Anda di halaman 1dari 11

Tugas Individu Ke-2

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu : Ihsanul Fuadi Yusda, S.Hum., M.Hum.
Fakultas : Kedokteran
Jurusan : Pendidikan Dokter
Nama : Muhammad Raihan
No. BP : 1910312044

Perbaikilah penulisan di bawah ini berikan alasan perbaikannya!

Analisis
No. Data Bentuk Benar Alasan Perbaikan
(Salah/Benar)
Contoh:
1. Data tersebut berbentuk kata dan tidak merupakan
nama sehingga tidak perlu menggunakan huruf
kapital.
2. Data tersebut berasal dari bahasa Arab sehingga
1 Mushala salah musala harus diserap sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia. Dari hasil proses penyerapan dalam
bahasa Indonesia, bentuk yang baku ialah musala
dan sudah tercantum dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).
1. Penulisan nama bahasa sebuah negara harus
menggunakan huruf kapital, sedangkan penulisan
kata bahasa tidak menggunakan huruf kapital
2 bahasa Indonesia benar bahasa Indonesia karena kata tersebut tidak menunjukkan
tempat/demografi. Dengan demikian, penulisan
bahasa Indonesia merupakan penulisan yang
benar.
Soal
1. kunciingris salah kunci inggris 1. Kata tersebut seharusnya ditulis kunci inggris karena
kata ini tergolong ke dalam kata majemuk yang harus
ditulis terpisah. Dalam PUEBI, unsur gabungan kata
yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah
khusus, ditulis terpisah.
2. Dalam KBBI, kunci inggris juga ditulis terpisah
karena kata ini masuk ke dalam kelas kata nomina
atau kata benda yang berarti kunci yang dapat disetel
untuk mengepaskan kepala baut atau mur.
3. Huruf i pada kata kunci inggris, dalam PUEBI tidak
perlu ditulis menjadi “kunci Inggris” karena huruf
pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama
jenis tidak ditulis dengan huruf kapital.
4. Dalam PUEBI, huruf i pada kata kunci inggris juga
tidak perlu dikapitalkan karena nama yang disertai
nama geografi dan merupakan nama jenis dapat
dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain
dalam kelompoknya.
2. mendownload salah men-download 1. Kata tersebut seharusnya ditulis men-download
karena pada PUEBI, tanda hubung dipakai untuk
merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa daerah atau bahasa asing dan huruf miring
dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing.
2. Prefiks me- menjadi men- jika kata dasar diawali huruf
(/c/, /d/, /j/).
3. Imbuhan men- pada kata tersebut tetap ditulis
serangkai karena awalan, sisipan, akhiran, serta
gabungan awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan
bentuk dasarnya.
3. dia minum obat 3 x Sehari salah Dia minum obat tiga kali sehari. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal
kalimat.
2. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan
satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika
dipakai secara berurutan seperti dalam perincian
sehingga angka 3 diperbaiki menjadi tiga.
3. Simbol x diperbaiki menjadi kali karena data di atas
merupakan sebuah kalimat, bukanlah matematika.
4. Kata sehari tidak perlu ditulis kapital karena kata
tersebut termasuk kata kerja dan bukan awal kalimat
serta bukan merupakan nama diri ataupun nama
geografi.
5. Kalimat selalu diakhiri dengan tanda titik (.).
4. Rp. 27,550,- perkg salah Rp27.550,00 per kg 1. Lambang mata uang Rp ditulis dengan huruf awal
berupa huruf kapital, baik yang ditulis di awal maupun
yang di tengah kalimat dan tidak diikuti tanda titik.
Antara lambang mata uang dan bilangan tidak diberi
jarak. Setelah penulisan lambang mata uang diikuti
dengan angka yang menunjukkan nominal uang.
2. Angka dipakai untuk menyatakan nilai uang dan tanda
titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang menunjukkan jumlah. Tanda koma
dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah
dan sen yang dinyatakan dengan angka. Dengan
demikian, penulisannya diperbaiki menjadi
Rp27.550,00
3. Partikel per yang berarti demi, tiap, atau mulai ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya. Dengan
demikian, penulisan perkg diubah menjadi per kg.
5. Yang maha kuasa salah Yang Mahakuasa 1. Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu
kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis
serangkai dengan menggunakan huruf kapital. Dengan
demikian penulisan Yang maha kuasa diperbaiki
menjadi Yang Mahakuasa.
6. anti kkn salah anti-KKN 1. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata
ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik sehingga
kkn diperbaiki menjadi KKN.
2. Bentuk terikat (anti-) yang diikuti oleh kata yang
berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa
huruf kapital (KKN) dirangkaikan dengan tanda
hubung (-). Dengan demikian, penulisan anti kkn
diperbaiki menjadi anti-KKN.
7. bekerjasama salah bekerja sama 1. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap
ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran
sehingga kata bekerjasama yang memiliki kata dasar
kerja dan sama tetap ditulis terpisah walaupun
mendapatkan awalan be-. Dengan demikian, kata
bekerjasama diperbaiki menjadi bekerja sama.
8. Memberitahu salah memberi tahu 1. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap
ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran
sehingga kata memberitahu yang memiliki kata dasar
beri dan tahu tetap ditulis terpisah walaupun
mendapatkan imbuhan mem-. Dengan demikian kata
memberitahu diperbaiki menjadi memberi tahu.
2. Data tersebut masuk ke dalam kelas kata verba atau
kata kerja sehingga tidak boleh ditulis dengan huruf
kapital.
9. Kepada Yth Bapak Prof H salah Yth. Prof. H. Alejandrios, S.Si, 1. Penulisan “yang terhormat” atau disingkat “Yth.”
Alejandrios ssi, mhum M.Hum tidak perlu diikuti oleh “kepada”. Hal ini dikarenakan
“kepada” merupakan kata yang berfungsi sebagai
atau penghubung.
2. Penulisan gelar dan sapaan secara umum tidak boleh
Yth. Bapak Alejandrios digabung. Jika sudah menuliskan gelar, maka tidak
disertai dengan sapaan. Sebaliknya, jika sudah
menuliskan sapaan, maka tidak perlu disertai gelar.
Hal ini dikarenakan untuk menghormati penerima
surat sudah cukup salah satu dari gelar atau sapaan.
Penulisan yang berlebihan justru mengurangi esensi
penghargaan tersebut.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur
singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.
10. Analisa salah analisis 1. Dalam KBBI, data tersebut merupakan kata tidak baku
dari analisis yang berarti penyelidikan terhadap suatu
peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab
musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).
11. persentasi salah presentasi 1. Dalam KBBI, data tersebut merupakan kata tidak baku
dari presentasi yang berarti pemberian (tentang
hadiah); pengucapan pidato (pada penerimaan suatu
jabatan); perkenalan (tentang seseorang kepada
seseorang, biasanya kedudukannya lebih tinggi);
penyajian atau pertunjukan (tentang sandiwara, film,
dan sebagainya) kepada orang-orang yang diundang.
12. dia mensobek buku salah Dia menyobek buku Genolinguistik 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal
genolinguistik suatu Suatu Pengantar karya Mahsun. kalimat.
pengantar karya mahsun 2. Kata mensobek diganti menjadi menyobek karena
imbuhan me- jika bertemu dengan beberapa kata,
huruf pertama pada kata tersebut akan lebur dengan
ketentuan; diawali dengan huruf K, T, S, atau P; lebih
dari satu suku kata, diawali dengan huruf pertama
berupa konsonan dan huruf kedua berupa vokal.
3. Genolinguistik Suatu Pengantar ditulis kapital karena
merupakan judul buku dan ditulis miring karena
dalam PUEBI, huruf miring dipakai untuk menuliskan
kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa
asing.
4. Kata karya tidak ditulis menggunakan huruf kapital
karena bukan judul buku dan bukan nama orang.
5. Kata Mahsun ditulis kapital karena mengandung unsur
nama.
13. Textbook salah textbook 1. Huruf miring dipakai pada kata textbook karena
textbook berasal dari bahasa inggris yang artinya buku
pelajaran. Dalam PUEBI, kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing ditulis dengan huruf
miring.
14. Merubah salah mengubah 1. Data tersebut mempunyai kata dasar ubah yang diberi
imbuhan prefiks me- menjadi meng- karena kata dasar
diawali oleh huruf vokal dan konsonan tertentu (/a/,
/e/, /g/, /h/, /i/, /u/, /o/,/k/) sehingga penulisannya
menjadi mengubah.
15. Program pasca sarjana S3 salah Program Pascasarjana S-3 1. Pascasarjana ditulis serangkai karena unsur (morfem)
terikat ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua
kata dalam nama negara, lembaga, akademik, badan,
organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti
di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. Dengan demikian,
Program pasca sarjana diperbaiki menjadi Program
Pascasarjana.
3. Tanda hubung dipakai untuk merangkai huruf dan
angka (D-3, S-1, S-2).
16. Undang-Undang salah undang-undang 1. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata
ulang.
2. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda
hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
3. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata
yang bukan nama resmi negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, badan, dan nama
dokumen resmi. Dengan demikian, undang-undang
tidak ditulis dengan awalan huruf kapital.
17. Diantara salah di antara 1. Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya sehingga kata diantara
diperbaiki menjadi di antara.
18. pt. gramedia jakarta salah PT Gramedia Jakarta 1. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang
bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa
tanda titik. PT adalah singkatan dari Perseroan
Terbatas sehingga jika disingkat ditulis PT tanpa
tanda titik.
2. Setiap huruf pertama digunakan huruf kapital karena
Gramedia Jakarta merupakan sebuah nama instansi.
Dalam PUEBI, huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk
ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan,
organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti
di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
19. Nasehat salah nasihat 1. Data tersebut merupakan kata tidak baku dari kata
nasihat dan sudah tercantum dalam KBBI dengan
makna ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk,
peringatan, teguran) yang baik.
20. putera bangsa salah putra bangsa 1. Dalam KBBI, putera merupakan kata tidak baku dari
putra yang berarti anak laki-laki raja; anak kandung;
anak laki-laki; khusus (untuk) laki-laki.
2. Pada data tersebut bangsa berbentuk kata benda dan
tidak merupakan nama sehingga tidak perlu
menggunakan huruf kapital.
21. Bika Ambon salah bika ambon 1. Kata bika pada bika ambon bukan berarti kata yang
mengikuti nama geografi sehingga tidak ditulis huruf
kapital. Bika ambon adalah makanan khas dari Medan
sehingga ambon merupakan nama geografi yang
digunakan sebagai nama jenis yang tidak perlu ditulis
dengan huruf kapital.
2. Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai
sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital
sehingga ambon dari bika ambon tidak ditulis huruf
kapital.
22. Haley Swalayan benar Haley Swalayan 1. Setiap huruf pertama dari Haley Swalayan diberi
huruf kapital karena termasuk kedalam nama suatu
instansi (pusat perbelanjaan).
23. sepedaNya salah sepedanya 1. Bukan kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya,
atas rahmat-Mu) sehingga huruf N pada -Nya tidak
perlu ditulis huruf kapital.
24. dra barbara SE salah Dra. Barbara, S.E. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur
nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau
akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar
akademik yang mengikuti nama orang.
2. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau
pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur
singkatan itu.
3. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan
singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga,
atau marga.
25. Suku minangkabau salah suku Minangkabau 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
bangsa, suku bangsa, dan bahasa sehigga
minangkabau diperbaiki menjadi Minangkabau.
2. Penulisan nama suku bangsa sebuah harus
menggunakan huruf kapital, sedangkan penulisan kata
suku tidak menggunakan huruf kapital karena kata
tersebut tidak menunjukkan tempat/geografi. Dengan
demikian, penulisan Suku minangkabau diperbaiki
menjadi suku Minangkabau sehingga menjadi
penulisan yang benar.
26. abad ke-XXI salah abad XXI 1. Data tersebut merupakan bilangan tingkat. Apabila
penulisannya menggunakan angka Romawi, maka
abad ke-21 tidak perlu ditulis ke-. Dengan demikian, penulisan
yang benar yaitu abad XXI.
abad kedua puluh satu 2. Apabila penulisannya menggunakan ke-, maka angka
Romawi diganti dengan angka Arab dan diikuti tanda
hubung (-). Dengan demikian, penulisan yang benar
menjadi abad ke-21.
3. Apabila penulisannya menggunakan ke-, maka angka
Romawi diganti dengan huruf dan kata pertama ditulis
serangkai tanpa diikuti tanda hubung (-), Dengan
demikian, penulisan yang benar menjadi abad kedua
puluh satu.
27. Di sekitar an museum salah di sekitaran Museum Adityawarman 1. Pada data tersebut, di merupakan kata depan sehingga
adityawarman ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan tidak
ditulis dengan huruf kapital.
2. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan
awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk
dasarnya. Dengan demikian, penulisan sekitar an
ditulis serangkai menjadi sekitaran.
3. Museum Adityawarman ditulis menggunakan huruf
kapital karena merupakan nama tempat. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama unsur nama yang
diikuti nama tempat.
4. Penulisan nama sebuah tempat harus menggunakan
huruf kapital, dan diikuti penulisan kata Museum yang
menggunakan huruf kapital karena kata tersebut
merupakan unsur nama dan menunjukkan
tempat/geografi.
5. Data tersebut bukanlah sebuah kalimat (karena tidak
memiliki subjek dan predikat) melainkan sebuah frasa
sehingga tidak perlu dibubuhi tanda titik dan diawali
dengan huruf kapital.
28. kameramen salah kameraman 1. Data tersebut merupakan kata tidak baku dari
kameraman dan sudah tercantum dalam KBBI yang
artinya orang yang tugasnya menggunakan kamera
untuk film atau televisi.
2. Pada data tersebut, -man merupakan imbuhan yang
diserap dari unsur asing, maka, -man, ditulis serangkai
dengan bentuk dasarnya. Dengan demikian, penulisan
kameraman merupakan penulisan yang benar.
29. Sub bab salah subbab 1. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya. Maka, kata Sub bab ditulis serangkai
menjadi subbab sehingga menjadi penulisan yang
benar.
30. Non eropa salah non-Eropa 1. Pada data tersebut, eropa ditulis Eropa (menggunakan
huruf kapital) karena kata tersebut merupakan nama
benua/geografi.
2. Kata non- merupakan bentuk terikat. Bentuk terikat
yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau
singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan
dengan tanda hubung (-). Dengan demikian, penulisan
Non eropa diperbaiki menjadi non-Eropa sehingga
menjadi penulisan yang benar.
31. Kemana - mana salah ke mana-mana 1. Pada data tersebut, ke merupakan kata depan sehingga
ditulis terpisah dari kata mana yang mengikutinya.
2. Kata mana-mana merupakan bentuk ulang dari kata
mana sehingga diberikan tanda hubung (-) di antara
unsur-unsurnya.
32. Dari pada salah daripada 1. Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI), kata daripada merupakan gabungan kata
yang mesti ditulis serangkai. Kata tersebut memiliki
makna yang sudah padu sehingga penulisannya tidak
boleh dipisah.
2. Data tersebut berbentuk kata dan tidak merupakan
nama sehingga tidak perlu menggunakan huruf
kapital.
33. rp 1.500.000,- perorang salah Rp1.500.00,00 per orang 1. Lambang mata uang Rp ditulis dengan huruf awal
berupa huruf kapital, baik yang ditulis di awal
maupun yang di tengah kalimat dan tidak diikuti tanda
titik. Antara lambang mata uang dan bilangan tidak
diberi jarak. Setelah penulisan lambang mata uang
diikuti dengan angka yang menunjukkan nominal
uang.
2. Angka dipakai untuk menyatakan nilai uang dan tanda
titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang menunjukkan jumlah. Tanda koma
dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah
dan sen yang dinyatakan dengan angka. Dengan
demikian, penulisannya diperbaiki menjadi
Rp1.500.000,00
3. Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap', atau 'mulai'
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Dengan
demikian, penulisan perorang diubah menjadi per
orang.
34. d/a jl delima ix no 341 rt salah d.a. Jalan Delima IX No. 341, RT 1. Singkatan d.a. yang terdiri atas dua huruf yang lazim
006-rw 008 kel kuranji 006, RW 008, Kelurahan Kuranji, dipakai dalam surat-menyurat masing-masing diikuti
kec kuranji padang. Kecamatan Kuranji, Padang. oleh tanda titik.
2. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat,
(b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta
(d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan.
3. Huruf kapital dipakai pada setiap huruf pertama nama
tempat/geografi termasuk pada alamat tersebut.
4. Singkatan seperti RT dan RW yang terdiri atas huruf
awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan
huruf kapital tanpa tanda titik.
35. Lomba cipta cerpen tk salah Lomba Cipta Cerpen Tingkat 1. Pada data tersebut, tk tidak bisa digunakan untuk
nasional Se-pulau Nasional se-Pulau Sumatera menyingkat kata tingkat sehingga kata tk diuraikan
Sumatera kembali.
2. Huruf pertama pada setiap kata pada data tersebut
dipakai huruf kapital karena data tersebut merupakan
sebuah nama dari suatu kegiatan. Dengan demikian,
penulisan Lomba cipta cerpen tk nasional Se-pulau
Sumatera diperbaiki menjadi Lomba Cipta Cerpen
Tingkat Nasional se-Pulau Sumatera.
3. Tanda hubung dipakai untuk merangkai se- dengan
kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital.
Dengan demikian, penulisan Se-pulau diperbaiki
menjadi se-Pulau.
36. unidha (universitas salah Unidha (Universitas Andalas) 1. Data tersebut termasuk akronim nama lembaga yaitu
andalas) lembaga pendidikan sehingga ditulis Unidha dengan
kapital pada huruf pertama dan tidak ditulis dengan
huruf kapital semua.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua
kata dalam nama lembaga sehingga universitas
andalas diperbaiki menjadi Universitas Andalas.
3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan
keterangan atau penjelasan.
37. senin-sabtu salah Senin s.d. Sabtu 1. Pada data tersebut, Senin dan Sabtu merupakan nama
hari. Dalam PUEBI, huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar
atau hari raya. Dengan demikian, senin dan sabtu
diperbaiki menjadi Senin dan Sabtu.
2. Tanda hubung (-) tidak bisa diartikan dengan hingga
ataupun sampai dengan. Dengan demikian tanda
hubung (-) diganti dengan s.d. yang merupakan
penulisan untuk singkatan sampai dengan.
38. corona virus disease 2019 salah Coronavirus Disease 2019 1. Pada data tersebut, penulisan corona virus seharusnya
(penyakit virus korona (Penyakit Virus Korona 2019) ditulis serangkai yaitu Coronavirus karena merupakan
2019) kata serapan dari bahasa asing yang artinya virus
Korona.
2. Kata corona diserap kedalam bahasa Indonesia. Huruf
c di depan a, u, o, dan konsonan berubah menjadi k
sehingga huruf c pada corona ditulis menjadi korona.
3. Pada data tersebut, Coronavirus Disease/Penyakit
Virus Korona merupakan suatu kesatuan nama
penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga setiap
huruf pertama ditulis dengan huruf kapital.
4. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau
ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing
sehingga tulisan Coronavirus Disease ditulis dengan
huruf miring.
5. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan
ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan
jumlah sehingga angka 2019 tetap ditulis 2019.
6. Angka 2019 merupakan tahun saat kasus pertama dari
penyakit ini muncul sehingga bukan termasuk
kedalam kesatuan nama penyakit. Dengan demikian,
angka 2019 penulisannya tidak dimiringkan.
7. Pada data tersebut, Penyakit Virus Korona merupakan
penjelasan dari bahasa asing yang dicetak miring
sehingga penjelasan tersebut diapit dengan tanda
kurung ((...)).
39. Blokir salah blokir 1. Data tersebut berbentuk kata kerja dan tidak
merupakannama sehingga tidak perlu menggunakan
huruf kapital.
2. Dalam KBBI, blokir merupakan kata baku yang
artinya bekukan sesuatu (rekening bank dan
sebagainya).
40. Senin s.d. Kamis benar Senin s.d. Kamis 1. Pada data tersebut, Senin dan Kamis merupakan nama
hari. Dalam PUEBI, huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar
atau hari raya. Dengan demikian, penulisan Senin dan
Sabtu merupakan penulisan yang benar.
2. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim
dipakai dalam surat-menyurat masing-masing diikuti
oleh tanda titik. Dengan demikian, penulisan s.d.
merupakan penulisan yang benar.

Anda mungkin juga menyukai