Anda di halaman 1dari 4

Apresiasi berasal dari apreciatio (Latin) yang berarti mengindahkanatau menghargai.

Sementara
itu, Effendi seperti dikutip Aminuddin (1997) mendefinisikan apresiasi sastra sebagai kegiatan
menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh sehingga menimbulkan pengertian,
penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra.
2) APRESIASI SASTRA
Apresiasi sastra erat kaitannya dengan penempaan perasaan, Penalaran, imajinasi, dan
sosial, budaya, dan lingkungan. Salah satu kegiatan yang mengandung kegiatan mengapresiasi
karya sastra adalah Musikalisasi puisi. Dalam kegiatan apresiasi puisi, paling tidak kegiatan yang
dilakukan berupa mempertimbangkan, meminati, bersikap, membiasakan diri, dan
menerampilkan diri berkenaan dengan puisi dengan tujuan mengenal, memahami, dan menikmati
nilai yang terkandung dalam keindahan puisi tersebut, sehingga sebagai hasilnya diharapkan
dapat terjadi perubahan atau penguatan pada diri pengapresiasi karya tersebut, terhadap nilai
yang tinggi yang terkandung dalam karya puisi.
Etika keindahan dalam puisi ialah keindahan yang berupa nilai-nilai penting yang ingin
disampaikan penyair dalam puisinya untuk para penikmat karyanya. Nilai tersebut dapat
diperoleh diluar karya sastra atau unsur ekstrinsik. Yang merupakan unsur ekstrinsik puisi
adalah nilai pendidikan, nilai sosial, nilai kebangsaan, dan nilai ketuhanan. Keindahan
puisi yang bersifat estetis adalah keindahan puisi yang bersumber dari unsur pembangun
yang berasal dari dalam puisi. Unsur instrinsik puisi meliputi tema, imajinasi, diksi, majas,
rima, irama, dan suasana. Unsur intrinsik yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan.
Ada beberapa alasan mengapa pembelajaran sastra di sekolah perlu mendapatkan
perhatian khusus. Seperti yang dinyatakan oleh Collie dan Slater (1987) bahwa (1) sastra
merupakan materi otentik yang bemilai tinggi, (2) sastra merupakan kekayaan budaya, (3) sastra
merupakan kekayaan bahasa, dan (4) dalam membaca sastra terjadi pelibatan individual.
Di dalam kegiatan apressiasi sastra dikenal juga dengan beberapa bentuk kegiatan dalam
apresiasi sastra, yang dimana hal tersebut dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Apresiasi kinetik yaitu sikap memberikan minat pada sebuah karya sastra. contoh:
- memiliki atau membeli cerpen atau novel yang di sukai
- membaca dan menyenangi novel yang di pilih
- mengenal tokoh dan watak tokoh dalam prosa
- memberikan komentar
b) Apresiasi verbal yaitu pemberian:
- penjelasan
- tanggapan
- komentar
- kritik dan saran
- pujian berupa lisan ataupun tulisan
Adapun beberapa contoh yang berkenaan dengan Kegiatan Apresiasi Sastra, yaitu:
a) Kegiatan langsung
Kegiatan apresiasi sastra secara langsung adalah kegiatan mengakrabi,
menafsirkan kualitas, dan menilai karya sastra dengan berhadapan langsung dengan karya
sastra yang diapresiasi. Kegiatan ini dilakukan antara lain dengan membaca karya sastra
atau mendengarkan karya sastra dibaca atau dideklamasikan, baik melalui pertunjukan
langsung, melalu seni yang lain, atau melalui media elektronika. Kegiatan langsung
meliputi:
- mendengar pembacaan puisi,
- mendengar pembacaan cerpen,
- menonton lomba baca puisi,
- menonton lomba mendongeng,
- menonton pementasan drama maupun lomba pementasan drama/teater.
- membacakan puisi,
- membacakan cerpen,
- mendongeng, dll.

b) Kegiatan tak langsung,


Kegiatan apresiasi sastra secara tidak langsung adalah kegiatan mengakrabi,
menafsirkan kualitas, dan menilai karya sastra dengan tidak berhadapan langsung dengan
karya sastra yang diapresiasi, tetapi melalui teori, budaya, atau sejarah yang
melatarbelakangi terbentuknya suatu karya sastra. Termasuk dalam kegiatan tidak
langsung antara lain kegiatan diskusi mempelajari konsep, teori, sejarah, atau ulasan yang
berhubungan dengan sastra. Kegiatan tak langsung meliputi:
- mempelajari teori sastra,
- membaca sejarah sastra,
- membaca esai sastra,
- mempelajari kritik sastra,
- mempelajari sejarah sastra,
- membaca informasi mengenai kegiatan bersastra, dll.

c) Kegiatan dokumentatif
Kegiatan apresiasi sastra secara dokumentatif adalah kegiatan mengakrabi,
menafsirkan kualitas, dan menilai karya sastra dengan cara mendokumentasikan karya
sastra yang pernah dihasilkan. Termasuk dalam kegiatan dokumentatif antara lain upaya
mengumpulkan atau mengadakan koleksi tentang hasil-hasil karya penyair,
mengumpulkan buku, artikel, atau pembahasan tentang sastra.- kliping esai sastra.
Kegiatan dokumentatif meliputi:
- mengumpulkan antologi serta kumpulan puisi,
- mengumpulkan antologi serta kumpulan cerpen,
- mengoleksi novel,
- mengoleksi naskah drama,
- mengumpulkan foto-foto penyair atau pengarang, dll.
d) Kegiatan kreatif
Kegiatan kreatif adalah melakukan upaya penciptaan karya sastra itu sendiri atau menulis
tentang karya sastra, misalnya kritik atau sinopsis tentang karya sastra. Kegiatan kreatif
biasanya dilakukan secara pribadi karena bersifat menuangkan pikiran dan ide kreatif dari
diri sendiri ke dalam bentuk sastra. Kegiatan kreatif meliputi:
- mencipta puisi,
- mengarang cerpen,
- menulis novel,
- membacakan dongeng,
- mendongeng,
- mengarang naskah drama,
- memusikalisasi puisi,
- membuat kreasi puding (puisi dinding) atau mading sastra,
- menulis resensi karya sastra
- mengadakan lomba baca puisi, dll
Daftar Pustaka
Aminuddin, M. (1987). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: SinarBaru.
https://123dok.com/document/lq5x6djz-apresiasi-yogyakarta-landasan-konseptual-perencanaan-
perancangan-apresiasi-yogyakarta.html

Anda mungkin juga menyukai