagian kerja yang jelas, pemisahan aset pribadi dan organisasi dari pemilik,
aturan dan regulasi yang ketat dan konsisten, pencatatan dan dokumentasi yang
cermat serta pemilihan dan promosi karyawan berdasarkan kinerja dan
kualifikasi. Teori ini telah memainkan peran kunci dalam menetapkan standar
dan prosedur yang merupakan inti dari sebagian besar organisasi saat ini.

xiii
4. Teori hubungan manusia
Teori ini dikembangkan oleh Elton Mayo, yang melakukan eksperimen
yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas yang meletakkan dasar bagi
gerakan hubungan manusia. Fokusnya adalah pada perubahan kondisi kerja
seperti pencahayaan, waktu istirahat dan lamanya hari kerja. Setiap perubahan
yang dia uji bertemu dengan peningkatan kinerja. Pada akhirnya, dia
menyimpulkan bahwa peningkatan itu bukan karena perubahan tetapi hasil dari
para peneliti yang memperhatikan karyawan dan membuat mereka merasa
dihargai. Eksperimen ini memunculkan teori bahwa karyawan lebih termotivasi
oleh perhatian pribadi dan menjadi bagian dari kelompok daripada uang atau
bahkan kondisi kerja.
5. Teori manajemen sistem
Teori ini menegaskan bahwa bisnis terdiri dari beberapa komponen yang
harus bekerja secara harmonis agar sistem yang lebih besar berfungsi secara
optimal. Keberhasilan organisasi, oleh karena itu, tergantung pada sinergi, saling
ketergantungan dan keterkaitan antar subsistem. Menurut teori ini, karyawan
adalah komponen yang paling penting dari sebuah perusahaan, dan departemen,
kelompok kerja dan unit bisnis semua elemen penting tambahan untuk sukses.
Menurut teori ini, manajer harus mengevaluasi pola dan peristiwa dalam
organisasi untuk menentukan pendekatan manajemen terbaik. Mereka perlu
berkolaborasi dan bekerja sama dalam program untuk memastikan keberhasilan.
6. Teori manajemen kontingensi
Dikembangkan oleh Fred Fiedler, fokus utama teori ini adalah bahwa
tidak ada satu pendekatan manajemen yang berhasil untuk setiap organisasi.
Fiedler menyarankan bahwa sifat seorang pemimpin berhubungan langsung
dengan seberapa efektif mereka memimpin tim mereka. Dia menegaskan bahwa
ada ciri-ciri kepemimpinan yang berlaku untuk setiap jenis situasi dan bahwa

xiv
seorang pemimpin harus fleksibel untuk beradaptasi dengan lingkungan yang
berubah.
7. Teori X dan Y
Psikolog sosial Amerika, Douglas McGregor, memperkenalkan teori X dan
Y dalam bukunya, “The Human Side of Enterprise,” di mana ia menyimpulkan
bahwa dua gaya manajemen yang berbeda dipandu oleh persepsi mereka
tentang motivasi anggota tim. Manajer yang menganggap karyawan apatis atau
tidak menyukai pekerjaannya menggunakan teori X yang bersifat otoriter. Teori Y
digunakan oleh manajer yang percaya bahwa karyawan bertanggung jawab,
berkomitmen, dan memiliki motivasi diri. Ini adalah gaya manajemen partisipatif
yang memunculkan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif, sedangkan teori X
mengarah ke manajemen mikro. Dia menyimpulkan bahwa organisasi besar
mungkin mengandalkan teori X untuk membuat semua orang tetap fokus pada
pencapaian tujuan organisasi. Bisnis yang lebih kecil, di mana karyawan adalah
bagian dari proses pengambilan keputusan dan di mana kreativitas didorong,
cenderung menggunakan teori Y.

C. ALIRAN MANAJEMEN
1. Aliran klasik
Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi
manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada
penerapan fungsi-fungsi tersebut.
2. Aliran perilaku
Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran
ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen
memahami manusia.
3. Aliran manajemen Ilmiah

xv
Aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk
mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif
merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah
manajemen.
4. Aliran analisis sistem
Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan
dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
5. Aliran manajemen berdasarkan hasil
Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh
Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-
hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
6. Aliran manajemen mutu
Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha
untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.

xvi

Anda mungkin juga menyukai